39-Teluk_Tomini

download 39-Teluk_Tomini

of 149

Transcript of 39-Teluk_Tomini

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    1/149

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    2/149

    KATAPENGANTAR

    aporan Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral di Perairan TelukTomini, Gorontalo merupakan salah satu program dari Pusat Penelitian dan

    Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL), melalui Proyek Pengembangan Geologi

    Kelautan Tematik (PGKT) tahun anggaran 2004.

    Data-data yang dihimpun dari lapangan berupa data-data geologi, geofisika dan

    hidro-oseanografi yang diolah dan dianalisis secara langsung ataupun dilakukan di

    laboratorium. Selain menampilkanissu utama mengenai keterdapatandan

    penyebaran mineral ekonomis, pada laporan ini juga coba disinggung mengenai

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    3/149

    Semua rekan dan kolega di lingkungan Pusat Penelitian dan

    Pengembangan Geologi Kelautan yang turut membantu secara langsung

    maupun tidak langsung dalam penyelesaian laporan ini.

    Kami sadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dansaran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan-

    perbaikan di masa datang.

    Akhir kata, menjadi harapan kami laporan ini dapat bermanfaat bagi kepentingan

    kita bersama. Semoga ridho Allah selalu menyertai kita.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    4/149

    S A R I

    aporan ini selain sebagai wujud pertanggungjawaban dari hasil kegiatan Penyelidikan Potensi

    Sumberdaya Mineral Pantai dan Lepas Pantai di Perairan Pantai Gorontalo, Kabupaten

    Gorontalo dan sekitarnya juga sebagai ajang penyeberluasan informasi, yang dituangkan dalam suatu

    kolokium Puslitbang Geologi Kelautan. Kegiatan penyelidikannya sendiri dimaksudkan untuk mengetahui

    sejauh mana dugaan akan potensi unsur logam dasar (base metal) di atas sebagai jawaban untuk

    mengantisipasi kebutuhan mineral-mineral letakan menurut konsep pembentukan endapan letakan yang

    terjadi di daerah telitian selain sebagai wujud pelaksanaan kegiatan dari Proyek Pengembangan Geologi

    Kelautan Tematik tahun anggaran 2004.

    Tujuan penelitian adalah selain untuk melengkapi data dasar geologi dan geofisikan kelautan juga untuk

    mengetahui penyebaran dan besarnya kandungan dan variasi mineral letakan, khususnya mineral beratyang prospek dan ekonomis secara lateral (horisontal) pada sedimen dasar laut maupun sedimen pantai.

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap 10 contoh singkapan di darat (dan pantai) serta 9

    contoh di lepas pantai dengan menggunakan metoda Atomic Absorption Spectrometric (AAS)berhasil

    mengindentifikasi besaran konsentrasi dari beberapa logam dasar seperti Au Cu Zn dll Dari hasil

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    5/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    B A B I

    PENDAHULUAN

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    6/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    tahun anggaran 2004 adalah suatu bukti nyata dalam melaksanakan

    kewajiban di atas guna pengumpulan data dan inventarisasi geologi dangeofisika kelautan.

    Kecenderungan kebutuhan akan bahan galian yang bersifat konstruksi

    dan sumberdaya alam nirhayati (mineral) meningkat dengan pesat

    seiring dengan pesatnya pembangunan di segala bidang. Sehubungan

    dengan peningkatan tersebut, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi

    sumberdaya mineral harus terus ditingkatkan di seluruh wilayah

    Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.

    Potensi sumberdaya mineral dan bahan galian di pantai dan dasar laut

    di wilayah perairan dan pesisir akhir-akhir ini menjadi suatu alternatif

    pilihan mengingat makin terbatasnya cadangan sumberdaya mineral di

    daratan, mengingat sumberdaya mineral merupakan salah satu dari

    banyak jenis sumber daya alam yang berpotensi untuk dapat

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    7/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penyebaran dan besarnya

    kandungan dan variasi mineral letakan, khususnya mineral berat yangprospek dan ekonomis secara lateral (horisontal) pada sedimen dasar

    laut maupun sedimen pantai yang tercermin dari berbagai kegiatan

    seperti di bawah ini:

    1) Pemetaan sebaran mineral berat di permukaan dasar laut;

    2) Pemetaan kedalaman dan morfologi dasar laut;

    3) Pemetaan karakter garis pantai;

    4) Pemetaan sebaran sedimen permukaan dasar laut;

    5) Pemetaan parameter hidro-oseanografi (pasang surut dan

    kecepatan arus).

    1.3 INDENTIFIKASI MASALAH

    Kurangnya informasi mengenai potensi sumberdaya mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    8/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    diperlukan kelengkapan peralatan yang memadai, maka kerjasama

    antar instansi (dinas) di daerah dengan instansi di pusat perlu mulaidipikirkan.

    Informasi yang dimaksud selain memuat data terkini, hendaknya juga

    mudah diakses, diperbaharui dan dievaluasi dengan kemampuan

    menumpangtindihkan (overlayered) antara satu peta dengan peta

    lainnya dalam satu tampilan sehingga memudahkan para pengambil

    keputusan dalam merancang suatu kebijaksanaan. Untuk memenuhi

    kondisi di atas maka segala luaran (product) informasi tersebut

    haruslah bersifat digital yang dibangun dalam suatu sistim yang

    dinamakan Sistim Informasi Geografis (GIS).

    1.4 GEOLOGI REGIONAL

    Secara regional daerah penelitian merupakan bagian dari kawasan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    9/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    keduanya merupakan sesar-sesar aktif yang merupakan bagian dari

    satu sistim sesar, meskipun hubungan antara keduanya belum dapatdibuktikan. Berdasarkan data seismik yang ada, zona seismik benioff

    memiliki kemiringan ke arah selatan dari parit Sulawesi Utara

    sedangkan gunungapi aktif Una-una, terletak antara Lengan Utara dan

    Lengan Timur Sulawesi, yang kemungkinan merupakan hasil dari sistim

    penujaman ini.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    10/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    1.4.1 Struktur dan Tektonika

    Struktur geologi yang utama di daerah penelitian adalah sesar, berupa

    sesar normal dan sesar mendatar. Sesar normal yang terdapat di G.

    Boliohuto menunjukan pola memancar, sedangkan sesar mendatar

    umumnya bersifat menganan tetapi adapula yang mengiri. Sesar

    tersebut memotong batuan yang berumur tua (Formasi Tinombo)

    hingga batuan yang berumur muda (Satuan Batugamping Klastik).

    Struktur lipatan hanya terdapat setempat, terutama pada Formasi

    Dolokapa dan Formasi Lokodidi, dengan sumbu lipatan secara umum

    berarah barat-timur. Kelurusan banyak tedapat di daerah ini dengan

    arah yang sangat beragam. Kelurusan ini terlihat baik dengan citra

    radar dan foto udara.

    Kegiatan tektonik di daerah ini diduga telah berlangsung sejak Eosen

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    11/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Kegiatan magmatik Diorit Bone yang berlangsung sampai Miosen

    Tengah dilanjutkan oleh kegiatan magmatik Diorit Boliohuto yangberlangsung hingga Miosen Akhir. Bersamaan dengan kegiatan

    magmatik tersebut, terjadilah pengangkatan pada akhir dari Miosen

    Akhir.

    Pada akhir kegiatan magmatik diorit Boliohuto, terjadilah kegiatan

    gunungapi yang menghasilkan Batuan Gunungapi Pani dan breksi

    Wobudu. Pada waktu itu, jalur tunjaman Sulawesi Utara diduga masih

    aktif, dan menghasilkan sejumlah sesar mendatar di bagian barat

    daerah penelitian.

    Pada pliosen terjadi pula kegiatan magmatik yang menghasilkan batuanterobosan granodiorit Bumbulan, yang kemudian diikuti oleh kegiatan

    gunungapi. Kegiatan gunungapi ini berlangsung hingga plistosen Awal

    dan menghasilkan batuan gunungapi Pinogu. Pada saat itu juga terjadi

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    12/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    sesar jurus mendatar di bagian timur lembar serta mengakibatkan

    terangkatnya satuan Batugamping Terumbu.

    1.4.2 Fisiografi Dan Morfologi

    Daerah penelitian merupakan bagian dari lengan Utara Sulawesi.

    Sebagian besar daearah ini ditempati oleh batuan guningapi Tersier.

    Di wilayah tengah bagian timur daerah penelitian dijumpai dataran

    rendah yang berbentuk memanjang, terbentang dari danau Limboto ke

    lembah Paguyaman yang diduga pada awalnya merupakan danau.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    13/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    (1490 m), G. Lemuli ( 1920 m), G. Boliohuto (2065 m), serta G.

    dolokapa (1770). Satuan morfologi ini terutama ditempati oleh batuan

    gunungapi tersier dan batuan plutonik.

    Satuan perbukitan bergelombang terutama dijumpai di daerah selatan

    dan disekitar Tolotio. Satuan ini pada umumnya menunjukan bentuk

    puncak membulat dengan lereng yang relatif landai dan berjulang

    kurang dari 200 m. satuan morfologi perbukitan bergelombang

    terutama ditempati oleh batuan gunungapi dan batuan sedimen

    berumur Tersier hingga Kuarter.

    Satuan dataran rendah dijumpai di daerah selatan daerah penelitian,

    disepanjang pesisir selatan. Di lembah Paguyaman dan di sekitar danau

    Limboto umumnya ditempati oleh aluvium dan endapan danau.

    1.4.3 Stratigrafi Regional

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    14/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    utara bagian barat dari lembar ini. Ketinggian dari satuan ini ada yang

    mencapai 100 m di atas permukaan laut.

    Qpl ENDAPAN DANAU : Batulempung, Batupasir dan Kerikil.

    Endapan ini pada umumnya didominasi oleh Batulempung yang berwarna

    abu-abu kecoklatan; setempat mengandung sisa tumbuhan dan Lignit.

    Di beberapa tempat terdapat Batupasir berbutir halus hingga kasar,

    serta Kerikil. Pada batupasirnya setempat terdapat struktur Silang

    siur berskala kecil.

    Umumnya satuan ini masih belum padu. Umurnya diperkirakan Plistosen

    sampai Holosen. Sebaran batuan ini terutama menempati daerah

    lembah Paguyaman dan di sekitar danau Limbioto. Ketebalannyamencapai 94 m, dialasi oleh batuan Diorit (Trail, 1974).

    QTs MOLASA CELEBES SARASIN DAN SARASIN (1901) :

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    15/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Pegunungan Bone, Gunung Mongaladia dan Pusian terdiri breksi

    gunungapi yang berkomposisi Andesit Piroksen dan Dasit. Tufa yang

    terutama tersingkap di daerah sekitar Gunung Lemibut dan Gunung

    Lolombulan kebanyakan berbatu apung, kuning muda, berbutir sedang

    sampai kasar, setempat mengandung sisipan batuan gunungapi yang

    bersifat menengah sampai basa. Lavanya kelabu muda hingga tua,

    pejal, dan umumnya berkomposisi Andesit Piroksen.

    Termasuk ke dalam satuan ini adalah batuan Gunungapi Pinogu yang

    diperkirakan berumur Pliosen hingga Plistosen.

    Tmbo DIORIT BOLIOHUTO : Diorit dan Granodiorit. Satuan ini

    terdiri dari batuan Diorit sampai Granodiorit yang mengandung kuarsasampai 20 % dengan kandungan Feldspar dam Biotit yang cukup

    menonjol. Di beberapa tempat dijumpai Senolit bersusunan basa,

    menunjukan kemungkinan batuan dioritan tersebut berasosiasi dengan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    16/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Batugamping. Breksi gunungapi dan Aglomerat tersusun dari pecahan

    batuan bersifat menengah sampai basa, kelabu dan hijau, pejal,

    sebagian terkersikkan kelabu muda, kompak, berbutir halus. Lava,

    kelabu kehijauan, berkristal halus sampai sedang; sebagian

    mengandung urat Kalsit, Pirit, dan Kalkopirit; terdiri dari Andesit

    Hipersten, Andesit Horblende dan Dasit. Lava yang dapat dipetakan

    (Tmvl) di sebelah timur Danau Mala terdiri dari dasit. Sisipan

    batugamping kelabu mengandung fosil Lepidocyclina sumatrensis

    (BRADY), Lepidocyclina cf.verbeeki (NEWTON & HOLLAND),

    Lepidocyclina parva (OPPENOORTH), Myogypsina thecidaeformis

    (RUTTEN), dan Austrotrillina howchini (SCHLUMBERGER). Umur

    satuan batuan ini adalah Miosen awal sampai Miosen tengah. Termasuk

    ke dalam satuan ini adalah batuan Gunungapi Bilungala.

    BATUAN TEROBOSAN :batuan terobosan ini terutama terdiri dari

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    17/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    dari plagioklas dan piroksen. Lava basal terkekarkan berwarna abu-

    abu tua sampai abu-abu kehijauan, banyak mengandung Barik kuarsa,

    mengalami kloritisasi dan pengepidotan, serta mengalami pengisian

    oleh Zeolit.

    Lava berstruktur bantal, yang sebagian bersusunan spilit berwarna

    abu-abu tua, dan sering dijumpai Zeolit sebagai mineral pengisi. Lava

    bantal bertekstur hipokristalin-porfiroafanitik, dengan hablur sulung

    utamanya berupa piroksen dan plagioklas telah teralbitkan, serta

    berubah menjadi karbonat. Di beberapa tempat dijumpai karbonat

    atau kalsit sebagai pengisi rongga-rongga atau sebagai urat-urat.

    Sedangkan lava yang bersusunan Andesit berwarna abu-abu dan

    bertekstur hipokristalin-porfiritik, serta tidak banyak dijumpai dalam

    formasi ini.

    Breksi gunungapi berwarna abu-abu tua berukuran butir sekitar 2 6

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    18/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    konkoidal. Batugamping ini dijumpai sebagai lapisan berselingan dengan

    batugamping abu-abu, batulanau dan batupasir, dan juga dijumpai

    sebagai pengisi di antara struktur bantal pada lava basal. Sedangkan

    batugamping abu-abu pada umumnya sangat kompak dan pejal, dan

    dijumpai dalam jumlah sedikit.

    Batuan termetamorf rendah dijumpai hanya di dekat G. Tamboo dan di

    dekat G. Annual, dan diduga terbentuk karena pengaruh sesar. Batuan

    ini terdiri dari Milonit, Filit dan basal terdaunkan. Milonit berwarna

    coklat, terkekarkan, secara megaskopis menunjukan perpaduan yang

    buruk, berbutir halus sampai sekitar 2 mm; tersusun oleh Kuarsa

    polikristalin, Serisit dan Oksida besi. Serisit dan Oksida besi juga

    dijumpai sebagai mineral pengisi pada kekar. Filit berwarna abu-abu,

    mununjukan perdaunan terbuka yang terbentuk oleh penjajaran

    mineral Kuarsa dan Aktinolit; serta bertekstur subidioblastik dan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    19/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    km, yang diselingi oleh batuan sedimen. Formasi Tinombo ini diduga

    merupakan alas bagi satuan batuan lain di daerah ini.

    Kandungan fosil didaerah ini sukar untuk didapatkan, baik di Lapangan

    maupun pada analisis di Laboratorium. Trail (1974) mengungkapkan

    bahwa kemungkinan umur Formasi ini adalah Eosen hingga Miosen

    Awal. Sedangkan Ratman (1976) dan Sukamto (1975) menyebutkan

    bahwa Formasi Tinombo atau batuan sejenisnya berumur Mesozoikum

    Akhir hingga sekitar Oligosen. Berdasarkan posisi stratigrafi, Formasi

    Tinombo tertindih secara tidak selaras oleh Formasi Randangan yang

    diperkirakan berumur Miosen Tengah hingga Awal dari Miosen Akhir.

    Penentuan umur pada Lava basal dari Formasi ini di Lembar

    Kotamobagu oleh Samodra menunjukan umur 51,9 juta tahun, atau

    Eosen Awal, oleh karena itu Formasi Tinombo diperkirakan berumur

    Eosen hingga Oligosen. Tebal Formasi ini diperkirakan mencapai ribuan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    20/149

    Peny

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    21/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    B A B II

    PROFIL WILAYAH

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    22/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    dari propinsi sulawesi Utara berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 38

    tahun 2000.

    Secara geografis Propinsi Gorontalo terletak diantara 1210804 -

    1233209 BT dan 002404 - 010230 LU dan berbatasan masing-

    masing dengan:

    Utara dengan Laut Sulawesi; Selatan dengan Teluk Tomini;

    Timur dengan Propinsi Sulawesi Utara dan sebelah barat

    dengan Propinsi Sulawesi Tengah.

    Propinsi Gorontalo terletak di dataran yang berbentuk semenanjung

    dan diapit oleh dua perairan yakni Laut sulawesi di sebelah utara dan

    Teluk Tomini di sebelah selatan. Memiliki 58 pulau-pulau kecil yang

    tersebar di kabupaten-kabupaten, menempati areal seluas 12.215,45

    km2 atau 0,15% dari luas Indonesia dan memiliki garis pantai

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    23/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Posisi Teluk Tomini sendiri secara administrasi mencakup 3 (tiga)

    wilayah propinsi dan 7 (tujuh) kabupaten/ kota, yakni:

    Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bolaang

    Mongondow (Propinsi Sulawesi Utara), Kabupaten Gorontalo,

    Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwatu

    dan Kabupaten Bone Bolango (Propinsi Gorontalo);

    Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten parimo

    (Propinsi Sulawesi tengah);

    Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Poso dan

    Kabupaten Banggai (Propinsi Sulawesi Tengah)

    Secara topografis kedua perairan tersebut memiliki perbedaan yang

    cukup menyolok dimana perairan pantai utara relatif lebih landai

    (terutama di Teluk Kwandang) dimana kedalaman 200 meter masih

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    24/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Kondisi keadaan alam di daerah ini di selatannya di sepanjang pantai

    merupakan daerah yang berbukit-bukit sedangkan pantai utara

    sebagian besar merupakan hamparan hutan mangrove atau dataran

    pantai sebagai lanjutan dari pegunungan. Sekitar 69,7% wilayah prop.

    Gorontalo terdiri atas hamparan lahan dengan kemiringan lereng lebih

    dari 40% disusul oleh kelas lereng datar (0-2%) dan kelas-kelas

    lainnya.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    25/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Gambar 2.1

    : Lokasi Kegiatan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    26/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Bolaang

    Bolaang Uki

    Modayang

    Kotabunan

    Lolayan

    Passi

    Kotamobagu

    Dumoga

    213.23

    1122.43

    195.42

    699.18

    417.25

    260.93

    29.6

    1279.55

    23056

    28549

    28782

    29753

    34475

    34893

    60576

    66430

    108.13

    25.43

    147.28

    42.55

    82.62

    133.73

    2046.49

    51.92

    2. Kota Gorontalo

    Kota Barat

    Kota Selatan

    Kota Utara

    64.79

    19.26

    28.82

    16.71

    134198

    28137

    64434

    41627

    2071.28

    1460.90

    2235.74

    2491.14

    3. Kabupaten Gorontalo

    AnggrekAtinggola

    Batudaa

    Batudaapantai

    5388.08

    -259.96

    298.05

    162.25

    488340

    -14476

    55115

    17250

    90.63

    -55.69

    184.92

    106.32

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    27/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    2.2 KONDISI FISIK

    Iklim

    Bulan basah berlangsung selama 7 - 9 bulan dan bulan kering 1 - 3

    bulan. Curah hujan berlangsung secara tidak merata yaitu tertinggi

    terjadi pada bulan Desember - Januari dan bulan Juni - Juli. Suhu

    udara berkisar antara 29,4C hingga 30C.

    Tanah

    Pedogenesa (jenis tanah yang terbentu) di daerah setempat erat

    kaitannya dengan litologi di daratan kawasan Teluk Tomini. Tanah di

    daerah kepulauan umumnya terbentuk dari bahan induk tanah berupabatu gamping, napal, aluvium dan sedikit granit, kuarsit dan filit.

    Jenis tanah yang banyak dijumpai di wilayah kepulauan Teluk Tomini

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    28/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Mongondow terutama kelapa. Hutan banyak tumbuh di Kabupaten Poso

    dan Kabupaten Banggai. Vegetasi semusim (padi dan palawija) banyak

    tumbuh di dataran rendah yang mempunyai cukup air, misalnya di

    Kabupaten Bolaang Mongondow yang merupakan lumbung padi Sulawesi

    Utara.

    Penggunaan lahan (land use) untuk pemukiman terutama terdapat di

    daerah dataran rendah yang mempunyai akses bebas ke arah perairan

    Teluk Tomini. Intensitas penggunaan lahan sebagai pemukiman

    memperlihatkan kecenderungan ke arah dataran rendah sepanjang

    pesisir Teluk Tomini dengan konsentrasi tinggi terdapat di Kota

    Gorontalo yang mempunyai pelabuhan besar sebagai transit seluruh

    komoditas dari dan ke Kawasan Pengelolaan terpadu (Kapet) Batui dan

    Bitung. Selain digunakan sebagai lahan pemukiman, dataran rendah

    juga dimanfaatkan sebagai lahan persawahan, terutama pada dataran

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    29/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    permukaan. Daerah upwelling merupakan daerahyang subur karena

    gerakan masa air dari lapisan dalam banyak membawa zat-zat hara

    yang diperlukan untuk pertumbuhan fitoplankton yang pada gilirannya

    merupakan makanan zooplankton, yang berpotensi habitat bagi

    populasi ikan.

    Daerah upwelling yang ditandai dengan perubahan temperatur yang

    membesar, terjadi disekitar perairan Teluk Tomini, kepulauan Togean,serta di perairan utara dan selatan Gorontalo, intensitasnya semakin

    menguat. Di beberapa daerah lain juga terjadi perubahan temperatur

    yang membesar atau upwelling, diantaranya adalah disepanjang pantai

    Manado dan Bitung dengan intensitasnya yang cukup kuat.

    Salinitas

    Salinitas rata-rata permukaan laut perairan teluk Tomini sepanjang

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    30/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    potensi pariwisata, seperti wisata bahari yang sesungguhnya cukup

    prospektif namun belum dimanfaatkan secara optimal, baik oleh

    masyarakat, pemerintah maupun investor. Ini tiada lain disebabkan

    karena untuk mengembangkan sektor tersebut perlu

    mempertimbangkan faktor lain yang tak kalah penting seperti

    penyediaan fasilitas dan aksesbilitas yang memerlukan penanganan

    secara terpadu dan lintas sektoral selain sikap sosio-kulturmasyarakat yang mendukung.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    31/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    B A B III

    METODOLOGI

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    32/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    minimal 8 (delapan) satelit, dimana setelah diaktifkan dan deprogram

    akan terlihat posisi titik-titik koordinat secara geografis dalam

    bentuk lintang dan bujur dengan bidang proyeksi Universal Transver

    Mercator (UTM) yang dapat disimpan dan langsung dibaca pada layer

    monitor, dimana PDOP yang diambil kurang dari 2.

    Pengambilan data lintasan penelitian kedalaman dasar laut dilakukan

    dengan rentang waktu setiap 1 (satu) menit, begitu pula untuk data

    lintasan seismik. Sebelum melaksanakan pengambilan data, target

    posisi kapal disesuaikan dengan rencana lintasan yang telah diplot

    kedalam perangkat GPS, sehingga semua olah gerak kapal, termasuk

    arah haluan (heading), posisi kapal (pos), arah terhadap target

    berikutnya (azimuth) maupun jaraknya dapat dipantau dan diikuti

    melalui monitor.

    Alat penunjang penentu posisi adalah theodolit waterpass yang

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    33/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Pengamatan dari kegiatan ini dilakukan secara langsung dan visual

    dengan memperhatikan segala fenomena yang terkait dengan

    berbagai proses yang terjadi langsung di sepanjang garis pantai

    secara deskriptif. Karena pengamatan yang dilakukan secara

    langsung, hasil dari kegiatan ini sangat bergantung pada waktu saat

    pengamatan dilakukan, baik itu berupa jam (pasang atau surut) atau

    musim (penghujan atau kemarau).

    Hal utama yang diamati yang mendasari kriteria pembagian

    karakteristik pantai nantinya, adalah: jenis material pantai dan

    litologi penyusun tebing pantai, morfologi atau relief pantai serta

    proses pantai yang menyertainya.

    3.2.2 Pengambilan Contoh Sedimen Pantai Dan Darat

    Kegiatan pengambilan contoh sedimen pantai dan darat umumnya

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    34/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    gema (echosounder) merk Odom Hydrotrack (Gambar 3.1) yang

    bekerja dengan prinsip pengiriman pulsa energi gelombang suara

    melalui transmitting transducer secara vertikal ke dasar laut.

    Kemudian gelombang suara yang dikirim ke permukaan dasar laut

    dipantulkan kembali dan diterima oleh receiver tranducer.

    Sinyal-sinyal tersebut diperkuat dan direkam pada recorder

    dalam bentuk grafis maupun digital.

    Posisi transducer echosounder berada 0,5 meter dari permukaan

    air di sebelah kiri kapal dan berjarak lebih-kurang 3 meter dari

    antena GPS.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    35/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    dilakukan pada bagian permukaan dasar lautnya, biasanya untuk

    sedimen kasar yang bersifat lepas dan urai (Foto 3.2).

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    36/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    3.3.3 Seismik Pantul Dangkal

    Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh ketebalan lapisan

    termuda (isopach) terutama yang diduga sebagai tempat

    terakumulasinya mineral berat permukaan dasar laut dan untuk

    mengetahui penyebaran serta penerusannya secara horisontal

    berikut interpretasi ketebalannya.

    Metoda ini menggunakan sistem perangkat seismik pantul dangkal

    berresolusi tinggi tipe uniboom/ boomer (Foto 3.3) dengan

    sumber energi 300 joule, lintasan kurang lebih bersamaan dengan

    lintasan pemeruman. Metoda ini merupakan metoda yang dinamis

    dan menerus dengan memanfaatkan hasil pantulan gelombang

    akustik oleh bidang pantul akibat adanya perbedaan berat jenis

    pada bidang batas antara lapisan sedimen yang satu dengan yang

    lainnya Gelombang atau signal yang dipantulkan oleh permukaan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    37/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    b.

    a

    Foto 3.3

    Perangkat seismik uniboom (katamaran,3.3a dan hidrofon,3.3b)

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    38/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    3.4 PENGAMATAN DINAMIKA AIR LAUT

    3.4.1 Pasang Surut

    Pasang surut adalah proses naik turunnya (elevasi) muka laut

    secara hampir periodik karena pengaruh gaya tarik benda-benda

    angkasa, terutama bulan dan matahari. Untuk memprediksi

    kondisi pasut dengan akurasi yang baik diperlukan data

    pengukuran paling sedikit selama 15 hari. Tujuan dari pengamatan

    pasang surut adalah untuk menghitung tinggi muka laut rata-rata

    guna pembuatan peta batimetri.

    Pengamatan pasang surut pada penyelidikan ini dilakukan dengan

    menggunakan rambu ukur (peal schaal)yang ditempatkan di lokasi

    pengamatan pelabuhan Feri Gorontalo(Foto 3.5).

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    39/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    3.4.2 Arus

    Pengukuran arus dilakukan dengan cara statis, yaitu dengan

    memasukan instrumen pengukur arus valeport 106 (Foto 3.6)

    pada kedalaman 1, 5, 15 dan 20 meter dengan waktu pengamatan

    selama 26 jam. Dari hasil pengukuran ini diperoleh informasi

    mengenai kecepatan dan arah dominan arus dari setiap kedalaman

    yang diamati.

    l d k b l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    40/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    pengukur, berupa arah relatif datangnya gelombang yang diplot

    pada setiap stasiun pengamatan yang kemudian disebandingkan

    dengan data angin tahunan dari stasiun terdekat untuk

    mengetahui arah dominan angin khususnya angin yang dianggap

    dapat membangkitkan gelombang yaitu yang memiliki kecepatan

    diatas 10 knot.

    3.5 PEMPROSESAN & ANALISIS DATA GEOLOGI

    Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan di lapangan, baik

    merupakan kegiatan analisa di laboratorium maupun kegiatan

    penafsiran dari data-data yang diperoleh di lapangan. Kegiatan ini

    pada dasarnya meliputi:

    3.5.1 Analisa Besar Butir (Granulometri)

    P lidik P i S b D Mi l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    41/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis, tekstur dan

    parameter statistik sehingga diketahui lingkungan pengendapan

    dari sedimen dimana mineral tersebut terakumulasi.

    P lidik P t i S b D Mi l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    42/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    3.5.2 Analisa Mineral Berat

    Analisa ini dilakukan secara metoda basah (wet method)dengan

    menggunakan larutan berat bromoform (BJ 2,89); (Foto 3.8) dan

    metode kering (dried method) khusus untuk contoh daratnya

    dengan menggunakan isodinamik separator. Ke-dua metoda di

    atas dimaksudkan untuk memisahkan mineral berat dan mineral

    ringannya, karena umumnya mineral letakan yang ada dalam

    bentuk mineral berat yang selanjutnya diamati secara

    mikroskopis guna mengetahui variasi mineral beratnya. Analisa ini

    dimaksudkan juga untuk menghitung konsentrasi setiap mineral

    yang ditemukan (dalam porsen berat).

    P lidika P t i S b r Da a Mi ral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    43/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    3.5.3 Analisa Geokimia

    Analisa ini dilakukan dengan metoda Atomic Absorption

    Spectrometric (AAS); (Foto 3.9)untuk mengindentifikasi secara

    khusus unsur logam seperti Au, Cu, Zn dll termasuk

    konsentrasinya, analisa unsur utama (major element) guna

    mengetahui komposisi utama pembentuk batuan, selain juga

    diperlukan analisa titrasi untuk mengetahui beberapa unsur

    (senyawa) tertentu.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    44/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    setiap mineral selain itu dapat dikenali pula ada/tidaknya alterasi

    yang terjadi berdasarkan adanya mineral ubahan yang teramati.

    Foto 3 10

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    45/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    kedalaman di atas ditransformasikan dalam bentuk tiga demensi

    (3-D) dengan menggunakan program Surfer 7.

    3.6.2 Penafsiran Data Seismik

    Dalam penafsiran rekaman seismik dilakukan dengan

    menggunakan data pembanding berupa: Peta Geologi Lembar

    Tilamuta dan Kotamobagu. (Puslitbang Geologi, 1976).

    Penafsiran data seismik ini dilakukan dengan maksud untuk

    merekonstruksi kondisi geologi termasuk struktur yang

    menyertainya serta lapisan-lapisan sedimen bawah permukaan

    selain itu bila memungkinkan dapat pula mengetahui ketebalan

    sedimen terkini yang sedikit banyak berpengaruh dalam

    mengetahui kondisi akumulasi endapan mineral letakannya.

    Struktur bawah permukaan diharapkan dapat ditafsirkan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    46/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    B A B IV

    H

    A S I L

    lidik i b Mi l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    47/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    teknis seperti kesesuaian dengan metode survei lain seperti seismik

    terhadap waktu, maka waktu dan posisi yang terplotting dalam peta

    lintasan posisi diambil setiap rentang 1 menit.

    4.2 PENELITIAN DAN PEMETAAN GEOLOGI KAWASAN PANTAI

    4.2.1 Pemetaan Karakteristik Pantai

    oleh: Noor CD. Aryanto dan Deny Setiady

    Lokasi kegiatan penyelidikan yang secara geografis terdapat di dalam

    teluk memberikan kenampakan morfologi yang lengkap dan menarik,

    dimana morfologi perbukitan dengan lereng-lereng bukit yang curam

    maupun pedataran dengan hamparan pasir pantai yang luas dapat

    dijumpai di lokasi ini.

    Secara penafsiran awal karakteristik pantai lokasi kegiatan dapat

    P lidik P t i S b D Mi l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    48/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Pantai Indah di pantai ini tersusun atas batuan diorit hanya dengan

    ukuran bongkah yang lebih kecil daripada di Pantai Indah. Pemanfaatan

    pantai di lokasi ini yang dirasa penting adalah sebagai sarana pelabuhan

    utama Propinsi Gorontalo, baik sebagai pelabuhan angkutan barang

    maupun pelabuhan penyeberangan penumpang antar pulau (reguler).

    Namun demikian yang patut disayangkan adalah munculnya banyak

    bangunan semi-permanen yang sangat jelas terlihat di sepanjang sisitimur arah masuk ke pelabuhan sehingga memberikan kesan kumuh

    karena penataannya yang kurang terintegrasi.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    49/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    ini, adalah pantai yang tidak memiliki dataran paras pantai (beach

    face) meiliki bentukan berupa gawir dengan kemiringan lereng lebih

    dari 60. Umumnya jenis pantai ini menyusun morfologi tanjung,

    seperti di daerah Oluhuta, Olele, Bilungala, Manunggang Daa dan

    Tombulitato (Foto 4.2, 100_0056).

    Pemanfaatan jenis pantai ini umumnya berupa hutan baik yang

    diusahakan oleh pemerintah daerah maupun penduduk setempat berupa

    perkebunan jagung juga tanaman keras lainnya.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    50/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    sebagai hasil rombakan foram besar dan pasir yang tersusun atas

    material rombakan batuan beku dan volkanik (lithic), (Foto 4.3,

    100_055).

    Pemanfaatan jenis pantai ini biasanya berupa tempat pendaratan kapal

    nelayan disamping sarana dan prasarana nelayan lainnya, seperti TPI

    atau bahkan tempat pemukiman nelayan.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    51/149

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    52/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    53/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    4.2.2 Satuan Geomorfologi Darat

    oleh: Noor CD. Aryanto

    Telah dipaparkan di bab terdahulu bahwa morfologi darat

    Gorontalo karena faktor geologi (litologi dan struktur) memiliki

    bentukan yang demikian variatif, sehingga dipandang perlu

    dibuat satuan geomorfologinya.

    Penentuan satuan geomorfologi daerah telitian dilakukan melalui

    beberapa tahapan, tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai

    berikut:

    A. Pembuatan peta kemiringan lereng

    Pembuatan peta lereng dalam persen (%) dari peta topografi

    yang ada, dilakukan dengan metodeWenworth.

    Pada peta topografi yang menjadi dasar pembuatan peta lereng

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    54/149

    y k yPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    B. Pengklasifikasian morfologi daerah telitian

    Pengklasifikasian ini dilakukan dengan memasukkan data sudut

    lereng/kemiringan lereng ke dalam klasifikasi Van Zuidam,

    1979. Berdasarkan klasifikasi tersebut dapat diketahui bahwa

    daerah telitian memiliki kemiringan lereng sebagai berikut:

    Kemiringan lereng (8.33 % - 12.5 %) landai

    Kemiringan lereng (16 % - 18.75 %)

    sedang Kemiringan lereng (21.43 % - 50 %) curam

    Kemudian hasil analisa dengan menggunakan metode Wenworth

    dimasukkan ke dalam Klasifikasi Lereng dan Satuan Relief maka

    diperoleh hasil sebagai berikut:

    Lereng (8.33%-12.5%) Topografi

    berombak/bergelombang dengan kemiringan lereng

    rendah.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    55/149

    y k yPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    E. Penentuan Pola pengaliran

    Penentuan pola pengaliran dilakukan untuk membantu

    interpretasi indikasi dan faktor-faktor yang berpengaruh pada

    daerah yang ada. Pola pengaliran dapat diketahui dari analisa

    pola pengaliran yang terdapat pada peta topografi (diuraikan

    dalam sub bab tersendiri).

    F. Penentuan Satuan Geomorfologi

    Penentuan satuan geomorfologi dengan memperhatikan aspek

    litologi, genetik, relief. Dari berbagai aspek tersebut kemudian

    ditentukan satuan geomorfologinya yang kemudian dibuat dalam

    tabel berikut:

    SatuanGeomorfologi

    Relief Genetik LitologiPola

    pengaliranSimbol

    - Batugamping Koral.F.Tinombo; lava, basal,

    lava andesit breksi

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    56/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    rendah/landai

    Perbukitan

    kompleksberlereng curam

    Perbukitan

    Vulkanik

    struktur,intrusi

    - Batuan gunungapi:

    breksi gunungapi, tufa,

    lava.- Batuan gunungapi:

    breksi gunungapi,aglomerat, lava

    mengandung sisipanbatupasir, batulanau,

    serpih danbatugamping.

    - Batuan terobosan:granit, granodiorit,

    diorit.

    Dendritik

    Tabel 4.1

    Satuan Geomorfologi Daerah Telitian

    Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat diperoleh satuan

    geomorfologi daerah telitian adalah sebagai berikut (Gambar

    4.3; Peta Satuan Geomorfologi Darat):

    1.Satuan geomorfologi perbukitan vulkanik berlereng curam

    PK

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    57/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Litologi satuan ini didominasi oleh batuan gunungapi, dengan

    demikian dapat diinterpretasikan bahwa genetik atau proses

    yang bekerja pada pembentukan bentuklahan daerah ini adalah

    vulkanik. Berdasarkan relief, genetik, litologi, pola pengaliran

    yang ada maka daerah ini dimasukkan ke dalam Satuan

    Geomorfologi Perbukitan vulkanik berlereng curam.

    2.

    Satuan geomorfologi perbukitan vulkanik berlereng sedang

    Satuan geomorfologi perbukitan vulkanik berlereng sedang ini

    menempati daerah Bongo Timur, Pohe, Donggala, Tenda, dengan

    relief perbukitan dengan kemiringan lereng sedang yang

    berkisar antara 15% sampai 20%. Pola pengaliran daerah ini

    adalah paralel. Litologi daerah dengan satuan geomorfologi

    perbukitan vulknik ini adalah Batuan gunungapi: Breksi, Tufa,

    L d i lit l i d i dik ik h il d i

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralT l k T l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    58/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    (i) Batuan gunungapi: Breksi, Aglomerat, Lava, sisipan Batupasir.

    (ii) Batuan gunungapi: Breksi gunungapi, Tufa, Lava.

    Litologi didominasi oleh batuan gunungapi, dengan demikian

    dapat diinterpretasikan proses yang bekerja pada pembentukan

    lahan (genetik) daerah ini adalah vulkanik Selain itu dari peta

    geologi diketahui adanya pengaruh struktur geologi, maka

    genetik daerah telitian adalah struktur juga. Berdasarkanrelief, genetik, litologi, pola pengaliran yang ada maka daerah

    ini dimasukkan ke dalam Satuan Geomorfologi Perbukitan

    kompleks berlereng sedang.

    4. Satuan geomorfologi Perbukitan Struktural berlereng landai

    Satuan geomorfologi perbukitan struktural berlereng landai ini

    menempati daerah dekat sungai Bone, dengan relief perbukitan

    dan kemiringan lereng landai yang berkisar antara 8.33% sampai

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralP i T l k T i i G l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    59/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    dimasukkan ke dalam Satuan Geomorfologi Perbukitan

    struktural berlereng landai.

    5.Satuan Geomorfologi Perbukitan Kompleks Berlereng Curam

    Satuan geomorfologi perbukitan kompleks berlereng curam ini

    menempati daerah Olele, Tolotio Kiki, Tamboo, Mobuhu,

    Bilungala, Tihu, Tongo, Botungobungo, Uabanga Tengah,

    Tambulitato, dengan relief perbukitan dengan kemiringan

    lereng curam yang berkisar antara 21.42% sampai 50%. Litologi

    daerah telitian adalah

    (i) Batuan gunungapi: Breksi gunungapi, Tufa, Lava.

    (ii)Batuan gunungapi: Breksi gunungapi, Aglomerat, Lava,

    mengandung sisipan Batupasir, Batulanau, Serpih dan

    Batugamping.

    (iii)B t t b G it G d it Di it

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralP i T l k T i i G t l

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    60/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Berdasarkan relief, genetik, litologi, pola pengaliran yang ada

    maka daerah ini dimasukkan ke dalam Satuan Geomorfologi

    Perbukitan kompleks berlereng curam.

    4.2.3 Penentuan Pola Aliran

    oleh: Noor CD. Aryanto dan Yogi Noviadi

    Secara umum daerah telitian seperti terlihat di Peta Pola Aliran

    (Gambar 4.4)memiliki 3 pola pengaliran, sebagai berikut:

    1. Pola pengaliran paralel

    Pola pengaliran paralel ini mengindikasikan bahwa sungai terbentuk

    dari aliran cabang-cabang sungai yang sejajar atau paralel pada

    bentang alam yang panjang serta mencerminkan kemiringan lereng

    yang cukup besar dan hampir seragam.

    P l li i i di d h t liti b

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    61/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    62/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    debit airnya besar sedangkan pada musim kemarau debit airnya

    kecil sampai kering.

    2. Pola pengaliran Dendritik

    Pola pengaliran ini mengindikasikan bahwa sungai memiliki bentuk

    menyerupai cabang-cabang pohon, mencerminkan batuan yang sama

    (homogenitas batuan) atau tanah yang seragam, lapisan sedimen

    horizontal atau miring landai, kontrol struktur tidak begitu nampak.

    Pola pengaliran ini dimiliki oleh:

    Sungai pola pengaliran dendritik berjenis sungai permanen

    (aktif) terdapat di sebelah barat dan timur daerah

    Batulanggelo, Sungai Dutula Olohuta, sungai Dutula Tolotio,

    Sungai Dutula Uabanga, Sungai Dutula Mopuya Daa, Sungai

    Dutuna Matango, sungai di sebelah Timur Tiumbolo dan

    b i k il i i b di S i B

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    63/149

    Perairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Pola pengaliran Subdendritik yang berjenis sungai permanen

    (sungai aktif) terdiri dari Sungai Dutula Bilungala, Sungai

    Dutula Tambulitato, Sungai Dutuna Tulaboto dan sebagian

    besar sungai yang bermuara di Sungai Bone dimana sungai ini

    merupakan sungai yang debit airnya tetap

    .

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    64/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    65/149

    k , G

    4.3 PENELITIAN GEOLOGI DASAR DAN BAWAH LAUT

    4.3.1 Pengukuran Kedalaman Dasar Laut

    oleh: D. Ilahude dan Adrian Ibrahim

    Berdasarkan lintasan posisi pengambilan data dilakukan pula secara

    bersamaan kegiatan pemeruman untuk mengetahui kedalaman dasar

    laut berikut bentuk morfologinya. Berdasarkan hasil ekstrapolasi dari

    titik-titik kedalaman dari setiap lokasi pengambilan data diperoleh

    Peta Kontur Batimetri (Gambar 4.5)dengan kedalaman laut berkisar

    antara 25 sampai 500 meter dengan 2 pola kontur; (1) batimetri

    dengan pola kontur tertutup (closure) dengan kedalaman semakin

    besar ke arah pusat, terlihat mulai daerah Lamu, kemudian LeatoSelatan, Tamboo, Inengo, Modelomo, Molutabu Timur, Oluhuta, Olele,

    Tolotio Kiki, Mobuhu, Uabanga Tengah; (2) Kontur batimetri dengan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    66/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    67/149

    G

    4.3.2 Satuan Morfologi Dasar Laut

    oleh: Yogi Noviadi dan Adrian Ibrahim

    Dari peta tersebut denggan menggunakan program surfer 7.0

    diperoleh gambaran umum mengenai bentuk morfologi dasar lautnya

    sehingga dapat dibagi menjadi tiga (3) satuan morfologi dasar laut,

    yaitu:

    1.

    Satuan Morfologi Tinggian

    2. Satuan Morfologi Lereng Pantai

    3. Satuan Morfologi Lembah

    Satuan Morfologi Dasar Laut Tinggian

    Satuan morfologi tinggian merupakan kenampakan bentuk permukaan

    dasar laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan

    s kit bi s di i ik l h d b kit b kit di it

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    68/149

    Satuan Morfologi Dasar Laut Lembah

    Satuan morfologi lembah ini merupakan kenampakan morfologi dasar

    laut yang kenampakannya dari suatu dataran sampai mempunyai

    kemiringan yang relatif besar.

    Satuan morfologi ini pada umumnya merupakan suatu kenampakan

    morfologi dasar laut yang memiliki kedalaman yang besar. Satuan

    lembah ini terdapat di bagian tengah dan tepi Teluk Tomini meliputi

    daerah Leato, Leato Selatan, Inengo, Molutabu Barat, Molutabu

    Timur, Olele, Mobuhu, Tolotio Kiki, Tongo, Uabanga Tengah, dan

    daerah bagian Timur dari dari daerah telitian. Satuan sedimen yang

    menyusun satuan ini pada umumnya lanau, pasir krikilan. Satuan ini

    mempunyai luas kurang lebih 35 % dari daerah telitian.

    Khusus untuk daerah lepas pantai Olele yang oleh pemerintah daerah

    setempat diproyeksikan sebagai daerah wisata selam coba

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    69/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    70/149

    Di daerah Batulanggelo, Olimoo, Lamu yang diwakili oleh antara

    lain GRTL-05. Satuan Sedimen Krikil Pasiran ini berbentuk

    memanjang dan menempati daerah pantai dan laut dengan

    kedalaman antara 0 sampai (75m) dan makin dalam ke arah timur

    hingga kedalaman kurang-lebih 100 m.

    Kerikil pasiran ini diinterpretasikan berasal dari material-

    material vulkanik yang tererosi yang menjadi tempat sungai

    berada, dimana material-material vulkanik tersebut lapuk dan

    tertransport oleh sungai sampai ke pantai. Proses transportasi

    material sedimen sampai ke pantai sangat erat kaitannya dengan

    curah hujan yang tinggi di daratan bagian Utara Gorontalo,

    dimana pada saat curah hujan tinggi maka banyak sedimendaratan yang terangkut oleh limpasan permukaan dan terbawa

    sampai ke muara-muara sungai.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    71/149

    maka Terumbu tidak dapat hidup dan tidak dapat berkembang

    dengan baik.

    Di daerah Tolotio Kiki diwakili oleh antara lain GRTP-35. Satuan

    sedimen Krikil pasiran ini menerus ke bagian tengah laut dan

    terdapat pada kedalaman 0 sampai (200m). Kerikil pasiran ini

    diinterpretasikan berasal dari pelapukan batuan vulkanik yang

    dilalui oleh sungai, material-material vulkanik yang dilalui oleh

    sungai tertranspor melalui Sungai Dutula Tolotio dan sampai ke

    pantai dan bukan hanya tertransport pada kedalaman lebih besar

    namun juga tertransport ke arah Barat dan Timur karena

    pengaruh arus dan gelombang yang bekerja pada musim tenggara

    dimana energi gelombang akan mencapai maksimum dan memicu

    percepatan arus sejajar pantai yang cenderung memasok sedimen

    di sepanjang pantai.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    72/149

    (Rip Current) menyebabkan material sedimen tertransport ke

    bagian laut yang lebih dalam. Kemudian terjadi angin dari arah

    Tenggara dan Selatan pada musim tenggara yang

    menggerakkan energi dan gelombang yang cukup memperbesar

    energi dan gelombang sejajar pantai (Longshore Current)

    sehingga material sedimen tertransport ke arah barat dan

    timur daerah telitian.

    Satuan sedimen Pasir kerikilan yang terdapat di daerah

    Tamboo, Inengo, Modelamo pada kedalaman (125m) sampai

    (275m), satuan ini berbentuk memanjang. Sedimen pasir ini

    diinterpretasikan berasal dari material Kerikil pasiran yang

    terus tertransport karena pengaruh energi dan gelombang,

    serta pada saat curah hujan tinggi maka material sedimen

    dapat tertransport sampai kedalaman laut yang lebih besar.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    73/149

    gelombang yang bekerja pada musim tenggara dimana energi

    gelombang akan mencapai maksimum dan memicu percepatan

    arus sejajar pantai yang cenderung memasok sedimen

    sepanjang pantai sehingga dapat mentransport material

    sedimen menuju ke arah Timur dari pantai.

    Satuan sedimen Pasir krikilan yang terdapat di daerah Pohe,

    Batuto, Leato, Leato Selatan, menempati kedalaman antara

    (50 m) sampai (150m), berbentuk memanjang. Pasir kerikilan

    ini berasal dari material proses transportasi yang terus

    berlanjut yang terjadi pada musim hujan dimana curah hujan

    tinggi sehingga mensuplai sedimen dalam jumlah air yang lebih

    sangat besar sehingga material sedimen tertransport sampaike laut dengan kedalaman yang lebih dalam.

    Satuan sedimen Pasir kerikilan yang terdapat di daerah

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    74/149

    daerah Tolotio Kiki diwakili oleh GRTP-34, yang terjadi pada

    musim tenggara dimana pada musim ini energi dan gelombang

    cukup memperbesar arus sejajar pantai (Longshore Current).

    Selain itu di daerah sekitar Sungai Dutulo Pudulo, Sungai

    Dutulo Butato, dimana batuan yang dilewati sungai mengalami

    pelapukan dan kemudian tertransport sampai ke pantai, dimana

    material yang tertransport adalah Pasir Kerikilan diwakili oleh

    GRTL-39, kemudian di pantai karena pengaruh arus dan

    gelombang yang bergerak sejajar garis pantai maka material-

    material tertransport ke arah timur. Dimana pada

    transportasi ini diasumsikan terjadi pada musim tenggara

    dengan energi gelombang yang menuju pantai cukupmemperbesar arus sejajar pantai yang bermuatan sedimen.

    Secara keseluruhan satuan sedimen Pasir krikilan ini menempati

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    75/149

    material yang tererosi berukuran relatif kecil sehingga

    ketika mengalami proses transportasi ukuran butir menjadi

    lebih kecil.

    Satuan sedimen Lanau pasiran yang tersebar di daerah

    Leato, sebaran sedimen ini menempati kedalaman dasar laut

    antara (200m) sampai (300m). Sedimen lanau ini

    diinterpretasikan berasal dari proses transportasi lebih

    lanjut dari Pasir kerikilan yang ada pada kedalaman

    sebelumnya dan karena pengaruh energi dan gelombang yang

    bekerja pada musim tenggara maka Lanau pasiran tersebar

    ke barat dan timur daerah telitian.

    Sebaran sedimen Lanau pasiran yang tersebar di daerahTambo, Inengo, sebaran sedimen ini setempat dan

    menempati kedalaman (275m) sampai (350m). Sedimen ini

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    76/149

    pada kedalaman yang lebih dangkal yang terjadi karena

    pengaruh arus tegak lurus garis pantai.

    Di daerah Mobuhu, sebaran sedimen Lanau pasiran ini

    diinterpretasikan berasal dari transportasi lebih lanjut dari

    Pasir kerikilan yang ada pada kedalaman yang lebih dangkal

    yang terjadi karena pengaruh arus tegak lurus garis pantai

    (Rip Current).

    Di daerah Tihu, Tongo, Botungobungo, Uabanga Tengah,

    sebaran sedimen Lanau pasiran ini berbentuk memanjang dan

    menerus serta menempati kedalaman antara (275m) sampai

    kurang- lebih (500m). Sedimen Lanau pasiran ini

    diinterpretasikan berasal dari transportasi lebih lanjut darimaterial Pasir kerikilan dan Kerikil pasiran yang berada pada

    kedalaman yang lebih dangkal karena pengaruh arus tegak

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    77/149

    Di daerah Bongo Timur diwakili oleh antara lain GRTL-03,

    Terumbu ini menempati kedalaman 0 sampai (25m) dan

    berbentuk memanjang.

    Sebaran Terumbu yang terdapat di daerah Batato diwakili

    oleh antara lain GRTP-02, Terumbu ini setempat dan

    menempati kedalaman antara 0 sampai (25m).

    Sebaran Terumbu yang terdapat di daerah Leato Selatan,

    Tambo, Inengo, Modelamo, Molutabu Barat, Molutabu Timur

    diwakili oleh antara lain lokasi GRTP-14, GRTL-24, sebaran

    terumbu ini memanjang dan menempati kedalaman antara 0m

    sampai (25m).

    Sebaran Terumbu yang terdapat di daerah Bilungala, Tihu,Tongo, Botungobungo, Uabanga tengah, diwakili oleh antara

    lain GRTL-42, GRTL-45, sebaran terumbu ini memanjang dan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    78/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    79/149

    4.4 MINERAL

    oleh: Noor CD. Aryanto, Hersenanto C. Widi, Deny Setiady dan Hartono

    Hasil preparasi dan analisa yang dilakukan terhadap 13 contoh sedimen

    pantai maupun dasar laut yang dilakukan secara metode basah

    didapatkan 10 jenis mineral berat dan 1 jenis mineral ringan serta 1

    material bawaan. Mineral berat yang diperoleh berupa: magnetit,

    hematit, hornblende, biotit, augit, diopsit, rutil, zirkon, muskovit dan

    limonit. Mineral ringan yang teramati pada analisis ini adalah kuarsa

    sedangkan material bawaan berupa cangkang.

    Penyajian kadar ke-10 jenis mineral tersebut untuk tiap lokasi contoh,

    berupa persen berat yang merupakan harga perbandingan jumlah berat

    mineral yang bersangkutan (gram) terhadap jumlah total berat mineral

    b t ( ) d l f ksi s di l l dik lik 100 s

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    80/149

    seluruh lokasi yang dianalisa, baik pada sedimen dasar laut maupun

    sedimen pantai. Untuk sedimen dasar laut kehadirannya berkisar

    antara 0,25% (GRTL-06) hingga 2,37% (GRTL-14). Sedangkan untuk

    contoh yang berasal dari sedimen pantai memiliki rentang kisaran yang

    cukup lebar antara yang hanya berupa jejak/ trace (GRTP-23) hingga

    77,5% (GRTP-07) atau terdapat di sisi barat pantai Bongo Timur.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    81/149

    4.5 ). Komposisi kimiawi (tekstual) terdiri atas Fe 36.8%, Ti 31.6% dan

    O 31.6%. Mineral ini umum terdapat dalam batuan plutonik atau batuan

    beku basa (gabro, diabas, piroksenit, dll) sering dijumpai berasosiasi

    dengan magnetit. Di daerah pantai kandungan tertinggi sebesar 19,5%

    dan 17,10% dijumpai di lokasi GRTP-07 dan GRTP-05A (keduanya

    terdapat di sisi barat muara S.Bone), sedangkan pada contoh sedimen

    laut yang dianalisa, mineral ini tidak dijumpai.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    82/149

    Uabanga Tengah (GRTP-23), sedangkan pada sedimen dasar laut

    kehadiran mineral ini tidak dijumpai.

    Foto 4.6

    Kenampakan piroksen (GRTP-23), berwarna hijau, transklusen,

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    83/149

    Foto 4.7

    Kenampakan epidot (GRTP-05A), berwarna kuning kehijauan, bentuk

    butir membulat tanggung

    Pirit (FeS2), termasuk grup sulfida, memiliki skala kekerasan 6 - 6,5,

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    l t di t i U t k di d l t d t dij i di

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    84/149

    laut mapun sedimen pantai. Untuk sedimen dasar laut dapat dijumpai di

    4 lokasi, yaitu di sekitar pantai di sisi barat dan timur muara S. Bone

    dari 7 lokasi yang dianalisa. Contoh yang dimaksud berikut besaran

    kandungan adalah GRTL-05 (0,00163%), GRTL-06 (0,00407%), GRTL-

    12 (0,0038%) dan GRTL-13 (0,00062%). Sedangkan untuk sedimen

    pantai dari 10 contoh yang dianalisa, keterdapatan mineral zirkon

    dapat dijumpai di 5 lokasi, masing-masing lokasi tersebut berikut

    besaran kandungannya adalah GRTP-05A (trace), GRTP-07 (0,1%),

    GRTP-11 (0,012%), GRTP-13 (0,0014%), dan GRTP-17 (0,005%).

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    l k si GRTL 05 GRTL 06 GRTL 12 GRTL 13 GRTL 14 d GRTL 19

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    85/149

    lokasi GRTL-05, GRTL-06, GRTL-12, GRTL-13, GRTL-14 dan GRTL-19

    dengan kandungan berkisar antara 0,0006% (GRTL-12) hingga 0,02%

    berat (GRTL-19). Sedangkan untuk sedimen pantai, mineral ini hadir di

    6 lokasi dari 10 lokasi yang dianalisa. Lokasi yang dimaksud berikut

    kandungannya adalah GRTP-11 (0,005%), GRTP-13 (0,0067%), GRTP-14

    (0,0003%), GRTP-14A (0,0006%), GRTP-17 (0,02%) dan lokasi di

    sekitar pantai di desa Lamu (0,001%).

    4.4.2 Mineral Ringan

    Kuarsa (SiO2), dijumpai hampir merata pada daerah penelitian karena

    mineral ini adalah mineral utama pembentuk batuan. Untuk contoh

    yang berupa sedimen dasar laut kisaran keterdapatannya antara

    0,004% hingga 0,014% berat.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    4 4 3 Unsur Logam Dasar

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    86/149

    4.4.3 Unsur Logam Dasar

    Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap 10 contoh batuan di

    pantai dan 9 contoh sedimen di dasar lautnya (lampiran lekat) dengan

    menggunakan metode AAS, diperoleh variasi dan besaran unsur

    seperti tabel berikut di bawah ini:

    Tabel 4.2

    Variasi dan Besaran kandungan unsur logam di Pantai

    KODECONTOH

    Mo(ppm)

    As(ppm)

    Mn(ppm)

    Bi(ppm)

    Au(ppb)

    Ag(ppm)

    Cu(ppm)

    Pb(ppm)

    Zn(ppm)

    GRTP.01 - - - - 8 - - - -

    GRTP.02 2 - 229 - 11 - 8 37 22

    GRTP.09 - - - - 8 - 8 - -

    GRTP.16 3 - 591 - 12 2 8 - 18

    GRTP.17 - - - - 17336 14 - - -

    GRTP.17A 14 - 113 17 771 6 13 179 -

    GRTP.19 12 - 127 26 144 3 11 46 -GRTP.20 5 - 15 13 14 2 5 11 -

    GRTP.24 - - - - 15 2 - - -

    GRTP.26 - 18 - - 25 2 11 - 13

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    merupakan dugaan penyebaran emas Deliniasi di atas semata hanya

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    87/149

    merupakan dugaan penyebaran emas. Deliniasi di atas semata hanya

    didasarkan atas indikasi di lapangan yang diperkuat dengan identifikasi

    hasil laboratorium berdasarkan beberapa contoh yang dianalisa, namun

    demikian sesungguhnya untuk mendapatkan hasil yang lebih detil

    mengenai pola urat (vein) berikut jenis dan tahapan alterasi sebagai

    cara untuk menentukan jenis endapan dari logam yang bersangkutan -

    yang akhirnya berupa penentukan kandungan terukurnya, masih harus

    dilakukan tahapan eksplorasi yang lebih rinci termasuk di dalamnya

    analisa geokimia lanjut.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    88/149

    4.4.4 Unsur Utama

    oleh: Harsenanto C. Widi

    Berdasarkan hasil analisa kimia unsur utama dengan menggunakan

    metode AAS (Atomic Absorption Spectrometry) terhadap 19 contoh

    sedimen dan batuan yang terbagi dalam 13 contoh dasar laut dan 6

    contoh pantai (Lampiran Lekat Hasil Analisa Unsur Utama),

    memperlihatkankejadian secara geokimia sebagai berikut :

    Hasil analisa geokimia dari beberapa lokasi terpilih dapat kami

    jelaskan sebagai berikut:

    - Lokasi GRTL 04 a. Sedimen dasar laut berupa bersifat

    karbonat dengan kadar CaO 16,22% sebagian mengalami

    ubahan akibat suhu (T) dan tekanan (P) menjadi batugamping

    l d d l h d h l l b ( d k

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    ubahan dan tersilisifikasi seperti rumus kimia dibawah ini

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    89/149

    ubahan dan tersilisifikasi seperti rumus kimia dibawah ini.

    Terutama dari batuan beku diorite, andesit dan batugamping.

    2CaCO3(c)+ SiO2+ 4H+ 2Ca+2(aq)+2CO2+SiO2(c)+2H2O

    (kalsit) (kuarsa)

    - GRTL 12.sedimen pantai berupa batuan karbonatan sedikit

    tufaan, Al2O3 kadar 27,88% mencerminkan kondisi batuan

    vulkanik (tufa) mengalami vitrivikasi menjadi mineral lempung,

    adapun kadar CaO 29, 81% dan MgO 13,44% bersifat

    karbonatan , dari prosentasi kadar senyawa yang ada daerah

    ini terdapat batuan bentonit.

    - GRTL 15 dan 17 sedimen pantai berupa pasir gampingan

    dengan melihat kadar CaO 42,06-43,71% dan MgO 17,53-

    38,33% maka daerah ini cukup prospek keterdapatan bahan

    li d l it d k i

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    29 98 mengidentifikasikan sebagian batugamping telah

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    90/149

    29,98 mengidentifikasikan sebagian batugamping telah

    terubah menjadi mineral dolomit.

    Dari hasil senyawa sedimen laut di daerah Teluk Tomini dan

    sekitarnya memberikan indikasi daerah ini mengandung senyawa SiO2

    antara 0,04-38,1% serta kandungan K2O 0,01- 1,04% menurut Van

    Bergen at al 1992 batuan didaerah ini rendah K (Tholeite).

    4.4.5 Petrografi

    Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat fisik masing-masing

    mineral penyusun batuan secara mikroskopis (optis) yang tercermin

    dari teksturnya. Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap 7 contoh

    batuan di sepanjang pantainya (Lampiran Lekat Hasil Analisa

    Petrografi), yang berupa batuan karbonat (wackstone) dan batuan

    beku (andesit dan dasit) Pada contoh batuan beku tersebut yang

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    komposisi butiran dari setiap contoh yang dianalisa. Pada contoh-

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    91/149

    komposisi butiran dari setiap contoh yang dianalisa. Pada contoh

    contoh ini, khususnya yang terdapat di sekitar pantai Batato (GRTP-

    02) disusun oleh plagioklas, fosil, dan mineral opak sebagai material

    butirannya sedangkan massa dasarnya berupa mikrokristalin karbonat.

    Menarik untuk diamati pada contoh ini adalah kenampakan plagioklas

    yang telah mengalami zona kembar (twinning).

    4.5 PENGAMATAN DINAMIKA AIR LAUT

    oleh: D. Ilahude, A. Ibrahim dan Noor CD. Aryanto

    4.5.1 Tipe Pasang Surut

    Kegiatan pengamatan pasang-surut dilakukan di sekitar pelabuhan

    Leato Gorontalo yang diamati pada saat kegiatan penelitian sedangberlangsung. Disamping itu juga sebagai acuan dalam perhitungan

    konstanta harmonik komponen pasang surut tersebut digunakan data

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    0.66 (Tabel 4.3), yang menunjukkan bahwa tipe pasang surut di

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    92/149

    ( ), y g j p p g

    perairan Gorontalo adalah tipe pasang surut campuran berganda

    (mixed predominantly semi diurnal) yang artinya terjadi dua kali

    pasang dalam sehari, tetapi tinggi dan interval waktu antara transit

    bulan dan pasang naik tidak sama. Fluktuasi muka air laut ini cukup

    membangkitkan pergerakan massa air di muka muara sungai Bone

    (Gambar 4.9).

    Tabel 4.3

    Hasil Perhitungan Tipe Pasang Surut Perairan Gorontalo

    Dengan Sistem 15 Piantan Metode Admiralty

    So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4

    A (m) 0.8 0.2 0.2 0.0 0.1 0.2 0.1 0.1 0.0 0.0

    g -120.1 150.2 290.6 150.2 113.3 176.4 113.3 59.2 -177.7F = 0.667827

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    93/149

    4.5.2 Pengukuran Arus Pasang Surut

    Kegiatan pengamatan arus dilakukan untuk mengetahui arah dan

    kecepatan arus di daerah penelitian dengan menggunakan alat current

    meter. Data arus ini paling tidak akan memberikan informasi arah dan

    kecepatan arus terhadap aktifitas kapal-kapal yang masuk ke daerah

    pelabuhan dan juga untuk mengetahui sampai sejauh mana pergerakan

    limbah jika terjadi kontaminasi limbah dan sampah organik dari kapal-

    kapal yang berlabuh di sekitar muara sungai Bone. Demikian juga data

    arus ini untuk memantau sampai sejauh mana pengendapan limbah

    rumah tangga dan industri yang berasal dari hulu sungai baik yang

    berkaitan dengan pabrik maupun dengan kegiatan penambangan didaerah hulu. Disamping itu data arus ini digunakan dalam menghitung

    kecepatan pengendapan sedimen ke arah muara sungai jika penyebab

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Tabel 4.4

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    94/149

    Hasil Pengukuran Arah dan Kecepatan Arus

    Di Muara Sungai Bone, Perairan Gorontalo

    Alat : Current meter Alat : Current meterd Alat: 1 m d Alat: 5 m

    d Sta : 30 m d Sta : 30 m

    V maks: 0.034 m/dt V maks: 0.104 m/dt

    V min : 0.002 m/dt V min : 0.0003 m/dt

    V rata-rata: 0.015 m/dt V rata-rata: 0.022 m/dt

    Arus dominan: 215.693 Arus dominan: 211.6093

    Alat : Current meter Alat : Current meter

    d Alat: 15 m d Alat: 20 m

    d Sta : 30 m d Sta : 30 m

    V maks: 0.005 m/dt V maks: 0.214 m/dt

    V min : 0.0003 m/dt V min : 0.003 m/dt

    V rata-rata: 0.040 m/dt V rata-rata: 0.030 m/dt

    Arus dominan: 201.9827 Arus dominan: 196.168

    Gambar 4.10.

    Hubungan antara komponen arah arus dengan fluktuasi pasang surut perairan

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    4.5.3 Energi Gelombang dan Arus Pasang Surut

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    95/149

    Analisis energi gelombang dapat dilakukan dalam beberpa cara baik

    secara random maupun secara simultan dan kontinu. Dalam penelitian

    ini dilakukan dua metode pengambilan data yaitu metode perekaman

    langsung dan metode prediksi tinggi gelombang. Dalam analisis data

    parameter gelombang bahwa semua data-data tersebut hanya

    bersifat pendekatan empirik bukan merupakan nilai mutlak (Tabel

    4.5). Hal ini sangat tergantung dari parameter klimatologi di daerah

    setempat yang sangat dinamis yang mana setiap saat dapat berubah

    secara significan. Perubahan secara significan ini akan berpengaruh

    terhadap nilai parameter gelombang yang terukur. Oleh sebab itu

    dalam penelitian ini data gelombang yang disubstitusikan dalampersamaan linier empiris adalah harus disesuaikan dengan kondisi

    geografis daerah penelitian serta nilai kecepatan angin di atas 10

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Tabel 4.5

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    96/149

    Nilai Energi Fluks Gelombang Daerah Pesisir Pantai

    Perairan Gorontalo

    No. TitikNilai Energi Fluks

    (N-m/det)

    1 21.85

    2 44.50

    3 49.68

    4 41.43

    5 29.786 15.57

    7 10.53

    8 11.02

    9 17.81

    10 12.96

    11 27.05

    12 35.17

    13 35.24

    14 19.72

    15 18.55

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    97/149

    Nilai energi fluks terendah sebesar 10.5 N-m/det yang terdapat di

    titik duga nomor 7, sedangkan terbesar mencapai nilai sebesar 49.6

    N-m/det yang terdapat di titik duga nomor 3. Nilai energi fluks

    tersebut memberikan gambaran bahwa di sepanjang pantai pesisir

    Gorontalo terdapat titik-titik yang rawan terhadap abrasi gelombang

    secara musiman yang dapat memicu abrasi jika di kawasan ini

    terdapat bangunan maupun sistem proteksi pantai yang menyalahi

    kaidah empirik dari pola penjalaran gelombang di kawasan itu.

    Dari analisis arus sejajar pantai (longshore current) menunjukan

    bahwa arah arus tersebut bergerak ke arah barat walapun terdapat

    teluk-teluk sempit di bagian timur Bilungala yang mempengaruhi arah

    arus, akan tetapi pergerakan arus sejajar pantai ini menjelang

    musim tenggara cenderung ke arah barat.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    perpindahan sedimen tersebut dapat didekati dari hubungan linier

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    98/149

    antara energi fluks gelombang dengan frekuensi angin pada suatu

    titik tinjau di lapangan. Oleh karena penelitian ini dilaksanakan padamasa transisi menjelang musim tenggara maka hasil perhitungan

    kecepatan pasokan sedimen tidak akan sama dengan waktu

    pengambilan data pada musim tenggara. Kecepatan perpindahan

    sedimen tersebut secara kuantitatif dapat didekati dengan formulasi

    dari persamaan linier empiris (Komar dan Inman 1970, dalam Bijker

    1988)yang mengacu pada parameter gelombang di tiap titik tinjau di

    sepanjang garis pantai. Dengan mensubstitusikan data tinggi dan

    periode gelombang significant rata-rata, diperoleh angka kumulatif

    dari ketiga lokasi tersebut, rata-rata adalah kurang lebih Q = 8.537

    m3/tahun. Ini berarti bahwa energi gelombang di kawasan pesisir

    pantai Gorontalo terutama di bagian timur pantai Leato berpotensi

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    sedimen cenderung bergerak ke arah barat. Dari peta tersebut

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    99/149

    terlihat bahwa daerah yang berpotensi terjadi erosi adalah kawasan

    yang berada paling timur daerah penelitian yaitu daerah Tombulilato,kemudian Bonepantai termasuk pelabuhan mini TPI ikan tuna dan

    daerah pantai indah Lahilote serta ujung barat daerah Bongo.

    Sedangkan kawasan yang berpotensi sedimentasi yaitu daerah pesisir

    pantai Bilungala, kemudian sebelah timur muara sungai Bone dan

    daerah Bongo timur. Dari beberapa daerah yang mengalami abrasi

    dan sedimentasi di pesisir pantai Gorontalo tersebut ternyata

    terdapat satu kawasan pesisir yang relatif stabil yang terdapat di

    daerah Bongo timur. Di daerah ini sangat cocok di kembangkan

    menjadi kota wisata pantai dengan persaratan tidak membuat sistem

    proteksi pantai di kawasan tersebut.

    Pada musim tenggara kecepatan pasokan sedimen tersebut

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    100/149

    Foto 4.10.

    Akumulasi sedimen di daerah teluk (Lokasi : Bongo timur)

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Apabila kondisi di atas dikaitkan dengan fluktuasi muka air laut di

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    101/149

    daerah Gorontalo dan sekitarnya, maka proses abrasi yang terjadi di

    beberapa lokasi di kawasan pesisir Gorontalo tersebut pada umumnyaterjadi menjelang periode air pasang maksimum (top limit spring) yang

    berlangsung dua kali dalam sehari, sesuai dengan tipe pasang surut di

    perairan tersebut.

    Perubahan fluktuasi muka air laut tersebut akan akan diikuti oleh

    gerakan massa air baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan

    massa air ini dapat direkam selama 25 jam yang diamati di muara

    Sungai Bone pada masing-masing kedalaman 1.5, 15 dan 20 meter. Dari

    data rekaman tersebut menunjukkan bahwa arah pergerakan arus pada

    setiap lapisan kedalaman sangat bervariasi. Keadaan ini menunjukkan

    bahwa di muara Sungai Bone merupakan zona perputaran arus ( loop

    current) yang mana setiap lapisan mempunyai arah yang berbeda-beda

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    umumnya menjelang musim timur atau tenggara di perairan laut Maluku

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    102/149

    (Birowo, A.G. Ilahude, 1977). Oleh karena adanya turbulensi massa air

    pada lapisan bawah di Teluk Gorontalo ini maka kondisi tersebutsangat berpengaruh terhadap pengukuran arus pasang surut di lokasi

    pengamatan. Indikasi tersebut terlihat pada kecepatan arus di lapisan

    atas relatif kecil pada kedalaman 1 meter jika dibandingkan dengan

    kecepatan arus di lapisan bawah pada kedalaman 20 meter seperti

    terlihat pada Tabel 4.3 di muka.

    4.6 PENGAMATAN DINAMIKA PANTAI

    oleh: D. Ilahude, A. Ibrahim dan Noor CD Aryanto

    4.6.1 Zona Potensi Abrasi

    Secara umum daerah pesisir pantai perairan Gorontalo pada umumnya

    bertebing terjal dengan sudut kemiringan lereng antara 45o hingga

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    penyeberangan ferry yaitu tanggul yang berada di pelabuhan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    103/149

    penambatan ikan tuna daerah Bone Pantai.

    Foto 4.12.

    Salah satu morfologi pantai yang bertebingLokasi : Daerah bagian timur Molotabu

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    4.6.2 Zona Potensi Sedimentasi

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    104/149

    Walaupun daerah pesisir pantai bagian barat dan timur merupakan

    daerah yang relatif resistant terhadap proses abrasi, akan tetapi

    secara geografis, daerah Teluk Tomini dominan dipengaruhi oleh dua

    komponen angin utama yaitu dari arah tenggara dan selatan yang

    berperan sebagai pembangkit gelombang di daerah pesisir selatan

    Gorontalo. Oleh sebab itu pada musim tenggara energi gelombang

    yang menuju pantai cukup memperbesar arus sejajar pantai yang

    bermuatan sedimen. Pada musim tenggara diperkirakan tinggi

    gelombang di perairan dalam (deepwater) daerah lepas pantai

    Gorontalo mencapai 1.5 meter atau lebih. Energi gelombang yang

    mencapai garis pantai cenderung membangkitkan arus sejajar pantaiyang berpotensi memasok sedimen ke daerah-daerah di sepanjang

    pantai Gorontalo terutama daerah yang landai Di setiap tempat

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    105/149

    Foto 4.14Salah satu muara sungai yang memperlihatkan

    sumbatan sedimen yang menutupi muara sungai

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    106/149

    B A B V

    KESIMPULAN

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    50%; (2) Satuan geomorfologi perbukitan vulkanik berlereng sedang

    menempati daerah Bongo Timur Pohe Donggala Tenda dengan relief

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    107/149

    menempati daerah Bongo Timur, Pohe, Donggala, Tenda, dengan relief

    perbukitan dengan kemiringan lereng sedang yang berkisar antara 15%

    sampai 20%; (3) Satuan geomorfologi perbukitan kompleks berlereng

    sedang menempati daerah Leato, Leato Selatan, Tamboo, Inengo,

    Modelamo, Molutabu Barat, Molutabu Timur, Oluhuta, Timbuoto, Luwohu,

    Talumolo yang memiliki relief perbukitan dengan lereng sedang yang

    berkisar antara 16.67% sampai 8.75%; (4) Satuan geomorfologiperbukitan struktural berlereng landai ini menempati daerah dekat sungai

    Bone, dengan relief perbukitan dan kemiringan lereng landai yang berkisar

    antara 8.33% sampai 12.55%. Litologi daerah ini adalah Batuan terobosan:

    Granit, Granodiorit, Diorit, dengan demikian maka diinterpretasikan

    bahwa proses yang bekerja pada pembentukan bentuklahan (genetik)

    daerah ini adalah intrusi yang berdasarkan relief, genetik, litologi, pola

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Batulanggelo, Sungai di daerah Bongo Timur, Pohe, Batato, Leato, Leato

    Selatan, Molutabu Timur, Sungai Dutula Oluhuta, Sungai Dutula Olele,

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    108/149

    Selatan, Molutabu Timur, Sungai Dutula Oluhuta, Sungai Dutula Olele,

    Sungai Dutula Molutabu, Sungai Manungga Daa, Sungai di sebelah Barat

    Dutula Mopuya Kiki; (2) Pola pengaliran Dendritik, untuk yang berjenis

    sungai permanen (aktif) terdapat di sebelah barat dan timur daerah

    Batulanggelo, Sungai Dutula Olohuta, sungai Dutula Tolotio, Sungai Dutula

    Uabanga, Sungai Dutula Mopuya Daa, Sungai Dutuna Matango, sungai di

    sebelah Timur Tiumbolo dan sebagian kecil sungai-sungai yang bermuaradi Sungai Bone; (3) Pola pengaliran subdendritik merupakan modifikasi

    dari pola dendritik, karena pengaruh dari topografi dan struktur. Pada

    pola ini topografi sudah miring, struktur sudah berperan tetapi sangat

    kecil terdiri dari Sungai Dutula Bilungala, Sungai Dutula Tambulitato,

    Sungai Dutuna Tulaboto dan sebagian besar sungai yang bermuara di

    Sungai Bone.

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    berkisar antara (-25m) sampai (-100m) dan bagian tengah dari Teluk

    Tomini, satuan ini mempunyai luas kurang lebih 20 % dari daerah telitian;

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    109/149

    om n , satuan n m mpunya uas urang h ar a rah t t an;

    (2) Satuan morfologi lereng pantai ini dicirikan oleh adanya kemiringan

    antara pantai dengan permukaan dasar laut, hal ini disebabkan oleh

    kemiringan dasar laut pada umunya bertambah ke arah laut lepas. Satuan

    ini menempati hampir di sepanjang garis pantai dengan luas kurang lebih

    45% dari seluruh daerah telitian dan (3) Satuan morfologi dasar laut

    lembah, terdapat di bagian tengah dan tepi Teluk Tomini meliputi daerahLeato, Leato Selatan, Inengo, Molutabu Barat, Molutabu Timur, Olele,

    Mobuhu, Tolotio Kiki, Tongo, Uabanga Tengah, dan daerah bagian Timur

    dari dari daerah telitian.

    Berdasarkan hasil analisa besar butir, di lokasi telitian dapat dibagi dalam

    4 (empat) satuan sedimen permukaan dasar laut, meliputi: (1) Satuan

    Sedimen Krikil Pasiran menempati antara lain lepas pantai daerah

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Jenis mineral yang diperoleh secara metode basahdidapatkan 10 jenis

    mineral berat dan 1 jenis mineral ringan serta 1 material bawaan. Mineral

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    110/149

    j g

    berat yang diperoleh berupa: magnetit, hematit, hornblende, biotit, augit,

    diopsit, rutil, zirkon, muskovit dan limonit. Mineral ringan yang teramati

    pada analisis ini adalah kuarsa sedangkan material bawaan berupa

    cangkang. Sedangkan berdasarkan metode kering pada contoh batuan

    didapatkan 7 jenis mineral berat meliputi: magnetit, ilmenit, epidot,

    zirkon, piroksin, pirit dan oksida besi. Magnetit yang berasal dari sedimen pantai kandungan tertinggi sebesar

    77,5% (GRTP-07) dijumpai di sisi barat pantai Bongo Timur.

    Ilmenit di daerah pantai kandungan tertinggi sebesar 19,5% dan 17,10%

    dijumpai di lokasi GRTP-07 dan GRTP-05A (keduanya terdapat di sisi

    barat muara S.Bone).

    Keterdapatan piroksen secara lateral berkisar antara 2,9% yang dijumpai

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Dari data pasang surut dengan metode 15 piantan diperoleh nilai bilangan

    Formzal sebesar 0.66, yang menunjukkan bahwa tipe pasang surut di

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    111/149

    y g j p p g

    perairan Gorontalo adalah tipe pasang surut campuran berganda(mixed

    predominantly semi diurnal) yang artinya terjadi dua kali pasang dalam

    sehari.

    Berdasarkan analisa gelombang nilai energi fluks terendah sebesar 10.5

    N-m/det yang terdapat di titik duga nomor 7, sedangkan terbesar

    mencapai nilai sebesar 49.6 N-m/det yang terdapat di titik duga nomor 3.Nilai energi fluks tersebut memberikan gambaran bahwa di sepanjang

    pantai pesisir Gorontalo terdapat titik-titik yang rawan terhadap abrasi

    gelombang secara musiman yang dapat memicu abrasi jika di kawasan ini

    terdapat bangunan maupun sistem proteksi pantai yang menyalahi kaidah

    empirik dari pola penjalaran gelombang di kawasan itu.

    Dari analisis arus sejajar pantai (longshore current) menunjukan bahwa

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    Pasokan sedimen di muara-muara sungai sangat erat kaitannya dengan

    curah hujan yang tinggi di daratan bagian utara Gorontalo yang

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    112/149

    menimbulkan limpasan permukaan yang bermuatan sedimen dan melahirkan

    endapan lumpur dan pasir di muara-muara sungai.

    Pergerakan sedimen cenderung ke arah barat dengan daerah stabil

    berada di daerah Bongo timur yang berpotensi untuk kawasan wisata

    pantai.

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    113/149

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    114/149

    Hasil Analisa Sayatan Oles Daera

    SEDIMEN PANTAI & DASAR LAUT Tangg

    Dikerja

    BIOGENIK BUKAN BIOGENIK AUTIG

    No. Contoh & PASIR DAN LANAUKedalaman F N F M R D S K T d Fe/Mn v s L Z D

    o a r a p a o e o e e or n a a o r n a m oa n g r n a s r p om o m o o g o r a r u m

    i e l m e n i d n d n in n a a a a g

    r e s n up s

    e ar ca

    Q F M HM

    GRTL-04 R - a C - - - - c - - R - - - - -

    GRTL-04B TR - a C - - - - c - - R TR - - - -

    GRTP-09 R - A - - - - - C - - R - - - - TR

    GRTP-13 TR - c - - - - - a TR TR a - - - - TR

    GRTP-13A(PTT-02) - - TR - - - - - D TR TR TR - - - - -

    GRTP-14 c - A - - - - - a - TR TR - - - - R

    GRTP-14A(PTT-03) c - D - - - - - R - - TR - - - - R

    GRTP-14A c - D - - - - - R - - TR - - - - RPTT - 05 R - D - - - - - c - - TR - - - - R

    PTT - 06 R - D R - - - - - - - - - - - - - R

    GRTP-15 R - a - - - - - a - - TR - - - - TR

    PTT - 08 R - D - - - - - c - - TR - - - - R

    PTT 09 R D R TR TR

    c

    a

    c

    R

    D

    a

    R

    R

    SILIKATANGAMPINGAN

    D

    C

    c

    c

    PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    115/149

    Hasil Analisa Sayatan Oles Daera

    SEDIMEN PERMUKAAN DASAR LAUT Tangg

    Dikerja

    BIOGENIK BUKAN BIOGENIK AUTIG

    No. Contoh & PASIR DAN LANAU

    Kedalaman F N F M R D S K T d Fe/Mn v s L Z Do a r a p a o e o e e or n a a o r n a m oa n g r n a s r p om o m i o o g o l r i a r u i m

    e m e n n nn n a a a a g

    r e s n up s

    e a ir ca

    Q F M HM

    GRTL-05 TR - c - - - - - A TR TR c - - - - TR

    GRTL-06 TR - c c - - - - a - TR c - - - - -

    GRTL-13 R - c - - - - - a - TR C - - - - -

    GRTL-14 c - c - - - - - a - TR C - - - - -

    GRTL-15 c - A TR - - - - - c - TR TR - - - - RGRTL-19 R - c - - - - - - a - - c - - - - -

    ST - 2B R - A - - - - - - c - - R - - - - TR

    ST - 3B TR - D - - - - - - TR - - TR - - - - TR

    GRTP-33A TR - a - - - - - - a - - R - - - - TR

    GRTP 11 TR A R TR

    A

    A

    A

    SILIKATANGAMPINGAN

    D

    cA

    TR

    C

    a

    A

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    116/149

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    A N A L I S I S P E T R O G R A F I

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    117/149

    No. Conto -Lab GRTP-33 Pemilik Puslitbang Geologi KelautanLokasi Daerah -

    NamaBatuan

    Batugamping Biomikrit (Wackstone)Pemeriksa :Noor Cahyo

    Diskripsi Petrografi:

    Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir sangat halus hingga berukuran 9 mm,bentuk butir menyudut, kemas terbuka, terpilah buruk. Di susun oleh fragmen-fragmen fosil foraminifera dankoral di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat (mikrit). Pada beberapa bagian terdapat sedikit mineralopak, batuan nampak sarang (porous).Fragmen fosil, tak berwarna-kecoklatan, berbutir halus hingga berukuran 9 mm (fosil koral), sebagian besar

    fosil sudah tidak utuh berupa pecahan-pecahan menyudut, jenis fosil terutama foraminifera dan koral,umumnya diisi oleh kristal-kristal halus kalsit yang nampak terang, sebagian fosil diisi oleh mikrokristalinkarbonat, kusam hingga mendekati opak.Mineral opak, berwarna hitam, berbutir sangat halus, terdapat menyebar, sebagian teroksidasi menjadioksida besi berwarna coklat.Masa dasar, mikrokristalin karbonat, fragmen-fragmen fosil berbutir halus, berwarna abu-abu-kecoklatanhingga mendekati opak, setempat terdapat spary calcite sperti mengisi rongga-rongga.

    Komposisi (% volume) :Karbonat (99), Opak/ Oksida besi (1).

    A B C D E F G H I J K L

    0

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya MineralPerairan Teluk Tomini, Gorontalo

    A N A L I S I S P E T R O G R A F I

    No Conto -Lab GRTP 05 Pemilik Puslitbang Geologi Kelautan

  • 7/26/2019 39-Teluk_Tomini

    118/149

    No. Conto -Lab GRTP-05 Pemilik Puslitbang Geologi Kelautan

    Lokasi Daerah -

    Nama

    Batuan Wackstone Terbreksikan

    Pemeriksa :

    Noor Cahyo

    Diskripsi Petrografi:

    Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir halus hingga berukuran > 1cm,

    bentuk butir menyudut-menyudut tanggung, kemas terbuka, terpilah buruk. Di susun oleh fragmen-fragmen

    batugamping dengan masa dasar / penyemen mikrokristalin kalsit (spary calcite).

    Fragmen batugamping, berwarna abu-abu kecoklatan, nampak kusam, berukuran hingga > 1 cm, bentuk

    butir menyudut-menyudut tanggung, di susun oleh fragmen-fragmen fosil dengan sedikit butiran-butiran haluskuarsa dan mineral opak di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat.

    Masa dasaratau penyemen berupa mikrokristalin kalsit, tak berwarna, sedikit kusam, berbutir sangat halus,

    hubungan antar butirnya saling bertautan.

    Komposisi (% volume) :Karbonat (98), Kuarsa (2), Opak (trace).

    A B C D E F G H I J K L0

    1

    Penyelidikan Potensi Sumber Daya