4. Rencana Jaringan Prasarana

47
L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR IV - 1 4.1. DAYA DUKUNG PRASARANA DAN FASILITAS LINGKUNGAN A. SISTEM BANGUNAN Seperti jenis infrastruktur, jangkauan pelayanan, jumlah mahasiswa yang terlayani, dan kapasitas pelayanan, dalam penyusunan Master Plan Kampus 2 UIN Samata perlu diketahui system bangunan yaitu : 1. Sistem Pemeliharaan Bangunan Dasar pertimbangan adalah : Kemudahan pelaksanaan Kebersihan dan keawetan bangunan Dampak terhadap lingkungan sekitarnya Keindahan bangunan dan sekitarnya 2. Pencahayaan Dasar pertimbangan dalam penggunaan sistem penerangan adalah : Karakteristik kegiatan Suasana yang ingin ditampilkan Kenyamanan dan keindahan Jenis pencahayaan yang digunakan, seperti pencahayan alami dan buatan Kebutuhan akan penerangan Persyaratan ruang 3. Penghawaan Kebutuhan suhu udara untuk ruang yang nyaman adalah 200 C – 240 C dengan udara bersih sebesar 8 liter/detik/orang atau 29 m3

description

Prasarana

Transcript of 4. Rencana Jaringan Prasarana

Page 1: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 1

4.1. DAYA DUKUNG PRASARANA DAN FASILITAS LINGKUNGAN

A. SISTEM BANGUNAN

Seperti jenis infrastruktur, jangkauan pelayanan, jumlah mahasiswa yang

terlayani, dan kapasitas pelayanan, dalam penyusunan Master Plan Kampus 2 UIN

Samata perlu diketahui system bangunan yaitu :

1. Sistem Pemeliharaan Bangunan

Dasar pertimbangan adalah :

Kemudahan pelaksanaan

Kebersihan dan keawetan bangunan

Dampak terhadap lingkungan sekitarnya

Keindahan bangunan dan sekitarnya

2. Pencahayaan

Dasar pertimbangan dalam penggunaan sistem penerangan adalah :

Karakteristik kegiatan

Suasana yang ingin ditampilkan

Kenyamanan dan keindahan

Jenis pencahayaan yang digunakan, seperti pencahayan alami dan buatan

Kebutuhan akan penerangan

Persyaratan ruang

3. Penghawaan

Kebutuhan suhu udara untuk ruang yang nyaman adalah 200 C – 240 C

dengan udara bersih sebesar 8 liter/detik/orang atau 29 m3

Page 2: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 2

Kondisi penghawaan yang dianggap normal adalah :

Suhu udara : 20 C – 260 C

Kecepatan angin : 20 – 30 m3/jam/orang

Kelmbaban udara : 40 % - 55 %

Sistem pengkondisian udara terbagi atas :

Sistem langsung

Sistem tidak langsung

B. SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG

1. Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi kendaraan didalam kawasan Kampus 2 UIN Samata merupakan

jaringan transportasi yang memperlancar pergerakan aktifitas Mahasiswa

dan Pegawai.

- Jalan Utama, dengan Lebar = 11 meter, merupakan sirkulasi untuk

kendaraan terbesar yaitu bus dan kendaraan umum. Pada setiap jarak

tertentu disiapkan halte bus.

- Jalan lokal dan lingkungan dengan Lebar = 6 meter dan 3,5 meter,

merupakan jaringan jalan didalam satuan lingkungan klasifikasi jalan ini

Gambar 4.1.. Potongan Jalan

Page 3: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 3

dimaksudkan sebagai jalur lambat. Sumber : PP Nomor 34 Tahun 2006

Tentang Jalan.

2. Sirkulasi Manusia

Pergerakan pejalan kaki didalam lingkungan kawasan Kampus 2 UIN Samata

tidak menimbulkan crossing dengan sirkulasi kendaraan. Ada 2 klasifikasi

jalur pejalan kaki yaitu : trotoar pada kiri-kanan sirkulasi kendaraan dan jalur

pedestrian skala kawasan.

Isu trotoar yang ada sekarang ini adalah tidak nyaman digunakan. Konsep

tata hijau lebih ditekankan untuk memperoleh trotoar yang nyaman

digunakan sepanjang kiri-kanan trotoar diletakkan jalur hijau dan

pepohonan.

Jalur pejalan kaki pada pedestrian kawasan dimaksudkan juga sebagai bagian

dari olahraga outdoor seperti jogging track dan juga sebagai jalur pejalan

kaki mencapai kawasan atau antar Fakultas di kawasan Kampus 2 UIN

Samata.

Gambar 4.2.. Sirkulasi Pejalan Kaki

Page 4: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 4

3. Sirkulasi Sepeda

Trotoar pada kawasan Kampus 2 UIN Samata maksudkan pula untuk sirkulasi

sepeda. Pada pedestrian kawasan yang melingkar kawasan Kampus 2 UIN

Samata digunakan sebagai jalur sirkulasi sepeda.

C. SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU

Secara umum, Ruang Terbuka dan Tata Hijau merupakan komponen

rancang kawasan, yang tidak sekedar terbentuk sebagai elemen tambahan

ataupun elemen sisa setelah proses rancang arsitektural diselesaikan, melainkan

juga diciptakan sebagai bagian integral dari suatu lingkungan yang lebih luas.

Penataan sistem ruang terbuka diatur melalui pendekatan desain tata

hijau yang membentuk karakter lingkungan serta memiliki peran penting baik

secara ekologis, rekreatif dan estetis bagi lingkungan sekitarnya, dan memiliki

karakter terbuka sehingga mudah diakses sebesar-besarnya oleh publik.

Komponen penataan sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau adalah

sebagai berikut:

1. Sistem ruang terbuka umum (kepemilikan publik aksesibilitas publik)

2. Sistem ruang terbuka pribadi (kepemilikan pribadi aksesibilitas pribadi)

3. Sistem ruang terbuka privat yang dapat diakses oleh umum (kepemilikan

pribadi aksesibilitas publik)

4. Sistem pepohonan dan tata hijau

5. Area jalur hijau meliputi kawasan sepanjang sisi dalam daerah milik jalan, sisi

kiri kanan jalur pedestrian kawasan dan sepeda dan jalur hijau yang

diperuntukkan sebagai jalur taman .

Prinsip penataan sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau adalah sebagai

berikut:

1. Secara fungsional meliputi:

a. Pelestarian ruang terbuka kawasan

b. Aksesibilitas publik

Page 5: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 5

c. Keragaman fungsi dan aktivitas

d. Skala dan proporsi ruang yang manusiawi dan berorientasi bagi pejalan

kaki

e. Sebagai pengikat lingkungan atau bangunan

f. Sebagai pelindung, pengaman dan pembatas lingkungan atau bangunan

bagi pejalan kaki.

2. Secara Fisik dan Non-Fisik meliputi:

a. Peningkatan estetika, karakter dan citra kawasan

b. Kualitas Fisik

c. Kelengkapan fasilitas penunjang lingkungan

3. Dari sisi lingkungan meliputi:

a. Keseimbangan kawasan perencanaan dengan sekitar

b. Keseimbangan dengan daya dukung lingkungan

c. Kelestarian ekologis kawasan

d. Pemberdayaan kawasan

Ruang Terbuka Hijau dimaksudkan adalah ruang terbuka dengan

perkerasan ruang terbuka dengan tata hijau dan ruang terbuka hijau alami.

1. Ruang Terbuka Perkerasan

Gambar 4.3.. Pelataran Keras-Hijau

Page 6: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 6

Ruang terbuka dengan tutupan perkerasan atau pelataran keras difungsikan

untuk area parkir kendaraan dan pelataran halaman bangunan fasilitas

Kampus.

2. Ruang Terbuka Tata Hijau

Ruang terbuka dengan tata hijau adalah bagian ruang yang ditata untuk

mencapai nilai kesejukan dan estetika visual.

Konsep perletakan ruang terbuka tata hijau :

- Sepanjang 2 sisi jalan. Tata hijau rumput dan pohon sepanjang sisi jalan

dimaksudkan untuk menciptakan kesejukan bagi pejalan kaki diatas

trotoar.

- Halaman rumah, halaman bangunan fasilitas lapangan olahraga dan

bagian ruang lainnya.

D. TATA KUALITAS LINGKUNGAN

Pengertian Tata Kualitas Lingkungan merujuk pada upaya rekayasa elemen

kawasan yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kawasan atau subarea

dengan sistem lingkungan yang informatif, berkarakter khas, dan memiliki

orientasi tertentu.

Gambar 4.4.. Ruang Terbuka Tata Hijau

Page 7: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 7

Elemen dasar penataan kawasan antara lain yaitu :

Pathways (jalan); jaringan pergerakan dimana manusia akan bergerak dari

suatu tempat ke tempat lain.

Districts (kawasan); merupakan integrasi dari berbagai kegiatan fungsional

kawasan.

Landmarks (penonjolan); suatu struktur fisik yang paling menonjol dan

menjadi perhatian dari kawasan perencanaan.

Pada kawasan perencanaan, elemen pathways sudah tercakup dalam

konsep penataan linkage system (sistem penghubung), sedangkan edges

tercakup dalam konsep peruntukan lahan makro dan mikro. Elemen nodes pada

kawasan perencanaan tersebar pada beberapa lokasi sehingga tidak

menonjolkan adanya suatu titik pemusatan kegiatan yang menonjol.

Elemen Districts sebagai integrasi dari berbagai kegiatan fungsional dalam

konsep penataan lahan mikro dijabarkan dalam konsep space use (pemanfaatan

ruang) kawasan perencanaan. Sebagai suatu kawasan yang baru dan potensial

untuk berkembang, tidak ada suatu struktur fisisk yang menonjol yang dapat

dijadikan sebagai sebuah landmark kawasan. Untuk itu konsep penataan

landmark kawasan perencanaan ditetapkan sebagai berikut:

Penciptaan landmark terintegrasi dengan rencana sistem linkage

khususnya penataan jalan.

Landmark diwujudkan dengan bentukan fisik berupa sculpture/patung.

Tema landmark diangkat dari ciri khas bangunan dan simbol budaya

setempat seperti dalam bentuk bangunan ibadah, yang menonjol dari

lingkungan sekitarnya.

Komponen penataan kualitas lingkungan terdiri dari:

1. Konsep identitas lingkungan, yaitu perancangan karakter lingkungan yang

dapat diwujudkan melalui pengaturan dan perancangan elemen fisik dan

non-fisik lingkungan atau subarea tertentu. Pengaturan ini terdiri dari:

a. Tata karakter bangunan atau lingkungan

Page 8: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 8

b. Tata penanda identitas bangunan atau lingkungan

c. Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal (supporting

activities)

2. Konsep orientasi lingkungan, yaitu perancangan elemen fisik dan non-fisik

guna membentuk lingkungan yang informatif sehingga memudahkan

pemakai untuk berorientasi dan bersirkulasi.

Pengaturan ini terdiri atas:

a. Sistem tata informasi (directory signage system)

b. Sistem tata rambu pengarah (directional signage system)

3. Wajah Jalan yaitu perancangan elemen fisik dan non-fisik guna membentuk

lingkungan berskala manusia pemakainya pada suatu ruang publik berupa

ruas jalan yang akan memperkuat karakter suatu blok perancangan yang

lebih besar. Pengaturan ini terdiri atas:

a. wajah penampang jalan dan bangunan

b. Perabot jalan (street furniture)

c. Jalur dan ruang bagi pejalan kaki (pedestrian)

d. Tata hijau pada penampang jalan

e. Elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan

f. Elemen papan reklame komersial pada penampang jalan.

E. SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS LINGKUNGAN

1. Konsep Fasilitas Pejalan Kaki

Jalur Pedestrian adalah suatu bentuk transportasi yang penting, sehingga

kebutuhan para pejalan kaki merupakan suatu bagian integral/terpadu

dalam sistem transportasi jalan. Para pejalan kaki berada pada posisi yang

lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan

memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu salah satu tujuan utama dari

manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari

arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan yang besar

Page 9: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 9

terhadap aksesibilitas. Konsep rencana penataan fasilitas pejalan kaki pada

core area dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pada jalan-jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap.

Pada lokasi-lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi

Pada lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari

tertentu, misalnya pada saat ada wisuda.

Pergerakan pejalan kaki dapat dikelompokkan menjadi pergerakan

menyusuri jalan, memotong jalan dan pergerakan di persimpangan. Fasilitas

pejalan kaki dapat berupa :

a. Fasilitas Menyusuri Jalan berupa Trotoar

Pada jumlah pejalan kaki yang melalui suatu jalan tinggi, lebar trotoar

yang dianjurkan :

Tabel 4.1. Standar Desain Trotoar Berdasarkan Jumlah Pejalan Kaki

No. Jumlah Pejalan Kaki/Detik/Meter Lebar Trotoar (Meter)

1 6 orang 2,3 – 5,0

2 3 orang 1,5 – 2,3

3 2 orang 0,9 – 1,5

4 1 orang 0,6 – 0,9

Sumber : Direktorat Perhubungan Darat, Dephub

b. Fasilitas Menyeberang Jalan

Secara hirarkhi terdiri dari pulau pelindung (refuge island), zebra cross,

penyeberangan dengan lampu pengatur (pelican crossing).

2. Konsep Tempat Henti (Shelter)

Penentuan lokasi berdasarkan kebutuhan, keterhubungan dengan jalur

angkutan umum dan ketersediaan ruang.

Memperhatikan desain dan standar minimal keamanan, keselamatan

dan kenyamanan penumpang maupun kendaraan yang berhenti.

Tidak mengganggu kelancaran arus lalu-lintas yang melewatinya.

Page 10: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 10

Mempertimbangkan perilaku mahasiswa pengguna

3. Fasilitas Parkir

Tersedianya ruang sebagai lahan parkir terutama di sepanjang koridor

utama.

Penataan parkir yang mencegah terjadinya kemacetan dan mengganggu

arus lalu lintas

Penataan parkir yang sesuai dengan tata letak yang harmonis dengan

bangunan di sekitarnya dengan luasannya disesuaikan dengan kapasitas

daya tampung.

Pola pengaturan parkir terintergrasi dengan arus sirkulasi lalu lintas.

Mengurangi pola penggunaan lahan on street parking.

Dengan mengacu kepada sifat dan fungsi kawasan, maka kebutuhan sarana

parkir dipertimbangkan terhadap :

Kepentingan Mahasiswa

Kepentingan pegawai

Dalam perencanaan perletakan sarana parkir ini yang perlu dipertimbangkan,

yaitu :

Daya tampung dan kaitan dengan kondisi tapak

Kemudahan dalam pencapaian

Sirkulasi,keamanan dan kenyamanan parkir kendaraan di Setiap Fakultas

Jarak terhadap area yang dilayani

Pemisahan area parkir antara mahasiswa dan pegawai.

4. Konsep Street Furniture (Perabot Jalan)

Rencana elemen perabot jalan Kawasan Perencanaan akan mencakup lampu

penerangan jalan, lampu taman, lampu parkir dan pedestrian, tempat

sampah, papan informasi, bangku taman, halte, rambu lalu lintas, dan pos

keamanan khususnya pada rencana pengembangan dan penataan kawasan

Kampus 2 UIN. Konsep penataannya ditetapkan dengan arahan sebagai

berikut, yaitu :

Page 11: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 11

Bahan yang dipergunakan mampu mendukung keawetan, daya tahan,

dan kemudahan perawatan.

Pemilihan bahan, wama, bentuk, skala, dan tata letak

memungkinkan pengintegrasiannya dengan lingkungan sekitar.

Peran dan fungsinya terhadap pembentukan citra dan wajah kawasan

serta manfaatnya harus bisa dirasakan langsung oleh mahasiswa dan

pegawai.

Mampu mengantisipasi dan mencegah kemungkinan terjadinya

tindakan vandalisme (perusakan).

5. Jaringan Drainase

Perencanaan sistem drainase harus dilihat sebagai bagian yang

terintegrasi dengan rencana kawasan atau secara menyeluruh.

Tujuan utama dari perencanaan sistem drainase adalah untuk

memperoleh pola yang baik dan dapat mengurangi kerugian akibat

genangan disaat sekarang maupun akan datang sesuai dengan rencana

pengembangan kawasan yang dikehendaki.

Perencanaan sistem drainase harus dikoordinasikan secara terus

menerus dengan tata kawasan, air minum, air limbah, telekomunikasi

dan transportasi.

Perencanaan sistem drainase perlu memperhatikan segi keindahan,

kenyamanan, kualitas lingkungan dan kondisi alam setempat lainnya.

Dalam pengembangan kawasan ke depannya, konsep rencana penataan

kawasan perencanaan ditetapkan sebagai berikut :

Sangat dibutuhkan pengadaan jaringan drainase yang mencakup seluruh

kawasan perencanaan.

Dibutuhkan koordinasi dengan kawasan sekitarnya guna mewujudkan

sistem drainase terpadu.

Perbaikan dan pemeliharaan jaringan pembuangan sekunder (got)

dengan perkerasan yang ada, sehingga dapat berfungsi optimal.

Page 12: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 12

Pembuatan ramp pada masing-masing kavling bangunan dilengkapi

dengan tali air, sehingga air hujan tidak langsung dibuang ke jalan raya

melainkan dapat disalurkan ke saluran pembuangan sekunder (got).

Dasar pertimbangan dalam perencanaan saluran drainase adalah

berdasarkan :

Topografi kawasan

Perletakan saluran drainase utama (primer) dan saluran drainase

sekunder serta saluran drainase lingkungan (tersier) ke setiap bangunan

Konsep perencanaan drainase tersebut akan dilakukan secara berjenjang

mulai dari saluran primer, sekunder dan tersier yang terkait langsung dengan

daerah tangkapan. Misi pengembangan drainase tersebut tidak hanya

membuang air larian secepat mungkin akan tetapi juga untuk membuang air

dalam waktu yang tepat sesuai dengan kapasitas saluran.

Konsep sistem jaringan drainase ini bertolak dari keadaan alami topografi

kawasan perencanaan. Konsep yang diajukan adalah hal-hal bagian solusi

terhadap kondisi lahan.

a. Jaringan dan Arah

Sistem saluran drainase yang direncanakan adalah memakai

selokan/drainase tertutup untuk menampung air hujan dan air

limbah/bekas yang selanjutnya akan diteruskan menuju ke drainase

primer eksisting atau ke sungai yang sebelumnya diproses dalam

Sewage Treatment Plant (STP) apabila kandungan air limbah/bekas

mengandung zat kimiawi yang dapat membahayakan kehidupan mahluk

hidup.

b. Run-Off Air Hujan

Run off air hujan menuruni bukit padang rumput (tanpa pohon) cukup

besar debitnya sehingga diperlukan drainase pada tepi jalan.

Page 13: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 13

c. Drainase Tertutup

Jalur drainase terbuka dalam kawasan kampus 2 UIN selalu terkait

dengan tempat pembuangan sampah. Fungsi drainase yang sepenuhnya

belum dipahami Mahasiswa, menjadikan selokan atau jalur drainase

terbuka sebagai tempat pembuangan sampah. Dalam jangka panjang

cara ini menjadi suatu kebiasaan. Secara bertahap kebiasaan ini

dihilangkan dengan solusi pada desain jalur drainase tertutup di dalam

kawasan kampus. Model drainase tertutup mestinya didukung dengan

manajemen persampahan yang baik pula.

Gambar 4.6. Model Drainase Tertutup

Gambar 4.5. Run Off Air Hujan

Page 14: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 14

PETA RENCANA RTH

Page 15: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 15

PETA RENCANA SEBARAN RTNH

Page 16: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 16

PETA RENCANA JARINGAN JALAN

Page 17: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 17

PETA RENCANA JARINGAN DRAINASE

Page 18: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 18

6. Jaringan Listrik

Sangat dibutuhkan pengadaan jaringan listrik yang mencakup seluruh

kawasan perencanaan di Kampus 2 UIN Samata.

Penempatan tiang-tiang listrik diarahkan pada areal telajakan jalan,

supaya tidak mengganggu sirkulasi para pejalan kaki.

Perlu dipikirkan kemungkinan penataan jaringan listrik dengan

menggunakan sistem jaringan kabel bawah tanah, untuk menjaga

kualitas visual lingkungan, dan perlunya ketersediaan ruang bebas

vertikal yang memadai.

Kelancaran distribusi ke setiap unit pemakaian

Mampu mencukupi batas pemakaian sesuai dengan fungsinya

Persiapan/cadangan bila distribusi dari PLN terhenti berupa genset.

Faktor penghematan energi dalam pendistribusian.

7. Jaringan Telepon

Dibutuhkan pengadaan jaringan telepon yang mencakup seluruh

kawasan perencanaan.

Penempatan tiang-tiang telepon diarahkan pada areal telajakan jalan,

supaya tidak mengganggu sirkulasi para pejalan kaki.

Seperti halnya jaringan listrik, perlu dipikirkan kemungkinan penataan

jaringan listrik dengan menggunakan sistem jaringan kabel bawah

tanah. Hal ini selain untuk menjaga kualitas visual lingkungan, juga

dengan pertimbangan ketersediaan ruang bebas vertikal yang memadai.

Penempatan fasilitas telepon umum pada tempat-tempat tertentu dan

strategis yang menjadi pusat konsentrasi massa, sehingga eksistensinya

dapat berfungsi dengan optimal.

Dasar pertimbangan system komunikasi, yaitu :

Sistem radio dan music sentral, sistem ini berfungsi sebagai sarana

pemberitahuan pada situasi darurat dan sarana informasi

Page 19: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 19

Staff paging, sistem kumunikasi staf dan karyawan kampus yang mampu

menunjukkan keberadaan karyawan kampus.

Sistem telepon dan faksimili

Sistem jaringan Wifi pada seluruh kawasan.

Sistem kamera CCTV untuk mendukung keamanan dalam kawasan

terutama pada beberapa titik yang dianggap rawan.

8. Jaringan Air Bersih dan Hydrant

Pada kawasan perencanaan saat ini sumber air bersih sebagian berasal dari air

tanah. Untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih pada kawasan perencanaan,

direncanakan diperoleh melalui sistem perpipaan. Rencana sumber air bersih

akan didistribusikan ke masing-masing gedung melalui satu induk penampungan

terpusat. Selain itu, sebagai alternatif, selain dengan sistem induk penampungan

terpusat, sistem distribusi air bersih dilakukan pada masing-masing gedung atau

klaster zona peruntukan fakultas atau bangunan lainnya untuk memenuhi

kebutuhan air bersihnya.

Untuk menghindari kebocoran jaringan distribusi dipergunakan sistem zoning

yang dilengkapi dengan distrik meter. Sistem zoning dengan distrik meter

merupakan system pengendalian dan pemantau kebocoran serta mempunyai

prinsip dasar yaitu pemasangan alat pengukur meter pada jaringan distribusi yang

dapat diisolasi dan membandingkan jumlah meter alat tersebut dengan meter

yang terdapat pada pelanggan.

Page 20: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 20

Gambar 4.11. Skema sistem penyediaan air bersih (Sumber : Hasil Anlisis 2014)

Sangat dibutuhkan pengadaan jaringan air bersih yang mencakup

seluruh kawasan perencanaan.

Pemanfaatan dan pengembangan secara efektif dan maksimal sistem

pemadam kebakaran lokal pada masing-masing kavling bangunan dan

fungsi peruntukan.

Penataan dan penyediaan hydrant-hydrant pemadam kebakaran pada

tempat-tempat strategis pada kawasan perencanaan.

Dasar pertimbangan pengadaan air besih, yaitu :

Kelancaran distribusi ke setiap unit pemakaian

Mampu mencukupi batas pemakaian sesuai dengan fungsinya

Pemanfaatan sumber air pada kawasan

Persiapan/cadangan bila distribusi dari PDAM terhenti untuk itu harus

ada dibuatkan deepwell sebagai alternatif sumber air yang terlebih

dahulu menggunakan filtrasi.

Faktor penghematan energi dalam pendistribusian

SUMUR

ARTESIS

Penampungan

Terpusat

Page 21: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 21

9. Konsep Penanggulangan Kebakaran

Dalam perencanaan penanggulangan dan proteksi terhadap bahaya

kebakaran baik, unsur utama yang penting adalah ketersediaan air untuk

pemadaman kebakaran. Sumber pasokan air untuk keperluan pemadaman

kebakaran. Pasokan air yang berasal dari sumber air alami maka harus

dilengkapi dengan sistem penghisap air. Permukaan air pada sumber alami

harus di jamin pada kondisi kemarau masih mampu dimanfaatkan. Sumber

air alami ini haruslah mudah dilihat dan dapat digunakan dalam kondisi

apapun. Jika menggunakan pasokan air dari sumber air buatan seperti

hidran, perletakan lokasinya termasuk pemasangan dan pemeliharaan harus

sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku dan terintegrasi dengan

sistem perpipaan yang ada. Dari hidran harus tersedia jarak bebas hambatan

sebesar 50 M ke dan dari tiap bagian jalur untuk akses mobil pemadam

kebakaran di lahan bangunan.

Mengenai sarana penanggulangan kebakaran, ini terdiri dari kendaraan

operasional lapangan, peralatan teknik operasional dan kelengkapan

perorangan.

10. Sanitasi

Solusi sanitasi dalam kawasan Kampus 2 UIN digunakan konsep yang efisien

dan efektif dengan memanfaatkan kondisi kawasan perencanaan yang

mendukung seperti topografi dan kondisi tanah.

Sistem pembuangan air limbah/bekas dan air kotor yang digunakan dalam

kawasan perencanaan adalah dengan memakai septictank dan peresapan

untuk tiap bangunan.

Page 22: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 22

- Air bekas terdiri dari air kamar mandi, wastafel, dan bangunan fasilitas.

- Air kotor padat yang berasal dari WC digunakan konsep standar.

Solusinya pada setiap bangunan dan bangunan fasilitas, tidak secara

kawasan.

Alternatif lain yang dapat digunakan adalah dengan memakai sistem kolam

oksidasi (oxidation pond). Air limbah/bekas dialirkan melalui saluran

sekunder menuju ke saluran primer dan terakhir ditampung pada kolam

oksidasi dan selanjutnya ke pond terakhir yang ditempatkan tersebar di tiap

sub-sub bangunan dalam kawasan perencanaan.

Secara umum kriteria air limbah terbagi atas:

Air cucian, air dapur adalah air limbah “Grey Water”

Air jamban (WC) adalah air limbah “Black Water”

Perencanaan pengembangan sistem jaringan air limbah terdiri dari dua

jenis penanganan yaitu sistem on site dan sistem off site. Sistem on site

adalah sistem penanganan air limbah (grey dan black water) pada masing-

masing unit bangunan yang berupa tangki-tangki septik yang langsung di

proses dalam bidang resapan dan di lakukan perawatan penyedotan

lumpur tinja dengan menggunakan truk tinja untuk dibawa ke Instalasi

Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Gambar 4.12.. Diagram Pembuangan Air Limbah/Bekas

Page 23: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 23

Sedangkan sistem off site adalah sistem penanganan air limbah terpusat

yang mana setiap hasil produksi air limbah tersebut langsung dialirkan

secara terpusat pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sistem ini

kurang efektif karena membutuhkan fisik lahan yang memiliki kelerengan

tertentu sehingga pengaliran air limbah ini dapat mengalir dengan sesuai.

Untuk itu sistem pengelolan air limbah yang direkomendasikan adalah

dengan menggunakan sistem on site baik dengan membangun tangki-

tangki septik individu maupun komunal. Sistem pengelolaan air limbah

tersebut dapat dilihat pada gambar ilustrasi berikut ini.

Gambar 4.13. Ilustrasi Sistem Penggunaan Septic Tank Kolektif

11. Sistem Persampahan

Berdasarkan hasil analisa sebelumnya maka untuk penanggulangan

sampah pada kawasan Kampus 2 UIN dilakukan dengan cara menyediakan

lahan pembuangan dan kendaraan pengangkut berupa mobil atau gerobak

serta penyediaan bak penampungan sementara.

Untuk jenis pengangkutan sampah dapat dilakukan dengan sistem

perwadahan menggunakan wadah komunal dan kontainer, sedangkan

untuk bak penampungan sementara sebaiknya diletakkan di setiap

Page 24: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 24

bangunan gedung. Jenis pewadahan disesuaikan dengan pola

pelayanannya.

Hal-hal yang perlu di perhatikan di dalam penanggulangan sampah adalah :

Pewadahan dan Pengumpulan Sampah

Untuk memudahkan pengumpulan sampah oleh petugas maka

diperlukan pewadahan yang optimal dengan memisahkan sampah

organic dan anorganik. Sistem pewadahan tersebut sangat ditentukan

pola pelayanannya. Pola pelayanan dengan system individual langsung

sebaiknya menggunakan pewadahan yang mudah diambil petugas,

sedangkan untuk pelayanan dengan komunal disediakan pewadahan

sampah yang fleksibel serta kontainer (TPS) yang mencukupi.

Lebih utama lagi dalam penyediaan tempat sampah baik pada

lingkungan Fakultas maupun kantin perlu digalakkan untuk

memisahkan antara sampah organik dan non-organik dengan konsep

penanganan reuse, reduce, dan recycle.Penyediaan tempat sampah

dengan pemisahan ke dalam 3 (tiga) bak sampah, merah untuk sampah

plastic dan logam (tidak terbaharui), biru untuk sampah cair, dan hijau

untuk sampah kertas, daun (organic).

Gambar 4.14. Model tempat sampah (Sumber : Hasil analisis 2014)

ORGANIK

ORGANIK CAIR

NON ORGANIK

Page 25: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 25

Penataan waktu pengangkutan juga sangat penting untuk

dipertimbangkan, untuk peletakan kontainer atau TPS dalam kawasan

disesuaikan dengan lokasi yang tidak mengganggu dan sesuai dengan

ketentuan teknis terkait.

Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah sebaiknya dilaksanakan pada waktu aktivitas

tidak terlalu tinggi agar tidak mengganggu kegiatan yang sedang

berlangsung di area kampus, Adapun volume pengangkutan sebaiknya

minimal 3 kali seminggu agar sampah yang terkumpul tidak terlalu

banyak utamanya sampah yang bisa menimbulkan bau.

Dasar pertimbangan dalam perencanaan jaringan persampahan pada

perencanaan kawasan khusus ini adalah :

1. Terintegrasi dengan sistem pembuangan sampah Kampus 2 UIN.

2. Pengelolaan sampah kawasan harus memperhatikan beberapa aspek

pencemaran yaitu pengendalian bau, pengendalian penyebaran

penyakit, pengendalian lindi/leachete, pengendalian kebakaran sampah,

dan menjaga estetika lingkungan.

Standar pengelolaan persampahan :

1. Besarnya timbulan sampah berdasarkan sumbernya memenuhi

ketentuan .

2. Densitas sampah di sumber, TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan

TPA (Tempat Pembuangan Akhir) memenuhi ketentuan

Pembuangan Sampah

Sampah merupakan salah satu hal penting untuk diperhatikan terutama

dalam proses perencanaan utilitas bangunan maupun kawasan agar tidak

Page 26: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 26

mengganggu kenyamanan serta kebersihan setiap bangunan di dalam

kawasan

Terdiri dari sampah basah seperti sisa-sisa makanan dan minuman dari kantin

dan sampah kering, biasanya yaitu sampah dari kantin dan daun-daun kering.

Sistem pembuangan sampah pada fasilitas kampus dilakukan dengan

pengadaan bak-bak sampah dengan jenis yang berbeda, seperti bak untuk

sampah plastik, kaleng dan kertas.

Sistem pengelolaan dan pengaturannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.15. Skema Skema Sistem Pembuangan Sampah

4.2. PANDUAN RANCANGAN

Panduan rancangan bersifat melengkapi dan menjelaskan secara lebih rinci

tentang rencana umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar

implementasi rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan.

Rencana Umum yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk penjabaran

materi utama melalui pengembangan komponen rancangan kawasan pada

bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling dan blok,

termasuk panduan ketentuan detail visual kualitas minimal tata bangunan dan

lingkungan. Manfaat dari Panduan Rancangan adalah :

Sampah Basah

Penampungan sementara

Sampah kering

Truk sampah Tempat

pembuangan

Page 27: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 27

1. Memberi arahan ringkas dan sistematis bagi implementasi ketentuan dasar serta

ketentuan detail dari perancangan tiap bangunan, kaveling, sub blok dan blok

pengembangan dalam dimensi yang terukur.

2. Memberi gambaran simulasi bangunan secara keruangan (3-dimensional)

sebagai model penerapan seluruh rencana tata bangunan dan lingkungan dalam

tiap kaveling, sub blok dan blok.

3. Memudahkan pengembangan desain pada tiap kaveling/sub blok sesuai dengan

visi dan arahan karakter lingkungan yang telah ditetapkan.

4. Memudahkan pengelolaan dan pengendalian kawasan sesuai dengan visi dan

arahan karakter lingkungan yang telah ditetapkan.

5. Mencapai intervensi desain kawasan yang berdampa kpositif, terarah dan

terukur pada suatu kawasan yang direncanakan.

6. Mencapai integrasi elemen-elemen desain yang berpengaruh kawasan yang

direncanakan.

Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar implementasi rancangan

terhadap kawasan perencanaan, berupa ketentuan tata bangunan dan lingkungan

yang bersifat lebih detail, memudahkan dan memandu penerapan dan

pengembangan rencana umum, baik pada bangunan, kelompok bangunan, elemen

prasarana kawasan, kaveling, maupun blok. Panduan Rancangan bersifat

mengaktualisasikan tujuan penataan lingkungan/kawasan yang laya khuni, berjati

diri, produktif, dan berkelanjutan secara lebih terstruktur dan mudah dilaksanakan

(design guidelines).

Panduan Rancangan memuat ketentuan implementasi rancangan terhadap

kawasan perencanaan berupa ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang bersifat

lebih detail, memudahkan dan memandu penerapan dan pengembangan rencana

umum, baik pada bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan,

kaveling, maupun blok. Prinsip pengembangan rancangan mencakup hal-hal sebagai

berikut:

Page 28: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 28

A. PANDUAN RANCANGAN TIAP BLOK PENGEMBANGAN

a. Panduan Rancangan dari Materi Rencana Umum, dengan

mempertimbangkan aspek:

Deskriptif yaitu terukur, terinci, spesifik dan menyeluruh

Substantif yaitu berkelanjutan, membentuk atau memperkuat karakter,

mengaitkan dengan struktur ruang makro, serta kemudahan

pengendalian dan pengelolaan

Normatif yaitu mengacu pada peraturan ketataruangan dan bangunan

gedung yang berlaku

b. Panduan Rancangan dari Materi Aturan Dasar, dengan mempertimbangkan

aspek:

Aturan Wajib. Kewenangan atas pemberlakuan aturan wajib dapat

dilakukan sebagian pada jenjang tertinggi.

Aturan Anjuran Utama. Merupakan aturan yang disusun menurut kaidah

umum pengaturan teknis bangunan dan lingkungan dengan sasaran

terciptanya desain kawasan dengan arahan tampilan bangunan dan

lingkungan yang berkualitas.

Aturan Anjuran. Merupakan aturan yang disusun menurut kesepakatan

desain yang disesuaikan dengan visi kawasan dan para pemangku

kepentingan terkait sehingga bersifat mengikat serta dianjurkan untuk

ditaati atau diikuti.

B. SIMULASI RANCANGAN TIGA DIMENSIONAL

Merupakan gambaran simulasi penerapan seluruh konsep Rencana Rinci Tata

Ruang, perancangan bangunan dan lingkungan pada tiap blok kawasan. Gambaran

keseluruhan simulasi memuat batasan atau ambang volume dan sosok bangunan

yang diizinkan dalam suatu building envelope. Rancangan bangunan yang

sesungguhnya berupa variasi dari simulasi tersebut, tergantung pada fleksibilitas dan

kreativitas perancang pada waktu proses perencanaan teknis masing-masing

Page 29: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 29

bangunan. Berikut adalah desain rinci tata bangunan dan lingkungan blok

pemanfaatan ruang Kawasan Kampus 2 UIN.

C. PEMBAGIAN SEGMEN

Untuk memahami lebih detail kawasan perencanaan tersebut maka dilakukan

pembangian Segmen peruntukan sesuai analisis pada bab sebelumnya, hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan dalam menyusun skala prioritas pembangunan.

Untuk itu atas dasar fungsi kawasan, skala prioritas dan luas kawasan yang

relative kecil maka kawasan perencanaan. Untuk itu secara garis besar kawasan

perencanaan dibagi dalam 11 segmen peruntukan yaitu :

1. Segmen I

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

RTH

LP2M

Taman / Land Mark

Pasca Sarjana

Area Parkir

Auditorium

Kolam

Rektorat

2. Segmen 2

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Sport Center

Terminal Angkutan Umum

3. Segmen 3

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

RTH

Fakultas Sains dan Teknologi

Page 30: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 30

RTH

Fakultas Ushuluddin

Asrama/Kantin

Area Pengembangan Gedung Kuliah

4. Segmen 4

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

RTH

Fakultas Kesehatan

Gedung CBT

Gate Kampus

LT Universitas

FEBI

Fakultas Ushuluddin

Perumahan Rektorat

5. Segmen 5

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

Gedung Pusat Sejarah dan Peradaban (Islamic Centre)

6. Segmen 6

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Asrama

Area Pengembangan Gedung Kuliah

7. Segmen 7

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

Islamic Center

Perpustakaan

PKM

Page 31: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 31

Masjid

RTH

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Asrama/Kantin

8. Segmen 8

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

Fakultas Adab

Fakultas Dakwah

Asrama/Kantin

Fakultas Syariah

9. Segmen 9

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Lahan Kosong

Danau

Perumahan Rektorat

Area Pengembangan Gedung

10. Segmen 10

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Jalan

Asrama/Kantin

Area Pengembangan Gedung Kuliah

11. Segmen 11

Blok peruntukan ini didalamnya mencakup :

Pengembangan Agrowisata

Kolam Ikan

Jalan

Tanaman Produksi

Pakan

Page 32: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 32

Peternakan

Area Pengembangan Gedung Kuliah

Tabel 4.2. Pemanfaatan Lahan Per Segmen di Kawasan Master Plan

Kampus II UIN Alauddin Segmen Pola_Ruang Label Luas (m2) Luas (Ha)

Segmen 1 Jalan 4391.97 0.44

Segmen 1 RTH RTH 152.12 0.02

Segmen 1 RTH RTH 766.63 0.08

Segmen 1 RTH RTH 392.9 0.04

Segmen 1 LP2M LP2M 2871.43 0.29

Segmen 1 Taman / Land Mark Taman (Land Mark) 11374.07 1.14

Segmen 1 Pasca Sarjana Pasca Sarjana 2119.4 0.21

Segmen 1 Area Parkir Area Parkir 2270.23 0.23

Segmen 1 Pasca Sarjana Pasca Sarjana 300.26 0.03

Segmen 1 Area Parkir Area Parkir 246.54 0.02

Segmen 1 Auditorium Auditorium 10435.61 1.04

Segmen 1 Auditorium Auditorium 127.37 0.01

Segmen 1 Kolam Kolam 9071.94 0.91

Segmen 1 Rektorat Rektorat 7432.42 0.74

51952.89

Segmen 2 Sport Centre Sport Centre 38432.64 3.84

Segmen 2 Terminal Angkutan Umum Kampus Terminal Angkut. Kampus 2443.81 0.24

40876.45

Segmen 3 Jalan 3276.04 0.33

Segmen 3 RTH RTH 890.67 0.09

Segmen 3 Fakultas Sain dan Teknologi Fakultas Sain dan Teknologi 17970.14 1.8

Segmen 3 RTH RTH 226.19 0.02

Segmen 3 Fakultas Ushuluddin Fakultas Ushuluddin 6845.35 0.68

Segmen 3 Asrama / Kantin Asrama / Kantin 0.67 0

Segmen 3 Area Pengembangan Gedung Perkuliahan

Area Pengmb. Gedung Kuliah 7323.93 0.73

Segmen 3 Area Pengembangan Gedung Perkuliahan

Area Pengmb. Gedung Kuliah 1523.91 0.15

38056.9

Segmen 4 Jalan 3810.78 0.38

Segmen 4 RTH RTH 540.73 0.05

Segmen 4 RTH RTH 425.25 0.04

Segmen 4 Fakultas Kesehatan Fakultas Kesehatan 15749.55 1.57

Segmen 4 RTH RTH 156.36 0.02

Segmen 4 RTH RTH 624.86 0.06

Page 33: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 33

Segmen Pola_Ruang Label Luas (m2) Luas (Ha)

Segmen 4 RTH RTH 341.54 0.03

Segmen 4 RTH RTH 43.74 0

Segmen 4 CBT CBT 7475.74 0.75

Segmen 4 Gate Kampus Gate Kampus 3528.98 0.35

Segmen 4 LT Universitas LT Universitas 2360.49 0.24

Segmen 4 FEBI FEBI 1266.23 0.13

Segmen 4 FEBI FEBI 5503.71 0.55

Segmen 4 Fakultas Ushuluddin Fakultas Ushuluddin 0.26 0

Segmen 4 RTH RTH 1053.02 0.11

Segmen 4 Perumahan Rektorat Perumahan Rektorat 7490.15 0.75

Segmen 4 Gate Kampus Gate Kampus 3223.19 0.32

Segmen 4 Gate Kampus Gate Kampus 2427.94 0.24

56022.52

Segmen 5 Jalan 746.05 0.07

Segmen 5 Islamic Center Islamic Center 17079.04 1.71

17825.09

Segmen 6 Asrama / Kantin Asrama / Kantin 999.22 0.1

Segmen 6 Area Pengembangan Gedung Perkuliahan

Area Pengmb. Gedung Kuliah 36256.18 3.63

37255.4

Segmen 7 Jalan 3929.58 0.39

Segmen 7 Islamic Center Islamic Center 0.06 0

Segmen 7 Perpustakaan Perpustakaan 5672.27 0.57

Segmen 7 PKM PKM 2931.82 0.29

Segmen 7 Masjid Masjid 9693.17 0.97

Segmen 7 RTH RTH 119.59 0.01

Segmen 7 RTH RTH 631.91 0.06

Segmen 7 RTH RTH 4.85 0

Segmen 7 RTH RTH 559.58 0.06

Segmen 7 RTH RTH 597.37 0.06

Segmen 7 RTH RTH 337.85 0.03

Segmen 7 RTH RTH 516.16 0.05

Segmen 7 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

14296.38 1.43

Segmen 7 RTH RTH 30.48 0

Segmen 7 RTH RTH 8.2 0

Segmen 7 Asrama / Kantin Asrama / Kantin 0.09 0

Segmen 7 Kantin Kantin 2704.5 0.27

Segmen 7 RTH RTH 806.87 0.08

42840.73

Segmen 8 Jalan 663.46 0.07

Segmen 8 Fakultas Adab Fakultas Adab 3912.84 0.39

Page 34: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 34

Segmen Pola_Ruang Label Luas (m2) Luas (Ha)

Segmen 8 Fakultas Dakwah Fakultas Dakwah 6419.19 0.64

Segmen 8 Asrama / Kantin Asrama / Kantin 6399.97 0.64

Segmen 8 Fakultas Syariah Fakultas Syariah 11367.78 1.14

28763.24

Segmen 9 Lahan Kosong Lahan Kosong 53106.18 5.31

Segmen 9 Danau Danau 87409.4 8.74

Segmen 9 Perumahan Rektorat Perumahan Rektorat 7099.09 0.71

Segmen 9 Area Pengembangan Gedung Perkuliahan

Area Pengmb. Gedung Kuliah 8601.81 0.86

156216.48

Segmen 10 Jalan 61.54 0.01

Segmen 10 Asrama / Kantin Asrama / Kantin 28718.07 2.87

Segmen 10 Area Pengembangan Gedung Perkuliahan

Area Pengmb. Gedung Kuliah 2549.41 0.25

31329.02

Segmen 11 Agrowisata Agrowisata 21728.67 2.17

Segmen 11 Kolam Ikan Kolam Ikan 6119.29 0.61

Segmen 11 Jalan 687.94 0.07

Segmen 11 Tanaman Produksi Tanaman Produksi 7289.5 0.73

Segmen 11 Pakan Pakan 6938.37 0.69

Segmen 11 Peternakan Peternakan 9710.25 0.97

Segmen 11 Area Pengembangan Gedung Perkuliahan

Area Pengmb. Gedung Kuliah 28766.56 2.88

81240.58 58.2

Page 35: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 35

PETA RENCANA PEMBAGIAN SEGMEN

Page 36: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 36

PETA POLA RUANG SEGMEN 1

Page 37: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 37

PETA POLA RUANG SEGMEN 2

Page 38: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 38

PETA POLA RUANG SEGMEN 3

Page 39: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 39

PETA POLA RUANG SEGMEN 4

Page 40: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 40

PETA POLA RUANG SEGMEN 5

Page 41: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 41

PETA POLA RUANG SEGMEN 6

Page 42: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 42

PETA POLA RUANG SEGMEN 7

Page 43: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 43

PETA POLA RUANG SEGMEN 8

Page 44: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 44

PETA POLA RUANG SEGMEN 9

Page 45: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 45

PETA POLA RUANG SEGMEN 10

Page 46: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 46

PETA POLA RUANG SEGMEN 11

Page 47: 4. Rencana Jaringan Prasarana

L A P O R A N PENYUSUNAN MASTER PLAN KAWASAN KAMPUS 2 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

IV - 47

PETA POLA RUANG MASTER PLAN KAMPUS II