3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

8
NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 297 PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X Eva Dewi Purwitasari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK:. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model bahan ajar teks laporan hasil observasi untuk siswa SMK kelas X. Adapun tujuan khususnya yaitu mendeskripsikan kelayakan (1) isi, (2) bahasa, dan (3) penyajian produk. Dari segi isi bahan ajar mengacu KI dan KD Kurikulum 2013. Segi bahasa bahan ajar disesu-aikan dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosi siswa, komunikatif, sesu- ai dengan EYD, serta grafika yang ditampilkan sesuai dengan tema. Dari segi penya-jian, bahan ajar ini bervariasi, dilegkapi dengan ilustrasi dan gambar, terdapat pe-ngantar, berkaitan dengan lingkungan siswa, menyediakan contoh konkret dan aktu-al, konsisten, dan sesuai dengan jenjang siswa SMK kelas X. Berdasarkan uji kela-yakan bahan ajar ini divalidasi oleh pakar/ahli dan masukan dari siswa serta uji efek-tivitas produk yang telah dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ini efektif dan layak untuk digunakan. Kata Kunci: pengembangan model, bahan ajar, teks laporan hasil observasi Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Selain itu, penguasaan berbahasa dengan baik dan benar akan membantu peserta didik dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menghadapi hal tersebut, pemerintah telah menetapkan Kurikulum 2013. Jadi dengan adanya pembaharuan seperangkat rencana pembelajaran, bahan pelajaran, dan pedoman penyelenggaraan kegiatan, pemerintah berharap menjadikan bahasa sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis pada peserta didik. Dalam Maryanto dkk (2013:iii), Muhammad Nuh menyebutkan bahwa bahasa tidak dituntut dapat mengekspresikan sesuatu dengan efisien karena ingin menyampaikannya dengan indah sehingga mampu menggugah perasaan penerimanya. Pada saat yang lain, bahasa dituntut efisen dalam menyampaikan gagasan secara objektif dan logis supaya dapat dicerna dengan mudah oleh penerimanya. Jadi, dalam pembelajaran bahasa Indonesia peserta didik diharapkan mampu menggunakan keindahan dan keefektifan secara seimbang. Sesuai dengan peran pembelajaran bahasa Indonesia tersebut, maka untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan disajikan materi pembelajaran berbasis teks (Maryanto dkk, 2013:v). Didalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks yang dilengkapi dengan kaidah suatu teks. Dengan demikian, peserta didik akan dimudahkan menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks dan memproduksi sebuah teks.

description

JJEOREJDBFKLKDJOA

Transcript of 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

Page 1: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 297

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASILOBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Eva Dewi PurwitasariMahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

ABSTRAK:. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model bahanajar teks laporan hasil observasi untuk siswa SMK kelas X. Adapuntujuan khususnya yaitu mendeskripsikan kelayakan (1) isi, (2) bahasa,dan (3) penyajian produk. Dari segi isi bahan ajar mengacu KI danKD Kurikulum 2013. Segi bahasa bahan ajar disesu-aikan dengantingkat perkembangan intelektual dan emosi siswa, komunikatif, sesu-ai dengan EYD, serta grafika yang ditampilkan sesuai dengan tema.Dari segi penya-jian, bahan ajar ini bervariasi, dilegkapi denganilustrasi dan gambar, terdapat pe-ngantar, berkaitan denganlingkungan siswa, menyediakan contoh konkret dan aktu-al,konsisten, dan sesuai dengan jenjang siswa SMK kelas X.Berdasarkan uji kela-yakan bahan ajar ini divalidasi oleh pakar/ahlidan masukan dari siswa serta uji efek-tivitas produk yang telahdihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ini efektif danlayak untuk digunakan.

Kata Kunci: pengembangan model, bahan ajar, teks laporan hasil observasi

Bahasa memegang peranan pentingdalam kehidupan manusia. BahasaIndonesia dipelajari untuk menjadikanpeserta didik mampu berkomunikasidengan baik dan benar. Selain itu,penguasaan berbahasa dengan baik danbenar akan membantu peserta didikdalam menghadapi perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi. Untukmenghadapi hal tersebut, pemerintahtelah menetapkan Kurikulum 2013. Jadidengan adanya pembaharuanseperangkat rencana pembelajaran,bahan pelajaran, dan pedomanpenyelenggaraan kegiatan, pemerintahberharap menjadikan bahasa sebagaiwahana untuk mengekspresikanperasaan dan pemikiran secara estetisdan logis pada peserta didik.

Dalam Maryanto dkk (2013:iii),Muhammad Nuh menyebutkan bahwabahasa tidak dituntut dapatmengekspresikan sesuatu dengan efisienkarena ingin menyampaikannya dengan

indah sehingga mampu menggugahperasaan penerimanya. Pada saat yanglain, bahasa dituntut efisen dalammenyampaikan gagasan secara objektifdan logis supaya dapat dicerna denganmudah oleh penerimanya. Jadi, dalampembelajaran bahasa Indonesia pesertadidik diharapkan mampu menggunakankeindahan dan keefektifan secaraseimbang.

Sesuai dengan peran pembelajaranbahasa Indonesia tersebut, maka untukjenjang Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) akan disajikan materipembelajaran berbasis teks (Maryantodkk, 2013:v). Didalamnya dijelaskanberbagai cara penyajian perasaan danpemikiran dalam berbagai macam jenisteks yang dilengkapi dengan kaidahsuatu teks. Dengan demikian, pesertadidik akan dimudahkan menangkapmakna yang terkandung dalam suatuteks dan memproduksi sebuah teks.

Page 2: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 298

Pembelajaran bahasa Indonesiaadalah bagian dari Kurikulum 2013yang menekankan pentingnyakeseimbangan kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan(Maryanto dkk, 2013:v). Kemampuanberbahasa dituntut mampu menjadipembelajaran berkelanjutan karenabahasa Indonesia menjadi ujung tombakmata pelajaran lainnya. Berdasarkan haltersebut, pembelajaran bahasa Indonesiadimulai dengan meningkatkanpengetahuan tentang jenis, kaidah dankonteks suatu teks, dilanjutkan denganketerampilan menyajikan suatu teks tulisdan lisan baik. Sebagai salah satukomponen pembelajaran bahasaIndonesia, guru dituntut untukmelaksanakan proses pembelajaransecara optimal. Salah satu upaya gurudalam mengoptimalkan pembelajaranbahasa Indonesia adalah menyiapkanbahan ajar yang bermutu. Bahan ajaryang disusun guru dapat berupa buku,modul, Lembar Kerja Siswa (LKS), dansebagainya.

Saat ini, kendala dalampembelajaran bahasa Indonesia di SMKadalah sarana pembelajaran yangdilakukan oleh guru tidak memadai.Guru cenderung lebih memfokuskanmateri pada teori tanpa disertai praktikyang mengakibatkan melemahnyainteraksi guru dan peserta didik. Dalampembelajaran teks hasil observasi, gurucenderung takut untuk mengeksplorasipembelajaran karena takut kekuranganwaktu. Padahal pembelajaran teks hasilobservasi sangat bermanfaat untuksiswa. Pembelajaran teks hasil observasiakan membuat siswa berpikir kritis danlogis terhadap fenomena-fenomena yangterjadi di lingkungan sekitarnya.Menanggapi hal tersebut, diperlukanalternatif-alternatif pengembanganbahan ajar yang mendukungpembelajaran teks hasil observasiberbasis Kurikulum 2013.

Selain beberapa aspek kebutuhandari guru, berikut tampak bahwa

kebutuhan bahan ajar bagi siswa SMKkelas X. Hasil hasil wawancara danobservasi yang dilakukan di lapanganterlihat beberapa kendala yangmenyebabkan siswa kurang memahamipembelajaran teks laporan hasilobservasi. Kendala-kendala tersebutadalah (1) materi teks laporan hasilobservasi bahasa Indonesia yang banyakdan sulit dipahami oleh siswa tanpapanduan dari guru menjadikan efisiensidan efektivitas pembelajaran menajdirendah dan akhirnya pencapaian tujuanpembelajaran kurang optimal. (2)Sumber-sumber pembelajaran tekslaporan hasil observasi yang ada belummengarah pada pencapaian kompetensidan kebanyakan masih bersifat umumdan kurang terperinci. (3) belumtersedianya bahan ajar teks laporan hasilobservasi bahasa Indonesia yangdisesuaikan dengan kondisi siswa SMKkelas X. Berdasarkan uraian di atas,maka siswa memerlukan sebuah sumberbelajar teks laporan hasil observasibahasa Indonesia khusus siswa SMKyang bertujuan agar memudahkanmereka dalam pembelajaran bahasaIndonesia.

Sesuai dengan Kurikulum 2013bahasa Indonesia untuk SekolahMenengah Kejuruan, siswa harusmenguasai lima jenis teks. Kelima jenisteks meliputi dua jenis teks faktual,yaitu laporan hasil observasi danprosedur kompleks; dua jenis tekstanggapan, yaitu teks negosiasi dan tekseksposisi; dan satu jenis teks cerita,yaitu teks anekdot. Jenis-jenis tekstersebut dapat dibedakan berdasarkanfungsi teks, struktur teks, dan ciri-cirikebahasaan teks-teks tersebut. Sesuaidengan prinsip tersebut, teks yangberbeda tentu memiliki fungsi yangberbeda, struktur teks yang berbeda, danciri-ciri kebahasaan yang berbeda.Dengan demikian, pembelajaran bahasaberbasis teks merupakan pembelajaranyang memungkinkan siswa untuk

Page 3: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 299

menguasai dan menggunakan jenis-jenisteks tersebut di masyarakat.

Peran guru dalam menggunakanbahan ajar yang tepat akan menentukantercapainya kompetensi dasar dan hasilbelajar siswa dalam semua jenispembelajaran khusunya pembelajaranteks hasil observasi. Selain itu,penggunaan bahan ajar yang tepat akanmemotivasi siwa untuk menciptakanpembelajaran bahasa Indonesia yangmenarik dan menyenangkan.Berdasarkan kenyataan tersebut, perludirancang bahan ajar khusus untukpembelajaran teks hasil observasi.Dengan adanya bahan ajar inidiharapkan pembelajaran teks hasilobservasi berlangsung secara optimal.Bahan ajar tersebut berjudulPengembangan Model Bahan Ajar TeksLaporan Hasil Observasi untuk SiswaSMK Kelas X.

Berpijak pada uraian di atas, makapenelitian ini bertujuan untukmenghasilkan produk model bahan ajarteks laporan hasil observasi untuk siswaSMK kelas X. Adapun tujuan khususnyayaitu mendeskripsikan kelayakan (1) isi,(2) bahasa, dan (3) penyajian produk.

METODE

Model pengembangan yangdigunakan dalam adalah memodifikasidari model desain Research AndDevelopment atau yang disingkatdengan R&D. Modifikasi dari modelpengembangan ini bertujuan untukmendapatkan prosedur pengembangansesuai kebutuhan. Pengembangandiarahkan sebagai “a process used todevelop and validate aducationalproduct Borg and Gall (dalamSukmadinata, 2008: 169). Produk yangdimaksud adalah bahan ajar berupamodul menulis laporan untuk siswaSMK kelas X. Selanjutnya menurutBorg and Gall (dalam Sukmadinata,2005: 169-170) langkah-langkah yangseharusnya ditempuh dalam penelitianpengembangan (research and

development) meliputi: (1) studipendahuluan, (2) perencanaan, (3)pengembangan draf, (4) uji cobalapangan awal, (5) merevisi hasil ujicoba, (6) uji coba lapangan, (7)penyempurnaan produk hasil uji cobalapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan,(9) penyempurnaan produk akhir, dan(10) diseminasi dan implementasi.

Langkah-langkah yang dilakukandalam penelitian ini hanya sampai padamenghasilkan tahap produk akhir,desiminasi dan implementasi. Hal inidilakukan karena kedua tahap tersebutlebih banyak terkait dengan kegiatanpenerbitan. Peneliti memodifikasi modelpenelitian dengan menyederhanakanlangkah-langkah yang ditempuh.Dengan demikian modifikasi langkah-langkah yang digunakan untukpenelitian pengembangan ini meliputi(1) penelitian pendahuluan danpengumpulan informasi untukmenganalisis produk yang akandikembangkan, (2) mengembangkanproduk awal, (3) melakukan validasi ahlidan uji kelompok kecil, (4) melakukanrevisi produk, dan (5) melakukan ujicoba lapangan.

Langkah-langkah pengembanganyang dilaksanakan dalam penelitian ini

yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2)tahap pengembangan, (3) tahap uji cobaproduk, (4) tahap revisi produk, dan (5)tahap produk akhir. Pertama, tahap studipendahuluan dilakukan dengan caramelakukan kajian teori serta kurikulum,analisis bahan ajar yang digunakan dilapangan, wawancara guru, danobservasi kepada siswa sehinggadiperoleh data yang otentik tentangkebutuhan pembelajaran di lapangan.Kedua, tahap pengembangan produkmerupakan proses mewujudkan produkberdasarkan spesifikasi produk yangdihasilkan pada tahapprapengembangan. Ketiga, tahap ujicoba produk dilakukan dengan cara ujiahli, uji praktisi, dan uji lapangandengan tujuan untuk mengetahui

Page 4: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 300

kelayakan isi materi, bahasa, danpenyajian bahan ajar. Uji ahli/praktisidilakukan di Universitas Islam Malangterhadap dosen Prodi Pendidikan BahasaIndonesia. Sementara itu, uji lapangankelompok terbatas dilakukan terhadap27 siswa kelas X SMK Ngunut. Padatahap uji lapangan tersebut, penelitimenggunakan desain penelitianeksperimen semu (quasy eksperiment)untuk mengetahui perbedaan hasilbelajar antara kelas yang menggunakanbahan ajar yang dikembangkan olehpeneliti dengan kelas yangmenggunakan bahan ajar lain. Keempat,tahap revisi atau penyempurnaan produkmerupakan tindak lanjut dari berbagairekomendasi perbaikan dari validatorpada tahap uji coba produk. Tahap inimenghasilkan produk yang siapdiimplementasikan dan diseminasi.

Instrumen utama dalam penelitianini adalah draf produk yangdikembangkan. Dalam pengumpulandata kualitatif peneliti menggunakaninstrumen bantu berupa lembarobservasi analisis kebutuhan pada saatfokus penetapan, tes, format catatanlapangan, dan angket. Lembar angketdigunakan untuk menghimpun data dariahli, guru, maupun siswa. Data yangdiperoleh adalah data verbal berupacatatan, komentar, saran, kritik, danusulan langsung. Pengumpulan datakuantitatif yang berupa skor tespenguasaan teks laporan hasil observasi,instrumen yang digunakan adalahperangkat penilaian otentik.

Data kualitatif dalam penelitian danpengembangan ini dianalisis secaradeskriptif kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1)mengumpulkan data verbal seperti dataidentifikasi awal, data analisiskebutuhan siswa, dan data verballainnya dari hasil uji validasi oleh ahlidan praktisi dan uji lapangan, (2)mencatat, menghimpun, dan menyeleksidata-data yang telah dikumpulkan, (3)melakukan klarifikasi dan analisis data,

dan (4) merumuskan hasil analisistersebut untuk digunakan dalammerevisi media pembelajaran yangdikembangkan.

Data kuantitatif dianalisis secarastatistik deskriptif, yaitu untuk datanumerikal yang diperoleh dari validasioleh ahli dan praktisi, serta uji lapanganoleh siswa. Langkah-langkah analisistersebut adalah sebagai berikut: (1)mengumpulkan data numerikal, (2)mencatat, menghimpun, dan menyeleksidata-data yang telah dikumpulkan, (3)menganalisis data dengan caramemberikan rata-rata nilai, dan

(4) menyimpulkan hasil analisis datadalam bentuk persentase. Data yangsudah dianalisis tersebut dijadikan acuanuntuk merevisi bahan ajar yangdikembangkan. Analisis data kuantitatifdari hasil penggunaan produkmenggunakan analisis data distribusifrekuensi untuk mengetahui keefektifanbahan ajar dengan kriteria SKM SMKbahasa Indonesia yakni 76.

HASIL PENGEMBANGAN

Deskripsi Produk

Produk yang dihasilkan dalampenelitian ini adalah bahan ajar tekslaporan hasil observasi. Bahan ajar inidalam buku ajar yang menggunakanpendekatan scientific Kurikulum 2013.Program Microsoft Word 2007 danAdobe Photoshop CS 2 program-program yang digunakan dalammenyusun produk ini sebagai programpendukung. Bahan ajar ini dikemasdalam bentuk buku ajar yang dicetakpada kertas berukuran 17 x 25 cm.

Bahan ajar teks laporan hasilobservasi yang terdiri dari enamkomponen utama. Komponen-komponen tersebut adalah (1) tahappembengunan konteks yang berisimateri pembelajaran yang bersifatteoritis, (2) tahap pemodelan teks yangberisi contoh-contoh, (3) latihanpemahaman yang berisi soal-soal yang

Page 5: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 301

mengacu pada indikator KD, (4)rangkuman yakni bentuk ringkas materipembelajaran, (5) evaluasi yang berisisoal tes objektif dan subjektif, dan (6)refleksi yang berisi kesan-kesan siswasetelah melaksanakan pembelajaran tekslaporan hasil observasi. Untukmengetahui lebih jelasnya deskripsiproduk, dapat dilihat pada lampiran.

Data Uji Coba

Dalam hasil pengembangan bahanajar akan dipaparkan tentang (1)penyajian data uji coba, (2) analisis data,dan (3) revisi produk. Hal tersebut akandiuraikan sebagai berikut. Penyajiandata uji coba dari segi isi materi yaknisebagai berikut. Pengembangan bahanajar telah diujicobakan dangan materiyang mengacu pada kompetensi intiyang sesuai dengan Kurikulum 2013 dandisajikan secara bertahap untukmemudahkan siswa belajar secarailmiah. Pengembangan bahan ajar initerdiri dari 10 KD. Dari 10 KDdipetakan menjadi dua unit pelajaran.Masing-masing pelajaran terdiri darilima KD.Penyajian data dari segi bahasa bahanajar ini dikembangkan dan disesuaikandengan tingkat perkembangan kognitifsiswa SMK. Penggunaan bahasa yangsesuai bertujuan agar siswa denganmudah memahami setiap kegiatan dalambahan ajar. Selain itu, terdapat pesan-pesan yang disampaikan kepada siswa.Pesan-pesan tersebut juga menggunakanbahasa yang menarik, jelas, dan tidakmenimbulkan makna ganda, sehinggasiswa dapat memahami pesan-pesantersebut.

Penyajian data dari segi peyajian atautampilan bahan ajar ini, materi dantuntutan pengerjaan tugas maupun soaldidesain bervariasi dan tidak monotonagar siswa dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan dapatmeningkatkan minat belajar siswa, sertadalam beberapa bentuk latihanberkelompok dan tugas individu. Dalam

bahan ajar ini, disediakan pembangkitmotivasi agar siswa dapat lebihbersemangat dalam belajar. Ditampilkanpembangkit motivasi yang berupailustrasi, gambar, dan puisi dari liriklagu agar minat siswa dalam memelajaribahan ajar ini dapat meningkat.membuat siswa tidak bosan. Tuntutanmembaca dalam bahan ajar inidivariasikan.

Analisis Data Hasil Pengembangan

Data hasil pengembangan diperolehdari validasi ahli/pakar dan masukandari siswa. Adapun data hasilpengembangan ditinjau dari segi isimateri, bahasa, dan penyajian bahanajar. Analisis hasil pengembangan segiisi ditinjau dari validasi ahli materiadalah mendapatkan hasil 89,2 %. Darisemua aspek, yang perlu direvisi adalahkesesuaian isi bahan ajar dengan tingkatperkembangan intelektual danemosional siswa yakni dengan merevisiSoal tes kompetensi perlu direvisidengan mengembangkan menjadi 3 atau4 pengecoh serta bersifat positif.Sedangkan dari masukan siswamendapatkan nilai 92,3%, oleh sebabitu, bahan ajar ini layak untukdiimplementasikan.

Analisis hasil pengembangan segi isiditinjau dari validasi ahli bahasa adalahmendapatkan nilai 78% dari hasil ujipakar. Berdasarkan semua aspek adaaspek yang harus direvisi yakni pilihankata dan ejaan perlu direvisi sesuaiEYD. Sedangkan dari masukan siswa,rata-rata total jumlah siswa yangmenjawab “ya” pada semua kriteriayang diberikan pada penilaian ini adalah88.8%. Hal tersebut menunjukkanbahwa bahan ajar ini layak untukdiimplementasikan.

Analisis hasil pengembangan segipenyajian ditinjau dari validasi ahlitampilan bahan ajar adalah hasil uji ahlididapatkan nilai 82,1%. Namun, aspekyang perlu direvisi yakni ketersediaankonteks yang dekat dengan lingkungan

Page 6: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 302

siswa. Sedangkan dari masukan siswa,rata-rata keseluruhan menunjukkanbahwa siswa yang menjawab “ya”berjumlah 88% dari 23 siswa. Hal inimenunjukkan bahwa aspek ini sudahbaik dan layak untukdiimplementasikan.

Analisis Data Hasil PengembanganUji Keefektifan Produk

Dari hasil statistik uji keefektifanmenggunakan distribusi frekuensiterhadap seluruh aspek teks laporanhasil observasi diketahui bahwapembelajaran teks laporan hasilobservasi dengan bahan ajarberpengaruhterhadap penguasaan siswa terhadapbeberapa KD teks laporan hasilobservasi. Temuan yang menyatakanadanya keberhasilan penguasaan siswaterhadap beberapa KD teks laporan hasilobservasi adalah dari nilai siswa yangdiakumulasikan dari beberapa KD tekslaporan hasil observasi di atas standartkemampuan minimal (SKM) yakni 76.Hal ini wajar karena bahan ajar dengane-learning ini memang dirancang untukmeningkatkan penguasan danmenumbuhkan gairah memelajari tekslaporan hasil observasi belajar bahasaIndonesia.

Berdasarkan hasil pretes dan postes,dapat diketahui bahawa frekuensi nilai80 ada 5 siswa. Frekuensi nilai 85 ada 5siswa. Frekuensi nilai 90 ada 3 siswa.Frekuensi nilai 95 ada 8 siswa. frekuensinilai 100 ada 6 siswa. Rata-rata skorhasil uji efektivitas pembelajaran tekslaporan hasil observasi dengan bahanajar adalah 90.9. Sedangkan seluruhsiswa memiliki nilai di atas SKMnya,yakni 76. Jadi, dapat disimpulkanberdasarkan hasil uji efektivitaspembelajaran teks laporan hasilobservasi dengan bahan ajar adalah skorseluruh siswa di atas SKM.

KAJIAN DAN SARAN

Kajian Produk yang telah Direvisi

Bahan ajar diperlukan siswa dansebagai sarana belajar dan mengajar.Bahan ajar merupakan isi pembelajaranyang termuat di dalam buku yang ditulisoleh pengajar atau penulis lain untukkepentingan pembelajaran (Mbulu danSuhartono, 2004: 87). Bahan ajarmeliputi segala sesuatu yang berfungsiBahan ajar memiliki jenis yangberagam, mulai dari yang sederhana,murah sampai dengan yang rumit danmahal. Bahan ajar dapat berupa bahancetak, alat peraga, dan benda-bendayang berada di sekitar siswa. Selain itubahan ajar pembelajaran juga terdapatdalam bentuk audio (rekaman, radio,kaset, CD), visual (gambar, foto, maket),audio visual (VCD, film, video), danmultibahan ajar (interaktif, computerbased, dan internet).

Bahan ajar pembelajaran yangdihasilkan dalam penelitian ini berupabuku ajar teks laporan hasil observasi.Menurut Kamaruddin (1999:1), bahanajar bukan sekadar alat bagi guru untukmengajar siswa. Namun, yang lebihpenting ialah buku sebagai sumber yangdigunakan siswa agar ia belajar.

Sehubungan dengan hal tersebut,bahan ajar teks laporan hasil observasiyang dihasilkan dalam penelitian inidapat digunakan karena di dalamnyadilengkapi dengan materi, contoh, danalat evaluasi yang dapat digunakannoleh siswa. Selain itu, bahan ajar inidirancang menarik untukmembangkitkan motivasi belajar danketertarikan siswa, mencegah kebosanansiswa dalam proses belajar mengajar,dan mengefektifkan proses belajarmengajar.

Penggunaan bahan ajar dalampembelajaran dipilih berdasarkanpertimbangan-pertimbangan tertentu.Menurut Sudjana (1990: 4—5), kriteriayang harus diperhatikan dalam memilihbahan ajar pembelajaran, yaitu (1)ketepatan bahan ajar dengan tujuanpengajaran; (2) dukungan terhadap isibahan pelajaran; (3) kemudahan

Page 7: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 303

memperoleh bahan ajar; (4)keterampilan guru dalammenggunakannya; (5) ketersediaanwaktu untuk menggunakannya; dan (6)sesuai dengan taraf berfikir anak. Secaraumum, bahan ajar yang dihasilkandalam penelitian ini telah di rancangdengan memperhatikan beberapapertimbangan tersebut, sehingga bahanajar pembelajaran ini layak untukdiimplementasikan dalam pembelajaran.

Pengembangan bahan ajar ini terdiridari 10 KD. Dari 10 KD dipetakanmenjadi dua unit pelajaran. Masing-masing pelajaran terdiri dari lima KD.Masing-masing pelajaran terdiri darimateri tiap-tiap KD, rangkuman,evaluasi, dan refleksi. Setiap KDdijabarkan dalam bentuk kegiatanbelajar yang terdiri dari pembangunankonteks (materi), tahap pemodelan teks(contoh), dan tahap latihan pemahamanbaik mandiri maupun kelompok.Pelajaran 1 berisi pengenalan tekslaporan hasil osevasi sedangan teks 2berisi menulis teks laporan hasilobservasi.

Isi Bahan Ajar

Produk pengembangan isi padabahan ajar meliputi beberapakompetensi dasar yang dijabarkan dalamindikator-indikator. Pengembangan isidalam bahan ajar ini didasarkan padaaspek-aspek, yaitu (1) kesesuaian bahanajar pembelaja-ran dengan materi, (2)kemudahan isi bahan ajar, (3)kesesuaian isi bahan ajar membacakancerpen, (4) keaktualan isi bahan ajarmembacakan cerpen dilihat darikebutuhan siswa, dan (5) kejelasanpetunjuk yang menyertai bahan ajar, dan(6) kemanfaatan bahan ajar.

Bahasa Bahan Ajar Pembelajaran

Kelayakan bahasa dalam bahan ajarpembelajaran ini terdiri dari kesesuaianbahasa dengan tingkat perkembanganintelektual siswa, kesesuaian bahasadengan tingkat emosional siswa,

ketepatan penggunaan ejaan dan tandabaca, kesesuaian pilihan kata dengankaidah bahasa Indonesia yang benar,penyusunan paragraf, kekomunikatifanbahasa, grafika yang ditampilkan dalambahan ajar pembelajaran, dankemudahan cara penyampaian pesan.Bahasa yang digunakan disesuaikandengan kemampuan dan tingkatperkembangan kognitif siswa SMK.

Penyajian Bahan Ajar Pembelajaran

Produk pengembangan penyajianpada bahan ajar meliputi variasi tuntutanteks laporan hasil observasi untuk siswa,ketersediaan pembangkit motivasi,bagian pendahulu yang memuat materiprasyarat, konteks yang dekat dengansiswa, contoh-contoh konkret danaktual, dan konsistensi pola urutan dankomponen sajian.

Saran Pemanfaatan, Diseminasi, danPengembangan Produk Lebih Lanjut

Berdasarkan hasil pengembangandan kajian produk yang telah direvisi di

atas, maka dikemukakan saransebagai berikut. Bahan ajar teks laporanhasil observasi ini telah melalui uji cobaoleh pakar yang berkompeten dalambidangnya dan siswa. Hasil dari uji cobadigunakan untuk melengkapi danmenyempurnakan produk yangdihasilkan dalam penelitian. Denganmenggunakan bahan ajar teks laporanhasil observasi ini diharapkanpembelajaran menjadi lebih efektif danbermakna. Selain itu, siswa dapat lebihberperan aktif dalam pembelajaran tekslaporan hasil observasi.

Produk hasil pengembangan inidapat dimanfaatkan secara luas olehpihak-pihak selain guru dan siswa. Disamping itu, produk ini juga dapatdikembangkan lebih lanjut untukmemaksimalkan manfaat yangdiperoleh. Uraian mengenai saranpemanfaatan, diseminasi, danpengembangan produk lebih lanjutadalah sebagai berikut. Saran

Page 8: 3. Eva Dewi Purwitasari 297 304

NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 304

pemanfaatan adalah sebagai berikut (1)menyampaikan produk penelitiankepada guru sebagai alternatif bahanajar teks laporan hasil observasi dan (2)menyampaikan produk penelitiankepada siswa sebagai alternatif sumberbelajar pada materi teks laporan hasilobservasi.

Desiminasi produk dapat dilakukandengan dua cara sebagai berikut. (1)Penyebarluasan informasi hasilpenelitian melalui jurnal penelitian.informasi mengenai hasil penelitianyang berupa bahan ajar teks laporanhasil observasi ini dapat disebarluaskanmelalui jurnal penelitian agar bahan ajarini dapat dimanfaatan secara lebih luas.(2) Menindaklanjuti pengenalan produkyang telah dihasilkan dengan caramenginformasikan produk kepada gurudan forum MGMP. Hal tersebutdilakukan agar informasi mengenaibahan ajar teks laporan hasil observasitidak hanya diketahui oleh kalangantertentu saja, tetapi juga dapatdimanfaatkan oleh para guru dari daerahlain yang tergabung dalam MGMP.

Pengembangan bahan ajar jugadapat dilakukan oleh guru melalui forumMGMP. Guru adalah pihak yangmemahami betul kebutuhan dalambidang belajar mengajar. Oleh karenaitu, guru dapat mengembangkan bahanajar yang sesuai dengan kebutuhansiswa, sehingga tujuan pembelajarandapat tercapai dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Kamaruddin. 1999. BeberapaPertimbangan Penilaian BahanAjar Bahasa dan Sastra Indonesia.Makalah disajikan dalam SeminarNasional dalam rangka Dies NatalisXXXVIII IKIP Ujung Pandang, 13-14 Juli 1999, di KampusGunungsari Baru IKIP UjungPandang. Diunduh pada tanggal 10Mei 2014.

Maryanto, dkk. 2013. Bahasa IndonesiaEkspresi Diri danAkademik/Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. Jakarta:Kementerian Pendidikan danKebudayaan.

Mbulu, Joseph & Suhartono. 2004.Pengembangan Bahan Ajar.Malang: Elang Mas.

Sudjana, Nana & Ahmad Rifai. 1991.Media Pengajaran. Bandung: SinarBaru.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: remaja Rosdakarya