24
BAB IV
PROFIL PERUSAHAAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM
4.1 Gambaran Umum Kompas.com
4.1.1 Sejarah Kompas.com secara umum
Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965, tiga bulan sebelum peristiwa
politik G 30 S PKI meletus. Lahirnya Kompas tersebut diprakarsai oleh tokoh-tokoh
Katholik dengan motto „Amanat Hati Nurani Rakyat.‟ Hati nurani adalah wujud
semangat hidup tidak pantang menyerah terhadap segala macam tekanan hidup,
keesokan harinya barulah Kompas mulai dipasarkan (Kasman, 2010: 154-
155). Surat kabar Kompas dalam sejarah pers Indonesia menduduki tempat yang
unik, karena Kompas hidup dalam tiga periode yang berlainan, yaitu masa Orde
Lama, Orde Baru, dan era reformasi. Nama Kompas sering diplesetkan
dengan banyak istilah seperti, „Komando Pastur,‟ „Komando Pas Seda,‟ „Komando
Pasukan,‟ dan „Komt Pas Morgen.‟ Hal ini tentu ada dasarnya yakni ketika Kompas
lahir, tiap-tiap surat kabar mempunyai afiliasi politik mengharuskan Kompas
memiliki afiliasi politik juga. Harian Kompas pun berafiliasi dengan Partai Katholik,
yang diketuai oleh Frans Seda. Para Jenderal, seperti A.H. Nasution dan Ahmad Yani
mendukung gagasan tersebut, mereka mengangkat Petrus Kanisius Ojong yang
memilih Jacob Oetomo sebagai rekannya (Kasman, 2010: 146-147). Kehadiran surat
kabar Kompas tidak lepas kaitanya dengan kelompok militer dan aktivis Katholik
saat itu. Awal tahun 1965, Letjen Ahmad Yani selaku Menteri/Panglima TNI-AD
menelepon rekanya yang
sekabinet, Drs. Frans Seda. Yani melemparkan ide menerbitkan koran untuk
membangkitkan semangat republik bagi rakyat juga tentara untuk melawan pers
komunis. Frans Seda menanggapi ide tersebut dan membicarakannya dengan Ignatus
Josef Kasimo sesama rekan di Partai Katholik dan dengan rekannya yang
25
memimpin majalah Intisari, Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetomo. PK Ojong dan
Jakob Oetomo kemudian menggarap ide tersebut dan mempersiapkan penerbitan
Koran. Semula nama yang dipilih “Bentara Rakyat,” penggunaan nama itu
dimaksudkan untuk menunjukkan kapada masyarakat bahwa pembela rakyat yang
sebenarnya bukanlah PKI. Dalam keperluan dinas Frans Seda sebagai Menteri
Perkebunan menghadap Presiden di Istana Merdeka, Soekarno telah mendengar
bahwa Seda akan menerbitkan sebuah koran lalu menyarankan nama Kompas
“Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan atau hutan rimba.”
Maka jadilah nama harian Kompas hingga saat ini, sementara nama Yayasan Bentara
Rakyat adalah penerbit harian Kompas. Para pendiri Yayasan Bentara Rakyat adalah
para pemimpin organisasi Katholik seperti: Partai Katholik, Wanita Katholik,
PMKRI, dan PK. Ojong. Pengurus yayasan terdiri dari Ketua: I.J. Kasimo, Wakil
Ketua: Drs. Frans Seda, Penulis I: F.C. Palaunsuka,Penulis II: Jakob Oetama, dan
Bendahara: PK. Ojong (Kasman, 2010: 152-153). Walaupun restu dari Presiden
Soekarno, berkat dari Mgr. Soegijapranoto, dan bantuan pimpinan Angkatan Darat,
proses izin terbit mengalami kesulitan. PKI dan kaki tangannya menguasai aparatur,
khususnya Departemen Penerangan Pusat dan Daerah. PKI tidak mentolerir sebuah
harian yang akan menjadi saingan berat. Tahap demi tahap rintangan dapat diatasi,
pusat memberi izin prinsip namuun harus dikonfirmasikan ke Daerah Militer V Jaya.
Persyaratan terakhir untuk dapat terbit, harus ada bukti 3000 (tiga ribu) orang
pelanggan. Frans Seda punya inisiatif mengumpulkan tanda tangan anggota partai,
guru sekolah, anggota-anggota koperasi Kopra Primer di Kabupaten Ende Lio,
Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur. Dalam waktu singkat daftar 3.000
pelanggan lengkap dengan alamat dan tanda tangan terkumpul. Bagian perizinan
Puskodam V Jaya menyerah dan mengeluarkan izin terbit. Pers PKI yang melihat
kehadiran Kompas bereaksi keras, bahkan mulai menghasut masyarakat dengan
menggantikan Kompas sebagai “Komando Pastor.” PKI sejatinya sudah mencium
maksud di balik pendirian Kompas. “PKI tahu rencana kami, lantas dihadang, namun
26
karena Bung Karno setuju kita jalan terus hingga izinnya keluar,” ujar Seda. Jalan
sudah lancar, dan akhirnya dengan karyawan dan wartawan yang direkrut dari
Intisari, Yayasan Bentara Rakyat menerbitkan Kompas edisi percobaan pada 28 Juni
1965. Setelah tiga edisi percobaan, Kompas reguler pun terbit (Miskiyya, 2011: 77-
78). Kompas sempat dua kali dilarang terbit. Pertama, pada 2 Oktober 1965 ketika
Penguasa Pelaksana Perang Daerah Jakarta Raya mengeluarkan larangan terbit untuk
semua surat kabar, termasuk Kompas, sebagai upaya agar pemberitaan tidak
menambah rasa bingung masyarakat terkait peristiwa Gerakan 30 September yang
tengah berkecamuk. Kompas terbit kembali pada 6 Oktober 1965. Pada 21 Januari
1978, Kompas untuk kedua kalinya dilarang terbit bersama enam surat kabar
lainnya.Pelarangan terkait pemberitaan seputar aksi mahasiswa menentang
kepemimpinan Presiden Soeharto menjelang pelaksanaan Sidang Umum MPR 1978.
Pelarangan bersifat sementara dan pada 5 Februari 1978, Kompas terbit kembali.
Pada edisi perdana, Kompas terbit empat halaman dengan 11 berita pada halaman
pertama. Terdapat enam buah Iklan yang mengisi kurang dari separuh halaman. Pada
masa-masa awal berdirinya, Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan
delapan halaman, lalu terbit empat kali seminggu, dan dalam waktu dua tahun
berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan tiras 30.650 eksemplar.
Sejak 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada 2004, tiras
harian mencapai 530.000 eksemplar, sedangkan edisi Minggu mencapai 610.000
eksemplar. Kompas diperkirakan dibaca 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Dengan
tiras sebesar itu, Kompas menjadi surat kabar terbesar di Indonesia. Untuk
memastikan akuntabilitas jumlah tiras, sejak 1976, Kompas menggunakan jasa ABC
(Audit Bureau of Circulations) untuk melakukan audit. Saat ini, Kompas cetak
(bukan versi digital) memiliki tiras rata-rata 500.000
eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per
hari yang terdistribusi keseluruh wilayah Indonesia.
(http://print.kompas.com/about/sejarahkompas.html).
27
Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas
Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas.
Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan
berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru.
Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil dengan
perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”, Kompas.com
membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya,
lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan
advertiser-friendly. Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi
lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga
gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya
pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca
aktif per bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini,
Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan.
Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-kanal
di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan tema berita
dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut
antara lain adalah:
KOMPAS Female
Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik
keuangan serta informasi belanja.
KOMPAS Bola
Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan
sepak bola.
28
KOMPAS Health
Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta fitur
informasi kesehatan interaktif.
KOMPAS Tekno
Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan
beragam berita teknologi.
KOMPAS Entertainment
Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar
negeri.
KOMPAS Otomotif
Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta
tips-tips merawat kendaraan.
KOMPAS Properti
Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta tempat
tinggal.
KOMPAS Images
Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor foto
KOMPAS.com.
KOMPAS Karier
Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga
sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan.
29
KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan konsep citizen
journalism dalam Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat mewartakan
peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam
bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana juga
melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat,
pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut
berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan
300 hingga 400 tulisan telah berhasil membangun komunitas jurnalisme warga yang
mencapai 50.000 anggota.
Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini
selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di
smartphone BlackBerry, KOMPAS.com juga tampil dalam format iPad dan akan
terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada.
2013 - Desain dan Fitur Baru
Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu, tampilan
halaman yang lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang lebih personal. Setiap orang
memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda. Kompas.com mencoba
memahami kebutuhan pembaca yang beragam dengan menghadirkan fitur
Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang
ingin mereka baca.
4.1.2 Profile PT Kompas Cyber Media (Kompas.com)
Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya
terdapat kejelasan berikut :
Nama Perusahaan : PT. Kompas Cyber Media
30
Alamat : Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt.5 . Jl. Palmerah Selatan No.
22-28 Jakarta 10270, Indonesia
Telepon : (021) 5350377/53699200 (hunting)
Fax : (021) 5360678 (general)
Email : [email protected]
Website : www.kompas.com
Slogan : RAYAKAN PERBEDAAN
4.1.3 Logo PT. Kompas Cyber Media (Kompas.com)
Gambar 1.3
Logo KOMPAS.COM
(Sumber : inside.kompas.com/about-us)
31
Setiap perusahaan memiliki logo sebagai simbol dari identitas diri perusahaan
agar dapat dikenal oleh masyarakat. Demikian pula dengan PT. Kompas Cyber Media
(Kompas.com) memiliki logo dengan ciri khas tertentu.
Logo Mark
Kompas.com mengambil simbol 2 (dua) segitiga yang tumpang tindih sebagai bentuk
representasi panah penunjuk arah yang sejalan dengan value Kompas.com sebagai
pedoman berita bagi pembacanya.
Perbedaan sudut rotasi di antara kedua segitiga diartikan sebagai kebebasan dalam
memilih pandangan & pendapat bagi pembacanya. Sementara, 3 (tiga) warna dasar &
masing-masing turunannya dimaksudkan untuk menggambarkan beragamnya
individu pembaca Kompas.com.
Logo Type
Logo Type pada "Kompas.com", merupakan perpaduan dari dua unsur, yaitu tulisan
"Kompas" yang menjadi simbol historis serta merupakan bagian dari grup Kompas
Gramedia dan ".com" yang merupakan identitas bisnis perusahaan sekaligus alamat
URL dari portal berita digital ini.
4.1.4 Visi dan Misi PT. Kompas Cyber Media (KOMPAS.COM)
4.1.4.1 Visi
Visi Kompas adalah menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi
perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta
menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan.
Dalam kiprahnya di industri pers “Visi Kompas” berpartisipasi membangun
masyarakat Indonesia beru berdasarkan Panca Sila melalui prinsip humanism
32
transcendental (persatuan dan perbedaan) dengan menghormati individu dan
masyarakat adil dan makmur.
4.1.4.2 Misi
Misi Kompas adalah mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat
secara professional, sekaligus memberi arah perubahan (Trend Setter) dengan
menyediakan dan menyebarluaskan informasi terpercaya. Kompas berperan serta ikut
mencerdaskan bangsa, menjadi nomor satu dalam semua usaha diantara usaha-usaha
lain yang sejenis dalam kelas yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika usaha
bersih dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain.
4.2 Gambaran Umum Detik.com
4.2.1 Sejarah Detik.com Secara Umum
Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun
mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya
ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks
wartawan DeTik), Yayan Sopyan eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan
wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus
pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik reda
dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita
hiburan, dan olahraga.
Dari situlah kemudian tercetus keinginan untuk membangun detik.com yang update-
nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, dan
bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news.Dengan bertumpu pada vivid
description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling
populer di kalangan users internet.
33
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra
Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di
bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total
(100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambil alih,
maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp —
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Komisaris Utama dijabat
Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum
diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan
Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh
Tiger 39%, dan Mitsui 2%.
Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran
jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan Internet).
Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya
rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada
bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user
mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. Selain
perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini
disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki
sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view
detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. Sekarang detik.com menempati
posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia.
Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan,
berawal dari kisah pahit yang dialaminya. Ketika pada masa Orde Baru, media ini
muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik
sebagai pokok bahasan. Namun, kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi
pemberitaan di media massa, memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk
terbit dalam format majalah. Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam
34
pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan
keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan forum
harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media
massa.
4.2.2 Profile PT. AGRAKOM (Detik.com)
Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya
terdapat kejelasan sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT. AGRAKOM (Detik.com)
Alamat : Aldevco Octagon Building - Lantai 2 Jl. Warung Buncit Raya No.75
Jakarta Selatan 12740
Telepon : (021) 794.1177 (Hunting)
Fax : (021) 794.4472
Email : [email protected]
Website : www.detik.com
Slogan : Situs Warta Era Digital
4.2.3 Logo PT. AGRANET (Detik.com)
Gambar 1.4
Logo Detik.com
(Sumber www.detik.com)
35
4.2.4 Visi dan Misi PT. AGRANET (Detik.com)
4.2.4.1 Visi
Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan
layanan digital, baik melalui internet maupun selular/ mobile.
4.2.4.2 Misi
Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan.
Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang
baik untuk berkarier.
Memberikan hasil yang optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham.
Top Related