244950817 Asma PPT Respirasi

10
ASMA BRONKIAL ASMA BRONKIAL

description

ppt

Transcript of 244950817 Asma PPT Respirasi

  • ASMA BRONKIAL

  • PENGERTIANDefinisi asma yang saat ini banyak dipakai di indonesia yaitu Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik : Obtruksi saluran nafas yang bersifat reversible baik secara spontan maunpun secara farmakologis. Inflamasi saluran pernafasan bersifat kronisPeningkatan respon saluran nafas terhadap berbagai rangsangan.

  • EPIDEMIOLOGIInsiden terjadinya asma dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : jenis kelamin, umur pasien, faktor keturunan, serta faktor lingkungan. Pada negara maju seperti Amerika dan Inggris insiden terjadinya asma adalah 5 % dari populasi, ini merupakan jumlah yang cukup banyak.

    Perbandingan antara anak perempuan dan anak laki-laki 1,5 : 1, tetapi menjelang dewasa perbandingan ini sama dan pada fase menopause perbandingan antara perempuan dan laki-laki relatif tidak jauh berbeda saat anak. Prevalensi terjadinya asma lebih banyak pada anak kecil dari pada orang dewasa.

  • PATOFISIOLOGIObstruksi saluran nafas pada asma merupakan kombinasi dari spasme otot bronkus, sumbat mukosa, edema dan inflamasi dinding bronkus. Obstruksi bertambah berat selama periode ekspirasi karena secara fisiologis saluran nafas pada fase tersebut. Sehingga udara pada distal terperangkap dan tak dapat di ekspirasikan, kemudian terjadi peningkatan volume residu, kapasaitas residu fungsional dan penderita akan bernafas dengan volume yang tinggi mendekati kapasitas paru total. Keadaan ini kita sebut dengan hiperinflasi yang bertujuan agar saluran nafas tetap terbuka dan pertukaran gas dapat terjadi, hiperinflasi memerlukan bantuan otot bantu pernafasan.

  • Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe,yaitu :1. Ekstrinsik (alergik)Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yangspesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic danaspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanyasuatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor-faktorpencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi seranganasma ekstrinsik.2. Intrinsik (non alergik)Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yangtidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkanoleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadilebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembangmenjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan mengalami asmagabungan.3. Asma gabunganBentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentukalergik dan non-alergik.

  • GEJALA KLINIKGambaran asma secara klasik adalah episodik batuk, mengi dan sesak nafas. Pada periode awal gejala sering tidak jelas seperti rasa berat di dada, dan pada asma tipe alergenik sering disertai bersin-bersin dan pilek. Walaupun awalnya batuk tanpa sekret dalam perjalanannya terjadi sekret yang berwarna mukoid sampai dengan purulen. Pada sebagian penderita gejala klinis hanya batuk tanpa disertai mengi atau dikenal dengan cough variant asthma bila hal ini muncul maka konfirmasi dengan pemeriksaan spirometri dan lakukan bronkodilator tes atau uji provokasi bronkus dengan metakolin.

  • pada setiap waktu tergantung pada ada tidaknya faktor pencetus. Faktor pencetus pada asma antara lain : Infeksi virus pada saluran pernafasan atas. Paparan alergen tertentu Paparan terhadap bahan iritan seperti asap rokok, dan minyak wangi. Kegiatan jasmani seperti lari yang melelahkan Emosional Obat-obatan tertentu seperti aspirin, beta bloker, dan anti inlamasi non steroid Lingkungan kerja Polusi udara Pengawet makanan seperti sulfit. Lainnya seperti kehamilan dan sinusitis.

    Hal yang membedakan antara asma dan penyakit paru lainnya adalah pada saat serangan asma dapat hilang dengan ataupun tanpa obat-obatan.

  • PEMERIKSAAN FISIKPerhatian pertama adalah pada keadaan umum pasien, pasien dengan kondisi yang sangat berat akan duduk tegak. Selain itu pada pemeriksaan fisik didapatkan ;penggunaan otot-otot bantu pernafasanFrekuensi nafas > 30 kali per menitTakikardia > 120 x/menitPulsus Parokdoksus >12 mmHgwheezing ekspiratoar

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGSpirometri Cara yang sederhana adalah uji bronkodilator nebulizer golongan adrenerjek beta. Uji ini dilakukan menggunakan spirometri sebelum dan sesudah penggunaan bronkhodilator. Pemeriksaan menggunakan spirometri selain menegakkan diagnosis juga dapat menilai derajat obstruksi yang ada dan efek pengobatan yang telah dilakukan.

  • Uji provokasi bronkhus Tes ini jarang dilakukan di indonesia. Tes ini untuk memprovokasi bronkus agar efek asma bisa dibaca, tes ini menggunakan histamin, metakolin, kegiatan jasmani, udara dingin, larutan garam hipertonik. Pemeriksaan sputum Sputum eosinofil merupakan ciri dari asma, menggunakan kristal Charcot-leyden, dan spiral Curschmann.