38973260-CRS-2-BAB-II-SANG
-
Upload
lhalalovlyzi2441 -
Category
Documents
-
view
191 -
download
0
Transcript of 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG
![Page 1: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN
Oleh :
Sangeetha Subramaniam
(1301-1209-3075)
Menurut Hendrick L. Blum, terdapat 4 faktor utama yang berpengaruh
terhadap kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Keempat faktor
tersebut ialah faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Faktor-faktor ini disamping berpengaruh terhadap kesehatan juga saling
berpengaruh antara satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai optimal,
bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang
optimal.1,2
Keadaan lingkungan pemukiman penduduk Indonesia sampai saat ini
masih menunjukkan kualitas yang rendah. Penurunan kualitas lingkungan yang
diakibatkan oleh rendahnya proporsi penduduk yang menikmati fasilitas
kesehatan lingkungan seperti air bersih, jamban keluarga, SPAL dan lain-lain
masih belum dapat diatasi dengan baik ditambah dengan telah muncul masalah
kesehatan lingkungan akibat dari proses modernisasi seperti polusi/pencemaran
lingkungan, keracunan dan lain-lain.3
Sejalan dengan kebijaksanaan “Paradigma Sehat” yang mengutamakan
upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif maka upaya kesehatan
lingkungan menjadi sangat penting. Peningkatan kesehatan lingkungan
13
![Page 2: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/2.jpg)
14
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang mampu memberikan
kontribusi yang bermakna terhadap peningkatan derajat kesehatan, melalui
kegiatan peningkatan sanitasi dasar, serta pencegahan dan pengendalian terhadap
kualitas lingkungan sebagai dampak dari pembangunan dan kemajuan teknologi.3
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimal. Aspek lingkungan yang berhubungan dengan
kesehatan dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar yaitu aspek lingkungan
fisik-kimia-biologi dan aspek lingkungan sosial ekonomi.1
1. Lingkungan fisik-kimia-biologi : tata ruang, geografis, suhu udara, curah
hujan, kelembaban, penyinaran matahari, kebisingan, polusi udara,
perumahan, sarana air bersih, jamban keluarga, pembuangan limbah
termasuk limbah industri, pembuangan sampah, keberadaan vektor, angka
keracunan makanan.1
2. Lingkungan sosial, budaya, ekonomi : perkembangan tenaga kerja yang
meliputi: angkatan kerja, lapangan kerja, angka pengangguran, dan
penghasilan/income.1
2.1 Lingkungan Fisik-Kimia-Biologi
2.1.1 Geografi
Secara keseluruhan wilayah kerja UPT Puskesmas Ibrahim Aji sama
dengan luas wilayah Kecamatan Batununggal, yang terdiri dari delapan
kelurahan yaitu : Kelurahan Samoja, Kelurahan Kacapiring, Kelurahan Kebon
Waru, Kelurahan Kebon Gedang, Kelurahan Cibangkong, Kelurahan Binong,
![Page 3: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/3.jpg)
15
Kelurahan Gumuruh dan Kelurahan Maleer. Luas wilayah binaan kecamatan
Batununggal 526,874 Ha/m2 dengan permukaan tanah relatif datar yang
hampir seluruhnya merupakan tanah darat. Suhu udara rata-rata 20 – 30 0C.
Sebagian merupakan tempat pemukiman, perkantoran, fasilitas publik serta di
beberapa tempat terdapat kawasan industri. Gambar 2.1 menunjukan peta
wilayah UPT Ibrahim Aji. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan
Batununggal adalah sebagai berikut: 4
Utara : Kecamatan Cibeunying Kidul
Selatan : Kecamatan Bandung Kidul
Barat : Kecamatan Lengkong
Timur : Kecamatan Kiaracondong
![Page 4: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/4.jpg)
16
Gambar 2.1Peta Wilayah UPT Puskesmas Ibrahim Aji
![Page 5: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/5.jpg)
17
Tabel 2.1Situasi Geografis Puskesmas Ibrahim Aji Tahun 2009
NoNama
Kelurahan
Luas Wilaya
h
Jumlah RT / RW Jarak
Terjauh ke Puskesmas
(km)
Rata-Rata Waktu
Tempuh ke Puskesmas
(Jam/Menit)
Kondisi Keterjangkauan
RT RWRoda
2Roda
4Roda
2Roda
4Jalan Kaki
1 Kebon Waru 96 67 8 1 15 20 √ √ √
2 Kebon Gedang 29 50 8 0.8 15 20 √ √ √
3 Cibangkong 63.9 91 13 2 30 45 √ √ √
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Ibrahim Aji tahun 2009
Gambar 2.1 menunjukan bahwa terdapat dua anak sungai yang melalui
kecamatan Batununggal. Sungai yang melalui wilayah kecamatan Batununggal
dapat menjadi potensi masalah kesehatan lingkungan. Dengan rendahnya
kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan dapat menjadikan sungai
sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga. Hal ini dapat
berpengaruh pada kejadian banjir dan berbagai permasalahan kesehatan. Di
beberapa tempat yang merupakan wilayah kerja binaan langsung Puskesmas
Ibrahim Aji seperti di RW 5, 6, dan 11 kelurahan Cibangkong merupakan wilayah
rawan banjir. Daerah-daerah ini dapat menjadi potensi masalah kesehatan jika
tidak ditangani dengan tanggap.
Gambar 2.1 menunjukan bahwa terdapat beberapa pabrik di kecamatan
Batununggal. Hal ini dapat menjadi potensi masalah kesehatan lingkungan terkait
dampak yang ditimbulkan oleh polusi dari limbah pabrik. Potensi masalah yang
juga mungkin terkait dengan hal ini adalah tentang kesehatan kerja.
![Page 6: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/6.jpg)
18
Tabel 2.1 menunjukkan bahwa luas wilayah yang menjadi wilayah kerja
binaan langsung Puskesmas Ibrahim Aji adalah 188,9 Ha/m2. Tabel diatas
menunjukkan bahwa Puskesmas Ibrahim Aji membina tiga kelurahan, yaitu
Kelurahan Kebon Waru, Kelurahan Kebon Gedang dan Kelurahan Cibangkong
yang seluruhnya terdiri dari 29 RW dan 208 RT. Kelurahan yang memiliki luas
wilayah paling besar adalah Kebon Waru 96 Ha/m2 dan paling kecil adalah Kebon
Gedang 63,9 Ha/m2.
Aksesibilitas Puskesmas Ibrahim cukup baik, karena dapat dijangkau baik
dengan berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4. Jarak
terjauh daerah binaan ± 2 km, dan waktu tempuh dari daerah tersebut ke
puskesmas dengan berjalan kaki rata-rata 30 menit, kendaraan roda dua rata-rata
15 menit, dan dengan kendaraan roda empat rata-rata 20 menit. Meskipun
letaknya di tengah-tengah wilayah kerja, untuk beberapa wilayah di Kelurahan
Cibangkong butuh waktu relatif lebih lama dan biaya yang relatif lebih mahal
untuk dapat menjangkau puskesmas karena harus menggunakan dua kali
kenderaan umum. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut puskesmas
mengupayakan puskesmas keliling supaya masyarakat menjadi lebih mudah untuk
mendapat pelayanan kesehatan dan penyebaran informasi kesehatan yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Namun
program ini kurang berjalan optimal sehingga masayarakat Cibangkong yang
sering sulit menjangkau Puskesmas Ibrahim Aji pergi ke puskesmas jejaring yaitu
Puskesmas Gemuruh yang relatif lebih dekat.
![Page 7: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/7.jpg)
19
2.1.2 Rumah Sehat
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.
Konsep rumah tidak hanya sebatas bentuk bangunan fisik saja. Fungsi rumah
adalah sebagai tempat tinggal dalam suatu lingkungan yang seharusnya dilengkapi
dengan prasarana dan sarana yang diperlukan manusia untuk memasyarakatkan
dirinya. Indikator rumah sehat merupakan komposit dari 14 variabel rumah sehat,
yaitu1:
a. Lokasi
b. Kepadatan hunian. Kesesuaian jumlah lantai dengan jumlah penghuni,
yaitu rumah tangga yang mempunyai luas lantai rumah yang ditempati dan
digunakan untuk keperluan sehari-hari dibagi dengan jumlah penghuni
(8m2 per orang)
c. Lantai kedap air (air tidak merembes atau meresap).
d. Pencahayaan yang baik.
e. Ventilasi yang baik dimana terdapat jendela dengan syarat minimal luas
jendela adalah 15% dari luas lantai.
f. Persediaan air bersih (terdapat tempat penyimpanan air minum dan
penyimpanan air untuk mandi).
g. Memiliki Jamban keluarga
h. Memiliki tangki septik atau lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan akhir.
i. Terdapat pembagian ruangan dengan sekat atau dinding.
j. Terdapat sarana pembuangan air limbah,
![Page 8: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/8.jpg)
20
k. Terdapat saluran got
l. Ada sarana tempat penyimpanan sampah
m. Polusi udara
n. Bahan bakar untuk sampah
Berikut adalah data mengenai cakupan rumah sehat di Wilayah Binaan
Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji:
Tabel 2.2
Cakupan Rumah Sehat di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
Bulan Juni-Agustus 2010
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah
1 Jumlah Rumah Yang Diperiksa
309 157 294 760
2 Jumlah Rumah Yang MS
214 121 255 590
3 Cakupan Rumah MS (%)
77.63
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 760 rumah di Wilayah Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji
yang diperiksa pada bulan Juni sampai Agustus 2010, total 590 yang memenuhi
syarat. Data di atas menunjukkan bahwa rumah yang memenuhi syarat,
cakupannya (77,63%) sudah mencapai target (70%). Hal ini menunjukan sebagian
besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Aji sudah memiliki kondisi
rumah yang baik dan indikator rumah sehat sudah terpenuhi oleh rumah–rumah
tersebut, yaitu sebagian besar rumah di daerah wilayah kerja Puskesmas Ibrahim
![Page 9: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/9.jpg)
21
Aji telah memiliki lantai berubuin, jendela yang mudah di buka, ventilasi yang
baik, cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah dengan cukup kepadatan
hunian yang sesuai. Namun, data ini belum mewakili kesemua jumlah rumah yang
ada, kemungkinan untuk terjadinya false negative masih ada.
2.1.3 Sarana Air Bersih
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Tubuh orang dewasa
terdiri dari air sebanyak 55-60% manakala untuk anak sekitar 65% dan bayi
sekitar 80%. Air dibutuhkan dalam rumah tangga seperti untuk minum, mandi,
masak, mencuci dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara-negara
maju setiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia setiap orang memerlukan air
antara 30-60 liter per hari1.
Air yang sehat harus memenuhi syarat kuantitas dan kualitas. Syarat
kuantitas artinya jumlah sumber air harus bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga
sehari-hari. Sedangkan syarat-syarat kualitas air yang harus dipenuhi adalah syarat
fisik, bakteriologis, kimiawi, dan radioaktif. Biasanya air yang dapat diterima
penduduk ialah air yang memenuhi syarat-syarat fisik yaitu tidak keruh, tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan suhu di bawah suhu udara luarnya1.
Berikut adalah data mengenai cakupan SAB di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji:
![Page 10: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/10.jpg)
22
Tabel 2.3
Cakupan SAB di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
Bulan Juni-Agustus 2010
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah1. Jumlah Sarana
Air Bersih Yang Diperiksa
249 123 236 608
2. Jumlah Sarana Air Bersih Yang MS
244 120 232 596
3. Cakupan SAB MS(%)
98,03
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 608 Sarana Air Bersih (SAB) di Wilayah Binaan Langsung UPT
Puskesmas Ibrahim Aji yang diperiksa untuk bulan Juni sampai Agustus 2010 596
SAB yang memenuhi syarat. Data di atas menunjukkan bahwa SAB yang
memenuhi syarat, cakupannya (98,03%) sudah mencapai target (78,3%). Sarana
Air Bersih di Wilayah Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji sudah
maksimal. Sarana Air Bersih yang baik menjamin kebutuhan air sehat bagi setiap
warga penghuni di sini. Namun, data ini belum mewakili kesemua jumlah SAB
yang ada, kemungkinan untuk terjadinya false negative masih ada.
Sumber air bersih masyarakat di Wilayah Binaan Langsung UPT
Puskesmas Ibrahim Aji diperoleh melalui beberapa cara :
Sebagian besar masyarakat menggunakan ledeng atau mata air sebagai sumber
air yang utama.
Hanya sebagian kecil masyarakat menggunakan jet pump sebagai sumber air
mungkin karena keterbatasan finansial untuk pembelian jet pump.
![Page 11: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/11.jpg)
23
2.1.4 Sanitasi Pembuangan Tinja
Jamban keluarga (JAGA) adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk
membuang tinja/kotoran manusia bagi keluarga. Kotoran manusia adalah semua
benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh. Untuk mencegah sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi tinja
terhadap lingkungan maka pembangunan kotoran manusia harus dikelola dengan
baik, maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban
yang sehat.1
Jamban disebut sehat apabila1:
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.
2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya.
3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.
4. Tinja tidak dapat disentuh lalat dan hewan lain.
5. tidak menimbulkan bau.
6. Mudah digunakan dan dipelihara.
7. Sederhana desainnya.
8. Murah
9. Dapat diterima oleh pemakainya
Agar pensyaratan-pensyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu diperhatikan
antara lain :
![Page 12: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/12.jpg)
24
1. Sebaiknya jamban tersebut tertutup dan terlindung dari panas dan
hujan, serangga dan binatang-binatang lain dan dari pandangan orang
(privacy).
2. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat
berpijak yang kuat dan sebagainya.
3. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang
tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau dan
sebagainya.
4. Sedapat mungkin disediakan alat pembersih air atau kertas pembersih.
Berikut adalah data mengenai cakupan jamban keluarga di Wilayah
Binaan UPT Puskesmas Ibrahim Aji :
Tabel 2.4
Cakupan JAGA di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
Bulan Juni-Agustus 2010
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah1. Jumlah Jamban
Keluarga Yang Diperiksa
280 133 235 648
2. Jumlah Jamban Keluarga Yang MS
161 125 178 464
3. Cakupan JAGA MS(%)
71,6
Sumber:LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
![Page 13: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/13.jpg)
25
Dari 648 Jamban Keluarga (JAGA) di Wilayah Binaan Langsung UPT
Puskesmas Ibrahim Aji yang diperiksa untuk bulan Juni sampai Agustus 2010
hanya 464 JAGA yang memenuhi syarat. Data di atas menunjukkan bahwa JAGA
yang memenuhi syarat, cakupannya (71,6%) sudah mencapai target (70%). Hal ini
menunjukan kebanyakan jamban yang diperiksa memenuhi indikator-indikator
jamban sehat. Namun, data ini belum mewakili kesemua jumlah JAGA yang ada,
kemungkinan untuk terjadinya false negative masih ada.
2.1.5 Tempat Pembuangan Sampah
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang tidak dipakai lagi
oleh manusia atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu
kegiatan manusia dan dibuang.
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari sampah
tersebut akan hidup berbagai mikriooganisme penyebab penyakit dan juga
binatang serangga sebagai penyebar penyakit atau vector. Oleh karena itu, sampah
harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau
mengancam kesehatan masyarakat.1
Cara-cara pengelolaan sampah antara:
a) Pengumpulan dan pengangkutan sampah
b) Pemusnahan dan pengelohan sampah
Berikut adalah data mengenai cakupan TPS di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji:
![Page 14: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/14.jpg)
26
Tabel 2.5
Cakupan TPS di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
Bulan Juni- Agustus 2010
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah
1. Jumlah Tempat Pembuangan Sampah Yang Diperiksa
3 4 4 11
2. Jumlah Tempat Pembuangan Sampah MS
1 3 2 6
3. Cakupan TPS MS(%)
54,55
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 11 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Wilayah Binaan Lansung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji yang diperiksa untuk bulan Juni sampai Agustus
2010 yang memenuhi syarat sebanyak 6 TPS. Data di atas menunjukkan bahwa
TPS yang memenuhi syarat, cakupannya hanya (54,55%) belum mencapai target
(55%). Hal ini menunjukan masyarakat masih belum dapat menguruskan sampah
dengan betul yang memenuhi syarat kesehatan dan ini berpengaruh terhadap
timbulnya resiko penyakit menular yang disebabkan oleh vektor lalat.
2.1.6 Sarana Pembuangan Air Limbah
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
industri, tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah
![Page 15: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/15.jpg)
27
kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman,
perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air
permukaan dan air hujan yang mungkin ada1.
Kondisi, pensyaratan dan upaya-upaya tertentu dibentuk untuk mencegah
atau mengurangi akibat-akibat buruk yang boleh menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup jika air limbah tidak diolah dengan
baik.
Syarat-syarat untuk air limbah adalah seperti berikut:
1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum.
2. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah.
3. Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air
sungai atau tempat-tempat rekreasi.
4. Tidak dapat dihinggapi serangga, tikus dan tidak menjadi tempat
berkembang biaknya berbagai bibit penyakit dan vektor.
5. Tidak terbuka kena udara luar serta tidak dapat dicapai oleh anak-
anak.
6. Baunya tidak mengganggu.
Data cakupan SPAL di UPT Puskesmas Ibrahim Aji tahun 2010 sebagai
berikut:
![Page 16: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/16.jpg)
28
Tabel 2.6
Cakupan SPAL di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
Bulan Juni-Agustus 2010
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 552 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji yang diperiksa untuk bulan Juni sampai Agustus
2010 yang memenuhi syarat ada 424 SPAL. Data di atas menunjukkan bahwa
SPAL yang memenuhi syarat, cakupannya (76,81%) sudah mencapai target
(55%), artinya proses pengumpulan dan penyaluran sudah berjalan dengan baik.
2.1.7 Tempat-tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM)
Tempat umum sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan)
yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki sistem pencahayaan
ruangan yang memadai.5 Untuk rumah makan terdapat beberapa komponen yang
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah
1. Jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah Yang Diperiksa
278 139 135 552
2. Jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah Yang MS
175 133 116 424
3. Cakupan SPAL MS(%)
76,81
![Page 17: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/17.jpg)
29
dinilai sebagai persyaratan kesehatan makanan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kota. Di antaranya adalah mengenai penjamah makanan, peralatan,
bahan makanan tambahan dan penyajian, sarana penjualan serta tempat berjualan.
Tabel 2.7
Cakupan TTU di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
Bulan Juni- Agustus 2010
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah1 Jumlah Tempat
Tempat Umum Yang Diperiksa
22 23 27 72
2 Jumlah Tempat Tempat Umum Yang MS
21 23 27 71
3 Cakupan TTU MS(%)
98,61
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 72 Tempat-Tempat Umum (TTU) di Wilayah Binaan
Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji yang diperiksa untuk bulan Juni sampai
Agustus 2010 yang memenuhi syarat 71 TTU. Data di atas menunjukkan bahwa
TTU yang memenuhi syarat, cakupannya (98,61%) sudah mencapai target (87%).
Namun, data ini belum mewakili kesemua jumlah TTU yang ada, kemungkinan
untuk terjadinya false negative masih ada.
Tabel 2.8
Cakupan TPM di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
![Page 18: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/18.jpg)
30
Bulan Juni-Agustus 2010
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 131 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang diperiksa di Wilayah
Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji untuk bulan Juni sampai Agustus
2010 yang memenuhi syarat 119 TPM. Data di atas menunjukkan bahwa TPM
yang memenuhi syarat, cakupannya (90,84%) sudah mencapai target (81,6%). Hal
ini menunjukan derajat kesehatan di tempat pengelolaan makanan adalah cukup
baik. Namun, data ini belum mewakili kesemua jumlah TPM yang ada,
kemungkinan untuk terjadinya false negative masih ada.
2.1.8 Penyehatan Industri dan TP2
Tabel 2.9
Cakupan Penyehatan Industri dan TP2 di Wilayah Binaan Langsung
UPT Puskesmas Ibrahim Aji
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah1 Jumlah Tempat
Pengelolaan Makanan Yang Diperiksa
45 54 32 131
2 Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan MS
40 49 30 119
3 Cakupan TPM MS (%)
90,84
![Page 19: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/19.jpg)
31
Bulan Juni-Agustus 2010
Sumber: LB4 UPT Puskesmas Ibrahim Aji Bulan Juni-Agustus 2010
Dari 28 Tempat Penyehatan Industri yang diperiksa di Wilayah Binaan
Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji untuk bulan Juni sampai Agustus 2010
yang memenuhi syarat 26 industri. Data di atas menunjukkan bahwa Tempat
Penyehatan Industri yang memenuhi syarat, cakupannya (92,86%). Namun, data
ini belum mewakili kesemua jumlah penyehatan industri yang ada, kemungkinan
untuk terjadinya false negative masih ada.
2.2 Lingkungan Sosial-Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi masyarakat sangat bermanfaat dalam
menganalisis faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan.
Hal-hal yang termasuk didalam sektor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap
derajat kesehatan antara lain, tingkat pendidikan, jumlah penghasilan, dan
sebagainya1.
2.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Uraian Juni Juli Agustus Jumlah1 Jumlah Tempat
Penyehatan Industri Yang Diperiksa
6 11 11 28
2 Jumlah Tempat Penyehatan Industri MS
6 10 10 26
3 Cakupan Penyehatan Industri MS (%)
92,86
![Page 20: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/20.jpg)
32
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia karena pendidikan merupakan salah satu alat untuk menghasilkan
perubahan pada diri manusia. Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Ibrahim Aji bervariasi, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.10Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas Menurut Tingkat Pendidikan
Wilayah Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji Tahun 2009
No
Kel
ura
han
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Tid
ak
Tam
at
SD
SD
S L
T P
S M
U
Ak
adem
i/ D
III
D4/
S1/
S2
/S3
JUM
LA
H
Tid
ak
Tam
at
SD
SD
S L
T P
S M
U
Ak
adem
i/ D
III
D4/
S1/
S2
/S3
JUM
LA
H
1 Kb. Waru 1395 1365 1372 1278 190 261 5861 1054 2610 2685 2443 176 202 9170
2 Kb. Gedang 61 915 1150 909 112 103 3250 80 900 1304 1010 110 100 3504
3Cibangkong
1282 1508 1291 1421 667 476 6645 1661 970 1230 1137 519 426 5943
Jumlah 2738 3788 3813 3608 969 840 15756 2795 4480 5219 4590 805 728 18617
Sumber Data : Laporan Tahunan UPT Puskesmas Ibrahim Aji Tahun 2009
Dari tiga kelurahan yang menjadi wilayah kerja binaan langsung
Puskesmas Ibrahum Aji, tingkat pendidikan penduduk tertinggi adalah lulusan
SLTP sebanyak 9032 (26,27%). Sedangkan kelurahan yang memiliki penduduk
lulusan sarjana paling banyak adalah kelurahan Cibangkong sebanyak 902 orang.
Kelurahan dengan tingkat pendidikan terendah (tidak tamat SD) paling tinggi juga
berada di kelurahan Cibangkong sebanyak 2.943 orang.
Tingkat pendidikan penduduk berhubungan dengan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat. Semakin tinggi derajat pendidikan
masyarakat, maka semakin tinggi pula pengetahuan, kesadaran, dan kemauan
untuk memiliki lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan tingkat pendidikan
![Page 21: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/21.jpg)
33
yang rendah, semakin rendah pula pengetahuan, kesadaran dan kemauan untuk
memiliki lingkungan yang bersih dan sehat. Oleh karena itu, pendidikan
masyarkat berpengaruh juga pada perilaku masyarakat dan kesehatan lingkungan.
2.2.2 Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 2.11Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Wilayah Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji Tahun 2009
No Kelurahan
Pekerjaan
PNS Pedagang SwastaTotal
Jumlah % Jumlah % Jumlah %Jumlah %
1 Kb. Waru 492 9,55 960 18,64 3653 71,565150 100
2 Kb. Gedang 512 10 228 4,48 4348 85,465088 100
3 Cibangkong 2246 29,46 2519 33,05 2858 37,497623 100
3250 18,20 3707 20,75 10859 60,817861 100
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Ibrahim Aji tahun 2009
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mata pencaharian utama
penduduk di Wilayah Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji adalah
mata pencaharian tidak tetap/swasta terbanyak 10.859 atau sebesar 60,8 %
dari jumlah penduduk seluruhnya.
Dari tiga kelurahan yang menjadi wilayah kerja binaan langsung
Puskesmas Ibrahum Aji, sebanyak 71,56% (3653 orang) mempunyai mata
pencaharian swasta di kelurahan Kebon Waru, 85,46% (4348 orang) di
kelurahan Kebon Gedang, dan 37,49% (2858 orang) di kelurahan Cibangkong.
![Page 22: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/22.jpg)
34
Jenis mata pencaharian penduduk dapat mempengaruhi status ekonomi
penduduk yang secara tidak langsung berdampak pada tingkat kesehatan
lingkungan. Semakin tinggi status ekonomi, rumah tinggal yang digunakan
akan semakin baik. Mulai dari bahan bangunan yang digunakan, ventilasi,
pencahayaan, dan luas bangunan rumah yang lebih memadai. Hal tersebut
juga berhubungan dengan penyediaan fasilitas untuk rumah sehat seperti
penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah,
pembuangan sampah, fasilitas dapur, dan ruang berkumpul keluarga.
2.2.3 Jumlah Penduduk Miskin
Tabel 2.12Jumlah Penduduk Miskin
Wilayah Binaan Langsung UPT Puskesmas Ibrahim Aji Tahun 2009
N0 Kelurahan
Penduduk Jumlah KK Maskin dalam SK Walikota
Seluruhnya
MiskinSeluruh
Nya
MiskinMemiliki kartuJAMKESMAS
Blm Memiliki kartu
JAMKESMAS
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Kb. Waru 15973 3266 24.45 3416 1089 6.82 3043 93,17 223 6,83
2 Kb. Gedang 9992 1909 19.11 2401 636 6.37 1812 94,92 97 5,08
3 Cibangkong 17791 3729 20.96 4417 1243 6.99 3423 91,79 306 8,21
Jumlah 43756 8904 20,35 10234 2988 29,2 8278 93 626 7
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Ibrahim Aji tahun 2009
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk miskin di
Wilayah Binaan Langsung pada tahun 2009 adalah sebanyak 20,35% dari
jumlah penduduk seluruhnya. Dari seluruh penduduk miskin, yang
mempunyai kartu Jamkesmas sebanyak 93,0%.
![Page 23: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/23.jpg)
35
![Page 24: 38973260-CRS-2-BAB-II-SANG](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022070318/5571f8b749795991698df0ba/html5/thumbnails/24.jpg)
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan seni. PT Rineka Cipta:
Jakarta; 2007.
2. Blum, Hendrik L. Planning for health and application of social change theory. Human
Science Press: New York; 1976.
3. Pedoman Kerja Puskesmas.Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.
4. Laporan Tahunan Puskesmas Ibrahim Aji Tahun 2009. Bandung: Dinas Kesehatan
Kota Bandung; 2009.
5. Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu UPT Puskesmas Ibrahim Aji
2011. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2010.