29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma...

35
Melakukan Pemotretan Model Garis 1 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARIS Bahan Ajar C2.DDK.029 2013

Transcript of 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma...

Page 1: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 1

29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARIS

Bahan Ajar C2.DDK.029

2013

Page 2: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 2

29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARIS

Penyusun: Canserina Juliawardhani, S.Pd.

Editor Isi: Dra. Sri Aminah

Editor Bahasa: Dra. Agustina Maria B.P.

2013

Page 3: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 3

Kata Pengantar

Pada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan

media yang sesuai dan tepat. Sebagai salah satu bahan ajar yang tepat digunakan

untuk siswa SMK adalah berupa bahan Ajar. Bahan Ajar selain dipakai sebagai

sumber belajar bagi siswa juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan

suatu kegiatan tertentu. Untuk sekolah menengah kejuruan, bahan Ajar merupakan

media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi

dan mudah dipahami bagi peserta belajar. Sehingga proses pembelajaran yang tepat

guna akan dapat dicapai.

Dalam Bahan Ajar ini akan dipelajari bagaimana mempelajari tentang Proses

fotografi pada bidang grafika. Fotografi merupakan suatu istilah yang sehari-hari

dikatakan juga sebagai Pemotretan. Menurut asalnya, foto berarti cahaya sedangkan

grafi berarti menulis atau menggambar. Berdasarkan pengertian tersebut maka

fotografi diartikan sebagai tulisan atau gambaran yang dikerjakan dengan cahaya.

Akibat dari hal tersebut maka pekerjaan fotografi tidak terlepas dari cahaya.

Untuk merealisasi kegiatan fotografi tersebut maka semua berlangsung

menurut tahapan sebagai berikut :

Pembentukan bayangan tajam (focussing the image)

Perekaman bayangan menggunakan cahaya / penyinaran

Pemrosesan bayangan yang direkam menjadi nyata

Setiap tahapan kegiatan tentu dilakukan dengan mempergunakan peralatan / mesin,

bahan dan cara kerja.

Demikian semoga Anda dapat mempelajarinya dengan mudah dan cepat.

Semarang, Desember 2013

Penyusun

Canserina Juliawardhani

Page 4: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 4

Daftar Isi

Halaman Sampul ………………………………………………………………………… 1

Halaman Francis ………………………………………………………………………… 2

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… 3

Daftar Isi ………………………………………………………………………………… 4

Peta Kedududkan Bahan Ajar ............................................................ 6

Glosarium ………………………………………………………………………………… 7

I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi ………………………………………………………………………………….. 9

B. Prasarat ………………………………………………………………………………….. 9

C. Petunjuk Penggunaan ……………………………………………………………… 9

D. Tujuan Akhir ....…………………………………………………………………………...... 10

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar …………………………………. 11

F. Cek Kemampuan Awal ……………………………………………………………… 12

II. PEMBELAJARAN

A. Deskripsi ……………………………………………………………………………….. 13

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1 …………………………………………………………….. 13

a. Tujuan Pembelajaran …………………………………………………….. 13

b. Uraian Materi ......... …………………………………………………….. 14

c. Rangkuman ………………………………………………………….. 15

d. Tugas ………………………………………………………………………... 15

e. Lembar Kerja Peserta Didik …………………………………………... 15

2. Kegiatan Belajar 2 ………………………………………………………………. 17

a. Tujuan Pembelajaran …………………………………………………….. 17

b. Uraian Materi …………………………………………………….. 17

c. Rangkuman …………………………………………………………... 18

Page 5: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 5

d. Tugas ……………………………………………………………………… 18

e. Lembar Kerja Peserta Didik ………………………………………… 19

3. Kegiatan Belajar 3 ……………………………………………………………. 20

a. Tujuan Pembelajaran ………………………………………………….. 20

b. Uraian Materi ………………………………………………….. 20

c. Rangkuman ………………………………………………………… 28

d. Tugas ……………………………………………………………………... 28

e. Lembar Kerja Peserta Didik ………………………………………… 28

III. EVALUASI

A. Attitude Skills ……………………………………………………………………… 31

B. Kognitif skills ……………………………………………………………………… 32

C. Psikomotorik skills ……………………………………………………………………… 32

D. Produk/benda kerja sesuai kriteria standar ……………………………… 33

E. Batasan waktu yang telah ditetapkan ………………………………………… 33

IV. PENUTUP ……………………………………………………………………………… 34

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………….. 35

Page 6: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 6

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Dasar-dasar Kegrafikaan (C2.DDK)

C2.DDK.012

C2.DDK.013

C2.DDK.06 C2.DDK.07 C2.DDK.08 C2.DDK.09 C2.DDK.010 C2.DDK.011

C2.DDK.014 C2.DDK.015 C2.DDK.016 C2.DDK.017

C2.DDK.018 C2.DDK.019 C2.DDK.020 C2.DDK.021 C2.DDK.022 C2.DDK.023

C2.DDK.024

C2.DDK.025 C2.DDK.026

C2.DDK.027 C2.DDK.028

C2.DDK.029 C2.DDK.030 C2.DDK.031 C2.DDK.032 C2.DDK.033

C2.DDK.034 C2.DDK.035

C2.DDK.036

C2.DDK.037 C2.DDK.038

C2.DDK.039

C2.DDK.040 C2.DDK.041

C2.DDK.042 C2.DDK.043 C2.DDK.044 C2.DDK.045 C2.DDK.046 C2.DDK.047

C2.DDK.01 C2.DDK.02 C2.DDK.03 C2.DDK.04 C2.DDK.05

Page 7: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 7

GLOSARIUM

Acuan cetak Terbuat dari logam atau bahan buatan yang dalam teknik cetak gunanya untuk mengalihkan tinta dalam pola tertentu

Blue sensitive film Film yang peka terhadap cahaya biru

Cetak ofset Teknik cetak dengan bagian yang menerima tinta dan melanjutkan pada kertas, letaknya sama tinggi dengan bagian yang tidak mencetak

Densitometer Alat untuk mengukur kehitaman suatu bidang pada bahan kertas atau film

Developer Cairan kimia yang berfungsi menampilkan bayangan latent image

Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika dilakukan pemotretan

Emulsi Bagian paling bawah lapisan film

Film lith Bahan peka cahaya (film) yang dipergunakan untuk pemotretan bentuk teks, gambar gratis, gambar beraster dan pemotretan raster

Film nada penuh Bahan peka cahaya (film) yang digunakan untuk pemotretan nada penuh baik hitam putih maupun berwarna

Filter Pelindung bagian lensa utama agar tidak mudah kotor

Fixer Cairan pemantap/penghenti; yaitu menghentikan proses pengembangan

Fotografi Perekaman gambar dengan menggunakan cahaya (berikut pemrosesannya) diatas bahan peka cahaya yang biasanya film

Latent image Bayangan tersembunyi; gambar yang telah terekam dalam film hasil pemotretan sebelum diproses pengembangan

Line work Ilustrasi yang tidak beraster (ilustrasi garis)

Lup Alat pembesar yang dipergunakan untuk melihat detail gambar

orthochromatic Film yang peka terhadap cahaya biru, hijau dan sedikit kuning

Panchromatic Film yang peka terhadap semua warna cahaya

Raster Alat bantu pemotretan terhadap model nada penuh untuk membentuk gambar nada lengkap yang dinyatakan dalam

Page 8: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 8

titik-titik

Reproduksi Hasil pemotretan, pengkopian atau perbanyakan gambar asli

Safety light Lampu pengaman yang dipergunakan dalam kamargelap saat pemrosesan film

Tray pengembang Bak terbuat dari bahan plastik yang dipergunakan untuk menempatkan cairan kimia (bahan pengembang)

Vacuum Dinding hisap udara kamera pada bidang model/film yang berfungsi untuk menahan model/film tersebut agar tidak mudah bergeser

Visible image Penampakan pada film setelah dilakukan proses pengembangan

Gambar model Gambar hitam putih atau berwarna atau suatu disain, potret, dsb yang ditata dengan teks siap untuk direproduksi

Fotografi garis Pemotretan yang khusus hanya mengerjakan model berupa teks dan gambar jenis garis

Diapositif 1. Gambar fotografi positif diatas alas bening digunakan sebagai “slide” yang diproyeksikan

2. Hasil cetakan yang dasarnya pekat, gambar/teksnya putih

Gradasi Tingkatan kehitaman yang terdapat pada gambar nada penuh dengan urutan tingkatan sistimatis

retus Pembetulan gambar negatif atau foto, supaya lebih baik untuk pengkopian atau pemotretan reproduksi, dilakukan dengan menggunakan opaque, zat warna, dan kuas kecil

Page 9: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dalam Bahan Ajar ini anda akan mempelajari teknik Pemotretan Hitam Putih

suatu model. Untuk Pemotretan Hitam – Putih diperlukan standar waktu

lamanya penyinaran . Suatu model yang akan direproduksi tidak begitu saja

diberi penyinaran dalam jangka waktu tertentu. Tetapi harus ada standar

waktu yang tepat agar menghasilkan film yang baik. Sedangkan untuk

menentukan standar waktu pemotretan terlebih dahulu dilakukan uji coba

pemotretan dalam beberapa tahap sampai mendapatkan waktu tertentu

dengan hasil yang baik, sebab masing-masing model mempunyai standar

waktu yang berbeda sesuai dengan sifat modelnya.

B. Prasarat

Dalam mempelajari bahan ajar ini anda harus dapat mengoperasikan kamera

fotoreproduksi jenis horisontal atau vertikal, tergantung di pergunakan. Selain itu juga

menguasai cara menyetel kamera tersebut. Pengenalan terhadap bagian-bagian dari

kamera fotoreproduksi juga merupakan hal yang sangat diperlukan. Karena dengan

mengenal operasional yang dapat mengakibatkan gagal proses pemotretan.

C. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan bahan ajar dengan cermat dan teliti.

Karena dalam skema bahan ajar akan nampak kedudukan bahan ajar yang

sedang Anda pelajari dengan bahan ajar yang lain.

2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh

mana pengetahuan yang telah Anda miliki.

Page 10: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 10

3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70%

terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk

mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak

mencapai 70% benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam

bahan ajar ini.

4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk

mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan

suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal

evaluasi sebagai sarana latihan.

6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas

dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari bahan ajar

ini.

7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana

perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.

8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam bahan ajar ini untuk ditanyakan

pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang

berhubungan dengan materi bahan ajar agar Anda mendapatkan tambahan

pengetahuan.

D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda dapat:

o Menjelaskan persyaratan Kamar Gelap

o Menjelaskan macam – macam model

o Menjelaskan Teknik penggunaan Kamera Vertikal / Kamera Horisontal

o Menjelaskan Pemotretan Model Garis

o Melakukan pemotretan Model Garis

Page 11: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 11

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami, menerapkan dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian

dalam bidang kerja yang spesifik

untuk memecahkan masalah.

3.29 Menjelaskan pemotretan model

garis.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu melaksanakan

tugas spesifik di bawah pengawasan

langsung.

4.29 Melakukan pemotretan model

garis.

Page 12: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 12

F. Cek Kemampuan

1. Jelaskan yang dimaksud reproduksi hitam putih !

2. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyetelan

kamera !

3. Sebutkan persyaratan kamar gelap !

4. Sebutkan perlengkapan kamar gelap !

5. Sebutkan macam-macam model untuk keperluan fotoreproduksi !

6. Bagaimana penempatan model yang baik ?

7. Dalam teknik fotoreproduksi apakah yang disebut dengan model !

Page 13: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 13

BAB II PEMBELAJARAN

A. Deskripsi

Dalam melakukan pemotretan dapat dipergunakan kamera jenis horisontal atau

jenis vertikal. Dari pemotretan beberapa tahap tersebut akan diperoleh satu tahap

tersebut akan diperoleh satu tahap yag menghasilkan detail dan memenuhi syarat

untuk dijadikan model dalam pembuatan acuan pelat cetak offset. Pemotretan berarti

memberi penyinaran menggunakan kamera fotoreproduksi pada suatu model agar

dapat terekam dalam film. Untuk mendapatkan hasil film yang sempurna harus

memperhatikan tentang penyetelan kamera dan penyetelan ukuran.

Berikutnya setelah melakukan pemotretan adalah melakukan pengembangan

film yang telah disinari memakai bahan pengembang dengan beberapa tahapan.

Setelah melakukan proses pengembangan akan diperoleh film dari hasil penyinaran.

Pada waktu proses pengembangan hendaknya diruang kamar gelap agar

mendapatkan hasil yang sempurna.

B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan Anda dapat:

- Peserta didik dapat menjelaskan persyaratan Kamar Gelap

- Peserta didik dapat menyebutkan perlengkapan Kamar Gelap

Page 14: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 14

b. Uraian Materi

Kamar Gelap (Dark Room)

Dalam melakukan proses film apabila dilakukan secara manual, maka harus

dilakukan dalam kamar khusus yang disebut dengan kamar gelap. Kamar gelap

adalah suatu ruangan yang kedap cahaya serta cukup luasnya untuk menempatkan

segala keperluan yang dibutuhkan guna keperluan pemotretan. Kamar gelap

merupakan persyaratan tempat berlangsungnya proses reproduksi untuk

mendapatkan hasil produksi secara sempurna karena disini kita bekerja dengan bahan

yang peka cahaya.

Persyaratan-persyaratan Kamar Gelap :

1. Kamar harus benar-benar gelap dan tidak ada cahaya masuk dari luar

2. Dinding kamar gelap sebaiknya dicat dengan warna abu-abu kusam

yang sifatnya tidak dapat merefleksikan cahaya.

3. Hindari benda-benda yang mengkilat.

4. Ruangan kamar gelap harus mempunyai sirkulasi udara keluar.

5. Suhu ruangan sebaiknya antara 20 – 24 derajat celcius (ber AC).

6. Adanya lampu keamanan (Safety light) yang betul-betul aman.

7. Kamar harus bersih bebas dari debu.

8. Adanya air yang harus terus mengalir pada bak pengembang.

Perlengkapan Kamar Gelap

Perlengkapan di dalam kamar gelap terdiri dari alat-alat yang sifatnya sebagai

perlengkapan selama proses produksi berlangsung.

Alat-alat tersebut antara lain :

1. Lampu merah, putih, kuning.

2. Termometer

3. Bak-bak pengembangan

4. Gunting, Timer

Page 15: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 15

c. Rangkuman

Kamar gelap merupakan persyaratan tempat berlangsungnya proses

reproduksi untuk mendapatkan hasil produksi secara sempurna karena disini kita

bekerja dengan bahan yang peka cahaya.

d. Tugas

a. Buatlah gambar kamar gelap

b. Buatlah daftar alat-alat perlengkapan yang harus dipersiapkan dalam

kamar gelap

e. Lembar kerja Peserta Didik

o Alat :

- Penggaris

- Pensil dan penghapus

- Drawing pen

o Bahan :

- Kertas BC putih uk. A3

o Keselamatan Kerja

- Ikuti instruksi yang diberikan oleh guru mata pelajaran

- Usahakan gambar harus selalu bersih dan rapi

o Langkah Kerja

- Menyiapkan alat dan bahan

- Membuat Sketsa gambar kamar gelap

- Memindahkan gambar sketsa pada kertas BC dengan ukuran

Yang sudah ditentukan

- Membuat daftar alat-alat perlengkapan kamar gelap

Page 16: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 16

Semarang, ......................................

Guru Mata Pelajaran Siswa

...................................... ...............................................

NIP................................. NIS ........................................

Page 17: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 17

2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan Anda dapat:

- Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis model Garis

b. Uraian Materi

Model Garis

Model garis yang baik ialah gambar dengan warna hitam pekat atau yang

tertutup baik pada kertas putih-kusam dan licin. Garis-garis dan titik-titik yang sangat

halus membuat pekerjaan tidak terlalu mudah, tetapi tidak perlu menimbulkan

kesulitan asalkan tertutup dengan baik.

Gambar-afdruk susunan huruf

Gambar-afdruk susunan huruf dapat direproduksi dengan baik, bila itu

adalah gambar afdruk susunan huruf yang baik pada kertas atau bahan-

bahan lainnya yang baik pula, dicetak dengan tekanan yang tepat dan

yang lain kehitamannya merata.

Gambar-garis pada bahan tembus cahaya (calqueer)

Model semacam ini dapat menimbulkan kesulitan, bila bahan tembus

cahayanya terlalu tebal. Karena penerangan, disekitar gambar garis

terjadi bayang-bayang inti yang menyebabkan pelebaran dalam

perwujudan kembali.

Tulisan Mesin-tik

Tulisan ini dapat menimbulkan kesulitan pada pemotretan garis, kalau

terdapat huruf-huruf yang tidak tertutup dengan baik atau yang patah-

patah.

Gambar-garis pada kertas bernoda atau kertas menguning

Gambar semacan itu biasanya memerlukan kerja penutupan tambahan.

Page 18: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 18

Model Garis-halus

Gambar-afdruk dari etsa tua atau ukiran tembaga yang memuat garis-

garis rambut yang sangat halus dan bagian-bagian besar tetapi sangat

mendetail, juga afdruk raster yang harus direproduksi lagi menurut yang

disebut sistim titik – demi – titik dapat dianggap sebagai model halus.

Melalui teknik khusus dari model-model semacam itu masih dapat

diperoleh negatif garis yang bagus.

Pengaruh dari pembesaran dan pengecilan

Pengaruh dari pembesaran dan pengecilan model garis akan

berpengaruh langsung pada mutu perwujudan kembali. Pembesaran yang berlebihan

menyebabkan kekurangan-kekurangan yang ada pada model yang sangat

mengganggu pada proses reproduksi, dan pengecilan yang berlebihan akan

menghilangkan detail-detail yang ada.

c. Rangkuman

Dalam teknik foto reproduksi, yang disebut sebagai model adalah gambar asli

yang akan dipotret dengan kamera reproduksi.

Model garis yang baik ialah gambar dengan warna hitam pekat atau yang tertutup

baik pada kertas putih-kusam dan licin.

d. Tugas

a. Buatlah model garis sesuai dengan perintah !

b. Sebutkan macam-macam model untuk keperluan fotoreproduksi !

c. Dalam teknik foto reproduksi apakah yang disebut dengan model ?

Page 19: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 19

e. Lembar Kerja Peserta Didik

o Alat :

- Lembar kerja Peserta didik

- Alat – alat tulis

o Bahan :

- Kertas HVS

o Keselamatan Kerja :

- Ikuti instruksi yang diberikan oleh guru mata pelajaran

- Usahakan gambar harus selalu bersih dan rapi

4. Langkah Kerja

- Menyiapkan alat dan bahan

- Membuat Sketsa model garis

- Memindahkan gambar sketsa pada kertas BC dengan ukuran

Yang sudah ditentukan

Semarang, .............................

Guru Mata Pelajaran Siswa

...................................... ...............................................

NIP................................. NIS ........................................

Page 20: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 20

3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan Anda dapat:

- Peserta didik dapat melakukan Pemotretan Garis

- Peserta didik dapat menjelaskan teknis penggunaaan Kamera vertikal

atau Kamera horisontal

b. Uraian Materi

Menyetel Kamera

Sebelum mengadakan pemotretan dengan kamera reproduksi, kamera harus

disetel terlebih dahulu. Penyetelan bayangan itu merupakan bagian yang sangat

penting, yang akhirnya harus menghasilkan negatif yang baik. Pada penyetelan

kamera, mengenai hal bayangan pada kaca kusam atau kaca periksa, beberapa faktor

tersebut dibawah ini merupakan hal yang penting yaitu ;

Ukuran

Ketajaman

Penempatan

Menyetel ukuran dan ketajaman, pada hakekatnya ialah menempatkan pada jarak

yang tepat dari model terhadap obyektif (jarak benda) dan dari bayangan terhadap

obyektif. Jarak benda dan jarak bayangan itu tergantung dari perbandingan dan dari

jarak titik api obyektif. Karena pada tiap jarak benda terpaut jarak bayangan tertentu,

maka penyetelan kamera itu terutama merupakan penyesuaian dari jarak benda dan

jarak bayangan pada perbandingan reproduksi.

Teknis Penggunaan Kamera Vertikal / Kamera Horisontal

Pada Kamera Vertikal / Kamera Horisontal

Memasang Model

Model yang dipotret ditempatkan pada bingkai model, dengan terlebih

dahulu membuka kaca penutup bingkainya. Untuk model refleksi maka

Page 21: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 21

model itu di tempatkan di atas alasnya secara merata, sedangkan untuk

model transparan alas bingkai dikeluarkan sehingga model terhimpit di

antara dua kaca tersebut.

Model yang akan dipotret tersebut harus mendapat penyinaran yang

merata. Lampu penyinaran ditempatkan dengan kedudukan terhadap

bidang model membentuk sudut 45 dan berjarak 1,5 kali diagonal dari

bidang model tersebut.

Bila bayangan gambar telah tepat dan tajam sesuai dengan kehendak,

maka bidang film dibuka. Baru kemudian film diletakkan di atasnya pada

tempat yang sesuai dengan kedudukan gambar bayangan pada

bidang/kaca periksa. Kedudukan film harus merata dan dapat

dipergunakan vacum. Setelah itu semua dilakukan maka kemudian baru

penyinaran dilakukan.

Namun suatu model yang akan direproduksi tidak begitu saja diberi penyinaran

dalam jangka waktu tertentu. Tetapi harus ada standar waktu yang tepat agar

menghasilkan film yang baik. Sedangkan untuk menentukan standar waktu

pemotretan terlebih dahulu dilakukan uji coba pemotretan dalam beberapa tahap

sampai mendapatkan waktu tertentu dengan hasil yang baik, sebab masing-masing

model mempunyai standar waktu yang berbeda sesuai dengan sifat modelnya.

Waktu penyinaran yang tepat untuk pemotretan model garis

Perlu ditetapkan waktu penyinaran yang tepat melalui suatu percobaan pemotretan

secara teliti. Untuk keperluan ini digunakan model gambar atau teks pada selembar

kertas putih yang huruf-huruf hitam dan tajam yang kemudian diletakkan pada bidang

model kamera.

Page 22: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 22

Kamera diatur pada posisi perbandingan ukuran sama besar. Pemotretan dilaksanakan

pada selembar film dengan penyinaran bertahap dengan menutup sebagian film yang

dapat digeser.

a. Siapkan model teks, bahan dan peralatan yang akan digunakan.

b. Bersihkan bidang film dan kaca bidang model

c. Tempatkan film yang telah dipotong sesuai ukuran pada bidang film.

d. Tempatkan model teks pada bidang model pada posisi simetris.

e. Berikan vacum pada bidang model

f. Tentukan ukuran pemotretan sebesar 100% dengan mengatur jarak antara

bidang model dengan lensa.

Page 23: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 23

g. Tentukan diafragma sebesar f 22 dengan mengatur lebar diafragma.

h. Atur kedudukan lampu kamera pada posisi 30 derajat.

i. Tandai film yang akan disinari dalam 7 kali penyinaran.

j. Atur waktu penyinaran selama 5 detik untuk setiap kali pemotretan.

k. Sinari tahap pertama dengan cara menutup film dengan kertas hitam untuk

tahap 2 s/d 7.

Page 24: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 24

l. Setelah selesai melakukan penyinaran tahap pertama, lakukan penyinaran

tahap kedua selama 5 detik dengan menggeser kertas hitam pada film

sehingga menutupi tahap 3 s/d 7

m. Setelah selesai melakukan penyinaran tahap ketiga, lakukan penyinaran tahap

keempat dengan menggeser kertas hitam, sehingga menutupi tahap 4 s/d 7.

Page 25: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 25

n. Setelah selesai melakukan penyinaran tahap kelima, lakukan penyinaran tahap

keenam dengan menggeser kertas hitam, sehingga menutupi tahap 7.

o. Setelah selesai melakukan penyinaran tahap keenam, lakukan penyinaran

tahap ketujuh dengan mengambil kertas hitam (penyinaran dilakukan tanpa

ditutup kertas hitam).

p. Lakukan proses pengembangan dari film yang telah disinari sebanyak 7 tahap

menggunakan developer, stop-bath, fixer dan air.

Page 26: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 26

q. Bandingkan hasil negative dengan model asli. Jika teks atau gambar hasilnya

tebal, berarti penyinaran kurang, dan sebaliknya jika teks atau gambar menipis

berarti waktu penyinaran terlalu lama.

Kesimpulan :

Apabila ternyata pada tahap ke 4 menunjukan hasil yang baik, maka tahap ini

dijadikan sebagai standard. Sehingga akan diperoleh standard penyinaran selama 20

detik, pada pemotretan 100%, dengan menggunakan diafragma f 22.

Dalam pengembangan sebaiknya harus menggunakan bahan pengembang

yang masih baru dengan suhu ruangan lk. 20° C. Hal ini merupakan salah satu faktor

untuk menghindari terjadinya gangguan kesempurnaan hasil pemotretan. Setelah film

dikembangkan kemudian masukkan ke dalam stop bath lk. 15 detik dan fixer lk. 3-5

menit dan terakhir dicuci dengan air yang mengalir lk. 15 menit dan dikeringkan. Film

kemudian diperiksa diatas meja cahaya dengan kaca pembesar untuk meneliti

keseuaiannya dengan copy model.

Dengan menggunakan waktu penyinaran yang berbeda-beda dari hasil

pemotretan tersebut maka dapat dipilih salah satu bagian yang baik dan sempurna

sesuai dengan wujud dari model aslinya. Ini berarti hasilnya merupakan dasar hitam

pekat dengan huruf-huruf tajam yang tembus cahaya. Waktu penyinaran yang

diperlukan untuk mendapatkan negatif yang telah dipilih tadi dijadikan dasar waktu

penyinaran yang tepat dan tetap terhadap model agar hasil yang diperoleh menjadi

baik dan sempurna. Lubang diafragma yang lebih besar dapat dipergunakan apabila

Page 27: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 27

memerlukan waktu penyinaran yang lebih singkat. Setiap stop pengecilan lubang

diafragma yang dipergunakan berarti waktu penyinaran menjadi dua kali lebih besar.

Apabila menggunakan f 22 dengan waktu penyinaran 5 detik maka diperoleh

hasil yang sempurna, tetapi apabila menggunakan f 32 (satu stop) maka waktu

penyinarannya menjadi 10 detik, untuk mendapatkan hasil yang sama. Waktu

penyinaran yang singkat biasanya akan menimbulkan kesukaran. Pada gambar berikut

terlihat hasil pemotretan yang berbeda-beda karena kurang atau lebih penyinaran.

Pada gambar (a) hasil pemotretan penyinaran kurang

Pada gambar (b) hasil pemotretan penyinaran tepat

Pada gambar (c) hasil pemotretan penyinaran lebih.

(a) (b) (c)

Kesukaran yang ditimbulkan diakibatkan oleh karena naik turunnya tegangan listrik

yang tidak menentu, sehingga kuat nyala lampu sukar diukur. Untuk mengatasi hal

tersebut maka lebih baik dipergunakan waktu penyinaran yang lebih lama sehingga

variasi nyala lampu yang disebabkan ketidak-stabilan tegangan listrik dapat diatasi.

Page 28: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 28

c. Rangkuman

o Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyetel kamera adalah :

Ukuran

Ketajaman

Penempatan

o Penempatan model yang baik adalah dengan meletakkan model tersebut

pada posisi tengah pada bidang model dan pemberian vacum yang kuat,

sehingga penyinaran yang diberikan akan merata pada seluruh

permukaan model.

o Sedangkan untuk menentukan standart waktu pemotretan terlebih

dahulu dilakukan uji coba pemotretan dalam beberapa tahap sampai

mendapatkan waktu tertentu dengan hasil yang baik, sebab masing-

masing model mempunyai standart waktu yang berbeda sesuai dengan

sifat modelnya.

d. Tugas

- Lakukan pemotretan terhadap model garis / teks

- Siapkan model garis

- Lakukan proses pengembangan

- Cek hasil pemotretan

e. Lembar Kerja Peserta Didik

1. Alat :

o Kamera vertikal / kamera horisontal

o Alat-alat tulis

o Gunting

o Cutter

o Pengering film

Page 29: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 29

2. Bahan :

o Film lith

o Cairan pengembang

o Model garis / teks

o Silotype bening

o Spiritus

o Majong

3. Keselamatan Kerja :

o Periksa panel listrik yang berhubungan dengan kamera

o Ikuti prosedur pengoperasian kamera dengan benar (sesuai

instruksi)

o Pergunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan proses

pengembangan.

o Memakai werpark

o Cek kembali aliran listrik setelah selesai bekerja.

4. Langkah Kerja :

1. Menghidupkan mesin kamera

2. Membersihkan Kaca bidang model kamera

3. Mempelajari model

4. Memasang model pada bidang model kamera

5. Mengatur ukuran reproduksi pada skala kamera / prosentase

6. Mengatur posisi lensa bidang dan posisi bidang model kamera

7. Mengatur lubang Diafragma

8. Mencari nomor lensa

9. Melihat ketajaman bayangan pada kaca periksa

10. Menentukan waktu penyinaran

Page 30: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 30

11. Memasang film pada bidang film kamera

12. Memvakum film dan menutup bidang film kamera

13. Menekan Start exspose / menekan tombol penyinaran

14. Membuka bidang film dan mematikan vakum bidang film

15. mengambil film yg sudah mendapatkan penyinaran

Semarang,...............................

Guru mata pelajaran Siswa

.................................... ...............................................

NIP............................... NIS ........................................

Page 31: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 31

BAB III

EVALUASI

A. Attitude Skills

No.

(n)

Aspek Sikap /ranah Non-

instruksional/ (Attitude)

Skor Perolehan

Believe (B)

(Preferensi oleh

Peserta didik

ybs.)

Evaluation (E)

(Oleh Guru/

mentor)

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Kedisiplinan

2. Kejujuran

3. Kerja sama

4. Mengakses dan mengorganisasi

informasi

5. Tanggung jawab

6. Memecahkan masalah

7. Kemandirian

8. Ketekunan

Nilai Attitude (NA) = 8 Keterangan :

Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian

diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NA

Page 32: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 32

B. Kognitif Skills

No. Soal Skor

0 1 2 3 4

1. Sebutkan persyaratan kamar gelap !

2. Sebutkan perlengakapan kamar gelap !

3. Dalam teknik foto reproduksi, apakah yang

disebut dengan model ?

4. Sebutkan macam-macam model untuk

keperluan foto reproduksi !

5. Apakah perbedaan pemotretan model garis

atau teks dengan model foto hitam putih ?

6. Mengapa sebelum diadakan pemotretan

harus uji coba pemotretan melalui tahapan

penyinaran ?

7. Jelaskan mengapa kamar gelap harus kedap

terhadap cahaya !

8. Sebutkan langkah kerja kamera yang akan

digunakan untuk pemotretan model garis !

Nilai Kognitif (NA) = 10

C. Psikomotorik skills

Aspek Keterampilan yang dinilai

No. Aspek Keterampilan Skor

1 2 3 4

1. Menyiapkan model garis

2. Prosedur menggunakan kamera

3. Cara menempatkan model

Page 33: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 33

4. Cara melakukan penyinaran

5. Cara menentukan waktu penyinaran

6. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan

D. Produk/benda kerja sesuai kriteria standar

o Film Negatif yang memenuhi kreteria

o Film Negatif memenuhi standart kehitaman

E. Batasan waktu yang telah ditetapkan

10 x 45 menit

Page 34: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 34

BAB IV

PENUTUP

Setelah menyelesaikan bahan ajar ini, maka peserta didik berhak untuk

mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Apabila peserta

didik dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam bahan ajar ini,

maka peserta didik berhak melanjutkan ke topic/bahan ajar berikutnya. Mintalah pada

pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya

dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten.

Atau apabila peserta didik telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap bahan

ajar, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat

dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian

selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan

kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat peserta didik berhak mendapatkan

sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau lembaga sertifikasi

profesi.

Page 35: 29. MELAKUKAN PEMOTRETAN MODEL GARISbambangherlandi.web.id/download/dasar-dasar... · Diafragma Lubang pada kamera sebagai alur masuk cahaya ketika ... Latent image Bayangan tersembunyi;

Melakukan Pemotretan Model Garis 35

DAFTAR PUSTAKA

J. Michael Adam and David D. Faux. 1977. Printing technology A Medium of Visual

Communications, North Scituate, Massachusetts, United States of

America:Duxbury Press.

Pusat Grafika Indonesia. 1977. Beberapa Pokok Tentang Fotografi Garis.

Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

______________________. 1977. Pengertian dasar Tentang Fotografi Reproduksi.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

______________________. 1978. Kejuruan Litografi. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

______________________. 1982. Dari Model ke Reproduksi. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Syarifuddin. 1984. Reproduksi Hitam Putih. Jakarta:Direktorat Pendidikan Menengah

Kejuruan.

1990. Ozazol Teaching Programme, Germany: Hoechst Bereich Informationstechnik

Wiesbaden.