35788083-PERENCANAAN-POROS

download 35788083-PERENCANAAN-POROS

of 11

Transcript of 35788083-PERENCANAAN-POROS

  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    1/11

    PERENCANAAN POROS, MACAM POROS, SERTA FUNGSI

    A. TINJAUAN UMUM

    Gandar (berputar atau diam) atau poros adalah untuk menopang bagian mesin

    yang diam, berayun atau berputar, tetapi tidak menderita momen putar dan

    denga demikian tegangan utamanya adalah tekukan (bending). Gandar pendek

    juga disebut sebagai baut. Bagian yang berputar dalam bantalan dari gandar

    (dan poros) disebut tap.

    Poros (keseluruhannya berputar) adalah untuk mendukung suatu momen putar

    dan mendapat tegangan puntir dan tekuk.

    Menurut arah memanjangnya (longitudinal) maka dibedakan poros yang

    bengkok (poros engkol) terhadap poros lurus biasa, sebagai poros pejal atau

    poros berlubang, keseluruhannya rata atau dibuat mengecil. Menurut

    penampang melintangnya disebutkan sebagai poros bulat dan poros profil

    (contohnya dengan profil alur banyak dan profil K). Disamping itu dikenal

    juga poros engsel, poros teleskop, poros lentur, dan lain-lain.

    Persyaratan khusus terhadap design dan pembuatan adalah sambunagn dari

    poros dan naf serta poros dengan poros.

    Pembuatan poros sampai diameter 150 mmadalah dari baja bulat (St 42, St 50,

    St 70 dan baja campuran) yang diputar atau ditarik.Dari lebih tebal ditempa

    menjadi jauh lebih kecil. Poros beralur diakhiri dengan penggosokan, dalam

    hal dikehendaki bulatan yang tepat. Tempat bantalan dan peralihan menurut

    persyaratan diputar halus digosok, dipoles, dicetak dan pada pengaretan tinggi

    kemudian dikeraskan.

    Pemilihan bahan poros selain diarahkan menurut beban yang dikenakan dan

    kekakuan bentuk yang diperlukan juga menurut kondisi pemasangannya,

    contohnya pada poros rituel yang bahannya dipilih setelah untuk roda giginya.

    Pada bantalan luncur maka keausan dan sifat putaran darurat memegang

    perangkat, tetapi pemuaian dan nilai pukulan takikan menurun (kepekaan

    takikan lebih tinggi).

    http://mechanicalengineeringengine.blogspot.com/2009/05/perencanaan-poros-macam-poros-serta.htmlhttp://mechanicalengineeringengine.blogspot.com/2009/05/perencanaan-poros-macam-poros-serta.html
  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    2/11

    Design pada poros diarahkan menurut bagian tetap yang mana poros atau

    gandar dihubungkan (bantalan, sil dan naf dari piringan atau roda yang

    dipasang). Sebagai gambaran maka tempat sambungan yang dibuat dengan

    benar yang peralihannya dibuatkan dengan baik, yaitu umumnya pada

    perlemahan dari berbagai pengaruh takikan.

    Yang perlu diperhatikan dalam perancangan poros ini diantaranya :

    Gandar diam dapat ditahan jauh lebih ringan daripada poros yang

    berputar yang diputar.

    Poros dari baja kekuatan tinggi tidak sekaku seperti dari St.42 yang

    semacam itu (modulus E sama), hanya kekuatan tekuk berubah-

    ubah atau kekuatan torsi berubah-ubah yang lebih besar, kalau

    pengaruh takikan yang tajam dihindarkan.

    Poros berlubang denagn d1 = 0,5dberatnya hanya 75%, tetapi tahanan

    momennya 94% dari poros pejal.

    Poros berputar yang kencang berlubang kencang memerlukan

    kekuatan yang baik, bantalan yang kaku dan pembentukan yang

    kaku.

    Panjang konstruksi dari mesin seringkali sangat tergantung pada

    panjang dari tap bantalan, naf dan sil.

    Pengamanan Poros dan gandar terhadap peggeseran memanjang diperoleh

    melalui peralihan poros pada tempat bantalan atau cincin pengaman.

    Pengaman memanjang dari bantalan, naf, dan piringan dapat diperoleh seperti

    melalui pemutaran satu sisi, melalui mur poros atau cincin pengaman, kadang-

    http://3.bp.blogspot.com/_-Bg4zql5Cd8/SguCgos_5VI/AAAAAAAAAF0/rhp2f5akYg8/s1600-h/conveyor.bmp
  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    3/11

    kadang bentuk sambungan tidak meminta pengamanan memanjang (dudukan

    pres dan sebagainya).

    Dalam penjelasan selanjutnya akan kami jabarkan secara jelas, diantaranya :

    Fungsi Poros

    Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-

    sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara

    tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda

    gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang

    tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung

    yang berputar , yaitu poros roda keran berputar gerobak.

    Untuk merencanakan sebuah poros, maka perlu diperhatikan hal-hal

    sebagai berikut.

    Kekuatan poros

    Pada poros transmisi misalnya dapat mengalami beban puntir atau

    lentur atau gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros

    yangmendapatkan beban tarik atau tekan, seperti poros baling-baling

    kapal atau turbin.

    Kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter

    poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur

    pasak harus diperhatikan. Jadi, sebuah poros harus direncanakan cukup

    kuat untuk menahan beban-beban yang terjadi.

    Kekakuan poros

    Walaupun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup, tetapi jika

    lenturan dan defleksi puntirannya terlalu besar, maka hal ini akan

    mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan

    suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi).

    Putaran kritis

    Putaran kritis terjadi jika putaran mesin dinaikkan pada suatu harga

    putaran tertentu sehingga dapat terjadi getaran yang terlalu besar. Hal

    ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian yang

  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    4/11

    lainnya. Untuk itu, maka poros harus direncanakan sedemikian rupa

    sehingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritis.

    Korosi

    Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeller dan

    pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif. Demikian pula

    untuk poros-poros yang terancam kavitas dan poros mesin yang sering

    berhenti lama.

    Bahan poros

    Bahan untuk poros mesin umum biasanya terbuat dari baja karbon

    konstruksi mesin, sedangkan untuk pembuatan poros yang dipakai

    untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat

    dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap

    keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom,

    dan baja khrom molybdenum.

    Macam Macam Poros

    Poros sebagai penerus daya diklasifikasikan menurut pembebanannya

    sebagai berikut:

    1. Poros transmisi

    Poros transmisi atau poros perpindahan mendapat beban puntir murni

    atau puntir dan lentur. Dalam hal ini mendukung elemen mesin hanya

    suatu cara, bukan tujuan. Jadi, poros ini berfungsi untuk memindahkan

    tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain.

    http://3.bp.blogspot.com/_-Bg4zql5Cd8/SguCg5c2r0I/AAAAAAAAAF8/vvIfQNqGYws/s1600-h/conveyor+2.bmp
  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    5/11

    Dalam hal ini elemen mesin menjadi terpuntir (berputar) dan

    dibengkokkan. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling,

    roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dan lain-lain.

    Spindle

    Poros tranmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin

    perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle.

    Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya yang harus

    kecil, dan bentuk serta ukuranya harus teliti.

    Gandar

    Gandar adalah poros yang tidak mendapatkan beban puntir,bahkan

    kadang-kadang tidak boleh berputar. Contohnya seperti yang dipasang

    diantara roda-roda kereta barang.

    Jenis Jenis Bantalan

    Untuk menumpu poros berbeban, maka digunakan bantalan, sehingga

    putaran atau gerakan bolak-balik dapat berlangsung secara halus dan tahan

    lama. Posisi bantalan harus kuat, hal ini agar elemen mesin dan poros

    bekerja dengan baik.

    Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros, maka bantalan dibedakan

    menjadi dua hal berikut :

    Bantalan luncur, dimana terjadi gerakan luncur antara poros dan bantalan

    karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan

    lapisan pelumas.

    Bantalan gelinding, dimana terjadi gesekan gelinding antara bagian yang

    berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti rol atau

    jarum.

    http://3.bp.blogspot.com/_-Bg4zql5Cd8/SguCg52miCI/AAAAAAAAAGE/LcVHZsS37oA/s1600-h/conveyor+3.bmp
  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    6/11

    Berdasarkan arah beban terhadap poros, maka bantalan dibedakan

    menjadi tiga hal berikut :

    Bantalan radial, dimana arah beban yang ditumpu bantalan tegaklurus

    dengan poros.

    Bantalan aksial, dimana arah beban bantala ini sejajar dengan sumbu

    poros.

    Bantalan gelinding khusus, dimana bantalan ini menumpu beban yang

    arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

    Berikut ini akan kami jabarkan dari berbagai jenis bantalan diatas

    sebagai berikut :

    Bantalan Luncur

    Menurut bentuk dan letak bagian poros yang ditumpu bantalan. Salah

    satunya adalah bantalan luncur.

    Adapun macam macam bantalan luncur adalah sebagai berikut:

    Bantalan radial, dapat berbentuk silinder, elips, dan lain-lain.

    Bantalan aksial, dapat berbentuk engsel kerah Michel, dan lain-lain.

    Bantalan khusus, bantalan ini lebih ke bentuk bola.

    Bahan untuk bantalan luncur harus memenuhi persyaratan sebagai

    berikut:

    Mempunyai kekuatan cukup.

    Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu

    besar.

    Mempunyai sifat anti las.

    Sangat tahan karat.

    Dapat membenamkan debu yang terbenam dalam bantalan.

    Ditinjau dari segi ekonomi.

    Tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur.

    Bantalan Aksial

    Bantalan aksial digunakan untuk menahan gaya aksial. Adapun

    macamnya, yaitu bantalan telapak dan bantalan kerah. Pada bantalan

    telapak, tekanan yang diberikan oleh bidang telapak poros kepada

  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    7/11

    bidang bantalan semakin besar untuk titik yang semakin dekat dengan

    pusat.

    Bantalan Gelinding

    Keuntungan dari bantalan ini mempunyai gesekan yang sangat kecil

    dibandingkan dengan bantalan luncur. Macam macam bantalan

    gelinding diantaranya: Pertama. Bantalan bola radial alur dalam baris

    tunggal. Kedua, Bantalan bola radial magneto. Ketiga. Bantalan bola

    kontak sudut baris tunggal. Keempat. Bantalan bola mapan sendiribaris

    ganda.

    Sambungan Poros dan Naf

    Penyematan naf sebuah roda gigi, puli-sabuk, kopling, tuas, dan

    sebagainya pada poros dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,

    antara lain dengan menggunakan pasak, pena, bus, cincin jepit, lewat

    kerut, pres atau lem.

    Pasak dan sambungan Pasak

    Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan

    bagian-bagian mesin, seperti roda gigi, sprocket, puli, dan kopling

    pada poros. Momen diteruskan dari poros ke naf atau naf ke poros.

    Kerut dan pres

    http://2.bp.blogspot.com/_-Bg4zql5Cd8/SguChN9AfBI/AAAAAAAAAGU/8GYDF2wZJ1I/s1600-h/conveyor+5.bmphttp://3.bp.blogspot.com/_-Bg4zql5Cd8/SguChJnxcdI/AAAAAAAAAGM/-sGxWgDRHqE/s1600-h/conveyor+4.bmp
  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    8/11

    Kedua cara penyambungan mengandung hal yang sama, yaitu bahwa

    penjepitan antara bagian yang dikehendaki disambung terjadi lewat

    perubahan bentuk elastik bagian itu sendiri. Pada penyambungan

    sistem ini, untuk menekan roda pada poros dapat dilakukan dengan

    cara memanaskan (dikerutkan) atau dapat juga menekan roda pada

    poros tanpa melalui pemanasan, atau dikatakan roda dipres pada poros.

    B. GETARAN GETARAN PADA POROS

    Suatu fenomena yang terjadi dengan berputarnya poros pada kecepatan

    kecepatan tertentu adalah getaran yang sangat tinggi, meskipun poros dapat

    berputar dengan baik pada kecepatan kecepatan yang lain. Pada kecepatan

    kecepatan semacam itu dimana getaran menjadi sangat besar, dapat terjadi

    kegagalan poros atau bantalan bantalan. Atau getaran dapat menyebabkan

    kegagalan karena tidak bekerjanya komponen komponen sesuai dengan

    fungsinya, seperti yang dapat terjadi pada sebuah turbin uap dimana ruang

    bebas antara rotor dan rumah adalah kecil. Getaran semacam ini dapat

    menyebabkan apa yang disebut olakan poros, atau mungkin menyebabkan

    suatu osilasi puntir pada poros, atau suatu kombinasidari keduanya. Meskipun

    kedua peristiwa itu berbeda, namun akan ditunjukkan bahwa masing masing

    dapat ditangani dengan cara cara yang serupa dengan memperhatikan

    frequensi pribadi dari isolasi. Karena poros poros pada dasarnya elastik, dan

    menunjukkan karakteristik karakteristik pegas.

    Poros ini mengalami suatu momen punter atau momen lentur . Jika pada poros

    tersebut terdapat kombinasi antara momen lentur dan momen puntir maka

    perancangan poros harus didasarkan pada kedua momen tersebut. Banyak

    teori telah diterapkan untuk menghitung elastic failure dari material ketika

    dikenai momen lentur dan momen puntir, misalnya :

    Maximum shear stress theory atau Guests theory

    Teori ini digunakan untuk material yang dapat diregangkan (ductile),

    misalnya baja lunak (mild steel).

    Maximum normal stress theory atau Rankines theory

  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    9/11

    Teori ini digunakan untuk material yang keras dan getas (brittle), misalnya

    besi cor (cast iron).

    Pada pembahasan selanjutnya, cakupan pembahasan akan lebih terfokus

    pada pembahasan baja lunak (mild steel) karena menggunakan material

    S45C sebagai material.

    Secara analitis getaran yang mengakibatkan tegangan pada poros dapat

    dihitung secara terperinci. Misalnya, tegangan geser yang diizinkan untuk

    pemakaian umum pada poros dapat diperoleh dari berbagai cara, salah satu

    cara diantaranya dengan menggunakan perhitungan berdasarkan kelelahan

    puntir yang besarnya diambil 40% dari batas kelelahan tarik yang besarnya

    kira-kira 45% dari kekuatan tarik. Jadi batas kelelahan puntir adalah 18% dari

    kekuatan tarik, sesuai dengan standar ASME. Untuk harga 18% ini faktor

    keamanan diambil sebesar . Harga 5,6 ini diambil untuk bahan SF dengan

    kekuatan yang dijamin dan 6,0 untuk bahan S-C dengan pengaruh masa dan

    baja paduan. Faktor ini dinyatakan dengan . Selanjutnya perlu ditinjau apakah

    poros tersebut akan diberi alur pasak atau dibuat bertangga karena pengaruh

    konsentrasi tegangan cukup besar. Pengaruh kekasaran permukaan juga harus

    diperhatikan. Untuk memasukan pengaruh ini kedalam perhitungan perlu

    diambil faktor yang dinyatakan dalam yang besarnya 1,3 sampai 3,0 (Sularso

    dan Kiyokatsu suga, 1994: 8).

    Pada Pembebanan yang berubah ubah (fluctuating loads),Pada berbagai

    sumber bacaan tentang poros pembebanan tetap (constant loads) telah banyak

    dibahas mengenai yang terjadi pada poros dan ternyata pembebanan semacam

    ini divariasikan apapun akan tetap konstan sehingga pembebanan seperti

    apapun tidak menjadi masalah, dengan asumsi masih dibawah tegangan

    luluhnya (yield). Dan dari segi lain pada kenyataannya bahwa poros akan

    mengalami pembebanan puntir dan pembebanan lentur yang berubah-ubah.

    Dengan mempertimbangkan jenis beban, sifat beban, dll. yang terjadi pada

    poros maka ASME (American Society of Mechanical Engineers)

    menganjurkan dalam perhitungan untuk menentukan diameter poros yang

  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    10/11

    dapat diterima (aman) perlu memperhitungkan pengaruh kelelahan karena

    beban berulang.

    C. PERANCANGAN BAHAN POROS

    Pada perancangan bahan poros ini terdapat perlakuan panas.

    Perlakuan panas adalah proses pada saat bahan dipanaskan hingga suhu

    tertentu dan selanjutnya didinginkan dengan cara tertentu pula. Tujuannya

    adalah untuk mendapatkan sifat-sifat yang lebih baik dan yang diinginkan

    sesuai dengan batas-batas kemampuannya. Sifat yang berhubungan dengan

    maksud dan tujuan perlakuan panas tersebut meliputi:

    1. Meningkatnya kekuatan dan kekerasannya.

    2. Mengurangi tegangan.

    3. Melunakkan .

    4. Mengembalikan pada kondisi normal akibat pengaruh pengerjaan

    sebelumnya.

    5. Menghaluskan butir kristal yang akan berpengaruh terhadap keuletan

    bahan.

    Untuk proses pembuatan poros dengan melakukan hardening permukaan.

    Pemanasan poros ini dilakukan di atas suhu transformasi fase dan selanjutnya

    didinginkan dengan cepat sekali pada suhu kamar. Sehingga terbentuk suatu

    fase yang stabil pada suhu tinggi, pengerasan dengan cara ini mengakibatkan

    terbentuknya susunan yang tidak stabil. Tetapi inilah yang membuat elemen

    poros ini tidak mudah aus tergerus oleh gesekan yang ada.

    Untuk mendapatkan sifat-sifat bahan untuk poros yang lebih baik

    sesuai dengan karakter yang diinginkan dapat dilakukan melalui pemanasan

    dan pendinginan. Tujuannya adalah mengubah struktur mikro sehingga bahan

    dikeraskan, dimudahkan atau dilunakan. Pemanasan bahan dilakukan diatas

    garis transformasi kira-kira pada 770 derajat C sehingga perlit yang ada pada

    bakal poros itu berubah menjadi austenit yang homogen karena terdapat

    cukup karbon. Pada suhu yang lebih tinggi ferrit menjadi austenit karena

    atom karbon difusi ke dalam ferrit tersebut. Untuk pengerasan baja,

    pendinginan dilakukan dengan cepat melalui pencelupan kedalam air, minyak

  • 8/8/2019 35788083-PERENCANAAN-POROS

    11/11

    atau bahan pendingin lainnya sehingga atom-atom karbon yang telah larut

    dalam austenit tidak sempat membentuk sementit dan ferrit akibatnya austenit

    menjadi sangat keras yang disebut martensit. Pada baja setelah terjadi austenit

    dan ferrit kadar karbonya akan menjadi makin tinggi sesuai dengan

    penurunan suhu dan akan membentuk hipoeutektoid. Pada saat pemanasan

    maupun pendinginan difusi atom karbon memerlukan waktu yang cukup.

    Laju difusi pada saat pemanasan ditentukan oleh unsur-unsur paduanya dan

    pada saat pendinginan cepat austenit yang berbutir kasar akan mempunyai

    banyak martensit. Austenit serta martensit inilah yang nantinya akan menjadi

    sumber kekerasan luar dari poros

    http://mechanicalengineeringengine.blogspot.com/2009/05/perencana

    an-poros-macam-poros-serta.html