4&5. abstak v,vi skripsi

3
PREVALENSI KASUS RADANG GRANULOMATOSA TUBERKULOSIS DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI 2009-31 DESEMBER 2013 (Lisa Yuniarti, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2014, 54 halaman) Abstrak Latar Belakang: Radang granulomatosa tuberkulosis merupakan suatu inflamasi kronis spesifik yang ditandai dengan agregasi makrofag teraktivasi. Indonesia adalah negara dengan angka kejadian tuberkulosis ketiga tertinggi di dunia. Pemeriksaan histopatologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis radang granulomatosa tuberkulosis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis di Bagian Patologi Anatomi RSMH Palembang periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2013. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional. Subjek penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani pemeriksaan histopatologi di Bagian Patologi Anatomi RSMH Palembang periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis di Bagian Patologi Anatomi RSMH periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2013 adalah 5,58%. Radang granulomatosa tuberkulosis lebih banyak ditemukan pada perempuan (53,71%) daripada laki-laki (46,28%). Rentang usia pasien radang granulomatosa tuberkulosis pada penelitian ini adalah 1 sampai 90 tahun, dan sebagian besar pasien berada pada kelompok usia 21-30 tahun (32,77%). Lokasi lesi terbanyak adalah v

description

hghghgh

Transcript of 4&5. abstak v,vi skripsi

Page 1: 4&5. abstak v,vi skripsi

PREVALENSI KASUS RADANG GRANULOMATOSA TUBERKULOSIS DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN

PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI 2009-31 DESEMBER 2013

(Lisa Yuniarti, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2014, 54 halaman)

Abstrak

Latar Belakang: Radang granulomatosa tuberkulosis merupakan suatu inflamasi kronis spesifik yang ditandai dengan agregasi makrofag teraktivasi. Indonesia adalah negara dengan angka kejadian tuberkulosis ketiga tertinggi di dunia. Pemeriksaan histopatologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis radang granulomatosa tuberkulosis.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis di Bagian Patologi Anatomi RSMH Palembang periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2013.Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional. Subjek penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani pemeriksaan histopatologi di Bagian Patologi Anatomi RSMH Palembang periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi.Hasil: Prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis di Bagian Patologi Anatomi RSMH periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2013 adalah 5,58%. Radang granulomatosa tuberkulosis lebih banyak ditemukan pada perempuan (53,71%) daripada laki-laki (46,28%). Rentang usia pasien radang granulomatosa tuberkulosis pada penelitian ini adalah 1 sampai 90 tahun, dan sebagian besar pasien berada pada kelompok usia 21-30 tahun (32,77%). Lokasi lesi terbanyak adalah kelenjar limfe (81,75%), diikuti oleh mamma (4,05%), dan tulang (1,68%).Simpulan: Prevalensi kasus radang granulomatosa tuberkulosis di Bagian Patologi Anatomi RSMH periode Januari 2009 sampai Desember 2013 adalah 5,58%, dengan prevalensi tertinggi pada periode Januari 2011 sampai Desember 2011 yaitu 2,99%. Kelenjar limfe merupakan lokasi terbanyak ditemukan radang granulomatosa tuberkulosis.

Kata Kunci : radang granulomatosa tuberkulosis, tuberkulosis, histopatologi.

v

Page 2: 4&5. abstak v,vi skripsi

PREVALENCE OF GRANULOMATOUS INFLAMMATION CASE OF TUBERCULOSIS IN THE LABORATORY OF

ANATOMICAL PATHOLOGY DR. MOHAMMAD HOESIN GENERAL HOSPITAL PALEMBANG FROM 1ST OF JANUARY

2009 TO 31TH OF DECEMBER 2013

(Lisa Yuniarti, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2014, 54 halaman)

Abstract

Background: Inflammation granulomatous tuberculosis is a chronic inflammatory specifically characterized by the aggregation of activated macrophages. Indonesia is a country with the third highest tuberculosis incidence in the world. Histopathological examination is one of the supporting examination to diagnose granulomatous inflammation of tuberculosis.Objective: This study was aimed to determine the prevalence of granulomatous inflammation case of tuberculosis in Anatomical Pathology Department of RSMH Palembang from January 2009 to December 2013.Methods: This study was an observational descriptive. The subjects were all patients who had been treated histopathologically in Anatomical Pathology Department of RSMH Palembang from 1st of January 2009 to 31th of December 31, 2013 who met the inclusion criterias.Results: The prevalence of granulomatous inflammation case of tuberculosis in Anatomical Pathology Department of RSMH from January 2009 to December 2013 was 5.58%. Granulomatous inflammation of tuberculosis is more common in women (53.71%) than males (46.28%). The age range of granulomatous inflammation of tuberculosis patients in this study were 1 to 90 years, and most patients were in the age group 21-30 years (32.77%). The lesions were most located at the lymph node (81.75%), followed by breast (4.05%), and bone (1.68%).Conclusion: The prevalence of granulomatous inflammation case of tuberculosis in Anatomical Pathology Department of RSMH from January 2009 to December 2013 was 5.58%, with the highest prevalence was in January 2011 to December 2011 with the percentage of 2.99%. Lymph nodes was the most locations where the lesions of granulomatous inflammation of tuberculosis were found.

Keywords: granulomatous inflammation of tuberculosis, tuberculosis, histopathology.

vi