4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam...

108

Transcript of 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam...

Page 1: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 2: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 3: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

4 KLM X 540MMK

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL

DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.1 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU DAN IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

SURAT EDARAN INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK (”PERSEROAN”) SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN, BERDASARKAN PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.1 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM-LK NO. KEP-412/BL/2009 TANGGAL 25 NOPEMBER 2009 DAN IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA TANGGAL 28 NOVEMBER 2011, SERTA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO 31 POJK.04.2015 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI EMITEN ATAU FAKTA MATERIAL

PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK(“Perseroan”)

KEGIATAN USAHABergerak dalam bidang usaha Jasa Perbankan

KANTOR PUSATSahid Sudirman Center Lantai 15

Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220Telepon : (021)50821000 Faksimili : (021) 50821010 e-mail : [email protected]

idn.ccb.comDIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA INFORMASI YANG DIMUAT DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ADALAH BENAR DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL DAN RELEVAN YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.

Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 26 Februari 2019

PENDAHULUAN

Informasi sebagaimana dimaksud dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat sehubungan dengan transaksi afiliasi yaitu pembelian oleh pihak afiliasi atas Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan Perseroan dan transaksi material. Transaksi ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2019.Transaksi merupakan suatu transaksi afiliasi berhubung pihak yang membeli Surat Berharga Subordinasi adalah China Construction Bank Corporation yang merupakan Pemegang Saham Pengendali Perseroan, dengan kepemilikan saham sebesar 60%, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (“Undang-Undang Pasar Modal”). Nilai Transaksi termasuk merupakan transaksi material diatas 20% dan dibawah 50%, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Dengan demikian, transaksi penerbitan Surat Berharga Subordinasi oleh Perseroan sebagaimana dijelaskan dalam butir (1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan No. IX.E.1”) dan Peraturan Bapepam dan LK No IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan No. IX.E.2”) tanggal 28 November 2011, yaitu harus diumumkan kepada publik dan menyampaikan bukti pengumuman serta dokumen pendukungnya kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke 2 (dua) setelah terjadinya transaksi.

I. URAIAN SINGKAT MENGENAI TRANSAKSI AFILIASIA. Latar Belakang Sejalan dengan Rencana Bisnis Bank 2018 - 2020, Perseroan merencanakan untuk memperkuat modal melalui

penambahan modal pelengkap (Tier-2 capital) ini melalui penerbitan instrumen Surat Berharga Subordinasi senilai sampai dengan maksimum USD 50,000,000 (lima puluh juta US dollar).

Instrumen Surat Berharga Subordinasi ini bersifat bilateral, secara keseluruhan diambil (subscribed) oleh China Construction Bank Corporation, dan tidak ditawarkan kepada publik.

Persyaratan instrumen penambahan modal pelengkap ini mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, sebagaimana telah diubah melalui POJK No. 34/POJK.03/2016.

Penambahan modal pelengkap melalui penerbitan instrumen Surat Berharga Subordinasi ini telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-89/PB.322/2018 tanggal 31 Desember 2018 perihal “Persetujuan Penerbitan Surat Berharga Subordinasi sebagai Instrumen Modal Pelengkap (Tier-2)” dan Bank Indonesia (BI) Nomor 20/1868/DSSK/Srt/B tanggal 30 November 2018 perihal “Pemberitahuan Persetujuan Masuk Pasar PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk”.

B. Obyek Transaksi dan Nilai Transaksi Obyek transaksi afiliasi berupa instrumen Surat Berharga Subordinasi senilai sampai dengan maksimum USD

50,000,000 (lima puluh juta US dolar) (“Nilai Transaksi”) dengan pelaksanaan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah penandatanganan Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi atau paling lambat tidak melewati batas waktu yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, sebagaimana tercantum pada “Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi” Nomor 001/CCBI/CORP-LGL/2019 pada 22 Februari 2019.

Nilai Transaksi termasuk merupakan transaksi material diatas 20% dan dibawah 50%, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Adapun Nilai Transaksi hanya sebesar 29.28% (dua puluh sembilan koma dua puluh delapan persen) dari jumlah total ekuitas Perseroan sebagaimana dapat diketahui dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta & Rekan dengan total ekuitas Perseroan sebesar Rp 2.511,86 juta.

C. Sifat Hubungan Afiliasi dari Pihak-Pihak yang Melakukan Transaksi Pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi yaitu: 1. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”) adalah pihak yang menerbitkan Surat Berharga

Subordinasi. 2. China Construction Bank Corporation adalah pihak yang membeli Surat Berharga Subordinasi tersebut merupakan

pemegang saham mayoritas dari Perseroan dengan kepemilikan 60% saham Perseroan. 3. CCB (Asia) Trustee Company Limited adalah pihak yang bertindak sebagai kustodian, jasa agen fiskal dan agen

pembayar. CCB (Asia) Trustee Company Limited yang dimiliki oleh China Construction Bank (Asia), dan China Construction Bank (Asia) dimiliki oleh China Construction Bank Corporation.

Informasi Struktur Permodalan Perseroan Berdasarkan Daftar Pemegang Saham dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, per tanggal 31 Agustus 2018

dan per 31 Januari 2019, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Komposisi Saham per 31 Agustus 2018

Nilai nominal Rp 100 per saham

Keterangan

Jumlah Saham Jumlah Nominal % Modal Dasar 26.000.000.000 Rp 2.600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh China Construction Bank Corporation 9.978.756.012 Rp 997.875.601.200 60,00% Johnny Wiraatmadja 3.546.603.605 Rp 354.660.360.500 21,32% Kiki Hamidjaja 866.486.206 Rp 86.648.620.600 5,21% Masyarakat lainnya di bawah 5% 2.239.614.928 Rp 223.961.492.800 13,47% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 16.631.460.751 Rp 1.663.146.075.100 100,00% Jumlah Saham Dalam Portepel 9.368.539.249 Rp 936.853.924.900

Hingga per posisi 31 Januari 2019 belum terdapat perubahan susunan pemegang saham Perseroan. Berdasarkan informasi di atas, diketahui bahwa Transaksi ini adalah merupakan transaksi afiliasi, dengan dasar

kepemilikan 60% saham Perseroan oleh China Construction Bank Corporation.D. Penjelasan, Pertimbangan dan Alasan Dilakukannya Transaksi Sesuai Rencana Bisnis Bank (“RBB”) yang telah disampaikan ke OJK, Perseroan akan memperkuat struktur

permodalan, sebagai landasan untuk pengembangan bank selanjutnya ke skala yang lebih besar. Hal ini untuk meningkatkan klasifikasi Perseroan yang saat ini tergolong kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dan ditargetkan menjadi kategori BUKU III pada akhir tahun 2019.

Perseroan merencanakan untuk memperkuat modal melalui tambahan komponen Modal Pelengkap (Tier 2 Capital) senilai sampai dengan maksimum USD 50,000,000 (lima puluh juta US dollar).

Penambahan modal pelengkap (additional Tier-2 capital) ini melalui instrumen Surat Berharga Subordinasi setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Keseluruhan instrumen Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan rencananya akan diambil (subscribed) oleh pemegang saham mayoritas Perseroan yaitu CCB Corporation, dan tidak ditawarkan kepada publik.

Penambahan modal pelengkap ini dilakukan sebelum rencana peningkatan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan menawarkan Hak Untuk Memesan Efek Terlebih Dahulu / HMETD yang menurut rencana akan dilaksanakan Perseroan pada semester II tahun 2019.

Persyaratan instrumen penambahan modal pelengkap ini mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, sebagaimana telah diubah melalui POJK No. 34/POJK.03/2016.

Dengan penambahan modal pelengkap ini memberi ruang dan keleluasaan bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnis, khususnya peningkatan penyaluran kredit, dengan menjaga posisi ratio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada batas yang aman. Dengan demikian, Perseroan memiliki potensi untuk meningkatkan skala usahanya menjadi lebih besar.

Berdasarkan hal-hal di atas, Perseroan memutuskan melakukan transaksi ini dengan pihak terafiliasi, dalam hal ini CCB Corporation selaku pemegang saham mayoritas Perseroan.

II. URAIAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

A. Riwayat Singkat Perseroan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (dahulu PT Bank Windu Kentjana International Tbk) didirikan

dengan nama PT Bank Multicor, pada tanggal 2 April 1974 berdasarkan Akta No.4 dari Bagijo, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.Y.A.5/369/19 tanggal 12 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1974, Tambahan No. 719. Pada tahun 2007, berdasarkan Akta No. 172 tanggal 28 November 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.58 tanggal 18 Juli 2008 Tambahan No.12219, nama Perseroan diubah menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor.10/9/KEP.GBI/2008 tanggal 8 Februari 2008.

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 November 2016, telah disetujui perubahan nama Perseroan dari “PT Bank Windu Kentjana International Tbk” menjadi “PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk”. Perubahan nama Perseroan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0143387.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 30 November 2016 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan dengan akta No. 58 tanggal 11 November 2016, dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 28 tanggal 10 Oktober 2018 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 16 Oktober 2018 Nomor AHU-AH.01.03-0253486.

Perseroan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Sahid Sudirman Center Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220. Perseroan mempunyai jaringan 95 kantor yang berlokasi di Jawa, Bali, Sumatra, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan Usaha Perseroan Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan kegiatan

umum perbankan. Perseroan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1974 dan mulai menjadi bank umum tahun 1993. Perseroan adalah sebuah bank devisa nasional.

Perseroan telah memiliki 95 jaringan kantor per 31 Agustus 2018, dengan rincian sebagai berikut: - 1 (satu) Kantor Pusat; - 21 (dua puluh satu) Kantor Cabang; - 53 (lima puluh tiga) Kantor Cabang Pembantu; - 20 (dua puluh) Kantor Kas. Hingga per posisi 31 Januari 2019 belum terdapat perubahan jumlah jaringan kantor Perseroan. Legalitas dan Perijinan Perseroan Data-data legalitas Perseroan yang dapat diinformasikan adalah sebagai berikut: a. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 256/KMK.017/1993 tentang pemberian izin usaha PT. Multicor Bank

di Jakarta. b. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. 17/KDK.03/2016 tentang penetapan

penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Windu Kentjana International Tbk menjadi izin Usaha atas nama PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.

c. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor: 09.03.1.64.76483 tertanggal 07 Februari 2017, berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2022.

d. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor : 408/27.1BU/31.71.07.1003/-071.562/e/2018 tertanggal 12 November 2018, berlaku sampai dengan tanggal 12 November 2023.

e. Nomor Pokok Wajib Pajak 01.304.214.8-054.000 B. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat per 31 Agustus 2018, sesuai Akta

Pernyataan Keputusan Rapat nomor 161 tanggal 30 Mei 2018 dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra S.H., Notaris di Jakarta, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 4 Juli 2018 No. AHU-AH.01.03-0218171, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam akta nomor 160 tanggal 30 Mei 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra,S.H., Notaris di Jakarta, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sun Jianzheng *) Komisaris : Qi Jiangong Komisaris (independen) : Mohamad Hasan Komisaris (independen) : Yudo Sutanto Direksi Direktur Utama : You Wennan Direktur : Zhu Yong *) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian *) Dengan catatan : *) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang Sedangkan berikut Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tanggal keterbukaan

informasi ini. Sesuai Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank China Construction Bank Indonesia

Tbk nomor 27 tanggal 10 Oktober 2018 dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra S.H., Notaris di Jakarta, dan menunjuk surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor SR-107/PB.121/2018 tentang ”Penyampaian Salinan Keputusan Atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan dan Direktur Keuangan PT. Bank CCB Indonesia Tbk” tertanggal 16 November 2018, sesuai Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 04 tanggal 7 Januari 2019 dibuat di hadapan Johnny Dwikora S.H, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. AHU-AH.01.03-0054943 tanggal 29 Januari 2019, menunjuk Surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-19/PB.12/2019 tentang “Penyampaian Salinan Keputusan Atas Pengangkatan Komisaris Utama PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (PT CCB Indonesia Tbk)” tertanggal 22 Januari 2019, serta Surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-32/PB.12/2019 tentang “Penyampaian Salinan Keputusan Atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (PT CCB Indonesia Tbk)” tertanggal 1 Februari 2019, maka susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, setelah mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang yang masa jabatannya akan berakhir sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018 menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sun Jianzheng *) Komisaris : Qi Jiangong Komisaris (independen) : Mohamad Hasan Komisaris (independen) : Yudo Sutanto Direksi : Direktur Utama : You Wennan Direktur : Zhu Yong *) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian Direktur : Agresius Robajanto Kadiaman Dengan catatan : *) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang

C. Kegiatan Usaha Perseroan Perseroan bergerak dalam bidang jasa perbankan.D. Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan Berikut ini merupakan ringkasan posisi keuangan dan laba rugi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; serta periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan, disajikan sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan Audited Reviewed 2017 Jan-Agt 2018

Operating highlight Pendapatan Bunga 1.147.285 827.687 Pendapatan Bunga Neto 574.737 404.961 Laba Operasional 73.653 78.361 EBITDA 118.558 116.339 Laba Neto Tahun Berjalan 49.899 58.855 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 47.611 58.855 Financial Position Aset 15.788.738 15.543.781 Liabilitas 13.344.943 13.031.922 Ekuitas 2.443.795 2.511.859 Key Performance Ratio Capital Adequacy Ratio (CAR) 15,75% 15,78% Return on Assets (ROA) 0,54% 0,50% Return on Equity (ROE) 2,46% 4,25% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 93,45% 93,03% Net Interest Margin (NIM) 4,69% 4,43% Loan to Funding Ratio (LFR) 79,52% 91,44%

III. URAIAN SINGKAT MENGENAI CHINA CONSTRUCTION BANK CORPORATION DAN CCB (ASIA) TRUSTEE COMPANY LIMITED

China Construction Bank Corporation (disebut juga “CCB Corporation”) - CCB Corporation adalah bank komersial berskala besar yang terkemuka di China, didirikan pada Oktober 1954,

dengan kantor pusat di Beijing, China.- Tercatat di Bursa Efek Hong Kong pada Oktober 2005 (kode saham: 939) dan di Bursa Efek Shanghai pada September

2007 (kode saham: 601939)- CCB Corporation adalah Bank terbesar kedua dalam Total Aset di antara bank tercatat di dunia- CCB Corporation adalah Bank terbesar kelima dalam Kapitalisasi Pasar di antara bank tercatat di dunia- Dalam hal modal Tier 1, CCB Grup berada di peringkat kedua di antara 1000 Bank Terbesar Dunia oleh majalah Inggris,

The Banker tahun 2016- CCB Corporation memiliki 14.985 kantor cabang dan cabang pembantu di Daratan China- CCB Corporation memiliki cabang dan anak perusahaan perbankan komersial di 29 negara dan wilayah dengan 251

entitas di luar negeri, dan anak perusahaannya mencakup berbagai industri, termasuk manajemen aset, leasing, trust, asuransi jiwa, asuransi properti & kecelakaan, bank investasi, futures dan pensiun.

- Dengan mempercepat proses transformasi dan pengembangan menuju menjadi grup perbankan terpadu yang inovatif dengan layanan multi fungsi dan cerdas, serta manajemen yang intensif, CCB Corporation berkomitmen untuk mengembangkan diri menjadi bank dengan nilai kemampuan kreasi terbaik.

- Kepemilikan dari CCB Corporation sebagai berikut : • Central Huijin Investment Ltd*) 57.11% • HKSCC Nominees Limited 36.71% • Publik 6.18% *) Central Huijin Investment Ltd adalah perusahaan milik negara sepenuhnya oleh China Investment Corporation- Modal saham ditempatkan dan disetor CCBC adalah sebesar RMB 250.011 juta atau sebanyak 250.011 juta saham

beredar dengan nilai nominal RMB 1, dengan komposisi pemegang saham CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah (Juta RMB) % Central Huijin Investment Ltd 142.781 142.781 57,11 HKSCC Nominees Limited 91.779 91.779 36,71 Publik 15.451 15.451 6,18 Jumlah 250.011 250.011 100,00

- Susunan pengurus CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:Chairman : Tian GuoliVice Chairman : Wang ZujiPresident : Wang ZujiExecutive Director : Tian Guoli Wang Zuji Pang Xiusheng Zhang GengshengExcecutive Vice President : Pang Xiusheng Zhang GengshengNon-executive Director : Feng Bing Zhu Hailin Li Jun Wu Min Zhang QiIndependent Non-Executive Director : Anita Fung Yuen Mei Malcolm ChristopherMcCarthy Carl Walter Chung Shui Ming Timpson Murray Horn

CCB (Asia) Trustee Company Limited CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”), didirikan pada 18 Maret 2013 dan merupakan entitas anak China

Construction Bank (Asia) Corporation Limited. CCBT berkantor pusat di 23/F CCB Tower, 3 Connaught Road Central, Hong Kong. Fasilitas yang ditawarkan CCBT terdiri dari layanan non-perbankan yang menyediakan jasa penitipan dengan pengelolaan (trust), jasa administrasi dana, agen transfer, kustodian dan jasa agen fiskal.

Susunan pengurus CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut: Direktur : Mimi Lee Direktur : Lin Ju Modal saham ditempatkan dan disetor CCBT adalah sebesar HKD 10,000,000 atau sebanyak 100.000 saham

beredar dengan nilai nominal HKD 100 dengan komposisi pemegang saham CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah (HKD) % China Construction Bank (Asia) 100.000 10,000,000 100 Corporation Limited Jumlah 100.000 10,000,000 100 Catatan: China Construction Bank (Asia) dimiliki sepenuhnya oleh CCB Corporation. CCBT bertindak sebagai Kustodian, jasa agen fiskal dan agen pembayar dalam pelaksanaan transaksi ini.

IV. RINGKASAN LAPORAN PENILAI

Sehubungan dengan Rencana Transaksi, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk telah menunjuk KJPP Ihot Dollar & Raymond (“ID&R”), sebagai Penilai Independen untuk memberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga/ utang dengan tanggal pisah batas (cut off date) pendapat kewajaran adalah per 31 Agustus 2018.Para Pihak dalam Transaksia) PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”) b) China Construction Bank Corporation (“CCBC”)c) CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”)Obyek PenilaianMemberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga subordinasi oleh Perseroan (selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”);Tujuan PenilaianRencana Transaksi tersebut dilakukan terkait dengan tujuan Perseroan dalam rangka penambahan modal pelengkap (Tier-2) untuk pengembangan bisnis Perseroan, sehingga diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah lebih baik bagi para pemegang saham secara keseluruhan di masa depan.Berdasarkan informasi pihak manajemen Perseroan bahwa CCBC merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan melalui keterkaitan kepemilikan pemegang saham utama dan pengendali Perseroan. Oleh karena itu, Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan merupakan transaksi afiliasi namun tidak mengandung benturan kepentingan.Rencana Transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material dikarenakan total nilai transaksi adalah maksimum sebesar USD 50.000.000 atau ekuivalen Rp 735.550 juta, dimana nilai tersebut lebih dari 20% ekuitas Perseroan atau sekitar 29,28% ekuitas Perseroan, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan yang telah direviu per tanggal 31 Agustus 2018 dimana ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 2.511.859 juta.Tujuan dari pemberian pendapat kewajaran ini adalah untuk memberikan opini apakah Transaksi tersebut merupakan transaksi yang wajar dan tidak merugikan bagi Perseroan maupun pemegang saham Perseroan, sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2. Selanjutnya dalam analisa terhadap Transaksi tersebut, kami mempertimbangkan sisi kualitatif maupun kuantitatif serta dampak bagi Perseroan dan Pemegang Saham, termasuk risiko keuangan. Asumsi-asumsi dan Syarat Pembatasa) Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan,

serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.b) Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya

semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

c) Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.

Pendekatan dan Metode Penilaian1. Analisis Transaksi2. Analisis Kualitatif3. Analisis Kuantitatif4. Analisis Kewajaran TransaksiAnalisis KewajaranBerikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi:1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga Dengan menggunakan pendekatan pasar, tingkat bunga surat berharga subordinasi yang akan diterbitkan

dibandingkan dengan data surat berharga subordinasi berdenominasi USD. Bahwa tingkat bunga surat berharga subordinasi sebesar LIBOR 3 bulan + 1,5% atau sebesar 3,82% dengan asumsi LIBOR 3 bulan per 3 September 2018 sebesar 2,31563%. Tingkat bunga tersebut adalah wajar dikarenakan masih berada di dalam kisaran tingkat bunga surat berharga/pinjaman subordinasi pembanding.

2. Analisis Kelayakan Pelunasan Surat Berharga Subordinasi Berdasarkan analisis tersebut, Perseroan memiliki CFADS yang cukup untuk memenuhi kewajiban porsi pembayaran

pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo pada tahun 2024. Rasio ini menunjukkan bahwa kas yang tersedia untuk melakukan kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi adalah lebih besar 6,47x dari jumlah seluruh porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi. Dengan demikian, diproyeksikan bahwa Perseroan mampu untuk membayar pinjaman subordinasi yang jatuh tempo pada tahun 2024.

3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi Terkait dengan analisis posisi proforma Perseroan atas keseluruhan Rencana Transaksi, analisis terhadap Laporan

Posisi Keuangan Konsolidasian Proforma Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018, menunjukkan dengan dilakukannya Rencana Transaksi terdapat peningkatan pada giro pada bank lain dan pinjaman subordinasi masing-masing sebesar Rp 735.550 juta.

4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas Analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Rencana Transaksi dilakukan untuk melihat kemampuan

menghasilkan pendapatan dan laba yang positif bagi Perseroan dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi.

KesimpulanBerdasarkan pertimbangan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap Rencana Transaksi atas penerbitan surat berharga subordinasi, analisis kewajaran transaksi dan faktor-faktor yang relevan dalam memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Perseroan, maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilakukan Perseroan adalah wajar.

V. PERNYATAAN DARI DEWAN KOMISARIS & DIREKSI

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran semua informasi yang dimuat dalam pengumuman ini dan menegaskan bahwa setelah mengadakan pemeriksaan yang cukup, dan sepanjang yang diketahui dan diyakininya, semua informasi yang dimuat dalam pengumuman ini adalah benar dan tidak terdapat informasi penting dan relevan lainnya yang belum diungkapkan sehingga menyebabkan informasi yang diberikan dalam pengumuman ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1, Direksi menyatakan bahwa Transaksi Material ini :- tidak mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1;

dan- merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1.

VI. INFORMASI TAMBAHAN

Apabila Para Pemegang Saham memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Perseroan dengan alamat:PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk

u.p. Corporate SecretarySahid Sudirman Center Lantai 15

Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220Telepon : (021)50821000 Faksimili : (021) 50821010 e-mail : [email protected]

idn.ccb.com

Jakarta, 26 Februari 2019Hormat kami,

Direksi Perseroan

Page 4: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

LAPORAN 00001/2.0110-01/BS/07/0426/1/I/2019

PENDAPAT KEWAJARAN

ATAS RENCANA TRANSAKSI

PT BANK CHINA CONSTRUCTION

BANK INDONESIA Tbk

Page 5: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Graha ROI Formula 3rd Floor Suite 302 Jl. Sultan Iskandar Muda No. 222 Jakarta 12240 Ph. +62 21 7245677 Fax. +62 21 7253689

Ref. No. 00001/2.0110-01/BS/07/0426/1/I/2019 Jakarta, 20 Februari 2019

Kepada Yth. Direksi PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA Tbk Sahid Sudirman Center Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 Jakarta 10220

Perihal : Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Rencana Transaksi, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk

(“Perseroan”) telah menunjuk KJPP Ihot Dollar & Raymond (“ID&R”), sebagai Penilai Independen sesuai dengan Surat Penugasan No. 026/VI/FO/18/KJPPID&R tertanggal 25 Juni 2018, untuk memberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga/ utang oleh Perseroan (untuk selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”), dengan tanggal pisah batas (cut off date) pendapat kewajaran adalah per 31 Agustus 2018.

ID&R merupakan kantor jasa penilai publik yang terdaftar sebagai profesi penunjang di pasar modal berdasarkan Surat Izin Usaha dari Menteri Keuangan No. 1408/KM.1/2012 tanggal 27 November 2012. Rekan telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh asosiasi Penilai yang diakui Pemerintah dengan No. MAPPI: 06-S-01969 dan No. Izin: STTD.PB-22/PM.2/2018.

Identitas Pemberi Tugas

Nama : PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk Bidang usaha : Perbankan Alamat : Sahid Sudirman Center Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220 Telepon : (021) 5082 1000 Faksimili : (021) 5082 1010 Website : idn.ccb.com

Para Pihak dalam Transaksi

a) PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”) b) China Construction Bank Corporation (“CCBC”) c) CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”)

Obyek Transaksi

Memberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga subordinasi oleh Perseroan (selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”).

Page 6: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Asumsi-asumsi dan Syarat Pembatas

a) Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

b) Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

c) Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.

Pendekatan dan Metode Penilaian

1. Analisis Transaksi

Analisis transaksi meliputi identifikasi dan hubungan para pihak yang terlibat transaksi, analisis persyaratan yang disepakati dalam transaksi, analisis manfaat transaksi yang terdiri dari pertimbangan dan rencana transaksi dan manfaat dan risiko dari rencana transaksi, analisis pengaruh transaksi terhadap keuangan Perseroan dan analisis likuiditas.

2. Analisis Kualitatif

Analisis atas kualitatif meliputi riwayat singkat dan kegiatan usaha, analisis industri dan bisnis, analisis operasional dan prospek usaha, keuntungan dan kerugian kualitatif atas transaksi, analisis dampak leverage pada keuangan, analisis dampak likuiditas pada keuangan dan analisis dampak keuangan Perseroan jika rencana penerbitan surat berharga subordinasi gagal.

3. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif meliputi penilaian kinerja historis, penilaian arus kas, penilaian atas proyeksi keuangan, analisis rasio keuangan, analisis keuangan sebelum dan sesudah transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan, analisis kemampuan Perseroan melunasi transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan dan analisis cash management dan financial covenant transaksi pinjam meminjam dana.

4. Analisis Kewajaran Transaksi

Analisis kewajaran transaksi meliputi analisis kewajaran tingkat bunga, analisis kelayakan pelunasan surat berharga subordinasi, analisis posisi proforma keseluruhan Rencana Transaksi serta analisis inkremental dan profitabilitas. Analisis inkremental dan profitabilitas merupakan analisis atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.

Page 7: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Analisis Kewajaran

Berikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi:

1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga

Analisis kewajaran tingkat bunga dilakukan dengan membandingkan besaran bunga yang diberikan dengan besaran suku bunga surat berharga subordinasi pembanding dengan denominasi yang sama.

2. Analisis Kelayakan Pelunasan Surat Berharga Subordinasi

Analisis kelayakan pelunasan surat berharga subordinasi adalah berdasarkan proyeksi keuangan terhadap Rencana Transaksi untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari hasil penerbitan surat berharga subordinasi.

3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi

Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi dengan membandingkan antara posisi proforma laporan keuangan Perseroan sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi. Rencana Transaksi dianggap wajar apabila posisi proforma menunjukkan nilai positif.

4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas

Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.

Kesimpulan

Berdasarkan pertimbangan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap Rencana Transaksi atas penerbitan surat berharga subordinasi, analisis kewajaran transaksi dan faktor-faktor yang relevan dalam memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Perseroan, maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilakukan Perseroan adalah wajar.

Hormat kami, KJPP Ihot Dollar & Raymond

Sulistyawati Sendjaja, MM, MAPPI (Cert.) Business Valuation Partner Ijin Penilai : B-1.15.00426 MAPPI : 06-S-01969 STTD OJK : STTD.PB-22/PM.2/2018

Page 8: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... i

1. Identitas Pemberi Tugas ..................................................................................................................... 1

2. Pendahuluan ........................................................................................................................................ 1

2.1 Maksud dan Tujuan .................................................................................................................... 1

2.2 Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas ...................................................................................... 2

3. Pendekatan Dan Metode Penilaian .................................................................................................... 4

4. Analisis Transaksi ............................................................................................................................... 4

4.1 Identifikasi Para Pihak Terlibat Transaksi................................................................................... 4

4.2 Analisis Persyaratan Disepakati Dalam Transaksi ..................................................................... 6

4.3 Analisis Manfaat Transaksi ....................................................................................................... 13

4.4 Analisis Pengaruh Transaksi terhadap Keuangan Perseroan .................................................. 15

4.5 Analisis Likuiditas ..................................................................................................................... 15

5. Pernyataan Independensi Dan Tidak Adanya Benturan Kepentingan ......................................... 15

6. Ruang Lingkup (Data, Informasi, Dan Prosedur Yang Digunakan) .............................................. 16

7. Asumsi-Asumsi Pokok ..................................................................................................................... 18

8. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif .................................................................................................... 18

8.1 Analisis Kualitatif ...................................................................................................................... 18

8.2 Analisis Kuantitatif .................................................................................................................... 31

8.3 Analisis Inkremental ................................................................................................................. 42

9. Analisis Kewajaran ........................................................................................................................... 44

9.1 Pendekatan dan Analisis Kewajaran ........................................................................................ 44

9.2 Analisis Kewajaran Transaksi ................................................................................................... 44

10. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 49

11. Distribusi Pendapat Kewajaran Ini .................................................................................................. 49

LAMPIRAN

Page 9: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 1

1. Identitas Pemberi Tugas

Berikut adalah keterangan singkat mengenai pemberi tugas:

Nama : PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk Bidang Usaha : Perbankan Alamat : Sahid Sudirman Center Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86,

Jakarta 10220 Telepon : (021) 5082 1000 Faksimili : (021) 5082 1010

Website : idn.ccb.com

2. Pendahuluan

2.1 Maksud dan Tujuan

Laporan ini bertujuan untuk memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan, yaitu rencana penerbitan surat berharga subordinasi oleh Perseroan. Rencana Transaksi tersebut dilakukan terkait dengan tujuan Perseroan dalam rangka penambahan modal pelengkap (Tier-2) untuk pengembangan bisnis Perseroan, sehingga diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah lebih baik bagi para pemegang saham secara keseluruhan di masa depan.

Terkait dengan Rencana Transaksi tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengikuti ketentuan yang diatur dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal-LK (“Bapepam-LK”) No. IX.E.1 dan No. IX.E.2 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” (“Peraturan IX.E.1”) yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 dan “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” (“Peraturan IX.E.2”) yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.

Dalam Peraturan IX.E.1 tersebut, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan transaksi afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau perusahaan terkendali dengan afiliasi dari perusahaan atau afiliasi dari anggota direksi, anggota dewan komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan. Disebutkan pula dalam Peraturan IX.E.2 bahwa yang dimaksud dengan transaksi material adalah setiap penyertaan dalam badan usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha tertentu; pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aset atau segmen usaha; sewa menyewa aset, pinjam meminjam dana; menjaminkan aset; dan/atau memberikan jaminan perusahaan, dengan nilai 20% atau lebih dari ekuitas perusahaan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu.

Berdasarkan informasi pihak manajemen Perseroan bahwa CCBC merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan melalui keterkaitan kepemilikan pemegang saham utama dan pengendali Perseroan. Oleh karena itu, Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan merupakan transaksi afiliasi namun tidak mengandung benturan kepentingan.

Page 10: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 2

Rencana Transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material dikarenakan total nilai transaksi adalah maksimum sebesar USD 50.000.000 atau ekuivalen Rp 735.550 juta (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 31 Agustus 2018 yang sebesar Rp 14.711/USD), dimana nilai tersebut lebih dari 20% ekuitas Perseroan atau sekitar 29,28% ekuitas Perseroan, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan yang telah direviu per tanggal 31 Agustus 2018 dimana ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 2.511.859 juta.

Tujuan dari pemberian pendapat kewajaran ini adalah untuk memberikan opini apakah Transaksi tersebut merupakan transaksi yang wajar dan tidak merugikan bagi Perseroan maupun pemegang saham Perseroan, sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2. Selanjutnya dalam analisa terhadap Transaksi tersebut, kami mempertimbangkan sisi kualitatif maupun kuantitatif serta dampak bagi Perseroan dan Pemegang Saham, termasuk risiko keuangan.

2.2 Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran kepada Perseroan atas transaksi yang akan dilaksanakan untuk menyatakan bahwa Rencana Transaksi dapat dilaksanakan pada kondisi wajar di dalam batasan komersial yang berlaku umum, Penilai independen memiliki asumsi berdasarkan analisis terhadap Rencana Transaksi sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan analisis, kami mengacu pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum, dan kami tidak bertanggung jawab atas pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut.

2. Kami juga berpedoman kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

3. Kami telah melakukan penelaahan atas data dan informasi yang digunakan dalam proses penilaian yang disiapkan oleh manajemen Perseroan.

4. Kami telah melakukan penelaahan atas legalitas Perseroan yang disediakan oleh manajemen Perseroan, namun tidak termasuk klarifikasi atas keabsahan dokumen kepemilikan aset Perseroan.

5. Kami juga tidak melakukan verifikasi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Transaksi. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Transaksi hanya merupakan evaluasi keuangan dan penilaian atas kewajaran atas Rencana Transaksi saja dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan.

6. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau

Page 11: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 3

pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang ada untuk Perseroan.

7. Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

8. Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

9. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.

10. Pendapat Kewajaran harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat tersebut.

11. Pendapat Kewajaran ini disusun untuk kepentingan Direksi Perseroan dan para pemegang saham Perseroan sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 sehubungan dengan rencana tersebut, dan tidak digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya, Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada pemegang saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut.

12. Laporan pendapat kewajaran ini digunakan sebagaimana tujuan penilaian kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan, serta tidak dimaksudkan untuk memberikan opini atau rekomendasi, selain untuk kepentingan yang telah dijelaskan sebelumnya.

13. Kami telah menggunakan proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan, dan telah melakukan penyesuaian untuk menggambarkan kondisi kinerja dan operasi yang lebih wajar pada saat penilaian, namun terbatas pada kinerja manajemen Perseroan dalam pencapaian proyeksi yang mungkin terjadi ataupun tidak terjadi.

14. Kami bertanggungjawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan dalam laporan pendapat kewajaran ini.

15. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian, laporan pendapat kewajaran, dan kesimpulan nilai akhir dari penilaian yang dilakukan.

16. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini.

Page 12: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 4

3. Pendekatan Dan Metode Penilaian

Dalam menganalisis kewajaran keseluruhan Rencana Transaksi, kami melakukan pendekatan dan prosedur sebagai berikut:

1. Analisis Transaksi

Analisis transaksi meliputi identifikasi dan hubungan para pihak yang terlibat transaksi, analisis persyaratan yang disepakati dalam transaksi, analisis manfaat transaksi yang terdiri dari pertimbangan dan rencana transaksi dan manfaat dan risiko dari rencana transaksi, analisis pengaruh transaksi terhadap keuangan Perseroan dan analisis likuiditas.

2. Analisis Kualitatif

Analisis atas kualitatif meliputi riwayat singkat dan kegiatan usaha, analisis industri dan bisnis, analisis operasional dan prospek usaha, keuntungan dan kerugian kualitatif atas transaksi, analisis dampak leverage pada keuangan, analisis dampak likuiditas pada keuangan dan analisis dampak keuangan Perseroan jika rencana penerbitan surat berharga subordinasi gagal.

3. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif meliputi penilaian kinerja historis, penilaian arus kas, penilaian atas proyeksi keuangan, analisis rasio keuangan, analisis keuangan sebelum dan sesudah transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan, analisis kemampuan Perseroan melunasi transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan dan analisis cash management dan financial covenant transaksi pinjam meminjam dana

4. Analisis Kewajaran Transaksi

Analisis kewajaran transaksi meliputi analisis kewajaran tingkat bunga, analisis kelayakan pelunasan surat berharga subordinasi, analisis posisi proforma keseluruhan Rencana Transaksi serta analisis inkremental dan profitabilitas. Analisis inkremental dan profitabilitas merupakan analisis atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.

4. Analisis Transaksi

4.1 Identifikasi Para Pihak Terlibat Transaksi

Adapun para pihak yang terlibat Transaksi antara lain:

PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”), suatu perseroan terbatas yang didirikan dengan nama PT Bank Multicor berdasarkan Akta No. 4 tanggal 2 April 1974 yang dibuat dihadapan Bagijo, S.H., Notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta No. 172 tanggal 28 November 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan berganti nama menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. Perseroan merupakan penggabungan usaha (merger) PT Bank Windu Kentjana International Tbk dengan PT Bank Antardaerah dan telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. S-400/PB.12/2016 tanggal 30 November 2016,

Page 13: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 5

serta Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan Perseroan No. AHU-AH.01.10-0003777 tanggal 30 November 2016. Perseroan bergerak di kegiatan umum perbankan serta merupakan bank devisa nasional.

China Construction Bank Corporation (“CCBC”), didirikan pada Oktober 1954 dan merupakan salah satu dari 4 bank terbesar di China. CCBC berkantor pusat di Finance Street No.25, Xicheng District, Beijing (China) dengan kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di China serta di beberapa negara lain seperti Barcelona, Frankfurt, Luxembourg, Hong Kong, Johannesburg, New York City, Seoul, Singapore, Tokyo, Melbourne, Kuala Lumpur, Sydney, Auckland dan London. Fasilitas yang ditawarkan CCBC terdiri dari layanan perbankan, layanan investasi dan jasa keuangan non bank.

CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”), didirikan pada 18 Maret 2013 dan merupakan entitas anak China Construction Bank (Asia) Corporation Limited. CCBT berkantor pusat di 23/F CCB Tower, 3 Connaught Road Central, Hong Kong. Fasilitas yang ditawarkan CCBT terdiri dari layanan non-perbankan yang menyediakan jasa penitipan dengan pengelolaan (trust), jasa administrasi dana, agen transfer, kustodian dan jasa agen fiskal.

Hubungan Pihak-pihak yang melakukan Rencana Transaksi:

Keterangan: 1. Perseroan menerbitkan surat berharga/ pinjaman subordinasi kepada Pembeli/ pemegang surat berharga

subordinasi. 2. Perseroan menerima penyetoran dana hasil penerbitan dari CCBC selaku Pembeli melalui CCBT selaku

Kustodian. 3. Perseroan membayar bunga pinjaman kepada Pembeli/ pemegang surat berharga subordinasi secara

triwulan, sementara pokok pinjaman dibayarkan pada saat jatuh tempo.

Page 14: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 6

Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Dari Segi Kepemilikan Saham

Nama Perseroan CCBC CCBT

China Construction Bank Corporation ("CCBC") 60,00% ----- -----

Johnny Wiraatmadja ("JW") 21,32% ----- -----

Kiki Hamidjaja ("KH") 5,21% ----- -----

Publik 13,47% 6,18% -----

Central Huijin Investment Ltd ----- 57,11% -----

HKSCC Nominees Limited ----- 36,71% -----

China Construction Bank (Asia) Corporation Limited ----- ----- 100,00%

Total 100,00% 100,00% 100,00%

Dari Segi Kepengurusan

Nama Perseroan CCBC CCBT

Sun Jianzheng*) Komisaris Utama - -

Qi Jiangong Komisaris - -

Mohamad Hasan Komisaris Independen - -

Yudo Sutanto Nyoo Komisaris Independen - -

You Wen Nan Direktur Utama - -

Zhu Yong*) Direktur - -

Setiawati Samahita Direktur - -

Junianto Direktur - -

Chandra Nangkok Tua Siagian*) Direktur - -

Tian Guoli - Chairman, Executive Director -

Wang Zuji - Vice Chairman, Executive Director, President -

Pang Xiusheng - Executive Director, Executive Vice President -

Zhang Gengsheng - Executive Director, Executive Vice President -

Feng Bing - Non-Executive Director -

Zhu Hailin - Non-Executive Director -

Li Jun - Non-Executive Director -

Wu Min - Non-Executive Director -

Zhang Qi - Non-Executive Director -

Anita Fung Yuen Mei - Independent Non-Executive Director -

Malcolm Christopher McCarthy - Independent Non-Executive Director -

Carl Walter - Independent Non-Executive Director -

Chung Shui Ming Timpson - Independent Non-Executive Director -

Murray Horn - Independent Non-Executive Director -

Mimi Lee - - Direktur

Lin Ju - - Direktur

*) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang

CCBC merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 60%.

4.2 Analisis Persyaratan Disepakati Dalam Transaksi

4.2.1 Obyek Rencana Transaksi

Dalam hal ini Obyek Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:

Rencana penerbitan Surat Berharga Subordinasi oleh Perseroan dengan nilai pokok maksimum sebesar USD 50.000.000 dengan tingkat bunga floating LIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun dan memiliki jangka waktu 5 tahun (selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”);

Page 15: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 7

Berikut adalah keterangan singkat mengenai Surat Berharga Subordinasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan:

a. Penerbit : PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk

b. Nilai pokok : maksimum USD 50.000.000,-

c. Tenor : 5 (lima) tahun

d. Tingkat suku bunga : LIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun

e. Pembayaran bunga : setiap 3 (tiga) bulan

f. Penggunaan dana : penambahan modal pelengkap (tier-2)

g. Jaminan : -

h. Sifat Penawaran : bilateral

i. Hukum yang berlaku : Hukum Negara Republik Indonesia

Berikut adalah ringkasan penyelesaian transaksi dan persyaratan sesuai dengan Draft Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi (“Perjanjian Penerbitan”) antara Perseroan selaku Penerbit dengan CCBC selaku Pembeli dan CCBT selaku Kustodian:

Pembeli merupakan bagian dari kelompok usaha CCBC, dan oleh karenanya merupakan pihak terafiliasi dari Penerbit. Dengan mengikuti ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (“OJK”) mengenai permodalan Bank, dalam rangka menambah modal pelengkap (tier-2) maka akan dilakukan pembelian instrumen Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan melalui penawaran terbatas (private offering) oleh Penerbit yang akan dibeli oleh Pembeli senilai atau sampai dengan maksimal USD 50.000.000 dengan perincian sebagai berikut:

(a) Surat Berharga Subordinasi Seri I sebesar USD 30.000.000 pada kuartal pertama tahun 2019; dan/atau

(b) Surat Berharga Subordinasi Seri II sebesar USD 20.000.000 jika diterbitkan oleh Penerbit;

Dengan memperhatikan batas waktu yang ditentukan oleh OJK dan Bank Indonesia (“BI”) berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Bahwa dalam rangka penerbitan dan pembelian Surat Berharga Subordinasi menurut Perjanjian Penerbitan, Penerbit menunjuk Agen sebagai agen sehubungan dengan Surat Berharga Subordinasi untuk tujuan-tujuan yang diatur dalam Perjanjian Keagenan dan dalam kondisi-kondisi sebagaimana diatur berdasarkan Perjanjian Keagenan.

Agen adalah CCBT pihak yang ditunjuk oleh Penerbit sebagai pelaksana fungsi Kustodian, yaitu sebagai Registrar dan/atau Agen Fiskal dan/atau Agen Pengalihan dan/atau Agen Pembayar, dan akan termasuk agen lainnya dan pengganti-penggantinya yang dapat ditunjuk kemudian dari waktu ke waktu, berdasarkan Perjanjian Keagenan.

Nilai Surat Berharga adalah sebesar USD 30.000.000,- (dan/ atau USD 20.000.000 jika diterbitkan) dan merupakan Surat Berharga Subordinasi. Sertifikat Surat Berharga yang diterbitkan bernomor urut tercetak pada sertifikat tersebut, dibuat secara manual atau lewat fax oleh atau atas nama Penerbit dan diotentifikasi manual oleh atau atas nama Registrar, dan didaftarkan dalam buku Daftar Surat Berharga, sebanyak 1 (satu)

Page 16: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 8

lembar dengan nilai nominal sebesar USD 30.000.000,- (dan/ atau 1 lembar dengan nominal sebesar USD 20.000.000 jika diterbitkan).

Sertifikat Surat Berharga Subordinasi diterbitkan dengan kupon yang memiliki nilai bunga menggunakan dasar LIBOR 3 bulan + 1,5% (150 bps) per tahun dari Nilai Surat Berharga yang akan dibayarkan per 3 (tiga) bulan, dengan mengikuti ketentuan pembayaran sebagaimana diatur di dalam Perjanjian Penerbitan.

Hak atas Surat Berharga timbul dengan didaftarkannya Sertifikat Surat Berharga tersebut ke dalam buku Daftar Surat Berharga yang disediakan khusus untuk itu oleh Penerbit dan disimpan oleh Pembeli (atau Pemegang Surat Berharga) atau Registrar atau penyedia jasa Kustodian yang ditunjuk.

Pemegang Surat Berharga (kecuali apabila diatur lain menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku) dalam segala hal dan keadaan akan tetap diakui sebagai pemilik yang sah dari Surat Berharga yang dipegangnya, tanpa memperhatikan tanggal jatuh tempo; dan/atau catatan mengenai kepemilikan; penjaminan dan atau kepentingan apapun, serta keterangan-keterangan tertulis lain di atasnya.

Surat Berharga dapat dialihkan seluruhnya hanya kepada pihak afiliasi dengan CCBC (disebut Penerima Pengalihan Yang Diperbolehkan) setelah Penerbit memperoleh persetujuan tertulis pengalihan dari OJK, dalam denominasi yang diizinkan dengan memperhatikan ketentuan pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan

ketentuan peraturan terkait, baik berdasarkan jual-beli, hibah atau transaksi pengalihan kepemilikan lain yang lazim dilakukan dalam pengalihan Surat Berharga.

Pencatatan peralihan atas Surat Berharga ke dalam Daftar Surat Berharga juga harus dilakukan oleh Direksi Penerbit atau kuasanya setelah menerima bukti pengalihan yang sah. Pelaksanaan atas pencatatan peralihan tersebut diawasi oleh Pembeli.

Penerbit wajib menerbitkan Sertifikat Surat Berharga baru dengan mencantumkan nama Pemegang Surat Berharga baru sebagai pihak yang telah menerima pengalihan atas Surat Berharga tersebut. Penerbit akan memiliki hak right of first refusal, sebagai contoh hak untuk memperoleh dari Penerbit (atau Pemegang Surat Berharga), penawaran terlebih dahulu untuk membeli kembali Surat Berharga yang akan dialihkan kepada Penerima Pengalihan Yang Diperbolehkan.

Penerbit dengan diawasi oleh Pembeli, berkewajiban untuk menyediakan Daftar Surat Berharga yang sekurang-kurangnya memuat tentang keterangan-keterangan: nama dan alamat Pemegang Surat Berharga; jumlah, nomor dan tanggal perolehan Surat Berharga; tempat pencatatan perubahan kepemilikan Surat Berharga; jumlah, nomor serta tanggal pembayaran Kupon; keterangan-keterangan lain yang diperlukan atau dapat mempengaruhi pelaksanaan ketentuan Surat Berharga;

Dalam hal terjadi likuidasi yang terjadi akibat pembubaran badan usaha Penerbit ataupun kepailitan maka kedudukan hak Pemegang Surat Berharga yang diterbitkan oleh Penerbit: (a) merupakan subordinat atau berkedudukan di bawah (junior) dari para pemegang deposito, para kreditur pada umumnya serta kreditur subordinat lainnya dari Penerbit; (b) merupakan senior/ didahulukan dari kedudukan pemegang saham biasa dari Penerbit.

Dalam hal dilakukannya proses likuidasi, baik karena pembubaran ataupun karena pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagaimana diatur di dalam

Page 17: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 9

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pemegang Surat Berharga dapat membuktikan kepemilikan serta haknya terhadap Penerbit dengan menunjukkan sertifikat Surat Berharga dan setelah dilakukannya konfirmasi atas kepemilikan tersebut di dalam Daftar Surat Berharga oleh Penerbit.

Hal yang dilarang dilakukan oleh Penerbit:

Sepanjang Surat Berharga masih berlaku, untuk kepentingan Pemegang Surat Berharga, Penerbit dan/atau anak perusahaannya tidak diperkenankan untuk membuat atau memberi izin dengan cara dan dalam bentuk apapun untuk menggadaikan, dan/atau menjaminkan, membebani dan mengikat sebagai jaminan dengan cara dan dalam bentuk apapun harta kekayaannya, kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari perusahaan.

Penerbit akan memastikan bahwa Registrar akan menyimpan seluruh Sertifikat Surat Berharga yang belum terautenfifikasi yang diserahkan kepadanya sesuai Perjanjian Keagenan dan akan memastikan sertifikat tersebut terautentifikasi dan diserahkan hanya sesuai syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Keagenan.

a. Penerbit akan menyetorkan Surat Berharga untuk diregistrasikan ke Daftar Surat Berharga pada Registrar, atas nama dan untuk kepentingan Pembeli atau Pemegang Surat Berharga, sebagai penyetoran Surat Berharga oleh Penerbit;

b. Pembeli wajib membayar dana pembelian Surat Berharga kepada Agen Fiskal (untuk dan atas nama Penerbit), dan setelah Penerbit menerima dana pembelian Surat Berharga tersebut pada rekening bank atas nama Penerbit menurut tata cara Perjanjian Penerbitan, Penerbit wajib menerbitkan Sertifikat Surat Berharga untuk sejumlah pokok Surat Berharga senilai dana yang diterima dari Pembeli oleh Penerbit;

c. Penerbit wajib memastikan bahwa Registrar akan melakukan pencatatan Surat Berharga yang telah efektif, dan melakukan pendaftaran Surat Berharga pada Daftar Surat Berharga di Registrar;

d. Penerbit wajib memastikan bahwa Agen Fiskal memenuhi tugasnya guna mengatur distribusi fisik Sertifikat Surat Berharga kepada Pembeli;

e. Penerbit akan memastikan bahwa Registrar akan memelihara terkait dengan Surat Berharga sebuah pendaftaran yang akan disimpan pada Kantor Yang Ditunjuk (sebagaimana didefinisikan dalam Perjanjian Keagenan) sesuai dengan kondisi-kondisi dan disediakan oleh Registrar bagi Penerbit dan Pembeli untuk diperiksa dan untuk diperoleh salinannya (copy) pada waktu-waktu tertentu. Registrar akan memperlihatkan nilai pokok, nomor urut dan tanggal penerbitan Sertifikat Surat Berharga, nama dan alamat dari Pembeli sebagai pemegang awal dan tanggal pengalihan, nama (-nama) dan alamat dari, semua pemegang Sertifikat Surat Berharga selanjutnya, semua pembatalan Sertifikat Surat Berharga dan semua pengganti Sertifikat Surat Berharga.

f. Dalam hal terdapat perubahan informasi dalam Sertifikat Surat Berharga berdasarkan perubahan dokumen penerbitan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Penerbit wajib menyerahkan Sertifikat Surat Berharga yang telah disesuaikan dan menyerahkannya kepada Registrar untuk ditukarkan dengan Sertifikat Surat Berharga sebelumnya.

g. Agar dapat menyediakan pembayaran pokok, bunga atas Surat Berharga yang

Page 18: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 10

wajib dibayarkan kepada Pembeli (atau Pemegang Surat Berharga), Penerbit menunjuk dan akan membayar Agen Pembayar, pada atau sebelum tanggal pembayaran yang ditentukan, dana net yang siap ditransfer sejumlah yang setara dengan pokok dan/atau bunga yang jetuh tempo atas Surat Berharga pada tanggal segera dana tersedia menurut tata cara yang diatur dalam Perjanjian Keagenan. Penghitungan dan verifikasi perhitungan dilakukan oleh Penerbit. Namun demikian, Agen Pembayar dapat melakukan pengurangan atau withholding atas setiap pembayaran menurut Perjanjian Keagenan terhadap perpajakan dimasa sekarang maupun yang akan datang, tagihan jika memang diperintahkan oleh hukum yang berlaku.

h. Menurut Perjanjian Keagenan, Penerbit berhak mengarahkan ulang pembayaran yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud diatas, guna pengurangan atau withholding terkait perpajakan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, penilaian atau pengenaan biaya oleh pemerintah, pembebanan yang diberlakukan oleh pemerintah atau otoritas perpajakan yang berwenang sehubungan dengan pembayaran yang perlu dibayarkan kepada Agen Pembayar atas Surat Berharga.

i. Selanjutnya, untuk pelaksanaan pembayaran bunga dan pelunasan pokok Surat Berharga, Penerbit setuju untuk wajib menyediakan dana yang cukup dan dana tersebut harus telah efektif untuk dapat dibayarkan oleh Agen Pembayar kepada Pembeli (atau Pemegang Surat Berharga) sebelum tanggal waktunya pembayaran, menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Perjanjian Keagenan.

Dalam hal terjadinya kerusakan, kehilangan Sertifikat Surat Berharga oleh Pemegang Surat Berharga dan/ atau Registrar, maka Pemegang Surat Berharga dan/ atau Registrar dapat melaporkan dan melakukan permintaan penerbitan kepada Penerbit, Sertifikat Surat Berharga yang dijadikan pengganti terhadap Sertifikat Surat Berharga yang rusak, hilang dan Pemegang Surat Berharga menyatakan Sertifikat Surat Berharga yang telah hilang tersebut tidak berlaku.

Penggantian sertifikat yang dimaksud diatas yang diajukan oleh Pemegang Surat Berharga dapat dilakukan setelah Pemegang Surat Berharga melakukan konfirmasi atas kepemilikan Sertifikat Surat Berharga berdasarkan data yang terdapat di dalam Daftar Surat Berharga yang berada pada Penerbit dan berdasarkan daftar tersebut pihak yang menyatakan kehilangan benar tercatat sebagai Pemegang Surat Berharga.

Surat Berharga akan jatuh tempo pada tahun ke-5 (lima) sejak Tanggal Efektif Penerbitan Surat Berharga menurut Perjanjian Penerbitan, oleh karenanya Surat Berharga akan jatuh tempo pada tanggal 26 Februari 2024.

Dalam hal terjadinya keadaan yang menyebabkan usaha Penerbit sebagai Bank tidak dapat berlangsung (condition of non-viability) Penerbit memiliki hak untuk melakukan penurunan nilai (write down) seluruh jumlah dari utang yang harus dibayarkan kepada Pemegang Surat Berharga (non-convertible), tanpa dapat ditarik kembali ke jumlah sebelumnya, sejak hari terjadinya keadaan tersebut tanpa harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Surat Berharga.

Dalam hal terjadinya penurunan nilai tersebut, segala kewajiban bunga yang belum dibayar tidak akan dibayarkan kembali. Dalam hal jumlah utang dan bunga yang belum

Page 19: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 11

dibayarkan dilakukan penurunan nilai, utang tersebut dikurangi secara permanen (write off) dan dalam kondisi apapun tidak akan dikembalikan ke nilai semula.

Keadaan tidak berlangsungnya usaha Penerbit merujuk kepada hal berikut (yang mana terjadi lebih dahulu):

1. Otoritas Pengawas (BI dan/atau OJK) memutuskan bahwa Penerbit tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya tanpa melakukan penurunan nilai tersebut;

2. Otoritas yang relevan menyatakan bahwa Penerbit tidak dapat menyediakan pendanaan untuk sektor publik atau menyediakan dukungan yang setara.

Penerbit berjanji dan mengikat diri untuk melunasi Surat Berharga berdasarkan nilai pokok pada tanggal jatuh tempo. Pelunasan Surat Berharga hanya dapat dilakukan setelah Penerbit memperoleh persetujuan dari OJK. Apabila tanggal pembayaran atas pembelian Surat Berharga jatuh bukan pada hari kerja maka pembayaran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

Segala pembayaran atas kewajiban Penerbit berdasarkan Perjanjian Penerbitan dilakukan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, tanpa mempertimbangkan adanya perjumpaan utang atau pencampuran utang, dengan setoran langsung ke dalam rekening Pembeli atau nomor rekening dan rincian lainnya yang akan diberitahukan oleh Pembeli ke Penerbit dan Agen, dari waktu ke waktu, atau kedalam rekening penyedia jasa kustodian yang ditentukan Pembeli dan diberitahukan secara tertulis kepada Penerbit atau ke rekening Penerima Pengalihan Yang Diperbolehkan.

Setiap Surat Berharga yang telah dilunasi, atau dibeli, atau diserahkan untuk dibatalkan tidak dapat diterbitkan kembali atau dijual kembali.

Pada atau segera setelah Tanggal Efektif Perjanjian Penerbitan Surat Berharga, Pembeli akan menyetorkan dana (in good fund) yang akan ditempatkan sebagai modal pelengkap Penerbit (dengan memperhatikan pemenuhan syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan dari BI dan OJK), sebagai dasar bagi penerbitan Surat Berharga yang diatur di dalam Perjanjian Penerbitan.

Penyetoran dana (in good fund) sebagaimana diatur diatas dilakukan oleh Pembeli melalui Agen Fiskal menurut tata cara dalam Perjanjian Keagenan, atau jika disetujui sebaliknya oleh Penerbit, Pembeli dan Agen Fiskal, Pembeli dapat menyetor langsung ke Penerbit. Terhadap penyetoran dana tersebut Penerbit akan mengeluarkan tanda terima kepada Pembeli.

Pada tanggal yang sama atau selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Penerbit menerima setoran dana pembelian Surat Berharga dari Pembeli, Penerbit wajib menerbitkan Sertifikat Surat Berharga. Dalam hal setelah ditandatanganinya Perjanjian Penerbitan, Penerbit belum memenuhi persyaratan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan untuk menerima dana yang akan menjadi modal cadangan tersebut, Para Pihak dapat: menyepakati untuk menangguhkan pelaksanaan penempatan dana Pembeli dan penerbitan Sertifikat Surat Berharga; atau menyepakati untuk melakukan pembatalan Perjanjian Penerbitan.

Setiap pembayaran pokok dan bunga sehubungan dengan penerbitan Surat Berharga berdasarkan Perjanjian Penerbitan akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan

Page 20: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 12

Undang-undang, peraturan atau kebijaksanaan pemerintah lainnya dan apabila ternyata pada saat pelunasan Surat Berharga, berdasarkan peraturan hukum yang berlaku, timbul kewajiban pajak dan/atau bentuk pungutan lain, maka kewajiban tersebut akan menjadi tanggung jawab dan harus dibayar oleh Penerbit.

Hal-hal yang wajib dilakukan oleh Penerbit:

Penerbit wajib memenuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk tidak terbatas pada:

Penerbit wajib memenuhi ketentuan Keterbukaan Informasi dan pelaporan transaksi material sebagaimana ditentukan di dalam peraturan OJK dan klasifikasi Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan yang masih diterapkan oleh institusi tersebut;

Penerbit menjamin bahwa segala persetujuan yang diperlukan untuk pelaksanaan penerbitan Surat Berharga telah terpenuhi sebelum diterbitkannya Surat Berharga, termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan Bank Indonesia terhadap rencana bisnis Bank dan persetujuan masuk pasar (dalam hal kedudukan utang dari Pembeli sebagai Pinjaman Luar Negeri), sehubungan dengan penambahan modal pelengkap yang diperoleh dari penerbitan Surat Berharga;

Penerbit wajib memenuhi ketentuan penyampaian pelaporan masuk pasar kepada BI setelah dilakukannya penerbitan Surat Berharga;

Penerbit wajib memperoleh persetujuan dari OJK agar instrumen Surat Berharga diperhitungkan sebagai komponen modal;

Penerbit harus memperoleh persetujuan dari OJK dan/atau BI, sebelum melakukan pembayaran kembali jumlah pokok terkait Surat Berharga dan/ atau pembayaran-pembayaran lainnya terkait Surat Berharga, dalam hal persetujuan tersebut dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh biaya dan pengeluaran, termasuk jasa hukum, konsultan teknis dan jasa profesional lainnya, yang dikeluarkan baik oleh Penerbit ataupun oleh Pembeli sehubungan dengan pelaksanaan negosiasi, eksekusi, pendaftaran dan pelaksanaan dari Perjanjian Penerbitan akan menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak yang menggunakan jasa tersebut.

Perjanjian Penerbitan hanya dapat dibatalkan berdasarkan persetujuan Para Pihak dan/atau berdasarkan kejadian yang diatur di dalam Perjanjian Penerbitan terjadi dalam hal Penerbit belum memenuhi persyaratan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan untuk menerima dana yang akan menjadi modal cadangan. Segala bentuk persetujuan atau kesepakatan oleh Para Pihak untuk membatalkan Perjanjian Penerbitan harus dinyatakan secara tertulis. Terkait dengan pembatalan Perjanjian Penerbitan, Para Pihak setuju untuk mengabaikan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, dan oleh karenanya Para Pihak menyetujui bahwa pembatalan Perjanjian Penerbitan tidak memerlukan adanya penetapan dari pengadilan yang memiliki yurisdiksi terkait. Perjanjian Penerbitan akan tunduk dan ditafsirkan berdasarkan hukum dari Negara Republik Indonesia.

Para Pihak sepakat dan saling bersetuju bahwa apabila dikemudian hari timbul hal-hal yang belum dan/atau kurang diatur dalam Perjanjian Penerbitan untuk menuangkannya dalam addendum yang merupakan tambahan, dan/atau perubahan

Page 21: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 13

dari Perjanjian Penerbitan. Addendum mana akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Penerbitan. Para Pihak sepakat dan saling bersetuju untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Penerbitan dan perjanjian-perjanjian ikutannya, menurut proses dan prosedur dari Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI).

Mengenai Perjanjian Penerbitan dan segala akibatnya, para Pihak memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan/atau Kantor Urusan Piutang dan Lelang Negara di Jakarta.

Berdasarkan analisis kami atas perjanjian dan persyaratan penerbitan yang dirangkum diatas, bahwa tidak terdapat hal-hal yang material yang mempengaruhi Rencana Penerbitan Surat Berharga Subordinasi oleh Perseroan. Namun demikian Perseroan dapat mengalami kegagalan Rencana Transaksi dalam hal terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dan persyaratan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Penerbitan, serta Pembeli ataupun Penerbit gagal memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan dari masing-masing pihak.

4.3 Analisis Manfaat Transaksi

4.3.1 Pertimbangan dan Alasan Rencana Transaksi

Perseroan merupakan Bank Umum Devisa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), didirikan dengan nama PT Bank Multicor dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Perseroan dalam jangka pendek dan menengah mengarahkan kebijakan dan strategi manajemen pada peningkatan bisnis segmen corporate banking, usaha kecil menengah (UKM) dan consumer banking, penerapan good corporate governance, pengembangan sistem teknologi informasi, mendorong efektivitas proses dan efisiensi biaya, serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi modal manusia. Arah kebijakan Perseroan juga disesuaikan dan sejalan dengan program pemerintah yakni untuk pembiayaan untuk infrastruktur dan mendukung pengembangan sektor UKM.

Untuk menghadapi tantangan di masa mendatang terutama tingkat persaingan dalam industri perbankan yang semakin ketat dan kompetitif, baik di sisi aset maupun liabilitas, Perseroan senantiasa menetapkan suku bunga secara prudent pada tingkat yang kompetitif dan wajar. Selain itu, Perseroan juga telah menerapkan kerangka pengelolaan modal yang komprehensif, yang mencakup perumusan kebijakan pengelolaan modal, cetak biru dan perencanaan modal, pengukuran modal, penilaian kecukupan modal internal, alokasi modal, insentif modal, pengendalian dan mekanisme transmisi, penambahan modal, pemantauan dan pelaporan, serta penerapan pendekatan pengelolaan modal yang maju dalam operasi sehari-hari.

Prinsip keseluruhan pengelolaan modal adalah antara lain: Pertama, menjaga tingkat permodalan yang memadai secara terus menerus, dan simpan margin keamanan dan ruang penyangga sambil memenuhi persyaratan peraturan untuk memastikan cakupan modal yang memadai atas berbagai risiko. Kedua, menerapkan alokasi modal yang masuk akal dan efektif, memperkuat mekanisme kendala modal dan insentif, secara efektif mendukung pelaksanaan perencanaan strategis bank sambil sepenuhnya menerapkan kendala dan pengaruh pedoman modal terhadap bisnis dan meningkatkan tingkat efisiensi

Page 22: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 14

dan tingkat pengembalian modal secara terus menerus. Ketiga, mengkonsolidasikan kekuatan modal, menjaga kualitas modal pada tingkat yang sangat tinggi, melengkapi modal terlebih dahulu melalui akumulasi internal dan menggunakan berbagai instrumen modal untuk mengoptimalkan struktur modal. Keempat, terus memperdalam penerapan metode pengukuran modal lanjutan dalam kebijakan kredit, persetujuan kredit dan manajemen pricing.

Sesuai Rencana Bisnis Bank (“RBB”) yang telah disampaikan ke OJK, Perseroan bermaksud untuk memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penambahan modal pelengkap (tier-2) melalui penerbitan instrumen Surat Berharga Subordinasi senailai sampai dengan maksimum USD 50.000.000. Hal tersebut untuk meningkatkan klasifikasi Perseroan yang saat ini tergolong kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dan ditargetkan menjadi kategori BUKU III pada akhir tahun 2019. Rencana Transaksi diharapkan sebagai landasan untuk pengembangan Perseroan selanjutnya ke skala yang lebih besar untuk dapat memberikan nilai lebih bagi Perseroan dan pemegang saham, sehingga dapat meningkatkan keuntungan Perseroan dimasa mendatang yang pada akhirnya berdampak kepada meningkatnya kapitalisasi pasar dan juga akan memberikan keuntungan kepada semua stakeholders Perseroan.

Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa latar belakang Rencana Transaksi tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan dan akan menjadikan Perseroan menjadi perusahaan yang baik dan memiliki potensi pengembangan usaha di masa mendatang.

4.3.2 Manfaat dan Risiko dari Rencana Transaksi

Tujuan dan manfaat dari adanya Rencana Transaksi tersebut, antara lain:

Setelah dilaksanakannya Rencana Transaksi, Perseroan akan mendapatkan manfaat dari surat berharga subordinasi dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang sehingga dapat mendukung likuiditas Perseroan;

Dengan penambahan modal pelengkap tersebut memberi ruang dan keleluasaan bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnis, khususnya peningkatan penyaluran kredit, dengan menjaga posisi ratio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada batas yang aman. Dengan demikian, Perseroan memiliki potensi untuk meningkatkan skala usahanya menjadi lebih besar.

Melalui pengembangan dan ekspansi usaha, Perseroan dapat meningkatkan pendapatan serta kinerja keuangan yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan dan pemangku kepentingan.

Risiko terkait dengan adanya Rencana Transaksi antara lain sebagai berikut:

1. Risiko tidak terpenuhinya persyaratan dalam Perjanjian Penerbitan

Risiko ini terjadi jika Perseroan selaku Penerbit tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Penerbitan sehubungan dengan penerbitan surat berharga subordinasi.

2. Risiko gagal bayar (default)

Page 23: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 15

Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta pokok utang pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Penerbitan dan dalam hal kinerja usaha Perseroan di masa yang akan datang tidak berjalan secara optimal sebagaimana yang direncanakan, dimana jumlah tersebut memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan Perseroan.

4.4 Analisis Pengaruh Transaksi terhadap Keuangan Perseroan

Berdasarkan analisis Proforma Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Perseroan untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018, yang disiapkan oleh manajemen Perseroan, Rencana Transaksi mengakibatkan Perseroan mengalami peningkatan aset sebesar Rp 735.550 juta yang berasal dari peningkatan akun giro pada bank lain pihak ketiga sebesar Rp 735.550 juta. Dampak terhadap posisi keuangan juga berupa kenaikan total liabilitas sebesar Rp 735.550 juta yang disebabkan adanya penambahan pinjaman subordinasi.

Dengan terjadinya Rencana Transaksi, tidak terjadi dampak terhadap kinerja laba rugi komprehensif Perseroan. Namun, peningkatan kinerja Perseroan dengan dilakukannya Rencana Transaksi akan terlihat pada proyeksi kinerja Perseroan yang semakin positif.

4.5 Analisis Likuiditas

Analisis likuiditas bertujuan mengukur kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio likuiditas Perseroan, maka semakin besar tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas lancarnya. Analisis likuiditas yang digunakan dalam penilaian ini adalah rasio kredit yang diberikan terhadap pendanaan (loan to funding ratio/ LFR).

Berdasarkan likuiditas Perseroan tahun 2013 – Agustus 2018, rasio LFR adalah berkisar antara 79,52%-91,44%. Berdasarkan rasio likuiditas historis tersebut, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup stabil dikarenakan Perseroan memiliki kemampuan untuk membayar kembali penarikan yang dilakukan oleh nasabah deposan dengan mengandalkan dana kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dimana berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 ditetapkan bahwa rasio LFR memiliki batas bawah sebesar 80% dan batas atas sebesar 92%.

Dengan adanya Rencana Transaksi, rasio LFR akan sedikit mengalami peningkatan, yang berkisar antara 84,86%-93,97% selama periode proyeksi tahun 2018-2024. Namun demikian, dikarenakan Perseroan diproyeksikan akan memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) diatas 14% selama masa proyeksi tahun 2018-2024 yaitu sekitar 14,96%-34,34%, maka Perseroan tidak dikenakan disinsentif atas.

5. Pernyataan Independensi Dan Tidak Adanya Benturan Kepentingan

Berdasarkan pengetahuan kami atas penugasan penilaian, dengan ini kami menyatakan bahwa:

Seluruh pendapat yang kami nyatakan dalam laporan ini, baik mengenai analisis, kesimpulan atau pendapat, adalah benar;

Page 24: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 16

Analisis dan kesimpulan hanya dibatasi oleh asumsi dan kondisi yang dilaporkan;

Penugasan penilaian telah dilakukan terhadap obyek penilaian pada tanggal penilaian (cut off date);

Analisis telah dilakukan untuk tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan ini;

Data ekonomi serta data industri dalam Laporan ini diperoleh dari berbagai sumber yang diyakini Penilai dapat dipertanggungjawabkan;

Hasil analisis, kesimpulan dan pendapat yang kami nyatakan pada laporan ini terbatas pada kontinjensi, keterbatasan dan asumsi, yang merupakan pemahaman secara menyeluruh, didasarkan analisis profesional serta pendapat dan kesimpulan kami;

Pada saat ini maupun pada masa yang akan datang, kami tidak memiliki kepentingan terhadap Perseroan yang kami nilai;

Kami tidak memiliki benturan kepentingan atas transaksi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan;

Kami tidak memiliki kepentingan pribadi terhadap Perseroan yang kami nilai dan pihak yang terlibat dan terkait di dalamnya;

Imbalan jasa penilaian tidak berkaitan dengan hasil penilaian yang dilaporkan;

Penilaian dilakukan dengan memenuhi ketentuan Peraturan VIII.C.3;

Penilai telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh asosiasi Penilai yang diakui Pemerintah;

Kami melakukan penugasan ini secara independen tanpa intervensi dari pihak manapun.

Kami bertanggungjawab atas Laporan Pendapat Kewajaran ini.

6. Ruang Lingkup (Data, Informasi, Dan Prosedur Yang Digunakan)

Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi, antara lain sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013-2014 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015-2016 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; serta periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan.

2. Laporan Keuangan Proforma Perseroan untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018;

3. Proyeksi keuangan dan Rencana Bisnis Bank Perseroan;

4. Draft Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi antara Perseroan dan CCBC;

5. Data mengenai kegiatan dan legalitas Perseroan;

Page 25: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 17

6. Keterbukaan informasi berkaitan dengan Rencana Transaksi.

Selanjutnya disebut “Dokumen-dokumen Rencana Transaksi”.

Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

Kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Transaksi. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Transaksi hanya merupakan evaluasi keuangan atas kewajaran Rencana Transaksi saja dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Kami juga tidak menganalisa kewajaran atas transaksi-transaksi lain yang mungkin tersedia atau pun yang dapat dilaksanakan oleh Perseroan.

Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang ada untuk Perseroan.

Prosedur Yang Digunakan

Laporan dan fakta yang terkandung di dalam Laporan adalah berdasarkan informasi dan representasi yang disediakan oleh Perseroan dan dikompilasi oleh ID&R. Informasi yang terkandung dalam Laporan ini adalah benar dan akurat dalam semua hal yang material, tidak menyesatkan, dan bahwa tidak ada fakta lainnya, yang mana jika dihilangkan dapat membuat Laporan ini dan informasi atau pernyataan di dalamnya menjadi menyesatkan. Selain itu informasi lainnya seperti informasi pasar, industri, dan data lainnya yang diperoleh dari data riset dari publik domain.

Dalam penyusunan laporan ini, telah dilakukan prosedur sebagai berikut : (i) Perseroan telah diberikan kesempatan untuk meminta dan mereview, dan telah menerima semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa kembali keakuratan informasi atau untuk melengkapi informasi di dalamnya (ii) Perseroan tidak bergantung kepada Penilai atau seseorang yang memiliki hubungan afiliasi dengan Penilai atau pihak lain yang berafiliasi dengan Penilai sehubungan dengan pemeriksaan keakuratan informasi atau keputusan. Penyampaian dari Laporan ini atau setiap negosiasi yang dibuat berdasarkan laporan ini, dalam kondisi apapun, tidak dapat diimplikasikan bahwa informasi yang terkandung adalah benar setelah tanggal Laporan ini.

Prosedur lain yang Penilai lakukan adalah memeriksa dan menganalisa seluruh Dokumen Transaksi, Laporan Keuangan, Proforma Laporan Keuangan Perseroan sesudah Rencana

Page 26: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 18

Transaksi dan tiap bagian dari Rencana Transaksi dalam hal kewajarannya baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai satu kesatuan Transaksi.

7. Asumsi-Asumsi Pokok

Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.

8. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif

8.1 Analisis Kualitatif

8.1.1 Riwayat Singkat dan Kegiatan Usaha

Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Multicor berdasarkan Akta No. 4 tanggal 2 April 1974 yang dibuat dihadapan Bagijo, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.Y.A. 5/369/19 tanggal 12 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1974, tambahan No. 719.

Berdasarkan Akta No. 143 tanggal 21 Maret 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Multicor melakukan peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan melakukan perubahan status Perseroan menjadi perusahaan terbuka serta melakukan penawaran umum kepada masyarakat. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-04143 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007.

Pada tahun 2007, PT Bank Multicor memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui surat No. S-3023/BL/2007 untuk penawaran umum perdana atas 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 200 per saham. Saham PT Bank Multicor telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2007.

Dalam memperkuat struktur permodalan terkait dengan implementasi arsitektur Perbankan Indonesia, PT Bank Multicor Tbk dan PT Bank Windu Kentjana menyetujui untuk melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Windu Kentjana merupakan perusahaan yang menerima penggabungan. Perseroan telah mendapat pernyataan efektif

Page 27: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 19

berdasarkan surat Ketua Bapepam-LK No. S-5968/BL/2007 tanggal 26 November 2007 dan izin Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/67/KEP.GBI/2007 mengenai pernyataan merger pada tanggal 18 Desember 2007. Keputusan Gubernur Bank Indonesia tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar PT Bank Multicor Tbk oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-00982.AH.01.02. tanggal 8 Januari 2008.

Berdasarkan Akta No. 172 tanggal 28 November 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 18 Juli 2008 tambahan No.12219, Perseroan berganti nama menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. Akta tersebut telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor. 10/9/KEP.GBI/2008 tanggal 8 Februari 2008.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) yang telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK pada tanggal 24 Juni 2010 melalui Surat Keputusan No. S-5684/BL/ 2010. Perseroan melakukan PUT II dengan HMETD yang telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 27 Juni 2012 melalui surat No. S-8057/BL/2012 serta menerbitkan Waran Seri I. Pada tanggal 19 November 2013 Perseroan kembali melakukan PUT III dengan HMETD yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) melalui surat No. S-368/D.04/2013 serta menerbitkan Waran Seri II.

Melalui surat OJK No. SR-100/D.03/2016 tanggal 13 Juni 2016, Perseroan telah mendapatkan persetujuan atas akuisisi Bank Antardaerah dari Otoritas Jasa Keuangan. Pada tanggal 24 Juni 2016, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) untuk mengakuisisi Bank Antardaerah sebanyak 100% dari jumlah saham yang dikeluarkan Bank Antardaerah.

Perseroan melakukan PUT IV dengan HMETD yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 22 Juni 2016 melalui surat No. S-311/D.04/2016.

Seiring dengan perkembangan dan strategi bisnis serta perubahan pemegang saham pengendali Perseroan, PT Bank Windu Kentjana International Tbk dan PT Bank Antardaerah telah menyetujui untuk melakukan penggabungan usaha (merger) berdasarkan persetujuan OJK melalui surat No. S-587/D.04/2016 tanggal 14 Oktober 2016. Keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar PT Bank Windu Kentjana International Tbk oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU 0143387.AH.01.11. tanggal 30 November 2016.

Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 11 November 2016 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Windu Kentjana International Tbk berganti nama menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0003776.AH.01.10 tanggal 30 November 2016.

Page 28: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 20

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 04 tanggal 7 Januari 2019 yang dibuat dihadapan Johnny Dwikora Aron, S.H., Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0054943 tanggal 29 Januari 2019.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, Perseroan menjalankan kegiatan umum perbankan. Perseroan merupakan sebuah bank devisa nasional.

Kantor pusat Perseroan berlokasi di Sahid Sudirman Center Lantai 15, JI. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220. Jumlah karyawan tetap Perseroan per 31 Agustus 2018 adalah sebanyak 1.365 orang. Per 31 Agustus 2018, Perseroan memiliki jaringan 95 kantor yang terdiri dari 1 kantor pusat, 21 kantor cabang, 53 kantor cabang pembantu dan 20 kantor kas yang tersebar di kota-kota di Indonesia seperti Jawa, Bali, Sumatra, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat.

Modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp 2.600.000.000.000, yang terdiri dari 26.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000. Modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.663.146.075.100 atau sebanyak 16.631.460.751 saham dengan nilai nominal Rp 1.000, dengan komposisi pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018 dan per tanggal 31 Januari 2019 adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah

(Rp) %

Modal Dasar 26.000.000.000 2.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor

China Construction Bank Corporation 9.978.756.012 997.875.601.200 60,00

Johnny Wiraatmadja 3.546.603.605 354.660.360.500 21,32

Kiki Hamidjaja 866.486.206 86.648.620.600 5,21

Publik 2.239.614.928 223.961.492.800 13,47

Jumlah 16.631.460.751 1.663.146.075.100 100,00

Saham dalam Portepel 9.368.539.249 936.853.924.900

Berdasarkan Akta No. 160 dan 161 tanggal 30 Mei 2018 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sun Jianzheng *) Komisaris : Qi Jian Gong Komisaris Independen : Mohamad Hasan Yudo Sutanto, Nyoo Direksi Direktur Utama : You Wen Nan Direktur : Zhu Yong*) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian*)

*) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang.

Page 29: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 21

Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 10 Oktober 2018 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, surat persetujuan dari OJK No. SR-107/PB.121/2018 tanggal 16 November 2018, serta Akta No. 04 tanggal 7 Januari 2019 yang dibuat dihadapan Johnny Dwikora Aron, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0054943 tanggal 29 Januari 2019 dan menunjuk Surat OJK No. SR-19/PB.12/2019 tanggal 22 Januari 2019 serta Surat OJK No. SR-32/PB.12/2019 tanggal 01 Februari 2019, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Sun Jianzheng Komisaris : Qi Jian Gong Komisaris Independen : Mohamad Hasan Komisaris Independen : Yudo Sutanto, Nyoo

Direksi

Direktur Utama : You Wen Nan Direktur : Zhu Yong*) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian Direktur : Agresius Robajanto Kadiaman

*) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang.

China Construction Bank Corporation (“CCBC”)

CCBC merupakan bank komersial berskala besar terkemuka di China yang didirikan pada tanggal October 1954, telah tercatat di Hong Kong Stock Exchange pada Oktober 2005 dan di Shanghai Stock Exchange pada September 2007. CCBC berdomisili di Finance Street No.25, Xicheng District, Beijing (China).

CCBC merupakan terbesar kedua dalam kriteria total aset dan terbesar kelima dalam kriteria kapitalisasi pasar dari perusahaan publik global. CCBC memiliki 14.985 kantor cabang dan cabang pembantu di Daratan China serta cabang dan anak perusahaan perbankan komersial di 29 negara dan wilayah dengan 251 entitas di luar negeri, dan anak perusahaannya mencakup berbagai industri, termasuk manajemen aset, leasing, trust, asuransi jiwa, asuransi properti & kecelakaan, bank investasi, futures dan pensiun.

Modal saham ditempatkan dan disetor CCBC adalah sebesar RMB 250.011 juta atau sebanyak 250.011 juta saham beredar dengan nilai nominal RMB 1, dengan komposisi pemegang saham CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah

(Juta RMB) %

Central Huijin Investment Ltd 142.781 142.781 57,11

HKSCC Nominees Limited 91.779 91.779 36,71

Publik 15.451 15.451 6,18

Jumlah 250.011 250.011 100,00

Page 30: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 22

Susunan pengurus CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:

Chairman : Tian Guoli Vice Chairman : Wang Zuji President : Wang Zuji Executive Director : Tian Guoli Wang Zuji Pang Xiusheng Zhang Gengsheng Excecutive Vice President : Pang Xiusheng Zhang Gengsheng Non-executive director : Feng Bing Zhu Hailin Li Jun Wu Min Zhang Qi Independent Non-Executive Director : Anita Fung Yuen Mei Malcolm ChristopherMcCarthy Carl Walter Chung Shui Ming Timpson Murray Horn

CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”)

CCBT didirikan pada 18 Maret 2013 dan merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh China Construction Bank (Asia) Corporation Limited. CCBT berdomisili di 23/F CCB Tower, 3 Connaught Road Central, Hong Kong.

CCBT menawarkan fasilitas antara lain menyediakan jasa penitipan dengan pengelolaan (trust), jasa administrasi dana, agen transfer, kustodian dan jasa agen fiskal.

Modal saham ditempatkan dan disetor CCBT adalah sebesar HKD 10.000.000 atau sebanyak 100.000 saham beredar dengan nilai nominal HKD 100, dengan komposisi pemegang saham CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah ( HKD)

%

China Construction Bank (Asia) Corporation Limited

100.000 10.000.000 100,00

Jumlah 100.000 10.000.000 100,00

Susunan pengurus CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:

Direktur : Mimi Lee Direktur : Lin Ju

Page 31: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 23

8.1.2 Analisis Industri dan Bisnis

Perkembangan Sektor Perbankan Global

Menurut laporan Deloitte, tahun 2018 menjadi tahun yang penting bagi perbankan global untuk secara strategis fokus, modern secara teknologi dan baik secara operasional. Perubahan tersebut tidaklah mudah dikarenakan kebanyakan perbankan masih menghadapi berbagai tantangan diantaranya regulasi yang kompleks dan berbeda, sistem hukum, model dan teknologi disruptif, pesaing baru serta nasabah dengan ekspektasi tinggi.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang sehat pada sebagian pasar utama akan memberikan ruang pada berbagai lini bisnis untuk berekspansi. Pengetatan tenaga kerja berkelanjutan di Amerika Serikat dan belakangan Uni Eropa akan meningkatkan laba dan ekspansi kredit untuk perbankan ritel dalam waktu dekat. Kondisi menguntungkan tersebut juga membawa ke arah pengetatan moneter seperti Bank Sentral Eropa (the European Central Bank/ ECB) yang secara bertahap mengurangi program kemudahan kuantitatif dan meningkatkan suku bunga seperti yang dilakukan the Fed. Sementara itu, investasi bisnis dan laba perusahaan diperkirakan akan sedikit meningkat.

Berikut ini pertumbuhan PDB riil global selama tahun 2011-2021P:

Sumber: International Monetary Fund (Banking Outlook 2018 oleh Deloitte)

Menurut laporan S&P Global, pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan, stabilnya kondisi keuangan serta sikap kehati-hatian bank-bank sentral diberbagai wilayah menjadi faktor pendukung jasa keuangan di tahun 2018. Faktor umum lainnya seperti regulasi, politik dan moneter mengarahkan perbedaan dalam kredit regional dan diantara berbagai sektor jasa keuangan.

Berikut ini hasil survei ekspektasi analis institusi keuangan dan asuransi untuk creditworthiness pada tahun 2018:

Page 32: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 24

Sumber: Global Financial Services Outlook 2018, S&P Global Rating

Berikut ini perkiraan risiko yang mempengaruhi analis dalam estimasi peringkat emiten untuk lima tahun kedepan:

Sumber: Global Financial Services Outlook 2018, S&P Global Rating

Pasar perbankan global menurut banking industry country risk assessment (BICRA), berada dalam tren risiko industri dan ekonomi yang stabil. Hampir 60% dari 89 pasar perbankan yang dinilai memiliki tren stabil untuk risiko industri dan ekonomi, sekitar 25% memiliki tren negatif salah satu dari kedua faktor tersebut dan sisanya sekitar 15% memiliki tren positif pada salah satu faktor tersebut. Berdasarkan survei tersebut, perbankan di pasar negara maju (negara-negara di Amerika Utara, Eropa Barat dan Asia Pasifik) dinilai berada dalam kondisi yang stabil. Gambaran tren negatif dinilai berada pada Amerika Latin, Rusia dan Commonwealth Independent States (CIS) serta kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Berikut ini adalah outlook jasa keuangan global 2018:

Sumber: Global Financial Services Outlook 2018, S&P Global Rating

Page 33: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 25

Penggunaan teknologi digital di negara Asia telah meningkatkan pertumbuhan dalam penggunaan platform internet, media sosial dan e-commerce. Pemakaian telepon pintar (smartphone) oleh penduduk di Asia telah mengubah aktivitas perbankan, eksplorasi dan penggunaan saluran digital untuk kebutuhan keuangan mereka. Keterbukaan digital tersebut akan menguntungkan perbankan untuk memenuhi ekspektasi konsumen mereka, namun juga menjadi tantangan bagi perbankan dikarenakan konsumen lebih tertarik dengan pemain non tradisional seperti teknologi finansial (fintech) dan pembayaran non bank.

Menurut laporan McKinsey, dengan perkembangan digital yang semakin maju, perbankan saat ini perlu meningkatkan kemampuan dalam 4 area penting yakni pemasaran digital untuk akuisisi dan perjanjian nasabah, penciptaan nilai melalui nasabah digital aktif, kehati-hatian menggunakan data nasabah dan menyatukan perbankan dalam kehidupan harian konsumen untuk transaksi berkelanjutan. Berikut ini adalah perbandingan rata-rata transaksi nasabah per bulan kantor cabang dan digital di negara maju dan berkembang Asia:

Sumber: McKinsey Asia Personal Financial Services Survey 2017

Menurut laporan KPMG, pasar merger dan akuisisi (M&A) perbankan global pada tahun 2017, mampu bertahan dengan volume transaksi yang relatif stabil dibandingkan dengan tahun 2016. Aktivitas transaksi menguat di Amerika dan Asia Pasifik (ASPAC). Sementara transaksi domestik mendominasi dengan 73% dari total transaksi, mayoritas di Amerika dan China.

Untuk Asia Pasifik (ASPAC), dengan perekonomian yang terus maju aktivitas transaksi perbankan diperkirakan akan memperoleh momentum. Strategi dalam berinvestasi pada tahun 2018 adalah dengan memperhatikan konsolidasi negara dan wilayah. Investor dari Asia Timur, khususnya China dan Jepang, menunjukkan ketertarikan lebih di pasar Asia Tenggara dikarenakan penerimaan yang baik dari pemerintah Negara kawasan tersebut terhadap investasi asing yang diharapkan dapat membantu mengkonsolidasikan dan memperkuat sistem keuangan mereka. Akuisisi luar negeri oleh institusi keuangan Jepang terus berlanjut serta pelonggaran pembatasan kepemilikan untuk perusahaan keuangan asing di China akan meningkatkan investasi untuk kedepannya. Selain itu, tingkat penetrasi yang rendah dari produk perbankan dan asuransi di ASEAN akan membuka jalan bagi peningkatan transaksi bancassurance.

Page 34: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 26

Perkembangan Industri Perbankan di Indonesia

Menurut Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), kemajuan sektor perbankan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Inflasi, tingkat suku bunga serta kurs valas yang stabil akan menjadi penopang bagi sektor perbankan. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh pada kisaran 10%-12% di tahun 2018.

Berdasarkan data OJK, kinerja industri perbankan diperkirakan cukup bagus dengan perolehan laba bersih perbankan sampai Oktober 2018 mencapai Rp 123.315 miliar, atau meningkat sekitar 11,84% dari September 2018 yang sebesar Rp 110.265 miliar, serta meningkat sekitar 10,04% yoy dari Oktober 2017 Rp 111.058 miliar. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh OJK, pendapatan bunga menjadi penyumbang terbesar perolehan laba tersebut, yaitu sebesar Rp 311.243 miliar serta pendapatan selain bunga juga turut berkontribusi yakni mencapai Rp 221.842 miliar dengan yang berasal dari transaksi spot dan derivatif sebesar Rp 110.989 miliar.

Berdasarkan Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) bank pada Oktober 2018, BUKU I mencatat perolehan laba sebesar Rp 759 miliar meningkat dari September 2018 yang sebesar Rp 632 miliar, BUKU II mencatat laba sebesar Rp 7.764 miliar yang meningkat dari September 2018 Rp 6.956 miliar, BUKU III juga mencatat peningkatan perolehan laba sebesar Rp 32.023 miliar dari September 2018 yang sebesar Rp 28.541 miliar dan BUKU IV mencatat laba sebesar Rp 80.517 miliar dari September 2018 yang sebesar Rp 71.627 miliar.

Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Oktober 2018 secara umum juga bergerak positif. Kredit perbankan tumbuh sekitar 13,35% yoy meningkat dari September 2018 yang tumbuh sekitar 12,69% serta piutang pembiayaan tumbuh sekitar 5,92% yoy, menurun dari September 2018 yang tumbuh sekitar 6,06%. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan meningkat pada kuartal IV-2018. Pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada semua jenis instrumen terutama didorong oleh adanya perkiraan peningkatan suku bunga simpanan pada kuartal IV-2018. Dari sisi penghimpunan dana, DPK perbankan per Oktober 2018 tumbuh sekitar 7,60% yoy meningkat dari pertumbuhan bulan September 2018 yang sekitar 6,60% (sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20181128181527-17-44148/ojk-waspadai-pengetatan-likuiditas-global).

Berikut pertumbuhan kredit dan DPK perbankan pada tahun 2014-2019P (dalam

persentase):

Sumber: Lembaga Penjamin Simpanan (Bisnis Indonesia, 18 September 2018)

Page 35: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 27

Berdasarkan Data Analisis BI penyaluran kredit perbankan per Oktober 2018 mengalami pertumbuhan sekitar 13,1% yoy menjadi Rp 5.188,6 triliun. Peningkatan penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi yang memiliki pangsa 50,1% dari total kredit. Pertumbuhan kredit korporasi tercatat sekitar 15,9% yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan September 2018 yang sekitar 14,3% yoy. Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit modal kerja (KMK) tercatat tumbuh sekitar 14,1% pada Oktober 2018, meningkat dari pertumbuhan September 2018 yang sekitar 13,6%. Kenaikan KMK disebabkan akselerasi penyaluran kredit ke sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan, serta kredit investasi tumbuh sekitar 13,1% pada Oktober 2018, meningkat dari pertumbuhan September 2018 yang sekitar 11,4%. Kredit investasi banyak mengalir ke sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Berdasarkan data OJK, rasio kredit bermasalah (non Performing Loan/ NPL) industri perbankan sampai Oktober 2018 adalah sekitar 2,65% membaik dari Oktober 2017 yang sekitar 2,96%. Berikut ini pertumbuhan NPL selama Januari-Oktober 2018:

2018 Total Kredit (miliar Rp)

Total NPL (miliar Rp)

Rasio NPL (%)

Januari 4.632.308 132.703 2,86%

Februari 4.662.341 134.346 2,88%

Maret 4.743.237 130.458 2,75%

April 4.778.165 133.497 2,79%

Mei 4.879.299 136.175 2,79%

Juni 4.974.113 133.022 2,67%

Juli 4.975.952 135.991 2,73%

Agustus 5.032.495 137.757 2,74%

September 5.120.099 136.061 2,66%

Oktober 5.168.778 136.916 2,65%

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Oktober 2018

Berdasarkan hasil survei BI, pertumbuhan kredit baru akan meningkat dalam pada kuartal IV 2018 dengan peningkatan saldo bersih tertimbang (SBT) kredit baru menjadi 94,8%. Kenaikan SBT tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit ekonomi yang kuat, risiko penyaluran pendanaan yang rendah dan naiknya rasio kecukupan modal (sumber: Bisnis Indonesia, 18 Oktober 2018).

Menurut Deputi Pengawasan Perbankan III OJK, industri perbankan nasional yang terus bertumbuh dan berkembang membutuhkan penguatan permodalan agar semakin kompetitif dalam menghadapi era suku bunga yang tinggi dan keberlangsungan bisnis. Terkait dengan penguatan permodalan tersebut, OJK menyarankan perbankan untuk melakukan konsolidasian. Permodalan lembaga jasa keuangan tercatat pada level cukup tinggi. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) perbankan per Oktober 2018 tercatat sebesar 22,97% meningkat sekitar 0,06% dari September 2018 yang sebesar 22,91%. Berikut ini persentase CAR selama Januari-Oktober 2018:

Page 36: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 28

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Oktober 2018

Menurut Survei Perbankan PwC Indonesia, bank-bank di Indonesia sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mengimbangi perubahan-perubahan baru yang mulai terjadi. Walaupun tahun 2018 diperkirakan membaik dibandingkan tahun 2017, risiko-risiko yang terkait dengan teknologi masih menjadi salah satu kekhawatiran utama para bankir dalam industri perbankan di Indonesia.

Berdasarkan hasil survei, teknologi masih menjadi penggerak transformasi usaha nomor satu, dan risiko terbesar bagi industri. Kebutuhan nasabah yang terus berubah mendorong bank-bank untuk mengevaluasi cara mereka menjalankan usaha. Ponsel dan internet untuk pertama kalinya mengambil alih posisi puncak sebagai jalur transaksi nasabah yang paling utama, mengungguli kantor-kantor cabang konvensional yang masih merupakan jalur transaksi paling umum yang digunakan nasabah pada tahun 2015. Peralihan ke platform ponsel dan internet ini bukanlah sesuatu yang baru, namun kecepatan perubahannya di Indonesia sangat signifikan. Pada tahun 2015, sebanyak 75% bankir memperkirakan bahwa lebih dari separuh transaksinya dilakukan melalui kantor cabang konvensional namun, pada kini angka ini turun menjadi 34%, sedangkan tren bertransaksi di jalur digital naik menjadi 35% dari sebesar 10% pada tahun 2015.

Menurut Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, adanya persaingan bisnis, perkembangan teknologi informasi, dan pergeseran perilaku masyarakat telah menjadi faktor pendorong bagi bank untuk selalu berinovasi. Seiring dengan banyaknya perbankan yang mengeluarkan layanan digital, OJK menerbitkan peraturan nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum atau POJK Layanan Perbankan Digital.

Peraturan tersebut diantaranya mengatur mengenai hal-hal yang harus diperhatikan oleh bank penyelenggara layanan perbankan digital seperti persyaratan bank penyelenggara, permohonan persetujuan, implementasi penyelenggaraan layanan perbankan, manajemen risiko, penyampaian laporan, dan perlindungan nasabah. Dalam pelaksanaan peraturan tersebut diperlukan kerjasama perbankan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) guna memverifikasi KTP dan sidik jari.

8.1.3 Analisis Operasional dan Prospek Usaha

Perseroan awalnya didirikan dengan nama PT Bank Multicor yang kemudian berganti nama menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk dan kembali berganti nama hingga saat ini menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk atau PT CCB Indonesia. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974 dan mulai

23,43 23,24

22,65

22,25 22,19 22,01

22,56 22,83 22,91 22,97

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

Page 37: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 29

tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007. Perseroan didirikan pada tahun 1974 dan sampai dengan tahun 2016 bergerak dibidang perbankan dan melaksanakan kegiatan sebagai bank umum.

Dengan fokus saat ini pada usaha kecil dan menengah, Perseroan akan mengembangkan bisnis Corporate Banking dengan perusahaan besar lokal Indonesia, perusahaan China, Financial Institution, KPR dan akan menjadi market maker bisnis di Indonesia. Menurut laporan tahunan Forbes 2018 (Global 2000: The World’s Largest Public Companies), dari 2000 perusahaan publik yang berasal dari 60 negara global, CCBC yang berkantor pusat di Beijing (Tiongkok) merupakan terbesar kedua dalam kriteria total aset dan terbesar kelima dalam kriteria kapitalisasi pasar dari perusahaan publik global.

Perseroan yang berkantor pusat di Jakarta serta telah mengoperasikan sebanyak 95 jaringan kantor di Indonesia, telah memiliki beberapa penghargaan antara lain dari Infobank (2004-2007, 2010-2013), Citibank (2010-2013, 2015), Bank Indonesia (2012), Forbes Award (2012), Economic Review Award (2014-2015), Warta Ekonomi Award (2017) dan Tempo Award (2017).

Visi Perseroan adalah menjadi bank bertaraf internasional dan berkemampuan melipatgandakan nilai melalui kapabilitas inovasi. Misi Perseroan adalah menyediakan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah, menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pemegang saham, membangun jenjang karir yang lebih luas bagi rekan kerja, dan bertanggung jawab sosial penuh sebagai warga korporasi yang baik. Nilai-nilai dasar Perseroan adalah sesuai dengan nama Perseroan yaitu CCBI yaitu Integrity, Trust, Speed dan Competence.

Arah kebijakan Perseroan dalam jangka pendek dan panjang adalah sebagai berikut:

Jangka Pendek:

Peningkatan volume usaha pada segmen corporate banking, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit konsumsi;

Optimalisasi bisnis (business optimalization) dan pendalaman business (business deepening) dari jaringan kantor yang ada;

Pengembangan e-banking dan IT sistem yang forward looking guna mendukung proses dan pelayanan yang efektif, cepat, mudah diakses dan memberi kenyamanan;

Terciptanya kinerja keuangan agar lebih efisien dan menghasilkan margin yang lebih baik;

Peningkatan kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM secara menyeluruh;

Jangka Panjang:

Penerapan yang terintegrasi dari good corporate governance, manajemen risiko, sistem pengendalian internal dan fungsi kepatuhan;

Melanjutkan program penyempurnaan infrastruktur (sistem e-banking, organisasi dan SDM) yang berkesinambungan guna mendukung perkembangan bisnis.

Page 38: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 30

8.1.4 Analisis Kualitatif atas Keuntungan dan Kerugian Rencana Transaksi

Berikut adalah keuntungan Rencana Transaksi:

Dengan penerbitan Surat Berharga Subordinasi akan meningkatkan kepastian kinerja dan kelangsungan usaha Perseroan yang akan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan.

Penerbitan Surat Berharga Subordinasi dapat menjamin kelangsungan usaha (going concern) Perseroan.

Penerbitan Surat Berharga Subordinasi dapat menjaga kas Perseroan untuk digunakan dalam operasional Perusahaan.

Berikut adalah kerugian Rencana Transaksi:

Dapat terjadi gagal bayar pada Surat Berharga Subordinasi jika kinerja usaha Perseroan di masa mendatang tidak berjalan secara optimal sesuai yang direncanakan.

8.1.5 Analisis Dampak Leverage pada Keuangan

Analisis dampak leverage pada keuangan Perseroan dilakukan dengan menggunakan rasio solvabilitas yaitu Debt to Asset (DAR) dan Debt to Equity (DER) Perseroan. Perseroan memiliki Debt to Asset yang menurun dari 0,85x pada tahun 2018 menjadi 0,80x di tahun 2024, yang artinya bahwa utang Perseroan dapat dipenuhi oleh aset Perseroan. Debt to Equity diproyeksikan menurun dari 5,46x pada tahun 2018 menjadi 4,02x pada tahun 2024, berarti bahwa ekuitas Perseroan mengalami peningkatan kemampuan untuk memenuhi liabilitasnya.

Sebelum adanya Transaksi, Debt to Asset dan Debt to Equity Perseroan masing-masing sebesar 0,84x dan 5,19x, sementara berdasarkan Proforma Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018 setelah adanya Rencana Transaksi adalah sebesar 0,85x dan 5,48x.

8.1.6 Analisis Dampak Likuiditas pada Keuangan

Berdasarkan likuiditas Perseroan tahun 2013 – Agustus 2018, rasio LFR adalah berkisar antara 79,52%-91,44%. Berdasarkan rasio likuiditas historis tersebut, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup stabil dikarenakan Perseroan memiliki kemampuan untuk membayar kembali penarikan yang dilakukan oleh nasabah deposan dengan mengandalkan dana kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan adanya Rencana Transaksi, rasio LFR akan sedikit mengalami peningkatan, yang berkisar antara 84,86%-93,97% selama periode proyeksi tahun 2018-2024.

8.1.7 Analisis Dampak Keuangan Perseroan Jika Rencana Transaksi Gagal

Perseroan dapat mengalami kegagalan Rencana Transaksi dalam hal terdapat pelanggaran material atas setiap ketentuan dalam Perjanjian Penerbitan Surat Berharga, sesuai kesepakatan dari masing-masing Pihak dan dalam hal tidak diperolehnya izin dari OJK Perbankan dan Pasar Modal. Dalam hal Rencana Transaksi gagal, Perseroan

Page 39: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 31

diperkirakan tidak akan mengalami dampak keuangan secara material ataupun kerugian usaha di masa mendatang.

8.2 Analisis Kuantitatif

8.2.1 Posisi Keuangan Historis

Perseroan

Berikut ini merupakan ringkasan posisi keuangan dan laba rugi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013-2014 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015-2016 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; serta periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan, disajikan sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan Audited

2013 Audited

2014 Audited

2015 Audited

2016 Audited

2017 Reviewed

Jan-Agt 2018

Operating Highlight

Pendapatan Bunga 649.136 899.099 1.000.742 1.067.322 1.147.285 827.687 Pendapatan Bunga Neto 288.099 296.502 375.536 477.223 574.737 404.961 Laba Operasional 111.995 64.779 91.985 75.896 73.653 78.361 EBITDA 128.993 92.838 126.252 111.573 118.558 116.339 Laba Neto Tahun Berjalan 78.306 52.901 67.378 22.178 49.899 58.855 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 78.306 185.952 67.953 14.237 47.611 58.855

Financial Position

Aset 7.917.214 9.769.591 10.089.121 12.257.391 15.788.738 15.543.781 Liabilitas 6.882.201 8.548.512 8.675.389 9.861.207 13.344.943 13.031.922 Ekuitas 1.035.013 1.221.079 1.413.732 2.396.184 2.443.795 2.511.859

Key Performance Ratio

Capital Adequacy Ratio (CAR) 14,68% 14,15% 16,39% 19,43% 15,75% 15,78% Return on Assets (ROA) 1,74% 0,79% 1,03% 0,69% 0,54% 0,50% Return on Equity (ROE) 10,79% 5,28% 6,21% 1,16% 2,46% 4,25% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 84,89% 93,19% 90,70% 93,47% 93,45% 93,03% Net Interest Margin (NIM) 4,87% 3,76% 4,44% 4,48% 4,69% 4,43% Loan to Funding Ratio (LFR) 83,45% 84,37% 86,86% 86,47% 79,52% 91,44%

Keterangan: EBITDA= Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization

Aset

Jumlah aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Agustus 2018 mengalami penurunan sekitar 1,55% atau turun sebesar Rp 244.957 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2017. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pada akun penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 1.055.011 juta, aset tetap sebesar Rp159.161 juta, giro pada bank lain sebesar Rp 79.543 juta, giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 48.016 juta dan kas sebesar Rp 17.150 juta serta peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 861.724 juta, aset lain-lain sebesar Rp 153.979 juta dan efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 97.547 juta.

Page 40: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 32

Jumlah aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2017 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 28,81% atau naik sebesar Rp 3.531.347 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 1.856.516 juta, efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 659.108 juta, penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 539.497 juta, giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 287.830 juta, aset tetap sebesar Rp 277.400 juta, agunan yang diambil alih sebesar Rp 147.821 juta, kas sebesar Rp 28.125 juta dan tagihan akseptasi sebesar Rp 15.236 juta serta penurunan pada akun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 149.334 juta dan giro pada bank lain sebesar Rp 129.900 juta.

Jumlah aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2016 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 21,49% atau naik sebesar Rp 2.168.270 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 930.892 juta, penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 532.490 juta, aset tetap sebesar Rp 206.842 juta, goodwill sebesar Rp 190.075 juta, efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 187.282 juta dan agunan yang diambil alih sebesar Rp 120.036 juta.

Total aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sekitar 3,27% atau naik sebesar Rp 319.530 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 347.005 juta, giro pada bank lain sebesar Rp 149.926 juta, aset lain-lain sebesar Rp 112.738 juta, agunan yang diambil alih sebesar Rp 21.219 juta serta penurunan pada akun penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 209.010 juta, efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 59.794 juta dan giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 33.830 juta dan aset tetap sebesar Rp 9.592 juta.

Total aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 23,40% atau naik sebesar Rp 1.852.377 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada kredit yang diberikan sebesar Rp 1.423.581 juta, aset tetap sebesar Rp 196.480 juta, giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 143.618 juta dan efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 139.985 juta serta penurunan pada penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 57.891 juta.

Liabilitas

Jumlah liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Agustus 2018 mengalami penurunan sekitar 2,35% atau turun sebesar Rp 313.021 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas per 31 Desember 2017. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan penurunan pada akun simpanan sebesar Rp 678.978 juta, liabilitas segera sebesar Rp 24.887 juta, bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3.040 juta serta peningkatan pada akun simpanan dari bank lain - pihak ketiga sebesar Rp 343.956 juta, liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja sebesar Rp 18.554 juta, liabilitas lain-lain sebesar Rp 10.534 juta, utang pajak sebesar Rp 13.865 juta dan liabilitas derivatif sebesar Rp 6.087 juta.

Page 41: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 33

Jumlah liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2017 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 35,33% atau naik sebesar Rp 3.483.736 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada akun simpanan sebesar Rp 3.195.399 juta, simpanan dari bank lain - pihak ketiga sebesar Rp 146.341 juta, liabilitas lain-lain sebesar Rp 87.075 juta, liabilitas segera sebesar Rp 22.367 juta, liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja sebesar Rp 17.677 juta dan liabilitas akseptasi sebesar Rp 15.236 juta.

Jumlah liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sekitar 13,67% atau naik sebesar Rp 1.185.818 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas per 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada akun simpanan sebesar Rp 1.158.298 juta, liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja sebesar Rp 23.197 juta dan liabilitas lain-lain sebesar Rp 14.379 juta serta penurunan pada akun utang pajak sebesar Rp 10.645 juta.

Total liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sekitar 1,48% atau naik sebesar Rp 126.877 juta dibandingkan dengan total liabilitas per 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada simpanan sebesar Rp 171.022 juta, liabilitas segera sebesar Rp 16.240 juta, utang pajak sebesar Rp 12.310 juta serta penurunan pada akun pinjaman subordinasi sebesar Rp 50.000 juta, simpanan dari bank lain - pihak ketiga sebesar Rp 19.218 juta dan bunga yang harus dibayar sebesar Rp 4.007 juta.

Total liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 24,21% atau naik sebesar Rp 1.666.311 juta dibandingkan dengan total liabilitas per 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada simpanan sebesar Rp 1.617.192 juta dan pinjaman subordinasi sebesar Rp 50.000 juta.

Ekuitas

Jumlah ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Agustus 2018 mengalami peningkatan sekitar 2,79% atau naik sebesar Rp 68.064 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2017. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya laba tahun berjalan sebesar Rp 58.855 juta dan penghasilan komprehensif lainnya sebesar Rp 9.209 juta.

Jumlah ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2017 mengalami peningkatan sekitar 1,99% atau naik sebesar Rp 47.611 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya laba untuk tahun berjalan Perseroan sebesar Rp 49.899 juta, laba yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp 1.393 juta dan pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 3.681 juta.

Jumlah ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2016 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 69,49% atau naik sebesar Rp 982.452 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan modal sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas IV

Page 42: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 34

sebesar Rp 1.008.352 juta, laba untuk tahun berjalan Perseroan sebesar Rp 22.178 juta dan pelaksanaan konversi waran seri II sebesar Rp 2.214 juta serta adanya pengeluaran biaya emisi saham sebesar Rp 42.351 juta, pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 6.949 juta dan rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp 992 juta.

Total ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sekitar 15,78% atau naik sebesar Rp 192.653 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya laba untuk tahun berjalan sebesar Rp 67.378 juta, pelaksanaan konversi waran seri I dan II sebesar Rp 124.700 juta dan pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 575 juta.

Total ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sekitar 17,98% atau naik sebesar Rp 186.066 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penilaian kembali aset tetap neto sebesar Rp 131.770 juta, laba untuk tahun berjalan Perseroan sebesar Rp 52.901 juta, pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 1.281 juta dan pelaksanaan konversi waran seri I sebesar Rp 114 juta.

Berikut adalah penjelasan analisis rasio historis Perseroan:

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi sebesar 15,78%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 15,75%, hal tersebut berasal dari peningkatan modal inti terutama pada cadangan tambahan modal dan kenaikan faktor pengurang modal inti.

CAR pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi sebesar 15,75%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 19,43%, hal tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit dan pasar.

CAR pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 19,43%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 16,39%, hal tersebut berasal dari peningkatan modal inti terutama dari kenaikan modal disetor dan faktor pengurang modal inti.

CAR pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 16,39%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 14,15%, hal tersebut berasal dari peningkatan modal inti terutama dari kenaikan modal disetor dan cadangan tambahan modal.

CAR pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 14,15%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 14,68%, hal tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan ATMR kredit dan operasional.

Return On Asset (ROA) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 0,50%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 0,54%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan aset terutama pada kredit yang diberikan.

ROA Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 0,54%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 0,69%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba sebelum pajak yang berasal dari adanya penyisihan penurunan nilai aset produktif dan aset non produktif serta kenaikan beban operasional lainnya

Page 43: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 35

terutama pada beban tenaga kerja.

ROA Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 0,69%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 1,03%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba sebelum pajak yang berasal dari kenaikan beban operasional lainnya terutama pada beban tenaga kerja, imbalan pasca kerja, beban pajak dan perijinan.

ROA Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 1,03%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 0,79%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan laba sebelum pajak yang berasal dari kenaikan pendapatan bunga neto terutama pendapatan bunga kredit yang diberikan.

ROA Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 0,79%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 1,74%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba sebelum pajak yang berasal dari penurunan pendapatan operasional lainnya terutama pada provisi dan komisi selain dari kredit serta kenaikan beban operasional lainnya terutama pada beban tenaga kerja dan penyusutan.

Return On Equity (ROE) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi 4,25%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 2,46%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada laba neto tahun berjalan yang berasal dari kenaikan laba sebelum pajak dan penurunan pada beban pajak.

ROE Perseroan pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 2,46%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 1,16%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan laba neto tahun berjalan yang berasal dari penurunan beban pajak.

ROE Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 1,16%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 6,21%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba neto tahun berjalan yang berasal penurunan laba sebelum pajak dan kenaikan beban pajak serta adanya kenaikan modal saham inti.

ROE Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 6,21%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 5,28%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan laba neto tahun berjalan yang berasal kenaikan laba sebelum pajak.

ROE Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 5,28%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 10,79%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba neto tahun berjalan yang berasal penurunan laba sebelum pajak.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 93,03%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 93,45%, hal tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pada total beban operasional terutama yang berasal dari beban bunga dan beban operasional lainnya.

BOPO Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 93,45%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 93,47%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan pada total beban operasional terutama pada beban bunga serta peningkatan pada total pendapatan operasional terutama pada pendapatan bunga.

BOPO Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 93,47%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 90,70%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan total beban operasional terutama pada beban operasional lainnya.

Page 44: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 36

BOPO Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 90,70%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 93,19%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan total pendapatan operasional terutama pada pendapatan bunga.

BOPO Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 93,19%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 84,89%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan total beban operasional terutama pada beban bunga.

Net Interest Margin (NIM) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 4,43%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 4,69%, hal tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pada pendapatan bunga neto terutama berasal dari pendapatan bunga rupiah.

NIM Perseroan pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 4,69%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 4,48%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga neto terutama pada kenaikan pendapatan bunga rupiah serta penurunan pada beban bunga rupiah.

NIM Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 4,48%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 4,44%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga neto terutama pada kenaikan pendapatan bunga rupiah serta penurunan pada beban bunga rupiah.

NIM Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 4,44%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 3,76%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga neto terutama pada kenaikan pendapatan bunga rupiah serta adanya penurunan pada beban bunga mata uang asing.

NIM Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 3,76%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 4,87%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada beban bunga rupiah dan beban bunga mata uang asing serta adanya peningkatan total aset produktif Perseroan.

Loan to Funding Ratio (LFR) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi 91,44%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 79,52%, hal tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada total kredit yang diberikan terutama kredit yang diberikan kepada pihak ketiga serta adanya penurunan pada dana pihak ketiga terutama simpanan berjangka.

LFR Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 79,52%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 86,47%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada dana pihak ketiga terutama pada giro dan simpanan berjangka.

LFR Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 86,47%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 86,86%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada dana pihak ketiga terutama giro dan tabungan.

LFR Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 86,86%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 84,37%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada total kredit yang diberikan terutama kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.

LFR Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 84,37%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 83,45%, hal tersebut disebabkan

Page 45: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 37

adanya peningkatan pada total kredit yang diberikan terutama kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dan kredit yang diberikan kepada pihak berelasi.

Arus Kas

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017 Ags 2018

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Pendapatan bunga, provisi dan komisi 672.934 913.315 1.015.953 1.089.170 1.185.825 836.565

Beban bunga dan beban keuangan lainnya (353.330) (592.995) (629.213) (600.406) (567.376) (404.702)

Beban umum dan administrasi (70.610) (79.199) (108.022) (172.048) (230.041) (163.406)

Beban tenaga kerja (115.756) (134.494) (150.914) (199.624) (233.503) (173.131)

Pendapatan lainnya 4.535 - - 4.537 5.212 166.615

Beban lainnya - (21.319) (16.439) (19.840) (43.087) (148.223)

Pembayaran pajak penghasilan (39.368) (25.186) (19.804) (38.426) (32.071) 14.942

Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi 98.405 60.122 91.561 63.363 84.959 128.660

Penurunan (kenaikan) aset operasi: (1.071.741) (1.029.835) (435.849) (105.276) (2.066.505) (512.057)

Efek-efek nilai wajar melalui laba atau rugi (76.697) 364.855 49.436 (1.103) (26.602) (1.203.252)

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - - - - (146.827) -

Kredit yang diberikan (958.630) (1.424.603) (331.369) 183.370 (1.880.168) 861.724

Tagihan akseptasi (30.401) 31.443 3.243 - (15.236) 896

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - - (64.469) 149.334 136.103

Aset lain-lain (6.013) (1.530) (157.159) (223.074) (147.006) (307.528)

Kenaikan dan (penurunan) liabilitas operasi: 1.124.359 1.604.692 165.178 (526.048) 3.468.617 (878.018)

Liabilitas segera (1.258) (1.085) 16.241 (40.805) 22.367 (24.887)

Simpanan dan simpanan dari bank lain 1.103.476 1.633.742 151.803 (492.413) 3.341.740 (335.022)

Liabilitas akseptasi 30.401 (31.443) (3.243) - 15.236 896

Utang pajak (9.169) 3.069 2.048 180 2.018 (5.753)

Liabilitas lain-lain 909 409 (1.671) 6.990 87.256 (513.252)

Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 151.023 634.979 (179.110) (567.961) 1.487.071 (1.261.415)

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo - (513.847) (550.000) (309.283) (965.811) -

Penerimaan dari efek-efek yang jatuh tempo 1.157 9.007 812.572 671 482.162 -

Perolehan aset tetapAkuisisi PT Bank Antardaerah setelah dikurangi kas dan setara kas - - - 142.388 - -

Perolehan aset tak berwujudHasil penjualan aset tetap 1.760 1.960 5.140 3.083 498 -

Penempatan deposito berjangkaPerolehan aset tetap (12.873) (78.020) (27.225) (38.532) (277.401) 61.704

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (9.956) (580.900) 240.487 (201.673) (760.552) 61.704

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penerimaan dari penerbitan saham 203.435 114 124.700 1.010.566 - -

Biaya penerbitan saham - - - (42.351) - -

Penerimaan dari (pembayaran) pinjaman subordinasi - 50.000 (50.000) - - -

Pembayaran biaya emisi saham (2.027) - - - - -

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 201.408 50.114 74.700 968.215 - -

Kenaikan (Penurunan) neto kas dan setara kas 342.475 104.193 136.077 198.581 726.519 (1.199.711)

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 1.391.478 1.736.574 1.843.083 1.993.608 2.184.184 2.909.736

Kas dan Setara Kas, Awal 2.621 2.316 14.448 (8.005) (967) -

Kas dan Setara Kas, Akhir 1.736.574 1.843.083 1.993.608 2.184.184 2.909.736 1.710.025

Kas dan Setara Kas terdiri dari:

Kas 146.425 127.288 121.977 158.851 186.976 169.826

Giro pada Bank Indonesia 537.349 680.967 647.137 703.906 991.736 943.720

Giro pada bank lain 305.019 344.938 494.864 308.057 178.157 98.623

Penempatan pada Bank Indonesia 747.781 689.890 480.880 1.013.370 1.552.867 497.856

Surat berharga jatuh tempo dalam 3 bulan - - 248.750 - - -

Total kas dan setara kas 1.736.574 1.843.083 1.993.608 2.184.184 2.909.736 1.710.025

Kas dan setara kas untuk periode yang berakhir pada 31 Agustus 2018 mengalami penurunan lebih dari 20% yaitu sebesar Rp 1.199.711 juta atau turun sekitar 41,23% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 1.261.415 juta dan kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi sebesar Rp 61.704 juta.

Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sebesar Rp 725.552 juta atau naik sekitar 33,22% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 1.487.071 juta, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 760.552 juta dan pengaruh perubahan kurs mata uang asing sebesar Rp 967 juta.

Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp 190.576 atau naik sekitar 9,56% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 968.215 juta, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 567.961 juta, kas neto yang

Page 46: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 38

digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 201.673 juta dan pengaruh perubahan kurs mata uang asing sebesar Rp 8.005 juta.

Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 150.525 juta atau naik sekitar 8,17% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi sebesar Rp 240.487 juta, kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 74.700 juta, pengaruh perubahaan kurs mata uang asing sebesar Rp 14.448 juta dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 179.110 juta.

Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 106.509 juta atau naik sekitar 6,13% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 634.979 juta, kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 50.114 juta, pengaruh perubahan kurs mata uang asing Rp 2.316 juta dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 580.900 juta.

8.2.2 Penilaian atas Proyeksi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan Perseroan

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P

ASET

Kas 170.927 175.200 179.580 184.070 186.831 189.633 192.478

Giro pada Bank Indonesia 956.234 1.269.696 1.231.665 1.276.947 1.280.458 1.334.402 1.401.627

Giro pada bank lain 553.604 1.943.787 1.741.171 1.641.566 1.958.397 2.537.252 2.216.359

Penempatan pada Bank Indonesia 531.606 1.093.373 583.852 565.973 1.057.761 1.137.595 976.062

Efek-efek - pihak ketiga 1.796.872 2.483.443 3.692.415 4.635.105 4.642.828 4.129.482 4.232.841

Tagihan Deriv atif 605 5.365 12.607 17.020 17.275 17.534 17.797

Kredit y ang diberikan 11.152.177 12.584.307 14.980.329 17.923.632 20.595.558 23.245.062 26.352.035

Tagihan akseptasi 90.664 104.263 109.476 114.950 115.237 115.526 115.814

Pendapatan bunga y ang masih harus diterima 28.255 40.636 47.853 53.370 59.120 67.988 78.186

Aset tetap 633.349 735.644 772.456 801.108 802.067 802.683 802.935

Biay a dibay ar dimuka 39.173 39.564 39.960 40.360 40.763 44.840 40.763

Agunan y ang diambil alih 265.953 236.336 236.336 210.017 202.423 195.209 188.355

Goodw ill 190.075 190.075 190.075 190.075 190.075 190.075 190.075

Aset lain-lain 72.763 35.374 120.773 92.929 109.255 114.043 141.690

JUMLAH ASET 16.482.257 20.937.063 23.938.548 27.747.120 31.258.049 34.121.324 36.947.018

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas segera 39.821 41.256 49.538 59.246 68.745 76.223 85.672

Simpanan 13.317.953 13.798.087 16.567.895 19.814.685 22.991.565 25.492.568 28.652.967

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 175.321 448.562 465.933 599.140 555.179 503.007 396.433

Liabilitas deriv atif 9.356 6.588 4.941 121.134 90.851 95.393 81.084

Liabilitas akseptasi 83.281 87.420 91.766 96.329 87.420 92.268 96.865

Utang pajak 1.254 1.006 5.804 6.803 6.657 5.241 6.622

Liabilitas pajak tangguhan 108 108 108 108 108 108 108

Liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja 115.559 110.783 115.215 119.823 124.616 129.601 134.785

Bunga y ang masih harus dibay ar 30.504 30.596 30.688 30.780 30.872 30.965 31.058

Prov isi 2.625 2.517 1.912 1.884 1.979 2.088 2.304

Liabilitas lain-lain 156.074 148.271 74.191 66.266 72.239 79.771 99.370

Pinjaman subordinasi - 740.000 710.000 690.000 740.000 727.500 -

Jumlah Liabilitas 13.931.856 15.415.194 18.117.990 21.606.199 24.770.230 27.234.733 29.587.269

Ekuitas

Modal saham 1.663.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146

Tambahan modal disetor 238.348 238.348 238.348 238.348 238.348 238.348 238.348

Penghasilan (kerugian) komprehensif lainny a 90.110 90.110 90.110 90.110 90.193 90.110 90.110

Saldo laba 558.796 680.264 978.954 1.299.317 1.646.132 2.044.985 2.518.144

Jumlah Ekuitas 2.550.401 5.521.869 5.820.558 6.140.921 6.487.819 6.886.589 7.359.749

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 16.482.257 20.937.063 23.938.548 27.747.120 31.258.049 34.121.324 36.947.018

Page 47: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 39

Laba Rugi Perseroan (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Sep-Des 2018P 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P

Pendapatan Bunga 368.205 1.195.892 1.363.413 1.812.264 1.998.839 2.326.422 2.595.407 2.847.434

Beban Bunga (196.146) (618.872) (691.738) (858.404) (919.241) (1.175.891) (1.301.816) (1.371.965)

Pendapatan Bunga Neto 172.059 577.020 671.675 953.860 1.079.598 1.150.531 1.293.591 1.475.469

Pendapatan Operasional Lainnya 36.864 77.269 92.465 147.628 204.583 220.491 247.647 271.138

Pemulihan (Penyisihan) kerugian penurunan nilai aset produktif (2.599) (49.444) (66.692) (74.000) (87.118) (71.601) (67.771) (63.912)

Beban Operasional lainnya (175.059) (495.219) (534.279) (615.502) (755.182) (821.055) (919.311) (1.030.061)

Laba operasional 31.266 109.627 163.170 411.986 441.880 478.366 554.155 652.634

Pendapatan (beban) non operasional - neto 11.964 12.076 4.372 - - - - -

Laba sebelum beban pajak 43.230 121.703 167.542 411.986 441.880 478.366 554.155 652.634

Beban pajak (15.068) (34.686) (46.074) (113.296) (121.517) (131.551) (155.302) (179.474)

Laba Neto Tahun Berjalan 28.162 87.017 121.468 298.690 320.363 346.815 398.853 473.159

Penghasilan komprehensif lain - - - - - - - -

Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 28.162 87.017 121.468 298.690 320.363 346.815 398.853 473.159

Penyusutan dan amortisasi 622 38.600 44.876 47.120 48.868 48.892 48.930 48.945

EBITDA 31.887 148.226 208.046 459.106 490.748 527.258 603.085 701.579

Arus Kas Perseroan

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Sep-Des 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan bunga, prov isi dan komisi 1.195.892 1.432.537 1.742.264 2.087.318 2.326.422 2.595.407 2.847.434

Beban bunga dan beban keuangan lainnya (618.872) (689.738) (858.404) (919.241) (1.245.891) (1.485.795) (1.593.004)

Beban umum dan administrasi (211.034) (216.173) (259.644) (339.053) (368.211) (405.836) (446.890)

Beban tenaga kerja (246.058) (273.773) (309.364) (367.981) (404.779) (465.496) (535.320)

Pendapatan lainnya 89.345 96.837 147.628 204.583 220.491 247.647 271.138

Beban lainnya (186.563) - (75.709) - (75.257) - -

Pembayaran pajak penghasilan (34.686) (46.074) (113.296) (121.517) (131.551) (155.302) (179.474)

Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi (11.975) 303.616 273.476 544.109 321.224 330.624 363.884

Penurunan (kenaikan) aset operasi:

Efek-efek nilai wajar melalui laba atau rugi (362.309) (686.571) (1.208.972) (942.690) (7.724) 513.347 (103.359)

Kredit yang diberikan (1.132.898) (1.432.131) (2.396.022) (2.943.303) (2.671.926) (2.649.504) (3.106.974)

Tagihan akseptasi (75.428) (13.600) (5.213) (5.474) (287) (288) (289)

Aset lain-lain 182.056 32.713 (122.211) 25.510 (9.691) 1.810 (21.045)

Kenaikan (penurunan) liabiltas operasi:

Liabilitas segera 1.790 1.436 8.282 9.708 9.499 7.478 9.450

Simpanan dan simpanan dari bank lain 604.554 480.134 2.769.808 3.246.790 3.176.880 2.501.003 3.160.399

Liabilitas akseptasi 68.045 4.139 4.346 4.563 (8.909) 4.848 4.596

Utang pajak (15.667) (248) 4.798 999 (146) (1.416) 1.382

Liabilitas lain-lain 44.467 (7.803) (74.079) (7.925) 5.973 7.532 19.599

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktiv itas operasi (697.365) (1.318.315) (745.788) (67.712) 814.892 715.435 327.643

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Kas Bersih dari Aktiv itas Investasi - - - - - - -

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Penerimaan dari penerbitan saham - 2.850.000 - - - - -

Penerimaan (pembayaran) atas pinjaman subordinasi - 740.000 - - - - (740.000)

Pembayaran biaya emisi saham - (2.000) - - - - -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktiv itas Pendanaan - 3.588.000 - - - - (740.000)

Peningkatan (penurunan) bersih (697.365) 2.269.685 (745.788) (67.712) 814.892 715.435 (412.357)

Kas dan Setara Kas, Awal 2.909.736 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883

Kas dan Setara Kas, Akhir 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883 4.786.526

Kas dan Setara Kas terdiri dari :

Kas 170.927 175.200 179.580 184.070 186.831 189.633 192.478

Giro pada Bank Indonesia 956.234 1.269.696 1.231.665 1.276.947 1.280.458 1.334.402 1.401.627

Giro pada bank lain 553.604 1.943.787 1.741.171 1.641.566 1.958.397 2.537.252 2.216.359

Penempatan pada Bank Indonesia 531.606 1.093.373 583.852 565.973 1.057.761 1.137.595 976.062

2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.555 4.483.447 5.198.882 4.786.526

Page 48: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 40

Berdasarkan proyeksi keuangan Perseroan, total aset di dalam posisi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 36.947.018 juta dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 16.482.257 juta, atau mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sekitar 14,40%.

Total ekuitas di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 7.359.749 juta dibandingkan dengan ekuitas pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 2.550.401 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 19,32%, yang disebabkan bertambahnya saldo laba Perseroan akibat kinerja Perseroan yang baik selama periode proyeksi.

Total pendapatan bunga di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 2.847.434 juta dibandingkan dengan pendapatan bunga pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 1.195.892 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 15,56%.

Laba neto tahun berjalan di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 473.159 juta dibandingkan dengan laba neto tahun berjalan pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 87.017 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 32,61%.

Total EBITDA di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 701.579 juta dibandingkan dengan EBITDA pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 148.226 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 29,58%.

8.2.3 Analisis Rasio Keuangan

Berikut adalah rasio keuangan Perseroan untuk tahun 2013-2024 dengan adanya Rencana Transaksi:

Keterangan 2013A 2014A 2015A 2016A 2017A Jan-Agt 2018R Sep-Des 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P

Indikator Kerja Keuangan

Marjin pendapatan bersih (NIM) 4,87% 3,76% 4,44% 4,48% 4,69% 4,43% 1,28% 4,33% 5,01% 4,75% 4,39% 4,44% 4,61%

Marjin laba operasional 16,88% 7,20% 9,19% 7,11% 6,42% 9,47% 8,49% 11,97% 22,73% 22,11% 20,56% 21,35% 22,92%

Marjin laba operasional di luar depresiasi & amortisasi 21,21% 10,33% 12,62% 10,45% 10,33% 14,06% 8,66% 15,26% 25,33% 24,55% 22,66% 23,24% 24,64%

Marjin laba neto tahun berjalan 11,70% 5,88% 6,73% 2,08% 4,35% 7,11% 7,65% 8,91% 16,48% 16,03% 14,91% 15,37% 16,62%

Indikator Struktur Keuangan dan Likuiditas

Return on Assets (ROA) 1,74% 0,79% 1,03% 0,69% 0,54% 0,50% 0,27% 0,90% 1,84% 1,71% 1,62% 1,70% 1,84%

Return on Equity (ROE) 10,79% 5,28% 6,21% 1,16% 2,46% 4,25% 2,96% 7,30% 12,57% 19,26% 14,60% 16,79% 19,92%

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 14,68% 14,15% 16,39% 19,43% 15,75% 15,78% 14,96% 34,34% 30,63% 27,47% 25,34% 23,40% 21,81%

Rasio Pinjaman Terhadap Pendanaan (LFR) 83,45% 84,37% 86,86% 86,47% 79,52% 91,44% 84,86% 92,66% 92,00% 92,13% 91,31% 93,06% 93,97%

Berdasarkan analisis rasio keuangan Perseroan, seperti yang dirangkum pada tabel di atas, kisaran marjin laba neto tahun berjalan Perseroan pada tahun 2013 – Agustus 2018 adalah sekitar 2,08-11,70%, yang akan positif pada kisaran 7,65%-16,62% selama periode proyeksi. Marjin laba Perseroan lainnya seperti marjin laba operasional diproyeksikan berkisar antara 8,49%-22,92% dan marjin laba operasional di luar depresiasi dan amortisasi diproyeksikan positif di kisaran 8,66%-25,33% dengan adanya Rencana Transaksi.

Likuiditas Perseroan diproyeksikan akan mengalami kinerja keuangan yang cukup stabil dengan tren rasio pinjaman terhadap pendanaan (LFR) yang berkisar antara 84,86%-

Page 49: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 41

93,97% dari kisaran 79,52%-91,44% pada tahun 2013 – Agustus 2018. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perseroan selama periode proyeksi berkisar antara 14,96%-34,34% dari kisaran 14,15%-19,43% pada tahun 2013 – Agustus 2018.

8.2.4 Analisis Keuangan Sebelum dan Sesudah Transaksi Pinjam Meminjam Dana dan/atau Penjaminan

Sebelum Rencana Transaksi, Perseroan memiliki rasio liabilitas terhadap ekuitas yang sebesar 5,19x pada tahun 2018, yang artinya saldo liabilitas Perseroan lebih besar dibandingkan saldo ekuitas yang dimiliki Perseroan. Rasio liabilitas terhadap aset sebesar 0,84x pada tahun 2018, yang artinya saldo liabilitas Perseroan lebih kecil dibandingkan saldo aset yang dimiliki Perseroan.

Setelah Rencana Transaksi, Perseroan akan memperoleh pinjaman subordinasi yang akan dimanfaatkan untuk sebagai tambahan modal pelengkap (tier-2) untuk memperkuat struktur permodalan sebagai landasan untuk pengembangan ke skala Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) yang lebih besar. Hal tersebut ditunjukkan dari rasio keuangan sesudah adanya Transaksi yaitu dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas diproyeksikan menurun dari 5,46x pada tahun 2018 menjadi 4,02x pada tahun 2024, berarti bahwa ekuitas Perseroan mengalami peningkatan kemampuan untuk memenuhi liabilitasnya serta rasio liabilitas terhadap aset yang menurun dari 0,85x pada tahun 2018 menjadi 0,80x di tahun 2024, yang artinya bahwa utang Perseroan dapat dipenuhi oleh aset.

8.2.5 Analisis Kemampuan Perseroan Melunasi Transaksi Pinjam Meminjam Dana dan/atau Penjaminan

Berikut adalah arus kas Perseroan dengan adanya Rencana Transaksi:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Sep-Des 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan bunga, provisi dan komisi 1.195.892 1.432.537 1.742.264 2.087.318 2.326.422 2.595.407 2.847.434

Beban bunga dan beban keuangan lainnya (618.872) (689.738) (858.404) (919.241) (1.245.891) (1.485.795) (1.593.004)

Beban umum dan administrasi (211.034) (216.173) (259.644) (339.053) (368.211) (405.836) (446.890)

Beban tenaga kerja (246.058) (273.773) (309.364) (367.981) (404.779) (465.496) (535.320)

Pendapatan lainnya 89.345 96.837 147.628 204.583 220.491 247.647 271.138

Beban lainnya (186.563) - (75.709) - (75.257) - -

Pembayaran pajak penghasilan (34.686) (46.074) (113.296) (121.517) (131.551) (155.302) (179.474)

Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi (11.975) 303.616 273.476 544.109 321.224 330.624 363.884

Penurunan (kenaikan) aset operasi:

Efek-efek nilai wajar melalui laba atau rugi (362.309) (686.571) (1.208.972) (942.690) (7.724) 513.347 (103.359)

Kredit yang diberikan (1.132.898) (1.432.131) (2.396.022) (2.943.303) (2.671.926) (2.649.504) (3.106.974)

Tagihan akseptasi (75.428) (13.600) (5.213) (5.474) (287) (288) (289)

Aset lain-lain 182.056 32.713 (122.211) 25.510 (9.691) 1.810 (21.045)

Kenaikan (penurunan) liabiltas operasi:

Liabilitas segera 1.790 1.436 8.282 9.708 9.499 7.478 9.450

Simpanan dan simpanan dari bank lain 604.554 480.134 2.769.808 3.246.790 3.176.880 2.501.003 3.160.399

Liabilitas akseptasi 68.045 4.139 4.346 4.563 (8.909) 4.848 4.596

Utang pajak (15.667) (248) 4.798 999 (146) (1.416) 1.382

Liabilitas lain-lain 44.467 (7.803) (74.079) (7.925) 5.973 7.532 19.599

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (697.365) (1.318.315) (745.788) (67.712) 814.892 715.435 327.643

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - - - - - - -

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Penerimaan dari penerbitan saham - 2.850.000 - - - - -

Penerimaan (pembayaran) atas pinjaman subordinasi - 740.000 - - - - (740.000)

Pembayaran biaya emisi saham - (2.000) - - - - -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan - 3.588.000 - - - - (740.000)

Peningkatan (penurunan) bersih (697.365) 2.269.685 (745.788) (67.712) 814.892 715.435 (412.357)

Kas dan Setara Kas, Awal 2.909.736 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883

Kas dan Setara Kas, Akhir 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883 4.786.526

Kas dan Setara Kas terdiri dari :

Kas 170.927 175.200 179.580 184.070 186.831 189.633 192.478

Giro pada Bank Indonesia 956.234 1.269.696 1.231.665 1.276.947 1.280.458 1.334.402 1.401.627

Giro pada bank lain 553.604 1.943.787 1.741.171 1.641.566 1.958.397 2.537.252 2.216.359

Penempatan pada Bank Indonesia 531.606 1.093.373 583.852 565.973 1.057.761 1.137.595 976.062

2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.555 4.483.447 5.198.882 4.786.526

Page 50: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 42

Berdasarkan analisis terhadap arus kas Perseroan sesudah Rencana Transaksi, pada tahun 2019 Perseroan akan memperoleh pinjaman subordinasi yang akan dimanfaatkan untuk sebagai tambahan modal pelengkap. Arus kas bersih dari aktivitas operasi Perseroan negatif di periode awal proyeksi tetapi akan positif di akhir masa proyeksi sehingga Perseroan diproyeksikan akan memiliki kelebihan arus kas bersih. Dengan demikian, Perseroan akan memiliki kemampuan untuk melunasi seluruh porsi pembayaran dari Rencana Transaksi.

8.2.6 Analisis Cash Management dan Financial Covenant Transaksi Pinjam Meminjam Dana

Berdasarkan analisis Cash Management, dari Rencana Transaksi maksimum sebesar USD 50.000.000, akan digunakan oleh Perseroan sebagai tambahan modal pelengkap (tier-2) untuk memperkuat struktur permodalan sebagai landasan untuk pengembangan ke skala Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) yang lebih besar.

Sehubungan dengan Rencana Transaksi, Perseroan tidak memiliki persyaratan financial covenant tertentu seperti syarat pemenuhan coverage ratio, debt ratio serta saldo kas minimum. Namun demikian, Perseroan wajib mematuhi pembatasan-pembatasan dan/atau syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Penerbitan yang ditandatangani oleh Perseroan dan CCBC.

8.3 Analisis Inkremental

8.3.1 Kontribusi Nilai Tambah Bagi Perseroan

Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa Rencana Transaksi akan membawa dampak positif bagi kinerja Perseroan. Analisa terhadap Rencana Transaksi yang diuraikan tidak hanya didasarkan pada proforma keuangan, namun juga dengan memperhatikan kinerja operasional secara menyeluruh yang tercermin dalam rasio likuiditas Perseroan. Dengan adanya Rencana Transaksi, rasio kredit terhadap simpanan (LFR) Perseroan diproyeksikan berkisar antara 84,86% - 93,97% dengan tingkat rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) diatas 14% selama masa proyeksi tahun 2018-2024 yaitu sekitar 14,96% - 34,34%.

Dengan adanya Rencana Transaksi, pendapatan bunga Perseroan diproyeksikan akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 15,56% atau mencapai Rp 2.847.434 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan pendapatan bunga pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 1.195.892 juta. Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik.

Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total aset Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 14,40% atau mencapai Rp 36.947.018 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 16.482.257 juta.

Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total ekuitas Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 19,32% atau mencapai Rp 7.359.749 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar

Page 51: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 43

Rp 2.550.401 juta, yang disebabkan bertambahnya saldo laba Perseroan akibat kinerja Perseroan yang baik selama periode proyeksi.

Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik. Berdasarkan analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Transaksi di atas terlihat bahwa Transaksi yang akan dilakukan Perseroan memiliki prospek dan tingkat profitabilitas yang baik.

8.3.2 Perkiraan Biaya atau Pendapatan yang Relevan

Biaya-biaya yang relevan sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi antara lain:

1. Biaya Jasa Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal lebih kurang sebesar 0.0432% yang terdiri dari biaya jasa:

Kantor Akuntan Publik : 0,0170%

Konsultan Hukum : 0,0092%

Jasa Penilai Publik : 0,0170% 2. Biaya lain-lain seperti fiscal agent fee lebih kurang sebesar 0,1026%

8.3.3 Informasi Non Keuangan yang Relevan

Untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan, pemegang saham dan manajemen Perseroan berupaya menyusun rencana strategis bisnis, antara lain:

Percepatan pengembangan bisnis pada segmen corporate banking, seiring dengan segmen UKM dan consumer banking;

Penambahan modal secara berkala untuk memastikan kecukupan CAR guna pengembangan bisnis menuju BUKU III pada tahun 2019;

Penerapan good corporate governance (GCG) yang konsisten dan peningkatan sistem manajemen risiko ke level yang lebih advance;

Optimalisasi kantor yang ada menuju pengembangan perbankan digital;

Peningkatan kualitas modal manusia (human capital) dengan peningkatan skala program training dan kesempatan pengembangan yang lebih beragam;

Penguatan infrastruktur sistem TI untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kapabilitas bisnis bank. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk minimize risk, mempermudah kontrol, fungsi anti money laundering (AML) dan anti fraud juga pengembangan produk dan jasa.

8.3.4 Prosedur Pengambilan Keputusan Atas Rencana Transaksi

Sehubungan dengan Rencana Transaksi, Perseroan telah memperhatikan dan menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai kapasitasnya sebagai perusahaan publik. Persetujuan awal atas Rencana Transaksi telah disetujui oleh Dewan Direksi dan Komisaris, Bank Indonesia dan OJK Perbankan. Untuk selanjutnya melakukan keterbukaan informasi ke OJK dan masyarakat atas Rencana Transaksi.

Page 52: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 44

9. Analisis Kewajaran

9.1 Pendekatan dan Analisis Kewajaran

Dalam menganalisis kewajaran keseluruhan Rencana Transaksi, kami melakukan pendekatan dan prosedur sebagai berikut:

1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga

Analisis kewajaran tingkat bunga dilakukan dengan membandingkan besaran bunga yang diberikan dengan besaran suku bunga surat berharga subordinasi pembanding dengan denominasi yang sama.

2. Analisis Kelayakan Pelunasan Pinjaman Subordinasi

Analisis kelayakan pelunasan Pinjaman Subordinasi adalah berdasarkan proyeksi keuangan terhadap Rencana Transaksi untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari hasil penerbitan Pinjaman Subordinasi.

3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi

Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi dengan membandingkan antara posisi proforma laporan keuangan Perseroan sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi. Rencana Transaksi dianggap wajar apabila posisi proforma menunjukkan nilai positif.

4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas

Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.

9.2 Analisis Kewajaran Transaksi

Analisis kewajaran dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan obyektif transaksi secara keseluruhan dan kemudian masing-masing komponen transaksi juga ditelaah untuk dinilai kewajarannya. Penilaian kewajaran dilakukan dengan tetap memperhatikan keterkaitan antara masing-masing transaksi dan obyektif transaksi secara keseluruhan. Pendapat kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi disampaikan pada bab 10. Kesimpulan.

Berikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi :

1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga

Berikut data tingkat bunga surat berharga subordinasi yang digunakan sebagai pembanding yang memiliki nilai nominal dalam mata uang USD:

Page 53: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 45

PT Bank Jtrust Indonesia Tbk Jtrust Asia Pte.Ltd 25.000 LIBOR 3 bln + 1% 16/10/15 - 16/10/20

OCBC NISP Tbk OCBC Sungapura 10.000 5,50% 27/09/18 - 27/09/20

PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Acom co. Ltd. 2.000 3,76% 30/09/11 - 30/09/18

PT ABM investama Tbk Valle Verde Pte.Ltd 30.000 LIBOR 12 bln + 3,1% 27/06/14 - 27/06/19

Nama Perseroan Pemberi PinjamanNominal

(ribu USD)Periode

Tingkat Bunga/ Tahun

(USD)

Sumber: www.idx.co.id

Dengan menggunakan pendekatan pasar, tingkat bunga surat berharga subordinasi yang akan diterbitkan dibandingkan dengan data surat berharga subordinasi berdenominasi USD. Berdasarkan tabel data pembanding diatas, terlihat bahwa tingkat bunga surat berharga subordinasi sebesar LIBOR 3 bulan + 1,5% atau sebesar 3,82% dengan asumsi LIBOR 3 bulan per 3 September 2018 sebesar 2,31563% (sumber: www.global-trades.com). Dengan demikian, tingkat bunga tersebut adalah wajar dikarenakan masih berada di dalam kisaran tingkat bunga surat berharga/pinjaman subordinasi pembanding yang berkisar antara LIBOR 3 bln + 1% atau sebesar 3,32% sampai dengan LIBOR 12 bulan + 3,1% atau sebesar 5,94% (dengan asumsi LIBOR 12 bulan per 3 September 2018 sebesar 2,83888%).

2. Analisis Kelayakan Pelunasan Surat Berharga Subordinasi

Analisis Cash Flow Available For Debt Service (CFADS) ini dilakukan berdasarkan proyeksi keuangan Perseroan terhadap Rencana Transaksi selama tahun 2018-2024 untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari hasil penerbitan surat berharga subordinasi. Apabila Perseroan memiliki rasio CFADS dengan nilai lebih besar dari 1x, maka Perseroan dinyatakan layak dalam melunasi seluruh utangnya.

Berdasarkan analisis tersebut, Perseroan memiliki CFADS yang cukup untuk memenuhi kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo pada tahun 2024. Pada tahun 2024 diproyeksikan Perseroan memiliki CFADS sebesar Rp 4.786.526 sehingga Perseroan memiliki rasio CFADS sebesar 6,47x pada tahun tersebut. Rasio ini menunjukkan bahwa kas yang tersedia untuk melakukan kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi adalah lebih besar 6,47x dari jumlah seluruh porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi.

Dengan demikian, diproyeksikan bahwa Perseroan mampu untuk membayar pinjaman subordinasi yang jatuh tempo pada tahun 2024, hal ini dikarenakan Perseroan diproyeksikan memiliki CFADS yang cukup pada tahun tersebut. Selain itu, Perseroan juga memiliki rasio CFADS yang lebih besar dari 1x pada tahun tersebut, sehingga Perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman kepada Kreditur.

3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi

Berikut ini adalah ringkasan proforma Neraca dan Laba Rugi Perseroan sebelum dan sesudah realisasi Rencana Transaksi per 31 Agustus 2018 yang telah disiapkan oleh manajemen Perseroan:

Page 54: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 46

(dalam jutaan Rupiah) Sebelum Transaksi Sesudah Transaksi

Keterangan Reviewed Proforma

ASET

Kas 169.826 169.826

Giro pada Bank Indonesia 943.720 943.720

Giro pada bank lain 98.623 735.550 834.173

Penempatan pada Bank Indonesia 497.856 497.856

Efek-efek - pihak ketiga 1.532.110 1.532.110

Tagihan Derivatif 525 525

Kredit yang diberikan 10.881.003 10.881.003

Tagihan akseptasi 16.132 16.132

Pendapatan bunga yang masih harus diterima 36.641 36.641

Aset tetap 622.547 622.547

Biaya dibayar dimuka 34.475 34.475

Agunan yang diambil alih 292.329 292.329

Goodwill 190.075 190.075

Aset lain-lain 227.919 227.919

Jumlah Aset 15.543.781 735.550 16.279.331

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas

Liabilitas segera 13.144 13.144

Simpanan 12.034.421 12.034.421

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 657.886 657.886

Liabilitas derivatif 6.278 6.278

Liabilitas akseptasi 16.132 16.132

Utang pajak 30.786 30.786

Liabilitas pajak tangguhan 108 108

Liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja 121.331 121.331

Bunga yang masih harus dibayar 27.342 27.342

Provisi 2.353 2.353

Liabilitas lain-lain 122.141 122.141

Pinjaman subordinasi - 735.550 735.550

Jumlah Liabilitas Total Liabilitas 13.031.922 735.550 13.767.472

EKUITAS

Modal saham 1.663.146 1.663.146

Tambahan modal disetor 238.348 238.348

Penghasilan (kerugian) komprehensif lainnya 79.731 79.731

Saldo laba 530.634 530.634 -

Jumlah Ekuitas Total Ekuitas 2.511.859 - 2.511.859

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 15.543.781 735.550 16.279.331

Penyesuaian

Berdasarkan analisis Proforma Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018 yang disiapkan oleh manajemen Perseroan, Rencana Transaksi dimana terdapat penyesuaian antara lain:

1. Giro Pada Bank Lain- Pihak Ketiga sebesar Rp 735.550 juta merupakan dana hasil penerbitan Surat Berharga Subordinasi.

2. Pinjaman Subordinasi sebesar Rp 735.550 juta merupakan nilai Surat Berharga Subordinasi.

Sehingga secara keseluruhan, terjadi kenaikan pada aset dan liabilitas masing-masing sebesar Rp 735.550 juta.

Berikut ini adalah ringkasan proforma Laba Rugi Komprehensif Perseroan sebelum dan sesudah realisasi Rencana Transaksi pada periode delapan bulan yang berakhir tanggal 31 Agustus 2018:

Page 55: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 47

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Sebelum Transaksi Penyesuaian Sesudah Transaksi

(Reviewed) Proforma

Pendapatan Bunga 827.687 - 827.687

Beban Bunga (422.726) - (422.726)

Pendapatan Bunga Neto 404.961 - 404.961

Pendapatan Operasional Lainnya 40.405 - 40.405

Pemulihan (Penyisihan) kerugian penurunan aset produktif (46.845) - (46.845)

Pemulihan (Penyisihan) beban kerugian penurunan nilai aset non produktif - - -

Beban Operasional Lainnya (320.161) - (320.161)

Laba Operasional 78.361 - 78.361

Pendapatan (Beban) Non Operasional- neto 112 - 112 -

Laba Sebelum Pajak 78.473 - 78.473

Beban Pajak (19.618) - (19.618)

Laba Neto Tahun Berjalan 58.855 - 58.855

Rencana Transaksi tidak menyebabkan peningkatan atau penurunan kinerja operasional Perseroan dikarenakan tidak adanya perubahan pos-pos pada laba rugi Perseroan.

4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas

Analisa inkremental dan profitabilitas atas keseluruhan Rencana Transaksi dilakukan untuk melihat kemampuan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik bagi Perseroan dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi.

Berikut adalah kinerja konsolidasian Perseroan tanpa terjadinya Rencana Transaksi selama periode proyeksi tahun 2018-2024:

(dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain)

Aset 16.482.257 16.482.257 19.619.474 20.931.458 22.959.829 24.561.673 26.364.474 28.338.700

Liabilitas 13.931.856 13.931.856 14.152.525 15.300.439 17.145.752 18.542.368 20.118.119 21.838.657

Ekuitas 2.550.401 2.550.401 5.466.949 5.631.019 5.814.077 6.019.305 6.246.354 6.500.043

Pendapatan Bunga 368.205 1.195.892 1.273.846 1.537.269 1.688.371 1.846.766 2.034.493 2.207.901

Laba Operasional 31.266 109.627 114.985 226.304 252.494 282.960 313.285 349.916

Laba Neto Tahun Berjalan 28.162 87.017 83.364 164.070 183.058 205.146 227.132 253.689

Depresiasi 622 38.600 47.635 51.446 55.562 59.729 64.208 69.024

EBITDA 31.887 148.226 162.620 277.750 308.055 342.688 377.493 418.940

Marjin laba operasional 8,49% 9,17% 9,03% 14,72% 14,95% 15,32% 15,40% 15,85%

Marjin laba neto tahun berjalan 7,65% 7,28% 6,54% 10,67% 10,84% 11,11% 11,16% 11,49%

Marjin EBITDA 8,66% 12,39% 12,77% 18,07% 18,25% 18,56% 18,55% 18,97%

2023P2018P 2020PSept-Des 2018P 2019P 2024PKeterangan 2022P2021P

Keterangan: EBITDA= Earning Before Interest Tax Depreciation Amortisation

Sedangkan kinerja konsolidasian Perseroan dengan terjadinya Rencana Transaksi selama periode proyeksi tahun 2018-2024 adalah sebagai berikut:

Page 56: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 48

(dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain)

Aset 16.482.257 16.482.257 20.937.063 23.938.548 27.747.120 31.258.049 34.121.324 36.947.018

Liabilitas 13.931.856 13.931.856 15.415.194 18.117.990 21.606.199 24.770.230 27.234.733 29.587.269

Ekuitas 2.550.401 2.550.401 5.521.869 5.820.558 6.140.921 6.487.819 6.886.589 7.359.749

Pendapatan Bunga 368.205 1.195.892 1.363.413 1.812.264 1.998.839 2.326.422 2.595.407 2.847.434

Laba Operasional 31.266 109.627 163.170 411.986 441.880 478.366 554.155 652.634

Laba Neto Tahun Berjalan 28.162 87.017 121.468 298.690 320.363 346.815 398.853 473.159

Depresiasi 622 38.600 44.876 47.120 48.868 48.892 48.930 48.945

EBITDA 31.887 148.226 208.046 459.106 490.748 527.258 603.085 701.579

Marjin laba operasional 8,49% 9,17% 11,97% 22,73% 22,11% 20,56% 21,35% 22,92%

Marjin laba neto tahun berjalan 7,65% 7,28% 8,91% 16,48% 16,03% 14,91% 15,37% 16,62%

Marjin EBITDA 8,66% 12,39% 15,26% 25,33% 24,55% 22,66% 23,24% 24,64%

Keterangan 2022P2021P2018P 2020PSept-Des 2018P 2019P 2024P2023P

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, pendapatan bunga Perseroan diproyeksikan

akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 10,76% atau mencapai Rp 2.207.901 juta pada tahun 2024, dibandingkan dengan pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2018. Dengan adanya Rencana Transaksi, pendapatan bunga Perseroan diproyeksikan akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 15,56% atau mencapai Rp 2.847.434 juta pada tahun 2024, dibandingkan dengan pendapatan bunga Perseroan yang berakhir pada tahun 2018. Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik.

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, laba neto tahun berjalan Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 19,52% atau mencapai Rp 253.689 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan laba neto tahun berjalan Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, laba neto tahun berjalan Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 32,61% atau mencapai Rp 473.159 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan laba neto tahun berjalan Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 87.017 juta.

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, EBITDA Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 18,91% atau mencapai Rp 418.940 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan EBITDA Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, EBITDA Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 29,58% atau mencapai Rp 701.579 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan EBITDA Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 148.226 juta.

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, total aset Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 9,45% atau mencapai Rp 28.338.700 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total aset Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 14,40% atau mencapai Rp 36.947.018 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 16.482.257 juta.

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, total ekuitas Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 16,87% atau mencapai Rp 6.500.043 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total ekuitas Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR

Page 57: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Halaman 49

sebesar 19,32% atau mencapai Rp 7.359.749 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 2.550.401 juta.

Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik. Berdasarkan analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Transaksi di atas terlihat bahwa Transaksi yang akan dilakukan Perseroan memiliki prospek dan tingkat profitabilitas yang baik.

10. Kesimpulan

Berdasarkan pertimbangan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap Rencana Transaksi atas penerbitan surat berharga subordinasi, analisis kewajaran transaksi dan faktor-faktor yang relevan dalam memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Perseroan, maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilakukan Perseroan adalah wajar.

Mengingat bahwa ada kemungkinan terjadinya perbedaan waktu dari tanggal laporan ini disusun dengan pelaksanaan Rencana Transaksi, maka kesimpulan di atas berlaku bila tidak ada perubahan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai dan hubungan manajemen Perseroan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi, yang meliputi kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan dan peraturan Pemerintah Indonesia setelah tanggal laporan ini dikeluarkan. Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi mungkin akan berbeda jika setelah tanggal laporan dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas.

11. Distribusi Pendapat Kewajaran Ini

Pendapat Kewajaran ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Transaksi dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan isi Pendapat Kewajaran ini secara keseluruhan dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran ini.

Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi ekonomi dan peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Pendapat Kewajaran kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari ID&R.

Page 58: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

LAMPIRAN

Page 59: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 1

a

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k I

nd

on

esia

Tb

k

Nera

ca H

isto

ris

Per

31 D

esem

ber

2013 -

31 A

gu

stu

s 2

018

(dala

m juta

an R

p,

kecuali

din

yata

kan lain

)

Audited

Audited

Audited

Audited

Audited

Revie

wed

Kete

ran

gan

2013

2014

2015

2016

2017

Ag

t 2018

-5-4

-3-2

-10

AS

ET

Kas

146.4

25

127.2

88

121.9

77

158.8

51

186.9

76

169.8

26

Giro p

ada B

ank I

ndonesia

537.3

49

680.9

67

647.1

37

703.9

06

991.7

36

943.7

20

Giro p

ada b

ank lain

305.0

19

344.9

38

494.8

64

308.0

57

178.1

57

98.6

23

Penem

pata

n p

ada B

ank I

ndonesia

747.7

81

689.8

90

480.8

80

1.0

13.3

70

1.5

52.8

67

497.8

56

Efe

k-e

fek -

pih

ak k

etig

a507.9

82

647.9

67

588.1

73

775.4

55

1.4

34.5

63

1.5

32.1

10

Tag

ihan D

erivatif

-

-

-

-

454

525

Efe

k-e

fek y

ang

dib

eli

deng

an janji

diju

al kem

bali

-

-

149.3

34

-

-

Kre

dit y

ang

dib

erikan

5.4

61.2

85

6.8

84.8

66

7.2

31.8

71

8.1

62.7

63

10.0

19.2

79

10.8

81.0

03

Tag

ihan a

ksepta

si

34.6

86

3.2

43

-

-

15.2

36

16.1

32

Pendapata

n b

ung

a y

ang

masih

haru

s d

iterim

a20.6

93

25.5

01

26.1

47

32.9

26

31.7

42

36.6

41

Aset

teta

p110.5

78

307.0

58

297.4

66

504.3

08

781.7

08

622.5

47

Bia

ya d

ibayar

dim

uka

19.6

59

26.1

27

34.9

03

35.2

27

33.5

31

34.4

75

Ag

unan y

ang

dia

mbil

alih

4.3

43

8.8

64

30.0

83

150.1

19

297.9

40

292.3

29

Goodw

ill-

-

-

190.0

75

190.0

75

190.0

75

Aset

lain

-lain

21.4

14

22.8

82

135.6

20

73.0

00

74.4

74

227.9

19

TO

TA

L A

SE

T7.9

17.2

14

9.7

69.5

91

10.0

89.1

21

12.2

57.3

91

15.7

88.7

38

15.5

43.7

81

LIA

BIL

ITA

S D

AN

EK

UIT

AS

Lia

bili

tas

Lia

bili

tas s

eg

era

2.6

52

1.5

67

17.8

07

15.6

64

38.0

31

13.1

44

Sim

panan

6.5

71.4

88

8.1

88.6

80

8.3

59.7

02

9.5

18.0

00

12.7

13.3

99

12.0

34.4

21

Sim

panan d

ari b

ank lain

- p

ihak k

etig

a167.9

05

184.4

55

165.2

37

167.5

89

313.9

30

657.8

86

Lia

bili

tas d

erivatif

-

-

-

-

191

6.2

78

Lia

bili

tas a

ksepta

si

34.6

86

3.2

43

-

-

15.2

36

16.1

32

Uta

ng

paja

k11.6

12

13.2

39

25.5

49

14.9

04

16.9

21

30.7

86

Lia

bili

tas p

aja

k t

ang

guhan

3.9

73

4.8

53

1.9

27

7.8

55

108

108

Lia

bili

tas im

bala

n k

erj

a d

an p

asca k

erj

a50.9

90

53.5

70

61.9

03

85.1

00

102.7

77

121.3

31

Bung

a y

ang

masih

haru

s d

ibayar

25.1

63

34.7

65

30.7

58

25.2

10

30.3

82

27.3

42

Pro

vis

i2.3

53

2.3

53

2.3

53

2.3

53

2.3

61

2.3

53

Lia

bili

tas lain

-lain

11.3

79

11.7

87

10.1

53

24.5

32

111.6

07

122.1

41

Pin

jam

an s

ubord

inasi

-

50.0

00

-

-

-

-

Tota

l Lia

bili

tas

6.8

82.2

01

8.5

48.5

12

8.6

75.3

89

9.8

61.2

07

13.3

44.9

43

13.0

31.9

22

Ekuitas

Modal saham

591.0

32

591.0

89

653.6

29

1.6

63.1

46

1.6

63.1

46

1.6

63.1

46

Tam

bahan m

odal dis

eto

r217.4

33

217.4

90

279.6

50

238.3

48

238.3

48

238.3

48

Peng

hasila

n (

keru

gia

n)

kom

pre

hensif lain

nya

(3.2

76)

115.2

31

101.9

40

86.8

34

70.5

22

79.7

31

Sald

o laba

229.8

24

297.2

69

378.5

13

407.8

56

471.7

79

530.6

34

Sub J

um

lah

Tota

l E

kuitas

1.0

35.0

13

1.2

21.0

79

1.4

13.7

32

2.3

96.1

84

2.4

43.7

95

2.5

11.8

59

TO

TA

L L

IAB

ILIT

AS

DA

N E

KU

ITA

S7.9

17.2

14

9.7

69.5

91

10.0

89.1

21

12.2

57.3

91

15.7

88.7

38

15.5

43.7

81

Page 60: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 1

b

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k I

nd

on

esia

Tb

k

Lab

a R

ug

i H

isto

ris

Un

tuk p

eri

od

e y

an

g b

era

kh

ir p

ad

a 3

1 D

esem

ber

2013 -

31 A

gu

stu

s 2

018

(dala

m juta

an R

p,

kecuali

din

yata

kan lain

)

Audited

Audited

Audited

Audited

Audited

Revie

wed

Kete

ran

gan

2013

2014

2015

2016

2017

Jan

-Ag

s 2

018

-5-4

-3-2

-10

Pendapata

n B

ung

a649.1

36

899.0

99

1.0

00.7

42

1.0

67.3

22

1.1

47.2

85

827.6

87

Beban B

ung

a(3

61.0

37)

(602.5

97)

(625.2

06)

(5

90.0

99)

(5

72.5

48)

(4

22.7

26)

Pendapata

n B

ung

a N

eto

288.0

99

296.5

02

375.5

36

477.2

23

574.7

37

404.9

61

Pendapata

n O

pera

sio

nal Lain

nya

32.3

15

21.8

42

23.7

98

28.5

51

36.3

89

40.4

05

Pem

ulih

an (

Penyis

ihan)

keru

gia

n p

enuru

nan n

ilai aset

pro

duktif

8.0

88

(3

.540)

(14.5

98)

(12.0

76)

(34.6

77)

(46.8

45)

Pem

ulih

an (

Penyis

ihan)

beban k

eru

gia

n p

enuru

nan n

ilai aset

non p

roduktif

(548)

-

35

-

(2

9.8

48)

-

Beban O

pera

sio

nal la

innya

(218.3

48)

(250.0

25)

(292.7

86)

(4

17.8

02)

(4

72.9

48)

(3

20.1

60)

Laba o

pera

sio

nal

109.6

06

64.7

79

91.9

85

75.8

96

73.6

53

78.3

61

Pendapata

n (

beban)

non o

pera

sio

nal -

neto

6.7

13

6.7

03

4.5

43

3.5

49

1.6

64

112

Laba s

ebelu

m b

eban p

aja

k116.3

19

71.4

82

96.5

28

79.4

45

75.3

17

78.4

73

Beban p

aja

k(4

0.4

02)

(1

8.5

81)

(2

9.1

50)

(57.2

67)

(25.4

18)

(19.6

18)

Lab

a N

eto

Tah

un

Berj

ala

n75.9

17

52.9

01

67.3

78

22.1

78

49.8

99

58.8

55

Peng

hasila

n k

om

pre

hensif lain

-

133.0

51

575

(7

.941)

(2

.288)

-

To

tal

Pen

gh

asil

an

Ko

mp

reh

en

sif

Tah

un

Berj

ala

n75.9

17

185.9

52

67.9

53

14.2

37

47.6

11

58.8

55

Penyusuta

n28.0

59

28.0

59

34.2

67

35.6

77

44.9

05

37.9

78

EB

ITD

A137.6

65

92.8

38

126.2

52

111.5

73

118.5

58

116.3

39

Page 61: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 1

c

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k I

nd

on

esia

Tb

k

Aru

s K

as H

isto

ris

Un

tuk p

eri

od

e y

an

g b

era

kh

ir p

ad

a 3

1 D

esem

ber

2013 -

31 A

gu

stu

s 2

018

(dala

m juta

an R

p,

kecuali

din

yata

kan lain

)

Audited

Audited

Audited

Audited

Audited

Revie

wed

Kete

ran

gan

2013

2014

2015

2016

2017

Jan

-Ag

s 2

018

-5-4

-3-2

-10

Aru

s K

as D

ari

Akti

vit

as O

pera

si

Pendapata

n b

ung

a,

pro

vis

i dan k

om

isi

672.9

34

913.3

15

1.0

15.9

53

1.0

89.1

70

1.1

85.8

25

836.5

65

Beban b

ung

a d

an b

eban k

euang

an lain

nya

(353.3

30)

(592.9

95)

(629.2

13)

(6

00.4

06)

(5

67.3

76)

(4

04.7

02)

Beban u

mum

dan a

dm

inis

trasi

(70.6

10)

(7

9.1

99)

(1

08.0

22)

(1

72.0

48)

(2

30.0

41)

(1

63.4

06)

Beban t

enag

a k

erj

a(1

15.7

56)

(134.4

94)

(150.9

14)

(1

99.6

24)

(2

33.5

03)

(1

73.1

31)

Pendapata

n lain

nya

4.5

35

-

-

4.5

37

5.2

12

166.6

15

Beban lain

nya

-

(2

1.3

19)

(1

6.4

39)

(19.8

40)

(43.0

87)

(148.2

23)

Pem

bayara

n p

aja

k p

eng

hasila

n(3

9.3

68)

(2

5.1

86)

(1

9.8

04)

(38.4

26)

(32.0

71)

14.9

42

Aru

s k

as o

pera

sio

nal sebelu

m p

eru

bahan a

set

dan lia

bili

tas o

pera

si

98.4

05

60.1

22

91.5

61

63.3

63

84.9

59

128.6

60

Penuru

nan (

kenaik

an)

aset

opera

si:

(1.0

71.7

41)

(1

.029.8

35)

(435.8

49)

(1

05.2

76)

(2

.066.5

05)

(512.0

57)

Efe

k-e

fek n

ilai w

aja

r m

ela

lui la

ba a

tau r

ug

i(7

6.6

97)

364.8

55

49.4

36

(1

.103)

(2

6.6

02)

(1.2

03.2

52)

Efe

k-e

fek d

imili

ki hin

gg

a jatu

h t

em

po

-

-

-

-

(146.8

27)

-

Kre

dit y

ang

dib

erikan

(958.6

30)

(1.4

24.6

03)

(331.3

69)

183.3

70

(1.8

80.1

68)

861.7

24

Tag

ihan a

ksepta

si

(30.4

01)

31.4

43

3.2

43

-

(1

5.2

36)

896

Efe

k-e

fek y

ang

dib

eli

deng

an janji

diju

al kem

bali

-

-

-

(6

4.4

69)

149.3

34

136.1

03

Aset

lain

-lain

(6.0

13)

(1.5

30)

(157.1

59)

(2

23.0

74)

(1

47.0

06)

(3

07.5

28)

Kenaik

an (

penuru

nan)

liabilt

as o

pera

si:

1.1

24.3

59

1.6

04.6

92

165.1

78

(526.0

48)

3.4

68.6

17

Lia

bili

tas s

eg

era

(1.2

58)

(1.0

85)

16.2

41

(4

0.8

05)

22.3

67

(2

4.8

87)

Sim

panan d

an s

impanan d

ari b

ank lain

1.1

03.4

76

1.6

33.7

42

151.8

03

(492.4

13)

3.3

41.7

40

(3

35.0

22)

Lia

bili

tas a

ksepta

si

30.4

01

(31.4

43)

(3

.243)

-

15.2

36

896

Uta

ng

paja

k(9

.169)

3.0

69

2.0

48

180

2.0

18

(5.7

53)

Lia

bili

tas lain

-lain

909

409

(1.6

71)

6.9

90

87.2

56

(5

13.2

52)

Kas n

eto

yang

dip

ero

leh d

ari (

dig

unakan u

ntu

k)

aktivitas o

pera

si

151.0

23

634.9

79

(179.1

10)

(5

67.9

61)

1.4

87.0

71

(1

.261.4

15)

Aru

s K

as D

ari

Akti

vit

as I

nvesta

si

Pem

belia

n e

fek-e

fek y

ang

dim

iliki hin

gg

a jatu

h t

em

po

-

(5

13.8

47)

(550.0

00)

(3

09.2

83)

(9

65.8

11)

-

Penerim

aan d

ari e

fek-e

fek y

ang

jatu

h t

em

po

1.1

57

9.0

07

812.5

72

671

482.1

62

-

Akuis

isi P

T B

ank A

nta

rdaera

h s

ete

lah d

ikura

ng

i kas d

an s

eta

ra k

as

-

-

-

142.3

88

-

-

Hasil

penju

ala

n a

set

teta

p1.7

60

1.9

60

5.1

40

3.0

83

498

-

Pero

lehan a

set

teta

p(1

2.8

73)

(7

8.0

20)

(2

7.2

25)

(38.5

32)

(277.4

01)

61.7

04

Kas n

eto

yang

dip

ero

leh d

ari (

dig

unakan u

ntu

k)

aktivitas investa

si

(9.9

56)

(580.9

00)

240.4

87

(201.6

73)

(7

60.5

52)

61.7

04

Aru

s K

as D

ari

Akti

vit

as P

en

dan

aan

Penerim

aan d

ari p

enerb

itan s

aham

203.4

35

114

124.7

00

1.0

10.5

66

-

-

Bia

ya p

enerb

itan s

aham

-

-

-

(4

2.3

51)

-

-

Penerim

aan d

ari (

pem

bayara

n)

pin

jam

an s

ubord

inasi

-

50.0

00

(5

0.0

00)

-

-

-

Pem

bayara

n b

iaya e

mis

i saham

(2.0

27)

-

-

-

-

-

Kas n

eto

yang

dip

ero

leh d

ari (

dig

unakan u

ntu

k)

aktivitas p

endanaan

201.4

08

50.1

14

74.7

00

968.2

15

-

-

Kenaik

an (

Penuru

nan)

Kas d

an S

eta

ra K

as

342.4

75

104.1

93

136.0

77

198.5

81

726.5

19

(1.1

99.7

11)

Kas d

an S

eta

ra K

as A

wal

1.3

91.4

78

1.7

36.5

74

1.8

43.0

83

1.9

93.6

08

2.1

84.1

84

2.9

09.7

36

Peng

aru

h S

elis

ih K

urs

Peng

aru

h p

eru

bahan k

urs

mata

uang

asin

g2.6

21

2.3

16

14.4

48

(8.0

05)

(9

67)

-

Kas d

an

Seta

ra K

as A

kh

ir1.7

36.5

74

1.8

43.0

83

1.9

93.6

08

2.1

84.1

84

2.9

09.7

36

1.7

10.0

25

Kas d

an S

eta

ra K

as t

erd

iri dari:

Kas

146.4

25

127.2

88

121.9

77

158.8

51

186.9

76

169.8

26

Giro p

ada B

ank I

ndonesia

537.3

49

680.9

67

647.1

37

703.9

06

991.7

36

943.7

20

Giro p

ada b

ank lain

305.0

19

344.9

38

494.8

64

308.0

57

178.1

57

98.6

23

Penem

pata

n p

ada B

ank I

ndonesia

747.7

81

689.8

90

480.8

80

1.0

13.3

70

1.5

52.8

67

497.8

56

Sura

t berh

arg

a jatu

h t

em

po d

ala

m 3

bula

n-

-

248.7

50

-

-

-

Tota

l kas d

an s

eta

ra k

as

1.7

36.5

74

1.8

43.0

83

1.9

93.6

08

2.1

84.1

84

2.9

09.7

36

1.7

10.0

25

Page 62: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 2

.1a

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k In

do

nesia

Tb

k

Pro

yeksi N

era

ca-S

eb

elu

m R

en

can

a T

ran

saksi

2018-2

024

(dala

m juta

an R

p, kecuali d

inyata

kan lain

)

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Ke

tera

ng

an

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

12

34

56

7

AS

ET

Kas

170.9

27

175.2

00

179.5

80

184.0

70

186.8

31

196.1

72

205.9

81

Gir

o p

ada B

ank Indonesia

956.2

34

1.2

69.6

96

1.2

31.6

65

1.2

76.9

47

1.2

80.4

58

1.3

44.4

81

1.4

11.7

05

Gir

o p

ada b

ank lain

553.6

04

1.6

16.7

43

1.3

25.4

48

1.9

25.3

05

1.9

58.3

97

2.4

11.8

64

2.5

24.7

82

Penem

pata

n p

ada B

ank Indonesia

531.6

06

493.5

36

583.8

52

466.1

59

550.1

67

660.2

00

495.1

50

Efe

k-e

fek -

pih

ak k

etiga

1.7

96.8

72

2.8

45.1

57

3.0

09.5

92

3.1

65.0

69

3.2

11.3

02

2.8

65.7

42

3.0

91.0

54

Tagih

an D

eri

vatif

605

5.3

65

12.6

07

17.0

20

17.2

75

17.5

34

17.7

97

Kre

dit y

ang d

iberi

kan

11.1

52.1

77

11.8

65.3

35

13.0

88.7

39

14.4

43.3

78

15.8

61.0

82

17.3

43.8

45

19.0

35.8

66

Tagih

an a

ksepta

si

90.6

64

104.2

63

109.4

76

114.9

50

120.6

98

138.8

02

159.6

23

Pendapata

n b

unga y

ang m

asih

haru

s d

iteri

ma

28.2

55

29.8

31

34.3

06

39.4

52

45.3

70

52.1

75

60.0

01

Aset te

tap

633.3

49

742.9

08

804.8

93

835.7

86

838.7

90

841.4

61

843.7

78

Bia

ya d

ibayar

dim

uka

39.1

73

39.5

64

39.9

60

40.3

60

40.7

63

44.8

40

40.7

63

Agunan y

ang d

iam

bil a

lih

265.9

53

175.1

35

175.1

35

151.8

77

144.2

83

137.0

69

130.2

15

Goodw

ill

190.0

75

190.0

75

190.0

75

190.0

75

190.0

75

190.0

75

190.0

75

Aset la

in-l

ain

72.7

63

66.6

65

146.1

28

109.3

82

116.1

83

120.2

12

131.9

08

TO

TA

L A

SE

T16.4

82.2

57

19.6

19.4

74

20.9

31.4

58

22.9

59.8

29

24.5

61.6

73

26.3

64.4

74

28.3

38.7

00

LIA

BIL

ITA

S D

AN

EK

UIT

AS

Lia

bilitas

Lia

bilitas s

egera

39.8

21

14.2

42

14.8

12

15.4

12

16.0

41

17.6

45

16.0

41

Sim

panan

13.3

17.9

53

13.3

04.0

97

14.5

03.9

85

16.1

18.9

89

17.6

08.6

78

19.2

83.2

37

21.0

72.6

51

Sim

panan d

ari

bank lain

- p

ihak k

etiga

175.3

21

415.1

29

428.7

09

539.5

12

472.5

75

346.7

98

267.9

03

Lia

bilitas d

eri

vatif

9.3

56

6.5

88

4.9

41

121.1

34

90.8

51

95.3

93

81.0

84

Lia

bilitas a

ksepta

si

83.2

81

86.9

19

91.2

65

95.8

28

86.9

19

91.2

66

95.8

63

Uta

ng p

aja

k1.2

54

33.3

57

34.6

94

36.0

97

37.5

71

41.3

28

37.5

71

Lia

bilitas p

aja

k tangguhan

108

108

108

108

108

108

108

Lia

bilitas im

bala

n k

erj

a d

an p

asca k

erj

a115.5

59

81.6

93

85.7

78

90.0

67

94.5

70

104.0

27

94.5

70

Bunga y

ang m

asih

haru

s d

ibayar

30.5

04

26.9

27

28.2

74

29.6

87

31.1

72

34.2

89

31.1

72

Pro

vis

i2.6

25

3.0

36

1.7

86

1.6

38

1.7

20

1.7

22

2.3

45

Lia

bilitas lain

-lain

156.0

74

180.4

29

106.0

87

97.2

80

102.1

63

102.3

06

139.3

49

13.9

31.8

56

14.1

52.5

25

15.3

00.4

39

17.1

45.7

52

18.5

42.3

68

20.1

18.1

19

21.8

38.6

57

Ekuitas

Modal saham

1.6

63.1

46

4.5

13.1

46

4.5

13.1

46

4.5

13.1

46

4.5

13.1

46

4.5

13.1

46

4.5

13.1

46

Tam

bahan m

odal dis

eto

r238.3

48

238.3

48

238.3

48

238.3

48

238.3

48

238.3

48

238.3

48

Penghasilan (

keru

gia

n)

kom

pre

hensif lain

nya

90.1

10

90.1

10

90.1

10

90.1

10

90.1

93

90.1

10

90.1

10

Sald

o laba

558.7

96

625.3

44

789.4

14

972.4

72

1.1

77.6

18

1.4

04.7

50

1.6

58.4

39

2.5

50.4

01

5.4

66.9

49

5.6

31.0

19

5.8

14.0

77

6.0

19.3

05

6.2

46.3

54

6.5

00.0

43

TO

TA

L L

IAB

ILIT

AS

DA

N E

KU

ITA

S16.4

82.2

57

19.6

19.4

74

20.9

31.4

58

22.9

59.8

29

24.5

61.6

73

26.3

64.4

74

28.3

38.7

00

Jum

lah L

iabilitas

Jum

lah E

kuitas

Page 63: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 2

.1b

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k In

do

nesia

Tb

k

Pro

yeksi L

ab

a R

ug

i-S

eb

elu

m R

en

can

a T

ran

saksi

2018-2

024

(dala

m juta

an R

p, kecuali d

inyata

kan lain

)

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Ke

tera

ng

an

Sep

t-D

es 2

018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

12

34

56

7

Pendapata

n B

unga

368.2

05

1.2

73.8

46

1.5

37.2

69

1.6

88.3

71

1.8

46.7

66

2.0

34.4

93

2.2

07.9

01

Beban B

unga

(19

6.1

46

)

(63

4.6

36

)

(71

8.8

30

)

(78

3.3

88

)

(83

9.4

27

)

(92

8.0

96

)

(98

7.0

20

)

Pendapata

n B

unga N

eto

172.0

59

639.2

10

818.4

39

904.9

84

1.0

07.3

38

1.1

06.3

96

1.2

20.8

81

Pendapata

n O

pera

sio

nal Lain

nya

36.8

64

101.8

00

108.0

80

114.8

16

121.3

65

130.0

96

137.8

46

Pem

ulihan (

Penyis

ihan)

keru

gia

n p

enuru

nan n

ilai aset pro

duktif

(2.5

99)

(55

.091

)

(71

.619

)

(73

.174

)

(80

.492

)

(89

.781

)

(10

1.0

04

)

Beban O

pera

sio

nal la

innya

(17

5.0

59

)

(57

0.9

35

)

(62

8.5

97

)

(69

4.1

31

)

(76

5.2

52

)

(83

3.4

26

)

(90

7.8

07

)

0,5

%

La

ba

op

era

sio

na

l31.2

66

114.9

85

226.3

04

252.4

94

282.9

60

313.2

85

349.9

16

Pendapata

n (

beban)

non o

pera

sio

nal -

neto

11.9

64

-

-

-

-

-

-

Laba s

ebelu

m b

eban p

aja

k43.2

30

114.9

85

226.3

04

252.4

94

282.9

60

313.2

85

349.9

16

Beban p

aja

k(1

5.0

68

)

(31

.621

)

(62

.233

)

(69

.436

)

(77

.814

)

(86

.153

)

(96

.227

)

-28

%-2

8%

-28

%-2

8%

-28

%-2

8%

La

ba

Ne

to T

ah

un

Be

rja

lan

28.1

62

83.3

64

164.0

70

183.0

58

205.1

46

227.1

32

253.6

89

-4%

97%

12%

12%

11%

12%

Penghasilan k

om

pre

hensif lain

-

-

-

-

-

-

-

To

tal P

en

gh

asilan

Ko

mp

reh

en

sif

Tah

un

Berj

ala

n28.1

62

83.3

64

164.0

70

183.0

58

205.1

46

227.1

32

253.6

89

Penyusuta

n622

47.6

35

51.4

46

55.5

62

59.7

29

64.2

08

69.0

24

EB

ITD

A31.8

87

162.6

20

277.7

50

308.0

55

342.6

88

377.4

93

418.9

40

Page 64: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 2

.1c

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k In

do

nesia

Tb

k

Pro

yeksi A

rus K

as-S

eb

elu

m R

en

can

a T

ran

saksi

2018-2

024

(dala

m juta

an R

p, kecuali d

inyata

kan lain

)

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Ke

tera

ng

an

Sep

t-D

es 2

018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

12

34

56

7

AR

US

KA

S D

AR

I A

KT

IVIT

AS

OP

ER

AS

I

Pendapata

n b

unga, pro

vis

i dan k

om

isi

1.1

95.8

92

1.2

73.8

46

1.5

37.2

69

1.6

88.3

71

1.8

46.7

66

2.0

34.4

93

2.2

07.9

01

Beban b

unga d

an b

eban k

euangan lain

nya

(61

8.8

72

)

(61

8.8

72

)

(61

8.8

72

)

(61

8.8

72

)

(61

8.8

72

)

(61

8.8

72

)

(61

8.8

72

)

Beban u

mum

dan a

dm

inis

trasi

(21

1.0

34

)

(26

4.5

47

)

(28

8.6

78

)

(32

0.6

99

)

(34

0.3

50

)

(37

6.0

92

)

(40

6.5

90

)

Beban tenaga k

erj

a(2

46

.05

8)

(29

9.8

65

)

(33

7.3

48

)

(37

9.5

16

)

(42

6.9

56

)

(46

9.6

51

)

(51

6.6

17

)

Pendapata

n lain

nya

89.3

45

-

-

-

-

-

-

Beban lain

nya

(18

6.5

63

)

-

-

-

-

-

-

Pem

bayara

n p

aja

k p

enghasilan

(34

.686

)

31.6

21

62.2

33

69.4

36

77.8

14

86.1

53

96.2

27

Aru

s k

as o

pera

sio

nal sebelu

m p

eru

bahan a

set dan lia

bilitas o

pera

si

(11

.975

)

122.1

83

354.6

05

438.7

20

538.4

02

656.0

30

762.0

49

Penuru

nan (

kenaik

an)

aset opera

si:

Efe

k-e

fek n

ilai w

aja

r m

ela

lui la

ba a

tau r

ugi

(36

2.3

09

)

(75

5.0

53

)

245.3

17

(48

0.1

72

)

(12

6.6

11

)

(63

2.3

00

)

(19

.940

)

Kre

dit y

ang d

iberi

kan

(1.1

32.8

98

)

(1.1

67.5

52

)

(1.2

23.4

04

)

(1.3

54.6

39

)

(1.4

17.7

03

)

(1.4

82.7

64

)

(1.6

92.0

21

)

Tagih

an a

ksepta

si

(75

.428

)

(13

.600

)

(5.2

13)

(5.4

74)

(5.7

48)

(18

.105

)

(20

.820

)

Aset la

in-l

ain

182.0

56

(10

6.6

01

)

(14

6.3

18

)

23.5

67

(8.5

32)

(10

.368

)

(10

.910

)

Kenaik

an (

penuru

nan)

liabilta

s o

pera

si:

Lia

bilitas s

egera

1.7

90

(20

.166

)

73.4

86

6.7

45

(11

.614

)

(16

.619

)

(18

.252

)

Sim

panan d

an s

impanan d

ari

bank lain

604.5

54

(82

4.1

94

)

(1.2

13.4

68

)

(1.7

25.8

07

)

(1.4

22.7

53

)

(1.5

48.7

81

)

(1.7

10.5

19

)

Lia

bilitas a

ksepta

si

68.0

45

(4.1

39)

(4.3

46)

(4.5

63)

8.9

09

(4.3

47)

(4.5

96)

Uta

ng p

aja

k(1

5.6

67

)

-

-

-

-

-

-

Lia

bilitas lain

-lain

44.4

67

4.1

11.9

26

1.6

84.7

12

3.6

33.5

60

2.5

69.0

22

3.6

94.1

19

2.7

39.9

10

Kas n

eto

yang d

ipero

leh d

ari

(dig

unakan u

ntu

k)

aktivitas o

pera

si

(69

7.3

65

)

1.3

42.8

05

(23

4.6

29

)

531.9

35

123.3

72

636.8

65

24.9

01

AR

US

KA

S D

AR

I A

KT

IVIT

AS

IN

VE

ST

AS

I

Kas n

eto

yang d

ipero

leh d

ari

(dig

unakan u

ntu

k)

aktivitas investa

si

-

-

-

-

-

-

-

AR

US

KA

S D

AR

I A

KT

IVIT

AS

PE

ND

AN

AA

N

Kas n

eto

yang d

ipero

leh d

ari

(dig

unakan u

ntu

k)

aktivitas p

endanaan

-

-

-

-

-

-

-

Kenaik

an (

Penuru

nan)

Kas d

an S

eta

ra K

as

(69

7.3

65

)

1.3

42.8

05

(23

4.6

29

)

531.9

35

123.3

72

636.8

65

24.9

01

Kas d

an S

eta

ra K

as A

wal

2.9

09.7

36

2.2

12.3

71

3.5

55.1

75

3.3

20.5

46

3.8

52.4

81

3.9

75.8

53

4.6

12.7

19

Ka

s d

an

Se

tara

Ka

s A

kh

ir2.2

12.3

71

3.5

55.1

75

3.3

20.5

46

3.8

52.4

81

3.9

75.8

53

4.6

12.7

19

4.6

37.6

19

Kas d

an S

eta

ra k

as terd

iri dari

:

Kas

170.9

27

175.2

00

179.5

80

184.0

70

186.8

31

196.1

72

205.9

81

Gir

o p

ada B

ank Indonesia

956.2

34

1.2

69.6

96

1.2

31.6

65

1.2

76.9

47

1.2

80.4

58

1.3

44.4

81

1.4

11.7

05

Gir

o p

ada b

ank lain

553.6

04

1.6

16.7

43

1.3

25.4

48

1.9

25.3

05

1.9

58.3

97

2.4

11.8

64

2.5

24.7

82

Penem

pata

n p

ada B

ank Indonesia

531.6

06

493.5

36

583.8

52

466.1

59

550.1

67

660.2

00

495.1

50

2.2

12.3

71

3.5

55.1

75

3.3

20.5

45

3.8

52.4

81

3.9

75.8

53

4.6

12.7

18

4.6

37.6

19

Page 65: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 2

.2a

PT

Ba

nk

Ch

ina

Co

ns

tru

cti

on

Ba

nk

In

do

ne

sia

Tb

k

Pro

ye

ks

i N

era

ca

-Se

tela

h R

en

ca

na

Tra

ns

ak

si

20

18

-20

24

(da

lam

ju

taa

n R

p, ke

cu

ali

din

ya

taka

n la

in)

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Ke

tera

ng

an

20

18

20

19

20

20

20

21

20

22

20

23

20

24

12

34

56

7

AS

ET

Ka

s1

70

.92

7

17

5.2

00

17

9.5

80

18

4.0

70

18

6.8

31

18

9.6

33

19

2.4

78

Giro

pa

da

Ba

nk In

do

ne

sia

95

6.2

34

1.2

69

.69

6

1.2

31

.66

5

1.2

76

.94

7

1.2

80

.45

8

1.3

34

.40

2

1.4

01

.62

7

Giro

pa

da

ba

nk la

in5

53

.60

4

1.9

43

.78

7

1.7

41

.17

1

1.6

41

.56

6

1.9

58

.39

7

2.5

37

.25

2

2.2

16

.35

9

Pe

ne

mp

ata

n p

ad

a B

an

k In

do

ne

sia

53

1.6

06

1.0

93

.37

3

58

3.8

52

56

5.9

73

1.0

57

.76

1

1.1

37

.59

5

97

6.0

62

Efe

k-e

fek -

pih

ak k

etig

a1

.79

6.8

72

2.4

83

.44

3

3.6

92

.41

5

4.6

35

.10

5

4.6

42

.82

8

4.1

29

.48

2

4.2

32

.84

1

Ta

gih

an

De

riva

tif

60

5

5.3

65

12

.60

7

17

.02

0

17

.27

5

17

.53

4

17

.79

7

Kre

dit y

an

g d

ibe

rika

n1

1.1

52

.17

7

12

.58

4.3

07

14

.98

0.3

29

17

.92

3.6

32

20

.59

5.5

58

23

.24

5.0

62

26

.35

2.0

35

Ta

gih

an

akse

pta

si

90

.66

4

10

4.2

63

10

9.4

76

11

4.9

50

11

5.2

37

11

5.5

26

11

5.8

14

Pe

nd

ap

ata

n b

un

ga

ya

ng

ma

sih

ha

rus d

ite

rim

a2

8.2

55

40

.63

6

47

.85

3

53

.37

0

59

.12

0

67

.98

8

78

.18

6

Ase

t te

tap

63

3.3

49

73

5.6

44

77

2.4

56

80

1.1

08

80

2.0

67

80

2.6

83

80

2.9

35

Bia

ya

dib

aya

r d

imu

ka

39

.17

3

39

.56

4

39

.96

0

40

.36

0

40

.76

3

44

.84

0

40

.76

3

Ag

un

an

ya

ng

dia

mb

il a

lih2

65

.95

3

23

6.3

36

23

6.3

36

21

0.0

17

20

2.4

23

19

5.2

09

18

8.3

55

Go

od

will

19

0.0

75

19

0.0

75

19

0.0

75

19

0.0

75

19

0.0

75

19

0.0

75

19

0.0

75

Ase

t la

in-la

in7

2.7

63

35

.37

4

12

0.7

73

92

.92

9

10

9.2

55

11

4.0

43

14

1.6

90

TO

TA

L A

SE

T1

6.4

82

.25

7

20

.93

7.0

63

23

.93

8.5

48

27

.74

7.1

20

31

.25

8.0

49

34

.12

1.3

24

36

.94

7.0

18

LIA

BIL

ITA

S D

AN

EK

UIT

AS

Lia

bili

tas

Lia

bili

tas s

eg

era

39

.82

1

41

.25

6

49

.53

8

59

.24

6

68

.74

5

76

.22

3

85

.67

2

Sim

pa

na

n1

3.3

17

.95

3

13

.79

8.0

87

16

.56

7.8

95

19

.81

4.6

85

22

.99

1.5

65

25

.49

2.5

68

28

.65

2.9

67

Sim

pa

na

n d

ari b

an

k la

in -

pih

ak k

etig

a1

75

.32

1

44

8.5

62

46

5.9

33

59

9.1

40

55

5.1

79

50

3.0

07

39

6.4

33

Lia

bili

tas d

eriva

tif

9.3

56

6.5

88

4.9

41

12

1.1

34

90

.85

1

95

.39

3

81

.08

4

Lia

bili

tas a

kse

pta

si

83

.28

1

87

.42

0

91

.76

6

96

.32

9

87

.42

0

92

.26

8

96

.86

5

Uta

ng

pa

jak

1.2

54

1.0

06

5.8

04

6.8

03

6.6

57

5.2

41

6.6

22

Lia

bili

tas p

aja

k ta

ng

gu

ha

n1

08

10

8

10

8

10

8

10

8

10

8

10

8

Lia

bili

tas im

ba

lan

ke

rja

da

n p

asca

ke

rja

11

5.5

59

11

0.7

83

11

5.2

15

11

9.8

23

12

4.6

16

12

9.6

01

13

4.7

85

Bu

ng

a y

an

g m

asih

ha

rus d

iba

ya

r3

0.5

04

30

.59

6

30

.68

8

30

.78

0

30

.87

2

30

.96

5

31

.05

8

Pro

vis

i2

.62

5

2.5

17

1.9

12

1.8

84

1.9

79

2.0

88

2.3

04

Lia

bili

tas la

in-la

in1

56

.07

4

14

8.2

71

74

.19

1

66

.26

6

72

.23

9

79

.77

1

99

.37

0

Pin

jam

an

su

bo

rdin

asi

-

74

0.0

00

71

0.0

00

69

0.0

00

74

0.0

00

72

7.5

00

-

13

.93

1.8

56

15

.41

5.1

94

18

.11

7.9

90

21

.60

6.1

99

24

.77

0.2

30

27

.23

4.7

33

29

.58

7.2

69

Eku

ita

s

Mo

da

l sa

ha

m1

.66

3.1

46

4.5

13

.14

6

4.5

13

.14

6

4.5

13

.14

6

4.5

13

.14

6

4.5

13

.14

6

4.5

13

.14

6

Ta

mb

ah

an

mo

da

l d

ise

tor

23

8.3

48

23

8.3

48

23

8.3

48

23

8.3

48

23

8.3

48

23

8.3

48

23

8.3

48

Pe

ng

ha

sila

n (

ke

rug

ian

) ko

mp

reh

en

sif la

inn

ya

90

.11

0

90

.11

0

90

.11

0

90

.11

0

90

.19

3

90

.11

0

90

.11

0

Sa

ldo

la

ba

55

8.7

96

68

0.2

64

97

8.9

54

1.2

99

.31

7

1.6

46

.13

2

2.0

44

.98

5

2.5

18

.14

4

2.5

50

.40

1

5.5

21

.86

9

5.8

20

.55

8

6.1

40

.92

1

6.4

87

.81

9

6.8

86

.58

9

7.3

59

.74

9

TO

TA

L L

IAB

ILIT

AS

DA

N E

KU

ITA

S1

6.4

82

.25

7

20

.93

7.0

63

23

.93

8.5

48

27

.74

7.1

20

31

.25

8.0

49

34

.12

1.3

24

36

.94

7.0

18

Ju

mla

h L

iab

ilita

s

Ju

mla

h E

ku

ita

s

Page 66: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 2

.2b

PT

Ba

nk

Ch

ina

Co

ns

tru

cti

on

Ba

nk

In

do

ne

sia

Tb

k

Pro

ye

ks

i L

ab

a R

ug

i-S

ete

lah

Re

nc

an

a T

ran

sa

ks

i

20

18

-20

24

(da

lam

ju

taa

n R

p, ke

cu

ali

din

ya

taka

n la

in)

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Ke

tera

ng

an

Se

pt-

De

s 2

01

82

01

92

02

02

02

12

02

22

02

32

02

4

12

34

56

7

Pe

nd

ap

ata

n B

un

ga

36

8.2

05

1.3

63

.41

3

1.8

12

.26

4

1.9

98

.83

9

2.3

26

.42

2

2.5

95

.40

7

2.8

47

.43

4

Be

ba

n B

un

ga

(19

6.1

46

)

(69

1.7

38

)

(85

8.4

04

)

(91

9.2

41

)

(1.1

75

.89

1)

(1.3

01

.81

6)

(1.3

71

.96

5)

Pe

nd

ap

ata

n B

un

ga

Ne

to1

72

.05

9

67

1.6

75

95

3.8

60

1.0

79

.59

8

1.1

50

.53

1

1.2

93

.59

1

1.4

75

.46

9

Pe

nd

ap

ata

n O

pe

rasio

na

l L

ain

nya

36

.86

4

92

.46

5

14

7.6

28

20

4.5

83

22

0.4

91

24

7.6

47

27

1.1

38

Pe

mu

liha

n (

Pe

nyis

iha

n)

ke

rug

ian

pe

nu

run

an

nila

i a

se

t p

rod

uktif

(2.5

99

)

(66

.69

2)

(74

.00

0)

(87

.11

8)

(71

.60

1)

(67

.77

1)

(63

.91

2)

Be

ba

n O

pe

rasio

na

l la

inn

ya

(17

5.0

59

)

(53

4.2

79

)

(61

5.5

02

)

(75

5.1

82

)

(82

1.0

55

)

(91

9.3

11

)

(1.0

30

.06

1)

0

,5%

La

ba

op

era

sio

na

l3

1.2

66

16

3.1

70

41

1.9

86

44

1.8

80

47

8.3

66

55

4.1

55

65

2.6

34

Pe

nd

ap

ata

n (

be

ba

n)

no

n o

pe

rasio

na

l -

ne

to1

1.9

64

4.3

72

-

-

-

-

-

La

ba

se

be

lum

be

ba

n p

aja

k4

3.2

30

16

7.5

42

41

1.9

86

44

1.8

80

47

8.3

66

55

4.1

55

65

2.6

34

Be

ba

n p

aja

k(1

5.0

68

)

(46

.07

4)

(11

3.2

96

)

(12

1.5

17

)

(13

1.5

51

)

(15

5.3

02

)

(17

9.4

74

)

-28

%-2

8%

-28

%-2

8%

-28

%-2

7%

La

ba

Ne

to T

ah

un

Be

rja

lan

28

.16

2

12

1.4

68

29

8.6

90

32

0.3

63

34

6.8

15

39

8.8

53

47

3.1

59

40

%1

46

%7

%8

%1

5%

19

%

Pe

ng

ha

sila

n k

om

pre

he

nsif la

in-

-

-

-

-

-

-

To

tal P

en

gh

as

ila

n K

om

pre

he

ns

if T

ah

un

Be

rja

lan

28

.16

2

12

1.4

68

29

8.6

90

32

0.3

63

34

6.8

15

39

8.8

53

47

3.1

59

Pe

nyu

su

tan

62

2

44

.87

6

47

.12

0

48

.86

8

48

.89

2

48

.93

0

48

.94

5

EB

ITD

A3

1.8

87

20

8.0

46

45

9.1

06

49

0.7

48

52

7.2

58

60

3.0

85

70

1.5

79

Page 67: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 2

.2c

PT

Ba

nk

Ch

ina

Co

ns

tru

cti

on

Ba

nk

In

do

ne

sia

Tb

k

Pro

ye

ks

i A

rus

Ka

s-S

ete

lah

Re

nc

an

a T

ran

sa

ks

i

20

18

-20

24

(da

lam

Ru

pia

h, ke

cu

ali

din

ya

taka

n la

in)

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Pro

ye

ksi

Ke

tera

ng

an

Se

pt-

De

s 2

01

82

01

92

02

02

02

12

02

22

02

32

02

4

12

34

56

7

AR

US

KA

S D

AR

I A

KT

IVIT

AS

OP

ER

AS

I

Pe

nd

ap

ata

n b

un

ga

, p

rovis

i d

an

ko

mis

i1

.19

5.8

92

1.4

32

.53

7

1.7

42

.26

4

2.0

87

.31

8

2.3

26

.42

2

2.5

95

.40

7

2.8

47

.43

4

Be

ba

n b

un

ga

da

n b

eb

an

ke

ua

ng

an

la

inn

ya

(61

8.8

72

)

(68

9.7

38

)

(85

8.4

04

)

(91

9.2

41

)

(1.2

45

.89

1)

(1.4

85

.79

5)

(1.5

93

.00

4)

Be

ba

n u

mu

m d

an

ad

min

istr

asi

(21

1.0

34

)

(21

6.1

73

)

(25

9.6

44

)

(33

9.0

53

)

(36

8.2

11

)

(40

5.8

36

)

(44

6.8

90

)

Be

ba

n te

na

ga

ke

rja

(24

6.0

58

)

(27

3.7

73

)

(30

9.3

64

)

(36

7.9

81

)

(40

4.7

79

)

(46

5.4

96

)

(53

5.3

20

)

Pe

nd

ap

ata

n la

inn

ya

89

.34

5

96

.83

7

14

7.6

28

20

4.5

83

22

0.4

91

24

7.6

47

27

1.1

38

Be

ba

n la

inn

ya

(18

6.5

63

)

-

(75

.70

9)

-

(75

.25

7)

-

-

Pe

mb

aya

ran

pa

jak p

en

gh

asila

n(3

4.6

86

)

(46

.07

4)

(11

3.2

96

)

(12

1.5

17

)

(13

1.5

51

)

(15

5.3

02

)

(17

9.4

74

)

Aru

s k

as o

pe

rasio

na

l se

be

lum

pe

rub

ah

an

ase

t d

an

lia

bili

tas o

pe

rasi

(11

.97

5)

30

3.6

16

27

3.4

76

54

4.1

09

32

1.2

24

33

0.6

24

36

3.8

84

Pe

nu

run

an

(ke

na

ika

n)

ase

t o

pe

rasi:

Efe

k-e

fek n

ilai w

aja

r m

ela

lui la

ba

ata

u r

ug

i(3

62

.30

9)

(68

6.5

71

)

(1.2

08

.97

2)

(94

2.6

90

)

(7.7

24

)

51

3.3

47

(10

3.3

59

)

Kre

dit y

an

g d

ibe

rika

n(1

.13

2.8

98

)

(1.4

32

.13

1)

(2.3

96

.02

2)

(2.9

43

.30

3)

(2.6

71

.92

6)

(2.6

49

.50

4)

(3.1

06

.97

4)

Ta

gih

an

akse

pta

si

(75

.42

8)

(13

.60

0)

(5.2

13

)

(5.4

74

)

(28

7)

(28

8)

(28

9)

Ase

t la

in-la

in1

82

.05

6

32

.71

3

(12

2.2

11

)

25

.51

0

(9.6

91

)

1.8

10

(21

.04

5)

Ke

na

ika

n (

pe

nu

run

an

) lia

bilt

as o

pe

rasi:

Lia

bili

tas s

eg

era

1.7

90

1.4

36

8.2

82

9.7

08

9.4

99

7.4

78

9.4

50

Sim

pa

na

n d

an

sim

pa

na

n d

ari b

an

k la

in6

04

.55

4

48

0.1

34

2.7

69

.80

8

3.2

46

.79

0

3.1

76

.88

0

2.5

01

.00

3

3.1

60

.39

9

Lia

bili

tas a

kse

pta

si

68

.04

5

4.1

39

4.3

46

4.5

63

(8.9

09

)

4.8

48

4.5

96

Uta

ng

pa

jak

(15

.66

7)

(24

8)

4.7

98

99

9

(14

6)

(1.4

16

)

1.3

82

Lia

bili

tas la

in-la

in4

4.4

67

(7.8

03

)

(74

.07

9)

(7.9

25

)

5.9

73

7.5

32

19

.59

9

Ka

s n

eto

ya

ng

dip

ero

leh

da

ri (

dig

un

aka

n u

ntu

k)

aktivita

s o

pe

rasi

(69

7.3

65

)

(1.3

18

.31

5)

(74

5.7

88

)

(67

.71

2)

81

4.8

92

71

5.4

35

32

7.6

43

AR

US

KA

S D

AR

I A

KT

IVIT

AS

IN

VE

ST

AS

I

Ka

s n

eto

ya

ng

dip

ero

leh

da

ri (

dig

un

aka

n u

ntu

k)

aktivita

s in

ve

sta

si

-

-

-

-

-

-

-

AR

US

KA

S D

AR

I A

KT

IVIT

AS

PE

ND

AN

AA

N

Pe

ne

rim

aa

n d

ari p

en

erb

ita

n s

ah

am

-

2.8

50

.00

0

-

-

-

-

-

Pe

ne

rim

aa

n (

pe

mb

aya

ran

) a

tas p

inja

ma

n s

ub

ord

ina

si

-

74

0.0

00

-

-

-

-

(74

0.0

00

)

Pe

mb

aya

ran

bia

ya

em

isi sa

ha

m-

(2.0

00

)

-

-

-

-

-

Ka

s n

eto

ya

ng

dip

ero

leh

da

ri (

dig

un

aka

n u

ntu

k)

aktivita

s p

en

da

na

an

-

3.5

88

.00

0

-

-

-

-

(74

0.0

00

)

Ke

na

ika

n (

Pe

nu

run

an

) K

as d

an

Se

tara

Ka

s(6

97

.36

5)

2.2

69

.68

5

(74

5.7

88

)

(67

.71

2)

81

4.8

92

71

5.4

35

(41

2.3

57

)

Ka

s d

an

Se

tara

Ka

s A

wa

l 2

.90

9.7

36

2.2

12

.37

1

4.4

82

.05

6

3.7

36

.26

8

3.6

68

.55

6

4.4

83

.44

8

5.1

98

.88

3

Ka

s d

an

Se

tara

Ka

s A

kh

ir2

.21

2.3

71

4.4

82

.05

6

3.7

36

.26

8

3.6

68

.55

6

4.4

83

.44

8

5.1

98

.88

3

4.7

86

.52

6

Ka

s d

an

Se

tara

ka

s te

rdiri d

ari :

Ka

s1

70

.92

7

17

5.2

00

17

9.5

80

18

4.0

70

18

6.8

31

18

9.6

33

19

2.4

78

Giro

pa

da

Ba

nk In

do

ne

sia

95

6.2

34

1.2

69

.69

6

1.2

31

.66

5

1.2

76

.94

7

1.2

80

.45

8

1.3

34

.40

2

1.4

01

.62

7

Giro

pa

da

ba

nk la

in5

53

.60

4

1.9

43

.78

7

1.7

41

.17

1

1.6

41

.56

6

1.9

58

.39

7

2.5

37

.25

2

2.2

16

.35

9

Pe

ne

mp

ata

n p

ad

a B

an

k In

do

ne

sia

53

1.6

06

1.0

93

.37

3

58

3.8

52

56

5.9

73

1.0

57

.76

1

1.1

37

.59

5

97

6.0

62

2.2

12

.37

1

4.4

82

.05

6

3.7

36

.26

8

3.6

68

.55

5

4.4

83

.44

7

5.1

98

.88

2

4.7

86

.52

6

Page 68: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 3

.1

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k I

nd

on

esia

Tb

k

Rasio

Keu

an

gan

-Seb

elu

m R

en

can

a T

ran

saksi

2013 -

2024

Audited

Audited

Audited

Audited

Audited

Revie

wed

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Kete

ran

gan

2013

2014

2015

2016

2017

Jan

-Ag

t 2018

Sep

t-D

es 2

018

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

-5-4

-3-2

-10

12

34

56

7

IND

IKA

TO

R K

INE

RJA

KE

UA

NG

AN

Pendapata

n

bunga (

juta

an R

p)

649.1

36

899.0

99

1.0

00.7

42

1.0

67.3

22

1.1

47.2

85

827.6

87

368.2

05

1.1

95.8

92

1.2

73.8

46

1.5

37.2

69

1.6

88.3

71

1.8

46.7

66

2.0

34.4

93

2.2

07.9

01

Pendapata

n b

unga n

eto

(ju

taan R

p)

288.0

99

296.5

02

375.5

36

477.2

23

574.7

37

404.9

61

172.0

59

577.0

20

639.2

10

818.4

39

904.9

84

1.0

07.3

38

1.1

06.3

96

1.2

20.8

81

Marj

in p

endapata

n b

ers

ih (

NIM

)4,8

7%

3,7

6%

4,4

4%

4,4

8%

4,6

9%

4,4

3%

1,2

8%

4,2

0%

4,2

1%

4,7

5%

4,7

9%

4,8

5%

4,9

3%

5,0

1%

Laba o

pera

sio

nal (j

uta

an R

p)

109.6

06

64.7

79

91.9

85

75.8

96

73.6

53

78.3

61

31.2

66

109.6

27

114.9

85

226.3

04

252.4

94

282.9

60

313.2

85

349.9

16

Marj

in laba o

pera

sio

nal

16,8

8%

7,2

0%

9,1

9%

7,1

1%

6,4

2%

9,4

7%

8,4

9%

9,1

7%

9,0

3%

14,7

2%

14,9

5%

15,3

2%

15,4

0%

15,8

5%

Laba o

pera

sio

nal di lu

ar

depre

sia

si &

am

ort

isasi (j

uta

an R

p)

137.6

65

92.8

38

126.2

52

111.5

73

118.5

58

116.3

39

31.8

87

148.2

26

162.6

20

277.7

50

308.0

55

342.6

88

377.4

93

418.9

40

Marj

in laba o

pera

sio

nal di lu

ar

depre

sia

si &

am

ort

isasi

21,2

1%

10,3

3%

12,6

2%

10,4

5%

10,3

3%

14,0

6%

8,6

6%

12,3

9%

12,7

7%

18,0

7%

18,2

5%

18,5

6%

18,5

5%

18,9

7%

Laba n

eto

tahun b

erj

ala

n (

juta

an R

p)

75.9

17

52.9

01

67.3

78

22.1

78

49.8

99

58.8

55

28.1

62

87.0

17

83.3

64

164.0

70

183.0

58

205.1

46

227.1

32

253.6

89

Marj

in laba n

eto

11,7

0%

5,8

8%

6,7

3%

2,0

8%

4,3

5%

7,1

1%

7,6

5%

7,2

8%

6,5

4%

10,6

7%

10,8

4%

11,1

1%

11,1

6%

11,4

9%

Laba s

ebelu

m b

eban p

aja

k (

juta

an R

p)

116.3

19

71.4

82

96.5

28

79.4

45

75.3

17

78.4

73

43.2

30

121.7

03

114.9

85

226.3

04

252.4

94

282.9

60

313.2

85

349.9

16

%

terh

adap p

endapata

n n

eto

40,3

7%

24,1

1%

25,7

0%

16,6

5%

13,1

0%

19,3

8%

25,1

2%

21,0

9%

17,9

9%

27,6

5%

27,9

0%

28,0

9%

28,3

2%

28,6

6%

%

terh

adap a

set

1,4

7%

0,7

3%

0,9

6%

0,6

5%

0,4

8%

0,5

0%

0,2

6%

0,7

4%

0,5

9%

1,0

8%

1,1

0%

1,1

5%

1,1

9%

1,2

3%

%

terh

adap e

kuitas

11,2

4%

5,8

5%

6,8

3%

3,3

2%

3,0

8%

3,1

2%

1,7

0%

4,7

7%

2,1

0%

4,0

2%

4,3

4%

4,7

0%

5,0

2%

5,3

8%

IND

IKA

TO

R S

TR

UK

TU

R K

EU

AN

GA

N

Tota

l aset

(juta

an R

p)

7.9

17.2

14

9.7

69.5

91

10.0

89.1

21

12.2

57.3

91

15.7

88.7

38

15.5

43.7

81

16.4

82.2

57

16.4

82.2

57

19.6

19.4

74

20.9

31.4

58

22.9

59.8

29

24.5

61.6

73

26.3

64.4

74

28.3

38.7

00

Tota

l aset

pro

duktif

(juta

an R

p)

7.8

88.5

65

7.9

04.6

27

8.3

43.9

53

10.6

60.7

54

13.2

70.0

96

13.1

53.6

64

13.7

43.2

89

13.7

43.2

89

16.6

36.5

62

17.8

09.9

38

19.9

98.5

60

21.5

81.8

27

23.2

80.3

84

25.4

32.4

58

Retu

rn o

n A

ssets

(R

OA

)1,7

4%

0,7

9%

1,0

3%

0,6

9%

0,5

4%

0,5

0%

0,2

7%

0,7

4%

0,6

4%

1,1

2%

1,1

5%

1,1

9%

1,2

3%

1,2

8%

Retu

rn o

n E

quity (

RO

E)

10,7

9%

5,2

8%

6,2

1%

1,1

6%

2,4

6%

4,2

5%

2,9

6%

9,1

5%

5,0

1%

9,8

6%

7,7

1%

8,6

3%

9,5

6%

10,6

8%

Rasio

Kew

ajiban P

enyedia

an M

odal M

inim

um

(K

PM

M/

CA

R)

14,6

8%

14,1

5%

16,3

9%

19,4

3%

15,7

5%

15,7

8%

17,9

3%

15,7

3%

32,4

5%

28,3

2%

27,0

1%

24,9

1%

23,8

1%

22,7

7%

KIN

ER

JA

LA

INN

YA

Tota

l kre

dit y

ang d

iberi

kan -

gro

ss (

juta

an R

p)

5.4

83.8

75

6.9

08.4

78

7.2

60.9

17

8.2

29.7

39

10.1

09.9

07

11.0

04.7

06

11.3

02.1

50

11.3

02.1

50

12.0

70.3

99

13.3

65.4

22

14.7

93.2

36

16.2

91.4

30

17.8

63.9

75

19.6

57.0

00

Cadangan k

eru

gia

n p

enuru

nan n

ilai kre

dit y

ang d

iberi

kan (

juta

an R

p)

22.5

90

23.6

12

29.0

46

66.9

76

90.6

28

123.7

03

149.9

73

149.9

73

205.0

64

276.6

83

349.8

57

430.3

49

520.1

30

621.1

34

%

CK

PN

dari

tota

l kre

dit y

ang d

iberi

kan

0,4

1%

0,3

4%

0,4

0%

0,8

1%

0,9

0%

1,1

2%

1,3

3%

1,3

3%

1,7

0%

2,0

7%

2,3

6%

2,6

4%

2,9

1%

3,1

6%

Kre

dit b

erm

asala

h (

NP

L)

- gro

ss (

juta

an R

p)

92.6

77

187.2

20

143.7

66

249.3

61

310.3

74

348.6

72

327.7

51

322.1

02

338.0

93

367.5

42

406.8

06

448.0

05

491.2

49

540.5

56

%

kre

dit b

erm

asala

h t

erh

adap t

ota

l kre

dit y

ang d

iberi

kan

1,6

9%

2,7

1%

1,9

8%

3,0

3%

3,0

7%

3,1

7%

2,9

0%

2,8

5%

2,8

0%

2,7

5%

2,7

5%

2,7

5%

2,7

5%

2,7

5%

Dana P

ihak K

etiga (

juta

an R

p)

6.5

71.4

88

8.1

88.6

80

8.3

59.7

01

9.5

18.0

00

12.7

13.3

99

12.0

34.4

21

13.3

17.9

53

13.3

17.9

53

13.3

04.0

97

14.5

03.9

85

16.1

18.9

89

17.6

08.6

78

19.2

83.2

37

21.0

72.6

51

Gir

o783.4

22

696.8

25

677.9

46

1.4

59.6

58

2.2

43.5

77

2.4

21.5

23

2.9

06.7

74

2.9

06.7

74

2.6

75.1

91

3.0

04.6

78

3.6

61.9

82

3.9

54.9

40

4.2

71.3

36

4.6

13.0

42

Tabungan

436.2

26

458.0

71

646.3

52

1.0

33.3

29

925.8

40

986.1

50

991.3

22

991.3

22

1.0

83.4

53

1.2

05.0

93

1.3

22.3

30

1.4

14.8

93

1.5

28.0

84

1.6

27.4

09

Sim

panan b

erj

angka

5.3

51.8

40

7.0

33.7

84

7.0

35.4

03

7.0

25.0

13

9.5

43.9

82

8.6

26.7

45

9.4

19.8

57

9.4

19.8

57

9.5

45.4

54

10.2

94.2

14

11.1

34.6

78

12.2

38.8

45

13.4

83.8

17

14.8

32.1

99

Rasio

pem

bia

yaan t

erh

adap p

endanaan (

LF

R)

83,4

5%

84,3

7%

86,8

6%

86,4

7%

79,5

2%

91,4

4%

84,8

6%

84,8

6%

90,7

3%

92,1

5%

91,7

8%

92,5

2%

92,6

4%

93,2

8%

Pendapata

n b

unga (

juta

an R

p)

649.1

36

899.0

99

1.0

00.7

42

1.0

67.3

22

1.1

47.2

85

827.6

87

368.2

05

1.1

95.8

92

1.2

73.8

46

1.5

37.2

69

1.6

88.3

71

1.8

46.7

66

2.0

34.4

93

2.2

07.9

01

%

Retu

rn o

n p

roductive a

ssets

8,2

3%

11,3

7%

11,9

9%

10,0

1%

8,6

5%

6,2

9%

2,6

8%

8,7

0%

7,6

6%

8,6

3%

8,4

4%

8,5

6%

8,7

4%

8,6

8%

Beban b

unga (

juta

an R

p)

361.0

37

602.5

97

625.2

06

590.0

99

572.5

48

422.7

26

196.1

46

618.8

72

634.6

36

718.8

30

783.3

88

839.4

27

928.0

96

987.0

20

%

Retu

rn o

n t

hird p

art

ies f

und

5,4

9%

7,3

6%

7,4

8%

6,2

0%

4,5

0%

3,5

1%

1,4

7%

4,6

5%

4,7

7%

4,9

6%

4,8

6%

4,7

7%

4,8

1%

4,6

8%

Debt

to E

quity R

atio

8,4

27,0

06,1

44,1

25,4

65,1

95,4

65,4

62,5

92,7

22,9

53,0

83,2

23,3

6

Debt

to A

ssets

Ratio

0,8

70,8

80,8

60,8

00,8

50,8

40,8

50,8

50,7

20,7

30,7

50,7

50,7

60,7

7

ST

RU

KT

UR

PE

ND

AP

AT

AN

DA

N B

EB

AN

0,0

0%

8,3

0%

-2,4

9%

2,7

7%

-0,0

2%

0,0

0%

% P

endapata

n o

pera

sio

nal la

innya t

erh

adap p

endapata

n b

unga

4,9

8%

2,4

3%

2,3

8%

2,6

8%

3,1

7%

4,8

8%

10,0

1%

6,4

6%

7,9

9%

7,0

3%

6,8

0%

6,5

7%

6,3

9%

6,2

4%

% B

eban b

unga t

erh

adap p

endapata

n b

unga

55,6

2%

67,0

2%

62,4

7%

55,2

9%

49,9

0%

51,0

7%

53,2

7%

51,7

5%

49,8

2%

46,7

6%

46,4

0%

45,4

5%

45,6

2%

44,7

0%

% B

eban o

pera

sio

nal te

rhadap p

endapata

n b

unga

33,6

4%

27,8

1%

29,2

6%

39,1

4%

41,2

2%

38,6

8%

47,5

4%

41,4

1%

44,8

2%

40,8

9%

41,1

1%

41,4

4%

40,9

6%

41,1

2%

% B

eban o

pera

sio

nal te

rhadap p

endapata

n o

pera

sio

nal (B

OP

O)

84,8

9%

93,1

9%

90,7

0%

93,4

7%

93,4

5%

93,0

3%

94,2

7%

93,5

2%

93,9

4%

90,0

3%

89,8

5%

89,5

8%

89,5

1%

89,1

9%

AN

AL

ISA

PE

RT

UM

BU

HA

N

Pendapata

n b

unga

38,5

1%

11,3

0%

6,6

5%

7,4

9%

n.a

n.a

4,2

4%

6,5

2%

20,6

8%

9,8

3%

9,3

8%

10,1

7%

8,5

2%

Laba n

eto

-30,3

2%

27,3

7%

-67,0

8%

124,9

9%

n.a

n.a

74,3

9%

-4,2

0%

96,8

1%

11,5

7%

12,0

7%

10,7

2%

11,6

9%

Tota

l aset

23,4

0%

3,2

7%

21,4

9%

28,8

1%

n.a

n.a

4,3

9%

19,0

3%

6,6

9%

9,6

9%

6,9

8%

7,3

4%

7,4

9%

Tota

l aset

pro

duktif

0,2

0%

5,5

6%

27,7

7%

24,4

8%

n.a

n.a

3,5

7%

21,0

5%

7,0

5%

12,2

9%

7,9

2%

7,8

7%

9,2

4%

Dana P

ihak K

etiga

24,6

1%

2,0

9%

13,8

6%

33,5

7%

n.a

n.a

4,7

6%

-0,1

0%

9,0

2%

11,1

3%

9,2

4%

9,5

1%

9,2

8%

Kre

dit y

ang d

iberi

kan -

gro

ss

25,9

8%

5,1

0%

13,3

4%

22,8

5%

n.a

n.a

11,7

9%

6,8

0%

10,7

3%

10,6

8%

10,1

3%

9,6

5%

10,0

4%

Page 69: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal

Ap

en

dik

s 3

.2

PT

Ban

k C

hin

a C

on

str

ucti

on

Ban

k I

nd

on

esia

Tb

k

Rasio

Keu

an

gan

-Sete

lah

Ren

can

a T

ran

saksi

2013 -

2024

Audited

Audited

Audited

Audited

Audited

Revie

wed

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Pro

yeksi

Kete

ran

gan

2013

2014

2015

2016

2017

Jan

-Ag

t 2018

Sep

t-D

es 2

018

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

-5-4

-3-2

-10

12

34

56

7

IND

IKA

TO

R K

INE

RJA

KE

UA

NG

AN

Pendapata

n

bunga (

juta

an R

p)

649.1

36

899.0

99

1.0

00.7

42

1.0

67.3

22

1.1

47.2

85

827.6

87

368.2

05

1.1

95.8

92

1.3

63.4

13

1.8

12.2

64

1.9

98.8

39

2.3

26.4

22

2.5

95.4

07

2.8

47.4

34

Pendapata

n b

unga n

eto

(ju

taan R

p)

288.0

99

296.5

02

375.5

36

477.2

23

574.7

37

404.9

61

172.0

59

577.0

20

671.6

75

953.8

60

1.0

79.5

98

1.1

50.5

31

1.2

93.5

91

1.4

75.4

69

Marj

in p

endapata

n b

ers

ih (

NIM

)4,8

7%

3,7

6%

4,4

4%

4,4

8%

4,6

9%

4,4

3%

1,2

8%

4,2

0%

4,3

3%

5,0

1%

4,7

5%

4,3

9%

4,4

4%

4,6

1%

Laba o

pera

sio

nal (j

uta

an R

p)

109.6

06

64.7

79

91.9

85

75.8

96

73.6

53

78.3

61

31.2

66

109.6

27

163.1

70

411.9

86

441.8

80

478.3

66

554.1

55

652.6

34

Marj

in laba o

pera

sio

nal

16,8

8%

7,2

0%

9,1

9%

7,1

1%

6,4

2%

9,4

7%

8,4

9%

9,1

7%

11,9

7%

22,7

3%

22,1

1%

20,5

6%

21,3

5%

22,9

2%

Laba o

pera

sio

nal di lu

ar

depre

sia

si &

am

ort

isasi (j

uta

an R

p)

137.6

65

92.8

38

126.2

52

111.5

73

118.5

58

116.3

39

31.8

87

148.2

26

208.0

46

459.1

06

490.7

48

527.2

58

603.0

85

701.5

79

Marj

in laba o

pera

sio

nal di lu

ar

depre

sia

si &

am

ort

isasi

21,2

1%

10,3

3%

12,6

2%

10,4

5%

10,3

3%

14,0

6%

8,6

6%

12,3

9%

15,2

6%

25,3

3%

24,5

5%

22,6

6%

23,2

4%

24,6

4%

Laba n

eto

tahun b

erj

ala

n (

juta

an R

p)

75.9

17

52.9

01

67.3

78

22.1

78

49.8

99

58.8

55

28.1

62

87.0

17

121.4

68

298.6

90

320.3

63

346.8

15

398.8

53

473.1

59

Marj

in laba n

eto

11,7

0%

5,8

8%

6,7

3%

2,0

8%

4,3

5%

7,1

1%

7,6

5%

7,2

8%

8,9

1%

16,4

8%

16,0

3%

14,9

1%

15,3

7%

16,6

2%

Laba s

ebelu

m b

eban p

aja

k (

juta

an R

p)

116.3

19

71.4

82

96.5

28

79.4

45

75.3

17

78.4

73

43.2

30

121.7

03

167.5

42

411.9

86

441.8

80

478.3

66

554.1

55

652.6

34

%

terh

adap p

endapata

n n

eto

40,3

7%

24,1

1%

25,7

0%

16,6

5%

13,1

0%

19,3

8%

25,1

2%

21,0

9%

24,9

4%

43,1

9%

40,9

3%

41,5

8%

42,8

4%

44,2

3%

%

terh

adap a

set

1,4

7%

0,7

3%

0,9

6%

0,6

5%

0,4

8%

0,5

0%

0,2

6%

0,7

4%

0,8

0%

1,7

2%

1,5

9%

1,5

3%

1,6

2%

1,7

7%

%

terh

adap e

kuitas

11,2

4%

5,8

5%

6,8

3%

3,3

2%

3,0

8%

3,1

2%

1,7

0%

4,7

7%

3,0

3%

7,0

8%

7,2

0%

7,3

7%

8,0

5%

8,8

7%

IND

IKA

TO

R S

TR

UK

TU

R K

EU

AN

GA

N

Tota

l aset

(juta

an R

p)

7.9

17.2

14

9.7

69.5

91

10.0

89.1

21

12.2

57.3

91

15.7

88.7

38

15.5

43.7

81

16.4

82.2

57

16.4

82.2

57

20.9

37.0

63

23.9

38.5

48

27.7

47.1

20

31.2

58.0

49

34.1

21.3

24

36.9

47.0

18

Tota

l aset

pro

duktif

(juta

an R

p)

7.8

88.5

65

7.9

04.6

27

8.3

43.9

53

10.6

60.7

54

13.2

70.0

96

13.1

53.6

64

13.7

43.2

89

13.7

43.2

89

17.3

16.4

93

20.7

85.0

62

24.6

47.6

21

27.7

10.8

62

30.5

05.9

31

33.4

91.3

82

Retu

rn o

n A

ssets

(R

OA

)1,7

4%

0,7

9%

1,0

3%

0,6

9%

0,5

4%

0,5

0%

0,2

7%

0,7

5%

0,9

0%

1,8

4%

1,7

1%

1,6

2%

1,7

0%

1,8

4%

Retu

rn o

n E

quity (

RO

E)

10,7

9%

5,2

8%

6,2

1%

1,1

6%

2,4

6%

4,2

5%

2,9

6%

9,1

5%

7,3

0%

12,5

7%

19,2

6%

14,6

0%

16,7

9%

19,9

2%

Rasio

Kew

ajiban P

enyedia

an M

odal M

inim

um

(K

PM

M/

CA

R)

14,6

8%

14,1

5%

16,3

9%

19,4

3%

15,7

5%

15,7

8%

14,9

6%

14,9

6%

34,3

4%

30,6

3%

27,4

7%

25,3

4%

23,4

0%

21,8

1%

KIN

ER

JA

LA

INN

YA

Tota

l kre

dit y

ang d

iberi

kan -

gro

ss (

juta

an R

p)

5.4

83.8

75

6.9

08.4

78

7.2

60.9

17

8.2

29.7

39

10.1

09.9

07

11.0

04.7

06

11.3

02.1

50

11.3

02.1

50

12.7

85.0

00

15.2

42.0

00

18.2

56.0

00

20.9

94.4

00

23.7

23.6

72

26.9

26.3

68

Cadangan k

eru

gia

n p

enuru

nan n

ilai kre

dit y

ang d

iberi

kan (

juta

an R

p)

22.5

90

23.6

12

29.0

46

66.9

76

90.6

28

123.7

03

149.9

73

149.9

73

200.6

93

261.6

71

332.3

68

398.8

42

478.6

10

574.3

32

%

CK

PN

dari

tota

l kre

dit y

ang d

iberi

kan

0,4

1%

0,3

4%

0,4

0%

0,8

1%

0,9

0%

1,1

2%

1,3

3%

1,3

3%

1,5

7%

1,7

2%

1,8

2%

1,9

0%

2,0

2%

2,1

3%

Kre

dit b

erm

asala

h (

NP

L)

- gro

ss (

juta

an R

p)

92.6

77

187.2

20

143.7

66

249.3

61

310.3

74

348.6

72

323.4

02

358.6

42

419.6

01

492.8

90

566.3

66

639.2

26

724.6

66

724.6

66

%

kre

dit b

erm

asala

h t

erh

adap t

ota

l kre

dit y

ang d

iberi

kan

1,6

9%

2,7

1%

1,9

8%

3,0

3%

3,0

7%

3,1

7%

2,9

0%

2,8

5%

2,8

0%

2,7

5%

2,7

5%

2,7

5%

2,7

5%

2,7

5%

Dana P

ihak K

etiga (

juta

an R

p)

6.5

71.4

88

8.1

88.6

80

8.3

59.7

01

9.5

18.0

00

12.7

13.3

99

12.0

34.4

21

13.3

17.9

53

13.3

17.9

53

13.7

98.0

87

16.5

67.8

95

19.8

14.6

85

22.9

91.5

65

25.4

92.5

68

28.6

52.9

67

Gir

o783.4

22

696.8

25

677.9

46

1.4

59.6

58

2.2

43.5

77

2.4

21.5

23

2.9

06.7

74

2.9

06.7

74

3.1

75.1

91

3.5

29.6

52

4.0

02.1

96

4.4

62.4

48

4.9

08.6

93

5.5

22.2

79

Tabungan

436.2

26

458.0

71

646.3

52

1.0

33.3

29

925.8

40

986.1

50

991.3

22

991.3

22

1.1

04.5

97

1.3

55.0

93

2.0

22.3

30

2.3

25.6

79

2.5

58.2

47

2.9

41.9

84

Sim

panan b

erj

angka

5.3

51.8

40

7.0

33.7

84

7.0

35.4

03

7.0

25.0

13

9.5

43.9

82

8.6

26.7

45

9.4

19.8

57

9.4

19.8

57

9.5

18.2

99

11.6

83.1

50

13.7

90.1

60

16.2

03.4

38

18.0

25.6

29

20.1

88.7

04

Rasio

pem

bia

yaan t

erh

adap p

endanaan (

LF

R)

83,4

5%

84,3

7%

86,8

6%

86,4

7%

79,5

2%

91,4

4%

84,8

6%

84,8

6%

92,6

6%

92,0

0%

92,1

3%

91,3

1%

93,0

6%

93,9

7%

Pendapata

n b

unga (

juta

an R

p)

649.1

36

899.0

99

1.0

00.7

42

1.0

67.3

22

1.1

47.2

85

827.6

87

368.2

05

1.1

95.8

92

1.3

63.4

13

1.8

12.2

64

1.9

98.8

39

2.3

26.4

22

2.5

95.4

07

2.8

47.4

34

%

Retu

rn o

n p

roductive a

ssets

8,2

3%

11,3

7%

11,9

9%

10,0

1%

8,6

5%

6,2

9%

2,6

8%

8,7

0%

7,8

7%

8,7

2%

8,1

1%

8,4

0%

8,5

1%

8,5

0%

Beban b

unga (

juta

an R

p)

361.0

37

602.5

97

625.2

06

590.0

99

572.5

48

422.7

26

196.1

46

618.8

72

691.7

38

858.4

04

919.2

41

1.1

75.8

91

1.3

01.8

16

1.3

71.9

65

%

Retu

rn o

n t

hird p

art

ies f

und

5,4

9%

7,3

6%

7,4

8%

6,2

0%

4,5

0%

3,5

1%

1,4

7%

4,6

5%

5,0

1%

5,1

8%

4,6

4%

5,1

1%

5,1

1%

4,7

9%

Debt

to E

quity R

atio

8,4

27,0

06,1

44,1

25,4

65,1

95,4

65,4

62,7

93,1

13,5

23,8

23,9

54,0

2

Debt

to A

ssets

Ratio

0,8

70,8

80,8

60,8

00,8

50,8

40,8

50,8

50,7

40,7

60,7

80,7

90,8

00,8

0

ST

RU

KT

UR

PE

ND

AP

AT

AN

DA

N B

EB

AN

8,3

0%

-2,4

9%

2,7

7%

-0,0

2%

% P

endapata

n o

pera

sio

nal la

innya t

erh

adap p

endapata

n b

unga

4,9

8%

2,4

3%

2,3

8%

2,6

8%

3,1

7%

4,8

8%

10,0

1%

6,4

6%

6,7

8%

8,1

5%

10,2

4%

9,4

8%

9,5

4%

9,5

2%

% B

eban b

unga t

erh

adap p

endapata

n b

unga

55,6

2%

67,0

2%

62,4

7%

55,2

9%

49,9

0%

51,0

7%

53,2

7%

51,7

5%

50,7

4%

47,3

7%

45,9

9%

50,5

5%

50,1

6%

48,1

8%

% B

eban o

pera

sio

nal te

rhadap p

endapata

n b

unga

33,6

4%

27,8

1%

29,2

6%

39,1

4%

41,2

2%

38,6

8%

47,5

4%

41,4

1%

39,1

9%

33,9

6%

37,7

8%

35,2

9%

35,4

2%

36,1

8%

% B

eban o

pera

sio

nal te

rhadap p

endapata

n o

pera

sio

nal (B

OP

O)

84,8

9%

93,1

9%

90,7

0%

93,4

7%

93,4

5%

93,0

3%

94,2

7%

93,5

2%

91,6

8%

84,7

6%

85,4

6%

86,3

8%

85,9

7%

84,8

3%

AN

AL

ISA

PE

RT

UM

BU

HA

N

Pendapata

n b

unga

38,5

1%

11,3

0%

6,6

5%

7,4

9%

n.a

n.a

4,2

4%

14,0

1%

32,9

2%

10,3

0%

16,3

9%

11,5

6%

9,7

1%

Laba n

eto

-30,3

2%

27,3

7%

-67,0

8%

124,9

9%

n.a

n.a

74,3

9%

39,5

9%

145,9

0%

7,2

6%

8,2

6%

15,0

0%

18,6

3%

Tota

l aset

23,4

0%

3,2

7%

21,4

9%

28,8

1%

n.a

n.a

4,3

9%

27,0

3%

14,3

4%

15,9

1%

12,6

5%

9,1

6%

8,2

8%

Tota

l aset

pro

duktif

0,2

0%

5,5

6%

27,7

7%

24,4

8%

n.a

n.a

3,5

7%

26,0

0%

20,0

3%

18,5

8%

12,4

3%

10,0

9%

9,7

9%

Dana P

ihak K

etiga

24,6

1%

2,0

9%

13,8

6%

33,5

7%

n.a

n.a

4,7

6%

3,6

1%

20,0

7%

19,6

0%

16,0

3%

10,8

8%

12,4

0%

Kre

dit y

ang d

iberi

kan -

gro

ss

25,9

8%

5,1

0%

13,3

4%

22,8

5%

n.a

n.a

11,7

9%

13,1

2%

19,2

2%

19,7

7%

15,0

0%

13,0

0%

13,5

0%

Page 70: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 71: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 72: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 73: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 74: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 75: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 76: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 77: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 78: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 79: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 80: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 81: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 82: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 83: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 84: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 85: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 86: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 87: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 88: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 89: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 90: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 91: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 92: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 93: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 94: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 95: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 96: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 97: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 98: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 99: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 100: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 101: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 102: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 103: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 104: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 105: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 106: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 107: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal
Page 108: 4 KLM X 540MMK...(1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal