4. Tatanama-lanjutan. 2

14
BAB II. SEKSI 2. TIPIFIKASI Pasal 7. Penerapan nama-nama takson dr tk suku ke bawah ditentukan berdasarkan tipe tatanama. Suatu tipe tatanama salah satu unsur penyusun takson yg dikaitkan dg nama takson yg bersangkutan. Holotipe adl suatu spesimen yg dipakai oleh pengarang sbg tipe tatanama. Selama holotipe ada, otomatis penerapan nama takson yg bersangkutan melekat pd nya dpt dipastikan.

description

mol

Transcript of 4. Tatanama-lanjutan. 2

  • BAB II. SEKSI 2. TIPIFIKASIPasal 7. Penerapan nama-nama takson dr tk suku ke bawah ditentukan berdasarkan tipe tatanama.Suatu tipe tatanama salah satu unsur penyusun takson yg dikaitkan dg nama takson yg bersangkutan.

    Holotipe adl suatu spesimen yg dipakai oleh pengarang sbg tipe tatanama. Selama holotipe ada, otomatis penerapan nama takson yg bersangkutan melekat pd nya dpt dipastikan.

  • Bila pengarang yg mempertelakan/ mencandra suatu takson tdk menentukan holotipenya, atau krn sesuatu hal holotipe hilang maka ditentukan tipe pengganti yg disebut: Lectotipe atau Neotipe Lectotipe adl suatu spesimen dr spesimen asli (isotipe/ sintipe) yg dipilih utk menjadi tipe tatanama kalau pd penerbitan semula tdk ditentukan holotipenya atau kalau holotipe hilang/ hancur.Isotipe adl duplikat (bag dr nomor koleksi yg dikumpulkan dlm waktu yg sama) drpd holotipe.

  • Sintipe adl suatu spesimen yg merpk salah satu spesimen dr bbrp spesimen atau contoh yg disebutkan pengarang kalau holotipe tdk ditentukan, atau salah satu drpd bbrp spesimen yg bersama-sama ditunjuk sbg tipe.

    Sintipe merpk spesimen lebih yg djadikan rujukan pemberian nama suatu takson bila tdk ada penentuan holotipe, atau salah satu spesimen yg manapun diantara spesimen-spesimen yg secara simultan dipilih sbg tipe.

    Penentuan: Lectotipe dulu bila tdk ada dr Isotipe bila tdk ada lagi dg Sintipe. Bila keduanya tdk ada baru dg tipe pengganti dr bahan yg baru, disebut: Neotipe

  • Neotipe (tipe baru) adl spesimen yg dipilih utk menjadi tipe tatanama kalau holotipe hilang/ rusak dan tdk mungkin utk menunjuk tipe pengganti krn tdk ada Isotipe/ Sintipe.Spesimen/ contoh koleksi yg dijadikan dasar nama (terutama holotipe) suatu takson hendaknya diawetkan dan dirawat serta disimpan di suatu lembaga penelitian yg permanen dan bertanggung jawab.

    Paratipe adl suatu spesimen yg oleh seorang penulis disebut protolog ttp bukan holotipe, isotipe atau sintipeProtolog adl apa yg menyertai nama tumbh pd publikasi pertama (orisinil) nama tsb diagnosis, candra, rujukan, sinonim, data geografi, situasi spesimen, pembahasan dan komentar

  • BAB III. TATANAMA TAKSON SESUAI DENGAN TINGKATANNYANama-nama ilmiah utk taks tingkat manapun lazim ditulis dg menggunakan huruf kapital utk huruf awal setiap nama. Contoh: Poaceae, Arecales, ChlorophyceaeBab III Seksi IV. Nama jenis hanya 1 psl, yaitu pasal 23: Nama jenis adl suatu kombinasi ganda/ kombinasi biner atau binomial yg terdiri atas nama marga (genus) diikuti dengan sebutan jenis (epitheton specificum), yg dlm penulisannya hanya huruf pertama saja ditulis dg huruf besar, lainnya termasuk sebutan jenisnya ditulis dg huruf kecil.

  • Contoh: Nephrolepis biserrataMirabilis jalapaJasminum sambacNama jenis diikuti Nama pencipta (authors name).Dlm karya ilmiah tingkat suku ke bawah, seringkali diikuti satu nama author atau lebih yg lazimnya ditulis dlm btk singkatan. Contoh: Araceae L. Anadendrum Schott Gracilaria gigas Harv.

  • TUJUAN PENCANTUMAN NAMA AUTHOR:Nama ilmiah disebut dengan lebih tepat, akurat dan lengkap

    Tersedia sarana utk melakukan verifikasi mengenai tgl publikasi nama dan memungkinkan bagi yg berminat thd takson tsb dpt membaca candra/ pertelaan/ diagnosis orisinal (asli) yang dibuat penciptanya.

  • Rekomendasi dlm penulisan nama author Menyingkat nama pencipta di belakang nama ilmiah, kecuali nama itu sangat pendek. Contoh: L. utk Linneaus D.C. utk De Candolle. Nama yg pendek tdk disingkat. Contoh: HJ Lam HJ Lam Jack Jack

    2. Bila nama hanya terdr dr satu kata masih dipandang cukup panjang disingkat dg 2 konsonan pertama. Contoh: Elias Magnus Fries Fr.

  • Lanjutan 3. Bila nama pencipta terdr atas 2 suku kata atau lebih, disingkat suku kata pertama ditambah dg huruf pertama dr suku kata berikutnya. contoh: Linneaus Linn. atau L. Merrill Merr. Jussieu Juss.

    4. Bila 2 orang yg berbeda dg pengambilan suku kata pertama ditambah huruf pertama suku kata berikutnya. Contoh: Bertoloni dan Bertero Bertol. & Berter.

    5. Utk membedakan nama 2 pencipta yg sama, sebaiknya ditambahkan inisialnya (singkatan nama kecil di depan yg biasanya memang berbeda. Contoh: A. Br. Alexander Brown R. Br. Robert Brown

  • Contoh nama author yg lebih dr 1 orang:Impatien holstii Engl. et Warb nama jenis Impatien holstii diciptakan bersama oleh 2 orang yaitu Engler dan Warburg (et dlm bhs latin berarti dan bisa ditulis &. Bila lebih dr 2 orang yg terlibat dlm pemberian nama cukup disebut nama seorang (salah satu yaitu yg pertama) disusul kata et allies disingkat et al. Cinnamomum iners Reinw. ex Bl. Nama diciptakan 2 orang. Pemberi nama I Reinwardt ttp belum memenuhi syarat, kmd dilengkapi dan publikasinya terpenuhi oleh Blume. Boleh ditulis: Cinnamomum iners Bl.

  • Medicago orbicularis (L.) BartalL. adl Linneaus, nama orang I yg memberikan nama jenis tsb (yg dlm kurung) dan Bartal yg melakukan perubahan kedudukan takson/ tk takson peningkatan status dr varietas yaitu Medicago polymorpha var. orbicularis L. oleh Bartal diubah mjd tk spesies.Asphaloides (D.C.) K. Koch. terjadi peningkatan status seksi mjd marga nama seksi Anthyllis sect. asphaloides D.C. kmd oleh K. Koch ditingkatkan mjd marga.

    Sonneratia alba J. Smith in Rees Pengarang I mengusulkan suatu nama ttp diterbitkan dlm karangan pengarang II. Disingkat: Sonneratia alba J. Smith

  • SYARAT NAMA YG SAHMENGGUNAKAN BHS LATIN/ BHS LAIN YG DILATINKAN CONTOH: DURIO, PANDANUS

    2. PENERBITAN NAMA PERTAMA KALI DISERTAI DESKRIPSI DIAGNOSTIKNYA DLM BHS LATIN DITERBITKAN DLM BUKU/ MAJALAH ILMIAH YG DICETAK DAN DISEBARLUASKAN DLM SUATU PERTEMUAN

    3. MEMENUHI PERSYARATAN KODE INTERNASIONAL TATANAMA SAH DAN BERLAKU (SECARA OTOMATIS)

  • 2. Identifikasi = determinasiIdentifikasi berarti mengungkapkan/ menentukan identitas/ jati diri yaitu menentukan namanya yg benar dan tempatnya yg tepat dlm sistem klasifikasi

    Determinasi determinatie (Belanda) artinya penentuan.Determinasi berarti menentukan/ memastikan dg cara dibandingkan/ dicocokkan.

  • Jika suatu tumbh dibandingkan tumbh yg sudah dikenal ternyata sama berarti tumbh sudah dideterminasi Tujuan akhir identifikasi/ determinasi adl mendapatkan nama identitas harus jelasHal ini tdk mudah tergantung: kecekatan, ketekunan dan faktor lain spt keberuntungan.Caranya: 1. mempelajari semua sifat tumbh 2. membandingkan/ mempersamakan dg tumbh yg sudah dikenal.