4. Sop Manajemen Limbah Rs Syafira

10
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 2 Maret 2015 Ditetapkan Direktur, dr.Irana Oktavia Pengertian 1. Limbah Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas. 2. Limbah Padat Rumah Sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non-medis. 3. Limbah Medis Padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. 4. Limbah Padat Non-medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan dirumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman, dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya. 5. Limbah Cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari

description

G

Transcript of 4. Sop Manajemen Limbah Rs Syafira

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

No. DokumenNo. RevisiHalaman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit2 Maret 2015Ditetapkan Direktur,

dr.Irana Oktavia

Pengertian

1. Limbah Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.2. Limbah Padat Rumah Sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non-medis.3. Limbah Medis Padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.4. Limbah Padat Non-medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan dirumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman, dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.5. Limbah Cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikriorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.6. Limbah Gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insenerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi, dan pembuatan obat citotoksik.7. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme pathogen yang tidak secara rutin ada dilingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.8. Limbah Sangat Infeksius adalah limbah berasal dari pembiakan dan stock bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan, dan bahan lain yang diinokulasi , terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius.9. Limbah Citotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat citotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.10.Minimasi Limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle)

TujuanSebagai acuan penerapan langkah pengelolaan limbah rumah sakit

Kebijakan

Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Prosedur

1. Pemilahan limbah rumah sakit dilakukan pada setiap sumber dan ruangan instalasi yang berpotensi menghasilkan limbah.2. Pemilahan dilakukan berdasarkan parameter yang sudah ditentukan yang digolongkan dalam limbah berbahaya dan limbah tidak berbahaya.3. Pemilahan dapat dilakukan oleh petugas RTP, petugas medis (dokter dan perawat) dan petugas non-medis (tekhnisi/praktisi) yang memiliki pengetahuan tentang limbah berbahaya.4. Hasil pemilahan harus didokumentasikan dan dibuat petunjuk pelaksanaan penanganannya yang harus ditempel pada ruangan instalasi yang berpotensi menghasilkan limbah.

Unit Terkait

1. Keperawatan2. Petugas Tekhnis dan Praktisi3. Kesling

Dokumen Terkait

PEMILAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

No. DokumenNo. RevisiHalaman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal TerbitDitetapkan Direktur,

dr.Irana Oktavia

Pengertian

1. Sampah Medis adalah sampah hasil imbah dari aktivitas suatu rumah sakit, klinik atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat, pengunjung dan petugas yang menanganinya.2. Sampah non medis adalah hasil sampingan dari kegiatan manusia yang dirasakan tidak berguna dan dapat mengganggu manusia dan lingkungan.

Tujuan Sebagai acuan dalam pemilahan sampah medis dan non medis

Kebijakan

Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Prosedur

1. Pemilahan sampah medis dan non medis dilakukan pada setiap sumber dan ruangan yang berpotensi menghasilkan sampah medis 2. Pemilahan dilakukan oleh petugas ruangan atau petugas cleaning service dengan menggunakan sarung tangan dan masker 3. Wadah/tempat yang disiapkan berupa tempat sampah yang diberi tanda khusus (sampah medis, sampah non medis, sampah benda tajam)4. Sampah medis pada setiap sumber dan ruangan dikumpulkan di TPS dan TPS Limbah B3 RS SYAFIRA. 5. Setelah sampah medis tersebut dikumpulkan di TPS dan TPS Limbah B3 RS SYAFIRA, lalu diserahkan ke pihak ketiga yang telah mendapat rekomendasi KLH untuk diolah selanjutnya6. Penyimpanan sampah medis max 5 Hari

Unit Terkait

1 Keperawatan2 Petugas Cleaning service3 Petugas Medivest

Dokumen Terkait

PENGUMPULAN SAMPAH MEDIS

No. DokumenNo. RevisiHalaman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal TerbitDitetapkan Direktur,

dr.Irana Oktavia

Pengertian

1. Sampah Medis adalah sampah hasil imbah dari aktivitas suatu rumah sakit, klinik atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat, pengunjung dan petugas yang menanganinya.2. Pembuangan sampah medis adalah prosedur mulai pengosongan sampah medis ditiap ruangan yang potensial sebagai sumber sampah medis sampai dibawa ke Tempat Insenerasi untuk dimusnahkan.

TujuanSebagai acuan dalam pengumpulan sampah medis

Kebijakan

Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Prosedur

1. Petugas cleaning service yang mengumpulkan sampah medis terdiri dari 1 orang / ruangan atau unit 2. Setiap petugas menggunakan masker dan sarung tangan latex, membawa kantong plastik kuninf (medis) dan hitam (non medis ) yang baru3. Setiap jam 07.00, jam 15.00 dan jam 22.00 petugas cleaning service mulai mengosongkan tempat sampah medis dari setiap ruangan instalasi dengan mengangkat plastik sampah dan menggantinya dengan yang baru 4. Sampah medis pada setiap sumber dan ruangan dikumpulkan di TPS dan TPS Limbah B3 RS SYAFIRA, lalu diserahkan ke pihak ketiga yang telah mendapat rekomendasi KLH untuk diolah selanjutnya5. Sampah non medis RS SYAFIRA di kumpulkan di TPS non medis syafira

6. Setelah sampah non medis tersebut dikumpulkan ditempat TPS non medis , lalu diangkut oleh Dinas Keersihan Kecamatan Tangkerang Tengah setiap hari ke tempat pembuangan akhir.

Unit Terkait

4 Petugas RTP5 Petugas Cleaning service6 Petugas Medivest

Dokumen Terkait

PELAPORAN MASALAH ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL

No. DokumenNo. RevisiHalaman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal TerbitDitetapkan Direktur,

dr.Irana Oktavia

Pengertian

1. Masalah internal adalah pemasalahan yang terjadi didalam lingkungan RSPB yang dapat mempengaruhi/mengganggu pelayanan Rumah Sakit2. Masalah Internal tersebut dibagi dua wilayah kerja, yaitu; Kelistikan dan mekanikal

TujuanSebagai acuan dalam mengatasi masalah elektrikal dan mekanikal

Kebijakan

Prosedur

1. Seluruh karyawan dan out sourch yang bertugas dilingkungan rumah sakit berkewajiban untuk melaporkan setiap kerusakan yang terjadi di lingkungan RS SYAFIRA2. Seluruh laporan di laporkan ke bagian IPPRS / MAINTANANCE RS SYAFIRA dan dibuat tertulis oleh bagian administrasi maintanace dengan mengisi buku Laporan Kerusakan yang sudah disediakan oleh bagian RS SYAFIRA3. Setiap ada laporan kerusakan bagian IPPRS / MAINTANANCE RS SYAFIRA langsung mengecek dan memperbaiki kerusakan yang dilaporkan dengan respon time yang diberikan maksimal 24 jam4. Setelah pengecekan dan perbaikan bagian IPPRS / MAINTANANCE RS SYAFIRA melaporkan resume kerusakan ke bagian yang melaporkan kerusakan apakah sudah diperbaiki atau sedang proses perbaikan

Unit Terkait

1. KEPERAWATAN2. IT3. SDM4. PETUGAS TEKHNIS DAN PRAKTISI

Dokumen Terkait