4 b Pemercontohan
-
Upload
reza-alfarabi -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
Transcript of 4 b Pemercontohan
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
1/7
PENGGAMBILAN CONTOH BATUBARA
Pengambilan conto (sampl ing) batubara adalah suatu proses pengambilan
conto dengan massa yang kecil dari suatu massa yang besar dan cukup
representatif serta merata.
Pemikiran utama pada sampling ialah menentukan berat material yang
akan di ambil dari lot dan kemudian menentukan berapa berat minimum
yang di ambil setelah dilakukan preparasi sample.
Persoalan yang dihadapi dalam proses pengambilan conto adalah
bagaimana supaya dicapai suatu hasil yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya dengan biaya seekonomis mungkin.
Pengambilan conto dapat dilakukan pada singkapan batubara in-situyang
terlihat/tertutup overburden, pemboran inti atau cutting, dan dari massa
batubara yang telah lepasseperti dari ban berjalan (belt conveyor), kereta
api atau tempat penimbunan (stockpile).
Pengambilan conto untuk analisis air lembab (mois ture) kadang diambil
secara terpisah apabila batubara tersebut tampak basah.
1. PADA BATUBARA IN-SITU
Pengambilan conto batubara in-situdari singkapan atau endapan batubara yang
tidak terlalu dalam dilakukan dengan pillar sampling atau chanel sampling
dengan arah tegak lurus terhadap lapisan batubara.
Pada pi lar sampl ingdibuat blok-blok yang berukuran lebar 30-45 cm
dan luas 450 cm2 (luas potongan melintang). Cara ini jarang
digunakan karena memerlukan waktu yang lama dan sukar dalam
penanganannya hingga dengan sendirinya biaya menjadi mahal.
Channel sampling dilakukan dari suatu sumur/parit uji. Luas minimal potongan
melintang 100 cm2 dan contoh yang diambil + 15 kg batubara untuk setiap
ketebalan lapisan.
Pengambilan contoh dengan pemboran pada endapan batubara
yang jauh dari permukaan harus menggunakan inti (core),
sedangkan untuk endapan yang dangkal bisa dilakukan pemboran
tanpa inti (cut t ing), walaupun cara ini kurang baik karena adanya
kontaminasi.
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
2/7
2
Garis tengah ini biasanya berkisar antara 45-60 mm. Ukuran inti dengan garis
tengah 200 mm diperlukan dalam pengambilan contoh khusus untuk pengujian
washability.
Pengambilan contoh dengan pemboran ini harus memperhatikan
perolehan dari pemboran. Berat contoh (core) dihitung dari
panjangnya (perolehan x kemajuan pemboran) dikalikan dengan
kepadatan relatif batubara yang bersangkutan).
Jumlah contoh yang harus diambil dari batubara in-situ bergantung pada :
a. tahap penyelidikan;
b. ketebalan lapisan batubara;
c. jumlah/perubahan lapisan.
Dalam proses pengambilan contoh bisa timbul kesalahan-kesalahan
yang berkenaan dengan hal-hal antara lain :
~ jumlah/berat contoh yang tidak mencukupi;
~ cara pengambilan contoh yang tidak tepat;
~ penentuan lokasi pengambilan contoh;
~ penanganan contoh di lapangan.
2. PADA BATUBARA LEPAS
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan contoh batubara lepas
adalah sebagai berikut :
~ lokasi pengambilan contoh (dari ban berjalan/tempat penimbunan dll;
~ jumlah incrementyang harus diambil;
~ berat setiap increment yang harus diambil, bergantung pada ukuran
maksimum partikel;
~ dilakukan replikasi sampling sebagai sampling check, bilamana
diperlukan.
Lokasi pengambilan contoh dari jumlah increment yang harus diambil dapat
dilihat pada Tabel 1 dan 2 :
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
3/7
3
Tabel 1 : Jumlah incrementuntuk analisa abu dan lainnya.
KeadaanBatubara
Jumlah increment pada pengambilan contoh
Belt conveyor Kereta api Kapal Stockpile
Bersih(telah dicuci)
ROM
16
32
24
48
32
64
32
64
Tabel 2 : Jumlah incrementuntuk analisa air lembab(untuk seluruh cara/lokasi pengambilan contoh)
Keadaan batubara Jumlah increment
Tanpa dicuci/dry coalDicuci sedikit
1632
Tabel-tabel di atas berlaku jika tonasi batubara kurang dari 1000 ton. Jika lebih
besar dari 1000 ton, maka dihitung berdasarkan rumus empiris di bawah ini :
1000
)(tonbatubaratonasiX
Dimana : X adalah jumlah incrementyang ditujukkan pada Tabel 1.
Berat contoh setiap incrementdihitung dengan rumus :
P (kg) = 0,06 D (mm)
Catatan :
~ untuk partikel dengan ukuran maksimum 150 mm, berat contoh tidak
boleh kurang dari 0,5 kg
~ untuk partikel dengan ukuran maksimum > 150 mm, berat contoh tidak
boleh kurang dari 10 kg
~ D adalah garis tengah partikel ukuran maksimum.
Untuk memeriksa pengambilan contoh yang telah dilakukan, maka
diadakan replikasi, yaitu pengulangan dari increment. Dari satu
barubara yang akan diambil contohnya, dibuat enam replikat dari
jumlah incrementyang diambil, sesuai dengan yang ditunjukan pada
Tabel 1 dan 2. Jika jumlah incrementtidak genap dibagi enam, maka
jumlah incrementharus ditambah. Setiap sub-samplehasil replikasi
tersebut dianalisa secara terpisah.
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
4/7
4
Perbedaan kadar abu dan air lembab yang diijinkan antara satu contoh dengan
yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 : Perbedaan kadar abu dan air lembab yang diijinkan antara satucontoh dan contoh lainnya.
Hasil analisa Jenis batubara Ketelitian standar
Abu / kelembaban < 20% kadar abu /air lembab
> 20% kadar abu /air lembab
0,1 dari kadar abuyang didapat *
2% mutlak **
* jika kadar abu/air lembab < 20% misalnya 15%, maka relevansi antara 13,5% sampai 16,5%.** jika kadar abu/air lembab > 20% misalnya 25%, maka relevansi antara 23% sampai 27%.
Pengambilan contoh batubara lepas dapat dilakukan secara mekanis maupun
manual dengan menggunakan peralatan seperti sekop, hand augerdan lain-lain.
Pengambilan contoh pada belt conveyor, jika ukuran maksimum partikel
>80mm, hanya bisa dilakukan secara mekanis. Bila dilakukan secara
manual, maka belt conveyorharus diberhentikan terlebih dahulu.
Pengambilan contoh bisa dilakukan secara sistematis ataupun secara acak
(random). Pengambilan contoh secara sistematis (systematis sampl ing)
dilakukan berdasarkan waktu atau posisi dari unit yang bersangkutan.
Sedangkan untuk pengambilan contoh secara acak (random sampling),
waktu dan posisi unit sembarangan.
Untuk kontrol kualitas, di mana pengambilan contoh dilakukan secara
terus menerus, umumnya diterapkan pengambilan contoh secara
sistematis.
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
5/7
5
3. PADA STOCKPILE
Pengambilan contoh di stockpile dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
~ jumlah incrementyang diambil sesuai dengan yang ditunjukkan pada tabel
1 dan 2.
~ pengambilan contoh dilakukan dengan sistem blok dengan cara mengukur
panjang, lebar, dan tinggi stockpile.
~ jika ukuran-ukuran di atas telah diketahui, area stockpile dibagi sesuai
dengan jumlah incrementyang harus diambil.
~ jika pengambilan contoh dilakukan secara manual, maka increment
diambil dengan menggunakan sekop atau auger. Dalam hal ini contoh
diambil dari kedalaman 30 cm. Apabila kadar air tampak tinggi (basah),
contoh diambil lebih ke dalam lagi sampai setengah tinggi/tebal timbunan
batubara di stockpile. Jika dilakukan secara mekanis, maka untuk
ketebalan batubara lebih dari empat meter, pengambilan contoh dilakukan
pada dua level atau lebih, dengan catatan tiap level tidak lebih dari empat
meter.
- Contoh kemudian diberi identitas pada container-nya, dan siap dikirim ke
laboraturium untuk dianalisa.
4. DI ATAS BELT CONVEYOR
Pengambilan contoh di atas belt conveyor dapat dilakukan sebagai berikut:
- Jumlah increment yang diambil sesuai dengan yang ditunjukan pada
Tabel 1 dan 2.
- Pengambilan contoh dapat dilakukan secara manual atau mekanis. Jika
dilakukan secara manual, untuk batubara dengan ukuran maksimum
partikel 80 mm hanya bisa dilakukan jika belt conveyordihentikan sejenak.
- Jika pengambilan contoh dilakukan secara sistematis kecepatan dari belt
conveyor harus dijaga agar tetap konstan. Pengambilan sebaiknya
dilakukan pada ujung dari belt conveyor.
- Contoh kemudian diberi identitas dan siap dikirim untuk di analisis.
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
6/7
6
5. DI ATAS GERBONG KERETA API ATAU BARGE
Pengambilan contoh dapat dilkukan sebagai berikut:
- Jumlah incrementyang diambil sesuai dengan yang ditunjukan pada tabel
1 dan 2.
- Bagian atas gerbong kereta api/barge dibuat blok-blok yang berbetuk
bujur sangkar berukuran 1 x 1 meter, seperti terlihat pada bagan di bawah
ini :
12963
11852
10741
- Dua atau tiga increment diambil secara acak dari titik 1 sampai titik 12.
- Pengambilan contoh bisa dilakukan dengan menggunakan sekop atau
auger dengan kedalaman pengambilan sampai 30 cm. Jika batubara
nampak basah, maka pengambilan harus lebih dalam hingga mencapai
setengah tinggi timbunan batubara di dalam gerbong.
- Contoh selanjutnya diberi identitas dan kemudian dikirim ke laboraturium
untuk dianalisa.
CARA MENGKOMBINASIKAN INCREMENT
Ada banyak cara untuk mengkombinasikan increment, beberapa diantaranya
sebagai berikut :
1. Sample akhir disiapkan dari masing-masing increment.
Lot
Increment Increment Increment
2. Buat gross sampel dengan menyatukan seluruh increment
Lot
Increment Increment Increment
Gross sampel
Sampel Akhir Sampel Akhir Sampel Akhir
Sampel Akhir
-
5/26/2018 4 b Pemercontohan
7/7
7
3. Membagi lot dalam beberapa bagian dan ambil increment pada tiap
bagian dan masing-masing increment disiapkan untuk mendapat
sampel akhir.
Lot
Bagian dari Lot Bagian dari Lot Bagian dari Lot
Icr Icr Icr Icr Icr Icr
4. Dalam kasus memilih primary sampling unit dan kemudian mengambil
beberapa increment (secondary sampling unit) dari masing-masing
primary sampling unit (sampling dua tingkat), mengkombinasikan
increment sama seperti salah satu dari point 1,2 atau 3 di atas.
Sisihkan
Sisihkan
Cara mempersiapkan sampel akhir sebagai berikut :
1. Setiap increment, setiap sub-sampel atau gross sampel dikeringkan
dan bila perlu diremuk dan di bagi-bagi untuk mendapatkan sampel
akhir untuk di uji atau analisis.
2. Pembagian dapat dilakukan baik dengan pembagian increment atau
riffling atau cone and quartering atau cara lain yang tidak menimbulkan
bias.
SampelAkhir
SampelAkhir
SampelAkhir
SampelAkhir
SampelAkhir
SampelAkhir
Gross Sample
Pre-drying
Uji untuk distribusi ukuran
Peremukan
Pembagian
Peremukan
Pembagian
Sample Akhir