3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

8
25 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2017. Lokasi penelitian dilakukan di 3 Kecamatan pada ketinggian antara 281-773 mdpl, yaitu Kecamatan Senduro yang meliputi Desa Kandangtepus, Desa Pandansari, Desa Burno, Desa Kandangan dan Desa Bedayu, Kecamatan Pasrujambe yang meliputi Desa Pagowan, Desa Jambearum, Desa Jambekumbu dan Desa Pasrujambe dan Kecamatan Gucialit yang meliputi Desa Kertowono, Desa Wonokerto dan Desa Gucialit yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. 3.2 Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bagian tanaman pisang, baik secara vegetatif maupun reproduktif. Alat-alat yang digunakan meliputi etiket gantung, meteran, kantong plastik, kertas label, karung, penggaris, jangka sorong, pisau, cutter, GPS (Geographic Positioning System), kamera digital, buku panduan deskriptor pisang IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute, 1996) dan alat-alat tulis. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengamatan langsung dengan cara bertanya kepada petani mengenai keberadaan Pisang Mas serta budidaya yang dilakukan oleh petani setempat, serta melakukan karakterisasi dan dokumentasi morfologi spesies dengan menggunakan pedoman karakter morfologi pisang dari IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute, 1996) kemudian data hasil pengamatan dibuat penskoran dalam bentuk tabel. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pengumpulan Data Untuk memperoleh informasi mengenai keragaman Pisang Mas serta informasi lain yang berkaitan dengan penelitian, maka dilakukan kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian sehingga dapat memberi gambaran analisis terhadap objek yang diteliti melalui data sampel tanaman yang berada dilokasi penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data dari Dinas

Transcript of 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Page 1: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

25  

3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2017. Lokasi penelitian

dilakukan di 3 Kecamatan pada ketinggian antara 281-773 mdpl, yaitu Kecamatan

Senduro yang meliputi Desa Kandangtepus, Desa Pandansari, Desa Burno, Desa

Kandangan dan Desa Bedayu, Kecamatan Pasrujambe yang meliputi Desa

Pagowan, Desa Jambearum, Desa Jambekumbu dan Desa Pasrujambe dan

Kecamatan Gucialit yang meliputi Desa Kertowono, Desa Wonokerto dan Desa

Gucialit yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bagian tanaman

pisang, baik secara vegetatif maupun reproduktif. Alat-alat yang digunakan

meliputi etiket gantung, meteran, kantong plastik, kertas label, karung, penggaris,

jangka sorong, pisau, cutter, GPS (Geographic Positioning System), kamera

digital, buku panduan deskriptor pisang IPGRI (International Plant Genetic

Resources Institute, 1996) dan alat-alat tulis.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengamatan

langsung dengan cara bertanya kepada petani mengenai keberadaan Pisang Mas

serta budidaya yang dilakukan oleh petani setempat, serta melakukan karakterisasi

dan dokumentasi morfologi spesies dengan menggunakan pedoman karakter

morfologi pisang dari IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute,

1996) kemudian data hasil pengamatan dibuat penskoran dalam bentuk tabel.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi mengenai keragaman Pisang Mas serta

informasi lain yang berkaitan dengan penelitian, maka dilakukan kegiatan

pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung

dari lokasi penelitian sehingga dapat memberi gambaran analisis terhadap objek

yang diteliti melalui data sampel tanaman yang berada dilokasi penelitian.

Sedangkan data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data dari Dinas

Page 2: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

26  

Pertanian Kabupaten Lumajang tentang jumlah populasi Pisang Mas di

Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Gucialit serta

informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

3.4.2 Survei Lokasi

Penelitian diawali dengan menentukan wilayah responden di Kecamatan

Senduro, Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Gucialit yang memiliki kebun

Pisang Mas. Tujuan dari survei pendahuluan ini adalah untuk mengetahui lokasi

keberadaan Pisang Mas dan mempermudah pada saat melakukan pengamatan di

lapang.

3.4.3 Pengambilan Sampel

Sampel tanaman yang digunakan yaitu Pisang Mas yang memiliki ciri

morfologi lengkap, yaitu pisang yang memiliki bagian vegetatif (batang semu,

daun, anakan) dan bagian reproduktif (bunga, buah, biji jika ada) (Jumari dan

Pudjoarinto, 2000). Data yang diperlukan dari setiap Kecamatan adalah data jenis

Pisang Mas, jumlah dusun, batas setiap dusun dan nama petani Pisang Mas.

Setelah memperoleh data tersebut, maka dilakukan wawancara dan pengamatan

pada 3 lokasi Kecamatan.

Berikut merupakan tabel pengambilan sampel tanaman dan wawancara

responden yang dilakukan pada 12 lokasi pengamatan.

Tabel 3. Pengambilan Sampel dan Wawancara Responden

Kecamatan Desa Ketinggian Tempat Responden Sampel

Kecamatan Senduro Kandangtepus 773 mdpl 1 orang 2 tanaman/lokasi

Pandansari 444 mdpl 1 orang 2 tanaman/lokasi

Burno 635 mdpl 1 orang 2 tanaman/lokasi

Kandangan 567 mdpl 1 orang 2 tanaman/lokasi

Bedayu 628 mdpl 1 orang 2 tanaman/lokasi

Kecamatan

Pasrujambe

Pagowan

Jambearum

Jambekumbu

Pasrujambe

281 mdpl

331 mdpl

568 mdpl

626 mdpl

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

2 tanaman/lokasi

2 tanaman/lokasi

2 tanaman/lokasi

2 tanaman/lokasi

Kecamatan Gucialit Kertowono

Wonokerto

Gucialit

606 mdpl

351 mdpl

402 mdpl

1 orang

1 orang

1 orang

2 tanaman/lokasi

2 tanaman/lokasi

2 tanaman/lokasi

Page 3: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

27  

Pengambilan sampel tanaman dalam satu lokasi pengamatan sangat sedikit

dikarenakan tanaman yang mempunyai organ-organ lengkap (batang, daun,

braktea/jantung pisang dan bunga) cukup jarang, sehingga pada satu lokasi

pengamatan hanya diambil 2-3 sampel tanaman.

Penentuan responden untuk wawancara didasarkan pada pengetahuan

tentang keragaman Pisang Mas dan semua aspek yang berkaitan dengan tanaman

Pisang Mas yang berada pada setiap lokasi pengamatan. Tanaman Pisang Mas

dengan karakter berbeda dijadikan sampel. Setiap sampel diberi etiket gantung

dengan keterangan koleksi. Karakter-karakter penting yang akan hilang

dilapangan didokumentasikan dengan menggunakan kamera digital.

3.4.4 Pengamatan Morfologi

Pengamatan morfologi dilakukan berdasarkan pedoman karakter

morfologi pisang dari IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute

1996). Karakter yang diamati pada kegiatan ini terdiri dari karakter vegetatif dan

karakter generatif. Pengamatan dilakukan terhadap seluruh bagian tanaman Pisang

Mas yang meliputi batang semu, daun, bunga dan buah.

3.4.5 Parameter Pengamatan

Pada pengamatan tanaman Pisang Mas dilakukan ketika memasuki fase

generatif. Adapun parameter yang diamati menurut IPGRI (1996) adalah sebagai

berikut:

a. Batang

Pisang memiliki 2 jenis batang, yaitu batang asli dan batang semu. Batang

asli yaitu batang yang terdapat di pangkal batang semua yang mana posisinya

tenggelam dibawah pernukaan tanah. Batang asli sendiri memiliki sekumpulan

mata tunas yang kemudian nanti akan menghasilkan akar. Sedangkan batang semu

adalah batang yang terdiri dari pelepah-pelepah daun, tegak dan berdiri sangat

kokoh diatas permukaan tanah. Parameter yang diamati meliputi, bentuk

pertumbuhan tanaman, tinggi batang semu, kekuatan batang, warna batang bagian

luar, penampang batang, warna batang bagian dalam, dan warna cairan batang.

Page 4: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

28  

Keterangan: 1. Tegak, 2. Agak tegak, 3. Merunduk

b. Daun

Daun pisang umumnya berwarna hijau tua apabila sudah dewasa dan hijau

muda apabila baru tumbuh. Bentuk daunnya lebar dan panjang, memiliki tulang

daun yang berserat dengan tepi daun yang kompak. Parameter yang diamati antara

lain bercak pada pangkal batang, warna bercak, kanal tangkai daun ketiga (daun

yang diamati dari daun yang tumbuh), warna tulang daun, dan bentuk dasar daun.

Tepi daun

Pelepah

Petiol

Selubung daun

Kanal petiol

Margin petiol

Sayap

Bercak batang

Karakter Bentuk Pertumbuhan Kanopi Tanaman

Karakter Tangkai Daun/tulang daun/daun

Page 5: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

29  

Keterangan: 1. Terbuka dengan batas menyebar, 2. Terbuka dengan batas tegak, 3.

Lurus dengan batas tegak, 4. Batas melengkung kedalam, 5. Batas

overcrapping/melengkung

Keterangan: 1. Semua sisi bulat, 2. Salah satu bulat bentuk yang lain menunjuk, 3.

Semua menunjuk

c. Bunga

Bunga pisang dapat diamati dipangkal untuk bunga betina sedangkan

dibagian tengah untuk bunga jantan. Hal ini mengindikasikan bahwa pisang

merupakan kelompok dari bunga yang sempurna. Sebab memiliki dua alat

reproduksi yaitu bunga jantan dan betina. Adapun posisi bunga pisang yaitu

terletak pada tiap ketiak antara daun pelindung. Adapun istilah bunga pisang

sering kita sebut dengan jantung pisang. Parameter yang diamati antara lain posisi

tandan, tipe jantung, bentuk jantung, bentuk kelopak, dan bentuk ujung kelopak.

Karakter Kanal Tangkai Daun Ketiga dari Atas

Karakter Bentuk Dasar Daun

Page 6: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

30  

Keterangan: 1. Seperti gasing, 2. Lonjong, 3. Lonjong sedang, 4. Bulat telur, 5.

Bulat

Keterangan: 1. Kecil, 2. Medium, 3. Besar

Keterangan: 1. Menunjuk, 2. Sedikit menunjuk, 3. Menengah, 4. Tumpul, 5.

Tumpul dan membagi

d. Buah

Buah pisang tidak memiliki biji dengan rasa yang manis. Namun ada

beberapa jenis pisang yang memiliki biji dan rasanya sedikit asam. Tetapi ini

hanya sedikit saja dari seluruh jenis pisang yang ada. Banyak yang bisa

dimanfatin dari pohon pisang. Pertama dari daun (daun warna hijau tua) bisa

digunakan untuk membungkus makanan. Kemudian dari daun muda bisa

digunakan sebagai makanan untuk ayam maupun bebek. Adapun parameter yang

diamati yaitu jumlah sisir pertandan, letah buah, jumlah buah persisir, bentuk

Karakter Bentuk Jantung Pisang

Karakter Bentuk Dasar Kelopak Bunga

Karakter Bentuk Ujung Kelopak Bunga

Page 7: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

31  

buah (kelengkungan longitudinal, bentuk ujung buah, sisa bunga pada ujung buah,

warna daging buah matang, warna daging buah mentah, rasa buah dominan dan

keberadaan benih).

Keterangan: 1. Lurus (atau sedikit melengkung), 2. Lurus dibagian atas, 3.

Melengkung (sampai bengkok), 4. Bengkok berbentuk ‘S’ (kelengkungan ganda)

Keterangan: 1. Menunjuk, 2. Menunjuk panjang, 3. Bagian atas tumpul, 4. Seperti

leher botol, 5. Membulat

Keterangan: 1. Tanpa sisa bunga, 2. Model kokoh, 3. Dasar menonjol

Karakter Bentuk Buah (Kelengkungan) )Longitudinal)

Karakter Ujung Buah

Karakter Sisa-sisa Bunga Diujung Buah

Page 8: 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

   

   

32  

Karakter pertumbuhan tanaman pisang berjumlah 7 karakter, karakter tangkai

daun/tulang daun berjumlah 5 karakter, karakter pembungaan/jantung berjumlah 5

karakter, karakter buah berjumlah 6 karakter. Jadi jumlah keseluruhan karakter yang

diamati berjumlah 23 karakter.

3.4.6 Analisis Data

Data hasil pengamatan dibuat penskoran dalam bentuk tabel, selanjutnya

membuat matriks kemiripan genetik dengan menggunakan prosedur SIMQUAL

(Similarity for Qualitatif Data), serta menyederhanakan dan menata data untuk

memperoleh gambaran secara keseluruhan dari obyek yang diamati. Data

kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dilapang kemudian diberi skor. Skor 1

untuk setiap karakter yang mempunyai sifat tersebut dan 0 untuk karakter yang

tidak mempunyai sifat tersebut. Selanjutnya dianalisis pengelompokan

menggunakan software statistik MVSP (MultiVariate Statistical Package) dengan

alogaritma UPGMA (Unweight Pair Group with Arithmatic Average) hingga

diperoleh dendogram hubungan kekerabatan.