Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 1
BAB I. IDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Standar kompetensi : Mengakutalisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi dasar :1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan :
1) Memahami tentang wirausaha dan kewirausahaan
2) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
3) Memahami karakteristik wirausaha
4) Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan wirausaha
5) Mengidentifikasi perilaku wirausaha
A.Wirausaha dan kewirausahaan
1. Pengertian kewirausahaan
a. Pengertian harafiah / bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an.
Wirausaha dari kata wira artinya perwira/pahlawan dan usaha artinya daya upaya.
b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :
ZIMMERER
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.
SAVARY
Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti
meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
ROBIN
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang
/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
A.PEKERTI
Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan,
mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri.
INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan )
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 2
menciptakan, menerapkan cara kerja dan tehnologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar.
2. Pengertian wirausaha
a. AHLI EKONOMI/EKONOM
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi factor – factor
produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
b. PSIKOLOGI / AHLI KEJIWAAN
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh
suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya ,
diluar kekuasaan orang lain.
c. BUSINESMEN
Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner,pemasok,konsumen
atau seseorang yang diajak kerjasama.
d. GEDE PARMA
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi
orang lain.
e. J.A SCHUMPETER
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk
melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai
semangat /kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan
malas.
3. Tujuan kewirausahaan
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkwalitas
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.
4. Sasaran kewirausahaan
a. Instansi pemerintah
b. Pelaku ekonomi
c. Generasi muda
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 3
5. Asas kewirausahaan
a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif
b. Kemampuan berkarya dengan mandiri
c. Menciptakan etika bisnis yang sehat
d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk
keberanian mengambil resiko
6. Manfaat kewirausahaan
a. Mengurangi pengangguran
b. Sebagai generator pembangunan
c. Sebagai suri tauladan di masyarakat
d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.
7. Proses kewirausahaan
Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan digambarkan oleh By Grove
sebagai berikut :
Keterangan
Inovasi/innovation
Factor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
a) Keinginan untuk berprestasi
Innovation
Triggering Event
Implementation
Growth
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 4
b) Factor pengalaman dalam berwirausaha
c) Keinginan dalam menanggung resiko
d) Sifat penasaran pribadi
e) Factor pendidikan
Triggering Event/pemicu
Factor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha
b) Keberanian menanggung resiko
c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri
d) Phk dan tidak ada pekerjaan lain
e) Factor usia
Pelaksana atau Implementation
Factor personalia yang mendorong adalah:
a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha
b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha
c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam
berwirausaha
Growth/ Pertumbuhan
Factor organisasi yang mendorong adalah:
a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan
pelaksanaan operasional berjalan produktif
b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha
c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam
berwirausaha
d) Adanya produk yang dibanggakan
B. Sikap dan perilaku wirausahawan
1. Sikap wirausahawan
a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif
b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 5
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan
berani mengambil resiko.
2. Perilaku wirausahawan
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Pengambil resiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi pada masa depan
3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan
a. Ketrampilan dasar meliputi:
Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
Memiliki kepribadian unggul
Pandai berinisiatif
Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
b. Ketrampilan khusus meliputi :
Ketrampilan konsep ( conceptual skill ) yaitu ketrampilan untuk melakukan
kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.
Ketrampilan tehnik ( technical skill ) yaitu ketrampilan melakukan tehnik
tertentu dalam mengelola usahanya.
Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya
dan sesama wirausahawan
C. Karakteristik wirausahawan
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari
wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.
Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
1. Kerja keras dan disiplin
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
4. Kreatif dan Inovatif
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 6
5. Jujur
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Berpikir kedepan / prespektif
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat :
1. By Grave
Dikenal dengan 10 D yaitu :
1. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan
apa yang akan dilakukan.
3. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan
langsung ditindaklanjuti.
4. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.
5. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.
6. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.
7. Detail yaitu memperhatikan factor yang terkecil secara rinci
8. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapai.
9. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan
uang karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan.
10. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada
orang – orang kepercayaannya.
2. Fadel Muhammad
a. Kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap resiko
3. Drs Wasty Soemanto,M.pd
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 7
a. Memiliki moral yang tinggi
b. Sikap mental wiraswasta
c. Kepekaan terhadap arti lingkungan
d. Ketrampilan wiraswasta
4. Mc. Celland
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada resiko – resiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil
e. Rangsangan oleh umpan balik
f. Aktifitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap tentang uang
D. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha.
1. Keberhasilan wirausaha
* Dari sisi pengusaha meliputi :
a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
b. Disiplin dan berani :
~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan
~ Karena keyakinan dan fasilitas
c. Menguasi bidang usaha yang digeluti
d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
* Dari sisi produk
a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi
harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb.
b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public
2. Kegagalan wirausaha :
a. Tidak ada perencanaan yang matang
b. Bakat yang tidak cocok
c. Kurang pengalaman
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 8
d. Tidak punya semangat berwirausaha
e. Kurang modal
f. Lemahnya pemasaran
g. Tidak punya etos kerja yang tinggi
h. Lokasi yang kurang strategis
E. Perilaku wirausahawan
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
3. perilaku keluwesan bergaul
4. perilaku kerja keras
5. perilaku keyakinan diri
6. perilaku pengambilan resiko
7. perilaku swa kendali
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
1. Jangan mudah berpuas diri
2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
5. Membuat pelanggan setia
6. Tawakal pada Tuhan
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu
:
1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika
2. Bill Gates pendiri Microsoft office
3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation (GMC)
4. Andrew Carnegie pendiri industri baja
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 9
5. Stave Jobs penemu Apple Computer
6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll
EVALUASI KOMPETENSI 1.1
A. Pilihan ganda
1. Orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum
mengetahui guna ekonomisnya akan dijual , ini pengertian kewirausahaan yang
dikemukakan oleh :
a. Robin b. Zimmerer
c. Savary d. A. Pekerti
e. Gede Parma
2. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang
lain, hal ini dikemukakan oleh :
a. Robin b. Zimmerer
c. Savary d. A. Pekerti
e. Gede Parma
3. Yang termasuk tujuan kewirausahaan adalah :
a. Kemampuan bekerja dengan semangat kemandirian
b. Mendidik masyarakat agar hidup effisien dan tidak boros
c. Para generasi muda terutama anak putus sekolah
d. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat
e. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
4. Sasaran kewirausahaan adalah para pelaku ekonomi terutama :
a. Generasi muda b. BUMN
c. Anak putus sekolah d. Pengusaha kecil
e. Kelompok masyarakat
5. Asas kewirausahaan : keberanian mengambil resiko adalah ………
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
b. Kemempuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan mitra usaha
e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif
6. Salah satu keuntungan menjadi wirausahawan adalah …………
a. Terbuka peluang untuk mendapat laba yang banyak
b. Terbuka peluang untuk menjadi bos di perusahaan sendiri
c. Terbuka peluang untukmenciptakan produk yang baru
d. Terbuka peluang untuk memasarkan produk sendiri
e. Terbuka peluang untuk bekerjasama dengan orang lain.
7. Sikap dan perilaku kewirausahaan yang utama adalah :
a. Kemampuan berkarya dengan semangat kebersamaan
b. Kemampuan bekerja secara tekun , teliti dan produktif
c. Kemampaun dalam mengambil keputusan
d. Kemampuan dalam mengambil resiko
e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif
8. Manfaat kewirausahaan dapat mengurangi pengangguran termasuk kegiatan ……
a. Menambah daya tampung tenaga kerja
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 10
b. Sebagai generator pembangunan
c. Memberi contoh bagaimana bekerja tekun dan teliti
d. Mendidik karyawan menjadi orang yang mandiri dan jujur
e. Mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak berfoya – foya
9. Menjalin kemitraan termasuk ketrampilan khusus yang harus dimiliki seorang
wirausaha yaitu :
a. Technical skill b. Conceptual skill
c. Industrial skill d. Human skill
e. Manegerial skil
10. Menurut Wasty Soemanto ciri – ciri manusia berkepribadian adalah sebagai
berikut,kecuali :
a. Memiliki moral yang tinggi b. Sikap mental wirausaha
c. Sikap terhadap resiko d. Kepekaan terhadap lingkungan
e. Ketrampilan wirausaha
11. Yang bukan termasuk sikap mental wirausaha adalah :
a. Jujur dan bertanggung jawab
b. Berkemauan keras
c. Berkeinginan kuat menggali sumber – sumber ekonomis
d. Berpikir konstruktif dan kreatif
e. Tekun dan ulet dalam bekerja
12. Menurut Bygrave uang bukanlah tujuan seorang wirausaha, tetapi uang dianggap
sebagai:
a. Sasaran usahanya
b.Ukuran kesuksesan bisnisnya
c.Motivasi dalam bisnisnya
d.Bayaran atas usaha yang dilakukan
e.Sesuatu yang harus didapatkan
13. Karakteristik wirausaha menurut M. Celland diantaranya adalah sebagai berikut
kecuali:
a. Sikap tanggap terhadap perubahan
b.Keinginan untuk berprestasi
c.Persepsi kepada kemungkinan hasil
d.Preferensi kepada resiko-resiko menengah
e.Keinginan untuk bertanggungjawab
14. Kedisiplinan dapat dilatih melalui satu cara berikut yaitu:
a.Banyak bergaul b.Ramah tamah
c.Berpikir kritis d.Permisif
e.membatasi keinginan
15. Proses pengembangan kewirausahaan yaitu keinginan untuk berprestasi termasuk:
a.Innovatif b.Triggering Event
c.Implementasi d.Motivasi e.Growth
B. Essay
1. Tuliskan pengertian wirausaha menurut :
a. Para ekonom
b. Gede Parma
c. Para psikolog
2. Tuliskan pengertian kewirausahaan menurut:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 11
a.Robin
b. Inpres No. 4 tahun 1995
3. Apakah tujuan kewirausahaan?
4. Jelaskan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menunjang
keberhasilannya !
5. Faktor apa sajakah yang mendorong seseorang {Triggering event/pemicu]terjun ke
dunia wirausaha?
6. Sebutkan 8 faktor penyebab kegagalan wirausaha?
7. Sebutkan penyebab keberhasilan wirausaha dari sisi pengusaha?
8. Sebutkan karakteristik wirausaha menurut Fadel Muhammad?
9. Karakter-karakter apa sajakah yang harus dipakai seorang wirausaha dalam
mempertahankan bisnisnya ?
10. Berikan 4 contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, ketekunan dan komitmen
tinggi?
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 12
BAB II. MENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi dasar : 1.2 Menerapkan perilaku kerja prestatif
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan :
1. Memahami perilaku kerja prestatif
2. Mengidentifikasi karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif
3. Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerja prestatif
4. Memahami pembinaan perilaku kerja prestatif
5. Menjelaskan motivasi dalam bekerja
A. Perilaku kerja prestatif
1. Pengertian perilaku kerja prestatif
Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju.
Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki
komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari
bisnisnya. Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar
untuk keberhasilan seorang wirausaha.
2. Sumber daya manuasia yang presentatif
Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan
bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan
SDM yang siap kerja. Ciri – ciri milinum ketiga adalah :
a. Persaingan bebas
b. Perubahan yang semakin cepat
c. Derasnya arus informasi antar Negara
B. Karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif
Ada 4 sisi potensial manuasia menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s
First yaitu :
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta
adaptasi yang tepat
Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 13
1. Zimmerer
a. Komitme tinggi terhadap tugasnya
b. Bertanggung jawab
c. Yakin pada dirinya
d. Kreatif dan fleksibel
e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g. Ingin memperoleh balikan dengan segera
h. Energik
i. Motivasi untuk lebih unggul
j. Berorientasi ke masa depan
k. Mau belajar dari kegagalan
l. Mempunyai kemampuan memimpin
2. Murpy dan Peck
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
Ciri dan sifat kerja prestatif
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri – ciri karakteristik
prestatif sebagai berikut :
Ciri – ciri Prestatif Sifat – sifat profil wirausahawan
Percaya diri
Keyakinan dan optimisme
Individualistic
Mandiri / ketidaktergantungan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 14
Berorientasi pada hasil
Pengambilan resiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba
Ketekunan dan ketabahan
Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat
Energik dan inisiatif
Kemampuan mengambil resiko
Suka pada tantangan
o Bertingkah laku sebagai pemimpin
o Dapat bergaul dengan orang lain
o Menanggapi saran dan kritik
Inovatif
Mengetahui banyak
Punya banyak sumber
Prestatif
Pandangan ke masa depan
C. Bentuk – bentuk kerja prestatif
1. Kerja ikhlas
Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu
yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.
Contohnya :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas – pasan, namun tetap bekerja
dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata – mata merupakan
pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup
keluarga.
2. Kerja mawas terhadap emosional
Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang
sedang melanda jiwanya.
Contohnya :
Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan
keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang
merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 15
tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan
masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja cerdas
Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang
dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya :
Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan
tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu
menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai
mengelola informasinya.
4. Kerja keras
Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk
mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta
kesulitan yang dihadapi.
Contohnya :
Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat
pagi – pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang – kadang membawa obor
penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai
laku kadang kala sampai siang baru laku.
5. Kerja tuntas
Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu
dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
Contohnya :
Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang
dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai
mendapatkan hasil akhir yaitu laba.
D. Pembinaan perilaku kerja prestatif
Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja dan
efisiensi bekerja. Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja
dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam
setiap tindakan hasilnya .
Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 16
Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tingkat apakah tujuan itu sudah
dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas.
Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output,
antara daya usaha dan hasil usaha atau antara pengeluaran dan pendapat.
Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna
atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil
guna.
Tepat : bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan
Cepat : mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu
Hemat : dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan
dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan
pada tingkat tertentu pula.
Berhasil guna : segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang
dimaksud
tanpa mengalami hambatan – hambatan sehingga meraih
prestasi tetentu.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri salah satunya melalui
latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha maupun karyawan.
Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan manfaat latihan yaitu :
1) D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk memperbaiki
cara
bekerja.
2) D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan dan baik
3) J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja
lebih
baik.
4) F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan melaksanakan pekerjaan lebih baik.
Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena :
1. Menghargai cita – cita dan masa depan
2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif
3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja
4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 17
5. Mengembangkan rasa kesetiakawan
6. Mengembangkan sikap yang positif
7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa
8. Mengembangkan daya kreatifitas
9. Efisiens dan efektif dalam bekerja
Latihan dapat dilakukan dengan cara :
1. Apprentice Training
Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik – baiknya
2. On the job training
Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan
Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu :
1) Pemanfaatan kegiatan – kegiatan wirausaha seperti menggunakan waktu, seleksi
tenaga kerja dan peralatan kerja.
2) Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti menyiapkan laporan keuangan
bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi dan memasarkan
barang dan jasa.
3) Pengendalian factor - factor eksternal wirausaha seperti kebijakan – kebijakan
pemerintah, iklim usaha dan kondisi ekonomi.
Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb:
1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu:
a. Keahliaan dalam bidang tehnologi
Hal ini dapat menimbulkan :
1.a Meningkatkan kesejahteraan
1.b Menimbulkan masalah-masalah baru seperti:
- Masalah social seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah
tertentu
- Masalah konsumen baru
- Persaingan penguasaan tehnologi
b. Perkembangan perekonomian
Hal ini dapat menimbulkan :
~ Persaingan bisnis
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 18
~ Timbul bisnis baru
~ Kebangkrutan
~ Mencari pasar baru
~ Produksi yang terus meningkat
~
2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu:
a. Keahlian pengendalian keuangan
b. Keahlian mengenai resiko persaingan
c. Keahlian mengurus usaha manajemen usaha
d. Keahlian menawarkan produk
e. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan
Dalam bekerja prestatif setiap orang harus memiliki motivasi bekerja. Untuk
memperdalam motivasi bekerja hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang
berkaitan dengan masalah kebutuhan hidup. Abraham H. Maslow dalam teori hirarki
kebutuhan manusia seperti:
IV Aktualisasi diri
III Penghargaan akan
kemampuan dan percaya diri
II Rasa aman,bebas,dari
ancaman
I Fisiologis missal
makan. Minum , dll
EVALUASI KOMPETENSI 1.2
A. Pilihan ganda
1. Salah satu modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausahawan adalah……..
a. bekerja prestise c. bekerja partisipasi
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 19
b. bekerja prestatif d. bekerja praktisi
2. Ciri utama milinium ketiga adalah …………..
a. adanya persaingan bebas c. adanya komunikasi bebas
b. adanya keterbukaan d. adanya teknologi tepat guna
3. Adanya persaingan bebas dalam bidang tenaga kerja, menuntut SDM yang …
a. berdaya juang tinggi c. berpredikat tinggi
b. berperilaku tinggi d. berkebangsaan tinggi
4. Self awareness, conscience, independent will dan creative imagination adalah 4 sisi
potensial yang dipunyai oleh manuasia, hal ini dikemukakan oleh …
a. F. W Taylor c. Stepen Covey
b. Henry Fayol d. Zimmerer
5. Kata lain dari Conscience adalah …………………
a. mandiri c. berpikir kedepan
b. mawas diri d. mempertajam suara hati
6. Menurut Zimmerer, berikut karakteristik wirausahawan yang berhasil karena bekerja
secara prestatif kecuali ………………
a. mau bertanggung jawab
b. toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
c. yakin pada dirinya
d. berorientasi pada masa lalu
7. Ciri kerja prestatif, pengaruh resiko, tercermin dalam sifat profil wirausaha sebagai
berikut :
a. suka kerja keras c. punya dorongan kuat
b. suka pada tantangan d. inovatif
8. Ciri kerja prestatif keorisinilan, tercermin dalam sifat profil wirausahawan….
a. inovatif c. individualistic
b. energi dan inisiatif d. ketekunan dan ketabahan
9. Bekerja dengan sungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi
dengan hati yang tulus disebut …………..
a. kerja cerdas c. kerja ikhas
b. kerja keras d. kerja tuntas
10. Bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan / kemarahan yang sedang melanda
jiwanya disebut …………..
a. kerja ikhlas c. kerja cerdas
b. kerja mawas diri dari rasa emosi d. kerja tuntas
11. Bekerja pandai memperhitungan resiko, mampu melihat peluang, mencari solusi
sehingga dapat keuntungan disebut :
a. kerja ikhlas c. kerja mawas diri
b. kerja tuntas d. kerja cerdas
12. Didalam bekerja mempunyai sifat mabuk kerja untuk mencapai sasaran yang ingin
dicapai disebut :
a. kerja keras c. kerja tuntas
b. kerja ikhlas d. kerja cerdas
13. Seorang pekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu diawal
sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal disebut
a. kerja ikhlas c. kerja cerdas
b. kerja tuntas d. kerja keras
14. Manfaat latihan adalah untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk
memperbaiki cara bekerja , hal ini dikemukakan oleh…………
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 20
a. Zimmerer c. D. Yoder
b. D.Latenier d. Maslow
15. Kebutuhan manusia yang paling tinggi adalah ………………..
a. kebutuhan fisiologis c. kebutuhan penghargaan
b. kebutuhan aktualisasi diri d. kebutuhan rasa aman
B. Essay
1. Mengapa dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas dalam
perilaku kerja prestatif ?
2. Jelaskan bahwa peranan guru sangat penting di sekolah dalam hubungannya dengan
perilaku prestatif!
3. Apa akibatnya bila kita tidak siap menghadapi era globalisasi ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan creative imagination !
5. Mengapa seorang pimpinan yang baik dalam memutuskan masalah harus dilandasi
dengan kerja mawas terhadap emosi ?
6. Apakah keuntungan seseorang yang menerapkan prinsip kerja cerdas dalam bekerja?
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efisiensi dalam bekerja !
8. Sebutkan 5 manfaat latihan sebagai usaha penanaman kerja prestatif !
9. Sebutkan cara – cara dalam latihan !
10. Jelaskan teori hirarki kebutuhan manusia menurut H. Maslow !
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 21
BAB III. MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH
Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi dasar : 1.3 Merumuskan solusi masalah
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mampu :
1. Memahami masalah dan solusi masalah
2. Mengidentifikasi tehnik pemecahan masalah
3. Membedakan masalah dan bukan masalah
4. Mengidentifikasi masalah dan mencari penyebabnya
5. Mencari dan menetukan alternative pemecahan masalah
6. Memahami perumusan solusi masalah
A. Masalah
1. Pengertian masalah
▬ Masalah adalah suatu hambatan atau kendala dalam mencapai tujuan
▬ Masalah adala tindakan dari norma atau aturan yang berlaku
▬ Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan
▬ Masalah menurut Djarwanta adalah kesulitan yang menggerakan orang untuk
memecahkan masalah harus dirasakan sebagai tantangan ( rintangan ) yang harus
dilalui. Masalah harus memiliki unsur yang menggerakan kita untuk
membahasnya dan masalah harus tampak penting,realistis dan ada gunanya untuk
dipecahkan.
2. Ciri – ciri masalah
a. Secara umum
~ Adanya kesulitan yang harus dipecahkan
~ Merupakan rintangan atau tantangan yang harus diatasi
~ Memenuhi unsur yang menggerakan untuk membahasnya
~ Bersifat penting dan realistis
~ Berguna untuk dipecahkan
b. Menurut teori Dewey
~ Merasa bimbang, bingung dan kesulitan
~ Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan
dan kebingungan tersebut
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 22
~ Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data factual sebagai usaha
menemukan cara pemecahan masalah sehingga ketegangan atau
kebimbangan dapat diatasi
~ Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui
penalaran
~ Mengambil kesimpulan yang didukung fakta – fakta atau bukti
3. Solusi
Dalam kenyataan sering terjadi kerancuan pengertian antara masalah dan solusi. Oleh
karena itu perlu penjelasan yang memadai agar kita mudah untuk memecahkannya.
Berikut ini contoh yang dapat dikategorikan masalah atau solusi :
No.
Pernyataan / Fakta Masalah Solusi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Seseorang tamatan SMP sulit menentukan
ke SMA atau SMK
Siswa SMK mampu berwirausaha
Tidak semua tamatan SMP melanjutkan ke
SMA
Tingginya angka kecelakaan
Banyak siswa tidak peduli lingkungan
Belajar kelompok dapat dilaksanakan di
rumah
Pemerintah perlu turun tangan untuk
mengatasi kasus pencemaran lingkungan
Perkembangan tehnologi harus diikuti terus
Perlu dialog antara orang tua siswa dengan
pihak sekolah
Seorang kepala keluarga tidak punya
pekerjaan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
4. Jenis masalah
a) Masalah pribadi
Yaitu masalah yang terjadi atau dialami oleh individu yang bersangkutan
Contoh : seorang siswa mengalami kesulitan belajar matematika
b) Masalah keluarga
Yaitu masalah yang terjadi dalam keluarga
Contoh : pertengkaran kakak dan adik rebutan warisan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 23
c) Masalah organisasi
Yaitu masalah yang terjadi dalam organisasi tertentu baik yang bergerak mencari
keuntungan ( profit ) maupun yang tidak mencari keuntungan ( non profit )
Contoh masalah organisasi profit :
Adanya kelangkaan bahan baku
Turunnya omzet penjualan
Tingginya suku bunga bank
Menurunnya kuota ekspor
Contoh masalah organisasi non profit :
Rendahnya mutu sumber daya manusia
Keuangan organisasi sangat minim
Fasilitas kurang memadai
d) Masalah social / masyarakat
Yaitu masalah yang terjadi dalam masyarakat yang ditimbulkan oleh aktivitas
masyarakat itu sendiri
Contoh :
Tingginya angka pengangguran
Rrendahnya disiplin berlalu lintas
Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
B. Tehnik pemecahan masalah
1. Masalah pribadi
Hal ini tergantung pada karakteristik masalah individu yang bersangkutan. Langkah –
langkah pemecahan masalah pribadi yaitu :
a. Berusaha memahami masalah dengan seksama
b. Menganalisis masalah dengan cermat
c. Mengukur kemampuan diri untuk pemecahan masalah tersebut
d. Mencari data / fakta maupun informasi yang berkompeten untuk membantu
memecahkan masalah
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 24
e. Berkonsultasi dengan ornag / lembaga yang berkompeten untuk membantu
memecahkan masalah
f. Mengambil keputusan pemecahan masalah
2. Masalah kelompok
Dinamika kelompok untuk memecahkan masalah dapat ditempuh dengan cara yaitu :
a) Metode diskusi
Dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan harus
diambil keputusan atau alternative pemecahan maka pemecahan masalah melalui
musyawarah, kalau tidak ada kata sepakat melalui voting.
b) Metode pengembangan ide
1. Brain Storming / curah pendapat
Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok untuk
menyampaikan pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah. Yang
perlu diperhatikan jangan ada usaha mengevaluasi gagasan selama curah
pendapat berlangsung.
2. Brain Writing
Merupakan tehnik curah pendapat dengan menyampaikan ide melalui tulisan
di atas potongan kertas/metaplan. Keuntungannya semua orang dapat
menyampaikan pendapat.
3. Synetic
Tehnik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak
dan system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan transformasi
permasalahan.
Caranya:
Persoalan diberikan – dianalisis - perumusan ulang inti persoalan –
pengembangan gagasan – penentuan jalan keluar.
3. Masalah organisasi
a. Organisasi non profit
Dipecahkan dengan mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan dalam
memecahkan masalah yang timbul demi keberlangsungan organisasi.
b. Organisasi profit
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 25
Pemecahan masalah yang diambil berkaitan dengan efisiensi dan untung / rugi
atas masalah yang diambil
C. Prosedur pemecahan masalah
1) Kriteria pemecahan masalah
a) Pemecahan masalah harus logis dan baik
b) Persoalan – persoalan tambahan yang timbul dapat diselesaikan dengan baik.
2) Prosedur pemecahan masalah secara ilmiah
a) Mengenali persoalan secara umum
b) Mengidentifikasi masalah yang terkait
c) Menentukan fakta- fakta dan data – data yang penting
d) Mencari sebab masalah
e) Mempertimbangkan berbagai alternative jalan keluar
f) Memilih jalan keluar yang dapat diselesaikan
g) Memeriksa cara pemecahan masalah
3) Langkah – langkah pemikiran ilmiah dalam menyelesaikan masalah yaitu :
a) Merumuskan tujuan, keinginan dan kebutuhan ( diri / orang lain )
b) Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan masalah usaha
c) Menghimpun fakta – fakta obyektif
d) Mengolah fakta – fakta baik induktif maupun dedukatif
e) Memilih alternative yang paling tepat
4) Langkah – langkah pemecahan masalah
a) Menyadari dan merumuskan masalah
b) Mengkaji masalah dan merumuskan masalah
c) Mengumpulkan data- data
d) Interprestasi dan verifikasi data
e) Pengambilan kesimpulan
f) Aplikasi kesimpulan
5) Sifat penting proses pemecahan masalah
a) Sistematis
Yaitu proses tersebut harus teratur menurut pola yang teratur, tersusun rapi dan
menggunakan metode tidak asal – asalan.
b) Analisis
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 26
Yaitu setiap fakta dapat diolah, dianalisis secara cermat dan tepat sesuai
permasalahan.
c) Rasional / logis
Yaitu proses analisis yang sistematis tersebut harus dapat diterima dengan akal
sehat.
D. Alternatif pemecahan masalah dan cara menetapkan solusi.
1. Hal – hal dalam pemilihan alternative
a. Memperhitungkan secara cermat mungkin dampak negative dan positif
b. Menjadikan tujuan sebagai pedoman
c. Memperhitungkan secara besar kemungkinan dampak yang terjadi
2. Kondisi yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan solusi masalah
Kondisi kepastian sepenuhnya
Mengetahui dengan pasti hasil keputusan yang diambilnya karena ia mempunyai
semua informasi dan fakta
Kondisi ketidakpastian sepenuhnya
Sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang diambilnya, hal ini terjadi
karena tidak ada data empiris yang berkaitan dengan keputusan tersebut.
Kondisi resiko
Terjadi bila wirausaha hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari
keputusan yang diambil jika keputusan tersebut dilaksanakan
3. Tehnik menganalisa alternative menurut Basu Shwasta
Operation Research
Ada 5 tahapan yaitu :
1. Merumuskan masalah
2. Membuat model sistematis untuk menggambarkan system yang sedang
diikuti
3. Membuat pemecahan masalah tersebut
4. Menguji model tersebut dan membuat penyelesaiannya
5. Mengendalikan pemecahan tersebut
Tehnik operation Research yaitu :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 27
a) Linear Programing
Metode sistematis digunakan untuk mengatasi masalah – masalah alokasi
sumber – sumber.
b) Tehnik Autrian / Usaiting Lina / Queing Techniques
Digunakan untuk menganalisa beberapa alternative yang berbeda menurut
perasaan saja dan pohon keputusan.
c) Teori keputusan
Menggunakan probabilitas untuk beberapa alternative yang berbeda menurut
perasaan saja dan pohon keputusan.
Capital Budgetting / Pengeluaran modal
Ada 4 tahap yaitu :
1. Membuat beberapa alternative proyek investasi
2. Mengevaluasi pro dan kontra dari masing – masing alternative
3. Memilih satu alternative
4. Menerapkan keputusan
Ada 2 prinsip yaitu :
1. Semakin besar semakin baik
Manfaat yang lebih besar adalah lebih baik daripada yang kecil selama hal
– hal lain tidak berubah
2. Burung ditangan
Manfaat diawali lebih baik daripada manfaat di kemudian hari selama hal –
hal lain tidak berubah.
4. Dua perangkat pengambilan keputusan
1. Teori probabilitas
Keterangan : EV = Expected value / nilai yang diharapkan
I = Pendapat yang dihasilkan
EV = I X P
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 28
P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapat
tersebut
2. Pohon keputusan
Adalah bagan – bagan dari tiap keputusan yang diambil oleh wirausahawan untuk
melahirkan sebuah kondisi dimana wirausahawan tersebut mengambil keputusan.
EVALUASI KOMPETENSI 1.3
A. Pilihan ganda
1. Suatu hambatan atau kendala dalam mencapai suatu tujuan merupakan …
a. pengertian masalah c. ciri – ciri masalah
b. proses masalah d. solusi masalah
2. Kesulitan yang menggerakan orang untuk memecahkan masalah harus dirasakan
sebagai tantangan yang harus dilalui, hal ini dikemukakan oleh …
a. Zimmerer c. A. Pakerti
b. Djarwanta d. Savary
3. Ciri – ciri masalah yang umum adalah …………………………….
a. Merupakan pemikiran yang sangat berat
b. Merupakan tantangan yang harus diatasi
c. Merupakan pemikiran yang sangat pelik
d. Merupakan kesulitan bersama
4. Seorang siswa mengalami kesulitan belajar, hal ini merupakan contoh jenis masalah
……………………………
a. masalah organisasi c. masalah keluarga
b. masalah pribadi d.masalah social
5. Turunnya omzet penjualan , merupakan salah satu masalah ……………….
a. kelompok c. organisasi social
b. organisasi profit d. pribadi
6. Tehnik pemecahan masalah individu sangat tergantung kepada masalah karakteristik
individu yang bersangkutan kecuali ……………….
a. berusaha memahami masalah dengan seksama
b. Menganalisis masalah dengan cermat
c. Mengambil keputusan pemecahan masalah
d. Lari dari masalah
7. Tehnik memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan harus diambil
keputusan maka pemecahan masalah melalui musyawarah atau voting ,hal ini
merupakan contoh metode ………………………..
a. diskusi c. Brain Writing
b. curah pendapat d. Brain Stroming
8. Tehnik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak dan
system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan transformasi masalah, hal ini
merupakan metode pengembangan ide …….. ………….
a. Brain Writing c. Synetic
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 29
b. Brain Stroming d. Sintesa
9. Pemecahan masalah harus logis dan baik , persoalan – persoalan tambahan yang
timbul dapat diselesaikan dengan baik , hal ini termasuk ……………
a. tehnik pemecahan masalah
b. pemilihan alternative masalah
c. langkah – langkah pengambilan keputusan
d. kriteria pemecahan masalah
10. 1. menyadari dan merumuskan masalah
2. mengaplikasikan kesimpulan
3. interprestasi dan verifikasi data
4. pengambilan kesimpulan
5. mengumpulkan data – data
6. mengkaji masalah dan merumuskan masalah
Urutan langkah – langkah pemecahan masalah adalah …………..
a. 1-3-5-2-4-6 c. 1-6-5-3-2-4
b. 1-6-5-3-4-2 d. 1-5-3-6-4-2
11. Sistematis / analisa dan rasional merupakan bagian dari …………….
a. sifat penting proses pemecahan masalah
b. langkah – langkah pemecahan masalah
c. unsur – unsur keputusan
d. metode keputusan
12. Merumuskan tujuan keinginan dan kebutuhan diri atau orang lain serta mengolah
fakta dengan berpikir tertentu, termasuk dalam ………….
a. criteria pemecahan masalah
b. ide pemecahan masalah
c. pemikiran ilmiah dalam pemecahan masalah
d. langkah pemecahan masalah
13. Kondisi yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan solusi masalah yaitu
a. kondisi kepastian sepenuhnya
b. kondisi ketidakpastian sepenuhnya
c. kondisi resiko
d. a,b dan c benar
14. Dibawah ini merupakan tehnik menganalisa alternative masalah menurut Basu
Shwasta adalah …………..
a. probabilitas c. pohon keputusan
b. operation research d. inovasi
15. Bagan – bagan dari tiap keputusan yan diambil oleh wirausahawan untuk melahirkan
sebuah kondisi dimana wirausahawan tersebut mengambil keputusan. Hal ini
pengertian dari …………..
a. probabilitas c. pohon keputusan
b. break event d. capital budgeting
B. Essay
1. Sebutkan 2 ciri masalah menurut teori Dewey !
2. Apakah bedanya masalah dengan solusi ?
3. Berikan contoh masalah organisasi profit, non profit dan masalah social masing –
masing 2 !
4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 30
a. Brain Stroming
b. Brain Writing
5. Sebutkan prosedur pemecahan masalah secara ilmiah !
6. Jelaskan sifat penting proses pemecahan masalah !
7. Hal – hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pemilihan alternative ?
8. Kondisi – kondisi apa sajakah yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan
keputusan ?
9. Sebutkan 6 tahapan tehnik menganalisa alternative berdasar teori operation tehnik !
10. Sebutkan langkah – langkah pemecahan masalah !
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 31
BAB IV. MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA
Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha
Kompetensi dasar : 1.4 Mengembangkan semangat berwirausaha
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan :
1. Menjelaskan pengertian semangat berwirausaha
2. Mengidentifikasi pentingnya semangat berwirausaha
3. Memahami pengertian kreatifitas, inovasi dan motivasi
4. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha
5. Mengidentifikasi penyebab turunnya semangat kerja
A. Pengertian semangat berwirausaha
Menurut para ahli
Alex S. Niti Semito
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan
demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.
Alexander Leighten
Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan
konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.
Bedjo Siswanto
Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja
dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada
diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Kesimpulannya
Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk
bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga
dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.
Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja.
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga
wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat
lelah dalam bekerja.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 32
B. Pentingnya semangat wirausaha
Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh
semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan
yaitu :
1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan
2. Kerusakan dapat dikurangi
3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil
4. Tercapai efisiensi kerja
5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi
6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha
Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang
dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah
:
a. Tidak mengenal lelah
a. Pantang menyerah
b. Rela berkorban
c. Mencurahkan perhatian penuh
d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki
C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha
Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:
1. Faktor Internal :
Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan
hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi
2. Faktor eksternal :
Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga,
tetangga,masyarakat dan Negara.
Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik.
Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu :
1. Laba
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 33
Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai
perusahaan.
2. Kebebasan
Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.
3. Kepuasan menjalani hidup
Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
D. Faktor – faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu :
1. Kurang pengalaman usaha
2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha
3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
4. Modal yang tidak memadai
5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya
6. Tidak ada dukungan dari pemerintah
7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha
8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
Untuk mengatasi faktor – faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan
sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk
mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi.
E. Kreatifitas, Inovasi dan Motifasi
Dalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam
menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tidak dapat mengabaikan pesaing
asing,tehnologi,bahan,material dan cara – cara baru dalam organisasi dan pemasaran.
Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu :
1. Dalam bisnis eceran
Dengan masuknya para pengecer global seperti Metro, Makro, Carefour,
Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan
global tetapi toko – toko kecil yang mengalami persaingan tersebut.
2. Dalam bisnis rumah makan siap saji
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 34
Rumah makan lokal seperti ayam goreng Ny. Suharti dan Mbok Berek harus
berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia
seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll
Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang
diinginkan oleh konsumen. Bila sebuah perusahaan dapat membuat barang dan jasa
yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat
diterima oleh konsumen.
Menurut Mickael Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang
menentukan dasar dan tehnik kompetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu :
1. Kekuatan menawar pembeli
2. Ancaman penggantian barang / jasa
3. Kekuatan menawar penjual
4. Persaingan yang diantara para pesaing
5. Ancaman pesaing baru.
Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diterima konsumen
maka seorang wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi
tersebut antra lain :
1. Inovasi
Adalah melakukan perubahan – perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang
baru.
Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif
produk dan pelayanan yaitu :
a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif
b. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat
dipahami serta dikerjakan
c. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecil
d. Menentukan tujuan dalam berinovatif
e. Menjalankan uji coba dan merevisinya
f. Mulai belajar berinovasi dari pengalaman
g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan
h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 35
i. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan resiko
Ada beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu :
a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaan
b) Menemukan produk yang benar – benar baru
c) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaan
Contoh hasil inovasi seperti :
Perkembangan berbagai computer dan notebook
Perkembangan berbagai telepon genggam
Perkembangan berbagai kemasan produk
Perkembangan berbagai alat rumah tangga
2. Kreativitas
Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan
lebih berguna.
Ciri – ciri kreatif menurut :
a. S.C Utami Munandar
~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar.
~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik
~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.
b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu :
1. Kelancaran/fluency
Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan
2. Keluwesan/fleksibelitas
Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam – macam
pemecahan/pendekatan terhadap masalah
3. Keaslian/originalty
Yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara – cara asli
4. Penguraian/elaboration
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 36
Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci
3. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan
seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi
suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal – hal
yang diinginkan.
EVALUASI KOMPETENSI 1.4
A. Isilah dengan tepat
1. Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerjasama dengan giat dan
konsekuen dalam mengejar tujuan bersama, hal ini dikemukakan oleh……
2. Semangat kerja erat hubungannya dengan ………………………………
3. Kebutuhan aktualisasi diri termasuk faktor yang mempengaruhi semangat kerja dari
faktor……………………………………………………………
4. Orang melakukan kegiatan kewirausahaan ada motivasi yang paling kuat karena
untuk mendapatkan ………………………………………………
5. Untuk mengatasi faktor – faktor yang menghambat dunia bisnis dengan cara
memiliki sikap ………………………………………………………
6. Seolah-olah dunia sudah tidak ada batasannya lagi disebut …………………
7. Buku Competitive Advantage ditulis oleh…………………………………
8. SMS dalam handphone merupakan contoh produk akibat …………………
9. Pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih
berguna, ini penertian dari ………………………………………………
10. Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan disebut…………………
B. Essay
1. Jelaskan mengapa semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja ?
2. Sebutkan 6 kebaikan pentingnya semangat kerja !
3. Ciri – ciri apa sajakah yang melekat pada seseorang yang memiliki semangat kerja ?
4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha !
5. Jelaskan 3 kategori imbalan seseorang terjun ke dunia bisnis !
6. Faktor – faktor apa saja yang menghambat dalam dunia bisnis ?
7. Mengapa dalam era globalisasi para pelaku ekonomi lokal harus bersaing dengan
pelaku ekonomi global ? Berikan contohnya !
8. Bagaimanakah cara inovasi produk,tehnologi atau pelayanan ?
9. Sebutkan ciri kreatifitas menurut S.C Utami !
10. Mengapa motif bisa merubah menjadi motivasi ?
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 37
BAB V.MEMBANGUN KOMITMEN TINGGI
Standart kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi dasar : 1.5 Membangun komitmen tinggi bagi dirinya dan orang lain
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian komitmen tinggi
2. Menjelaskan faktor – faktor komitmen tinggi
3. Menerapkan perilaku tepat waktu dalam kehidupan di sekolah
4. Menerapkan perilaku tepat janji dalam kehidupan di sekolah
5. Menunjukan sikap kepedulian terhadap mutu hasil kerja
6. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
7. Mengidentifikasi pentingnya wirausaha yang berkomitmen tinggi
A. Pengertian komitmen tinggi
Adalah fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya
untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausaha yang mempunyai
komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk
memajukan usaha bisnisnya setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya,
mereka selalu menggunakan sumber daya secara efisien dan selalu berusaha untuk
mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya yang minimal.
B. Faktor – faktor yang menunjukkan komitmen tinggi
Menunjukkan komitmen tinggi bukan semata – mata menjual ide saja,melainkan
terkait dengan adanya faktor – faktor pendukung yang betul – betul memanfaatkan
komitmen tinggi yaitu :
Konsisten, tegas dan adil
Kharisma adalah menunjukkan ciri seorang wirausaha yang konsisten,tegas dan
fair. Konsisten adalah apa yang bisa dan tidak bisa diharapkan. Fair dan tegas
adalah meningkatkan respek dan kharisma wirausaha.
Suritauladan
Wirausaha yang memiliki kharisma,tidak hanya memimpin dan memeriksa atau
memberi petunjuk dari jauh,tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan
disampaikan dengan memberi contoh kehadiran, tidak pernah terlambat, selalu
konsisten terhadap keputusannya, bijaksana dan tegas, memiliki kemauan untuk
menerima saran atau kritik dari bawahannya.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 38
Konsentrasi pada manusia
Seorang wirausaha harus fokus pada manusia, dengan memperhatikan masalah,
keinginan dan perkembangan bawahannya. Dengan demikian karyawan akan
bergairah dan senang mendapat tugas sekecil apapun serta selalu berusaha untuk
menyelesaikan tugas tersebut.
Untuk dapat menjadi calon wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dan tangguh,
maka siswa perlu memahami beberapa unsur penting yang harus selalu
dikembangkan, yaitu :
a. Unsur pengetahuan
Adalah salah satu unsur yang mencerminkan tingkat penalaran seseorang yang
biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang. Cara peningkatan
pengetahuan antara lain banyak membaca, bersekolah, rajin mengikuti kursus,
banyak bertanya dan memiliki semangat keingintahuan akan sesuatu hal,dsb.
b. Unsur ketrampilan
Adalah cerminan dari kemampuan kerja fisik seseorang yang biasanya dapat
diperoleh dari proses latihan. Cara peningkatan ketrampilan antara lain rajin
berlatih,tekun,bersungguh – sungguh dan disiplin, dsb.
c. Unsur sikap mental
Adalah respon atau tingkah laku seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu.
Cara peningkatan sikap mental antara lain siap melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan , tekun beribadah, ramah, suka menolong, disiplin, berani
mengambil resiko, mampu menjadi pemimpin, mudah bergaul,dsb.
d. Unsur kewaspadaan
Adalah paduan antara unsur pengetahuan dan unsur sikap mental dalam
menghadapi sesuatu yang mungkin akan dialami, unsur ini lebih pada sikap hati –
hati seseorang. Cara peningkatan kewaspadaan antara lain jangan mempunyai
perasaan rendah diri, hilangkan perasaan ragu – ragu, bersemangat, bekerja
dengan akal sehat, selalu berfikir positif, kreatif dan inovatif, dsb.
C. Menerapkan perilaku tepat waktu
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 39
Penerapan komitmen tinggi dapat dilaksanakan melalui menerapkan perilaku tepat
waktu. Seorang wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang
waktu sebagai berikut :
▬ Tepat waktu adalah organisasi
Artinya keseluruhan dari aktifitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku
tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep dan gagasan.
▬ Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian – kejadian
pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan
waktu yang akan datang.
▬ Tepat waktu adalah uang
Artinya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang
dapat dinilai dengan uang.
▬ Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan
berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian.
Ada beberapa petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu dilingkungan
sekolah
Biasakanlah untuk membagi dan tepat waktu dalam kehadiran di sekolah
Biasakanlah belajar dan bekerja dengan konsentrasi penuh
Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan belajar untuk mencapai prestasi
yang lebih tinggi
Renungkan hal – hal yang menjadi tujuan hidup,rumuskan tujuan hidup dalam
rencana – rencana yang matang
Berlatih disiplin dalam setiap melaksanakan tugas
Memanfaatkan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat
Memanfaatkan budaya tepat waktu dalam berbagai kegiatan
Jangan suka menunda – nunda pekerjaan
Belajar dan bekerjalah sesuai dengan kemampuan
Hindari kesalahan dalam melaksanakan tugas
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 40
D. Menerapkan perilaku tepat janji
Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha,
karena sifat ini akan mendatangkan sebuah kepercayaan .Kepercayaan merupakan
modal utama dalam berwirausaha.
Beberapa cara / petunjuk untuk menerapkan perilaku tepat janji di sekolah :
1. Membiasakan menepati janji
2. Jangan suka berbohong
3. Memahami kelemahan – kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi
4. Merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam belajar,berkarya dan
berprestasi sehingga mampu mengoreksi diri sendiri.
5. Sadar akan pentingnya budaya tepat janji
6. Meningkatkan kedisiplinan diri sendiri
E. Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja
Mutu / kualitas hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Mutu hasil
kerja harus menunjukan ukuran, tahan lamanya dan dapat dipercaya konsumen.
Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula,
sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu
mengembangkan produksi. Dengan adanya kepedulian terhadap mutu hasil kerja,
maka produk yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan akan membawa
perusahaan ke arah kemajuan dan sangat menguntungkan. Untuk bisa menjamin
kualitas / mutu hasil kerja perlu adanya pengawasan dan pengujian . Pengawasan
dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dengan standart produk melalui
pengetesan di laboratorium perusahaan. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja harus
tertanam pada semua warga perusahaan, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh
profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja memiliki elemen – elemen
sebagai berikut :
a) Informasi mutu / kualitas harus digunakan untuk perbaikan , bukan untuk
mengawasi orang
b) Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaan
c) Warga perusahaan harus memiliki perusahaan
d) Kewenangan perusahaan harus sebatas tanggung jawab
e) Kolaborasi, sinergi bukan kompetisi harus berbasis kerja sama
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 41
f) Warga perusahaan harus merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya
g) Rasa keadilan harus ditanamkan
Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan penampilannya
dapat difokuskan kepada produk dan orangnya. Jika difokuskan kepada orangnya,
sedapat mungkin seorang wirausaha didalam penampilannya harus dapat
memberikan contoh /suri tauladan untuk masyarakat. Didalam penampilannya ,
seorang wirausaha diharapkan
Bermoral atau berakhlak baik dan jujur
Melaksanakan sopan santun
Memberi contoh / suri tauladan yang baik
Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat
Tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat
Melaksanakan norma – norma anggota masyarakat
Hormat – menghormati sesame anggota masyarakat
Berbusana yang sopan
Berbicara yang baik
Penampilan seorang wirausaha yang dapat menciptakan suatu bisnis yang
menyenangkan adalah :
~ Ramah tamah dan sopan santun
~ Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
~ Cekatan, periang dan mudah bergaul
Jika difokuskan pada mutu produk,seorang wirausaha harus dapat menampilkan
hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen. Desain produk merupakan penampilan
yang tampak dalam bentuk garis ( line ) , bentuk ( form ) dan warna. Ketiga unsur
penampilan produk tertentu perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh
keindahan, kesesuaian, serta keserasian pada penampilan produk diharapkan dan
dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu :
1. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran
2. Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut
banyak pasaran
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 42
3. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan ditengah –tengah pasaran
Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik :
Menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumen
Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen
Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya
F. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri.
Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi, saat ini banyak siswa yang
menghadapi berbagai masalah, baik yang ditimbulkan oleh pengaruh pergaulan,
bacaan – bacaan, TV dan internet.
Oleh karena itu kita semua perlu waspada dan hati – hati. Latar belakang keluarga,
pemahaman terhadap agama,serta lingkungan pergaulan sangat menentukan dalam
menghadapi masalah kehidupan. Apalagi bagi wirausaha yang dalam perjalanannya
akan mengalami kegagalan atau keberhasilan. Apabila berhasil, bagaimana cara
memanfaatkan keberhasilan tersebut. Dan apabila mengalami kegagalan, bagaimana
cara menghadapinya. Disinilah peranan penerapan komitmen tinggi terhadap
pengendalian diri diperlukan. Untuk dapat mengendalikan diri diperlukan suatu :
a) Ketabahan
Adalah tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Semua
kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan, karena
semuanya dianggap berasal dari Tuhan. Dalam perjalanan hidup, kita banyak
cobaan, gangguan dan rintangan, baik dari dalam diri kita, dari orang lain
maupun dari gangguan alam. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita
harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita
harus sukses, harus maju untuk mencapai tujuan
b) Keuletan
Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Keuletan merupakan sinar
terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan didalam usaha diri, keluarga
dan masyarakat. Banyak orang yang cepat putus asa, menyerah kalah dalam
menghadapi tanda – tanda kegagalan.Mereka yang tidak putus asa adalah orang –
orang ulet, tabah, tekun dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan
adalah sumber keberhasilan dalam berwirausaha.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 43
c) Disiplin
Mempunyai arti latihan dan ketaatan pada aturan. Dengan melaksanakan disiplin
, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran dalam
belajar, bekerja dan berusaha.
G. Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha
Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah setiap saat pikirannya tidak
lepas dari perusahaan dan selalu berusaha untuk memajukannya. Seorang wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi didalam usahanya diharapkan :
Pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun
Memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan
Memiliki kesabaran dan ketabahan didalam berusaha
Selalu bekerja, berjuang dan rela berkorban
Seorang wirausaha harus mempunyai kekuatan pribadi sebagai modal utama untuk
belajar, bekerja dan berusaha sehingga memiliki kemerdekaan batin yaitu keselarasan
antara keinginan dan pandangan. Seorang wirausaha setidak – tidaknya harus memiliki 7
kekuatan yang dapat membangun kepribadian yaitu :
1. Keyakinan yang kuat untuk maju
2. Kemauan keras untuk maju
3. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif
4. Keuletan dan ketekunan
5. Kesabaran dan ketabahan
6. Ketahanan fisik dan mental
7. Kejujuran dan tanggung jawab
Adapun komitmen tinggi yang harus dimiliki wirausaha diantaranya :
a) Mengerti akan tujuan berwirausaha
b) Memiliki motivasi yang tinggi
c) Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas
d) Bekerja dan berusaha dengan teliti dan cermat
e) Tidak suka menunda tugas dan pekerjaannya
f) Percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 44
g) Rajin, tekun , ulet dan tabah
h) Mampu mendayagunakan waktu
Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha adalah :
Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal
Dapat menggunakan sumber daya secara efesien
Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaan
Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha
Meningkatkan rasa kepercayaan
Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi wirausaha dan karyawannya
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 45
EVALUASI KOMPETENSI 1.5
A. Pilihan ganda
1. Fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk
memperoleh hasil yang maksimal , merupakan pengertian dari……
a. kreatif b. disiplin
c. optimis c. komitmen tinggi
e. inovatif
2. Berikut ini termasuk cara meningkatkan pengetahuan, kecuali …………
a. banyak membaca b. banyak bertanya
c. mengikuti seminar c. bersekolah
e. rajin berlatih
3. Kunci utama untuk memperoleh ketrampilan yang tinggi adalah………………………
a. banyak berlatih dan disiplin b. banyak membaca
c. mengikuti seminar d. mendengarkan radio
e. berfikir
4. Sikap menepati dan mentaati peraturan yang terkait dengan masalah waktu disebut
………………………………………………………………………
a. pesimis b. disiplin
c. komitmen d. kreatif
e. posesif
5. Salah satu syarat yang mendorong tumbuhnya keyakinan dalam jiwa seseorang adalah
:…………………………………………………………………
a. cerdas b. egois
c. percaya diri d.intuisi
e. kreatif
6. Komitmen tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan berikut ini , kecuali……………
a. berkemah b. olah raga
c. lintas alam d. hiking
e. bernyanyi
7. Untuk dapat menumbuhkan kejujuran dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan
cara :……………………………………………………………
a. mencampuri urusan orang lain b. mengutarakan keburukan
sendiri
c. melatih disiplin diri d. belajar ke luar negeri
e. percaya kepada orang lain
8. Kesanggupan untuk selalu konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai disebut :
a. tidak mudah putus asa b. komitmen
c. percaya diri d. berani mengambil resiko
e. mandiri
9. Janganlah kau sia – siakan masa mudamu. Hal tersebur merupakan penerapan dari
keinginan atau prinsip wirausaha yang diambil dari istilah :
a. waktu laksana pedang b. waktu adalah uang
c. masa depan adalah harapan d. waktu tak pernah terulang
e. harapan adalah angan – angan
10. Seorang wirausaha harus mau bekerja keras dan tidak mudah putus asa, hal tersebut
merupakan sifat wirausaha yang memiliki……………………
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 46
a. keuletan dan ketekunan b. masa depan yang cerah
c. kewaspadaan mental d. ketabahan
e. kedisiplinan
B. Essay
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang komitmen tinggi !
2. Jelaskan perbedaan antara unsur pengetahuan dan unsur ketrampilan !
3. Bagaimana cara mengembangkan sikap mental yang baik ?
4. Apa manfaat dari wirausaha yang memiliki perilaku tepat janji ?
5. Jelaskan tentang waktu adalah uang dan waktu adalah ukuran !
6. Sebutkan beberapa petunjuk ( cara ) untuk membagi dan menerapkan tepat waktu di
lingkungan sekolah !
7. Apa tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik ?
8. Mengapa seorang wirausaha harus menerapkan kepedulian terhadap murtu hasil kerja
?
9. Apa yang anda ketahui tentang ketabahan, keuletan, dan disiplin ?
10. Sebutkan pentngnya komitmen tinggi bagi wirausaha !
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 47
BAB VI MENGAMBIL RESIKO USAHA
Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha
Kompetensi Dasar : 1.6 Mengambil Resiko Usaha
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan :
1. Memahami resiko usaha
2. Mengidentifikasi macam-macam resiko usaha
3. Menjelaskan cara-cara menanggulangi resiko usaha
4. Mengidentifikasi pengambilan resiko pada tingkat manajemen
5. Menunjukkan cara mengevaluasi resiko usaha
A. Pengertian Resiko Usaha
Menurut para ahli
1) Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
terentu
2) Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
3) Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
4) Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
Kesimpulannya :
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan
yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak
menginginkannya.
Ada 2 karakteristik resiko:
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
~ Perencanaan yang kurang matang
~ Kurangnya modal
~ Bakat yang tidak cocok
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 48
~ Kurang pengalaman
~ Lemahnya pemasaran
~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha
~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
B. Macam-macam resiko:
Menurut sifat, dibedakan :
Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan
keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan
yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan :
1. Resiko Intern / Internal
Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misal :
~ Ketidaktahuan
~ Kesalahan manuasiawi
~ Kurang pengalaman
~ Kurang pelatihan
~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif
~ Kekurangan sumber daya
~ Teknologi tidak dikenal
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 49
2. Resiko Ekstern/ Eksternal
Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.
Misal :
~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk
~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama
~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]
~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]
~ Kekuatan alam
Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan:
1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu
obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi
2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain
Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan :
1. Perubahan permintaan
Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera
konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan.
Contohnya :
Perubahan ekonomi : utang piutang, perdagangan berjangka
Perubahan model : pakaian, sepatu, alat komunikasi
Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto copy,catering
2) Perubahan konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi
keadaan usaha
Contoh :
Pengaruh insflasi
Pengaruh eksport / import
Pengaruh bencana alam
3) Persaingan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 50
Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama. Penggunaan
alat modern yang mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga
jual produk, penghematan tenaga
Contoh :
Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi
Kondisi perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran
keuangan , selera konsumen
Pengaruh musim : musim dingin, musim kemarau, musim hujan
4) Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi tepat guna
Contoh : HP, Internet, Fax
5) Perubahan peraturan
Contoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi
pemerintah
6) Bencana alam
Contoh : banjir, gempa, angin topan
C. Secara umum/ garis besarnya ada bermacam – macam resiko dalam usaha dan
upaya untuk menghindari / memperkecil resiko adalah :
1) Resiko teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam
mengambil keputusan.
Faktor penyebab :
Biaya produksi yang tinggi ( inefisien )
Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak )
Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat
Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik
Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak
Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang
menurun
Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya.
Upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 51
a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:
Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang
dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti
dengan teknologi tepat guna/modern
Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor
produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue,
bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.
Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha
dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada
organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang
baik.
b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi
produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi
pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.
c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat
harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap
2. Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di
pasaran.
Faktor penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
Upaya yang ditempuh:
Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi
calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 52
Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan.
3. Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai
waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab:
Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar
kemudian
Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul
kredit macet,
Upaya yang ditempuh:
a) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya
Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil
yang diperoleh dari usahanya
Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga
merupakan net personal assets
Keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun.
b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas
debitor
c) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki
perusahaan.
4. Resiko Alam
Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin
topan, kemarau panjang.
Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam
menghadapi resiko terburuk antara lain :
1. Memperbaiki usaha :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 53
Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat –alat,
mengganti strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb
2. Melakukan alih usaha :
Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari
bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke
susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.
3. Pindah alamat :
Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang
strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar
4. Mencari investor untuk berinvestasi :
Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan
kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil
5. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :
Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi
otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain.
D. Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat Manajemen
1. Pada tingkat bawah :
Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan
hal-hal yang rutin dan mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa
kestabilan perusahaan.
2. Pada tingkat menengah :
Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat
perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada
di sini dianggap sebagai pengambil resiko.
3. Pada tingkat atas :
Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-
ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi
kenyataan.
Manajemen.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 54
Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi
tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Fungsi manajemen:
Perencanaan
Pengorganisasian
Penggerakan
Pengawasan
Contingency planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk
mengatasi resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga
rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan
sebelum terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada
rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali
dimulai dengan ‘ hanya sebuah gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber
antara lain:
~ Permintaan pasar
~ Riset pasar
~ Kemampuan teknologi baru
~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisis kesenjangannya
Pengendalian resiko terkait. Setiap usaha harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk menjalankan gagasan hingga
produk siap dipasarkan memerlukan SDM dan uang. Bagaimana resiko terkait ini
dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya membatasi
komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang
dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase
tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu:
Aktivitas para pengembang
Definisi konsep
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 55
Evaluasi
Spesifikasi
Desain dan pengembangan produk
Produksi
Peluncuran produk
Saat dipasarkan.
Tahap perencanaan resiko
Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko:
1. Kenali sumber resiko
Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko
Membentuk tim kerja
Adakan pembahasan dengan sumbang saran
Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih
efektif
Sumber potensial dikelola
Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa
2. Hindari resiko
Hal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah:
Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan
Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan
Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah
Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan
Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah
3. Kendalikan manajemen
Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama
staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan
masalah sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan
4. Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada
peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi
pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah
pelanggan yang ada di Negara lain.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 56
5. Resiko yang tertinggal.
Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi
Tindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi
sasarannya.
6. Perencanaan scenario
Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario
alternative dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu
merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.
E. Evaluasi Resiko
Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi hal-
hal berikut:
Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang
konsisten
Pastikan jenis aktivitas yang berlainan
Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain
yang memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya
Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka
dengan kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai
aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai
Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat
Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus
keluar dari tim
Terapkan pengembangan bertahap ( incremental development ) bila
memungkinkan
Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil keputusan yang mengandung resiko
yaitu :
a) Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ?
b) Bagaimana resiko dapat dikurangi ?
c) Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ?
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 57
d) Orang – orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi
resiko?
e) Mengapa resiko ini penting ?
f) Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ?
g) Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ?
h) Persiapan–persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko ?
Daftar pertanyaan diatas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan yang harus
dijawab sebelum memikul suatu resiko.
EVALUASI KOMPETENSI 1.6
A. Pilihan Ganda
1. Yang dimaksud dengan resiko adalah………………….
a. Sebagian kondisi yang merugikan dan sulit memecahkannya
b. Sesuatu yang dikaitkan dengan kerugian, tak terduga sebelumnya dan tidak
diinginkan
c. Faktor penting dan perlu diwaspadai setiap saat dan perlu diperhitungkan
d. Keadaan yang tidak diinginkan orang dan tidak perlu dipikirkan
e. Kebutuhan yang kurang dipikirkan sehingga menyebabkan kesalahpahaman
2. Salah satu karakteristik resiko adalah…………….
a. Faktor yang tidak memberi peluang bisnis
b. Keadaan seseorang yang memberi kepuasan ekonomi
c. Ketidakpastian bila akan menimbulkan kerugian
d. Kelemahan untuk menafsirkan keuntungan
e. Gambaran yang melekat pada diri wirausaha dan sulit dihilangkan
3. Salah satu yang menjadi alasan kegagalan bisnis adalah…………..
a. Buru-buru cari untung
b. Mengerjakan pekerjaan yang kurang penting
c. Kehabisan semangat
d. Masuk ke dalam bisnis terlalu cepat
e. Kegagalan memberi pengaruh orang
4. Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin memberikan peristiwa kerugian.
Pengertian ini menurut pendapat
a. Herman Darmawi b. Athur Williams dan Richard M.H.
c. Soekarto d. Abas Salim
e. Davis
5. Pengertian resiko menurut Soekarto adalah………….
a. Suatu variasi hasil yang terjadi pada waktu tertentu
b. Ketidaktentuan pendapat wirausaha
c. Suatu penyebaran keuntungan yang layak
d. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
e. Suatu teori perbandingan keuntungan dan modal
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 58
6. Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu dan dapat mempengaruhi usaha
disebut….
a. Perubahan permintaan b. Persaingan
c. Pengaruh teknologi d. Perubahan mode
e. Perubahan konjungtur
7. Penemuan baru merupakan contoh macam resiko usaha yaitu……………..
a. Perubahan teknologi b. Persaingan
c. Penurunan permintaan d. Kemajuan zaman
e. Peningkatan pendidikan
8. Beberapa hal di bawah ini termasuk contoh-contoh dari perubahan peraturan,
yang tidak ternasuk adalah……….
a. Aturan permainan b. Aturan pendidikan
c. Aturan lalu lintas d. Aturan hukum
e. Aturan administrasi pemerintah
9. Resiko internal meliputi hal-hal berikut, dan yang tidak termasuk adalah……..
a. Kekurangan sumber daya b. Kesalahan manusiawi
c. Kurang mendapat keuntungan d. Ketidaktahuan
e. Teknologi yang tidak dikenal
10. Tahap-tahap perencanaan terhadap resiko tersebut di bawah ini dan yang tidak
termasuk adalah………..
a. Hindari resiko b. Resiko yang terbaru
c. Asuransikan resiko d. Kenali resiko
e. Kendalikan manajemen
11. Mempertimbangkan peranan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif
merupakan suatu usaha………………
a. Menghindari resiko b. Mengendalikan manajemen
c. Mengasumsikan resiko d. Mengenali resiko
e. Mencari resiko yang tertinggal
12. Gunakan tenaga ahli untuk mengadakan pembicaraan, merupakan salah satu
usaha untuk…………
a. Mengenali resiko b. Mengendalikan manajemen
c. Menghindari resiko d. Mencari resiko yang tertinggal
e. Mengasuransikan resiko
13. Manajemen adalah merupakan ilmu atau seni yang dilakukan oleh manusia
dengan sarananya, merupakan pandangan dari…..
a. Davis b. Prof. Weiliang Lee
c. Arthur William d. Soekarto
e. Richard
14. Suatu cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat peristiwa untuk
peristiwa tak terduga seandainya peristiwa itu belum terjadi. Ini merupakan
pengertian dari………
a. Alternative ide b. Resiko pasar
c. Distribusi produk d. Informasi parsial
e. Contingency planning
15. Pembatasan komitmen dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang
dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah uang yang terkena resiko
disebut……………
a. Pendekatan fase b. Koordinasi rutin
c. Resiko terkait d. Permintaan pelanggan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 59
e. Studi kelayakan
B. Essay
1. Tuliskan pengertian resiko menurut:
a. Arthur Williams dan Richard,M.H.
b. Abas Salim
c. Herman Darmawi
2. Sebutkan 5 penyebab kegagalan usaha?
3. Tuliskan macam-macam resiko menurut sumber/penyebab timbulnya?
4. Sebutkan 3 contoh perubahan permintaan?
5. Bagaimana upaya untuk menghindari resiko teknis?
6. Bagaimana cara untuk menanggulangi atau meminimumkan resiko berdasar pada
sifat dan obyek yang terkena resiko?
7. Sebutkan 2 penyebab terjadinya resiko kredit?
8. Tuliskan tipologi pengambilan resiko pada tingkat manajemen?
9. Sebutkan beberapa petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko?
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 60
BAB VII. MEMBUAT KEPUTUSAN
Standart kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi dasar : 1.7 Membuat keputusan
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan :
1. Menjelaskan pengertian keputusan
2. Mengidentifikasikan jenis – jenis keputusan
3. Menjelaskan proses pengambilan keputusan
4. Menjelaskan analisis Swot
5. Menjelaskan resiko pembuatan keputusan
A. Pengertian keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu
maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang – kadang mudah tetapi lebih
sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternative yang tersedia.
Seorang wirausaha harus membuat keputusan setiap hari dan keputusan yang diambil
memiliki tingkat – tingkat yang berbeda – beda . Ada keputusan yang tidak
berpengaruh bagi organisasi dan ada yang dapat menentukan kelangsungan hidup
organisasi . Oleh karena nya wirausaha hendaknya dalam membuat keputusan harus
hati – hati dan bijaksana.
Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang
tersedia.
B. Jenis – jenis keputusan
Keputusan dalam organisasi ada 2 yaitu :
1. Keputusan rutin
Adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang – ulang dan biasanya
dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya.
2. Keputusan tidak rutin
Adalah keputusan yang diambil pada saat – saat tertentu ( khusus ) dan tidak
bersifat rutin ( tidak terprogram).
Metode dalam pengambilan keputusan
1. Metode tradisional
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 61
Adalah cara pengambilan keputusan lebih berdasarkan intuisi dan kebiasaan
2. Metode modern
Adalah cara pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis dan
penggunaan instrument bersifat modern seperti computer dan perhitungan
statistik.
Macam – macam keputusan dalam bisnis
1) Keputusan produksi berhubungan dengan :
a. Luasnya permasalahan
b. Susunan ( lay out ) perusahaan
c. Metode – metode produksi
d. Lokasi perusahaan
e. Pembayaran gaji / upah
f. Riset pemasaran dan teknik
g. Praktek pembelian dan penjualan
h. Inspeksi supervise
i. Jumlah inventaris
2) Keputusan penjualan berhubungan dengan
a. Riset pemasaran
b. Lokasi kantor – kantor penjualan
c. Saluran – saluran pemasaran
d. Jenis dan luasnya reklame
e. Penggunaan merk dagang
f. Pengepakan produk
g. Penetapan harga pokok
h. Promosi dan distribusi
3. Keputusan permodalan berhubungan dengan :
a. Struktur modal
b. Usaha modal baru
c. Syarat – syarat kredit
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 62
d. Rencana permodalan kembali
e. Likuidasi
f. Pembayaran deviden
g. Jumlah tenaga kerja dan jam kerja
h. Penetapan biaya eksploitasi
i. Prosedur kantor
j. Peleburan usaha atau bisnis
4. Keputusan kepegawaian berhubungan dengan :
a. Sumber – sumber tenaga kerja
b. Teknik seleksi dan wawancara
c. Analisis pekerjaan dan evaluasi
d. Jenis latihan dan pendidikan
e. Keselamatan kerja dan kesejahteraan
f. Hubungan perusahaan dengan eksternal group
g. Perundingan dengan karyawan
h. Rencana mengenai pensiun
i. Sugesti dan saran – saran
j. Absensi para karyawan
C. Proses pengambilan keputusan
Faktor – factor yang mempengaruhi pembuatan keputusan yaitu :
1. Orang
Dalam membuat keputusan perlu dipertimbangkan orang – orang yang akan
merasakan keputusan tersebut.
2. Psikologis
Mengambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional, pikiran,
perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan lainnya.
3. Sasaran
Pengambilan keputusan harus dapat mendorong kearah tercapai
4. Fisik
Pekerjaan mental maka harus ditransferkan kearah tindakan fisik
5. Waktu
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 63
Memperhatikan penggunaan waktu yang efektif dan efisien untuk
menganalisa data – data dan permasalahanya
6. Pelaksanaan
Setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan
Proses pengambilan keputusan
Adapun langkah – langkah umum yang harus diperhatikan :
1. Perumusan masalah
Dalam memecahkan masalah yang timbul maka perlu dicari lebih dahulu
sumber permasalahan yang ada
2. Pemilihan model pemecahan masalah
Penggunaan model yang sesuai sangat diperlukan dalam pemecahan masalah
karena pemecahan lebih terarah dan pasti sehingga masalah disini tidak lagi
bersifat coba – coba. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana memilih
model yang tepat karena model yang tidak tepat akan mengakibatkan
ketidaktepatan keputusan yang diambil.
3. Pengumpulan data
Setelah permasalahan sudah cukup jelas maka perusahaan harus
mengumpulkan data yang diperlukan.
Sumber data ada 2 yaitu data primer dan data skunder
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi dan wawancara.
4. Analisis Data
Data yang diperlukan sudah dapat dikumpulkan maka akan dianalisis dengan
mempergunakan berbagai model analisis maka akan terdapat berbagai
macam alternative pemecahan masalah yang bisa digunakan sehingga
masalah dapat diselesaikan dengan baik.
5. Rangking alternative
Beberapa alternative yang dihasilkan dalam analisis akan mempunyai
kelebihan dan kekurangan, untuk mengambil keputusan maka sebaiknya
mengadakan pengujian terhadap masing – masing alternative sehingga dapat
diketahui dampak dari alternative dengan begitu akan mempermudah bagi
pembuat keputusan untuk menyusun rangking dari masing – masing
alternative
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 64
6. Pengambil keputusan
Berdasar dari rangking alternative yang telah didapat maka dicoba untuk
dilihat kemungkinan penerapannya,dalam hal ini selayaknya diperhitungkan
juga berbagai macam faktor yang ditimbulkan apabila alternative tersebut
dipergunakan sebagai pemecahan masalah.
Gambar 7.1 Pola Pengambilan Keputusan
Tingkat pengambilan keputusan ada 2 faktor :
1) Sejauh mana keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain.
Semakin besar pengaruh keputusan yan diambil terhadap organisasi atau
peusahaan maka semakin tinggi pula urgensinya
2) Siapa yang mengambil keputusan / tingkat manajemen
Analisis data
Rangking alternatif
Keputusan
Masalah / problem
Penentuan model pemecahan masalah
Pengumpulan data
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 65
Semakin tinggi tingkat manajemen maka semakin tinggi urgensi keputusan
tersebut.
Aspek – aspek pengambilan keputusan
Yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Aspek lingkungan
Lingkungan yang mempengaruhi baik internal dan eksternal bagi seorang
wirausahawan.
Contoh lingkungan internal :
a. Lingkungan dalam organisasi
Latar belakang pendidikan dan teknologi wirausahawan
Ketrampilan manajerial wirausahawan
Keterlibatan dan komitmen anggota
Model komunikasi antar anggota
b. Divisi organisasi
Jenis teknologi yang dimanfaatkan
Interdepensi antar bagian
Konflik antar bagian dalam organisasi
c. Persaman visi dan misi anggota organisasi
Tujuan dan sasaran yan hendak dicapai
Proses peleburan individu kedalam kelompok
Contoh lingkungan eksternal yaitu :
a) Pihak lain yang memanfaatkan out put organisasi
Distributor produk atau jasa
Pemakai akhir produk dan jasa ( konsumen )
b) Hukum yang berlaku
Hukum konstitusi
Hukum adat
c) Komponen teknologi
Perbaikan dan pengembangan produk
Memenuhi kebutuhan teknologi
d) Pesaing bisnis
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 66
e) Keadaan sosial politik
2. Aspek pebuat keputusan
Yaitu orang atau kelompok orang yang akan mengambil keputusan
3. Apek orientasi dalam mengambil keputusan
Dalam mengambil keputusan seorang wirausaha harus bersifat terbuka
terhadap gagasan dan sasaran yang datang dari luar, ada 4 orientasi yaitu :
a. Orientasi penerimaan
b. Orientasi eksploitasi
c. Orientasi penimbunan
d. Orientasi pemasaran
4. Aspek tujuan yang harus dicapai
Pemilihan alternative dalam pengambilan keputusan sangat mendukung pada
tujuan yang hendak dicapai
5. Aspek alternative yang relevan
Situasi dalam mengambil keputusan minimal terdiri dari dua alternative
pilihan. Tetapi diantara pilihan – pilihan tersebut ada yang tidak relevan
artinya pilihan tersebut tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat
memecahkan masalah yang dihadapi.
6. Aspek peringkat alternative
Alternatif – alternative yang tersedia untuk mengambil keputusan harus
diurutkan secara sitematis dari yang paling diinginkan sampai yang paling
kurang diinginkan
Dasar dan teknik membuat keputusan usaha
1. Intuisi
Adalah pembuat keputusan berdasarkan pada penggunaan perasaan orang
yang membuat keputusan tersebut
2. Fakta
3. Pengalaman
4. Ketrampilan
D. Analisis SWOT
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 67
Mengambil keputusan bisa juga dilakukan dengan menganalisis peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal dan juga menganalisis kekuatan dan kelemahan
dari lingkungan internal. Metode yang menganalisis lingkungan eksternal dan
internal dengan metode analisis Swot yaitu menganalisis kekuatan ( Streagth ),
kelemahan ( weakness ), kesempatan atau peluang ( oppottunity ) dan ancaman
(threat )
1. Analisis lingkungan eksternal
Perusahaan untuk mengambil keputusan strategi bisnisnya bisa melakukan
analisis lingkungan eksternal yaitu dengan mengamati kekuatan lingkungan
makro meliputi demografis, ekonomi, politik, hukum, teknologi, social dan
budaya dan juga pelaku lingkungan mikro yang utama yaitu pelanggan, pesing,
saluran distribusi, pemasok yang memperoleh laba di pasar, Dengan begitu
diharapkan perusahaan dapat mengikuti perkembangan dan kecenderungan yang
berlaku sehingga dapat menentukan peluang dan ancaman yang timbul.
a. Peluang/opportunity
Tujuan utama perusahaan mengadakan pengamatan adalah untuk
melihat/menangkap peluang baru. Peluang pemasaran yaitu suatu kebutuhan
dimana perusahaan dapat bergerak dengan memperoleh laba.
KEMUNGKINAN BERHASIL
Tinggi Rendah
D
A Tinggi
Y
A
T
A
R Rendah
I
K
Gambar 7.2 Matrik Peluang
1 3
2 4
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 68
Keterangan :
Peluang yang terbaik adalah pada kotak 1 sehingga manajemen harus
merencanakan untuk mengejar peluang tersebut
Peluang pada kotak 2 dan 3 harus diamati kalau daya tarik atau
kemungkinan suksesnya meningkat maka perlu dipertimbangkan.
Kotak 4 terlalu kecil kalau dipertimbangkan
b. Ancaman ( Threat )
Sebagian perkembangan dalam lingkungan eksternal merupakan ancaman
bagi perusahaan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat
kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan
mengurangi penjualan dan laba.
KEMUNGKINAN TERJADI
Tinggi Rendah
K
E Tinggi
S
E
R
I
U
S Rendah
A
N
Gambar 7.3 Matrik Ancaman
Keterangan :
Kotak 1 : Ancaman Utama
Ancaman yang dapat benar – benar merugikan perusahaan dan kemungkinan
terjadinya besar.
Untuk ancaman seperti ini perusahaan perlu menyiapkan langkah – langkah
penyelamatan yang menjelaskan perubahan yang harus dilakukan perusahaan
menjelang dan selama terjadi ancaman.
1 3
2 4
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 69
Kotak 2 dan 3 tidak perlu rencana penyelamatan namun perlu diamati kalau
menjadi lebih serius.
Kotak 4 sangat kecil dan dapat diabaikan.
Dengan menggambarkan ancaman dan peluang utama yang dihadapi perusahaan
dapat dijabarkan daya tarik keseluruhan ada 4 kemungkinan yaitu :
1) Bisnis ideal
Peluang utamanya besar dan ancaman utamanya kecil
2) Bisnis spekulasi
Peluang utamanya maupun ancaman utamanya besar
3) Bisnis matang
Apabila peluang utama maupun ancaman utamanya kecil
4) Bisnis sulit
Apabila peluangnya kecil dan ancaman utamanya besar
2. Analisis lingkungan internal
Selain mengetahui peluang yang menarik dilingkungan perusahaan juga memiliki
keahlian yang dibutuhkan untuk sukses dalam peluang tersebut. Setiap unit bisnis
perlu dinilai kekuatan dan kelemahan secara periodik yaitu dengan mengkaji
kompetensi pemasaran, keuangan, produksi dan organisasi perusahaan. Setiap
faktor dinilai apakah merupakan kekuatan utama,kekuatan sampingan ,faktor
netral ,kelemahan sampingan atau kelemahan utama. Setiap perusahaan harus
menelaah beberapa proses dasar seperti penciptaan produk baru, bahan baku
sampai barang jadi. Prospek penjualan, pesanan – pesanan sampai uang diterima,
problem pelanggan sampai waktu penyelesaian dst. Setiap proses menciptakan
nilai dan memerlukan kerjasama antar bagian . Kadang – kadang suatu bisnis
gagal bukan karena masing – masing bagiannya tidak memiliki kekuatan yang
dibutuhkan melainkan karena bagian – bagian tidak bekerja sama sebagai tim.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 70
Tabel 7.1 Analisis Kekuatan /Kelemahan
Kekuat
an
Umum
Kekua
tan
sampi
ngan
Netral Kele
maha
n
sampi
ngan
Kele
maha
n
utama
Tinggi Sedan
g
Renda
h
PEMASARAN
Reputasi
Pangsa pasar
Mutu produk
Mutu pelayanan
Efektivitas
penentuan harga
Efektivitas
penyaluran
Efektifitas
promosi
Efektifitas
wiraniaga
Efektifitas
inovasi
Cakupan
wilayah
KEUANGAN
Biaya dan
adanya modal
Alur uang tunai
Stabilitas
keuangan
PRODUKSI
Fasilitas
Skala ekonomi
Kapasitas
Pekerja yang
terampil
Tepat wktu
Kemampuan
teknis
ORGANISASI
Kepemimpinan
yang handal
Karyawan yang
setia
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 71
Wawasan
intrepreneur
Fleksibel /
responsive
E. Resiko Pembuatan Keputusan
Kondisi pembuat keputusan
Ada 3 kondisi yang dihadapi seorang wirausaha yaitu :
1) Kondisi kepastian sepenuhnya
Kondisi ini hampir tidak pernah ditemui.Dalam kondisi ini wirausaha dengan
pasti hasil dari keputusan yang diambilnya karena ia memiliki semua
informasi dan fakta
2) Kondisi ketidakpastian sepenuhnya
Dalam kondisi ini wirausaha sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang
diambilnya.Hal ini mungkin terjadi karena tidak adanya empiris yang
berkaitan dengan keputusan yang diambil tersebut.
3) Kondisi resiko
Terjadi bila wirausaha hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari
keputusan yang diambil jika keputusan tersebut akan dilaksanakan.
Resiko pembuat keputusan
1) Resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam
memecahkan masalah yang terlalu dibuat.
2) Setiap keputusan pasti beresiko positif atau negative
Alat bantu dalam pengambilan keputusan
Ada 2 perangkat popular yang digunakan dalam mengambil keputusan yaitu :
1) Teori probabilitas
Menunjukan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Dengan
bantuan perangkat ini wirausahawan dapat memperkirakan nilai yang
diharapkan untuk tiap – tiap alternative yang dipilih. Dalam bentuk rumus :
EV = I X P
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 72
EV= Expected value ( nilai yang diharapkan )
I = Pendapatan yang dihasilkan
P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan tsb
Contoh
Seorang wirausaha dihadapkan pada alternative A,B dan C yang memberikan
tingkat pendapatan potensial dan probabilitas yang berbeda satu dengan yang
lain. Sebagimana yang terlihat dalam tabel 7.2
Tabel 7.2 Contoh Wirausaha pada alternative A,B dan C yang memberikan tingkat
pendapatan potensial dan probabilitas yang berbeda
Alternatif Pendapatan
potensial ( Rp )
Probabilitas
Pendapatan
Nilai yang
diharapkan ( Rp )
A
B
C
500.000,-
750.000,-
1.000.000,-
0,25
0,20
0,14
125.000,-
150.000,-
140.000,-
I P EV
Pada tabel 7.2 diatas yang paling menguntungkan untuk wirausaha adalah pada
alternative B yang memberkan nilai EV terbesar.
2. Pohon keputusan
Adalah bagian dari tiap – tiap keputusan yang diambil oleh wirausaha. Tiap –
tiap keputusan yang diambil akan melahirkan sebuah kondisi dimana wirausaha
harus mengambil keputusan lagi. Singkatnya sebuah keadaan/kondisi lahir akibat
pengambilan keputusan yang dilakukan sebelumnya.
Contoh : pemilihan fakultas di perguruan tinggi oleh siswa baru lulus SMA.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 73
Dari pohon keputusan tsb dapat kita lihat, bila ia memilih fakultas ekonomi setelah lulus
kemungkinan ia akan bekerja di bank memegang jabatan kepala cabang atau
kemungkinan ia menjadi manajer di perusahaan lain.Jika memilih fakultas pertanian
kemungkinan ia akan bekerja di bank dengan jabatan assisten manajer atau bekerja
sebagai peneliti yang mungkin akan menemukan produk baru yang memiliki keunggulan
dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.
EVALUASI KOMPETENSI 1.7
A. Isilah dengan tepat
1. Sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia
disebut................................................................................................................
2. Keputusan yang diambil pada saat – saat tertentu disebut ……………………
3. Dalam metode pengambilan keputusan dengan metode tradisional lebih didasarkan
pada ……………………………………………………
4. Keputusan tentang riset pemasaran dan teknik termasuk jenis keputusan
…………………………………………………
5. Mangambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional & pikiran,hal ini
merupakan proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada
faktor……………...............................................................................................
6. Mengambil keputusan dengan menganalisis lingkungan eksternal dengan
menggunakan metode ……………………………………………………
7. Peluang maupun ancaman utamanya besar merupakan kemungkinan bisnis.....
8. Ada 2 alat bantu dalam mengambil keputusan yaitu ………………………
9. Menunjukan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian, hal ini teori
pengambilan keputusan ………………………………………………
10. Dampak dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang terlalu
dibuat disebut………………………………………………………
B. Essay
Fakultas Ekonomi
Fakultas Pertanian
Perusahaan Bank Bank Peneliti
Manajer Ka. Cabang Ass. Manajer Penemu
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 74
1. Jelaskan apa yang melatarbelakangi seseorang mengambil keputusan ?
2. Apakah perbedaan metode tradisional dan metode modern dalam mengambil
keputusan rutin ?
3. Bagaimana menilai vital dan tidaknya suatu keputusan berkaitan dengan
pengaruhnya terhadap organisasi secara umum ?
4. Sebutkan 6 langkah proses pengambilan keputusan ?
5. Jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan !
6. Jelaskan pengambilan keputusan berdasarkan metode analisis SWOT !
7. Sebutkan 4 orientasi dalam pengambilan keputusan !
8. Dasar dan teknik apa saja dalam membuat keputusan usaha !
9. Jelaskan 3 kondisi yang dihadapi wirausaha dalam pengambilan keputusan !
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 75
BAB VIII. SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET
Standar kompetensi : Menerapkan jiwa kepemimpinan
Kompetensi dasar :2.1 Sikap pantang menyerah dan ulet
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan :
1. Memahami sikap pantang menyeraha dan ulet
2. Menganalisis kekuatan yang dapat membangun kepribadian
A. MENUNJUKAN SIKAP PANTANG MENYERAH
Suatu usaha tidak akan bisa sukses bila tidak memiliki tujuan (visi dan misi),
pengorganisasian, pemberian pengaruh terhadap perilaku karyawan dan kegiatan guna
mewujudkan tujuan. Kemampuan tersebut adalah kemampuan manajerial dan
kemampuan leadership. Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan manajemen ada pada
cara dan kegiatannya untuk mewujudkan sebuah tujuan.
Manajemen adalah suatu kegiatan , cara dan proses untuk mengorganisasikan,
mempromosikan, merencanakan dan mengendalikan kelompok agar tujuannya
bisa tercapai dengan baik ( manajemen merupakan proses pencapaian tujuan
orhganisasi melalui usaha orang lain)
Manager adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk
mencapai organisasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan (seni atau ilmu) dari orang yang berusaha
untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan (seni atau ilmu)
kepemimpinan.
Seorang manajer juga seorang pemimpin, namun seorang pemimpin belum tentu
seorang manager. Keberhasilan kepemimpinan dapat dipengaruhi oleh beberapa sifat
umum berikut ini :
a. Mempunyai kecerdasan
b. Hubungan dengan orang lain / interpersonal
c. Kedewasaan
d. Memotivasi orang lain
e. Sikap dan perilaku
f. Integritas tinggi
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 76
g. Humoris
h. Komitmen tinggi
i. Mampu memberi wewenang
j. Menciptakan rasa aman
k. Tegas dan disiplin
l. Visioner
m. Mengambil resiko
Dalam kamus orang sukses tidak ada istilah pemalas atau mudah menyerah.
Tidak ada orang yang meraih kesuksesan tanpa bekerja keras dan mengatasi seluruh
hambatan yang merintangi jalannya. Pada dasarnya sikap pantangan menyerah dan ulet
wajib dimiliki seorang wirausaha dengan didasari motivasi atau dorongan agar usaha
yang dijalalnkan dapat berhasil atau sukses. Sebagai wirausaha harus memiliki sikap-
sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin
berwirausaha, bukan karena terpaksa. Jadi hakekat sikap pantang menyerah dan ulet
merupakan interaksi dari perilaku positif berikut ini :
1. Perilaku kerja keras
Bekerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah
dengan suatu usaha yang optimal untuk mencapai suatu keuntungan/cita-
cita/prestasi
2. Perilaku keyakinan diri/optimis
Wirausaha selalu percaya pada kemampuannya tidak ragu-ragu dalam bertindak
bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung dalam
berbagai situasi dan ada semacam dorongan optimisme dalam kegiatannya.
3. Perilaku kemauan keras/semangat
Kemauan ibarat mesin yang menggerakkan segala aktivitas diri dalam sebuah
motor atau mobil sehingga bisa beraktivitas sesuai dengan yang diinginkan.
Kemauan yang keras menjadi faktor untuk menggerakkan segala aktivitas, tanpa
kemauan keras usaha kita tidak akan berhasil sesuai yang direncanakan. Dalam
setiap usaha yang akan dijalankan pastilah ada rintangan atau hambatan. Semakin
keinginan kita tinggi, maka hambatan kita semakin besar. Oleh karena itu
kemauan keras penting sekali tertanam dalam diri sendiri agar semua hambatan
dapat diatasi dengan baik. “Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan”.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 77
4. Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa
Ada pepatah “Roma was not built in a day” artinya Roma tidak didirikan dalam
satu hari. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa sesuatu yang besar dimulai dari
kecil, langkah seribu dimulai dari langkah satu dan seterusnya. Setiap langkah
demi langkah membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Tanpa kesabaran segala
sesuatu tidak terwujud atau bahkan sia-sia.
Makna sabar bukan identik dengan lamban, pelan, santai tetapi kesabaran
dimaknai dengan cara atau metode mensikapi permasalahan dengan tegar,
menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan dan memahami langkah apa
yang perlu ditempuh untuk memcahkan kesulitan. Adapun keteguhan dimaknai
sebagai sikap tidak putus asa ketika menghadapi kegagalan.
5. Perilaku selalu ingin maju
Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai
keyakinan yang kuat dalam usahanya. Steven Covey dalam bukunya First
Thing’s First mengungkapkan empat sisi potensi yang dimiliki manusia untuk
maju, yaitu :
a. Self awarenes / sikap mawas diri
b. Councience / mempertajam suara hati
c. Independent will / pandangan yang indpenden
d. Creative imagination / berpikir mengarah kedepan
B. STRATEGI MEMBANGUN SIKAP PANTANG MENYERAH
Untuk memaksimalkan sikap pantang menyerah pada diri seseorang, lebih-lebih
sebagai pembentuk pribadi yang pantang menyerah, tangguh, tahan banting, sabar. Tentu
perlu dibangun pula kebiasaan positif dengan melalui strategi berikut:
a. Jangan mudah menyerah dan mengakui segala macam kelemahan yang ada pada
diri sendiri
b. Memotivas diri sendiri untuk mengembangkan sikap pantang menyerah
c. Optimis terhadap apa yang dilakukan untuk keberhasilan
d. Mengarahkan pada tujuan yang akan dicapai bukan pada hambatan
e. Berani mengambil resiko
f. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan
g. Jangan terpengaruh kegagalan orang lain
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 78
1. Keuletan
Keuletan adalah ciri pribadi yang kuat dan kokoh. Pribadi yang ulet adalah jiwa
yang mampu menumbuhkan rasa cinta dalam kehidupan, kekuatan jiwa yang mampu
menanggung beban berat, melawan kebosanan dan mengalahkan kelelahan dalam setiap
episode perjuangan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan seseorang adalah :
a. Pembawaan
b. Pendidikan dan pelatihan
c. Lingkungan
d. Pengalaman
e. Motivasi
Keuletan akan didapatkan dengan beberapa tahapan latihan diantaranya adalah :
a. Memulai dengan mencintai apa yang kita kerjakan
b. Mengembangkan sikap optimis
c. Inovatif dalam kerangka kerja
Keuletan bukanlah karakter keturunan atau bawaan sejak lahir, tetapi hasil dari
proses penempaan dan pelatihan diri untuk senantiasa mampu memelihara kondisi
mental jiwa, sehingga senantiasa siap menjalani latihan hidup.
Ada beberpa hal yang perlu diketahui dan dipelajari untuk menumbuhkan
semagat pantang menyerah dan ulet, diantaranya adalah :
a. Kegagalan
Pemikiran bahwa anda tidak bisa sukses tidaklah tepat. Untuk mengetahui hal itu,
coba jawablah pertanyaan berikut ini ;
a. Apakah anda yakin bahwa anda tidak akan pernah meraih kesuksesan ?
b. Benarkah anda tidak punya modal untuk meraih kesuksesan ?
c. Kata siapa anda digariskan menjadi hidup miskin ? buktikan !, ada orang yang
meskipun hidup miskin namun memiliki semnagt tidak mengenal lelah dan
kreatif berhasil menjadi orang sukses.
b. Modal
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 79
Ketika berbicara tentang modal, kita selalu berpikir tentang modal uang yang
besar. Sebenarnya modal uang hanyalah sebagian kecil saja, selain modal uang
masih banyak modal lain yang bisa dipakai untuk memulai menjadi wirausaha,
yaitu :
a. Ide
b. Pengalaman
c. Jaringan
d. Kreativitas
e. Informasi
Sikap pantang menyerah dan ulet ada kaitannya dengan program sistem ganda
atau yang sering disebut dengan magang. Dalam magang tersebut anak didik terkadang
mengalami berbagai masalah dan terkadang peserta didik merasa putus asa dalam
magang. Dalam hal ini sikap pantang menyerah wajib diberikan pada peserta didik agar
tidak mudah putus asa.Adapun yang dimaksud dengan magang adalah ikut belajar dalam
kegiatan usaha atau bisnis kewirausahaan.
Lulusan SMK diharapkan dapat memperoleh pekerjaan,suatu kenyataan yang
perlu direnungkan adalah bahwa kebanyakan para siswa SMK setelah selesai studinya
berperan sebagai buruh pabrik,pegawai dan sebagaianya.Jarang tamatan SMK yang mau
menciptakan serta mengembangkan pekerjaan,maka dari itu magang perlu dilakukan.
Dengan magang diharapkan peserta didik dapat:
Memiliki sikap mental berwirausaha
Memiliki moral yang tinggi
Memiliki keterampilan berwirausaha
Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan
Pada dasarnya sikap pantang menyerah dan ulet wajib dimiliki seorang wirausaha
dan dengan sikap pantang menyerah harus didasari dengan motivasi atau dorongan agar
usaha yang dijalankan dapat berhasil.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 80
BAB IX. MENGELOLA KONFLIK
Standar kompetensi : Menerapkan jiwa kepemimpinan
Kompetensi dasar :2.2 Mengelola konflik
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu :
1. Menganalisis penyebab munjulnya konflik dalam diri karyawan
2. Mencari cara mengatasi konflik
3. Menerapkan metode pengelolaan konflik
A. PENGERTIAN KONFLIK
Dalam berwirausaha dengan memotivasi sikap pantang menyerah dan ulet maka
peserta didik juga akan dapat mengetahui bagaimana konflik yang terjadi pada diri
seorang wirausaha.Berikut ini akan dijabarkan pengertian dari Konflik dan bagaimana
mengelola konflik tersebut.
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua
pihak atau atau lebih. Dalam organisasi, konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara
dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan
bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan kerja dan atau
karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau
persepsi.
Sedangkan menurut Luthans (1981), konflik adalah yamg ditimbulkan oleh
adanya kekuatan yang saling bertentangan.Kekuatan-kekuatan ini menjadi bersumber
pada keinginan manusia.Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah
yaitu perbedaan pendapat,persaingan dan permusuhan.
Dengan adanya suatu perbedaan tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Sumber
dari konflik merupakan suatu adanya perbedaan keinginan,maka perbedaan pendapat
tidak selalu berati konflik.Dalam dunia usaha, persaingan sangat erat hubungannya
dengan konflik karena dalam persaingan usaha terdapat banyak pihak yang
menginginkan hal yang sama namun pada akhirnya, tidak semuanya dapat tercapai.
B. JENIS-JENIS KONFLIK
Dalam organisasi dapat dibedakan adanya 5 (lima) jenis konflik, yaitu :
1. Konflik dalam diri induvidu
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 81
Konflik yang terjadi bila seorang induvidu menghadapi ketidakpastian tentang
pekerjaan yang harus ia laksanakan, bila dari berbagai pekerjaan saling
bertentangan, atau bila harus melakukan pekerjaan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar induvidu dalam suatu organisasi
Konflik ini biasanya terjadi akibat perbedaan kepribadian maupun perbedaan
peranan misal antara atasan dan bawahan.
3. Konflik antar induvidu dan kelompok
Konflik ini terjadi bila ada seorang induvidu harus berhadapan dengan tekanan
untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok mereka. Misal pengucilan
oleh kelompok karena tidak mau mengikuti keinginan anggota kelompok yang
lain.
4. Konflik antar kelompok dalam suatu organisasi
Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi
6. Konflik ini terjadi karena adanya persaingan antar organisasi.
Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel menjelaskan bahwa konflik dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Konflik Intrapersonal
Adalah konflik yang terdapat dalam diri seseorang,konflik ini terjadi ketika jika
pada suatu waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak
mungkin dipenuhi sekaligus.
Ada tiga macam bentuk konflik Intrapersonal yaitu:
a. Konflik Pendekatan-Pendekatan,contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama menarik
b. Konflik Pendekatan-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan
c. Konflik Penghindaran-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada
suatu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif
2. Konflik Interpersonal
Adalah suatu pertentangan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain
karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan,konflik ini biasa terjadi
antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 82
Dalam bidang usaha,hal ini dapat terjadi ketika suatu usaha yang telah
berkembang dan melibatkan beberapa karyawan yang terlibat di dalamnya
konflik interpersonal.
3. Konflik Antar Individu dan Kelompok.
Seorang pemimpin begitu juga wirausaha (yang pada akhirnya bisa menjadi
pemimpin perusahaan) mau tidak mau, suka tidak suka suatu ketika akan
berhadapan dengan konflik. Hal ini terjadi karena pemimpin ataupun wirausaha
pada akhirnya akan berhubungan dengan banyak orang sebagai pengikut atau
karyawan dimana mereka masing-masing memiliki ambisi dan kepentingan yang
bermacam-macam dan tidak menutup kemungkinan ambisi dan kepentingan itu
akan saling bersinggungan sehingga berpotensi terjadinya konflik yang
berdampak buruk bagi organisasi atau perusahaan. Atau bahkan bisa juga konflik
sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu misalnya : untuk merangsang
dinamika organisasi, dll.
Sehingga dapat dikatakan konflik suatu ketika bisa menghancurkan tetapi bisa
juga mendorong kemajuan dan perkembangan organisasi. Kita semua pasti ingin agar
organisasi termasuk perusahaan dapat maju dan berkembang, oleh karena itu, perlu ada
penanganan konflik secara benar sehingga konflik tidak menghancurkan tetapi
memajukan dan mengembangkan organisasi ataupun perusahaan.
C. METODE PENGELOLAAN KONFLIK
1. Metode Stimulasi Konflik
Metode ini sebaiknya diterapkan pada situasi konflik yang terlalu rendah. Konflik
yang terlalu rendah mengakibatkan bawahan takut berinisiatif dan menjadi pasif
sehingga kejadian-kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang
bekerja lebih baik diabaikan, masing-masing saling bertoleransi terhadap kelemahan dan
kejelekan pelaksanaan kerja. Kondisi ini bagi organisasi menjadi sangat tidak
menguntungkan karena organisasi akan mengalami stagnasi atau tidak terjadi dinamika
sehingga tidak akan terjadi perubahan dan kemajuan organisasi.
Dalam kondisi yang demikian ini sebaiknya pimpinan perlu merangsang timbulnya
persaingan dan konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan sehingga masing-
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 83
masing akan termotivasi untuk mencapai lebih dari yang lain. Implementasi dari metode
ini bisa dilakukan melalui :
1. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
2. Reorganisasi
3. Penawaran bonus, insentif dan penghargaan untuk mendorong terjadinya
persaingan antar induvidu ataupun kelompok.
4. Pemilihan staf pimpinan yang tepat.
5. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.
2. Metode Pengurangan Konflik
Metode ini merupakan metode yang paling banyak dipakai karena pada
umumnya pimpinan cenderung menekan terjadinya antagonisme atau pertentangan yang
ditimbulkan oleh konflik. Penerapan metode ini lebih mengarah pada pengelolaan tingkat
konflik melalui pendinginan suasana tetapi tidak menangani masalah yang semula
menimbulkan konflik. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik adalah :
1. Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa
diterima kedua kelompok.
2. Mempersatukan semua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman
atau musuh yang sama.
3. Metode Penyelesaian Konflik
Metode ini menekankan pada upaya-upaya untuk mempengaruhi pihak-pihak
yang bertentangan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antara lain:
1. Dominasi dan penekanan, yang dapat dilakukan dengan :
a. Kekerasan, yang bersifat penekanan otokratis
b. Penenangan
c. Penghindaran, pimpinan menghindar untuk mengambil sikap tegas.
d. Aturan mayoritas, dilakukan melalui pemungutan suara yang adil.
2. Kompromi
Kompromi dilakukan untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh
masing-masing pihak yang bertentangan. Bentuk-bentuk kompromi antara lain:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 84
a. Pemisahan (pihak yang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai
persetujuan)
b. Perwasitan (melibatkan pihak ketiga untuk memberikan pendapat sekaligus
penengah)
c. Kembali ke peraturan yang berlaku
d. Penyuapan (salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk
tercapainya penyelesaian konflik)
Catatan : tidak semua bentuk kompromi dapat memuaskan pihak-pihak yang
bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatif.
3. Pemecahan masalah integratif
Dengan metode ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan
masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan
masalah, diharapkan mereka yang bertentangan secara bersama-sama mencoba
untuk memecahkan masalah yang timbul diantara mereka. Disamping untuk
mencari kompromi, mereka secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian
yang dapat diterima oleh semua pihak. Peran pimpinan dalam hal ini adalah
mendorong mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan
pertukaran gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian
penyelesaian yang optimal supaya tercapai penyelesaian yang integratif.
Metode yang dapat digunakan untuk penyelesaian konflik secara integratif :
a. Konsensus
Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan bertemu bersama untuk
mencari penyelesaian terbaik atas masalah mereka dan bukan untuk mencari
kemenangan salah satu pihak.
b. Konfrontasi
Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan saling berhadapan
menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain untuk menemukan
penyelesaian secara rasionil.
c. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi yang disetujui bersama.
Konflik tidak selalu harus dihindari, karena tidak selalu konflik itu membawa
efek negatif,berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan
ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun organisasi.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 85
Sebab-sebab terjadinya konflik dalam berwirausaha sangatlah beragam,diantaranya
organisasi dalam berwirausaha,praktek hubungan manusia yang kurang seimbang,
konflik batin perorangan.
Pada dasarnya konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu
pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola.
Apabila tingkat konflik terlalu rendah, maka organisasi akan mengalami stagnasi.
Apabila tingkat konflik berada pada tingkat yang optimal (fungsional), maka prestasi
kerja organisasi akan maksimum dan menjadi dinamis. Sedangkan apabila tingkat
konflik terlalu tinggi atau berlebihan, maka akan menimbulkan kekacauan dan
perpecahan sehingga membahayakan kelangsungan hidup organisasi.
“Konflik dalam organisasi mempunyai 2 potensi yaitu merusak dan mendorong
kemajuan. Oleh karena itu, konflik harus dikelola dengan baik untuk mendorong
kemajuan”.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 86
BAB X. MEMBANGUN VISI DAN MISI USAHA
Standar kompetensi : Menerapkan jiwa kepemimpinan
Kompetensi dasar :2.3 Membangun visi dan misi usaha
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:
1. Menyusun visi perusahaan
2. Menyusun misi perusahaan
3. Menyusun tujuan dan sasaran perusahaan
A. MENYUSUN VISI PERUSAHAAN
Seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi, menggerakkan dan menjadi
panutan bagi pengikutnya, maka dia harus memiliki gambaran masa depan berikut
bagaimana mencapainya yang terkonsep secara baik yang biasanya dituangkan dalam
bentuk visi dan misi. Begitu pula seorang wirausaha (yang pada akhirnya bisa juga
menjadi pemimpin) hendaknya memiliki visi dan misi, minimal untuk mengarahkan dan
menggerakkan diri sendiri (yang dalam perkembangannya untuk perusahaan) sehingga
mampu meraih keberhasilan dalam bisnis. Untuk itu, bagian ini akan membahas
mengenai apa dan bagaimana visi dan misi terutama untuk usaha atau perusahaan.
1. Pengertian Visi
Visi dapat didefinisikan sebagai pandangan atau gambaran jauh kedepan kearah
mana tujuan dan kegiatan akan dibawa. Visi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu
(cita-cita) yang ideal yang akan dicapai. Sedangan visi perusahaan dapat didefinisikan
sebagai pernyataan singkat, padat dan memberi inspirasi untuk menjadikan perusahaan
menjadi seperti apa dan untuk mencapai kemajuan seperti apa dimasa datang.
2. Tujuan Penetapan Visi Perusahaan
Bagi organisasi ataupun perusahaan visi memegang peranan yang sangat penting
karena visi itu akan menggerakkan dan selalu menciptakan peluang untuk berbuat
sehingga dapat melahirkan perubahan atau dinamika kearah yang lebih baik.
Bagi perusahaan penetapan visi bertujuan untuk :
a. mencerminkan sesuatu yang akan dicapai organisasi / perusahaan
b. memiliki orientasi pada masa depan organisasi / perusahaan.
c. menimbulkan kpmitmen tinggi dan seluruh jajaran dan lingkungan organisasi /
perusahaan.
d. menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi / perusahaan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 87
3. Kriteria Penetapan Visi Perusahaan
Agar visi lebih bermakna bagi organisasi atau perusahaan, maka dalam penetapan
visi sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.
b. dapat dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.
c. berwawasan jangka panjang.
d. memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi / perusahaan.
e. memungkinkan pencapaian tujuan organisasi / perusahaan
f. terpusat pada organisasi / perusahaan agar dapat beroperasi.
Contoh visi :
Visi dari PT Grundfos Pompa
Ingin dipandang oleh para customernya sebagai perusahaan berkualitas yang
merupakan produsen, supplier dan partner bisnis pompa berkualitas tinggi.
Visi dari Indosat IM2
Menjadi pemimpin pasar di bidang Internet dan Multimedia, dengan menawarkan
kualitas terbaik, kepuasan pelanggan, solusi bagi e-business, dan jasa e-lifestyle
di Indonesia dan seluruh penjuru dunia.
B. MENYUSUN MISI PERUSAHAAN
1. Pengertian Misi
Misi adalah tindakan atau pengarahan langkah untuk merealisasikan visi. Misi
berfungsi sebagai upaya mewujudkan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti,
didukung, dan dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi, setiap induvidu,
organisasi ataupun perusahaan harus mempunyai misi yang jelas dan relevan dengan visi
yang telah ditetapkan.
2. Perumusan Misi Perusahaan
Perumusan misi dalam organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan cara
berikut ini :
a. melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pegawai perusahaan,
masyarakat, mitra kerja, akademisi dan birokrasi.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 88
b. menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada agar
memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatan dengan lebih baik dan biaya
efisien.
c. menilai lingkungan yang berfungsi untuk menentukan apakah misi organisasi
perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan antara lain:
a. produk / jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
b. kualitas produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.
c. produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.
d. calon konsumen yang akan dilayani.
Contoh misi :
Misi dari PT Grundfos Pompa
Kami akan senantiasa berusaha menjadi perusahaan terdepan yang mampu
memberikan pelayanan dan solusi berkualitas tinggi untuk menyediakan pumps
dan pumping system. Dengan Branding, Service Excellence dan Quality
Organization sebagai primary offers, kami memposisikan produk, solusi dan
pelayanan kami pada market segmen menengah ke atas. Dalam rangka untuk
selalu bisa merespon ekspektasi customer yang terus meningkat, kami
menghargai dan mengakui pentingnya proses pembelajaran (learning) yang
melibatkan customer, karyawan, supplier dan masyarakat.
Misi dari Indosat IM2
Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan,
dan karyawan) dan memberikan landasan pengetahuan bagi generasi masyarakat
Indonesia yang selanjutnya.
C. PENGEMBANGAN VISI DAN MISI
Sesuai dengan penjabaran diatas bahwa visi dan misi adalah berbeda. Perbedaan
visi dan misi secara sederhana dapat dikatakan bahwa misi adalah apa yang terbaik yang
dilakukan setiap hari sedangkan visi adalah seperti apa kondisi masa depan dengan
menjalankan misi. Dalam penyusunannya, visi untuk perusahaan baru atau usaha kecil
menguraikan tujuan pada tingkat tinggi dan hendaknya sesuai dengan tujuan dari pendiri
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 89
bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa visi hendaknya menyatakan gambaran
lengkap tentang bisnis yang diinginkan oleh pendirinya seperti pertumbuhan bisnis, nilai-
nilai yang diperjuangkan, pekerja, kontribusinya terhadap lingkungan masyarakat dsb.
Pengembangan visi biasanya bertumpu pada kecenderungan perubahan yang diharapkan
terjadi atas permasalahan tersebut.
Sedangkan misi hendaknya berupa pernyataan tentang strategi bisnis yang
digunakan dan dikembangkan berdasarkan prespektif pelanggan serta hendaknya sesuai
dengan visi bisnisnya. Misi yang baik hendaknya merupakan jawaban atas tiga
pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang dilakukan ?
Pertanyaan ini bukan semata-mata menjawab apa yang akan ditawarkan secara fisik
kepada para pelanggan tetapi kebutuhan apa (kebutuhan sebenarnya dan atau kebutuhan
psikologis) yang akan terpuaskan kalau pelanggan membeli produk atau jasa yang
ditawarkan. Masalahnya pada saat memutuskan membeli suatu produk, para pelanggan
memiliki banyak alasan seperti pertimbangan ekonomis, logistik dan faktor emosi. Oleh
karena itu, dalam mengembangkan misi selain melalui ujud fiksi produk dapat juga
diarahkan pada faktor non-fisik seperti : faktor ekonomis, emosi, psikologis dll.
2. Bagaimana melakukannya ?
Pertanyaan ini lebih menekankan pada persoalan teknis dari bisnis. Jawaban atas
pertanyaan ini hendaknya menyertakan produk atau jasa secara fisik dan bagaimana
dijual dan dikirim kepada pelanggan serta hendaknya sesuai dengan kebutuhan mana
yang akan terpuaskan dengan membeli produk atau jasa tersebut.
3. Untuk siapa melakukannya ?
Jawaban atas pertanyaan ini sangat vital karena akan sangat membantu dalam fokus
pemasarannya. Perlu disadari bahwa tidak setiap orang merupakan pembeli potensial
karena mereka akan dibatasi oleh faktor demografi dan geografi. Oleh karena itu pada
saat penyusunannya akan baik bila ditetapkan dahulu karakteristik demografis (umur,
pendapatan dll.) dan geografis terhadap pasar yang akan dimasuki sehingga untuk
pengembangannya bisa dilakukan melalui penambahan kelompok pelanggan atau
perluasan area pemasarannya.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 90
Pertimbangan selanjutnya dalam penyusunan misi bahwa banyak bisnis yang
akan mempunyai banyak kelompok pelanggan yang membeli dengan berbagai alasan.
Dalam kasus ini, satu misi dapat menjawab masing-masing pertanyaan untuk masing-
masing kelompok pelanggan sehingga misi dalam konteks yang lebih luas dapat
dikembangkan. Misi hendaknya jangan membelenggu perkembangan bisnis karenanya
apabila kondisi persaingan mengalami perubahan, maka misi perlu diubah dan
disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
Tugas :
Misalkan Anda berkeinginan untuk berwirausaha coba buat: Visi dan Misi Anda.
Ketentuan:
Visi dan misi disesuaikan kondisi Anda sebagai seorang wirausaha dan usaha
Anda.
Usaha yang digunakan sebagai dasar bebas.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 91
BAB XI. MENGANALISIS PELUANG USAHA
Standar kompetensi : Merencanakan usaha kecil/mikro
Kompetensi dasar : 3.1 Menganalisis peluang usaha
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:
1. Mengambil risiko dalam peluang usaha
2. Mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha
3. Mengembangkan ide dan peluang usaha
4. Menggali peluang usaha
5. Mengidentifikasi peluang usaha
6. Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif
A. Kemampuan Mengambil Resiko dalam Peluang Usaha
Wirausaha harus mau dan mampu mengambil resiko yang telah diperhitungkan
dengan matang dan selanjutnya resiko usaha dapat di identifikasikasi sebagai berikut :
1) Keahlian mengambil resiko dalam usaha
2) Resiko yang diambil sebelumnya
3) Resiko pertengahan usaha
4) Resiko dan inisiatif dalam usaha
5) Resiko usaha yang diasuransikan
6) Resiko usaha yang tidak diasuransikan
7) Resiko dalam persaingan usaha
8) Resiko dalam keuangan usaha
9) Resiko dalam pemasaran produk
Kemampuan wirausaha di dalam mengambil resiko akan ditingkatkan oleh :
1) Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses
2) Kemampuan menghadapi situasi resiko menurut tujuan usaha/bisnis
3) Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis
4) Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha/bisnisnya
Prosedur-prosedur untuk menganalisis sebuah situasi resiko didalam usaha/bisnis,
sebagai berikut :
1) Tujuan dan sasaran usaha
Dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan mantap atau tidak ada
pertumbuhan sama sekali.
2) Meneliti alternatif resiko
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 92
Langkahnya adalah mengadakan survey atas berbagai alternatif yang harus ditentukan
secara terperinci, sehingga semua biaya usaha/bisnis dapat ditelaah secara benar dan
obyektif.
3) Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif
4) Taksiran resiko usaha
Tugas wirausaha di dalam pengambilan resiko adalah sebagai berikut :
a) Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang
b) Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen
c) Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen
d) Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil
5) Mengumpulkan informasi usaha
6) Mengurangi resiko usaha
Unsur-unsur dalam mengurangi resiko usaha yaitu :
a) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan
perusahaan.
b) Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan
strategi usaha.
c) Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan
di dalam lingkungan usahanya.
d) Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha
demi keuntungan .
B. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Agar dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mendapatkan hasil yang
maksimal, maka seorang wirausahawan harus dapat berpikir positif dan kreatif dengan
cara :
1. Optimis artinya keyakinan bahwa usaha yang dijalankan dapat dilaksanakan
2. Mau menerima ide-ide baru di dalam dunia usaha atu bisnis
3. Adanya kemauan menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
4. Berani mengambil resiko
5. Bersemangat tinggi dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan
6. Bekerja keras dan disiplin
Keberhasilan suatu usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 93
1. Faktor manusia
2. Faktor keuangan
3. Faktor organisasi
4. Faktor permodalan
5. Faktor perencanaan
6. Faktor menejemen
7. Faktor pajak dan asuransi
8. Faktor fasilitas pemerintah
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Keyakinan yang kuat dalam berusaha
2. Sikap mental yang positif dalam berusaha
3. Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri
4. Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
5. Inovatif dan kreatif
6. Keunggulan dalam menjalankan usaha
7. Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha
8. Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien
9. Pengembangan diri
10. Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan
Ada delapan anak tangga yang dapat digunakan oleh seorang wirausaha untuk mencapai
puncak karier dan mengembangkan profesinya :
1. Mau bekerja keras
2. Bekerjasama dengan orang lain
3. Penampilan yang baik
4. Yakin
5. Pandai membuat keputusan
6. Mau menambah ilmu pengetahuan
7. Ambisi untuk maju
8. Pandai berkomunikasi
Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan yaitu kegagalan dan keberhasilan.
Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang
mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 94
kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan
pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan berusaha
bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya
setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi
kegagalan serupa.
Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
2. Kurang berambisi
3. Tidak disiplin
4. Pendidikan yang tidak cukup
5. Sikap selalu menunda-nunda
6. Kesehatan terganggu
7. Kurang tekun
8. Kepribadian yang negatife
9. Tidak jujur
10. Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain
C. Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha
1. Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha
Seorang wirausaha sebenarnya mempunyai kemampuan mengembangkan ide dan
peluang usaha secara kreatif, sistematis, dan logis demi untuk memperkecil resiko
usahanya. Untuk membentuk proses pengembangan ide, wirausaha didalam
perusahaannya perlu memberikan kebebasan dan dorongan kepada karyawannya, agar
mereka berani mengembangkan ide-ide dan peluang usahanya.
Untuk itu wirausaha perlu memberikan kebijaksanaan yang akan membantu para
karyawan yang mempunyai inovasi dan kreativitas yang tinggi. Adapun cara wirausaha
dalam mengembangkan ide dan peluang usaha pada produk atau jasa untuk memperkecil
resiko usahanya, yaitu sebagai berikut :
a. Pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen
b. Pembuatan produk atau jasa yang dapat memenangkan permainan
c. Pembuatan dan mendayagunakan sumber-sumber produksi
d. Mencegah konsumen dari kebosanan dalam pembelian dan penggunaan produk.
e. Pembuatan desain, model, corak, warna produk yang disenangi konsumen
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 95
2. Langkah-langkah pengembangan ide dan peluang usaha
Untuk mengurangi adanya resiko di dalam pengembangan ide usahanya, ada cara
untuk mengatasinya yaitu sebagai berikut :
a. Menguraikan pengembangan ide dan peluang usahanya kepada para karyawan di
dalam perusahaan
b. Memilih tempat dan waktu yang tepat untuk mengemukakan ide pengembangan
usahanya kepada para karyawannya
c. Mengemukakan ide pengembangan usaha setahap demi setahap kepada para karyawan
di dalam perusahaan
Selanjutnya agar wirausaha lebih memahaminya, dibawah ini dimut langkah-
langkah cara pengembangan ide dan peluang usaha demi memperkecil resiko usaha.
a. Langkah pertama tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha tersebut.
b. Langkah kedua tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha tersebut.
c. Langkah ketiga upayakan agar setiap karyawan di dalam perusahaan memahami
pengembangan ide usaha tersebut.
d. Langkah keempat coba buat dan laksanakan sitem pencatatan prestasi pengembangan
ide usaha tersebut.
e. Langkah kelima berikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi pengembangan
ide usaha menjadi obsesi.
f. Langkah keenam upayakan agar para karyawan perusahaan, memahami perannya dan
berikan kesempatan untuk terlibat dalam pengembangan ide usaha dalam peningkatan
prestasi perusahaan.
Sukses usaha atau bisnis wirausaha sebenarnya tergantung pada pemanfaatan
peluang usaha, sumberdaya uang, pengembangan ide, para pelanggan, dan waktu yang
digunakannya. Begitu juga di dalam proses manajemen usaha yang wirausaha jalankan
didalam pengembangan ide usahanya, meliputi :
a. Strategi usahanya
b. Pengelolaan orang dan pemanfaatan peluang usahanya
Untuk mengembangkan ide usaha, diperlukan adanya fakta, data, dan angka.
Fakta, data, dan angka untuk strategi usaha, akan memungkinkan wirausaha untuk
mengambil keputusan mengenai pengembangan ide dan pemanfaatan peluang usahanya
dalam rangka memperkecil resiko usahanya, antara lain adanya :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 96
a. Pengembangan usaha
b. Penambahan pengembangan produk atau jasa
c. Perluasan dan peningkatan saluran penjualan
d. Perluasan dan penambahan pabrik
e. Peningkatan manfaat produk atau jasa dan modelnya diminati konsumen.
D. Menggali Peluang Usaha
Cara mengidentifikasi peluang usaha dan bisnis yang ada dapat dicari dengan
bekerja keras, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri. Peluang usaha akan
membuahkan hasil yang memuaskan apabila digali dengan baik. Untuk menggali kreatif
diantaranya :
1) Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan
2) Harus menerima gagasan-gagasan baru dalam dunia usaha dan bisnis
3) Harus bertanya kepada diri sendiri
4) Harus mendengarkan saran-saran orang lain
5) Harus mempunyai etos kerja yang tinggi
6) Pandai berkomunikasi
E. Mengidentifikasi Peluang Usaha
Seorang wirausaha yang kreatif, sebelum memulai jenis usaha, akan mengetahui dan
mempelajari jenis-jenis usaha yang akan diketahui. Dengan begitu akan diperoleh
gambaran, sehingga akan menjamin proses pencapaian tujuan.
Mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan menyimak bidang hasil
usaha pokok yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia, keuangan,
sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengembangan usaha.
Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :
1) Belajar ilmu menejemen usaha
2) Meminta jasa konsultasi manejemen
3) Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha
Dengan tersedianya informasi ekstern dan informasi intern, maka wirausahawan
dapat mengetahui :
1) Di mana ada peluang ( opportunity )
2) Apa saja yang mengancam usaha ( threat )
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 97
3) Adakah kelemahan yang dapat mendukung usaha untuk mencapai sasaran
4) Apakah kelemahan ( weakness ) yang membatasi atau menghambat kemampuan
mencapai sasaran
F. Pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif
a. Mengembangkan kreatifitas dalam usaha
Kreatifitas adalah kemampuansebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Kemampuan dan bakat wirausahawan adalah merupakan dasar, serta
ditambah ilmu pengetahuan di dalam mengembangkan kretifitasnya.
b. Mengembangkan inovatif dalam usaha
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya
produk/jasa ke arah yang lebih baik produktif.
Tugas
Cobalah amati peluang usaha yang ada dilingkungan anda !
Evaluasi
1. Sebutkan 3 (tiga) cara mengidentifikasi peluanng usaha atau bisnis !
2. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan keberhasilan usaha !
3. Sebutkanlah kegagalan-kegagalan dalam usaha !
4. Bagaimana cara wirausaha mengembangkan ide dan peluang usahanya dalam hal
produk?
5. Bagaimana cara wirausaha mengatasi resiko dalam pengembangan ide dan peluang
usahanya ?
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 98
BAB XII. MENGANALISIS ASPEK-ASPEK PERENCANAAN USAHA
Standar kompetensi : Merencanakan usaha kecil/mikro
Kompetensi dasar : 3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan organisasi usaha
2. Mengidentifikasi bentuk dan gagasan operasi produksi
3. Menyusun surat izin usaha
4. Pencatatan transaksi keuangan
A. ORGANISASI USAHA
1. Pengertian Organisasi Usaha
Organisasi usaha sederhana adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya
berskala kecil, dilakukan oleh masyarakat dengan modal relatif kecil dan dikelola dengan
manajemen yang sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis baik perdagangan barang
dan jasa maupun industri.
Peranan organisasi penting dalam kegiatan perekonomian karena ikut memberikan
sumbangan berupa upaya memproduksi atau mendekatkan barang dan jasa kepada
masyarakat. Oleh karena itu pemerintahan merasa perlu untuk meningkatkan peranan
usaha kecil meliputi :
a. Pembentukan dan peningkatan produk nasional.
b. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
c. Peningkatan ekspor.
d. Produk barang dan jasa daerah.
e. Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
2. Tujuan dan Sasaran Usaha
Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
perusahaan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pendapatan
target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.
Adapun penetapan tujuan perusahaan adalah :
a. Untuk mencapai keberhasilan usaha
b. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan lain
c. Untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
d. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerjasama.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 99
e. Menjamin adanya fokus dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan.
Oleh karena itu wirausahawan harus dapat memudahkan tujuan utama
perusahaannya menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran.
Penentuan sasaran anda strategi yang dilakukan wirausahawan selalu memperhatikan
kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan atau secara konvensional didahului
adanya analisis SWOT. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha,
sebaiknya perusahaan memiliki hal-hal sebagai berikut:
a. Kesempatan menghasilkan laba
b. Kedudukan pasar
c. Sumber daya manusia
d. Pengembangan usaha
e. Sumber daya keuangan
f. Sarana kerja
g. Tanggung jawab sosial.
3. Bentuk-bentuk badan usaha
Dalam memilih bentuk badan usaha harus mempertimbangkan antara lain :
Jenis usaha apa yang akan dipilih, berapa modal yang tersedia, bagaimana rencana
pertambahan modal, bagaimana cara pembagian laba, bagaimana penentuan tanggung
jawab perusahaan dan berapa jangka waktu berdirinya perusahaan.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan,
sedangkan perusahaan adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Badan usaha mempunyai fungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi
perusahaan, sementara perusahaan merupakan alat bagi badan usaha dalam mencari
keuntungan
a. Badan usaha menurut lapangan usahanya :
1) Badan usaha agraris
2) Badan usaha ekstraktif
3) Badan usaha industri
4) Badan udaha perdagangan
5) Badan usaha jasa
b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya :
1) Badan usaha milik negara, yaitu
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 100
a) Perusahaan jawabatan (Perjan)
b) Perusahaan umum (perum)
c) Perusahaan perseroan (Persero)
2) Badan usaha swasta, dibedakan
a) Swasta asing
b) Swasta nasional
3) Badan usaha milik campuran (swasta dan negara)
a. Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga kerja dan mesin :
1) Badan usaha padat modal
2) Badan usaha padat karya
b. Badan usaha berdasarkan bentuk hukumnya.
1) Perusahaan Perorangan
Bentuk usaha ini paling sederhana dan paling mudah mengorganisasikannya, dan
pemiliknya hanya satu orang. Pengelolaannya dipegang pemilik sendiri, dan keuntungan
atau kerugiannya ditanggung sendiri pula. Orang lain boleh saja mengikut sertakan
hartanya dengan mendapatkan imbalan tetap atau laba tertentu sesuai dengan perjanjian,
tetapi pengelolaannya tetap di tangan pemilik.
Di samping itu, pemiliknya juga bebas untuk mendirikan atau menutup usahanya.
Biasanya usaha semacam ini akan berhenti segera, setelah pemilik meninggal dunia.
Perusahaan perorangan dapat dimintakan izin secara resmi dengan membayar biaya
perizinan. Dengan demikian perusahaan akan mendapat hak-hak keringanan pajak yang
berbeda dengan pajak pendapatan atau pajak kekayaan pribadi.
Unsur kebaikan perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:
a. Cara mendirikan mudah dan mudah, organisasinya sangat sederhana dan luwes,
rahasia perusahaan terjamin, dan pajaknya ringan.
b. Putusan-putusan dapat segera diambil sesuai keadaan.
c. Seluruh keuntungan dapat dimiliki sendiri oleh pemilik.
Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :
a. Sulit mendapatkan pinjaman untuk menambah modal dan perluasan usaha,
terutama jika jumlahnya besar.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 101
b. Tidak ada batas antar amilik pribadi dengan milik perusahaan sehingga jika utang
perusahaan tidak dapat dipenuhi, maka kekayaan pribadi ikut menjadi
tanggungan. Sebaliknya, kekayaan perusahaan ikut menjadi tanggungan utang-
utang pribadi.
2) Perusahaan Firma
Bila dua orang atau lebih bersedia mengumpulkan kekayaannya (uang, tenaga,
sarana, keahlian, dll) dan ingin melakukan usaha yang disepakati, maka mereka dapat
membentuk firma. Setiap anggota firma dapat melakukan sendiri usahanya. Atas nama
firma dan semua keuntungan maupun kerugian menjadi tanggungan semua anggota
firma.
Untuk mendirikan firma biasanya harus membuat buku akta autentik, yaitu surat
yang dibuat dimuka pejabat umum yang berwenang atau oleh pejabat umum yang
berwenang misalnya notaris. Kemudian akta itu didaftarkan ke Panitera Pengadilan
negeri dan dimuat dalam Berita Negara. Dalam akta pendiriannya yang juga merupakan
Anggaran Dasar (AD)nya biasanya dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak, maka
pembagian laba dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.
Unsur kebaikan bentuk usaha firma adalah sebagai berikut :
a. Lebih mudah mendapatkan pinjaman modal tanaman karena semua kekayaan
pribadi seluruh anggota dijadikan tanggungan.
b. Anggota-anggotanya biasanya lebih saling mengenal dan mempercayai.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada batas antara harta pribadi dengan harta firma.
b. Kesalahan salah seorang anggota menjadi tanggungjawab seluruh anggota firma.
c. Jika terjadi perselisihan akan menyulitkan dan sering berakhir dengan pembubaran
firma.
3) Perusahaan Komanditer (CV)
Comandditaire Vennootschap (CV) adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua
orang atau lebih. Dalam CV ada dua anggota yaitu :
a) Anggota aktif
Adalah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta pribadinya.
b) Anggota pasif
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 102
Adalah anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi tidak melibatkan harta
pribadinya hingga tidak berhak mencampuri mengelolaan perusahaan.
Untuk mendirikan CV, diharuskan membuat suatu akta resmi di muka pejabat
negara (akta notaris). Dalam akta ini dicantumkan nama-nama anggota aktif dan nama-
nama anggota pasifnya.
Unsur kebaikan CV adalah sebagai berikut :
a. Tambahan modal agak mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi anggota
aktif dapat dijadikan tanggungan.
b. Kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa melibatkan seluruh
kekayaan pribadinya, yaitu menjadi anggota pasif.
Unsur kelemahan bentuk usaha ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi anggita pasif tidak diperbolehkan mencampuri kebijaksanaan perusahaan dan
pengelolaannya.
b. Bagi anggota aktif harta pribadinya ikut menjadi tanggungan atas utang-utang
perusahaan.
c. Ada kemungkinan terjadinya ketidak jujuran anggota aktif terhadap anggota pasif.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan bentuk usaha yang anggotanya terdiri atas dua orang atau lebih dan
secara formal diatur undang-undang, ruang lingkup dan kegiatannya telah ditentukan
dalam piagam yang diresmikan dalam Lembaran Negara. Untuk mendirikannya
dibutuhkan akta notaris dan izin dari Mentri Kehakiman setelah diterima, diumumkan
dalam berita negara. Untuk pajaknya ada perhitungan tersendiri yang akan dibicarakan
dalam bab berakhir.
Unsur kebaikan PT adalah sebagai berikut :
a. Para pemegang saham tidak ikut menanggung utang-utang dagang dan pajak, jika
perusahaan jatuh. Kerugiannya hanya terbatas pada apa yang telah ditanam dalam
perusahaan.
b. Saham dapat diperjualbelikan.
c. Peluang untuk mendapatkan pinjaman tambahan modal lebih besar dan
kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
d. Tambahan modal dapat juga diperoleh dengan menjual saham yang masih berada
di tangan perusahaan kepada umum.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 103
Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :
a. Prosedur pendiriannya cukup rumit dan memerlukan biaya cukup tinggi, bahkan
harus membayar pajak lebih dulu.
b. Pemegang saham kurang memperhatikan perusahaan.
c. Harus diadakan pertemuan-pertemuan untuk menyusun Anggaran Rumah Tangga
(ART), Anggran Dasar (AD), garis-garis kebijaksanaan dan lain-lain.
d. Jika operasi usaha (PT) akan pindah atau diperluas ke bidang operasi yang tidak
tercantum dalam akta, maka harus dimintakan izin pejabat hukum negara.
5) Perkumpulan Koperasi
Koperasi bukanlah perkumpulan modal tetapi perkumpulan orang-orang yang
bertujuan untuk memajukan kepentingan material anggotanya. Ada tiga bentuk koperasi,
yaitu koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produktif.
Untuk mendirikan koperasi, harus dibuat akta yang berisi AD koperasi, kemudian
disahkan pejabat koperasi atas kuasa Menteri Koperasi. Selanjutnya akta didaftarkan di
kantor pejabat koperasi, dan tanggal pendaftaran adalah tanggal resmi berdirinya.
Berdasarkan koperasi ini oleh pejabat koperasi diumumkan dalam berita negara.
Salah satu keuntungan penting dalam koperasi adalah adanya fasilitas-fasilitas tertentu
dari pemerintah, seperti misalnya bebas dari beberapa macam pajak dan sebagainya.
Sedangkan kelemahannya yaitu jalannya koperasi lebih bergantung pada kejujuran dan
kreatifitas pengurusnya, dan keanggotaan-anggotanya tidak dapat diperjual belikan.
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab
maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut :
1) Organisasi garis/lini
Organisasi ini diciptakan oleh HENRY FAYOL. Pada struktur organisasi ini,
wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan, pertanggung jawaban
dari bawahan secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah.
Organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang kecil, jumlah karyawannya
sedikit, spedialisasi kerja masih sederhana.
Ciri-ciri :
(1) kesatuan perintah terjamin,
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 104
(2) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan,
(3) organisasi tergantung pada satu pimpinan Strukturorganisasi fungsional
2) Struktur Organisasi
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor. Struktur ini berawal
dari konsep adanya beberapa pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan
setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai
pengawas lebih dari satu orang atasan yang berbeda-beda.
Ciri-ciri struktur organisasi fungsional :
(1) Tidak menjamin adanya kesatuan perintah,
(2) Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spedialisasi,
(3) Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang
sama.
3) Struktur organisasi garis dan staf
Struktur organisasi ini merugikan struktur organisasi gabungan yang
dikembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya. digunakan oleh
organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang usaha yang beraneka ragam dan jumlah
bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan
memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas
memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4) Struktur organisasi fungsional dan staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur
organisasi. Dengan memakai sistem gabungan ini dimungkinkan memilih. Yang
menguntungkan dipakai yang merugikan ditinggalkan.
Struktur organisasi dibuat dengan maksud :
1. Memperlihatkan pola hubungan antar anggota organisasi dan sarana yang dimiliki,
2. Agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan,
tanggung jawab.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 105
B. PRODUKSI
1. Pengertian
a. Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah
baru (faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat).
b. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa.
c. Produsen adalah orang, badan atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk.
d. Produktifitas adalah suatu perbandingan dari kegiatan yang seharusnya.
2. Seluk Beluk Proses Produksi
Proses produksi adalah rangkaian kegiatan pembentukan, mengubah dan
menciptakan untuk meningkatkan nilai suatu barang. Proses produksi merupakan
kegiatan yang dominan dilakukan oleh perusahaan industri. Proses ini diawali dengan
penyediaan bahan baku. Bahan baku yang telah dipersiapkan, kemudian diolah dengan
menggunakan tenaga manusia serta mesin dan ditambah bahan-bahan pembantu.
Kegiatan ini berlanjut sampai akhirnya terbentuk barang jadi yang siap dipasarkan.
Dalam melakukan proses produksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara
lain sebagai berikut :
a. Sifat proses produksi
1) Proses produksi yang terputus-putus :
Proses produksi yang dilakukan atas dasar jumlah pesanan yang diterima oleh
perusahaan. Di sini proses produksi tidak dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan
dan jumlah produk yang dibuat perusahaan, biasanya sedikit tergantung pada pesanan
yang masuk ke perusahaan.
2) Proses produksi yang terus-menerus
Proses produksi yang dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan dan bukan
berdasarkan jumlah pesanan yang masuk. Proses produksi yang terus-menerus dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga jumlah produk yang dibuat pada umumnya
banyak.
b. Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi :
Untuk menentukan jenis dan mutu produk, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
1) Produk termasuk produk tahan lama atau tidak,
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 106
2) Bagaimana mutu produk,
3) Bagaimana sifat permintaan konsumen terhadap produk yang akan dibuat,
4) Produk yang akan diproduksi termasuk consumers goods atau produciens
goods.
c. Jenis produk (baru atau lama)
Seorang wirausahawan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan jenis produk.
yang disertai pencertian tentang:
1. lokasi, apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber bahan baku atau dekat
dengan pasar.
2. Berapa jumlah produk yang akan diproduksi,
3. Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang
masa.
d. Pengendalian proses produksi
Pengendalian proses produksi menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan
dan pengawasan proses produksi di dalam perusahaan.
Wirausahawan harus menetapkan produk apa dan berapa jumlah yang akan
diproduksi pada suatu periode yang akan datang, bagaimana penyelesaian proses
produksi, kapan proses produksi akan dimulai dan kapan akan selesai. Untuk kelancaran
proses produksi. hendaknya semua itu direncanakan, dikoordinir dan dikendalikan
dengan baik oleh wirausahawan. Adapun tahapan-tahapan yang perlu dipertimbangkan
adalah sebagai berikut :
1) Routing
Menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi, dari bahan mentah
sampai menjadi akhir, termasuk di dalamnya mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan.
2) Schedulling
Menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi yang disinergikan
sebagai suatu kesatuan. Dari schedulling akan diketahui penggunaan waktu pada setiap
pemrosesan produksi.
3) Dispatching
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 107
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk melaksanakan
operasi proses produksi yang sudah direncanakan dalam routing dan sehedulling.
4) Follow up
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan
mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.
3. Jenis dan Kualitas Produk/Jasa
a. Jenis produk/Jasa
Pada umumnya, setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan bermacam-
macam jenis produk, sehingga setiap perusahaan sebelum memulai usahanya sudah
mengambil keputusan berkaitan dengan penentuan macam dan jenis produk apa saja
yang akan diproduksi.
Pertimbangan perusahaan sebelum menentukan produk yang dihasilkan itu dikarenakan
meningkatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen. Suatu jenis produk
tertentu biasanya mempunyai ciri-ciri spesifik ukuran, harga, dan atribut lainnya.
Penentuan macam dan jenis produk yang akan diproduksi didasarkan atas pertimbangan
pengaruh adanya kombinasi produk terhadap keuntungan, penguasaan pasar, posisi
pasar, selera, dan keinginan konsumen terhadap jenis produk. Tanpa melihat itu, bisa
dipastikan produk kita menjadi produk yang tersisih di pasar.
Demikian juga bagi perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa.
Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan yang didapat dari jasa yang diberikan,
selera dan keinginan, serta permintaan konsumen terhadap jasa yang kita tawarkan.
Untuk itu, perusahaan penghasil produk jasa harus selalu berusaha melakukan inovasi
terhadap jenis jasa yang benar-benar dibutuhkan konsumen.
1) Jenis produk, berupa barang dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Jenis produk barang yang diperdagangkan
b) Barang-barang consumers goods.
c) Barang-barang industri goods.
2) Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya terdiri atas berikut ini :
a) Shopping goods
Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis,
contohnya TV, jam tangan, kulkas, permata, dan sebagainya.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 108
b) Conviniencegoods
Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di
toko/warung terdekat, contohnya es krim, rokok, sabun, gula, permen, dan sebagainya.
c) Specialitygoods
Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di
toko/tempat tertentu, contohnya mobil mewah, jam tangan mewah, permata, dan
sebagainya.
d) Unsought goods
Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen, misalnya
ensilopedia.
3) Kualitas produk/jasa
Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya
sebagai pemenuh kebutuhan konsumen. Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan
kegunaan optimal dan keputusan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari
produk tersebut.
4. Merancang Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik penciptaan faedah
baru dari suatu produk. Seorang wirausahawan di dalam melaksanakan proses produksi
sebelumnya harus menentukan dengan jelas ciri-ciri, syarat-syarat dan faktor
perencanaan operasi produksi. Hal ini sangat penting agar proses produksi bisa berjalan
dengan lancar dan tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba pun berhasil.
a. Ciri-ciri perencanaan proses produksi
1. Perencanaan proses produksi harus mengarah pada kegiatan pada masa-masa
mendatang.
2. Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu.
3. Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin,
bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.
4. Perencanaan proses produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksi dengan
kegiatan bagian lain.
5. Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk,
kualitas produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 109
b. Syarat-syarat perencanaan proses produksi
Perencanaan proses produksi harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Perencanaan proses produksi harus sederhana, mudah dimengerti dan dapat
dilaksanakan. Perencanaan proses produksi harus memberikan analisis dan klasifikasi
kegiatan.
c. Persiapan perencanaan proses produksi
Adapun persiapan perencanaan operasi produksi meliputi hal-hal sebagai berikut
1) Prosedur persiapan
Sebelum wirausahawan menentukan produk apa yang akan dibuat, terlebih dahulu
wirausahawan perlu menimba gagasan dari para konsumen dan mengajak karyawan
untuk berpartisipasi memikirkan produk yang akan diproduksi.
2) Penyaringan gagasan
Setelah banyak menemukan gagasan yang bagus dari konsumen ditambah sumbangan
pikiran dari para karyawan, maka wirausahawan harus menyaring dan memilih gagasan
yang baik.
3) Analisis gagasan
Selanjutnya, wirausahawan mengadakan analisis terhadap gagasan proses produksi dari
berbagai macam usaha. Analisis gagasan itu dilakukan untuk mengetahui
a) potensi permintaan terhadap produk,
b) jumlah omset penjualan,
c) kemampuan produk yang mendatangkan laba.
4) Percobaan produk
Tahap selanjutnya adalah, wirausahawan mewujudkan gagasan ke dalam tindakan
kongkret, yaitu menciptakan produk sesuai gagasan. Produk itu harus bisa dipertanggung
jawabkan, baik secara teknis maupun komersial.
5) Uji coba produk
Produk yang telah dibuat, kemudian diteliti dan diuji mengenai kelemahan produk,
kesalahan dalam pembuatan (bila ada), cacat tidaknya dan bermanfaat tidaknya produk
yang dibuat. Setelah diuji, diharapkan produk benar-benar bisa dipertanggungjawabkan
kepada konsurnen.
6) Komersialisasi
Merupakan tahap memperkenalkan produk yang telah diproduksi kepada para konsumen.
Di dalam tahap ini, wirausahawan berusaha agar produknya benar-benar bisa diterima
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 110
oleh konsumen, diantaranya dengan cara melaksanakan pemberian merek produk,
membuat kemasan produk semenarik mungkin, menentukan harga sebijaksana mungkin,
melakukan promosi dan pendistribusian. Agar kegiatan proses produksi dapat
dilaksanakan dengan baik, maka dalam proeses produksi perlu dilakukan pengawasan
dan pengendalian.
5. PengelolaanPersediaan
Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang dagangan.
Untuk menjaga tingkat persediaan barang, dapat ditempuh oleh setiap perusahaan dengan
cara pengelolaan dan pengendalian persediaan sesuai dengan jumlah yang direncanakan.
Jadi, pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga
agar persediaan tetap stabil sesuai rencana.
Adapun tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :
a. untuk menjaga jangan sampai persediaan habis,
b. untuk menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen,
c. untuk menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang dagangan berlebihan.
Dalam melakukan pengelolaan persediaan barang dagangan, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :
a. sistem pencatatan yang paling tepat,
b. metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan,
c. menghitung persediaan barang dagangan,
d. menyusun laporan persediaan.
Mengenai sistem pencatatan, ada dua sistem yang bisa dikemukakan di sini.
a. Pencatatan secara terus-menerus (perpectual system)
Cara pencatatan yang dilakukan secara terus menerus. Dasar dari sistem ini adalah
mencatat semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti
pencatatan kas, yaitu masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan
untuk transaksi yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan
dalam buku pembantu (subsidiary ledger).
b. Pencatatan secara periodik (periodiec system)
Cara pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, misalnya
mingguan, bulanan atau semester.
Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 111
a. First-in, First-out (FIFO)
Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
b. Last-in, First-out (LIFO)
Barang yang paling akhir, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
c. Average Cost (AC)
Barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.
Dengan mengetahui dan memahami sistem pencatatan dan metode pencatatan,
akan dapat dihitung persediaan barang dagangan dengan tepat sehingga dapat mengatur
pengadaan persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang menguntungkan.
Setelah menghitung dan mencatat persediaan barang, selanjutnya perlu disusun
laporan persediaan barang dagangan. Penyusunan laporan persediaan perlu dibuat dalam
rangka pelaksanaan administrasi. Laporan persediaan barang dagangan dibuat secara
periodik. Data yang diperlukan untuk menyusun laporan ini diperoleh dari :
a. buku pembelian (tunai/kredit),
b. buku penjualan (tunai/kredit),
c. kartu persediaan gudang,
d. kartu persediaan di toko,
e. kartu retur pembelian, dan
f. kartu retur penjualan.
Buku pembelian, buku penjualan serta kartu retur pembelian dan penjualan
digunakan sebagai alat penguji kebenaran keluar masuk barang di gudang sesuai dengan
salinan surat kiriman barang, surat penerimaan, faktir penjualan, dan sebagainya.
Sedangkan kartu persediaan barang digudang dan di toko digunakan untuk melihat
kenyataan barang yang tersedia dan meneliti antara catatan di kartu persediaan dengan
jumlah barang sebenarnya secara fisik.
Setelah penyusunan laporan persediaan selesai, selanjutnya laporan tersebut disampaikan
ke bagian keuangan, yang kemudian akan dijadikan sebagai data untuk menyusun
laporan keuangan, yaitu laporan rugi laba dan neraca.
Laporan persediaan harus akurat, karena penetapan nilai persediaan dagangan sangat
mempengaruhi keseimbangan antara biaya-biaya yang dikeluarka dengan pendapatan di
dalam satu periode. Ketidakakuratan dari suatu laporan persediaan memungkinkan
timbulnya kesalahan penetapan nilai persediaan akhir, yang kemudian mengakibatkan
kesalahan dalam penetapan laba kotor maupun laba bersih, sehingga akhirnya akan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 112
mengakihatkan terjadinya kesalahan dalam pelaporan aktiva/harta dan modal di dalam
neraca.
Oleh karena akhir suatu periode merupakan persediaan awal untuk periode berikunya,
maka jika persediaan akhir ditetapkan salah, akan mengakibatkan berlanjutnya kesalahan
yang tidak dapat dihindarkan.
6. MenghitungKebutuhan dan Persediaan Bahan Baku
a. Pengertian bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan
dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk. Bahan
baku merupakan dasar yang sangat penting bagi perusahaan. Bisa dibayangkan, jika
dalam perusahaan tidak tersedia bahan baku, bisa dipastikan kegiatan proses produksi
akan terhenti. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku terlalu banyak, bukan berarti akan
menguntungkan bagi perusahaan, sebab akan semakin menambah biaya-biaya persediaan
yang harus ditanggung perusahaan.
Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku, perusahaan perlu melakukan
pengendalian bahan baku, sehingga setiap saat perusahaan mengetahui berapa persediaan
bahan baku yang ada, berapa harus membeli bahan baku, dan berapa bahan baku yang
siap untuk diproses.
b. Penghitungan biaya bahan baku
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada dasarnya
adalah basil kuantitas dengan harga satuan bahan baku. Penentuan kuantitas bahan baku
bergantung pada sistem pencatatannya, sedangkan penentuan harga satuannya
bergantung pada metode penilaian persediaan yang digunakan.
Ada beberapa metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penghitungan harga
pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, yaitu seperti berikut ini.
1) Metode FIFO (first-in First-out)
Bahan baku yang masuk pertama dianggap bahan baku yang lebih dulu dipakai
dalam proses produksi.
Contoh : data mengenai bahan baku PT. Sinar Surya selama dua minggu pertama
bulan Mei 2004 adalah :
01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp. 1.000,00
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 113
09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp. 1.200,00
17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei
sebanyak 15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
7.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 8.400.000,00
15.000 kg : Rp. 16.400.000,00
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
yang harus dicatat sebesar Rp. 16.400.000,00
2) Metode LIFO (Last-in First-out)
Bahan baku yang terakhir masuk dianggap yang lebih dahulu dipakai dalam proses
produksi. Contoh :
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 :Rp. 14.400.000,00
3.000 kg @ Rp. 1.000.00 : Rp. 3.000.000,00
15.000 kg : Rp. 17.400.000,00
Dengan demikian, menurut metode LIFO, bahan baku yang harus dicatat sebesar
Rp. 17.400.000,00
3) Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)
Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi adalah hasil kuantitas bahan
baku yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan. Contoh :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 14.400.000.00
20.000 kg : Rp. 22.400.000,00
Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,00 : 20.000,00 = Rp. 1. 120,00
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000
x Rp 1.120,00 = Rp 16.800.000,00
Dengan demikian, bahan baku yang harus dicatat adalah Rp 16.800.000,00
c. Pencatatan bahan baku
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 114
Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dan
pemakaian bahan baku dalam proses produksi. Sistem pencatatan bahan baku
menggunakan cara-cara berikut ini.
1) Pencatatan sistem fisik (periodik)
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
dihitung dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok
persediaan bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan,
tidak ada pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi.
2) Pencatatan sistem perpectual
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dibeli dan harga pokok bahan
baku yang diproses dalam produksi dicatat dalam perkiraan persediaan bahan baku.
Harga pokok bahan baku yang diproses, dicatat debet perkiraan barangdalam proses dan
kredit pada perkiraan persediaan bahan baku. Dengan demikian, metode penilaian
persediaan diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang keluar (diproses).
D. ADMINISTRASI USAHA
Pengertian umum administrasi tidak berbeda (jauh) dengan pengertian organisasi
yaitu proses kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Namun secara sempit administrasi dilakukan untuk menunjang
tercapainya tujuan usaha yang dapat diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang
meliputi menghimpun informasi, mengolah informasi, memperbanyak dan
menggandakan data, mendistribusikan data, menyimpan/mengarsipkan data yang penting
dan memusnahkannya.
Lingkup Administrasi yang terkait dunia usaha yaitu proses dan
pengurusan/administrasi perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi,
pembuatan laporan, pengurusan pajak, penyusunan proposal usaha, perjanjian kerja
sama, penggajian dan administrasi personalia, administrasi produksi, pengajuan kredit
dan prmbiayaan, dsb.
1. Perizinan Usaha
Perizinan usaha adalah instrument untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan
menertibkan pengelolaan usaha. Berdasarkan SK Menteri Perdagangan Nomor
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 115
1458/KP/XII/1984 pada Tanggal 19 Desember 1984 tentang perizinan usaha yang
dijelaskan menjadi eman macam, yaitu :
1. Izin Prinsip
2. Izin Penggunaan Tanah
3. Izin Mendirikan Bangunan
4. Izin Gangguan
5. Izin Usaha Perdagangan
6. Wajib Daftar Perusahaan
Terdapat beberapa Aplikasi Perizinan Usaha yang dibutuhkan agar pengelolaan
usaha dapat dilaksanakan dengan tertib, persaingan sehat (fair), aman dan terawasi,
diantaranya sebagai berikut :
1. Akta Pendirian Usaha : berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan
notaris dan disertai saksi-saksi yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang diperlukan untuk menyelenggarakan usaha
ditempat yang memadai dan sesuai ketentuan Undang-Undang Gangguan. SITU
dikeluarkan oleh Pemerintah daerah Tingkat II (Kotamadya/Kabupaten). Secara ringkas
setiap perusahaan yang mengajukan SITU wajib mentaati syarat keamanan, kesehatan,
dan ketertiban dengan mengutamakan tenaga kerja dan penduduk disekitarnya serta
menjaga keindahan lingkungan dan mengadakan penghijauan.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau dapat juga disebut Nomor register Perusahaan
(NRP) yang wajib dimiliki setiap usaha perdagangan (pada khususnya). Pengusaha dapat
memperoleh NRP/TDP pada Kantor Wilayah Departemen Perdagangan setempat dengan
mengajukan Surat Permohonan sebelumnya. NRP/TDP wajib dipasang ditempat umum,
papan nama perusahaan dan dokumen-dokumen kegiatan usaha perusahaan yang
bersangkutan.
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang
ditunjuk (KanWil. Departemen Perdagangan setempat) kepada pengusaha untuk
melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada
pengusaha/perusahaan baik perorangan , firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dsb.
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak yang digunakan
dalam menyelenggarakan administrasi perpajakan. NPWP dapat diperoleh di Kentor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Wilayah DirJen Pajak (DPJ) setempat.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 116
6. Nomor Rekening Bank merupakan identitas nasabahyang digunakan dalam
pengurusan administrasi perbankan, transaksi melalui Bank, Pembiayaan, dsb. Unutk
mendapatkan Nomor Rekening Bank bagi Badan Usaha dibutuhkan Kartu Contoh Tanda
Tangan yang mencantumkan nama dan tanda tangan orang yang diberi kuasa untuk
menggunakan rekening perusahaan.
7. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha hidup atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih antara
perusahaan, pemerintah, dan penduduk setempat. Tujuan pembuatan AMDAL/ANDAL
yaitu demi terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan serta
terkendalinya ekosistem dan pemanfaatan SDA secara bijaksana.
2. Macam-macam Perizinan Usaha Industri dan Perdagangan.
a. Izin Prinsip
adalah suatu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk
perusahaan industri.
b. Izin Penggunaan Tanah
adalah Izin yang dikeluarkan oleh kantor Agraria, Pemda setempat, setelah izin tanah
dimiliki.
c. Izin mendirikan Bangunan ( IMB )
adalah izin yang dikeluarkan oleh Pemda setempat melalui dinas pengawasan
pembangunan kota dengan syarat bangunan yang didirikan harus disesuaikan dengan
gambar yang telah disahkan oleh kepala dinas.
d. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha )
adalah surat dikeluarkan dari Pemerintah daerah tingkat I dan II sepanjang ketentuan-
ketentuan undang-undang gangguan mewajibkannya.
e. SIUP ( Surat Izin Perdagangan )
adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa.
f. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )
adalah Setiap wajib pajak wajib mendaftarkan dirinya pada kantor pelayanan pajak
setempat dan akan diberikan nomor pokok wajib pajak.
g. NRP ( Nomor Register Perusahaan )
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 117
Disebut juga dengan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah nomor daftar
perusahaan yang wajib dicantumkan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum.
h. NRB ( Nomor Rekenig Bank )
i. AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )
adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak
lingkungan bagi berbagai usaha. Tujuan Amdal adalah terlaksananya pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya alam secara
bijaksana.
3. Prosedur Pengurusan Izin Usaha
Prosedur pengurusan SITU diantaranya :
1. Meminta izin warga sekitarnya
2. Izin dari tetangga yang diketahui RT dan RW diteruskan ke kelurahan dan
kecamatan untuk memperkuat tempat izin usaha.
3. Surat izin diurus ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh SITU.
4. Membayar biaya izin dan leges.
Dalam menjalankan perusahaan pengusaha/pemilik/pengurus yang bersangkutan wajib
menaati syarat-syarat sebagai berikut :
1. Keamanan
2. Kesehatan
3. Ketertiban
4. Syarat-syarat lain
4. Dokumen-dokumen Izin Usaha
a. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha )
Dokumen untuk pengurusan SITU :
1) Salinan kartu tanda penduduk ( KTP )
2) Pas foto 2 buah ukuran 3x4 cm
3) Salinan akta pendirian usaha dari notaries terutama bagi perusahaan yang
berbadan hukum seperti : CV, PT, Firma, BUMN, BUMD, Perseroan,
Koperasi, dll.
4) Surat lunas PBB
b. SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 118
Dokumen untuk pengurusan SIUP tergantung bentuk atau jenis perusahaan.
c. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )
Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP antara lain :
1) Fotocopy akta pendirian/akta perubahan yang terakhir
2) Fotocopy surat izin tempat usaha atau surat keterangan lainnya dari instansi
yang berwenang.
3) Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/Paspor Pengurus.
4) Fotocopy kartu NPWP kantor pusat ( yang berstatus cabang )
5) Surat kuasa ( bagi pengurus yang diwakili )
d. NRP (Nomor Register perusahaan )
1) Fotocopy KTP dari penanggung jawab.
2) Fotocopy Akta Pendirian dari Notaris
3) Fotocopy SITU atau surat keterangan lainnya dari instansi berwenang.
4) Fotocopy NPWP
e. NRB ( Nomor Rekening Bank )
1) Fotocopy KTP/SIM penanggung jawab/pemilik.
2) Kartu tanda setoran, contoh : tanda tangan pimpinan perusahaan dan
bendahara.
3) Lembar pemberitahuan setoran
f. AMDAL ( Analisis Dampak Lingkungan )
1) Fotocopy KTP Pengusaha perusahaan
2) Fotocopy Akta Pendirian perusahaan
3) Fotocopy SITU
4) Fotocopy NPWP
5) Fotocopy NRP
6) Fotocopy denah, gambar, lokasi perusahaan yang menimbulkan dampak.
E. PENCATATAN TRANSAKSI BARANG
Pembelian merupakan kegiatan usaha untuk memperoleh barang yang sesuai
dengan permintaan dan kebutuhan konsumen/pembeli/pelanggan.
Pembelian barang atas dasar persediaan, jumlahnya perlu diadakan secara cermat
untuk menjaga :
1. Jangan sampai biaya penyimpanan terlalu besar
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 119
2. kekurangan persediaan barang dagangan yang sesuai dengan kebutuhan
3. Jangan sampai persediaan barang di gudang jumlahnya terlalu banyak
Perusahaan melaksanakan persediaan barang dagangan adalah untuk menyediakan
kebutuhan dari pemuasan konsumen/pembeli/langganan terhadap barang dagangan.
Dalam hal ini banyak perusahaan melaksanakan kebijakan persediaan barang untuk
memuaskan para pelanggannya dan dapat digolongkan :
1. Persediaan barang untuk sekarang
2. Persediaan barang untuk masa yang akan datang
3. Persediaan barang secara spekulatif
Ada beberapa pertimbangan guna penetapan pembelian yang paling tepat, antara
lain :
1. Lekas tidaknya barang tersebut menjadi rusak
2. Cepat lambatnya perputaran barang
3. Sulit tidaknya memperoleh barang itu setiap waktu
4. Kecenderungan naik turunnya harga
5. Perbedaan harga menurut besar kecilnya jumlah pembelian
Pencatatan transaksi barang dagangan antara lain :
1. Pencatatan secara terus menerus
2. Pencatatan secara periodik
F. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN
Keuangan adalah salah satu kunci menejemen, disamping produksi, personalia dan
pemasaran. Adapun kunci utama keberhasilan dalam mengelolah keuangan adalah
melaksanakan pembukuan dan administrasi yang rapi dan tepat. Berdasarkan
pengalaman seorang wirausahawan yang mengelolah usaha atau bisnisnya terbukti
bahwa pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau menjadi salah
satu sebab utama gagalnya suatu usaha atau bisnis.
Oleh sebab itu di dalam mengelolah keuangan hal-hal dibawah ini perlu
diperhitungkan oleh seorang wirausahawan :
1. Membuat pembukuan yang teratur dan tertib.
2. Periksa keabsahan semua bukti pembayarannya.
3. Pisahkan harta pribadi dengan keuangan perusahaan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 120
4. Tentukan gaji tenaga kerja, termasuk milik sendiri
5. Buat anggaran untuk aspek-aspek keuangan dan bandingkan dengan
realisasinya
6. Gunakan jasa bank sebaik-baiknya.
Seorang pengelola usaha perlu mengadministrasikan keuangan perusahaannya,
diantaranya :
1. Menerima, menyiapkan uang serta melaksanakan administrasinya
2. Menyiapkan bukti-bukti yang lengkap tentang penerimaan dan pengeluaran
keuangan sesuai dengan peraturan
3. Menyusun laporan saldo kas
4. Meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan keuangan
5. Menata dan mengatur administrasi keuangan yang sesuai dengan prosedur
yang berlaku
6. menyimpan dan memelihara semua dokumen pembukuan secara teratur
7. Menyiapkan dan menata data-data keuangan berupa neraca dan perhitungan
rugi/laba, lengkap dengan penjelasan dan lampiran
Catatan-catatan dalam pengaturan administrasi keuangan perusahaan selalu
berhubungan dengan buku jurnal yang trediri dari :
1. Buku besar
2. Buku piutang
3. Buku utang
Selanjutnya dari buku besar disusun laporan keuangan yang biasanya terdiri atas :
1. Neraca
2. Laporan rugi/laba
3. Laporan perubahan modal/laporan laba yang ditahan
Tugas
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 121
buatlah surat permohonan izin tempat usaha
Evaluasi
1. jelaskan pengertian perizinan usaha?
2. sebutkan pertimbangan menetapkan pembelian barang!
3. sebutkan Pencatatan transaksi barang dagangan!
4. Jelaskan pengertian transaksi keuangan!
5. sebutkan petimbangan membuat administrasi keuangan!
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 122
BAB XIII. MENYUSUN PROFOSAL USAHA
Standar kompetensi : Merencanakan usaha kecil/mikro
Kompetensi dasar : 3.3 Menyususun profosal usaha
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:
1. Menyusun profosal usaha
2. Mengidentifikasi jenis-jenis usaha
3. Mengidentifikasi faktor penyusun profosal usaha
1. Proposal usaha
Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirusahawan yang
menggambarkan semua unsur relavan baik internal maupun eksternal mengenai usaha
atau proyek baru.
2. Jenis – jenis proposal :
Proposal dapat dibedakan menurut kepentingannya yaitu :
- Proposal untuk pesta
- Proposal unutk usaha jasa
- Proposal untuk usaha dagang
- Proposal untuk usaha industri
3. Faktor penyusunan proposal usaha :
- Tujuan yang realistis
-Fleksibilitas
-Batasan waktu
-Komitmen.
4. Manfaat pembuatan proposal usaha :
- Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata
- Membantu mengembangkan misi
- Alat komunikasi untuk memaparkan gagasan
- Membantu berfikir kritis dan obyektif
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 123
5. Petunjuk penyusunan proposal usaha :
- Menetapkan jenis usaha
- Menetapkan aspek produk
- Menetapkan aspek pemasaran
- Menetapkan aspek penyaluran produk
- Menetapkan aspek organisasi
- Menetapkan aspek yuridis
- Melaksanakan aspek administrasi
- Mengetahui aspek sumber keuangan
- Mempelajari aspek kebijaksanaan pemerintah daerah
- Mempelajari aspek amdal
6. Susunan Draft proposal usaha
Memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Halaman Depan, dicantumkan nama dan alamat perusahaan serta penanggung jawab
b. Daftar Isi
c. Rangkuman eksekutif, yaitu rangkuman isi keseluruhan proposal
d. Penjelasan perusahaan, berisi strategi perusahaan dan tim pengelola perusahaan.
e. Pemasaran, berisi pasar yang dituju, potensi pasar, strategi, dan tsrget konsumen.
f. Usaha meningkatkan pernodalan dijelaskan tentang teknik promosi dan tenaga
penjualan.
g.Permodalan, dijelaskan rencana modal dan proyeksinya, neraca pendahuluan, aliran
kas dan pendapatan.
h.Apendiks, dilampirkan berbagai keterangan untuk melengkapi proposal usaha.
i. Presentasi proposal usaha
7. Langkah mempersiapkan presentasi proposal usaha antara lain :
a. Mengetahui keseluruhan kerangka proposal usaha
b. Menggunkan kata kunci
c. Melakukan penelitian presentasi
d. Mempelajari alat bantu yang akan digunakan dalam presentasi proposal usaha seperti
OHP dan LCD
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 124
e. Melakukan latihan presentasi proposal usaha secara keseluruhan termasuk dalam
penggunaan berbagai alat bantunya
f. Datang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan pada hari presentasi proposal
usaha.
8. Faktor penunjang isi proposal usaha :
a. Analisis situasi persaingan
b. Kebijaksanaan penetapan harga
c. Rencana periklanan
d. Penelitian desain dan segmen pengembangan
9. Rangkuman
Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirusahawan yang
menggambarkan semua unsur relavan baik internal maupun eksternal mengenai usaha
atau proyek baru.
Proposal dapat dibedakan menurut kepentingannya yaitu :
Proposal untuk pesta
Proposal unutk usaha jasa
Proposal untuk usaha dagang
Proposal untuk usaha industri
Faktor penyusunan proposal usaha :
- Tujuan yang realistis
-Fleksibilitas
-Batasan waktu
-Komitmen
Manfaat pembuatan proposal usaha :
- Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata
- Membantu mengembangkan misi
- Alat komunikasi untuk memaparkan gagasan
- Membantu berfikir kritis dan obyektif
DAFTAR PUSTAKA
Fuzi, Santoso, KEWIRAUSAHAAN MODUL A1-A3, Citra Pustaka Mandiri.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 125
Faisal, Afiff, TEKNIK PENJUALAN, Angkasa, Bandung, 1982.
Saparudin, dan Iskandar, LATIHAN KEGIATAN MEMULAI USAHA SENDIRI,
Direktorat PMK Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2003.
Les Giblin, SKILL WITH POPLE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Rheinal Kasali, CHANGE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
Suryana, KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis Kiata dan Proses Menuju Sukses,
Salemba Empat, Bandung, 2003
Tim Penyusun Modul Pembelajaran Kewirausahaan Tingkat I Kurikulum SMK Edisi
2004, Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2005
Zaenal Muhammad, MODUL KEWIRAUSAHAAN, Sekawan, Cipta Pustaka.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 126
Materi I : Mengidentifikasi Sikap Dan Perilaku Wirausaha
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
A. WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia,
kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil
langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon
wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang
berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena
bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan
kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa
depan bangsa dan negara.
1. Pengertian Kewirausahaan
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende
yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan
istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh
Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri
atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau
merdeka secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka
melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (entrepreneurship) adalah bentuk
usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen
pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan
komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai
berhasil. (Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York : The
Free Press, 1971).
Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme
(berpetualang), risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan,
yang berarti mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang
wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat
karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha
(entrepreneurs) seperti :
1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
2. Pekerjaan baru
3. Lingkungan kerja yang kreatif
4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)
2. Pengertian Kewirausahaan Secara Harfiah/Bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran
an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya.
Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 127
a. ZIMMERER
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
b. SAVARY
Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun
orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
c. ROBIN
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar
peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
d. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
menciptakan, menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar.
3. Pengertian Wirausaha
a. AHLI EKONOMI/EKONOM
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor
produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
b. PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk
memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan
dirinya, di luar kekuasaan orang lain.
c. BUSINESSMAN
Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok,
konsumen, atau seseorang yang diajak kerjasama.
d. GEDE PARMA
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan
bagi orang lain.
e. J.A. SCHUMPETER
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri
untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai
semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
4. Tujuan Kewirausahaan
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.
5. Sasaran Kewirausahaan
a. Instansi pemerintah
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 128
b. Pelaku ekonomi
c. Generasi muda
6. Asas Kewirausahaan
a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif
b. Kemampuan berkarya dengan mandiri
c. Menciptakan etika bisnis yang sehat
d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk
keberanian mengambil risiko
7. Manfaat Kewirausahaan
a. Mengurangi pengangguran
b. Sebagai generator pembangunan
c. Sebagai suri tauladan di masyarakat
d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.
8. Proses kewirausahaan
Keterangan
- Innovation/inovasi
Faktor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
a) Keinginan untuk berprestasi
b) Faktor pengalaman dalam berwirausaha
c) Keinginan dalam menanggung risiko
d) Sifat penasaran pribadi
e) Faktor pendidikan
- Triggering Event/pemicu
Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha
b) Keberanian menanggung risiko
c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri
d) PHK dan tidak ada pekerjaan lain
e) Faktor usia
- Implementation/pelaksanaan
Faktor personalia yang mendorong adalah:
a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha
b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha
c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam
berwirausaha
- Growth/pertumbuhan
Faktor organisasi yang mendorong adalah:
a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan
pelaksanaan operasional berjalan produktif
b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha
c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam
berwirausaha
d) Adanya produk yang dibanggakan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 129
B. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
1. Sikap wirausahawan
a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif
b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan
berani mengambil risiko.
2. Perilaku wirausahawan
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Pengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi pada masa depan
3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan
a. Ketrampilan dasar meliputi:
- Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
- Memiliki kepribadian unggul
- Pandai berinisiatif
- Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
b. Ketrampilan khusus meliputi :
- Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan
kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.
- Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik
tertentu dalam mengelola usahanya.
- Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya
dan sesama wirausahawan
C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari
wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.
Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
1. Kerja keras dan disiplin
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
4. kreatif dan Inovatif
5. Jujur
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Berpikir ke depan/prespektif
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat:
1. By Grave
a. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 130
b. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang
akan dilakukan.
c. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung
ditindaklanjuti.
d. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.
e. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.
f. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.
g. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci
h. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
i. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang
karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan.
j. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang –
orang kepercayaannya.
2. Fadel Muhammad
a. Kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap risiko
3. Drs Wasty Soemanto,M.pd
a. Memiliki moral yang tinggi
b. Sikap mental wiraswasta
c. Kepekaan terhadap arti lingkungan
d. Ketrampilan wiraswasta
4. Mc. Celland
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada risiko – risiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil
e. Rangsangan oleh umpan balik
f. Aktifitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap tentang uang
D. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA.
1. Keberhasilan Wirausaha
Dari sisi pengusaha meliputi :
a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
b. Disiplin dan berani :
- Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan
- Karena keyakinan dan fasilitas
c. Menguasi bidang usaha yang digeluti
d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 131
Dari sisi produk
a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas
produk, prestise, manfaat dsb.
b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public
2. Kegagalan Wirausaha :
a. Tidak ada perencanaan yang matang
b. Bakat yang tidak cocok
c. Kurang pengalaman
d. Tidak punya semangat berwirausaha
e. Kurang modal
f. Lemahnya pemasaran
g. Tdak punya etos kerja yang tinggi
h. Lokasi yang kurang strategis
E. PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
3. perilaku keluwesan bergaul
4. perilaku kerja keras
5. perilaku keyakinan diri
6. perilaku pengambilan risiko
7. perilaku swa kendali
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
1. Jangan mudah berpuas diri
2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
5. Membuat pelanggan setia
6. Tawakal pada Tuhan
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan
yaitu :
1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika
2. Bill Gates pendiri Microsoft office
3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )
4. Andrew Carnegie pendiri industri baja
5. Stave Jobs penemu Apple Computer
6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 132
Materi II : Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif
MENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. PERILAKU KERJA PRESTATIF
1. Pengertian perilaku kerja prestatif
Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju.
Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen
tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha
yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan
seorang wirausaha.
2. Sumber daya manusia yang prestatif
Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan
bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan
SDM yang siap kerja.
Ciri-ciri milinum ketiga adalah:
a. Persaingan bebas
b. Perubahan yang semakin cepat
c. Derasnya arus informasi antar Negara
B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA YANG BERPERILAKU KERJA
PRESTATIF
Ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan
demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji.
Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan
yang kuat dalam usahanya.
Menurut Stephen Covey dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi
potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self awareness atau sikap mawas diri.
2. Conscience atau mempertajam suara hati.
3. Independent Will atau pandangan independent untuk bakal bertindak.
4. Creative imagination atau berpikir mengarah ke depan untuk memecahkan
masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat.
Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :
1. Zimmerer
a. Komitme tinggi terhadap tugasnya
b. Bertanggung jawab
c. Yakin pada dirinya
d. kreatif dan fleksibel
e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g. Ingin memperoleh balikan dengan segera
h. Energik
i. Motivasi untuk lebih unggul
j. Berorientasi ke masa depan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 133
k. Mau belajar dari kegagalan
l. Mempunyai kemampuan memimpin
2. Murphy dan Peck
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
C. BENTUK-BENTUK KERJA PRESTATIF
1. Kerja Ikhlas
Bekerja dengan bersungguh-sungguh dan menghasilkan sesuatu yang baik
dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya: Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan
gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaan dengan tulus
semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang
untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja mawas terhadap emosional
Bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang
sedang melanda jiwanya. Contohnya: Seorang pemimpin perusahaan yang mempunyai
masalah pribadi dengan keluarga di rumahnya. Di tempat kerja ada bawahannya yang
membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka
pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan. Cara
pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja cerdas
Bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, serta mampu melihat peluang dan
dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya: Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan
teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung-menghitung, mampu menggunakan
bahasa global, pandai bernegosiasi/berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.
4. Kerja keras
Dalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai
sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang
dihadapi. Contohnya: Seorang penjual kayu bakar yang tinggal di pegunungan setiap hari
berangkat shubuh, meskipun cuaca masih gelap, kadang-kadang membawa obor
penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan hingga laku
kadang kala sampai siang baru laku.
5. Kerja tuntas
Dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal
sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 134
Contohnya: Seorang pengusaha warung makan dapat mengorganisasikan usahanya alat
yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai
mendapatkan hasil akhir yaitu laba.
D. MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Untuk memberikan motivasi, menanamkan, dan memupuk mental jiwa wirausaha
perlu sekali menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari di
dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penerapannya dapat berupa
aktivitas biasa dalam menjalankan hidup sehari-hari maupun berupa kegiatan bisnis.
1. Di Lingkungan Keluarga
Menerapkan kerja prestatif di lingkungan keluarga di antaranya dapat berupa :
a. Disiplin dalam menjalankan kewajiban, seperti ibadah, belajar dan membantu
orang tua, tidak menunda-nunda waktu.
b. Mengisi waktu luang untuk kegiatan yang produktif, kreatif dan inovatif.
c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan keluarga, dan dikerjakan
sebaik-baiknya.
2. Di Lingkungan Sekolah
Media untuk bisa digunakan menerapkan kerja prestatif di lingkungan sekolah
antara lain :
a. Kegiatan belajar mengajar di kelas.
b. Kegiatan intra sekolah (OSIS).
c. Unit-unit usaha yang ada di sekolah seperti halnya : koperasi siswa, pertokoan,
kantin, bank mini, sanggar busana.
3. Di Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat lebih luas dan kompleks sehingga kegiatan menerapkan
kerja prestatif akan lebih leluasa dan bukan simulatif, tetapi benar-benar praktek.
Media yang digunakan:
a. Organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, organisasi keolahragaan,
lembaga swadaya masyarakat, koperasi, dan lain-lain.
b. Dunia usaha dan industri misalnya, magang, bekerja paroh waktu dan sebagainya.
E. PEMBINAAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja
dan efisiensi bekerja. wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja
dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam
setiap tindakan hasilnya .
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri salah satunya
melalui latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha maupun karyawan.
Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan manfaat latihan yaitu :
D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk memperbaiki cara
bekerja.
D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan dan baik
J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja lebih baik.
F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan melaksanakan pekerjaan lebih baik.
Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 135
1. Menghargai cita-cita dan masa depan
2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif
3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja
4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan
5. Mengembangkan rasa kesetiakawan
6. Mengembangkan sikap yang positif
7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa
8. Mengembangkan daya kreativitas
9. Efisiens dan efektif dalam bekerja
Latihan dapat dilakukan dengan cara :
1. Apprentice Training
Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya
2. On the job training
Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan
Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu :
a. Pemanfaatan kegiatan-kegiatan wirausaha seperti menggunakan waktu, seleksi
tenaga kerja dan peralatan kerja.
b. Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti menyiapkan laporan keuangan
bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi dan memasarkan
barang dan jasa.
c. Pengendalian faktor-faktor eksternal wirausaha seperti kebijakan-kebijakan
pemerintah, iklim usaha dan kondisi ekonomi.
Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb:
1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu:
a. Keahliaan dalam bidang teknologi
Hal ini dapat menimbulkan :
1. Meningkatkan kesejahteraan
2. Menimbulkan masalah-masalah baru seperti:
- Masalah sosial seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah
tertentu
- Masalah konsumen baru
- Persaingan penguasaan tehnologi
b. Perkembangan perekonomian
Hal ini dapat menimbulkan :
- Persaingan bisnis
- Timbul bisnis baru
- Kebangkrutan
- Mencari pasar baru
- Produksi yang terus meningkat
2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu:
a. Keahlian pengendalian keuangan
b. Keahlian mengenai resiko persaingan
c. Keahlian mengurus usaha manajemen usaha
d. Keahlian menawarkan produk
e. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 136
Materi III : Merumuskan Solusi Masalah
MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH
A. MASALAH USAHA
1. Kemampuan Pemecahan Masalah (Solusi) Usaha
Salah satu tanggungjawab terpenting para wirausahawan adalah memecahkan
masalah secara ilmiah dalam bisnis. Para wirausahawan hendaknya dapat menganalisis
dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, menganalisis, menginterpretasi dan
menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah itu merupakan
kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau bisnis.
Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis,
sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang wirausaha sudah memiliki banyak
pengalaman di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah
ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang
wirausaha harus mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat
dilaksanakan. Seorang wirausaha harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai
sudut dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan
perusahaan mengurangi jumlah pilihan masalannya, di sini wirausaha harus
mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang
wirausaha di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan masalah yang
mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan,
sedangkan pemecahan masalah yang lainnya yang lainnya dapat dikesampingkan.
Di bawah ini dikemukakan kriteria jika seorang wirausaha ingin mengevaluasi
pemecahan masalah yang diusulkannya.
a. Apakah ada masalah yang tidak dapat diselesaikan?
b. Apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan dengan baik?
c. Apakah pemecahan masalah dapat didasarkan teori, logika dan pengalaman?
d. Apakah pemecahan masalah itu sudah logis?
e. Apakah persoalan tambahan yang timbul dari hasil pemecahan masalah dapat
diselesaikan dengan baik?
Adapun prosedur pemecahan masalah, dengan langkah langkahnya dilaksanakan
dengan menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
1. Kenalilah persoalannya secara umum;
2. Rumuskan persoalan dengan tepat dan benar;
3. Identifikasikan persoalan utama yang ingin dipecahkan secara terkait;
4. Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah.
5. Tentukan teori dan pendekatan pemecahan masalahnya
6. Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.
7. Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.
8. Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.
Langkah berpikir secara ilmiah dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang
sistematis, berorientasi pada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk
memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung
di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 137
a. Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri sendiri maupun
untuk orang lain.
b. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai
tujuan.
c. Menghimpun informasi relevan yang berhubungan dengan masalah yang
dipikirkan.
d. Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalah yang
dipikirkan.
e. Mengolah fakta-fakta dengan pola berpikir tertentu, baik secara induktif maupun
deduktif.
f. Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.
g. Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.
h. Menemukan dan meyakini gagasan.
i. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Ciri-Ciri Permasalahan Usaha
Seorang wirausaha harus kreatif terutama dalam mengambil dan menetapkan
permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh para wirausaha, hendaknya berupa
masalah-masalah actual dan menarik. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa
kemungkinan alternatif tindakan di antara beberapa alternatif pilihan dalam pemecahan
masalah. Pemecahan seperti itu merupakan salah satu penerapan teori Dewey tentang
berpikir reflektif. Menurut Dewey, seorang wirausaha yang berpikir reflektif itu
hendaknya:
a. Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan.
b. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan dan
kebingungan tersebut.
c. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha menemukan
cara pemecahan masalah, sehingga ketegangan atau kebimbangan dapat diatasi.
d. Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui
penataran.
e. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau bukti bukti
eksperimental yang valid dan menolak kesimpulan yang tidak didukung oleh data
yang valid.
Kondisi yang lebih luas dari seorang wirausaha diharuskan memperhatikan
perkembangan otonomi daerah di mana berada, sehingga jangkauan permasalahan lebih
luas (aspek makro) yang mempengaruhi penetapan masalah dan pemecahan masalah.
Seperti adanya perubahan kebijakan kebijakan Pemerintah, perubahan moneter dan
perubahan hubungan antar negara termasuk bencana-bencana alam yang mempengaruhi
kegiatan pembangunan nasional.
3. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Usaha
Anda harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa telah
menetapkan pemecahan-pemecahan yang tepat. Pemecahan masalah tidak selamanya
menempuh pola kerja pikir yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap wirausaha di
dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Berikut ini
dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:
a. Menyadari dan memutuskan masalah.
b. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 138
c. Mengumpulkan data-data.
d. Analisis data
e. Interpretasi dan verifikasi data.
f. Pengambilan keputusan.
g. Aplikasi kesimpulan.
B. SUMBER-SUMBER INFORMASI USAHA
1. Syarat Sumber-Sumber Informasi
Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang wirausaha sangat
membutuhkan sumber-sumber informasi bisnis yang lengkap dan akurat. Di samping
harus lengkap, sumber-sumber informasi itu juga harus dapat dipercaya. Apabila
sumber-sumber informasi itu datanya kurang lengkap, maka di dalam pengambilan
keputusan dan kesimpulan, serta saran-saran yang akan dikemukakan kemungkinan
kurang sempurna. Dalam dunia bisnis dan teknologi, informasi-informasi merupakan
landasan untuk mengamati bentuk dan usaha atau bisnis pada masa mendatang. Dr.
Alfred Osborne, Jr, Direktur Pusat Studi Kewirausahaan, di Universitas California,
menegaskan bahwa informasi dan kebutuhan untuk menggunakan sumber-sumber
informasi dapat menciptakan peluang bisnis yang amat banyak.
Macam-macam informasi yang diperlukan.
Pada era globalisasi, separuh dari pekerja-pekerja di bidang jasa, akan bergerak
dalam kegiatan mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, dan menjual informasi-
informasi bisnis. Adapun macam informasi yang diperlukan di antaranya sebagai berikut.
a. Informasi Kuantitatif
Informasi kuantitatif berisi masukan nilai yang dapat dihitung, seperti masalah
berat, jumlah, tekanan, dan sebagainya.
b. Informasi kualitatif
Informasi kualitatif berisi masukan nilai yang dapat dirasa, seperti perubahan
produk, mutu produk, kecepatan, dan sebagainya.
c. Informasi kontrol
Informasi kontrol, misalnya pemberian petunjuk: apakah suatu perubahan
variabel produk, model, atau desain, dapat berjalan normal atau tidak.
d. Informasi simbol
Informasi simbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis. Sumber-sumber
informasi yang dapat dipercaya adalah yang informasinya menyeluruh dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
Sumber-sumber informasi itu merupakan sumber yang dapat memberi keterangan
jumlah data dan fakta yang berhubungan dengan kebijakan produk dan pemasarannya.
Kebutuhan terhadap sumber-sumber informasi, sangat berkembang untuk menghasilkan
banyak informasi yang berhubungan dengan pemasaran produk. Kegiatan produk
memerlukan informasi tentang apa yang akan diproduksi, bagaimana sifat dan
persyaratannya, bagaimana mutunya, dan berapa jumlah produk yang harus diproduksi.
Sistem pemasaran harus dapat memberikan informasi serta menentukan bagaimana
kecenderungan pasar dan konsumen. Sebaliknya, sistem prosuksi akan memberikan
informasi kepada bagian pemasaran, tentang apa yang akan dilakukan untuk disampaikan
ke pasaran.
Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para wirausaha itu, harus lengkap,
tepat dan dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu, para wirausaha yang
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 139
memanfaatkan informasi harus dapat mengumpulkan, mengatur, mengolah,
menyampaikan, dan menggunakan informasi tersebut.
Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan pemecahan,
sehingga mengaktifkan pikiran dan kemauan, serta pemilihan beberapa alternatif
pemecahannya.
Tepat waktu, tepat mutu, dan tepat janji merupakan unsur-unsur utama
menciptakan keputusan dalam bisnis.
Peluang bisnis bukanlah suatu peluang jika tidak ada atau tidak sanggup
menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Persoalan-persoalan kunci dalam setiap organisasi adalah persoalan yang tidak
mempunyai pengalaman masa lampau sama sekali, tapi dapat dipergunakan
sebagai pedoman
2. Informasi Yang Diperlukan Dalam Keputusan
Informasi adalah keberhasilan pengambilan keputusan. Semakin rumit bisnis,
maka sistem informasi itu semakin diperlukan oleh seorang wirausaha. Kecepatan
memperoleh dan menerima akses informasi sangat dibutuhkan oleh para wirausaha.
Akan tetapi, bagaimana bentuk informasi yang dibutuhkan para wirausaha? Informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh para wirausaha adalah sebagai berikut.
a. Informasi atas orang, termasuk juga informasi pokok yang dituntut: gaji/upah dan
jaminan keselamatan kerja dan hidup.
b. Informasi atas keseluruhan investasi dan investasi per devisi: pandangan masa
depan bisnis, kekayaan/utang, keberlanjutan bisnis.
c. Informasi dalam operasi sehari-hari: penerimaan kas, pembayaran dalam usaha,
neraca rugi dan laba sebenarnya, struktur modal.
d. Fakta dan data untuk pendukung bisnis dan cara yang memungkinkan wirausaha
mengambil keputusan mengenai perluasan usaha: pesaing, konstruksi, pabrik,
produk, gudang, pemasaran, dan sebagainya.
Pencarian informasi memerlukan pengamatan yang cermat dan teliti terutama
berkaitan dengan hal-hal berikut.
a. Pesaing
b. Seluk-beluk pemasaran.
c. Seluk-beluk manajemen yang diperlukan.
d. Perkembangan Arsitektur dan sipil
e. Pengelolaan dan pengendalian keuangan
f. Pengalaman dan penelitian usaha.
g. Sumber dan data yang dapat dipercaya.
h. Manajemen survai pemetaan.
i. Perkembangan pariwisata
j. Perkembangan paket-paket wisata
k. Administrasi dan pembukuan.
l. Perawatan peralatan produksi.
m. Perkembangan teknologi
n. Akuntansi dan auditing.
o. Studi kelayakan.
p. Informasi harga, promosi, dan distribusi.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 140
Adapun urutan prioritas tindakan dalam mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut.
a. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha, tetapi tersedia.
b. Mencari informasi tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan wirausaha, tetapi tidak
tersedia.
c. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha, tetapi belum
tersedia.
d. Mencari informasi yang dibutuhkan, tetapi tak dikehendaki dan belum tersedia.
e. Mencari informasi yang dibutuhkan dan tersedia walaupun tak dikehendaki.
Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para wirausaha, antara lain meliputi
informasi mengenai konsumen, permintaan dan penawaran, pesaingan, advertensi,
produk saingan, pengembangan produk, desain, dan prilaku konsumen. Sumber-sumber
bisnis yang dikumpulkan dan diperlukan, persyaratannya yaitu.
a. Data-datanya yang dipercaya;
b. Data-datanya harus lengkap;
c. Data-datanya masih berlaku;
d. Data-datanya dapat dipergunakan.
Mencari dan mengumpulkan informasi relatif mudah apabila para wirausaha
cerdas, cekatan, terampil, berpengalaman, dan pandai berkomunikasi dan tidak mudah
putus asa serta cepat tidak puas diri. Kelancaran di dalam berkomunikasi ditentukan oleh
keterampilan pada ketepatan cara mengekspresikan diri. Kunci keberhasilan
berwirausaha, terletak dalam memperoleh dan mengelola informasi dan bukan terletak
pada banyaknya informasi. Keberhasilan wirausaha yang berhubungan dengan informasi
dalam bisnisnya, diantaranya:
a. Harapan masa depan bisnis
b. Sistem nilai para wirausaha
c. Pengalaman wirausaha dalam bisnis
d. Kekuatan dan kelemahan bisnis
e. Sikap dan perilaku konsumen
f. Daya beli konsumen
g. Motivasi konsumen
h. Realitas bisnis
i. Peluang bisnis
j. Hambatan dan rintangan bisnis
k. Pesaing
l. Pelayanan
m. Risiko kebutuhan konsumen
n. Perubahan selera konsumen
o. Kebijakan pemerintahan
3. Sumber-Sumber Informasi Yang Dibutuhkan wirausaha
Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan wirausaha dalam rangka menunjang
kebijakan bisnis adalah sebagai berikut.
a. Hasil penelitian pasar
b. Kondisi ekonomi (daya beli masyarakat)
c. Kedudukan perusahaan di pasar.
d. Kondisi Sumberdaya Manusia
e. Bagian keuangan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 141
f. Pembeli, konsumen, dan distributor.
g. Para pesaing.
h. Wilayah niaga.
i. Media massa.
j. Manager produksi, antara lain mengenai:
Bahan baku.
Tenaga kerja
Transfortasi
Kualitas produk.
Desain produk.
Model produk.
Jenis dan ukuran produk.
Warna dan merk produk.
Manfaat dan bungkus produk.
Harga produk.
k. Pemerintah dan peraturannya.
l. Hukum
Dengan perkataan lain, sumber-sumber informasi tersebut dapat dibagi menjadi 2
(dua) kelompok, sebagai berikut.
a. Sumber Informasi Data Primer
Sumber infomasi data primer, diantaranya hasil riset, konsumen sendiri,
pedagang perantara, para penjual sendiri.
b. Sumber informasi data sekunder
Sumber informasi data sekunder, diantaranya : hasil-hasil penelitian, Jurnal-
jurnal, perusahaan lain dalam kelompok sejenis, Pemerintah, perusahaan
pendukung, Biro Pusat Statistik, Asosiasi profesi, KADIN, Media Massa
(Majalah, Koran, Tabloid), Televisi
4. Manfaat Sumber-Sumber Informasi Usaha
Pemanfaatan teknologi informasi, akan mengarahkan perusahaan pada cara kerja
perusahaan, perluasan kompetisi, pemasaran, penjualan, distribusi, promosi, dan lain-
lainnya. Adanya teknologi informasi akan menyebabkan orang-orang dengan cepat
mengetahui berita dan dengancepat pula dapat mengirim berita. Pemakaian teknologi
informasi banyak menimbulkan perubahan pada berbagai segi kegiatan dalam
perusahaan. Oleh karena itu, dalam rangka memajukan dan membesarkan usaha atau
bisnis, peran teknologi informasi harus dioptimalkan penggunaannya.
Informasi semakin sedikit yang relevan. Orang-orang politik bilang “informasi
adalah kekuasaan”. Sementara orang-orang bisnis bilang “untuk mengetahui masa depan
bisnis. Untuk itu kuasailah dan cari sebanyak-banyaknya informasi. Keberhasilan
wirausaha dalam mengelola informasi, bukan terletak pada banyaknya informasi yang ia
miliki, melainkan pada relevansinya. Dengan adanya sumber-sumber informasi, maka
para wirausaha akan mengetahui bahwa informasi itu sangat penting untuk bahan
masukan bagi pengambilan suatu keputusan dalam bisnis. Zaman sekarang dikenal abad
informasi, yang mana kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan sumber
informasi merupakan aktiva yang terbesar. Orang-orang politik bilang: “Siapa yang
memiliki informasi paling banyak, dialah yang paling berkuasa”. Sementara orang-orang
bisnis mengatakan:”Untuk dapat mengelola bisnis dengan baik, pasarkan sesuatu untuk
masa depan; untuk mengetahui masa depan, kuasailah sebanyak-banyaknya informasi”
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 142
Dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi, para wirausaha akan
melaksanakan perubahan atau perbaikan hal-hal berikut.
a. Perluasan kompetisi bisnis.
b. Pembuatan produk
c. Pemasaran dan penjualan produk.
d. Ketenagakerjaan.
e. Cara mengelola bisnis.
f. Memilih produk.
Dari penjelasan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya
sumber-sumber informasi, maka para wirausaha akan dapat:
a. Memilih dan membuat produk dengan lebih cepat dan lebih murah.
b. Memilih dan membuat produk yang bermutu laku dijual, dan harga bersaing.
c. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.
d. Memilih dan membuat desain baru atau kombinasi.
e. Memilih dan membuat produk yang lebih baik dengan harga relative murah.
Sebelum memutuskan membuat suatu produk perlu mempertimbangkan banyak
faktor, salah satunya faktor pasar.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 143
Materi IV : Mengembangkan Semangat Wirausaha
MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA
A FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA
WIRAUSAHA
Semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Peluang usaha atau bisnisnya
2. Minat dalam usaha atau bisnisnya
3. Modalnya, apakah sudah tersedia
4. Relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara
lain faktor dukungan keluarga, famili, teman, pengalaman usaha, keadaan ekonomi,
keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, masih ada faktor
lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha, yaitu pertimbangan antara
pengalaman dengan spirit, energi, dan rasa optimis dalam keberhasilan usaha atau
bisnisnya.
Di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha, Murphy and Peck (1980:8)
mengembangkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir dalam berwirausaha.
Delapan anak tangga tersebut digunakan untuk mengembangkan semangat kerjanya dan
profesinya dengan syarat:
1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting thing done with and thought people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Mempunyai keyakinan (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability communicate)
Adapun letak keberhasilan di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha
ditentukan oleh:
1. Kemampuan merumuskan tujuan usaha
2. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha
3. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya
4. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif
5. Kecakapan dalam mengelola usaha
6. Kratifitas dan percaya diri
7. Pengalaman dan pendidikannya
B. INOVASI, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI
1. Pengertian Inovasi
Inovasi berasal dari bahas inggris yaitu innovation, yang artinya segala hal yang
baru atau pembaruan. Inovator adalah orang atau sesuatu yang mendatangkan hal-hal
yang baru. Wirausaha yang sukses dalam usahanya, selalu menggunakan inovasi dalam
pembuatan produknya atau pelayanannya yang unik, aneh, khusus dan baru, sehingga
tidak memandang usaha yang lain sebagai pesaing.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 144
Inovasi bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang
menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke arah yang lebih produktif. Adanya
inovasi dari wirausaha akan mendorong semangat kerja di dalam usahanya atau
bisnisnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong inovasi, yaitu adanya peluang usaha,
pengalaman, dan kreativitasnya.
Pada umumnya faktor-faktor inovasi yang dapat mempengaruhi semangat kerja
wirausaha di sini adalah:
a. Kesempatan untuk memperoleh keuntungan
b. Minat dan keinginan wirausaha sendiri untuk berwirausaha
c. Kesempatan untuk menjadi “BOS”
d. Kebebasan di dalam manajemen usaha.
Di dalam prosesnya, penerapan kemampuan di dalam berinovatif, menurut
Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif, yaitu:
a. Invensi (penemuan)
b. Ekstensi (pengembangan)
c. Duplikasi (penggandaan)
d. Sintesis.
2. Pengertian Kreativitas
Goman (1991) menjelaskan bahwa inovasi itu merupakan penerapan secara
praktis mengenai gagasan-gagasan yang kreatif. Inovasi tercipta karena adanya
kreativitas yang tinggi.Conny Setiawan (1984), menjelaskan bahwa kreativitas itu adalah
sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Dengan perkataan lain,
kreativitas itu adalah sebagai berikut:
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mebuat kombinasi-kombinasi baru atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, dan variabel yang sudah ada
sebelumnya
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah
ada sebelumnya..
Semangat etos kerja yang tinggi seorang wirausaha, terletak pada kreativitas dan
rasa percaya diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Menurut De Bono, pemikiran
kreativitas itu merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat
tertarik akan pekerjaannya. Dengan mengembangkan kreativitas, seorang wirausaha akan
mampu meningkatkan:
a. Keterampilannya
b. Semangat kerjanya
c. Mutu produk
d. Efisien kerjanya
e. Inisiatif kerjanya
f. Keuntungan usahanya.
3. Pengertian Motivasi
Di dalam semangat kerjanya, wirausaha dipengaruhi oleh adanya motivasi
dengan berbagai cara.. disinilah letaknya peran penting dari motivasi. Motivasi itu
sebenarnya apa? Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif
adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 145
dalam berwirausaha dan berkembang di dalam diri wirausaha disebut motivasi. Jadi
motivasi itu adalah sesuatu perangsang dan pendorong bagi wirausaha agar dapat
mengembangkan semangat kerjanya.
Dengan kata lain, motivasi merupakan pendorong semangat kerja dan segala daya
dengan hasil guna yang baik, serta meningkatkan rasa kepuasan di dalam bekerja.
Adapun yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk
membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang, kelompok, dan masyarakat
pada umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan
dapat mengembangkan semangat kerja wirausaha.
C. PRINSIP-PRINSIP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN
1. Pengertian Efektif dan Efisien
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat
apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas.
Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya
usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien
adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat
siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat.
a. Tepat; artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang
dicita-citakan tercapai
b. Cepat; artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai
dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan
c. Hemat; artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan
dalam bidang pekerjaan apa pun
d. Selamat; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud,
tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-
kemacetan.
Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan
menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan
perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut:
a. Masa inkubasi
b. Analisis sumber perencanaan
c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan
2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan
Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih
efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan
memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai
keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara
efektif dan efisien.
3. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien
Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja
efektif dan efisien, yakni sebagai berikut.
a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu,
tenaga kerja, dan peralatan kerja.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 146
b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap
rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi
anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa.
Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini :
a. Keahlian dan Keterampilan
1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan
a) Keahlian dalam bidang Teknologi
b) Perkembangan perekonomian
2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan
a) Tata buku atau akuntansi;
b) Mengetik;
c) Steno;
d) Bahasa Asing;
e) Pengetahuan asuransi;
f) Pengetahuan pajak;
g) Pengetahuan hukum;
h) Pengetahuan perbankan;
i) Teknik dan organisasi bisnis;
j) Impor dan ekspor dalam bisnis.
3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus
a) wirausahawan sebagai Manajer
b) wirausahawan sebagai uang
c) wirausahawan sebagai social engineer
d) wirausahawan sebagai vak
b. Menggunakan waktu
Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan
menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan.
Agar para wirausahawan dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, ada
beberapa pertanyaan yang harus djawabnya.
1) Sudahkan mengadakan pembagian waktu menurut semestinya?
2) Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan tepat waktu?
3) Digunakan untuk apa waktu-waktu yang akan datang?
4) Apakah telah menggunakan waktu yang ada?
5) Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia?
6) Berapa lama waktu digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat?
7) Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat?
c. Peranan tenaga
1) Tenaga kerja
Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan
yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian,
keterampilan, dan kecakapan.
2) Pembangkit tenaga (power)
Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesin-mesin
dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam
jumlah yang cukup besar, dapat digunakan dua macam cara:
a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN)
b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 147
d. Alat-alat produksi
Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi
dengan efektif dan efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna
secara wajar.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 148
Materi IV : Membangun Komitmen Bagi Dirinya dan Bagi Orang Lain
MEMBANGUN KOMITMEN BAGI DIRINYA DAN BAGI ORANG
LAIN
A. PENGERTIAN KOMITMEN
Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu
yang pendek kita juga akan menerima kerugian. Kemampuan berpikir dan kemampuan
bekerja keras hanya akan bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan komitmen tinggi
tepat waktu untuk menghasilkan sesuatu. Komitmen adalah konsisten terhadap tujuan
yang hendak dicapai.
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu.
Komitmen adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha
bisnisnya sampai berhasil. Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah
orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai
berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen tinggi selalu menggunakan sumber daya
secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah laku
perusahaan.
B. FAKTOR-FAKTOR KOMITMEN TINGGI
Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu
yang pendek itu juga kita akan menerima kerugian. Seorang wirausaha yang mempunyai
komitmen tinggi adalah orang yang mentaati dan memenuh janjinya untuk memajukan
usaha bisnisnya sampai berhasil. Menunjukkan komitmen tinggi, bukan semata-mata
membuat ide, melainkan terkait adanya factor-faktor pendudkung yang betul-betul
memanfaatkan komitmen tingg. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Konsisten, Tegas dan Fair
Seorang wirausaha yang memutuskan sebuah pendapat tentang sesuatu pada hari ini,
kemudian diubah lagi pada esokan harinya maka bisa dikatakan wirausaha tersebut tidak
konsisten. Misalnya seorang wirausahawan yang memperlakukan karyawannya dengan
cara tertentu, lalu berubah lagi pemikirannya dengan memperlakukan lain karyawannya
secara berbeda pada keesokan harinya. Berbeda dengan wirausaha yang memiliki
kharisma yaitu seorang wirausaha yang konsisten, tegas dan adil (fair).
2. Mercusuar
Seorang wirausaha dapat memberikan penerangan berkharismatik yang sangat baik dan
berguna. Seorang wirausahawan yang berkharisma bukan sekedar menerangi dari
kejauhan, tetapi mempraktekkan apa yang dibicarakan dan disampaikannya secara rajin.
3. Konsentrasi pada manusia
Jika seorang wirausaha yang usahanya berkonsentrasi pada manusia, maka dia akan lebih
berhasil dari pada mereka yang hanya berkonsentrasi pada tujuan dan hasil. Seorang
wirausaha yang mau memperhatikan kepada masalah, keinginan, dan perkembangan
karyawannya akan berhasil menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan dan
menggairahkan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 149
C. PENERAPAN KOMITMEN TINGGI
1. Menerapkan Prilaku Tepat Waktu
Dalam waktu yang sangat pendek kita akan menemukan kemungkinan-
kemungkinan untuk maju / mendapatkan suatu keberhasilan.
a. Tepat waktu adalah organisasi
Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita.
Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan kesempatan
yang relatif sangat pendek.
b. Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang akan
datang.
c. Tepat waktu adalah nilai uang
Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan sesuatu
tujuan yang dapat dinilai dengan uang.
d. Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang
maksimal.
Mereka yang dapat mengatur dan menggunakan waktu adalah mereka yang
berhasil dlam berwirausha. Apa yang dapat kita kerjakan semalam harus kita lakukan
sekarang dan jangan di tunggu sampi hari esok. Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat
ditabung, semakin sore sungguh semakin kehilangan waktu, uang dapat dicari dan
diperoleh kembali, tetapi waktu berlalu terus dan tidak dapat kembal lagi.
Penerapan perilaku tepat waktu dapat dilaksanakan di sekolah melalui hal-hal
sebagai berikut :
Menutup pintu gerbang sekolah saat kegiatan belajar dimulai.
Anak yang terlambat dapat mengikuti pelajaran dengan membawa surat dari guru
piket.
Guru piket mencatat dalam agenda untuk siswa yang terlambat dan dibuat
laporan setiap bulan.
Manfaat waktu senggang dengan hal-hal yang berguna.
Kebiasaan mempunyai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
2. Menerapkan Prilaku Tepat Janji
Modal utama bagi para siswa di sekolah, yaitu kalau berkata harus jujur dan
kalau berjanji dengan teman-teman harus di tepati, tepat janji merupakan sfat yang perlu
di miliki oleh setiap siswa di sekolah karena sifat ini akan mendapat rasa keperccayaan.
Cir-ciri kepribadian seorang siswa sebagai calon wira usaha yaitu :
a. Bermoral tinggi dalam menepati janji
b. Bersikap mental tinggi dalam menempati janji
c. Terampill di dalam belajar dalam berusaha.
Penerapan tepat janji, pada siswa di lingkungan sekolah sebagai berikut :
a. Para siswa di biasakan sehari-harinya untuk menggunakan tepat janji.
b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar.
c. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 150
3. Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan
Kinerja Lainnya
Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat
dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam
bentuk hasil kerja dapat diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga
yang berupa penampilan.
Tujuan wirausaha menampilkan produk yang baik untuk konsumen adalah
sebagai berikut :
a. Menciptakan produk yang sesuai dengan minat dan daya beli konsumen.
b. Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan disenangi
banyak konsumen.
c. Menciptakan produk sesuai dengan segmen pasar yang dituju.
d. Menciptakan produk yang mudah cara pemeliharaannya.
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap
pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini :
a. Ketabahan
Artinya tetap kuat hati di dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam
berusaha. Semua kesulitan dan gangguan kita kembalikan kepada kekuasaan
Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan juga.
Dalam kita hidup pasti akan mendapatkan cobaan, dimana cobaan itu berbeda-
beda antara orang satu dengan yang lainnya. Untuk mengatasi berbagai macam
cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian
bahwa kita harus sukses. Para wirausaha diharapkan memiliki ketekunan dan
keuletan dalam berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha
kerja keras, keyakinan, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan.
b. Keuletan
Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa. Cita-cita yang tinggi akan
menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan,
hambatan, cobaan, dan kendala yang dihadapi. Banyak di antara orang cepat
berputus asa, menyerah kalah karena melihat adanya tanda-tanda kegagalan.
Mereka yang tidak putus asa merupakan orang-orang yang ulet, tabah, tekun, dan
berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan untuk mencapai tujuan merupakan
sumber keberhasilan.
c. Disiplin
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan
melaksanakan disiplin berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup
dan kelancaran kegiatan belajar bekerja, dan berusaha.
Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental
yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit. Disiplin diri
sendiri memberikan kekuatan-kekuatan, yaitu :
1. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental,
2. Menguasai keadaan penghidupan
3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan, dan nasib buruk,
4. Membentuk pola berpikir logis,
5. Mengamankan dari perasaan takut,
6. Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 151
Konsep-konsep penerapan disiplin di lingkungan sekolah selalu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1) Peraturan-peraturan yang jelas dan tegas, serta sanksi-sanksi hukumnya.
2) Konsep disiplin yang diterapkan pihak sekolah harus masuk akal serta
dapat dipahami semua pihak.
3) Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus masuk akal
serta dapat dipahami semua pihak.
4) Konsep disiplin yang dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan
dan kesejahteraan bersama.
5) Konsep disiplin harus dapat memberikan motivasi belajar, bekerja,
berkarya dan berpartisipasi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya disiplin belajar,
bekerja, berkarya dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi yang
menyenangkan.
2. Menghargai usaha-usaha secara aktif dan produktif.
3. Suasana lingkungan sekolah yang menyenangkan.
4. Meningkatkan prestasi belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi.
5. Konsep disiplin dapat diterima semua pihak warga sekolah.
d. Kerja Sama
Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain. Pada
hakikatnya kekuatan manusia itu terletak pada kemampuan fisik atau kemampuan
pada jiwanya semata. Kekuatan manusia terletak dalam kemampuan untuk
bekerja sama dengan manusia lainnya.
D. PENTINGNYA KOMITMEN TINGGI BAGI SEORANG WIRAUSAHA
1. Pentingnya Komitmen Tinggi
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi di dalam usahanya,
diharapkan :
a. Pantang menyerah terhadap keadaan atau situasi apapun.
b. Memiliki semangat dan tahan uji dari sebab tantangan penderitaan, baik lahir
maupun batin.
c. Memiliki kesabaran dan ketabahan di dalam berusaha
d. Selalu bekerja, berjuang dan berkorban.
Seorang wirausaha yang berkomitmen tinggi akan memiliki kemerdekaan batin.
Kemerdekaan batin itu dtandai oleh adanya kesselarasan antara keinginan dan pandangan
dalam diri sendiri.
Seorang wirausaha yang berkomitmen tinggi di dalam berwira usaha setidak-
tidaknya harus memiliki tujuh kekuatan yang dapat membangun kepribadan, yaitu :
a. Keyakinan yang kuat untuk maju di dalam berwira usaha
b. Kemauan keras untuk maju di dalam berwira usaha
c. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif di dalam berwirausaha
d. Ketekunan dan keuletan di dalam berwirausaha
e. Kesabaran dan ketabahan di dalam berwirausaha
f. Ketahan fisik dan mental d dalam berwirausaha
g. Kejujuran dan tanggung jawab di dalam berwirausaha
Berikut ini ada beberapa komitmen tinggi yang harus di miliki seorang
wirausahawan, yaitu :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 152
a. Mengerti akan tujuan berwirausaha
b. Memiliki motivasi tnggi untuk mencapaii tujuan berwirausaha
c. Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya di dalam
berwrausaha
d. Bekerja dan berusaha dengan telti dan cermat di dalam berusaha.
e. Tidak suka menunda-nunda tugas dan pekerjaan di dalam berwirausaha.
f. Percaya kepada diri sendiri dalam menghadapi tugas dan pekerjaan di dalam
berwirausaha
g. Selalu rajin tekun, ulet dan tabah dalam berwirausaha
h. Mampu mendayagunakan waktu sebaik-baiknya dalam berwirausaha
Berdasarkan penjelasan materi diatas akhrinya dapat diambil kesimpulan
pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha, yaitu :
a. Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal
b. Dapat menggunakan sumber daya secara lebih efesien
c. Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaannya.
d. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha
e. Menngkatkan rasa kepercayaan dalam berwira usaha
f. Meningkatkan etos semangat kerja bagi peribadinya dalam berwira usaha
2. Menerapkan komitmen tinggi
Seorang wirausahawan apabila memliki skap positif dan komtmen tinggi
biasanya akan cepat maju didalam kegiatan usahanya. Sikap ini ialah sikap komitmen
tinggi yang dijalankan seorang wirausahawan. Seorang wirausahawan selan
memperhatikan hal-hal kecil yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam tim kerja
yang efektif, seorang wira usaha selain sadar sekecil apapun tugasnya memiliki
kontribusi yang berart bagi tercapainta suatu tujuan.
Orang yang percaya pada komitmennya sendiri, positif, optimis, dan melakukan
pekerjaan dengan keyakinannya akan memperoleh keberhasilan sesuai dengan
keinginannya. Melaksanakan komitmen tinggi dengan konsekwen dan konsisten berarti
menghindari upaya-upaya tertentu.
Komitmen tinggi yang di jalankan seorang wirausahawan harus diikuti oleh
employed an involvemen. Kurangnya mengikutsertakan baik secara individu, kelompok
maupun departemen atau bagian akan menmbulkan rasa kurang bertanggung jawab.
Komitmen tinggi yang diterapkan seorang wirausahawan harus di dukung oleh pihak-
pihak terkait di perusahaan yang bersangkutan. Pentingnya komitmen tinggi dengan
dukungan para karyawan perusahaan akan meningkatkan kesuksesan didalam
berwirausaha. Apa sebabnya ?. Sebabnya wirausaha tersebut dapat menerapkan dan
melaksanakan :
a. tepat janji dan tepat waktu didalam bekerja
b. konssten terhadap tujuan ddalam berwirausaha
c. displin, keuletan dan bekerjasama didalam bekerja
d. sur tauladan kepada dirnya dan kepada karyawannya.
Anda harus berada di tempat dan waktu yang tepat. Kalau tidak anda tidak akan
berhasil. Tanda orang maju, kaya dan berhasil yang umumnya orang lupa melihatnya,
yatu motvasi mereka, daya penggerak diri, semangat dan kebutuhan mereka untuk
mencapai tujuan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 153
3. Membuat komitmen yang tinggi terhadap peluang perusahaan.
Ini disebut perusahaan dan tingkah laku administrasi .sebaliknya perusahaan yang
mempunyai Action, Orientation akan membuat klaim lebih dahulu terhadap pelanggan
dan pegawai perusahaan ini disebut sebagai perusahaan yang memliki pola tingkah laku
kewira usahaan.
4. Membuat komitmen tinggi terhadap sumberdaya.
Stevenson menjelaskan para wira usaha akan berusaha membuat omitmen tingg
untuk mendapatkan hasil maksimal dengan sumberdaya minmal. Para pelaku ekonomi
menyediakan lebih banyak sumber daya sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah system
perencanaan yang lebih konserpatif.
Seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha-usahanya dengan gaya yang smart
(cerdas, pintar dan bijak) bukan bergaya sepert mandor a bekerja prestatf, efektif dan
efesien guna mencapai hasil usaha semaksimal mungkin. Pekerjaan pekerjaan besar
bukanlah yang dlakukan oleh tarkan otot atau keterampilan jasmani melainkan oleh
pengalaman, kekuatan watak dan keyakinan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 154
MATERI V: Mengambil Resiko Usaha
MENGAMBIL RESIKO USAHA
A. PENGERTIAN RISIKO
Pengambilan risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan
potensi sendiri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai
pengambilan risiko usaha karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya.
Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang
terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang.
Risiko adalah sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Pendapat lain
mengatakan bahwa risiko adalah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap
peluang usaha. Bentuk risiko usaha itu dapat berupa kerugian financial dan pengalaman
buruk. Dari risiko usaha ini seorang wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan cara
belajar lagi dengan cara-cara baru, gigih, ulet dan kerja keras agar dapat meraih
keberhasilan. Sedangkan karakteristik risiko itu sendiri adalah :
1. Risiko adalah sesuatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
2. Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali dapat diramalkan dengan
hasil yang sempurna. Pada umumnya terjadi penyimpangan, biarpun kecil. Risiko selalu
terjadi bila keputusan yang diambil menggunakan criteria peluang (decision under risk)
atau criteria ketidakpastian (decision under uncertainly). Pada umumnya untuk risiko
menghitung dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan
(variance). Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena
mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian
penting dalam mengubah ide menjadi karyawan.
Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dan wajar dalam merealisasi potensi
diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kesadaran
akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depan dan keinginan hidup
di masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar bahwa pertumbuhan usaha di
masa yang akan datang merupakan hasil keuntungan peluang usaha masa sekarang dan
dalam pengambilan risiko untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis. Jika dalam
berwirausaha tidak bersedia mengambil risiko, maka mereka tidak akan pernah dapat
mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat kewirausahaan.
B. MACAM-MACAM RISIKO
Bermacam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, yaitu
:
1. Risiko Teknis (Kerugian)
Risiko ini terjadi akibat kurang mampunya manajer atau wirausaha dalam mengambil
keputusan risiko yang sering terjadi berhubungan dengan :
a. Biaya produksi yang tinggi (inefisien).
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 155
b. Risiko karena adanya pemogokan karyawannya, akibat kesejahteraan kurang
diperhatikan.
c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
d. Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.
e. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.
f. Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta
harga jual tidak berubah.
g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun.
h. Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan, serta hal-hal
yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.
i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam
perusahaan.
Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?
Untuk mengantisipasi ini dapat ditempuh berbagai upaya, sebagai berikut :
a. Manajer atau wirausaha menambah tentang pengetahuan tentang
1. Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses
produksi yang dihasilkan. Diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan
biaya produksi (efisien).
2. Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu
yang tepat dari faktor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya modal.
3. Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai
tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang
ada pada organisasi. Untuk ini, setiap pemimpin dituntut membuat konsep kerja
yang baik (conceptual skill).
b. Membuat strategi yang terarah untuk masa depan
Strategi yang dimaksud meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi
sumber daya manusia, Strategi operasional, Strategi pemasaran dan Strategi penelitian
dan pengembangan.
Tujuan dari Strategi ini adalah :
1. untuk tetap memperoleh keuntungan,
2. hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang),
3. dan tetap bertahan (survive).
c. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi
Dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan
pengeluaran tetap. Contoh : asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja
2. Risiko Pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di
pasar. Produk telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang
diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang
berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung tikar. Risiko pasar yang lain adalah
persaingan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan, selalu diamati oleh
perusahaan lain (pesaing). Oleh karena itu para bisnis tidak boleh lengah terhadap
kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat yang fatal karena
tindakan para pesaing.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 156
Hal-hal yang merupakan risiko bagi para bisnis yang mengakibatkan barang tidak
laku dijual antara lain:
adanya perkembangan teknologi,
adanya tindakan atau peraturan baru dari yang berwajib,
adanya hubungan intern sehingga terjadi pencurian, kecelakaan dan kebakaran.
Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?
Upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko ini adalah sebagai berikut:
Mengadakan inovasi (product inovation), yaitu membuat desain baru dari produk
yang disenangi calon pembeli.
Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar
secara berkesinambungan. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan
hanya layak untuk perusahaan besar.
3. Risiko Kredit
Adalah risiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar
pinjaman sesuai waktu yang telah disetujui. Sering terjadi produsen menaruh produknya
lebih dulu dan dibayar kemudian, atau debitur meminjam uang untuk sebuah usaha tetapi
usahanya gagal, akibat timbulnya kredit macet.
Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?
a. Upaya mengantisipasi risiko ini dapat ditempuh melalui :
b. Jangan memberikan kredit kepada sembarang orang, tetapi berikan kredit pada
orang yang tepat (bonafit) atau memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Dapat dipercaya (character), yaitu watak dan reputasinya telah diketahui.
2. Kemampuan untuk membayar (capacity), hal ini dapat dilihat dari
kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya.
3. Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga
merupakan net personal asset.
4. Keadaan usahanya selama ini (condutions) apakah menunjukkan tren naik
mendatar atau menurun.
c. Jangan memberikan pinjaman terlalu besar dan mengevaluasi kredibilitas debitor.
d. Memperhatikan pengelolaan dana debitor jika yang bersangkutan memiliki
perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba/rugi
tahunan dan aliran dana setiap tahun.
4. Risiko di Luar Kemampuan Manusia (force mayor)
Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia seperti: bencana alam, gempa bumi, tanah
longsor, tsunami, kebanjiran. Karena kemungkinan terjadi sangat kecil risiko ini
dianggap tidak ada. Untuk mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa perusahaan
asuransi.
C. RISIKO WIRAUSAHA
Pada saat memulai usaha, wirausaha biasanya menghadapi risiko (risk) usaha
yang besar. Di Amerika Serikat lebih dari 3 juta bisnis baru dimulai tiap tahunnya, dan
dua pertiga dari bisnis tersebut bergerak sebagai bisnis/usaha kecil. Rata-rata kegagalan
di antara bisnis baru ini cukup mengganggu. Berdasarkan penelitian, 25 sampai 33%
usaha kecil mengalami kegagalan selama 2 tahun pertama masa operasinya. Ada 3
penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu :
1. Mereka Masuk ke Dalam Bisnis Terlalu Cepat
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 157
Mereka terjun ke dalam suatu pekerjaan baru yang mengandung risiko tergesa-
gesa, tanpa melakukan busnisse plan yang mendalam. Tidak melakukan analisis
SWOT, Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunities (peluang)
and Treath (ancaman).
2. Mereka Kehabisan Uang
Perencanaan/perkiraan kebutuhan kas adalah hal yang paling prioritas dalam
bisnis, dalam hal ini kita mempunyai suatu target tanpa keluar dari rencana yang
sudah ditentukan, sehingga wirausaha bisa mengontrol anggaran apa saja yang
dikeluarkan. Dengan begitu kita tidak akan mengalami faktor kehabisan uang.
3. Kegagalan Perencanaan Jelas Merupakan Suatu Kesalahan
Wirausaha yang tidak menginginkan kegagalan dalam melakukan suatu bisnis,
tentunya hal yang didahulukan adalah sebuah perencanaan yang secara nyata dan
bisa dikonsep melalui sebuah tulisan. Dengan hal itulah, wirausaha bisa
terdorong untuk berorientasikan pada tugas dan hasil untuk mencapai masa depan
yang lebih baik.
Ada 4 kategori utama dari alasan kegagalan bisnis adalah :
a. kesalahan perencanaan,
b. rendahnya kualitas manajemen,
c. metode bisnis yang tidak mencukupi,
d. kurangnya dana atau modal.
Di samping risiko bisnis wirausaha juga akan menghadapi :
1. Risiko Finansial
2. Risiko Karier
3. Risiko Keluarga dan Sosial
D. ANALISIS RISIKO USAHA
Apabila kita tekun dan ulet serta berani belajar dari kegagalan niscaya suatu saat kita
akan sukses. Analisis risiko usaha dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa apabila peluang usaha diambil, akan
mengakibatkan terjadi keberhasilan usaha atau sebaliknya risiko usaha. Risiko usaha
dapat berupa kemerosotan financial dan pengalaman buruk. Dan kedua risiko ini, apabila
kita mau belajar dan kerja keras/ulet maka suatu saat akan memperoleh keberhasilan.
Kemungkinan-kemungkinan bertahannya seseorang wirausahawan tetap hidup
dalam menghadapi risiko terburuk antara lain :
1. Memperbaiki usaha, memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil,
melengkapi alat-alat, mengganti stretegi pemasaran, memperbaiki cara
produksi/cara kerja, dan lain-lain.
2. Melakukan alih usaha berpindah dari usaha yang satu ke usaha yang lain yang
memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, warung bakso
ke warung makan, dan lain-lain.
3. Pindah tempat. Bisa jadi suatu usaha tidak/kurang berhasil karena faktor tempat
yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lain yang
lebih kuat.
4. Mencari investor untuk berinvestasi : mencari orang yang memiliki dana untuk
menginvestasikan uangnya dengan kompensasi-kompensasi tertentu, misalnya
bagi hasil kalau sukses.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 158
5. Meminta pihak lain untuk mengakuisi : meminta pihak lain untuk membeli
sebagian besar saham.
Risiko usaha yang ada tidak untuk ditakuti ataupun dicemaskan secara
berkepanjangan sehingga akan memperlambat kemajuan usaha. Risiko usaha perlu
dikenali, untuk selanjutnya diantisipasi dengan baik. Persiapan dan membuat perhitungan
yang matang, mengurangi resiko usaha yang berakibat kerugian usaha.
E. EVALUASI TERHADAP RISIKO
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa apabila risiko tidak diperhitungkan dengan
teliti dan cermat akan berdampak pada kegagalan dalam bisnis. Oleh karena itu sebelum
membuat keputusan untuk mengambil suatu risiko, sebaiknya dilakukan evaluasi yang
mendalam atas risiko tersebut dan seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh apabila
risiko berhasil ditanggulangi. Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang dapat
dimanfaatkan oleh wirausaha sebelum memutuskan untuk mengambil risiko :
1. Apakah risiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha tersebut ?
Jika usaha bersifat untung-untungan (gambling) maka kemungkinan rugi lebih
besar. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya sebelum memulai usaha
melakukan study kelayakan untuk memperhitungkan risiko tersebut.
2. Bagaimana risiko itu dapat dikurangi ?
Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana yang
ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam usaha yang masih kecil
misalkan restoran “Ayam Panggang Kalasan” tidak perlu membuat fasilitas
lapangan tenis atau kolam renang. Bertindak yang efektif menyebabkan sasaran
yang dituju akan mudah dicapai.
3. Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi risiko ?
Dalam menyiapkan sumber daya manusia haruslah mempunyai
kompetensi/keahlian sesuai dengan bidangnya, sehingga menghasilkan tenaga
yang mempunyai produktivitas tinggi, ada pepatah menyatakan “the right man on
the right place”. Untuk meningkatkan produktivitas kerja setiap karyawan perlu
dididik, dilatih, ditatar secara formal, informal maupun non formal.
4. Apakah Anda takut dalam mengambil risiko ?
Sikap jiwa yang pesimis pasti ada faktor takut. Tapi bagi seorang yang berjiwa
wirausaha harus selalu berpikir positif (positif thinking) yaitu optimis, resiko itu
ibaratnya sebuah tantangan. Ibarat nelayan yang ingin menangkap ikan yang
besar, ia harus berani menghadapi gelombang laut yang terbuka. Meskipun
demikian, keberanian tersebut harus diperhitungkan. Jika resiko telah melampaui
50% maka kita telah memasuki gelanggang judi.
5. Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil risiko ?
Yang utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai
keterampilan dalam bidang usaha. Selanjutnya haruslah memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang terjadi untuk seterusnya. Yang lebih penting lagi setelah
kemungkinan risiko yang terjadi diperhitungkan, untuk selanjutnya harus diikuti
dengan keyakinan dan semangat tanpa mengenal menyerah.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 159
MATERI VI: Membuat Keputusan
MEMBUAT KEPUTUSAN
A. PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang manajer dalam
suatu organisasi (perusahaan). Kegiatan pengambilan keputusan ini sering menjadi
kegelisahan tersendiri bagi manajer dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan
keputusan yang telah dibuat akan mengikat seluruh komponen dalam perusahaan untuk
melaksanakan hasil keputusan tersebut. Dengan demikian tidak mudah bagi manajer
untuk membuat keputusan, karena hal itu akan menyangkut aktivitas orang banyak.
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Secara khusus pengambilan keputusan didefinisikan oleh para ahli manajemen
sebagai berikut :
a. George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih untuk dicari keputusan
yang lebih baik.
b. Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu
masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data-data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan
suatu tindakan yang paling tepat.
c. Azhar Kasim
Pengambilan keputusan adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi perumusan masalah,
penambahan alternatif dan penilaian kegiatan yang meliputi perumusan masalah,
pembahasan alternatif, dan penilaian serta pemilihan sebagai penyelesaian masalah.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebelum keputusan
diambil harus terlebih dahulu diketahui pokok permasalahan yang dihadapi, bukan
sekedar isu yang tidak memerlukan penyelesaian.
Ada tiga alasan yang menjadi dasar mengapa perlu mempelajari pengambilan
keputusan, yaitu :
a. Karier pembuat atau pengambil keputusan meningkat
Seseorang yang telah lama bekerja dalam pekerjaan yang sama cenderung untuk
melakukan pekerjaan tersebut secara cepat dan benar. Kadang kalanya di tengah
perjalanannya tersebut sering dijumpai persoalan-persoalan yang dapat
mengganggu pekerjaan. Hal ini bisa mendorong seorang tersebut untuk mencari
solusi, bahkan ia juga sering memberikan solusi yang sama pada orang lain.
Besar kemungkinan ia akan dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu
dalam suatu organisasi tersebut.
b. Efisiensi kerja manajer meningkat
Meningkatnya mutu keputusan dibuat oleh manajer akan memudahkan untuk
meyakinkan orang lain tentang keputusan yang diambil karena dibuat dengan
sistematis. Dengan berjalannya waktu, manajer akan terus berusaha
meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat keputusan secara efisien,
karena biasanya penentuan keputusan memerlukan banyak waktu dan cukup
menyita aktivitas.
c. Produktivitas perusahaan meningkat
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 160
Hasil sebuah keputusan sering kali membuahkan kerja yang semakin baik. Ini
biasa dikarenakan prosesnya atau baik karena hasil yang semakin meningkat.
Manajer yang kreatif senantiasa mencari cara-cara kerja yang dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan.
2. Macam-Macam Keputusan
Menurut H.A. Simon, keputusan yang dibuat oleh manajer dalam mengambil
berbagai keputusan dihadapkan pada dua tipe pada situasi yang berbeda, yaitu :
a. Keputusan yang terprogram
Keputusan ini dibuat untuk mengatasi hal-hal yang bersifat rutin yang terjadi
berulang-ulang pada pekerjaan yang sama, digunakan untuk mengatasi masalah
yang mempunyai sebab-akibat secara jelas dalam suatu organisasi.
b. Keputusan yang tak terprogram
Keputusan tidak akan diprogramkan jika sifatnya baru dan tidak berstruktur, unik
dan kompleks. Oleh karena itu tidak ada prosedur tertentu secara pasti yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul, karena masalah
tersebut tidak muncul dengan cara yang sama dengan sebelumnya.
Sedangkan Menurut Mc. Farland, ia mengklasifikasikan macam-macam keputusan
menjadi keputusan dasar dan keputusan rutin.
a. Keputusan dasar
Keputusan dasar merupakan keputusan unit, investasi dalam jumlah besar,
keputusan yang satu kali menyangkut komitmen jangka panjang dan relatif
permanen, serta derajat pentingnya sangat tinggi karena satu kesalahan
pengambilan keputusan akan berpengaruh terhadap organisasi secara
keseluruhan.
Sebagai contoh keputusan besar adalah keputusan tentang penentuan lokasi
usaha, penentuan produk baru, penggunaan teknologi baru dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan komitmen jangka panjang. Sekali keputusan dibuat, sulit untuk
mengubahnya dan akan menekan biaya yang besar.
b. Keputusan rutin
Merupakan keputusan-keputusan setiap hari, bersifat repetitive (berulang-ulang)
dan mempunyai sedikit dampak terhadap organisasi secara keseluruhan.
Keputusan rutin mempunyai proporsi yang besar dalam suatu organisasi
dibandingkan keputusan dasar. Contoh keputusan rutin adalah manajer personalia
melakukan penarikan tenaga kerja baru, memberi upah harian dan lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan rutin organisasi.
3. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan
Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak
mudah. Di dalam membuat keputusan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya sebagai berikut :
a. Faktor orang
Di dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-
orang yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan.
b. Faktor psikologis
Dalam membuat keputusan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor
psikologis yang terasa maupun yang tidak terasa seperti emosional, pikiran,
perasaan, kekecewaan, maupun kejiwaan lainnya.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 161
c. Faktor fisik
Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Oleh karena itu, dalam
membuat keputusan perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik.
d. Faktor sasaran
Dalam membuat keputusan, harus memperhatikan dan mendorong arah usaha
atau bisnis dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan oleh seorang
wirausahawan.
e. Faktor waktu
Dalam membuat keputusan, waktu efektif dan efisien harus cukup menganalisis
data-data dan permasalahan.
4. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan di definisikan sebagai langkah yang diambil oleh
pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah-langkah
sistematis yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
a. Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi.
b. Mencari alternatif pemecahan bagi masalah yang dihadapi.
c. Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah.
d. Melaksanakan alternatif tersebut.
e. Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil sesuai dengan yang
diharapkan.
5. Kepribadian dan Kecakapan Pengambil Keputusan
Pengambilan keputusan kerap kali dipengaruhi oleh kepribadian dan kecakapan
pengambil keputusan, yang meliputi penelitiannya, kebutuhannya, tingkat
intelegensinya, kapasitasnya, kapabilitasnya dan keterampilannya. Nilai-nilai tersebut
selanjutnya akan tercermin pada keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu, pengambil
keputusan mempunyai beberapa tipe jika dikaitkan dengan macam keputusannya. Erich
Form membedakan 5 tipe sebagai berikut :
a. Tipe ketergantungan
Pada tipe ini, pengambil keputusan tidak mempunyai pendirian yang tegas.
Ketidaktegasan bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ia kurang
menguasai permasalahan dan tidak mempunyai pengalaman dalam memutuskan
suatu persoalan.
Oleh karena itu, ia memandang orang lain lebih mampu mengatasi masalah yang
sedang dihadapi dan karenanya ia menjadi tergantung pada orang lain pada setiap
pengambilan keputusan.
b. Tipe eksploitatif
Kebalikan dari tipe pertama, pengambil keputusan akan mengeksploitasi orang
lain atau bawahan untuk kepentingan diri sendiri. Mekanisme yang terjadi adalah
ide keputusan berawal dari bawahan. Karena pimpinan merasa tidak mampu, ia
menyatakan bahwa ide keputusan itu berasal dari idenya sendiri.
c. Tipe tabungan
Pada tipe ini, pengambil keputusan mempunyai kecenderungan mengumpulkan
ide-ide untuk kepentingan diri sendiri guna memperkuat posisinya dan
wibawanya dalam organisasi. Ia tidak mau memperlihatkan dan membeberkan
apalagi membagi (sharing) kepandaiannya kepada orang lain.
d. Tipe pemasaran
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 162
Pengambil keputusan dalam hal ini sengaja ingin menjual idenya pada pihak lain
atau sengaja ingin memamerkan ide-ide kepada bawahannya agar ia dipuji pihak
lain atau sekedar ingin memperlihatkan wibawanya sebagai pemimpin.
e. Tipe produktif
Pengambil keputusan benar-benar memiliki kemampuan dalam pengetahuan
keterampilan dan pandangan jauh ke depan. Oleh karenanya, ia sangat peduli dan
dapat bekerja sama dengan bawahan, penuh inisiatif dan kreatif.
B. TEKNIK DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Teknik Pengambilan Keputusan
a. Teknik Brain-Storming
Teknik ini berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreativitas maksimal dari
kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-ide
mereka, tanpa rasa takut dan penuh tanggung jawab. Teknik ini banyak digunakan pada
berbagai masalah yang mungkin timbul dalam suatu organisasi.
Prosedur penerapan teknik Brain-Storming, meliputi empat tahap atau aturan dasar, yaitu
:
Tidak boleh memberikan kritik terhadap ide-ide yang disampaikan oleh anggota
kelompok.
Bebas mengemukakan ide (pendapat), makin radikal suatu ide maka semakin baik.
Makin besar jumlah ide-ide yang diperoleh, makin besar kemungkinan
memperoleh penyelesaian yang baik.
Diharapkan adanya kombinasi dan perbaikan ide.
Penerapan teknik ini mengundang adanya kritik. Ada tiga kritik terhadap teknik
ini, yaitu.:
o Hanya ditetapkan pada masalah-masalah sederhana,
o Sangat memakan waktu dan biaya,
o Hanya menghasilkan ide-ide dangkal.
Kritikan tersebut merupakan titik lemah dari penerapan teknik Brain – Storming.
Sisi kelemahan lain adalah bahwa teknik ini tidak tepat untuk mencapai
keputusan dasar dan dengan risiko tinggi ataupun ketidakpastian.
b. Teknik Teori Probabilitas
Teori probabilitas menunjukkan besarnya kemungkinan terjadinya suatu
kejadian. Dengan bantuan perangkat ini, wirausahawan dapat memperkirakan nilai yang
diharapkan untuk tiap-tiap alternatif yang dipilih. Dalam bentuk rumus :
EV = Expected value (nilai yang diharapkan)
I = Pendapat yang dihasilkan
P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan tersebut
Contoh pengambilan keputusan dengan menggunakan instrument probabilitas adalah
sebagai berikut :
Alaternatif Pendapatan
Potensial Probabilitas
Pendapatan Nilai yang
diharapkan
A
B
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 163
C Rp. 500.000,00
Rp. 750.000,00
Rp. 1000.000,00 0,25
0,20
0,14 Rp. 125.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 140.000,00
I P EV
Berdasarkan tabel, alternatif yang paling menguntungkan untuk berwirausaha adalah
alternative B yang memberikan nilai EV terbesar.
c. Teknik Pohon Keputusan
Pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para manajer dalam membuat
serangkaian keputusan yang melibatkan adanya suatu peristiwa ketidakpastian, bahkan
berisiko. Pohon keputusan juga sangat berguna bagi suatu tim yang mengadakan analisis
masalah untuk dipecahkan bersama-sama dalam tim, karena masalah yang dihadapinya
dan pemecahannya saling berkaitan. Oleh karena itu, tanpa bantuan anggota tim lainnya
masalah yang begitu kompleks tidak akan dipecahkan dengan baik dan benar.
Definisi konsep untuk pohon keputusan menurut berbagai ahli, sebagai berikut :
1. Azhar Kasim, pengambilan keputusan adalah model grafik yang menggambarkan
urutan-urutan suatu keputusan serta peristiwa-peristiwa yang terdiri dari situasi
keputusan yang berangkai.
2. Susan Welch dan John C. Coner, pengambilan keputusan adalah suatu diagram
yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-
masalah yang dihadapinya ke dalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan
alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing alternatif.
Dari dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan
merupakan alat Bantu manajemen dalam membuat keputusan untuk masalah-masalah
yang kompleks, berangkai dan memerlukan serangkaian pemecahan masalah yang
berurutan dalam suatu team work yang baik.
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry yang disarikan Ibnu Syamsi, dasar pengambilan
keputusan dibedakan 5 (lima) macam, yaitu:
a. Berdasarkan intuisi
Intuisi berarti perasaan, keputusan yang didasarkan pada intuisi berarti keputusan
yang diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan perasaan seseorang yang
mempunyai tendensi subjektif.
Keputusan dengan pertimbangan intuisi ini juga ada keterbatasannya, yaitu
kemampuan seorang yang terbatas dalam sisi pendidikan, pengalaman, atau yang
lainnya. Oleh karena itu, masalah-masalah yang mempunyai dampak terbatas,
pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi akan memberikan kepuasan
yang baik.
Pengambilan keputusan atas dasar intuisi sangat baik untuk mengatasi masalah-
masalah sosial yang memerlukan sentuhan-sentuhan perasaan untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi, misalnya persoalan pemogokan
karyawan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 164
b. Berdasarkan rasional
Keputusan berdasarkan pertimbangan rasional berarti keputusan tersebut lebih
banyak menggunakan daya pikir yang bisa diterima oleh akal sehat.
c. Berdasarkan fakta
Kata fakta tidak dapat lepas dari kata data dan informasi. Keputusan yang
berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup merupakan
keputusan yang solid, sehat dan akurat. Namun kendala yang menghadang adalah
untuk mendapatkan suatu informasi yang dapat dipercaya seringkali mengalami
kesulitan. Untuk itu diperlukan tenaga yang ahli, terampil dan yang mampu
mengolah data yang baik untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
d. Berdasarkan pengalaman
Pengalaman yang sukses maupun yang gagal merupakan guru terbaik, demikian
pepatah mengatakan. Pengalaman dapat dijadikan pijakan atau dasar dalam
pengambilan keputusan dengan cara mengingat-ingat apakah masalah yang sama
atau hampir sama pernah terjadi masa sebelumnya, dengan melacak arsip-arsip
atau dokumen-dokumen yang tersimpan. Kalau memang sama tinggal melakukan
kebijakan yang sama dengan tahun yang lalu sehingga menghemat waktu dan
uang untuk mencari alternatif-alternatif pemecahan lain.
e. Berdasarkan wewenang
Wewenang merupakan hak untuk melakukan sesuatu perintah agar tujuan dapat
tercapai. Keputusan berdasarkan atas wewenang seringkali melewati batas
permasalahan yang dibahas (dipecahkan) sehingga dapat menimbulkan
pengaburan pokok permasalahan dan itulah yang menjadi sentral kelemahan atas
pelaksanaan keputusan berdasarkan wewenang.
Di samping kelemahan-kelemahan yang timbul, keputusan ini juga memiliki
keunggulan-keunggulan sebagaimana dikemukakan oleh George R. Terry yang
menyebutkan 3 keunggulan, yaitu:
1. Diterima oleh bawahan
2. Memiliki otentisitas
3. Sifat dan keputusan lebih permanen.
3. Macam-Macam Keputusan
Macam-macam keputusan menurut bidangnya dalam usaha/bisnis antara lain :
a. Keputusan produksi berhubungan dengan :
1) luasnya permasalahan
2) susunan (lay out) perusahaan
3) lokasi perusahaan
4) metode-metode produksi
5) pembayaran gaji/upah
6) riset pemasaran dan teknik
7) praktek pembelian dan penjualan
8) inspeksi supervise
9) jumlah inventaris
b. Keputusan penjualan berhubungan dengan :
1) lokasi kantor-kantor penjualan
2) riset pemasaran
3) saluran-saluran pemasaran
4) jenis dan luas reklame
5) metode bidang penjualan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 165
6) penggunaan merk dagang
7) pengepakan produk
8) penetapan harga pokok
9) promosi dan distribusi
c. Keputusan permodalan berhubungan dengan :
1) struktur modal
2) usaha modal baru
3) syarat-syarat kredit
4) rencana permodalan kembali
5) likuidasi
6) pembayaran deviden
7) jumlah tenaga kerja dan jam kerja
8) prosedur kantor
9) peleburan usaha atau bisnis
d. Keputusan kepegawaian berhubungan dengan :
1) sumber-sumber tenaga kerja
2) teknik seleksi dan wawancara
3) analisis pekerjaan dan evaluasi
4) jenis latihan dan pendidikan
5) keselamatan kerja dan kesejahteraan
6) hubungan perusahaan dengan eksternal group
7) perundingan dengan karyawan
8) absensi para karyawan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 166
MATERI VII: Menunjukan Jiwa Kepemimpinan
SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET
C. MENUNJUKAN SIKAP PANTANG MENYERAH
Suatu usaha tidak akan bisa sukses bila tidak memiliki tujuan (visi dan misi),
pengorganisasian, pemberian pengaruh terhadap perilaku karyawan dan kegiatan guna
mewujudkan tujuan. Kemampuan tersebut adalah kemampuan manajerial dan
kemampuan leadership. Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan manajemen ada pada
cara dan kegiatannya untuk mewujudkan sebuah tujuan.
Manajemen adalah suatu kegiatan , cara dan proses untuk mengorganisasikan,
mempromosikan, merencanakan dan mengendalikan kelompok agar tujuannya
bisa tercapai dengan baik ( manajemen merupakan proses pencapaian tujuan
orhganisasi melalui usaha orang lain)
Manager adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk
mencapai organisasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan (seni atau ilmu) dari orang yang berusaha
untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan (seni atau ilmu)
kepemimpinan.
Seorang manajer juga seorang pemimpin, namun seorang pemimpin belum tentu
seorang manager. Keberhasilan kepemimpinan dapat dipengaruhi oleh beberapa sifat
umum berikut ini :
n. Mempunyai kecerdasan
o. Hubungan dengan orang lain / interpersonal
p. Kedewasaan
q. Memotivasi orang lain
r. Sikap dan perilaku
s. Integritas tinggi
t. Humoris
u. Komitmen tinggi
v. Mampu memberi wewenang
w. Menciptakan rasa aman
x. Tegas dan disiplin
y. Visioner
z. Mengambil resiko
Dalam kamus orang sukses tidak ada istilah pemalas atau mudah menyerah.
Tidak ada orang yang meraih kesuksesan tanpa bekerja keras dan mengatasi seluruh
hambatan yang merintangi jalannya. Pada dasarnya sikap pantangan menyerah dan ulet
wajib dimiliki seorang wirausaha dengan didasari motivasi atau dorongan agar usaha
yang dijalalnkan dapat berhasil atau sukses. Sebagai wirausaha harus memiliki sikap-
sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin
berwirausaha, bukan karena terpaksa. Jadi hakekat sikap pantang menyerah dan ulet
merupakan interaksi dari perilaku positif berikut ini :
6. Perilaku kerja keras
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 167
Bekerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah
dengan suatu usaha yang optimal untuk mencapai suatu keuntungan/cita-
cita/prestasi
7. Perilaku keyakinan diri/optimis
Wirausaha selalu percaya pada kemampuannya tidak ragu-ragu dalam bertindak
bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung dalam
berbagai situasi dan ada semacam dorongan optimisme dalam kegiatannya.
8. Perilaku kemauan keras/semangat
Kemauan ibarat mesin yang menggerakkan segala aktivitas diri dalam sebuah
motor atau mobil sehingga bisa beraktivitas sesuai dengan yang diinginkan.
Kemauan yang keras menjadi faktor untuk menggerakkan segala aktivitas, tanpa
kemauan keras usaha kita tidak akan berhasil sesuai yang direncanakan. Dalam
setiap usaha yang akan dijalankan pastilah ada rintangan atau hambatan. Semakin
keinginan kita tinggi, maka hambatan kita semakin besar. Oleh karena itu
kemauan keras penting sekali tertanam dalam diri sendiri agar semua hambatan
dapat diatasi dengan baik. “Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan”.
9. Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa
Ada pepatah “Roma was not built in a day” artinya Roma tidak didirikan dalam
satu hari. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa sesuatu yang besar dimulai dari
kecil, langkah seribu dimulai dari langkah satu dan seterusnya. Setiap langkah
demi langkah membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Tanpa kesabaran segala
sesuatu tidak terwujud atau bahkan sia-sia.
Makna sabar bukan identik dengan lamban, pelan, santai tetapi kesabaran
dimaknai dengan cara atau metode mensikapi permasalahan dengan tegar,
menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan dan memahami langkah apa
yang perlu ditempuh untuk memcahkan kesulitan. Adapun keteguhan dimaknai
sebagai sikap tidak putus asa ketika menghadapi kegagalan.
10. Perilaku selalu ingin maju
Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai
keyakinan yang kuat dalam usahanya. Steven Covey dalam bukunya First
Thing’s First mengungkapkan empat sisi potensi yang dimiliki manusia untuk
maju, yaitu :
a. Self awarenes / sikap mawas diri
b. Councience / mempertajam suara hati
c. Independent will / pandangan yang indpenden
d. Creative imagination / berpikir mengarah kedepan
D. STRATEGI MEMBANGUN SIKAP PANTANG MENYERAH
Untuk memaksimalkan sikap pantang menyerah pada diri seseorang, lebih-lebih
sebagai pembentuk pribadi yang pantang menyerah, tangguh, tahan banting, sabar. Tentu
perlu dibangun pula kebiasaan positif dengan melalui strategi berikut:
h. Jangan mudah menyerah dan mengakui segala macam kelemahan yang ada pada
diri sendiri
i. Memotivas diri sendiri untuk mengembangkan sikap pantang menyerah
j. Optimis terhadap apa yang dilakukan untuk keberhasilan
k. Mengarahkan pada tujuan yang akan dicapai bukan pada hambatan
l. Berani mengambil resiko
m. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan
n. Jangan terpengaruh kegagalan orang lain
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 168
2. Keuletan
Keuletan adalah ciri pribadi yang kuat dan kokoh. Pribadi yang ulet adalah jiwa
yang mampu menumbuhkan rasa cinta dalam kehidupan, kekuatan jiwa yang mampu
menanggung beban berat, melawan kebosanan dan mengalahkan kelelahan dalam setiap
episode perjuangan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan seseorang adalah :
a. Pembawaan
b. Pendidikan dan pelatihan
c. Lingkungan
d. Pengalaman
e. Motivasi
Keuletan akan didapatkan dengan beberapa tahapan latihan diantaranya adalah :
a. Memulai dengan mencintai apa yang kita kerjakan
b. Mengembangkan sikap optimis
c. Inovatif dalam kerangka kerja
Keuletan bukanlah karakter keturunan atau bawaan sejak lahir, tetapi hasil dari
proses penempaan dan pelatihan diri untuk senantiasa mampu memelihara kondisi
mental jiwa, sehingga senantiasa siap menjalani latihan hidup.
Ada beberpa hal yang perlu diketahui dan dipelajari untuk menumbuhkan
semagat pantang menyerah dan ulet, diantaranya adalah :
b. Kegagalan
Pemikiran bahwa anda tidak bisa sukses tidaklah tepat. Untuk mengetahui hal itu,
coba jawablah pertanyaan berikut ini ;
a. Apakah anda yakin bahwa anda tidak akan pernah meraih kesuksesan ?
b. Benarkah anda tidak punya modal untuk meraih kesuksesan ?
c. Kata siapa anda digariskan menjadi hidup miskin ? buktikan !, ada orang yang
meskipun hidup miskin namun memiliki semnagt tidak mengenal lelah dan
kreatif berhasil menjadi orang sukses.
b. Modal
Ketika berbicara tentang modal, kita selalu berpikir tentang modal uang yang
besar. Sebenarnya modal uang hanyalah sebagian kecil saja, selain modal uang
masih banyak modal lain yang bisa dipakai untuk memulai menjadi wirausaha,
yaitu :
a. Ide
b. Pengalaman
c. Jaringan
d. Kreativitas
e. Informasi
Sikap pantang menyerah dan ulet ada kaitannya dengan program sistem ganda
atau yang sering disebut dengan magang. Dalam magang tersebut anak didik terkadang
mengalami berbagai masalah dan terkadang peserta didik merasa putus asa dalam
magang. Dalam hal ini sikap pantang menyerah wajib diberikan pada peserta didik agar
tidak mudah putus asa.Adapun yang dimaksud dengan magang adalah ikut belajar dalam
kegiatan usaha atau bisnis kewirausahaan.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 169
Lulusan SMK diharapkan dapat memperoleh pekerjaan,suatu kenyataan yang
perlu direnungkan adalah bahwa kebanyakan para siswa SMK setelah selesai studinya
berperan sebagai buruh pabrik,pegawai dan sebagaianya.Jarang tamatan SMK yang mau
menciptakan serta mengembangkan pekerjaan,maka dari itu magang perlu dilakukan.
Dengan magang diharapkan peserta didik dapat:
Memiliki sikap mental berwirausaha
Memiliki moral yang tinggi
Memiliki keterampilan berwirausaha
Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan
Pada dasarnya sikap pantang menyerah dan ulet wajib dimiliki seorang wirausaha
dan dengan sikap pantang menyerah harus didasari dengan motivasi atau dorongan agar
usaha yang dijalankan dapat berhasil.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 170
Materi VIII: Mengelola Konflik
MENGELOLA KONFLIK
A. PENGERTIAN KONFLIK
Dalam berwirausaha dengan memotivasi sikap pantang menyerah dan ulet maka
peserta didik juga akan dapat mengetahui bagaimana konflik yang terjadi pada diri
seorang wirausaha.Berikut ini akan dijabarkan pengertian dari Konflik dan bagaimana
mengelola konflik tersebut.
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua
pihak atau atau lebih. Dalam organisasi, konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara
dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan
bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan kerja dan atau
karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau
persepsi.
Sedangkan menurut Luthans (1981), konflik adalah yamg ditimbulkan oleh
adanya kekuatan yang saling bertentangan.Kekuatan-kekuatan ini menjadi bersumber
pada keinginan manusia.Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah
yaitu perbedaan pendapat,persaingan dan permusuhan.
Dengan adanya suatu perbedaan tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Sumber
dari konflik merupakan suatu adanya perbedaan keinginan,maka perbedaan pendapat
tidak selalu berati konflik.Dalam dunia usaha, persaingan sangat erat hubungannya
dengan konflik karena dalam persaingan usaha terdapat banyak pihak yang
menginginkan hal yang sama namun pada akhirnya, tidak semuanya dapat tercapai.
B. JENIS-JENIS KONFLIK
Dalam organisasi dapat dibedakan adanya 5 (lima) jenis konflik, yaitu :
7. Konflik dalam diri induvidu
Konflik yang terjadi bila seorang induvidu menghadapi ketidakpastian tentang
pekerjaan yang harus ia laksanakan, bila dari berbagai pekerjaan saling
bertentangan, atau bila harus melakukan pekerjaan lebih dari kemampuannya.
8. Konflik antar induvidu dalam suatu organisasi
Konflik ini biasanya terjadi akibat perbedaan kepribadian maupun perbedaan
peranan misal antara atasan dan bawahan.
9. Konflik antar induvidu dan kelompok
Konflik ini terjadi bila ada seorang induvidu harus berhadapan dengan tekanan
untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok mereka. Misal pengucilan
oleh kelompok karena tidak mau mengikuti keinginan anggota kelompok yang
lain.
10. Konflik antar kelompok dalam suatu organisasi
Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
11. Konflik antar organisasi
12. Konflik ini terjadi karena adanya persaingan antar organisasi.
Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel menjelaskan bahwa konflik dapat
digolongkan sebagai berikut:
4. Konflik Intrapersonal
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 171
Adalah konflik yang terdapat dalam diri seseorang,konflik ini terjadi ketika jika
pada suatu waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak
mungkin dipenuhi sekaligus.
Ada tiga macam bentuk konflik Intrapersonal yaitu:
d. Konflik Pendekatan-Pendekatan,contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama menarik
e. Konflik Pendekatan-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan
f. Konflik Penghindaran-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada
suatu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif
5. Konflik Interpersonal
Adalah suatu pertentangan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain
karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan,konflik ini biasa terjadi
antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Dalam bidang usaha,hal ini dapat terjadi ketika suatu usaha yang telah
berkembang dan melibatkan beberapa karyawan yang terlibat di dalamnya
konflik interpersonal.
6. Konflik Antar Individu dan Kelompok.
Seorang pemimpin begitu juga wirausaha (yang pada akhirnya bisa menjadi
pemimpin perusahaan) mau tidak mau, suka tidak suka suatu ketika akan
berhadapan dengan konflik. Hal ini terjadi karena pemimpin ataupun wirausaha
pada akhirnya akan berhubungan dengan banyak orang sebagai pengikut atau
karyawan dimana mereka masing-masing memiliki ambisi dan kepentingan yang
bermacam-macam dan tidak menutup kemungkinan ambisi dan kepentingan itu
akan saling bersinggungan sehingga berpotensi terjadinya konflik yang
berdampak buruk bagi organisasi atau perusahaan. Atau bahkan bisa juga konflik
sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu misalnya : untuk merangsang
dinamika organisasi, dll.
Sehingga dapat dikatakan konflik suatu ketika bisa menghancurkan tetapi bisa
juga mendorong kemajuan dan perkembangan organisasi. Kita semua pasti ingin agar
organisasi termasuk perusahaan dapat maju dan berkembang, oleh karena itu, perlu ada
penanganan konflik secara benar sehingga konflik tidak menghancurkan tetapi
memajukan dan mengembangkan organisasi ataupun perusahaan.
C. METODE PENGELOLAAN KONFLIK
1. Metode Stimulasi Konflik
Metode ini sebaiknya diterapkan pada situasi konflik yang terlalu rendah. Konflik
yang terlalu rendah mengakibatkan bawahan takut berinisiatif dan menjadi pasif
sehingga kejadian-kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang
bekerja lebih baik diabaikan, masing-masing saling bertoleransi terhadap kelemahan dan
kejelekan pelaksanaan kerja. Kondisi ini bagi organisasi menjadi sangat tidak
menguntungkan karena organisasi akan mengalami stagnasi atau tidak terjadi dinamika
sehingga tidak akan terjadi perubahan dan kemajuan organisasi.
Dalam kondisi yang demikian ini sebaiknya pimpinan perlu merangsang timbulnya
persaingan dan konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan sehingga masing-
masing akan termotivasi untuk mencapai lebih dari yang lain. Implementasi dari metode
ini bisa dilakukan melalui :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 172
6. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
7. Reorganisasi
8. Penawaran bonus, insentif dan penghargaan untuk mendorong terjadinya
persaingan antar induvidu ataupun kelompok.
9. Pemilihan staf pimpinan yang tepat.
10. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.
2. Metode Pengurangan Konflik
Metode ini merupakan metode yang paling banyak dipakai karena pada
umumnya pimpinan cenderung menekan terjadinya antagonisme atau pertentangan yang
ditimbulkan oleh konflik. Penerapan metode ini lebih mengarah pada pengelolaan tingkat
konflik melalui pendinginan suasana tetapi tidak menangani masalah yang semula
menimbulkan konflik. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik adalah :
3. Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa
diterima kedua kelompok.
4. Mempersatukan semua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman
atau musuh yang sama.
3. Metode Penyelesaian Konflik
Metode ini menekankan pada upaya-upaya untuk mempengaruhi pihak-pihak
yang bertentangan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antara lain:
4. Dominasi dan penekanan, yang dapat dilakukan dengan :
e. Kekerasan, yang bersifat penekanan otokratis
f. Penenangan
g. Penghindaran, pimpinan menghindar untuk mengambil sikap tegas.
h. Aturan mayoritas, dilakukan melalui pemungutan suara yang adil.
5. Kompromi
Kompromi dilakukan untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh
masing-masing pihak yang bertentangan. Bentuk-bentuk kompromi antara lain:
e. Pemisahan (pihak yang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai
persetujuan)
f. Perwasitan (melibatkan pihak ketiga untuk memberikan pendapat sekaligus
penengah)
g. Kembali ke peraturan yang berlaku
h. Penyuapan (salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk
tercapainya penyelesaian konflik)
Catatan : tidak semua bentuk kompromi dapat memuaskan pihak-pihak yang
bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatif.
6. Pemecahan masalah integratif
Dengan metode ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan
masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan
masalah, diharapkan mereka yang bertentangan secara bersama-sama mencoba
untuk memecahkan masalah yang timbul diantara mereka. Disamping untuk
mencari kompromi, mereka secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian
yang dapat diterima oleh semua pihak. Peran pimpinan dalam hal ini adalah
mendorong mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan
pertukaran gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian
penyelesaian yang optimal supaya tercapai penyelesaian yang integratif.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 173
Metode yang dapat digunakan untuk penyelesaian konflik secara integratif :
d. Konsensus
Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan bertemu bersama untuk
mencari penyelesaian terbaik atas masalah mereka dan bukan untuk mencari
kemenangan salah satu pihak.
e. Konfrontasi
Dengan cara ini, semua pihak yang bertentangan saling berhadapan
menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain untuk menemukan
penyelesaian secara rasionil.
f. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi yang disetujui bersama.
Konflik tidak selalu harus dihindari, karena tidak selalu konflik itu membawa
efek negatif,berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan
ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun organisasi.
Sebab-sebab terjadinya konflik dalam berwirausaha sangatlah beragam,diantaranya
organisasi dalam berwirausaha,praktek hubungan manusia yang kurang seimbang,
konflik batin perorangan.
Pada dasarnya konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu
pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola.
Apabila tingkat konflik terlalu rendah, maka organisasi akan mengalami stagnasi.
Apabila tingkat konflik berada pada tingkat yang optimal (fungsional), maka prestasi
kerja organisasi akan maksimum dan menjadi dinamis. Sedangkan apabila tingkat
konflik terlalu tinggi atau berlebihan, maka akan menimbulkan kekacauan dan
perpecahan sehingga membahayakan kelangsungan hidup organisasi.
“Konflik dalam organisasi mempunyai 2 potensi yaitu merusak dan mendorong
kemajuan. Oleh karena itu, konflik harus dikelola dengan baik untuk mendorong
kemajuan”.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 174
Materi IX: Membangun Visi Dan Misi Usaha
MEMBANGUN VISI DAN MISI USAHA
A. MENYUSUN VISI PERUSAHAAN
Oleh karena seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi, menggerakkan dan
menjadi panutan bagi pengikutnya, maka dia harus memiliki gambaran masa depan
berikut bagaimana mencapainya yang terkonsep secara baik yang biasanya dituangkan
dalam bentuk visi dan misi. Begitu pula seorang wirausaha (yang pada akhirnya bisa
juga menjadi pemimpin) hendaknya memiliki visi dan misi, minimal untuk mengarahkan
dan menggerakkan diri sendiri (yang dalam perkembangannya untuk perusahaan)
sehingga mampu meraih keberhasilan dalam bisnis. Untuk itu, bagian ini akan
membahas mengenai apa dan bagaimana visi dan misi terutama untuk usaha atau
perusahaan.
1. Pengertian Visi
Visi dapat didefinisikan sebagai pandangan atau gambaran jauh kedepan kearah
mana tujuan dan kegiatan akan dibawa. Visi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu
(cita-cita) yang ideal yang akan dicapai. Sedangan visi perusahaan dapat didefinisikan
sebagai pernyataan singkat, padat dan memberi inspirasi untuk menjadikan perusahaan
menjadi seperti apa dan untuk mencapai kemajuan seperti apa dimasa datang.
2. Tujuan Penetapan Visi Perusahaan
Bagi organisasi ataupun perusahaan visi memegang peranan yang sangat penting
karena visi itu akan menggerakkan dan selalu menciptakan peluang untuk berbuat
sehingga dapat melahirkan perubahan atau dinamika kearah yang lebih baik.
Bagi perusahaan penetapan visi bertujuan untuk :
e. mencerminkan sesuatu yang akan dicapai organisasi / perusahaan
f. memiliki orientasi pada masa depan organisasi / perusahaan.
g. menimbulkan kpmitmen tinggi dan seluruh jajaran dan lingkungan organisasi /
perusahaan.
h. menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi / perusahaan.
3. Kriteria Penetapan Visi Perusahaan
Agar visi lebih bermakna bagi organisasi atau perusahaan, maka dalam penetapan
visi sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
g. dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.
h. dapat dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh jajaran organisasi / perusahaan.
i. berwawasan jangka panjang.
j. memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi / perusahaan.
k. memungkinkan pencapaian tujuan organisasi / perusahaan
l. terpusat pada organisasi / perusahaan agar dapat beroperasi.
Contoh visi :
Visi dari PT Grundfos Pompa
Ingin dipandang oleh para customernya sebagai perusahaan berkualitas yang
merupakan produsen, supplier dan partner bisnis pompa berkualitas tinggi.
Visi dari Indosat IM2
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 175
Menjadi pemimpin pasar di bidang Internet dan Multimedia, dengan menawarkan
kualitas terbaik, kepuasan pelanggan, solusi bagi e-business, dan jasa e-lifestyle
di Indonesia dan seluruh penjuru dunia.
B. MENYUSUN MISI PERUSAHAAN
1. Pengertian Misi
Misi adalah tindakan atau pengarahan langkah untuk merealisasikan visi. Misi
berfungsi sebagai upaya mewujudkan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti,
didukung, dan dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi, setiap induvidu,
organisasi ataupun perusahaan harus mempunyai misi yang jelas dan relevan dengan visi
yang telah ditetapkan.
2. Perumusan Misi Perusahaan
Perumusan misi dalam organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan cara
berikut ini :
d. melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pegawai perusahaan,
masyarakat, mitra kerja, akademisi dan birokrasi.
e. menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada agar
memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatan dengan lebih baik dan biaya
efisien.
f. menilai lingkungan yang berfungsi untuk menentukan apakah misi organisasi
perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan antara lain:
e. produk / jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
f. kualitas produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.
g. produk / jasa yang dibutuhkan masyarakat.
h. calon konsumen yang akan dilayani.
Contoh misi :
Misi dari PT Grundfos Pompa
Kami akan senantiasa berusaha menjadi perusahaan terdepan yang mampu
memberikan pelayanan dan solusi berkualitas tinggi untuk menyediakan pumps
dan pumping system. Dengan Branding, Service Excellence dan Quality
Organization sebagai primary offers, kami memposisikan produk, solusi dan
pelayanan kami pada market segmen menengah ke atas. Dalam rangka untuk
selalu bisa merespon ekspektasi customer yang terus meningkat, kami
menghargai dan mengakui pentingnya proses pembelajaran (learning) yang
melibatkan customer, karyawan, supplier dan masyarakat.
Misi dari Indosat IM2
Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan,
dan karyawan) dan memberikan landasan pengetahuan bagi generasi masyarakat
Indonesia yang selanjutnya.
C. PENGEMBANGAN VISI DAN MISI
Sesuai dengan penjabaran diatas bahwa visi dan misi adalah berbeda. Perbedaan
visi dan misi secara sederhana dapat dikatakan bahwa misi adalah apa yang terbaik yang
dilakukan setiap hari sedangkan visi adalah seperti apa kondisi masa depan dengan
menjalankan misi. Dalam penyusunannya, visi untuk perusahaan baru atau usaha kecil
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 176
menguraikan tujuan pada tingkat tinggi dan hendaknya sesuai dengan tujuan dari pendiri
bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa visi hendaknya menyatakan gambaran
lengkap tentang bisnis yang diinginkan oleh pendirinya seperti pertumbuhan bisnis, nilai-
nilai yang diperjuangkan, pekerja, kontribusinya terhadap lingkungan masyarakat dsb.
Pengembangan visi biasanya bertumpu pada kecenderungan perubahan yang diharapkan
terjadi atas permasalahan tersebut.
Sedangkan misi hendaknya berupa pernyataan tentang strategi bisnis yang
digunakan dan dikembangkan berdasarkan prespektif pelanggan serta hendaknya sesuai
dengan visi bisnisnya. Misi yang baik hendaknya merupakan jawaban atas tiga
pertanyaan berikut ini :
4. Apa yang dilakukan ?
Pertanyaan ini bukan semata-mata menjawab apa yang akan ditawarkan secara fisik
kepada para pelanggan tetapi kebutuhan apa (kebutuhan sebenarnya dan atau kebutuhan
psikologis) yang akan terpuaskan kalau pelanggan membeli produk atau jasa yang
ditawarkan. Masalahnya pada saat memutuskan membeli suatu produk, para pelanggan
memiliki banyak alasan seperti pertimbangan ekonomis, logistik dan faktor emosi. Oleh
karena itu, dalam mengembangkan misi selain melalui ujud fiksi produk dapat juga
diarahkan pada faktor non-fisik seperti : faktor ekonomis, emosi, psikologis dll.
5. Bagaimana melakukannya ?
Pertanyaan ini lebih menekankan pada persoalan teknis dari bisnis. Jawaban atas
pertanyaan ini hendaknya menyertakan produk atau jasa secara fisik dan bagaimana
dijual dan dikirim kepada pelanggan serta hendaknya sesuai dengan kebutuhan mana
yang akan terpuaskan dengan membeli produk atau jasa tersebut.
6. Untuk siapa melakukannya ?
Jawaban atas pertanyaan ini sangat vital karena akan sangat membantu dalam fokus
pemasarannya. Perlu disadari bahwa tidak setiap orang merupakan pembeli potensial
karena mereka akan dibatasi oleh faktor demografi dan geografi. Oleh karena itu pada
saat penyusunannya akan baik bila ditetapkan dahulu karakteristik demografis (umur,
pendapatan dll.) dan geografis terhadap pasar yang akan dimasuki sehingga untuk
pengembangannya bisa dilakukan melalui penambahan kelompok pelanggan atau
perluasan area pemasarannya.
Pertimbangan selanjutnya dalam penyusunan misi bahwa banyak bisnis yang
akan mempunyai banyak kelompok pelanggan yang membeli dengan berbagai alasan.
Dalam kasus ini, satu misi dapat menjawab masing-masing pertanyaan untuk masing-
masing kelompok pelanggan sehingga misi dalam konteks yang lebih luas dapat
dikembangkan. Misi hendaknya jangan membelenggu perkembangan bisnis karenanya
apabila kondisi persaingan mengalami perubahan, maka misi perlu diubah dan
disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
Tugas :
Misalkan Anda berkeinginan untuk berwirausaha coba buat: Visi dan Misi Anda.
Ketentuan:
Visi dan misi disesuaikan kondisi Anda sebagai seorang wirausaha dan usaha
Anda.
Usaha yang digunakan sebagai dasar bebas.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 177
DAFTAR PUSTAKA
Fuzi, Santoso, KEWIRAUSAHAAN MODUL A1-A3, Citra Pustaka Mandiri.
Faisal, Afiff, TEKNIK PENJUALAN, Angkasa, Bandung, 1982.
Saparudin, dan Iskandar, LATIHAN KEGIATAN MEMULAI USAHA SENDIRI,
Direktorat PMK Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2003.
Les Giblin, SKILL WITH POPLE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Rheinal Kasali, CHANGE, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
Suryana, KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis Kiata dan Proses Menuju Sukses,
Salemba Empat, Bandung, 2003
Tim Penyusun Modul Pembelajaran Kewirausahaan Tingkat I Kurikulum SMK Edisi
2004, Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2005
Zaenal Muhammad, MODUL KEWIRAUSAHAAN, Sekawan, Cipta Pustaka.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 178
PENERAPAN TEORI BELAJAR YANG RELEVAN
DENGAN BIDANG STUDI
Tujuan yang Diinginkan
Spesifikasi kinerja yang diraharapkan Anda kuasia setelah menyelesaikan modul
ini, yakni Anda dapat menguasai berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik, kinerja tersebut mencakup:
1. Mengidentifikasi berbagai teori pembelajaran
2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip pembelajaran kreatif dan inovatif
3. Memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar mata
pelajaran bidang keahlian administrasi perkantoran.
Teori Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu.
Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih
meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar.
Gagne’ seperti yang dikutip oleh Marianna (1999: 25) menyatakan untuk
terjadinya belajar pada diri siswa diperlukan kondisi belajar, baik kondisi internal
maupun kondisi eksternal. Kondisi internal merupakan peningkatan memori siswa
sebagai hasil belajar terdahulu. Memori siswa yang terdahulu merupakan komponen
kemampuan yang baru dan ditempatkannya bersama-sama. Kondisi eksternal meliputi
aspek atau benda yang dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran.
a. Teori belajar Konstruktivisme.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan
itu dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi
sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja Piaget,
Vygotsky, teori-teori pemerosesan informassi, dan teori psikologi kognitif yang lain,
seperti teori Bruner (Slavin dalam Nur, 2002:8).
Menurut teori kontruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting dalam
psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru
dapat memberikan kemudahan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar
siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk
belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawa siswa kepemahaman
yang libih tingi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut
(Nur, 2002:8).
b. Teori Perkembanan Kognitif Piaget
Teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan
sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan
kemampuan kognitif ini, maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif
membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan
bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 179
kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek
seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan
teman. Bagaimana cara anak mengelompokan objek-objek untuk mengetahui persamaan-
persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya
perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan
tentang objek dan peristiwa tersebut.
Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif didalam menyusun
pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi. Walaupun
proses berfikir dalam konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh
pengalaman dengan dunia sekitarnya, namun anak juga berperan aktif dalam
menginterpretasikan informasi yang ia peroleh melalui pengalaman, serta dalam
mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi mengenai dunia yang telah ia
punyai.
Piaget mengemukakan bahwa setiap organisme yang ingin mengadakan
penyesuaian (adaptasi) dengan lingkungannya harus mencapai keseimbangan
(ekuilibrium), yaitu antara aktivitas individu terhadap lingkungan (asimilasi) dan
aktivitas lingkungan terhadap individu (akomodasi). Agar terjadi ekuilibrasi antara
individu dengan lingkungan, maka peristiwa-peristiwa asimilasi dan akomodasi harus
terjadi secara terpadu, bersama-sama dan komplementer.
a. Perkembangan Kognitif Pada Setiap Masa Menurut Piaget
1. Perkembangan Masa Bayi
Dalam pandangan Piaget tahap-tahap perkembanagn pemikiran dibedakan
atas empat tahap, yaitu tahap pemikiran sensoris-motorik, praoperasional,
operasional konkret, dan operasional formal.
Pemikiran bayi termasuk kedalam pemikiran sensoris motorik, tahap
sensoris motorik berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira berumur 2 tahun.
Selama tahap ini perkembangan mental ditandai dengan perkembangan pesat
dengan kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan
sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Dalam hal ini bayi
yang baru lahir bukan saja menerima secara pasif rangsangan-rangsangan
terhadap alat-alat indranya, melainkan juga aktif memberikan respons terhadap
rangsangan tersebut, yakni melaui gerak-gerak refleks. Pada akhir tahap ini ketika
anak berusia sekitar 2 tahun, pola-pola sensorik motoriknya semakin kompleks
dan mulai mengadopsi suatu sistem simbol yang primitif. Misalnya, anak usia dua
tahun dapat membayangkan sebuah mainan dan dan memanipulasinya dengan
tangannya sebelum mainan tersebut benar-benar ada. Anak juga dapat
menggunakan kata-kata sederhana, seperti “mama melompat” untuk menunjukan
telah terjadinya sebuah peristiwa sensoris motorik.
2. Perkembanagn Masa Anak-Anak Awal
Perkemabangn kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap
praoperasional (preoperational stage), yang berlangsung dari usia 2 hingga 7
tahun. Pada tahap ini konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul,
egosentisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta terbentuknya keyakinan
terhadap hal yang magis.
Pemikiran praoperasional tidak lain adalah suatu masa tunggu yang
singkat pada pemikiran operasional, sekalipaun label praoperasional menekankan
bahwa pada tahap ini belum berpikir secara operasional. Dalam tahap pra
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 180
operasional pemikiran masih kacau dan tidak terorganisir secara baik. Pemikiran
praoperasional adalah awal dari kemampuan untuk merekonstruksi pada level
pemikiran apa yang telah ditetapkan dalam tingkah laku. Pemikiran
praoperasional juga mencakaup transisi dari penggunaan simbol-simbol primitif
kepada yang lebih maju.
3. Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak-Anak
Pemikiran anak-anak pada masa ini disebut pemikiran operasional konkrit
(concrete operational thought). Menurut Piaget operasi adalah hubungan-
hubungan logis diantara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi
konkrit adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek atau peristiwa-
peristiwa nyata atau konkrit dapat diukur.
Pada masa ini anak sudah mengembangkan pikiran logis, ia mulai mampu
memahami operasi sejumlah konsep. Dalam upaya memahami alam sekitarnya,
mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca
indra, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang
tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya, dan antara yang bersifat
sementara dengan yang berasifat menetap.
4. Perkembangan Masa Remaja
Ditinjau dari perspektif teori kognitif Piaget, maka pemikiran masa remaja
telah mencapai tahap pemikiran operasional formal (formal operational thought),
yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai kira-kira 11 atau 12 tahun
dan terus berlanjut sampai remaja mencapai masa tenang atau dewasa. Pada tahap
ini anak sudah mulai berfikir abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak sudah
mampu memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi, sesuatu yang abstrak.
Disamping itu pada tahap ini remaja juga sudah mampu berpikir secara sistematik,
mampu memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan
masalah.
c. Teori behavioristik
Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman (Gagne, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam
belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati
adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus)
dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini
mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk
melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon
akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative
reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.
Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 181
Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement;(3) Schedules of
Reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant
Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).
d. Teori Humanistik
Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya
dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia
mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses
belajar, ialah :
1. Proses pemerolehan informasi baru,
2. Personalia informasi ini pada individu.
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah:
Arthur W. Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
a. Arthur Combs (1912-1999)
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak
perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar
yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan
kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh
tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada
alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak
lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
tidak akan memberikan kepuasan baginya.
b. Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang
mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau
berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang
sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki
dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada
saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
c. Carl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak
keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi
akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di
Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 182
telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada
anak.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya
guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa
tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide
baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide
baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang
proses.
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip
dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid
mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya
sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan
diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh
dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik
perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang
mendalam dan lestari.
i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah
dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik
dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang
penting.
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah
belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus
terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai
proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yang
fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada
tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi
yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 183
MENGUASAI BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN YANG SESUAI
DENGAN KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
A. Pembelajaran Aktif Inovatif, Kreatif Dan Menyenangkan (Paikem)
a. Pengertian PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran dosen harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga mahasiswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang inovatif.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika
mahasiswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi mahasiswa yang
pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan
cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya
kemampuan serap ilmu masing-masing orang.
Kreatif dimaksudkan agar dosen menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan mahasiswa. Menyenangkan adalah
suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga mahasiswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on
task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan
hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai mahasiswa setelah
proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan
tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Asmani (2011:83) mengatakan Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan
sebagai berikut:
1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi
mahasiswa.
3) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
cara belajar kelompok.
5) Guru mendorong mahasiswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam
mahasiswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Salah satu ciri PAKEM adalah guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara
dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan cocok
bagi mahamahasiswa.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 184
Sehubungan dengan ciri menyenangkan dalam PAKEM ini, Rose and Nocholl
(dalam asmani 2011:84) mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan
adalah sebagai berikut:
a) Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman untuk
melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan medapatkan kesuksesan yang
lebih tinggi.
b) Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
c) Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif.
d) Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan.
e) Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dengan sebanyak mungkin
kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
PAKEM harus mampu memberikan perhatian pada aspek penyajian
pembelajaran. Penyajian dalam pembelajaran ini dapat dilakukan dengan pemecahan
masalah, curah pendapat, belajar dengan melakukan (learning by doing), menggunakan
banyak metode yang disesuaikan dengan konteks, atau kerja kelompok.
b. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar mahasiswa dapat dengan mudah
dikuasai mahasiswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari
diterapkannya model PAIKEM yaitu mahasiswa dapat terpacu sikap rasa
keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi
empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to
be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (Belajar untuk mengerjakan
sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan
melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa
oleh dosen, agar supaya pembelajaran tersebut dapat terlaksaana sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Dari empat pilar pendidikan dan kelima komponen prinsip PAIKEM
(Mengalami, Pembaruan, Berinteraksi, Komunikasi, Berekspresi, dan Melakukan
Refleksi), komponen ’Mengalami’, ’Pembaruan’, dan ’Berkspresi’ berkaitan dengan
bagaimana dosen mengolah bahan/materi pelajaran. Artinya, bagaimana dosen
mengolah materi pelajaran sehingga mahasiswa mengalami dan mengekspresikan
gagasannya. Untuk komponen interaksi, komunikasi dan refleksi berkaitan dengan
bagaimana dosen mengelola kelas. Artinya, bagaimana mahasiswa harus dikelola (kerja
kelompok, berpasangan, ataukah individual) agar mereka berinteraksi satu sama lain
untuk mengembangkan kemampuan bekerjasama dan pada saat yang sama berkembang
pula kemampuan individualnya.
B. Pendekatan Pembelajaran
a. Contextual Teaching and Learning
Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak
akan belajar lebih baik, jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih
bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.
Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam
kompetensi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak
memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 185
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi siswa.Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke
siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Menurut Sagala (2005:87) menyatakan bahwa :
Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching anda Learning) yang
disingkat dengan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Lebih lanjut lagi Sagala (2005:88) menyatakan bahwa :
Pembelajaran kontekstual (Contekxtual Teaching and Learning) adalah konsep
pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-
hari.
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan
kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah.
Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.
a. kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
d. Ciptakan masyarakat belajar
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
b. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Pembelajaran kooperatif menekankan pembelajaran dalam kelompok kecil,
dimana siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih optimal.
Pembelajaran kooperatif meletakkan tanggung jawab individu sekaligus kelompok.
Dengan demikian dalam diri siswa tumbuh sikap dan perilaku ketergantungan positif.
Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk belajar bekerja dan bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar
dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan
prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik
mengelola kelas dengan lebih efektif. (Lie, 2008:28)
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling berkerja
sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 186
kooperatif, belajar belum dikatakan tuntas jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan.
Johnson (dalam Lie 2008:31) yang diperkenalkan dalam pembelajaran kooperatif
bukan sekedar kerja kelompoknya, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem
pengajaran kooperatif bisa didefnisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang
terstruktur.
Kauchan (dalam Trianto, 2007:42) menyatakan “pembelajaran kooperatif
merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara
berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”.
Dalam pembelajaran kooperatif ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam
melaksanakan tugas kelompoknya dan apapun usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk semua anggota
kelompok. Melalui prosedur pembelajaran tersebut, siswa diharapkan lebih fokus dalam
mengikuti pelajaran dan akan termotivasi untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki
oleh kelompok masing-masing, sehingga tidak kalah dengan kelompok lain.
Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan
model lainnya, Arends (dalam Trianto 2007:47) menyatakan bahwa pelajaran yang
menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajar;
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah;
3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin, yang beragam;
4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
C. Model-Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk
menciptakan suasana yang berbeda dengan langkah-langkah yang telah disusun
sebelumnya, sehingga dapat menjadikan suasana pembelajaran yang lebih berbeda dan
bervariasi. Joyce (2009) menyatakan bahwa :
Model pembelajaran adalah salah satu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran yang didalamnya buku-buku, film-film, komputer, kurikulum dan
lain-lain.
Dengan demikian model pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan langkah-langkah
yang disusun guna mencapai tujuan dalam proses belajar.
Berikut ini dipaparkan beberapa model pembelajaran yang efektif sebagai
berikut:
1. Examples Non Examples
Contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.
Langkah- langkah:
a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
c. Gurumemberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswauntuk memperhatikan
atau menganalisa gambar
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 187
d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
e. Tiap kelompok diberi kesempatanmembacakan hasil diskusinya
f. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingindicapai
g. Kesimpulan
2. Picture and Picture
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan
materi
d. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasangatau mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
e. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
f. Dari alasan/urutan gambar tersebut gurumemulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
g. Kesimpulan/rangkuman
3. Numbered Heads Together: Kepala Bernomor (Spencer Kagan,1992)
Langkah-langkah:
a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka
e. Tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
f. Kesimpulan
4. Cooperative Script: Skrip Kooperatif (Danserau cs., 1985)
Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Langkah-langkah:
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan
b. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya.
Sementar pendengar:
- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide poko yang kurang lengkap
- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya
e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan seperti diatas.
f. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
g. Penutup
5. Kepala Bernomor Stuktur: Modifikasi dari Number Heads
Langkah-langkah:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 188
a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang
berangkai
c. Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan
soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
d. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok
lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokkan hasil kerja sama mereka
e. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok lain
f. Kesimpulan
6. Student Teams Achievement – Divisions (STAD) : Kooperatif Tim Siswa
Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)
Langkah-langkah:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, suku,dll)
b. Guru menyajikan pelajaran
c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok, Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu
e. Memberi evaluasi
f. Kesimpulan
7. Jigsaw : Kooperatif Model Tim Ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And
Snapp, 1978)
Langkah-langkah:
a. Siswa dikelompokkan kedalam = 4 anggota tim
b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
g. Guru memberi evaluasi
h. Penutup
8. Problem Based Introduction (PBI) : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Langkah-langkah:
a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat
pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas,jadwal, dll.)
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 189
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,
pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
9. Artikulasi
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
d. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
e. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya
dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya
f. Guru mengulang/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
g. Kesimpulan/penutup
10. Mind Mapping (Peta Pikiran)
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan
alternatif jawaban
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan
sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
c. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
d. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
e. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
f. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
11. Make a Match : Mencari Pasangan (Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah:
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok
untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
(soal jawaban)
e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
dari sebelumnya
g. Demikian seterusnya
h. Kesimpulan/penutup
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 190
12. Think Pair and Share (Frank Lyman, 1985)
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
b. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
c. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
d. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
e. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaran pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
f. Guru memberi kesimpulan
g. Penutup
13. Debate
Langkah-langkah:
a. Guru membagi 2 kelompok pesertra debat yang satu pro dan yang lainnya kontro
b. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua
kelompok diatas
c. Setelah selesai membaca materi,Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro
untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
d. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap
pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
e. Guru Guru memenambahkan konsep/ide yang belum terngkap
f. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
14. Role Playing
Langkah-langkah:
a. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
b. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari
sebelum KBM
c. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
f. Masing-masing siswa berada dikelompokkan sambil mengamati skenario yang sedang
diperagakan
g. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas penampilan masing-masing kelompok.
h. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
i. Guru memberikan kesimpulan secara umum
j. Evaluasi
k. Penutup
15. Group Investigation (Sharan, 1992)
Langkah-langkah:
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
b. Guru menjelaskan pembelajaran maksud pembelajaran dan tugas kelompok
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 191
c. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu
materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang
bersifat penemuan
e. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan
kelompok
f. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
g. Evaluasi
h. Penutup
16. Talking Stick
Langkah-langkah:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untukuntuk membaca dan mempelajari materi.
c. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup
bukunya.
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan
pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru
e. Guru memberikan kesimpulan
f. Evaluasi
g. Penutup
17. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah:
a. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa
memilih sendiri pasangannya.
b. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
c. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
d. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
e. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada
pasangan semula.
18. Snowball Throwing
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,untuk menuliskan
satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama lebih kurang 15 menit
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 192
f. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian
g. Evaluasi
h. Penutup
19. Student Facilitator and Explaining
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya
melalui bagan/peta konsep.
d. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f. Penutup
20. Course Review Horay
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
d. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan
kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing-masing
siswa
e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang
nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (
√ ) dan salah diisi tanda silang ( x )
f. Siswa yang sudah mendapat tanda √ vertikal atau horisontal, atau diagonal harus
berteriak horay … atau yel-yel lainnya
g. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
h. Penutup
21. Demonstration
Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan.
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah
disiapkan.
e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan.
22. Explicit Instruction: Pengajaran langsung (Rosenshina & Stevens, 1986)
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 193
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan
pola selangkah demi selangkah
Langkah-langkah:
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
23. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC): Kooperatif terpadu
membaca dan menulis (Steven & Slavin, 1995)
Langkah-langkah:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
b. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
d. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
e. Guru membuat kesimpulan bersama
f. Penutup
24. Inside-Outside-Circle: Lingkaran kecil-lingkaran besar (Spencer Kagan)
Langkah-langkah:
a. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
b. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadapke
dalam
c. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan
d. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang
berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
e. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian
seterusnya
25. Tebak Kata
Media: Buat kartu ukuran 10x10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang
mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5x2
cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan
ditempel pada dahi atau diselipkan di telinga.
Langkah-langkah:
a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi lebih ± 45 menit.
b. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
c. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang
isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan
ditelinga.
d. Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kat yang tertulis
didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10
cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi ataudi telinga.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 194
e. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh
duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan
kata-katalain asal jangan langsung memberi jawabannya.
f. Dan seterusnya
26. Word Square
Media:
Buat kotak sesuai keperluan
Buat soal sesuai TPK
Langkah-langkah:
a. Guru menyampai
b. kan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
c. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
d. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotok sesuai jawaban
e. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak Contoh:
T Y E N I O K N
R A U A N K U O
A B A R T E R M
N A N I R R S I
S D G I I T G N
A O N L S A I A
K L A A I S R L
S A C E K B O S
I R I N G G I T
27. Scramble
Media:
a. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
b. Buat jawaban yang diacak hurufnya
Langkah-langkah:
a. Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b. Membagikan lembar kerja sesuai contoh
28. Take and Give
Media:
a. Kartu ukuran lebih kurang 10x15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi
(yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK
b. Kartu contoh sejumlah siswa
Langkah-langkah:
a. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
b. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
c. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu
untuk dipelajai (dihapal) lebih kurng 5 menit
d. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap
siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
e. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi
masing-masing (take and give).
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 195
f. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan
kartunya (kartu orang lain).
g. Straregi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
h. Kesimpulan
29. Concept Sentences
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyajikan materi secukupnya.
c. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
d. Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
e. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4
kata kunci setiap kalimat.
f. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.
g. Kesimpulan.
30. Complette Sentence
Media:
Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau
modul dengan waktu secukupnya
c. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
d. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap
(lihat contoh).
e. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Siswa berdiskusi secara berkelompok
g. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca
sampai mengerti atau hapal
h. Kesimpulan
31. Time Token (Arends, 1998)
Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk
menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali
Langkah-langkah:
a. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)
b. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi
sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
c. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu
kupon.
d. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon
harus bicara sampai kuponnya habis.
e. Dan seterusnya
32. Pair Check (Spencer Kagan, 1993)
APA YANG DILAKUKAN ?
a. BEKERJA BERPASANGAN
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 196
b. Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan
mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan membantu melatih
c. PELATIH MENGECEK
d. Apabila patner benar pelatih memberi kupon
e. BERTUKAR PERAN
f. Seluruh patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1-3
g. PASANGAN MENGECEK
h. Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
i. PENEGASAN GURU
j. Guru mengarahkan jawaban/ide sesuai konsep
33. Keliling Kelompok
Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk
memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota
lainnya.
Caranya………..?
a. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan
pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
b. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
c. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau
dari kiri ke kanan
34. Tari Bambu
Agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang
berbeda dalam waktu singkat secara teratur strategi ini cocok untuk materi yang
membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa
Caranya
1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar. Jika
ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa
berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan
pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
3. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi.
4. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung
lainnya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa
mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai
dengan kebutuhan
35. Two Stay-Two Stay: Dua Tinggal-Dua Tamu (Spencer Kagan, 1992)
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan
kelompok lainnya.
Caranya:
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang
b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang
lain
c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi ke tamu mereka
d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 197
e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
D. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) bertujuan membantu
siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah, belajar
peranan orang dewasa yang otentik dan menjadi pelajar yang mandiri. Ciri-ciri utama
pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah,
memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan, autentik, krerjasama dan
menghasilkan karya peragaan.
Menurut Boud dan Felleti pembelajaran berdasarkan masalah ( problem based
learning ) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan
ketrampilan berfikir dan ketrampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang
dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah
tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya
kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk
membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan
ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka
dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri ( Muslimin
I, 2000:7) Lima langkah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah:
1. Orientasi siswa kepada masalah : guru menjelaskan tujuan masalah yang dipilihnya
2. mengorganisasikan siswa untuk belajar : guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. membimbing penyelidikan individual maupun kelompok : guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya : guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan video dan model
dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya
5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : guru membantu siswa
untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka gunakan
a. Pelaksanaan Pembelajaran Bedasarkan Masalah 1. Tugas Perencanaan. Pembelajaran Bedasarkan Masalah memerlukan banyak
perencanaan seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa
lainnya.
a. Penetapan Tujuan. Pertama mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan
masalah direncanakan untuk membantu tercapainya tujuan-tujuan tertentu misalnya
ketrampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa dn membantu siswa
menjadi pebelajar yang mandiri
b. Merancang situasi masalah. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah guru
memberikan kebebasan siswa untuk memilih masalah yang akan diselidiki, karena
cara ini meningkatkan motivasi siswa. Masalah sebaiknya otentik, mengandung
teka-teki dan tidak terdefinisikan secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna
dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
c. Organisasi sumber daya dan rencana logistik. Dalam pembelajaran berdasarkan
masalah guru mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan keperluan untuk
keperluan penyelidikan siswa karena dalam model pembelajaran ini dimungkinkan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 198
siswa bekerja dengan beragam material dan peralatan, pelaksanaan dapat dilakukan
didalam maupun diluar kelas.
2. Tugas interaktif
Orientasi siswa pada masalah.
Siswa perlu memahami bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah kgiatn
penyelidikan terhadap masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pelajar
yang mandiri. Oleh karena itu cara yang baik dalam menyajikan masalah adalah
dengan menggunakan kejadian-kejadian yang mencengangkan dan menimbulkan
misteri sehingga merangsang untuk memecahkan masalah tersebut
Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa memerlukan bantuan guru untuk
merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok belajar kooperatif juga berlaku untuk mengorrganisasikan siswa
kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan masalah
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok. (1) guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber,
siswa diberi pertanyaan yang membuat siswa memimikirkan masalah dan jenis
informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah sehingga siswa diajarkan
menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk
memecahkan masalah tersebut. (2) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan
penerimaan sepenuhnya ide-ide tersebut (3) Puncak kegiatan pembelajaran
berdasarkan masalah adalah penciptaan dan peragaan sepertiposter, videotape dsb
b. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu
siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan
ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
c. Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Managemen Guru perlu memberikan seperangkat aturan, sopan santun kepada siswa untuk
mengendalikan tingkah laku siswa ketika mereka melakukan penyelidikan sehingga
terciptanya kenyamanan, kemudahan siswa dalam melakukan aktivitasnya.
d. Asesmen dan evaluasi Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya terbatas dengan tes kertas dan pensil (
paper and paper tes ) tetapi termasuk menemukan prosedur penilaian alternative yang
dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan siswa. Dalam pembelajaran berbasis
masalah guru berperan dalam mengembangkan aspek kognitif dan metakognitif siswa,
bukan sekedar sumber pengetahuan dan penyebar informasi. Disamping itu siswa bukan
sebagai pendengar yang pasif tetapi berperan aktif sebagai problem.Peran guru, siswa
dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut:
Guru sebagai pelatih Siswa sebagai problem
solver
Masalah sebagai awal
tantangan dan motivasi * Asking about thinking (
bertanya tentang pemikiran)
* memonitor pembelajaran
* probbing ( menantang siswa
untuk berfikir )
* menjaga agar siswa terlibat
* mengatur dinamika kelompok
* menjaga berlangsungnya proses
* peserta yang aktif
* terlibat langsung dalam
pembelajaran
* membangun pembelajaran
* menarik untuk dipecahkan
* menyediakan kebutuhan yang
ada hubungannya dengan
pelajaran yang dipelajari
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 199
Dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah
membutuhkan banyak latihan dan perlu membuat ke putusan-keputusan khusus pada
fase-fase perencanaan, interaksi dan setelah pembelajar an.
ketrampilan memecahkan masalah.
Latihan
Susunlah skenario pembelajarannya yang sesuai dengan model pembelajaran yang anda
pilih!
Evaluasi
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Model Pembelajaran
2. Apakah yang dimaksud dengan CTL
3. Buatlah langkah-langkah model pembelajaran (tentukan 3 model saja)
Daftar Pustaka
Joyce, bruce dkk, 2009, Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Seri Perundangan, 2007, Panduan Lengkap KTSP, Pustaka Yustisia, Yogyakarta.
Silberman, Melvin, 2009, Active Learning, Nusa media, Bandung
Tim Diklat Profesi Guru, 2006, Modul Pendalaman Materi; Universitas Terbuka.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 200
MENGUASAI PEMILIHAN MEDIA
PEMBELAJARAN YANG TEPAT
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan
definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan
pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi
dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam
Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat
menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan
kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan,
kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati
kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat
menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan
(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya,
serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya
media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian
secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut. Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak
mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan
penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh
siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa
menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan
sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal
antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian
siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan
pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak
terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa
yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang
logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci,
fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 201
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan,
keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati
secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu
besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit
listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri,
amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video
siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan
sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
Dengan menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran
yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat
pencernaan, dan sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau
foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat
ukuran, warna, dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan
video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati
hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang
berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam
beberapa detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya
lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat
tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.
Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4
tak, 2 tak, dan sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan,
model, siswa dapat mengamati bagian me sin yang sukar diamati secara
langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah
siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat
mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan
menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek
secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 202
mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu
yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
Media Pembelajaran yang lazim digunakan dalam kegiatan pembelajaran antara lain
:
A. Media Grafis
1. Gambar/Foto
2. Sketsa
3. Diagram
4. Bagan (Chart)
5. Grafik (Graphs)
6. Kartun
7. Poster
8. Peta dan Globe
9. Papan Flanel (Flannel Board)
B. Media Audio
1. Radio
2. Alat Perekam Pita Magnetic
C. Media Proyeksi Diam (Still Projected Media)
1. Film bingkai (film slide)
2. Film rangkai
3. Media Transparensi (OHT)
4. Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaque Proyektor)
5. Mikrofis (Microfiche)
D. Media Proyeksi Gerak & Audio Visual
1. Film
2. Film Gelang
3. Program Siaran Televisi
4. Video (Cassette, laser disc, Compact Disc)
E. Multi Media
1. File Program Komputer Multi Media
F. Benda
1. Benda nyata
2. Benda tiruan / miniature
A. Media Grafis (Graphics Media)
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media
grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang
dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol – simbol tersebut perlu dipahami benar
artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum
tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian memperjelas sajian
ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 203
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang
relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis beberapa diantaranya
seperti yang kita bahas berikut ini :
1. Gambar/Foto
Di antara media pembelajaran, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai.
Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-
mana. Oleh karena itu ada pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar
berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
2. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokoknya tanpa detail.
Karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap pengajar
yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.
Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta diklat, menghindari verbalisme dan
dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab
media ini dibuat langsung oleh pengajar/widyaswara.
3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram
atau skema menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Isi
diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan yang
kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
4. Bagan
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila
hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Pesan yang akan
disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau
hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan seringkali kita jumpai jenis media
grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambing-lambang verbal.
5. Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan
titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal
digunakan pula di situ.
Fungsinya adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan sesuatu obyek atau peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas.
Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan
menggunakan data-data komparatif
6. Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interpretatif
yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat
dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian
tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap
maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana tanpa detail dengan
menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti
dengan cepat.
7. Poster
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 204
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia
mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya. Usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari
suatu perusahaan untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk
menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster. Poster dapat dibuat di atas
kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya bisa di kelas, di
luar kelas, di pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-macam,
tergantung kebutuhan.
8. Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
9. Papan Flanel (Flannel Board)
Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini dapat dilihat
sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot
dengan mudah sehingga dapat berkali-kali dipakai. Selain gambar, juga bisa berupa
huruf dan angka-angka. Gambar-gambar yang ditempel tadi dapat melekat di kain
flannel karena dibawahnya dilapisi dengan kertas amplas yang kasar.
10. Papan Buletin (Bulletin Board)
Berbeda dengan papan flannel, papan bulletin ini tidak dilapisi dengan kain flannel
tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain
menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian
dalam waktu tertentu. Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan (gambar,
poster, sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan
bulletin. Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-
karangan, berita, feature dan sebagainya.
B. Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat
kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik,
kaset audio; piringan hitam, cd audio dan laboratorium bahasa.
1. Radio
Dapat merangsang partisipasi aktif daripada pendengar. Sambil mendengarkan,
peserta diklat tidak terganggu untuk melakukan kegiatan yang lain. Perhatian peserta
dapat terpusat pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya, (terutama amat
berguna pada program sastra/puisi). Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk
mengajarkan musik dan bahasa. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih
baik bila dibanding dengan jika dikerjakan oleh seorang pengajar. Misalnya dalam waktu
yang bersamaan bisa mengajar untuk lebih banyak murid di tempat mana saja di seluruh
dunia. Juga dapat memberikan informasi terkini dan seketika. Tentunya dengan sistem
infotainment (memadukan entertainment)
2. Alat perekam pita magnetic & kaset audio
Alat perekam pita magnetic (magnetic tape recording) atau lazimnya orang
menyebut tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan
untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Alat untuk
mengabadikan suara. Kemampuannya merekam audio, memutar ulang, dan
menghapusnya. Pemutaran ulang dapat dilakukan segera setelah rekaman selesai pada
mesin yang sama. Dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume. Daya
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 205
jangkauannya terbatas bila dibandingkan dengan radio, yang mampu menjangkau
pendengar secara missal dalam waktu bersamaan dan di tempat yang berbeda-beda.
3. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih peserta diklat mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan
sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam audio.
C. Media Proyeksi Diam (Still Projected Media)
Media proyeksi diam (still projected media) mempunyai persamaan dengan
media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Kecuali itu bahan-
bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas
diantara mereka adalah bila pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan
pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan
dengan peralatan proyektor agar dapat dilihat oleh peserta diklat. Adakalanya media
jenis ini disertai rekaman audio tapi kebanyakan hanya visual saja. Beberapa jenis media
proyeksi diam antara lain : film bingkai (slide film), film rangkai (film strip), overhead
transparency (OHT), proyektor opaque, micro film dengan microprojection.
1. Film Bingkai (Slide Film)
Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna
berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2x2 inchi, terbuat dari kertas
karton atau plastic. Ada juga ukuran yang lebih besar yaitu, oversized slides (2 ¼ x 2 ½
inchi) dan lantern slide (3 ¼ x 4 inchi), namun kurang lazim. Untuk melihatnya perlu
ditayangkan dengan proyektor slide.
Karena berupa foto jadi mampu mengungkapkan gambar nyata dengan indah, menarik
dan meyakinkan. Mampu mengabadikan gambar-gambar peristiwa yang terjadi pada
masa lalu atau di tempat yang jauh. Begitu juga obyek yang terlalu kecil maupun terlalu
besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang dapat disajikan
dengan jelas lewat film bingkai. Gambar yang diproyeksikan ke layer tampak lebih
“hidup”, ada sesuatu yang seolah-olah menghipnotis penonton sewaktu melihat gambar
yang diproyeksikan di layar di tempat gelap. Sayangnya masih berupa gambar yang
tidak bergerak.
2. Film Rangkai
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan
merupakan satu kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm.
Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50 s.d 75 gambar dengan panjang lebih
kurang 100 sampai dengan 130 cm, tergantung pada isi film itu. Sebagaimana halnya
dengan film bingkai, film rangkai bisa tanpa suara (silent) bisa pula dengan suara
(sound). Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang berbeda
dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen, gambar, tabel, symbol,
kartun dan sebagainya. Film rangkai tak memerlukan bingkai.
3. Media Transparensi (OHT)
Media transparensi atau Overhead Transparency (OHT) seringkali disebut
dengan nama perangkat kerasnya, yaitu OHP (Overhead Projector). Media transparensi
adalah media visual proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate
atau plastic berukuran 8 ½ x 11 inchi. Sebagai perangkat lunak bahan transparansi yang
berisi pesan-pesan tersebut memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yaitu
OHP.
4. Opaque Projector
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 206
Proyektor yang tak tembus pandang karena yang diproyeksikan bukan bahan
transparan, tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang (opaque). Benda-benda datar, tiga
dimensi seperti mata uang, model, serta tekstur anyaman dapat diproyeksikan. Kelebihan
proyektor tak tembus pandang sebagai media pembelajaran ialah bahwa bahan cetak
pada buku, majalah, foto, grafis, bagan, diagram, atau peta dapat diproyeksikan secara
langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih dahulu. Kelemahannya
sinar lampu tayangannya kurang terang sehingga perlu pengurangan cahaya lampu di
ruangan/digelapkan.
5. Mikrofis (microfiche)
Adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual (grafis
maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata
telanjang. Ukurannya ada beberapa macam bisa 3x5 inchi, 6x8 inchi atau 4x6 inchi.
Keuntungan yang terbesar dari alat ini ialah dapat menghemat ruangan. Halaman cetak
yang besar dapat diringkas dalam bentuk film yang baik dengan perbandingan 1:12 yang
selanjutnya bisa dikembalikan lagi ke bentuk semula dengan memproyeksikan ke layer.
Namun mahal biaya pembuatan masternya, mudah hilang, bila kebanyakan sulit
memfilenya sehingga mudah salah masuk filing.
D. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Media yang mampu menayangkan gambar-gambar diam, bergerak dan bersuara
baik melalui proyektor maupun melalui pesawat televisi.
1. Film Gerak
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses
pembelajaran. Ada tiga macam ukuran film, yaitu : 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis
pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai disekolah sedang yang
terakhir biasanya untuk komersial. Film 8 mm karena gambarnya kecil bisa dipakai
untuk sekelompok anak-anak atau perseorangan. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara
disiapkan tersendiri dalam rekaman yang terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan
gambar.
Film mampu mengabadikan suara dan gambar gerak serta bisa mengatasi
keterbatasan daya indera penglihatan kita. Sangat memikat karena mampu
mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak, lebih realistis, dapat diputar berulang-
ulang, dihentikan dan sebagainya sesuai kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
2. Film Gelang
Film gelang atau film loop (loop film) adalah jenis media yang terdiri dari film
berukuran 8 mm dan 16 m yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga film ini
akan berputar terus berulang-ulang kalau tidak dimatikan. Yang ukuran 8 mm lebih
praktis karena dirancang dalam bentuk kaset. Lama putarnya berkisar antara 3-4 menit.
Karena bisu maka pengajar harus memberi narasi/komentar, sementara filmnya di putar.
Karena ada pemutar serta monitornya sehingga ruangan tidak perlu digelapkan.
Sederhana cara kerjanya sehingga peserta dapat menggunakannya sendiri.
3. Program Siaran Televisi dan Pesawat TV
Selain film gerak, program siaran televisi adalah media yang menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran secara audio – visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari
sudut jumlah penerima pesannya televisi tergolong ke dalam media massa (elektronik).
TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk
media yang lain menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 207
TV merupakan media yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh semua
usia karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kebutuhan kehidupan.
TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton. Seperti halnya dengan
film, TV menyajikan informasi visual dan lisan secara simultan. TV mempunyai realitas
dari film tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu immediacy (kejadian yang
sedang terjadi diambil gambarnya oleh kamera langsung bisa disaksikan oleh penonton).
Batas ruang dan waktu bisa diatasi. Bila sifat program acaranya interaktif sifat
komunikasi yang satu arah teratasi. Penonton bisa melakukan hubungan langsung
misalnya dengan pesawat telpon.
Selain sebagai media massa, kita kenal pula adanya program Televisi Siaran
Terbatas atau Closed Circuit Television. Dengan sistem ini distribusi siaran TV,
memakai alat pengirim dan penerima secara fisik dapat dihubungkan melalui kabel.
Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan pesawat penerima di dalam ruang yang
sama; bisa juga beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber yang sama, sehingga
penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan. Sistem ini mengatasi
problem kekurangan tenaga pengajar yang bermutu, namun juga bisa melatih
meningkatkan kemampuan pengajar dalam bidang profesi, metode serta teknik
mengajarnya.
4. Video (Cassette, Laser disc, Compact disc)
Media Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin popular di dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta
(kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti misalnya ceritera, sinetron);
bisa bersifat informative, educatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat
digantikan oleh video. Tapi ini tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan
film. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keterbatasannya sendiri. Dengan alat
perekam dan pemutar video, penonton bisa merekam acara TV yang dikehendaki dan
bisa diprogram otomatis waktu perekamannya. Dapat diputar berulang-ulang kapan saja.
Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya.
Kemampuan kamera video untuk membuat rekaman lebih dekat ke obyek yang
lagi bergerak atau obyek y ang berbahaya seperti harimau (teknik lensa kamera dengan
telelens atau zoom in atau big close up).
Ada gambar gerak tertentu bisa di “beku” kan/stop motion untuk diamati dengan
seksama. Hal ini tergantung keinginan pengajarnya. Ruangan terang digelapkan.
E. Komputer Multi Media
Memanfaatkan program computer dengan file multi media, sebagai media
pembelajaran, dimana mampu menampilkan gambar maupun tulisan y ang diam dan
bergerak serta bersuara. Mutu tampilan gambar dan suaranya sangat bagus, sudah stereo
sound dan efek 3 dimensi.
Apabila ada perubahan tampilan, prosesnya dapat dilakukan pada saat itu juga
dalam waktu yang sangat singkat di depan peserta diklat, sehingga lebih menarik dan
lebih informative.
Dan pada kenyataannya media ini mampu menggantikan hampir semua peranan
media yang ada sebelumnya. Sejauh tetap berfungsi normal, dibantu penayangannya
dengan proyektor LCD serta selama power listrik tidak padam.
F. Benda Nyata
1. Benda Nyata
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 208
Memanfaatkan benda asli ataupun peralatan nyata dalam proses pembelajaran
terutama bila metode yang dipakai adalah demonstrasi ataupun praktik di lapangan.
Membuat peserta lebih mantap dan yakin atas kegiatan tersebut. Misalnya contoh
pengisian blangko formulir, mereparasi mesin sepeda motor, praktik membuat
cangkokan pohon buah-buahan, praktik memijah ikan peliharaan, praktik
mengoperasikan program computer dan sebagainya.
2. Benda Tiruan
Untuk mengatasi keterbatasan baik obyek serta situasi maka perlu diadakan
benda tiruan atau miniaturnya sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan dengan
baik.
Rangkuman
Banyak sekali jenis-jenis media yang digunakan pada proses pembelajaran, untuk
memudahkan media-media itu dikelompokkan menjadi : A. Media Grafis; B. Media
Audio; C. Media Proyeksi Diam; D. Media Proyeksi Gerak dan Audio-visual; E. Multi
media; F. Benda
Tes Formatif
1. Apakah beda media dengan peralatan?
2. Sebutkan bentuk-bentuk media grafis!
3. Apa beda media proyeksi diam dengan media proyeksi gerak!
4. Apa yang dimaksud dengan multi media?
5. Bagaimana kita tahu bahwa benda miniature sebagai benda tiruan itu pada
kenyataannya ukurannya besar-besar?
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Perbedaan media dengan peralatan :
Media adalah alat bantu mengajar guru (teaching aids) dan juga berfungsi sebagai
penyalur pesan atau informasi belajar, yang berbentuk grafis, audio, proyeksi, multi
media ataupun benda.
Peralatan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran baik berupa media buku, meja, dsb.
2. Bentuk – bentuk media grafis :
Gambar, Sketsa, Diagram, Bagan, Grafik, Kartun, Poster, Peta dan Globe, Papan Flanel
dan Papan Buletin.
3. Beda media proyeksi diam dengan media proyeksi gerak
Media proyeksi diam adalah media berbentuk visual yang penggunaannya membutuhkan
alat bantu lain. Media proyeksi gerak adalah media yang mampu menayangkan gambar-
gambar diam, bergerak, dan bersuara baik melalui proyektor maupun melalui TV
4. Multi media adalah media berupa komputer yang mampu menampilkan gambar
maupun tulisan yang diam, bergerak dan bersuara. Mutu tampilan sangat bagus dan
memiliki efek 3 dimensi5. Pada dasarnya benda miniature sebagai benda tiruan itu
ukurannya besar. Hal ini dapat diketahui dari bendanya yang berukuran kecil dan pada
kenyataan sehari-hari dapat disaksikan benda sebenarnya yang bentuknya lebih besar.
KEGUNAAN MEDIA
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 209
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. memperluas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan belaka)
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3. mengatasi sikap pasif siswa
4. memberikan perangsang, pengalaman dan persepsi yang sama
Berikut manfaat atau kegunaan-kegunaan dari masing-masing media
1. Gambar/Foto
1. Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit; Gambar/foto lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, obyek
atau peristiwa dapat di bawa ke kelas. Candi borobudur atau rumah tanah toraja
dapat disajikan di depan kelas lewat gambar maupun foto. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan beberapa detik yang lalu
kadang-kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya, misalnya gedung WTC di
New York beberapa detik sebelum ditabrak pesawat terbang oleh para teroris.
Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
3. Media gambar /foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau
penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto
4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia
berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman
5. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu
:
1. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata
2. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
Bagaimana gambar/foto yang baik sebagai media pembelajaran itu? Dari kesemuanya itu
tentunya gambar/foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu ada enam
syarat yang perlu dipenuhi :
1. Harus autentik
Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat
benda sebenarnya
2. Sederhana
Komposisinya hendaknya cukup jelas menunjukkan hal-hal pokok dalam gambar
. Ukuran relatif.
Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil obyek/benda sebenarnya.
Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/obyek yang belum dikenal atau pernah
dilihat peserta diklat sulitlah membayangkan berapa besar benda atau obyek tersebut.
Untuk itu baiklah disertakan obyek lain yang sudah dikenal sebagai pembanding.
Bagi yang belum pernah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan berapa
besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar orang dan gajah pada gambar
berikut ini pesan tersebut semakin jelas.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 210
4. Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah
menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun
dari segi mutu kurang, gambar/foto karya peserta diklat sendiri seringkali lebih baik.
6. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang
baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
2. Sketsa
Seorang pengajar bisa saja menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara
lisan/verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya menunjukkan benda-benda sebenarnya
seperti, kupu-kupu, telurnya, ulat, kepompong, serta proses itu sendiri. atau kalau itu tak
mungkin bisa dengan menunjukkan gambar/fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu dan
biaya.
3. Diagram
1. Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti
2. Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang
apa yang didiagramkan
3. walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti
Kalau kita membeli pesawat radio atau pesawat televisi biasanya disertai diagram yang
menjelaskan secara garis besar, cara kerja atau cara menggunakan pesawat tersebut.
Denah rumah adalah contoh yang lain dari diagram. Pada denah tersebut dapat kita lihat
berapa ukuran rumah, jumlah kamar, susunan kamar-kamarnya, letak pintu, jendela,
perabot-perabot rumah tersebut.
Diagram yang baik bagi media pembelajaran adalah yang ;
1. benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu
2. cukup besar dan ditempatkan secara strategis dan
3. penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum: dari kiri ke kanan dan
dari atas ke bawah
4. Bagan/Chart
Sebagai media yang baik, bagan haruslah :
1. dapat dimengerti oleh pembacanya
2. sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit; dan
3. diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan
jaman (up to date) juga tak kehilangan daya tarik
Ada beberapa jenis bagan/chart, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua chart
yang menyajikan pesannya bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.
Seringkali peserta bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh
karena itu dipakailah chart yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Contoh chart
yang bersifat menunda penyampaian pesan ini antara lain, bagan balikan (flip chart) dan
bagan tertutup (hidden chart). Bagan tertutup (hidden chart) disebut juga strip charts.
Pesan yang akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya
saja pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan
kertas yang mudah untuk dibuka dengan ditarik. Potongan kertas selain murah juga
menarik perhatian. Pada saat penyajian satu persatu tutup itu ditarik agar terbuka.
Berbeda dengan itu, flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi.
Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 211
chart maka bagan balikan dapat dipakai. Bagian-bagian dari pesan tersebut
ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut
dibundel menjadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan
bagan pesan yang akan disajikan. Bagan /chart yang menyajikan pesan sekaligus ada
beberapa macam antara lain : bagan pohon (tree chart) bagan arus (flow chart) dan
stream chart.
Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-
cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat,
komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan.
Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula
menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu
organisasi. Tanda panah seringkali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Stream
chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal
kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal
tersebut pada ujung akhirnya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama.
Sesuatu produk misalnya dihasilkan dari berbagai bahan mentah bisa saja kita
ceriterakan secara verbal. Namun pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau kita
pergunakan stream chart. Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk
menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan
dalam bagan secara kronologis.
Kalau misalnya kita akan menunjukkan kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai
dan berakhir peristiwa-peristiwa apa yang terjadi, lebih dahulu dan peristiwa apa pula
yang terjadi kemudian dapat kita perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.
5. Grafik (Graphs)
Berbeda dengan bagan, grafik di susun berdasarkan prinsip-prinsip matematik
dan menggunakan data-data komparatif
1. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan
hubungan-hubungannya
2. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interprestasi dan
perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah,
pertumbuhan dan arah.
3. Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis. Semakin ruwet data
yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik
yang cepat dan sederhana
Sebagai media pembelajaran grafik dapat dikatakan baik, kalau memenuhi
ketentuan sebagai berikut.
1. Jelas untuk dilihat seluruh kelas
2. Hanya menyajikan satu ide setiap grafik
3. Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya
4. Warna yang digunakan kontras dan harmonis
5. Berjudul dan ringkas.
6. Sederhana (simplicity)
7. Mudah dibaca (legitibility)
8. Praktis, mudah diatur (manageability)
9. Menggambarkan kenyataan (realisme)
10. Menarik (attractiveness)
11. Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropriateness)
12. Teliti (accuracy)
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 212
Ada beberapa macam grafik, diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik
batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial
graphs).
Grafik garis
Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik dua skala atau dua
proses yang dinyatakan dalam garis vertical dan garis horizontal yang saling bertemu.
Baik pada garis horizontal maupun vertical dicantumkan angka-angka yang akan
menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan. Selain
membandingkan dua data grafik garis dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas.
Penggambarannya bisa dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke
kanan, naik, turun atau mendatar.
Grafik batang
Seperti halnya dengan grafik garis, grafik batang juga menggunakan proses
vertical dan horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk membandingkan sesuatu
obyek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan
berbagai hal/obyek yang berbeda tentang sesuatu yang sama. Berapa banyakkah buku
ilmiah yang telah dibaca peserta diklat dari perpustakaan. Kalau misalnya jumlah peserta
yang akan di bandingkan 10 orang dan jumlah buku terbanyak yang dibaca dalam satu
diklat 95 sedang yang paling sedikit 5 dan 8 orang diantaranya, maka data kita tuliskan
dalam grafik batang seperti contoh di bawah ini.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 213
Grafik lingkaran (circle atau pie graphs)
Dimaksudkan untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta
perbandingan bagian-bagian tersebut. Penggambaran bagian-bagian tersebut dilakukan
dengan pecahan atau presentase.
Berbeda dengan ketiga grafik terdahulu, grafik gambar (pictorial graphs) menggunakan
symbol-simbol gambar sederhana. Jumlah symbol gambar tersebut menggambarkan data
kuantitatif. Selain dapat menunjukkan perbandingan dalam bentuk yang jelas dan singkat
grafik gambar mudah dibaca karena menggunakan gambar-gambar tersebut.
6. Gambar Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar
interpretative yang menggunakan symbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan
secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang , situasi atau kejadian-
kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian , mempengaruhi
sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap essensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail dengan
menggunakan symbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan
cepat. Kalau kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan
kesannya akan tahan lama di ingatan.
7. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia
mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan
untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk memberikan sumbangan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 214
masyarakat yang tertimpa bencana kebanjiran dapat dituangkan lewat poster. Poster
dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya
bisa dikelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-
macam tergantung kebutuhan. Namun secara umum poster yang baik hendaklah :
- sederhana
- menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
- berwarna
- slogannya r ingkas dan jitu
- tulisannya jelas
- motif dan disain bervariasi
-
8. Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi secara
khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang :
- keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung dan bentuk-bentuk
daratan serta perairan lainnya;
- tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain
- data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola bahasa/adat
istiadat
- dan data-data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian, industri atau perdagangan
internasional
Kecuali itu kelebihan lain dari peta dan globe, jika dipakai sebagai media dalam
kegiatan belajar mengajar adalah :
- memungkinkan peserta diklat mengerti posisi dari kesatuan politik daerah kepulauan
dan lain-lain
- merangsang minat peserta terhadap penduduk dan pengaruh geografis
- memungkinkan peserta diklat memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi
penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang
sebenarnya
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, peta dan globe sangat penting
untuk mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.
9. Papan Flanel (Flannel Board)
Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini dapat dilipat
sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot
dengan mudah sehingga dapat berkali-kali dipakai. Selain gambar, juga bisa berupa
huruf dan angka-angka. Gambar –gambar yang ditempel tadi dapat melekat di kain
flannel karena di bawahnya dilapisi dengan kertas amplas yang kasar. Karena
penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian peserta diklat, penggunaan papan
flannel dapat membuat sajian lebih efisien.
10. Papan Bulletin (Bulletin Board)
Berbeda dengan papan flannel, papan bulletin ini tidak dilapisi dengan kain
flannel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain
menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian
dalam waktu tertentu. Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan (gambar,
poster, sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan bulletin.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 215
Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan, berita,
feature dan sebagainya.
MEDIA AUDIO
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik
verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media
yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita
magnetic, piringan hitam, cd audio dan laboratorium bahasa.
1. Radio
1. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV
2. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu
ruang ke ruang lain dengan mudah
3. Jika digunakan bersama – sama dengan alat perekam, radio bisa mengatasi problem
jadwal; program dapat direkam dan di putar lagi sesuka kita.
4. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
5. Dapat merangsang partisipasi aktif daripada pendengar. Sambil mendengarkan,
peserta didik bisa melakukan kegiatan yang lain
6. Radio dapat memusatkan perhatian peserta pada kata-kata yang digunakan pada
bunyi dan artinya (terutama ini amat berguna bagi program sastra atau puisi)
7. Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa;
8. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan dengan
jika dikerjakan oleh seorang pengajar/widyaiswara, antara lain ;
a. radio dapat menampilkan ke dalam kelas pengajar-pengajar yang ahli dalam
bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan pengajar
yang layak untuk mengajar
b. pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis.
Ini mengingat pengajar-pengajar kita jarang yang mempunyai waktu dan sumber-
sumber untuk mengadakan penelitian dan menambah ilmu, bisa dibayangkan
bagaimana mutu pelajarannya;
c. radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot). Pelayanan radio
yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustakaan arsipnya yang siap
dipakai;
d. siaran-siaran yang aktual dapat memberikan suasana kesegaran (immediacy) pada
sebagian besar topic.
9. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tak dapat dikerjakan para pengajar.
Dia dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas. Kisah
petualangan seorang pengembara bisa dituturkan ke kelas-kelas secara langsung
lewat radio.
10. Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; jangkauannya luas.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagai media pembelajaran radio mempunyai
kelemahan-kelemahan pula, antara lain:
a) sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication);
b) biasanya siarannya disentralisasikan sehingga pengajar tak dapat mengontrolnya, dan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 216
c) penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio
ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan.
2. Alat Perekam Pita Magnetic.
1) Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, untuk merekam, menampilkan rekaman
dan menghapusnya. Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada
mesin yang sama.
2) Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
3) Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
4) Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Pengajar dapat secar langsung
mengkontrolnya.
5) Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan atau hal-hal di luar diklat. (Hasi
wawancara atau rekaman-rekaman kegiatan).
6) Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiata (diskusi,dramatisasi dan lain-lain).
7) Program kaset memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa(Laboratorium bahasa).
Dibandingkan dengan program radio, program kaset mempunyai kelemahan sebagai
berikut:
1) daya jangkauannya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan pendengar
yang masaal tempat-tempat yang berbeda.
Program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan saja, dan
2) dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
3. Laboratorium Bahasa
Dalam laboratorium bahasa peserta diklat duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik
akustik dan kotak suara. Peserta mendengar suara pengajar yang duduk di ruang control
lewat headphone. Pada saat peserta menirukan ucapan pengajar dia juga mendengar
suaranya sendiri lewat headphone-nya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya
dengan ucapan pengajar. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang mungkin dibuatnya.
MEDIA PROYEKSI DIAM (STILL PROJECTED MEDIA)
1. Film Bingkai
Beberapa keuntungan penggunaan film bingkai sebagai media pembelajaran:
1) materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;
2) perhatian peserta dapat dipusatkan pada satu butir tertentu, sehingga dapat
menghasilkan keseragaman pengamatan;
3) program film bingkai bersuara mudah direvisi / diperbaiki baik visual maupun
audionya.
Dari segi visual hal ini dimungkinkan karena tiap gambar terpisah dalm bingkai-
bingkai tersendiri. Dengan demikian bila ada gambar yang harus ditukar urutannya,
diganti, atau ditambah dapat dengan mudah dilakukan. Audionya juga mudah untuk
direvisi, apabila bila master rekamannya dibuat di atas pita rekaman reel to reel ¼
inchi bukan di kaset;
4) film bingkai adalah media yang relatif sederhana / mudah, baik cara membuatnya
maupun cara menggunakannya, dibandingkan dengan media TV atau film.
Biayanyapun relatif murah.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 217
Karena kesederhanaannya setiap orang yang bisa memotret dapat membuat fim
bingkai. Layar untuk memproyeksikan gambarnya pun tidak harus layar khusus,
tembok yang berwarna terangpun bisa dipakai;
5) Program dapat dibuat dalam waktu singkat, tergantung kebutuhan dan perencanaan.
Selain kelebihan dan keuntungan tersebut di atas, film bingkai juga mempunyai
keterbatasan dan kelemahan yang perlu kita ketahui.
1) Seri program film bingkai /slide yang terdiri dari gambar-gambar lepas di samping
merupakan kelebihan juga merupakan titik kelemahan. Karena lepas maka dengan
mudah gambar-gambar tersebut dapat/hilang atau tertukar apabila penyimpanannya
kurang baik.
2) Dibandingkan dengan media audio visual yang lain seperti TV dan Film, film bingkai
mempunyai kelemahan yaitu hanya mampu menyajikan obyek-obyek secara diam
(still).
Oleh karena itu media ini kurang begituefektif bila dipakai untuk mencapai tujuan-
tujuan pelajaran yang bersifat gerakan.
3) Bila tidak ada “daylight” screen, penggunaan program slide suara memerlukan
ruangan yang gelap. Bila ruang tak dapat digelapkan (jendela / ventilasi ditutup kain
gelap) maka gambar yang diproyeksikan kurang jelas sehingga penyajian film
bingkai kurang memuaskan.
4) Dibandingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuata film bingkai
jauh lebih mahal biayanya.
2. Film Rangkai
1) Seperti halnya film bingkai, kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur, dapat
ditambah narasi dengan kontrol oleh pengajar;
2) Semua kelebihan non projected still picture dimiliki oleh film bingkai
3) Film rangkai dapat mempersatukan berbagai berbagai media pembelajaran yang
berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya: foto, bagan, dokumen, gambar, tabel,
symbol, kartun dan sebagainya;
4) Cocok untuk mengajarkan keterampilan;
5) Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan;
6) Penyimpanannya mudah, cukup digulung dan dimasukkan ke dalam tempat khusus;
7) Reproduksinya dalam jumlah besar relative lebih mudah pergambarnya dibandingkan
film bingkai. Film rangkai tak memerlukan bingkai; dan
8) Dapat untuk belajar kelompok maupun individual
Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film
rangkai sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar
dibuat sendiri secara local dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat
mengubah film bingkai menjadi film rangkai.
3. Media Transparansi
Media transparensi atau overhead transparency (OHT) atau di Indonesiakan menjadi
Trawangan sementara nama perangkat kerasnya yaitu OHP atau Overhead Projector atau
Pewayang Pandang. Berbagai obyek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada
transparansi bisa diproyeksikan lewat OHP, misalnya diagram, peta, grafik, karikatur dan
sebagainya. Sebagai media pembelajaran, media transparensi mempunyai beberapa
kelebihannya antara lain :
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 218
1. gambar yang diproyeksikan lebih jelas bila dibandingkan dengan kalau digambar
di papan. Ruangan tak perlu digelapkan, sehingga peserta diklat dapat melihatnya
sambil mencatat;
2. pengajar sambil mengajar dapat berhadapan dengan peserta diklat;
3. benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya dengan meletakkannya di atas
OHP, walaupun hasilnya berupa bayang-bayang (silhouette)
4. memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat – minat siswa;
5. tak memerlukan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP karena
mudah dioperasikan
6. lebih sehat dari pada papan tulis pakai kapur;
7. praktis dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruangan;
8. mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan,
terutama untuk proses yang kompleks dan bertahap;
9. menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang
10. sepenuhnya dibawah kontrol pengajar;
11. dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian pengajar dan apabila
menggunakan bingkai, catatan-catatan tambahan untuk mengingatkan si pengajar
dapat dibuat di atasnya
12. dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya
dengan menambahkan alat penyajian tertentu
Sekalipun banyak kelebihan media transparensi, masih ada beberapa
keterbatasan/kelemahannya antara lain :
1. transparensi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikannya (OHP)
sedang OHP itu kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya di tempat – tempat
tertentu;
2. memerlukan waktu, usaha dan persiapan y ang baik, lebih-lebih karena
menggunakan teknik penyajian yang kompleks
3. oleh karena transparensi – transparensi itu lepas maka menuntut cara kerja yang
sistematis dalam penyajiannya. Bila tidak penyajiannya bisa kacau.
4. kalau kurang dikuasai teknik pemanfaatan potensinya ada kecendrungan OHP
dipakai sebagai pengganti papan tulis dan peserta cenderung bersikap pasif
4. Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaque Projector)
Kelebihan proyektor tak tembus pandang sebagai media pembelajaran ialah bahwa bahan
cetak pada buku, majalah, foto grafis, bagan, diagram, atau peta dapat diproyeksikan
secara langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparensi terlebih dahulu. Jadi
sangat memudahkan.
Kecuali itu kelebihan proyektor tak tembus pandang ialah :
- dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada di kurikulum dan
- dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan, sehingga bahan yang semula
hanya untuk individu jadi untuk seluruh kelas
Kelemahannya ialah bahwa proyektor tak tembus pandang tidak seperti OHP harus
digunakan di ruangan yang digelapkan.
5 Mikrofis (microfiche)
Adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual (grafis maupun
verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata
telanjang. Ukurannya ada beberapa macam, bisa 3x5 inchi, 6x8 inchi atau 4x6 inchi.
Microcard, misalnya sebagai salah satu variasi mikrofis dapat meringkas 50 halaman
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 219
buku biasa ke dalam satu lembar kartu ukuran 3 inchi x 5 inchi. Dengan microcard
reader yang khusus kartu tersebut dapat dibaca dengan jelas. Keuntungannya yang lain
adalah :
1. mudah dikopi cetak, dan diduplikasi dengan biaya yang relative murah;
2. bisa diproyeksikan ke layar lebar
3. karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat dan praktis untuk dikirim
dan
4. informasi kepustakaan yang terletak di bagian atas lembaran mudah untuk
diidentifikasi
kelemahan mikrofis yang perlu diperhatikan ialah ;
1. mahal pembuatan masternya
2. mudah hilang
3. bila telah banyak sulit memfilenya sehingga mudah salah masuk filling
MEDIA PROYEKSI GERAK & AUDIO VISUAL
Media yang mampu menayangkan gambar-gambar diam, bergerak dan bersuara baik
melalui proyektor maupun melalui pesawat televisi.
1. Film gerak
Sebagai suatu media, keunggulan-keunggulan film antara lain :
1. merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik peserta yang cerdas
maupun yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama.
Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan
menggunakan film.
2. film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan
pengulangan –pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi;
3. film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-
kejadian sejarah yang lampau;
4. film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu negara ke negara yang lain,
horizon menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk kelas
5. film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke
khusus atau sebaliknya;
6. film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas;
7. film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi dan
sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu
8. film memikat perhatian setiap orang
9. film lebih realistis dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya, sesuai dengan
kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas;
10. film bisa mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan ); dan
11. film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan para peserta
sekalipun banyak kelebihannya ada pula kelemahannya antara lain : harga/biaya
produksinya relative mahal; film tak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran,
penggunaannya perlu ruangan gelap.
2. Film Gelang (loop film)
a. Ruangan tak perlu digelapkan;
b. Dapat berputar terus berulang-ulang sehingga pengertian yang kabur menjadi jelas
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 220
c. Baik sekali untuk menunjukkan suatu periode yang pendek, yang berisi gerakan –
gerakan tertentu dari obyek yang dipelajari. (Obyek yang dipelajari tersebut hanya
akan dimengerti dengan baik bila dipertunjukkan dengan gerakan). Misalnya
perpecahan sel, perkembangbiakan protozoa dan lain-lain;
d. film gelang mudah sekali diintegrasikan ke pelajaran dan dipakai bersama denga
media lain;
e. karena sederhana, peserta diklat pun bisa memakainya sendiri
f. film dapat dihentikan setiap saat untuk diselingi dengan penjelasan atau diskusi
3. Program Siaran Televisi (TV)
Sebagai media pembelajaran, televisi mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1. TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk
media yang lain menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai
2. TV merupakan media yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh semua usia,
karena sudah merupakan sebagai bagian dari kebutuhan kehidupan
3. TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton. Seperti halnya film, TV
menyajikan informasi visual dan lisan secara simultan
4. TV mempunyai realitas dari film tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu
immediacy (obyek yang baru saja ditangkap kamera dapat segera dipertontonkan)
5. sifatnya langsung dan nyata. Dengan TV peserta tahu kejadian-kejadian mutakhir,
mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang besar/terkenal dalam
bidangnya melihat dan mendengarkan mereka berbicara
6. Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV. Batas ruang dan waktu dapat diatasi
7. Hampir setiap mata pelajaran bisa di-TV-kan
8. TV dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengajar dalam hal mengajar;
Beberapa kelemahan/keterbatasan TV antara lain :
1. Harga pesawat TV relatif mahal
2. Sifat komunikasinya hanya satu arah
3. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
seringkali sulit disesuaikan;
4. program di luar control widyaiswara/fasilitator; dan
5. besarnya gambar di layar relative kecil disbanding dengan film, sehingga jumlah
siswa yang dapat memanfaatkan terbatas.
4. Video (Cassette, Laser Disc, Compact Disc)
a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar
lainnya
b. dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi
dari ahli-ahli atau spesialis
c. demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada
waktu mengajar pengajar bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya
d. menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang
e. kamera TV bisa mengamati lebih dekat obyek yang lagi bergerak atau obyek yang
berbahaya seperti harimau
f. keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan di sisipi komentar
yang akan
g. gambar proyeksi biasa di-“beku”-kan untuk diamati dengan seksama. Pengajar bisa
mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut
h. ruangan tak perlu digelapkan waktu menyajikannya
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 221
Hal-hal yang negatif yang perlu diperhatikan sehubungan dengan dengan
penggunaan alat perekam pita video dalam proses belajar mengajar adalah :
1. perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan;
2. sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain;
3. kurang mampu menampilkan detail obyek yang disajikan secara sempurna dan
4. memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
Komputer Multi Media
Semua kemampuan yang dimiliki media film, video, apalagi media grafis yang
lain, baik gerak maupun diam, bersuara dan bisu, tampilan warna yang bisa menjabarkan
sampai mendekati kenyataan dengan warna alam sebagai true colors, mencapai 16,8 juta
warna. Demikian juga masih bisa direkayasa setiap saat, dengan proses yang sangat
cepat dan akurat, rapih, bersih tergantung pada kecepatan hardware komputernya. Dan
justru proses penyempurnaan dari hampir semua tampilan media yang lain, seperti OHT,
Video, Program TV, media cetak, media audio dan bisa juga film pun memanfaatkan
kemampuan program computer ini. Sebagai contoh, editing video baik suara dan
gambarnya memakai program “Adobe Premiere” program computer, pembuatan disain
grafis baik yang dicetak ataupun untuk media elektronik kalau tidak dengan program
computer grafis seperti Corel Draw, Photoshop, Free hand, page maker, Painter, 3-D
Max penyelesaiannya pasti memerlukan waktu yang lebih lama.
Benda Nyata
1. Benda nyata
Untuk keperluan peragaan pada waktu proses pembelajaran dengan metode
demonstrasi ataupun kegiatan praktik, media yang dipakai umumnya menggunakan
benda aslinya untuk memudahkan peserta lebih terampil.
Misalnya contoh pengisian blanko formulir, mereparasi mesin sepeda motor,
praktik membuat cangkokan pohon buah-buahan, praktik memijah ikan peliharaan,
praktik mengoperasikan program computer dan sebagainya.
2. Benda Tiruan/miniatur
Karena tidak mungkin atau lebih sulit menghadirkan benda aslinya di kelas, bisa
diatasi dengan memakai benda tiruannya atau miniaturnya. Misalnya, untuk
menerangkan fungsi organ-organ dalam tubuh kita, bisa dibuatkan patung tiruan manusia
yang bisa dibuka satu persatu isi badannya misalnya bentuk jantungnya, paru-parunya,
hati, ginjal, atau ususnya dan sebagainya atau bagaimana fungsi dan bentuk rumah adat
minangkabau, dibuat miniaturnya namun disamping miniatur disini diusahakan ditaruh
pembandingnya, misalnya patung manusianya, untuk menunjukkan betapa besarnya
ukuran benda yang diminiaturkan itu sebenarnya.
Rangkuman :
Setiap jenis media pembelajaran masing-masing mempunyai keterbatasan dan kelebihan
di dalam penggunaannya. Namun secara umum semua berguna, tinggal bagaimana kita
memanfaatkannya disesuaikan dengan metode pembelajaran yang dipakai.
Dari sini kita tidak bisa memaksakan kehendak harus memakai satu macam media saja,
kalau menginginkan hasil yang optimal. Akan lebih baik bila memanfaatkan beberapa
media secara kombinasi.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 222
Evaluasi
Pada les pertama masuk di SMA X Pak Ismail sebagai guru ekonomi dengan
semangat memasuki ruangan dengan mengucapkan salam. Dia melakukan pembelajaran
tentang produksi. Pertama sekali pak Ismail menyampaikan kompetensi dan tujuan yang
akan dicapai dalam pembelajaraan saat itu. Selanjutnya pak Ismail menjelaskan
pengertian produksi, faktor produksi,jenis produksi. Penjelasan-penjelasan pak Ismail
telah ditulis di papan tulis sehingga papan tulis penuh dengan coretan-coretan. Tak terasa
telah berlalu waktu selama 70 menit. Pada 15 menit terakhir pak Ismail membuat tes
kepada siswa-siswa tentang apa yang telah diajarkannya. Namun setelah pak Ismail
melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa ternyata nilai dari siswa tidak memenuhi
KKM yang ditetapkan oleh pak Ismail. Perintahnya: Sebagai seorang guru ekonomi
media apa yang sebaiknya diterapkan dalam pembelajaran tersebut sehingga
pembelajaran yang dilakukan dapat berhasil beri penjelasan.
DAFTAR BACAAN
Amir Hamzah Sulaiman, Media audio-visual untuk pengajaran, penerangan dan
penyuluhan, Gramedia Jakarta 1981
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002
Arif S. Sadiman, (dkk), Media pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta, Raja Grafindo Persada 2002.
Lisa Lopuck, Designing multimedia, Peachpit Press 2414 Sixth Street Berkeley, CA
94710, USA, 1996
Radio Nederland Training Centre, Handouts overhead projector as teaching aids,
Hilversum. The Netherland, 1987
Sayling WEn, Future of the media, Lucky Publishers, PO. BOX 238, Batam Centre,
29432
Santyasa,Wayan, Landasan Konseptula Media Pembelajaran, Makalah, 2007
Slough College , Choosing onal media, London, 1987
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 223
Kurikulum, Silabus, Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan murid, kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu, teknologi, dan seni; sesuai dengan
jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
Tujuan pendidikan terdiri dari: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional. tujuan-tujuan ini dijabarkan ke dalam: standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), tujuan pembelajaran, dan indikator atau indikator keberhasilan
pembelajaran (IKP).
Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai,
dan ditampilkan murid yang menggambarkan profil (sosok) yang utuh, teramati, dan
terukur. Kompetensi yang dimaksud antara lain: kemampuan akademis, kecakapan
hidup, kemampuan moral, karakter yang kuat, kebiasaan hidup sehat, semangat
bekerjasama, dan apresiasi estetika terhadap dunia sekitarnya.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu rencana dan pengaturan
mengenai seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai, dan ditampilkan
murid; serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran. ada empat konsep dasar yang harus diperhatikan dalam KBK, yaitu:
1. Kemampuan nyata yang harus ditampilkan murid
2. Kecakapan hidup
3. Penguasaan secara tuntas terhadap seperangkat kemampuan, jika diberikan
pembelajaran yang bermutu dan waktu yang cukup
4. Sekolah sebagai institusi esensial harus berani:
a. Melakukan pembuatan dan pengembangan silabus mata pelajaran
b. Melaksanakan penerapan manajemen berbasis sekolah
c. Menyelenggarakan broad based education, serta
d. Menyelenggarakan program ganda.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) merupakan bentuk otonomi yang
benar-benar hebat. karena ktsp diharapkan disusun sendiri oleh sekolah. namun
prakteknya, nol besar, karena sekolah kurang percaya diri pada kemampuannya. KTSP
merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan itu. ktsp terdiri dari:
1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3. Kalender pendidikan, serta
4. Silabus.
Pengembangan ktsp mengacu pada standar nasional pendidikan, agar tujuan
pendidikan nasional tercapai. standar nasional pendidikan terdiri atas:
1. Standar isi (SI)
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan (SKL)
4. Standar tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana pendidikan
6. Standar pengelolaan (manajemen)
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 224
7. Standar pembiayaan, serta
8. Standar penilaian pendidikan (SPP).
Standar isi (SI) mencakup:
1. Lingkup materi pada jenis dan jenjang pendidikan
2. Tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan
3. Kerangka dasar dan struktur kurikulum, serta
4. SK dan KD setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang
pendidikan.
Setelah membaca, memahami, mencermati, dan menghayati kurikulum akan
diperoleh beberapa hal yang dipandang perlu, yaitu:
1. Rasional kurikulum yang memuat mengapa, apa sebabnya, dan bagaimana kurikulum
itu diubah
2. Pengertian yang mencakup hakikat ipa dan pembelajarannya
3. Fungsi dan tujuan yang memuat fungsi mata pelajaran ipa dan tujuan pembelajaran
ipa
4. Ruang lingkup yang terdiri atas bekerja ilmiah serta pemahaman konsep dan
penerapannya
5. Standar kompetensi bahan kajian yang memuat komponen bahan kajian ipa, yaitu:
a. Kerja ilmiah yang terdiri atas:
(1). penyelidikan atau penelitian
(2). berkomunikasi ilmiah
(3). pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah
(4). sikap dan nilai ilmiah
b. Pemahaman konsep dan penerapannya yang terdiri atas:
(1). materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu
(2). kaitan dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat
6. Standar kompetensi mata pelajaran ipa
7. Rambu-rambu yang memuat antara lain:
a. Pemberian pengalaman belajar secara langsung
b. Peterampilan proses ipa (mengamati, menggolongkan atau mengkelaskan,
mengukur, menggunakan alat, mengomuni- kasikan hasil, menafsirkan,
memprediksi, menganalisis, mensintesis, dan melakukan percobaan secara
terstruktur)
c. Sikap ilmiah (rasa ingin tahu, jujur, toleran, keterbukaan fikiran dan kritis, serta
tekun dan tidak mudah menyerah)
d. Pembelajaran ipa
e. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ipa
f. Sistem penilaian yang menyangkut:
(1). jenis tagihan yang meliputi: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan
blok (umum), tugas individual,
tugas kelompok, responsi (ujian praktikum), laporan praktikum.
(2). bentuk instrumen yang meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian bebas,
jawaban singkat, menjodohkan, performans test, serta portofolio.
2. Silabus
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 225
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang
mencakup:
a. Identitas sekolah
b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar
c. Materi pokok dan uraian materi pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar
e. Tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan pembelajaran
f. Sistem penilaian yang terdiri atas: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh
instrumen
g. Alokasi waktu, serta
h. Sumber, bahan, dan alat pembelajaran.
Silabus dapat disusun untuk satu semester, satu tahun, dua tahun, tiga tahun,
empat tahun, lima tahun, atau enam tahun; bergantung pada jenjang pendidikan yang
berlaku (untuk Sd, enam tahun, untuk SMP tiga tahun, dan untuk SMA tiga tahun).
Dalam Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006 silabus memuat:
a. Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran
b. SK dan KD
c. Materi pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran
e. Indikator pencapaian kompetensi
f. Penilaian
g. Alokasi waktu, serta
h. Sumber belajar.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi (SI),
standar kompetensi lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. dalam
pelaksanaannya pengembangan silabus dapat disusun oleh guru secara individual, guru
secara berkelompok dalam satu sekolah, MGMP, pusat kegiatan guru (PKG), dan dinas
diknas tingkat Kabupaten atau Kotamadya.
Untuk SD dan SMP pengembangan silabus menjadi tanggung jawab bersama
antara guru dan dinas diknas Kabupaten atau Kotamadya. untuk SMA/SMK menjadi
tanggung jawab guru dan dinas diknas provinsi. untuk MI/MTS/MA/MAK menjadi
tanggung jawab guru dan kanwil depag provinsi.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) merupakan perencanaan pembelajaran
yang aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual yang benar-benar hendak dilaksanakan
di kelas, laboratorium, bengkel, lapangan, pasar, masjid, atau di alam lingkungan
sekolah. jadi rpp benar-benar suatu rencana pembelajaran yang disusun guru dan
dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang “notabene” ada proses
evaluasinya.
RPP untuk jam pertama, berbeda dengan rpp untuk jam terakhir. RPP untuk kelas
I.A berbeda dengan RPP untuk kelas I.C (misalnya). Hal ini dikarenakan ada perbedaan
esensial antara jam pertama dan terakhir, misalnya: jam pertama murid masih “fres”,
belum lelah, belum lapar, belum tergesa-gesa pulang. Jika jam terakhir, murid sudah
lapar, sudah lelah, sudah tergesa-gesa pulang, dan sudah loyo. oleh sebab itu, ada
perbedaan psikologis bagi murid pada jam pertama dan jam terakhir; sehingga RPP-
nyapun berbeda.
Apakah ada RPP bentuk baku ? tidak ada RPP yang baku. Karena pembakuan
dilakukan oleh fihak-fihak tertentu saja dan RPP baku hanya berlaku pada sistem (fihak-
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 226
fihak tertentu) yang membakukan. mengapa ? karena rpp menyangkut pelaksanaan
pembelajaran di kelas yang berbeda-beda karakter muridnya, berbeda-beda keadaan
psikologis muridnya, berbeda-beda kondisi kelasnya, dan berbeda-beda waktunya; maka
rpp tidak ada yang baku. penyusunan rpp tidak boleh ada “campur tangan politis”, karena
rpp merupakan “hak prerogratif guru” atau “otonomi guru” dan dilaksanakan oleh guru.
Pendapat mengenai komponen rpp sangat banyak ragamnya. Di bawah ini
beberapa pendapat dari pemerhati pendidikan, tutor pelatihan, dan praktisi pendidikan.
Pemerhati pendidikan adalah: para kolomnis pendidikan, dosen kependidikan, dan pakar-
pakar kependidikan. tutor pelatihan adalah: pelatih dalam pelatihan yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. sedangkan yang
dimaksud dengan praktisi pendidikan adalah: para guru sekolah (guru SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, atau guru SMK). pendapat mereka seperti ilustrasi berikut:
Pemerhati pendidikan
1. satuan pendidikan
2. mata pelajaran
3. kelas
4. semester
5. standar kompetensi
6. kompetensi dasar
7. tujuan pembelajaran
8. materi pokok
9. sumber, alat, dan bahan
10. indikator
11. pengalaman belajar
12. metode mengajar
13. sistem penilaian
tutor pelatihan
1. satuan pendidikan
2. mata pelajaran
3. kelas
4. semester
5. pokok bahasan
6. sub pokok bahasan
7. tujuan pembelajaran
8. model pengajaran
9.sumber pembelajaran
10.alat dan bahan
praktisi pendidikan
1. nama sekolah
2. kelas
3. semester
4. mata pelajaran
5. materi pokok
6. alokasi waktu
7. standar kompetensi
8. kompetensi dasar
9. indikator keberhasilan pembelajaran
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 227
10. materi pokok pembelajaran
11. strategi pembelajaran yang memuat: indikator pembelajaran, proses pembelajaran,
dan waktu
12. media dan sumber belajar
13. penilaian yang memuat: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen
penilaian
14. nama pembuat
15. kepala sekolah
Dalam rpp ada standar kompetensi (sk), kompetensi dasar (kd), tujuan
pembelajaran, dan indikator. sk dan kd ada dalam kurikulum, baik kbk maupun ktsp.
indikator hanya ada dalam kbk, tidak ada dalam ktsp; andaikan ada itu dipinjam dari kbk.
indikator bukan tujuan pembelajaran, tetapi ciri-ciri murid yang telah mencapai secara
tuntas tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. sedangkan tujuan pembelajaran harus
teramati dan terukur; sehingga sangat operasional dan dapat dievaluasi. oleh sebab itu,
susunan logisnya adalah: sk, kd, tujuan pembelajaran, baru indikator.
Sebagai contoh. dalam kbk maupun ktsp ada pemahaman konsep mengenai sikap
dan perilaku wirausaha kemudian standar kompetensinya adalah: mengaktualisasikan
sikap dan perilaku wirausaha. Kemudian komepetsni dasarnya Mengidentifikasi sikap
dan perilaku wirausaha, Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dan seterusnya.
Dalam kurikulum tidak ada indikatornya. jika logika kita menentukan tujuan
pembelajaran lebih dulu, maka tujuan pembelajarannya ada tiga ranah, yaitu: ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik
indikatornya apa ? indikator bukan tujuan, jadi indikatornya harus kita buat sendiri,
misalnya : untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha ,
indikatornya menuliskan kembali pengertian kewirausahaan menurut pakar dengan
benar, mendeskripsikan karakteristik wirausahawan, dll.
Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa :
a. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar murid dalam upaya
mencapai kompetensi dasar
b. setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi murid untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretivitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi murid.
c. RPP disusun untuk setiap kd yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
d. guru merancang penggalan rpp untuk setiap pertemuan yang disesuaian dengan
penjadwalan di sekolah.
Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa komponen RPP
adalah:
a. identitas mata pelajaran yang meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan
b. standar kompetensi (sk)
c. kompetensi dasar (kd)
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 228
d. indikator pencapaian kompetensi, yaitu: perilaku yang dapat diukur dan atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kd tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
e. tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh murid sesuai dengan Kompetensi dasar
f. materi ajar yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan serta ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi
g. alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd dan
beban belajar
h. metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
murid mencapai kd dan indikator yang telah ditetapkan. pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi
dan kondisi murid serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata
pelajaran.
i. kegiatan pembelajaran yang terdiri dari:
(1) pendahuluan yang merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian murid untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
(2) kegiatan inti yang merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar.
kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis murid. kegiatan ini dilakukan
secara sistematis dan sistemik, melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
(3) penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian,
refleksi, umpan balik, dan atau tindak lanjut
j. penilaian hasil akhir. dalam kegiatan penilaian hasil akhir perlu ditulis dan dicermati
prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasilbelajar yang disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian
k. sumber belajar. penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi ajar, dan kegiatan
pembelajaran.
Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa prinsip-prinsip
penyusunan RPP ada enam, yaitu:
a. memperhatikan perbedaan individu murid
b. mendorong partisipasi aktif murid
c. mengembangkan budaya membaca dan menulis
d. memberikan umpan balik dan tindak lanjut (penguasaan, pengayaan, dan remidi)
e. keterkaitan dan keterpaduan antara sk, kd, indikator, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar)
f. menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Penutup
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 229
Perubahan dan inovasi pendidikan di Indonesia harus diutamakan pada bagian terkecil
pendidikan, yaitu: guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran atau perubahan guru mengajar dan murid belajar.
peranan guru harus bergeser dari “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan
dan memperkaya pengalaman belajar murid”. pengalaman belajar dapat diperoleh
melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi alam melalui interaksi aktif dengan
teman, lingkungan, dan nara sumber lainnya.
Perubahan dan inovasi pendidikan di indonesia seharusnya ditujukan kepada bagian
terkecil pendidikan, yaitu: pembelajaran. kesejahteraan guru akan ditingkatkan.
Keilmuan guru sudah meningkat. oleh sebab itu, inovasi pembelajaran harus diupayakan
dengan membuat rpp yang lengkap. Guru harus melaksanakan pembelajaran ipa yang
aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual, berdasarkan rpp yang ditulis. Guru
sebaiknya mempunyai rasa sabar dan tawakal dalam mendidik puta putrinya dan
mendidik muridnya.
guru sebaiknya harus membiasakan diri untuk melakukan inovasi pembelajaran, menulis
hasilnya dalam laporan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitiannya dalam
seminar, menulis hasil penelitiannya dalam jurnal atau majalah ilmiah kependidikan,
akhirnya guru naik pangkat dan jabatan fungsionalnya. gaji guru meningkat,
kesejahteraan guru dan keluarganya meningkat, akhirnya guru-guru dapat memfasilitasi
putra putrinya untuk mengenyam pendidikan strata dua (s-2).
RPP yang telah dibuat guru dinilai dalam aspek-aspek berikut.
1. perumusan tujuan pembelajaran (kejelasan rumusan, kelengkapan cakupan rumusan,
dan kesesuaian dengan kompetensi dasar).
2. pemilihan dan pengorganisasian materi ajar / kajian dari buku referensi (kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik murid, keruntutan dan
sistematika materi, serta kesesuaian materi dengan alokasi waktu).
3. pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, dan karakteristik murid).
4. skenario atau kegiatan guru dan murid dalam pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik murid, dan kelengkapan langkah-langkah
dalam pembelajaran, serta kesesuaian dengan alokasi waktu).
5. penilaian hasil belajar (kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran,
kejelasan prosedur penilaian, dan kelengkapan instrumen penilaian).
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 230
MENGUASAI AUTHENTIC ASSESMENT DENGAN BAIK
Tujuan
a. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
berbagai metode.
b. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat
ketuntasan belajar.
c. Menggunakan informasi ketuntasan belajar untuk merancang program remedy atau
pengayaan.
Hakekat Penilaian
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan membawa implikasi terhadap system penilaian, termasuk model dan teknik
penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar, selain dilakukan
oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah juga oleh masyarakat. Penilaian oleh
pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)
dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat
merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbsis kompetensi menuntut model dan teknik penilaian yang dilakukan
secara internal dan eksternal sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian
berbagai kompetensi peserta didik.
Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau
diskripsi verbal), analisis dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan
penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu, diperlukan data sebagai
informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini,
keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam
mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti
yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai
bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian
tertulis (paper and pencil test),penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil
kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami
dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta
didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh
guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
Kegunaan Penilaian
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 231
Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya dalam proses penilaian kompetensi.
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta
didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
3. Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.
5. Member umpan balik bagi pengambil kebijaksanaan (Dinas Pendidikan Daerah)
dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan.
Jenis Penilaian
Secara umum penilaian dapat dibedakan atas:
1. Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk mengukur
proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran
2. Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran.
3. Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan materi meliputi indicator-
indikator yang mempresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester
tersebut.
4. Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap. Cakupan materi ,eliputi indicator-indikator yang mempresentasikan
standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang
dipelajari pada semester genap.
5. Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
peserta didik dan merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata
pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
tknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, kelompok pelajaran agama dan
akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang
diatur dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun yang
bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan
oleh BSNP.
6. Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik
yang dilakukan oelh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat lulus dari satuan
pendidikan. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 232
dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar
(POS) yang diterbitkan oleh BSNP.
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan criteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap mata pelajaran yang
ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%.
1. KKM Program Normatif dan Adaptif
Criteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indicator program normative dan
adaptif adalah 75%
KKM program normative dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, dan
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggeraan pembelajaran
dengan rincian sebagai berikut:
a. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik “A”
Rata-rata nilai = 80 – 100, A diberi skor 3
Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2
Rata-rata nilai = < 60, A diberi skor 1
b. Tingkat kompleksitas/Kesulitan Kompetensi “B”
Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3
Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2
Kompleksitas/kesulitan tinggi, B diberi skor 1
c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan) “C”
Dukungan tinggi, C diberi skor 3
Dukungan sedang, C diberi skor 2
Dukungan rendah, C diberi skor 1
Contoh penentuan KKM
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki kondisi: kemampuan
rata-rata peserta didik “65”, tingkat kesulitan /kompleksitas “sedang”, dan sumber
daya pendukung “sedang”, maka nilai KKM nya adalah:
(A + B + C)
KKM = ------------------------ X 100
9
(2 + 2 + 2)
= ---------------------- X 100
9
= 66,7 atau dibulatkan 67
1. KKM Program Produktif
KKM Program Produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang
berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Criteria ketuntasan untuk masing-masing
kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indicator yang dipersyaratkan dunia
kerja yaitu kompeten atau belum kompeten dan diberi lambing/skor 7,00 bila
memenuhi persyaratan minimal.
Kriteria Penilaian
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
sesuai untuk mengukur kompetensi. Misal, dalam pelajaran Stenografi Indonesia,
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 233
pendidik/guru ingin menilai kompetensi stenografi. Bentuk penilaian valid jika
menggunakan tes tulisan. Jika menggunakan tes lisan penilaian tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajekan) hasil penilaian. Penilaian yang
reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.
Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliable jika hasil yang diperoleh
itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relative sama.
Untuk menjamin penilaian yang reliable petunjuk pelaksanaan proyek dan
pensekorannya harus jelas.
3. Berfokus pada Kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berbasis kompetensi,
penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan
hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
4. Menyeluruh/komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk
menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar
profil kemampuan peserta didik.
5. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, berkesinambungan, dan menerapkan criteria yang jelas dalam pemberian
skor.
6. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik/guru dan
meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
6.7 Teknik Penilaian
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan
belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi
dilakukan melalui pengukuran indicator-indikator pada setiap kompetensi dasar.
Dalam penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian diantaranya
adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,
penilaian portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian Unjuk Kerja
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menurut peserta
didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel/laboratorium, praktek
sholat, praktik olah raga, persentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat music,
bernyanyi,dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik
dari pada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan
peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik dalam
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 234
d. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya yang esensial), sehingga
semua dapat diamati.
e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konstek untuk menetapkan
tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya, untuk menilai tata cara bertelepon
peserta didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi. Penilaian unjuk kerja dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar cek (“ya”/”tidak”), terhadap indicator-
indikator pada setiap KD. Peserta didik dinyatakan “kompeten” apabila seluruh
indicator terpenuhi (ya) dan “tidak kompeten” apabila ada indicator yang tidak
terpenuhi.
Contoh
Format Penilaian
Nama Peserta didik:____________________
No. KD/Indikator Ya Tidak
Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati sikap
peserta didik dalam brperilaku di lingkungan tempat belajar. Sikap bermula dari
perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak
seseorang dalam merespon sesuatu /obyek. Skap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk untuk
terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Secara umum, obyek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai
mata pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
materi pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih
mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
b. Sikap terhadap guru/pengajar; peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
guru, peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan
cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian peserta didik
yang memiliki sikap negative terhadap guru akan sukar menyerap materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran; peserta didik juga perlu memiliki sikap positif
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran disini
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 235
mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran
yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan menyenangkan
dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai
hasil belajar yang maksimal.
d. Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma-norma tertentu berhubungan dengan
suatu materi pelajaran; Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi biologi atau kimia. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang
tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu
(kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik
memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus
yang lain, peserta didik memiliki sikap negative terhadap kegiatan ekspor kayu
glondongan ke luar negeri.
e. Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan pendidikan; Misalnya mandiri, kreatif,
bertanggung jawab, dan lain-lain yang secara umum digunakan pada unjuk kerja.
2. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi perilaku peserta
didik. Penggunaan skala penilaian (rating scale) memungkinkan penilai member
skor/nilai terhadap sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat
Berikut ini contoh penggunaan penilaian skala:
No Jenis/Aspek
Sikap
Standar Pencapaian Strategi
Penilaian Deskripsi Skor
1. Sikap
percaya diri
Mampu tampil secara
wajar dalam kegiatan di
depan massa
Observasi
aktivitas siswa
dalam
berdiskusi,
kegiatan massa
di sekolah/
bermasyarakat
Selalu 5
sering 4
kadang-kadang 3
jarang 2
sangat jarang 1
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku harian
catatan khusus tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di
sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.
Contoh: Isi Buku Catatan Harian
No. Hari/tanggal Nama peserta
didik
Kejadian Tanda tangan
peserta didik
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 236
Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku peserta didik. Kejadian
yang ditulis mencakup sikap positif maupun negative peserta didik.
Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan menggunakan perangkat
penilaian berupa soal dan jawaban dalam bentuk tulisan.
Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:
a. obyektif meliputi:
1) pilihan ganda
2) dua pilihan (“benar”/”salah”, “ya”/”tidak”
3) menjodohkan
4) isian singkat atau melengkapi
5) jawaban singkat atau pendek
b. Subyektif berupa uraian
Dalam mengembangkan instrument butir/soal perlu memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indicator pencapaian pada kurikulum.
2) Konstruksi; rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas
3) Bahasa; rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.
Pengolahan Data Penilaian Tertulis
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes tertulis
pada setiap KD dan ulangan komprehensif.
Penilaian Proyek (Project work)
1. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan,
dan penyajian produk (barang dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai
kemampuan peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam
pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetisi.
2. Teknik Penilaian Proyek
Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau proposal, unjuk kerja,
produk (barang/jasa), penyajian hasil/produk, dan laporan tertulis.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan melaksanakan proyek
Kemampuan peserta didik dalam memilih topic/mencari informasi, melaksanakan
tugas/proyek, mengelola waktu, dan penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari dengan jenis pekerjaan di
masyarakat.
c. Keaslian produk
Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan hasil karyanya. Penilaian
produk biasanya menggunakan cara holistic atau analitik.
Cara holistic yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 237
Cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua criteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
3. Pengolahan Data Penilaian Proyek
Data penilaian proyek meliputi skor perolehan dari penilaian perencanaan,
pelaksanaan, kulminasi, produk, dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat
menggunakan 4 (empat) rentang skor,
Status Skor Prediket
Tidak kompeten 0,00 – 6,90 kurang
kompeten 7,00 – 7,90 Baik
8,00 – 8,90 Sangat baik
9,00 - 10 Istimewa
Berikut ini contoh deskripsi dan penskoran untuk empat tahapan pengerjaan
proyek
Tahap Deskripsi Skor
Perencanaan/
persiapan
Memuat:
Topic, tujuan, bahan/alat, langkah-
langkah kerja, jadwal, waktu,
perkiraan data yang akan diperoleh,
tempat pelaksanaan proyek, daftar
pertanyaan atau format yang
digunakan sesuai dengan tujuan.
7 – 10
Pengumpulan data/
informasi
a. Data/ informasi tercatat dengan
rapi, jelas dan lengkap
b. Ketepatan menggunakan
alat/bahan
7 - 10
Pengolahan data/
pelaksanaan
pekerjaan
a. Ada pengklasifikasian data,
penafsiran data sesuai dengan
tujuan pelaksanaan pekerjaan
b. Ada uraian tentang
pelaksanaan pekerjaan
7 – 10
Penyajian data/
laporan
Merumuskan topic, merumuskan
tujuan, menuliskan alat dan bahan,
menguraikan cara kerja (langkah-
langkah kegiatan) Penulisan laporan
sistematis, menggunakan bahasa
yang komunikatif. Penyajian
dlengkap, memuat kesimpulan dan
saran
7 - 10
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor
yang diperoleh.
Penilaian Portofolio.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 238
Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan dengan
menggunakan bukti-bukti hasil belajar (evidence) yang relevan dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik (hasil
pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, atau bentuk informasi lain
yang terkait dengan kompetensi keahlian tertentu.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil
pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama
guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang
ditentukan dalam kurikulum. Jadi tidak setiap kumpulan karya seorang peserta didik
disebut portofolio. Portofolio digunakan sebagai instrument penilaian atau salah satu
komponen dari instrument penilaian, untuk menilai kompetensi peserta didik, atau
menilai hasil belajar peserta didik.
Sebagai instrument penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja
siswa yang produktif, yaitu “bukti” tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan
apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru
portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam
belajarnya: cara berpikirnya, pemahamannya atas pelajaran yang bersangkutan,
kemampuannya mengungkapkan gagasan-gagasan, sikapnya terhadap mata pelajaran
yang bersangkutan, dan sebagainya.
Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan
kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti
tentang kompetensi, pemahaman, dan pencapaian siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbuatan pembelajaran, atau
peningkatan belajar siswa.
Portofolio peserta didik untuk penilaian merupakan kumpulan produk siswa,
yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa misalnya:
a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara
tertulis atu dengan penjelasan tertulis.
b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa dalam rangka melaksanakan
tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan.
d. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran
yang bersangkutan.
e. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konmsep
dalam mata pelajaran atau antar mata pelajaran.
f. Penyelesaian soal-soal terbuka.
g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang
berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang
berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya.
h. Laporan kerja kelompok.
i. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video,
alat rekam audio, dan computer.
j. Fotocopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh
siswa yang bersangkutan.
k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak
ditugaskan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan
mata pelajaran yang bersangkutan).
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 239
l. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata
pelajaran yang bersangkutan.
m. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis,
atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Teknik Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik maksud penggunaan portofolio.
b. Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat digunakan.
c. Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan mengarsipkan portofolio.
d. Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap evidence.
e. Tentukan krtiteria penilaian sampel-sampel portofolio.
f. Lakukan penilaian diri peserta didik.
g. Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum sesuai dengan criteria.
Contoh: Penilaian Portofolio
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran/SK :
Alokasi Waktu :
Nama Siswa :
Kelas :
No
.
Standar
Kompetens
i/
Kompetens
i Dasar
Period
e
Kriteria Keteranga
n Keaslia
n
Kesesuaia
n
Kualitas
/
Kerapia
n
Waktu
pembuata
n
1
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai standar kompetensi/ kompetensi dasar yang masuk
dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file(tempat) untuk setiap peserta didik,
sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap criteria penggunaan skala penilaian 0,00 –
0,10 atau 0,00 – 100. Semakin baik hasil penugasan/ karya peserta didik, semakin tinggi
skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan
kekuatan/kelebihan bukti belajaryang dinilai.
Penilaian Diri (Self Appraisal)
Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 240
a. Penilaian ranah kognitif, misalnya peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan, melalui hasil kerjanya.
b. Penilaian ranah afektif, misalnya peserta didik melakukan penilaian sikap terhadap
penerapan penggunaan alat keselamatan kerja di bengkel.
c. Penilaian ranah psikomotorik, misalnya peserta didik diminta untuk menilai
kecakapan dalam berpidato, dengan criteria yang telah ditetapkan.
Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan criteria yang jelas dan obyektif. Oleh karena itu,
penilaian diri oleh peserta didik perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b. Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan.
c. Merumuskan format penilaian, dapat berupa petunjuk teknis penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan obyektif.
f. Menyampaiakan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Contoh: Penilaian Diri
Kompetensi Keahlian :…………………………………………….
Mata Pelajaran/SK :…………………………………………….
Alokasi Waktu :…………………………………………….
Nama Siswa :…………………………………………….
Kelas :…………………………………………….
No Standar Kompetensi/ Kompetensi
Dasar
Tanggapan Verifikasi
Guru
1 0 ya tidak
1
2
Keterangan:
1 = Paham
2 = Tidak
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara jujur sesuai
kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya
bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satupun alat penilaian yang dapat mengumpulkan
informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal
tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi hasil dan kemajuan belajar peserta
didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan
gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 241
seseorang. Lagi pula interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta didik
terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dimilikinya.
Pengolahan Data Penilaian Diri
Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang
kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh
peserta didik sendiri, sesuai dengan criteria yang telah ditentukan. Hasil penilaian ini
tidak digunakan sebagai alat untuk menilai siswa tetapi hanya untuk mengetahui
perkembangan/kemajuan belajar siswa.
Pada tahap awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak
dapat langsung diterima dan digunakan, karena peserta didik belum terbiasa, terlatih, dan
sangat terbuka sehingga kemungkinan banyak melakukan kesalahan. Alas an lain karena
kemungkinan peserta didik sangat subyektif adanya terdorong oleh keinginan untuk
mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, guru perlu menelaah hasil penilaian diri
peserta didik.
Guru perlu mengambil sampel antara 5 % sampai dengan 10% untuk ditelaah,
dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan
oleh guru menunjukkan peserta didik banyak melakukan kesalahan, guru dapat
mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali,
dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan.
Dua atau tiga kali guru melakukan langkah koreksi dan telaah, peserta didik menjadi
terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, obyektif dan jujur.
Setelah peserta didik terlatih dalam melakukan penilaian diri akan sangat
meringankan beban tugas guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga
dapat diterima/dipercaya serta dapat dipahami, diinterpretasikan, dan dapat digunakan
sebagai hasil penilaian guru.
6.7 Pelaporan Hasil Penilaian
Penilaian menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik
yang dapat digunakan sebagai (1) perbaikan (remedial), bagi peserta didik yang belum
mencapai criteria ketuntasan, (2) pengayaan bagi peserta didik yang sudah mencapai
criteria ketuntasan (KKM) lebih cepat dari waktu yang telah disediakan, (3) perbaikan
program dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5) penentuan kenaikan kelas.
Interpretasi Hasil Penilaian
Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil
menguasai suatu kompetensi mengacu ke indicator yang telah dikembangkan. Penilaian
dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah
indicator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas.
Criteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap indicator dalam suatu kompetensi
dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. Criteria idel pencapaian masing-masing indicator
adalah lebih dari 70 %, tetapi sekolah dapat menetapkan criteria atau tingkat pencapaian
indicator (misalnya; mulai dari 50%), dengan rasional acuan: tingkat kemampuan
akademis peserta didik, kompleksitas indicator, dan ketersediaan daya dukung guru serta
sarana dan prasarana. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing Kompetensi Dasar (KD)
adalah terpenuhinya indicator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten dan diberi
lambing /skor 7,00 bila memenuhi persyaratan minimal.
Kualitas sekolah akan dinilai pihak luar/masyarakat secara berkala, antara lain
melalui keberhasilan sekolah dalam ujian nasional. Penilaian ini akan menunjukkan
peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Dengan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 242
pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam
arti meningkatkan criteria pencapaian indicator.
Berikut ini beberapa contoh Illustrasi Interpretasi hasil Penilaian
1. Apabila perolehan nilai peserta didik pada suatu indicator > KKM, artinya telah
menuntaskan indicator tersebut.
2. Apabila semua indicator telah tuntas, artinya peserta didik telah menguasai KD
terkait. Dengan demikian peserta didik diinterpretasikan telah menguasai SK dan
mata pelajaran.
3. Apabila jumlah indicator dari suatu KD yang telah tuntas > 50 %, peserta didik dapat
mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indicator yang belum
tuntas, Sebaliknya apabila nilai indicator dari suatu KD < KKM, artinya peserta didik
belum menuntaskan indicator. Apabila jumlah indicator dari suatu KD yang belum
tuntas > 50 %, peserta didik belum dapat mempelajar KD berikutnya (artinya harus
mengulang KD tersebut).
Contoh: Penghitungan nilai KD dan ketuntasan belajar suatu Mata Pelajaran
Kompetens
i Dasar
Hasil Belajar Indikator KK
M
Perole
han
Nilai
Ketuntas
an
Mengopera
sikan
Operasi
Menerapkan
langkah-langkah
mengoperasikan
alat-alat
komunikasi :
Aiphone,
Telephone, Mobile
phone (Ponsel),
Faximile.
Menerapkan
langkah-langkah
pengoperasian
alat-alat bantu
persentasi: OHP,
LCD, Microphone
Peralatan
dipergunakan
sesuai prosedur
pemakaian dan
instruksi
penggunaan
Kerusakan
diidentifikasi
secara benar dan
mengambil
tindakan
perbaikan sesuai
instruksi
penggunaan
70%
70%
70
65
Tuntas
Belum
tuntas
Pemanfaatan Hasil Penilaian
1. Bagi peserta didik yang memerlukan remedial
Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya mampu mencapai
criteria ketuntasan setiap kompetensi, bila peserta didik mendapat bantuan yang
tepat. Misalnya, bantuan sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada waktu yang
tepat sehingga kesulitan dan kegagalan tidak menumpuk. Dengan demikian peserta
didik tidak patah semangatnya (frustrasi) dalam mencapai kompetensi yang harus
dikuasainya. Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau oleh
guru lain yang memiliki kemampuan memberikan bantuan dan mengetahui
kekurangan peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau
diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan penilaian dengan cara:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 243
menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas,
mengumpulkan data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta
didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau diluar jam efektif. Remedial hanya
diberikan untuk indicator yang belum tuntas.
2. Bagi peserta didik yang memerlukan Pengayaan
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat
dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang
berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi
secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan,
latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya
kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat
menambah penguasaan/nilai peserta didik pada mata pelajaran bersangkutasn.
Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada atau di luar jam efektif. Bagi
peserta didik yang secara konsisten selalu mencapai kompetensi lebih cepat, dapat
diberikan program akselerasi.
3. Bagi Guru
Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program dan kegiatan
pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk
memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah
ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan
mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program pembelajarannya. Oleh
karena itu, program yang telah dirancang, strategi pembelajaran yang telah disiapkan,
dan bahan yang telah disiapkan perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti
apabila ternyata tidak efektif membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan
kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena
bila dilakukan pada akhir semester bias saja berarti perbaikan itu akan sangat
terlambat.
4. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penilaian dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk menilai tingkat
keberhasilan peserta didik, kinerja guru, dan kinerja sekolah, serta sebagai bahan
kajiandalam pengambilan keputusan dalam rangka pembinaan sekolah yang
dipimpinnya.
LATIHAN:
1. Pak Bakri mengajar di kelas X AP semester 1. Beliau mengajarkan
materiKompetensi Kejuruan dengan Standar Kompetensi: Mengoperasikan
Peralatan Kantor. Kompetensi Dasar: Mengoperasikan alat-alat komunikasi,
Memgoperasikan alat bantu Persentasi, Mengoperasikan mesin cetak, dan
mengoperasikan mesin pengganda. Pak Bakri sangat sulit sekali menentukan
penilaian apa yang akan digunakannya untuk mengukur ketuntasan belajar siswa.
Sebagai seorang calon guru yang professional, bantulah pak Bakri dalam
membuat penilaian tersebut.
2. Buatlah suatu format Rating scale menilai kemampuan siswa, menentukan suatu
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk
ditawarkan.
3. Buatlah item penilaian bentuk uraian dengan menentukan tingkat berpikir yang ada
pada ranah Cognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,sintesis, dan
evaluasi), dari satu Kompetensi Dasar.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 244
Kurikulum, Silabus, Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan murid, kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu, teknologi, dan seni; sesuai dengan
jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
Tujuan pendidikan terdiri dari: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional. tujuan-tujuan ini dijabarkan ke dalam: standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), tujuan pembelajaran, dan indikator atau indikator keberhasilan
pembelajaran (IKP).
Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai,
dan ditampilkan murid yang menggambarkan profil (sosok) yang utuh, teramati, dan
terukur. Kompetensi yang dimaksud antara lain: kemampuan akademis, kecakapan
hidup, kemampuan moral, karakter yang kuat, kebiasaan hidup sehat, semangat
bekerjasama, dan apresiasi estetika terhadap dunia sekitarnya.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu rencana dan pengaturan
mengenai seperangkat kemampuan yang harus dipelajari, dikuasai, dan ditampilkan
murid; serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran. ada empat konsep dasar yang harus diperhatikan dalam KBK, yaitu:
1. Kemampuan nyata yang harus ditampilkan murid
2. Kecakapan hidup
3. Penguasaan secara tuntas terhadap seperangkat kemampuan, jika diberikan
pembelajaran yang bermutu dan waktu yang cukup
4. Sekolah sebagai institusi esensial harus berani:
a. Melakukan pembuatan dan pengembangan silabus mata pelajaran
b. Melaksanakan penerapan manajemen berbasis sekolah
c. Menyelenggarakan broad based education, serta
d. Menyelenggarakan program ganda.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) merupakan bentuk otonomi yang
benar-benar hebat. karena ktsp diharapkan disusun sendiri oleh sekolah. namun
prakteknya, nol besar, karena sekolah kurang percaya diri pada kemampuannya. KTSP
merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan itu. ktsp terdiri dari:
1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3. Kalender pendidikan, serta
4. Silabus.
Pengembangan ktsp mengacu pada standar nasional pendidikan, agar tujuan
pendidikan nasional tercapai. standar nasional pendidikan terdiri atas:
1. Standar isi (SI)
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan (SKL)
4. Standar tenaga kependidikan
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 245
5. Standar sarana dan prasarana pendidikan
6. Standar pengelolaan (manajemen)
7. Standar pembiayaan, serta
8. Standar penilaian pendidikan (SPP).
Standar isi (SI) mencakup:
1. Lingkup materi pada jenis dan jenjang pendidikan
2. Tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan
3. Kerangka dasar dan struktur kurikulum, serta
4. SK dan KD setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang
pendidikan.
Setelah membaca, memahami, mencermati, dan menghayati kurikulum akan
diperoleh beberapa hal yang dipandang perlu, yaitu:
1. Rasional kurikulum yang memuat mengapa, apa sebabnya, dan bagaimana kurikulum
itu diubah
2. Pengertian yang mencakup hakikat ipa dan pembelajarannya
3. Fungsi dan tujuan yang memuat fungsi mata pelajaran ipa dan tujuan pembelajaran
ipa
4. Ruang lingkup yang terdiri atas bekerja ilmiah serta pemahaman konsep dan
penerapannya
5. Standar kompetensi bahan kajian yang memuat komponen bahan kajian ipa, yaitu:
a. Kerja ilmiah yang terdiri atas:
(1). penyelidikan atau penelitian
(2). berkomunikasi ilmiah
(3). pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah
(4). sikap dan nilai ilmiah
b. Pemahaman konsep dan penerapannya yang terdiri atas:
(1). materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu
(2). kaitan dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat
6. Standar kompetensi mata pelajaran ipa
7. Rambu-rambu yang memuat antara lain:
a. Pemberian pengalaman belajar secara langsung
b. Peterampilan proses ipa (mengamati, menggolongkan atau mengkelaskan,
mengukur, menggunakan alat, mengomuni- kasikan hasil, menafsirkan,
memprediksi, menganalisis, mensintesis, dan melakukan percobaan secara
terstruktur)
c. Sikap ilmiah (rasa ingin tahu, jujur, toleran, keterbukaan fikiran dan kritis, serta
tekun dan tidak mudah menyerah)
d. Pembelajaran ipa
e. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ipa
f. Sistem penilaian yang menyangkut:
(1). jenis tagihan yang meliputi: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan
blok (umum), tugas individual,
tugas kelompok, responsi (ujian praktikum), laporan praktikum.
(2). bentuk instrumen yang meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian bebas,
jawaban singkat, menjodohkan, performans test, serta portofolio.
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 246
2. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang
mencakup:
a. Identitas sekolah
b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar
c. Materi pokok dan uraian materi pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar
e. Tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan pembelajaran
f. Sistem penilaian yang terdiri atas: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh
instrumen
g. Alokasi waktu, serta
h. Sumber, bahan, dan alat pembelajaran.
Silabus dapat disusun untuk satu semester, satu tahun, dua tahun, tiga tahun,
empat tahun, lima tahun, atau enam tahun; bergantung pada jenjang pendidikan yang
berlaku (untuk Sd, enam tahun, untuk SMP tiga tahun, dan untuk SMA tiga tahun).
Dalam Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006 silabus memuat:
a. Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran
b. SK dan KD
c. Materi pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran
e. Indikator pencapaian kompetensi
f. Penilaian
g. Alokasi waktu, serta
h. Sumber belajar.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi (SI),
standar kompetensi lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. dalam
pelaksanaannya pengembangan silabus dapat disusun oleh guru secara individual, guru
secara berkelompok dalam satu sekolah, MGMP, pusat kegiatan guru (PKG), dan dinas
diknas tingkat Kabupaten atau Kotamadya.
Untuk SD dan SMP pengembangan silabus menjadi tanggung jawab bersama
antara guru dan dinas diknas Kabupaten atau Kotamadya. untuk SMA/SMK menjadi
tanggung jawab guru dan dinas diknas provinsi. untuk MI/MTS/MA/MAK menjadi
tanggung jawab guru dan kanwil depag provinsi.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) merupakan perencanaan pembelajaran
yang aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual yang benar-benar hendak dilaksanakan
di kelas, laboratorium, bengkel, lapangan, pasar, masjid, atau di alam lingkungan
sekolah. jadi rpp benar-benar suatu rencana pembelajaran yang disusun guru dan
dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang “notabene” ada proses
evaluasinya.
RPP untuk jam pertama, berbeda dengan RPP untuk jam terakhir. RPP untuk
kelas I.A berbeda dengan RPP untuk kelas I.C (misalnya). Hal ini dikarenakan ada
perbedaan esensial antara jam pertama dan terakhir, misalnya: jam pertama murid masih
“fres”, belum lelah, belum lapar, belum tergesa-gesa pulang. Jika jam terakhir, murid
sudah lapar, sudah lelah, sudah tergesa-gesa pulang, dan sudah loyo. oleh sebab itu, ada
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 247
perbedaan psikologis bagi murid pada jam pertama dan jam terakhir; sehingga RPP-
nyapun berbeda.
Apakah ada RPP bentuk baku ? tidak ada RPP yang baku. Karena pembakuan
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu saja dan RPP baku hanya berlaku pada sistem
tertentu. Karena RPP menyangkut pelaksanaan pembelajaran di kelas yang berbeda-beda
karakter muridnya, berbeda-beda keadaan psikologis muridnya, berbeda-beda kondisi
kelasnya, dan berbeda-beda waktunya; maka RPP tidak ada yang baku. Penyusunan RPP
tidak boleh ada “campur tangan politis”, karena RPP merupakan “hak prerogratif guru”
atau “otonomi guru” dan dilaksanakan oleh guru.
Pendapat mengenai komponen RPP sangat banyak ragamnya. Di bawah ini
beberapa pendapat dari pemerhati pendidikan, tutor pelatihan, dan praktisi pendidikan.
Pemerhati pendidikan adalah: para kolomnis pendidikan, dosen kependidikan, dan pakar-
pakar kependidikan. Tutor pelatihan adalah: pelatih dalam pelatihan yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. sedangkan yang
dimaksud dengan praktisi pendidikan adalah: para guru sekolah (guru SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, atau guru SMK). pendapat mereka seperti ilustrasi berikut:
Pemerhati pendidikan
1. satuan pendidikan
2. mata pelajaran
3. kelas
4. semester
5. standar kompetensi
6. kompetensi dasar
7. tujuan pembelajaran
8. materi pokok
9. sumber, alat, dan bahan
10. indikator
11. pengalaman belajar
12. metode mengajar
13. sistem penilaian
tutor pelatihan
1. satuan pendidikan
2. mata pelajaran
3. kelas
4. semester
5. pokok bahasan
6. sub pokok bahasan
7. tujuan pembelajaran
8. model pengajaran
9.sumber pembelajaran
10.alat dan bahan
praktisi pendidikan
1. nama sekolah
2. kelas
3. semester
4. mata pelajaran
5. materi pokok
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 248
6. alokasi waktu
7. standar kompetensi
8. kompetensi dasar
9. indikator keberhasilan pembelajaran
10. materi pokok pembelajaran
11. strategi pembelajaran yang memuat: indikator pembelajaran, proses pembelajaran,
dan waktu
12. media dan sumber belajar
13. penilaian yang memuat: jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen
penilaian
14. nama pembuat
15. kepala sekolah
dalam RPP ada standar kompetensi (sk), kompetensi dasar (kd), tujuan pembelajaran,
dan indikator. Standar kompetensi dan kompetensi dasar ada dalam kurikulum, baik
KBK maupun KTSP. Indikator bukan tujuan pembelajaran, tetapi ciri-ciri murid yang
telah mencapai secara tuntas tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. sedangkan
tujuan pembelajaran harus teramati dan terukur; sehingga sangat operasional dan dapat
dievaluasi. oleh sebab itu, susunan logisnya adalah: Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar , Tujuan Pembelajaran, dan indikator.
sebagai contoh. dalam kurikullum ada pemahaman konsep mengenai sikap dan perilaku
wirausaha kemudian standar kompetensinya adalah: mengaktualisasikan sikap dan
perilaku wirausaha. Kemudian kompetensi dasarnya Mengidentifikasi sikap dan perilaku
wirausaha, Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dan seterusnya. Dalam
kurikulum tidak ada indikatornya. jika logika kita menentukan tujuan pembelajaran lebih
dulu, maka tujuan pembelajarannya ada tiga ranah, yaitu: ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik
Indikatornya apa ? indikator bukan tujuan, jadi indikatornya harus kita buat sendiri,
misalnya : untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha ,
indikatornya menuliskan kembali pengertian kewirausahaan menurut pakar dengan
benar, mendeskripsikan karakteristik wirausahawan, dll.
Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah disebutkan bahwa :
a. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar murid dalam upaya
mencapai kompetensi dasar
b. setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kretivitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologi murid.
c. RPP disusun untuk setiap kd yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
d. guru merancang penggalan rpp untuk setiap pertemuan yang disesuaian dengan
penjadwalan di sekolah.
Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa komponen RPP adalah:
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 249
a. Identitas mata pelajaran yang meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan
b. Standar kompetensi (sk)
c. Kompetensi dasar (kd)
d. Indikator pencapaian kompetensi, yaitu: perilaku yang dapat diukur dan atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kd tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh murid sesuai dengan Kompetensi dasar
f. Materi ajar yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan serta
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi
g. Alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd dan
beban belajar
h. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar murid mencapai kd dan indikator yang telah ditetapkan.
pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi murid serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap
mata pelajaran.
i. Kegiatan pembelajaran yang terdiri dari:
(1) pendahuluan yang merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian murid untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran
(2) kegiatan inti yang merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar. kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis murid. kegiatan
ini dilakukan secara sistematis dan sistemik, melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
(3) penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian, refleksi, umpan balik, dan atau tindak lanjut
j. Penilaian hasil akhir. dalam kegiatan penilaian hasil akhir perlu ditulis dan dicermati
prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasilbelajar yang disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian
k. Sumber belajar. penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi ajar, dan kegiatan
pembelajaran.
Dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006 ditegaskan bahwa prinsip-prinsip
penyusunan RPP ada enam, yaitu:
a. memperhatikan perbedaan individu murid
b. mendorong partisipasi aktif murid
c. mengembangkan budaya membaca dan menulis
d. memberikan umpan balik dan tindak lanjut (penguasaan, pengayaan, dan remidi)
Modul PLPG – Kewirausahaan - Unimed 2013 Page 250
e. keterkaitan dan keterpaduan antara sk, kd, indikator, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar)
f. menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Penutup
Perubahan dan inovasi pendidikan di Indonesia harus diutamakan pada bagian terkecil
pendidikan, yaitu: guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran atau perubahan guru mengajar dan murid belajar.
peranan guru harus bergeser dari “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan
dan memperkaya pengalaman belajar murid”. pengalaman belajar dapat diperoleh
melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi alam melalui interaksi aktif dengan
teman, lingkungan, dan nara sumber lainnya.
Perubahan dan inovasi pendidikan di indonesia seharusnya ditujukan kepada bagian
terkecil pendidikan, yaitu: pembelajaran. kesejahteraan guru akan ditingkatkan.
Keilmuan guru sudah meningkat. oleh sebab itu, inovasi pembelajaran harus diupayakan
dengan membuat rpp yang lengkap. Guru harus melaksanakan pembelajaran ipa yang
aktual, faktual, konseptual, dan kontekstual, berdasarkan rpp yang ditulis. Guru
sebaiknya mempunyai rasa sabar dan tawakal dalam mendidik puta putrinya dan
mendidik muridnya.
guru sebaiknya harus membiasakan diri untuk melakukan inovasi pembelajaran, menulis
hasilnya dalam laporan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitiannya dalam
seminar, menulis hasil penelitiannya dalam jurnal atau majalah ilmiah kependidikan,
akhirnya guru naik pangkat dan jabatan fungsionalnya. gaji guru meningkat,
kesejahteraan guru dan keluarganya meningkat, akhirnya guru-guru dapat memfasilitasi
putra putrinya untuk mengenyam pendidikan strata dua (s-2).
RPP yang telah dibuat guru dinilai dalam aspek-aspek berikut.
1. perumusan tujuan pembelajaran (kejelasan rumusan, kelengkapan cakupan rumusan,
dan kesesuaian dengan kompetensi dasar).
2. pemilihan dan pengorganisasian materi ajar / kajian dari buku referensi (kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik murid, keruntutan dan
sistematika materi, serta kesesuaian materi dengan alokasi waktu).
3. pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, dan karakteristik murid).
4. skenario atau kegiatan guru dan murid dalam pembelajaran (kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik murid, dan kelengkapan langkah-langkah
dalam pembelajaran, serta kesesuaian dengan alokasi waktu).
5. penilaian hasil belajar (kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran,
kejelasan prosedur penilaian, dan kelengkapan instrumen penilaian).
Top Related