3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

30
TAMPAK / PANDANGAN / PROYEKSI & PERSPEKTIF Oleh : DODI SOFYAN ARIEF 21 November 2008

description

Gambar Mesin

Transcript of 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Page 1: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

TAMPAK / PANDANGAN /PROYEKSI & PERSPEKTIF

Oleh : DODI SOFYAN ARIEF21 November 2008

Page 2: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

TUJUAN PEMBELAJARAN Menggambarkan keenam pandangan standar suatu benda. Menggambar ketiga pandangan manapun dengan menggunakan

konvensi, penempatan, dan penyebarisan yang sesuai. Memindahkan tinggi, lebar atau kedalaman antara pandangan. Menata-letak gambar tiga pandangan sehingga gambar tersebut

berada di tengah-tengah media gambar. Mengidentifikasi dan menggambar garis-garis tampak dan tak

tampak dalam keenam pandangan standar. Mengenditifikasi dan memproyeksikan permukaan yang muncul

dalam semua pandangan. Mengidentifikasi bentuk permukaan dan menentukan pandangan

tepi permukaan. Menggambar dan memproyeksikan permukaan normal, condong dan

miring dalam semua pandangan. Melukis penampang kerucut dan kurva takteratur dalam semua

pandangan. Memahami konvensi gambar untuk pengolahan lubang dan proses

pemesinan. Menguraikan konsep proyeksi sudut pertama dan sudut ketiga. Memahami dan menggunakan garis-garis lipat atau garis pemisah.

Page 3: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PANDANGANTampak/Pandangan adalah merupakan gambar yang menjelaskan suatu benda yang dilihat secara frontal. Dalam bidang Teknik pandangan suatu benda dikenal sebagai proyeksi.

Proyeksi adalah suatu pandangan yang diangankan akan digambar ke suatu bidang yang dikenal sebagai bidang proyeksi.

Sistem pandangan suatu benda yang dibentuk oleh garis proyeksi dari benda yang tegak lurus dikenal sebagai proyeksi ortografik, atau proyeksi pandangan majemuk (ANSI/ASME Y14.3M-1994).

Sistem pandangan yang dibutuhkan ini mampu menampung penguraian bentuk benda tersebut. Bila perlu benda kerja digambarkan dalam beberapa pandangan atau, karena tidak sedikit benda kerja yang berbeda mempunyai pandangan yang sama.

Page 4: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PROYEKSI Di belakang setiap gambar suatu benda terdapat

suatu hubungan ruang yang melibatkan empat benda imajiner :1.Mata pengamat (station point).2.Benda (object).3.Bidang Proyeksi (plane of projection).4.Proyektor-proyektor, disebut juga sinar-sinar penglihatan (visual rays) atau garis-garis pandangan (lines of sight).

Page 5: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PROYEKSI-PROYEKSIProyeksi PERSPEKTIF

mata pengamat relatif dekat dengan benda dan proyektor-proyektor membentuk “kerucut”.Proyeksi SEJAJAR mata pengamat dibayangkan sebagai jarak tak terhingga dari benda dan bidang proyeksi, proyektor-proyektor akan sejajar. Selanjutnya dua Proyeksi ini dipecah menjadi banyak macam pecahan, seperti diperlihatkan bagan disamping.

Page 6: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

Dalam istilah yang tepat, pandangan ini diperoleh dengan menggambar garis-garis tegak lurus, atau proyektor (garis proyeksi), dari semua titik pada tepi atau kontur benda tersebut ke bidang proyeksi. Jumlah titik tembus kolektif dari garis-garis proyeksi ini membentuk garis-garis pada bidang proyeksi.

Page 7: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

KOTAK KACA

Jika bidang-bidang proyeksi ditempatkan sejajar dengan muka utama benda, bidang-bidang tersebut akan membentuk “kotak kaca”, Karena kota kaca ini memiliki enam sisi, enam pandangan benda tersebut dapat diperoleh.

Page 8: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

BENTANGAN

Hal yang perlu diperhatiakan bahwa benda memiliki tiga ukuran utama : lebar, tinggi dan kedalaman merupakan istilah tetap yang digunakan untuk ukuran dalam arah gambar. Kedudukan keenam bidang ini setelah diputar dapat dilihat secara seksama identifikasi setiap bidang ini dan pandangan yang bersesuaian dengan kedudukan semula.

Page 9: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Gambar Instrumen Dua-PandanganStruktur lengkap sebagian benda dapat ditunjukkan hannya dengan dua pandangan. Untuk menggambar [ ukuran yang sama dengan aslinya dengan instrumen kertas kerja ] diperlihatkan pada gambar.

Page 10: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Memproyeksikan

Pandangan Ketiga

Page 11: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Langkah cara memproyeksikan pandangan ketiga dari suatu gambar.

I. Menunjukkan pandangan atas dan depan, dengan setiap sudut dinomori secara benar.

Jika satu titik tampak dalam pandangan yang diberikan, nomornya ditempatkan pada diluar sudut .

Tetapi jika titiknya tak tampak, nomornya ditempatkan di dalam sudutnya.

II. Sistim ini, yang titiknya diidentifikasi oleh nomor yang sama pada semua pandangan, bermanfaat dalam memproyeksikan titik-titik yang diketahui di dua pandangan pada kedudukan yang tidak diketahui di pandangan ketiga.

III. Sebelum mulai memproyeksikan pandangan ketiga berikut, cobalah men visualkan pandangan tersebut sebagaimana terlihat dari anak panah.

IV. Kemudian gambarlah pandangan ketiga titik-demi-titik, dengan menggunakan pinsil keras dan dengan garis-garis yang sangat halus.

Page 12: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Gambar Instrumen Tiga-PandanganUntuk mengganbar [ukuran yang sama dengan aslinya dengan instrumen kertas kerja] dan menyelesaikan struktur sebagian benda kerja membutuhkan tiga pandangan seperti diperlihatkan gambar :

Page 13: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Kedudukan pandangan yang baikUntuk tiga pandangan benda yang lebar, rata digambar dengan menggunakan susunan pandangan konvensional, banyak ruang yang terbuang kosong pada kertas.

Page 14: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Pandangan Sebagian

Suatu pandangan tidak selalu harus lengkap tetapi mungkin hanya menunjukkan apa yang diperlukan untuk menguraikan yang jelas tentang bendanya. Garis pemutus dapat digunakan untuk membatasi pandangan sebagian. (gbr. a dan b).

Jika simetris, pandangan-sebagian dapat digambar pada satu sisi garis sumbu atau pandangan sebagian, “setempat”. (gbr. C dan d).

Page 15: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Penyelesaian Pandangan Samping Tak lengkap

Kadang – kadang bagan yang jelas dari suatu benda berada pada sisi yang bersebrangan. Pandangan samping lengkap akan terdapat tumpang tindih bentuk yang banyak. Dalam hal demikian dua pandangan samping merupakan penyelesaian yang terbaik untk menguraikan benda kerja.

Page 16: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

KONVENSI PUTARAN

Dibutuhkan metode konvensional, putaran jenis ini sering digunakan dalam kaitannya dengan pemotongan.

Pandangan potongan demikian disebut potongan sebaris.

(pembahasan potongan)

Proyeksi pandangan majemuk teratur terkadang jelek dan membingungkan atau bahkan dapat menyesatkan.

Page 17: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Pandangan PindahanPandangan pindahan merupakan pandangan lengkap atau sebagian yang dipindahkan ke tempat lain pada lembaran kertas kerja, sehingga pandangan ini tidak lagi merupakan proyeksi langsung dari pandangan lain manapun.Garis bidang-pandangan digunakan untuk menandakan bagian yang sedang dipandang; tanda panah pada sudutnya menunjukkan arah penglihatan.

Pandangan pindahan harus diberi label dengan PANDANGAN A-A atau PANDANGAN B-B, hurufnya harus mengacu pada huruf yang ditempatkan di sudut garis bidang-pandangannya

Page 18: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

VISUALISASIKemampuan untuk memvisualkan atau berfikir dalam tiga dimensi merupakan salah satu kemampuan penting buat sarjana teknik, pendisain atau ilmu

VISUALISASI PANDANGANMelukiskan suatu metode pembacaan gambar yang pada dasarnya merupakan kebalikan dari proses yang digunakan dalam memperoleh pandangan dengan proyeksi.

Page 19: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Penggunaan MODEL untuk membantu Visualisasi

Satu bantuan terbaik untuk memvisualkan ialah model benda sebenarnya. Model yang demikian tidak perlu dibuat tepat berdaarkan skala dan dapat dibuat dari bahan yang mudah dibentuk (lempung, sabun, kayu, stirofom dll).

Page 20: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PROYEKSI PERMUKAAN Permukaan, Tepi dan SudutUntuk menganalisis dan mensintesis proyeksi pandangan majemuk, elemen komponen yang membangun suatu bidang ruang harus dipertimbangkan.

* Jika permukaan bidang tegak lurus terhadap bidang proyeksi, bidang ini tampak sebagai garis atau pandangan tepi (EV). * Jika permukaan sejajar, bidang ini tampak sebagai permukaan ukuran sebenarnya (TS).* Jika permukaan ini ditempatkan condong, bidang ini tampak sebagai permukaan yang memendek (FS).

Page 21: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PERMUKAAN NORMAL Permukaan Normal merupakan suatu permukaan datar yang sejajar dengan bidang proyeksi. Permukaaan ini tampak dalam ukuran dan bentuk sebenarnya pada bidang sejajar dengannya, dan sebagian garis tegak atau mendatar pada bidang proyeksi yang besebelahan.Tepi Normal merupakan suatu garis yang tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Tepi ini tampak sebagai titik pada bidang proyeksi yang tegak lurus dengannya dan sebagai garis pada ukuran sebenarnya pada bidang proyeksi yang bersebelahan.

Page 22: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PERMUKAAN CONDONG Permukaan Condong merupakan suatu permukaan yang tegak lurus terhadap satu bidang proyeksi tetapi condong terhadap bidang-bidang berselahan lainnya.

Permukaaan terproyeksi sebagai garis lurus pada bidang yang tegak lurus dengannya, permukaan condong ini tampak memendek (FS) pada bidang yang condong dengannya, dengan derjat pemendekan yang berimbang dengan sudut kecondongannya. Begitu juga halnya dengan Tepi condong.

Page 23: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PERMUKAAN MIRING Permukaan Miring merupakan permukaan yang miring ke semua bidang proyeksi. Karena permukaan ini tidak tegak lurus terhadap bidang manapun, permukaan ini tidak dapat tampak dalam ukuran sebenarnya pada pandangan manpun. Sehingga suatu permukaan miring selalu tampak sebagai permukaan yang memendek dalam ketiga pandangannya. Begitu juga halnya dengan Tepi Miring.

Page 24: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PERMUKAAN LENGKUNG dan SILINDER

Page 25: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PERMUKAAN LENGKUNG dan SILINDER

Page 26: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Jangan Lupa Mengulang Materi Ini.......

Kerjakan Tugas dan PR yang diberikan........

Terima kasih

Page 27: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PERSEKTIF atau PROYEKSI SENTRALA. Perspektif aerial

B. Perspektif linier

Perspektif Tiga Titik

Persepektif Dua Titik

Perspektif Satu Titik

Page 28: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

PROYEKSI SEJAJARA. PROYEKSI MIRING

(Proyeksi Kabinet, Cavalier, Klinografis,

Gelap dan Bayangan)

B. PROYEKSI ORTHOGRAFIS

1. PROYEKSI AKSONOMETRIS

(Proyeksi Isometris, Dimetris dan Trimetris)

2. PROYEKSI PANDANGAN MAJEMUK

(Proyeksi Sudut Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat)

Page 29: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Proyeksi Pandangan Majemuk Sudut pertama dan Sudut ketiga

Page 30: 3. PROYEKSI & PERSPEKTIF

Perbandingkan Jenis-jenis Proyeksi

Gambar teknik dibuat untuk benda-benda tiga dimensi, bentuk gambar atau sketsa tersebut hampir bersesuaian dengan satu dari empat jenis proyeksi standar. Untuk proyeksi pandangan majemuk (a), bendanya diuraikan oleh pandangan yang diperlukan. Sedangkan untuk menampilkan satu pandangan dapat mengunakan proyeksi aksonometrik (b), proyeksi miring (c) dan proyeksi perspektif (d).