3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
-
Upload
andez-lupyhu-dchebhonk -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
1/18
31
PENGARUH TABUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMIDI SUMATERA BARAT
Oleh:Febriani, SE, M.Si
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
ABSTRAKPersoalan utama pembangunan ekonomi dinegara berkembang adalah kurangnya modaluntuk melakukan investasi. Kekurangan modal terjadi karena rendahnya pendapatanmasyarakat yang berdampak pada rendahnya kemampuan menabung bagi masyarakat,sehingga mengakibatkan dana untuk investasi terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmelihat pengaruh tabungan domestik, jumlah penduduk, ekspor dan impor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Data yang digunakan berbentuk time series.Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa kenaikan jumlah tabungan,
jumlah penduduk dan ekspor perpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat pada tingkat kepercayaan 95%. Impor
berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat pada tingkat kepercayaan 99%.
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
2/18
32
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kekurangan modal untuk
melakukan investasi merupakan salahsatu persoalan utama pembangunan
ekonomi di negara berkembang.
Kekurangan modal ini terjadi karena
rendahnya pendapatan masyarakat yang
berdampak pada rendahnya kemampuan
menabung sehingga mengakibatkan
dana untuk melakukan investasi sangat
terbatas. Pada dasarnya dalam proses
pelaksanaan pembangunan ekonomi
negara-negara dunia ketiga, akumulasihutang luar negeri {exsternal debt)
merupakan suatu gejala umum yang
wajar, karena tabungan domestik yang
rendah tidak memungkinkan
dilakukanya investasi secara memadai
sehingga pemeriantah negara-negara
seddang berkembang hams menarik
dana pinjaman dan investasi dari luar
negeri (Michael P. Todaro).
Negara Sedang Berkembang(NSB) khususnya Sumatera Barat dalam
melakukan pembangunan merasakan
perlunya bantuan dana pembangunan
yang berasal dari negara maju, guna
menambah kapasitas produksi
nasionalnya, memperbaiki kesehatan
ekonomi dan meningkatkan taraf
konsumsi masyarakat. Atas dasar
pertimbangan kemanusiaan, ekonomi
dan politik, negara-negara maju jugamenyadari bahwa perlu memberikan
bantuan ekonomi dan finansial untuk
pembangunan negara yang sedang
berkembang (NSB) agar mencapai
kesejahteraan { welfare state ).
Sumatera Barat sebagai salah
satu negara yang sedang berkembang,
telah mulai melakukan pembangunan
ekonomi secara intensif sejak kondisi
non-ekonomi mulai menunjukan arahyang stabil, yaitu sekitar tahun 1970-an.
Selama ini pemerintah mengangap
bahwa peningkatan jumlah penduduk
dan ekspor merupakan bagian dari
proses pembangunan ekonomi yang
sukses dengan pertumbuhan ekonomi
yang gemilang.
Sebagaimana diketahui
peningkatan tabungan melalui
peningkatan ekspor dan impor akandapat meningkatkan kemampuan bangsa
Indonesia untuk membiayai
pembangunannya dengan harapan
sumber pembiayaan pembangunan
diupayakan. Disamping PDRB sebagai
sumber dana pembangunan terdapat juga
tabungan domestik, yaitu tabungan
pemerintah dan tabungan masyarakat.
Sedangkan sumber pembiayaan
pembangunan utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi adalah investasi,
yang berasal dari swadaya masyarakat
(invesment as engine growth economy).
Pada tahun 2002 ekonomi Indonesia
mengalami pertumbuhan 3.69% dan
tahun 2003 mecapai 4.10% melampaui
target dan pemerintah dalam APBN
yang hanya sebesar 4%. Untuk tahun
2004 pemerintah dan DPR dalam APBN
menargetkan pertumbuhan ekonomimencapai 4.8%, jika kondisi kinerja
ekonomi tahun 2003 dapat
dipertahankan sampai akhir tahun 2004
(BPS, Statistik Indonesia 2004).
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
3/18
33
Berdasarkan uraian diatas, untuk
memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia diperlukan pemanfaatan dana
pembiayaan pembangunan secara
efektif dan efisien serta terus menggalisumber-sumber pembiayaan
pembangunan yang potensial.
Diantaranya mengusahakan dana dari
dalam negeri melalui peningkatan
tabungan masyarakat dan pemerintah,
dalam hal ini penerimaan hams lebih
besar dari pengeluaran. Alternatif
lainnya adalah mengundang investor
agar mau berinvestasi di Sumatera Barat
Rumusan MasalahBerdasarkan permasalahan
diatas, maka yang menjadi pokok
permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh tabungan domestik, jumlah
penduduk, ekspor dan impor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Sumatera
Barat. Beranjak dari permasalahan
tersebut, maka penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui mengkaji, menguji
dan menganalisis pengaruh tabungan
domestik, jumlah penduduk, ekspor dan
impor terhadap pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Barat. Hasil penelitian ini
dapat berguna sebagai bahan masukan
bagi pemerintah Sumatera Barat dalam
menganalisa faktor-faktor (tabungan
domestik, jumlah penduduk, ekspor,
impor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Disisi lain
diharapkan secara praktis dapat
mencoba memberikan sumbangan
pemikiran menyangkut masalah
tabungan domestik, jumlah penduduk,
ekspor dan impor serta sebagai bahan
masukan untuk menyusun dan
mengembangkan penelitian yang lain
lebih lanjut.
Tinjauan PustakaBerkembangnya pembangunan
suatu negara sangat relevan dengan dana
yang digunakan, sehingga perlu
diketahui sumber-sumber pembiayaan
pembangunan di Indonesia. Sumber-
sumber pembiayaan pembangunan
Indonesia dari tahun ketahun mengalami
perekmbangan yang cukup pesat
sehingga adanya kebijakan fiskal
pemeriantah dalam mempengaruhi
tingkat pendapatan khususnya GNP
(gros national product) agar tidak terjadi
disparitas ekonomi akibat adanya inflasi,
pengangguran dan efisit neraca
pembayaran (R.Sudiyono, 1981).
Pemerintah Indonesia maupun
pihak swasta merasa optimis dalam
melakukan prinsip akselarasi yang
menyatakan bahwa besarnya sumber pembiayaan pembangunan berhubungan
proposional terhadap perubahan output
atau pendapatan (Nopirin,1987).
Konsep dan Teori Tabungan
Dalam teori pembangunan,
Keynes (1930) dalam Jhingan. ML
(2004) menayatakan bahwa tabungan
sebagai bagian dari pendapatan suatu
periode tertentu yang tidak habis
dikonsumsi pada periode bersangkutan
yang diformulasikan dalam bentuk :
Y = C + S
Dimana:Y = PendapatanC = Konsumsi
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
4/18
34
S= Tabungan masyarakat
Secara teoritis, faktor-faktor yang
mempengaruhi tabungan adalah
kemampuan dan kemauan menabung .Kemampuan menabung umumnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
seperti pendapatan bersih perkapita
(teori Absolut income oleh Keynes).
Semakin tinggi pendapatan bersih
perkapita maka semakin tinggi
kemampuan menabung S= s (Y) dan
distribusi pendapatan perkapita (teori
Relatif Income Dussenbery).
Konsep dan Teori Investasi
Investasi adalah pengeluaran yang
ditujukan untuk meningkatkan atau
mempertahankan stok barang yang
terdiri dari pabrik, kantor dan produk-
produk tahan lama lainnya yang
digunakan dalam proses produksi.
Investasi yang ditanamkan oleh para
investor dismaping dibiayai dari modal
sendiri juga dibiayai dari tabungan baikyang dimiliki oleh perusahaan maupun
masyarakat. Dalam hal ini sumber
pembiayaan pembangunan yang berasal
investasi didapatkan dari penananman
modal langsung oleh investor asing
(FDI)
Konsep dan Teori Pembangunan
Ekonomi serta Pertumbuhan
EkonomiIstilah pembangunan ekonomi
dapat diartikan sebagai pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan-
perubahan dalam struktur dan corak
kegiatan ekonomi (Jhingan.ML (2004).
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
kenaikan PDRB tanpa memandang
apakah kenaikan tersebut besar atau
kecil dari kenaikan jumlah penduduk
atau tidaknya perubahan strukturekonomi. Pertumbuhan ekonomi
memandang proses pembangunan
sebagai suatu urutan tahap-tahap yang
harus dilalui oleh sekelompok
masyarakat. Konsep ini merupakan
kombinasi dari jumlah penduduk,
ekspor, impor dengan jumlah yang tepat
serta kondisi masyarakat yang berlaku.
Pembangunan ekonomi selalu
diikuti oleh pertumbuhan ekonomi,tetapi tidak sebaliknya. Pembangunan
ekonomi diartikan dengan pertumbuhan
ekonomi agregate atau pertumbuhan
merupakan bagian dari pembangnan
ekonomi. Triyanto (1990)
mengungkapkan bahwa setiap negara
melaksnakan pembangunan
menginginkan pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dapat dilihat pada modelHarrod-Domar sebagai berikut;
g= AY x 100% ..........................(1)Y
Dimana:G = Tingkat pertumbuhan ekonomi
A Y = selisih pertambahan pendapatan
nasional (besarnya perubahan
GNP)
Y = Pendapatan nasional tahun
sebelumnya
Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi diperlukan
investasi, untuk mengetahui besarnya
investasi dengan kemampuan
masyarakat meningkatkan output/GNP
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
5/18
35
dapat diketahui dengan konsep
incremental capital output ratio (ICOR),
yang dapat dilihat dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
k = I x 100% ...........................(2)
AY
Dimana:
K = ICOR
I = Besarnya investasi yang
diperlukan untuk menaikan satu
unit output
Persamaan (1) dan (2) digabung
menjadi:
g.k = I/Y ....................................(3)
Menurut Marsudi Djojodipuro
(1994), Pendapatan Nasional adalah
hasil akhir suatu negara dalam waktu
satu tahun yang dinyatakan dalam mata
uang. Todaro (1989) menyatakan bahwa
hubungan antara tabungan dengan
pendapatan nasional dapat dinyatakandengan persamaan:
S = s. Y .............................(4)
Dimana:
S = Tabungan nasional
(pemeriantah)
S = Kecendrungan untuk
menabung/MPS
Y = Pendapatan Nasional
Bila diasumsikan I = S, persamaan (3)
dan (4) disubtitusikan sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut:
g.k = s/k ....................................(5)
Dalam perekonomian terbuka, sistem
pendapatan terbuka (Ahmad Mibarik,
1991) dalam bentuk persamaan berikut:
Y = C + 1 + G + (X-M) ...................(6)
Y = C + S + T ...................(7)
Dimana:
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
G = Pengelauran Pemeriantah
X = Ekspor
M = Impor
T =Pajak
I = Investasi
Dari persamaan (6) dan (7) yang
disubtitusikan akan diperoleh persamaan
sebagai berikut:
C + I + G + (X-M) = C + S + T (X-M) =
(T-G = (S-1)............(8)
Kecendrungan yang sering terjadi di
Indonesia adalah :
1. Defisit neraca pembayaran (X - M)2. Defisit anggaran pemeriantah (T< G)
3. Rendahnya tabungan terhadap
investasi (S < 1)
Pemulihan defisit akan mencakup
defisit investasi tabungan domestik,
neraca pembayaran, defisit anggaran
pemeriantah. Persamaan (8) berlaku
untuk perekonomian Indonesia. Untuk
menaggulangi defisit, diperlukan danadari luar negeri, yang dapat berupa
peningkatan ekspor dan menurunkan
jumlah impor. Jelas bahwa peningkatan
jumlah tabungan memiliki peranan
penting untuk meningkatkan
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
6/18
36
pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan Indonesia khususnya
Sumatera Barat.
HipotesisHipotesis 1 : Jumlah Penduduk
berpengaruh posisti
terhadap pertumbuhan
ekonomi di Sumatera
Barat
Hipotesis 2 : Ekspor berpengaruh
positif terhadap
ertumbuhan Eonomi di
Sumatera Barat
Hipotesis 3 : Impor berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi
di Sumatera Barat
METODE
Metode dalam penelitian ini
secara berurutan akan membahas
tentang : data, sampel yang digunakan,
variabel dan definisi operasional
variabel, pengujian hipotesis, pengujiankoefisienan determinasi (R) dan
diagnosis model. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang berbentuk time series.
Data ini diperoleh dari badan Pusat
Statistik (BPS). Bank Indonesia (BI) dan
instansi lain yang terkait. Sebelum data
di regresi dengan menggunakan sofware
SPSS, dilakukan penyesuaian data
dengan tujuan agar data produkdomestik bruto (PDB), tabungan
pemerintah, tabungan swasta, hutang
luar negeri dan penanaman modal asing
memiliki ukuran dan satuan yang sama
(miliar rupiah). Penyesuaian data
dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Data PDRB memiliki tiga tahun
dasar yaitu 2002, 2003, 2004 datatersebut disesuaikan dengan tahun
dasar (atas dasar harga konstan)
2002 melalui indek berantai
sehingga diperoleh PDRB
penyesuaian.
2. Data tabungan domestik yang
merupakan penjumlahan dari
jumlah penduduk, ekspor, impor
data diambil melalui selisih
realisasi penerimaan denganrealisasi pengeluaran negara dalam
APBN. Oleh karena telah
berubahnya perhitungan anggaran,
maka dilakukan penyesuaian
perhitungan tabungan pemerintah
dan tahun anggaran menjadi tahun
kalender.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dibatasi hanya selama
periode waktu enam tahun (2002-2007).Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara Judgement sampling (Sample
tidak acak berdasarkan pertimbangan).
Adapun pengujian hipotesis atau disebut
juga dengan pengujian signifikasi yang
bertujuan untuk melihat pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen. Pada penelitian ini pengujian
hipotesis dilakukan dengan
menggunakan model regresi bergandadengan tahap-tahap sebagai berikut:
Uji - F (F-test)
Uji-F bertujuan untuk melihat
ada atau tidaknya pengaruh seluruh
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
7/18
37
variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji - F dilakukan dengan
membandingkan nilai F-test dengan nilai
F-tabel. Atau bisa juga dengan
membandingkan nilai sig ddengan nilaialpa (tingkat kesalahan). Nilai F-test
dapat diperoleh dengan rumus sebagai
berikut (Domodar Gujarati, 1999:120):
F-test = R 2/(k-l)
(l-R 2) / (n-k)
Dimana:
F-test = Nilai F-hitung
R2 = Koefisien determinasiK = Jumlah variable
N = Jumlah tahun pengamatan
Ketentuan pengambilan keputusan
dengan menggunakan F-tes adalah
sebagai berikut:
1. Jika F-tes < F-tabel atau jika nilai sig
> nilai a maka hipotesis nol (Ho)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha)
ditolak. Artinya variabel independen
secara keselurahan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhaddap
variabel dependen.
2. Jika F-test > F-tabel atau jika nilai
sig < nilai & maka hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima. Artinya variabel
independen secara keseluruhan
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Persamaan regresi berganda adalah
sebagai berikut:
Y = po + (31X1 + P2X2 + P3X3
Jika persamaan regresi berganda
ditranspormasi kedalam bentuk
ekonometrik, maka persamaan berubah
menjadi:
Y = (βo + βlXl + β2X2 + β3X3 + ei
Dimana:
Y = Produk Domestik Regional
Bruto
Pi = Koefisienan regresi
XI = Tabungan
X2 = Ekspor
X3 = Impor
Uji -t (test)
Uji -t bertujuan untuk melihat
ada atau tiaknya pengaruh masing-
masing variabel independen secara
persial terhadap variabel dependen
(Damadar Gujarati 1999:144). Uji-t
dilakukan dengan membandingkan nilai
t-test dengan nilai tabel. Atau bisa juga
dengan membandingkan dengan nilai t-
test dengan nilai t-tabel. Atau bisa jugadengan membandingkan nilai sig
dengan nilai alpa (tingkat kesalahan).
Hipotesis yang bisa dikemukakan
adalah :
Ho : koefisienan regresi tidak signifikan
Ha : koefisienan regresi signifikan
Ketentuan pengambilan
keputusan dengan menggunakan t-test
adalah sebagai berikut:1. Jika t-test < t-tabel atau jika nilai sig
> nilai a maka hipotesis nol (Ho)
diterima dan hipotesis alternative
(Ha) ditolak. Artinya variabel
independent (Xi) tidak memiliki
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
8/18
38
pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
2. Jika t-test > t-tabel atau jika nilai sig
< nilai & maka hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)diterima. Artinya variabel
independent (Xi) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Hipotesis 1
Untuk pengujian hipotesis 1,
guna membuktikan apakah kenaikan
jumlah penduduk berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi diIndonesia digunakan uji-t(t-test).
Ho : Jumlah penduduk berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Sumatera Barat
Ha : Jumlah penduduk berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Sumatera Barat
Formulasi t-test sebagai berikut:
T tes= β1
Se (β 1)
Dimana:
T test = nilai t test
Se(βi) = standar error dari
variabel βI
B = koefisienan regrsi
Dari variabel XI
Hipotesis 2
Untuk pengujian hipotesis 2, guna
membuktikan apakah ekspor
berpengaruh positif terhaddap
pertumbuhan ekonomi di Sumatera
Barat digunakan uji-t (test)
Ho : Ekspor tidak berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Barat
Ha : Ekspor berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomidi Sumatera Barat
Formulasi t-test sebagai berikut:
T tes = β _
Se(β 2)
Dimana:
T tes = nilai t test
Se (β2) = standar error β2B2 = koefisienan regresi dari
variabel β 2
Hipotesis 3
Untuk pengujian hipotesis 3,
guna membuktikan apakah impor
berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Sumatera
Barat digunakan uji-t (t tes) dengan
hipotesis sebagai berikut:
Ho = Impor tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhanekonomi di Sumatera Barat
Ha = Impor berpengaruh positifterhadap pertumbuhan ekonomidi Sumatera Barat
Formulasi t-test sebagai berikut:Ttes= β3
Se (β)
Dimana:
T test = nilai t test
Se(β3) = standar error dari β3
B3 = koefisienan regrsi dari variabel
X3
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
9/18
39
Pengujian Koefisienan Determinasi(R2)
Koefisienan Determinasi
Berganda bermanfaat untuk melihat
seberapa besar proposi sumbangan
seluruh variabel independen (bebas)terhadap variabel (naik turunya) nilai
variabel diperoleh dengan menggunakan
formula sebagai berikut (Domodar
Gujarati, 1999 : 199)
R2 = β Σ Xi YΣ Yi 2
Nilai R 2 berkisar antara nol dan
satu : 0 dan 1, jika nilai R 2 = 0, berartiantara variabel independen dengan
variabel dependen tidak ada hubungan,
jika R 2 =1, berarti antara variabel
independen dengan variabel dependen
memiliki hubungan yang sempurna.
Dengan kata lain besarnya proposi
sumbangan variabel dependen terhadap
variabel independen adalah 100%.
Diagnosa ModelDalam menggunakan analisis
dengan metode Ordinary Least Square
(OLS), sebelum melakukan pengujian
hipotesis, agar nantinya model regresi
tidak bias dan pengambilan keputusan
hasil tidak diragukan kebenarannya
maka perlu dilakukan uji normalitas, dan
uji heteroskedastisitas.
Normalitas Normalitas data merupakan uji
astimsi yang sangat mendasar dalam
analisis multivariate. Untuk mengetahui
apakah data terdistribusi normal atau
tidak, dapat dilihat pada hasil gambar
histogram. Dapat juga menggunakan
pendekatan plot normal probabilitas
yang membandingkan distribusi
komulatif nilai data aktual dengan
ditribusi kumulatif pada distribusi
normal. Serta juga dapat menggunakanuji Kolmogorov Smirnov .
Autokorelasi
Menurut Gujarati (1995),
autokorelasi dapat didefmisikan sebgai
korelasi antara anggota serangkaian
observasi yang diurutkan menurut waktu
(seperti dalam data deretan waktu) atau
ruang (seperti data dalam cross
sectional). Korelasi merupakan kondisi
yang berurutan diantara gangguan atau
disturbance. Pada aoutokorelasi, korelasi
yang terjadi antara anggota observasi
yang terletak berderatan secara series
dalam bentuk waktu jika datanya time
series atau korelasi antara tempat yang
berdekatan bila datanya cross sectional.
Uji yang digunakan untuk mendekati
adanya autokorelasi adalah uji Durbin
Watson. Uji Durbin Watson dihitung
berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-
nilai taksiran faktor yang berurutan.
Multikolineritas
Menurut Gujarati (1995), satu
asumsi penting dari model regresi linear
klasik adalah adalah tidak terdapat
multikolieritas diantara variabel-
variabel yang menjelaskan yang
termasuk dalam model. Multikolineritas
berarti adanya hubungan sempurna atau
pasti diantara beberpa atau semua
variabel yang menjelaskan ddari model
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
10/18
40
regresi. Untuk mendeteksi adanya
multikolineritas dapat dilakukan pula
dengan melihat nilai Tolerance value
dan nilai Variance Inflation fakctor
(VIF).
Heteroskedastisitas
Menurut Gujarati (1995), satu
asumsi penting dari model regresi linear
klasik adalah bahwa gangguan
(disturbance) yang muncul dalam regresi
populasi adalah homoskedastisitas ;
yaitu semua gangguan tadi memiliki
varians yang sama Homoscedasticity
merupakan asumsi yang berkaitandengan dependensi hubungan antar
variabel dimana variabel dependen
menunjukan tingkat varian yang sama
antar variabel dimana variabel dependen
menunjukan tingkat varian yang sama
antar variabel prediktor. Dalam model
regresi homosekdastisitas; yaitu semua
gangguan tadi memiliki varians yang
sama. Homoscesdasticity diharapkan
terjadi, bila dilanggar dinamakanheteroskedastisitas.
Untuk mendiagnosis terjadinya
heteroskedastisitas dapat dilakukan uji
Park, uji Glejser , uji korelasi peringkat
spearman atau dengan menggunakan
metoda grafik (Gujarati, 1995). Dalam
penelitian ini uji heteroskedastisitas
akan dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi peringkat spearmen ( Spearman
Rank Correlation Test ). Uji korelasi peringkat Spearmen dapat dilakukan
dengan menguji nilai absolut residual
(A-RES) dengan masing-masing
variabel independen. Apabila hasil
korelasi independen tidak signifikan
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
HASILUntuk mengetahu pengaruh
tabungan, jumlah penduduk, ekspor danimpor terhadap pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Barat, dapat dilihat dari
pembahasan sebagai berikut mengenai:
deskripsi statistik, uji normalitas, uji
autokorelasi, uji multikolineritas, uji
heteroskedastisitas, pengujian hipotesis,
pengujian keefisienan determinasi (R 2)
A. Deskripsi statisticDeseriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Penduduk 6 4243510 4555810 4452542,00 123912,807Ekspor 6 208180,00 685756,00 401894,0000 195909,25843Investasi 6 4777,13 5081,41 4864,5033 111,74645PDRB 6 22375278,65 29159480,57 25304539,8500 2320708,54314Valid N (listwise) 6
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
11/18
41
B. Uji NormalitasUntuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak perludilakukan uji Kolmogorof-Smirnovterhadap variable independent danvariable dependen. Data dikatakan
berdistribusi normal bila Asymp sig (2-tailed) > alpha (1%, 5%, 10%). Pada ujinormalitas variable yang berdistribusinormal adalah PDRB, penduduk, ekspordan impor. Sedangkan variable hutangluar negeri tidak normal karena AsympSig < dari 5%. Variabel yang tidak
normal perlu ditransformasikan agar berubah normal. Variabel hutang luarnegeri ditransformasikan dengan akarkuadrat (Hair, 1984). Hasil ujiKomogorov-Smirnov dan plotting
probabilitas normal setelahditransformasikan ternyata bahwavariabel hutang luar negeri yang sudahditranspormasikan dengan akar kuadratmemiliki Asymp Sig > 5%. Ini berartisemua variabel independen dan variabeldependen berdistribusi normal
Histogram
Dependent Variable : PDRB
Pada gambar hstogram dan
gambar plot probabilitas normal (normal
probability plot) terhadap semua
variabel yang diuji, terlihat bahwadistribusi komulatif nilai data aktual
mendekati distribusi kumulatif pada
distribusi normal. Pada pendekatan
normal probability plot, distribusi
normal akan ditujukan dalam garis
diagonal, sedangkan data aktual diplot
sesuai dengan distribusinya. Dari model
regresi yang diteliti terlihat bahwa plotting data aktual mendekati garis
yang berarti data tersebut berdistribusi
normal.
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
12/18
42
C. Uji Autokorelasi
Nilai Durbin-Watson dapat
digunakan untuk mendekati ada atau
tidaknya autokorelasi. Nilai Durbin-
Watson (DW) adalah 1.208, sedangkannilai batas bawah (dl) dengan 4
explanatory variabel dan 24 sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
menunjukan angka 0.80 serta nilai batas
atas (du) sebesar 1.53 pada level
signifikan 1%. Pada tingkat signifikan
5% diperoleh dl sebesar 1.01 dan du
sebesar 1.48. Dengan menggunakan
ramus dl< dw < du pada level signifikan
1% menunjukan angka 8.80 < 1.208 <1.53. Pada level signifikan 5%
menunjukan angka 1.01 < 1.208 < 1.48
maka nilai Durbin-Watson menunjukan
hasil pengujian yang tidak konklusuf,
sehingga tidak dapat ditentukan apakah
terdapat autokorelasi atau tidak pada
model regresi ini dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi pada model regrsi ini.
D. Uji Multikolinierita sMultikolinieritas terjadi apabila terdapat
hubungan linear yang signifikan diantara
dua variabel independent atau lebih
variabel yang digunakan dalam model
regresi. Metode untuk menguji
terjadinya multikolineritas dapat dilihat
dari korelasi antar variabel independen,
tolerence value, variance inflation
factors (VIF). Masalah multikolinieritas
terjadi apabila koefisenan korelasi antarnilai dua variabel bebas lebih besar dari
0.9 maka multikolinearitas merupakan
masalah serius. Batas dari tolerance
value adalah 0,1 sedangkan batas VIF
adalah 10 (hair, 1998).
Corelation
PDRB Penduduk Ekspor InvestasiPearson Correlation PDRB 1,000 ,338 ,861 ,074
Penduduk ,338 1,000 ,615 -,155Ekspor ,861 ,615 1,000 -,173Investasi ,074 -,155 -,173 1,000
Sig. (1-tailed) PDRB ,256 ,014 ,444Penduduk ,256 ,097 ,384Ekspor ,014 ,097 ,372Investasi ,444 ,384 ,372
N PDRB 6 6 6 6Penduduk 6 6 6 6Ekspor 6 6 6 6Investasi 6 6 6 6
Analisis seperti yang diatas
menunjukan bahwa tidak terdapat
korelasi yang signifikan antar variabel
independent, karena koefisienan
korelasi antara dua variabel independent
memiliki nilai dibawah 0,9. Hal ini
mengindikasikan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas pada model regresi ini.
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
13/18
43
Uji Multikolinieritas dengan Tolerence dan VIF
Coefficients (a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)Penduduk ,620 1,614Ekspor ,616 1,623Investasi ,966 1,035
a Dependent Variable: PDRB
Hasil analisis ini menunjukan
bahwa nilai tolerance semua variabel
independen berada diatas 0,1 dan nilai
VIF semua varaibel independen beradadibawah 10. Hal ini mengindikasikan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas
pada model regresi ini.
E. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas digunakan uji
korelasi peringkat Spearmen dengan
meregresikan variabel dependen
(PDRB/Y dengan masing-masingvariabel independent (Jumlah
penduduk, ekspor, impor) untuk
mendapatkan nilai residual. Nilai mutlak
residual di uji dengan masing-masing
variabel independen Jika tidak
signifikan secara statistik antara
variabel independent dengan nilai
mutlak residunya maka tidak terdapat
heteroskedastisitas. Hasil Spearmen
antara absolut residual (A-RES) denganmasing-masing variabel independen
terlihat semuanya tidak signifikan pada
tingkat signifikansi 1%, 5% maupun
10%. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada regresi ini.
Pengujian Hipotesis
a. Uji - F (F-test)
Untuk melihat ada atau tidaknya
pengaruh seluruh variabel independentterhadap variabel dependen digunakan
uji F. Salah satu cara untuk melakukan
uji-F adalah dengan membandingkan
nilai sig dengan nilai a (alpa)/ tingkat
kesalahan
Anova (b)Model Sum of Squares df Mean Square F Sifl.
1 Regression 22765511849932,510
3 7588503949977,500 41,156 .000(a)
Residual 4162928861004,250 2 2081464430502,125Total 26928440710936,75
05
a. Predictors: (Constant), Investasi, Penduduk, Ekspor b. Dependent Variable: PDRB
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
14/18
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
15/18
45
berarti Ho ditolak, Ha diterima. Dengan
kata lain jumlah penduduk, ekspor dan
impor berpengaruh positif secara
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Barat pada tingkatkepercayaan 99%.
c. Pengujian Koefisien determinasi
(R2)
Koefisien determinasi berganda
bermanfaat untuk melihat seberapa
besar proporsi sumbangan seluruh
variabel independen (bebas) terhadap
variasi (naik turunya) nilai variabel
dependen (tidak bebas) secara bersama-
sama.Pada tabel dibawah ini yang
berisikan informasi mengenai Koefisien
Determinasi Berganda dari persamaan
regresi penelitian.
Pengujian Koefisienan DeterminasiModel Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .919(a) ,845 ,614 1442728,12078
a Predictors: (Constant), Investasi, Penduduk, Ekspor
Hasil analisis menunjukan nilai
koefisienan determinasi (R) sebesar 0,91
atau 0,91 %. Koefisienan ini dapat
diinterprestasikan bahwa 0,91 %
variabel dependen PDRB (Y) dapat
dijelaskan oleh variabel independen
jumlah penduduk, ekspor dan impor.
Sedangkan sisanya (100 - 91 = 9%)
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
termasuk dalam model variasi naik
turunya. Jadi kontribusi variabel
independen terhadap variabel dependen
adalah sebesar 91%, sedangkan sisanya
sebesar 9% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam model.
KESIMPULAN
Dalam periode 2002 s/d 2007
menyimpulkan bahwa:
1. Jumlah penduduk berpengaruh
terhadap positif secara signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Barat pada tingkat
kepercayaan 95%.
2. Ekspor akan berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
3. Impor berpengaruh positif secara
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tingkat
kepercayaan 99%.
SARAN
1. Sampel penelitian masih terbatas
sehingga disarankan untuk peneliti
selanjutnya agar meningkatkan
sampel penelitiannya dan
menambah periode waktu yang
lebih panjang untuk hasil penelitian
yang lebih valid.
2. Kebijakan pemeriantah bisa
merangsang dan mendorong
tabungan domestik masih sangat
relevan untuk terus ditingkatkan
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
16/18
46
dalam rangka memacu laju
pertumbuhan ekonomi Sumatera
Barat.
DAFTAR PUSTAKAGoni, John Hein, 1990, UpayaPeningkatan PembangunanMasyarakat Desa Pantai diDaerah Sulawesi Utara, JurnalIlmiah
Harahap, Erni Febrina, AnalisisPerubahan Struktur Perekonomiandi Sumatera Barat, JurnalEkonomi, Bisnis Vol. 5. No. 2Fakultas Ekonomi UniversitasBung Hatta Padang, 2004
Harahap, Erni Febrina, Faktor-faktoryang Mempengaruhi InvestasiIndustri Manufaktur di Indonesia,Jurnal Ekonomi, Bisnis Vol. 8.
No. 2 APTISI, Kopertis WilayahX, 2005.
Haryanto, 2005, Analisis PertumbuhanEkonomi Suatu PendekatanPertumbuhan Ideal, SkripsiFE.UBH Padang
M. Suparmoko , Irawan (1996) :Ekonomika Pembanguanan,cet.ke 6 BPFE- Yogyakarta, 2002
Badan Pusat Statistik, 2000-2005,Statistik Indonesia, Jakarta
---------2000-2005, Sumatera BaratDalam Angka
Dumairy, 1997, PerekonomianIndonesia, Erlangga, Jakarta
Gujarati, Damodar, 1999, EkonometrikaDasar, Erlangga, Jakarta
Kuncoro, Mudrajat, 1997, EkonomiPembangunan: Teori, Masalahdan Kebijakan, YKPN,Yogyakarta Sukirno, Sadono,
1985, Ekonomi Pembangunan:Proses, Masalah, dan DasarKebijaksanaan, FE-UI, Jakarta.
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
17/18
47
-
8/18/2019 3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Barat
18/18
48
.