4. endometritis & metritis

23
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI ENDOMETRITIS METRITIS

Transcript of 4. endometritis & metritis

Page 1: 4. endometritis & metritis

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

ENDOMETRITIS

METRITIS

Page 2: 4. endometritis & metritis

Kelompok 4

1. Aprilia Indah Fajarwati

2. Jayani Putri lestarini

3. Mahfida Nur Afidah

4. Nur Atikah Yuliani

5. Yunita Dian Pratiwi

Page 3: 4. endometritis & metritis

1. ENDOMETRITISA. Definisi

• Endometritis adalah suatu peradanganendometrium yang biasanya disebabkanoleh infeksi bakteri pada jaringan. (Taber, B.,1994).

• Endometritis adalah infeksi padaendometrium (lapisan dalam dari rahim).(Manuaba, I. B. G., 1998).

• Endometritis adalah suatu infeksi yag terjadidi endometrium, merupakan komplikasipascapartum, biasanya terjadi 48 sampai 72jam setelah melahirkan.

(Obstetri dan ginekologi universitasPadjajaran hal: 93,1981)

Page 4: 4. endometritis & metritis

B. Penyebab

Menurut Varney, H. (2001), hal-hal yang dapat menyebabkan infeksi pada wanita adalah:

· Waktu persalinan lama, terutama disertai pecahnya ketuban.

· Pecahnya ketuban berlangsung lama.

· Adanya pemeriksaan vagina selama persalinan dan disertai pecahnya

ketuban.

· Teknik aseptik tidak dipatuhi.

· Manipulasi intrauterus (pengangkatan plasenta secara manual).

· Trauma jaringan yang luas/luka terbuka.

· Kelahiran secara bedah.

· Retensi fragmen plasenta/membran amnion.

Page 5: 4. endometritis & metritis

Mikroorganisme :

• Campylobacter foetus

• Brucella sp.

• Vibrio sp.

• Trichomonas foetus

• Bakteri oportunistik spesifik

• Corynebacterium pyogenes,

• Eschericia coli

• Fusobacterium necrophorum

• Organisme penyebab biasanya mencapai vagina pada saat perkawinan, kelahiran, sesudah melahirkan atau melalui sirkulasi darah

Trichomonasfoetus

Page 6: 4. endometritis & metritis

Terdapat banyak faktor yang berkaitan dengan endometritis, yaitu

• Retensio sekundinarum

• Distokia

• Faktor penanganan

• Aborsi

• Kelahiran kembar

• Kerusakan jalan lahir pasca persalinan

• Retensio plasenta yang mengakibatkan involusi

uterus pada periode pasca melahirkan menurun

Page 7: 4. endometritis & metritis

C. Gambaran klinik dari endometritis (Manuaba, I. B. G., 1998) :

1. Nyeri abdomen bagian bawah.

2. Mengeluarkan keputihan (leukorea).

3. Kadang terjadi pendarahan.

4. Dapat terjadi penyebaran.

· Miometritis (pada otot rahim).

· Parametritis (sekitar rahim).

· Salpingitis (saluran otot).

· Ooforitis (indung telur).

· Pembentukan penahanan sehingga terjadi

abses.

Page 8: 4. endometritis & metritis

D. Menurut Varney, H (2001), tanda dan gejala endometritis meliputi:

· Takikardi 100-140 bpm.Suhu 30 – 40 derajat celcius.

· Menggigil.

· Nyeri tekan uterus yang meluas secara lateral.

· Peningkatan nyeri setelah melahirkan.

· Sub involusi.

· Distensi abdomen.

· Lokea sedikit dan tidak berbau/banyak, berbau busuk, mengandung darah seropurulen.

· Awitan 3-5 hari pasca partum, kecuali jika disertai infeksi streptococcus.

· Jumlah sel darah putih meningkat.

Page 9: 4. endometritis & metritis

E. Patofisiologi

Kuman-kuman masuk endometrium, biasanya pada luka bekas insersioplasenta, dan waktu singkat mengikut sertakan seluruh endometrium.Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbataspada endometrium. Jaringan desidua bersama-sama dengan bekuandarah menjadi nekrosis serta cairan. Pada batas antara daerah yangmeradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas lekosit-lekosit.Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui danterjadilah penjalaran

Page 10: 4. endometritis & metritis

F. Klasifikasi (winkjosastro:2002)

1. Endometritis Akuta

• Banyak terjadi pd masa Post partum

• Pada endometritis post partum regenerasi endometrium selesai pada hari ke-9, sehingga endometritis post partum pada umumnya terjadi sebelum hari ke-9.

• Pada endometritis akuta, endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada pemeriksaan mikroskopik terdapat hiperemi, edema dan infiltrasi leukosit berinti polimorf yang banyak, serta perdarahan-perdarahan interstisial

Page 11: 4. endometritis & metritis

Gejala :

• Demam.

• Lochea berbau : pada endometritis post abortum kadang-kadang keluar flour yang purulent.

• Lochea lama berdarah malahan terjadi metrorrhagi.

• Kalau radang tidak menjalar ke parametrium atau parametrium tidak nyeri.

Page 12: 4. endometritis & metritis

Terapi :

1. Uterotonika

2. Bedrest dengan posisi fowler

3. Antibiotika

4. Kuret bila diperlukan

Page 13: 4. endometritis & metritis

2. Endometritis Kronik

Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukanbanyak sel-sel plasma dan limfosit. Penemuanlimfosit saja tidak besar artinya karena sel itujuga ditemukan dalam keadaan normal dalamendometrium.

Gejala-gejala klinis endometritis kronika adalahleukorea dan menorargia.

Page 14: 4. endometritis & metritis

• Endometritis kronika yang lain umumnya akibat ineksi terus-menerus karena adanya benda asing atau polip/tumor dengan infeksi di dalam kavum uteri.

Gejalanya :

• Flour albus yang keluar dari ostium.

• Kelainan haid seperti metrorrhagi dan menorrhagi

• Terapi :

Perlu dilakukan kuretase.

Page 15: 4. endometritis & metritis

Definisi Miometritis / Metritis

• Metritis adalah radang miometrium.

• Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.

• Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

Page 16: 4. endometritis & metritis

Faktor Presdiposisi

1. Infeksi abortus dan partus

2. Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim

3. Infeksi post curettage

Page 17: 4. endometritis & metritis

Gejala

1. Demam

2. Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau

3. Sakit pinggang

4. Nyeri abdomen

Page 18: 4. endometritis & metritis

Komplikasi

Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya,

seperti:

1. Parametritis (infeksi sekitar rahim)

2. Salpingitis (infeksi saluran otot)

3. Ooforitis (infeksi indung telur)

4. Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

Page 19: 4. endometritis & metritis

Klasifikasi1. Metritis Akuta

Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.

Page 20: 4. endometritis & metritis

2. Metritis kronik

Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin.

Page 21: 4. endometritis & metritis

Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :

a) Abses pelvik

b) Peritonitis

c) Syok septic

d) Dispareunia

e) Trombosis vena yang dalam

f) Emboli pulmonal

g) Infeksi pelvik yang menahun

h) Penyumbatan tuba dan infertilitas

Page 22: 4. endometritis & metritis

Penatalaksanaan1. Segera transfusi jika ada perdarahan

2. Memberikan antibiotika kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48 jam

• Ampisilin 2 gram IV setiap 6 jam

• Ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam

• Ditambah metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam

• Jika demam masih ada 72 jam setelah terapi, dikaji ulang diagnosis

catatan: antibiotika oral tidak diperlukan setelah terapi suntikan

3. Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan serta sisa kotiledon. Gunakan forceps ovum atau kuret besar bila perlu.

Page 23: 4. endometritis & metritis