2.9. Rumah Mutu
-
Upload
page-number -
Category
Documents
-
view
105 -
download
2
Transcript of 2.9. Rumah Mutu
2.9. Rumah Mutu
1. Peristilahan
a. Rumah mutu: dalam bahasa Inggris disebut house of quality.
b. Istilah lengkapnya Quality Function Deployment (QFD), dan dalam DI dapat
disebut Penyebargunaan Fungsi Mutu (PFM).
c. Rumah mutu sesungguhnya adalah suatu diagram, tetapi disebut secara singkat
saja 'rumah mutu', bukan 'diagram rumah' mutu'.
d. Dalam bahasa Jepang disebut Hinshitsu Kino Tenkai.
2. Penemu
a. Rumah mutu ditemukan oleh Yoji Akao, seorang Guru Mutu Jepang, dalam
tahun 1966.
b. Yoji Akao mempergunakannya dalam merencanakan mutu pada industri
elektronik dan mobil. Dia menyebutnya Hinshitsu (mum) Kino (fungsi) Tenkai
(pengembangan).
c. Walaupun pada mulanya hanya dalam industri barang (manufaktur), kemudian
rumah mutu juga dipergunakan dalam industri jasa, termasuk pendidikan.
Dalam penggunaannya pada industri jasa, perlu diperhatikan bahwa
perhitungan matematis tak selalu dapat dilakukan, terutama dalam hal perilaku
dan hubungan yang lebih banyak bersifat kualitatif.
3. Manfaat
Rumah mutu dipergunakan terutama oleh tim untuk:
a. Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan menjadi program kegiatan
yang terukur, sehingga mutu terjamin.
Dengan demikian, rumah mutu adalah suatu alat perencanaan mutu (alat
merancang mutu).
4. Prosedur
Prosedur di sini pada dasarnya adalah langkah-langkah perencanaan mutu yang
pada pokoknya:
a. Menentukan pelanggan dan kebutuhannya
b. Menentukan urutan prioritas (signifikansi) kebutuhan
c. Merancang program (rencana mutu) yang memenuhi (sesuai dengan)
kebutuhan. Dapat juga disebut menerjemahkan kebutuhan menjadi program
d. Memperkirakan kekuatan hubungan antara program dan kebutuhan
e. Memperkirakan kekuatan hubungan antara unsur-unsur program
f. Memperkirakan bobot setiap unsur program
g. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
Setelah rencana mutu selesai, kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan. Dalam
pelaksanaan, berbagai aspek, terutama aspek-aspek evaluasi, dapat juga
dituangkan ke dalam rumah mutu.
5. Bentuk Dasar Rumah Mutu
Pada dasarnya rumah mutu adalah rangkaian lembar-lembar matriks yang
jumlahnya dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Jumlah lembar yang
standar adalah enam, sebagaimana dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 19
Bentuk Dasar Rumah Mutu
Penjelasan:
a. Lembar A
Pada lembar ini dicantumkan kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan,
sesuai dengan urutan prioritas (signifikansi).
b. Lembar B
Berbagai informasi penting tentang perencanaan dicantumkan pada lembar ini,
bila dirasa perlu.
c. Lembar C
Pada lembar ini dicantumkan rencana mum yang telah disusun, merupakan
terjemahan dari kebutuhan-kebutuhan pelanggan (Lembar A).
d. Lembar D
Lembar ini berisi indikator kekuatan hubungan (KH) antara setiap unsur
rencana mutu atau program kegiatan (C) dengan setiap kebutuhan (A).
Indikator dimaksud dilambangkan dan dinilai sebagai berikut:
= tinggi = 3
= sedang = 2
= rendah = 1
Jika tidak ada hubungan, tidak ditandai. Yang menentukan KH adalah yang
ahli dalam bidang bersangkutan dan yang membuat rencana mutu. Dalam hal
baring, KI-I dapat dihitung secara matematis. Tapi dalam hal jasa, perhitungan
hanya bersifat kualitatif karena merupakan perilaku manusia. Nilai angka yang
dibcrikan hanya berupa indikator.
e. Lembar E
Pada lembar ini dicantumkan indikator kekuatan hubungan antara unsur-unsur
rencana mutu (program kegiatan). Kekuatan hubungan itu menyangkut derajat
saling mendukung antara satu unsur dan unsur lainnya. Sebagaimana KH,
kekuatan hubungan unsur juga ditentukan oleh yang ahli dalam bidang
bersangkutan. Kekuatan hubungan unsur (KHU) ini berkaitan dengan TKT
yang akan dijelaskan berikut. Indikator KHU diberi tanda dan nilai sebagai
berikut:
= tinggi = 3
= sedang = 2
= rendah = 1
Jika tak ada hubungan, tidak ditandai.
f. Lembar F
Lembar ini berisi berbagai informasi tentang perencanaan, khususnya tentang
program kegiatan (rencana mutu), juga tentang pelaksanaan, terutama evaluasi.
-
+
Ilustrasi
Pimpinan sebuah bank menyampaikan surat resmi kepada Ketua Jurusan Bahasa
Inggris meminta kesediaan untuk melacih 20 orang staf bank dalam bahasa Inggris.
Sesuai permintaan, dan dalam rangka usaha mengembangkan kerja sama, Ketua
Jurusan mengangkat tim ahli yang terdiri dari tiga dosen bahasa Inggris untuk melak-
sanakan tugas itu.
Tim mengambil langkah-langkah berikut untuk menyusun rencana mutu (program
pelatihan), setelah tim mendiskusikannya:
1) Tim bertemu dengan pimpinan bank untuk membicarakan kemampuan berbahasa
Inggris yang dibutuhkan.
2) Tim mewawancarai ke-20 staf yang akan menjadi peserta - (pelanggan primer)
untuk mengetahui latar belakang mereka (pendidikan, tugas, dan lain-lain).
3) Tim menentukan kemampuan dasar para peserta dengan memberikan TOEFL.
Nilai rata-rata semua peserta adalah 350. Tidak ada yang 400, apalagi lebih.
4) Berdasarkan data dari ketiga langkah di atas, tim menyimpulkan bahwa
kebutuhan-kebutuhan para peserta ialah:
a) Kemampuan berbicara, rerurama percakapan bisnis.
b) Penguasaan terminologi perbankan.
c) Kemampuan membaca cepat, terutama laporan bank.
d) Kemampuan menulis surat-surat bank dan laporan bank.
e) Penguasaan ujaran bahasa Inggris.
f) Penguasaan tatakrama berbicara dalam budaya dan bahasa Inggris.
Tim membahas kebutuhan-kebutuhan itu secara cermat, dan bagaimana cara
memenuhinya. Berdasarkan pembahasan itu tim menyimpulkan bahwa Program
Pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu adalah:
(1) Conversation Practices 92 jam
(2) Structure 38 jam
(3) Vocabulary 55 jam
(4) Speed Reading 51 jam
(5) Letter and Report Writing 57 jam
(6) Pronunciation Drills 40 jam
(7) Communication Ethics 28 jam
Tim sampai pada kesimpulan itu dengan mempergunakan rumah mutu.
Kebutuhan-kebutuhan pelanggan (20 staf bank) diterjemahkan menjadi Program
Pelatihan Bahasa Inggris Bermutu, sebagaimana dapat dilihat pada Diagram 20
berikut.
Diagram 20
Rumah Mutu Perencanaan
Program Pelatihan Bahasa Inggris Bermutu
Penjelasan:
(1) Cara menentukan urutan prioritas kebutuhan pelanggan.
Dasar Pertimbangan:
(a) Pendapat pelanggan: apa yang utama menurut pelanggan.
(b) Pertimbangan teknis:
Untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan banyak aspek teknis.
Untuk memenuhi kebutuhan itu perlu membuat perubahan mendasar
pada perilaku atau aspek teknis.
(c) Contoh: Kemampuan Berbicara, terutama Percakapan Bisnis
Menurut pelanggan (pimpinan bank dan para peserta) kemampuan ini
yang utama.
Untuk mencapai kemampuan ini diperlukan penguasaan aspek-aspek
teknis dari unsur-unsur lain, khususnya Pronunciation, Communication
Ethics, Vocabulary, Structure. Karena itu kebutuhan (kemampuan)
tersebut mendapat prioritas sangar tinggi (5). Urutan Prioritas:
5 = sangat tinggi
4 = tinggi
3 = sedang
2 = rendah
1 = sangat rendah
(2) Cara menentukan kekuatan hubungan (KH) antara unsurunsur program dan
kebutuhan-kebutuhan (antara C dan A)
(a) Pengertian
Kekuatan hubungan (KH) ialah tingkat kesesuaian program (unsur
program) dengan kebutuhan pelanggan. Dapar juga disebut tingkat
kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. KH adalah
indikator mutu produk.
(b) Dasar pertimbangan
Kedekatan atribut (isi) program dengan kebutuhan bersangkutan.
(c) Contoh: Conversation Practices sangat dekat dengan Kemampuan
Berbicara. Sudah tentu diutamakan Conversation Practices untuk bisnis.
Karena itu KH keduanya tinggi (lihat lambang dan nilai pada lembar D
terdahulu).
(3) Cara menentukan kekuatan hubungan antara unsur-unsur program (KHU).
(a) Pengertian
Seberapa jauh satu unsur mendukung atau didukung oleh unsur-unsur
lainnya.
(b) Dasar pertimbangan
Taksiran tingkat dukungan teknis dari suatu unsur terhadap unsur lainnya
dan sebaliknya.
(c) Contoh: Conversation Practices sangat banyak didukung olch
Pronunciation Drills, dan scbaliknya Conversations Practices juga
memantapkan Pronunciation. Tetapi Letter Writing tidak begitu men-
dukung dan didukung oleh Coversation Practices. Karena itu KHU
Conversation Practices dan Pronunciation Drills tinggi (+). Lihat pen-
jelasan pada Lembar E terdahulu.
(4) Cara menentukan tingkat kesulitan teknis (TKT) Program
(a) Pengertian
Seberapa sulit melaksanakan setiap unsur program, sehingga tercapai
tujuan kemampuan (TOEFL 500).
(b) Dasar pertimbangan
Cakupan aspek teknis. Ini berarti bahwa jika unsur program mcmcrlukan
banyak aspek teknis dari unsur-unsur lainnya, maka TKT-nya tinggi.
(c) Kesulitan teknis
Jika harus mengubah aspek mendasar perilaku (budaya), maka TKT-nya
juga tinggi.
(d) Contoh:
Conversation Practices memerlukan banyak aspek teknis dari
Pronunciation Drills, Vocabulary, Structure, dan Communication
Ethics. Karena itu, TKT Conversation Practices sangat .tinggi.
Pronunciation Drills memerlukan perubahan mendasar pada aspek
perilaku (budaya), yaitu mengubah kebiasaan artikulasi Indonesia
menjadi Inggris. Karena itu TKT unsur ini sangat tinggi.
Indikator TKT:
5 = sangat tinggi
4 = tinggi
3 = sedang
2 = rendah
1 = sangat rendah
(lihat Lembar F pada Diagram 19)
(5) Cara memperkirakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program,
sehingga tercapai tujuan kemampuan.
(a) Dasar pertimbangan
TKT
Jika TKT sangat tinggi, waktu yang diperlukan relatif jauh lebih
banyak.
KH
Jika KH tinggi, waktu yang diperlukan relatif lebih banyak.
Perbandingan (rasio) tujuan kemampuan (TK) dengan kemampuan
dasar ( KD).
Jika rasio ini makin tinggi, berarti TK yang harus dicapai makin tinggi,
maka waktu yang diperlukan makin banyak.
KHU
Jika KHU secara keseluruhan tinggi, berarti TKT tersebar, maka waktu
dapat berkurang.
Dalam hal Pronunciation Drills, misalnya, pada hampir semua unsur
lain selalu terdapat aspek pronunciation dalam arti praktek pengujaran.
Karena itu latihan pengujaran tersebar di hampir semua unsur, sehingga
waktu untuk Pronunciation Drills dapat dikurangi.
Urutan Prioritas
Jika urutan prioritas tinggi, waktu cenderung lebih banyak.
(b) Dengan kelima dasar pertimbangan di atas, terutama yang pertama hingga
keempat, tapi khususnya yang pertama hingga ketiga, kaidah ibu jari (rule
of thumb) berikut dapat dipergunakan untuk memperkirakan waktu yang
diperlukan dalam pelaksanaan program:
W = SKH x TKT x
TKKD x 1 jam
KH = Kekuatan Hubungan
TKT= Tingkat Kesulitan Teknik Unsur-unsur program
TK = Tujuan Kemampuan (TOEFL 500)
KD = Kemampuan Dasar (TOEFL 350)
Contoh : Jumlah waktu yang diperlukan untuk Conversation Practices
W = SKH x TKT x
TKKD x 1 jam
SKH = 3+2+1+1+3+3=13
TKKD =
500350 =
107
TKT = 5 (lihat baris pertama Lembar F)
W = 13 x 5 x
107 = 92 jam
Jumlah waktu untuk Pronunciation Drills
SKH = 3+1+1+1+3+1=10
W= 10 x 5 x
107 = 71 jam
Tetapi unsur ini mempunyai KHU yang tinggi secara keseluruhan. Karena
itu, waktu yang diperlukan diperkirakan dapat dikurangi menjadi 40 jam.
Dengan kaidah ibu jari, dapat diperkirakan seluruh jam yang diperlukan,
lebih kurang 361 jam. Jika rata-rata 6 jam pelatihan dalam sehari, maka
program itu dilaksanakan sekitar 60 hari. Jika 5 hari dalam satu minggu,
maka dibutuhkan 12 minggu atau 3 bulan.
(6) Perkiraan Anggaran
Berdasarkan jumlah jam di atas dapat diperkirakan anggaran pelatihan.
Tentu peralatan dan alat-alat bantunya juga diperkirakan.
(7) Dengan kaidah ibu jari, dapat juga diperkirakan SKS yang diperlukan
untuk program studi SO dan SI, jika:
(a) Kebutuhan pelanggan (mahasiswa dan dunia kerja) dapat dirumuskan
seobjektif dan setepat mungkin. Hal ini dapat clituliskan pada Silabus
Perkuliahan (Rancangan Mutu Perkuliahan).
(b) Program studi (perkuliahan) dapat dirinci dan disusun berdasarkan
kebutuhan pelanggan tersebut.
(c) Ada tes standar untuk mengetahui kemampuan dasar dan tujuan
kemampuan mahasiswa (pelanggan primer) seperti model TOEFL.
Ketiga faktor di atas perlu dipahami dan diteliti untuk kemudian
dikembangkan berkenaan dengan kurikulum PT dan perencanaan setiap mata
kuliah (perkuliahan), sehingga rumah mutu dapat dipergunakan sebagai alat
dan teknik peningkatan mutu.