3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan,...

13
3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku Yang dijabarkan pertama kali dakam analisis perilaku ialah hubungan antara berbagai kegiatan terapi dengan kebutuhan ruang yang memepengaruhi perilaku tertentu. 1. Kegiatan terapi penglihatan (sight) Pijat akupressur pada titik-titik disekitar mata : R.facial Terapi warna dengan menggunakan batuan permata : R.terapi warna Visualitation shower (dengan efek visual hujan, kabut, cahaya) : R.shower Meditasi : indoor Outdoor (Taman Zen, dekat kolam/ air terjun, dibawah pepohonan) 2. Kegiatan terapi pernapasan (breath) Aromatherapy : R.aromatherapy Pranayama (senam pernapasan) : R.senam Oxygentherapy : R.oksigen Mandi rempah : bathup 3. Kegiatan terapi pendengaran Ear candling : R.facial Music therapy : R.musik Meditasi : : indoor Outdoor (Taman Zen, dekat kolam/ air terjun, dibawah pepohonan) 4. Kegiatan terapi indera perasa Fisiotherapy Berjalan di atas bebatuan & pasir : jalan bebatuan dan pasir Laconicum (duduk di bangku panas yang menyesuaikan dengan panas tubuh) : R.Laconicum Pilates (senam alat untuk relaksasi otot & kelenturan) : Gym Hidrotherapy Thalassotherapy : kolam air garam 35

Transcript of 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan,...

Page 1: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

3.PERANCANGAN BANGUNAN

3.1. Analisis Perilaku

Yang dijabarkan pertama kali dakam analisis perilaku ialah hubungan

antara berbagai kegiatan terapi dengan kebutuhan ruang yang memepengaruhi

perilaku tertentu.

1. Kegiatan terapi penglihatan (sight)

Pijat akupressur pada titik-titik disekitar mata : R.facial

Terapi warna dengan menggunakan batuan permata : R.terapi warna

Visualitation shower (dengan efek visual hujan, kabut, cahaya) : R.shower

Meditasi : indoor

Outdoor (Taman Zen, dekat kolam/ air terjun, dibawah pepohonan)

2. Kegiatan terapi pernapasan (breath)

Aromatherapy : R.aromatherapy

Pranayama (senam pernapasan) : R.senam

Oxygentherapy : R.oksigen

Mandi rempah : bathup

3. Kegiatan terapi pendengaran

Ear candling : R.facial

Music therapy : R.musik

Meditasi : : indoor

Outdoor (Taman Zen, dekat kolam/ air terjun, dibawah pepohonan)

4. Kegiatan terapi indera perasa

Fisiotherapy

Berjalan di atas bebatuan & pasir : jalan bebatuan dan pasir

Laconicum (duduk di bangku panas yang menyesuaikan dengan panas tubuh) :

R.Laconicum

Pilates (senam alat untuk relaksasi otot & kelenturan) : Gym

Hidrotherapy

Thalassotherapy : kolam air garam

35

Page 2: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

36

Shower jet : R.Shower

Whirpool, sauna, chilled pool

Massage,scrub, & wrapping : R.massage & bathup

Hand & foot Spa, Refexiology : R.reflexiology

Hair spa : salon

5. Kegiatan terapi indera perasa :

Makanan & minuman herbal : restauran

6. Kegiatan Terapi Psikis

Meditasi : R.meditasi

Yoga :R meditasi

Pranayama:R.meditasi

Movement therapy : R.senam

Spiritual bathing: bathub

Gems Therapy: R.terapi warna

3.2 Fasilitas Bangunan

Pembagian fasilitas bangunan dilakukan secara vertikal dan horisontal.

Pembagian tersebut adalah sebagai berikut :

Universitas Kristen Petra

Page 3: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

37

Gambar 3.2 Pembagian Fasilitas Bangunan

1. Massa Publik (2 lantai)

-lantai 1 : foyer, front desk, lobby, rent shop, ruang konseling

-lantai basement : main hall, perpustakaan, administration area, laboratorium

2. Massa Restauran (3 lantai)

-lantai 1 : restauran, dapur, toilet, gudang

-lantai 2 : roof garden restaurant

-lantai dasar : parkir & ruang-ruang mekanikal elektrikal

3. Massa Meditasi & Cottages area (2 lantai)

-lantai 1 : Cottages Area

-lantai 2 : Meditasi outdoor

4. Massa Spa (2 lantai)

-lantai 1 : roof pool, ruang pilates, ruang O2 therapy, ruang color therapy

-lantai dasar : front desk, sitting lobby, massage therapy indoor, ruang meditasi

indoor, ruang relaksasi publik, ruang facial, ruang hair spa, ruang hand & foot

reflexiologi, sauna, laconicum, shower jet, Jacuzzi.

5. Massa Service (2lantai)

-lantai 1 : loker, kantin, gudang

Universitas Kristen Petra

Page 4: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

38

-lantai 2 : loading dock, parkir & ruang mekanikal elektrikal

3.3 Pola Penataan Massa Bangunan

Bangunan berupa massa banyak karena dapat tercipta ruang-ruang

luar,menciptakan intensitas privasi sebuah teritori & dapat mengurangi masalah-

masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll.

3.3.1 Organisasi Massa

Bangunan Spa ini terdiri dari massa banyak dengan indirect conecting

(menyatukan tanpa membuat penyatuan massa) yang diklasifisikan berdasarkan

program ruangnya.

3.3.2 Orientasi Massa

Orientasi Massanya berupa aksis yang menciptakan garis bersifat khayal

(Zen bersifat abstrak;sebuah gaya hidup)

Gambar 3.3.2.1 Aksis sebagai sumbu khayal

Aksis ini merefleksikan massa kiri sebagai objek dan massa sebelah kanan

sebagai bayangan. Hasil refleksi ini ditujukan melalui perbedaan arah aksis.

Sedangkan aksis sendiri berfungsi sebagai cermin.

Universitas Kristen Petra

Page 5: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

39

Gambar 3.3.2.2 Massa objek & massa bayangan

Hasil refleksi : Plaza terbuka merupakan hasil refleksi dari massa spa

Massa Meditasi & Cottage area merupakan hasil refleksi dari

massa restauran

Universitas Kristen Petra

Page 6: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

40

Gambar 3.3.2.3 Hasil refleksi

3.4.Bentuk dan Penampilan Bangunan

Bangunan dirancang sebagai Landart sebuah kawasan, sebuah

environmental sclupture. Bangunan terlihat seolah-olah terkubur di

tanah ekspresi dari usaha pencapaian Zen (perjuangan untuk keluar dari bumi,

merupakan perjuangan untuk mendramatisir pertemuan arsitektur & alam)

Gambar 3.4 Perspektif rird Eye View

3.4.1 Bentukan Massa

Bentukan massanya terdiri dari bentuk persegi & lingkaran.

Bentuk persegi dipilih karena kemurnian & keorisinilannya & konsistensinya

(Zen membutuhkan konsistensi usaha untuk menemukan esensi dari dirinya)

Bentuk lingkaran dipilih karena memiliki potensi orientasi ke dalam, dan dapat

mengumpulkan massa.

3.4.2 Fasade Bangunan

Konsep Fasadenya sederhana, polos, terlihat rendah diri & membumi.

Fasade depan dengan kolom-kolom, terlihat mudah untuk dimasuki, dan

menciptakan efek visual layer semi transparan (ekspresi dari apa adanya-

‘suchness’). Massa lengkung pada bagian depan bergungsi sebagai pengarah

Universitas Kristen Petra

Page 7: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

41

Gambar 3.4.2.Tampak Depan

3.4.Hubungan antar ruang

Penataan ruang dalam mengikuti pola grid yang ada.

3.4.1 Hubungan jalan dengan ruang

a.melewati ruang-ruang

mempertahankan integrias ruang (Zen melihat sesuatu seperti adanya, bangunan

seperti adanya)

terdapat ruang-ruang perantara open space, jalur sirkulasi (sebagai jeda untuk

mengalami kehidupan)

Gambar 3.4.1.a Ruang perantara berupa open space

Universitas Kristen Petra

Page 8: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

42

konfigurasinya luwes, tidak statis (untuk memahami Zen tidak ada doktrin

tertentu)

b.menembus ruang menunjukkan pemahaman tertentu secara simbolis saja

seperti melewati gerbang, ruang diantara 2 massa,dll.

Gambar 3.4.1.b Tangga sebagai penanda sebuah teritori

c.berakhir pada suatu ruang

sebagai akhir dari pemahaman, berupa ruang kosong (kolam tanpa tepian untuk

memperluas jarak view) dengan sebuah portal air sebagai penanda akhiran.

Gambar 3.4.1.c Portal air sebagai penanda sebuah akhir dari perjalanan

Universitas Kristen Petra

Page 9: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

43

3.4.2 Bentuk ruang sirkulasi

terbuka pada 2 sisinya perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya dengan

luasan yang cukup lebar (5-7m) untuk menciptakan tempat-tempat

pemberhentian, beristirahat menikmati pemandangan ( menciptakan atmosfir agar

tercipta mindfullness-ketenangan batin)

meningkatkan identitas sebuah teritori perbedaan ketinggian, tangga, pola

lantai,dll.

Gambar 3.4.2 Bentuk sirkulasi terbuka pada 2 sisinya

3.5.Sistem Struktur dan Pemilihan Bahan Bangunan

Sistem struktur yang dipakai adalah struktur kolom balok. Material yang

dipilih adalah baja karena bentang strukturnya cukup besar antara 8 – 10

meter. Kolom baja dibungkus dengan beton untuk menghindari korosi akibat

udara maupun cuaca, selain itu untuk memberikan tampilan yang alami.

Jumlah kolom diminimalkan supaya tidak mengganggu sirkulasinya.

.

Universitas Kristen Petra

Page 10: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

44

Gambar 3.5 Axonometri sistem struktur kolom-balok

3.6. Pemilihan Bahan Bangunan

3.6.1. Dinding

Bahan yang digunakan untuk dinding adalah hollow dense concrete block

(blok beton berongga) setebal 15 cm tanpa finishing. Bahan ini dipilih karena

secara thermal mempunyai nilai insulasi thermal yang cukup tinggi sehingga

sangat berguna untuk menekan beban aktif yang digunakan untuk pendinginan

suhu udara dalam bangunan. Nilai insulasi suara yang tinggi ini juga diperlukan

mengingat lokasi tapak berada dekat dengan jalan tol yang mempunyai tingkat

kebisingan cukup tinggi.

Selain itu instalasinya mudah & cepat karena sudah berupa panel-panel yang siap

pasang. Rongga pada tiap panel memberikan patra sendiri pada fasade.

3.6.2. Kaca

Bahan yang digunakan untuk kaca pada jendela adalah kaca Stopsol

Classic Dark Grey setebal 6 mm. Pertimbangannya kaca jenis ini dapat

menurunkan radiasi panas hingga 50%.

3.6.3. Atap

Universitas Kristen Petra

Page 11: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

45

Bahan yang digunakan untuk atap adalah tegola dengan kemiringan 15

derajat karena memberi kesan ringan.

3.7.Perlengkapan Pelayanan dan Utilitas Bangunan

3.7.1.Sistem Air Bersih

Distribusi air bersih menggunakan sistem up-feed karena tandon bawah

& pompa terletak di lantai basement (agar tidak mengganggu tampak). Karena

bangunan ini merupakan massa banyak, maka pada massa yang letaknya terlalu

jauh dari tandon bawah & pompa utama, diberi pompa tambahan.

Pipa Kota/PAM Meteran Tandon Bawah Pompa air

Filter Shaft Air Dapur KM / WC

Skema Sistem Distribusi Air Bersih

3.7.2 Sistem Air Kotor dan Kotoran

Pembuangan air kotor dan kotoran dilakukan melalui pipa-pipa

pembuangan secara vertikal dan horizontal. Pipa-pipa vertikal diletakkan di dalam

shaft. Sedangkan secara horizontal melalui pipa-pipa dengan kemiringan 1%.

Sistem pembuangan air kotor menggunakan septictank dan sumur resap.

WC/KM Shaft Sumur Resap

Dapur Shaft Grease Trap Sumur Resap

Skema Sistem Distribusi Air Kotor

WC/KM Shaft Septictank Sumur Resap

Skema Sistem Distribusi Kotoran

Universitas Kristen Petra

Page 12: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

46

3.7.3 Sistem Air Hujan

Air hujan disalurkan dari atap melalui talang horizontal menuju talang

vertikal pada tiap kolom sampai ke bak kontrol. Dari bak kontrol yang diletakkan

di sekeliling bangunan dengan jarak 10 m, air hujan disalurkan ke saluran kota.

Air Hujan Talang Horizontal Talang Vertikal Bak Kontrol Saluran Kota

Skema Sistem Distribusi Air hujan

3.7.4.Sistem Penghawaan Aktif

Menggunakan sistem AC split dengan pertimbangan jam pemakaian

yang tidak sama untuk semua ruangan, sehingga lebih efisien. Kapasitas besar AC

ditentukan berdasar jenis ruang, kapasitas ruang, serta luasan ruang dengan

penataan outdoor yang dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu tampak

bangunan. Tiap-tiap unit hunian menggunakan sistem aktif. Selain itu, kantor

pengelola juga menggunakan sistem aktif, sedangkan ruang-ruang sirkulasi,

kolam renang, dan restauran memanfaatkan penghawaan alami.

3.6.5.Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasinya menggunakan ramp, tangga karena banyak terdapat

ruang-ruang luar.

3.6.6.Sistem Listrik

Sistem pengaturannya diletakkan di basement kemudian diarahkan ke tiap

massa melalui bawah tanah. Di tiap lantai diberi panel pembagi.

3.6.7.Sistem Pemadam Kebakaran

Universitas Kristen Petra

Page 13: 3.PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Analisis Perilaku · masalah teknis bangunan seperti kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dll. 3.3.1 Organisasi Massa Bangunan Spa ini terdiri dari massa

47

Sistem kebakarannya menggunakan hidran halaman, detector, PAR

(Pemadam Api Ringan). Pada bangunan ini tidak ada hidran gedung,

dengan pertimbangan bangunan hanya terdiri dari 2 lantai.. Untuk ruang-

ruang arsip, gudang produk Spa, perpustakaan, toko buku, digunakan

pemadam api berbahan kimia dan pasir supaya tidak merusak.

3.6.8.Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah menggunakan carry-out system. Pada sistem

ini, sampah dikumpulkan terlebih dahulu secara horizontal dan dijatuhkan secara

vertikal melalui shaft sampah menuju tempat penampungan sampah yang ada di

lantai dasar. Dari tempat penampungan sampah ini, sampah diangkut dan dibuang

ke bak sampah kota.

Universitas Kristen Petra