31005-6-261973191343
-
Upload
sity-murti -
Category
Documents
-
view
72 -
download
0
Transcript of 31005-6-261973191343
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 1/13
MODUL 6
MANAJEMEN OPERASIONAL
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
DRS.ALI MASHAR, MM
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2006
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 2/13
MANAJEMEN OPERASIONAL
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Minimalisasi Biaya
Tujuan dari model-model persediaan adalah meminimalkan biaya total, yang
terdiri dari biaya pesan dan biaya simpan. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan grafik
pemakaian persediaan dari waktu ke waktu, dimana Q adalah jumlah pemesanan.
Gambar 12.3
Inventory Usage Over Time
Usage rate
Average inventory on
Hand [ Q / 2 ]
0
Time
Gambar berikutnya menunjukkan grafik biaya total sebagai fungsi dari jumlah
pemesanan ( Q ). Q* merupakan jumlah pemesanan optimal yaitu jumlah pemesanan
yang meminimalkan biaya total. Juga ditunjukkan bahwa apabila jumlah pemesanan
meningkat maka biaya pemesanan akan menurun, dan sebaliknya biaya simpan akan
meningkat seiring meningkatnya jumlah pemesanan tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
Inventory level
Order quantity Q (maximuminventory level)
Minimuminventory
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 3/13
Gambar 12.4
Total Cost as a Function of Order Quantity
Curve for total cost of holding
And setup
Holding cost
curve
Setup (or order)
cost curve
Optimal order Order
Quantity quantity
Pada gambar juga dapat dilihat bahwa Q* terjadi pada titik dimana biaya pesan
sama dengan biaya simpan, oleh karena itu kita dapat menggunakan fakta/hal tersebut
untuk membuat suatu persamaan guna menentukan Q*. Variabel-variabel berikut ini
akan digunakan untuk menentukan biaya pesan dan biaya simpan dan selanjutnya
menghitung Q* :
Q = Jumlah satuan per pesanan.
Q* = EOQ.
D = Kebutuhan Tahunan (Annual Demand).
S = Biaya pesan per order (Setup/Ordering Cost).
H = Biaya simpan per unit per tahun (Holding/Carrying Cost).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
Annual Cost
Minimumtotal Cost
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 4/13
Langkah-langkah perhitungannya adalah :
D
1. Biaya pesan per tahun (Annual set up cost) = ------ ( S )
Q
Q
2. Biaya simpan per tahun (Annual Holding cost) = ------- ( H )
2
3. Jumlah pesanan yang ekonomis terjadi pada saat biaya pesan sama dengan
biaya simpan, jadi :
D Q
------ ( S ) = ------ ( H )
Q 2
4. Dengan perkalian silang, Q* dapat ditemukan sebagai berikut :
2 ( D ) ( S )
--------------------
H
5. Jumlah/frekwensi pemesanan yang diharapkan juga dapat dihitung sbb :
D
N = ----------
Q*
Sehingga, waktu antar pesanan dapat dihitung :
Jumlah hari kerja pertahun
T = -------------------------------------------
N
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 5/13
6. Biaya total tahunan (Total Annual Cost) adalah :
TC = Biaya pesan + Biaya simpan
D Q
= --------- ( S ) + -------- ( H )
Q 2
Reorder Point (ROP)
ROP adalah titik/tingkat persediaan dimana pemesanan kembali harus
dilakukan. Basic EOQ mengasumsikan bahwa : (1) Perusahaan akan menempatkan
sejumlah pesanan jika tingkat persediaan mencapai titik nol, (2) Pesanan akan diterima
dengan segera.
Tetapi pada kenyataannya, lead time atau delivery time, yaitu waktu antara
memesan sampai pesanan datang, bisa singkat atau lama mencapai bulanan. Jadi saat
pemesanan kembali (ROP) akan dipengaruhi oleh lead time. Gambar berikut ini
menunjukkan titik dimana dilakukan ROP :
Gambar 12.5
The Reorder Poin (ROP) Curve
Q* Slope = units/day = d
ROP
(units)
Time (days)
Lead time = L
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
Inventory (units)
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 6/13
ROP selanjtnya dapat dihitung sebagai berikut :
ROP = (permintaan/penggunaan per hari) x (lead time)
= d x L
dimana :
D
d = ----------------------------------------------
Banyaknya hari kerja pertahun
Contoh :
Farix Co, bergerak dibidang penyediaan bahan baku bagi rumah sakit. Beberapa
tahu terakhir ini diketahui besarnya permintaan pertahun sebesar 1000 unit dengan
biaya pesan Rp. 10/order dan biaya simpan per unit per tahun sebesar Rp 50.
Hitunglah :
a. Pesanan yang paling ekonomis.
b. Besarnya total biaya.
Jawab :
2 (D) (S)
a. Q = ----------
H
2 (1000) (10)
= ------------------- = 20 unit
50
b. TC = D Q
------ (S) + -------- (H)
Q Z
1000 20
= -------- (10) + -------- (0,5) = Rp 505,-
20 2
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 7/13
Production Order Quantity Model
POQ model merupakan teknik EOQ yang diterapkan pada permintaan produksi
atas suatu barang atau komponen tertentu, dengan kata lain bahwa barang/komponen
tertentu diproduksi sendiri.
Asumsi:
1. Persediaan secara terus menerus mengalir atau dibuat dalam suatu periode waktu
tertentu setelah dipesan.
2. Unit persediaan diproduksi dan dijual secara bersamaan.
Dengan kondisi dan asumsi diatas, maka dalam model ini harus diperhatikan tingkat
produksi (aliran persediaan) dan tingkat permintaan/penggunaan harian. Gambar
dibawah ini menunjukkan bahwa tingkat persediaan merupakan fungsi dari waktu :
Gambar 12.6
Change in Inventory Levels over Time for the Production Model
Part of inventory cycle
During which production Demand part to cycle
Is taking pice which no production
← t → Time
Jadi model ini digunakan jika persediaan secara kontinyu diproduksi dan asumsi
yang berlaku pada EOQ tradisional (EOQ basic) juga berlaku disini. Model POQ dapat
dirumuskan dengan menggunakan simbul-simbul berikut :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
Inventory level
Maximuminventory
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 8/13
Q = jumlah satuan per pesanan.
H = Holding Cost per unit / Biaya simpan per unit.
p = tingkat produksi harian.
d = tingkat permintaan / penggunaan harian.
t = lama produksi dalam harian.
1. Biaya persediaan tahunan = (tkt. Persediaan rata-rata x H)
Tingkat Persediaan Maksimum
2. Tingkat persediaan rata-rata= ----------------------------------------------
2
3. Tingkat persediaa = Total prod. Selama - Total penggunaan
Maksimum Prod. berjalan selama prod. berjalan
= pt - dt
karena : Q = pt = total produksi dan t = Q/p, maka :
Q Q
Tingkat Persediaan Maksimum = p ----- - d -----
P P
d
= Q 1 - -----
P
4. Biaya simpan akan menjadi = Q/2 [ 1 - ( d/p)] H = ½ H Q [ 1 – (d/p)]
5. Dengan biaya penyiapan = (D/Q).S, maka TC = (D/Q).S + ½ HQ [1-(d/p)]
2 . D . S
6. Pemesanan ekonomis menjadi : Q* = -------------------
H [ 1 – (d/p)]
Contoh :
Dhira Cc., membuata dan menjualk spare parts mobil. Diramalkan tahun depan
akan terdapat permintaan sebesar 1000 unit dengan rata-rata permintaan perhari 4 unit.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 9/13
Proses produksi akan efisien jika memproduksi 8 unit/hari, sehingga perusahaan
memproduksi 8 unit/hari tetapi hanya digunakan/diminta 4 unit/hari. (1 tahun = 250 hari
kerja). Biaya pesan sebesar Rp 10/order dan biaya simpan Rp 45/unit/tahun. Tentukan
jumlah pesanan yang ekonomis !
Jawab :
Diketahui : D = 1000 unit
S = Rp 10/order
H = Rp 0,5/unit/tahun
p = 8 unit
d = 4 unit
2 . D . S
Q* = -------------------
H [ 1 – (d/p)]
= 2 ( 100 ) ( 10 )
--------------------- = 282,8 = 283 unit.
0,5 [ 1 – 4/8 ]
Quantity Discount Model
Yaitu suatu model yang digunakan jika terjadi pengurangan harga untuk
sejumlah material yang dibeli dalam jumlah besar. Karena terjadi variasi harga, maka
harga/biaya material menjadi relevan dalam perhitungan biaya total. Selanjtnya karena
diskon diberikan untuk pembelian dalam jumlah besar, maka dalam model ini juga akan
terjadi trade-off antara pengurangan biaya material [yaitu harga dikalikan jumlah (Q)]
dengan peningkatan biaya simpan.
Biaya total selanjutnya dapat dihitung sebagai berikut :
TC = Set Up Cost + Holding Cost + Product Cost
D Q . H
= ----- (S) + ---------- + P . D
Q 2
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 10/13
Sedangkan jumlah pemesanan adalah sejumlah Q fisibel pada harga tertentu
yang memiliki biaya total persediaan yang minimal. Untuk menghitung Q fisibel pada
setiap harga yang ditawarkan digunakan rumus basic EOQ :
2 . D . S
Q* = -------------
I . P
(dimana I = inventory carrying charge yaitu biaya simpan dalam % dan p = harga
bahan)
Jika Q* yang dihitung pada tingkat harga tertentu tidak fleksibel (diluar range Q
yang ditawarkan), maka Q fisibel pada harga tersebut adalah Q terendah dari range Q
yang ditawarkan.
Contoh :
Matahari dept. store melakukan sale akhir tahun bagi produk “animex” dengan
harga Rp 5/unit. Jika dibeli antara 1000 sampaik 1999 unit maka harganya menjadi Rp
4,8/unit dan jika membeli lebih dari 2000 unit maka harganya Rp 4,75/unit. Biaya pesan
Rp 4,8/order dengan besarnya permintaan 2000 unit dan besarnya inventory carrying
charge 20% dari harga bahan. Tentukan kapasitas ekonomis dan besarnya biaya total !
Jawab :
2 (5000) (49)
Q1 = -------------------- = 700 unit
(0,2) (5)
2 (5000) (49)
Q2 = ------------------- = 714 unit
(0,2) (4,8)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 11/13
2 (5000) (49)
Q3 = ------------------- = 718 unit
(0,2) (4,75)
Dapat dilihat bahwa Q1 fisibel, sementara Q2 tidak fisibel sehingga Q2 yang
fisibel adalah 1000 unit (jumlah minimal yang ditawarkan untuk harga Rp 4,8), dan Q3
juga tidak fisibel sehingga Q3 yang fisibel adalah 2000 unit.
Besarnya biaya total pada setiap Q fisibel dapat dihitung sebagai berikut :
No Harga/unit Q Biaya/harga Biaya Biaya TotalProduk Pesan Simpan
1 Rp 5 700 25,000 350 350 Rp 25.700
2 Rp 4,8 1000 24,000 245 480 Rp 24.7253 Rp 4,75 2000 23,750 122.5 950 Rp 24.822,5
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pemesanan ekonomisnya (Q*)
adalah sebesar 1000 unit, karena pada jumlah tersebut biaya totalnya minimal yaitu
sebesar Rp 24.725,-
Probabilistic Model with Constant Lead Time
Suatu model statistik yang digunakan permintaa produk atau variabel lainnya
tidak diketahui tetapi distribusi probabilitasnya diketahui. Karena permintaan produk
serta variabel lainnya tidak pasti, maka dalam model ini ditambahkan sejumlah
persediaan pengamanan (safety stock) untuk mengantisipasinya.
Perhitungan jumlah pemesanan ekonomis tetap menggunakan konsep basic
EOQ , hanya saja variabel D (kebutuhan) dalam model ini adalah expected D, karena
jumlah kebutuhannya bervariasi sehingga harus diperkirakan atau diramalkan.
2 . D . S
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 12/13
EOQ = -------------
H
ROP dirumuskan sbb :
ROP = d x L + SS
d x L - Z δ
dimana : d = pemakaian harian yang diharapkan
L = lead time
SS = safety stock = Z δ
Z = number of standard deviation (depend on the service level
used)
δ = standard deviation of lead time demand
Fixed Period System
Adalah suatu sistem yang mendorong terciptanya pemesanan persediaan pada
frekwensi waktu yang sma. Persediaan dipesan pada akhir periode yang telah
ditentukan. Setelah menghitung jumlah persediaan yang masih ada, maka kemudian
dilakukan pemesanan sejumlah unit yang diperlukan untuk mencapai target maksimum
persediaan yang telah ditentukan.
Sistem ini memungkinkan digunakan jika vendor secara rutin mengunjungi
konsumen untuk mengecek pesanan yang diperlukan, atau jika pembeli ingin
mengkombinasikan pesana untuk menghemat biaya pesan dan biaya transport.
Sistem ini memiliki kelemahan, yaitu kemungkinan terjadinya stockout pada saat
dilakukan review (perhitungan persediaan yang tersedia) dan juga pada waktu tunggu,
sehingga sistem ini harus ditunjang dengan penyediaan safety stock yang memadai.
==================
Daftar Pustaka :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
5/14/2018 31005-6-261973191343 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/31005-6-261973191343 13/13
1. Barry Render & Jay Haizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi,
Jakarta:Salemba Empat.
2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Yogyakarta:
BPFE-UGM.
3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MMMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT