INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

30
INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR I.Tujuan Percobaan 1. Memahami proses inokulasi 2. Melakukan inokulasi dan peremajaan biakan secara goresan maupun tusukan pada media padat maupun media cair 3. Melakukan inokulasi dengan teknik kerja aseptis 4. Mengetahui pertumbuhan dan warna koloni bakteri II.Teori Dasar Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril,hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat. Biakan murni diperlukan untuk keperluan diagnostic, karakterisasi mikroorganisme, industry farmasi atau kegiatan lain

Transcript of INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Page 1: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT

DAN CAIR

I.Tujuan Percobaan

1. Memahami proses inokulasi

2. Melakukan inokulasi dan peremajaan biakan secara goresan maupun tusukan pada media

padat maupun media cair

3. Melakukan inokulasi dengan teknik kerja aseptis

4. Mengetahui pertumbuhan dan warna koloni bakteri

II.Teori Dasar

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan

bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat

tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua

alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril,hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril baik pada media

padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan

mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat.

Biakan murni diperlukan untuk keperluan diagnostic, karakterisasi mikroorganisme,

industry farmasi atau kegiatan lain yang berkaitan dengan mikroorganisme. Nutrias dan

lingkungan yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme serta suatu teknik kerja aseptis yang

dapat mencegah adanya kontaminan dalam biakan diperlukan unutk mendapatkan kultur yang

murni.

Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar

tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptic

untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Mikroorganisme

dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan

Page 2: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung

maka akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhan terlihat sebagai

partikel.

Teknis aseptis sangat diperlukan pada saat memindahkan biakan dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Penggunaan teknik aseptis mencegah terjadinya kontaminasi dengan biakan yang

mungkin bersifat pathogen. Teknik kerja aseptis, teknik dekontaminasi, serta penyelesaian

pekerjaan secara cepat dan efisien perlu dipahami untuk menunjang pekerjaan yang berkaitan

dengan mikroorganisme. Semua pekerjaan pada praktikum ini dilakukan dengan memperhatikan

prosedur aseptic.

Prinsip utama menginokulasi mikroba pada media padat adalah menumbuhkan mikroba

tersebut dan mengamati karakteristik morfologinya. Inokulasi pada media padat dapat dilakukan

dengan teknik agar miring, teknik agar tegak dan teknik lempeng agar.

Inokulasi mikroba dengan teknik lempeng agar dapat dilakukan dengan metode:

Metode gores

Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi

memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang

sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media

agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis

goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni

(Winarni, 1997).

Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila

dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang

berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan

sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kus Irianto, 2006) Ada beberapa teknik

dalam metode goresan, yakni :

a. Goresan T

b. Goresan kuadran

c. Goresan Radian

d. Goresan Sinambung

Page 3: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Metode tebar

Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish

dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam

medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat

menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul

koloni koloni yang terpisah-pisah (Winarni, 1997).

Metode tuang

Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan

pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya

ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).

Metode tusuk

Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose

yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni, 1997).

III.Alat dan Bahan

Alat :

- Cawan petri steril - Pinset

- Tabung reaksi steril - Ose bundar dan lurus

- Rak tabung reaksi - Bunsen

- pipet agar 20 mL steril - Papan pembentuk agar miring

- Pipet ukur 5 mL dan 10 mL steril - Inkubator 370C

Page 4: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Bahan :

-Media Nutrien Agar cair -Biakan bakteri

bersuhu 500C (Staphylococcus aureus,

-Media Nutrien Broth Pseudomonas aeruginosa

Bacillus sutilis

Escherichia coli)

IV.Prosedur Kerja

Pembuatan plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair dalam tabung.

- Nyalakan bunsen dan atur nyala api bunsen sehingga diperoleh nyala api biru dan biarkan menyala selama 10 menit.

- Siapkan dan letakkantabung reaksi steril pada rak tabung reaksi dan cawan steril diantara dua api bunsen.

a. Pembuatan plat agar

Membuat plat agar dengan memipet 20ml cc media nutrient agar 50oC

Ke dalam cawan petri steril

Biarkan hingga memadat

Page 5: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

b. Pembuatan agar miring

c. Pembuatan agar tegak

d. Pembuatan media cair dalam tabung

Membuat plat agar dengan memipet 5ml cc media nutrient agar 50oC

Ke dalam tabung reaksi steril

Letakkan miring pada papan miring

Biarkan hingga memadat

Membuat plat agar dengan memipet 10ml cc media nutrient agar 50oC

Ke dalam tabung reaksi steril

Letakkan tegak pada rak tabung reaksi

Biarkan hingga memadat

Page 6: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Semua pekerjaan diatas dilakukan dengan memperhatikan prosedur kerja aseptis.

Teknik inokulasi pada plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair.

a. Inokulasi pada plat agar

b. Inokulasi pada plat miring

Membuat media cair dengan memipet 10ml cc media nutrien broth yang bersuhu ruangan

Kedalam tabung reaksi steril

Buatlah empat tanda berdasarkan nama bakteri pada plat agar di permukaan luar cawan petri

Ambil inokula menggunakan jarum ose bundar

Inokulasikan bakteri pada bagian plat agar dengan goresan rapat

Buatlah empat tanda berdasarkan nama bakteri pada plat agar di permukaan luar tabung reaksi

Ambil inokula menggunakan jarum ose bundar

Inokulasikan bakteri pada media dengan goresan rapat secara zigzag dimulai dari bagian bawah sampai bagian atas media agar

miring

Page 7: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

c. Inokulasi pada agar tegak

d. Inokulasi pada media cair

- Inkubasikan semua media yang telah di inokulasi kedalam inkubator 37oC selama 1x24 jam.

- Amati dan catat pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing media.

Buatlah empat tanda berdasarkan nama bakteri pada plat agar di permukaan luar tabung reaksi

Ambil inokula menggunakan jarum ose bundar

Inokulasikan bakteri pada media dengan cara menusukkan jarum ose tepat pada bagian tengah tabung sampai mendekati dasar tabung dan

tarik secara berlahan

Buatlah empat tanda berdasarkan nama bakteri pada plat agar di permukaan luar tabung reaksi

Ambil inokula media cair dengan pipet pasteur jika inokula dari biakan cair dan apabila inokula dari agar miring maka menggunakan jarum ose

bundar

Suspensikan pada nutrien broth

Page 8: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

V.Data Pengamatan

Inokulasi Pada Plat Agar

No Bakteri Sebelum diinkubasi Sesudah diinkubasi

1 Staphylococcus aureus Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Setelah diinkubasi, terbentuk

koloni bakteri diatas permukaan

media sesuai dengan goresan yang

dibentuk.

Warna koloni yang terbentuk

adalah krem

Warna media NA berubah menjadi

bening

2 Pseudomonas

aeruginosa

Warna media NA =

kuning

Warna bakteri = hijau

Page 9: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Terbentuk koloni bakteri dengan

jumlah banyak di atas permukaan

media sesuai dengan goresan yang

dibentuk

Waran koloni yang terbentuk

adalah putih kehijauan

Warna media NA berubah menjadi

bening

3 Bacillus subtilis Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Setelah diinkubasi, terbentuk

koloni bakteri diatas permukaan

media sesuai dengan goresan yang

dibentuk.

Warna koloni yang terbentuk

adalah krem

Warna media NA berubah

menjadi bening

Page 10: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

4 Escherichia coli Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Setelah diinkubasi, terbentuk

koloni bakteri diatas permukaan

media sesuai dengan goresan yang

dibentuk.

Warna koloni yang terbentuk

adalah krem

Warna media NA berubah menjadi

bening

Page 11: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Inokulasi Pada Agar Miring

No Bakteri Sebelum diinkubasi Setelah diinkubasi

1 Staphylococcus aureus Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Terbentuk koloni bakteri berwarna

putih diatas permukaan media NA

Koloni yang terbentuk berbentuk

bulatan-bulatan

Warna media NA berubah menjadi

kuning bening

2 Pseudomonas

aeruginosa

Warna media NA =

kuning

Warna bakteri = hijau

Terbentuk koloni bakteri dengan

goresan berwarna hijau kebiruan

zig-zag agak melebar diatas

permukaan media NA

Koloni yang terbentuk berbentuk

Page 12: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

bulatan-bulatan

Warna media NA berubah menjadi

kuning media

3 Bacillus subtilis Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Terbentuk koloni bakteri dengan

goresan zig-zag berwarna putih

diatas permukaan media NA

Koloni yang terbentuk berbentuk

bintang

Warna media NA berubah menjadi

kuning bening

4 Escherichia coli Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Terbentuk koloni bakteri dengan

goresan zig-zag berwarna putih

diatas permukaan media NA

Koloni yang terbentuk berbentuk

Page 13: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

seperti bunga

Warna media NA berubah menjadi

kuning bening

Inokulasi Pada Agar Tegak

No Bakteri Sebelum diinkubasi Setelah diinkubasi

1 Staphylococcus aureus Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Terbentuk koloni bakteri berwarna

putih diatas permukaan media NA

Terbentuk koloni berwarna putih

dibekas tusukan jarum ose tegak

Warna media NA menjadi kuning

bening

2 Pseudomonas

aeruginosa

Warna media NA =

kuning

Warna bakteri = hijau

Terbentuk koloni bakteri berwarna

hijau kebiruan diatas permukaan

media NA

Terbentuk koloni berwarna hijau

keputihan dibekas tusukan jarum

ose tegak

Warna media NA menjadi kuning

bening

3 Bacillus subtilis Warna media NA = Terbentuk koloni bakteri berwarna

Page 14: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

kuning

Warna bakteri =

kuning

putih diatas permukaan media NA

Terbentuk koloni berwarna putih

dibekas tusukan jarum ose tegak

Warna media NA menjadi kuning

bening

4 Escherichia coli Warna media NA =

kuning

Warna bakteri =

kuning

Terbentuk koloni bakteri berwarna

putih dan cairan keruh diatas

permukaan media NA

Terbentuk koloni berwarna putih

dibekas tusukan jarum ose tegak

Warna media NA menjadi kuning

bening

Inokulasi Pada Media Cair

No Bakteri Sebelum diinkubasi Setelah diinkubasi

1 Staphylococcus aureus Warna media NB = kuning

Warna bakteri = kuning

Terbentuk koloni bakteri

berwarna putih dibawah

permukaan media NB

Warna media NB tetap

berwarna kuning bening

2 Pseudomonas aeruginosa Warna media NB = kuning

Page 15: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Warna bakteri = hijau Terbentuk koloni bakteri

berwarna putih diatas

permukaan media NB

Warna media NB tetap

berwarna kuning bening

3 Bacillus subtilis Warna media NB = kuning

Warna bakteri = kuning

Terbentuk koloni bakteri

berwarna putih diatas

permukaan media NB

Warna media NB tetap

berwarna kuning bening

4 Escherichia coli Warna media NB = kuning

Warna bakteri = kuning

Terbentuk koloni bakteri

berwarna putih dibawah

permukaan media NB

Warna media NB tetap

berwarna kuning bening

VI.Pembahasan

Percobaan kali ini adalah inokulasi dan peremajaan biakan dalam media padat dan cair.

Sebelum melakukan percobaan, ruangan tempat penanaman bakteri harus bersih dan dalam

keadaan steril. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaan

dalam laboratorium. Setelah melakukan pensterilan ruangan, meja sebagai tempat melakukan

penanaman inokula pun harus dibersihkan menggunakan alcohol. Hal ini dilakukan agar tidak

terjadinya kontaminasi. Mikroorganisme ada dimana-mana. Karena ukurannya yang sangat kecil,

mereka mudah lepas dalam udara dan permukaan. Maka dari itu, kita harus mensterilisasikan

medium kultur secepatnya setelah preparasi untuk pemindahan mikroorganisme siap

dikontaminasikan ini biasanya terbunuh. Bagaimanapun, itu sama pentingnya untuk tindakan

pencegahan sampai penanganan berikutnya mediun kultur harus tetap steril. Demikian materi

yang lain yang akan kontak juga harus tetap terjaga kesterilannya.

Semua pekerjaan pada praktikum ini dilakukan dengan memperhatikan prosedur teknik

aseptic. Kerja aseptic dilakukan dengan bekerja diantara dua nyala api Bunsen dengan jarak +/-

Page 16: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

20 cm. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kontaminasi. Sebelum melakukan jerja, alat-alat

harus diflambir untuk menjaga kesterilan, sedangkan bunsen dinyalakan 10 menit sebelum

bekerja bertujuan agar terjadi radiasi sehingga mikroorganisme menjauh.

Tahap yang pertama dilakukan adalah membuat plat agar dengan cara flambir pipet

volume dan 4 buah cawan petri steril kemudian pipet 20 ml cc media nutrient Agar cair 50

derajat Celcius dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan biarkan memadat. Untuk

membuat plat agar dibutuhkan media NA. Media NA pada labu erlenmeyer yang telah

disterilkan, dipanaskan di atas kompor listrik selama 10-15 menit. Tujuan pemanasan untuk

mencairkan media sehingga dapat dituangkan untuk media agar datar pada cawan petri. Media

NA ini berwarna kuning bening. Disediakan delapan buah cawan petri dan sekeliling pinggirnya

dipanaskan dekat api bunsen atau diflambir. Berfungsi untuk mensterilisasi cawan petri dari

kontaminan mikroorganisme yang lain. Dituangkan Media NA dengan suhu 500 C ke dalam

cawan petri steril. Media NA berfungsi sebagai tempat menggoreskan bakteri dan tempat

pertumbuhan koloni bakteri. Cawan Petri yang berisi media NA 500 C didiamkan selama

beberapa menit. Pendiaman ini berfungsi agar media NA menjadi padat seperti agar. Setelah

media NA padat, ambil bakteri yang akan digoreskan pada permukaan agar menggunakan jarum

ose bundar. Sebelum mengambil bakteri, jarum ose bundar harus dipanaskan sampai membara

ini berfungsi untuk mensterilisasi jarum sehingga tidak ada mikroorganisme lain yang menempel

disana. Sumbat tabung reaksi yang berisi bakteri dilepaskan lalu bibir tabungnya dipanaskan atau

diflambir ini berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Lalu

masukkan jarum ose bundar pada bakteri lalu goreskan jarum ose bundar untuk mengambil

bakteri. Pengambilan bakteri dengan menggoreskan ujung bulat pada jarum ke media biakan

induk, memungkinkan bakteri dapat terambil banyak. Setelah bakteri terambil, mulut tabung

reaksi diflambir kembali dan disumbat dengan kapas. Ini berfungsi untuk mensterilisasi tabung

dan biakan dari mikroorganisme lain. Setiap perlakuan di usahakan dilakukan sesuai dengan

prosedur teknik aseptis (di dekat api bunsen). Teknik aseptic ini berfungsi agar saat inokulasi,

bahan serta alat gelas yang digunakan tetap steril. Inokula atau bakteri digoreskan diatas

permukaan media NA yang ada di dalam cawan petri yang telah disediakan menggunakan

metode gores mulai dari sisi samping secara merata. Metode gores yang dipakai adalah metode

kuadran. Alasan digunakan media NA karena komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi

didalamnya yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga terdapat

Page 17: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

adanya faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis mikroorganisme dan supaya koloni

yang terbentuk tersebar merata, tampak jelas dan tidak bertumpukan. Setelah itu cawan petri

ditutup dan diflambir kembali, ini berfungsi untuk mensterilisasi cawan petri dan biakan dari

mikroorganisme lain. Cawan petri diinkubasi di inkubator pada suhu 370 C. Inkubator sebagai

tempat penyimpanan steril cawan petri dengan menyeting suhu optimum bakteri untuk tumbuh.

Saat dimasukkan ke dalam incubator, posisi cawan petri harus terbalik. Posisi cawan petri

terbalik untuk menghindari uap air hasil metabolisme bakteri akan menetes dari tutup cawan ke

permukaan media. Hal ini akan menghasilkan suatu masa pertumbuhan yang menganak sungai

dan menghancurkan pembentukan koloni secara individu. Sehingga untuk menghindari hal ini,

maka ketika diinkubasi, bagian bawah cawan petri diletakkan di atas atau terbalik.

Tahap kedua yang dilakukan adalah membuat agar miring dengan cara flambir pipet

volume dan 3 buah tabung reaksi kemudian pipet 5 ml cc media nutrient Agar cair 50 derajat

Celcius dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril, lalu letakkan miring pada papan miring

dan biarkan memadat. Untuk mendapatkan agar miring dibutuhkan media NA yang sudah

dicairkan. Lalu dituangkan ke dalam tabung reaksi dan diamkan sampai memadat. Media NA

yang padat dibutuhkan untuk sebagai tempat penggoresan bakteri dan tempat pertumbuhan

koloni bakteri. Lalu jarum ose bundar dipanaskan sampai membara, ini berfungsi untuk

mensterilkan jarum sebelum digunakan dari mikroorganisme lain. Sumbat tabung reaksi yang

berisi bakteri dilepaskan lalu bibir tabungnya dipanaskan atau diflambir ini berfungsi untuk

mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Lalu masukkan jarum ose bundar

pada bakteri lalu goreskan jarum ose bundar untuk mengambil bakteri. Pengambilan bakteri

dengan menggoreskan ujung bulat pada jarum ke media biakan induk, memungkinkan bakteri

dapat terambil banyak. Setelah bakteri terambil, mulut tabung reaksi diflambir kembali dan

disumbat dengan kapas. Ini berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari

mikroorganisme lain. Setiap perlakuan di usahakan dilakukan sesuai dengan prosedur teknik

aseptis (di dekat api bunsen). Teknik aseptic ini berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat

gelas yang digunakan tetap steril. Inokula atau bakteri digoreskan diatas permukaan media NA

yang ada di dalam tabung reaksi menggunakan metode gores dari sisi samping arah zig-zag

secara merata. Digunakan arah zig-zag agar memungkinkan koloni yang terbentuk tersebar

merata, tampak jelas dan tidak bertumpukan. Sekeliling mulut dipanaskan kembali lalu sumbat

Page 18: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

dengan menggunakan kapas. Ini berfungsi untuk mensterilisasi tabung reaksi dan biakan dari

mikroorganisme. Lalu disimpan ke dalam incubator pada suhu 370 C dan amati bentuk koloni

yang terbentuk setelah diinkubasi selama 1x24 jam. Incubator sebagai tempat pentimpanan steril

dengan menyeting optimum bakteri untuk tumbuh.

a. Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus pada plat agar

Bakteri ini tumbuh membentuk bulatan-bulatan yang bersatu mengikuti goresan-goresan

yang telah dibuat oleh praktikan. Bakteri yang tampak berwarna krem atau kuning dan

berada diatas permukaan plat. Bakteri ini bersifat aerob dan anaerob fakultatif. Bakteri

aerob adalah organisme yang membutuhkan oksigen. Bakteri anaerob fakultatif adalah

organism yang masih bisa hidup ditempat yang mengandung oksigen. Karena sifatnya

itu, bakteri ini dapat tumbuh baik di media plat, media miring, media tegak dan media

cair.

Staphylococcus aureus pada agar miring

Bakteri ini tumbuh diatas permukaan agar sesuai dengan goresan yang diberikan diatas

permukaan agar dan tidak ada bakteri yang tembus ke bawah permukaan agar. Karena itu

bakteri ini bersifat aerob.

Staphylococcus aureus pada agar tegak

Bakteri ini tumbuh diatas permukaan agar sampai ke dasar tabung sesuai dengan tusukan

yang berikan. Karena itu bakteri bersifat anaerob fakultatif.

Staphylococcus aureus pada media cair

Bakteri ini tumbuh hamper diseluruh media cair tetapi banyak koloni bakteri yang

mengendap di bawah permukaan media. Warna media berubah menjadi agak keruh dan

ini menandakan bahwa bakteri tumbuh di dalam media. Walaupun di media cair, bakteri

ini tetap akan tumbuh. Karena bersifat anaerob fakultatif, bakteri ini tidak bergerak

mendekati permukaan media.

b. Pseudomonas aeruginosa

Pseudomonas aeruginosa pada plat agar

Page 19: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Bakteri ini tumbuh membentuk warna hijau kebiruan yang tumbuh di atas permukaan

plat. Bakteri ini bersifat aerob. Aerob adalah organism yang membutuhkan oksigen

Pseudomonas aeruginosa pada agar miring

Bakteri tumbuh diatas permukaan miring sesuai dengan goresan yang dibuat oleh

praktikan dan berwarna hijau kebiruan. ini menandakan bahwa bakteri ini bersifat aerob.

Pseudomonas aeruginosa pada agar tegak

bakteri tumbuh dipermukaan atas agar sampai dasar tabung yang diberi tusukan. Warna

bakteri ini adalah hijau kebiruan tetapi di bekas tusukan warna bakteri putih. Bakteri ini

tidak menyebar keseluruhan pada agar. Oleh karena itu bakteri ini bersifat aerob.

Pseudomonas aeruginosa pada media cair

Bakteri ini menyebar keseluruhan dari atas permukaan hingga dasar tabung tetapi banyak

koloni bakteri yang terbentuk diatas permukaan media NB. Warna bakteri adalah putih

dan memiliki sifat aerob.

c. Bacillus subtilis

Bacillus subtilis pada plat agar

Bakteri ini tumbuh diatas permukaan media, ini menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat

aerob. Aerob ini adalah organism yang membutuhkan oksigen ini ditunjukkan dengan

pertumbuhan bakteri yang menuju ke atas untuk mendapatkan oksigen yang lebih

banyak. Pertumbuhan bakteri ini lebih banyak dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri

di media lain ini disebabkan karena luas permukaan sentuh media plat dengan oksigen

lebih banyak.

Bacillus subtilis pada agar miring

Bakteri ini tumbuh di atas permukaan agar miring sesuai dengan goresan yang dibentuk

oleh praktikan. Warna bakteri ini adalah putih dan bakteri ini memiliki sifat aerob. Pada

agar miring ini, pertumbuhan bakteri banyak sama halnya dengan pertumbuhan bakteri

pada media plat karena agar miring atau media miring ini memungkinkan tersentuk oleh

oksigen untuk mendapat nutrisi bagi bakteri.

Bacillus subtilis pada agar tegak

Pertumbuhan bakteri pada agar tegak lebih sedikit dibandingkan dengan pertumbuhan

bakteri pada media plat agar dan media miring. Bakteri ini tumbuh melintang ke dalam

Page 20: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

media tegak hingga hampir dasar tabung tetapi pertumbuhan bakteri pada permukaan

agar lebih banyak. Ini karena bakteri bersifat aerob yang bergerak ke atas untuk

mendapatkan oksigen sehingga pertumbuhan bakteri lebih banyak tumbuh di atas

permukaan media tegak ini.

Bacillus subtilis pada media cair

Warna media NB menjadi keruh setelah dimasukkan bakteri, ini menunjukkan bahwa

bakteri ini tumbuh di media cair ini secara menyebar. Bakteri pun banyak tumbuh di atas

permukaan media cair ini dikarenakan bakteri bergerak ke atas untuk mendapatkan

oksigen lebih banyak.

d. Escherichia coli

Escherichia coli pada plat agar

Bakteri ini tumbuh di atas permukaan plat agar dengan warna putih.

Escherichia coli pada agar miring

Dari hasil pengamatan dapat dilihat mulai terbentuknya satu koloni

bakteri dan terdapat goresan yang nampak samar. Pada suatu percobaan

pada umumnya bentuk koloni yang terbentuk di medium agar miring

adalah berwarna putih. Keuntungan media agar miring ini yaitu luas

permukaan yang kecil sehingga peluang kontaminasi rendah dan dapat

memperluas bidang untuk digunakan strain murni (indukan murni).

Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit mikroorganisme. Media

agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrien Agar) karena

komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi di dalamnya yang

mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga

terdapat adanya faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis

mikroorganisme.

Escherichia coli pada agar tegak

Bakteri ini tumbuh di atas permukaan agar tegak dan ada sedikit cairan keruh yang

terdapat pada permukaan atas media tegak ini. Warna bakterinya adalah putih. Terdapat

juga bakteri pada bekas tusukan jarum ose lurus.

Escherichia coli pada media cair

Page 21: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

Pada media cair ini, bakteri banyak tumbuh di bawah permukaan media cair sehingga

mempunyai sifat anaerob. Anaerob ini merupakan organism yang tumbuh tanpa oksigen

molecular.

VII. Kesimpulan

1. Teknik inokulasi merupakan menanam inokula secara aseptic ke dalam media steril baik

pada media padat maupun cair.

Page 22: INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

2. Inokulasi dapat dilakukan pada media plat agar, media agar miring, media agar tegak dan

media cair.

3. Hasil dari inokulasi yaitu

o Staphylococcus aureus bersifat aerob.

o Pseudomonas aeruginosa bersifat aerob.

o Bacillus subtilis bersifat aerob.

o Escherichia coli bersifat anaerob.

4. Beberapa metode yang dilakukan dalam proses inokulasi adalah metode gores dan

metode tusuk.

5. Proses inokulasi harus benar-benar aseptic atau steril supaya tidak terjadi kontaminasi

oleh mikroorganisme lain.

VIII. Daftar Pustaka

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang.

Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS :

Surabaya.

Diliello.R.L.2002. Methods In Rood and Dairy Microbiology. Avy Publishing. Inc. New

York.

Stanier, Y.R. Dkk. 2001. The Microbial World. Prenticel Hall. Inc. EigleWood. New

Jersey.