38858519-Makalah-Plagiarisme

download 38858519-Makalah-Plagiarisme

of 8

Transcript of 38858519-Makalah-Plagiarisme

1

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Plagiarisme telah menjadi masalah yang terjadi di negeri kita. Hal ini tidak hanya terjadi pada kalangan non-akademis, tetapi juga kalangan akademis. Contohnya adalah seorang guru besar di sebuah universitas ternama di Jawa Barat, yang karya tulisnya ternyata merupakan jiplakan dari sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh sekelompok peneliti dari luar negeri. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Jika tidak ada upaya untuk menghentikannya, maka plagiarisme dapat tumbuh sebagai budaya.

B.

PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang dihadapi adalah mengenai plagiarisme. Kita harus mengerti apa itu plagiarisme, serta apa plagiarisme menurut pandangan logika, filsafat ilmu, dan Pancasila.

2

C.

TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menerangkan, menjelaskan, serta kemudian mengetahui apa itu plagiarisme, dan apakah plagiarisme sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai logika, filsafat ilmu, dan Pancasila.

3

BAB II ISI

A.

LANDASAN TEORI

Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Karena merupakan suatu tindak pidana, maka plagiarisme tidak sesuai dengan nilai-nilai logika, filsafat ilmu, dan Pancasila.

B.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipakai adalah studi kepustakaan.

C.

HASIL PENELITIAN

4

Plagiarisme dapat dilihat dari 3 tema besar filsafat yaitu Ontologi (mengkaji keberadaan sesuatu), Epistemologi (membahas pengetahuan), dan Aksologi (kaidah norma & nilai). Plagiarisme tentu tidak sesuai dengan tiga tema tersebut. Menurut Ontologi, plagiarisme tentu terletak pada sesuatu yang tidak nyata, karena tindakan plagiat sendiri adalah tindakan penjiplakan. Jika karya kita menjiplak karya orang lain, maka keberadaan karya kita tidak akan diakui. Menyangkut plagiarisme dan hubungannya dengan ilmu filsafat, maka pada tema ini filsafat berperan untuk menjelaskan seluk beluk plagiarisme. Sehingga secara sederhana plagiat dijadikan sebuah ilmu baru yang disusun dengan wawasan masing-masing penyusunnya. Disana akan disusun secara sistematis mengenai akan membahas mengenai motif, alasan, struktur plagiarisme. Serta berbagai solusi untuk mengatasi masalah ini. Dalam epistemologi sebuah plagiat berkembang menjadi ilmu baru dan tidak ada batasan mengenai keagungan ilmu ini. Karena sebuah topik akan selalu mempunyai pemikiran lain yang bernilai lebih tinggi sesuai siapa yang telah sumbangsiur menjelaskan dan mengembangakan teori plagiat Yang terakhir yaitu hubungan plagiarisme dengan aksologi. Lingkup aksiologi adalah mengenai kaidah norma dan nilai. Hubungannya dengan plagiarisme adalah sebagai pembatasan perilaku. Karena walau bagaimanapun legalnya aksi ini di Indonesia, plagiarisme masih dinilai sebagai sesuatu yang negative. Dalam faktanya juga tindakan plagiarisme akan diberikan saksi dari norma yang berlaku. Saat

5

plagiarisme harus didasari pada sebuah norma, namun sebenarnya di keempat norma tersebut akan mempunyai keterkaitan dengan plagiat misalkan disemua norma mulai dari norma agama, kesopanan, kesusilaan dan hokum, tindak plagiarisme memiliki sanksi tersendiri. Plagiarisme dari segi etika Etika adalah hukum yang tidak tertulis tetapi sangat berpengaruh dalam masyarakat di Indonesia. Tindak plagiarisme sangat bertentangan dengan etika yang berlaku dengan tidak menghargai dan mencuri karya orang lain. Norma etika melingkupi hati nurani, kebebasan, tanggung jawab, nilai dan norma, serta hak dan kewajiban. Plagiarisme bertentangan dengan semua itu karena norma etika sendiri merupakan bagian dari etika. Tindakan plagiat sangatlah tidak bertanggung jawab, menyalahi kebebasan, dan menyalahi kewajiban kita untuk tidak menjiplak serta menyalahi hak orang lain untuk tidak dijiplak karyanya. Plagiarisme dari segi UUD 1945 Plagiarisme telah di atur didalam UUD 1945 pada pasal 28 dan UU No.19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta yang melarang tindakan mengambil hak orang lain. Diharapkan seorang penulis lebih menghargai buah karya / ide milik orang lain. Plagiarisme dari segi logika, kaidah berpikir tepat & logis, dan paradigma ilmu pengetahuan Logika dapat diartikan sebagai cara kita dalam melakukan suatu hal termasuk jika ingin menggunakan buah karya orang lain secara lurus dan tepat dengan mengikuti kaidah yang sudah ada. Oleh karena itu, sangat diperlukan logika yang dapat membantu kita keluar dari jerat plagiarisme.

6

Plagiarisme tidak sesuai dengan kaidah berpikir tepat & logis karena dalam proses plagiat, tidak dibutuhkan proses pengertian, putusan, dan penyimpulan. Plagiarisme tidak sesuai dengan paradigma ilmu pengetahuan karena plagiarisme bukanlah suatu model penyelidikan ilmiah

Plagiarisme dari segi Pancasila Plagiarisme adalah tindakkan yang sangat tidak sesuai dengan Pancasila Sesuai sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, yang menandakan bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan segala potensi yang ada sehingga pasti antara manusia satu dengan yang lain tidak sama Sesuai sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab, plagiarisme sendiri merupakan cirri dari seorang yang tidak berada Sesuai sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, plagiarisme dapat meyebabkan persatuan tersebut rusak Sesuai sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, plagiarisme sendiri bukan merupakan keadilan.

7

BAB III PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Plagiarisme merupakan sebuah tindakan tidak terpuji. Sebenarnya tindakan ini hanya memberikan keuntungan sesaat. Hal ini terjadi karena banyak dari pelaku yang tidak sadar bahwa dengan menyontek, dia akan merugikan dirinya sendiri dan juga korbannya. Bila dikemudian hari diadakan tes mengenai sesuatu, maka pelaku yang melakukan plagiat akan kesulitan dan mencapai suatu hasil yang sangat buruk dan pastinya beda jauh dengan hasil saat dia melakuan plagiat. Kemudian korban juga merasakan rugi yang sama. Mungkin korban yang seharusnya mendapatkan nilai terbaik, terpaksa mencoba di lain kesempatan, karena ada orang yang memplagiat hasil pekerjaannya. Selain itu perbuatan ini juga dapat membohongi masyarakat, karena masyarakat akan berpendapat bahwa si pelaku hebat. Jadi diperlukan kesadaran dan rasa percaya diri terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perbuatan dosa ini.

B.

SARAN

8

Untuk menghilangkan plagiarisme, diperlukan kesadaran dan rasa percaya diri masing-masing individu terhadap pekerjaan yang telah dilakukannya. Selain itu, dalam budaya belajar sejak kecil, perlu ditanamkan sikap anti-plagiarisme.

C.

UCAPAN TERIMA KASIH

Tim penyusun makalah ilmiah mengucapkan terima kasih kepada dosen MPKT-13 kami yaitu Drs. Fuad Falakhuddin M.A yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ilmiah ini. Selain itu, kami berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman atas kesediaannya memberikan kami waktu untuk menyelesaikan makalah ini.

D.

DAFTAR PUSTAKA

Meliono M.Si, Dr. Irmayanti, dkk. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi: Logika, Filsafat Ilmu, dan Pancasila. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2010

Utorodewo, Felicia N., dkk. 2010. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2010.