4.1 Gambaran Umum Kompas -...

12
24 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM 4.1 Gambaran Umum Kompas.com 4.1.1 Sejarah Kompas.com secara umum Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965, tiga bulan sebelum peristiwa politik G 30 S PKI meletus. Lahirnya Kompas tersebut diprakarsai oleh tokoh-tokoh Katholik dengan motto „Amanat Hati Nurani Rakyat.‟ Hati nurani adalah wujud semangat hidup tidak pantang menyerah terhadap segala macam tekanan hidup, keesokan harinya barulah Kompas mulai dipasarkan (Kasman, 2010: 154- 155). Surat kabar Kompas dalam sejarah pers Indonesia menduduki tempat yang unik, karena Kompas hidup dalam tiga periode yang berlainan, yaitu masa Orde Lama, Orde Baru, dan era reformasi. Nama Kompas sering diplesetkan dengan banyak istilah seperti, „Komando Pastur,‟ „Komando Pas Seda,‟ „Komando Pasukan,‟ dan „Komt Pas Morgen.‟ Hal ini tentu ada dasarnya yakni ketika Kompas lahir, tiap-tiap surat kabar mempunyai afiliasi politik mengharuskan Kompas memiliki afiliasi politik juga. Harian Kompas pun berafiliasi dengan Partai Katholik, yang diketuai oleh Frans Seda. Para Jenderal, seperti A.H. Nasution dan Ahmad Yani mendukung gagasan tersebut, mereka mengangkat Petrus Kanisius Ojong yang memilih Jacob Oetomo sebagai rekannya (Kasman, 2010: 146-147). Kehadiran surat kabar Kompas tidak lepas kaitanya dengan kelompok militer dan aktivis Katholik saat itu. Awal tahun 1965, Letjen Ahmad Yani selaku Menteri/Panglima TNI-AD menelepon rekanya yang sekabinet, Drs. Frans Seda. Yani melemparkan ide menerbitkan koran untuk membangkitkan semangat republik bagi rakyat juga tentara untuk melawan pers komunis. Frans Seda menanggapi ide tersebut dan membicarakannya dengan Ignatus Josef Kasimo sesama rekan di Partai Katholik dan dengan rekannya yang

Transcript of 4.1 Gambaran Umum Kompas -...

Page 1: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

24

BAB IV

PROFIL PERUSAHAAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM

4.1 Gambaran Umum Kompas.com

4.1.1 Sejarah Kompas.com secara umum

Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965, tiga bulan sebelum peristiwa

politik G 30 S PKI meletus. Lahirnya Kompas tersebut diprakarsai oleh tokoh-tokoh

Katholik dengan motto „Amanat Hati Nurani Rakyat.‟ Hati nurani adalah wujud

semangat hidup tidak pantang menyerah terhadap segala macam tekanan hidup,

keesokan harinya barulah Kompas mulai dipasarkan (Kasman, 2010: 154-

155). Surat kabar Kompas dalam sejarah pers Indonesia menduduki tempat yang

unik, karena Kompas hidup dalam tiga periode yang berlainan, yaitu masa Orde

Lama, Orde Baru, dan era reformasi. Nama Kompas sering diplesetkan

dengan banyak istilah seperti, „Komando Pastur,‟ „Komando Pas Seda,‟ „Komando

Pasukan,‟ dan „Komt Pas Morgen.‟ Hal ini tentu ada dasarnya yakni ketika Kompas

lahir, tiap-tiap surat kabar mempunyai afiliasi politik mengharuskan Kompas

memiliki afiliasi politik juga. Harian Kompas pun berafiliasi dengan Partai Katholik,

yang diketuai oleh Frans Seda. Para Jenderal, seperti A.H. Nasution dan Ahmad Yani

mendukung gagasan tersebut, mereka mengangkat Petrus Kanisius Ojong yang

memilih Jacob Oetomo sebagai rekannya (Kasman, 2010: 146-147). Kehadiran surat

kabar Kompas tidak lepas kaitanya dengan kelompok militer dan aktivis Katholik

saat itu. Awal tahun 1965, Letjen Ahmad Yani selaku Menteri/Panglima TNI-AD

menelepon rekanya yang

sekabinet, Drs. Frans Seda. Yani melemparkan ide menerbitkan koran untuk

membangkitkan semangat republik bagi rakyat juga tentara untuk melawan pers

komunis. Frans Seda menanggapi ide tersebut dan membicarakannya dengan Ignatus

Josef Kasimo sesama rekan di Partai Katholik dan dengan rekannya yang

Page 2: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

25

memimpin majalah Intisari, Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetomo. PK Ojong dan

Jakob Oetomo kemudian menggarap ide tersebut dan mempersiapkan penerbitan

Koran. Semula nama yang dipilih “Bentara Rakyat,” penggunaan nama itu

dimaksudkan untuk menunjukkan kapada masyarakat bahwa pembela rakyat yang

sebenarnya bukanlah PKI. Dalam keperluan dinas Frans Seda sebagai Menteri

Perkebunan menghadap Presiden di Istana Merdeka, Soekarno telah mendengar

bahwa Seda akan menerbitkan sebuah koran lalu menyarankan nama Kompas

“Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan atau hutan rimba.”

Maka jadilah nama harian Kompas hingga saat ini, sementara nama Yayasan Bentara

Rakyat adalah penerbit harian Kompas. Para pendiri Yayasan Bentara Rakyat adalah

para pemimpin organisasi Katholik seperti: Partai Katholik, Wanita Katholik,

PMKRI, dan PK. Ojong. Pengurus yayasan terdiri dari Ketua: I.J. Kasimo, Wakil

Ketua: Drs. Frans Seda, Penulis I: F.C. Palaunsuka,Penulis II: Jakob Oetama, dan

Bendahara: PK. Ojong (Kasman, 2010: 152-153). Walaupun restu dari Presiden

Soekarno, berkat dari Mgr. Soegijapranoto, dan bantuan pimpinan Angkatan Darat,

proses izin terbit mengalami kesulitan. PKI dan kaki tangannya menguasai aparatur,

khususnya Departemen Penerangan Pusat dan Daerah. PKI tidak mentolerir sebuah

harian yang akan menjadi saingan berat. Tahap demi tahap rintangan dapat diatasi,

pusat memberi izin prinsip namuun harus dikonfirmasikan ke Daerah Militer V Jaya.

Persyaratan terakhir untuk dapat terbit, harus ada bukti 3000 (tiga ribu) orang

pelanggan. Frans Seda punya inisiatif mengumpulkan tanda tangan anggota partai,

guru sekolah, anggota-anggota koperasi Kopra Primer di Kabupaten Ende Lio,

Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur. Dalam waktu singkat daftar 3.000

pelanggan lengkap dengan alamat dan tanda tangan terkumpul. Bagian perizinan

Puskodam V Jaya menyerah dan mengeluarkan izin terbit. Pers PKI yang melihat

kehadiran Kompas bereaksi keras, bahkan mulai menghasut masyarakat dengan

menggantikan Kompas sebagai “Komando Pastor.” PKI sejatinya sudah mencium

maksud di balik pendirian Kompas. “PKI tahu rencana kami, lantas dihadang, namun

Page 3: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

26

karena Bung Karno setuju kita jalan terus hingga izinnya keluar,” ujar Seda. Jalan

sudah lancar, dan akhirnya dengan karyawan dan wartawan yang direkrut dari

Intisari, Yayasan Bentara Rakyat menerbitkan Kompas edisi percobaan pada 28 Juni

1965. Setelah tiga edisi percobaan, Kompas reguler pun terbit (Miskiyya, 2011: 77-

78). Kompas sempat dua kali dilarang terbit. Pertama, pada 2 Oktober 1965 ketika

Penguasa Pelaksana Perang Daerah Jakarta Raya mengeluarkan larangan terbit untuk

semua surat kabar, termasuk Kompas, sebagai upaya agar pemberitaan tidak

menambah rasa bingung masyarakat terkait peristiwa Gerakan 30 September yang

tengah berkecamuk. Kompas terbit kembali pada 6 Oktober 1965. Pada 21 Januari

1978, Kompas untuk kedua kalinya dilarang terbit bersama enam surat kabar

lainnya.Pelarangan terkait pemberitaan seputar aksi mahasiswa menentang

kepemimpinan Presiden Soeharto menjelang pelaksanaan Sidang Umum MPR 1978.

Pelarangan bersifat sementara dan pada 5 Februari 1978, Kompas terbit kembali.

Pada edisi perdana, Kompas terbit empat halaman dengan 11 berita pada halaman

pertama. Terdapat enam buah Iklan yang mengisi kurang dari separuh halaman. Pada

masa-masa awal berdirinya, Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan

delapan halaman, lalu terbit empat kali seminggu, dan dalam waktu dua tahun

berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan tiras 30.650 eksemplar.

Sejak 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada 2004, tiras

harian mencapai 530.000 eksemplar, sedangkan edisi Minggu mencapai 610.000

eksemplar. Kompas diperkirakan dibaca 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Dengan

tiras sebesar itu, Kompas menjadi surat kabar terbesar di Indonesia. Untuk

memastikan akuntabilitas jumlah tiras, sejak 1976, Kompas menggunakan jasa ABC

(Audit Bureau of Circulations) untuk melakukan audit. Saat ini, Kompas cetak

(bukan versi digital) memiliki tiras rata-rata 500.000

eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per

hari yang terdistribusi keseluruh wilayah Indonesia.

(http://print.kompas.com/about/sejarahkompas.html).

Page 4: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

27

Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas

Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas.

Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan

berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru.

Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia.

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil dengan

perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”, Kompas.com

membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya,

lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan

advertiser-friendly. Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi

lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga

gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya

pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca

aktif per bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini,

Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan.

Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-kanal

di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut

antara lain adalah:

KOMPAS Female

Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik

keuangan serta informasi belanja.

KOMPAS Bola

Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan

sepak bola.

Page 5: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

28

KOMPAS Health

Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta fitur

informasi kesehatan interaktif.

KOMPAS Tekno

Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan

beragam berita teknologi.

KOMPAS Entertainment

Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar

negeri.

KOMPAS Otomotif

Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta

tips-tips merawat kendaraan.

KOMPAS Properti

Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta tempat

tinggal.

KOMPAS Images

Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor foto

KOMPAS.com.

KOMPAS Karier

Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga

sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan.

Page 6: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

29

KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan konsep citizen

journalism dalam Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat mewartakan

peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam

bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana juga

melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat,

pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut

berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan

300 hingga 400 tulisan telah berhasil membangun komunitas jurnalisme warga yang

mencapai 50.000 anggota.

Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini

selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di

smartphone BlackBerry, KOMPAS.com juga tampil dalam format iPad dan akan

terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada.

2013 - Desain dan Fitur Baru

Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu, tampilan

halaman yang lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang lebih personal. Setiap orang

memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda. Kompas.com mencoba

memahami kebutuhan pembaca yang beragam dengan menghadirkan fitur

Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang

ingin mereka baca.

4.1.2 Profile PT Kompas Cyber Media (Kompas.com)

Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya

terdapat kejelasan berikut :

Nama Perusahaan : PT. Kompas Cyber Media

Page 7: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

30

Alamat : Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt.5 . Jl. Palmerah Selatan No.

22-28 Jakarta 10270, Indonesia

Telepon : (021) 5350377/53699200 (hunting)

Fax : (021) 5360678 (general)

Email : [email protected]

Website : www.kompas.com

Slogan : RAYAKAN PERBEDAAN

4.1.3 Logo PT. Kompas Cyber Media (Kompas.com)

Gambar 1.3

Logo KOMPAS.COM

(Sumber : inside.kompas.com/about-us)

Page 8: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

31

Setiap perusahaan memiliki logo sebagai simbol dari identitas diri perusahaan

agar dapat dikenal oleh masyarakat. Demikian pula dengan PT. Kompas Cyber Media

(Kompas.com) memiliki logo dengan ciri khas tertentu.

Logo Mark

Kompas.com mengambil simbol 2 (dua) segitiga yang tumpang tindih sebagai bentuk

representasi panah penunjuk arah yang sejalan dengan value Kompas.com sebagai

pedoman berita bagi pembacanya.

Perbedaan sudut rotasi di antara kedua segitiga diartikan sebagai kebebasan dalam

memilih pandangan & pendapat bagi pembacanya. Sementara, 3 (tiga) warna dasar &

masing-masing turunannya dimaksudkan untuk menggambarkan beragamnya

individu pembaca Kompas.com.

Logo Type

Logo Type pada "Kompas.com", merupakan perpaduan dari dua unsur, yaitu tulisan

"Kompas" yang menjadi simbol historis serta merupakan bagian dari grup Kompas

Gramedia dan ".com" yang merupakan identitas bisnis perusahaan sekaligus alamat

URL dari portal berita digital ini.

4.1.4 Visi dan Misi PT. Kompas Cyber Media (KOMPAS.COM)

4.1.4.1 Visi

Visi Kompas adalah menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi

perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta

menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan.

Dalam kiprahnya di industri pers “Visi Kompas” berpartisipasi membangun

masyarakat Indonesia beru berdasarkan Panca Sila melalui prinsip humanism

Page 9: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

32

transcendental (persatuan dan perbedaan) dengan menghormati individu dan

masyarakat adil dan makmur.

4.1.4.2 Misi

Misi Kompas adalah mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat

secara professional, sekaligus memberi arah perubahan (Trend Setter) dengan

menyediakan dan menyebarluaskan informasi terpercaya. Kompas berperan serta ikut

mencerdaskan bangsa, menjadi nomor satu dalam semua usaha diantara usaha-usaha

lain yang sejenis dalam kelas yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika usaha

bersih dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain.

4.2 Gambaran Umum Detik.com

4.2.1 Sejarah Detik.com Secara Umum

Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun

mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya

ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks

wartawan DeTik), Yayan Sopyan eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan

wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus

pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik reda

dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita

hiburan, dan olahraga.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan untuk membangun detik.com yang update-

nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, dan

bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news.Dengan bertumpu pada vivid

description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling

populer di kalangan users internet.

Page 10: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

33

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra

Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di

bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total

(100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambil alih,

maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp —

sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Komisaris Utama dijabat

Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai

Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum

diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan

Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh

Tiger 39%, dan Mitsui 2%.

Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran

jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan Internet).

Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya

rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada

bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user

mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. Selain

perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini

disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki

sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view

detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. Sekarang detik.com menempati

posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia.

Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan,

berawal dari kisah pahit yang dialaminya. Ketika pada masa Orde Baru, media ini

muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik

sebagai pokok bahasan. Namun, kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi

pemberitaan di media massa, memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk

terbit dalam format majalah. Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam

Page 11: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

34

pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan

keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan forum

harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media

massa.

4.2.2 Profile PT. AGRAKOM (Detik.com)

Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya

terdapat kejelasan sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT. AGRAKOM (Detik.com)

Alamat : Aldevco Octagon Building - Lantai 2 Jl. Warung Buncit Raya No.75

Jakarta Selatan 12740

Telepon : (021) 794.1177 (Hunting)

Fax : (021) 794.4472

Email : [email protected]

Website : www.detik.com

Slogan : Situs Warta Era Digital

4.2.3 Logo PT. AGRANET (Detik.com)

Gambar 1.4

Logo Detik.com

(Sumber www.detik.com)

Page 12: 4.1 Gambaran Umum Kompas - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11685/4/T1_362010060_BA… · eksemplar per hari, ... kanal ini didesain sesuai dengan tema berita

35

4.2.4 Visi dan Misi PT. AGRANET (Detik.com)

4.2.4.1 Visi

Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan

layanan digital, baik melalui internet maupun selular/ mobile.

4.2.4.2 Misi

Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggan.

Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang

baik untuk berkarier.

Memberikan hasil yang optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham.