40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

31
CHASIS & SUSPENSION CARA KERJA SISTEM SUSPENSI OTO.KR04.012.01 MODUL 2 DARI 2 BUKU INFORMASI

Transcript of 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Page 1: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

CHASIS & SUSPENSION

CARA KERJA SISTEM SUSPENSIOTO.KR04.012.01

MODUL 2 DARI 2

BUKUINFORMASI

Page 2: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Daftar Isi Halaman

Bagian - 1 2

Pendahuluan 2

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2

Disain Modul 2

Isi Modul 3

Pelaksanaan Modul 3

Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

4

Hasil Pelatihan 5

Pengenalan 5

Prasyarat 5

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5

Keselamatan Kerja 5

Bagian - 2 6

Cara Kerja Sistem Suspensi 6

Sistem Suspensi Kendaraan 6

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR04.012.01

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 1/23

Page 3: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Bagian - 1

Pendahuluan

Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.

Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.

Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.

Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada SKKNI. SKKNI adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di sector otomotif.

Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap SKKNI OPKR04.012.01

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan

Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya.

Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.

Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja.

Disain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :

Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.

Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 2/23

Page 4: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

.Isi Modul

Buku Informasi

Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : Informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan

praktek kerja.

Buku Kerja

Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: Kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan

memahami informasi Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian

keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam

melaksanakan praktek kerja.

Buku Penilaian

Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan

keterampilan Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta

pelatihan Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai

keterampilan Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan modul

Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai

sumber pelatihan Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan

pelatihan Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan

menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja Menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil

peserta pelatihan pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 3/23

Page 5: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Memberikan jawaban pada Buku Kerja Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.

Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

PrasyaratKompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.

Elemen-elemen KompetensiTugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

Kriteria Unjuk KerjaKegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen.

Rentang Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan.

Petunjuk PenilaianMerupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja.

KonteksMerupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan.

Aspek-aspek yang diperlukanMenentukan kegiatan inti yang harus dinilai.

Persyaratan Level Literasi dan Numerasi

Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1Level Literasi

1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan

memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.

Level Numerasi1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah

secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik.

2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks.

3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 4/23

Page 6: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Hasil Pelatihan

Peserta harus mampu mengidentifikasi semua komponen suspensi tanpa bantuan.

Mengidentifikasi semua komponen sistem suspensi. Menerangkan cara kerja sistem suspensi.

Pengenalan

Peserta harus mengenal komponen-komponen serta cara kerja dari berbagai jenis kendaraan dewasa ini agar dapat mengerti tentang sistem suspensi kendaraan.

Prasyarat

Sebelum memulai modul ini, peserta harus sudah menyelesaikan modul-modul berikut ini:

Tidak ada

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)

Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih.

Keselamatan Kerja

Umum

OTOT.KR01.016.01 - tentang Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Baca dan patuhi peraturan keamanan dan kesehatan yang diberikan sebelum melaksanakan modul ini.

Pribadi

Jangan mengenakan alas kaki dan pakaian yang masih bagus.

Praktek bengkel umum.

Praktek dan perlengkapan keamanan pribadi.

Gunakan penutup kursi untuk melindungi kendaraan.

Berhati-hatilah terhadap komponen-komponen yang bergerak atau panas.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 5/23

Page 7: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Bagian - 2

Cara Kerja Sistem Suspensi

Sistem Suspensi Kendaraan

Fungsi

Agar ban selalu menyentuh permukaan jalan. (Untuk menjamin adanya kontrol arah kendaraan, untuk memungkinkan dilakukannya pengereman).

Agar kendaraan tetap berjalan mulus bagaimanapun kondisi permukaan jalan sehingga nyaman bagi penumpang atau beban.

Untuk memindahkan daya pengemudian dan pengereman dari roda ke chasis atau bodi.

Tipe-tipe Sistem Suspensi

Ada berbagai macam sistem suspensi yang digunakan, tetapi masing-masing termasuk salah satu dari tipe dasar berikut ini:

Suspensi independenSuspensi poros kaku atau solid

Suspensi Independen

Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan pegas daun digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan pada mobil. Hal tersebut menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta meningkatkan kualitas pengendaraan.

Pada sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh penghubung dan pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak berpengaruh terhadap gerakan roda lain.

Suspensi independen membantu menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang bergelombang.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 6/23

Page 8: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Walaupun terdapat bermacam-macam sistem suspensi, secara garis besar dapat dibagi menjadi suspensi depan dan belakang dan suspensi independen dan non independen. (Bagian paling umum dari semua sistem suspensi kendaraan tanpa memandang jenisnya adalah ban pneumatis).

Catatan :Pada beberapa kendaraan suspensi ini adalah satu-satunya yang digunakan.

Tipe-tipe Pegas

Fungsi

Pegas merupakan alat yang fleksibel yang menopang bodi kendaraan dan beban yang memungkinkan roda dan sistem suspensi mengikuti kontur/perbedaan ketinggian jalan tanpa terjadi gerakan pada bodi kendaraan.

Pegas daunPegas koilBatang torsiKaretUdaraHidrolastikPneumatis

Catatan:Beberapa jenis di antaranya dapat digabungkan untuk membentuk sistem suspensi.

Pegas Koil

Pegas koil adalah sebatang pegas dari baja dililit membentuk koil. Jika pegas baja yang digunakan mempunyai diameter sama pada sepanjang bagian penampangnya dan jarak antar lilitan sama besar, maka pegas akan mempunyai tingkat defleksi yang konstan. Jika diameternya mengecil pada bagian tepi atau jika terdapat beberapa koil yang dililit lebih rapat maka koil akan mempunyai tingkat redaman variabel. Pada saat bekerja pegas koil akan terpuntir sepanjang bentangan saat beban diperbesar.

Batang Torsi

Batang torsi dapat berupa batang tunggal pegas baja atau sejumlah lembaran pegas baja yang disatukan. Pada saat bekerja batang torsi terpuntir sepanjang bentangan saat dibebani. Pegas ini biasanya merupakan pegas dengan defleksi konstan tetapi jika diameternya meruncing maka defleksinya variabel.

Pegas Karet

Karet merupakan bagian kebanyakan dari sistem suspensi pada bentuk bos karet yang digunakan pada penyangga (shackle), pivot dan sambungan (mounting). Pada tempat-tempat tersebut karet mengurangi transmisi getaran dan menimbulkan kelenturan dari gerakan tanpa diperlukan adanya ruang celah atau pelumasan.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 7/23

Page 9: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Pegas Daun

Pegas ini dijelaskan dalam buku May and Crouse edisi ke lima, kecuali poin-poin berikut

Rebound Clip

Rebound clip menahan ujung daun pada daun yang lebih panjang di atasnya. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gesekan yang akan mengurangi pantulan. Bisa dipergunakan ganjal (spacer) dari plastik atau logam untuk membatasi besarnya gesekan yang terjadi.

Tingkat Defleksi Pegas

Tingkat defleksi pegas adalah ukuran besarnya defleksi pegas yang terjadi akibat suatu beban. Satuannya dalam Newton per milimeter (N/mm). Pada beberapa pegas terdapat tingkat defleksi konstan yang artinya jika beban makin besar maka defleksi akan makin besar dengan perbandingan lurus. Misalnya jika beban dilipatkan dua kali (gaya ke bawah dalam satuan Newton) maka defleksi pada pegas juga akan meningkat sebesar dua kali. Tingkat defleksi variabel berarti jika beban diperbesar defleksi yang terjadi tidak meningkat secara sebanding.

Karet dan sistem gas merupakan jenis variabel, sedangkan pegas daun, pegas koil dan batang torsi tergantung pada konstruksi yang digunakan.

Lokasi Poros Balok

Poros balok (beam axle) ditahan pada posisinya oleh pegas. Walaupun pegas mudah bergerak agar poros dapat bergerak melewati benjolan jalan, pegas tetap memuntir untuk menahan poros di posisinya pada garis pusat kendaraan.

Aksi Pengemudian dan Pengereman

Karena poros balok digunakan dengan kemudi roda belakang, chasis terdorong ke depan sehingga poros depan tertarik oleh penyangga (fixed shackle) dan bagian depan pegas daun. Jika dilakukan pengereman maka roda depan berkurang kecepatannya dan gaya pengereman diberikan pada poros, bagian depan pegas, fixed shackle dan juga chasis.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 8/23

Page 10: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Suspensi Hidro-Elastis

(Cairan dan karet)

Karet juga dapat dipergunakan sebagai pegas secara independen atau digabungkan dengan cairan untuk memindahkan pergerakan yang terjadi.

Catatan:Cairan tidak dapat digunakan sebagai pegas secara independen karena tidak dapat ditekan pada suhu yang dapat diterapkan.

Suspensi hidro-elastis menggunakan cairan untuk memindahkan pergerakan roda pada pegas karet di tiap unit displacer pada kendaraan.

Karena tiap unit displacer pada tiap sisi mempunyai hubungan antara bagian depan dan belakang, sebuah benjolan pada salah satu roda akan mengakibatkan satu sisi kendaraan akan terangkat bukan hanya satu ujung saja. Hal ini akan mengurangi “pitch” yaitu gerakan ke depan dan ke belakang.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 9/23

Page 11: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 10/23

Page 12: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Unit Hidrolastis

Suspensi Udara

Karena udara mempunyai sifat dapat ditekan maka udara dapat digunakan sebagai pegas. Udara digunakan sebagai bagian suspensi dari semua kendaraan otomotif pada ban dan bisa juga digunakan untuk menjalankan fungsi pegas. Udara yang ditekan digunakan untuk suspensi pada beberapa bus, ketinggian kendaraan dan pengendaraan dapat dikontrol secara otomatis terhadap berbagai perubahan beban penumpang. Artinya kendaraan akan tetap memiliki ketinggian yang sama dan pengendaraan terjadi dengan mulus baik dalam kondisi penumpang yang penuh atau kosong.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 11/23

Page 13: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Pneumatis

Pada kendaraan yang menggunakan sistem suspensi gas, gas yang digunakan adalah nitrogen yang diberi tekanan tertentu. Untuk memindahkan pergerakan suspensi pada gas digunakan minyak, sedang pada penerapan ini minyak dipompa menuju atau keluar dari unit suspensi untuk mengontrol ketinggian kendaraan.

Contoh Suspensi Hidro-Pneumatis

Mengapa Diperlukan Shock Absorber?

Pegas yang digunakan sendirian kurang memuaskan bagi sistem suspensi kendaraan. Untuk menyerap kejutan jalan pegas harus fleksibel.

Jika pegas terlalu fleksibel maka pegas akan terus mampat dan memantul sehingga kendaraan memantul ke atas dan ke bawah secara berlebihan.

Gerak memantul mengurangi kualitas pengendaraan dan juga menyulitkan pengendalian.

Jika pegas diperkeras maka akan mengakibatkan pengendaraan yang keras.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 12/23

Page 14: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Dengan menggunakan pegas yang relatif fleksibel dengan peredam kejut akan dihasilkan pengendaraan yang mulus.

Oleh karena itu peredam kejut harus memiliki kemampuan meredam osilasi atau pantulan pegas.

Peredam kejut mempunyai peranan yang penting dalam menghasilkan kenyamanan, pengendalian yang lebih mudah serta pengereman yang aman.

Tipe-tipe Shock Absorber

Shock absorber kendaraan biasanya termasuk dalam salah satu tipe-tipe berikut ini :

Light Duty, Heavy Duty, Gas Filled, Load Adjustable, Ride Adjustable, Load Levelling (air shockers), Mc Pherson Strut.

Light Duty

Shock absorber light duty biasanya dipasang sebagai standar pada kebanyakan kendaraan. Shock absorber ini juga dapat dipasang sebagai pengganti pada kendaraan-kendaraan populer setelah pemasaran. Kendaraan-kendaraan tersebut dikendarai oleh pengendara biasa dan jarang dikendarai dengan kondisi beban penuh.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 13/23

Page 15: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Heavy Duty

Shock absorber heavy duty dipasang sebagai ekstra dan bersifat opsional pada kendaraan yang sedang diproduksi atau sebagai ekstra setelah dilakukan pemasaran bagi kendaraan-kendaraan model standar.

Shock absorber ini juga dipasang oleh beberapa pabrik sebagai item standar bagi produksi kendaraan model mewah atau produksi khusus.

Kendaraan-kendaraan tersebut ditujukan bukan untuk penggunaan normal kendaraan model standar.

Shock absorber heavy duty mempunyai diameter yang lebih besar daripada model light duty dan mampu menghasilkan aksi peredaman yang lebih kuat dalam kondisi pengendaraan ekstrem karena memiliki piston dan kapasitas cairan yang lebih besar.

Gas Filled

Shock absorber yang menggunakan udara merupakan item standar pada kendaraan dengan performa tinggi. Shock absorber yang berisi udara serupa dengan shock absorber heavy duty selain peredam jenis ini memiliki ruang reservoir bertekanan yang berisi gas nitrogen.

Minyak pada Shock absorber jenis ini memiliki tekanan sehingga membantu menjaga agar tidak terbentuk gelembung udara pada minyak.

Gelembung udara dapat terjadi pada minyak Shock absorber yang tidak bertekanan/non pressurised. Gelembung terjadi jika shock absorber tersebut mengalami aksi peredaman terus menerus, seperti pada pengendaraan dengan kecepatan tinggi sepanjang jalan yang tidak rata.

Load Adjustable

Shock absorber yang dapat menyesuaikan beban bisanya digunakan pada bagian belakang sepeda motor.

Biasanya Shock absorber ini memiliki kumparan pegas yang mengelilingi bagian luar shock absorber. Penyetelan dilakukan melalui sekrup sleeve bagian bawah atau posisi gigi/notch yang lebih rendah.

Kemampuan memikul beban dinaikkan atau diturunkan dari pengaturan tersebut.

McPherson Strut

Suspensi McPherson Strut menggunakan shock absorber sebagai penyangga suspensi depan dan belakang. Bagian atas tiang penyangga (strut) berfungsi sebagai pivot dan tempat pemasangan bagian atas suspensi depan sedang bagian atas penyangga merupakan tempat pemasangan suspensi belakang. Bagian bawah tiang penyangga pada suspensi depan memiliki ball joint pivot serta dihubungkan pada lengan pengontrol bawah.

Selain itu strut juga menjadi titik pemasangan bagi poros ujung (stub axle) pada suspensi depan dan belakang. Shock absorber bisa berbentuk strut komplit atau bisa juga diberupa sekrup yang disisipkan pada bagian atas rakitan strut.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 14/23

Page 16: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Shock Absorber yang Dapat Diatur

Shock absorber jenis ini mempunyai tingkat peredaman yang diatur dengan merubah setting katup pengontrol.

Biasanya shock absorber tipe ini digunakan pada suspensi jenis McPherson strut. Peredam ini digunakan pada kendaraan-kendaraan yang memiliki performa tinggi dan bisa diatur secara otomatis melalui program komputer dan sensor atau melalui saklar manual.

Saklar manual tersebut biasanya diberi tanda HARD RIDE atau SOFT RIDE.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 15/23

Page 17: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Load Levelling (air shockers)

Shock absorber tipe ini digunakan untuk mengkompensasi beban berat. Bagian belakang dapat dijaga ketinggian normalnya dengan memperbesar atau mengurangi tekanan udara pada shock absorber.

Hal tersebut akan menghasilkan stabilitas pada kendaraan serta pengarahan lampu yang dapat terjaga dalam kondisi beban berat. Shock absorber udara yang dapat didesain sebagai alat pengkompensasi beban dan bukan digunakan untuk meningkatkan pengendalian pada kondisi normal.

Kantung udara shock absorber harus selalu memiliki tekanan minimum sebesar 140 kPa agar tidak terjadi kerusakan pada kantung udara.

Shock Absorber (Peredam Pegas)

Pegas yang digunakan secara sendirian dalam sistem suspensi tidakmemberikan hasil yang memuaskan. Pegas harus bersifat fleksibel agar dapat meredam atau menyerap kejutan jalan, tetapi jika terlalu fleksibel maka akan terus memampat dan memantul. Hal tersebut disebut osilasi pegas.

Pegas yang terlalu keras akan menghasilkan pengendaraan yang keras (hard ride) karena memindahkan goncangan jalan pada kendaraan. Pengendaraan yang mulus tanpa terjadi osilasi pegas yang besar dapat diperoleh melalui penggunaan pegas yang relatif fleksibel digabungkan dengan shock absorber.

Shock absorber (peredam pegas) menghentikan pegas dalam berosilasi. Sebuah pegas tanpa peredam akan mampat dan memantul beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 16/23

Page 18: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Pegas Tanpa Redaman

Waktu yang diperlukan oleh pegas untuk kembali sesudah defleksi.

Besarnya defleksi

Pegas dengan Redaman

Jika dipasang sebuah peredam kejut maka osilasi berkurang.

Cara Kerja

Dua gerakan shock absorber adalah :

1. Pemampatan/kompresi (saat roda melalui benjolan)2. Pantulan (saat roda jatuh pada lubang)

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 17/23

Page 19: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Langkah Pemampatan

(Roda bergerak ke atas)

Saat roda kendaraan menabrak benjolan yang mengakibatkan bergerak ke atas ke arah bodi kendaraan, pegas mampat. Pada saat yang sama shock absorber memendek dan mengakibatkan silinder bawah bergerak ke atas mendorong piston ke arah dasar silinder. Gerakan ke atas oleh silinder menimbulkan tekanan pada cairan di bawah piston. Pada saat yang sama gerakan tersebut menciptakan daerah bertekanan rendah pada silinder di atas piston.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 18/23

Page 20: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Cairan yang berada di bawah piston terdesak melalui lubang kecil pada piston dan mengalir menuju bagian atas silinder. Tidak seluruh cairan dari ruang bawah bisa masuk ke ruang atas karena sebagian ruang ditempati oleh batang piston. Jika ruang atas menjadi penuh setiap gerakan ke atas oleh silinder akan mengakibatkan tekanan cairan yang tinggi di bawah piston yang dapat membuat katup kompresi bawah (atau katup kaki/katup hisap) menjadi terbuka. Cairan akan mengalir menuju bagian luar tabung.

Cairan yang mengalir melalui katup menghasilkan redaman pada pegas dan gerakan roda.

Langkah Pemantulan

(Roda bergerak ke bawah)

Saat roda bergerak ke bawah shock absorber memanjang.

Silinder bergerak ke bawah menjauhi piston dan katup pantulan. Cairan di atas piston tertekan, sedangkan daerah di bawah piston tekanannya menjadi rendah. Cairan di atas piston terdesak melalui restriksi/penahan pada katup pantulan menuju ruang bawah.

Pada saat yang sama katup kompresi atau katup kaki membuka dan mengalirkan cairan dari tabung luar menuju ruang bawah.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 19/23

Page 21: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Gerakan cairan melalui penahan shock absorber dan gerakan roda.

Catatan:Ukuran penahan pada katup bervariasi antara satu kendaraan dengan lainnya, tergantung jenis suspensi yang digunakan oleh pabrik.

Peredam Kejut Gas

Shock absorber bekerja secara hidrolis namun tidak diisi minyak sampai penuh. Pada reservoir terdapat sebuah ruangan yang diperuntukkan bagi udara, ruangan tersebut berada di atas reservoir minyak. Beberapa shock absorber tidak menggunakan udara melainkan gas. Shock absorber demikian dikenal sebagai peredam kejut gas. Gas dimasukkan dalam shock absorber menggunakan tekanan pada proses pembuatannya. Hal ini memiliki keuntungan mengurangi aerasi. Aerasi terjadi jika udara bercampur dengan minyak. Hal tersebut dapat mempengaruhi kerja peredam kejut.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 20/23

Page 22: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Shock Absorber Udara

Pada shock absorber udara terdapat silinder udara dan sepatu neoprene mengelilingi peredam tersebut. Konpartmen ini diisi dengan udara bertekanan untuk meningkatkan kapasitas kendaraan dalam memikul beban tanpa menimbulkan penurunan ujung belakang.

Pada saat beban berat diberikan pada sepatu atau kursi belakang pegas akan mampat dan membuat ujung belakang turun. Hal ini mengakibatkan perubahan karakteristik pengendalian mobil serta juga menyebabkan lampu depan mendongak ke atas. Peredam udara dapat mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara menaikkan bagian belakang mobil jika mendapat beban dan menurunkan bagian belakang menjadi rata jika beban dilepas.

Catatan:Udara bisa diberikan dengan dua cara :1. Secara manual – Dilakukan pada bengkel dengan menggunakan pipa

udara.2. Secara otomatis – Pada kendaraan yang dilengkapi level pengendaraan

otomatis udara ditambahkan atau dibuang menggunakan kompresor on board. (Pada kendaraan tertentu alat ini merupakan perlengkapan standar).

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 21/23

Page 23: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Kolom Kemudi yang Dapat Runtuh/Patah

Kemudi ini merupakan faktor keamanan pada sistem kemudi kendaraan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pengendara yang tertusuk kolom kemudi jika terjadi kecelakaan.

Dalam bekerja menangani bagian kemudi ini perlu berhati-hati agar tidak memberi beban kejutan atau memukul kolom kemudi atau tabung. Seringkali jika suatu bagian telah runtuh, baik diakibatkan oleh terjadinya kecelakaan atau kekeliruan penanganan, maka harus diganti. Pergunakan alat untuk menarik untuk membongkar steering wheel dan jangan menggunakan palu atau memukul wheel.

Catatan :Batang kemudi hingga kolom luar yang dapat runtuh memiliki bantalan pada bagian atas dan ke arah dasar batang sebagai penopang dan untuk memudahkan memutar.

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 22/23

Page 24: 40 012-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Chasis & Suspension

Cara Kerja Sistem Suspensi OTO.KR04.012.012.01Buku Informasi 23/23