3. pembuatan biakan murni
-
Upload
aufar-zaim -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of 3. pembuatan biakan murni
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan sangat kompleks. Beratus-ratus
spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita,
termasuk mulut, saluran pencernaan dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Alam sekitar kita, udara, tanah dan air juga
dihuni kumpulan mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme
dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran
yang rumit atau biakan campuran, menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda sebagai
biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari
satu sel induk (Pelczar, 1986)
Di alam, populasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai
mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni digunakan
untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat memperoleh biakan
murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode cawan tuang, metode cawan
sebar, dan metode cawan gores (Dwidjoseputro, 1994).
Dalam keadaan sebenarnya (di alam bebas) boleh dikatakan tidak ada bakteri yang
hidup tersendiri dan terlepas dari spesies lainnya. Sering kali bakteri patogen kedapatanbersama-sama bakteri saprobe. Yang terakhir ini boleh disebut penyerbu yang
membawa (secondary invaders). Mungkin juga bakteri patogen yang membawa
(Dwidjoseputro, 1994).
Oleh karena itu dilakukan praktikum pembuatan biakan murni untuk dapat menambah
keterampilan dan pengetahuan mengenai cara dan teknik pembuatan biakan murni,
dengan menggunakan metode cawan gores (streak plate) serta mengetahui prinsip dan
manfaat dari biakan murni tersebut.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
2/17
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui prinsip praktikum biakan murni.b. Untuk mengetahui prinsip metode cawan gores.c. Untuk mengetahui manfaat biakan murni.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
3/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menelaah bakteri di laboratorium kita harus menumbuhkan mereka dalam biakan
murni. Biakan murni adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel
tunggal. Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya
tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya
berhimpun membentuk koloni. Semua sel dalam koloni itu sama, dianggap semuanya
itu merupakan keturunan (progeni) satu mikroorganisme dan karena itu mewakili apa
yang disebut mikrobiologi biakan murni (Pelczar, 1986).
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan kompleks. Beratus-ratus spesies
mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut,
saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang sangat banyak.
Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu
gram feses dapat mengandung jutaan bakteri. Alam sekitar kita, udara, tanah dan air
juga dihuni kumpulan mikroorganisme. Penelitian mengenai mikroorganisme dalam
berbagai habitat memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit
atau biakan campuran, menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda sebagai biakan
murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel
induk (Pelczar, 1986).
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrientyang disebut medium.
Banyak sekali medium yang tersedia macamnya yang dipakai tergantung pada banyak
faktor, salah satu diantaranya ialah macam mikroorganisme yang akan ditumbuhkan
(Pelczar, 1986).
Andaikan kita ingin mengisolasi biakan murni bakteri dari mulut kita. Maka liur itu
diinokulasikan sedikit saja pada media yang cocok sehingga sel-sel mikroba tumbuh
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
4/17
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
5/17
3. Teknik Dilusi (Pengenceran)Tujuan dari teknik ini adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya
kedalam air, sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel yang telah diambil
kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Teknil dilusi sangat penting dalam
analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode penelitian dari penghitungan
jumlah sel mikroba menggunakan teknik ini, seperti: TPC (Total Plate Counter)
(Darmadi, 2008).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman
bakteri (inokulasi), yaitu:a. Menyiapkan Ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadaannya harus steril agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaan.
b. Pemindahan Dengan PipetCara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau untuk penyelidikan diambil 1
ml. Contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni.
c. Pemindahan Dengan Kawat InokulasiUjung kawat ini sebaiknya dari platina atau nikel. Dalam melakukan penanaman
bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisinya, tungkai cukup
dilewatkan api saja setelah dingin kembali kawat tersebut disentuhkan lagi dalam
api (Pelczar, 1986).
Beberapa Indikasi pembiakan bakteri pada laboratorium mikrobiologi meliputi
1. Pengasingan (isolasi) mikroba pada biakan bakteri.2. Menunjukkan sifat khas mikroba.3. Untuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan cara-cara tertentu.4. Untuk mendapatkan bahan bakteri yang cukup untuk membuat antigen dan
percobaan serologi lainnya.
5. Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.6. Menghitung jumlah kuman.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
6/17
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
7/17
bersama-sama bakteri saprobe. Yang terakhir ini boleh disebut penyerbu yang
membawa (secondary invaders). Mungkin juga bakteri patogen yang membawa. Untuk
menentukan siapa pembawa dan siapa yang dibawa diberikan pedoman. Untuk
menyendirikan suatu spesies ada dikenal dengan beberapa cara yaitu:
a. Dengan pengenceranCara ini pertama-tama dilakukan oleh Lister dalam tahun 1865. Ia berhasil
memelihara biakan murni Streptococcus lactisyang diisolasikannya dari susu yang
sudah masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-
macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran ini kemudian
diambil barang 1 ml untuk diencerkan lagi. Kalau perlu, dari enceran yang kedua inidiambil 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini
diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kira
akan mendapatkan beberapa koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi mungkin
juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita
memperoleh satu koloni murni, dan selanjutnya spesies ini dapat kita jadikan biakan
murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu murni,
kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel.
b. Dengan penuanganRobert Koch (1843 - 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil
sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan dan sampel ini kemudian
disebarkan di dalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian
diperoleh suatu biakan murni. Setelah medium itu mengental, maka selang beberapa
jam kemudian tampaklah koloni-koloni yang masing-masing dapat dianggap murni.
Dengan mengulang pekerjaan seperti diatas ini, maka akhirnya akan diperoleh
biakan murni yang lebih terjamin.
c. Dengan penggesekanMetode ini sekarang banyak digunakan, karena tidak begitu memakan waktu, hanya
dengan ini maka bakteri anaerob tidak dapat tumbuh. Jika ujung kawat inokulasi
dibengkokkan, kemudian ujung itu setelah disentuhkan ke padat, maka beberapa
waktu kemudian daripada itu (kurang lebih setelah 12 jam) akan tampaklah koloni-
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
8/17
koloni yang letaknya tersebar di permukaan medium, jika diadakan pemindahan
sampel dari suatu koloni yang letaknya terpencil, maka akan diperoleh suatu biakan
murni.
d. Dengan mengucilkan satu sel (single cell isolation)Jika kita mempunyai alat yang dapat menyangkut suatu bakteri dari sekian banyak,
dengan tidak ada bakteri lain yang ikut. Alat semacam itu ada, meskipun cara
menggunakannya tidak gampang. Alat itu berupa mikropipet yang ditempatkan pada
tangan-tangan suatu micromanipulator. Dengan mikropipet dibuat beberapa tetesan
bergantung pada suatu kaca penutup. Jika tampak suatu tetesan hanya mengandungsatu bakteri, maka dengan lain mikropipet tetesan tersebut dipindahkan ke suatu
medium encer dengan maksud supaya bakteri tersebut berkembangbiak dulu.
Kemudian dari sini dapat diperoleh biakan murni. Metode ini sangat memerlukan
kesabaran, lagi pula, micromanipulatoritu sangat mahal.
e. Dengan inokulasi hewanMetode ini didasarkan atas suatu kenyataan, bahwa tidak semua bakteri dapat
tumbuh di dalam tubuh seekor hewan. Misal kita ambil dahak dari seseorang yang
disangka menderita TBC. Jika dahak ini disuntikkan ke dalam tubuh tikus putih,
maka bakteri-bakteri saprobe yang ikut serta itu tidak akan bertahan, sehingga
kemudian kita peroleh semata-mata basil TBC saja. Biakan Pneumococcus murni
dapat diperoleh dengan jalan demikian juga. Bakteri yang ketinggalan dalam tubuh
tikus yang sakit atau mati itu akhirnya dapat dipindahkan ke dalam medium yang
sesuai. Inokulasi yang dapat dilakukan di dalam kulit (intracutaneous), dapat di
bawah kulit (subcutaneous), dapat di dalam otot (intrainuscular), dapat di dalam
rongga tubuh atau lain-lain tempat lagi (Dwidjoseputro, 1994).
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
9/17
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum biologi dan mikrobiologi berjudul media pertumbuhan mikroba dilaksanakan
pada hari Rabu, tanggal 7 November 2012 pada pukul 15.00 - 16.30 WITA dan
pengamatan dilakukan pada hari Jumat, tanggal 9November 2012 pada pukul 15.00 -
16.00 WITA di Laboratorium Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman Samarinda.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat-Alat
1. Tabung reaksi2. Lampu bunsen3. Cawan petri4. Jarum ose5. Inkubator6. Korek api7. Rak tabung reaksi8. Labu erlenmeyer9. Oven10.Batang pengaduk11.Alat tulis12.Serbet
3.2.2 Bahan-Bahan
1. NA (Nutrient Agar)2.
PDA (Potato Dextrose Agar)
3. Bakteri
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
10/17
4. Alkohol 70%5. Aquadest6. Kertas label7. Sabun8. Alumunium foil9. Tissue
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Metode Cawan Gores Pada Cawan Petri1. Dibakar jarum ose hingga berpijar.2. Dibakar terlebih dahulu cawan petri sebelum dibuka.3. Diambil bakteri dari cawan petri menggunakan ujung jarum ose.4. Sebelum cawan petri yang berisi media NA dibuka, cawan petri harus dibakar
terlebih dahulu.
5. Digoreskan perlahan di cawan petri sesuai dengan urutan penggoresan yang diawalidenganfirst streak.
6. First streak, menggunakan jarum ose digoreskan pada media NA di cawan petridengan goresan pertama digores secara rapat.
7. Second streak, menggunakan jarum ose digoreskan pada media NA di cawan petridengan goresan kedua digores agak jarang.
8. Third streak, menggunakan jarum ose digoreskan pada media NA di cawan petridengan goresan ketiga digores jarang.
9. Ketiga jenis goresan dilakukan secara tidak terputus dan selalu menyambung darigoresan pertama hingga goresan ketiga.
10.Diinkubasi cawan petri yang telah digores pada suhu 370C selama 24 jam.11.Diamati pertumbuhan koloninya.
3.3.2 Metode Cawan Gores Pada Tabung Reaksi (Media PDA Miring)
1. Jarum ose disterilkan dengan menggunakan lampu Bunsen.2. Dibakar terlebih dahulu cawan petri sebelum dibuka.3. Diambil bakteri dari cawan petri menggunakan ujung jarum ose.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
11/17
4. Sebelum tabung reaksi yang berisi media PDA dibuka, tabung reaksi harus dibakarterlebih dahulu.
5. Jarum ose yang telah terdapat bakteri digoreskan pada media PDA miring padatabung reaksi.
6. Mulut tabung reaksi ditutup menggunakan alumuniunfoil.7. Diinkubasi tabung reaksi yang telah digores pada suhu 370C selama 48 jam.8. Diamati pertumbuhan koloninya.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
12/17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Biakan Murni
No. Gambar Keterangan
1
Media NA1. Streak
2. Kontaminan
3. Media Rusak
2Media PDA
1. Kontaminan
4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu metode cawan gores pada cawan petri. Pertama dibakar
jarum ose hingga berpijar. Sebelum mengambil bakteri di cawan, cawannya dibakar
dahulu di dekat lampu Bunsen. Kemudian diambil bakteri dari cawan petri
menggunakan ujung jarum ose. Sebelum cawan petri yang berisi media NA dibuka,
cawan petri harus dibakar terlebih dahulu. Setelah itu digoreskan perlahan di cawan
petri sesuai dengan urutan penggoresan yang diawali dengan first streak. First streak,menggunakan jarum ose digoreskan pada media NA di cawan petri dengan goresan
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
13/17
pertama digores secara rapat,second streak, dengan goresan kedua digores agak jarang,
lalu third streak, goresan ketiga digores jarang. Dari ketiga jenis goresan ini dilakukan
secara tidak terputus dan selalu menyambung dari goresan pertama hingga goresan
ketiga. Kemudia diinkubasi cawan petri yang telah digores pada suhu 370C selama 24
jam. Setelah diamati pertumbuhan koloninya, goresan yang dilakukan kurang terlihat,
dan hanya terdapat kontaminan serta media yang rusak.
Pada percobaan yang kedua yaitu metode cawan gores pada tabung reaksi (media PDA
miring). Hal yang pertama dilakukan sama seperti pada percobaan yang pertama, yaitu
jarum ose disterilkan dengan menggunakan lampu bunsen hingga berpijar. Lalu dibakarterlebih dahulu cawan petri sebelum dibuka. Kemudia diambil bakteri dari cawan petri
menggunakan ujung jarum ose. Sebelum tabung reaksi yang berisi media PDA dibuka,
tabung reaksi harus dibakar terlebih dahulu. Lalu jarum ose yang telah terdapat bakteri
digoreskan pada media PDA miring pada tabung reaksi. Setelah itu mulut tabung reaksi
ditutup menggunakan alumuniun foil. Diinkubasi tabung reaksi yang telah digores pada
suhu 370C selama 48 jam. Setelah diamati, hasilnya hanya terdapat kontaminan.
Laminar air flow cabinetadalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan
bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari satu botol ke botol yang lain
dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena
meniupkan udara steril secara kontinu melewati tempat kerja sehingga tempat kerja
bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu
pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam
alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter
yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air), dengan
menggunakan blower.
Terdapat beberapa faktor kesalahan yang terjadi dalam praktikum, yaitu pada saat akan
menggoreskan jarum ose ke media, yang seharusnya jarum ose didiamkan sesaat setelah
dipanaskan agar goresan yang dilakukan terlihat atau mendapatkan hasil yang
diinginkan dan pada saat menggoreskan jarum ose ke media yang kurang benar dan
kurangnya ketelitian sehingga tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
14/17
Dalam praktikum yang dilakukan menggunakan metode cawan gores (streak plate)
metode ini sulit digunakan karena proses penggoresan yang cukup lama dan sulit,
sehingga memudahkan terjadinya kontaminasi dan kegagalan. Prinsip metode ini yaitu
mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga
mempermudah proses isolasi.
Biakan murni adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal.
Prinsip dari biakan murni yaitu biakan murni sangat diperlukan untuk mempelajari
mikroorganisme di dalam laboratorium. Biakan murni dapat diperoleh melalui tiga cara
yaitu, metode cawan sebar (spread plate), metode cawan tuang (pour plate) dan metodecawan gores (streak plate). Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain
perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi
mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja. Teknik tersebut juga dikenal dengan isolasi mikroba.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
15/17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Prinsip dari biakan murni yaitu biakan murni sangat diperlukan untuk mempelajarimikroorganisme di dalam laboratorium. Biakan murni dapat diperoleh melalui tiga
cara yaitu, metode cawan sebar (spread plate), metode cawan tuang (pour plate) dan
metode cawan gores (streak plate).
b. Prinsip metode cawan gores (streak plate) yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi.
c. Manfaat dari biakan murni yaitu mendapatkan 1 jenis spesies dan mempelajarimorfologi, fisiologi, biokimia, genetika, atau kegiatan apapun dari mikroba yang
hanya dapat dilakukan apabila kita telah mempunyai isolasi murni atau biakan
murni.
5.2 Saran
a. Diharapakan untuk praktikum selanjutnya menggunakan metode selain metodecawan gores, yaitu metode cawan sebar dan metode cawan tuang agar dapat
mengetahui perbedaan antara metode yang satu dengan metode yang lain.
b. Diharapkan untuk praktikum selanjutnya menggunakan media lain selain NA danPDA yaitu telur agar terdapat perbedaan pertumbuhan biakan murni.
-
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
16/17
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. 2010. Jenis-Jenis Pemindahan Mikroba. http://www.scrib.com.Diakses tanggal 8 November 2012. Pukul 19.20.
2. Darmadi. 2008.Infeksi Nosokomial. Salemba Medika: Jakarta.3. Dwidjoseputro, D. 2009.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.
4.
Pelczar, Michael J, dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UniversitasIndonesia Press: Jakarta.
http://www.scrib.com/http://www.scrib.com/ -
8/12/2019 3. pembuatan biakan murni
17/17