2
-
Upload
umu-habibah-gunadi -
Category
Documents
-
view
218 -
download
1
description
Transcript of 2
2.4 IMPLEMENTASI KEPERAWAT2.4 Rencana Tindakan1. Monitor/observasi perubahan faktor, tanda dan gejala terhadap masalah perubahan
eliminasi urine, retensi dan urgensia2. Kurangi faktor yang mempengaruhi/penyebab masalah3. Monitor terus perubahan retensi urine4. Lakukan kateterisasi urineInkontinensia dorongan1. Pertahankan hidrasi secara optimal2. Ajarkan untuk meningkatkan kapasitas kandung kemih dengan3. Ajarkan pola berkemih terencana (untuk mengatasi kontraksi kandung kemih yang tidak
biasa)4. Anjurkan berkemih pada saat terjaga seperti setelah makan, latihan fisik, mandi5. Anjurkan untuk menahan sampai waktu berkemih6. Lakukan kolaborasi dengan tim dokter dalam mengatasi iritasi kandung kemihInkontinensia total1. Pertahankan jumlah cairan dan berkemih2. Rencanakan program kateterisasi intermiten apabila ada indikasi3. Apabila terjadi kegagalan pada latihan kandung kemih pertimbangan untuk pemasangan
kateter indweelingInkontinensia stressKurangi faktor penyebab seperti :1. Kehilangan jaringan atau tonus otot, dengan cara :• Ajarkan untuk mengidentifikasi otot dasar pelviks dan kekuatan dan kelemahannya saat
melakukan latihan• Untuk otot dasar pelviks anterior bayangkan anda mencoba menghentikan aliran urine,
kencangkan otot-otot belakang dan depan dalam waktu 10 detik, kemudian lepaskan atau rileks, ulangi hingga 10 kali dan lakukan 4 kali sehari
2. Meningkatkan tekanan abdomen dengan cara :• Latih untuk menghindari duduk lama
• Latih untuk sering berkemih sedikitnya tiap 2 jamInkontinensia fungsionalAjarkan teknik merangsang refleks berkemih, dengan berkemih seperti :mekanisme supra pubis kutaneus1. Ketuk supra pubis secara dalam, tajam dan berulang2. Anjurkan pasien untuk : Posisi setengah duduk Mengetuk kandung kemih secara langsug denga rata-rata 7 – 8 kali setiap detik Gunakan sarung tangan Pindahkan sisi rangsangan di atas kandung kemih untuk menentukan posisi saling
berhasil Lakukan hingga aliran baik Tunggu kurang lebih 1 menit dan ulangi hingga kandung kemih kosong
Apabila rangsangan dua kali lebih dan tidak ada respon, berarti sudah tidak ada lagi yang dikeluarkan
3. Apabila belum berhasil, lakukan hal berikut ini selama 2- 3 menit dan berikan jeda waktu 1 menit di antara setiap kegiatan
Tekan gland penis Pukul perut di atas ligamen inguinalis Tekan paha bagian dalam4. Catat jumlah asupan dan pengeluaran5. Jadwalkan program kateterisasi pada saat tertentu
Inkontinensia Fungsional1. Tingkatkan faktor yang berperan dalam kontinen, seperti :a. Pertahakan hidrasi optimal dengan carab. Pertahankan nutrisi yang adekuatc. Tingkatkan intergritas diri dan berikan motivasi kemampuan mengontrol kandung
kemih, dengan cara menghindari penggunaan bedpan (pispot).d. Tingkatkan integritas kulite. Tingkatkan higiene perseorangan2. Jelaskan cara mengenali perubahan urine yang abnormal seperti adanya peningkatan
mukosa, darah dalam urine dan perubahan warna3. Ajarkan cara memantau adanya tanda dan ISK, seperti peningkatan suhu, perubahan keadaan urine, nyeri supra pubis bagian atas, nyeri saat berkemih, mual, muntah