4 b Pemercontohan

8
PENGGAMBILAN CONTOH BATUBARA Pengambilan conto (  s ampli ng ) batubara adalah suatu proses pengambilan conto dengan massa yang kecil dari suatu massa yang besar dan cukup representatif serta merata. Pemikiran utama pada sampling ialah menentukan berat material yang akan di ambil dari lot dan kemudian menentukan berapa berat minimum yang di ambil setelah dilakukan preparasi sample. Persoalan yang dihadapi dalam proses pengambilan conto adalah bagaimana supaya dicapai suatu hasil yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dengan biaya seekonomis mungkin. Pengambilan conto dapat dilakukan pada singkapan batubara in-situ yang terlihat/tertutup overburden, pemboran inti atau cutting , dan dari massa batubara yang telah lepas  seperti dari ban berjalan ( belt conveyor ), kereta api atau tempat penimbunan ( stockpile). Pengambilan conto untuk analisis air lembab ( moisture) kadang diambil secara terpisah apabila batubara tersebut tampak basah. 1. PADA BATUBARA IN-SITU  Pengambilan conto batubara in-situ dari singkapan atau endapan batubara yang tidak terlalu dalam dilakukan dengan  pillar sampling  atau chanel sampling  dengan arah tegak lurus terhadap lapisan batubara. Pada pi lar s ampl i ng  dibuat blok-blok yang berukuran lebar 30-45 cm dan luas 450 cm 2  (luas potongan melintang). Cara ini jarang digunakan karena memerlukan waktu yang lama dan sukar dalam penanganannya hingga dengan sendirinya biaya menjadi mahal. Channel sampling  dilakukan dari suatu sumur/parit uji. Luas minimal potongan melintang 100 cm 2  dan contoh yang diambil + 15 kg batubara untuk setiap ketebalan lapisan. Pengambilan contoh dengan pemboran pada endapan batubara yang jauh dari permukaan harus menggunakan inti ( core), sedangkan untuk endapan yang dangkal bisa dilakukan pemboran tanpa inti (cutting ), walaupun cara ini kurang baik karena adanya kontaminasi.

Transcript of 4 b Pemercontohan

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    1/7

    PENGGAMBILAN CONTOH BATUBARA

    Pengambilan conto (sampl ing) batubara adalah suatu proses pengambilan

    conto dengan massa yang kecil dari suatu massa yang besar dan cukup

    representatif serta merata.

    Pemikiran utama pada sampling ialah menentukan berat material yang

    akan di ambil dari lot dan kemudian menentukan berapa berat minimum

    yang di ambil setelah dilakukan preparasi sample.

    Persoalan yang dihadapi dalam proses pengambilan conto adalah

    bagaimana supaya dicapai suatu hasil yang menggambarkan keadaan yang

    sebenarnya dengan biaya seekonomis mungkin.

    Pengambilan conto dapat dilakukan pada singkapan batubara in-situyang

    terlihat/tertutup overburden, pemboran inti atau cutting, dan dari massa

    batubara yang telah lepasseperti dari ban berjalan (belt conveyor), kereta

    api atau tempat penimbunan (stockpile).

    Pengambilan conto untuk analisis air lembab (mois ture) kadang diambil

    secara terpisah apabila batubara tersebut tampak basah.

    1. PADA BATUBARA IN-SITU

    Pengambilan conto batubara in-situdari singkapan atau endapan batubara yang

    tidak terlalu dalam dilakukan dengan pillar sampling atau chanel sampling

    dengan arah tegak lurus terhadap lapisan batubara.

    Pada pi lar sampl ingdibuat blok-blok yang berukuran lebar 30-45 cm

    dan luas 450 cm2 (luas potongan melintang). Cara ini jarang

    digunakan karena memerlukan waktu yang lama dan sukar dalam

    penanganannya hingga dengan sendirinya biaya menjadi mahal.

    Channel sampling dilakukan dari suatu sumur/parit uji. Luas minimal potongan

    melintang 100 cm2 dan contoh yang diambil + 15 kg batubara untuk setiap

    ketebalan lapisan.

    Pengambilan contoh dengan pemboran pada endapan batubara

    yang jauh dari permukaan harus menggunakan inti (core),

    sedangkan untuk endapan yang dangkal bisa dilakukan pemboran

    tanpa inti (cut t ing), walaupun cara ini kurang baik karena adanya

    kontaminasi.

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    2/7

    2

    Garis tengah ini biasanya berkisar antara 45-60 mm. Ukuran inti dengan garis

    tengah 200 mm diperlukan dalam pengambilan contoh khusus untuk pengujian

    washability.

    Pengambilan contoh dengan pemboran ini harus memperhatikan

    perolehan dari pemboran. Berat contoh (core) dihitung dari

    panjangnya (perolehan x kemajuan pemboran) dikalikan dengan

    kepadatan relatif batubara yang bersangkutan).

    Jumlah contoh yang harus diambil dari batubara in-situ bergantung pada :

    a. tahap penyelidikan;

    b. ketebalan lapisan batubara;

    c. jumlah/perubahan lapisan.

    Dalam proses pengambilan contoh bisa timbul kesalahan-kesalahan

    yang berkenaan dengan hal-hal antara lain :

    ~ jumlah/berat contoh yang tidak mencukupi;

    ~ cara pengambilan contoh yang tidak tepat;

    ~ penentuan lokasi pengambilan contoh;

    ~ penanganan contoh di lapangan.

    2. PADA BATUBARA LEPAS

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan contoh batubara lepas

    adalah sebagai berikut :

    ~ lokasi pengambilan contoh (dari ban berjalan/tempat penimbunan dll;

    ~ jumlah incrementyang harus diambil;

    ~ berat setiap increment yang harus diambil, bergantung pada ukuran

    maksimum partikel;

    ~ dilakukan replikasi sampling sebagai sampling check, bilamana

    diperlukan.

    Lokasi pengambilan contoh dari jumlah increment yang harus diambil dapat

    dilihat pada Tabel 1 dan 2 :

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    3/7

    3

    Tabel 1 : Jumlah incrementuntuk analisa abu dan lainnya.

    KeadaanBatubara

    Jumlah increment pada pengambilan contoh

    Belt conveyor Kereta api Kapal Stockpile

    Bersih(telah dicuci)

    ROM

    16

    32

    24

    48

    32

    64

    32

    64

    Tabel 2 : Jumlah incrementuntuk analisa air lembab(untuk seluruh cara/lokasi pengambilan contoh)

    Keadaan batubara Jumlah increment

    Tanpa dicuci/dry coalDicuci sedikit

    1632

    Tabel-tabel di atas berlaku jika tonasi batubara kurang dari 1000 ton. Jika lebih

    besar dari 1000 ton, maka dihitung berdasarkan rumus empiris di bawah ini :

    1000

    )(tonbatubaratonasiX

    Dimana : X adalah jumlah incrementyang ditujukkan pada Tabel 1.

    Berat contoh setiap incrementdihitung dengan rumus :

    P (kg) = 0,06 D (mm)

    Catatan :

    ~ untuk partikel dengan ukuran maksimum 150 mm, berat contoh tidak

    boleh kurang dari 0,5 kg

    ~ untuk partikel dengan ukuran maksimum > 150 mm, berat contoh tidak

    boleh kurang dari 10 kg

    ~ D adalah garis tengah partikel ukuran maksimum.

    Untuk memeriksa pengambilan contoh yang telah dilakukan, maka

    diadakan replikasi, yaitu pengulangan dari increment. Dari satu

    barubara yang akan diambil contohnya, dibuat enam replikat dari

    jumlah incrementyang diambil, sesuai dengan yang ditunjukan pada

    Tabel 1 dan 2. Jika jumlah incrementtidak genap dibagi enam, maka

    jumlah incrementharus ditambah. Setiap sub-samplehasil replikasi

    tersebut dianalisa secara terpisah.

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    4/7

    4

    Perbedaan kadar abu dan air lembab yang diijinkan antara satu contoh dengan

    yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3 : Perbedaan kadar abu dan air lembab yang diijinkan antara satucontoh dan contoh lainnya.

    Hasil analisa Jenis batubara Ketelitian standar

    Abu / kelembaban < 20% kadar abu /air lembab

    > 20% kadar abu /air lembab

    0,1 dari kadar abuyang didapat *

    2% mutlak **

    * jika kadar abu/air lembab < 20% misalnya 15%, maka relevansi antara 13,5% sampai 16,5%.** jika kadar abu/air lembab > 20% misalnya 25%, maka relevansi antara 23% sampai 27%.

    Pengambilan contoh batubara lepas dapat dilakukan secara mekanis maupun

    manual dengan menggunakan peralatan seperti sekop, hand augerdan lain-lain.

    Pengambilan contoh pada belt conveyor, jika ukuran maksimum partikel

    >80mm, hanya bisa dilakukan secara mekanis. Bila dilakukan secara

    manual, maka belt conveyorharus diberhentikan terlebih dahulu.

    Pengambilan contoh bisa dilakukan secara sistematis ataupun secara acak

    (random). Pengambilan contoh secara sistematis (systematis sampl ing)

    dilakukan berdasarkan waktu atau posisi dari unit yang bersangkutan.

    Sedangkan untuk pengambilan contoh secara acak (random sampling),

    waktu dan posisi unit sembarangan.

    Untuk kontrol kualitas, di mana pengambilan contoh dilakukan secara

    terus menerus, umumnya diterapkan pengambilan contoh secara

    sistematis.

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    5/7

    5

    3. PADA STOCKPILE

    Pengambilan contoh di stockpile dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    ~ jumlah incrementyang diambil sesuai dengan yang ditunjukkan pada tabel

    1 dan 2.

    ~ pengambilan contoh dilakukan dengan sistem blok dengan cara mengukur

    panjang, lebar, dan tinggi stockpile.

    ~ jika ukuran-ukuran di atas telah diketahui, area stockpile dibagi sesuai

    dengan jumlah incrementyang harus diambil.

    ~ jika pengambilan contoh dilakukan secara manual, maka increment

    diambil dengan menggunakan sekop atau auger. Dalam hal ini contoh

    diambil dari kedalaman 30 cm. Apabila kadar air tampak tinggi (basah),

    contoh diambil lebih ke dalam lagi sampai setengah tinggi/tebal timbunan

    batubara di stockpile. Jika dilakukan secara mekanis, maka untuk

    ketebalan batubara lebih dari empat meter, pengambilan contoh dilakukan

    pada dua level atau lebih, dengan catatan tiap level tidak lebih dari empat

    meter.

    - Contoh kemudian diberi identitas pada container-nya, dan siap dikirim ke

    laboraturium untuk dianalisa.

    4. DI ATAS BELT CONVEYOR

    Pengambilan contoh di atas belt conveyor dapat dilakukan sebagai berikut:

    - Jumlah increment yang diambil sesuai dengan yang ditunjukan pada

    Tabel 1 dan 2.

    - Pengambilan contoh dapat dilakukan secara manual atau mekanis. Jika

    dilakukan secara manual, untuk batubara dengan ukuran maksimum

    partikel 80 mm hanya bisa dilakukan jika belt conveyordihentikan sejenak.

    - Jika pengambilan contoh dilakukan secara sistematis kecepatan dari belt

    conveyor harus dijaga agar tetap konstan. Pengambilan sebaiknya

    dilakukan pada ujung dari belt conveyor.

    - Contoh kemudian diberi identitas dan siap dikirim untuk di analisis.

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    6/7

    6

    5. DI ATAS GERBONG KERETA API ATAU BARGE

    Pengambilan contoh dapat dilkukan sebagai berikut:

    - Jumlah incrementyang diambil sesuai dengan yang ditunjukan pada tabel

    1 dan 2.

    - Bagian atas gerbong kereta api/barge dibuat blok-blok yang berbetuk

    bujur sangkar berukuran 1 x 1 meter, seperti terlihat pada bagan di bawah

    ini :

    12963

    11852

    10741

    - Dua atau tiga increment diambil secara acak dari titik 1 sampai titik 12.

    - Pengambilan contoh bisa dilakukan dengan menggunakan sekop atau

    auger dengan kedalaman pengambilan sampai 30 cm. Jika batubara

    nampak basah, maka pengambilan harus lebih dalam hingga mencapai

    setengah tinggi timbunan batubara di dalam gerbong.

    - Contoh selanjutnya diberi identitas dan kemudian dikirim ke laboraturium

    untuk dianalisa.

    CARA MENGKOMBINASIKAN INCREMENT

    Ada banyak cara untuk mengkombinasikan increment, beberapa diantaranya

    sebagai berikut :

    1. Sample akhir disiapkan dari masing-masing increment.

    Lot

    Increment Increment Increment

    2. Buat gross sampel dengan menyatukan seluruh increment

    Lot

    Increment Increment Increment

    Gross sampel

    Sampel Akhir Sampel Akhir Sampel Akhir

    Sampel Akhir

  • 5/26/2018 4 b Pemercontohan

    7/7

    7

    3. Membagi lot dalam beberapa bagian dan ambil increment pada tiap

    bagian dan masing-masing increment disiapkan untuk mendapat

    sampel akhir.

    Lot

    Bagian dari Lot Bagian dari Lot Bagian dari Lot

    Icr Icr Icr Icr Icr Icr

    4. Dalam kasus memilih primary sampling unit dan kemudian mengambil

    beberapa increment (secondary sampling unit) dari masing-masing

    primary sampling unit (sampling dua tingkat), mengkombinasikan

    increment sama seperti salah satu dari point 1,2 atau 3 di atas.

    Sisihkan

    Sisihkan

    Cara mempersiapkan sampel akhir sebagai berikut :

    1. Setiap increment, setiap sub-sampel atau gross sampel dikeringkan

    dan bila perlu diremuk dan di bagi-bagi untuk mendapatkan sampel

    akhir untuk di uji atau analisis.

    2. Pembagian dapat dilakukan baik dengan pembagian increment atau

    riffling atau cone and quartering atau cara lain yang tidak menimbulkan

    bias.

    SampelAkhir

    SampelAkhir

    SampelAkhir

    SampelAkhir

    SampelAkhir

    SampelAkhir

    Gross Sample

    Pre-drying

    Uji untuk distribusi ukuran

    Peremukan

    Pembagian

    Peremukan

    Pembagian

    Sample Akhir