25_Modul Kewirausaan 2013

250
Modul PLPG Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 1 BAB I. IDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN Standar kompetensi : Mengakutalisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar :1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan : 1) Memahami tentang wirausaha dan kewirausahaan 2) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha 3) Memahami karakteristik wirausaha 4) Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan wirausaha 5) Mengidentifikasi perilaku wirausaha A.Wirausaha dan kewirausahaan 1. Pengertian kewirausahaan a. Pengertian harafiah / bahasa Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/pahlawan dan usaha artinya daya upaya. b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat : ZIMMERER Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. SAVARY Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual. ROBIN Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang /kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. A.PEKERTI Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan ) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari

Transcript of 25_Modul Kewirausaan 2013

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 1

BAB I. IDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

Standar kompetensi : Mengakutalisasikan sikap dan perilaku wirausaha

Kompetensi dasar :1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :

1) Memahami tentang wirausaha dan kewirausahaan

2) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha

3) Memahami karakteristik wirausaha

4) Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan wirausaha

5) Mengidentifikasi perilaku wirausaha

A.Wirausaha dan kewirausahaan

1. Pengertian kewirausahaan

a. Pengertian harafiah / bahasa

Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an.

Wirausaha dari kata wira artinya perwira/pahlawan dan usaha artinya daya upaya.

b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :

ZIMMERER

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan.

SAVARY

Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti

meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.

ROBIN

Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang

/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa

memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.

A.PEKERTI

Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan,

mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri.

INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nasional

Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan )

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang

dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 2

menciptakan, menerapkan cara kerja dan tehnologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan

keuntungan yang lebih besar.

2. Pengertian wirausaha

a. AHLI EKONOMI/EKONOM

Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi factor – factor

produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.

b. PSIKOLOGI / AHLI KEJIWAAN

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh

suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya ,

diluar kekuasaan orang lain.

c. BUSINESMEN

Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner,pemasok,konsumen

atau seseorang yang diajak kerjasama.

d. GEDE PARMA

Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi

orang lain.

e. J.A SCHUMPETER

Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk

melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai

semangat /kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan

malas.

3. Tujuan kewirausahaan

a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkwalitas

b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh

c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.

4. Sasaran kewirausahaan

a. Instansi pemerintah

b. Pelaku ekonomi

c. Generasi muda

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 3

5. Asas kewirausahaan

a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif

b. Kemampuan berkarya dengan mandiri

c. Menciptakan etika bisnis yang sehat

d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk

keberanian mengambil resiko

6. Manfaat kewirausahaan

a. Mengurangi pengangguran

b. Sebagai generator pembangunan

c. Sebagai suri tauladan di masyarakat

d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.

7. Proses kewirausahaan

Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan digambarkan oleh By Grove

sebagai berikut :

Keterangan

Inovasi/innovation

Factor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:

a) Keinginan untuk berprestasi

Innovation

Triggering Event

Implementation

Growth

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 4

b) Factor pengalaman dalam berwirausaha

c) Keinginan dalam menanggung resiko

d) Sifat penasaran pribadi

e) Factor pendidikan

Triggering Event/pemicu

Factor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:

a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha

b) Keberanian menanggung resiko

c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri

d) Phk dan tidak ada pekerjaan lain

e) Factor usia

Pelaksana atau Implementation

Factor personalia yang mendorong adalah:

a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha

b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha

c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam

berwirausaha

Growth/ Pertumbuhan

Factor organisasi yang mendorong adalah:

a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan

pelaksanaan operasional berjalan produktif

b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha

c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam

berwirausaha

d) Adanya produk yang dibanggakan

B. Sikap dan perilaku wirausahawan

1. Sikap wirausahawan

a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif

b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif

c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat

d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 5

e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan

berani mengambil resiko.

2. Perilaku wirausahawan

a. Memiliki rasa percaya diri

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

c. Pengambil resiko

d. Kepemimpinan

e. Keorisinilan

f. Berorientasi pada masa depan

3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan

a. Ketrampilan dasar meliputi:

Memiliki mental dan spiritual yang tinggi

Memiliki kepribadian unggul

Pandai berinisiatif

Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha

b. Ketrampilan khusus meliputi :

Ketrampilan konsep ( conceptual skill ) yaitu ketrampilan untuk melakukan

kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.

Ketrampilan tehnik ( technical skill ) yaitu ketrampilan melakukan tehnik

tertentu dalam mengelola usahanya.

Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya

dan sesama wirausahawan

C. Karakteristik wirausahawan

Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari

wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.

Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:

1. Kerja keras dan disiplin

2. Mandiri dan realistis

3. Komitmen tinggi

4. Kreatif dan Inovatif

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 6

5. Jujur

6. Memiliki jiwa kepemimpinan

7. Berpikir kedepan / prespektif

Karakteristik wirausahawan menurut pendapat :

1. By Grave

Dikenal dengan 10 D yaitu :

1. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai

kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

2. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan

apa yang akan dilakukan.

3. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan

langsung ditindaklanjuti.

4. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.

5. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.

6. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.

7. Detail yaitu memperhatikan factor yang terkecil secara rinci

8. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak

dicapai.

9. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan

uang karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan.

10. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada

orang – orang kepercayaannya.

2. Fadel Muhammad

a. Kepemimpinan

b. Inovasi

c. Cara pengambilan keputusan

d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan

e. Bekerja ekonomis dan efisien

f. Visi masa depan

g. Sikap terhadap resiko

3. Drs Wasty Soemanto,M.pd

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 7

a. Memiliki moral yang tinggi

b. Sikap mental wiraswasta

c. Kepekaan terhadap arti lingkungan

d. Ketrampilan wiraswasta

4. Mc. Celland

a. Keinginan untuk berprestasi

b. Keinginan untuk bertanggung jawab

c. Preferensi kepada resiko – resiko menengah

d. Persepsi kepada kemungkinan hasil

e. Rangsangan oleh umpan balik

f. Aktifitas energik

g. Orientasi ke masa depan

h. Ketrampilan dalam pengorganisasian

i. Sikap tentang uang

D. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha.

1. Keberhasilan wirausaha

* Dari sisi pengusaha meliputi :

a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai

b. Disiplin dan berani :

~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan

~ Karena keyakinan dan fasilitas

c. Menguasi bidang usaha yang digeluti

d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik

* Dari sisi produk

a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi

harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb.

b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public

2. Kegagalan wirausaha :

a. Tidak ada perencanaan yang matang

b. Bakat yang tidak cocok

c. Kurang pengalaman

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 8

d. Tidak punya semangat berwirausaha

e. Kurang modal

f. Lemahnya pemasaran

g. Tidak punya etos kerja yang tinggi

h. Lokasi yang kurang strategis

E. Perilaku wirausahawan

Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :

1. perilaku instrumental

2. perilaku prestatif

3. perilaku keluwesan bergaul

4. perilaku kerja keras

5. perilaku keyakinan diri

6. perilaku pengambilan resiko

7. perilaku swa kendali

8. perilaku inovatif

9. perilaku kemandirian

Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :

1. Jangan mudah berpuas diri

2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja

3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti

4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan

5. Membuat pelanggan setia

6. Tawakal pada Tuhan

7. Selalu dinamis

Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu

:

1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika

2. Bill Gates pendiri Microsoft office

3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation (GMC)

4. Andrew Carnegie pendiri industri baja

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 9

5. Stave Jobs penemu Apple Computer

6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll

EVALUASI KOMPETENSI 1.1

A. Pilihan ganda

1. Orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum

mengetahui guna ekonomisnya akan dijual , ini pengertian kewirausahaan yang

dikemukakan oleh :

a. Robin b. Zimmerer

c. Savary d. A. Pekerti

e. Gede Parma

2. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang

lain, hal ini dikemukakan oleh :

a. Robin b. Zimmerer

c. Savary d. A. Pekerti

e. Gede Parma

3. Yang termasuk tujuan kewirausahaan adalah :

a. Kemampuan bekerja dengan semangat kemandirian

b. Mendidik masyarakat agar hidup effisien dan tidak boros

c. Para generasi muda terutama anak putus sekolah

d. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat

e. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif

4. Sasaran kewirausahaan adalah para pelaku ekonomi terutama :

a. Generasi muda b. BUMN

c. Anak putus sekolah d. Pengusaha kecil

e. Kelompok masyarakat

5. Asas kewirausahaan : keberanian mengambil resiko adalah ………

a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan

b. Kemempuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif

c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian

d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan mitra usaha

e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif

6. Salah satu keuntungan menjadi wirausahawan adalah …………

a. Terbuka peluang untuk mendapat laba yang banyak

b. Terbuka peluang untuk menjadi bos di perusahaan sendiri

c. Terbuka peluang untukmenciptakan produk yang baru

d. Terbuka peluang untuk memasarkan produk sendiri

e. Terbuka peluang untuk bekerjasama dengan orang lain.

7. Sikap dan perilaku kewirausahaan yang utama adalah :

a. Kemampuan berkarya dengan semangat kebersamaan

b. Kemampuan bekerja secara tekun , teliti dan produktif

c. Kemampaun dalam mengambil keputusan

d. Kemampuan dalam mengambil resiko

e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif

8. Manfaat kewirausahaan dapat mengurangi pengangguran termasuk kegiatan ……

a. Menambah daya tampung tenaga kerja

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 10

b. Sebagai generator pembangunan

c. Memberi contoh bagaimana bekerja tekun dan teliti

d. Mendidik karyawan menjadi orang yang mandiri dan jujur

e. Mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak berfoya – foya

9. Menjalin kemitraan termasuk ketrampilan khusus yang harus dimiliki seorang

wirausaha yaitu :

a. Technical skill b. Conceptual skill

c. Industrial skill d. Human skill

e. Manegerial skil

10. Menurut Wasty Soemanto ciri – ciri manusia berkepribadian adalah sebagai

berikut,kecuali :

a. Memiliki moral yang tinggi b. Sikap mental wirausaha

c. Sikap terhadap resiko d. Kepekaan terhadap lingkungan

e. Ketrampilan wirausaha

11. Yang bukan termasuk sikap mental wirausaha adalah :

a. Jujur dan bertanggung jawab

b. Berkemauan keras

c. Berkeinginan kuat menggali sumber – sumber ekonomis

d. Berpikir konstruktif dan kreatif

e. Tekun dan ulet dalam bekerja

12. Menurut Bygrave uang bukanlah tujuan seorang wirausaha, tetapi uang dianggap

sebagai:

a. Sasaran usahanya

b.Ukuran kesuksesan bisnisnya

c.Motivasi dalam bisnisnya

d.Bayaran atas usaha yang dilakukan

e.Sesuatu yang harus didapatkan

13. Karakteristik wirausaha menurut M. Celland diantaranya adalah sebagai berikut

kecuali:

a. Sikap tanggap terhadap perubahan

b.Keinginan untuk berprestasi

c.Persepsi kepada kemungkinan hasil

d.Preferensi kepada resiko-resiko menengah

e.Keinginan untuk bertanggungjawab

14. Kedisiplinan dapat dilatih melalui satu cara berikut yaitu:

a.Banyak bergaul b.Ramah tamah

c.Berpikir kritis d.Permisif

e.membatasi keinginan

15. Proses pengembangan kewirausahaan yaitu keinginan untuk berprestasi termasuk:

a.Innovatif b.Triggering Event

c.Implementasi d.Motivasi e.Growth

B. Essay

1. Tuliskan pengertian wirausaha menurut :

a. Para ekonom

b. Gede Parma

c. Para psikolog

2. Tuliskan pengertian kewirausahaan menurut:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 11

a.Robin

b. Inpres No. 4 tahun 1995

3. Apakah tujuan kewirausahaan?

4. Jelaskan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menunjang

keberhasilannya !

5. Faktor apa sajakah yang mendorong seseorang {Triggering event/pemicu]terjun ke

dunia wirausaha?

6. Sebutkan 8 faktor penyebab kegagalan wirausaha?

7. Sebutkan penyebab keberhasilan wirausaha dari sisi pengusaha?

8. Sebutkan karakteristik wirausaha menurut Fadel Muhammad?

9. Karakter-karakter apa sajakah yang harus dipakai seorang wirausaha dalam

mempertahankan bisnisnya ?

10. Berikan 4 contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, ketekunan dan komitmen

tinggi?

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 12

BAB II. MENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

Kompetensi dasar : 1.2 Menerapkan perilaku kerja prestatif

Tujuan pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :

1. Memahami perilaku kerja prestatif

2. Mengidentifikasi karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif

3. Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerja prestatif

4. Memahami pembinaan perilaku kerja prestatif

5. Menjelaskan motivasi dalam bekerja

A. Perilaku kerja prestatif

1. Pengertian perilaku kerja prestatif

Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju.

Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki

komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari

bisnisnya. Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar

untuk keberhasilan seorang wirausaha.

2. Sumber daya manuasia yang presentatif

Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan

bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan

SDM yang siap kerja. Ciri – ciri milinum ketiga adalah :

a. Persaingan bebas

b. Perubahan yang semakin cepat

c. Derasnya arus informasi antar Negara

B. Karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif

Ada 4 sisi potensial manuasia menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s

First yaitu :

1. Self awareness ( sikap mawas diri )

2. Conscience ( mempertajam suara hati )

3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )

4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta

adaptasi yang tepat

Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 13

1. Zimmerer

a. Komitme tinggi terhadap tugasnya

b. Bertanggung jawab

c. Yakin pada dirinya

d. Kreatif dan fleksibel

e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi

f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian

g. Ingin memperoleh balikan dengan segera

h. Energik

i. Motivasi untuk lebih unggul

j. Berorientasi ke masa depan

k. Mau belajar dari kegagalan

l. Mempunyai kemampuan memimpin

2. Murpy dan Peck

a. Kemauan bekerja keras

b. Bekerjasama dengan pihak lain

c. Penampilan yang baik

d. Keyakinan diri

e. Pandai membuat keputusan

f. Mau menambah ilmu pengetahuan

g. Ambisi untuk maju

h. Pandai berkomunikasi

Ciri dan sifat kerja prestatif

Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri – ciri karakteristik

prestatif sebagai berikut :

Ciri – ciri Prestatif Sifat – sifat profil wirausahawan

Percaya diri

Keyakinan dan optimisme

Individualistic

Mandiri / ketidaktergantungan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 14

Berorientasi pada hasil

Pengambilan resiko

Kepemimpinan

Keorisinilan

Berorientasi ke masa depan

Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba

Ketekunan dan ketabahan

Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat

Energik dan inisiatif

Kemampuan mengambil resiko

Suka pada tantangan

o Bertingkah laku sebagai pemimpin

o Dapat bergaul dengan orang lain

o Menanggapi saran dan kritik

Inovatif

Mengetahui banyak

Punya banyak sumber

Prestatif

Pandangan ke masa depan

C. Bentuk – bentuk kerja prestatif

1. Kerja ikhlas

Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu

yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.

Contohnya :

Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas – pasan, namun tetap bekerja

dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata – mata merupakan

pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup

keluarga.

2. Kerja mawas terhadap emosional

Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang

sedang melanda jiwanya.

Contohnya :

Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan

keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang

merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 15

tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan

masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.

3. Kerja cerdas

Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang

dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.

Contohnya :

Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan

tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu

menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai

mengelola informasinya.

4. Kerja keras

Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk

mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta

kesulitan yang dihadapi.

Contohnya :

Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat

pagi – pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang – kadang membawa obor

penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai

laku kadang kala sampai siang baru laku.

5. Kerja tuntas

Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu

dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.

Contohnya :

Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang

dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai

mendapatkan hasil akhir yaitu laba.

D. Pembinaan perilaku kerja prestatif

Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja dan

efisiensi bekerja. Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja

dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam

setiap tindakan hasilnya .

Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 16

Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tingkat apakah tujuan itu sudah

dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas.

Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output,

antara daya usaha dan hasil usaha atau antara pengeluaran dan pendapat.

Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna

atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil

guna.

Tepat : bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan

Cepat : mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu

Hemat : dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan

dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan

pada tingkat tertentu pula.

Berhasil guna : segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang

dimaksud

tanpa mengalami hambatan – hambatan sehingga meraih

prestasi tetentu.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri salah satunya melalui

latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha maupun karyawan.

Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan manfaat latihan yaitu :

1) D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk memperbaiki

cara

bekerja.

2) D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan dan baik

3) J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja

lebih

baik.

4) F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan melaksanakan pekerjaan lebih baik.

Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena :

1. Menghargai cita – cita dan masa depan

2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif

3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja

4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 17

5. Mengembangkan rasa kesetiakawan

6. Mengembangkan sikap yang positif

7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa

8. Mengembangkan daya kreatifitas

9. Efisiens dan efektif dalam bekerja

Latihan dapat dilakukan dengan cara :

1. Apprentice Training

Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik – baiknya

2. On the job training

Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan

Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu :

1) Pemanfaatan kegiatan – kegiatan wirausaha seperti menggunakan waktu, seleksi

tenaga kerja dan peralatan kerja.

2) Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti menyiapkan laporan keuangan

bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi dan memasarkan

barang dan jasa.

3) Pengendalian factor - factor eksternal wirausaha seperti kebijakan – kebijakan

pemerintah, iklim usaha dan kondisi ekonomi.

Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb:

1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu:

a. Keahliaan dalam bidang tehnologi

Hal ini dapat menimbulkan :

1.a Meningkatkan kesejahteraan

1.b Menimbulkan masalah-masalah baru seperti:

- Masalah social seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah

tertentu

- Masalah konsumen baru

- Persaingan penguasaan tehnologi

b. Perkembangan perekonomian

Hal ini dapat menimbulkan :

~ Persaingan bisnis

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 18

~ Timbul bisnis baru

~ Kebangkrutan

~ Mencari pasar baru

~ Produksi yang terus meningkat

~

2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu:

a. Keahlian pengendalian keuangan

b. Keahlian mengenai resiko persaingan

c. Keahlian mengurus usaha manajemen usaha

d. Keahlian menawarkan produk

e. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan

Dalam bekerja prestatif setiap orang harus memiliki motivasi bekerja. Untuk

memperdalam motivasi bekerja hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang

berkaitan dengan masalah kebutuhan hidup. Abraham H. Maslow dalam teori hirarki

kebutuhan manusia seperti:

IV Aktualisasi diri

III Penghargaan akan

kemampuan dan percaya diri

II Rasa aman,bebas,dari

ancaman

I Fisiologis missal

makan. Minum , dll

EVALUASI KOMPETENSI 1.2

A. Pilihan ganda

1. Salah satu modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausahawan adalah……..

a. bekerja prestise c. bekerja partisipasi

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 19

b. bekerja prestatif d. bekerja praktisi

2. Ciri utama milinium ketiga adalah …………..

a. adanya persaingan bebas c. adanya komunikasi bebas

b. adanya keterbukaan d. adanya teknologi tepat guna

3. Adanya persaingan bebas dalam bidang tenaga kerja, menuntut SDM yang …

a. berdaya juang tinggi c. berpredikat tinggi

b. berperilaku tinggi d. berkebangsaan tinggi

4. Self awareness, conscience, independent will dan creative imagination adalah 4 sisi

potensial yang dipunyai oleh manuasia, hal ini dikemukakan oleh …

a. F. W Taylor c. Stepen Covey

b. Henry Fayol d. Zimmerer

5. Kata lain dari Conscience adalah …………………

a. mandiri c. berpikir kedepan

b. mawas diri d. mempertajam suara hati

6. Menurut Zimmerer, berikut karakteristik wirausahawan yang berhasil karena bekerja

secara prestatif kecuali ………………

a. mau bertanggung jawab

b. toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian

c. yakin pada dirinya

d. berorientasi pada masa lalu

7. Ciri kerja prestatif, pengaruh resiko, tercermin dalam sifat profil wirausaha sebagai

berikut :

a. suka kerja keras c. punya dorongan kuat

b. suka pada tantangan d. inovatif

8. Ciri kerja prestatif keorisinilan, tercermin dalam sifat profil wirausahawan….

a. inovatif c. individualistic

b. energi dan inisiatif d. ketekunan dan ketabahan

9. Bekerja dengan sungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi

dengan hati yang tulus disebut …………..

a. kerja cerdas c. kerja ikhas

b. kerja keras d. kerja tuntas

10. Bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan / kemarahan yang sedang melanda

jiwanya disebut …………..

a. kerja ikhlas c. kerja cerdas

b. kerja mawas diri dari rasa emosi d. kerja tuntas

11. Bekerja pandai memperhitungan resiko, mampu melihat peluang, mencari solusi

sehingga dapat keuntungan disebut :

a. kerja ikhlas c. kerja mawas diri

b. kerja tuntas d. kerja cerdas

12. Didalam bekerja mempunyai sifat mabuk kerja untuk mencapai sasaran yang ingin

dicapai disebut :

a. kerja keras c. kerja tuntas

b. kerja ikhlas d. kerja cerdas

13. Seorang pekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu diawal

sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal disebut

a. kerja ikhlas c. kerja cerdas

b. kerja tuntas d. kerja keras

14. Manfaat latihan adalah untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk

memperbaiki cara bekerja , hal ini dikemukakan oleh…………

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 20

a. Zimmerer c. D. Yoder

b. D.Latenier d. Maslow

15. Kebutuhan manusia yang paling tinggi adalah ………………..

a. kebutuhan fisiologis c. kebutuhan penghargaan

b. kebutuhan aktualisasi diri d. kebutuhan rasa aman

B. Essay

1. Mengapa dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas dalam

perilaku kerja prestatif ?

2. Jelaskan bahwa peranan guru sangat penting di sekolah dalam hubungannya dengan

perilaku prestatif!

3. Apa akibatnya bila kita tidak siap menghadapi era globalisasi ?

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan creative imagination !

5. Mengapa seorang pimpinan yang baik dalam memutuskan masalah harus dilandasi

dengan kerja mawas terhadap emosi ?

6. Apakah keuntungan seseorang yang menerapkan prinsip kerja cerdas dalam bekerja?

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efisiensi dalam bekerja !

8. Sebutkan 5 manfaat latihan sebagai usaha penanaman kerja prestatif !

9. Sebutkan cara – cara dalam latihan !

10. Jelaskan teori hirarki kebutuhan manusia menurut H. Maslow !

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 21

BAB III. MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH

Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

Kompetensi dasar : 1.3 Merumuskan solusi masalah

Tujuan pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mampu :

1. Memahami masalah dan solusi masalah

2. Mengidentifikasi tehnik pemecahan masalah

3. Membedakan masalah dan bukan masalah

4. Mengidentifikasi masalah dan mencari penyebabnya

5. Mencari dan menetukan alternative pemecahan masalah

6. Memahami perumusan solusi masalah

A. Masalah

1. Pengertian masalah

▬ Masalah adalah suatu hambatan atau kendala dalam mencapai tujuan

▬ Masalah adala tindakan dari norma atau aturan yang berlaku

▬ Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan

▬ Masalah menurut Djarwanta adalah kesulitan yang menggerakan orang untuk

memecahkan masalah harus dirasakan sebagai tantangan ( rintangan ) yang harus

dilalui. Masalah harus memiliki unsur yang menggerakan kita untuk

membahasnya dan masalah harus tampak penting,realistis dan ada gunanya untuk

dipecahkan.

2. Ciri – ciri masalah

a. Secara umum

~ Adanya kesulitan yang harus dipecahkan

~ Merupakan rintangan atau tantangan yang harus diatasi

~ Memenuhi unsur yang menggerakan untuk membahasnya

~ Bersifat penting dan realistis

~ Berguna untuk dipecahkan

b. Menurut teori Dewey

~ Merasa bimbang, bingung dan kesulitan

~ Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan

dan kebingungan tersebut

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 22

~ Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data factual sebagai usaha

menemukan cara pemecahan masalah sehingga ketegangan atau

kebimbangan dapat diatasi

~ Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui

penalaran

~ Mengambil kesimpulan yang didukung fakta – fakta atau bukti

3. Solusi

Dalam kenyataan sering terjadi kerancuan pengertian antara masalah dan solusi. Oleh

karena itu perlu penjelasan yang memadai agar kita mudah untuk memecahkannya.

Berikut ini contoh yang dapat dikategorikan masalah atau solusi :

No.

Pernyataan / Fakta Masalah Solusi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Seseorang tamatan SMP sulit menentukan

ke SMA atau SMK

Siswa SMK mampu berwirausaha

Tidak semua tamatan SMP melanjutkan ke

SMA

Tingginya angka kecelakaan

Banyak siswa tidak peduli lingkungan

Belajar kelompok dapat dilaksanakan di

rumah

Pemerintah perlu turun tangan untuk

mengatasi kasus pencemaran lingkungan

Perkembangan tehnologi harus diikuti terus

Perlu dialog antara orang tua siswa dengan

pihak sekolah

Seorang kepala keluarga tidak punya

pekerjaan

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

4. Jenis masalah

a) Masalah pribadi

Yaitu masalah yang terjadi atau dialami oleh individu yang bersangkutan

Contoh : seorang siswa mengalami kesulitan belajar matematika

b) Masalah keluarga

Yaitu masalah yang terjadi dalam keluarga

Contoh : pertengkaran kakak dan adik rebutan warisan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 23

c) Masalah organisasi

Yaitu masalah yang terjadi dalam organisasi tertentu baik yang bergerak mencari

keuntungan ( profit ) maupun yang tidak mencari keuntungan ( non profit )

Contoh masalah organisasi profit :

Adanya kelangkaan bahan baku

Turunnya omzet penjualan

Tingginya suku bunga bank

Menurunnya kuota ekspor

Contoh masalah organisasi non profit :

Rendahnya mutu sumber daya manusia

Keuangan organisasi sangat minim

Fasilitas kurang memadai

d) Masalah social / masyarakat

Yaitu masalah yang terjadi dalam masyarakat yang ditimbulkan oleh aktivitas

masyarakat itu sendiri

Contoh :

Tingginya angka pengangguran

Rrendahnya disiplin berlalu lintas

Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan

B. Tehnik pemecahan masalah

1. Masalah pribadi

Hal ini tergantung pada karakteristik masalah individu yang bersangkutan. Langkah –

langkah pemecahan masalah pribadi yaitu :

a. Berusaha memahami masalah dengan seksama

b. Menganalisis masalah dengan cermat

c. Mengukur kemampuan diri untuk pemecahan masalah tersebut

d. Mencari data / fakta maupun informasi yang berkompeten untuk membantu

memecahkan masalah

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 24

e. Berkonsultasi dengan ornag / lembaga yang berkompeten untuk membantu

memecahkan masalah

f. Mengambil keputusan pemecahan masalah

2. Masalah kelompok

Dinamika kelompok untuk memecahkan masalah dapat ditempuh dengan cara yaitu :

a) Metode diskusi

Dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan harus

diambil keputusan atau alternative pemecahan maka pemecahan masalah melalui

musyawarah, kalau tidak ada kata sepakat melalui voting.

b) Metode pengembangan ide

1. Brain Storming / curah pendapat

Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok untuk

menyampaikan pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah. Yang

perlu diperhatikan jangan ada usaha mengevaluasi gagasan selama curah

pendapat berlangsung.

2. Brain Writing

Merupakan tehnik curah pendapat dengan menyampaikan ide melalui tulisan

di atas potongan kertas/metaplan. Keuntungannya semua orang dapat

menyampaikan pendapat.

3. Synetic

Tehnik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak

dan system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan transformasi

permasalahan.

Caranya:

Persoalan diberikan – dianalisis - perumusan ulang inti persoalan –

pengembangan gagasan – penentuan jalan keluar.

3. Masalah organisasi

a. Organisasi non profit

Dipecahkan dengan mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan dalam

memecahkan masalah yang timbul demi keberlangsungan organisasi.

b. Organisasi profit

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 25

Pemecahan masalah yang diambil berkaitan dengan efisiensi dan untung / rugi

atas masalah yang diambil

C. Prosedur pemecahan masalah

1) Kriteria pemecahan masalah

a) Pemecahan masalah harus logis dan baik

b) Persoalan – persoalan tambahan yang timbul dapat diselesaikan dengan baik.

2) Prosedur pemecahan masalah secara ilmiah

a) Mengenali persoalan secara umum

b) Mengidentifikasi masalah yang terkait

c) Menentukan fakta- fakta dan data – data yang penting

d) Mencari sebab masalah

e) Mempertimbangkan berbagai alternative jalan keluar

f) Memilih jalan keluar yang dapat diselesaikan

g) Memeriksa cara pemecahan masalah

3) Langkah – langkah pemikiran ilmiah dalam menyelesaikan masalah yaitu :

a) Merumuskan tujuan, keinginan dan kebutuhan ( diri / orang lain )

b) Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan masalah usaha

c) Menghimpun fakta – fakta obyektif

d) Mengolah fakta – fakta baik induktif maupun dedukatif

e) Memilih alternative yang paling tepat

4) Langkah – langkah pemecahan masalah

a) Menyadari dan merumuskan masalah

b) Mengkaji masalah dan merumuskan masalah

c) Mengumpulkan data- data

d) Interprestasi dan verifikasi data

e) Pengambilan kesimpulan

f) Aplikasi kesimpulan

5) Sifat penting proses pemecahan masalah

a) Sistematis

Yaitu proses tersebut harus teratur menurut pola yang teratur, tersusun rapi dan

menggunakan metode tidak asal – asalan.

b) Analisis

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 26

Yaitu setiap fakta dapat diolah, dianalisis secara cermat dan tepat sesuai

permasalahan.

c) Rasional / logis

Yaitu proses analisis yang sistematis tersebut harus dapat diterima dengan akal

sehat.

D. Alternatif pemecahan masalah dan cara menetapkan solusi.

1. Hal – hal dalam pemilihan alternative

a. Memperhitungkan secara cermat mungkin dampak negative dan positif

b. Menjadikan tujuan sebagai pedoman

c. Memperhitungkan secara besar kemungkinan dampak yang terjadi

2. Kondisi yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan solusi masalah

Kondisi kepastian sepenuhnya

Mengetahui dengan pasti hasil keputusan yang diambilnya karena ia mempunyai

semua informasi dan fakta

Kondisi ketidakpastian sepenuhnya

Sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang diambilnya, hal ini terjadi

karena tidak ada data empiris yang berkaitan dengan keputusan tersebut.

Kondisi resiko

Terjadi bila wirausaha hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari

keputusan yang diambil jika keputusan tersebut dilaksanakan

3. Tehnik menganalisa alternative menurut Basu Shwasta

Operation Research

Ada 5 tahapan yaitu :

1. Merumuskan masalah

2. Membuat model sistematis untuk menggambarkan system yang sedang

diikuti

3. Membuat pemecahan masalah tersebut

4. Menguji model tersebut dan membuat penyelesaiannya

5. Mengendalikan pemecahan tersebut

Tehnik operation Research yaitu :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 27

a) Linear Programing

Metode sistematis digunakan untuk mengatasi masalah – masalah alokasi

sumber – sumber.

b) Tehnik Autrian / Usaiting Lina / Queing Techniques

Digunakan untuk menganalisa beberapa alternative yang berbeda menurut

perasaan saja dan pohon keputusan.

c) Teori keputusan

Menggunakan probabilitas untuk beberapa alternative yang berbeda menurut

perasaan saja dan pohon keputusan.

Capital Budgetting / Pengeluaran modal

Ada 4 tahap yaitu :

1. Membuat beberapa alternative proyek investasi

2. Mengevaluasi pro dan kontra dari masing – masing alternative

3. Memilih satu alternative

4. Menerapkan keputusan

Ada 2 prinsip yaitu :

1. Semakin besar semakin baik

Manfaat yang lebih besar adalah lebih baik daripada yang kecil selama hal

– hal lain tidak berubah

2. Burung ditangan

Manfaat diawali lebih baik daripada manfaat di kemudian hari selama hal –

hal lain tidak berubah.

4. Dua perangkat pengambilan keputusan

1. Teori probabilitas

Keterangan : EV = Expected value / nilai yang diharapkan

I = Pendapat yang dihasilkan

EV = I X P

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 28

P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapat

tersebut

2. Pohon keputusan

Adalah bagan – bagan dari tiap keputusan yang diambil oleh wirausahawan untuk

melahirkan sebuah kondisi dimana wirausahawan tersebut mengambil keputusan.

EVALUASI KOMPETENSI 1.3

A. Pilihan ganda

1. Suatu hambatan atau kendala dalam mencapai suatu tujuan merupakan …

a. pengertian masalah c. ciri – ciri masalah

b. proses masalah d. solusi masalah

2. Kesulitan yang menggerakan orang untuk memecahkan masalah harus dirasakan

sebagai tantangan yang harus dilalui, hal ini dikemukakan oleh …

a. Zimmerer c. A. Pakerti

b. Djarwanta d. Savary

3. Ciri – ciri masalah yang umum adalah …………………………….

a. Merupakan pemikiran yang sangat berat

b. Merupakan tantangan yang harus diatasi

c. Merupakan pemikiran yang sangat pelik

d. Merupakan kesulitan bersama

4. Seorang siswa mengalami kesulitan belajar, hal ini merupakan contoh jenis masalah

……………………………

a. masalah organisasi c. masalah keluarga

b. masalah pribadi d.masalah social

5. Turunnya omzet penjualan , merupakan salah satu masalah ……………….

a. kelompok c. organisasi social

b. organisasi profit d. pribadi

6. Tehnik pemecahan masalah individu sangat tergantung kepada masalah karakteristik

individu yang bersangkutan kecuali ……………….

a. berusaha memahami masalah dengan seksama

b. Menganalisis masalah dengan cermat

c. Mengambil keputusan pemecahan masalah

d. Lari dari masalah

7. Tehnik memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan harus diambil

keputusan maka pemecahan masalah melalui musyawarah atau voting ,hal ini

merupakan contoh metode ………………………..

a. diskusi c. Brain Writing

b. curah pendapat d. Brain Stroming

8. Tehnik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak dan

system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan transformasi masalah, hal ini

merupakan metode pengembangan ide …….. ………….

a. Brain Writing c. Synetic

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 29

b. Brain Stroming d. Sintesa

9. Pemecahan masalah harus logis dan baik , persoalan – persoalan tambahan yang

timbul dapat diselesaikan dengan baik , hal ini termasuk ……………

a. tehnik pemecahan masalah

b. pemilihan alternative masalah

c. langkah – langkah pengambilan keputusan

d. kriteria pemecahan masalah

10. 1. menyadari dan merumuskan masalah

2. mengaplikasikan kesimpulan

3. interprestasi dan verifikasi data

4. pengambilan kesimpulan

5. mengumpulkan data – data

6. mengkaji masalah dan merumuskan masalah

Urutan langkah – langkah pemecahan masalah adalah …………..

a. 1-3-5-2-4-6 c. 1-6-5-3-2-4

b. 1-6-5-3-4-2 d. 1-5-3-6-4-2

11. Sistematis / analisa dan rasional merupakan bagian dari …………….

a. sifat penting proses pemecahan masalah

b. langkah – langkah pemecahan masalah

c. unsur – unsur keputusan

d. metode keputusan

12. Merumuskan tujuan keinginan dan kebutuhan diri atau orang lain serta mengolah

fakta dengan berpikir tertentu, termasuk dalam ………….

a. criteria pemecahan masalah

b. ide pemecahan masalah

c. pemikiran ilmiah dalam pemecahan masalah

d. langkah pemecahan masalah

13. Kondisi yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan solusi masalah yaitu

a. kondisi kepastian sepenuhnya

b. kondisi ketidakpastian sepenuhnya

c. kondisi resiko

d. a,b dan c benar

14. Dibawah ini merupakan tehnik menganalisa alternative masalah menurut Basu

Shwasta adalah …………..

a. probabilitas c. pohon keputusan

b. operation research d. inovasi

15. Bagan – bagan dari tiap keputusan yan diambil oleh wirausahawan untuk melahirkan

sebuah kondisi dimana wirausahawan tersebut mengambil keputusan. Hal ini

pengertian dari …………..

a. probabilitas c. pohon keputusan

b. break event d. capital budgeting

B. Essay

1. Sebutkan 2 ciri masalah menurut teori Dewey !

2. Apakah bedanya masalah dengan solusi ?

3. Berikan contoh masalah organisasi profit, non profit dan masalah social masing –

masing 2 !

4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 30

a. Brain Stroming

b. Brain Writing

5. Sebutkan prosedur pemecahan masalah secara ilmiah !

6. Jelaskan sifat penting proses pemecahan masalah !

7. Hal – hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pemilihan alternative ?

8. Kondisi – kondisi apa sajakah yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan

keputusan ?

9. Sebutkan 6 tahapan tehnik menganalisa alternative berdasar teori operation tehnik !

10. Sebutkan langkah – langkah pemecahan masalah !

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 31

BAB IV. MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA

Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha

Kompetensi dasar : 1.4 Mengembangkan semangat berwirausaha

Tujuan pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :

1. Menjelaskan pengertian semangat berwirausaha

2. Mengidentifikasi pentingnya semangat berwirausaha

3. Memahami pengertian kreatifitas, inovasi dan motivasi

4. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

5. Mengidentifikasi penyebab turunnya semangat kerja

A. Pengertian semangat berwirausaha

Menurut para ahli

Alex S. Niti Semito

Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan

demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.

Alexander Leighten

Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan

konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.

Bedjo Siswanto

Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja

dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada

diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai

tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Kesimpulannya

Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk

bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga

dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.

Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja.

Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga

wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat

lelah dalam bekerja.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 32

B. Pentingnya semangat wirausaha

Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh

semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan

yaitu :

1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan

2. Kerusakan dapat dikurangi

3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil

4. Tercapai efisiensi kerja

5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi

6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha

Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang

dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah

:

a. Tidak mengenal lelah

a. Pantang menyerah

b. Rela berkorban

c. Mencurahkan perhatian penuh

d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki

C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:

1. Faktor Internal :

Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan

hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi

2. Faktor eksternal :

Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga,

tetangga,masyarakat dan Negara.

Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik.

Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu :

1. Laba

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 33

Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai

perusahaan.

2. Kebebasan

Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.

3. Kepuasan menjalani hidup

Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi

D. Faktor – faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu :

1. Kurang pengalaman usaha

2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha

3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat

4. Modal yang tidak memadai

5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya

6. Tidak ada dukungan dari pemerintah

7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha

8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.

Untuk mengatasi faktor – faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan

sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk

mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi.

E. Kreatifitas, Inovasi dan Motifasi

Dalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam

menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tidak dapat mengabaikan pesaing

asing,tehnologi,bahan,material dan cara – cara baru dalam organisasi dan pemasaran.

Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu :

1. Dalam bisnis eceran

Dengan masuknya para pengecer global seperti Metro, Makro, Carefour,

Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan

global tetapi toko – toko kecil yang mengalami persaingan tersebut.

2. Dalam bisnis rumah makan siap saji

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 34

Rumah makan lokal seperti ayam goreng Ny. Suharti dan Mbok Berek harus

berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia

seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll

Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang

diinginkan oleh konsumen. Bila sebuah perusahaan dapat membuat barang dan jasa

yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat

diterima oleh konsumen.

Menurut Mickael Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang

menentukan dasar dan tehnik kompetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu :

1. Kekuatan menawar pembeli

2. Ancaman penggantian barang / jasa

3. Kekuatan menawar penjual

4. Persaingan yang diantara para pesaing

5. Ancaman pesaing baru.

Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diterima konsumen

maka seorang wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi

tersebut antra lain :

1. Inovasi

Adalah melakukan perubahan – perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang

baru.

Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif

produk dan pelayanan yaitu :

a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif

b. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat

dipahami serta dikerjakan

c. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecil

d. Menentukan tujuan dalam berinovatif

e. Menjalankan uji coba dan merevisinya

f. Mulai belajar berinovasi dari pengalaman

g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan

h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 35

i. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan resiko

Ada beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu :

a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaan

b) Menemukan produk yang benar – benar baru

c) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaan

Contoh hasil inovasi seperti :

Perkembangan berbagai computer dan notebook

Perkembangan berbagai telepon genggam

Perkembangan berbagai kemasan produk

Perkembangan berbagai alat rumah tangga

2. Kreativitas

Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan

lebih berguna.

Ciri – ciri kreatif menurut :

a. S.C Utami Munandar

~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar.

~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik

~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah

~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.

b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu :

1. Kelancaran/fluency

Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan

2. Keluwesan/fleksibelitas

Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam – macam

pemecahan/pendekatan terhadap masalah

3. Keaslian/originalty

Yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara – cara asli

4. Penguraian/elaboration

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 36

Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci

3. Motivasi

Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan

seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi

suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal – hal

yang diinginkan.

EVALUASI KOMPETENSI 1.4

A. Isilah dengan tepat

1. Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerjasama dengan giat dan

konsekuen dalam mengejar tujuan bersama, hal ini dikemukakan oleh……

2. Semangat kerja erat hubungannya dengan ………………………………

3. Kebutuhan aktualisasi diri termasuk faktor yang mempengaruhi semangat kerja dari

faktor……………………………………………………………

4. Orang melakukan kegiatan kewirausahaan ada motivasi yang paling kuat karena

untuk mendapatkan ………………………………………………

5. Untuk mengatasi faktor – faktor yang menghambat dunia bisnis dengan cara

memiliki sikap ………………………………………………………

6. Seolah-olah dunia sudah tidak ada batasannya lagi disebut …………………

7. Buku Competitive Advantage ditulis oleh…………………………………

8. SMS dalam handphone merupakan contoh produk akibat …………………

9. Pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih

berguna, ini penertian dari ………………………………………………

10. Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan disebut…………………

B. Essay

1. Jelaskan mengapa semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja ?

2. Sebutkan 6 kebaikan pentingnya semangat kerja !

3. Ciri – ciri apa sajakah yang melekat pada seseorang yang memiliki semangat kerja ?

4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha !

5. Jelaskan 3 kategori imbalan seseorang terjun ke dunia bisnis !

6. Faktor – faktor apa saja yang menghambat dalam dunia bisnis ?

7. Mengapa dalam era globalisasi para pelaku ekonomi lokal harus bersaing dengan

pelaku ekonomi global ? Berikan contohnya !

8. Bagaimanakah cara inovasi produk,tehnologi atau pelayanan ?

9. Sebutkan ciri kreatifitas menurut S.C Utami !

10. Mengapa motif bisa merubah menjadi motivasi ?

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 37

BAB V.MEMBANGUN KOMITMEN TINGGI

Standart kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

Kompetensi dasar : 1.5 Membangun komitmen tinggi bagi dirinya dan orang lain

Tujuan pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian komitmen tinggi

2. Menjelaskan faktor – faktor komitmen tinggi

3. Menerapkan perilaku tepat waktu dalam kehidupan di sekolah

4. Menerapkan perilaku tepat janji dalam kehidupan di sekolah

5. Menunjukan sikap kepedulian terhadap mutu hasil kerja

6. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri

7. Mengidentifikasi pentingnya wirausaha yang berkomitmen tinggi

A. Pengertian komitmen tinggi

Adalah fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya

untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausaha yang mempunyai

komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk

memajukan usaha bisnisnya setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya,

mereka selalu menggunakan sumber daya secara efisien dan selalu berusaha untuk

mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya yang minimal.

B. Faktor – faktor yang menunjukkan komitmen tinggi

Menunjukkan komitmen tinggi bukan semata – mata menjual ide saja,melainkan

terkait dengan adanya faktor – faktor pendukung yang betul – betul memanfaatkan

komitmen tinggi yaitu :

Konsisten, tegas dan adil

Kharisma adalah menunjukkan ciri seorang wirausaha yang konsisten,tegas dan

fair. Konsisten adalah apa yang bisa dan tidak bisa diharapkan. Fair dan tegas

adalah meningkatkan respek dan kharisma wirausaha.

Suritauladan

Wirausaha yang memiliki kharisma,tidak hanya memimpin dan memeriksa atau

memberi petunjuk dari jauh,tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan

disampaikan dengan memberi contoh kehadiran, tidak pernah terlambat, selalu

konsisten terhadap keputusannya, bijaksana dan tegas, memiliki kemauan untuk

menerima saran atau kritik dari bawahannya.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 38

Konsentrasi pada manusia

Seorang wirausaha harus fokus pada manusia, dengan memperhatikan masalah,

keinginan dan perkembangan bawahannya. Dengan demikian karyawan akan

bergairah dan senang mendapat tugas sekecil apapun serta selalu berusaha untuk

menyelesaikan tugas tersebut.

Untuk dapat menjadi calon wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dan tangguh,

maka siswa perlu memahami beberapa unsur penting yang harus selalu

dikembangkan, yaitu :

a. Unsur pengetahuan

Adalah salah satu unsur yang mencerminkan tingkat penalaran seseorang yang

biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang. Cara peningkatan

pengetahuan antara lain banyak membaca, bersekolah, rajin mengikuti kursus,

banyak bertanya dan memiliki semangat keingintahuan akan sesuatu hal,dsb.

b. Unsur ketrampilan

Adalah cerminan dari kemampuan kerja fisik seseorang yang biasanya dapat

diperoleh dari proses latihan. Cara peningkatan ketrampilan antara lain rajin

berlatih,tekun,bersungguh – sungguh dan disiplin, dsb.

c. Unsur sikap mental

Adalah respon atau tingkah laku seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu.

Cara peningkatan sikap mental antara lain siap melakukan sesuatu yang

seharusnya dilakukan , tekun beribadah, ramah, suka menolong, disiplin, berani

mengambil resiko, mampu menjadi pemimpin, mudah bergaul,dsb.

d. Unsur kewaspadaan

Adalah paduan antara unsur pengetahuan dan unsur sikap mental dalam

menghadapi sesuatu yang mungkin akan dialami, unsur ini lebih pada sikap hati –

hati seseorang. Cara peningkatan kewaspadaan antara lain jangan mempunyai

perasaan rendah diri, hilangkan perasaan ragu – ragu, bersemangat, bekerja

dengan akal sehat, selalu berfikir positif, kreatif dan inovatif, dsb.

C. Menerapkan perilaku tepat waktu

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 39

Penerapan komitmen tinggi dapat dilaksanakan melalui menerapkan perilaku tepat

waktu. Seorang wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang

waktu sebagai berikut :

▬ Tepat waktu adalah organisasi

Artinya keseluruhan dari aktifitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku

tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep dan gagasan.

▬ Tepat waktu adalah kekuasaan

Artinya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian – kejadian

pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan

waktu yang akan datang.

▬ Tepat waktu adalah uang

Artinya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang

dapat dinilai dengan uang.

▬ Tepat waktu adalah ukuran

Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan

berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian.

Ada beberapa petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu dilingkungan

sekolah

Biasakanlah untuk membagi dan tepat waktu dalam kehadiran di sekolah

Biasakanlah belajar dan bekerja dengan konsentrasi penuh

Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan belajar untuk mencapai prestasi

yang lebih tinggi

Renungkan hal – hal yang menjadi tujuan hidup,rumuskan tujuan hidup dalam

rencana – rencana yang matang

Berlatih disiplin dalam setiap melaksanakan tugas

Memanfaatkan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat

Memanfaatkan budaya tepat waktu dalam berbagai kegiatan

Jangan suka menunda – nunda pekerjaan

Belajar dan bekerjalah sesuai dengan kemampuan

Hindari kesalahan dalam melaksanakan tugas

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 40

D. Menerapkan perilaku tepat janji

Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha,

karena sifat ini akan mendatangkan sebuah kepercayaan .Kepercayaan merupakan

modal utama dalam berwirausaha.

Beberapa cara / petunjuk untuk menerapkan perilaku tepat janji di sekolah :

1. Membiasakan menepati janji

2. Jangan suka berbohong

3. Memahami kelemahan – kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi

4. Merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam belajar,berkarya dan

berprestasi sehingga mampu mengoreksi diri sendiri.

5. Sadar akan pentingnya budaya tepat janji

6. Meningkatkan kedisiplinan diri sendiri

E. Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja

Mutu / kualitas hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Mutu hasil

kerja harus menunjukan ukuran, tahan lamanya dan dapat dipercaya konsumen.

Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula,

sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu

mengembangkan produksi. Dengan adanya kepedulian terhadap mutu hasil kerja,

maka produk yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan akan membawa

perusahaan ke arah kemajuan dan sangat menguntungkan. Untuk bisa menjamin

kualitas / mutu hasil kerja perlu adanya pengawasan dan pengujian . Pengawasan

dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dengan standart produk melalui

pengetesan di laboratorium perusahaan. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja harus

tertanam pada semua warga perusahaan, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh

profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja memiliki elemen – elemen

sebagai berikut :

a) Informasi mutu / kualitas harus digunakan untuk perbaikan , bukan untuk

mengawasi orang

b) Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaan

c) Warga perusahaan harus memiliki perusahaan

d) Kewenangan perusahaan harus sebatas tanggung jawab

e) Kolaborasi, sinergi bukan kompetisi harus berbasis kerja sama

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 41

f) Warga perusahaan harus merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya

g) Rasa keadilan harus ditanamkan

Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan penampilannya

dapat difokuskan kepada produk dan orangnya. Jika difokuskan kepada orangnya,

sedapat mungkin seorang wirausaha didalam penampilannya harus dapat

memberikan contoh /suri tauladan untuk masyarakat. Didalam penampilannya ,

seorang wirausaha diharapkan

Bermoral atau berakhlak baik dan jujur

Melaksanakan sopan santun

Memberi contoh / suri tauladan yang baik

Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat

Tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat

Melaksanakan norma – norma anggota masyarakat

Hormat – menghormati sesame anggota masyarakat

Berbusana yang sopan

Berbicara yang baik

Penampilan seorang wirausaha yang dapat menciptakan suatu bisnis yang

menyenangkan adalah :

~ Ramah tamah dan sopan santun

~ Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat

~ Cekatan, periang dan mudah bergaul

Jika difokuskan pada mutu produk,seorang wirausaha harus dapat menampilkan

hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen. Desain produk merupakan penampilan

yang tampak dalam bentuk garis ( line ) , bentuk ( form ) dan warna. Ketiga unsur

penampilan produk tertentu perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh

keindahan, kesesuaian, serta keserasian pada penampilan produk diharapkan dan

dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu :

1. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran

2. Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut

banyak pasaran

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 42

3. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan ditengah –tengah pasaran

Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik :

Menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumen

Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen

Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya

F. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri.

Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi, saat ini banyak siswa yang

menghadapi berbagai masalah, baik yang ditimbulkan oleh pengaruh pergaulan,

bacaan – bacaan, TV dan internet.

Oleh karena itu kita semua perlu waspada dan hati – hati. Latar belakang keluarga,

pemahaman terhadap agama,serta lingkungan pergaulan sangat menentukan dalam

menghadapi masalah kehidupan. Apalagi bagi wirausaha yang dalam perjalanannya

akan mengalami kegagalan atau keberhasilan. Apabila berhasil, bagaimana cara

memanfaatkan keberhasilan tersebut. Dan apabila mengalami kegagalan, bagaimana

cara menghadapinya. Disinilah peranan penerapan komitmen tinggi terhadap

pengendalian diri diperlukan. Untuk dapat mengendalikan diri diperlukan suatu :

a) Ketabahan

Adalah tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Semua

kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan, karena

semuanya dianggap berasal dari Tuhan. Dalam perjalanan hidup, kita banyak

cobaan, gangguan dan rintangan, baik dari dalam diri kita, dari orang lain

maupun dari gangguan alam. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita

harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita

harus sukses, harus maju untuk mencapai tujuan

b) Keuletan

Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Keuletan merupakan sinar

terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan didalam usaha diri, keluarga

dan masyarakat. Banyak orang yang cepat putus asa, menyerah kalah dalam

menghadapi tanda – tanda kegagalan.Mereka yang tidak putus asa adalah orang –

orang ulet, tabah, tekun dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan

adalah sumber keberhasilan dalam berwirausaha.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 43

c) Disiplin

Mempunyai arti latihan dan ketaatan pada aturan. Dengan melaksanakan disiplin

, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran dalam

belajar, bekerja dan berusaha.

G. Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha

Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah setiap saat pikirannya tidak

lepas dari perusahaan dan selalu berusaha untuk memajukannya. Seorang wirausaha

yang memiliki komitmen tinggi didalam usahanya diharapkan :

Pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun

Memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan

Memiliki kesabaran dan ketabahan didalam berusaha

Selalu bekerja, berjuang dan rela berkorban

Seorang wirausaha harus mempunyai kekuatan pribadi sebagai modal utama untuk

belajar, bekerja dan berusaha sehingga memiliki kemerdekaan batin yaitu keselarasan

antara keinginan dan pandangan. Seorang wirausaha setidak – tidaknya harus memiliki 7

kekuatan yang dapat membangun kepribadian yaitu :

1. Keyakinan yang kuat untuk maju

2. Kemauan keras untuk maju

3. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif

4. Keuletan dan ketekunan

5. Kesabaran dan ketabahan

6. Ketahanan fisik dan mental

7. Kejujuran dan tanggung jawab

Adapun komitmen tinggi yang harus dimiliki wirausaha diantaranya :

a) Mengerti akan tujuan berwirausaha

b) Memiliki motivasi yang tinggi

c) Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas

d) Bekerja dan berusaha dengan teliti dan cermat

e) Tidak suka menunda tugas dan pekerjaannya

f) Percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 44

g) Rajin, tekun , ulet dan tabah

h) Mampu mendayagunakan waktu

Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha adalah :

Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal

Dapat menggunakan sumber daya secara efesien

Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaan

Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha

Meningkatkan rasa kepercayaan

Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi wirausaha dan karyawannya

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 45

EVALUASI KOMPETENSI 1.5

A. Pilihan ganda

1. Fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk

memperoleh hasil yang maksimal , merupakan pengertian dari……

a. kreatif b. disiplin

c. optimis c. komitmen tinggi

e. inovatif

2. Berikut ini termasuk cara meningkatkan pengetahuan, kecuali …………

a. banyak membaca b. banyak bertanya

c. mengikuti seminar c. bersekolah

e. rajin berlatih

3. Kunci utama untuk memperoleh ketrampilan yang tinggi adalah………………………

a. banyak berlatih dan disiplin b. banyak membaca

c. mengikuti seminar d. mendengarkan radio

e. berfikir

4. Sikap menepati dan mentaati peraturan yang terkait dengan masalah waktu disebut

………………………………………………………………………

a. pesimis b. disiplin

c. komitmen d. kreatif

e. posesif

5. Salah satu syarat yang mendorong tumbuhnya keyakinan dalam jiwa seseorang adalah

:…………………………………………………………………

a. cerdas b. egois

c. percaya diri d.intuisi

e. kreatif

6. Komitmen tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan berikut ini , kecuali……………

a. berkemah b. olah raga

c. lintas alam d. hiking

e. bernyanyi

7. Untuk dapat menumbuhkan kejujuran dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan

cara :……………………………………………………………

a. mencampuri urusan orang lain b. mengutarakan keburukan

sendiri

c. melatih disiplin diri d. belajar ke luar negeri

e. percaya kepada orang lain

8. Kesanggupan untuk selalu konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai disebut :

a. tidak mudah putus asa b. komitmen

c. percaya diri d. berani mengambil resiko

e. mandiri

9. Janganlah kau sia – siakan masa mudamu. Hal tersebur merupakan penerapan dari

keinginan atau prinsip wirausaha yang diambil dari istilah :

a. waktu laksana pedang b. waktu adalah uang

c. masa depan adalah harapan d. waktu tak pernah terulang

e. harapan adalah angan – angan

10. Seorang wirausaha harus mau bekerja keras dan tidak mudah putus asa, hal tersebut

merupakan sifat wirausaha yang memiliki……………………

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 46

a. keuletan dan ketekunan b. masa depan yang cerah

c. kewaspadaan mental d. ketabahan

e. kedisiplinan

B. Essay

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang komitmen tinggi !

2. Jelaskan perbedaan antara unsur pengetahuan dan unsur ketrampilan !

3. Bagaimana cara mengembangkan sikap mental yang baik ?

4. Apa manfaat dari wirausaha yang memiliki perilaku tepat janji ?

5. Jelaskan tentang waktu adalah uang dan waktu adalah ukuran !

6. Sebutkan beberapa petunjuk ( cara ) untuk membagi dan menerapkan tepat waktu di

lingkungan sekolah !

7. Apa tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik ?

8. Mengapa seorang wirausaha harus menerapkan kepedulian terhadap murtu hasil kerja

?

9. Apa yang anda ketahui tentang ketabahan, keuletan, dan disiplin ?

10. Sebutkan pentngnya komitmen tinggi bagi wirausaha !

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 47

BAB VI MENGAMBIL RESIKO USAHA

Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha

Kompetensi Dasar : 1.6 Mengambil Resiko Usaha

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :

1. Memahami resiko usaha

2. Mengidentifikasi macam-macam resiko usaha

3. Menjelaskan cara-cara menanggulangi resiko usaha

4. Mengidentifikasi pengambilan resiko pada tingkat manajemen

5. Menunjukkan cara mengevaluasi resiko usaha

A. Pengertian Resiko Usaha

Menurut para ahli

1) Arthur Williams dan Richard, M H

Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode

terentu

2) Abas Salim

Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian

3) Soekarto

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

4) Herman Darmawi

Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan

Kesimpulannya :

Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan

yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak

menginginkannya.

Ada 2 karakteristik resiko:

1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :

~ Perencanaan yang kurang matang

~ Kurangnya modal

~ Bakat yang tidak cocok

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 48

~ Kurang pengalaman

~ Lemahnya pemasaran

~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha

~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

B. Macam-macam resiko:

Menurut sifat, dibedakan :

Resiko Murni

Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa

sengaja.

Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

Resiko Spekulatif

Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan

keuntungan bagi pihak tertentu.

Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

Resiko Fundamental

Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan

yang menderita cukup banyak.

Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan :

1. Resiko Intern / Internal

Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.

Misal :

~ Ketidaktahuan

~ Kesalahan manuasiawi

~ Kurang pengalaman

~ Kurang pelatihan

~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif

~ Kekurangan sumber daya

~ Teknologi tidak dikenal

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 49

2. Resiko Ekstern/ Eksternal

Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.

Misal :

~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk

~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama

~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]

~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]

~ Kekuatan alam

Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan:

1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu

obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi

2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain

Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan :

1. Perubahan permintaan

Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera

konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan.

Contohnya :

Perubahan ekonomi : utang piutang, perdagangan berjangka

Perubahan model : pakaian, sepatu, alat komunikasi

Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto copy,catering

2) Perubahan konjungtur

Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi

keadaan usaha

Contoh :

Pengaruh insflasi

Pengaruh eksport / import

Pengaruh bencana alam

3) Persaingan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 50

Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama. Penggunaan

alat modern yang mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga

jual produk, penghematan tenaga

Contoh :

Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi

Kondisi perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran

keuangan , selera konsumen

Pengaruh musim : musim dingin, musim kemarau, musim hujan

4) Perkembangan IPTEK

Perubahan teknologi tepat guna

Contoh : HP, Internet, Fax

5) Perubahan peraturan

Contoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi

pemerintah

6) Bencana alam

Contoh : banjir, gempa, angin topan

C. Secara umum/ garis besarnya ada bermacam – macam resiko dalam usaha dan

upaya untuk menghindari / memperkecil resiko adalah :

1) Resiko teknis

Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam

mengambil keputusan.

Faktor penyebab :

Biaya produksi yang tinggi ( inefisien )

Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak )

Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat

Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik

Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak

Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang

menurun

Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya.

Upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 51

a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:

Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang

dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti

dengan teknologi tepat guna/modern

Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor

produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue,

bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.

Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha

dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada

organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang

baik.

b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi

produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi

pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.

c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat

harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap

2. Resiko Pasar

Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di

pasaran.

Faktor penyebab :

~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar

~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih

~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar

~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro

~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar

Upaya yang ditempuh:

Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi

calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 52

Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara

berkesinambungan.

3. Resiko Kredit

Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai

waktu yang telah disepakati.

Faktor penyebab:

Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar

kemudian

Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul

kredit macet,

Upaya yang ditempuh:

a) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:

Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya

Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil

yang diperoleh dari usahanya

Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga

merupakan net personal assets

Keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun.

b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas

debitor

c) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki

perusahaan.

4. Resiko Alam

Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin

topan, kemarau panjang.

Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam

menghadapi resiko terburuk antara lain :

1. Memperbaiki usaha :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 53

Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat –alat,

mengganti strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb

2. Melakukan alih usaha :

Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari

bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke

susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.

3. Pindah alamat :

Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang

strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar

4. Mencari investor untuk berinvestasi :

Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan

kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil

5. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :

Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi

otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain.

D. Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat Manajemen

1. Pada tingkat bawah :

Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan

hal-hal yang rutin dan mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa

kestabilan perusahaan.

2. Pada tingkat menengah :

Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat

perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada

di sini dianggap sebagai pengambil resiko.

3. Pada tingkat atas :

Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-

ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi

kenyataan.

Manajemen.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 54

Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni

merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi

tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Fungsi manajemen:

Perencanaan

Pengorganisasian

Penggerakan

Pengawasan

Contingency planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk

mengatasi resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga

rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan

sebelum terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada

rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali

dimulai dengan ‘ hanya sebuah gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber

antara lain:

~ Permintaan pasar

~ Riset pasar

~ Kemampuan teknologi baru

~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisis kesenjangannya

Pengendalian resiko terkait. Setiap usaha harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan

memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk menjalankan gagasan hingga

produk siap dipasarkan memerlukan SDM dan uang. Bagaimana resiko terkait ini

dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya membatasi

komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang

dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase

tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu:

Aktivitas para pengembang

Definisi konsep

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 55

Evaluasi

Spesifikasi

Desain dan pengembangan produk

Produksi

Peluncuran produk

Saat dipasarkan.

Tahap perencanaan resiko

Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko:

1. Kenali sumber resiko

Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko

Membentuk tim kerja

Adakan pembahasan dengan sumbang saran

Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih

efektif

Sumber potensial dikelola

Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa

2. Hindari resiko

Hal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah:

Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan

Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan

Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah

Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan

Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah

3. Kendalikan manajemen

Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama

staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan

masalah sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan

4. Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada

peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi

pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah

pelanggan yang ada di Negara lain.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 56

5. Resiko yang tertinggal.

Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi

Tindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi

sasarannya.

6. Perencanaan scenario

Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario

alternative dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu

merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.

E. Evaluasi Resiko

Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi hal-

hal berikut:

Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang

konsisten

Pastikan jenis aktivitas yang berlainan

Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain

yang memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya

Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka

dengan kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai

aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai

Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat

Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus

keluar dari tim

Terapkan pengembangan bertahap ( incremental development ) bila

memungkinkan

Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil keputusan yang mengandung resiko

yaitu :

a) Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ?

b) Bagaimana resiko dapat dikurangi ?

c) Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ?

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 57

d) Orang – orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi

resiko?

e) Mengapa resiko ini penting ?

f) Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ?

g) Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ?

h) Persiapan–persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko ?

Daftar pertanyaan diatas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan yang harus

dijawab sebelum memikul suatu resiko.

EVALUASI KOMPETENSI 1.6

A. Pilihan Ganda

1. Yang dimaksud dengan resiko adalah………………….

a. Sebagian kondisi yang merugikan dan sulit memecahkannya

b. Sesuatu yang dikaitkan dengan kerugian, tak terduga sebelumnya dan tidak

diinginkan

c. Faktor penting dan perlu diwaspadai setiap saat dan perlu diperhitungkan

d. Keadaan yang tidak diinginkan orang dan tidak perlu dipikirkan

e. Kebutuhan yang kurang dipikirkan sehingga menyebabkan kesalahpahaman

2. Salah satu karakteristik resiko adalah…………….

a. Faktor yang tidak memberi peluang bisnis

b. Keadaan seseorang yang memberi kepuasan ekonomi

c. Ketidakpastian bila akan menimbulkan kerugian

d. Kelemahan untuk menafsirkan keuntungan

e. Gambaran yang melekat pada diri wirausaha dan sulit dihilangkan

3. Salah satu yang menjadi alasan kegagalan bisnis adalah…………..

a. Buru-buru cari untung

b. Mengerjakan pekerjaan yang kurang penting

c. Kehabisan semangat

d. Masuk ke dalam bisnis terlalu cepat

e. Kegagalan memberi pengaruh orang

4. Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin memberikan peristiwa kerugian.

Pengertian ini menurut pendapat

a. Herman Darmawi b. Athur Williams dan Richard M.H.

c. Soekarto d. Abas Salim

e. Davis

5. Pengertian resiko menurut Soekarto adalah………….

a. Suatu variasi hasil yang terjadi pada waktu tertentu

b. Ketidaktentuan pendapat wirausaha

c. Suatu penyebaran keuntungan yang layak

d. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

e. Suatu teori perbandingan keuntungan dan modal

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 58

6. Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu dan dapat mempengaruhi usaha

disebut….

a. Perubahan permintaan b. Persaingan

c. Pengaruh teknologi d. Perubahan mode

e. Perubahan konjungtur

7. Penemuan baru merupakan contoh macam resiko usaha yaitu……………..

a. Perubahan teknologi b. Persaingan

c. Penurunan permintaan d. Kemajuan zaman

e. Peningkatan pendidikan

8. Beberapa hal di bawah ini termasuk contoh-contoh dari perubahan peraturan,

yang tidak ternasuk adalah……….

a. Aturan permainan b. Aturan pendidikan

c. Aturan lalu lintas d. Aturan hukum

e. Aturan administrasi pemerintah

9. Resiko internal meliputi hal-hal berikut, dan yang tidak termasuk adalah……..

a. Kekurangan sumber daya b. Kesalahan manusiawi

c. Kurang mendapat keuntungan d. Ketidaktahuan

e. Teknologi yang tidak dikenal

10. Tahap-tahap perencanaan terhadap resiko tersebut di bawah ini dan yang tidak

termasuk adalah………..

a. Hindari resiko b. Resiko yang terbaru

c. Asuransikan resiko d. Kenali resiko

e. Kendalikan manajemen

11. Mempertimbangkan peranan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif

merupakan suatu usaha………………

a. Menghindari resiko b. Mengendalikan manajemen

c. Mengasumsikan resiko d. Mengenali resiko

e. Mencari resiko yang tertinggal

12. Gunakan tenaga ahli untuk mengadakan pembicaraan, merupakan salah satu

usaha untuk…………

a. Mengenali resiko b. Mengendalikan manajemen

c. Menghindari resiko d. Mencari resiko yang tertinggal

e. Mengasuransikan resiko

13. Manajemen adalah merupakan ilmu atau seni yang dilakukan oleh manusia

dengan sarananya, merupakan pandangan dari…..

a. Davis b. Prof. Weiliang Lee

c. Arthur William d. Soekarto

e. Richard

14. Suatu cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat peristiwa untuk

peristiwa tak terduga seandainya peristiwa itu belum terjadi. Ini merupakan

pengertian dari………

a. Alternative ide b. Resiko pasar

c. Distribusi produk d. Informasi parsial

e. Contingency planning

15. Pembatasan komitmen dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang

dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah uang yang terkena resiko

disebut……………

a. Pendekatan fase b. Koordinasi rutin

c. Resiko terkait d. Permintaan pelanggan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 59

e. Studi kelayakan

B. Essay

1. Tuliskan pengertian resiko menurut:

a. Arthur Williams dan Richard,M.H.

b. Abas Salim

c. Herman Darmawi

2. Sebutkan 5 penyebab kegagalan usaha?

3. Tuliskan macam-macam resiko menurut sumber/penyebab timbulnya?

4. Sebutkan 3 contoh perubahan permintaan?

5. Bagaimana upaya untuk menghindari resiko teknis?

6. Bagaimana cara untuk menanggulangi atau meminimumkan resiko berdasar pada

sifat dan obyek yang terkena resiko?

7. Sebutkan 2 penyebab terjadinya resiko kredit?

8. Tuliskan tipologi pengambilan resiko pada tingkat manajemen?

9. Sebutkan beberapa petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko?

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 60

BAB VII. MEMBUAT KEPUTUSAN

Standart kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

Kompetensi dasar : 1.7 Membuat keputusan

Tujuan pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :

1. Menjelaskan pengertian keputusan

2. Mengidentifikasikan jenis – jenis keputusan

3. Menjelaskan proses pengambilan keputusan

4. Menjelaskan analisis Swot

5. Menjelaskan resiko pembuatan keputusan

A. Pengertian keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu

maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang – kadang mudah tetapi lebih

sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada

banyaknya alternative yang tersedia.

Seorang wirausaha harus membuat keputusan setiap hari dan keputusan yang diambil

memiliki tingkat – tingkat yang berbeda – beda . Ada keputusan yang tidak

berpengaruh bagi organisasi dan ada yang dapat menentukan kelangsungan hidup

organisasi . Oleh karena nya wirausaha hendaknya dalam membuat keputusan harus

hati – hati dan bijaksana.

Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang

tersedia.

B. Jenis – jenis keputusan

Keputusan dalam organisasi ada 2 yaitu :

1. Keputusan rutin

Adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang – ulang dan biasanya

dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya.

2. Keputusan tidak rutin

Adalah keputusan yang diambil pada saat – saat tertentu ( khusus ) dan tidak

bersifat rutin ( tidak terprogram).

Metode dalam pengambilan keputusan

1. Metode tradisional

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 61

Adalah cara pengambilan keputusan lebih berdasarkan intuisi dan kebiasaan

2. Metode modern

Adalah cara pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis dan

penggunaan instrument bersifat modern seperti computer dan perhitungan

statistik.

Macam – macam keputusan dalam bisnis

1) Keputusan produksi berhubungan dengan :

a. Luasnya permasalahan

b. Susunan ( lay out ) perusahaan

c. Metode – metode produksi

d. Lokasi perusahaan

e. Pembayaran gaji / upah

f. Riset pemasaran dan teknik

g. Praktek pembelian dan penjualan

h. Inspeksi supervise

i. Jumlah inventaris

2) Keputusan penjualan berhubungan dengan

a. Riset pemasaran

b. Lokasi kantor – kantor penjualan

c. Saluran – saluran pemasaran

d. Jenis dan luasnya reklame

e. Penggunaan merk dagang

f. Pengepakan produk

g. Penetapan harga pokok

h. Promosi dan distribusi

3. Keputusan permodalan berhubungan dengan :

a. Struktur modal

b. Usaha modal baru

c. Syarat – syarat kredit

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 62

d. Rencana permodalan kembali

e. Likuidasi

f. Pembayaran deviden

g. Jumlah tenaga kerja dan jam kerja

h. Penetapan biaya eksploitasi

i. Prosedur kantor

j. Peleburan usaha atau bisnis

4. Keputusan kepegawaian berhubungan dengan :

a. Sumber – sumber tenaga kerja

b. Teknik seleksi dan wawancara

c. Analisis pekerjaan dan evaluasi

d. Jenis latihan dan pendidikan

e. Keselamatan kerja dan kesejahteraan

f. Hubungan perusahaan dengan eksternal group

g. Perundingan dengan karyawan

h. Rencana mengenai pensiun

i. Sugesti dan saran – saran

j. Absensi para karyawan

C. Proses pengambilan keputusan

Faktor – factor yang mempengaruhi pembuatan keputusan yaitu :

1. Orang

Dalam membuat keputusan perlu dipertimbangkan orang – orang yang akan

merasakan keputusan tersebut.

2. Psikologis

Mengambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional, pikiran,

perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan lainnya.

3. Sasaran

Pengambilan keputusan harus dapat mendorong kearah tercapai

4. Fisik

Pekerjaan mental maka harus ditransferkan kearah tindakan fisik

5. Waktu

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 63

Memperhatikan penggunaan waktu yang efektif dan efisien untuk

menganalisa data – data dan permasalahanya

6. Pelaksanaan

Setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan

Proses pengambilan keputusan

Adapun langkah – langkah umum yang harus diperhatikan :

1. Perumusan masalah

Dalam memecahkan masalah yang timbul maka perlu dicari lebih dahulu

sumber permasalahan yang ada

2. Pemilihan model pemecahan masalah

Penggunaan model yang sesuai sangat diperlukan dalam pemecahan masalah

karena pemecahan lebih terarah dan pasti sehingga masalah disini tidak lagi

bersifat coba – coba. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana memilih

model yang tepat karena model yang tidak tepat akan mengakibatkan

ketidaktepatan keputusan yang diambil.

3. Pengumpulan data

Setelah permasalahan sudah cukup jelas maka perusahaan harus

mengumpulkan data yang diperlukan.

Sumber data ada 2 yaitu data primer dan data skunder

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi dan wawancara.

4. Analisis Data

Data yang diperlukan sudah dapat dikumpulkan maka akan dianalisis dengan

mempergunakan berbagai model analisis maka akan terdapat berbagai

macam alternative pemecahan masalah yang bisa digunakan sehingga

masalah dapat diselesaikan dengan baik.

5. Rangking alternative

Beberapa alternative yang dihasilkan dalam analisis akan mempunyai

kelebihan dan kekurangan, untuk mengambil keputusan maka sebaiknya

mengadakan pengujian terhadap masing – masing alternative sehingga dapat

diketahui dampak dari alternative dengan begitu akan mempermudah bagi

pembuat keputusan untuk menyusun rangking dari masing – masing

alternative

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 64

6. Pengambil keputusan

Berdasar dari rangking alternative yang telah didapat maka dicoba untuk

dilihat kemungkinan penerapannya,dalam hal ini selayaknya diperhitungkan

juga berbagai macam faktor yang ditimbulkan apabila alternative tersebut

dipergunakan sebagai pemecahan masalah.

Gambar 7.1 Pola Pengambilan Keputusan

Tingkat pengambilan keputusan ada 2 faktor :

1) Sejauh mana keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain.

Semakin besar pengaruh keputusan yan diambil terhadap organisasi atau

peusahaan maka semakin tinggi pula urgensinya

2) Siapa yang mengambil keputusan / tingkat manajemen

Analisis data

Rangking alternatif

Keputusan

Masalah / problem

Penentuan model pemecahan masalah

Pengumpulan data

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 65

Semakin tinggi tingkat manajemen maka semakin tinggi urgensi keputusan

tersebut.

Aspek – aspek pengambilan keputusan

Yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan yaitu :

1. Aspek lingkungan

Lingkungan yang mempengaruhi baik internal dan eksternal bagi seorang

wirausahawan.

Contoh lingkungan internal :

a. Lingkungan dalam organisasi

Latar belakang pendidikan dan teknologi wirausahawan

Ketrampilan manajerial wirausahawan

Keterlibatan dan komitmen anggota

Model komunikasi antar anggota

b. Divisi organisasi

Jenis teknologi yang dimanfaatkan

Interdepensi antar bagian

Konflik antar bagian dalam organisasi

c. Persaman visi dan misi anggota organisasi

Tujuan dan sasaran yan hendak dicapai

Proses peleburan individu kedalam kelompok

Contoh lingkungan eksternal yaitu :

a) Pihak lain yang memanfaatkan out put organisasi

Distributor produk atau jasa

Pemakai akhir produk dan jasa ( konsumen )

b) Hukum yang berlaku

Hukum konstitusi

Hukum adat

c) Komponen teknologi

Perbaikan dan pengembangan produk

Memenuhi kebutuhan teknologi

d) Pesaing bisnis

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 66

e) Keadaan sosial politik

2. Aspek pebuat keputusan

Yaitu orang atau kelompok orang yang akan mengambil keputusan

3. Apek orientasi dalam mengambil keputusan

Dalam mengambil keputusan seorang wirausaha harus bersifat terbuka

terhadap gagasan dan sasaran yang datang dari luar, ada 4 orientasi yaitu :

a. Orientasi penerimaan

b. Orientasi eksploitasi

c. Orientasi penimbunan

d. Orientasi pemasaran

4. Aspek tujuan yang harus dicapai

Pemilihan alternative dalam pengambilan keputusan sangat mendukung pada

tujuan yang hendak dicapai

5. Aspek alternative yang relevan

Situasi dalam mengambil keputusan minimal terdiri dari dua alternative

pilihan. Tetapi diantara pilihan – pilihan tersebut ada yang tidak relevan

artinya pilihan tersebut tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat

memecahkan masalah yang dihadapi.

6. Aspek peringkat alternative

Alternatif – alternative yang tersedia untuk mengambil keputusan harus

diurutkan secara sitematis dari yang paling diinginkan sampai yang paling

kurang diinginkan

Dasar dan teknik membuat keputusan usaha

1. Intuisi

Adalah pembuat keputusan berdasarkan pada penggunaan perasaan orang

yang membuat keputusan tersebut

2. Fakta

3. Pengalaman

4. Ketrampilan

D. Analisis SWOT

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 67

Mengambil keputusan bisa juga dilakukan dengan menganalisis peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal dan juga menganalisis kekuatan dan kelemahan

dari lingkungan internal. Metode yang menganalisis lingkungan eksternal dan

internal dengan metode analisis Swot yaitu menganalisis kekuatan ( Streagth ),

kelemahan ( weakness ), kesempatan atau peluang ( oppottunity ) dan ancaman

(threat )

1. Analisis lingkungan eksternal

Perusahaan untuk mengambil keputusan strategi bisnisnya bisa melakukan

analisis lingkungan eksternal yaitu dengan mengamati kekuatan lingkungan

makro meliputi demografis, ekonomi, politik, hukum, teknologi, social dan

budaya dan juga pelaku lingkungan mikro yang utama yaitu pelanggan, pesing,

saluran distribusi, pemasok yang memperoleh laba di pasar, Dengan begitu

diharapkan perusahaan dapat mengikuti perkembangan dan kecenderungan yang

berlaku sehingga dapat menentukan peluang dan ancaman yang timbul.

a. Peluang/opportunity

Tujuan utama perusahaan mengadakan pengamatan adalah untuk

melihat/menangkap peluang baru. Peluang pemasaran yaitu suatu kebutuhan

dimana perusahaan dapat bergerak dengan memperoleh laba.

KEMUNGKINAN BERHASIL

Tinggi Rendah

D

A Tinggi

Y

A

T

A

R Rendah

I

K

Gambar 7.2 Matrik Peluang

1 3

2 4

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 68

Keterangan :

Peluang yang terbaik adalah pada kotak 1 sehingga manajemen harus

merencanakan untuk mengejar peluang tersebut

Peluang pada kotak 2 dan 3 harus diamati kalau daya tarik atau

kemungkinan suksesnya meningkat maka perlu dipertimbangkan.

Kotak 4 terlalu kecil kalau dipertimbangkan

b. Ancaman ( Threat )

Sebagian perkembangan dalam lingkungan eksternal merupakan ancaman

bagi perusahaan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat

kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan

mengurangi penjualan dan laba.

KEMUNGKINAN TERJADI

Tinggi Rendah

K

E Tinggi

S

E

R

I

U

S Rendah

A

N

Gambar 7.3 Matrik Ancaman

Keterangan :

Kotak 1 : Ancaman Utama

Ancaman yang dapat benar – benar merugikan perusahaan dan kemungkinan

terjadinya besar.

Untuk ancaman seperti ini perusahaan perlu menyiapkan langkah – langkah

penyelamatan yang menjelaskan perubahan yang harus dilakukan perusahaan

menjelang dan selama terjadi ancaman.

1 3

2 4

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 69

Kotak 2 dan 3 tidak perlu rencana penyelamatan namun perlu diamati kalau

menjadi lebih serius.

Kotak 4 sangat kecil dan dapat diabaikan.

Dengan menggambarkan ancaman dan peluang utama yang dihadapi perusahaan

dapat dijabarkan daya tarik keseluruhan ada 4 kemungkinan yaitu :

1) Bisnis ideal

Peluang utamanya besar dan ancaman utamanya kecil

2) Bisnis spekulasi

Peluang utamanya maupun ancaman utamanya besar

3) Bisnis matang

Apabila peluang utama maupun ancaman utamanya kecil

4) Bisnis sulit

Apabila peluangnya kecil dan ancaman utamanya besar

2. Analisis lingkungan internal

Selain mengetahui peluang yang menarik dilingkungan perusahaan juga memiliki

keahlian yang dibutuhkan untuk sukses dalam peluang tersebut. Setiap unit bisnis

perlu dinilai kekuatan dan kelemahan secara periodik yaitu dengan mengkaji

kompetensi pemasaran, keuangan, produksi dan organisasi perusahaan. Setiap

faktor dinilai apakah merupakan kekuatan utama,kekuatan sampingan ,faktor

netral ,kelemahan sampingan atau kelemahan utama. Setiap perusahaan harus

menelaah beberapa proses dasar seperti penciptaan produk baru, bahan baku

sampai barang jadi. Prospek penjualan, pesanan – pesanan sampai uang diterima,

problem pelanggan sampai waktu penyelesaian dst. Setiap proses menciptakan

nilai dan memerlukan kerjasama antar bagian . Kadang – kadang suatu bisnis

gagal bukan karena masing – masing bagiannya tidak memiliki kekuatan yang

dibutuhkan melainkan karena bagian – bagian tidak bekerja sama sebagai tim.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 70

Tabel 7.1 Analisis Kekuatan /Kelemahan

Kekuat

an

Umum

Kekua

tan

sampi

ngan

Netral Kele

maha

n

sampi

ngan

Kele

maha

n

utama

Tinggi Sedan

g

Renda

h

PEMASARAN

Reputasi

Pangsa pasar

Mutu produk

Mutu pelayanan

Efektivitas

penentuan harga

Efektivitas

penyaluran

Efektifitas

promosi

Efektifitas

wiraniaga

Efektifitas

inovasi

Cakupan

wilayah

KEUANGAN

Biaya dan

adanya modal

Alur uang tunai

Stabilitas

keuangan

PRODUKSI

Fasilitas

Skala ekonomi

Kapasitas

Pekerja yang

terampil

Tepat wktu

Kemampuan

teknis

ORGANISASI

Kepemimpinan

yang handal

Karyawan yang

setia

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 71

Wawasan

intrepreneur

Fleksibel /

responsive

E. Resiko Pembuatan Keputusan

Kondisi pembuat keputusan

Ada 3 kondisi yang dihadapi seorang wirausaha yaitu :

1) Kondisi kepastian sepenuhnya

Kondisi ini hampir tidak pernah ditemui.Dalam kondisi ini wirausaha dengan

pasti hasil dari keputusan yang diambilnya karena ia memiliki semua

informasi dan fakta

2) Kondisi ketidakpastian sepenuhnya

Dalam kondisi ini wirausaha sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang

diambilnya.Hal ini mungkin terjadi karena tidak adanya empiris yang

berkaitan dengan keputusan yang diambil tersebut.

3) Kondisi resiko

Terjadi bila wirausaha hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari

keputusan yang diambil jika keputusan tersebut akan dilaksanakan.

Resiko pembuat keputusan

1) Resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam

memecahkan masalah yang terlalu dibuat.

2) Setiap keputusan pasti beresiko positif atau negative

Alat bantu dalam pengambilan keputusan

Ada 2 perangkat popular yang digunakan dalam mengambil keputusan yaitu :

1) Teori probabilitas

Menunjukan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Dengan

bantuan perangkat ini wirausahawan dapat memperkirakan nilai yang

diharapkan untuk tiap – tiap alternative yang dipilih. Dalam bentuk rumus :

EV = I X P

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 72

EV= Expected value ( nilai yang diharapkan )

I = Pendapatan yang dihasilkan

P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan tsb

Contoh

Seorang wirausaha dihadapkan pada alternative A,B dan C yang memberikan

tingkat pendapatan potensial dan probabilitas yang berbeda satu dengan yang

lain. Sebagimana yang terlihat dalam tabel 7.2

Tabel 7.2 Contoh Wirausaha pada alternative A,B dan C yang memberikan tingkat

pendapatan potensial dan probabilitas yang berbeda

Alternatif Pendapatan

potensial ( Rp )

Probabilitas

Pendapatan

Nilai yang

diharapkan ( Rp )

A

B

C

500.000,-

750.000,-

1.000.000,-

0,25

0,20

0,14

125.000,-

150.000,-

140.000,-

I P EV

Pada tabel 7.2 diatas yang paling menguntungkan untuk wirausaha adalah pada

alternative B yang memberkan nilai EV terbesar.

2. Pohon keputusan

Adalah bagian dari tiap – tiap keputusan yang diambil oleh wirausaha. Tiap –

tiap keputusan yang diambil akan melahirkan sebuah kondisi dimana wirausaha

harus mengambil keputusan lagi. Singkatnya sebuah keadaan/kondisi lahir akibat

pengambilan keputusan yang dilakukan sebelumnya.

Contoh : pemilihan fakultas di perguruan tinggi oleh siswa baru lulus SMA.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 73

Dari pohon keputusan tsb dapat kita lihat, bila ia memilih fakultas ekonomi setelah lulus

kemungkinan ia akan bekerja di bank memegang jabatan kepala cabang atau

kemungkinan ia menjadi manajer di perusahaan lain.Jika memilih fakultas pertanian

kemungkinan ia akan bekerja di bank dengan jabatan assisten manajer atau bekerja

sebagai peneliti yang mungkin akan menemukan produk baru yang memiliki keunggulan

dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.

EVALUASI KOMPETENSI 1.7

A. Isilah dengan tepat

1. Sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia

disebut................................................................................................................

2. Keputusan yang diambil pada saat – saat tertentu disebut ……………………

3. Dalam metode pengambilan keputusan dengan metode tradisional lebih didasarkan

pada ……………………………………………………

4. Keputusan tentang riset pemasaran dan teknik termasuk jenis keputusan

…………………………………………………

5. Mangambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional & pikiran,hal ini

merupakan proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada

faktor……………...............................................................................................

6. Mengambil keputusan dengan menganalisis lingkungan eksternal dengan

menggunakan metode ……………………………………………………

7. Peluang maupun ancaman utamanya besar merupakan kemungkinan bisnis.....

8. Ada 2 alat bantu dalam mengambil keputusan yaitu ………………………

9. Menunjukan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian, hal ini teori

pengambilan keputusan ………………………………………………

10. Dampak dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang terlalu

dibuat disebut………………………………………………………

B. Essay

Fakultas Ekonomi

Fakultas Pertanian

Perusahaan Bank Bank Peneliti

Manajer Ka. Cabang Ass. Manajer Penemu

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 74

1. Jelaskan apa yang melatarbelakangi seseorang mengambil keputusan ?

2. Apakah perbedaan metode tradisional dan metode modern dalam mengambil

keputusan rutin ?

3. Bagaimana menilai vital dan tidaknya suatu keputusan berkaitan dengan

pengaruhnya terhadap organisasi secara umum ?

4. Sebutkan 6 langkah proses pengambilan keputusan ?

5. Jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan !

6. Jelaskan pengambilan keputusan berdasarkan metode analisis SWOT !

7. Sebutkan 4 orientasi dalam pengambilan keputusan !

8. Dasar dan teknik apa saja dalam membuat keputusan usaha !

9. Jelaskan 3 kondisi yang dihadapi wirausaha dalam pengambilan keputusan !

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 75

BAB VIII. SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET

Standar kompetensi : Menerapkan jiwa kepemimpinan

Kompetensi dasar :2.1 Sikap pantang menyerah dan ulet

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :

1. Memahami sikap pantang menyeraha dan ulet

2. Menganalisis kekuatan yang dapat membangun kepribadian

A. MENUNJUKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

Suatu usaha tidak akan bisa sukses bila tidak memiliki tujuan (visi dan misi),

pengorganisasian, pemberian pengaruh terhadap perilaku karyawan dan kegiatan guna

mewujudkan tujuan. Kemampuan tersebut adalah kemampuan manajerial dan

kemampuan leadership. Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan manajemen ada pada

cara dan kegiatannya untuk mewujudkan sebuah tujuan.

Manajemen adalah suatu kegiatan , cara dan proses untuk mengorganisasikan,

mempromosikan, merencanakan dan mengendalikan kelompok agar tujuannya

bisa tercapai dengan baik ( manajemen merupakan proses pencapaian tujuan

orhganisasi melalui usaha orang lain)

Manager adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk

mencapai organisasi.

Kepemimpinan adalah kemampuan (seni atau ilmu) dari orang yang berusaha

untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan (seni atau ilmu)

kepemimpinan.

Seorang manajer juga seorang pemimpin, namun seorang pemimpin belum tentu

seorang manager. Keberhasilan kepemimpinan dapat dipengaruhi oleh beberapa sifat

umum berikut ini :

a. Mempunyai kecerdasan

b. Hubungan dengan orang lain / interpersonal

c. Kedewasaan

d. Memotivasi orang lain

e. Sikap dan perilaku

f. Integritas tinggi

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 76

g. Humoris

h. Komitmen tinggi

i. Mampu memberi wewenang

j. Menciptakan rasa aman

k. Tegas dan disiplin

l. Visioner

m. Mengambil resiko

Dalam kamus orang sukses tidak ada istilah pemalas atau mudah menyerah.

Tidak ada orang yang meraih kesuksesan tanpa bekerja keras dan mengatasi seluruh

hambatan yang merintangi jalannya. Pada dasarnya sikap pantangan menyerah dan ulet

wajib dimiliki seorang wirausaha dengan didasari motivasi atau dorongan agar usaha

yang dijalalnkan dapat berhasil atau sukses. Sebagai wirausaha harus memiliki sikap-

sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin

berwirausaha, bukan karena terpaksa. Jadi hakekat sikap pantang menyerah dan ulet

merupakan interaksi dari perilaku positif berikut ini :

1. Perilaku kerja keras

Bekerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah

dengan suatu usaha yang optimal untuk mencapai suatu keuntungan/cita-

cita/prestasi

2. Perilaku keyakinan diri/optimis

Wirausaha selalu percaya pada kemampuannya tidak ragu-ragu dalam bertindak

bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung dalam

berbagai situasi dan ada semacam dorongan optimisme dalam kegiatannya.

3. Perilaku kemauan keras/semangat

Kemauan ibarat mesin yang menggerakkan segala aktivitas diri dalam sebuah

motor atau mobil sehingga bisa beraktivitas sesuai dengan yang diinginkan.

Kemauan yang keras menjadi faktor untuk menggerakkan segala aktivitas, tanpa

kemauan keras usaha kita tidak akan berhasil sesuai yang direncanakan. Dalam

setiap usaha yang akan dijalankan pastilah ada rintangan atau hambatan. Semakin

keinginan kita tinggi, maka hambatan kita semakin besar. Oleh karena itu

kemauan keras penting sekali tertanam dalam diri sendiri agar semua hambatan

dapat diatasi dengan baik. “Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan”.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 77

4. Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa

Ada pepatah “Roma was not built in a day” artinya Roma tidak didirikan dalam

satu hari. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa sesuatu yang besar dimulai dari

kecil, langkah seribu dimulai dari langkah satu dan seterusnya. Setiap langkah

demi langkah membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Tanpa kesabaran segala

sesuatu tidak terwujud atau bahkan sia-sia.

Makna sabar bukan identik dengan lamban, pelan, santai tetapi kesabaran

dimaknai dengan cara atau metode mensikapi permasalahan dengan tegar,

menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan dan memahami langkah apa

yang perlu ditempuh untuk memcahkan kesulitan. Adapun keteguhan dimaknai

sebagai sikap tidak putus asa ketika menghadapi kegagalan.

5. Perilaku selalu ingin maju

Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai

keyakinan yang kuat dalam usahanya. Steven Covey dalam bukunya First

Thing’s First mengungkapkan empat sisi potensi yang dimiliki manusia untuk

maju, yaitu :

a. Self awarenes / sikap mawas diri

b. Councience / mempertajam suara hati

c. Independent will / pandangan yang indpenden

d. Creative imagination / berpikir mengarah kedepan

B. STRATEGI MEMBANGUN SIKAP PANTANG MENYERAH

Untuk memaksimalkan sikap pantang menyerah pada diri seseorang, lebih-lebih

sebagai pembentuk pribadi yang pantang menyerah, tangguh, tahan banting, sabar. Tentu

perlu dibangun pula kebiasaan positif dengan melalui strategi berikut:

a. Jangan mudah menyerah dan mengakui segala macam kelemahan yang ada pada

diri sendiri

b. Memotivas diri sendiri untuk mengembangkan sikap pantang menyerah

c. Optimis terhadap apa yang dilakukan untuk keberhasilan

d. Mengarahkan pada tujuan yang akan dicapai bukan pada hambatan

e. Berani mengambil resiko

f. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan

g. Jangan terpengaruh kegagalan orang lain

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 78

1. Keuletan

Keuletan adalah ciri pribadi yang kuat dan kokoh. Pribadi yang ulet adalah jiwa

yang mampu menumbuhkan rasa cinta dalam kehidupan, kekuatan jiwa yang mampu

menanggung beban berat, melawan kebosanan dan mengalahkan kelelahan dalam setiap

episode perjuangan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan seseorang adalah :

a. Pembawaan

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Lingkungan

d. Pengalaman

e. Motivasi

Keuletan akan didapatkan dengan beberapa tahapan latihan diantaranya adalah :

a. Memulai dengan mencintai apa yang kita kerjakan

b. Mengembangkan sikap optimis

c. Inovatif dalam kerangka kerja

Keuletan bukanlah karakter keturunan atau bawaan sejak lahir, tetapi hasil dari

proses penempaan dan pelatihan diri untuk senantiasa mampu memelihara kondisi

mental jiwa, sehingga senantiasa siap menjalani latihan hidup.

Ada beberpa hal yang perlu diketahui dan dipelajari untuk menumbuhkan

semagat pantang menyerah dan ulet, diantaranya adalah :

a. Kegagalan

Pemikiran bahwa anda tidak bisa sukses tidaklah tepat. Untuk mengetahui hal itu,

coba jawablah pertanyaan berikut ini ;

a. Apakah anda yakin bahwa anda tidak akan pernah meraih kesuksesan ?

b. Benarkah anda tidak punya modal untuk meraih kesuksesan ?

c. Kata siapa anda digariskan menjadi hidup miskin ? buktikan !, ada orang yang

meskipun hidup miskin namun memiliki semnagt tidak mengenal lelah dan

kreatif berhasil menjadi orang sukses.

b. Modal

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 79

Ketika berbicara tentang modal, kita selalu berpikir tentang modal uang yang

besar. Sebenarnya modal uang hanyalah sebagian kecil saja, selain modal uang

masih banyak modal lain yang bisa dipakai untuk memulai menjadi wirausaha,

yaitu :

a. Ide

b. Pengalaman

c. Jaringan

d. Kreativitas

e. Informasi

Sikap pantang menyerah dan ulet ada kaitannya dengan program sistem ganda

atau yang sering disebut dengan magang. Dalam magang tersebut anak didik terkadang

mengalami berbagai masalah dan terkadang peserta didik merasa putus asa dalam

magang. Dalam hal ini sikap pantang menyerah wajib diberikan pada peserta didik agar

tidak mudah putus asa.Adapun yang dimaksud dengan magang adalah ikut belajar dalam

kegiatan usaha atau bisnis kewirausahaan.

Lulusan SMK diharapkan dapat memperoleh pekerjaan,suatu kenyataan yang

perlu direnungkan adalah bahwa kebanyakan para siswa SMK setelah selesai studinya

berperan sebagai buruh pabrik,pegawai dan sebagaianya.Jarang tamatan SMK yang mau

menciptakan serta mengembangkan pekerjaan,maka dari itu magang perlu dilakukan.

Dengan magang diharapkan peserta didik dapat:

Memiliki sikap mental berwirausaha

Memiliki moral yang tinggi

Memiliki keterampilan berwirausaha

Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan

Pada dasarnya sikap pantang menyerah dan ulet wajib dimiliki seorang wirausaha

dan dengan sikap pantang menyerah harus didasari dengan motivasi atau dorongan agar

usaha yang dijalankan dapat berhasil.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 80

BAB IX. MENGELOLA KONFLIK

Standar kompetensi : Menerapkan jiwa kepemimpinan

Kompetensi dasar :2.2 Mengelola konflik

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu :

1. Menganalisis penyebab munjulnya konflik dalam diri karyawan

2. Mencari cara mengatasi konflik

3. Menerapkan metode pengelolaan konflik

A. PENGERTIAN KONFLIK

Dalam berwirausaha dengan memotivasi sikap pantang menyerah dan ulet maka

peserta didik juga akan dapat mengetahui bagaimana konflik yang terjadi pada diri

seorang wirausaha.Berikut ini akan dijabarkan pengertian dari Konflik dan bagaimana

mengelola konflik tersebut.

Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua

pihak atau atau lebih. Dalam organisasi, konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara

dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan

bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan kerja dan atau

karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau

persepsi.

Sedangkan menurut Luthans (1981), konflik adalah yamg ditimbulkan oleh

adanya kekuatan yang saling bertentangan.Kekuatan-kekuatan ini menjadi bersumber

pada keinginan manusia.Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah

yaitu perbedaan pendapat,persaingan dan permusuhan.

Dengan adanya suatu perbedaan tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Sumber

dari konflik merupakan suatu adanya perbedaan keinginan,maka perbedaan pendapat

tidak selalu berati konflik.Dalam dunia usaha, persaingan sangat erat hubungannya

dengan konflik karena dalam persaingan usaha terdapat banyak pihak yang

menginginkan hal yang sama namun pada akhirnya, tidak semuanya dapat tercapai.

B. JENIS-JENIS KONFLIK

Dalam organisasi dapat dibedakan adanya 5 (lima) jenis konflik, yaitu :

1. Konflik dalam diri induvidu

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 81

Konflik yang terjadi bila seorang induvidu menghadapi ketidakpastian tentang

pekerjaan yang harus ia laksanakan, bila dari berbagai pekerjaan saling

bertentangan, atau bila harus melakukan pekerjaan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar induvidu dalam suatu organisasi

Konflik ini biasanya terjadi akibat perbedaan kepribadian maupun perbedaan

peranan misal antara atasan dan bawahan.

3. Konflik antar induvidu dan kelompok

Konflik ini terjadi bila ada seorang induvidu harus berhadapan dengan tekanan

untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok mereka. Misal pengucilan

oleh kelompok karena tidak mau mengikuti keinginan anggota kelompok yang

lain.

4. Konflik antar kelompok dalam suatu organisasi

Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.

5. Konflik antar organisasi

6. Konflik ini terjadi karena adanya persaingan antar organisasi.

Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel menjelaskan bahwa konflik dapat

digolongkan sebagai berikut:

1. Konflik Intrapersonal

Adalah konflik yang terdapat dalam diri seseorang,konflik ini terjadi ketika jika

pada suatu waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak

mungkin dipenuhi sekaligus.

Ada tiga macam bentuk konflik Intrapersonal yaitu:

a. Konflik Pendekatan-Pendekatan,contohnya orang yang dihadapkan pada dua

pilihan yang sama-sama menarik

b. Konflik Pendekatan-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada dua

pilihan yang sama menyulitkan

c. Konflik Penghindaran-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada

suatu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif

2. Konflik Interpersonal

Adalah suatu pertentangan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain

karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan,konflik ini biasa terjadi

antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 82

Dalam bidang usaha,hal ini dapat terjadi ketika suatu usaha yang telah

berkembang dan melibatkan beberapa karyawan yang terlibat di dalamnya

konflik interpersonal.

3. Konflik Antar Individu dan Kelompok.

Seorang pemimpin begitu juga wirausaha (yang pada akhirnya bisa menjadi

pemimpin perusahaan) mau tidak mau, suka tidak suka suatu ketika akan

berhadapan dengan konflik. Hal ini terjadi karena pemimpin ataupun wirausaha

pada akhirnya akan berhubungan dengan banyak orang sebagai pengikut atau

karyawan dimana mereka masing-masing memiliki ambisi dan kepentingan yang

bermacam-macam dan tidak menutup kemungkinan ambisi dan kepentingan itu

akan saling bersinggungan sehingga berpotensi terjadinya konflik yang

berdampak buruk bagi organisasi atau perusahaan. Atau bahkan bisa juga konflik

sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu misalnya : untuk merangsang

dinamika organisasi, dll.

Sehingga dapat dikatakan konflik suatu ketika bisa menghancurkan tetapi bisa

juga mendorong kemajuan dan perkembangan organisasi. Kita semua pasti ingin agar

organisasi termasuk perusahaan dapat maju dan berkembang, oleh karena itu, perlu ada

penanganan konflik secara benar sehingga konflik tidak menghancurkan tetapi

memajukan dan mengembangkan organisasi ataupun perusahaan.

C. METODE PENGELOLAAN KONFLIK

1. Metode Stimulasi Konflik

Metode ini sebaiknya diterapkan pada situasi konflik yang terlalu rendah. Konflik

yang terlalu rendah mengakibatkan bawahan takut berinisiatif dan menjadi pasif

sehingga kejadian-kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang

bekerja lebih baik diabaikan, masing-masing saling bertoleransi terhadap kelemahan dan

kejelekan pelaksanaan kerja. Kondisi ini bagi organisasi menjadi sangat tidak

menguntungkan karena organisasi akan mengalami stagnasi atau tidak terjadi dinamika

sehingga tidak akan terjadi perubahan dan kemajuan organisasi.

Dalam kondisi yang demikian ini sebaiknya pimpinan perlu merangsang timbulnya

persaingan dan konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan sehingga masing-

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 83

masing akan termotivasi untuk mencapai lebih dari yang lain. Implementasi dari metode

ini bisa dilakukan melalui :

1. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok

2. Reorganisasi

3. Penawaran bonus, insentif dan penghargaan untuk mendorong terjadinya

persaingan antar induvidu ataupun kelompok.

4. Pemilihan staf pimpinan yang tepat.

5. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.

2. Metode Pengurangan Konflik

Metode ini merupakan metode yang paling banyak dipakai karena pada

umumnya pimpinan cenderung menekan terjadinya antagonisme atau pertentangan yang

ditimbulkan oleh konflik. Penerapan metode ini lebih mengarah pada pengelolaan tingkat

konflik melalui pendinginan suasana tetapi tidak menangani masalah yang semula

menimbulkan konflik. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik adalah :

1. Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa

diterima kedua kelompok.

2. Mempersatukan semua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman

atau musuh yang sama.

3. Metode Penyelesaian Konflik

Metode ini menekankan pada upaya-upaya untuk mempengaruhi pihak-pihak

yang bertentangan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

Metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antara lain:

1. Dominasi dan penekanan, yang dapat dilakukan dengan :

a. Kekerasan, yang bersifat penekanan otokratis

b. Penenangan

c. Penghindaran, pimpinan menghindar untuk mengambil sikap tegas.

d. Aturan mayoritas, dilakukan melalui pemungutan suara yang adil.

2. Kompromi

Kompromi dilakukan untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh

masing-masing pihak yang bertentangan. Bentuk-bentuk kompromi antara lain:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 84

a. Pemisahan (pihak yang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai

persetujuan)

b. Perwasitan (melibatkan pihak ketiga untuk memberikan pendapat sekaligus

penengah)

c. Kembali ke peraturan yang berlaku

d. Penyuapan (salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk

tercapainya penyelesaian konflik)

Catatan : tidak semua bentuk kompromi dapat memuaskan pihak-pihak yang

bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatif.

3. Pemecahan masalah integratif

Dengan metode ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan

masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan

masalah, diharapkan mereka yang bertentangan secara bersama-sama mencoba

untuk memecahkan masalah yang timbul diantara mereka. Disamping untuk

mencari kompromi, mereka secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian

yang dapat diterima oleh semua pihak. Peran pimpinan dalam hal ini adalah

mendorong mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan

pertukaran gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian

penyelesaian yang optimal supaya tercapai penyelesaian yang integratif.

Metode yang dapat digunakan untuk penyelesaian konflik secara integratif :

a. Konsensus

Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan bertemu bersama untuk

mencari penyelesaian terbaik atas masalah mereka dan bukan untuk mencari

kemenangan salah satu pihak.

b. Konfrontasi

Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan saling berhadapan

menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain untuk menemukan

penyelesaian secara rasionil.

c. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi yang disetujui bersama.

Konflik tidak selalu harus dihindari, karena tidak selalu konflik itu membawa

efek negatif,berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan

ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun organisasi.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 85

Sebab-sebab terjadinya konflik dalam berwirausaha sangatlah beragam,diantaranya

organisasi dalam berwirausaha,praktek hubungan manusia yang kurang seimbang,

konflik batin perorangan.

Pada dasarnya konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu

pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola.

Apabila tingkat konflik terlalu rendah, maka organisasi akan mengalami stagnasi.

Apabila tingkat konflik berada pada tingkat yang optimal (fungsional), maka prestasi

kerja organisasi akan maksimum dan menjadi dinamis. Sedangkan apabila tingkat

konflik terlalu tinggi atau berlebihan, maka akan menimbulkan kekacauan dan

perpecahan sehingga membahayakan kelangsungan hidup organisasi.

“Konflik dalam organisasi mempunyai 2 potensi yaitu merusak dan mendorong

kemajuan. Oleh karena itu, konflik harus dikelola dengan baik untuk mendorong

kemajuan”.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 86

BAB X. MEMBANGUN VISI DAN MISI USAHA

Standar kompetensi : Menerapkan jiwa kepemimpinan

Kompetensi dasar :2.3 Membangun visi dan misi usaha

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:

1. Menyusun visi perusahaan

2. Menyusun misi perusahaan

3. Menyusun tujuan dan sasaran perusahaan

A. MENYUSUN VISI PERUSAHAAN

Seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi, menggerakkan dan menjadi

panutan bagi pengikutnya, maka dia harus memiliki gambaran masa depan berikut

bagaimana mencapainya yang terkonsep secara baik yang biasanya dituangkan dalam

bentuk visi dan misi. Begitu pula seorang wirausaha (yang pada akhirnya bisa juga

menjadi pemimpin) hendaknya memiliki visi dan misi, minimal untuk mengarahkan dan

menggerakkan diri sendiri (yang dalam perkembangannya untuk perusahaan) sehingga

mampu meraih keberhasilan dalam bisnis. Untuk itu, bagian ini akan membahas

mengenai apa dan bagaimana visi dan misi terutama untuk usaha atau perusahaan.

1. Pengertian Visi

Visi dapat didefinisikan sebagai pandangan atau gambaran jauh kedepan kearah

mana tujuan dan kegiatan akan dibawa. Visi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu

(cita-cita) yang ideal yang akan dicapai. Sedangan visi perusahaan dapat didefinisikan

sebagai pernyataan singkat, padat dan memberi inspirasi untuk menjadikan perusahaan

menjadi seperti apa dan untuk mencapai kemajuan seperti apa dimasa datang.

2. Tujuan Penetapan Visi Perusahaan

Bagi organisasi ataupun perusahaan visi memegang peranan yang sangat penting

karena visi itu akan menggerakkan dan selalu menciptakan peluang untuk berbuat

sehingga dapat melahirkan perubahan atau dinamika kearah yang lebih baik.

Bagi perusahaan penetapan visi bertujuan untuk :

a. mencerminkan sesuatu yang akan dicapai organisasi / perusahaan

b. memiliki orientasi pada masa depan organisasi / perusahaan.

c. menimbulkan kpmitmen tinggi dan seluruh jajaran dan lingkungan organisasi /

perusahaan.

d. menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi / perusahaan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 87

3. Kriteria Penetapan Visi Perusahaan

Agar visi lebih bermakna bagi organisasi atau perusahaan, maka dalam penetapan

visi sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.

b. dapat dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.

c. berwawasan jangka panjang.

d. memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi / perusahaan.

e. memungkinkan pencapaian tujuan organisasi / perusahaan

f. terpusat pada organisasi / perusahaan agar dapat beroperasi.

Contoh visi :

Visi dari PT Grundfos Pompa

Ingin dipandang oleh para customernya sebagai perusahaan berkualitas yang

merupakan produsen, supplier dan partner bisnis pompa berkualitas tinggi.

Visi dari Indosat IM2

Menjadi pemimpin pasar di bidang Internet dan Multimedia, dengan menawarkan

kualitas terbaik, kepuasan pelanggan, solusi bagi e-business, dan jasa e-lifestyle

di Indonesia dan seluruh penjuru dunia.

B. MENYUSUN MISI PERUSAHAAN

1. Pengertian Misi

Misi adalah tindakan atau pengarahan langkah untuk merealisasikan visi. Misi

berfungsi sebagai upaya mewujudkan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti,

didukung, dan dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi, setiap induvidu,

organisasi ataupun perusahaan harus mempunyai misi yang jelas dan relevan dengan visi

yang telah ditetapkan.

2. Perumusan Misi Perusahaan

Perumusan misi dalam organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan cara

berikut ini :

a. melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pegawai perusahaan,

masyarakat, mitra kerja, akademisi dan birokrasi.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 88

b. menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada agar

memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatan dengan lebih baik dan biaya

efisien.

c. menilai lingkungan yang berfungsi untuk menentukan apakah misi organisasi

perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan antara lain:

a. produk / jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.

b. kualitas produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.

c. produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.

d. calon konsumen yang akan dilayani.

Contoh misi :

Misi dari PT Grundfos Pompa

Kami akan senantiasa berusaha menjadi perusahaan terdepan yang mampu

memberikan pelayanan dan solusi berkualitas tinggi untuk menyediakan pumps

dan pumping system. Dengan Branding, Service Excellence dan Quality

Organization sebagai primary offers, kami memposisikan produk, solusi dan

pelayanan kami pada market segmen menengah ke atas. Dalam rangka untuk

selalu bisa merespon ekspektasi customer yang terus meningkat, kami

menghargai dan mengakui pentingnya proses pembelajaran (learning) yang

melibatkan customer, karyawan, supplier dan masyarakat.

Misi dari Indosat IM2

Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan,

dan karyawan) dan memberikan landasan pengetahuan bagi generasi masyarakat

Indonesia yang selanjutnya.

C. PENGEMBANGAN VISI DAN MISI

Sesuai dengan penjabaran diatas bahwa visi dan misi adalah berbeda. Perbedaan

visi dan misi secara sederhana dapat dikatakan bahwa misi adalah apa yang terbaik yang

dilakukan setiap hari sedangkan visi adalah seperti apa kondisi masa depan dengan

menjalankan misi. Dalam penyusunannya, visi untuk perusahaan baru atau usaha kecil

menguraikan tujuan pada tingkat tinggi dan hendaknya sesuai dengan tujuan dari pendiri

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 89

bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa visi hendaknya menyatakan gambaran

lengkap tentang bisnis yang diinginkan oleh pendirinya seperti pertumbuhan bisnis, nilai-

nilai yang diperjuangkan, pekerja, kontribusinya terhadap lingkungan masyarakat dsb.

Pengembangan visi biasanya bertumpu pada kecenderungan perubahan yang diharapkan

terjadi atas permasalahan tersebut.

Sedangkan misi hendaknya berupa pernyataan tentang strategi bisnis yang

digunakan dan dikembangkan berdasarkan prespektif pelanggan serta hendaknya sesuai

dengan visi bisnisnya. Misi yang baik hendaknya merupakan jawaban atas tiga

pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang dilakukan ?

Pertanyaan ini bukan semata-mata menjawab apa yang akan ditawarkan secara fisik

kepada para pelanggan tetapi kebutuhan apa (kebutuhan sebenarnya dan atau kebutuhan

psikologis) yang akan terpuaskan kalau pelanggan membeli produk atau jasa yang

ditawarkan. Masalahnya pada saat memutuskan membeli suatu produk, para pelanggan

memiliki banyak alasan seperti pertimbangan ekonomis, logistik dan faktor emosi. Oleh

karena itu, dalam mengembangkan misi selain melalui ujud fiksi produk dapat juga

diarahkan pada faktor non-fisik seperti : faktor ekonomis, emosi, psikologis dll.

2. Bagaimana melakukannya ?

Pertanyaan ini lebih menekankan pada persoalan teknis dari bisnis. Jawaban atas

pertanyaan ini hendaknya menyertakan produk atau jasa secara fisik dan bagaimana

dijual dan dikirim kepada pelanggan serta hendaknya sesuai dengan kebutuhan mana

yang akan terpuaskan dengan membeli produk atau jasa tersebut.

3. Untuk siapa melakukannya ?

Jawaban atas pertanyaan ini sangat vital karena akan sangat membantu dalam fokus

pemasarannya. Perlu disadari bahwa tidak setiap orang merupakan pembeli potensial

karena mereka akan dibatasi oleh faktor demografi dan geografi. Oleh karena itu pada

saat penyusunannya akan baik bila ditetapkan dahulu karakteristik demografis (umur,

pendapatan dll.) dan geografis terhadap pasar yang akan dimasuki sehingga untuk

pengembangannya bisa dilakukan melalui penambahan kelompok pelanggan atau

perluasan area pemasarannya.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 90

Pertimbangan selanjutnya dalam penyusunan misi bahwa banyak bisnis yang

akan mempunyai banyak kelompok pelanggan yang membeli dengan berbagai alasan.

Dalam kasus ini, satu misi dapat menjawab masing-masing pertanyaan untuk masing-

masing kelompok pelanggan sehingga misi dalam konteks yang lebih luas dapat

dikembangkan. Misi hendaknya jangan membelenggu perkembangan bisnis karenanya

apabila kondisi persaingan mengalami perubahan, maka misi perlu diubah dan

disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Tugas :

Misalkan Anda berkeinginan untuk berwirausaha coba buat: Visi dan Misi Anda.

Ketentuan:

Visi dan misi disesuaikan kondisi Anda sebagai seorang wirausaha dan usaha

Anda.

Usaha yang digunakan sebagai dasar bebas.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 91

BAB XI. MENGANALISIS PELUANG USAHA

Standar kompetensi : Merencanakan usaha kecil/mikro

Kompetensi dasar : 3.1 Menganalisis peluang usaha

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:

1. Mengambil risiko dalam peluang usaha

2. Mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha

3. Mengembangkan ide dan peluang usaha

4. Menggali peluang usaha

5. Mengidentifikasi peluang usaha

6. Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif

A. Kemampuan Mengambil Resiko dalam Peluang Usaha

Wirausaha harus mau dan mampu mengambil resiko yang telah diperhitungkan

dengan matang dan selanjutnya resiko usaha dapat di identifikasikasi sebagai berikut :

1) Keahlian mengambil resiko dalam usaha

2) Resiko yang diambil sebelumnya

3) Resiko pertengahan usaha

4) Resiko dan inisiatif dalam usaha

5) Resiko usaha yang diasuransikan

6) Resiko usaha yang tidak diasuransikan

7) Resiko dalam persaingan usaha

8) Resiko dalam keuangan usaha

9) Resiko dalam pemasaran produk

Kemampuan wirausaha di dalam mengambil resiko akan ditingkatkan oleh :

1) Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses

2) Kemampuan menghadapi situasi resiko menurut tujuan usaha/bisnis

3) Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis

4) Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha/bisnisnya

Prosedur-prosedur untuk menganalisis sebuah situasi resiko didalam usaha/bisnis,

sebagai berikut :

1) Tujuan dan sasaran usaha

Dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan mantap atau tidak ada

pertumbuhan sama sekali.

2) Meneliti alternatif resiko

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 92

Langkahnya adalah mengadakan survey atas berbagai alternatif yang harus ditentukan

secara terperinci, sehingga semua biaya usaha/bisnis dapat ditelaah secara benar dan

obyektif.

3) Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif

4) Taksiran resiko usaha

Tugas wirausaha di dalam pengambilan resiko adalah sebagai berikut :

a) Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang

b) Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen

c) Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen

d) Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil

5) Mengumpulkan informasi usaha

6) Mengurangi resiko usaha

Unsur-unsur dalam mengurangi resiko usaha yaitu :

a) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan

perusahaan.

b) Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan

strategi usaha.

c) Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan

di dalam lingkungan usahanya.

d) Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha

demi keuntungan .

B. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

Agar dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mendapatkan hasil yang

maksimal, maka seorang wirausahawan harus dapat berpikir positif dan kreatif dengan

cara :

1. Optimis artinya keyakinan bahwa usaha yang dijalankan dapat dilaksanakan

2. Mau menerima ide-ide baru di dalam dunia usaha atu bisnis

3. Adanya kemauan menerima kritik dan saran dari berbagai pihak

4. Berani mengambil resiko

5. Bersemangat tinggi dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan

6. Bekerja keras dan disiplin

Keberhasilan suatu usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 93

1. Faktor manusia

2. Faktor keuangan

3. Faktor organisasi

4. Faktor permodalan

5. Faktor perencanaan

6. Faktor menejemen

7. Faktor pajak dan asuransi

8. Faktor fasilitas pemerintah

Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan

sebagai berikut :

1. Keyakinan yang kuat dalam berusaha

2. Sikap mental yang positif dalam berusaha

3. Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri

4. Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan

5. Inovatif dan kreatif

6. Keunggulan dalam menjalankan usaha

7. Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha

8. Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien

9. Pengembangan diri

10. Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan

Ada delapan anak tangga yang dapat digunakan oleh seorang wirausaha untuk mencapai

puncak karier dan mengembangkan profesinya :

1. Mau bekerja keras

2. Bekerjasama dengan orang lain

3. Penampilan yang baik

4. Yakin

5. Pandai membuat keputusan

6. Mau menambah ilmu pengetahuan

7. Ambisi untuk maju

8. Pandai berkomunikasi

Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan yaitu kegagalan dan keberhasilan.

Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang

mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 94

kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan

pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan berusaha

bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya

setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi

kegagalan serupa.

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha

2. Kurang berambisi

3. Tidak disiplin

4. Pendidikan yang tidak cukup

5. Sikap selalu menunda-nunda

6. Kesehatan terganggu

7. Kurang tekun

8. Kepribadian yang negatife

9. Tidak jujur

10. Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

C. Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha

1. Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha

Seorang wirausaha sebenarnya mempunyai kemampuan mengembangkan ide dan

peluang usaha secara kreatif, sistematis, dan logis demi untuk memperkecil resiko

usahanya. Untuk membentuk proses pengembangan ide, wirausaha didalam

perusahaannya perlu memberikan kebebasan dan dorongan kepada karyawannya, agar

mereka berani mengembangkan ide-ide dan peluang usahanya.

Untuk itu wirausaha perlu memberikan kebijaksanaan yang akan membantu para

karyawan yang mempunyai inovasi dan kreativitas yang tinggi. Adapun cara wirausaha

dalam mengembangkan ide dan peluang usaha pada produk atau jasa untuk memperkecil

resiko usahanya, yaitu sebagai berikut :

a. Pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen

b. Pembuatan produk atau jasa yang dapat memenangkan permainan

c. Pembuatan dan mendayagunakan sumber-sumber produksi

d. Mencegah konsumen dari kebosanan dalam pembelian dan penggunaan produk.

e. Pembuatan desain, model, corak, warna produk yang disenangi konsumen

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 95

2. Langkah-langkah pengembangan ide dan peluang usaha

Untuk mengurangi adanya resiko di dalam pengembangan ide usahanya, ada cara

untuk mengatasinya yaitu sebagai berikut :

a. Menguraikan pengembangan ide dan peluang usahanya kepada para karyawan di

dalam perusahaan

b. Memilih tempat dan waktu yang tepat untuk mengemukakan ide pengembangan

usahanya kepada para karyawannya

c. Mengemukakan ide pengembangan usaha setahap demi setahap kepada para karyawan

di dalam perusahaan

Selanjutnya agar wirausaha lebih memahaminya, dibawah ini dimut langkah-

langkah cara pengembangan ide dan peluang usaha demi memperkecil resiko usaha.

a. Langkah pertama tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha tersebut.

b. Langkah kedua tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha tersebut.

c. Langkah ketiga upayakan agar setiap karyawan di dalam perusahaan memahami

pengembangan ide usaha tersebut.

d. Langkah keempat coba buat dan laksanakan sitem pencatatan prestasi pengembangan

ide usaha tersebut.

e. Langkah kelima berikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi pengembangan

ide usaha menjadi obsesi.

f. Langkah keenam upayakan agar para karyawan perusahaan, memahami perannya dan

berikan kesempatan untuk terlibat dalam pengembangan ide usaha dalam peningkatan

prestasi perusahaan.

Sukses usaha atau bisnis wirausaha sebenarnya tergantung pada pemanfaatan

peluang usaha, sumberdaya uang, pengembangan ide, para pelanggan, dan waktu yang

digunakannya. Begitu juga di dalam proses manajemen usaha yang wirausaha jalankan

didalam pengembangan ide usahanya, meliputi :

a. Strategi usahanya

b. Pengelolaan orang dan pemanfaatan peluang usahanya

Untuk mengembangkan ide usaha, diperlukan adanya fakta, data, dan angka.

Fakta, data, dan angka untuk strategi usaha, akan memungkinkan wirausaha untuk

mengambil keputusan mengenai pengembangan ide dan pemanfaatan peluang usahanya

dalam rangka memperkecil resiko usahanya, antara lain adanya :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 96

a. Pengembangan usaha

b. Penambahan pengembangan produk atau jasa

c. Perluasan dan peningkatan saluran penjualan

d. Perluasan dan penambahan pabrik

e. Peningkatan manfaat produk atau jasa dan modelnya diminati konsumen.

D. Menggali Peluang Usaha

Cara mengidentifikasi peluang usaha dan bisnis yang ada dapat dicari dengan

bekerja keras, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri. Peluang usaha akan

membuahkan hasil yang memuaskan apabila digali dengan baik. Untuk menggali kreatif

diantaranya :

1) Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan

2) Harus menerima gagasan-gagasan baru dalam dunia usaha dan bisnis

3) Harus bertanya kepada diri sendiri

4) Harus mendengarkan saran-saran orang lain

5) Harus mempunyai etos kerja yang tinggi

6) Pandai berkomunikasi

E. Mengidentifikasi Peluang Usaha

Seorang wirausaha yang kreatif, sebelum memulai jenis usaha, akan mengetahui dan

mempelajari jenis-jenis usaha yang akan diketahui. Dengan begitu akan diperoleh

gambaran, sehingga akan menjamin proses pencapaian tujuan.

Mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan menyimak bidang hasil

usaha pokok yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia, keuangan,

sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengembangan usaha.

Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :

1) Belajar ilmu menejemen usaha

2) Meminta jasa konsultasi manejemen

3) Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha

Dengan tersedianya informasi ekstern dan informasi intern, maka wirausahawan

dapat mengetahui :

1) Di mana ada peluang ( opportunity )

2) Apa saja yang mengancam usaha ( threat )

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 97

3) Adakah kelemahan yang dapat mendukung usaha untuk mencapai sasaran

4) Apakah kelemahan ( weakness ) yang membatasi atau menghambat kemampuan

mencapai sasaran

F. Pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif

a. Mengembangkan kreatifitas dalam usaha

Kreatifitas adalah kemampuansebuah proses yang dapat dikembangkan dan

ditingkatkan. Kemampuan dan bakat wirausahawan adalah merupakan dasar, serta

ditambah ilmu pengetahuan di dalam mengembangkan kretifitasnya.

b. Mengembangkan inovatif dalam usaha

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya

produk/jasa ke arah yang lebih baik produktif.

Tugas

Cobalah amati peluang usaha yang ada dilingkungan anda !

Evaluasi

1. Sebutkan 3 (tiga) cara mengidentifikasi peluanng usaha atau bisnis !

2. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan keberhasilan usaha !

3. Sebutkanlah kegagalan-kegagalan dalam usaha !

4. Bagaimana cara wirausaha mengembangkan ide dan peluang usahanya dalam hal

produk?

5. Bagaimana cara wirausaha mengatasi resiko dalam pengembangan ide dan peluang

usahanya ?

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 98

BAB XII. MENGANALISIS ASPEK-ASPEK PERENCANAAN USAHA

Standar kompetensi : Merencanakan usaha kecil/mikro

Kompetensi dasar : 3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:

1. Mendeskripsikan organisasi usaha

2. Mengidentifikasi bentuk dan gagasan operasi produksi

3. Menyusun surat izin usaha

4. Pencatatan transaksi keuangan

A. ORGANISASI USAHA

1. Pengertian Organisasi Usaha

Organisasi usaha sederhana adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya

berskala kecil, dilakukan oleh masyarakat dengan modal relatif kecil dan dikelola dengan

manajemen yang sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis baik perdagangan barang

dan jasa maupun industri.

Peranan organisasi penting dalam kegiatan perekonomian karena ikut memberikan

sumbangan berupa upaya memproduksi atau mendekatkan barang dan jasa kepada

masyarakat. Oleh karena itu pemerintahan merasa perlu untuk meningkatkan peranan

usaha kecil meliputi :

a. Pembentukan dan peningkatan produk nasional.

b. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha.

c. Peningkatan ekspor.

d. Produk barang dan jasa daerah.

e. Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

2. Tujuan dan Sasaran Usaha

Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh

perusahaan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pendapatan

target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.

Adapun penetapan tujuan perusahaan adalah :

a. Untuk mencapai keberhasilan usaha

b. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan lain

c. Untuk melakukan merger dengan perusahaan lain

d. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerjasama.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 99

e. Menjamin adanya fokus dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan.

Oleh karena itu wirausahawan harus dapat memudahkan tujuan utama

perusahaannya menjadi tujuan-­tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran.

Penentuan sasaran anda strategi yang dilakukan wirausahawan selalu memperhatikan

kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan atau secara konvensional didahului

adanya analisis SWOT. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha,

sebaiknya perusahaan memiliki hal-hal sebagai berikut:

a. Kesempatan menghasilkan laba

b. Kedudukan pasar

c. Sumber daya manusia

d. Pengembangan usaha

e. Sumber daya keuangan

f. Sarana kerja

g. Tanggung jawab sosial.

3. Bentuk-bentuk badan usaha

Dalam memilih bentuk badan usaha harus mempertimbangkan antara lain :

Jenis usaha apa yang akan dipilih, berapa modal yang tersedia, bagaimana rencana

pertambahan modal, bagaimana cara pembagian laba, bagaimana penentuan tanggung

jawab perusahaan dan berapa jangka waktu berdirinya perusahaan.

Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan,

sedangkan perusahaan adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang

dan jasa. Badan usaha mempunyai fungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi

perusahaan, sementara perusahaan merupakan alat bagi badan usaha dalam mencari

keuntungan

a. Badan usaha menurut lapangan usahanya :

1) Badan usaha agraris

2) Badan usaha ekstraktif

3) Badan usaha industri

4) Badan udaha perdagangan

5) Badan usaha jasa

b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya :

1) Badan usaha milik negara, yaitu

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 100

a) Perusahaan jawabatan (Perjan)

b) Perusahaan umum (perum)

c) Perusahaan perseroan (Persero)

2) Badan usaha swasta, dibedakan

a) Swasta asing

b) Swasta nasional

3) Badan usaha milik campuran (swasta dan negara)

a. Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga kerja dan mesin :

1) Badan usaha padat modal

2) Badan usaha padat karya

b. Badan usaha berdasarkan bentuk hukumnya.

1) Perusahaan Perorangan

Bentuk usaha ini paling sederhana dan paling mudah mengorganisasikannya, dan

pemiliknya hanya satu orang. Pengelolaannya dipegang pemilik sendiri, dan keuntungan

atau kerugiannya ditanggung sendiri pula. Orang lain boleh saja mengikut sertakan

hartanya dengan mendapatkan imbalan tetap atau laba tertentu sesuai dengan perjanjian,

tetapi pengelolaannya tetap di tangan pemilik.

Di samping itu, pemiliknya juga bebas untuk mendirikan atau menutup usahanya.

Biasanya usaha semacam ini akan berhenti segera, setelah pemilik meninggal dunia.

Perusahaan perorangan dapat dimintakan izin secara resmi dengan membayar biaya

perizinan. Dengan demikian perusahaan akan mendapat hak-hak keringanan pajak yang

berbeda dengan pajak pendapatan atau pajak kekayaan pribadi.

Unsur kebaikan perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:

a. Cara mendirikan mudah dan mudah, organisasinya sangat sederhana dan luwes,

rahasia perusahaan terjamin, dan pajaknya ringan.

b. Putusan-putusan dapat segera diambil sesuai keadaan.

c. Seluruh keuntungan dapat dimiliki sendiri oleh pemilik.

Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :

a. Sulit mendapatkan pinjaman untuk menambah modal dan perluasan usaha,

terutama jika jumlahnya besar.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 101

b. Tidak ada batas antar amilik pribadi dengan milik perusahaan sehingga jika utang

perusahaan tidak dapat dipenuhi, maka kekayaan pribadi ikut menjadi

tanggungan. Sebaliknya, kekayaan perusahaan ikut menjadi tanggungan utang-

utang pribadi.

2) Perusahaan Firma

Bila dua orang atau lebih bersedia mengumpulkan kekayaannya (uang, tenaga,

sarana, keahlian, dll) dan ingin melakukan usaha yang disepakati, maka mereka dapat

membentuk firma. Setiap anggota firma dapat melakukan sendiri usahanya. Atas nama

firma dan semua keuntungan maupun kerugian menjadi tanggungan semua anggota

firma.

Untuk mendirikan firma biasanya harus membuat buku akta autentik, yaitu surat

yang dibuat dimuka pejabat umum yang berwenang atau oleh pejabat umum yang

berwenang misalnya notaris. Kemudian akta itu didaftarkan ke Panitera Pengadilan

negeri dan dimuat dalam Berita Negara. Dalam akta pendiriannya yang juga merupakan

Anggaran Dasar (AD)nya biasanya dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak, maka

pembagian laba dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.

Unsur kebaikan bentuk usaha firma adalah sebagai berikut :

a. Lebih mudah mendapatkan pinjaman modal tanaman karena semua kekayaan

pribadi seluruh anggota dijadikan tanggungan.

b. Anggota-anggotanya biasanya lebih saling mengenal dan mempercayai.

Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :

a. Tidak ada batas antara harta pribadi dengan harta firma.

b. Kesalahan salah seorang anggota menjadi tanggungjawab seluruh anggota firma.

c. Jika terjadi perselisihan akan menyulitkan dan sering berakhir dengan pembubaran

firma.

3) Perusahaan Komanditer (CV)

Comandditaire Vennootschap (CV) adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua

orang atau lebih. Dalam CV ada dua anggota yaitu :

a) Anggota aktif

Adalah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta pribadinya.

b) Anggota pasif

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 102

Adalah anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi tidak melibatkan harta

pribadinya hingga tidak berhak mencampuri mengelolaan perusahaan.

Untuk mendirikan CV, diharuskan membuat suatu akta resmi di muka pejabat

negara (akta notaris). Dalam akta ini dicantumkan nama-nama anggota aktif dan nama-

nama anggota pasifnya.

Unsur kebaikan CV adalah sebagai berikut :

a. Tambahan modal agak mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi anggota

aktif dapat dijadikan tanggungan.

b. Kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa melibatkan seluruh

kekayaan pribadinya, yaitu menjadi anggota pasif.

Unsur kelemahan bentuk usaha ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi anggita pasif tidak diperbolehkan mencampuri kebijaksanaan perusahaan dan

pengelolaannya.

b. Bagi anggota aktif harta pribadinya ikut menjadi tanggungan atas utang-utang

perusahaan.

c. Ada kemungkinan terjadinya ketidak jujuran anggota aktif terhadap anggota pasif.

4) Perseroan Terbatas (PT)

Merupakan bentuk usaha yang anggotanya terdiri atas dua orang atau lebih dan

secara formal diatur undang-undang, ruang lingkup dan kegiatannya telah ditentukan

dalam piagam yang diresmikan dalam Lembaran Negara. Untuk mendirikannya

dibutuhkan akta notaris dan izin dari Mentri Kehakiman setelah diterima, diumumkan

dalam berita negara. Untuk pajaknya ada perhitungan tersendiri yang akan dibicarakan

dalam bab berakhir.

Unsur kebaikan PT adalah sebagai berikut :

a. Para pemegang saham tidak ikut menanggung utang-utang dagang dan pajak, jika

perusahaan jatuh. Kerugiannya hanya terbatas pada apa yang telah ditanam dalam

perusahaan.

b. Saham dapat diperjualbelikan.

c. Peluang untuk mendapatkan pinjaman tambahan modal lebih besar dan

kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.

d. Tambahan modal dapat juga diperoleh dengan menjual saham yang masih berada

di tangan perusahaan kepada umum.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 103

Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :

a. Prosedur pendiriannya cukup rumit dan memerlukan biaya cukup tinggi, bahkan

harus membayar pajak lebih dulu.

b. Pemegang saham kurang memperhatikan perusahaan.

c. Harus diadakan pertemuan-pertemuan untuk menyusun Anggaran Rumah Tangga

(ART), Anggran Dasar (AD), garis-garis kebijaksanaan dan lain-lain.

d. Jika operasi usaha (PT) akan pindah atau diperluas ke bidang operasi yang tidak

tercantum dalam akta, maka harus dimintakan izin pejabat hukum negara.

5) Perkumpulan Koperasi

Koperasi bukanlah perkumpulan modal tetapi perkumpulan orang-orang yang

bertujuan untuk memajukan kepentingan material anggotanya. Ada tiga bentuk koperasi,

yaitu koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produktif.

Untuk mendirikan koperasi, harus dibuat akta yang berisi AD koperasi, kemudian

disahkan pejabat koperasi atas kuasa Menteri Koperasi. Selanjutnya akta didaftarkan di

kantor pejabat koperasi, dan tanggal pendaftaran adalah tanggal resmi berdirinya.

Berdasarkan koperasi ini oleh pejabat koperasi diumumkan dalam berita negara.

Salah satu keuntungan penting dalam koperasi adalah adanya fasilitas-fasilitas tertentu

dari pemerintah, seperti misalnya bebas dari beberapa macam pajak dan sebagainya.

Sedangkan kelemahannya yaitu jalannya koperasi lebih bergantung pada kejujuran dan

kreatifitas pengurusnya, dan keanggotaan-anggotanya tidak dapat diperjual belikan.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab

maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut :

1) Organisasi garis/lini

Organisasi ini diciptakan oleh HENRY FAYOL. Pada struktur organisasi ini,

wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan, pertanggung jawaban

dari bawahan secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah.

Organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang kecil, jumlah karyawannya

sedikit, spedialisasi kerja masih sederhana.

Ciri-ciri :

(1) kesatuan perintah terjamin,

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 104

(2) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan,

(3) organisasi tergantung pada satu pimpinan Strukturorganisasi fungsional

2) Struktur Organisasi

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor. Struktur ini berawal

dari konsep adanya beberapa pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan

setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,

sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai

pengawas lebih dari satu orang atasan yang berbeda-beda.

Ciri-ciri struktur organisasi fungsional :

(1) Tidak menjamin adanya kesatuan perintah,

(2) Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spedialisasi,

(3) Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang

sama.

3) Struktur organisasi garis dan staf

Struktur organisasi ini merugikan struktur organisasi gabungan yang

dikembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya. digunakan oleh

organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang usaha yang beraneka ragam dan jumlah

bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan

memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas

memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.

4) Struktur organisasi fungsional dan staf

Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur

organisasi. Dengan memakai sistem gabungan ini dimungkinkan memilih. Yang

menguntungkan dipakai yang merugikan ditinggalkan.

Struktur organisasi dibuat dengan maksud :

1. Memperlihatkan pola hubungan antar anggota organisasi dan sarana yang dimiliki,

2. Agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan,

tanggung jawab.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 105

B. PRODUKSI

1. Pengertian

a. Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah

baru (faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat).

b. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa.

c. Produsen adalah orang, badan atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk.

d. Produktifitas adalah suatu perbandingan dari kegiatan yang seharusnya.

2. Seluk Beluk Proses Produksi

Proses produksi adalah rangkaian kegiatan pembentukan, mengubah dan

menciptakan untuk meningkatkan nilai suatu barang. Proses produksi merupakan

kegiatan yang dominan dilakukan oleh perusahaan industri. Proses ini diawali dengan

penyediaan bahan baku. Bahan baku yang telah dipersiapkan, kemudian diolah dengan

menggunakan tenaga manusia serta mesin dan ditambah bahan-bahan pembantu.

Kegiatan ini berlanjut sampai akhirnya terbentuk barang jadi yang siap dipasarkan.

Dalam melakukan proses produksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara

lain sebagai berikut :

a. Sifat proses produksi

1) Proses produksi yang terputus-putus :

Proses produksi yang dilakukan atas dasar jumlah pesanan yang diterima oleh

perusahaan. Di sini proses produksi tidak dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan

dan jumlah produk yang dibuat perusahaan, biasanya sedikit tergantung pada pesanan

yang masuk ke perusahaan.

2) Proses produksi yang terus-menerus

Proses produksi yang dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan dan bukan

berdasarkan jumlah pesanan yang masuk. Proses produksi yang terus-menerus dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga jumlah produk yang dibuat pada umumnya

banyak.

b. Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi :

Untuk menentukan jenis dan mutu produk, ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan, yaitu :

1) Produk termasuk produk tahan lama atau tidak,

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 106

2) Bagaimana mutu produk,

3) Bagaimana sifat permintaan konsumen terhadap produk yang akan dibuat,

4) Produk yang akan diproduksi termasuk consumers goods atau produciens

goods.

c. Jenis produk (baru atau lama)

Seorang wirausahawan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan jenis produk.

yang disertai pencertian tentang:

1. lokasi, apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber bahan baku atau dekat

dengan pasar.

2. Berapa jumlah produk yang akan diproduksi,

3. Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang

masa.

d. Pengendalian proses produksi

Pengendalian proses produksi menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan

dan pengawasan proses produksi di dalam perusahaan.

Wirausahawan harus menetapkan produk apa dan berapa jumlah yang akan

diproduksi pada suatu periode yang akan datang, bagaimana penyelesaian proses

produksi, kapan proses produksi akan dimulai dan kapan akan selesai. Untuk kelancaran

proses produksi. hendaknya semua itu direncanakan, dikoordinir dan dikendalikan

dengan baik oleh wirausahawan. Adapun tahapan-tahapan yang perlu dipertimbangkan

adalah sebagai berikut :

1) Routing

Menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi, dari bahan mentah

sampai menjadi akhir, termasuk di dalamnya mempersiapkan alat-alat yang akan

digunakan.

2) Schedulling

Menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi yang disinergikan

sebagai suatu kesatuan. Dari schedulling akan diketahui penggunaan waktu pada setiap

pemrosesan produksi.

3) Dispatching

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 107

Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk melaksanakan

operasi proses produksi yang sudah direncanakan dalam routing dan sehedulling.

4) Follow up

Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan

mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.

3. Jenis dan Kualitas Produk/Jasa

a. Jenis produk/Jasa

Pada umumnya, setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan bermacam-

macam jenis produk, sehingga setiap perusahaan sebelum memulai usahanya sudah

mengambil keputusan berkaitan dengan penentuan macam dan jenis produk apa saja

yang akan diproduksi.

Pertimbangan perusahaan sebelum menentukan produk yang dihasilkan itu dikarenakan

meningkatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen. Suatu jenis produk

tertentu biasanya mempunyai ciri-ciri spesifik ukuran, harga, dan atribut lainnya.

Penentuan macam dan jenis produk yang akan diproduksi didasarkan atas pertimbangan

pengaruh adanya kombinasi produk terhadap keuntungan, penguasaan pasar, posisi

pasar, selera, dan keinginan konsumen terhadap jenis produk. Tanpa melihat itu, bisa

dipastikan produk kita menjadi produk yang tersisih di pasar.

Demikian juga bagi perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa.

Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan yang didapat dari jasa yang diberikan,

selera dan keinginan, serta permintaan konsumen terhadap jasa yang kita tawarkan.

Untuk itu, perusahaan penghasil produk jasa harus selalu berusaha melakukan inovasi

terhadap jenis jasa yang benar-benar dibutuhkan konsumen.

1) Jenis produk, berupa barang dapat dibedakan sebagai berikut :

a) Jenis produk barang yang diperdagangkan

b) Barang-barang consumers goods.

c) Barang-barang industri goods.

2) Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya terdiri atas berikut ini :

a) Shopping goods

Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis,

contohnya TV, jam tangan, kulkas, permata, dan sebagainya.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 108

b) Conviniencegoods

Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di

toko/warung terdekat, contohnya es krim, rokok, sabun, gula, permen, dan sebagainya.

c) Specialitygoods

Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di

toko/tempat tertentu, contohnya mobil mewah, jam tangan mewah, permata, dan

sebagainya.

d) Unsought goods

Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen, misalnya

ensilopedia.

3) Kualitas produk/jasa

Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya

sebagai pemenuh kebutuhan konsumen. Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan

kegunaan optimal dan keputusan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari

produk tersebut.

4. Merancang Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik penciptaan faedah

baru dari suatu produk. Seorang wirausahawan di dalam melaksanakan proses produksi

sebelumnya harus menentukan dengan jelas ciri-ciri, syarat-syarat dan faktor

perencanaan operasi produksi. Hal ini sangat penting agar proses produksi bisa berjalan

dengan lancar dan tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba pun berhasil.

a. Ciri-ciri perencanaan proses produksi

1. Perencanaan proses produksi harus mengarah pada kegiatan pada masa-masa

mendatang.

2. Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu.

3. Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin,

bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.

4. Perencanaan proses produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksi dengan

kegiatan bagian lain.

5. Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk,

kualitas produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 109

b. Syarat-syarat perencanaan proses produksi

Perencanaan proses produksi harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

Perencanaan proses produksi harus sederhana, mudah dimengerti dan dapat

dilaksanakan. Perencanaan proses produksi harus memberikan analisis dan klasifikasi

kegiatan.

c. Persiapan perencanaan proses produksi

Adapun persiapan perencanaan operasi produksi meliputi hal-hal sebagai berikut

1) Prosedur persiapan

Sebelum wirausahawan menentukan produk apa yang akan dibuat, terlebih dahulu

wirausahawan perlu menimba gagasan dari para konsumen dan mengajak karyawan

untuk berpartisipasi memikirkan produk yang akan diproduksi.

2) Penyaringan gagasan

Setelah banyak menemukan gagasan yang bagus dari konsumen ditambah sumbangan

pikiran dari para karyawan, maka wirausahawan harus menyaring dan memilih gagasan

yang baik.

3) Analisis gagasan

Selanjutnya, wirausahawan mengadakan analisis terhadap gagasan proses produksi dari

berbagai macam usaha. Analisis gagasan itu dilakukan untuk mengetahui

a) potensi permintaan terhadap produk,

b) jumlah omset penjualan,

c) kemampuan produk yang mendatangkan laba.

4) Percobaan produk

Tahap selanjutnya adalah, wirausahawan mewujudkan gagasan ke dalam tindakan

kongkret, yaitu menciptakan produk sesuai gagasan. Produk itu harus bisa dipertanggung

jawabkan, baik secara teknis maupun komersial.

5) Uji coba produk

Produk yang telah dibuat, kemudian diteliti dan diuji mengenai kelemahan produk,

kesalahan dalam pembuatan (bila ada), cacat tidaknya dan bermanfaat tidaknya produk

yang dibuat. Setelah diuji, diharapkan produk benar-benar bisa dipertanggungjawabkan

kepada konsurnen.

6) Komersialisasi

Merupakan tahap memperkenalkan produk yang telah diproduksi kepada para konsumen.

Di dalam tahap ini, wirausahawan berusaha agar produknya benar-benar bisa diterima

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 110

oleh konsumen, diantaranya dengan cara melaksanakan pemberian merek produk,

membuat kemasan produk semenarik mungkin, menentukan harga sebijaksana mungkin,

melakukan promosi dan pendistribusian. Agar kegiatan proses produksi dapat

dilaksanakan dengan baik, maka dalam proeses produksi perlu dilakukan pengawasan

dan pengendalian.

5. PengelolaanPersediaan

Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang dagangan.

Untuk menjaga tingkat persediaan barang, dapat ditempuh oleh setiap perusahaan dengan

cara pengelolaan dan pengendalian persediaan sesuai dengan jumlah yang direncanakan.

Jadi, pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga

agar persediaan tetap stabil sesuai rencana.

Adapun tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :

a. untuk menjaga jangan sampai persediaan habis,

b. untuk menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen,

c. untuk menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang dagangan berlebihan.

Dalam melakukan pengelolaan persediaan barang dagangan, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan, yaitu :

a. sistem pencatatan yang paling tepat,

b. metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan,

c. menghitung persediaan barang dagangan,

d. menyusun laporan persediaan.

Mengenai sistem pencatatan, ada dua sistem yang bisa dikemukakan di sini.

a. Pencatatan secara terus-menerus (perpectual system)

Cara pencatatan yang dilakukan secara terus menerus. Dasar dari sistem ini adalah

mencatat semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti

pencatatan kas, yaitu masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan

untuk transaksi yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan

dalam buku pembantu (subsidiary ledger).

b. Pencatatan secara periodik (periodiec system)

Cara pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, misalnya

mingguan, bulanan atau semester.

Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 111

a. First-in, First-out (FIFO)

Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.

b. Last-in, First-out (LIFO)

Barang yang paling akhir, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.

c. Average Cost (AC)

Barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.

Dengan mengetahui dan memahami sistem pencatatan dan metode pencatatan,

akan dapat dihitung persediaan barang dagangan dengan tepat sehingga dapat mengatur

pengadaan persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang menguntungkan.

Setelah menghitung dan mencatat persediaan barang, selanjutnya perlu disusun

laporan persediaan barang dagangan. Penyusunan laporan persediaan perlu dibuat dalam

rangka pelaksanaan administrasi. Laporan persediaan barang dagangan dibuat secara

periodik. Data yang diperlukan untuk menyusun laporan ini diperoleh dari :

a. buku pembelian (tunai/kredit),

b. buku penjualan (tunai/kredit),

c. kartu persediaan gudang,

d. kartu persediaan di toko,

e. kartu retur pembelian, dan

f. kartu retur penjualan.

Buku pembelian, buku penjualan serta kartu retur pembelian dan penjualan

digunakan sebagai alat penguji kebenaran keluar masuk barang di gudang sesuai dengan

salinan surat kiriman barang, surat penerimaan, faktir penjualan, dan sebagainya.

Sedangkan kartu persediaan barang digudang dan di toko digunakan untuk melihat

kenyataan barang yang tersedia dan meneliti antara catatan di kartu persediaan dengan

jumlah barang sebenarnya secara fisik.

Setelah penyusunan laporan persediaan selesai, selanjutnya laporan tersebut disampaikan

ke bagian keuangan, yang kemudian akan dijadikan sebagai data untuk menyusun

laporan keuangan, yaitu laporan rugi laba dan neraca.

Laporan persediaan harus akurat, karena penetapan nilai persediaan dagangan sangat

mempengaruhi keseimbangan antara biaya-biaya yang dikeluarka dengan pendapatan di

dalam satu periode. Ketidakakuratan dari suatu laporan persediaan memungkinkan

timbulnya kesalahan penetapan nilai persediaan akhir, yang kemudian mengakibatkan

kesalahan dalam penetapan laba kotor maupun laba bersih, sehingga akhirnya akan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 112

mengakihatkan terjadinya kesalahan dalam pelaporan aktiva/harta dan modal di dalam

neraca.

Oleh karena akhir suatu periode merupakan persediaan awal untuk periode berikunya,

maka jika persediaan akhir ditetapkan salah, akan mengakibatkan berlanjutnya kesalahan

yang tidak dapat dihindarkan.

6. MenghitungKebutuhan dan Persediaan Bahan Baku

a. Pengertian bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan

dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk. Bahan

baku merupakan dasar yang sangat penting bagi perusahaan. Bisa dibayangkan, jika

dalam perusahaan tidak tersedia bahan baku, bisa dipastikan kegiatan proses produksi

akan terhenti. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku terlalu banyak, bukan berarti akan

menguntungkan bagi perusahaan, sebab akan semakin menambah biaya-biaya persediaan

yang harus ditanggung perusahaan.

Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku, perusahaan perlu melakukan

pengendalian bahan baku, sehingga setiap saat perusahaan mengetahui berapa persediaan

bahan baku yang ada, berapa harus membeli bahan baku, dan berapa bahan baku yang

siap untuk diproses.

b. Penghitungan biaya bahan baku

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada dasarnya

adalah basil kuantitas dengan harga satuan bahan baku. Penentuan kuantitas bahan baku

bergantung pada sistem pencatatannya, sedangkan penentuan harga satuannya

bergantung pada metode penilaian persediaan yang digunakan.

Ada beberapa metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penghitungan harga

pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, yaitu seperti berikut ini.

1) Metode FIFO (first-in First-out)

Bahan baku yang masuk pertama dianggap bahan baku yang lebih dulu dipakai

dalam proses produksi.

Contoh : data mengenai bahan baku PT. Sinar Surya selama dua minggu pertama

bulan Mei 2004 adalah :

01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp. 1.000,00

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 113

09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp. 1.200,00

17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei

sebanyak 15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :

8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00

7.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 8.400.000,00

15.000 kg : Rp. 16.400.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi

yang harus dicatat sebesar Rp. 16.400.000,00

2) Metode LIFO (Last-in First-out)

Bahan baku yang terakhir masuk dianggap yang lebih dahulu dipakai dalam proses

produksi. Contoh :

12.000 kg @ Rp. 1.200,00 :Rp. 14.400.000,00

3.000 kg @ Rp. 1.000.00 : Rp. 3.000.000,00

15.000 kg : Rp. 17.400.000,00

Dengan demikian, menurut metode LIFO, bahan baku yang harus dicatat sebesar

Rp. 17.400.000,00

3) Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)

Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi adalah hasil kuantitas bahan

baku yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan. Contoh :

8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00

12.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 14.400.000.00

20.000 kg : Rp. 22.400.000,00

Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,00 : 20.000,00 = Rp. 1. 120,00

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000

x Rp 1.120,00 = Rp 16.800.000,00

Dengan demikian, bahan baku yang harus dicatat adalah Rp 16.800.000,00

c. Pencatatan bahan baku

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 114

Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dan

pemakaian bahan baku dalam proses produksi. Sistem pencatatan bahan baku

menggunakan cara-cara berikut ini.

1) Pencatatan sistem fisik (periodik)

Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi

dihitung dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok

persediaan bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan,

tidak ada pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses

produksi.

2) Pencatatan sistem perpectual

Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dibeli dan harga pokok bahan

baku yang diproses dalam produksi dicatat dalam perkiraan persediaan bahan baku.

Harga pokok bahan baku yang diproses, dicatat debet perkiraan barangdalam proses dan

kredit pada perkiraan persediaan bahan baku. Dengan demikian, metode penilaian

persediaan diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang keluar (diproses).

D. ADMINISTRASI USAHA

Pengertian umum administrasi tidak berbeda (jauh) dengan pengertian organisasi

yaitu proses kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Namun secara sempit administrasi dilakukan untuk menunjang

tercapainya tujuan usaha yang dapat diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang

meliputi menghimpun informasi, mengolah informasi, memperbanyak dan

menggandakan data, mendistribusikan data, menyimpan/mengarsipkan data yang penting

dan memusnahkannya.

Lingkup Administrasi yang terkait dunia usaha yaitu proses dan

pengurusan/administrasi perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi,

pembuatan laporan, pengurusan pajak, penyusunan proposal usaha, perjanjian kerja

sama, penggajian dan administrasi personalia, administrasi produksi, pengajuan kredit

dan prmbiayaan, dsb.

1. Perizinan Usaha

Perizinan usaha adalah instrument untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan

menertibkan pengelolaan usaha. Berdasarkan SK Menteri Perdagangan Nomor

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 115

1458/KP/XII/1984 pada Tanggal 19 Desember 1984 tentang perizinan usaha yang

dijelaskan menjadi eman macam, yaitu :

1. Izin Prinsip

2. Izin Penggunaan Tanah

3. Izin Mendirikan Bangunan

4. Izin Gangguan

5. Izin Usaha Perdagangan

6. Wajib Daftar Perusahaan

Terdapat beberapa Aplikasi Perizinan Usaha yang dibutuhkan agar pengelolaan

usaha dapat dilaksanakan dengan tertib, persaingan sehat (fair), aman dan terawasi,

diantaranya sebagai berikut :

1. Akta Pendirian Usaha : berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan

notaris dan disertai saksi-saksi yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat.

2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang diperlukan untuk menyelenggarakan usaha

ditempat yang memadai dan sesuai ketentuan Undang-Undang Gangguan. SITU

dikeluarkan oleh Pemerintah daerah Tingkat II (Kotamadya/Kabupaten). Secara ringkas

setiap perusahaan yang mengajukan SITU wajib mentaati syarat keamanan, kesehatan,

dan ketertiban dengan mengutamakan tenaga kerja dan penduduk disekitarnya serta

menjaga keindahan lingkungan dan mengadakan penghijauan.

3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau dapat juga disebut Nomor register Perusahaan

(NRP) yang wajib dimiliki setiap usaha perdagangan (pada khususnya). Pengusaha dapat

memperoleh NRP/TDP pada Kantor Wilayah Departemen Perdagangan setempat dengan

mengajukan Surat Permohonan sebelumnya. NRP/TDP wajib dipasang ditempat umum,

papan nama perusahaan dan dokumen-dokumen kegiatan usaha perusahaan yang

bersangkutan.

4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang

ditunjuk (KanWil. Departemen Perdagangan setempat) kepada pengusaha untuk

melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada

pengusaha/perusahaan baik perorangan , firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dsb.

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak yang digunakan

dalam menyelenggarakan administrasi perpajakan. NPWP dapat diperoleh di Kentor

Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Wilayah DirJen Pajak (DPJ) setempat.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 116

6. Nomor Rekening Bank merupakan identitas nasabahyang digunakan dalam

pengurusan administrasi perbankan, transaksi melalui Bank, Pembiayaan, dsb. Unutk

mendapatkan Nomor Rekening Bank bagi Badan Usaha dibutuhkan Kartu Contoh Tanda

Tangan yang mencantumkan nama dan tanda tangan orang yang diberi kuasa untuk

menggunakan rekening perusahaan.

7. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai

dampak penting usaha hidup atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap

lingkungan hidup dalam hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih antara

perusahaan, pemerintah, dan penduduk setempat. Tujuan pembuatan AMDAL/ANDAL

yaitu demi terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan serta

terkendalinya ekosistem dan pemanfaatan SDA secara bijaksana.

2. Macam-macam Perizinan Usaha Industri dan Perdagangan.

a. Izin Prinsip

adalah suatu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk

perusahaan industri.

b. Izin Penggunaan Tanah

adalah Izin yang dikeluarkan oleh kantor Agraria, Pemda setempat, setelah izin tanah

dimiliki.

c. Izin mendirikan Bangunan ( IMB )

adalah izin yang dikeluarkan oleh Pemda setempat melalui dinas pengawasan

pembangunan kota dengan syarat bangunan yang didirikan harus disesuaikan dengan

gambar yang telah disahkan oleh kepala dinas.

d. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha )

adalah surat dikeluarkan dari Pemerintah daerah tingkat I dan II sepanjang ketentuan-

ketentuan undang-undang gangguan mewajibkannya.

e. SIUP ( Surat Izin Perdagangan )

adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada

pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa.

f. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )

adalah Setiap wajib pajak wajib mendaftarkan dirinya pada kantor pelayanan pajak

setempat dan akan diberikan nomor pokok wajib pajak.

g. NRP ( Nomor Register Perusahaan )

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 117

Disebut juga dengan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah nomor daftar

perusahaan yang wajib dicantumkan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum.

h. NRB ( Nomor Rekenig Bank )

i. AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )

adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak

lingkungan bagi berbagai usaha. Tujuan Amdal adalah terlaksananya pembangunan yang

berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya alam secara

bijaksana.

3. Prosedur Pengurusan Izin Usaha

Prosedur pengurusan SITU diantaranya :

1. Meminta izin warga sekitarnya

2. Izin dari tetangga yang diketahui RT dan RW diteruskan ke kelurahan dan

kecamatan untuk memperkuat tempat izin usaha.

3. Surat izin diurus ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh SITU.

4. Membayar biaya izin dan leges.

Dalam menjalankan perusahaan pengusaha/pemilik/pengurus yang bersangkutan wajib

menaati syarat-syarat sebagai berikut :

1. Keamanan

2. Kesehatan

3. Ketertiban

4. Syarat-syarat lain

4. Dokumen-dokumen Izin Usaha

a. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha )

Dokumen untuk pengurusan SITU :

1) Salinan kartu tanda penduduk ( KTP )

2) Pas foto 2 buah ukuran 3x4 cm

3) Salinan akta pendirian usaha dari notaries terutama bagi perusahaan yang

berbadan hukum seperti : CV, PT, Firma, BUMN, BUMD, Perseroan,

Koperasi, dll.

4) Surat lunas PBB

b. SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 118

Dokumen untuk pengurusan SIUP tergantung bentuk atau jenis perusahaan.

c. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )

Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP antara lain :

1) Fotocopy akta pendirian/akta perubahan yang terakhir

2) Fotocopy surat izin tempat usaha atau surat keterangan lainnya dari instansi

yang berwenang.

3) Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/Paspor Pengurus.

4) Fotocopy kartu NPWP kantor pusat ( yang berstatus cabang )

5) Surat kuasa ( bagi pengurus yang diwakili )

d. NRP (Nomor Register perusahaan )

1) Fotocopy KTP dari penanggung jawab.

2) Fotocopy Akta Pendirian dari Notaris

3) Fotocopy SITU atau surat keterangan lainnya dari instansi berwenang.

4) Fotocopy NPWP

e. NRB ( Nomor Rekening Bank )

1) Fotocopy KTP/SIM penanggung jawab/pemilik.

2) Kartu tanda setoran, contoh : tanda tangan pimpinan perusahaan dan

bendahara.

3) Lembar pemberitahuan setoran

f. AMDAL ( Analisis Dampak Lingkungan )

1) Fotocopy KTP Pengusaha perusahaan

2) Fotocopy Akta Pendirian perusahaan

3) Fotocopy SITU

4) Fotocopy NPWP

5) Fotocopy NRP

6) Fotocopy denah, gambar, lokasi perusahaan yang menimbulkan dampak.

E. PENCATATAN TRANSAKSI BARANG

Pembelian merupakan kegiatan usaha untuk memperoleh barang yang sesuai

dengan permintaan dan kebutuhan konsumen/pembeli/pelanggan.

Pembelian barang atas dasar persediaan, jumlahnya perlu diadakan secara cermat

untuk menjaga :

1. Jangan sampai biaya penyimpanan terlalu besar

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 119

2. kekurangan persediaan barang dagangan yang sesuai dengan kebutuhan

3. Jangan sampai persediaan barang di gudang jumlahnya terlalu banyak

Perusahaan melaksanakan persediaan barang dagangan adalah untuk menyediakan

kebutuhan dari pemuasan konsumen/pembeli/langganan terhadap barang dagangan.

Dalam hal ini banyak perusahaan melaksanakan kebijakan persediaan barang untuk

memuaskan para pelanggannya dan dapat digolongkan :

1. Persediaan barang untuk sekarang

2. Persediaan barang untuk masa yang akan datang

3. Persediaan barang secara spekulatif

Ada beberapa pertimbangan guna penetapan pembelian yang paling tepat, antara

lain :

1. Lekas tidaknya barang tersebut menjadi rusak

2. Cepat lambatnya perputaran barang

3. Sulit tidaknya memperoleh barang itu setiap waktu

4. Kecenderungan naik turunnya harga

5. Perbedaan harga menurut besar kecilnya jumlah pembelian

Pencatatan transaksi barang dagangan antara lain :

1. Pencatatan secara terus menerus

2. Pencatatan secara periodik

F. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN

Keuangan adalah salah satu kunci menejemen, disamping produksi, personalia dan

pemasaran. Adapun kunci utama keberhasilan dalam mengelolah keuangan adalah

melaksanakan pembukuan dan administrasi yang rapi dan tepat. Berdasarkan

pengalaman seorang wirausahawan yang mengelolah usaha atau bisnisnya terbukti

bahwa pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau menjadi salah

satu sebab utama gagalnya suatu usaha atau bisnis.

Oleh sebab itu di dalam mengelolah keuangan hal-hal dibawah ini perlu

diperhitungkan oleh seorang wirausahawan :

1. Membuat pembukuan yang teratur dan tertib.

2. Periksa keabsahan semua bukti pembayarannya.

3. Pisahkan harta pribadi dengan keuangan perusahaan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 120

4. Tentukan gaji tenaga kerja, termasuk milik sendiri

5. Buat anggaran untuk aspek-aspek keuangan dan bandingkan dengan

realisasinya

6. Gunakan jasa bank sebaik-baiknya.

Seorang pengelola usaha perlu mengadministrasikan keuangan perusahaannya,

diantaranya :

1. Menerima, menyiapkan uang serta melaksanakan administrasinya

2. Menyiapkan bukti-bukti yang lengkap tentang penerimaan dan pengeluaran

keuangan sesuai dengan peraturan

3. Menyusun laporan saldo kas

4. Meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan keuangan

5. Menata dan mengatur administrasi keuangan yang sesuai dengan prosedur

yang berlaku

6. menyimpan dan memelihara semua dokumen pembukuan secara teratur

7. Menyiapkan dan menata data-data keuangan berupa neraca dan perhitungan

rugi/laba, lengkap dengan penjelasan dan lampiran

Catatan-catatan dalam pengaturan administrasi keuangan perusahaan selalu

berhubungan dengan buku jurnal yang trediri dari :

1. Buku besar

2. Buku piutang

3. Buku utang

Selanjutnya dari buku besar disusun laporan keuangan yang biasanya terdiri atas :

1. Neraca

2. Laporan rugi/laba

3. Laporan perubahan modal/laporan laba yang ditahan

Tugas

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 121

buatlah surat permohonan izin tempat usaha

Evaluasi

1. jelaskan pengertian perizinan usaha?

2. sebutkan pertimbangan menetapkan pembelian barang!

3. sebutkan Pencatatan transaksi barang dagangan!

4. Jelaskan pengertian transaksi keuangan!

5. sebutkan petimbangan membuat administrasi keuangan!

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 122

BAB XIII. MENYUSUN PROFOSAL USAHA

Standar kompetensi : Merencanakan usaha kecil/mikro

Kompetensi dasar : 3.3 Menyususun profosal usaha

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:

1. Menyusun profosal usaha

2. Mengidentifikasi jenis-jenis usaha

3. Mengidentifikasi faktor penyusun profosal usaha

1. Proposal usaha

Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirusahawan yang

menggambarkan semua unsur relavan baik internal maupun eksternal mengenai usaha

atau proyek baru.

2. Jenis – jenis proposal :

Proposal dapat dibedakan menurut kepentingannya yaitu :

- Proposal untuk pesta

- Proposal unutk usaha jasa

- Proposal untuk usaha dagang

- Proposal untuk usaha industri

3. Faktor penyusunan proposal usaha :

- Tujuan yang realistis

-Fleksibilitas

-Batasan waktu

-Komitmen.

4. Manfaat pembuatan proposal usaha :

- Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata

- Membantu mengembangkan misi

- Alat komunikasi untuk memaparkan gagasan

- Membantu berfikir kritis dan obyektif

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 123

5. Petunjuk penyusunan proposal usaha :

- Menetapkan jenis usaha

- Menetapkan aspek produk

- Menetapkan aspek pemasaran

- Menetapkan aspek penyaluran produk

- Menetapkan aspek organisasi

- Menetapkan aspek yuridis

- Melaksanakan aspek administrasi

- Mengetahui aspek sumber keuangan

- Mempelajari aspek kebijaksanaan pemerintah daerah

- Mempelajari aspek amdal

6. Susunan Draft proposal usaha

Memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Halaman Depan, dicantumkan nama dan alamat perusahaan serta penanggung jawab

b. Daftar Isi

c. Rangkuman eksekutif, yaitu rangkuman isi keseluruhan proposal

d. Penjelasan perusahaan, berisi strategi perusahaan dan tim pengelola perusahaan.

e. Pemasaran, berisi pasar yang dituju, potensi pasar, strategi, dan tsrget konsumen.

f. Usaha meningkatkan pernodalan dijelaskan tentang teknik promosi dan tenaga

penjualan.

g.Permodalan, dijelaskan rencana modal dan proyeksinya, neraca pendahuluan, aliran

kas dan pendapatan.

h.Apendiks, dilampirkan berbagai keterangan untuk melengkapi proposal usaha.

i. Presentasi proposal usaha

7. Langkah mempersiapkan presentasi proposal usaha antara lain :

a. Mengetahui keseluruhan kerangka proposal usaha

b. Menggunkan kata kunci

c. Melakukan penelitian presentasi

d. Mempelajari alat bantu yang akan digunakan dalam presentasi proposal usaha seperti

OHP dan LCD

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 124

e. Melakukan latihan presentasi proposal usaha secara keseluruhan termasuk dalam

penggunaan berbagai alat bantunya

f. Datang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan pada hari presentasi proposal

usaha.

8. Faktor penunjang isi proposal usaha :

a. Analisis situasi persaingan

b. Kebijaksanaan penetapan harga

c. Rencana periklanan

d. Penelitian desain dan segmen pengembangan

9. Rangkuman

Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirusahawan yang

menggambarkan semua unsur relavan baik internal maupun eksternal mengenai usaha

atau proyek baru.

Proposal dapat dibedakan menurut kepentingannya yaitu :

Proposal untuk pesta

Proposal unutk usaha jasa

Proposal untuk usaha dagang

Proposal untuk usaha industri

Faktor penyusunan proposal usaha :

- Tujuan yang realistis

-Fleksibilitas

-Batasan waktu

-Komitmen

Manfaat pembuatan proposal usaha :

- Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata

- Membantu mengembangkan misi

- Alat komunikasi untuk memaparkan gagasan

- Membantu berfikir kritis dan obyektif

DAFTAR PUSTAKA

Fuzi, Santoso, KEWIRAUSAHAAN MODUL A1-A3, Citra Pustaka Mandiri.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 125

Faisal, Afiff, TEKNIK PENJUALAN, Angkasa, Bandung, 1982.

Saparudin, dan Iskandar, LATIHAN KEGIATAN MEMULAI USAHA SENDIRI,

Direktorat PMK Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2003.

Les Giblin, SKILL WITH POPLE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.

Rheinal Kasali, CHANGE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005

Suryana, KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis Kiata dan Proses Menuju Sukses,

Salemba Empat, Bandung, 2003

Tim Penyusun Modul Pembelajaran Kewirausahaan Tingkat I Kurikulum SMK Edisi

2004, Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2005

Zaenal Muhammad, MODUL KEWIRAUSAHAAN, Sekawan, Cipta Pustaka.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 126

Materi I : Mengidentifikasi Sikap Dan Perilaku Wirausaha

MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

A. WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN

Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia,

kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan

(entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil

langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon

wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang

berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena

bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.

Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan

kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa

depan bangsa dan negara.

1. Pengertian Kewirausahaan

Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende

yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan

istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh

Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.

Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri

atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau

merdeka secara lahir dan batin.

Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka

melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.

Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (entrepreneurship) adalah bentuk

usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen

pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan

komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai

berhasil. (Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York : The

Free Press, 1971).

Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme

(berpetualang), risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).

Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan,

yang berarti mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang

wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat

karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha

(entrepreneurs) seperti :

1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru

2. Pekerjaan baru

3. Lingkungan kerja yang kreatif

4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis

5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)

2. Pengertian Kewirausahaan Secara Harfiah/Bahasa

Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran

an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya.

Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 127

a. ZIMMERER

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

b. SAVARY

Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun

orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.

c. ROBIN

Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar

peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa

memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.

d. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional

Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan)

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang

dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari

menciptakan, menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan

keuntungan yang lebih besar.

3. Pengertian Wirausaha

a. AHLI EKONOMI/EKONOM

Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor

produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.

b. PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk

memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan

dirinya, di luar kekuasaan orang lain.

c. BUSINESSMAN

Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok,

konsumen, atau seseorang yang diajak kerjasama.

d. GEDE PARMA

Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan

bagi orang lain.

e. J.A. SCHUMPETER

Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri

untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai

semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

4. Tujuan Kewirausahaan

a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas

b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh

c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.

5. Sasaran Kewirausahaan

a. Instansi pemerintah

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 128

b. Pelaku ekonomi

c. Generasi muda

6. Asas Kewirausahaan

a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif

b. Kemampuan berkarya dengan mandiri

c. Menciptakan etika bisnis yang sehat

d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk

keberanian mengambil risiko

7. Manfaat Kewirausahaan

a. Mengurangi pengangguran

b. Sebagai generator pembangunan

c. Sebagai suri tauladan di masyarakat

d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.

8. Proses kewirausahaan

Keterangan

- Innovation/inovasi

Faktor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:

a) Keinginan untuk berprestasi

b) Faktor pengalaman dalam berwirausaha

c) Keinginan dalam menanggung risiko

d) Sifat penasaran pribadi

e) Faktor pendidikan

- Triggering Event/pemicu

Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:

a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha

b) Keberanian menanggung risiko

c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri

d) PHK dan tidak ada pekerjaan lain

e) Faktor usia

- Implementation/pelaksanaan

Faktor personalia yang mendorong adalah:

a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha

b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha

c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam

berwirausaha

- Growth/pertumbuhan

Faktor organisasi yang mendorong adalah:

a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan

pelaksanaan operasional berjalan produktif

b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha

c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam

berwirausaha

d) Adanya produk yang dibanggakan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 129

B. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

1. Sikap wirausahawan

a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif

b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif

c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat

d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian

e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan

berani mengambil risiko.

2. Perilaku wirausahawan

a. Memiliki rasa percaya diri

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

c. Pengambil risiko

d. Kepemimpinan

e. Keorisinilan

f. Berorientasi pada masa depan

3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan

a. Ketrampilan dasar meliputi:

- Memiliki mental dan spiritual yang tinggi

- Memiliki kepribadian unggul

- Pandai berinisiatif

- Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha

b. Ketrampilan khusus meliputi :

- Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan

kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.

- Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik

tertentu dalam mengelola usahanya.

- Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya

dan sesama wirausahawan

C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari

wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.

Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:

1. Kerja keras dan disiplin

2. Mandiri dan realistis

3. Komitmen tinggi

4. kreatif dan Inovatif

5. Jujur

6. Memiliki jiwa kepemimpinan

7. Berpikir ke depan/prespektif

Karakteristik wirausahawan menurut pendapat:

1. By Grave

a. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai

kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 130

b. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang

akan dilakukan.

c. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung

ditindaklanjuti.

d. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.

e. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.

f. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.

g. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci

h. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.

i. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang

karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan.

j. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang –

orang kepercayaannya.

2. Fadel Muhammad

a. Kepemimpinan

b. Inovasi

c. Cara pengambilan keputusan

d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan

e. Bekerja ekonomis dan efisien

f. Visi masa depan

g. Sikap terhadap risiko

3. Drs Wasty Soemanto,M.pd

a. Memiliki moral yang tinggi

b. Sikap mental wiraswasta

c. Kepekaan terhadap arti lingkungan

d. Ketrampilan wiraswasta

4. Mc. Celland

a. Keinginan untuk berprestasi

b. Keinginan untuk bertanggung jawab

c. Preferensi kepada risiko – risiko menengah

d. Persepsi kepada kemungkinan hasil

e. Rangsangan oleh umpan balik

f. Aktifitas energik

g. Orientasi ke masa depan

h. Ketrampilan dalam pengorganisasian

i. Sikap tentang uang

D. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA.

1. Keberhasilan Wirausaha

Dari sisi pengusaha meliputi :

a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai

b. Disiplin dan berani :

- Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan

- Karena keyakinan dan fasilitas

c. Menguasi bidang usaha yang digeluti

d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 131

Dari sisi produk

a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas

produk, prestise, manfaat dsb.

b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public

2. Kegagalan Wirausaha :

a. Tidak ada perencanaan yang matang

b. Bakat yang tidak cocok

c. Kurang pengalaman

d. Tidak punya semangat berwirausaha

e. Kurang modal

f. Lemahnya pemasaran

g. Tdak punya etos kerja yang tinggi

h. Lokasi yang kurang strategis

E. PERILAKU WIRAUSAHAWAN

Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :

1. perilaku instrumental

2. perilaku prestatif

3. perilaku keluwesan bergaul

4. perilaku kerja keras

5. perilaku keyakinan diri

6. perilaku pengambilan risiko

7. perilaku swa kendali

8. perilaku inovatif

9. perilaku kemandirian

Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :

1. Jangan mudah berpuas diri

2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja

3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti

4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan

5. Membuat pelanggan setia

6. Tawakal pada Tuhan

7. Selalu dinamis

Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan

yaitu :

1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika

2. Bill Gates pendiri Microsoft office

3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )

4. Andrew Carnegie pendiri industri baja

5. Stave Jobs penemu Apple Computer

6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 132

Materi II : Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif

MENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

A. PERILAKU KERJA PRESTATIF

1. Pengertian perilaku kerja prestatif

Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju.

Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen

tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha

yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan

seorang wirausaha.

2. Sumber daya manusia yang prestatif

Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan

bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan

SDM yang siap kerja.

Ciri-ciri milinum ketiga adalah:

a. Persaingan bebas

b. Perubahan yang semakin cepat

c. Derasnya arus informasi antar Negara

B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA YANG BERPERILAKU KERJA

PRESTATIF

Ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan

demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji.

Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan

yang kuat dalam usahanya.

Menurut Stephen Covey dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi

potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :

1. Self awareness atau sikap mawas diri.

2. Conscience atau mempertajam suara hati.

3. Independent Will atau pandangan independent untuk bakal bertindak.

4. Creative imagination atau berpikir mengarah ke depan untuk memecahkan

masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat.

Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :

1. Zimmerer

a. Komitme tinggi terhadap tugasnya

b. Bertanggung jawab

c. Yakin pada dirinya

d. kreatif dan fleksibel

e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi

f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian

g. Ingin memperoleh balikan dengan segera

h. Energik

i. Motivasi untuk lebih unggul

j. Berorientasi ke masa depan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 133

k. Mau belajar dari kegagalan

l. Mempunyai kemampuan memimpin

2. Murphy dan Peck

a. Kemauan bekerja keras

b. Bekerjasama dengan pihak lain

c. Penampilan yang baik

d. Keyakinan diri

e. Pandai membuat keputusan

f. Mau menambah ilmu pengetahuan

g. Ambisi untuk maju

h. Pandai berkomunikasi

C. BENTUK-BENTUK KERJA PRESTATIF

1. Kerja Ikhlas

Bekerja dengan bersungguh-sungguh dan menghasilkan sesuatu yang baik

dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya: Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan

gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaan dengan tulus

semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang

untuk keperluan hidup keluarga.

2. Kerja mawas terhadap emosional

Bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang

sedang melanda jiwanya. Contohnya: Seorang pemimpin perusahaan yang mempunyai

masalah pribadi dengan keluarga di rumahnya. Di tempat kerja ada bawahannya yang

membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka

pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan. Cara

pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.

3. Kerja cerdas

Bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, serta mampu melihat peluang dan

dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.

Contohnya: Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan

teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung-menghitung, mampu menggunakan

bahasa global, pandai bernegosiasi/berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.

4. Kerja keras

Dalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai

sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang

dihadapi. Contohnya: Seorang penjual kayu bakar yang tinggal di pegunungan setiap hari

berangkat shubuh, meskipun cuaca masih gelap, kadang-kadang membawa obor

penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan hingga laku

kadang kala sampai siang baru laku.

5. Kerja tuntas

Dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal

sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 134

Contohnya: Seorang pengusaha warung makan dapat mengorganisasikan usahanya alat

yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai

mendapatkan hasil akhir yaitu laba.

D. MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Untuk memberikan motivasi, menanamkan, dan memupuk mental jiwa wirausaha

perlu sekali menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari di

dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penerapannya dapat berupa

aktivitas biasa dalam menjalankan hidup sehari-hari maupun berupa kegiatan bisnis.

1. Di Lingkungan Keluarga

Menerapkan kerja prestatif di lingkungan keluarga di antaranya dapat berupa :

a. Disiplin dalam menjalankan kewajiban, seperti ibadah, belajar dan membantu

orang tua, tidak menunda-nunda waktu.

b. Mengisi waktu luang untuk kegiatan yang produktif, kreatif dan inovatif.

c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan keluarga, dan dikerjakan

sebaik-baiknya.

2. Di Lingkungan Sekolah

Media untuk bisa digunakan menerapkan kerja prestatif di lingkungan sekolah

antara lain :

a. Kegiatan belajar mengajar di kelas.

b. Kegiatan intra sekolah (OSIS).

c. Unit-unit usaha yang ada di sekolah seperti halnya : koperasi siswa, pertokoan,

kantin, bank mini, sanggar busana.

3. Di Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat lebih luas dan kompleks sehingga kegiatan menerapkan

kerja prestatif akan lebih leluasa dan bukan simulatif, tetapi benar-benar praktek.

Media yang digunakan:

a. Organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, organisasi keolahragaan,

lembaga swadaya masyarakat, koperasi, dan lain-lain.

b. Dunia usaha dan industri misalnya, magang, bekerja paroh waktu dan sebagainya.

E. PEMBINAAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja

dan efisiensi bekerja. wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja

dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam

setiap tindakan hasilnya .

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri salah satunya

melalui latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha maupun karyawan.

Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan manfaat latihan yaitu :

D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk memperbaiki cara

bekerja.

D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan dan baik

J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja lebih baik.

F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan melaksanakan pekerjaan lebih baik.

Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 135

1. Menghargai cita-cita dan masa depan

2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif

3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja

4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan

5. Mengembangkan rasa kesetiakawan

6. Mengembangkan sikap yang positif

7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa

8. Mengembangkan daya kreativitas

9. Efisiens dan efektif dalam bekerja

Latihan dapat dilakukan dengan cara :

1. Apprentice Training

Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya

2. On the job training

Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan

Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu :

a. Pemanfaatan kegiatan-kegiatan wirausaha seperti menggunakan waktu, seleksi

tenaga kerja dan peralatan kerja.

b. Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti menyiapkan laporan keuangan

bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi dan memasarkan

barang dan jasa.

c. Pengendalian faktor-faktor eksternal wirausaha seperti kebijakan-kebijakan

pemerintah, iklim usaha dan kondisi ekonomi.

Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb:

1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu:

a. Keahliaan dalam bidang teknologi

Hal ini dapat menimbulkan :

1. Meningkatkan kesejahteraan

2. Menimbulkan masalah-masalah baru seperti:

- Masalah sosial seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah

tertentu

- Masalah konsumen baru

- Persaingan penguasaan tehnologi

b. Perkembangan perekonomian

Hal ini dapat menimbulkan :

- Persaingan bisnis

- Timbul bisnis baru

- Kebangkrutan

- Mencari pasar baru

- Produksi yang terus meningkat

2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu:

a. Keahlian pengendalian keuangan

b. Keahlian mengenai resiko persaingan

c. Keahlian mengurus usaha manajemen usaha

d. Keahlian menawarkan produk

e. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 136

Materi III : Merumuskan Solusi Masalah

MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH

A. MASALAH USAHA

1. Kemampuan Pemecahan Masalah (Solusi) Usaha

Salah satu tanggungjawab terpenting para wirausahawan adalah memecahkan

masalah secara ilmiah dalam bisnis. Para wirausahawan hendaknya dapat menganalisis

dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, menganalisis, menginterpretasi dan

menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah itu merupakan

kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau bisnis.

Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis,

sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang wirausaha sudah memiliki banyak

pengalaman di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah

ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang

wirausaha harus mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat

dilaksanakan. Seorang wirausaha harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai

sudut dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan

perusahaan mengurangi jumlah pilihan masalannya, di sini wirausaha harus

mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang

wirausaha di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan masalah yang

mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan,

sedangkan pemecahan masalah yang lainnya yang lainnya dapat dikesampingkan.

Di bawah ini dikemukakan kriteria jika seorang wirausaha ingin mengevaluasi

pemecahan masalah yang diusulkannya.

a. Apakah ada masalah yang tidak dapat diselesaikan?

b. Apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan dengan baik?

c. Apakah pemecahan masalah dapat didasarkan teori, logika dan pengalaman?

d. Apakah pemecahan masalah itu sudah logis?

e. Apakah persoalan tambahan yang timbul dari hasil pemecahan masalah dapat

diselesaikan dengan baik?

Adapun prosedur pemecahan masalah, dengan langkah langkahnya dilaksanakan

dengan menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:

1. Kenalilah persoalannya secara umum;

2. Rumuskan persoalan dengan tepat dan benar;

3. Identifikasikan persoalan utama yang ingin dipecahkan secara terkait;

4. Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah.

5. Tentukan teori dan pendekatan pemecahan masalahnya

6. Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.

7. Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.

8. Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.

Langkah berpikir secara ilmiah dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang

sistematis, berorientasi pada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk

memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung

di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 137

a. Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri sendiri maupun

untuk orang lain.

b. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai

tujuan.

c. Menghimpun informasi relevan yang berhubungan dengan masalah yang

dipikirkan.

d. Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalah yang

dipikirkan.

e. Mengolah fakta-fakta dengan pola berpikir tertentu, baik secara induktif maupun

deduktif.

f. Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.

g. Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.

h. Menemukan dan meyakini gagasan.

i. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisan.

2. Ciri-Ciri Permasalahan Usaha

Seorang wirausaha harus kreatif terutama dalam mengambil dan menetapkan

permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh para wirausaha, hendaknya berupa

masalah-masalah actual dan menarik. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa

kemungkinan alternatif tindakan di antara beberapa alternatif pilihan dalam pemecahan

masalah. Pemecahan seperti itu merupakan salah satu penerapan teori Dewey tentang

berpikir reflektif. Menurut Dewey, seorang wirausaha yang berpikir reflektif itu

hendaknya:

a. Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan.

b. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan dan

kebingungan tersebut.

c. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha menemukan

cara pemecahan masalah, sehingga ketegangan atau kebimbangan dapat diatasi.

d. Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui

penataran.

e. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau bukti bukti

eksperimental yang valid dan menolak kesimpulan yang tidak didukung oleh data

yang valid.

Kondisi yang lebih luas dari seorang wirausaha diharuskan memperhatikan

perkembangan otonomi daerah di mana berada, sehingga jangkauan permasalahan lebih

luas (aspek makro) yang mempengaruhi penetapan masalah dan pemecahan masalah.

Seperti adanya perubahan kebijakan kebijakan Pemerintah, perubahan moneter dan

perubahan hubungan antar negara termasuk bencana-bencana alam yang mempengaruhi

kegiatan pembangunan nasional.

3. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Usaha

Anda harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa telah

menetapkan pemecahan-pemecahan yang tepat. Pemecahan masalah tidak selamanya

menempuh pola kerja pikir yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap wirausaha di

dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Berikut ini

dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:

a. Menyadari dan memutuskan masalah.

b. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 138

c. Mengumpulkan data-data.

d. Analisis data

e. Interpretasi dan verifikasi data.

f. Pengambilan keputusan.

g. Aplikasi kesimpulan.

B. SUMBER-SUMBER INFORMASI USAHA

1. Syarat Sumber-Sumber Informasi

Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang wirausaha sangat

membutuhkan sumber-sumber informasi bisnis yang lengkap dan akurat. Di samping

harus lengkap, sumber-sumber informasi itu juga harus dapat dipercaya. Apabila

sumber-sumber informasi itu datanya kurang lengkap, maka di dalam pengambilan

keputusan dan kesimpulan, serta saran-saran yang akan dikemukakan kemungkinan

kurang sempurna. Dalam dunia bisnis dan teknologi, informasi-informasi merupakan

landasan untuk mengamati bentuk dan usaha atau bisnis pada masa mendatang. Dr.

Alfred Osborne, Jr, Direktur Pusat Studi Kewirausahaan, di Universitas California,

menegaskan bahwa informasi dan kebutuhan untuk menggunakan sumber-sumber

informasi dapat menciptakan peluang bisnis yang amat banyak.

Macam-macam informasi yang diperlukan.

Pada era globalisasi, separuh dari pekerja-pekerja di bidang jasa, akan bergerak

dalam kegiatan mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, dan menjual informasi-

informasi bisnis. Adapun macam informasi yang diperlukan di antaranya sebagai berikut.

a. Informasi Kuantitatif

Informasi kuantitatif berisi masukan nilai yang dapat dihitung, seperti masalah

berat, jumlah, tekanan, dan sebagainya.

b. Informasi kualitatif

Informasi kualitatif berisi masukan nilai yang dapat dirasa, seperti perubahan

produk, mutu produk, kecepatan, dan sebagainya.

c. Informasi kontrol

Informasi kontrol, misalnya pemberian petunjuk: apakah suatu perubahan

variabel produk, model, atau desain, dapat berjalan normal atau tidak.

d. Informasi simbol

Informasi simbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis. Sumber-sumber

informasi yang dapat dipercaya adalah yang informasinya menyeluruh dan sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

Sumber-sumber informasi itu merupakan sumber yang dapat memberi keterangan

jumlah data dan fakta yang berhubungan dengan kebijakan produk dan pemasarannya.

Kebutuhan terhadap sumber-sumber informasi, sangat berkembang untuk menghasilkan

banyak informasi yang berhubungan dengan pemasaran produk. Kegiatan produk

memerlukan informasi tentang apa yang akan diproduksi, bagaimana sifat dan

persyaratannya, bagaimana mutunya, dan berapa jumlah produk yang harus diproduksi.

Sistem pemasaran harus dapat memberikan informasi serta menentukan bagaimana

kecenderungan pasar dan konsumen. Sebaliknya, sistem prosuksi akan memberikan

informasi kepada bagian pemasaran, tentang apa yang akan dilakukan untuk disampaikan

ke pasaran.

Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para wirausaha itu, harus lengkap,

tepat dan dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu, para wirausaha yang

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 139

memanfaatkan informasi harus dapat mengumpulkan, mengatur, mengolah,

menyampaikan, dan menggunakan informasi tersebut.

Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan pemecahan,

sehingga mengaktifkan pikiran dan kemauan, serta pemilihan beberapa alternatif

pemecahannya.

Tepat waktu, tepat mutu, dan tepat janji merupakan unsur-unsur utama

menciptakan keputusan dalam bisnis.

Peluang bisnis bukanlah suatu peluang jika tidak ada atau tidak sanggup

menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.

Persoalan-persoalan kunci dalam setiap organisasi adalah persoalan yang tidak

mempunyai pengalaman masa lampau sama sekali, tapi dapat dipergunakan

sebagai pedoman

2. Informasi Yang Diperlukan Dalam Keputusan

Informasi adalah keberhasilan pengambilan keputusan. Semakin rumit bisnis,

maka sistem informasi itu semakin diperlukan oleh seorang wirausaha. Kecepatan

memperoleh dan menerima akses informasi sangat dibutuhkan oleh para wirausaha.

Akan tetapi, bagaimana bentuk informasi yang dibutuhkan para wirausaha? Informasi-

informasi yang dibutuhkan oleh para wirausaha adalah sebagai berikut.

a. Informasi atas orang, termasuk juga informasi pokok yang dituntut: gaji/upah dan

jaminan keselamatan kerja dan hidup.

b. Informasi atas keseluruhan investasi dan investasi per devisi: pandangan masa

depan bisnis, kekayaan/utang, keberlanjutan bisnis.

c. Informasi dalam operasi sehari-hari: penerimaan kas, pembayaran dalam usaha,

neraca rugi dan laba sebenarnya, struktur modal.

d. Fakta dan data untuk pendukung bisnis dan cara yang memungkinkan wirausaha

mengambil keputusan mengenai perluasan usaha: pesaing, konstruksi, pabrik,

produk, gudang, pemasaran, dan sebagainya.

Pencarian informasi memerlukan pengamatan yang cermat dan teliti terutama

berkaitan dengan hal-hal berikut.

a. Pesaing

b. Seluk-beluk pemasaran.

c. Seluk-beluk manajemen yang diperlukan.

d. Perkembangan Arsitektur dan sipil

e. Pengelolaan dan pengendalian keuangan

f. Pengalaman dan penelitian usaha.

g. Sumber dan data yang dapat dipercaya.

h. Manajemen survai pemetaan.

i. Perkembangan pariwisata

j. Perkembangan paket-paket wisata

k. Administrasi dan pembukuan.

l. Perawatan peralatan produksi.

m. Perkembangan teknologi

n. Akuntansi dan auditing.

o. Studi kelayakan.

p. Informasi harga, promosi, dan distribusi.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 140

Adapun urutan prioritas tindakan dalam mengumpulkan informasi yang

dibutuhkan adalah sebagai berikut.

a. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha, tetapi tersedia.

b. Mencari informasi tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan wirausaha, tetapi tidak

tersedia.

c. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha, tetapi belum

tersedia.

d. Mencari informasi yang dibutuhkan, tetapi tak dikehendaki dan belum tersedia.

e. Mencari informasi yang dibutuhkan dan tersedia walaupun tak dikehendaki.

Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para wirausaha, antara lain meliputi

informasi mengenai konsumen, permintaan dan penawaran, pesaingan, advertensi,

produk saingan, pengembangan produk, desain, dan prilaku konsumen. Sumber-sumber

bisnis yang dikumpulkan dan diperlukan, persyaratannya yaitu.

a. Data-datanya yang dipercaya;

b. Data-datanya harus lengkap;

c. Data-datanya masih berlaku;

d. Data-datanya dapat dipergunakan.

Mencari dan mengumpulkan informasi relatif mudah apabila para wirausaha

cerdas, cekatan, terampil, berpengalaman, dan pandai berkomunikasi dan tidak mudah

putus asa serta cepat tidak puas diri. Kelancaran di dalam berkomunikasi ditentukan oleh

keterampilan pada ketepatan cara mengekspresikan diri. Kunci keberhasilan

berwirausaha, terletak dalam memperoleh dan mengelola informasi dan bukan terletak

pada banyaknya informasi. Keberhasilan wirausaha yang berhubungan dengan informasi

dalam bisnisnya, diantaranya:

a. Harapan masa depan bisnis

b. Sistem nilai para wirausaha

c. Pengalaman wirausaha dalam bisnis

d. Kekuatan dan kelemahan bisnis

e. Sikap dan perilaku konsumen

f. Daya beli konsumen

g. Motivasi konsumen

h. Realitas bisnis

i. Peluang bisnis

j. Hambatan dan rintangan bisnis

k. Pesaing

l. Pelayanan

m. Risiko kebutuhan konsumen

n. Perubahan selera konsumen

o. Kebijakan pemerintahan

3. Sumber-Sumber Informasi Yang Dibutuhkan wirausaha

Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan wirausaha dalam rangka menunjang

kebijakan bisnis adalah sebagai berikut.

a. Hasil penelitian pasar

b. Kondisi ekonomi (daya beli masyarakat)

c. Kedudukan perusahaan di pasar.

d. Kondisi Sumberdaya Manusia

e. Bagian keuangan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 141

f. Pembeli, konsumen, dan distributor.

g. Para pesaing.

h. Wilayah niaga.

i. Media massa.

j. Manager produksi, antara lain mengenai:

Bahan baku.

Tenaga kerja

Transfortasi

Kualitas produk.

Desain produk.

Model produk.

Jenis dan ukuran produk.

Warna dan merk produk.

Manfaat dan bungkus produk.

Harga produk.

k. Pemerintah dan peraturannya.

l. Hukum

Dengan perkataan lain, sumber-sumber informasi tersebut dapat dibagi menjadi 2

(dua) kelompok, sebagai berikut.

a. Sumber Informasi Data Primer

Sumber infomasi data primer, diantaranya hasil riset, konsumen sendiri,

pedagang perantara, para penjual sendiri.

b. Sumber informasi data sekunder

Sumber informasi data sekunder, diantaranya : hasil-hasil penelitian, Jurnal-

jurnal, perusahaan lain dalam kelompok sejenis, Pemerintah, perusahaan

pendukung, Biro Pusat Statistik, Asosiasi profesi, KADIN, Media Massa

(Majalah, Koran, Tabloid), Televisi

4. Manfaat Sumber-Sumber Informasi Usaha

Pemanfaatan teknologi informasi, akan mengarahkan perusahaan pada cara kerja

perusahaan, perluasan kompetisi, pemasaran, penjualan, distribusi, promosi, dan lain-

lainnya. Adanya teknologi informasi akan menyebabkan orang-orang dengan cepat

mengetahui berita dan dengancepat pula dapat mengirim berita. Pemakaian teknologi

informasi banyak menimbulkan perubahan pada berbagai segi kegiatan dalam

perusahaan. Oleh karena itu, dalam rangka memajukan dan membesarkan usaha atau

bisnis, peran teknologi informasi harus dioptimalkan penggunaannya.

Informasi semakin sedikit yang relevan. Orang-orang politik bilang “informasi

adalah kekuasaan”. Sementara orang-orang bisnis bilang “untuk mengetahui masa depan

bisnis. Untuk itu kuasailah dan cari sebanyak-banyaknya informasi. Keberhasilan

wirausaha dalam mengelola informasi, bukan terletak pada banyaknya informasi yang ia

miliki, melainkan pada relevansinya. Dengan adanya sumber-sumber informasi, maka

para wirausaha akan mengetahui bahwa informasi itu sangat penting untuk bahan

masukan bagi pengambilan suatu keputusan dalam bisnis. Zaman sekarang dikenal abad

informasi, yang mana kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan sumber

informasi merupakan aktiva yang terbesar. Orang-orang politik bilang: “Siapa yang

memiliki informasi paling banyak, dialah yang paling berkuasa”. Sementara orang-orang

bisnis mengatakan:”Untuk dapat mengelola bisnis dengan baik, pasarkan sesuatu untuk

masa depan; untuk mengetahui masa depan, kuasailah sebanyak-banyaknya informasi”

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 142

Dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi, para wirausaha akan

melaksanakan perubahan atau perbaikan hal-hal berikut.

a. Perluasan kompetisi bisnis.

b. Pembuatan produk

c. Pemasaran dan penjualan produk.

d. Ketenagakerjaan.

e. Cara mengelola bisnis.

f. Memilih produk.

Dari penjelasan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya

sumber-sumber informasi, maka para wirausaha akan dapat:

a. Memilih dan membuat produk dengan lebih cepat dan lebih murah.

b. Memilih dan membuat produk yang bermutu laku dijual, dan harga bersaing.

c. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.

d. Memilih dan membuat desain baru atau kombinasi.

e. Memilih dan membuat produk yang lebih baik dengan harga relative murah.

Sebelum memutuskan membuat suatu produk perlu mempertimbangkan banyak

faktor, salah satunya faktor pasar.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 143

Materi IV : Mengembangkan Semangat Wirausaha

MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA

A FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA

WIRAUSAHA

Semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Peluang usaha atau bisnisnya

2. Minat dalam usaha atau bisnisnya

3. Modalnya, apakah sudah tersedia

4. Relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama.

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara

lain faktor dukungan keluarga, famili, teman, pengalaman usaha, keadaan ekonomi,

keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, masih ada faktor

lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha, yaitu pertimbangan antara

pengalaman dengan spirit, energi, dan rasa optimis dalam keberhasilan usaha atau

bisnisnya.

Di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha, Murphy and Peck (1980:8)

mengembangkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir dalam berwirausaha.

Delapan anak tangga tersebut digunakan untuk mengembangkan semangat kerjanya dan

profesinya dengan syarat:

1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)

2. Bekerja sama dengan orang lain (getting thing done with and thought people)

3. Penampilan yang baik (good appearance)

4. Mempunyai keyakinan (self confidence)

5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)

6. Mau menambah pengetahuan (college education)

7. Ambisi untuk maju (ambition drive)

8. Pandai berkomunikasi (ability communicate)

Adapun letak keberhasilan di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha

ditentukan oleh:

1. Kemampuan merumuskan tujuan usaha

2. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha

3. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya

4. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif

5. Kecakapan dalam mengelola usaha

6. Kratifitas dan percaya diri

7. Pengalaman dan pendidikannya

B. INOVASI, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI

1. Pengertian Inovasi

Inovasi berasal dari bahas inggris yaitu innovation, yang artinya segala hal yang

baru atau pembaruan. Inovator adalah orang atau sesuatu yang mendatangkan hal-hal

yang baru. Wirausaha yang sukses dalam usahanya, selalu menggunakan inovasi dalam

pembuatan produknya atau pelayanannya yang unik, aneh, khusus dan baru, sehingga

tidak memandang usaha yang lain sebagai pesaing.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 144

Inovasi bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang

menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke arah yang lebih produktif. Adanya

inovasi dari wirausaha akan mendorong semangat kerja di dalam usahanya atau

bisnisnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong inovasi, yaitu adanya peluang usaha,

pengalaman, dan kreativitasnya.

Pada umumnya faktor-faktor inovasi yang dapat mempengaruhi semangat kerja

wirausaha di sini adalah:

a. Kesempatan untuk memperoleh keuntungan

b. Minat dan keinginan wirausaha sendiri untuk berwirausaha

c. Kesempatan untuk menjadi “BOS”

d. Kebebasan di dalam manajemen usaha.

Di dalam prosesnya, penerapan kemampuan di dalam berinovatif, menurut

Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif, yaitu:

a. Invensi (penemuan)

b. Ekstensi (pengembangan)

c. Duplikasi (penggandaan)

d. Sintesis.

2. Pengertian Kreativitas

Goman (1991) menjelaskan bahwa inovasi itu merupakan penerapan secara

praktis mengenai gagasan-gagasan yang kreatif. Inovasi tercipta karena adanya

kreativitas yang tinggi.Conny Setiawan (1984), menjelaskan bahwa kreativitas itu adalah

sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Dengan perkataan lain,

kreativitas itu adalah sebagai berikut:

a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mebuat kombinasi-kombinasi baru atau

melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, dan variabel yang sudah ada

sebelumnya

b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,

baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah

ada sebelumnya..

Semangat etos kerja yang tinggi seorang wirausaha, terletak pada kreativitas dan

rasa percaya diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Menurut De Bono, pemikiran

kreativitas itu merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat

tertarik akan pekerjaannya. Dengan mengembangkan kreativitas, seorang wirausaha akan

mampu meningkatkan:

a. Keterampilannya

b. Semangat kerjanya

c. Mutu produk

d. Efisien kerjanya

e. Inisiatif kerjanya

f. Keuntungan usahanya.

3. Pengertian Motivasi

Di dalam semangat kerjanya, wirausaha dipengaruhi oleh adanya motivasi

dengan berbagai cara.. disinilah letaknya peran penting dari motivasi. Motivasi itu

sebenarnya apa? Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif

adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 145

dalam berwirausaha dan berkembang di dalam diri wirausaha disebut motivasi. Jadi

motivasi itu adalah sesuatu perangsang dan pendorong bagi wirausaha agar dapat

mengembangkan semangat kerjanya.

Dengan kata lain, motivasi merupakan pendorong semangat kerja dan segala daya

dengan hasil guna yang baik, serta meningkatkan rasa kepuasan di dalam bekerja.

Adapun yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk

membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang, kelompok, dan masyarakat

pada umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan

dapat mengembangkan semangat kerja wirausaha.

C. PRINSIP-PRINSIP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

1. Pengertian Efektif dan Efisien

Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat

apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas.

Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya

usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien

adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat

siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat.

a. Tepat; artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang

dicita-citakan tercapai

b. Cepat; artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai

dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan

c. Hemat; artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan

dalam bidang pekerjaan apa pun

d. Selamat; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud,

tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-

kemacetan.

Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan

menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan

perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut:

a. Masa inkubasi

b. Analisis sumber perencanaan

c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan

2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan

Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih

efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan

memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai

keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara

efektif dan efisien.

3. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien

Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja

efektif dan efisien, yakni sebagai berikut.

a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu,

tenaga kerja, dan peralatan kerja.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 146

b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap

rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi

anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa.

Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini :

a. Keahlian dan Keterampilan

1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan

a) Keahlian dalam bidang Teknologi

b) Perkembangan perekonomian

2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan

a) Tata buku atau akuntansi;

b) Mengetik;

c) Steno;

d) Bahasa Asing;

e) Pengetahuan asuransi;

f) Pengetahuan pajak;

g) Pengetahuan hukum;

h) Pengetahuan perbankan;

i) Teknik dan organisasi bisnis;

j) Impor dan ekspor dalam bisnis.

3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus

a) wirausahawan sebagai Manajer

b) wirausahawan sebagai uang

c) wirausahawan sebagai social engineer

d) wirausahawan sebagai vak

b. Menggunakan waktu

Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan

menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan.

Agar para wirausahawan dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, ada

beberapa pertanyaan yang harus djawabnya.

1) Sudahkan mengadakan pembagian waktu menurut semestinya?

2) Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan tepat waktu?

3) Digunakan untuk apa waktu-waktu yang akan datang?

4) Apakah telah menggunakan waktu yang ada?

5) Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia?

6) Berapa lama waktu digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat?

7) Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat?

c. Peranan tenaga

1) Tenaga kerja

Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan

yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian,

keterampilan, dan kecakapan.

2) Pembangkit tenaga (power)

Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesin-mesin

dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam

jumlah yang cukup besar, dapat digunakan dua macam cara:

a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN)

b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 147

d. Alat-alat produksi

Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi

dengan efektif dan efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna

secara wajar.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 148

Materi IV : Membangun Komitmen Bagi Dirinya dan Bagi Orang Lain

MEMBANGUN KOMITMEN BAGI DIRINYA DAN BAGI ORANG

LAIN

A. PENGERTIAN KOMITMEN

Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu

yang pendek kita juga akan menerima kerugian. Kemampuan berpikir dan kemampuan

bekerja keras hanya akan bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan komitmen tinggi

tepat waktu untuk menghasilkan sesuatu. Komitmen adalah konsisten terhadap tujuan

yang hendak dicapai.

Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu.

Komitmen adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha

bisnisnya sampai berhasil. Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah

orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai

berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen tinggi selalu menggunakan sumber daya

secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah laku

perusahaan.

B. FAKTOR-FAKTOR KOMITMEN TINGGI

Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu

yang pendek itu juga kita akan menerima kerugian. Seorang wirausaha yang mempunyai

komitmen tinggi adalah orang yang mentaati dan memenuh janjinya untuk memajukan

usaha bisnisnya sampai berhasil. Menunjukkan komitmen tinggi, bukan semata-mata

membuat ide, melainkan terkait adanya factor-faktor pendudkung yang betul-betul

memanfaatkan komitmen tingg. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Konsisten, Tegas dan Fair

Seorang wirausaha yang memutuskan sebuah pendapat tentang sesuatu pada hari ini,

kemudian diubah lagi pada esokan harinya maka bisa dikatakan wirausaha tersebut tidak

konsisten. Misalnya seorang wirausahawan yang memperlakukan karyawannya dengan

cara tertentu, lalu berubah lagi pemikirannya dengan memperlakukan lain karyawannya

secara berbeda pada keesokan harinya. Berbeda dengan wirausaha yang memiliki

kharisma yaitu seorang wirausaha yang konsisten, tegas dan adil (fair).

2. Mercusuar

Seorang wirausaha dapat memberikan penerangan berkharismatik yang sangat baik dan

berguna. Seorang wirausahawan yang berkharisma bukan sekedar menerangi dari

kejauhan, tetapi mempraktekkan apa yang dibicarakan dan disampaikannya secara rajin.

3. Konsentrasi pada manusia

Jika seorang wirausaha yang usahanya berkonsentrasi pada manusia, maka dia akan lebih

berhasil dari pada mereka yang hanya berkonsentrasi pada tujuan dan hasil. Seorang

wirausaha yang mau memperhatikan kepada masalah, keinginan, dan perkembangan

karyawannya akan berhasil menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan dan

menggairahkan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 149

C. PENERAPAN KOMITMEN TINGGI

1. Menerapkan Prilaku Tepat Waktu

Dalam waktu yang sangat pendek kita akan menemukan kemungkinan-

kemungkinan untuk maju / mendapatkan suatu keberhasilan.

a. Tepat waktu adalah organisasi

Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita.

Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan kesempatan

yang relatif sangat pendek.

b. Tepat waktu adalah kekuasaan

Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang akan

datang.

c. Tepat waktu adalah nilai uang

Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan sesuatu

tujuan yang dapat dinilai dengan uang.

d. Tepat waktu adalah ukuran

Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang

maksimal.

Mereka yang dapat mengatur dan menggunakan waktu adalah mereka yang

berhasil dlam berwirausha. Apa yang dapat kita kerjakan semalam harus kita lakukan

sekarang dan jangan di tunggu sampi hari esok. Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat

ditabung, semakin sore sungguh semakin kehilangan waktu, uang dapat dicari dan

diperoleh kembali, tetapi waktu berlalu terus dan tidak dapat kembal lagi.

Penerapan perilaku tepat waktu dapat dilaksanakan di sekolah melalui hal-hal

sebagai berikut :

Menutup pintu gerbang sekolah saat kegiatan belajar dimulai.

Anak yang terlambat dapat mengikuti pelajaran dengan membawa surat dari guru

piket.

Guru piket mencatat dalam agenda untuk siswa yang terlambat dan dibuat

laporan setiap bulan.

Manfaat waktu senggang dengan hal-hal yang berguna.

Kebiasaan mempunyai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

2. Menerapkan Prilaku Tepat Janji

Modal utama bagi para siswa di sekolah, yaitu kalau berkata harus jujur dan

kalau berjanji dengan teman-teman harus di tepati, tepat janji merupakan sfat yang perlu

di miliki oleh setiap siswa di sekolah karena sifat ini akan mendapat rasa keperccayaan.

Cir-ciri kepribadian seorang siswa sebagai calon wira usaha yaitu :

a. Bermoral tinggi dalam menepati janji

b. Bersikap mental tinggi dalam menempati janji

c. Terampill di dalam belajar dalam berusaha.

Penerapan tepat janji, pada siswa di lingkungan sekolah sebagai berikut :

a. Para siswa di biasakan sehari-harinya untuk menggunakan tepat janji.

b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar.

c. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 150

3. Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan

Kinerja Lainnya

Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat

dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam

bentuk hasil kerja dapat diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga

yang berupa penampilan.

Tujuan wirausaha menampilkan produk yang baik untuk konsumen adalah

sebagai berikut :

a. Menciptakan produk yang sesuai dengan minat dan daya beli konsumen.

b. Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan disenangi

banyak konsumen.

c. Menciptakan produk sesuai dengan segmen pasar yang dituju.

d. Menciptakan produk yang mudah cara pemeliharaannya.

4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri

Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap

pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini :

a. Ketabahan

Artinya tetap kuat hati di dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam

berusaha. Semua kesulitan dan gangguan kita kembalikan kepada kekuasaan

Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan juga.

Dalam kita hidup pasti akan mendapatkan cobaan, dimana cobaan itu berbeda-

beda antara orang satu dengan yang lainnya. Untuk mengatasi berbagai macam

cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian

bahwa kita harus sukses. Para wirausaha diharapkan memiliki ketekunan dan

keuletan dalam berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha

kerja keras, keyakinan, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan.

b. Keuletan

Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa. Cita-cita yang tinggi akan

menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan,

hambatan, cobaan, dan kendala yang dihadapi. Banyak di antara orang cepat

berputus asa, menyerah kalah karena melihat adanya tanda-tanda kegagalan.

Mereka yang tidak putus asa merupakan orang-orang yang ulet, tabah, tekun, dan

berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan untuk mencapai tujuan merupakan

sumber keberhasilan.

c. Disiplin

Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan

melaksanakan disiplin berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup

dan kelancaran kegiatan belajar bekerja, dan berusaha.

Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental

yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit. Disiplin diri

sendiri memberikan kekuatan-kekuatan, yaitu :

1. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental,

2. Menguasai keadaan penghidupan

3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan, dan nasib buruk,

4. Membentuk pola berpikir logis,

5. Mengamankan dari perasaan takut,

6. Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 151

Konsep-konsep penerapan disiplin di lingkungan sekolah selalu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

1) Peraturan-peraturan yang jelas dan tegas, serta sanksi-sanksi hukumnya.

2) Konsep disiplin yang diterapkan pihak sekolah harus masuk akal serta

dapat dipahami semua pihak.

3) Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus masuk akal

serta dapat dipahami semua pihak.

4) Konsep disiplin yang dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan

dan kesejahteraan bersama.

5) Konsep disiplin harus dapat memberikan motivasi belajar, bekerja,

berkarya dan berpartisipasi.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya disiplin belajar,

bekerja, berkarya dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi yang

menyenangkan.

2. Menghargai usaha-usaha secara aktif dan produktif.

3. Suasana lingkungan sekolah yang menyenangkan.

4. Meningkatkan prestasi belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi.

5. Konsep disiplin dapat diterima semua pihak warga sekolah.

d. Kerja Sama

Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain. Pada

hakikatnya kekuatan manusia itu terletak pada kemampuan fisik atau kemampuan

pada jiwanya semata. Kekuatan manusia terletak dalam kemampuan untuk

bekerja sama dengan manusia lainnya.

D. PENTINGNYA KOMITMEN TINGGI BAGI SEORANG WIRAUSAHA

1. Pentingnya Komitmen Tinggi

Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi di dalam usahanya,

diharapkan :

a. Pantang menyerah terhadap keadaan atau situasi apapun.

b. Memiliki semangat dan tahan uji dari sebab tantangan penderitaan, baik lahir

maupun batin.

c. Memiliki kesabaran dan ketabahan di dalam berusaha

d. Selalu bekerja, berjuang dan berkorban.

Seorang wirausaha yang berkomitmen tinggi akan memiliki kemerdekaan batin.

Kemerdekaan batin itu dtandai oleh adanya kesselarasan antara keinginan dan pandangan

dalam diri sendiri.

Seorang wirausaha yang berkomitmen tinggi di dalam berwira usaha setidak-

tidaknya harus memiliki tujuh kekuatan yang dapat membangun kepribadan, yaitu :

a. Keyakinan yang kuat untuk maju di dalam berwira usaha

b. Kemauan keras untuk maju di dalam berwira usaha

c. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif di dalam berwirausaha

d. Ketekunan dan keuletan di dalam berwirausaha

e. Kesabaran dan ketabahan di dalam berwirausaha

f. Ketahan fisik dan mental d dalam berwirausaha

g. Kejujuran dan tanggung jawab di dalam berwirausaha

Berikut ini ada beberapa komitmen tinggi yang harus di miliki seorang

wirausahawan, yaitu :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 152

a. Mengerti akan tujuan berwirausaha

b. Memiliki motivasi tnggi untuk mencapaii tujuan berwirausaha

c. Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya di dalam

berwrausaha

d. Bekerja dan berusaha dengan telti dan cermat di dalam berusaha.

e. Tidak suka menunda-nunda tugas dan pekerjaan di dalam berwirausaha.

f. Percaya kepada diri sendiri dalam menghadapi tugas dan pekerjaan di dalam

berwirausaha

g. Selalu rajin tekun, ulet dan tabah dalam berwirausaha

h. Mampu mendayagunakan waktu sebaik-baiknya dalam berwirausaha

Berdasarkan penjelasan materi diatas akhrinya dapat diambil kesimpulan

pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha, yaitu :

a. Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal

b. Dapat menggunakan sumber daya secara lebih efesien

c. Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaannya.

d. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha

e. Menngkatkan rasa kepercayaan dalam berwira usaha

f. Meningkatkan etos semangat kerja bagi peribadinya dalam berwira usaha

2. Menerapkan komitmen tinggi

Seorang wirausahawan apabila memliki skap positif dan komtmen tinggi

biasanya akan cepat maju didalam kegiatan usahanya. Sikap ini ialah sikap komitmen

tinggi yang dijalankan seorang wirausahawan. Seorang wirausahawan selan

memperhatikan hal-hal kecil yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam tim kerja

yang efektif, seorang wira usaha selain sadar sekecil apapun tugasnya memiliki

kontribusi yang berart bagi tercapainta suatu tujuan.

Orang yang percaya pada komitmennya sendiri, positif, optimis, dan melakukan

pekerjaan dengan keyakinannya akan memperoleh keberhasilan sesuai dengan

keinginannya. Melaksanakan komitmen tinggi dengan konsekwen dan konsisten berarti

menghindari upaya-upaya tertentu.

Komitmen tinggi yang di jalankan seorang wirausahawan harus diikuti oleh

employed an involvemen. Kurangnya mengikutsertakan baik secara individu, kelompok

maupun departemen atau bagian akan menmbulkan rasa kurang bertanggung jawab.

Komitmen tinggi yang diterapkan seorang wirausahawan harus di dukung oleh pihak-

pihak terkait di perusahaan yang bersangkutan. Pentingnya komitmen tinggi dengan

dukungan para karyawan perusahaan akan meningkatkan kesuksesan didalam

berwirausaha. Apa sebabnya ?. Sebabnya wirausaha tersebut dapat menerapkan dan

melaksanakan :

a. tepat janji dan tepat waktu didalam bekerja

b. konssten terhadap tujuan ddalam berwirausaha

c. displin, keuletan dan bekerjasama didalam bekerja

d. sur tauladan kepada dirnya dan kepada karyawannya.

Anda harus berada di tempat dan waktu yang tepat. Kalau tidak anda tidak akan

berhasil. Tanda orang maju, kaya dan berhasil yang umumnya orang lupa melihatnya,

yatu motvasi mereka, daya penggerak diri, semangat dan kebutuhan mereka untuk

mencapai tujuan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 153

3. Membuat komitmen yang tinggi terhadap peluang perusahaan.

Ini disebut perusahaan dan tingkah laku administrasi .sebaliknya perusahaan yang

mempunyai Action, Orientation akan membuat klaim lebih dahulu terhadap pelanggan

dan pegawai perusahaan ini disebut sebagai perusahaan yang memliki pola tingkah laku

kewira usahaan.

4. Membuat komitmen tinggi terhadap sumberdaya.

Stevenson menjelaskan para wira usaha akan berusaha membuat omitmen tingg

untuk mendapatkan hasil maksimal dengan sumberdaya minmal. Para pelaku ekonomi

menyediakan lebih banyak sumber daya sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah system

perencanaan yang lebih konserpatif.

Seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha-usahanya dengan gaya yang smart

(cerdas, pintar dan bijak) bukan bergaya sepert mandor a bekerja prestatf, efektif dan

efesien guna mencapai hasil usaha semaksimal mungkin. Pekerjaan pekerjaan besar

bukanlah yang dlakukan oleh tarkan otot atau keterampilan jasmani melainkan oleh

pengalaman, kekuatan watak dan keyakinan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 154

MATERI V: Mengambil Resiko Usaha

MENGAMBIL RESIKO USAHA

A. PENGERTIAN RISIKO

Pengambilan risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan

potensi sendiri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai

pengambilan risiko usaha karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya.

Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang

terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang.

Risiko adalah sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya

sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Pendapat lain

mengatakan bahwa risiko adalah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap

peluang usaha. Bentuk risiko usaha itu dapat berupa kerugian financial dan pengalaman

buruk. Dari risiko usaha ini seorang wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan cara

belajar lagi dengan cara-cara baru, gigih, ulet dan kerja keras agar dapat meraih

keberhasilan. Sedangkan karakteristik risiko itu sendiri adalah :

1. Risiko adalah sesuatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.

2. Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali dapat diramalkan dengan

hasil yang sempurna. Pada umumnya terjadi penyimpangan, biarpun kecil. Risiko selalu

terjadi bila keputusan yang diambil menggunakan criteria peluang (decision under risk)

atau criteria ketidakpastian (decision under uncertainly). Pada umumnya untuk risiko

menghitung dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan

(variance). Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena

mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian

penting dalam mengubah ide menjadi karyawan.

Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dan wajar dalam merealisasi potensi

diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kesadaran

akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depan dan keinginan hidup

di masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar bahwa pertumbuhan usaha di

masa yang akan datang merupakan hasil keuntungan peluang usaha masa sekarang dan

dalam pengambilan risiko untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis. Jika dalam

berwirausaha tidak bersedia mengambil risiko, maka mereka tidak akan pernah dapat

mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat kewirausahaan.

B. MACAM-MACAM RISIKO

Bermacam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, yaitu

:

1. Risiko Teknis (Kerugian)

Risiko ini terjadi akibat kurang mampunya manajer atau wirausaha dalam mengambil

keputusan risiko yang sering terjadi berhubungan dengan :

a. Biaya produksi yang tinggi (inefisien).

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 155

b. Risiko karena adanya pemogokan karyawannya, akibat kesejahteraan kurang

diperhatikan.

c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).

d. Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.

e. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.

f. Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta

harga jual tidak berubah.

g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun.

h. Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan, serta hal-hal

yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.

i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam

perusahaan.

Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?

Untuk mengantisipasi ini dapat ditempuh berbagai upaya, sebagai berikut :

a. Manajer atau wirausaha menambah tentang pengetahuan tentang

1. Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses

produksi yang dihasilkan. Diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan

biaya produksi (efisien).

2. Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu

yang tepat dari faktor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya modal.

3. Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai

tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang

ada pada organisasi. Untuk ini, setiap pemimpin dituntut membuat konsep kerja

yang baik (conceptual skill).

b. Membuat strategi yang terarah untuk masa depan

Strategi yang dimaksud meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi

sumber daya manusia, Strategi operasional, Strategi pemasaran dan Strategi penelitian

dan pengembangan.

Tujuan dari Strategi ini adalah :

1. untuk tetap memperoleh keuntungan,

2. hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang),

3. dan tetap bertahan (survive).

c. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi

Dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan

pengeluaran tetap. Contoh : asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja

2. Risiko Pasar

Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di

pasar. Produk telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang

diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang

berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung tikar. Risiko pasar yang lain adalah

persaingan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan, selalu diamati oleh

perusahaan lain (pesaing). Oleh karena itu para bisnis tidak boleh lengah terhadap

kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat yang fatal karena

tindakan para pesaing.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 156

Hal-hal yang merupakan risiko bagi para bisnis yang mengakibatkan barang tidak

laku dijual antara lain:

adanya perkembangan teknologi,

adanya tindakan atau peraturan baru dari yang berwajib,

adanya hubungan intern sehingga terjadi pencurian, kecelakaan dan kebakaran.

Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?

Upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko ini adalah sebagai berikut:

Mengadakan inovasi (product inovation), yaitu membuat desain baru dari produk

yang disenangi calon pembeli.

Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar

secara berkesinambungan. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan

hanya layak untuk perusahaan besar.

3. Risiko Kredit

Adalah risiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar

pinjaman sesuai waktu yang telah disetujui. Sering terjadi produsen menaruh produknya

lebih dulu dan dibayar kemudian, atau debitur meminjam uang untuk sebuah usaha tetapi

usahanya gagal, akibat timbulnya kredit macet.

Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?

a. Upaya mengantisipasi risiko ini dapat ditempuh melalui :

b. Jangan memberikan kredit kepada sembarang orang, tetapi berikan kredit pada

orang yang tepat (bonafit) atau memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Dapat dipercaya (character), yaitu watak dan reputasinya telah diketahui.

2. Kemampuan untuk membayar (capacity), hal ini dapat dilihat dari

kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya.

3. Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga

merupakan net personal asset.

4. Keadaan usahanya selama ini (condutions) apakah menunjukkan tren naik

mendatar atau menurun.

c. Jangan memberikan pinjaman terlalu besar dan mengevaluasi kredibilitas debitor.

d. Memperhatikan pengelolaan dana debitor jika yang bersangkutan memiliki

perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba/rugi

tahunan dan aliran dana setiap tahun.

4. Risiko di Luar Kemampuan Manusia (force mayor)

Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia seperti: bencana alam, gempa bumi, tanah

longsor, tsunami, kebanjiran. Karena kemungkinan terjadi sangat kecil risiko ini

dianggap tidak ada. Untuk mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa perusahaan

asuransi.

C. RISIKO WIRAUSAHA

Pada saat memulai usaha, wirausaha biasanya menghadapi risiko (risk) usaha

yang besar. Di Amerika Serikat lebih dari 3 juta bisnis baru dimulai tiap tahunnya, dan

dua pertiga dari bisnis tersebut bergerak sebagai bisnis/usaha kecil. Rata-rata kegagalan

di antara bisnis baru ini cukup mengganggu. Berdasarkan penelitian, 25 sampai 33%

usaha kecil mengalami kegagalan selama 2 tahun pertama masa operasinya. Ada 3

penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu :

1. Mereka Masuk ke Dalam Bisnis Terlalu Cepat

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 157

Mereka terjun ke dalam suatu pekerjaan baru yang mengandung risiko tergesa-

gesa, tanpa melakukan busnisse plan yang mendalam. Tidak melakukan analisis

SWOT, Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunities (peluang)

and Treath (ancaman).

2. Mereka Kehabisan Uang

Perencanaan/perkiraan kebutuhan kas adalah hal yang paling prioritas dalam

bisnis, dalam hal ini kita mempunyai suatu target tanpa keluar dari rencana yang

sudah ditentukan, sehingga wirausaha bisa mengontrol anggaran apa saja yang

dikeluarkan. Dengan begitu kita tidak akan mengalami faktor kehabisan uang.

3. Kegagalan Perencanaan Jelas Merupakan Suatu Kesalahan

Wirausaha yang tidak menginginkan kegagalan dalam melakukan suatu bisnis,

tentunya hal yang didahulukan adalah sebuah perencanaan yang secara nyata dan

bisa dikonsep melalui sebuah tulisan. Dengan hal itulah, wirausaha bisa

terdorong untuk berorientasikan pada tugas dan hasil untuk mencapai masa depan

yang lebih baik.

Ada 4 kategori utama dari alasan kegagalan bisnis adalah :

a. kesalahan perencanaan,

b. rendahnya kualitas manajemen,

c. metode bisnis yang tidak mencukupi,

d. kurangnya dana atau modal.

Di samping risiko bisnis wirausaha juga akan menghadapi :

1. Risiko Finansial

2. Risiko Karier

3. Risiko Keluarga dan Sosial

D. ANALISIS RISIKO USAHA

Apabila kita tekun dan ulet serta berani belajar dari kegagalan niscaya suatu saat kita

akan sukses. Analisis risiko usaha dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa apabila peluang usaha diambil, akan

mengakibatkan terjadi keberhasilan usaha atau sebaliknya risiko usaha. Risiko usaha

dapat berupa kemerosotan financial dan pengalaman buruk. Dan kedua risiko ini, apabila

kita mau belajar dan kerja keras/ulet maka suatu saat akan memperoleh keberhasilan.

Kemungkinan-kemungkinan bertahannya seseorang wirausahawan tetap hidup

dalam menghadapi risiko terburuk antara lain :

1. Memperbaiki usaha, memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil,

melengkapi alat-alat, mengganti stretegi pemasaran, memperbaiki cara

produksi/cara kerja, dan lain-lain.

2. Melakukan alih usaha berpindah dari usaha yang satu ke usaha yang lain yang

memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, warung bakso

ke warung makan, dan lain-lain.

3. Pindah tempat. Bisa jadi suatu usaha tidak/kurang berhasil karena faktor tempat

yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lain yang

lebih kuat.

4. Mencari investor untuk berinvestasi : mencari orang yang memiliki dana untuk

menginvestasikan uangnya dengan kompensasi-kompensasi tertentu, misalnya

bagi hasil kalau sukses.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 158

5. Meminta pihak lain untuk mengakuisi : meminta pihak lain untuk membeli

sebagian besar saham.

Risiko usaha yang ada tidak untuk ditakuti ataupun dicemaskan secara

berkepanjangan sehingga akan memperlambat kemajuan usaha. Risiko usaha perlu

dikenali, untuk selanjutnya diantisipasi dengan baik. Persiapan dan membuat perhitungan

yang matang, mengurangi resiko usaha yang berakibat kerugian usaha.

E. EVALUASI TERHADAP RISIKO

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa apabila risiko tidak diperhitungkan dengan

teliti dan cermat akan berdampak pada kegagalan dalam bisnis. Oleh karena itu sebelum

membuat keputusan untuk mengambil suatu risiko, sebaiknya dilakukan evaluasi yang

mendalam atas risiko tersebut dan seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh apabila

risiko berhasil ditanggulangi. Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang dapat

dimanfaatkan oleh wirausaha sebelum memutuskan untuk mengambil risiko :

1. Apakah risiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha tersebut ?

Jika usaha bersifat untung-untungan (gambling) maka kemungkinan rugi lebih

besar. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya sebelum memulai usaha

melakukan study kelayakan untuk memperhitungkan risiko tersebut.

2. Bagaimana risiko itu dapat dikurangi ?

Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana yang

ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam usaha yang masih kecil

misalkan restoran “Ayam Panggang Kalasan” tidak perlu membuat fasilitas

lapangan tenis atau kolam renang. Bertindak yang efektif menyebabkan sasaran

yang dituju akan mudah dicapai.

3. Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi risiko ?

Dalam menyiapkan sumber daya manusia haruslah mempunyai

kompetensi/keahlian sesuai dengan bidangnya, sehingga menghasilkan tenaga

yang mempunyai produktivitas tinggi, ada pepatah menyatakan “the right man on

the right place”. Untuk meningkatkan produktivitas kerja setiap karyawan perlu

dididik, dilatih, ditatar secara formal, informal maupun non formal.

4. Apakah Anda takut dalam mengambil risiko ?

Sikap jiwa yang pesimis pasti ada faktor takut. Tapi bagi seorang yang berjiwa

wirausaha harus selalu berpikir positif (positif thinking) yaitu optimis, resiko itu

ibaratnya sebuah tantangan. Ibarat nelayan yang ingin menangkap ikan yang

besar, ia harus berani menghadapi gelombang laut yang terbuka. Meskipun

demikian, keberanian tersebut harus diperhitungkan. Jika resiko telah melampaui

50% maka kita telah memasuki gelanggang judi.

5. Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil risiko ?

Yang utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai

keterampilan dalam bidang usaha. Selanjutnya haruslah memperbaiki kelemahan-

kelemahan yang terjadi untuk seterusnya. Yang lebih penting lagi setelah

kemungkinan risiko yang terjadi diperhitungkan, untuk selanjutnya harus diikuti

dengan keyakinan dan semangat tanpa mengenal menyerah.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 159

MATERI VI: Membuat Keputusan

MEMBUAT KEPUTUSAN

A. PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang manajer dalam

suatu organisasi (perusahaan). Kegiatan pengambilan keputusan ini sering menjadi

kegelisahan tersendiri bagi manajer dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan

keputusan yang telah dibuat akan mengikat seluruh komponen dalam perusahaan untuk

melaksanakan hasil keputusan tersebut. Dengan demikian tidak mudah bagi manajer

untuk membuat keputusan, karena hal itu akan menyangkut aktivitas orang banyak.

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Secara khusus pengambilan keputusan didefinisikan oleh para ahli manajemen

sebagai berikut :

a. George R. Terry

Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih untuk dicari keputusan

yang lebih baik.

b. Sondang P. Siagian

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu

masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data-data, penentuan yang matang dari

alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan

suatu tindakan yang paling tepat.

c. Azhar Kasim

Pengambilan keputusan adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi perumusan masalah,

penambahan alternatif dan penilaian kegiatan yang meliputi perumusan masalah,

pembahasan alternatif, dan penilaian serta pemilihan sebagai penyelesaian masalah.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebelum keputusan

diambil harus terlebih dahulu diketahui pokok permasalahan yang dihadapi, bukan

sekedar isu yang tidak memerlukan penyelesaian.

Ada tiga alasan yang menjadi dasar mengapa perlu mempelajari pengambilan

keputusan, yaitu :

a. Karier pembuat atau pengambil keputusan meningkat

Seseorang yang telah lama bekerja dalam pekerjaan yang sama cenderung untuk

melakukan pekerjaan tersebut secara cepat dan benar. Kadang kalanya di tengah

perjalanannya tersebut sering dijumpai persoalan-persoalan yang dapat

mengganggu pekerjaan. Hal ini bisa mendorong seorang tersebut untuk mencari

solusi, bahkan ia juga sering memberikan solusi yang sama pada orang lain.

Besar kemungkinan ia akan dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu

dalam suatu organisasi tersebut.

b. Efisiensi kerja manajer meningkat

Meningkatnya mutu keputusan dibuat oleh manajer akan memudahkan untuk

meyakinkan orang lain tentang keputusan yang diambil karena dibuat dengan

sistematis. Dengan berjalannya waktu, manajer akan terus berusaha

meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat keputusan secara efisien,

karena biasanya penentuan keputusan memerlukan banyak waktu dan cukup

menyita aktivitas.

c. Produktivitas perusahaan meningkat

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 160

Hasil sebuah keputusan sering kali membuahkan kerja yang semakin baik. Ini

biasa dikarenakan prosesnya atau baik karena hasil yang semakin meningkat.

Manajer yang kreatif senantiasa mencari cara-cara kerja yang dapat

meningkatkan produktivitas perusahaan.

2. Macam-Macam Keputusan

Menurut H.A. Simon, keputusan yang dibuat oleh manajer dalam mengambil

berbagai keputusan dihadapkan pada dua tipe pada situasi yang berbeda, yaitu :

a. Keputusan yang terprogram

Keputusan ini dibuat untuk mengatasi hal-hal yang bersifat rutin yang terjadi

berulang-ulang pada pekerjaan yang sama, digunakan untuk mengatasi masalah

yang mempunyai sebab-akibat secara jelas dalam suatu organisasi.

b. Keputusan yang tak terprogram

Keputusan tidak akan diprogramkan jika sifatnya baru dan tidak berstruktur, unik

dan kompleks. Oleh karena itu tidak ada prosedur tertentu secara pasti yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul, karena masalah

tersebut tidak muncul dengan cara yang sama dengan sebelumnya.

Sedangkan Menurut Mc. Farland, ia mengklasifikasikan macam-macam keputusan

menjadi keputusan dasar dan keputusan rutin.

a. Keputusan dasar

Keputusan dasar merupakan keputusan unit, investasi dalam jumlah besar,

keputusan yang satu kali menyangkut komitmen jangka panjang dan relatif

permanen, serta derajat pentingnya sangat tinggi karena satu kesalahan

pengambilan keputusan akan berpengaruh terhadap organisasi secara

keseluruhan.

Sebagai contoh keputusan besar adalah keputusan tentang penentuan lokasi

usaha, penentuan produk baru, penggunaan teknologi baru dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan komitmen jangka panjang. Sekali keputusan dibuat, sulit untuk

mengubahnya dan akan menekan biaya yang besar.

b. Keputusan rutin

Merupakan keputusan-keputusan setiap hari, bersifat repetitive (berulang-ulang)

dan mempunyai sedikit dampak terhadap organisasi secara keseluruhan.

Keputusan rutin mempunyai proporsi yang besar dalam suatu organisasi

dibandingkan keputusan dasar. Contoh keputusan rutin adalah manajer personalia

melakukan penarikan tenaga kerja baru, memberi upah harian dan lainnya yang

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan rutin organisasi.

3. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan

Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak

mudah. Di dalam membuat keputusan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhinya sebagai berikut :

a. Faktor orang

Di dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-

orang yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan.

b. Faktor psikologis

Dalam membuat keputusan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor

psikologis yang terasa maupun yang tidak terasa seperti emosional, pikiran,

perasaan, kekecewaan, maupun kejiwaan lainnya.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 161

c. Faktor fisik

Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Oleh karena itu, dalam

membuat keputusan perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik.

d. Faktor sasaran

Dalam membuat keputusan, harus memperhatikan dan mendorong arah usaha

atau bisnis dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan oleh seorang

wirausahawan.

e. Faktor waktu

Dalam membuat keputusan, waktu efektif dan efisien harus cukup menganalisis

data-data dan permasalahan.

4. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan di definisikan sebagai langkah yang diambil oleh

pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah-langkah

sistematis yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut :

a. Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi.

b. Mencari alternatif pemecahan bagi masalah yang dihadapi.

c. Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah.

d. Melaksanakan alternatif tersebut.

e. Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil sesuai dengan yang

diharapkan.

5. Kepribadian dan Kecakapan Pengambil Keputusan

Pengambilan keputusan kerap kali dipengaruhi oleh kepribadian dan kecakapan

pengambil keputusan, yang meliputi penelitiannya, kebutuhannya, tingkat

intelegensinya, kapasitasnya, kapabilitasnya dan keterampilannya. Nilai-nilai tersebut

selanjutnya akan tercermin pada keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu, pengambil

keputusan mempunyai beberapa tipe jika dikaitkan dengan macam keputusannya. Erich

Form membedakan 5 tipe sebagai berikut :

a. Tipe ketergantungan

Pada tipe ini, pengambil keputusan tidak mempunyai pendirian yang tegas.

Ketidaktegasan bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ia kurang

menguasai permasalahan dan tidak mempunyai pengalaman dalam memutuskan

suatu persoalan.

Oleh karena itu, ia memandang orang lain lebih mampu mengatasi masalah yang

sedang dihadapi dan karenanya ia menjadi tergantung pada orang lain pada setiap

pengambilan keputusan.

b. Tipe eksploitatif

Kebalikan dari tipe pertama, pengambil keputusan akan mengeksploitasi orang

lain atau bawahan untuk kepentingan diri sendiri. Mekanisme yang terjadi adalah

ide keputusan berawal dari bawahan. Karena pimpinan merasa tidak mampu, ia

menyatakan bahwa ide keputusan itu berasal dari idenya sendiri.

c. Tipe tabungan

Pada tipe ini, pengambil keputusan mempunyai kecenderungan mengumpulkan

ide-ide untuk kepentingan diri sendiri guna memperkuat posisinya dan

wibawanya dalam organisasi. Ia tidak mau memperlihatkan dan membeberkan

apalagi membagi (sharing) kepandaiannya kepada orang lain.

d. Tipe pemasaran

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 162

Pengambil keputusan dalam hal ini sengaja ingin menjual idenya pada pihak lain

atau sengaja ingin memamerkan ide-ide kepada bawahannya agar ia dipuji pihak

lain atau sekedar ingin memperlihatkan wibawanya sebagai pemimpin.

e. Tipe produktif

Pengambil keputusan benar-benar memiliki kemampuan dalam pengetahuan

keterampilan dan pandangan jauh ke depan. Oleh karenanya, ia sangat peduli dan

dapat bekerja sama dengan bawahan, penuh inisiatif dan kreatif.

B. TEKNIK DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Teknik Pengambilan Keputusan

a. Teknik Brain-Storming

Teknik ini berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreativitas maksimal dari

kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-ide

mereka, tanpa rasa takut dan penuh tanggung jawab. Teknik ini banyak digunakan pada

berbagai masalah yang mungkin timbul dalam suatu organisasi.

Prosedur penerapan teknik Brain-Storming, meliputi empat tahap atau aturan dasar, yaitu

:

Tidak boleh memberikan kritik terhadap ide-ide yang disampaikan oleh anggota

kelompok.

Bebas mengemukakan ide (pendapat), makin radikal suatu ide maka semakin baik.

Makin besar jumlah ide-ide yang diperoleh, makin besar kemungkinan

memperoleh penyelesaian yang baik.

Diharapkan adanya kombinasi dan perbaikan ide.

Penerapan teknik ini mengundang adanya kritik. Ada tiga kritik terhadap teknik

ini, yaitu.:

o Hanya ditetapkan pada masalah-masalah sederhana,

o Sangat memakan waktu dan biaya,

o Hanya menghasilkan ide-ide dangkal.

Kritikan tersebut merupakan titik lemah dari penerapan teknik Brain – Storming.

Sisi kelemahan lain adalah bahwa teknik ini tidak tepat untuk mencapai

keputusan dasar dan dengan risiko tinggi ataupun ketidakpastian.

b. Teknik Teori Probabilitas

Teori probabilitas menunjukkan besarnya kemungkinan terjadinya suatu

kejadian. Dengan bantuan perangkat ini, wirausahawan dapat memperkirakan nilai yang

diharapkan untuk tiap-tiap alternatif yang dipilih. Dalam bentuk rumus :

EV = Expected value (nilai yang diharapkan)

I = Pendapat yang dihasilkan

P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan tersebut

Contoh pengambilan keputusan dengan menggunakan instrument probabilitas adalah

sebagai berikut :

Alaternatif Pendapatan

Potensial Probabilitas

Pendapatan Nilai yang

diharapkan

A

B

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 163

C Rp. 500.000,00

Rp. 750.000,00

Rp. 1000.000,00 0,25

0,20

0,14 Rp. 125.000,00

Rp. 150.000,00

Rp. 140.000,00

I P EV

Berdasarkan tabel, alternatif yang paling menguntungkan untuk berwirausaha adalah

alternative B yang memberikan nilai EV terbesar.

c. Teknik Pohon Keputusan

Pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para manajer dalam membuat

serangkaian keputusan yang melibatkan adanya suatu peristiwa ketidakpastian, bahkan

berisiko. Pohon keputusan juga sangat berguna bagi suatu tim yang mengadakan analisis

masalah untuk dipecahkan bersama-sama dalam tim, karena masalah yang dihadapinya

dan pemecahannya saling berkaitan. Oleh karena itu, tanpa bantuan anggota tim lainnya

masalah yang begitu kompleks tidak akan dipecahkan dengan baik dan benar.

Definisi konsep untuk pohon keputusan menurut berbagai ahli, sebagai berikut :

1. Azhar Kasim, pengambilan keputusan adalah model grafik yang menggambarkan

urutan-urutan suatu keputusan serta peristiwa-peristiwa yang terdiri dari situasi

keputusan yang berangkai.

2. Susan Welch dan John C. Coner, pengambilan keputusan adalah suatu diagram

yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-

masalah yang dihadapinya ke dalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan

alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing alternatif.

Dari dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan

merupakan alat Bantu manajemen dalam membuat keputusan untuk masalah-masalah

yang kompleks, berangkai dan memerlukan serangkaian pemecahan masalah yang

berurutan dalam suatu team work yang baik.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R. Terry yang disarikan Ibnu Syamsi, dasar pengambilan

keputusan dibedakan 5 (lima) macam, yaitu:

a. Berdasarkan intuisi

Intuisi berarti perasaan, keputusan yang didasarkan pada intuisi berarti keputusan

yang diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan perasaan seseorang yang

mempunyai tendensi subjektif.

Keputusan dengan pertimbangan intuisi ini juga ada keterbatasannya, yaitu

kemampuan seorang yang terbatas dalam sisi pendidikan, pengalaman, atau yang

lainnya. Oleh karena itu, masalah-masalah yang mempunyai dampak terbatas,

pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi akan memberikan kepuasan

yang baik.

Pengambilan keputusan atas dasar intuisi sangat baik untuk mengatasi masalah-

masalah sosial yang memerlukan sentuhan-sentuhan perasaan untuk

menyelesaikan persoalan yang dihadapi, misalnya persoalan pemogokan

karyawan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 164

b. Berdasarkan rasional

Keputusan berdasarkan pertimbangan rasional berarti keputusan tersebut lebih

banyak menggunakan daya pikir yang bisa diterima oleh akal sehat.

c. Berdasarkan fakta

Kata fakta tidak dapat lepas dari kata data dan informasi. Keputusan yang

berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup merupakan

keputusan yang solid, sehat dan akurat. Namun kendala yang menghadang adalah

untuk mendapatkan suatu informasi yang dapat dipercaya seringkali mengalami

kesulitan. Untuk itu diperlukan tenaga yang ahli, terampil dan yang mampu

mengolah data yang baik untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.

d. Berdasarkan pengalaman

Pengalaman yang sukses maupun yang gagal merupakan guru terbaik, demikian

pepatah mengatakan. Pengalaman dapat dijadikan pijakan atau dasar dalam

pengambilan keputusan dengan cara mengingat-ingat apakah masalah yang sama

atau hampir sama pernah terjadi masa sebelumnya, dengan melacak arsip-arsip

atau dokumen-dokumen yang tersimpan. Kalau memang sama tinggal melakukan

kebijakan yang sama dengan tahun yang lalu sehingga menghemat waktu dan

uang untuk mencari alternatif-alternatif pemecahan lain.

e. Berdasarkan wewenang

Wewenang merupakan hak untuk melakukan sesuatu perintah agar tujuan dapat

tercapai. Keputusan berdasarkan atas wewenang seringkali melewati batas

permasalahan yang dibahas (dipecahkan) sehingga dapat menimbulkan

pengaburan pokok permasalahan dan itulah yang menjadi sentral kelemahan atas

pelaksanaan keputusan berdasarkan wewenang.

Di samping kelemahan-kelemahan yang timbul, keputusan ini juga memiliki

keunggulan-keunggulan sebagaimana dikemukakan oleh George R. Terry yang

menyebutkan 3 keunggulan, yaitu:

1. Diterima oleh bawahan

2. Memiliki otentisitas

3. Sifat dan keputusan lebih permanen.

3. Macam-Macam Keputusan

Macam-macam keputusan menurut bidangnya dalam usaha/bisnis antara lain :

a. Keputusan produksi berhubungan dengan :

1) luasnya permasalahan

2) susunan (lay out) perusahaan

3) lokasi perusahaan

4) metode-metode produksi

5) pembayaran gaji/upah

6) riset pemasaran dan teknik

7) praktek pembelian dan penjualan

8) inspeksi supervise

9) jumlah inventaris

b. Keputusan penjualan berhubungan dengan :

1) lokasi kantor-kantor penjualan

2) riset pemasaran

3) saluran-saluran pemasaran

4) jenis dan luas reklame

5) metode bidang penjualan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 165

6) penggunaan merk dagang

7) pengepakan produk

8) penetapan harga pokok

9) promosi dan distribusi

c. Keputusan permodalan berhubungan dengan :

1) struktur modal

2) usaha modal baru

3) syarat-syarat kredit

4) rencana permodalan kembali

5) likuidasi

6) pembayaran deviden

7) jumlah tenaga kerja dan jam kerja

8) prosedur kantor

9) peleburan usaha atau bisnis

d. Keputusan kepegawaian berhubungan dengan :

1) sumber-sumber tenaga kerja

2) teknik seleksi dan wawancara

3) analisis pekerjaan dan evaluasi

4) jenis latihan dan pendidikan

5) keselamatan kerja dan kesejahteraan

6) hubungan perusahaan dengan eksternal group

7) perundingan dengan karyawan

8) absensi para karyawan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 166

MATERI VII: Menunjukan Jiwa Kepemimpinan

SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET

C. MENUNJUKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

Suatu usaha tidak akan bisa sukses bila tidak memiliki tujuan (visi dan misi),

pengorganisasian, pemberian pengaruh terhadap perilaku karyawan dan kegiatan guna

mewujudkan tujuan. Kemampuan tersebut adalah kemampuan manajerial dan

kemampuan leadership. Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan manajemen ada pada

cara dan kegiatannya untuk mewujudkan sebuah tujuan.

Manajemen adalah suatu kegiatan , cara dan proses untuk mengorganisasikan,

mempromosikan, merencanakan dan mengendalikan kelompok agar tujuannya

bisa tercapai dengan baik ( manajemen merupakan proses pencapaian tujuan

orhganisasi melalui usaha orang lain)

Manager adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk

mencapai organisasi.

Kepemimpinan adalah kemampuan (seni atau ilmu) dari orang yang berusaha

untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan (seni atau ilmu)

kepemimpinan.

Seorang manajer juga seorang pemimpin, namun seorang pemimpin belum tentu

seorang manager. Keberhasilan kepemimpinan dapat dipengaruhi oleh beberapa sifat

umum berikut ini :

n. Mempunyai kecerdasan

o. Hubungan dengan orang lain / interpersonal

p. Kedewasaan

q. Memotivasi orang lain

r. Sikap dan perilaku

s. Integritas tinggi

t. Humoris

u. Komitmen tinggi

v. Mampu memberi wewenang

w. Menciptakan rasa aman

x. Tegas dan disiplin

y. Visioner

z. Mengambil resiko

Dalam kamus orang sukses tidak ada istilah pemalas atau mudah menyerah.

Tidak ada orang yang meraih kesuksesan tanpa bekerja keras dan mengatasi seluruh

hambatan yang merintangi jalannya. Pada dasarnya sikap pantangan menyerah dan ulet

wajib dimiliki seorang wirausaha dengan didasari motivasi atau dorongan agar usaha

yang dijalalnkan dapat berhasil atau sukses. Sebagai wirausaha harus memiliki sikap-

sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin

berwirausaha, bukan karena terpaksa. Jadi hakekat sikap pantang menyerah dan ulet

merupakan interaksi dari perilaku positif berikut ini :

6. Perilaku kerja keras

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 167

Bekerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah

dengan suatu usaha yang optimal untuk mencapai suatu keuntungan/cita-

cita/prestasi

7. Perilaku keyakinan diri/optimis

Wirausaha selalu percaya pada kemampuannya tidak ragu-ragu dalam bertindak

bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung dalam

berbagai situasi dan ada semacam dorongan optimisme dalam kegiatannya.

8. Perilaku kemauan keras/semangat

Kemauan ibarat mesin yang menggerakkan segala aktivitas diri dalam sebuah

motor atau mobil sehingga bisa beraktivitas sesuai dengan yang diinginkan.

Kemauan yang keras menjadi faktor untuk menggerakkan segala aktivitas, tanpa

kemauan keras usaha kita tidak akan berhasil sesuai yang direncanakan. Dalam

setiap usaha yang akan dijalankan pastilah ada rintangan atau hambatan. Semakin

keinginan kita tinggi, maka hambatan kita semakin besar. Oleh karena itu

kemauan keras penting sekali tertanam dalam diri sendiri agar semua hambatan

dapat diatasi dengan baik. “Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan”.

9. Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa

Ada pepatah “Roma was not built in a day” artinya Roma tidak didirikan dalam

satu hari. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa sesuatu yang besar dimulai dari

kecil, langkah seribu dimulai dari langkah satu dan seterusnya. Setiap langkah

demi langkah membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Tanpa kesabaran segala

sesuatu tidak terwujud atau bahkan sia-sia.

Makna sabar bukan identik dengan lamban, pelan, santai tetapi kesabaran

dimaknai dengan cara atau metode mensikapi permasalahan dengan tegar,

menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan dan memahami langkah apa

yang perlu ditempuh untuk memcahkan kesulitan. Adapun keteguhan dimaknai

sebagai sikap tidak putus asa ketika menghadapi kegagalan.

10. Perilaku selalu ingin maju

Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai

keyakinan yang kuat dalam usahanya. Steven Covey dalam bukunya First

Thing’s First mengungkapkan empat sisi potensi yang dimiliki manusia untuk

maju, yaitu :

a. Self awarenes / sikap mawas diri

b. Councience / mempertajam suara hati

c. Independent will / pandangan yang indpenden

d. Creative imagination / berpikir mengarah kedepan

D. STRATEGI MEMBANGUN SIKAP PANTANG MENYERAH

Untuk memaksimalkan sikap pantang menyerah pada diri seseorang, lebih-lebih

sebagai pembentuk pribadi yang pantang menyerah, tangguh, tahan banting, sabar. Tentu

perlu dibangun pula kebiasaan positif dengan melalui strategi berikut:

h. Jangan mudah menyerah dan mengakui segala macam kelemahan yang ada pada

diri sendiri

i. Memotivas diri sendiri untuk mengembangkan sikap pantang menyerah

j. Optimis terhadap apa yang dilakukan untuk keberhasilan

k. Mengarahkan pada tujuan yang akan dicapai bukan pada hambatan

l. Berani mengambil resiko

m. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan

n. Jangan terpengaruh kegagalan orang lain

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 168

2. Keuletan

Keuletan adalah ciri pribadi yang kuat dan kokoh. Pribadi yang ulet adalah jiwa

yang mampu menumbuhkan rasa cinta dalam kehidupan, kekuatan jiwa yang mampu

menanggung beban berat, melawan kebosanan dan mengalahkan kelelahan dalam setiap

episode perjuangan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan seseorang adalah :

a. Pembawaan

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Lingkungan

d. Pengalaman

e. Motivasi

Keuletan akan didapatkan dengan beberapa tahapan latihan diantaranya adalah :

a. Memulai dengan mencintai apa yang kita kerjakan

b. Mengembangkan sikap optimis

c. Inovatif dalam kerangka kerja

Keuletan bukanlah karakter keturunan atau bawaan sejak lahir, tetapi hasil dari

proses penempaan dan pelatihan diri untuk senantiasa mampu memelihara kondisi

mental jiwa, sehingga senantiasa siap menjalani latihan hidup.

Ada beberpa hal yang perlu diketahui dan dipelajari untuk menumbuhkan

semagat pantang menyerah dan ulet, diantaranya adalah :

b. Kegagalan

Pemikiran bahwa anda tidak bisa sukses tidaklah tepat. Untuk mengetahui hal itu,

coba jawablah pertanyaan berikut ini ;

a. Apakah anda yakin bahwa anda tidak akan pernah meraih kesuksesan ?

b. Benarkah anda tidak punya modal untuk meraih kesuksesan ?

c. Kata siapa anda digariskan menjadi hidup miskin ? buktikan !, ada orang yang

meskipun hidup miskin namun memiliki semnagt tidak mengenal lelah dan

kreatif berhasil menjadi orang sukses.

b. Modal

Ketika berbicara tentang modal, kita selalu berpikir tentang modal uang yang

besar. Sebenarnya modal uang hanyalah sebagian kecil saja, selain modal uang

masih banyak modal lain yang bisa dipakai untuk memulai menjadi wirausaha,

yaitu :

a. Ide

b. Pengalaman

c. Jaringan

d. Kreativitas

e. Informasi

Sikap pantang menyerah dan ulet ada kaitannya dengan program sistem ganda

atau yang sering disebut dengan magang. Dalam magang tersebut anak didik terkadang

mengalami berbagai masalah dan terkadang peserta didik merasa putus asa dalam

magang. Dalam hal ini sikap pantang menyerah wajib diberikan pada peserta didik agar

tidak mudah putus asa.Adapun yang dimaksud dengan magang adalah ikut belajar dalam

kegiatan usaha atau bisnis kewirausahaan.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 169

Lulusan SMK diharapkan dapat memperoleh pekerjaan,suatu kenyataan yang

perlu direnungkan adalah bahwa kebanyakan para siswa SMK setelah selesai studinya

berperan sebagai buruh pabrik,pegawai dan sebagaianya.Jarang tamatan SMK yang mau

menciptakan serta mengembangkan pekerjaan,maka dari itu magang perlu dilakukan.

Dengan magang diharapkan peserta didik dapat:

Memiliki sikap mental berwirausaha

Memiliki moral yang tinggi

Memiliki keterampilan berwirausaha

Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan

Pada dasarnya sikap pantang menyerah dan ulet wajib dimiliki seorang wirausaha

dan dengan sikap pantang menyerah harus didasari dengan motivasi atau dorongan agar

usaha yang dijalankan dapat berhasil.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 170

Materi VIII: Mengelola Konflik

MENGELOLA KONFLIK

A. PENGERTIAN KONFLIK

Dalam berwirausaha dengan memotivasi sikap pantang menyerah dan ulet maka

peserta didik juga akan dapat mengetahui bagaimana konflik yang terjadi pada diri

seorang wirausaha.Berikut ini akan dijabarkan pengertian dari Konflik dan bagaimana

mengelola konflik tersebut.

Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua

pihak atau atau lebih. Dalam organisasi, konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara

dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan

bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan kerja dan atau

karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau

persepsi.

Sedangkan menurut Luthans (1981), konflik adalah yamg ditimbulkan oleh

adanya kekuatan yang saling bertentangan.Kekuatan-kekuatan ini menjadi bersumber

pada keinginan manusia.Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah

yaitu perbedaan pendapat,persaingan dan permusuhan.

Dengan adanya suatu perbedaan tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Sumber

dari konflik merupakan suatu adanya perbedaan keinginan,maka perbedaan pendapat

tidak selalu berati konflik.Dalam dunia usaha, persaingan sangat erat hubungannya

dengan konflik karena dalam persaingan usaha terdapat banyak pihak yang

menginginkan hal yang sama namun pada akhirnya, tidak semuanya dapat tercapai.

B. JENIS-JENIS KONFLIK

Dalam organisasi dapat dibedakan adanya 5 (lima) jenis konflik, yaitu :

7. Konflik dalam diri induvidu

Konflik yang terjadi bila seorang induvidu menghadapi ketidakpastian tentang

pekerjaan yang harus ia laksanakan, bila dari berbagai pekerjaan saling

bertentangan, atau bila harus melakukan pekerjaan lebih dari kemampuannya.

8. Konflik antar induvidu dalam suatu organisasi

Konflik ini biasanya terjadi akibat perbedaan kepribadian maupun perbedaan

peranan misal antara atasan dan bawahan.

9. Konflik antar induvidu dan kelompok

Konflik ini terjadi bila ada seorang induvidu harus berhadapan dengan tekanan

untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok mereka. Misal pengucilan

oleh kelompok karena tidak mau mengikuti keinginan anggota kelompok yang

lain.

10. Konflik antar kelompok dalam suatu organisasi

Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.

11. Konflik antar organisasi

12. Konflik ini terjadi karena adanya persaingan antar organisasi.

Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel menjelaskan bahwa konflik dapat

digolongkan sebagai berikut:

4. Konflik Intrapersonal

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 171

Adalah konflik yang terdapat dalam diri seseorang,konflik ini terjadi ketika jika

pada suatu waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak

mungkin dipenuhi sekaligus.

Ada tiga macam bentuk konflik Intrapersonal yaitu:

d. Konflik Pendekatan-Pendekatan,contohnya orang yang dihadapkan pada dua

pilihan yang sama-sama menarik

e. Konflik Pendekatan-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada dua

pilihan yang sama menyulitkan

f. Konflik Penghindaran-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada

suatu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif

5. Konflik Interpersonal

Adalah suatu pertentangan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain

karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan,konflik ini biasa terjadi

antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

Dalam bidang usaha,hal ini dapat terjadi ketika suatu usaha yang telah

berkembang dan melibatkan beberapa karyawan yang terlibat di dalamnya

konflik interpersonal.

6. Konflik Antar Individu dan Kelompok.

Seorang pemimpin begitu juga wirausaha (yang pada akhirnya bisa menjadi

pemimpin perusahaan) mau tidak mau, suka tidak suka suatu ketika akan

berhadapan dengan konflik. Hal ini terjadi karena pemimpin ataupun wirausaha

pada akhirnya akan berhubungan dengan banyak orang sebagai pengikut atau

karyawan dimana mereka masing-masing memiliki ambisi dan kepentingan yang

bermacam-macam dan tidak menutup kemungkinan ambisi dan kepentingan itu

akan saling bersinggungan sehingga berpotensi terjadinya konflik yang

berdampak buruk bagi organisasi atau perusahaan. Atau bahkan bisa juga konflik

sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu misalnya : untuk merangsang

dinamika organisasi, dll.

Sehingga dapat dikatakan konflik suatu ketika bisa menghancurkan tetapi bisa

juga mendorong kemajuan dan perkembangan organisasi. Kita semua pasti ingin agar

organisasi termasuk perusahaan dapat maju dan berkembang, oleh karena itu, perlu ada

penanganan konflik secara benar sehingga konflik tidak menghancurkan tetapi

memajukan dan mengembangkan organisasi ataupun perusahaan.

C. METODE PENGELOLAAN KONFLIK

1. Metode Stimulasi Konflik

Metode ini sebaiknya diterapkan pada situasi konflik yang terlalu rendah. Konflik

yang terlalu rendah mengakibatkan bawahan takut berinisiatif dan menjadi pasif

sehingga kejadian-kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang

bekerja lebih baik diabaikan, masing-masing saling bertoleransi terhadap kelemahan dan

kejelekan pelaksanaan kerja. Kondisi ini bagi organisasi menjadi sangat tidak

menguntungkan karena organisasi akan mengalami stagnasi atau tidak terjadi dinamika

sehingga tidak akan terjadi perubahan dan kemajuan organisasi.

Dalam kondisi yang demikian ini sebaiknya pimpinan perlu merangsang timbulnya

persaingan dan konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan sehingga masing-

masing akan termotivasi untuk mencapai lebih dari yang lain. Implementasi dari metode

ini bisa dilakukan melalui :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 172

6. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok

7. Reorganisasi

8. Penawaran bonus, insentif dan penghargaan untuk mendorong terjadinya

persaingan antar induvidu ataupun kelompok.

9. Pemilihan staf pimpinan yang tepat.

10. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.

2. Metode Pengurangan Konflik

Metode ini merupakan metode yang paling banyak dipakai karena pada

umumnya pimpinan cenderung menekan terjadinya antagonisme atau pertentangan yang

ditimbulkan oleh konflik. Penerapan metode ini lebih mengarah pada pengelolaan tingkat

konflik melalui pendinginan suasana tetapi tidak menangani masalah yang semula

menimbulkan konflik. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik adalah :

3. Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa

diterima kedua kelompok.

4. Mempersatukan semua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman

atau musuh yang sama.

3. Metode Penyelesaian Konflik

Metode ini menekankan pada upaya-upaya untuk mempengaruhi pihak-pihak

yang bertentangan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

Metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antara lain:

4. Dominasi dan penekanan, yang dapat dilakukan dengan :

e. Kekerasan, yang bersifat penekanan otokratis

f. Penenangan

g. Penghindaran, pimpinan menghindar untuk mengambil sikap tegas.

h. Aturan mayoritas, dilakukan melalui pemungutan suara yang adil.

5. Kompromi

Kompromi dilakukan untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh

masing-masing pihak yang bertentangan. Bentuk-bentuk kompromi antara lain:

e. Pemisahan (pihak yang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai

persetujuan)

f. Perwasitan (melibatkan pihak ketiga untuk memberikan pendapat sekaligus

penengah)

g. Kembali ke peraturan yang berlaku

h. Penyuapan (salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk

tercapainya penyelesaian konflik)

Catatan : tidak semua bentuk kompromi dapat memuaskan pihak-pihak yang

bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatif.

6. Pemecahan masalah integratif

Dengan metode ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan

masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan

masalah, diharapkan mereka yang bertentangan secara bersama-sama mencoba

untuk memecahkan masalah yang timbul diantara mereka. Disamping untuk

mencari kompromi, mereka secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian

yang dapat diterima oleh semua pihak. Peran pimpinan dalam hal ini adalah

mendorong mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan

pertukaran gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian

penyelesaian yang optimal supaya tercapai penyelesaian yang integratif.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 173

Metode yang dapat digunakan untuk penyelesaian konflik secara integratif :

d. Konsensus

Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan bertemu bersama untuk

mencari penyelesaian terbaik atas masalah mereka dan bukan untuk mencari

kemenangan salah satu pihak.

e. Konfrontasi

Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan saling berhadapan

menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain untuk menemukan

penyelesaian secara rasionil.

f. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi yang disetujui bersama.

Konflik tidak selalu harus dihindari, karena tidak selalu konflik itu membawa

efek negatif,berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan

ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun organisasi.

Sebab-sebab terjadinya konflik dalam berwirausaha sangatlah beragam,diantaranya

organisasi dalam berwirausaha,praktek hubungan manusia yang kurang seimbang,

konflik batin perorangan.

Pada dasarnya konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu

pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola.

Apabila tingkat konflik terlalu rendah, maka organisasi akan mengalami stagnasi.

Apabila tingkat konflik berada pada tingkat yang optimal (fungsional), maka prestasi

kerja organisasi akan maksimum dan menjadi dinamis. Sedangkan apabila tingkat

konflik terlalu tinggi atau berlebihan, maka akan menimbulkan kekacauan dan

perpecahan sehingga membahayakan kelangsungan hidup organisasi.

“Konflik dalam organisasi mempunyai 2 potensi yaitu merusak dan mendorong

kemajuan. Oleh karena itu, konflik harus dikelola dengan baik untuk mendorong

kemajuan”.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 174

Materi IX: Membangun Visi Dan Misi Usaha

MEMBANGUN VISI DAN MISI USAHA

A. MENYUSUN VISI PERUSAHAAN

Oleh karena seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi, menggerakkan dan

menjadi panutan bagi pengikutnya, maka dia harus memiliki gambaran masa depan

berikut bagaimana mencapainya yang terkonsep secara baik yang biasanya dituangkan

dalam bentuk visi dan misi. Begitu pula seorang wirausaha (yang pada akhirnya bisa

juga menjadi pemimpin) hendaknya memiliki visi dan misi, minimal untuk mengarahkan

dan menggerakkan diri sendiri (yang dalam perkembangannya untuk perusahaan)

sehingga mampu meraih keberhasilan dalam bisnis. Untuk itu, bagian ini akan

membahas mengenai apa dan bagaimana visi dan misi terutama untuk usaha atau

perusahaan.

1. Pengertian Visi

Visi dapat didefinisikan sebagai pandangan atau gambaran jauh kedepan kearah

mana tujuan dan kegiatan akan dibawa. Visi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu

(cita-cita) yang ideal yang akan dicapai. Sedangan visi perusahaan dapat didefinisikan

sebagai pernyataan singkat, padat dan memberi inspirasi untuk menjadikan perusahaan

menjadi seperti apa dan untuk mencapai kemajuan seperti apa dimasa datang.

2. Tujuan Penetapan Visi Perusahaan

Bagi organisasi ataupun perusahaan visi memegang peranan yang sangat penting

karena visi itu akan menggerakkan dan selalu menciptakan peluang untuk berbuat

sehingga dapat melahirkan perubahan atau dinamika kearah yang lebih baik.

Bagi perusahaan penetapan visi bertujuan untuk :

e. mencerminkan sesuatu yang akan dicapai organisasi / perusahaan

f. memiliki orientasi pada masa depan organisasi / perusahaan.

g. menimbulkan kpmitmen tinggi dan seluruh jajaran dan lingkungan organisasi /

perusahaan.

h. menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi / perusahaan.

3. Kriteria Penetapan Visi Perusahaan

Agar visi lebih bermakna bagi organisasi atau perusahaan, maka dalam penetapan

visi sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :

g. dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.

h. dapat dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.

i. berwawasan jangka panjang.

j. memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi / perusahaan.

k. memungkinkan pencapaian tujuan organisasi / perusahaan

l. terpusat pada organisasi / perusahaan agar dapat beroperasi.

Contoh visi :

Visi dari PT Grundfos Pompa

Ingin dipandang oleh para customernya sebagai perusahaan berkualitas yang

merupakan produsen, supplier dan partner bisnis pompa berkualitas tinggi.

Visi dari Indosat IM2

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 175

Menjadi pemimpin pasar di bidang Internet dan Multimedia, dengan menawarkan

kualitas terbaik, kepuasan pelanggan, solusi bagi e-business, dan jasa e-lifestyle

di Indonesia dan seluruh penjuru dunia.

B. MENYUSUN MISI PERUSAHAAN

1. Pengertian Misi

Misi adalah tindakan atau pengarahan langkah untuk merealisasikan visi. Misi

berfungsi sebagai upaya mewujudkan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti,

didukung, dan dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi, setiap induvidu,

organisasi ataupun perusahaan harus mempunyai misi yang jelas dan relevan dengan visi

yang telah ditetapkan.

2. Perumusan Misi Perusahaan

Perumusan misi dalam organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan cara

berikut ini :

d. melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pegawai perusahaan,

masyarakat, mitra kerja, akademisi dan birokrasi.

e. menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada agar

memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatan dengan lebih baik dan biaya

efisien.

f. menilai lingkungan yang berfungsi untuk menentukan apakah misi organisasi

perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan antara lain:

e. produk / jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.

f. kualitas produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.

g. produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.

h. calon konsumen yang akan dilayani.

Contoh misi :

Misi dari PT Grundfos Pompa

Kami akan senantiasa berusaha menjadi perusahaan terdepan yang mampu

memberikan pelayanan dan solusi berkualitas tinggi untuk menyediakan pumps

dan pumping system. Dengan Branding, Service Excellence dan Quality

Organization sebagai primary offers, kami memposisikan produk, solusi dan

pelayanan kami pada market segmen menengah ke atas. Dalam rangka untuk

selalu bisa merespon ekspektasi customer yang terus meningkat, kami

menghargai dan mengakui pentingnya proses pembelajaran (learning) yang

melibatkan customer, karyawan, supplier dan masyarakat.

Misi dari Indosat IM2

Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan,

dan karyawan) dan memberikan landasan pengetahuan bagi generasi masyarakat

Indonesia yang selanjutnya.

C. PENGEMBANGAN VISI DAN MISI

Sesuai dengan penjabaran diatas bahwa visi dan misi adalah berbeda. Perbedaan

visi dan misi secara sederhana dapat dikatakan bahwa misi adalah apa yang terbaik yang

dilakukan setiap hari sedangkan visi adalah seperti apa kondisi masa depan dengan

menjalankan misi. Dalam penyusunannya, visi untuk perusahaan baru atau usaha kecil

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 176

menguraikan tujuan pada tingkat tinggi dan hendaknya sesuai dengan tujuan dari pendiri

bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa visi hendaknya menyatakan gambaran

lengkap tentang bisnis yang diinginkan oleh pendirinya seperti pertumbuhan bisnis, nilai-

nilai yang diperjuangkan, pekerja, kontribusinya terhadap lingkungan masyarakat dsb.

Pengembangan visi biasanya bertumpu pada kecenderungan perubahan yang diharapkan

terjadi atas permasalahan tersebut.

Sedangkan misi hendaknya berupa pernyataan tentang strategi bisnis yang

digunakan dan dikembangkan berdasarkan prespektif pelanggan serta hendaknya sesuai

dengan visi bisnisnya. Misi yang baik hendaknya merupakan jawaban atas tiga

pertanyaan berikut ini :

4. Apa yang dilakukan ?

Pertanyaan ini bukan semata-mata menjawab apa yang akan ditawarkan secara fisik

kepada para pelanggan tetapi kebutuhan apa (kebutuhan sebenarnya dan atau kebutuhan

psikologis) yang akan terpuaskan kalau pelanggan membeli produk atau jasa yang

ditawarkan. Masalahnya pada saat memutuskan membeli suatu produk, para pelanggan

memiliki banyak alasan seperti pertimbangan ekonomis, logistik dan faktor emosi. Oleh

karena itu, dalam mengembangkan misi selain melalui ujud fiksi produk dapat juga

diarahkan pada faktor non-fisik seperti : faktor ekonomis, emosi, psikologis dll.

5. Bagaimana melakukannya ?

Pertanyaan ini lebih menekankan pada persoalan teknis dari bisnis. Jawaban atas

pertanyaan ini hendaknya menyertakan produk atau jasa secara fisik dan bagaimana

dijual dan dikirim kepada pelanggan serta hendaknya sesuai dengan kebutuhan mana

yang akan terpuaskan dengan membeli produk atau jasa tersebut.

6. Untuk siapa melakukannya ?

Jawaban atas pertanyaan ini sangat vital karena akan sangat membantu dalam fokus

pemasarannya. Perlu disadari bahwa tidak setiap orang merupakan pembeli potensial

karena mereka akan dibatasi oleh faktor demografi dan geografi. Oleh karena itu pada

saat penyusunannya akan baik bila ditetapkan dahulu karakteristik demografis (umur,

pendapatan dll.) dan geografis terhadap pasar yang akan dimasuki sehingga untuk

pengembangannya bisa dilakukan melalui penambahan kelompok pelanggan atau

perluasan area pemasarannya.

Pertimbangan selanjutnya dalam penyusunan misi bahwa banyak bisnis yang

akan mempunyai banyak kelompok pelanggan yang membeli dengan berbagai alasan.

Dalam kasus ini, satu misi dapat menjawab masing-masing pertanyaan untuk masing-

masing kelompok pelanggan sehingga misi dalam konteks yang lebih luas dapat

dikembangkan. Misi hendaknya jangan membelenggu perkembangan bisnis karenanya

apabila kondisi persaingan mengalami perubahan, maka misi perlu diubah dan

disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Tugas :

Misalkan Anda berkeinginan untuk berwirausaha coba buat: Visi dan Misi Anda.

Ketentuan:

Visi dan misi disesuaikan kondisi Anda sebagai seorang wirausaha dan usaha

Anda.

Usaha yang digunakan sebagai dasar bebas.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 177

DAFTAR PUSTAKA

Fuzi, Santoso, KEWIRAUSAHAAN MODUL A1-A3, Citra Pustaka Mandiri.

Faisal, Afiff, TEKNIK PENJUALAN, Angkasa, Bandung, 1982.

Saparudin, dan Iskandar, LATIHAN KEGIATAN MEMULAI USAHA SENDIRI,

Direktorat PMK Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2003.

Les Giblin, SKILL WITH POPLE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.

Rheinal Kasali, CHANGE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005

Suryana, KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis Kiata dan Proses Menuju Sukses,

Salemba Empat, Bandung, 2003

Tim Penyusun Modul Pembelajaran Kewirausahaan Tingkat I Kurikulum SMK Edisi

2004, Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2005

Zaenal Muhammad, MODUL KEWIRAUSAHAAN, Sekawan, Cipta Pustaka.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 178

PENERAPAN TEORI BELAJAR YANG RELEVAN

DENGAN BIDANG STUDI

Tujuan yang Diinginkan

Spesifikasi kinerja yang diraharapkan Anda kuasia setelah menyelesaikan modul

ini, yakni Anda dapat menguasai berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

yang mendidik, kinerja tersebut mencakup:

1. Mengidentifikasi berbagai teori pembelajaran

2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip pembelajaran kreatif dan inovatif

3. Memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar mata

pelajaran bidang keahlian administrasi perkantoran.

Teori Belajar

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana

terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu.

Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih

meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar.

Gagne’ seperti yang dikutip oleh Marianna (1999: 25) menyatakan untuk

terjadinya belajar pada diri siswa diperlukan kondisi belajar, baik kondisi internal

maupun kondisi eksternal. Kondisi internal merupakan peningkatan memori siswa

sebagai hasil belajar terdahulu. Memori siswa yang terdahulu merupakan komponen

kemampuan yang baru dan ditempatkannya bersama-sama. Kondisi eksternal meliputi

aspek atau benda yang dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran.

a. Teori belajar Konstruktivisme.

Teori konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan

itu dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi

sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,

mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,

berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja Piaget,

Vygotsky, teori-teori pemerosesan informassi, dan teori psikologi kognitif yang lain,

seperti teori Bruner (Slavin dalam Nur, 2002:8).

Menurut teori kontruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting dalam

psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan

kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru

dapat memberikan kemudahan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar

siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk

belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawa siswa kepemahaman

yang libih tingi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut

(Nur, 2002:8).

b. Teori Perkembanan Kognitif Piaget

Teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan

sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan

kemampuan kognitif ini, maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif

membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.

Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan

bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 179

kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek

seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan

teman. Bagaimana cara anak mengelompokan objek-objek untuk mengetahui persamaan-

persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya

perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan

tentang objek dan peristiwa tersebut.

Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif didalam menyusun

pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi. Walaupun

proses berfikir dalam konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh

pengalaman dengan dunia sekitarnya, namun anak juga berperan aktif dalam

menginterpretasikan informasi yang ia peroleh melalui pengalaman, serta dalam

mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi mengenai dunia yang telah ia

punyai.

Piaget mengemukakan bahwa setiap organisme yang ingin mengadakan

penyesuaian (adaptasi) dengan lingkungannya harus mencapai keseimbangan

(ekuilibrium), yaitu antara aktivitas individu terhadap lingkungan (asimilasi) dan

aktivitas lingkungan terhadap individu (akomodasi). Agar terjadi ekuilibrasi antara

individu dengan lingkungan, maka peristiwa-peristiwa asimilasi dan akomodasi harus

terjadi secara terpadu, bersama-sama dan komplementer.

a. Perkembangan Kognitif Pada Setiap Masa Menurut Piaget

1. Perkembangan Masa Bayi

Dalam pandangan Piaget tahap-tahap perkembanagn pemikiran dibedakan

atas empat tahap, yaitu tahap pemikiran sensoris-motorik, praoperasional,

operasional konkret, dan operasional formal.

Pemikiran bayi termasuk kedalam pemikiran sensoris motorik, tahap

sensoris motorik berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira berumur 2 tahun.

Selama tahap ini perkembangan mental ditandai dengan perkembangan pesat

dengan kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan

sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Dalam hal ini bayi

yang baru lahir bukan saja menerima secara pasif rangsangan-rangsangan

terhadap alat-alat indranya, melainkan juga aktif memberikan respons terhadap

rangsangan tersebut, yakni melaui gerak-gerak refleks. Pada akhir tahap ini ketika

anak berusia sekitar 2 tahun, pola-pola sensorik motoriknya semakin kompleks

dan mulai mengadopsi suatu sistem simbol yang primitif. Misalnya, anak usia dua

tahun dapat membayangkan sebuah mainan dan dan memanipulasinya dengan

tangannya sebelum mainan tersebut benar-benar ada. Anak juga dapat

menggunakan kata-kata sederhana, seperti “mama melompat” untuk menunjukan

telah terjadinya sebuah peristiwa sensoris motorik.

2. Perkembanagn Masa Anak-Anak Awal

Perkemabangn kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap

praoperasional (preoperational stage), yang berlangsung dari usia 2 hingga 7

tahun. Pada tahap ini konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul,

egosentisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta terbentuknya keyakinan

terhadap hal yang magis.

Pemikiran praoperasional tidak lain adalah suatu masa tunggu yang

singkat pada pemikiran operasional, sekalipaun label praoperasional menekankan

bahwa pada tahap ini belum berpikir secara operasional. Dalam tahap pra

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 180

operasional pemikiran masih kacau dan tidak terorganisir secara baik. Pemikiran

praoperasional adalah awal dari kemampuan untuk merekonstruksi pada level

pemikiran apa yang telah ditetapkan dalam tingkah laku. Pemikiran

praoperasional juga mencakaup transisi dari penggunaan simbol-simbol primitif

kepada yang lebih maju.

3. Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak-Anak

Pemikiran anak-anak pada masa ini disebut pemikiran operasional konkrit

(concrete operational thought). Menurut Piaget operasi adalah hubungan-

hubungan logis diantara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi

konkrit adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek atau peristiwa-

peristiwa nyata atau konkrit dapat diukur.

Pada masa ini anak sudah mengembangkan pikiran logis, ia mulai mampu

memahami operasi sejumlah konsep. Dalam upaya memahami alam sekitarnya,

mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca

indra, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang

tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya, dan antara yang bersifat

sementara dengan yang berasifat menetap.

4. Perkembangan Masa Remaja

Ditinjau dari perspektif teori kognitif Piaget, maka pemikiran masa remaja

telah mencapai tahap pemikiran operasional formal (formal operational thought),

yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai kira-kira 11 atau 12 tahun

dan terus berlanjut sampai remaja mencapai masa tenang atau dewasa. Pada tahap

ini anak sudah mulai berfikir abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak sudah

mampu memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi, sesuatu yang abstrak.

Disamping itu pada tahap ini remaja juga sudah mampu berpikir secara sistematik,

mampu memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan

masalah.

c. Teori behavioristik

Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman (Gagne, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya

interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar

sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam

belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa

respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon

berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru

tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk

diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati

adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus)

dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini

mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk

melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan

(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon

akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative

reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.

Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 181

Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement;(3) Schedules of

Reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant

Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).

d. Teori Humanistik

Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan

manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya

dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia

mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha

memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang

pengamatnya.

Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan

dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri

sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang

ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses

belajar, ialah :

1. Proses pemerolehan informasi baru,

2. Personalia informasi ini pada individu.

Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah:

Arthur W. Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers.

a. Arthur Combs (1912-1999)

Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak

perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar

yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru

tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan

kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh

tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada

alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak

lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang

tidak akan memberikan kepuasan baginya.

b. Maslow

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :

(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang

(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk

memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang

mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau

berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang

sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki

dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya

semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada

saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).

c. Carl Rogers

Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak

keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi

akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di

Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 182

telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada

anak.

Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya

guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:

1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa

tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide

baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide

baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang

proses.

Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip

dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :

a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.

b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid

mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.

c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya

sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan

diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.

e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh

dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.

f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.

g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut

bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.

h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik

perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang

mendalam dan lestari.

i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah

dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik

dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang

penting.

j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah

belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus

terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai

proses perubahan itu.

Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yang

fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada

tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi

yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 183

MENGUASAI BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN YANG SESUAI

DENGAN KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

A. Pembelajaran Aktif Inovatif, Kreatif Dan Menyenangkan (Paikem)

a. Pengertian PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran dosen harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga mahasiswa aktif bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang inovatif.

Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika

mahasiswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi mahasiswa yang

pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan

cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya

kemampuan serap ilmu masing-masing orang.

Kreatif dimaksudkan agar dosen menciptakan kegiatan belajar yang beragam

sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan mahasiswa. Menyenangkan adalah

suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga mahasiswa memusatkan

perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on

task”) tinggi.

Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan

hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran

tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai mahasiswa setelah

proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan

pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan

tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

Asmani (2011:83) mengatakan Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan

sebagai berikut:

1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan

kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi

mahasiswa.

3) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih

menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk

cara belajar kelompok.

5) Guru mendorong mahasiswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam

mahasiswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Salah satu ciri PAKEM adalah guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara

dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk menjadikan pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan cocok

bagi mahamahasiswa.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 184

Sehubungan dengan ciri menyenangkan dalam PAKEM ini, Rose and Nocholl

(dalam asmani 2011:84) mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan

adalah sebagai berikut:

a) Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman untuk

melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan medapatkan kesuksesan yang

lebih tinggi.

b) Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.

c) Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif.

d) Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan.

e) Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan

mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dengan sebanyak mungkin

kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.

PAKEM harus mampu memberikan perhatian pada aspek penyajian

pembelajaran. Penyajian dalam pembelajaran ini dapat dilakukan dengan pemecahan

masalah, curah pendapat, belajar dengan melakukan (learning by doing), menggunakan

banyak metode yang disesuaikan dengan konteks, atau kerja kelompok.

b. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar mahasiswa dapat dengan mudah

dikuasai mahasiswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari

diterapkannya model PAIKEM yaitu mahasiswa dapat terpacu sikap rasa

keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi

empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to

be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (Belajar untuk mengerjakan

sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan

melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa

oleh dosen, agar supaya pembelajaran tersebut dapat terlaksaana sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Dari empat pilar pendidikan dan kelima komponen prinsip PAIKEM

(Mengalami, Pembaruan, Berinteraksi, Komunikasi, Berekspresi, dan Melakukan

Refleksi), komponen ’Mengalami’, ’Pembaruan’, dan ’Berkspresi’ berkaitan dengan

bagaimana dosen mengolah bahan/materi pelajaran. Artinya, bagaimana dosen

mengolah materi pelajaran sehingga mahasiswa mengalami dan mengekspresikan

gagasannya. Untuk komponen interaksi, komunikasi dan refleksi berkaitan dengan

bagaimana dosen mengelola kelas. Artinya, bagaimana mahasiswa harus dikelola (kerja

kelompok, berpasangan, ataukah individual) agar mereka berinteraksi satu sama lain

untuk mengembangkan kemampuan bekerjasama dan pada saat yang sama berkembang

pula kemampuan individualnya.

B. Pendekatan Pembelajaran

a. Contextual Teaching and Learning

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak

akan belajar lebih baik, jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih

bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.

Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam

kompetensi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak

memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 185

Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan

lebih bermakna bagi siswa.Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk

kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke

siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.

Menurut Sagala (2005:87) menyatakan bahwa :

Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching anda Learning) yang

disingkat dengan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Lebih lanjut lagi Sagala (2005:88) menyatakan bahwa :

Pembelajaran kontekstual (Contekxtual Teaching and Learning) adalah konsep

pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-

hari.

CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan

kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah.

Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.

a. kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya

b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik

c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

d. Ciptakan masyarakat belajar

e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan

g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

b. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)

Pembelajaran kooperatif menekankan pembelajaran dalam kelompok kecil,

dimana siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih optimal.

Pembelajaran kooperatif meletakkan tanggung jawab individu sekaligus kelompok.

Dengan demikian dalam diri siswa tumbuh sikap dan perilaku ketergantungan positif.

Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk belajar bekerja dan bertanggung jawab untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar

dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang

membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan

prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik

mengelola kelas dengan lebih efektif. (Lie, 2008:28)

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling berkerja

sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 186

kooperatif, belajar belum dikatakan tuntas jika salah satu teman dalam kelompok belum

menguasai bahan.

Johnson (dalam Lie 2008:31) yang diperkenalkan dalam pembelajaran kooperatif

bukan sekedar kerja kelompoknya, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem

pengajaran kooperatif bisa didefnisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang

terstruktur.

Kauchan (dalam Trianto, 2007:42) menyatakan “pembelajaran kooperatif

merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara

berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”.

Dalam pembelajaran kooperatif ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam

melaksanakan tugas kelompoknya dan apapun usaha yang dilakukan oleh masing-masing

anggota tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk semua anggota

kelompok. Melalui prosedur pembelajaran tersebut, siswa diharapkan lebih fokus dalam

mengikuti pelajaran dan akan termotivasi untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki

oleh kelompok masing-masing, sehingga tidak kalah dengan kelompok lain.

Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan

model lainnya, Arends (dalam Trianto 2007:47) menyatakan bahwa pelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Siswa bekerja sama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi

belajar;

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan

rendah;

3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin, yang beragam;

4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

C. Model-Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk

menciptakan suasana yang berbeda dengan langkah-langkah yang telah disusun

sebelumnya, sehingga dapat menjadikan suasana pembelajaran yang lebih berbeda dan

bervariasi. Joyce (2009) menyatakan bahwa :

Model pembelajaran adalah salah satu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran yang didalamnya buku-buku, film-film, komputer, kurikulum dan

lain-lain.

Dengan demikian model pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang

dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan langkah-langkah

yang disusun guna mencapai tujuan dalam proses belajar.

Berikut ini dipaparkan beberapa model pembelajaran yang efektif sebagai

berikut:

1. Examples Non Examples

Contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.

Langkah- langkah:

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP

c. Gurumemberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswauntuk memperhatikan

atau menganalisa gambar

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 187

d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut

dicatat pada kertas

e. Tiap kelompok diberi kesempatanmembacakan hasil diskusinya

f. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan

yang ingindicapai

g. Kesimpulan

2. Picture and Picture

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan

materi

d. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasangatau mengurutkan

gambar-gambar menjadi urutan yang logis

e. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut

f. Dari alasan/urutan gambar tersebut gurumemulai menanamkan konsep/materi sesuai

dengan kompetensi yang ingin dicapai

g. Kesimpulan/rangkuman

3. Numbered Heads Together: Kepala Bernomor (Spencer Kagan,1992)

Langkah-langkah:

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya

d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan

hasil kerjasama mereka

e. Tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain

f. Kesimpulan

4. Cooperative Script: Skrip Kooperatif (Danserau cs., 1985)

Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan

mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Langkah-langkah:

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan

b. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan

siapa yang berperan sebagai pendengar

d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-

ide pokok dalam ringkasannya.

Sementar pendengar:

- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide poko yang kurang lengkap

- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi

sebelumnya atau dengan materi lainnya

e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.

Serta lakukan seperti diatas.

f. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru

g. Penutup

5. Kepala Bernomor Stuktur: Modifikasi dari Number Heads

Langkah-langkah:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 188

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor

b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang

berangkai

c. Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan

soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.

d. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari

kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok

lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau

mencocokkan hasil kerja sama mereka

e. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok lain

f. Kesimpulan

6. Student Teams Achievement – Divisions (STAD) : Kooperatif Tim Siswa

Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)

Langkah-langkah:

a. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran

menurut prestasi, jenis kelamin, suku,dll)

b. Guru menyajikan pelajaran

c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota

kelompok, Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya

sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak

boleh saling membantu

e. Memberi evaluasi

f. Kesimpulan

7. Jigsaw : Kooperatif Model Tim Ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And

Snapp, 1978)

Langkah-langkah:

a. Siswa dikelompokkan kedalam = 4 anggota tim

b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka

e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan

bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan

tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

g. Guru memberi evaluasi

h. Penutup

8. Problem Based Introduction (PBI) : Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Langkah-langkah:

a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat

pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas

pemecahan masalah yang dipilih.

b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas,jadwal, dll.)

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 189

c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,

pemecahan masalah.

d. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti

laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya

e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen

mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

9. Artikulasi

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa

c. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang

d. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru

diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,

kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya

e. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya

dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil

wawancaranya

f. Guru mengulang/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa

g. Kesimpulan/penutup

10. Mind Mapping (Peta Pikiran)

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan

alternatif jawaban

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan

sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban

c. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang

d. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi

e. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru

mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru

f. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi

perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

11. Make a Match : Mencari Pasangan (Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah:

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok

untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu

c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya

(soal jawaban)

e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin

f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda

dari sebelumnya

g. Demikian seterusnya

h. Kesimpulan/penutup

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 190

12. Think Pair and Share (Frank Lyman, 1985)

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

b. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru

c. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing

d. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya

e. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaran pada pokok

permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa

f. Guru memberi kesimpulan

g. Penutup

13. Debate

Langkah-langkah:

a. Guru membagi 2 kelompok pesertra debat yang satu pro dan yang lainnya kontro

b. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua

kelompok diatas

c. Setelah selesai membaca materi,Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro

untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian

seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.

d. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap

pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.

e. Guru Guru memenambahkan konsep/ide yang belum terngkap

f. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat

kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

14. Role Playing

Langkah-langkah:

a. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan

b. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari

sebelum KBM

c. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah

dipersiapkan

f. Masing-masing siswa berada dikelompokkan sambil mengamati skenario yang sedang

diperagakan

g. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk

membahas penampilan masing-masing kelompok.

h. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

i. Guru memberikan kesimpulan secara umum

j. Evaluasi

k. Penutup

15. Group Investigation (Sharan, 1992)

Langkah-langkah:

a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen

b. Guru menjelaskan pembelajaran maksud pembelajaran dan tugas kelompok

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 191

c. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain

d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang

bersifat penemuan

e. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan

kelompok

f. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan

g. Evaluasi

h. Penutup

16. Talking Stick

Langkah-langkah:

a. Guru menyiapkan sebuah tongkat

b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untukuntuk membaca dan mempelajari materi.

c. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup

bukunya.

d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan

pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian

seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru

e. Guru memberikan kesimpulan

f. Evaluasi

g. Penutup

17. Bertukar Pasangan

Langkah-langkah:

a. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa

memilih sendiri pasangannya.

b. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.

c. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.

d. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling

menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.

e. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada

pasangan semula.

18. Snowball Throwing

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua

kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian

menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya

d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,untuk menuliskan

satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok

e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari

satu siswa ke siswa yang lain selama lebih kurang 15 menit

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 192

f. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa

untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara

bergantian

g. Evaluasi

h. Penutup

19. Student Facilitator and Explaining

Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya

melalui bagan/peta konsep.

d. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.

e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.

f. Penutup

20. Course Review Horay

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

d. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan

kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing-masing

siswa

e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang

nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (

√ ) dan salah diisi tanda silang ( x )

f. Siswa yang sudah mendapat tanda √ vertikal atau horisontal, atau diagonal harus

berteriak horay … atau yel-yel lainnya

g. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh

h. Penutup

21. Demonstration

Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan.

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan

c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan

d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah

disiapkan.

e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.

f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa

didemonstrasikan.

g. Guru membuat kesimpulan.

22. Explicit Instruction: Pengajaran langsung (Rosenshina & Stevens, 1986)

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 193

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa

tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan

pola selangkah demi selangkah

Langkah-langkah:

a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan

c. Membimbing pelatihan

d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan

23. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC): Kooperatif terpadu

membaca dan menulis (Steven & Slavin, 1995)

Langkah-langkah:

a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen

b. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran

c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi

tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas

d. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok

e. Guru membuat kesimpulan bersama

f. Penutup

24. Inside-Outside-Circle: Lingkaran kecil-lingkaran besar (Spencer Kagan)

Langkah-langkah:

a. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar

b. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadapke

dalam

c. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.

Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang

bersamaan

d. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang

berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.

e. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian

seterusnya

25. Tebak Kata

Media: Buat kartu ukuran 10x10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang

mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5x2

cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan

ditempel pada dahi atau diselipkan di telinga.

Langkah-langkah:

a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi lebih ± 45 menit.

b. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas

c. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada

pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang

isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan

ditelinga.

d. Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kat yang tertulis

didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10

cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi ataudi telinga.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 194

e. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh

duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan

kata-katalain asal jangan langsung memberi jawabannya.

f. Dan seterusnya

26. Word Square

Media:

Buat kotak sesuai keperluan

Buat soal sesuai TPK

Langkah-langkah:

a. Guru menyampai

b. kan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai

c. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh

d. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotok sesuai jawaban

e. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak Contoh:

T Y E N I O K N

R A U A N K U O

A B A R T E R M

N A N I R R S I

S D G I I T G N

A O N L S A I A

K L A A I S R L

S A C E K B O S

I R I N G G I T

27. Scramble

Media:

a. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

b. Buat jawaban yang diacak hurufnya

Langkah-langkah:

a. Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai

b. Membagikan lembar kerja sesuai contoh

28. Take and Give

Media:

a. Kartu ukuran lebih kurang 10x15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi

(yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK

b. Kartu contoh sejumlah siswa

Langkah-langkah:

a. Siapkan kelas sebagaimana mestinya

b. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai

c. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu

untuk dipelajai (dihapal) lebih kurng 5 menit

d. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap

siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.

e. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi

masing-masing (take and give).

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 195

f. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan

kartunya (kartu orang lain).

g. Straregi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan

h. Kesimpulan

29. Concept Sentences

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Guru menyajikan materi secukupnya.

c. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.

d. Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.

e. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4

kata kunci setiap kalimat.

f. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.

g. Kesimpulan.

30. Complette Sentence

Media:

Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap

Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau

modul dengan waktu secukupnya

c. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen

d. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap

(lihat contoh).

e. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.

f. Siswa berdiskusi secara berkelompok

g. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca

sampai mengerti atau hapal

h. Kesimpulan

31. Time Token (Arends, 1998)

Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk

menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali

Langkah-langkah:

a. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)

b. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi

sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.

c. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu

kupon.

d. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon

harus bicara sampai kuponnya habis.

e. Dan seterusnya

32. Pair Check (Spencer Kagan, 1993)

APA YANG DILAKUKAN ?

a. BEKERJA BERPASANGAN

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 196

b. Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan

mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan membantu melatih

c. PELATIH MENGECEK

d. Apabila patner benar pelatih memberi kupon

e. BERTUKAR PERAN

f. Seluruh patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1-3

g. PASANGAN MENGECEK

h. Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban

i. PENEGASAN GURU

j. Guru mengarahkan jawaban/ide sesuai konsep

33. Keliling Kelompok

Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk

memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota

lainnya.

Caranya………..?

a. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan

pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan

b. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya

c. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau

dari kiri ke kanan

34. Tari Bambu

Agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang

berbeda dalam waktu singkat secara teratur strategi ini cocok untuk materi yang

membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa

Caranya

1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar. Jika

ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa

berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan

pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.

2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama

3. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi.

4. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung

lainnya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa

mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai

dengan kebutuhan

35. Two Stay-Two Stay: Dua Tinggal-Dua Tamu (Spencer Kagan, 1992)

Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan

kelompok lainnya.

Caranya:

a. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang

b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang

lain

c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi ke tamu mereka

d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan

mereka dari kelompok lain

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 197

e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.

D. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) bertujuan membantu

siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah, belajar

peranan orang dewasa yang otentik dan menjadi pelajar yang mandiri. Ciri-ciri utama

pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah,

memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan, autentik, krerjasama dan

menghasilkan karya peragaan.

Menurut Boud dan Felleti pembelajaran berdasarkan masalah ( problem based

learning ) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan

ketrampilan berfikir dan ketrampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang

dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah

tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya

kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk

membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan

ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka

dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri ( Muslimin

I, 2000:7) Lima langkah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah:

1. Orientasi siswa kepada masalah : guru menjelaskan tujuan masalah yang dipilihnya

2. mengorganisasikan siswa untuk belajar : guru membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3. membimbing penyelidikan individual maupun kelompok : guru membimbing siswa

untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya : guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan video dan model

dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya

5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : guru membantu siswa

untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-

proses yang mereka gunakan

a. Pelaksanaan Pembelajaran Bedasarkan Masalah 1. Tugas Perencanaan. Pembelajaran Bedasarkan Masalah memerlukan banyak

perencanaan seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa

lainnya.

a. Penetapan Tujuan. Pertama mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan

masalah direncanakan untuk membantu tercapainya tujuan-tujuan tertentu misalnya

ketrampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa dn membantu siswa

menjadi pebelajar yang mandiri

b. Merancang situasi masalah. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah guru

memberikan kebebasan siswa untuk memilih masalah yang akan diselidiki, karena

cara ini meningkatkan motivasi siswa. Masalah sebaiknya otentik, mengandung

teka-teki dan tidak terdefinisikan secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna

dan konsisten dengan tujuan kurikulum.

c. Organisasi sumber daya dan rencana logistik. Dalam pembelajaran berdasarkan

masalah guru mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan keperluan untuk

keperluan penyelidikan siswa karena dalam model pembelajaran ini dimungkinkan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 198

siswa bekerja dengan beragam material dan peralatan, pelaksanaan dapat dilakukan

didalam maupun diluar kelas.

2. Tugas interaktif

Orientasi siswa pada masalah.

Siswa perlu memahami bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah kgiatn

penyelidikan terhadap masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pelajar

yang mandiri. Oleh karena itu cara yang baik dalam menyajikan masalah adalah

dengan menggunakan kejadian-kejadian yang mencengangkan dan menimbulkan

misteri sehingga merangsang untuk memecahkan masalah tersebut

Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa memerlukan bantuan guru untuk

merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok belajar kooperatif juga berlaku untuk mengorrganisasikan siswa

kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan masalah

Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok. (1) guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber,

siswa diberi pertanyaan yang membuat siswa memimikirkan masalah dan jenis

informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah sehingga siswa diajarkan

menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk

memecahkan masalah tersebut. (2) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan

penerimaan sepenuhnya ide-ide tersebut (3) Puncak kegiatan pembelajaran

berdasarkan masalah adalah penciptaan dan peragaan sepertiposter, videotape dsb

b. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu

siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan

ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan.

c. Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Managemen Guru perlu memberikan seperangkat aturan, sopan santun kepada siswa untuk

mengendalikan tingkah laku siswa ketika mereka melakukan penyelidikan sehingga

terciptanya kenyamanan, kemudahan siswa dalam melakukan aktivitasnya.

d. Asesmen dan evaluasi Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya terbatas dengan tes kertas dan pensil (

paper and paper tes ) tetapi termasuk menemukan prosedur penilaian alternative yang

dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan siswa. Dalam pembelajaran berbasis

masalah guru berperan dalam mengembangkan aspek kognitif dan metakognitif siswa,

bukan sekedar sumber pengetahuan dan penyebar informasi. Disamping itu siswa bukan

sebagai pendengar yang pasif tetapi berperan aktif sebagai problem.Peran guru, siswa

dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut:

Guru sebagai pelatih Siswa sebagai problem

solver

Masalah sebagai awal

tantangan dan motivasi * Asking about thinking (

bertanya tentang pemikiran)

* memonitor pembelajaran

* probbing ( menantang siswa

untuk berfikir )

* menjaga agar siswa terlibat

* mengatur dinamika kelompok

* menjaga berlangsungnya proses

* peserta yang aktif

* terlibat langsung dalam

pembelajaran

* membangun pembelajaran

* menarik untuk dipecahkan

* menyediakan kebutuhan yang

ada hubungannya dengan

pelajaran yang dipelajari

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 199

Dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

membutuhkan banyak latihan dan perlu membuat ke putusan-keputusan khusus pada

fase-fase perencanaan, interaksi dan setelah pembelajar an.

ketrampilan memecahkan masalah.

Latihan

Susunlah skenario pembelajarannya yang sesuai dengan model pembelajaran yang anda

pilih!

Evaluasi

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Model Pembelajaran

2. Apakah yang dimaksud dengan CTL

3. Buatlah langkah-langkah model pembelajaran (tentukan 3 model saja)

Daftar Pustaka

Joyce, bruce dkk, 2009, Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Seri Perundangan, 2007, Panduan Lengkap KTSP, Pustaka Yustisia, Yogyakarta.

Silberman, Melvin, 2009, Active Learning, Nusa media, Bandung

Tim Diklat Profesi Guru, 2006, Modul Pendalaman Materi; Universitas Terbuka.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 200

MENGUASAI PEMILIHAN MEDIA

PEMBELAJARAN YANG TEPAT

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat

didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim

menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai

pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan

definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses

komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru

(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan

pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,

minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi

dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk

membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan

pembelajaran.

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat

diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul

dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam

Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat

menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan

kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan,

kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati

kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat

menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan

(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya,

serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya

media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian

secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.

Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut. Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak

mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan

penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.

Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh

siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa

menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan

sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal

antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian

siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan

pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak

terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa

yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang

logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.

Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan

kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari

hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci,

fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 201

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,

siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.

2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,

berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan,

keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati

secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu

besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat

memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit

listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri,

amuba, dan sebaginya.

4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.

Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.

5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung

karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video

siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan

sebagainya.

6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.

Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,

pertempuran, dan sebagainya.

7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.

Dengan menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran

yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat

pencernaan, dan sebagainya.

8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau

foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat

ukuran, warna, dan sebagainya.

9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan

video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati

hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang

berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam

beberapa detik.

10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.

Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya

lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat

tertentu dihentikan.

11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.

Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4

tak, 2 tak, dan sebagainya.

12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan,

model, siswa dapat mengamati bagian me sin yang sukar diamati secara

langsung.

13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah

siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat

mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan

menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).

14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek

secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 202

mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu

yang sama.

15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.

Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan

kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.

Media Pembelajaran yang lazim digunakan dalam kegiatan pembelajaran antara lain

:

A. Media Grafis

1. Gambar/Foto

2. Sketsa

3. Diagram

4. Bagan (Chart)

5. Grafik (Graphs)

6. Kartun

7. Poster

8. Peta dan Globe

9. Papan Flanel (Flannel Board)

B. Media Audio

1. Radio

2. Alat Perekam Pita Magnetic

C. Media Proyeksi Diam (Still Projected Media)

1. Film bingkai (film slide)

2. Film rangkai

3. Media Transparensi (OHT)

4. Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaque Proyektor)

5. Mikrofis (Microfiche)

D. Media Proyeksi Gerak & Audio Visual

1. Film

2. Film Gelang

3. Program Siaran Televisi

4. Video (Cassette, laser disc, Compact Disc)

E. Multi Media

1. File Program Komputer Multi Media

F. Benda

1. Benda nyata

2. Benda tiruan / miniature

A. Media Grafis (Graphics Media)

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media

grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang

dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke

dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol – simbol tersebut perlu dipahami benar

artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum

tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian memperjelas sajian

ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau

diabaikan bila tidak digrafiskan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 203

Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang

relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis beberapa diantaranya

seperti yang kita bahas berikut ini :

1. Gambar/Foto

Di antara media pembelajaran, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai.

Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-

mana. Oleh karena itu ada pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar

berbicara lebih banyak daripada seribu kata.

2. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-

bagian pokoknya tanpa detail.

Karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap pengajar

yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.

Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta diklat, menghindari verbalisme dan

dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab

media ini dibuat langsung oleh pengajar/widyaswara.

3. Diagram

Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram

atau skema menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar, menunjukkan

hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Isi

diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan yang

kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

4. Bagan

Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual.

Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila

hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu

memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Pesan yang akan

disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau

hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan seringkali kita jumpai jenis media

grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambing-lambang verbal.

5. Grafik (Graphs)

Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan

titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal

digunakan pula di situ.

Fungsinya adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan

perkembangan atau perbandingan sesuatu obyek atau peristiwa yang saling

berhubungan secara singkat dan jelas.

Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan

menggunakan data-data komparatif

6. Kartun

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interpretatif

yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat

dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian

tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap

maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus

disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana tanpa detail dengan

menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti

dengan cepat.

7. Poster

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 204

Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia

mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang

melihatnya. Usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari

suatu perusahaan untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk

menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster. Poster dapat dibuat di atas

kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya bisa di kelas, di

luar kelas, di pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-macam,

tergantung kebutuhan.

8. Peta dan Globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.

9. Papan Flanel (Flannel Board)

Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan

tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini dapat dilihat

sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot

dengan mudah sehingga dapat berkali-kali dipakai. Selain gambar, juga bisa berupa

huruf dan angka-angka. Gambar-gambar yang ditempel tadi dapat melekat di kain

flannel karena dibawahnya dilapisi dengan kertas amplas yang kasar.

10. Papan Buletin (Bulletin Board)

Berbeda dengan papan flannel, papan bulletin ini tidak dilapisi dengan kain flannel

tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain

menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian

dalam waktu tertentu. Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan (gambar,

poster, sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan

bulletin. Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-

karangan, berita, feature dan sebagainya.

B. Media Audio

Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan

yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke

dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat

kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik,

kaset audio; piringan hitam, cd audio dan laboratorium bahasa.

1. Radio

Dapat merangsang partisipasi aktif daripada pendengar. Sambil mendengarkan,

peserta diklat tidak terganggu untuk melakukan kegiatan yang lain. Perhatian peserta

dapat terpusat pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya, (terutama amat

berguna pada program sastra/puisi). Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk

mengajarkan musik dan bahasa. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih

baik bila dibanding dengan jika dikerjakan oleh seorang pengajar. Misalnya dalam waktu

yang bersamaan bisa mengajar untuk lebih banyak murid di tempat mana saja di seluruh

dunia. Juga dapat memberikan informasi terkini dan seketika. Tentunya dengan sistem

infotainment (memadukan entertainment)

2. Alat perekam pita magnetic & kaset audio

Alat perekam pita magnetic (magnetic tape recording) atau lazimnya orang

menyebut tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan

untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Alat untuk

mengabadikan suara. Kemampuannya merekam audio, memutar ulang, dan

menghapusnya. Pemutaran ulang dapat dilakukan segera setelah rekaman selesai pada

mesin yang sama. Dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume. Daya

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 205

jangkauannya terbatas bila dibandingkan dengan radio, yang mampu menjangkau

pendengar secara missal dalam waktu bersamaan dan di tempat yang berbeda-beda.

3. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih peserta diklat mendengar dan

berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan

sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam audio.

C. Media Proyeksi Diam (Still Projected Media)

Media proyeksi diam (still projected media) mempunyai persamaan dengan

media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Kecuali itu bahan-

bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas

diantara mereka adalah bila pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan

pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan

dengan peralatan proyektor agar dapat dilihat oleh peserta diklat. Adakalanya media

jenis ini disertai rekaman audio tapi kebanyakan hanya visual saja. Beberapa jenis media

proyeksi diam antara lain : film bingkai (slide film), film rangkai (film strip), overhead

transparency (OHT), proyektor opaque, micro film dengan microprojection.

1. Film Bingkai (Slide Film)

Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna

berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2x2 inchi, terbuat dari kertas

karton atau plastic. Ada juga ukuran yang lebih besar yaitu, oversized slides (2 ¼ x 2 ½

inchi) dan lantern slide (3 ¼ x 4 inchi), namun kurang lazim. Untuk melihatnya perlu

ditayangkan dengan proyektor slide.

Karena berupa foto jadi mampu mengungkapkan gambar nyata dengan indah, menarik

dan meyakinkan. Mampu mengabadikan gambar-gambar peristiwa yang terjadi pada

masa lalu atau di tempat yang jauh. Begitu juga obyek yang terlalu kecil maupun terlalu

besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang dapat disajikan

dengan jelas lewat film bingkai. Gambar yang diproyeksikan ke layer tampak lebih

“hidup”, ada sesuatu yang seolah-olah menghipnotis penonton sewaktu melihat gambar

yang diproyeksikan di layar di tempat gelap. Sayangnya masih berupa gambar yang

tidak bergerak.

2. Film Rangkai

Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan

merupakan satu kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm.

Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50 s.d 75 gambar dengan panjang lebih

kurang 100 sampai dengan 130 cm, tergantung pada isi film itu. Sebagaimana halnya

dengan film bingkai, film rangkai bisa tanpa suara (silent) bisa pula dengan suara

(sound). Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang berbeda

dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen, gambar, tabel, symbol,

kartun dan sebagainya. Film rangkai tak memerlukan bingkai.

3. Media Transparensi (OHT)

Media transparensi atau Overhead Transparency (OHT) seringkali disebut

dengan nama perangkat kerasnya, yaitu OHP (Overhead Projector). Media transparensi

adalah media visual proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate

atau plastic berukuran 8 ½ x 11 inchi. Sebagai perangkat lunak bahan transparansi yang

berisi pesan-pesan tersebut memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yaitu

OHP.

4. Opaque Projector

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 206

Proyektor yang tak tembus pandang karena yang diproyeksikan bukan bahan

transparan, tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang (opaque). Benda-benda datar, tiga

dimensi seperti mata uang, model, serta tekstur anyaman dapat diproyeksikan. Kelebihan

proyektor tak tembus pandang sebagai media pembelajaran ialah bahwa bahan cetak

pada buku, majalah, foto, grafis, bagan, diagram, atau peta dapat diproyeksikan secara

langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih dahulu. Kelemahannya

sinar lampu tayangannya kurang terang sehingga perlu pengurangan cahaya lampu di

ruangan/digelapkan.

5. Mikrofis (microfiche)

Adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual (grafis

maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata

telanjang. Ukurannya ada beberapa macam bisa 3x5 inchi, 6x8 inchi atau 4x6 inchi.

Keuntungan yang terbesar dari alat ini ialah dapat menghemat ruangan. Halaman cetak

yang besar dapat diringkas dalam bentuk film yang baik dengan perbandingan 1:12 yang

selanjutnya bisa dikembalikan lagi ke bentuk semula dengan memproyeksikan ke layer.

Namun mahal biaya pembuatan masternya, mudah hilang, bila kebanyakan sulit

memfilenya sehingga mudah salah masuk filing.

D. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual

Media yang mampu menayangkan gambar-gambar diam, bergerak dan bersuara

baik melalui proyektor maupun melalui pesawat televisi.

1. Film Gerak

Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses

pembelajaran. Ada tiga macam ukuran film, yaitu : 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis

pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai disekolah sedang yang

terakhir biasanya untuk komersial. Film 8 mm karena gambarnya kecil bisa dipakai

untuk sekelompok anak-anak atau perseorangan. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara

disiapkan tersendiri dalam rekaman yang terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan

gambar.

Film mampu mengabadikan suara dan gambar gerak serta bisa mengatasi

keterbatasan daya indera penglihatan kita. Sangat memikat karena mampu

mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak, lebih realistis, dapat diputar berulang-

ulang, dihentikan dan sebagainya sesuai kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.

2. Film Gelang

Film gelang atau film loop (loop film) adalah jenis media yang terdiri dari film

berukuran 8 mm dan 16 m yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga film ini

akan berputar terus berulang-ulang kalau tidak dimatikan. Yang ukuran 8 mm lebih

praktis karena dirancang dalam bentuk kaset. Lama putarnya berkisar antara 3-4 menit.

Karena bisu maka pengajar harus memberi narasi/komentar, sementara filmnya di putar.

Karena ada pemutar serta monitornya sehingga ruangan tidak perlu digelapkan.

Sederhana cara kerjanya sehingga peserta dapat menggunakannya sendiri.

3. Program Siaran Televisi dan Pesawat TV

Selain film gerak, program siaran televisi adalah media yang menyampaikan

pesan-pesan pembelajaran secara audio – visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari

sudut jumlah penerima pesannya televisi tergolong ke dalam media massa (elektronik).

TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk

media yang lain menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 207

TV merupakan media yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh semua

usia karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kebutuhan kehidupan.

TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton. Seperti halnya dengan

film, TV menyajikan informasi visual dan lisan secara simultan. TV mempunyai realitas

dari film tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu immediacy (kejadian yang

sedang terjadi diambil gambarnya oleh kamera langsung bisa disaksikan oleh penonton).

Batas ruang dan waktu bisa diatasi. Bila sifat program acaranya interaktif sifat

komunikasi yang satu arah teratasi. Penonton bisa melakukan hubungan langsung

misalnya dengan pesawat telpon.

Selain sebagai media massa, kita kenal pula adanya program Televisi Siaran

Terbatas atau Closed Circuit Television. Dengan sistem ini distribusi siaran TV,

memakai alat pengirim dan penerima secara fisik dapat dihubungkan melalui kabel.

Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan pesawat penerima di dalam ruang yang

sama; bisa juga beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber yang sama, sehingga

penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan. Sistem ini mengatasi

problem kekurangan tenaga pengajar yang bermutu, namun juga bisa melatih

meningkatkan kemampuan pengajar dalam bidang profesi, metode serta teknik

mengajarnya.

4. Video (Cassette, Laser disc, Compact disc)

Media Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama

semakin popular di dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta

(kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti misalnya ceritera, sinetron);

bisa bersifat informative, educatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat

digantikan oleh video. Tapi ini tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan

film. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keterbatasannya sendiri. Dengan alat

perekam dan pemutar video, penonton bisa merekam acara TV yang dikehendaki dan

bisa diprogram otomatis waktu perekamannya. Dapat diputar berulang-ulang kapan saja.

Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya.

Kemampuan kamera video untuk membuat rekaman lebih dekat ke obyek yang

lagi bergerak atau obyek y ang berbahaya seperti harimau (teknik lensa kamera dengan

telelens atau zoom in atau big close up).

Ada gambar gerak tertentu bisa di “beku” kan/stop motion untuk diamati dengan

seksama. Hal ini tergantung keinginan pengajarnya. Ruangan terang digelapkan.

E. Komputer Multi Media

Memanfaatkan program computer dengan file multi media, sebagai media

pembelajaran, dimana mampu menampilkan gambar maupun tulisan y ang diam dan

bergerak serta bersuara. Mutu tampilan gambar dan suaranya sangat bagus, sudah stereo

sound dan efek 3 dimensi.

Apabila ada perubahan tampilan, prosesnya dapat dilakukan pada saat itu juga

dalam waktu yang sangat singkat di depan peserta diklat, sehingga lebih menarik dan

lebih informative.

Dan pada kenyataannya media ini mampu menggantikan hampir semua peranan

media yang ada sebelumnya. Sejauh tetap berfungsi normal, dibantu penayangannya

dengan proyektor LCD serta selama power listrik tidak padam.

F. Benda Nyata

1. Benda Nyata

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 208

Memanfaatkan benda asli ataupun peralatan nyata dalam proses pembelajaran

terutama bila metode yang dipakai adalah demonstrasi ataupun praktik di lapangan.

Membuat peserta lebih mantap dan yakin atas kegiatan tersebut. Misalnya contoh

pengisian blangko formulir, mereparasi mesin sepeda motor, praktik membuat

cangkokan pohon buah-buahan, praktik memijah ikan peliharaan, praktik

mengoperasikan program computer dan sebagainya.

2. Benda Tiruan

Untuk mengatasi keterbatasan baik obyek serta situasi maka perlu diadakan

benda tiruan atau miniaturnya sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan dengan

baik.

Rangkuman

Banyak sekali jenis-jenis media yang digunakan pada proses pembelajaran, untuk

memudahkan media-media itu dikelompokkan menjadi : A. Media Grafis; B. Media

Audio; C. Media Proyeksi Diam; D. Media Proyeksi Gerak dan Audio-visual; E. Multi

media; F. Benda

Tes Formatif

1. Apakah beda media dengan peralatan?

2. Sebutkan bentuk-bentuk media grafis!

3. Apa beda media proyeksi diam dengan media proyeksi gerak!

4. Apa yang dimaksud dengan multi media?

5. Bagaimana kita tahu bahwa benda miniature sebagai benda tiruan itu pada

kenyataannya ukurannya besar-besar?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Perbedaan media dengan peralatan :

Media adalah alat bantu mengajar guru (teaching aids) dan juga berfungsi sebagai

penyalur pesan atau informasi belajar, yang berbentuk grafis, audio, proyeksi, multi

media ataupun benda.

Peralatan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran baik berupa media buku, meja, dsb.

2. Bentuk – bentuk media grafis :

Gambar, Sketsa, Diagram, Bagan, Grafik, Kartun, Poster, Peta dan Globe, Papan Flanel

dan Papan Buletin.

3. Beda media proyeksi diam dengan media proyeksi gerak

Media proyeksi diam adalah media berbentuk visual yang penggunaannya membutuhkan

alat bantu lain. Media proyeksi gerak adalah media yang mampu menayangkan gambar-

gambar diam, bergerak, dan bersuara baik melalui proyektor maupun melalui TV

4. Multi media adalah media berupa komputer yang mampu menampilkan gambar

maupun tulisan yang diam, bergerak dan bersuara. Mutu tampilan sangat bagus dan

memiliki efek 3 dimensi5. Pada dasarnya benda miniature sebagai benda tiruan itu

ukurannya besar. Hal ini dapat diketahui dari bendanya yang berukuran kecil dan pada

kenyataan sehari-hari dapat disaksikan benda sebenarnya yang bentuknya lebih besar.

KEGUNAAN MEDIA

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 209

Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1. memperluas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-

kata tertulis atau lisan belaka)

2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera

3. mengatasi sikap pasif siswa

4. memberikan perangsang, pengalaman dan persepsi yang sama

Berikut manfaat atau kegunaan-kegunaan dari masing-masing media

1. Gambar/Foto

1. Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit; Gambar/foto lebih realistis

menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, obyek

atau peristiwa dapat di bawa ke kelas. Candi borobudur atau rumah tanah toraja

dapat disajikan di depan kelas lewat gambar maupun foto. Peristiwa-peristiwa

yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan beberapa detik yang lalu

kadang-kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya, misalnya gedung WTC di

New York beberapa detik sebelum ditabrak pesawat terbang oleh para teroris.

Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.

3. Media gambar /foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau

penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat

disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto

4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia

berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman

5. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan

peralatan khusus

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu

:

1. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata

2. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

Bagaimana gambar/foto yang baik sebagai media pembelajaran itu? Dari kesemuanya itu

tentunya gambar/foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu ada enam

syarat yang perlu dipenuhi :

1. Harus autentik

Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat

benda sebenarnya

2. Sederhana

Komposisinya hendaknya cukup jelas menunjukkan hal-hal pokok dalam gambar

. Ukuran relatif.

Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil obyek/benda sebenarnya.

Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/obyek yang belum dikenal atau pernah

dilihat peserta diklat sulitlah membayangkan berapa besar benda atau obyek tersebut.

Untuk itu baiklah disertakan obyek lain yang sudah dikenal sebagai pembanding.

Bagi yang belum pernah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan berapa

besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar orang dan gajah pada gambar

berikut ini pesan tersebut semakin jelas.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 210

4. Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah

menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.

5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun

dari segi mutu kurang, gambar/foto karya peserta diklat sendiri seringkali lebih baik.

6. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang

baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

2. Sketsa

Seorang pengajar bisa saja menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara

lisan/verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya menunjukkan benda-benda sebenarnya

seperti, kupu-kupu, telurnya, ulat, kepompong, serta proses itu sendiri. atau kalau itu tak

mungkin bisa dengan menunjukkan gambar/fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu dan

biaya.

3. Diagram

1. Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti

2. Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang

apa yang didiagramkan

3. walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti

Kalau kita membeli pesawat radio atau pesawat televisi biasanya disertai diagram yang

menjelaskan secara garis besar, cara kerja atau cara menggunakan pesawat tersebut.

Denah rumah adalah contoh yang lain dari diagram. Pada denah tersebut dapat kita lihat

berapa ukuran rumah, jumlah kamar, susunan kamar-kamarnya, letak pintu, jendela,

perabot-perabot rumah tersebut.

Diagram yang baik bagi media pembelajaran adalah yang ;

1. benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu

2. cukup besar dan ditempatkan secara strategis dan

3. penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum: dari kiri ke kanan dan

dari atas ke bawah

4. Bagan/Chart

Sebagai media yang baik, bagan haruslah :

1. dapat dimengerti oleh pembacanya

2. sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit; dan

3. diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan

jaman (up to date) juga tak kehilangan daya tarik

Ada beberapa jenis bagan/chart, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua chart

yang menyajikan pesannya bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.

Seringkali peserta bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh

karena itu dipakailah chart yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Contoh chart

yang bersifat menunda penyampaian pesan ini antara lain, bagan balikan (flip chart) dan

bagan tertutup (hidden chart). Bagan tertutup (hidden chart) disebut juga strip charts.

Pesan yang akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya

saja pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan

kertas yang mudah untuk dibuka dengan ditarik. Potongan kertas selain murah juga

menarik perhatian. Pada saat penyajian satu persatu tutup itu ditarik agar terbuka.

Berbeda dengan itu, flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi.

Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 211

chart maka bagan balikan dapat dipakai. Bagian-bagian dari pesan tersebut

ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut

dibundel menjadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan

bagan pesan yang akan disajikan. Bagan /chart yang menyajikan pesan sekaligus ada

beberapa macam antara lain : bagan pohon (tree chart) bagan arus (flow chart) dan

stream chart.

Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-

cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat,

komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan.

Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula

menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu

organisasi. Tanda panah seringkali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Stream

chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal

kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal

tersebut pada ujung akhirnya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama.

Sesuatu produk misalnya dihasilkan dari berbagai bahan mentah bisa saja kita

ceriterakan secara verbal. Namun pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau kita

pergunakan stream chart. Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk

menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan

dalam bagan secara kronologis.

Kalau misalnya kita akan menunjukkan kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai

dan berakhir peristiwa-peristiwa apa yang terjadi, lebih dahulu dan peristiwa apa pula

yang terjadi kemudian dapat kita perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.

5. Grafik (Graphs)

Berbeda dengan bagan, grafik di susun berdasarkan prinsip-prinsip matematik

dan menggunakan data-data komparatif

1. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan

hubungan-hubungannya

2. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interprestasi dan

perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah,

pertumbuhan dan arah.

3. Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis. Semakin ruwet data

yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik

yang cepat dan sederhana

Sebagai media pembelajaran grafik dapat dikatakan baik, kalau memenuhi

ketentuan sebagai berikut.

1. Jelas untuk dilihat seluruh kelas

2. Hanya menyajikan satu ide setiap grafik

3. Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya

4. Warna yang digunakan kontras dan harmonis

5. Berjudul dan ringkas.

6. Sederhana (simplicity)

7. Mudah dibaca (legitibility)

8. Praktis, mudah diatur (manageability)

9. Menggambarkan kenyataan (realisme)

10. Menarik (attractiveness)

11. Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropriateness)

12. Teliti (accuracy)

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 212

Ada beberapa macam grafik, diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik

batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial

graphs).

Grafik garis

Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik dua skala atau dua

proses yang dinyatakan dalam garis vertical dan garis horizontal yang saling bertemu.

Baik pada garis horizontal maupun vertical dicantumkan angka-angka yang akan

menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan. Selain

membandingkan dua data grafik garis dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas.

Penggambarannya bisa dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke

kanan, naik, turun atau mendatar.

Grafik batang

Seperti halnya dengan grafik garis, grafik batang juga menggunakan proses

vertical dan horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk membandingkan sesuatu

obyek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan

berbagai hal/obyek yang berbeda tentang sesuatu yang sama. Berapa banyakkah buku

ilmiah yang telah dibaca peserta diklat dari perpustakaan. Kalau misalnya jumlah peserta

yang akan di bandingkan 10 orang dan jumlah buku terbanyak yang dibaca dalam satu

diklat 95 sedang yang paling sedikit 5 dan 8 orang diantaranya, maka data kita tuliskan

dalam grafik batang seperti contoh di bawah ini.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 213

Grafik lingkaran (circle atau pie graphs)

Dimaksudkan untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta

perbandingan bagian-bagian tersebut. Penggambaran bagian-bagian tersebut dilakukan

dengan pecahan atau presentase.

Berbeda dengan ketiga grafik terdahulu, grafik gambar (pictorial graphs) menggunakan

symbol-simbol gambar sederhana. Jumlah symbol gambar tersebut menggambarkan data

kuantitatif. Selain dapat menunjukkan perbandingan dalam bentuk yang jelas dan singkat

grafik gambar mudah dibaca karena menggunakan gambar-gambar tersebut.

6. Gambar Kartun

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar

interpretative yang menggunakan symbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan

secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang , situasi atau kejadian-

kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian , mempengaruhi

sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap essensi pesan yang harus

disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail dengan

menggunakan symbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan

cepat. Kalau kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan

kesannya akan tahan lama di ingatan.

7. Poster

Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia

mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

Usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan

untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk memberikan sumbangan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 214

masyarakat yang tertimpa bencana kebanjiran dapat dituangkan lewat poster. Poster

dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya

bisa dikelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-

macam tergantung kebutuhan. Namun secara umum poster yang baik hendaklah :

- sederhana

- menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok

- berwarna

- slogannya r ingkas dan jitu

- tulisannya jelas

- motif dan disain bervariasi

-

8. Peta dan Globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi secara

khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang :

- keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung dan bentuk-bentuk

daratan serta perairan lainnya;

- tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain

- data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola bahasa/adat

istiadat

- dan data-data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian, industri atau perdagangan

internasional

Kecuali itu kelebihan lain dari peta dan globe, jika dipakai sebagai media dalam

kegiatan belajar mengajar adalah :

- memungkinkan peserta diklat mengerti posisi dari kesatuan politik daerah kepulauan

dan lain-lain

- merangsang minat peserta terhadap penduduk dan pengaruh geografis

- memungkinkan peserta diklat memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi

penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang

sebenarnya

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, peta dan globe sangat penting

untuk mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.

9. Papan Flanel (Flannel Board)

Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan

tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini dapat dilipat

sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot

dengan mudah sehingga dapat berkali-kali dipakai. Selain gambar, juga bisa berupa

huruf dan angka-angka. Gambar –gambar yang ditempel tadi dapat melekat di kain

flannel karena di bawahnya dilapisi dengan kertas amplas yang kasar. Karena

penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian peserta diklat, penggunaan papan

flannel dapat membuat sajian lebih efisien.

10. Papan Bulletin (Bulletin Board)

Berbeda dengan papan flannel, papan bulletin ini tidak dilapisi dengan kain

flannel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain

menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian

dalam waktu tertentu. Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan (gambar,

poster, sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan bulletin.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 215

Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan, berita,

feature dan sebagainya.

MEDIA AUDIO

Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.

Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik

verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media

yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita

magnetic, piringan hitam, cd audio dan laboratorium bahasa.

1. Radio

1. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV

2. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu

ruang ke ruang lain dengan mudah

3. Jika digunakan bersama – sama dengan alat perekam, radio bisa mengatasi problem

jadwal; program dapat direkam dan di putar lagi sesuka kita.

4. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak

5. Dapat merangsang partisipasi aktif daripada pendengar. Sambil mendengarkan,

peserta didik bisa melakukan kegiatan yang lain

6. Radio dapat memusatkan perhatian peserta pada kata-kata yang digunakan pada

bunyi dan artinya (terutama ini amat berguna bagi program sastra atau puisi)

7. Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa;

8. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan dengan

jika dikerjakan oleh seorang pengajar/widyaiswara, antara lain ;

a. radio dapat menampilkan ke dalam kelas pengajar-pengajar yang ahli dalam

bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan pengajar

yang layak untuk mengajar

b. pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis.

Ini mengingat pengajar-pengajar kita jarang yang mempunyai waktu dan sumber-

sumber untuk mengadakan penelitian dan menambah ilmu, bisa dibayangkan

bagaimana mutu pelajarannya;

c. radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot). Pelayanan radio

yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustakaan arsipnya yang siap

dipakai;

d. siaran-siaran yang aktual dapat memberikan suasana kesegaran (immediacy) pada

sebagian besar topic.

9. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tak dapat dikerjakan para pengajar.

Dia dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas. Kisah

petualangan seorang pengembara bisa dituturkan ke kelas-kelas secara langsung

lewat radio.

10. Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; jangkauannya luas.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagai media pembelajaran radio mempunyai

kelemahan-kelemahan pula, antara lain:

a) sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication);

b) biasanya siarannya disentralisasikan sehingga pengajar tak dapat mengontrolnya, dan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 216

c) penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio

ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan.

2. Alat Perekam Pita Magnetic.

1) Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, untuk merekam, menampilkan rekaman

dan menghapusnya. Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada

mesin yang sama.

2) Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.

3) Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.

4) Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Pengajar dapat secar langsung

mengkontrolnya.

5) Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan atau hal-hal di luar diklat. (Hasi

wawancara atau rekaman-rekaman kegiatan).

6) Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiata (diskusi,dramatisasi dan lain-lain).

7) Program kaset memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa(Laboratorium bahasa).

Dibandingkan dengan program radio, program kaset mempunyai kelemahan sebagai

berikut:

1) daya jangkauannya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan pendengar

yang masaal tempat-tempat yang berbeda.

Program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan saja, dan

2) dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.

3. Laboratorium Bahasa

Dalam laboratorium bahasa peserta diklat duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik

akustik dan kotak suara. Peserta mendengar suara pengajar yang duduk di ruang control

lewat headphone. Pada saat peserta menirukan ucapan pengajar dia juga mendengar

suaranya sendiri lewat headphone-nya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya

dengan ucapan pengajar. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang mungkin dibuatnya.

MEDIA PROYEKSI DIAM (STILL PROJECTED MEDIA)

1. Film Bingkai

Beberapa keuntungan penggunaan film bingkai sebagai media pembelajaran:

1) materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;

2) perhatian peserta dapat dipusatkan pada satu butir tertentu, sehingga dapat

menghasilkan keseragaman pengamatan;

3) program film bingkai bersuara mudah direvisi / diperbaiki baik visual maupun

audionya.

Dari segi visual hal ini dimungkinkan karena tiap gambar terpisah dalm bingkai-

bingkai tersendiri. Dengan demikian bila ada gambar yang harus ditukar urutannya,

diganti, atau ditambah dapat dengan mudah dilakukan. Audionya juga mudah untuk

direvisi, apabila bila master rekamannya dibuat di atas pita rekaman reel to reel ¼

inchi bukan di kaset;

4) film bingkai adalah media yang relatif sederhana / mudah, baik cara membuatnya

maupun cara menggunakannya, dibandingkan dengan media TV atau film.

Biayanyapun relatif murah.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 217

Karena kesederhanaannya setiap orang yang bisa memotret dapat membuat fim

bingkai. Layar untuk memproyeksikan gambarnya pun tidak harus layar khusus,

tembok yang berwarna terangpun bisa dipakai;

5) Program dapat dibuat dalam waktu singkat, tergantung kebutuhan dan perencanaan.

Selain kelebihan dan keuntungan tersebut di atas, film bingkai juga mempunyai

keterbatasan dan kelemahan yang perlu kita ketahui.

1) Seri program film bingkai /slide yang terdiri dari gambar-gambar lepas di samping

merupakan kelebihan juga merupakan titik kelemahan. Karena lepas maka dengan

mudah gambar-gambar tersebut dapat/hilang atau tertukar apabila penyimpanannya

kurang baik.

2) Dibandingkan dengan media audio visual yang lain seperti TV dan Film, film bingkai

mempunyai kelemahan yaitu hanya mampu menyajikan obyek-obyek secara diam

(still).

Oleh karena itu media ini kurang begituefektif bila dipakai untuk mencapai tujuan-

tujuan pelajaran yang bersifat gerakan.

3) Bila tidak ada “daylight” screen, penggunaan program slide suara memerlukan

ruangan yang gelap. Bila ruang tak dapat digelapkan (jendela / ventilasi ditutup kain

gelap) maka gambar yang diproyeksikan kurang jelas sehingga penyajian film

bingkai kurang memuaskan.

4) Dibandingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuata film bingkai

jauh lebih mahal biayanya.

2. Film Rangkai

1) Seperti halnya film bingkai, kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur, dapat

ditambah narasi dengan kontrol oleh pengajar;

2) Semua kelebihan non projected still picture dimiliki oleh film bingkai

3) Film rangkai dapat mempersatukan berbagai berbagai media pembelajaran yang

berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya: foto, bagan, dokumen, gambar, tabel,

symbol, kartun dan sebagainya;

4) Cocok untuk mengajarkan keterampilan;

5) Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan;

6) Penyimpanannya mudah, cukup digulung dan dimasukkan ke dalam tempat khusus;

7) Reproduksinya dalam jumlah besar relative lebih mudah pergambarnya dibandingkan

film bingkai. Film rangkai tak memerlukan bingkai; dan

8) Dapat untuk belajar kelompok maupun individual

Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film

rangkai sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar

dibuat sendiri secara local dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat

mengubah film bingkai menjadi film rangkai.

3. Media Transparansi

Media transparensi atau overhead transparency (OHT) atau di Indonesiakan menjadi

Trawangan sementara nama perangkat kerasnya yaitu OHP atau Overhead Projector atau

Pewayang Pandang. Berbagai obyek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada

transparansi bisa diproyeksikan lewat OHP, misalnya diagram, peta, grafik, karikatur dan

sebagainya. Sebagai media pembelajaran, media transparensi mempunyai beberapa

kelebihannya antara lain :

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 218

1. gambar yang diproyeksikan lebih jelas bila dibandingkan dengan kalau digambar

di papan. Ruangan tak perlu digelapkan, sehingga peserta diklat dapat melihatnya

sambil mencatat;

2. pengajar sambil mengajar dapat berhadapan dengan peserta diklat;

3. benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya dengan meletakkannya di atas

OHP, walaupun hasilnya berupa bayang-bayang (silhouette)

4. memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat – minat siswa;

5. tak memerlukan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP karena

mudah dioperasikan

6. lebih sehat dari pada papan tulis pakai kapur;

7. praktis dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruangan;

8. mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan,

terutama untuk proses yang kompleks dan bertahap;

9. menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang

10. sepenuhnya dibawah kontrol pengajar;

11. dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian pengajar dan apabila

menggunakan bingkai, catatan-catatan tambahan untuk mengingatkan si pengajar

dapat dibuat di atasnya

12. dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya

dengan menambahkan alat penyajian tertentu

Sekalipun banyak kelebihan media transparensi, masih ada beberapa

keterbatasan/kelemahannya antara lain :

1. transparensi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikannya (OHP)

sedang OHP itu kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya di tempat – tempat

tertentu;

2. memerlukan waktu, usaha dan persiapan y ang baik, lebih-lebih karena

menggunakan teknik penyajian yang kompleks

3. oleh karena transparensi – transparensi itu lepas maka menuntut cara kerja yang

sistematis dalam penyajiannya. Bila tidak penyajiannya bisa kacau.

4. kalau kurang dikuasai teknik pemanfaatan potensinya ada kecendrungan OHP

dipakai sebagai pengganti papan tulis dan peserta cenderung bersikap pasif

4. Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaque Projector)

Kelebihan proyektor tak tembus pandang sebagai media pembelajaran ialah bahwa bahan

cetak pada buku, majalah, foto grafis, bagan, diagram, atau peta dapat diproyeksikan

secara langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparensi terlebih dahulu. Jadi

sangat memudahkan.

Kecuali itu kelebihan proyektor tak tembus pandang ialah :

- dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada di kurikulum dan

- dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan, sehingga bahan yang semula

hanya untuk individu jadi untuk seluruh kelas

Kelemahannya ialah bahwa proyektor tak tembus pandang tidak seperti OHP harus

digunakan di ruangan yang digelapkan.

5 Mikrofis (microfiche)

Adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual (grafis maupun

verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata

telanjang. Ukurannya ada beberapa macam, bisa 3x5 inchi, 6x8 inchi atau 4x6 inchi.

Microcard, misalnya sebagai salah satu variasi mikrofis dapat meringkas 50 halaman

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 219

buku biasa ke dalam satu lembar kartu ukuran 3 inchi x 5 inchi. Dengan microcard

reader yang khusus kartu tersebut dapat dibaca dengan jelas. Keuntungannya yang lain

adalah :

1. mudah dikopi cetak, dan diduplikasi dengan biaya yang relative murah;

2. bisa diproyeksikan ke layar lebar

3. karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat dan praktis untuk dikirim

dan

4. informasi kepustakaan yang terletak di bagian atas lembaran mudah untuk

diidentifikasi

kelemahan mikrofis yang perlu diperhatikan ialah ;

1. mahal pembuatan masternya

2. mudah hilang

3. bila telah banyak sulit memfilenya sehingga mudah salah masuk filling

MEDIA PROYEKSI GERAK & AUDIO VISUAL

Media yang mampu menayangkan gambar-gambar diam, bergerak dan bersuara baik

melalui proyektor maupun melalui pesawat televisi.

1. Film gerak

Sebagai suatu media, keunggulan-keunggulan film antara lain :

1. merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik peserta yang cerdas

maupun yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama.

Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan

menggunakan film.

2. film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan

pengulangan –pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi;

3. film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-

kejadian sejarah yang lampau;

4. film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu negara ke negara yang lain,

horizon menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk kelas

5. film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke

khusus atau sebaliknya;

6. film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas;

7. film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi dan

sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu

8. film memikat perhatian setiap orang

9. film lebih realistis dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya, sesuai dengan

kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas;

10. film bisa mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan ); dan

11. film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan para peserta

sekalipun banyak kelebihannya ada pula kelemahannya antara lain : harga/biaya

produksinya relative mahal; film tak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran,

penggunaannya perlu ruangan gelap.

2. Film Gelang (loop film)

a. Ruangan tak perlu digelapkan;

b. Dapat berputar terus berulang-ulang sehingga pengertian yang kabur menjadi jelas

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 220

c. Baik sekali untuk menunjukkan suatu periode yang pendek, yang berisi gerakan –

gerakan tertentu dari obyek yang dipelajari. (Obyek yang dipelajari tersebut hanya

akan dimengerti dengan baik bila dipertunjukkan dengan gerakan). Misalnya

perpecahan sel, perkembangbiakan protozoa dan lain-lain;

d. film gelang mudah sekali diintegrasikan ke pelajaran dan dipakai bersama denga

media lain;

e. karena sederhana, peserta diklat pun bisa memakainya sendiri

f. film dapat dihentikan setiap saat untuk diselingi dengan penjelasan atau diskusi

3. Program Siaran Televisi (TV)

Sebagai media pembelajaran, televisi mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut :

1. TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk

media yang lain menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai

2. TV merupakan media yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh semua usia,

karena sudah merupakan sebagai bagian dari kebutuhan kehidupan

3. TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton. Seperti halnya film, TV

menyajikan informasi visual dan lisan secara simultan

4. TV mempunyai realitas dari film tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu

immediacy (obyek yang baru saja ditangkap kamera dapat segera dipertontonkan)

5. sifatnya langsung dan nyata. Dengan TV peserta tahu kejadian-kejadian mutakhir,

mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang besar/terkenal dalam

bidangnya melihat dan mendengarkan mereka berbicara

6. Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV. Batas ruang dan waktu dapat diatasi

7. Hampir setiap mata pelajaran bisa di-TV-kan

8. TV dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengajar dalam hal mengajar;

Beberapa kelemahan/keterbatasan TV antara lain :

1. Harga pesawat TV relatif mahal

2. Sifat komunikasinya hanya satu arah

3. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah

seringkali sulit disesuaikan;

4. program di luar control widyaiswara/fasilitator; dan

5. besarnya gambar di layar relative kecil disbanding dengan film, sehingga jumlah

siswa yang dapat memanfaatkan terbatas.

4. Video (Cassette, Laser Disc, Compact Disc)

a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar

lainnya

b. dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi

dari ahli-ahli atau spesialis

c. demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada

waktu mengajar pengajar bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya

d. menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang

e. kamera TV bisa mengamati lebih dekat obyek yang lagi bergerak atau obyek yang

berbahaya seperti harimau

f. keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan di sisipi komentar

yang akan

g. gambar proyeksi biasa di-“beku”-kan untuk diamati dengan seksama. Pengajar bisa

mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut

h. ruangan tak perlu digelapkan waktu menyajikannya

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 221

Hal-hal yang negatif yang perlu diperhatikan sehubungan dengan dengan

penggunaan alat perekam pita video dalam proses belajar mengajar adalah :

1. perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan;

2. sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian

bentuk umpan balik yang lain;

3. kurang mampu menampilkan detail obyek yang disajikan secara sempurna dan

4. memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks

Komputer Multi Media

Semua kemampuan yang dimiliki media film, video, apalagi media grafis yang

lain, baik gerak maupun diam, bersuara dan bisu, tampilan warna yang bisa menjabarkan

sampai mendekati kenyataan dengan warna alam sebagai true colors, mencapai 16,8 juta

warna. Demikian juga masih bisa direkayasa setiap saat, dengan proses yang sangat

cepat dan akurat, rapih, bersih tergantung pada kecepatan hardware komputernya. Dan

justru proses penyempurnaan dari hampir semua tampilan media yang lain, seperti OHT,

Video, Program TV, media cetak, media audio dan bisa juga film pun memanfaatkan

kemampuan program computer ini. Sebagai contoh, editing video baik suara dan

gambarnya memakai program “Adobe Premiere” program computer, pembuatan disain

grafis baik yang dicetak ataupun untuk media elektronik kalau tidak dengan program

computer grafis seperti Corel Draw, Photoshop, Free hand, page maker, Painter, 3-D

Max penyelesaiannya pasti memerlukan waktu yang lebih lama.

Benda Nyata

1. Benda nyata

Untuk keperluan peragaan pada waktu proses pembelajaran dengan metode

demonstrasi ataupun kegiatan praktik, media yang dipakai umumnya menggunakan

benda aslinya untuk memudahkan peserta lebih terampil.

Misalnya contoh pengisian blanko formulir, mereparasi mesin sepeda motor,

praktik membuat cangkokan pohon buah-buahan, praktik memijah ikan peliharaan,

praktik mengoperasikan program computer dan sebagainya.

2. Benda Tiruan/miniatur

Karena tidak mungkin atau lebih sulit menghadirkan benda aslinya di kelas, bisa

diatasi dengan memakai benda tiruannya atau miniaturnya. Misalnya, untuk

menerangkan fungsi organ-organ dalam tubuh kita, bisa dibuatkan patung tiruan manusia

yang bisa dibuka satu persatu isi badannya misalnya bentuk jantungnya, paru-parunya,

hati, ginjal, atau ususnya dan sebagainya atau bagaimana fungsi dan bentuk rumah adat

minangkabau, dibuat miniaturnya namun disamping miniatur disini diusahakan ditaruh

pembandingnya, misalnya patung manusianya, untuk menunjukkan betapa besarnya

ukuran benda yang diminiaturkan itu sebenarnya.

Rangkuman :

Setiap jenis media pembelajaran masing-masing mempunyai keterbatasan dan kelebihan

di dalam penggunaannya. Namun secara umum semua berguna, tinggal bagaimana kita

memanfaatkannya disesuaikan dengan metode pembelajaran yang dipakai.

Dari sini kita tidak bisa memaksakan kehendak harus memakai satu macam media saja,

kalau menginginkan hasil yang optimal. Akan lebih baik bila memanfaatkan beberapa

media secara kombinasi.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 222

Evaluasi

Pada les pertama masuk di SMA X Pak Ismail sebagai guru ekonomi dengan

semangat memasuki ruangan dengan mengucapkan salam. Dia melakukan pembelajaran

tentang produksi. Pertama sekali pak Ismail menyampaikan kompetensi dan tujuan yang

akan dicapai dalam pembelajaraan saat itu. Selanjutnya pak Ismail menjelaskan

pengertian produksi, faktor produksi,jenis produksi. Penjelasan-penjelasan pak Ismail

telah ditulis di papan tulis sehingga papan tulis penuh dengan coretan-coretan. Tak terasa

telah berlalu waktu selama 70 menit. Pada 15 menit terakhir pak Ismail membuat tes

kepada siswa-siswa tentang apa yang telah diajarkannya. Namun setelah pak Ismail

melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa ternyata nilai dari siswa tidak memenuhi

KKM yang ditetapkan oleh pak Ismail. Perintahnya: Sebagai seorang guru ekonomi

media apa yang sebaiknya diterapkan dalam pembelajaran tersebut sehingga

pembelajaran yang dilakukan dapat berhasil beri penjelasan.

DAFTAR BACAAN

Amir Hamzah Sulaiman, Media audio-visual untuk pengajaran, penerangan dan

penyuluhan, Gramedia Jakarta 1981

Azhar Arsyad, Media pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002

Arif S. Sadiman, (dkk), Media pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, Jakarta, Raja Grafindo Persada 2002.

Lisa Lopuck, Designing multimedia, Peachpit Press 2414 Sixth Street Berkeley, CA

94710, USA, 1996

Radio Nederland Training Centre, Handouts overhead projector as teaching aids,

Hilversum. The Netherland, 1987

Sayling WEn, Future of the media, Lucky Publishers, PO. BOX 238, Batam Centre,

29432

Santyasa,Wayan, Landasan Konseptula Media Pembelajaran, Makalah, 2007

Slough College , Choosing onal media, London, 1987

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 223

Kurikulum, Silabus, Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan

memperhatikan tahap perkembangan murid, kesesuaiannya dengan lingkungan,

kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu, teknologi, dan seni; sesuai dengan

jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.

Tujuan pendidikan terdiri dari: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,

tujuan kurikuler, dan tujuan

instruksional. tujuan-tujuan ini dijabarkan ke dalam: standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), tujuan pembelajaran, dan indikator atau indikator keberhasilan

pembelajaran (IKP).

Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai,

dan ditampilkan murid yang menggambarkan profil (sosok) yang utuh, teramati, dan

terukur. Kompetensi yang dimaksud antara lain: kemampuan akademis, kecakapan

hidup, kemampuan moral, karakter yang kuat, kebiasaan hidup sehat, semangat

bekerjasama, dan apresiasi estetika terhadap dunia sekitarnya.

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu rencana dan pengaturan

mengenai seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai, dan ditampilkan

murid; serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran. ada empat konsep dasar yang harus diperhatikan dalam KBK, yaitu:

1. Kemampuan nyata yang harus ditampilkan murid

2. Kecakapan hidup

3. Penguasaan secara tuntas terhadap seperangkat kemampuan, jika diberikan

pembelajaran yang bermutu dan waktu yang cukup

4. Sekolah sebagai institusi esensial harus berani:

a. Melakukan pembuatan dan pengembangan silabus mata pelajaran

b. Melaksanakan penerapan manajemen berbasis sekolah

c. Menyelenggarakan broad based education, serta

d. Menyelenggarakan program ganda.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) merupakan bentuk otonomi yang

benar-benar hebat. karena ktsp diharapkan disusun sendiri oleh sekolah. namun

prakteknya, nol besar, karena sekolah kurang percaya diri pada kemampuannya. KTSP

merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh masing-masing satuan pendidikan

dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan itu. ktsp terdiri dari:

1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan

2. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan

3. Kalender pendidikan, serta

4. Silabus.

Pengembangan ktsp mengacu pada standar nasional pendidikan, agar tujuan

pendidikan nasional tercapai. standar nasional pendidikan terdiri atas:

1. Standar isi (SI)

2. Standar proses

3. Standar kompetensi lulusan (SKL)

4. Standar tenaga kependidikan

5. Standar sarana dan prasarana pendidikan

6. Standar pengelolaan (manajemen)

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 224

7. Standar pembiayaan, serta

8. Standar penilaian pendidikan (SPP).

Standar isi (SI) mencakup:

1. Lingkup materi pada jenis dan jenjang pendidikan

2. Tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis

pendidikan

3. Kerangka dasar dan struktur kurikulum, serta

4. SK dan KD setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang

pendidikan.

Setelah membaca, memahami, mencermati, dan menghayati kurikulum akan

diperoleh beberapa hal yang dipandang perlu, yaitu:

1. Rasional kurikulum yang memuat mengapa, apa sebabnya, dan bagaimana kurikulum

itu diubah

2. Pengertian yang mencakup hakikat ipa dan pembelajarannya

3. Fungsi dan tujuan yang memuat fungsi mata pelajaran ipa dan tujuan pembelajaran

ipa

4. Ruang lingkup yang terdiri atas bekerja ilmiah serta pemahaman konsep dan

penerapannya

5. Standar kompetensi bahan kajian yang memuat komponen bahan kajian ipa, yaitu:

a. Kerja ilmiah yang terdiri atas:

(1). penyelidikan atau penelitian

(2). berkomunikasi ilmiah

(3). pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah

(4). sikap dan nilai ilmiah

b. Pemahaman konsep dan penerapannya yang terdiri atas:

(1). materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu

(2). kaitan dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat

6. Standar kompetensi mata pelajaran ipa

7. Rambu-rambu yang memuat antara lain:

a. Pemberian pengalaman belajar secara langsung

b. Peterampilan proses ipa (mengamati, menggolongkan atau mengkelaskan,

mengukur, menggunakan alat, mengomuni- kasikan hasil, menafsirkan,

memprediksi, menganalisis, mensintesis, dan melakukan percobaan secara

terstruktur)

c. Sikap ilmiah (rasa ingin tahu, jujur, toleran, keterbukaan fikiran dan kritis, serta

tekun dan tidak mudah menyerah)

d. Pembelajaran ipa

e. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ipa

f. Sistem penilaian yang menyangkut:

(1). jenis tagihan yang meliputi: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan

blok (umum), tugas individual,

tugas kelompok, responsi (ujian praktikum), laporan praktikum.

(2). bentuk instrumen yang meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian bebas,

jawaban singkat, menjodohkan, performans test, serta portofolio.

2. Silabus

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 225

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang

mencakup:

a. Identitas sekolah

b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar

c. Materi pokok dan uraian materi pembelajaran

d. Kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar

e. Tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan pembelajaran

f. Sistem penilaian yang terdiri atas: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh

instrumen

g. Alokasi waktu, serta

h. Sumber, bahan, dan alat pembelajaran.

Silabus dapat disusun untuk satu semester, satu tahun, dua tahun, tiga tahun,

empat tahun, lima tahun, atau enam tahun; bergantung pada jenjang pendidikan yang

berlaku (untuk Sd, enam tahun, untuk SMP tiga tahun, dan untuk SMA tiga tahun).

Dalam Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006 silabus memuat:

a. Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran

b. SK dan KD

c. Materi pembelajaran

d. Kegiatan pembelajaran

e. Indikator pencapaian kompetensi

f. Penilaian

g. Alokasi waktu, serta

h. Sumber belajar.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi (SI),

standar kompetensi lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. dalam

pelaksanaannya pengembangan silabus dapat disusun oleh guru secara individual, guru

secara berkelompok dalam satu sekolah, MGMP, pusat kegiatan guru (PKG), dan dinas

diknas tingkat Kabupaten atau Kotamadya.

Untuk SD dan SMP pengembangan silabus menjadi tanggung jawab bersama

antara guru dan dinas diknas Kabupaten atau Kotamadya. untuk SMA/SMK menjadi

tanggung jawab guru dan dinas diknas provinsi. untuk MI/MTS/MA/MAK menjadi

tanggung jawab guru dan kanwil depag provinsi.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) merupakan perencanaan pembelajaran

yang aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual yang benar-benar hendak dilaksanakan

di kelas, laboratorium, bengkel, lapangan, pasar, masjid, atau di alam lingkungan

sekolah. jadi rpp benar-benar suatu rencana pembelajaran yang disusun guru dan

dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang “notabene” ada proses

evaluasinya.

RPP untuk jam pertama, berbeda dengan rpp untuk jam terakhir. RPP untuk kelas

I.A berbeda dengan RPP untuk kelas I.C (misalnya). Hal ini dikarenakan ada perbedaan

esensial antara jam pertama dan terakhir, misalnya: jam pertama murid masih “fres”,

belum lelah, belum lapar, belum tergesa-gesa pulang. Jika jam terakhir, murid sudah

lapar, sudah lelah, sudah tergesa-gesa pulang, dan sudah loyo. oleh sebab itu, ada

perbedaan psikologis bagi murid pada jam pertama dan jam terakhir; sehingga RPP-

nyapun berbeda.

Apakah ada RPP bentuk baku ? tidak ada RPP yang baku. Karena pembakuan

dilakukan oleh fihak-fihak tertentu saja dan RPP baku hanya berlaku pada sistem (fihak-

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 226

fihak tertentu) yang membakukan. mengapa ? karena rpp menyangkut pelaksanaan

pembelajaran di kelas yang berbeda-beda karakter muridnya, berbeda-beda keadaan

psikologis muridnya, berbeda-beda kondisi kelasnya, dan berbeda-beda waktunya; maka

rpp tidak ada yang baku. penyusunan rpp tidak boleh ada “campur tangan politis”, karena

rpp merupakan “hak prerogratif guru” atau “otonomi guru” dan dilaksanakan oleh guru.

Pendapat mengenai komponen rpp sangat banyak ragamnya. Di bawah ini

beberapa pendapat dari pemerhati pendidikan, tutor pelatihan, dan praktisi pendidikan.

Pemerhati pendidikan adalah: para kolomnis pendidikan, dosen kependidikan, dan pakar-

pakar kependidikan. tutor pelatihan adalah: pelatih dalam pelatihan yang

diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. sedangkan yang

dimaksud dengan praktisi pendidikan adalah: para guru sekolah (guru SD/MI,

SMP/MTS, SMA/MA, atau guru SMK). pendapat mereka seperti ilustrasi berikut:

Pemerhati pendidikan

1. satuan pendidikan

2. mata pelajaran

3. kelas

4. semester

5. standar kompetensi

6. kompetensi dasar

7. tujuan pembelajaran

8. materi pokok

9. sumber, alat, dan bahan

10. indikator

11. pengalaman belajar

12. metode mengajar

13. sistem penilaian

tutor pelatihan

1. satuan pendidikan

2. mata pelajaran

3. kelas

4. semester

5. pokok bahasan

6. sub pokok bahasan

7. tujuan pembelajaran

8. model pengajaran

9.sumber pembelajaran

10.alat dan bahan

praktisi pendidikan

1. nama sekolah

2. kelas

3. semester

4. mata pelajaran

5. materi pokok

6. alokasi waktu

7. standar kompetensi

8. kompetensi dasar

9. indikator keberhasilan pembelajaran

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 227

10. materi pokok pembelajaran

11. strategi pembelajaran yang memuat: indikator pembelajaran, proses pembelajaran,

dan waktu

12. media dan sumber belajar

13. penilaian yang memuat: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen

penilaian

14. nama pembuat

15. kepala sekolah

Dalam rpp ada standar kompetensi (sk), kompetensi dasar (kd), tujuan

pembelajaran, dan indikator. sk dan kd ada dalam kurikulum, baik kbk maupun ktsp.

indikator hanya ada dalam kbk, tidak ada dalam ktsp; andaikan ada itu dipinjam dari kbk.

indikator bukan tujuan pembelajaran, tetapi ciri-ciri murid yang telah mencapai secara

tuntas tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. sedangkan tujuan pembelajaran harus

teramati dan terukur; sehingga sangat operasional dan dapat dievaluasi. oleh sebab itu,

susunan logisnya adalah: sk, kd, tujuan pembelajaran, baru indikator.

Sebagai contoh. dalam kbk maupun ktsp ada pemahaman konsep mengenai sikap

dan perilaku wirausaha kemudian standar kompetensinya adalah: mengaktualisasikan

sikap dan perilaku wirausaha. Kemudian komepetsni dasarnya Mengidentifikasi sikap

dan perilaku wirausaha, Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dan seterusnya.

Dalam kurikulum tidak ada indikatornya. jika logika kita menentukan tujuan

pembelajaran lebih dulu, maka tujuan pembelajarannya ada tiga ranah, yaitu: ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik

indikatornya apa ? indikator bukan tujuan, jadi indikatornya harus kita buat sendiri,

misalnya : untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha ,

indikatornya menuliskan kembali pengertian kewirausahaan menurut pakar dengan

benar, mendeskripsikan karakteristik wirausahawan, dll.

Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa :

a. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar murid dalam upaya

mencapai kompetensi dasar

b. setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi murid untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretivitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi murid.

c. RPP disusun untuk setiap kd yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau

lebih.

d. guru merancang penggalan rpp untuk setiap pertemuan yang disesuaian dengan

penjadwalan di sekolah.

Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa komponen RPP

adalah:

a. identitas mata pelajaran yang meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,

program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan

b. standar kompetensi (sk)

c. kompetensi dasar (kd)

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 228

d. indikator pencapaian kompetensi, yaitu: perilaku yang dapat diukur dan atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kd tertentu yang menjadi acuan penilaian

mata pelajaran. indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata

kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

e. tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh murid sesuai dengan Kompetensi dasar

f. materi ajar yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan serta ditulis

dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi

g. alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd dan

beban belajar

h. metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar

murid mencapai kd dan indikator yang telah ditetapkan. pemilihan metode pembelajaran

disesuaikan dengan situasi

dan kondisi murid serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak

dicapai pada setiap mata

pelajaran.

i. kegiatan pembelajaran yang terdiri dari:

(1) pendahuluan yang merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran

yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian murid untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

(2) kegiatan inti yang merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar.

kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis murid. kegiatan ini dilakukan

secara sistematis dan sistemik, melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

(3) penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian,

refleksi, umpan balik, dan atau tindak lanjut

j. penilaian hasil akhir. dalam kegiatan penilaian hasil akhir perlu ditulis dan dicermati

prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasilbelajar yang disesuaikan dengan

indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian

k. sumber belajar. penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi ajar, dan kegiatan

pembelajaran.

Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa prinsip-prinsip

penyusunan RPP ada enam, yaitu:

a. memperhatikan perbedaan individu murid

b. mendorong partisipasi aktif murid

c. mengembangkan budaya membaca dan menulis

d. memberikan umpan balik dan tindak lanjut (penguasaan, pengayaan, dan remidi)

e. keterkaitan dan keterpaduan antara sk, kd, indikator, materi ajar, kegiatan

pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar)

f. menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Penutup

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 229

Perubahan dan inovasi pendidikan di Indonesia harus diutamakan pada bagian terkecil

pendidikan, yaitu: guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran atau perubahan guru mengajar dan murid belajar.

peranan guru harus bergeser dari “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan

dan memperkaya pengalaman belajar murid”. pengalaman belajar dapat diperoleh

melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi alam melalui interaksi aktif dengan

teman, lingkungan, dan nara sumber lainnya.

Perubahan dan inovasi pendidikan di indonesia seharusnya ditujukan kepada bagian

terkecil pendidikan, yaitu: pembelajaran. kesejahteraan guru akan ditingkatkan.

Keilmuan guru sudah meningkat. oleh sebab itu, inovasi pembelajaran harus diupayakan

dengan membuat rpp yang lengkap. Guru harus melaksanakan pembelajaran ipa yang

aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual, berdasarkan rpp yang ditulis. Guru

sebaiknya mempunyai rasa sabar dan tawakal dalam mendidik puta putrinya dan

mendidik muridnya.

guru sebaiknya harus membiasakan diri untuk melakukan inovasi pembelajaran, menulis

hasilnya dalam laporan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitiannya dalam

seminar, menulis hasil penelitiannya dalam jurnal atau majalah ilmiah kependidikan,

akhirnya guru naik pangkat dan jabatan fungsionalnya. gaji guru meningkat,

kesejahteraan guru dan keluarganya meningkat, akhirnya guru-guru dapat memfasilitasi

putra putrinya untuk mengenyam pendidikan strata dua (s-2).

RPP yang telah dibuat guru dinilai dalam aspek-aspek berikut.

1. perumusan tujuan pembelajaran (kejelasan rumusan, kelengkapan cakupan rumusan,

dan kesesuaian dengan kompetensi dasar).

2. pemilihan dan pengorganisasian materi ajar / kajian dari buku referensi (kesesuaian

dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik murid, keruntutan dan

sistematika materi, serta kesesuaian materi dengan alokasi waktu).

3. pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran, materi pelajaran, dan karakteristik murid).

4. skenario atau kegiatan guru dan murid dalam pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik murid, dan kelengkapan langkah-langkah

dalam pembelajaran, serta kesesuaian dengan alokasi waktu).

5. penilaian hasil belajar (kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran,

kejelasan prosedur penilaian, dan kelengkapan instrumen penilaian).

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 230

MENGUASAI AUTHENTIC ASSESMENT DENGAN BAIK

Tujuan

a. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan

berbagai metode.

b. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat

ketuntasan belajar.

c. Menggunakan informasi ketuntasan belajar untuk merancang program remedy atau

pengayaan.

Hakekat Penilaian

Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan membawa implikasi terhadap system penilaian, termasuk model dan teknik

penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh

pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar, selain dilakukan

oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah juga oleh masyarakat. Penilaian oleh

pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)

dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat

merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.

Kurikulum berbsis kompetensi menuntut model dan teknik penilaian yang dilakukan

secara internal dan eksternal sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian

berbagai kompetensi peserta didik.

Pengertian Penilaian

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau

diskripsi verbal), analisis dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan

penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu, diperlukan data sebagai

informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini,

keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam

mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah

perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti

yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan

informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai

bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian

tertulis (paper and pencil test),penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil

kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri.

Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang

menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami

dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk

dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta

didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh

guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.

Kegunaan Penilaian

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 231

Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan

kelemahan dirinya dalam proses penilaian kompetensi.

2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta

didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.

3. Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,

kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.

4. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas

pendidikan.

5. Member umpan balik bagi pengambil kebijaksanaan (Dinas Pendidikan Daerah)

dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan.

Jenis Penilaian

Secara umum penilaian dapat dibedakan atas:

1. Ulangan Harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk mengukur

proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi

Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran

2. Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu

kegiatan pembelajaran.

3. Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan materi meliputi indicator-

indikator yang mempresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester

tersebut.

4. Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir

semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir

semester genap. Cakupan materi ,eliputi indicator-indikator yang mempresentasikan

standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang

dipelajari pada semester genap.

5. Ujian Sekolah

Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang

dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar

peserta didik dan merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata

pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

tknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, kelompok pelajaran agama dan

akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang

diatur dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun yang

bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan

oleh BSNP.

6. Ujian Nasional

Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik

yang dilakukan oelh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi

belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat lulus dari satuan

pendidikan. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 232

dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar

(POS) yang diterbitkan oleh BSNP.

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KKM merupakan criteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap mata pelajaran yang

ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%.

1. KKM Program Normatif dan Adaptif

Criteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indicator program normative dan

adaptif adalah 75%

KKM program normative dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat

kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, dan

kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggeraan pembelajaran

dengan rincian sebagai berikut:

a. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik “A”

Rata-rata nilai = 80 – 100, A diberi skor 3

Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2

Rata-rata nilai = < 60, A diberi skor 1

b. Tingkat kompleksitas/Kesulitan Kompetensi “B”

Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3

Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2

Kompleksitas/kesulitan tinggi, B diberi skor 1

c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan) “C”

Dukungan tinggi, C diberi skor 3

Dukungan sedang, C diberi skor 2

Dukungan rendah, C diberi skor 1

Contoh penentuan KKM

Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki kondisi: kemampuan

rata-rata peserta didik “65”, tingkat kesulitan /kompleksitas “sedang”, dan sumber

daya pendukung “sedang”, maka nilai KKM nya adalah:

(A + B + C)

KKM = ------------------------ X 100

9

(2 + 2 + 2)

= ---------------------- X 100

9

= 66,7 atau dibulatkan 67

1. KKM Program Produktif

KKM Program Produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang

berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Criteria ketuntasan untuk masing-masing

kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indicator yang dipersyaratkan dunia

kerja yaitu kompeten atau belum kompeten dan diberi lambing/skor 7,00 bila

memenuhi persyaratan minimal.

Kriteria Penilaian

1. Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang

sesuai untuk mengukur kompetensi. Misal, dalam pelajaran Stenografi Indonesia,

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 233

pendidik/guru ingin menilai kompetensi stenografi. Bentuk penilaian valid jika

menggunakan tes tulisan. Jika menggunakan tes lisan penilaian tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajekan) hasil penilaian. Penilaian yang

reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.

Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliable jika hasil yang diperoleh

itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relative sama.

Untuk menjamin penilaian yang reliable petunjuk pelaksanaan proyek dan

pensekorannya harus jelas.

3. Berfokus pada Kompetensi

Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berbasis kompetensi,

penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan

hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).

4. Menyeluruh/komprehensif

Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk

menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar

profil kemampuan peserta didik.

5. Objektivitas

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,

terencana, berkesinambungan, dan menerapkan criteria yang jelas dalam pemberian

skor.

6. Mendidik

Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik/guru dan

meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.

6.7 Teknik Penilaian

Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan

belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil

belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi

dilakukan melalui pengukuran indicator-indikator pada setiap kompetensi dasar.

Dalam penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian diantaranya

adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,

penilaian portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian Unjuk Kerja

1. Pengertian

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati

kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok

digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menurut peserta

didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel/laboratorium, praktek

sholat, praktik olah raga, persentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat music,

bernyanyi,dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik

dari pada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan

peserta didik yang sebenarnya.

Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik dalam

menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 234

d. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya yang esensial), sehingga

semua dapat diamati.

e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja

Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konstek untuk menetapkan

tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya, untuk menilai tata cara bertelepon

peserta didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi. Penilaian unjuk kerja dapat

dilakukan dengan menggunakan daftar cek (“ya”/”tidak”), terhadap indicator-

indikator pada setiap KD. Peserta didik dinyatakan “kompeten” apabila seluruh

indicator terpenuhi (ya) dan “tidak kompeten” apabila ada indicator yang tidak

terpenuhi.

Contoh

Format Penilaian

Nama Peserta didik:____________________

No. KD/Indikator Ya Tidak

Penilaian Sikap

1. Pengertian

Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati sikap

peserta didik dalam brperilaku di lingkungan tempat belajar. Sikap bermula dari

perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak

seseorang dalam merespon sesuatu /obyek. Skap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai

atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk untuk

terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.

Secara umum, obyek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai

mata pelajaran adalah sebagai berikut:

a. Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap

materi pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh dan

berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih

mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.

b. Sikap terhadap guru/pengajar; peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap

guru, peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan

cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian peserta didik

yang memiliki sikap negative terhadap guru akan sukar menyerap materi

pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.

c. Sikap terhadap proses pembelajaran; peserta didik juga perlu memiliki sikap positif

terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran disini

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 235

mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran

yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan menyenangkan

dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai

hasil belajar yang maksimal.

d. Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma-norma tertentu berhubungan dengan

suatu materi pelajaran; Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan

dengan materi biologi atau kimia. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang

tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu

(kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik

memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus

yang lain, peserta didik memiliki sikap negative terhadap kegiatan ekspor kayu

glondongan ke luar negeri.

e. Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan pendidikan; Misalnya mandiri, kreatif,

bertanggung jawab, dan lain-lain yang secara umum digunakan pada unjuk kerja.

2. Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi perilaku peserta

didik. Penggunaan skala penilaian (rating scale) memungkinkan penilai member

skor/nilai terhadap sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat

Berikut ini contoh penggunaan penilaian skala:

No Jenis/Aspek

Sikap

Standar Pencapaian Strategi

Penilaian Deskripsi Skor

1. Sikap

percaya diri

Mampu tampil secara

wajar dalam kegiatan di

depan massa

Observasi

aktivitas siswa

dalam

berdiskusi,

kegiatan massa

di sekolah/

bermasyarakat

Selalu 5

sering 4

kadang-kadang 3

jarang 2

sangat jarang 1

Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku harian

catatan khusus tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di

sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.

Contoh: Isi Buku Catatan Harian

No. Hari/tanggal Nama peserta

didik

Kejadian Tanda tangan

peserta didik

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 236

Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku peserta didik. Kejadian

yang ditulis mencakup sikap positif maupun negative peserta didik.

Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan menggunakan perangkat

penilaian berupa soal dan jawaban dalam bentuk tulisan.

Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:

a. obyektif meliputi:

1) pilihan ganda

2) dua pilihan (“benar”/”salah”, “ya”/”tidak”

3) menjodohkan

4) isian singkat atau melengkapi

5) jawaban singkat atau pendek

b. Subyektif berupa uraian

Dalam mengembangkan instrument butir/soal perlu memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1) Materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indicator pencapaian pada kurikulum.

2) Konstruksi; rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas

3) Bahasa; rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan

penafsiran ganda.

Pengolahan Data Penilaian Tertulis

Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes tertulis

pada setiap KD dan ulangan komprehensif.

Penilaian Proyek (Project work)

1. Pengertian

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak dari

perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan,

dan penyajian produk (barang dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai

kemampuan peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam

pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetisi.

2. Teknik Penilaian Proyek

Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau proposal, unjuk kerja,

produk (barang/jasa), penyajian hasil/produk, dan laporan tertulis.

Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan melaksanakan proyek

Kemampuan peserta didik dalam memilih topic/mencari informasi, melaksanakan

tugas/proyek, mengelola waktu, dan penulisan laporan.

b. Relevansi

Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari dengan jenis pekerjaan di

masyarakat.

c. Keaslian produk

Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan hasil karyanya. Penilaian

produk biasanya menggunakan cara holistic atau analitik.

Cara holistic yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan

pada tahap appraisal.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 237

Cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap

semua criteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

3. Pengolahan Data Penilaian Proyek

Data penilaian proyek meliputi skor perolehan dari penilaian perencanaan,

pelaksanaan, kulminasi, produk, dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat

menggunakan 4 (empat) rentang skor,

Status Skor Prediket

Tidak kompeten 0,00 – 6,90 kurang

kompeten 7,00 – 7,90 Baik

8,00 – 8,90 Sangat baik

9,00 - 10 Istimewa

Berikut ini contoh deskripsi dan penskoran untuk empat tahapan pengerjaan

proyek

Tahap Deskripsi Skor

Perencanaan/

persiapan

Memuat:

Topic, tujuan, bahan/alat, langkah-

langkah kerja, jadwal, waktu,

perkiraan data yang akan diperoleh,

tempat pelaksanaan proyek, daftar

pertanyaan atau format yang

digunakan sesuai dengan tujuan.

7 – 10

Pengumpulan data/

informasi

a. Data/ informasi tercatat dengan

rapi, jelas dan lengkap

b. Ketepatan menggunakan

alat/bahan

7 - 10

Pengolahan data/

pelaksanaan

pekerjaan

a. Ada pengklasifikasian data,

penafsiran data sesuai dengan

tujuan pelaksanaan pekerjaan

b. Ada uraian tentang

pelaksanaan pekerjaan

7 – 10

Penyajian data/

laporan

Merumuskan topic, merumuskan

tujuan, menuliskan alat dan bahan,

menguraikan cara kerja (langkah-

langkah kegiatan) Penulisan laporan

sistematis, menggunakan bahasa

yang komunikatif. Penyajian

dlengkap, memuat kesimpulan dan

saran

7 - 10

Total Skor

Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor

yang diperoleh.

Penilaian Portofolio.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 238

Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan dengan

menggunakan bukti-bukti hasil belajar (evidence) yang relevan dengan kompetensi

keahlian yang dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik (hasil

pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, atau bentuk informasi lain

yang terkait dengan kompetensi keahlian tertentu.

Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil

pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama

guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang

ditentukan dalam kurikulum. Jadi tidak setiap kumpulan karya seorang peserta didik

disebut portofolio. Portofolio digunakan sebagai instrument penilaian atau salah satu

komponen dari instrument penilaian, untuk menilai kompetensi peserta didik, atau

menilai hasil belajar peserta didik.

Sebagai instrument penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja

siswa yang produktif, yaitu “bukti” tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan

apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru

portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam

belajarnya: cara berpikirnya, pemahamannya atas pelajaran yang bersangkutan,

kemampuannya mengungkapkan gagasan-gagasan, sikapnya terhadap mata pelajaran

yang bersangkutan, dan sebagainya.

Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan

kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti

tentang kompetensi, pemahaman, dan pencapaian siswa dalam mata pelajaran tertentu.

Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai

bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbuatan pembelajaran, atau

peningkatan belajar siswa.

Portofolio peserta didik untuk penilaian merupakan kumpulan produk siswa,

yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa misalnya:

a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara

tertulis atu dengan penjelasan tertulis.

b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa dalam rangka melaksanakan

tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan.

c. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang

bersangkutan.

d. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran

yang bersangkutan.

e. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konmsep

dalam mata pelajaran atau antar mata pelajaran.

f. Penyelesaian soal-soal terbuka.

g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang

berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang

berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya.

h. Laporan kerja kelompok.

i. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video,

alat rekam audio, dan computer.

j. Fotocopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh

siswa yang bersangkutan.

k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak

ditugaskan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan

mata pelajaran yang bersangkutan).

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 239

l. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata

pelajaran yang bersangkutan.

m. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis,

atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang

bersangkutan.

Teknik Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Jelaskan kepada peserta didik maksud penggunaan portofolio.

b. Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat digunakan.

c. Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan mengarsipkan portofolio.

d. Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap evidence.

e. Tentukan krtiteria penilaian sampel-sampel portofolio.

f. Lakukan penilaian diri peserta didik.

g. Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum sesuai dengan criteria.

Contoh: Penilaian Portofolio

Kompetensi Keahlian :

Mata Pelajaran/SK :

Alokasi Waktu :

Nama Siswa :

Kelas :

No

.

Standar

Kompetens

i/

Kompetens

i Dasar

Period

e

Kriteria Keteranga

n Keaslia

n

Kesesuaia

n

Kualitas

/

Kerapia

n

Waktu

pembuata

n

1

Catatan:

Setiap karya peserta didik sesuai standar kompetensi/ kompetensi dasar yang masuk

dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file(tempat) untuk setiap peserta didik,

sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap criteria penggunaan skala penilaian 0,00 –

0,10 atau 0,00 – 100. Semakin baik hasil penugasan/ karya peserta didik, semakin tinggi

skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan

kekuatan/kelebihan bukti belajaryang dinilai.

Penilaian Diri (Self Appraisal)

Pengertian

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk

menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian

kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat

digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 240

a. Penilaian ranah kognitif, misalnya peserta didik diminta untuk menilai penguasaan

pengetahuan, melalui hasil kerjanya.

b. Penilaian ranah afektif, misalnya peserta didik melakukan penilaian sikap terhadap

penerapan penggunaan alat keselamatan kerja di bengkel.

c. Penilaian ranah psikomotorik, misalnya peserta didik diminta untuk menilai

kecakapan dalam berpidato, dengan criteria yang telah ditetapkan.

Teknik Penilaian

Penilaian diri dilakukan berdasarkan criteria yang jelas dan obyektif. Oleh karena itu,

penilaian diri oleh peserta didik perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.

b. Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan.

c. Merumuskan format penilaian, dapat berupa petunjuk teknis penskoran, daftar

tanda cek, atau skala penilaian.

d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik

supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan obyektif.

f. Menyampaiakan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian

terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

Contoh: Penilaian Diri

Kompetensi Keahlian :…………………………………………….

Mata Pelajaran/SK :…………………………………………….

Alokasi Waktu :…………………………………………….

Nama Siswa :…………………………………………….

Kelas :…………………………………………….

No Standar Kompetensi/ Kompetensi

Dasar

Tanggapan Verifikasi

Guru

1 0 ya tidak

1

2

Keterangan:

1 = Paham

2 = Tidak

Catatan:

Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara jujur sesuai

kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya

bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.

Perlu dicatat bahwa tidak ada satupun alat penilaian yang dapat mengumpulkan

informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal

tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi hasil dan kemajuan belajar peserta

didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan

gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 241

seseorang. Lagi pula interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta didik

terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dimilikinya.

Pengolahan Data Penilaian Diri

Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang

kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh

peserta didik sendiri, sesuai dengan criteria yang telah ditentukan. Hasil penilaian ini

tidak digunakan sebagai alat untuk menilai siswa tetapi hanya untuk mengetahui

perkembangan/kemajuan belajar siswa.

Pada tahap awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak

dapat langsung diterima dan digunakan, karena peserta didik belum terbiasa, terlatih, dan

sangat terbuka sehingga kemungkinan banyak melakukan kesalahan. Alas an lain karena

kemungkinan peserta didik sangat subyektif adanya terdorong oleh keinginan untuk

mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, guru perlu menelaah hasil penilaian diri

peserta didik.

Guru perlu mengambil sampel antara 5 % sampai dengan 10% untuk ditelaah,

dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan

oleh guru menunjukkan peserta didik banyak melakukan kesalahan, guru dapat

mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali,

dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan.

Dua atau tiga kali guru melakukan langkah koreksi dan telaah, peserta didik menjadi

terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, obyektif dan jujur.

Setelah peserta didik terlatih dalam melakukan penilaian diri akan sangat

meringankan beban tugas guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga

dapat diterima/dipercaya serta dapat dipahami, diinterpretasikan, dan dapat digunakan

sebagai hasil penilaian guru.

6.7 Pelaporan Hasil Penilaian

Penilaian menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik

yang dapat digunakan sebagai (1) perbaikan (remedial), bagi peserta didik yang belum

mencapai criteria ketuntasan, (2) pengayaan bagi peserta didik yang sudah mencapai

criteria ketuntasan (KKM) lebih cepat dari waktu yang telah disediakan, (3) perbaikan

program dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5) penentuan kenaikan kelas.

Interpretasi Hasil Penilaian

Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil

menguasai suatu kompetensi mengacu ke indicator yang telah dikembangkan. Penilaian

dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah

indicator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas.

Criteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap indicator dalam suatu kompetensi

dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. Criteria idel pencapaian masing-masing indicator

adalah lebih dari 70 %, tetapi sekolah dapat menetapkan criteria atau tingkat pencapaian

indicator (misalnya; mulai dari 50%), dengan rasional acuan: tingkat kemampuan

akademis peserta didik, kompleksitas indicator, dan ketersediaan daya dukung guru serta

sarana dan prasarana. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing Kompetensi Dasar (KD)

adalah terpenuhinya indicator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten dan diberi

lambing /skor 7,00 bila memenuhi persyaratan minimal.

Kualitas sekolah akan dinilai pihak luar/masyarakat secara berkala, antara lain

melalui keberhasilan sekolah dalam ujian nasional. Penilaian ini akan menunjukkan

peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Dengan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 242

pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam

arti meningkatkan criteria pencapaian indicator.

Berikut ini beberapa contoh Illustrasi Interpretasi hasil Penilaian

1. Apabila perolehan nilai peserta didik pada suatu indicator > KKM, artinya telah

menuntaskan indicator tersebut.

2. Apabila semua indicator telah tuntas, artinya peserta didik telah menguasai KD

terkait. Dengan demikian peserta didik diinterpretasikan telah menguasai SK dan

mata pelajaran.

3. Apabila jumlah indicator dari suatu KD yang telah tuntas > 50 %, peserta didik dapat

mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indicator yang belum

tuntas, Sebaliknya apabila nilai indicator dari suatu KD < KKM, artinya peserta didik

belum menuntaskan indicator. Apabila jumlah indicator dari suatu KD yang belum

tuntas > 50 %, peserta didik belum dapat mempelajar KD berikutnya (artinya harus

mengulang KD tersebut).

Contoh: Penghitungan nilai KD dan ketuntasan belajar suatu Mata Pelajaran

Kompetens

i Dasar

Hasil Belajar Indikator KK

M

Perole

han

Nilai

Ketuntas

an

Mengopera

sikan

Operasi

Menerapkan

langkah-langkah

mengoperasikan

alat-alat

komunikasi :

Aiphone,

Telephone, Mobile

phone (Ponsel),

Faximile.

Menerapkan

langkah-langkah

pengoperasian

alat-alat bantu

persentasi: OHP,

LCD, Microphone

Peralatan

dipergunakan

sesuai prosedur

pemakaian dan

instruksi

penggunaan

Kerusakan

diidentifikasi

secara benar dan

mengambil

tindakan

perbaikan sesuai

instruksi

penggunaan

70%

70%

70

65

Tuntas

Belum

tuntas

Pemanfaatan Hasil Penilaian

1. Bagi peserta didik yang memerlukan remedial

Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya mampu mencapai

criteria ketuntasan setiap kompetensi, bila peserta didik mendapat bantuan yang

tepat. Misalnya, bantuan sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada waktu yang

tepat sehingga kesulitan dan kegagalan tidak menumpuk. Dengan demikian peserta

didik tidak patah semangatnya (frustrasi) dalam mencapai kompetensi yang harus

dikuasainya. Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau oleh

guru lain yang memiliki kemampuan memberikan bantuan dan mengetahui

kekurangan peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau

diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan penilaian dengan cara:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 243

menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas,

mengumpulkan data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta

didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau diluar jam efektif. Remedial hanya

diberikan untuk indicator yang belum tuntas.

2. Bagi peserta didik yang memerlukan Pengayaan

Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat

dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan

belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang

berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi

secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan,

latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya

kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat

menambah penguasaan/nilai peserta didik pada mata pelajaran bersangkutasn.

Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada atau di luar jam efektif. Bagi

peserta didik yang secara konsisten selalu mencapai kompetensi lebih cepat, dapat

diberikan program akselerasi.

3. Bagi Guru

Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program dan kegiatan

pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk

memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah

ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan

mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program pembelajarannya. Oleh

karena itu, program yang telah dirancang, strategi pembelajaran yang telah disiapkan,

dan bahan yang telah disiapkan perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti

apabila ternyata tidak efektif membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan

kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena

bila dilakukan pada akhir semester bias saja berarti perbaikan itu akan sangat

terlambat.

4. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penilaian dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk menilai tingkat

keberhasilan peserta didik, kinerja guru, dan kinerja sekolah, serta sebagai bahan

kajiandalam pengambilan keputusan dalam rangka pembinaan sekolah yang

dipimpinnya.

LATIHAN:

1. Pak Bakri mengajar di kelas X AP semester 1. Beliau mengajarkan

materiKompetensi Kejuruan dengan Standar Kompetensi: Mengoperasikan

Peralatan Kantor. Kompetensi Dasar: Mengoperasikan alat-alat komunikasi,

Memgoperasikan alat bantu Persentasi, Mengoperasikan mesin cetak, dan

mengoperasikan mesin pengganda. Pak Bakri sangat sulit sekali menentukan

penilaian apa yang akan digunakannya untuk mengukur ketuntasan belajar siswa.

Sebagai seorang calon guru yang professional, bantulah pak Bakri dalam

membuat penilaian tersebut.

2. Buatlah suatu format Rating scale menilai kemampuan siswa, menentukan suatu

produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk

ditawarkan.

3. Buatlah item penilaian bentuk uraian dengan menentukan tingkat berpikir yang ada

pada ranah Cognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,sintesis, dan

evaluasi), dari satu Kompetensi Dasar.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 244

Kurikulum, Silabus, Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan

memperhatikan tahap perkembangan murid, kesesuaiannya dengan lingkungan,

kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu, teknologi, dan seni; sesuai dengan

jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.

Tujuan pendidikan terdiri dari: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,

tujuan kurikuler, dan tujuan

instruksional. tujuan-tujuan ini dijabarkan ke dalam: standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), tujuan pembelajaran, dan indikator atau indikator keberhasilan

pembelajaran (IKP).

Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai,

dan ditampilkan murid yang menggambarkan profil (sosok) yang utuh, teramati, dan

terukur. Kompetensi yang dimaksud antara lain: kemampuan akademis, kecakapan

hidup, kemampuan moral, karakter yang kuat, kebiasaan hidup sehat, semangat

bekerjasama, dan apresiasi estetika terhadap dunia sekitarnya.

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu rencana dan pengaturan

mengenai seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai, dan ditampilkan

murid; serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran. ada empat konsep dasar yang harus diperhatikan dalam KBK, yaitu:

1. Kemampuan nyata yang harus ditampilkan murid

2. Kecakapan hidup

3. Penguasaan secara tuntas terhadap seperangkat kemampuan, jika diberikan

pembelajaran yang bermutu dan waktu yang cukup

4. Sekolah sebagai institusi esensial harus berani:

a. Melakukan pembuatan dan pengembangan silabus mata pelajaran

b. Melaksanakan penerapan manajemen berbasis sekolah

c. Menyelenggarakan broad based education, serta

d. Menyelenggarakan program ganda.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) merupakan bentuk otonomi yang

benar-benar hebat. karena ktsp diharapkan disusun sendiri oleh sekolah. namun

prakteknya, nol besar, karena sekolah kurang percaya diri pada kemampuannya. KTSP

merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh masing-masing satuan pendidikan

dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan itu. ktsp terdiri dari:

1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan

2. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan

3. Kalender pendidikan, serta

4. Silabus.

Pengembangan ktsp mengacu pada standar nasional pendidikan, agar tujuan

pendidikan nasional tercapai. standar nasional pendidikan terdiri atas:

1. Standar isi (SI)

2. Standar proses

3. Standar kompetensi lulusan (SKL)

4. Standar tenaga kependidikan

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 245

5. Standar sarana dan prasarana pendidikan

6. Standar pengelolaan (manajemen)

7. Standar pembiayaan, serta

8. Standar penilaian pendidikan (SPP).

Standar isi (SI) mencakup:

1. Lingkup materi pada jenis dan jenjang pendidikan

2. Tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis

pendidikan

3. Kerangka dasar dan struktur kurikulum, serta

4. SK dan KD setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang

pendidikan.

Setelah membaca, memahami, mencermati, dan menghayati kurikulum akan

diperoleh beberapa hal yang dipandang perlu, yaitu:

1. Rasional kurikulum yang memuat mengapa, apa sebabnya, dan bagaimana kurikulum

itu diubah

2. Pengertian yang mencakup hakikat ipa dan pembelajarannya

3. Fungsi dan tujuan yang memuat fungsi mata pelajaran ipa dan tujuan pembelajaran

ipa

4. Ruang lingkup yang terdiri atas bekerja ilmiah serta pemahaman konsep dan

penerapannya

5. Standar kompetensi bahan kajian yang memuat komponen bahan kajian ipa, yaitu:

a. Kerja ilmiah yang terdiri atas:

(1). penyelidikan atau penelitian

(2). berkomunikasi ilmiah

(3). pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah

(4). sikap dan nilai ilmiah

b. Pemahaman konsep dan penerapannya yang terdiri atas:

(1). materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu

(2). kaitan dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat

6. Standar kompetensi mata pelajaran ipa

7. Rambu-rambu yang memuat antara lain:

a. Pemberian pengalaman belajar secara langsung

b. Peterampilan proses ipa (mengamati, menggolongkan atau mengkelaskan,

mengukur, menggunakan alat, mengomuni- kasikan hasil, menafsirkan,

memprediksi, menganalisis, mensintesis, dan melakukan percobaan secara

terstruktur)

c. Sikap ilmiah (rasa ingin tahu, jujur, toleran, keterbukaan fikiran dan kritis, serta

tekun dan tidak mudah menyerah)

d. Pembelajaran ipa

e. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ipa

f. Sistem penilaian yang menyangkut:

(1). jenis tagihan yang meliputi: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan

blok (umum), tugas individual,

tugas kelompok, responsi (ujian praktikum), laporan praktikum.

(2). bentuk instrumen yang meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian bebas,

jawaban singkat, menjodohkan, performans test, serta portofolio.

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 246

2. Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang

mencakup:

a. Identitas sekolah

b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar

c. Materi pokok dan uraian materi pembelajaran

d. Kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar

e. Tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan pembelajaran

f. Sistem penilaian yang terdiri atas: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh

instrumen

g. Alokasi waktu, serta

h. Sumber, bahan, dan alat pembelajaran.

Silabus dapat disusun untuk satu semester, satu tahun, dua tahun, tiga tahun,

empat tahun, lima tahun, atau enam tahun; bergantung pada jenjang pendidikan yang

berlaku (untuk Sd, enam tahun, untuk SMP tiga tahun, dan untuk SMA tiga tahun).

Dalam Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006 silabus memuat:

a. Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran

b. SK dan KD

c. Materi pembelajaran

d. Kegiatan pembelajaran

e. Indikator pencapaian kompetensi

f. Penilaian

g. Alokasi waktu, serta

h. Sumber belajar.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi (SI),

standar kompetensi lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. dalam

pelaksanaannya pengembangan silabus dapat disusun oleh guru secara individual, guru

secara berkelompok dalam satu sekolah, MGMP, pusat kegiatan guru (PKG), dan dinas

diknas tingkat Kabupaten atau Kotamadya.

Untuk SD dan SMP pengembangan silabus menjadi tanggung jawab bersama

antara guru dan dinas diknas Kabupaten atau Kotamadya. untuk SMA/SMK menjadi

tanggung jawab guru dan dinas diknas provinsi. untuk MI/MTS/MA/MAK menjadi

tanggung jawab guru dan kanwil depag provinsi.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) merupakan perencanaan pembelajaran

yang aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual yang benar-benar hendak dilaksanakan

di kelas, laboratorium, bengkel, lapangan, pasar, masjid, atau di alam lingkungan

sekolah. jadi rpp benar-benar suatu rencana pembelajaran yang disusun guru dan

dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang “notabene” ada proses

evaluasinya.

RPP untuk jam pertama, berbeda dengan RPP untuk jam terakhir. RPP untuk

kelas I.A berbeda dengan RPP untuk kelas I.C (misalnya). Hal ini dikarenakan ada

perbedaan esensial antara jam pertama dan terakhir, misalnya: jam pertama murid masih

“fres”, belum lelah, belum lapar, belum tergesa-gesa pulang. Jika jam terakhir, murid

sudah lapar, sudah lelah, sudah tergesa-gesa pulang, dan sudah loyo. oleh sebab itu, ada

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 247

perbedaan psikologis bagi murid pada jam pertama dan jam terakhir; sehingga RPP-

nyapun berbeda.

Apakah ada RPP bentuk baku ? tidak ada RPP yang baku. Karena pembakuan

dilakukan oleh pihak-pihak tertentu saja dan RPP baku hanya berlaku pada sistem

tertentu. Karena RPP menyangkut pelaksanaan pembelajaran di kelas yang berbeda-beda

karakter muridnya, berbeda-beda keadaan psikologis muridnya, berbeda-beda kondisi

kelasnya, dan berbeda-beda waktunya; maka RPP tidak ada yang baku. Penyusunan RPP

tidak boleh ada “campur tangan politis”, karena RPP merupakan “hak prerogratif guru”

atau “otonomi guru” dan dilaksanakan oleh guru.

Pendapat mengenai komponen RPP sangat banyak ragamnya. Di bawah ini

beberapa pendapat dari pemerhati pendidikan, tutor pelatihan, dan praktisi pendidikan.

Pemerhati pendidikan adalah: para kolomnis pendidikan, dosen kependidikan, dan pakar-

pakar kependidikan. Tutor pelatihan adalah: pelatih dalam pelatihan yang

diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. sedangkan yang

dimaksud dengan praktisi pendidikan adalah: para guru sekolah (guru SD/MI,

SMP/MTS, SMA/MA, atau guru SMK). pendapat mereka seperti ilustrasi berikut:

Pemerhati pendidikan

1. satuan pendidikan

2. mata pelajaran

3. kelas

4. semester

5. standar kompetensi

6. kompetensi dasar

7. tujuan pembelajaran

8. materi pokok

9. sumber, alat, dan bahan

10. indikator

11. pengalaman belajar

12. metode mengajar

13. sistem penilaian

tutor pelatihan

1. satuan pendidikan

2. mata pelajaran

3. kelas

4. semester

5. pokok bahasan

6. sub pokok bahasan

7. tujuan pembelajaran

8. model pengajaran

9.sumber pembelajaran

10.alat dan bahan

praktisi pendidikan

1. nama sekolah

2. kelas

3. semester

4. mata pelajaran

5. materi pokok

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 248

6. alokasi waktu

7. standar kompetensi

8. kompetensi dasar

9. indikator keberhasilan pembelajaran

10. materi pokok pembelajaran

11. strategi pembelajaran yang memuat: indikator pembelajaran, proses pembelajaran,

dan waktu

12. media dan sumber belajar

13. penilaian yang memuat: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen

penilaian

14. nama pembuat

15. kepala sekolah

dalam RPP ada standar kompetensi (sk), kompetensi dasar (kd), tujuan pembelajaran,

dan indikator. Standar kompetensi dan kompetensi dasar ada dalam kurikulum, baik

KBK maupun KTSP. Indikator bukan tujuan pembelajaran, tetapi ciri-ciri murid yang

telah mencapai secara tuntas tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. sedangkan

tujuan pembelajaran harus teramati dan terukur; sehingga sangat operasional dan dapat

dievaluasi. oleh sebab itu, susunan logisnya adalah: Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar , Tujuan Pembelajaran, dan indikator.

sebagai contoh. dalam kurikullum ada pemahaman konsep mengenai sikap dan perilaku

wirausaha kemudian standar kompetensinya adalah: mengaktualisasikan sikap dan

perilaku wirausaha. Kemudian kompetensi dasarnya Mengidentifikasi sikap dan perilaku

wirausaha, Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dan seterusnya. Dalam

kurikulum tidak ada indikatornya. jika logika kita menentukan tujuan pembelajaran lebih

dulu, maka tujuan pembelajarannya ada tiga ranah, yaitu: ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik

Indikatornya apa ? indikator bukan tujuan, jadi indikatornya harus kita buat sendiri,

misalnya : untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha ,

indikatornya menuliskan kembali pengertian kewirausahaan menurut pakar dengan

benar, mendeskripsikan karakteristik wirausahawan, dll.

Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah disebutkan bahwa :

a. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar murid dalam upaya

mencapai kompetensi dasar

b. setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

dan memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kretivitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologi murid.

c. RPP disusun untuk setiap kd yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau

lebih.

d. guru merancang penggalan rpp untuk setiap pertemuan yang disesuaian dengan

penjadwalan di sekolah.

Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa komponen RPP adalah:

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 249

a. Identitas mata pelajaran yang meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,

program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan

b. Standar kompetensi (sk)

c. Kompetensi dasar (kd)

d. Indikator pencapaian kompetensi, yaitu: perilaku yang dapat diukur dan atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kd tertentu yang menjadi acuan

penilaian mata pelajaran. indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh murid sesuai dengan Kompetensi dasar

f. Materi ajar yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan serta

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi

g. Alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd dan

beban belajar

h. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar murid mencapai kd dan indikator yang telah ditetapkan.

pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi murid serta

karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap

mata pelajaran.

i. Kegiatan pembelajaran yang terdiri dari:

(1) pendahuluan yang merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian murid untuk berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran

(2) kegiatan inti yang merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar. kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis murid. kegiatan

ini dilakukan secara sistematis dan sistemik, melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

(3) penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,

penilaian, refleksi, umpan balik, dan atau tindak lanjut

j. Penilaian hasil akhir. dalam kegiatan penilaian hasil akhir perlu ditulis dan dicermati

prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasilbelajar yang disesuaikan dengan

indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian

k. Sumber belajar. penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi ajar, dan kegiatan

pembelajaran.

Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa prinsip-prinsip

penyusunan RPP ada enam, yaitu:

a. memperhatikan perbedaan individu murid

b. mendorong partisipasi aktif murid

c. mengembangkan budaya membaca dan menulis

d. memberikan umpan balik dan tindak lanjut (penguasaan, pengayaan, dan remidi)

Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 250

e. keterkaitan dan keterpaduan antara sk, kd, indikator, materi ajar, kegiatan

pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar)

f. menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Penutup

Perubahan dan inovasi pendidikan di Indonesia harus diutamakan pada bagian terkecil

pendidikan, yaitu: guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran atau perubahan guru mengajar dan murid belajar.

peranan guru harus bergeser dari “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan

dan memperkaya pengalaman belajar murid”. pengalaman belajar dapat diperoleh

melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi alam melalui interaksi aktif dengan

teman, lingkungan, dan nara sumber lainnya.

Perubahan dan inovasi pendidikan di indonesia seharusnya ditujukan kepada bagian

terkecil pendidikan, yaitu: pembelajaran. kesejahteraan guru akan ditingkatkan.

Keilmuan guru sudah meningkat. oleh sebab itu, inovasi pembelajaran harus diupayakan

dengan membuat rpp yang lengkap. Guru harus melaksanakan pembelajaran ipa yang

aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual, berdasarkan rpp yang ditulis. Guru

sebaiknya mempunyai rasa sabar dan tawakal dalam mendidik puta putrinya dan

mendidik muridnya.

guru sebaiknya harus membiasakan diri untuk melakukan inovasi pembelajaran, menulis

hasilnya dalam laporan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitiannya dalam

seminar, menulis hasil penelitiannya dalam jurnal atau majalah ilmiah kependidikan,

akhirnya guru naik pangkat dan jabatan fungsionalnya. gaji guru meningkat,

kesejahteraan guru dan keluarganya meningkat, akhirnya guru-guru dapat memfasilitasi

putra putrinya untuk mengenyam pendidikan strata dua (s-2).

RPP yang telah dibuat guru dinilai dalam aspek-aspek berikut.

1. perumusan tujuan pembelajaran (kejelasan rumusan, kelengkapan cakupan rumusan,

dan kesesuaian dengan kompetensi dasar).

2. pemilihan dan pengorganisasian materi ajar / kajian dari buku referensi (kesesuaian

dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik murid, keruntutan dan

sistematika materi, serta kesesuaian materi dengan alokasi waktu).

3. pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran, materi pelajaran, dan karakteristik murid).

4. skenario atau kegiatan guru dan murid dalam pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik murid, dan kelengkapan langkah-langkah

dalam pembelajaran, serta kesesuaian dengan alokasi waktu).

5. penilaian hasil belajar (kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran,

kejelasan prosedur penilaian, dan kelengkapan instrumen penilaian).