36 mtd bahu jalan.pdf

download 36 mtd bahu jalan.pdf

of 7

Transcript of 36 mtd bahu jalan.pdf

  • METODE PELAKSANAAN

    PEKERJAAN PERSIAPAN,Pekerjaan ini merupakan Awal dari pelaksanaan proyek Oleh Kontraktor Pelaksana yang meliputi :

    - Pelaksanaan Pra Construction Meeting (PCM)- Perencanaan Site Plan- Pembuatan Rencana Kerja di lapangan ( Time Schedule )- Pengukuran & Pematokan ) serta Pengambilan Foto 0 % ( Nol ) dilakukan bersama dengan

    konsultan pengawas dan direksi teknis- Pembuatan Shop Drawing- Pembuatan Kantor Proyek/Direksi keet, Bangsal Kerja dan Barak Pekerja beserta pengadaan

    seluruh Kelengkapannya- Pengadaan Papan Nama Proyek- Pemeriksaan Laboratorium terhadap Bahan yang akan dipakai- Mobilisasi Personil, Peralatan dan Material/Bahan

    Rencana Waktu pelaksanaan Selama 120 (Seratus dua puluh) Hari Kalender termasuk kegiatanmobilisasi personil inti proyek, pengukuran, pengetesan material, dan pekerjaan lain-lain yangberhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi.

    Selama pelaksanaan pekerjaan, menjadi kewajiban tetap memperhatikan Sistem PelaksanaanKesehatan dan Keselamatan Kerja yang telah diatur dalam standar manajemen konstruski demimeminimalisir kecelakaan kerja yang mungkin untuk terjadi.

    Adapun rencana pelaksanaan pekerjaan dapat digambarkan dalam uraian sebagaimana tersebutdibawah ini :

    RENCANA PELAKSANAAN DI LAPANGANa. Memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan bila akan memulai pekerjaan atau

    sesuatu bagian pekerjaan dengan Request Sheet.b. Memulai pekerjaan apabila Request Sheet telah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan

    Direksi. Hal-hal mengenai pekerjaan yang tidak dilengkapi dengan Request Sheet tidak akandiperhitungkan oleh Direksi.

    c. Pekerjaan pengukuran, penentuan batas dan penempatan bangunan dan sebagainyadikerjakan sendiri oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.

    d. Pelaksana tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKS sebelum berundingdan mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.

    e. Perbaikan/penentuan ukuran atau gambar konstruksi yang kurang jelas, hanya dapatdikerjakan oleh Pelaksana setelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.

    f. Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengancontoh yang telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.

    g. Pelaksana harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan danmendapat persetujuan Direksi.

  • h. Selama waktu pelaksanaan, ditetapkan seorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetap yangcakap dan mampu serta bertanggungjawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.

    i. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat persetujuan Direksi.

    PEKERJAAN PERSIAPANPEKERJAAN PENGAWASAN LALU LINTASa. Sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Pelaksana diwajibkan untuk

    memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas dengan ketentuan sebagai berikut:o Apabila Mengganggu kelancaran Lalu lintas disekitar Lokasi Pekerjaano Rawan Terjadi kecelakaan lalu lintaso Dianggap perlu untuk mengadakan pengaman lalu lintas

    b. Penutupan lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada persetujuan tertulis dariDireksi.

    c. Pelaksana harus menjaga agar lalu lintas tetap berjalan. Pelaksana harus menyediakan 2 (dua)orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.

    d. Penempatan alat-alat dan bahan-bahan diusahakan sedapat mungkin tidak mengganggu lalulintas. Bila karena terpaksa, bahan-bahan harus dituangkan di tepi jalan ke tempat yang tidakmengganggu lalu lintas, selambat- lambatnya dalam waktu satu kali 24 jam sesudah penurunanbahan-bahan tersebut.

    e. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Pelaksana, seperti tersebut diatas,sepenuhnya adalah tanggung jawab Pelaksana.

    PERENCANAAN SITE PLANYang termasuk dalam Perencanaan Site Plan, pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak ataulay out dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan (mulai dari awal sampai akhirproyek.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out bangunan/fasilitas dan sarana DireksiKeet, Bangsal Kerja dan Barak Pekerjan ini antara lain : Menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek, yang akan dikerjakan

    sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan. Menempatkan material bangunan, seperti besi beton, kayu, dan lainnya, harus dipisahkan

    sesuai dengan jenis dan ukurannya, sehingga memudahkan dalam penyimpanan danpengambilannya.

    Menempatkan material-material yang harus terlindung dari cuaca, seperti semen maupunmaterial finishing lainnya dalam gudang tertutup.

    PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEKPapan nama kegiatan (Papan Proyek) dibuat dari balok kayu Uk. 5 x 5 cm (untuk rangka) dan bahantripleks 3 mm. dimensi papan nama proyek dibuat sesuai ketentuan yang di atur dalam spesifikasiteknis atau petunjuk dari direksi teknis.

    Papan proyek ini digunakan sebagai papan informasi dalam pelaksanaan pekerjaan danditempatkan pada tempat yang mudah terlihat, sebagai informasi kepada masyarakat.

    PEMBUATAN DIREKSI KEET1. Pada awal sebelum dimulainya pekerjaan di lapangan kontraktor harus menyediakan kantor

    lapangan dan gudang untuk penyimpanan dan/atau penimbunan bahan ataupun peralatan yangdiperlukan untuk kegiatan pekerjaan.

    2. Kontraktor harus menyediakan tenaga pengamanan dan pengawasan untuk menjaga kantorlapangan dan gudang beserta isinya.

  • 3. Kantor lapangan dan gudang (tertutup atau terbuka) dengan luasan yang mencukupi harusberlokasi sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan.

    4. Bangunan bersifat sementara dan nantinya akan dibongkar setelah pelaksanaaan proyekselesai.

    MOBILISASIMobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, termasuk, tapi tidak terbatas padakebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, pemasokan, dan suplemen lainnya yangdiperlukan ke lokasi pekerjaan, untuk pembangunan kantor, gudang dan fasilitas lainnya yangdiperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan dan operasi lainnya yang harusdilakukan atau biaya yang diperlukan sebelum mulainya berbagai item pekerjaan kontrak di lokasipekerjaan.

    Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan dan diterima oleh Konsultanmengenai pemenuhan masing-masing persyaratan yang terkait yang disebutkan dalam kontrak.

    BACK UP DATA DAN DOKUMENTASIPengambilan Dokumentasi Proyek dan Back Up data pelaksanaan proyek menjadi penting sebagaialat kontrol sekaligus sebagai bahan evaluasi baik bagi pelaksana maupun direksi untuk mengeceksejauh mana realisasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Back up data dapat terdiri atasLaporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Foto-foto dokumentasi dan Laporan akhir.

    PEMBERSIHAN LOKASISebelum melakukan pekerjaan fisik, terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi. Pembersihanlokasi bertujuan untuk membersihkan lokasi proyek dari benda-benda atau pepohonan yang dapatmengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan lokasi ini meliputi seluruh area yang akandigunakan untuk pekerjaan konstruksi. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pekerjaanpembersihan antara lain :a. Melihat situasi atau keadaan daerah yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ;b. Membersihkan daerah tersebut, pekerjaan ini mencakup pembersihan terhadap semua

    tanggul, pohon, akar-akar, semak-semak, dan bahan lain yang dapat menggangu sampaisuatu kedalaman menurut petunjuk direksi teknis/konsultan supervisi.

    c. Bilamana terdapat akar tanaman atau tonggak kayu yang lebih dalam, harus dicabut sampaibersih dan dibuang atau ditimbun di tempat yang telah ditunjuk oleh Direksi.

    Pengukuran & Pemasangan Bowplank1. Pengukuran

    a. Sebelum memulai pekerjaan Pelaksana harus mengadakan pengukuran kembali denganteliti elevasi dasar , permukaan tanah, ketinggian jalan atau elevasi lainnya sesuaipermintaan Direksi.

    b. Semua pengukuran kembali harus dikaitkan terhadap titik tetap yang terdekat.c. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum pekerjaan

    dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi, baik darijenisnya maupun kondisinya.

    d. Alat-alat yang dipergunakan adalah waterpass lengkap dengan statif dan rambu-rambunya,theodolit lengkap dengan statif dan rambu-rambunya, meteran, jalon, prisma dan alatlainnya sesuai dengan instruksi direksi.

    e. Cara pengukuran ketepatan hasil pengukuran toleransi salah tutup, dan pembuatan sertapemasangan patok bantu akan ditentukan oleh Direksi.

    f. Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar dengan hasilpengukuran ulang maka Direksi akan memutuskan hal itu.

  • g. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjaditanggungjawab Pelaksana.

    h. Pelaksana bertanggungjawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-peildan ukuran dalam gambar dan uraian/syarat- syarat pelaksanaan itu.

    2. Pematokana. Pelaksana mengerjakan pematokan untuk menentukan as dan peil Pondasi sesuai

    dengan gambar rencana. Pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh direksisebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok.

    b. Wajib disediakan alat-alat ukur dan perlengkapannya, juru- juru ukur dan pekerja-pekerjayang diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil pematokanatau pekerjaan lain yang serupa.

    c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk pekerjaanPelaksana dan harus dibuat dari kayu jenis kelas III yang tidak berubah oleh cuaca.Pemasangannya harus kuas dan permukaan atasnya rata dan sifat datar (waterpass).

    PEMBUATAN SHOP DRAWING (Gambar Kerja)Shop drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi mudah dilaksanakan danterkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun mutu kerja.

    Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan mendapatkan pengesahan daripihak Pengawas atau Konsultan Perencana, sebelum dilaksanakan di lapangan. Shop drawing,disiapkan oleh Bagian Engineering berpedoman pada desain bangunan dari Konsultan. Pembuatanshop drawing, dilakukan dengan komputer menggunakan software Autocad, sehingga dapatmempercepat waktu pembuatannya.

    PENYIAPAN AIR KERJA

    Kebutuhan Air Kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh dari sumur atau PAM (Perusahaan AirMinum). Air dari sumber air disimpan pada tangki-tangki penampungan air yang telah disediakan.Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:1. Toilet di Kantor Proyek dan Direksi Keet.2. Pencucian Peralatan Proyek, Dump Muck, Concrete Mixer, dan lain-lain.3. Pencampuran/Pengadukan Mortar.4. Pencampuran/Pengadukan Beton.5. Perawatan Beton (Concrete Curing), termasuk testing Beton.6. Keperluan lain yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

    Pelaksanan konstruksi ini mengacu kepada gambar kerja, spesifikasi teknis dan atau petunjukdireksi dengan metode dan syarat-syarat pelaksanaan sebagai berikut :PEKERJAAN STRUKTURPekerjaan GalianPelaksanaan Pekerjaan Merujuk pada Analisa 2.1. Pekerjaan dilakukan secara mekanis(menggunakan alat berat/Excavator). Galian tanah biasa dilakukan sesuai dengan kedalaman,besaran, lebar dan letak konstruksi, dan dilakukan sepanjang lajur detail yang ada dalam gambarrencana/gambar kerja. Kondisi dasar galian cukup landai untuk mencegah keruntuhan atau longsor.Material hasil galian harus dibuang/dijauhkan dari lokasi pekerjaan. Atau bila disetujui direksi dapatdigunakan sebagai urugan kembali dibelakang pasangan talud.

    Pasangan Batu dengan mortara. Segala material batu kali, air dan pasir yang dipergunakan dalam pasangan batu harus telah

    memenuhi syarat yang telah ditentukan dan disetujui direksi.b. Komposisi adukan untuk pasangan batu saluran harus terdiri dari 1 semen portland : 4 pasir

    pasang dan dicampur dengan air secukupnya agar mencapai kekentalan yang disetujui direksi.c. Adukan harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk beton (beton molen).d. Lama pengadukan harus sampai menunjukkan homogenitas adukan sesuai dengan petunjuk

    direksi.e. Dalam segala hal tidak boleh memakai adukan yang telah mulai mengeras sebagian atau

    tercampur dengan bahan lain untuk digunakan kembali.

  • f. Batu-batu tidak boleh dipasang selama hujan atau cukup lama untuk menghanyutkan spesi,dimana adukan yang sudah terlanjur dihampar harus dilindungi sedemikian rupa dari hujan.Bilamana terjadi pelelehan akibat air hujan, spesi tersebut harus dibuang.

    g. Semua batu yang digunakan dalam pasangan sebelumnya harus basah dengan air sampaiseluruh permukaan merata agar tidak terjadi penyerapan air oleh spesi.

    h. Pekerjaan pemasangan pipa PVC ukuran 1.5 (atau material lain menurut petunjuk direksi)dilakukan sepanjang pasangan batu talud dengan jarak sesuai gambar kerja atau petunjuk daridireksi sebagai peresapan air.

    i. Pemasangan batu sedemikian rupa satu sama lain terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, didalam pasangan sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah yang tidak terisi spesi.

    Pek. Plesteran Siaran/Voegh Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, spesi pada bagian permukaan harus digaruk minimal

    0.5 cm dan diratakan/dibasahi agar terjamin melekatnya plesteran. Komposisi campuran plesteran digunakan 1pc : 2psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Permukaan plesteran harus rata dan rapi sehingga memuaskan direksi. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, maka permukaan harus bersih dan tidak kering

    PEKERJAAN JALANPekerjaan Penyiapan Badan JalanPelaksanaan Pekerjaan Merujuk pada Analisa EI-33 dan meliputi pekerjan penyiapan badan jalanyang akan ditumbun. Metode kerjanya adalah : Badan Jalan yang telah ada dibersihkan dari rumput atau pohon dengan mengunakan motor

    grader, diratakan sampai mendapat kerataan yang telah ditentukan. Bila dianggap perlu oleh direksi, maka dilakukan pemadatan badan jalan dengan menggunakan

    Tandem/Vibro Roller sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan oleh direksi. Pekerjaan penyiapan badan jalan dilakukan pada tempat dimana tertera pada Bestek atau

    petunjuk direksi.

  • Selain menggunakan Motor Grader, penyiapan badan jalan (perataan) juga dapat menggunakantenaga manusia (manual) khusus pada bagian yang tidak memungkinkan untuk dijangkau olehalat berat.

    Lebar badan jalan yang ingin dicapai sesuai dengan ketentuan dalam rencana kerja dan gambarrencana/gambar kerja.

    Pekerjaan Timbunan pilihan tanahPelaksanaan Pekerjaan Merujuk pada Analisa EI-322. Material yang digunakan seluruhnya adalahtanah pilhan yang didatangkan dan telah disetujui oleh direksi. Metode kerja sebagai berikut : Pekerjaan tetap dilakukan secara mekanis dan dilakukan setelah badan jalan telah siap. Material diangkut dengan menggunakan dump truck kelokasi pekerjaan dan dituangkan

    kebadan jalan kemudian dihampar dengan menggunakan Motor Grader. Material yang digunakan seluruhnya adalah tanah pilhan yang didatangkan Tanah Timbunan yang digunakan sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi. Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan

    yang merata. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebutsedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya.

    Hamparan Tanah dipadatkan dengan menggunakan Mesin Gilas (Vibrator Roller/TandemRoller).

    Pada saat dilakukan pemadatan, dilakukan pula penyiraman secara perlahan-lahan (untukmenghindari terjadinya kerusakan lapisan bawah/lapisan lunak tanah dasar) denganmenggunakan Water Tank Truck. Penyiraman dengan air ini tentunya tetap memperhatikankadar air yang tepat.

    Pemadatan harus dari tepi dan bergeser ke tengah/as jalan sampai padat hingga memenuhikepadatan yang disyaratkan.

    Pelaksanaan arus mengusahakan agar tidak terjadi genangan air waktu pelaksanaanpemadatan, termasuk pada bagian yang telah dipadatkan dan telah disetujui oleh direksi, untukmenghindari swelling yang mengurangi kepadatan.

    Ketebalan yang harus dicapai sesuai yang tertera dalam gambar rencana/gambar kerja ataudiperintahkan lain oleh direksi/konsultan supervisi.

    Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2cmdari yang ditentukan atau disetujui.

    Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memilikikelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

    perataan tepi hamparan dan level permukaan jalan dilakukan oleh pekerja denganmenggunakan alat bantu yang tersedia.

    Timbunan pilihan (mengunakan sirtu)Pelaksanaan Pekerjaan . Lapisan perkerasan dipasang sesuai dengangambar rencana/gambar kerja, dengan menggunakan bahan-bahan yang bersih, keras awet, tidakmengandung batu-batuan lunak yang mudah hancur dan tidak mengandung kotoran. Agregat yangdiperkenankan adalah yang telah mendapat persetujuan direksi.

    Secara umum bahan yang digunakan sebagai berikut :a. Kerikil Sungai/Sirtu tidak Tersaringb. Batu belah ukuran 10 -15 cmc. Batu pengunci/batu penunjang pada pinggir badan jaland. Batu pengunci berukuran antara 5-7 cm disusun diantara batu belah pada badan jalan untuk

    mengisi rongga rongga-rongga lapisan batu tadi.

  • Metode Kerjanya adalah sebagai berikut :a. Sirtu ditimbun disepanjang jalan (diangkut dengan menggunakan dump truck).b. Penimbunan material dilakukan secara berlapis-lapis dengan tebal lapisan masing-masing tidak

    lebih dari 20 cm.c. Selanjutnya dilakukan penghamparan dengan menggunakan Motor Grader secara merata.d. Sekelompok pekerja memasang batu pinggir/pengunci.e. Hamparan Sirtu dipadatkan dengan menggunakan Mesin Gilas (Vibrator Roller/Tandem Roller).f. Pada saat dilakukan pemadatan, dilakukan pula penyiraman secara perlahan-lahan (untuk

    menghindari terjadinya kerusakan lapisan bawah/lapisan lunak tanah dasar) denganmenggunakan Water Tank Truck. Penyiraman dengan air ini tentunya tetap memperhatikankadar air yang tepat.

    g. pemadatan harus dari tepi dan bergeser ke tengah/as jalan sampai padat hingga memenuhikepadatan yang disyaratkan.

    h. Pelaksanaan arus mengusahakan agar tidak terjadi genangan air waktu pelaksanaanpemadatan, termasuk pada bagian yang telah dipadatkan dan telah disetujui oleh direksi, untukmenghindari swelling yang mengurangi kepadatan.

    i. Ketebalan yang harus dicapai sesuai yang tertera dalam gambar rencana/gambar kerja ataudiperintahkan lain oleh direksi/konsultan supervisi.

    j. Perapihan tepi hamparan dan level permukaan dilakukan secara manual oleh sekelompokpekerja.

    PENGUKURAN MC 100%Pengukuran dilakukan secara bersama dengan direksi kegiatan untuk mengecek apakah pekerjaantelah terlaksana sesuai dengan kuantitas dan kualitas serta syarat-syarat lain yang tercantum dalamdokumen kontrak.

    AS BUILD DRAWINGMerupakan proses akhir dari keseluruhan pelaksanaan yaitu pembuatan gambar yangterlaksana/terealiasi di lapangan termasuk memuat pekerjaan tambah kurang ( jika ada ).

    PEKERJAAN FINISHING, PENUTUP & DEMOBILISASIPekerjaan Penutup dan finishing adalah Pembenahan Kekurangan-kekurangan pekerjaan yangditemui pada saat pemeriksaan akhir pekerjaan termasuk pembersihan sisa-sisa pekerjaan di lokasi.

    Jika pekerjaan telah dinyatakan diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan telah dilakukanSerah Terima Pertama Pekerjaan (PHO), dapat dilakukan Demobilisasi Peralatan dan Personil.Demobilisasi akan dianggap selesai jika seluruh peralatan, bahan, personil, atau lainnya milikkontraktor telah dikeluarkan dari lokasi pekerjan, dan persyaratan persyaratan penyelesaianpekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak telah terpenuhi. Demobilisasi juga mencakuppenyiapan pengajuan yang diperlukan sebelum pengakhiran pekerjaan.