249520216 Periksaan Fisik Paru

21
PENDAHULUAN Pemeriksaan Fisik Paru : Dasa r Anamnesa Keluhan Pemeriksaan - Inspeksi - Palpasi - Perkusi - Auskultasi Batuk (Dahak, Darah) Nyeri Dada (Pleura, Trachea, Kardial, Osofagal, Otot) Sesak Nafas (Akut, Kronik, Progresif, Berulang).

description

jjjihiuhiuh

Transcript of 249520216 Periksaan Fisik Paru

  • PENDAHULUANPemeriksaan Fisik Paru :DasarAnamnesaKeluhanPemeriksaan- Inspeksi- Palpasi- Perkusi- AuskultasiBatuk (Dahak, Darah)Nyeri Dada (Pleura, Trachea, Kardial, Osofagal, Otot)Sesak Nafas (Akut, Kronik, Progresif, Berulang).

  • DIAGNOSA FISIKDASAR DIAGNOSA

    PENY MENYERANG : - PARU / PLEURA / DINDING TORAKS

    PERUBAHAN BENTUK / UKURAN TORAKSPERUBAHAN DISTENSITAS / PERGERAKAN TORAKSPERUBAHAN SIFAT PENGHANTAR GETARAN

  • 1.BENTUK (UKURAN) TORAKS BILATERAL / UNILATERAL> MENGECIL :- ATELEKTASIS- FIBROSIS- SCHWARTE> MEMBESAR:- EMFISEMA- EFUSI- PNEMOTORAKS> TETAP: - KONSOLIDASI

    2.PERGERAKAN> GANGGUAN OTOT PERNAFASAN : - DYSTRORHY OTOT> TAHANAN DINDING TORAKS MENINGKAT : - KIPOSKOLIOSIS> JARINGAN PARU YANG TERTEKAN : - EFUSI, PNEMOTORAKS> KEMAMPUAN MENGEMBANG PARU MENURUN : FIMBROSIS> HIPER INFLASI JARINGAN PARU : - ELASTISITAS MENURUN

  • 3.PENGHANTAR GETARAN> NADA RENDAH, TINGGI> INTENSITAS SUARA MENINGKAT, MENURUN> TIMBRE SUARA YANG TIMBUL SAAT ; BERNAFAS, BICARA DAN PERKUSI> PALPASIPROYEKSI PARU

  • INSPEKSIPertama dilihat adakah kelainan bentuk, ukuran, benjolan (besar dan ukuran didiskripsikan)

    Dilihat pergerakan dinding dada dari depan atau dari arah kaki

    Yang dinilai adalah pergerakan antara dinding dada kiri dan kanan (simetris atau asimetris kanan atau kiri tertinggal)

  • > Gerakan lobus superiorPenderita dan pemeriksa berhadapan sedangkan kepala penderita menghadap ke samping. Pergerakan diperiksa di bagian depan dada karena sebagian besar lobus superior terletak di depan, dibalik 4 iga pertama. Letakkan telapak tangan dengan ibu jari direnggangkan ditaruh di dada atas sehingga jari lainnya di atas m.trapezius. Dengan menggeser telapak tangan kemedial bersama dengan kulit di bawahnya sehingga kedua ujung ibu jari bertemu di garis tengah (lihat gambar).Kemudian penderita diminta menarik napas dalam, dilihat gerakan ujung ibu jari. Ujung ibu jari saling menjauhi garis tengah. Perhatikan mana yang lebih lebar gerakannya.PALPASI

  • > Gerakan lobus medius dan lingulaBagian paru ini terletak di balik tulang iga ke V dan VI. Pergerakan berlangsung anterior posterior dan lateral. Dengan cara ini terutama diperiksa pergerakan ke lateral. Ujung-ujung jari jatuh di garis aksilla posterior setinggi aksilla. Dengan menggeser tapak tangan ke medial, maka ujung ibu jari bertemu di garis tengah (caranya sama dengan diatas) lihat gerakan tangan dan ujung ibu jari terhadap garis tengah.

    >Gerakan lobus inferiorLobus inferior bergerak ke lateral dan ke bawah. Caranya gerakan kelateral dapat diperiksa dengan palpasi, sedangkan gerakan ke bawah dapat diperiksa dengan perkusi, seberapa jauh turunnya diafragma. Gerakan lateral diperiksa dari belakang penderita : Jari-jari diletakkan setinggi aksilla kemudian caranya sama dengan di atas.

  • Premitus VokalCara pemeriksaan fremitus raba :Dipakai bagian ulnair dari tangan. Penderita diminta mengucapkan kata-kata seperti satu, dua, tiga atau sembilan, berulang-ulang..

  • Getaran gesekan pleura (pleural friction rub)Caranya :Seperti memeriksa fremitus raba. Biasanya diperiksa di tempat yang dirasakan nyeri oleh penderita. Penderita diminta bernapas dalam, akan terasa getaran akibat gesekan kedua pleura.

  • > PERKUSIPerkusi berguna untuk menentukan densitas rongga dada. Pada perkusi harus diperhatikan.Suara-suara perkusi paru normal, patologis, sonor, redup, pekak, hipersonor, timpani. Disamping itu perkusi juga dapat menentukan batas-batas paru hepar dan batas-batas jantung dan peranjakan diafragma. Ada tidaknya keredupan di belakang sternum bagian atas.

    Macam- macam suara perkusiPerhatikan : NADA dan LAMANYA (duration) dari suara perkusi.

  • Cara melakukan perkusi :Hanya ruas ujung (phalanx II-III) jari tengah yang diletakkkan pada dinding dada dengan sedikit ditekan, sedangkan jari-jari lainnya sedikit diangkat, supaya tidak menghambat getaran. Sendi siku difiksasi pada posisi setengah fleksi, hanya pergelangan tangan saja yang bergerak sebagai titik tumpu (fulcrum). Pleksor bergerak tegak lurus ke bawah memukul pleksimeter dengan sentakan (staccato). Pukulan harus singkat, tajam dan ringan dengan recoil yang segera.

  • PADA EFUSI PLEURA

    GARIS-GARIS IMAGENER

  • AUSKULTASISUARA NAFAS

    Pembentukan suara nafas akibat turbulensi udara pada waktu inspirasi dan ekspirasi.

    Dari suara napas perlu diperhatikan :1.Intensitasnya2.Perbandingan fase inspirasi dan fase ekspirasi dalam hal :- intensitasnya- lamanya (duration)- nada- hubungan inspirasi dan ekspirasi3.Kwalitas suara.

  • Suara napas dalam keadaan sakit.1.Suara napas vesikuler menguatNormalnya terdapat pada : anak-anak, orang kurus, latihan jasmani, terjadi pada kedua paru. Bila sebagian paru sakit (fungsinya berkurang) maka bagian yang tidak sakit akan meningkat fungsinya sebagai kompensasi dan menimbulkan suara nafas disebut compersatory breath sound atau complementary breath sound (exaggerated vesicular breathing = suara napas vesikuler yang meningkat).

  • 2.Suara napas vesikuler melemahPenyebabnya banyak, antara lain :2.1.Cairan udara atau jaringan padat dalam rongga pleura. Keadaan ini akan menghambat pergerakan paru sehingga jumlah udara yang mengalir kedaerah tersebut berkurang ; demikian juga penghantaran getaran terhambat.2.2.Keadaan patologi paru : permulaan pneumonia, edema paru, dan pada emfisema paru.2.3.Hambatan pergerakan pernapasanNyeri dada : nyeri pleuritik, iga yang patah, artritis.gangguan pergerakan diafragma : asites, distensi abdomen. Paralisa otot pernapasan.2.4.Gangguan mengalirnya udara kedalam paru.Spasme/edema glotis, obstruksi trakea.Obstruksi bronkus dan bronkiolus.

  • Suara napas bronkial

    Suara napas ini tidak terdengar pada paru normal. Terdengar pada paru yang menjadi padat : konsolidasi, kompresi asalkan bronkus yang menuju ke daerah yang sakit tetap terbuka. Suara napas bronkial akan terdengar pada semua penyakit paru dengan dasar konsolidasi : pneumonia, proses TB Paru, penyakit-penyakit yang mengakibatkan kompresi jaringan paru.

    Suara napas asmatik

    Inspirasi normal atau pendek diikuti ekspirasi lebih lama dengan nada lebih tinggi disertai dengan wheeze.

  • Suara kavitas : kwalitas suara deep hollowNada rendah, nada ekspirasi lebih rendah dari pada inspirasi terdengar pada : kavitas, pneumotoraks dengan fistelSuara amforik :Seperti suara kavitas, tetapi dengan nada tinggi, kwalitas suara nyaring (metalik)Suara Cog-wheel :Fase inspirasi (kadang-kadang juga fase ekspirasi) terputus-putus oleh pause yang tidak teratur.hal ini disebabkan karena mengalirnya udara yang terputus-putus. Terdengar pada prosestb permulaan. Dapat juga terdengar pada keadaan menggigil, kelemahan dan keadaan gugup.Suara napas abnormal yang lain :

  • 1.Suara tambahan berasal dari paruSuara yang terdengar disamping suara napas, tetapi tidak terdengar pada paru sehat, jadi selalu patologis. Suara ini timbul karena adanya (1) sekret didalam saluran napas, (2) penyempitan dari lumen saluran napas, atau (3) terbukanya acinus (alveoli) yang sebelumnya kolaps.Untuk suara tambahan, dipakai istilah RONKI. Ronki dibagi menjadi dua macam : RONKI BASAH : dengan suara terputus-putus dan RONKI KERING dengan suara tidak terputus-putus. Ronki basah kita bagi atas dasar kualitasnya :Ronki basah kasar :Cirinya seperti suara gelembung udara besar yang pecah. Terdengar bila banyak sekret disaluran napas besar ; terdapat pada penderita yang tidak kuat batuk karena kesadaran yang menurun, atau keadaan umum yang sangat lemah.Ronki basah sedang :Cirinya seperti suara gelembung udara kecil-kecil yang pecah. Terdengar bila banyak sekret disaluran napas kecil dan sedang. Misalnya pada : bronkiektasis, bronkopneumonia.Ronki basah halus :Cirinya tidak mempunyai sifat gelembung lagi, terdengar seperti gesekan rambut atau seperti suara yang disebabkan oleh permukaan dua jari yang basah dan menempel kemudian dipisahkan dengan mendadak. Terdapat pada : sembab paru yang dini, pneumonia yang dini, suara timbul karena terbukanya secara mendadak suatu acinus atau alveoli yang kolaps atau terisi eksudat sebagian

    Suara tambahanSuara tambahan bisa berasal dari : paru, pleura dan mediastinum

  • 2.Suara tambahan yang berasal dari pleuraSuara ini terjadi karena gesekan pleura (pleura friction rub). Suara ini sebenarnya bukan suara napas, tetapi seirama dengan pernapasan, tetapi dapat juga seirama dengan denyut jantung. Suara terdengar jelas pada fase inspirasi dan akan lebih keras lagi bila stetoskop ditekan.Suara kasar (seperti gesekan kertas). Suara gesekan pleura terdengar pada pleuritis sika atau pleuritis ibrinosa.Permukaan pleura menjadi kasar, maka gesekannya (antara pleura paritalis dan viseralis) akan menimbulkan getaran suara, yang disertai dengan rasa nyeri seperti diiris (nyeri pleuritik).3.Suara tambahan yang berasal dari MediastinumUdara dalam mediastinum (pneumomediastinum) dapat menimbulkan suara terputus-putus yang seirama dengan pernapasan atau denyut jantung.