242481429-portofolio-CHF.doc
-
Upload
rinaldi-sobli -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of 242481429-portofolio-CHF.doc
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
1/70
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama pada tubuh manusia yang
berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar
tetap homeostatis. Sistem kardiovaskuler tersusun atas organ-organ penting, yakni jantung
sebagai pompa utama, pembuluh darah, dan darah. Apabila sistem ini terganggu, maka dapat
menimbulkan berbagai penyakit yang bahkan bisa berakhir kematian.
Secara umum menurut WHO, penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian
secara global, setiap tahunnya lebih banyak orang yang meninggal karena penyakit
kardiovaskuler dibandingkan dengan penyakit lain. Sekitar !," juta orang diperkirakan
meninggal karena penyakit tersebut pada tahun #$$%, me&akili "$' dari jumlah angka
kematian global. (i )ndonesia, menurut WHO pada tahun #$, penyakit jantung adalah
penyebab kematian nomor , dengan angka kematian yang terhitung sebesar #*".$*% ji&a
atau menyumbangkan sekitar !,$+' dari total kematian.
agal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan merupakan
penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung. agal jantung adalah
ketidak mampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung Cardiac Output/CO dalam
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Apabila tekanan pengisian ini meningkat sehingga
mengakibatkan edema paru dan bendungan di sistem vena, maka keadaan ini disebut gagal
jantung kongestif. (iperkirakan pasien yang dira&at di rumah sakit adalah *,!' &anita dan
+,' laki-laki. )nsiden gagal jantung dalam setahun diperkirakan #,"-",! per seribu penderita
per tahun. agal jantung dapat disebabkan oleh banyak hal. Secara epidemiologi, di negara
maju penyakit arteri koroner dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak gagal jantung,
sedangkan di negara berkembang yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung
katup dan penyakit jantung akibat malnutrisi. agal jantung sulit dikenali secara klinis,
karena beragamnya keadaan klinis dan tidak spesifik, serta hanya sedikit tanda-tanda klinis
pada tahap a&al penyakit. /erkembangan pengobatan yang memperbaiki gejala klinis dan
kualitas hidup, dapat memperlambat progresifitas penyakit dan meningkatkan kelangsungan
hidup.
0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
2/70
BAB II
ILUSTRASI KASUS
Keterangan Umum
2ama 3 4n. A
5mur 3 + tahun
6enis 1elamin 3 7aki-laki
/ekerjaan 3 /olisi
Alamat 3 unung Alam, 1ecamatan Arga 8akmur, 1abupaten
9engkulu 5tara
Agama 3 )slam
9angsa 3 )ndonesia
Status 8arital 3 8enikah
2o. :ekam 8edis 3 $.$!.#%
4anggal 8asuk :S 3 "$ 8ei #$*, pukul #$.$$ W)9
A. Anamnesis (Autoanamnesis dan Alloanamnesis)
Keluan Utama !
2yeri dada tengah terasa seperti tertiban benda berat sejak "$ menit sebelum masuk
rumah sakit.
Keluan Tam"aan !
Sesak nafas bertambah sejak "$ menit sebelum masuk rumah sakit.
Ri#a$at Pen$a%it Se%arang !
- 4iga minggu sebelum masuk rumah sakit S8:S os merasakan sesak nafas,
terutama pada malam hari. Os merasakan sesak nafas terus menerus, bahkan
semakin bertambah bila os berjalan ke kamar mandi. Os mengatakan sesak nafas
berkurang saat istirahat. Os juga mengeluhkan sesak nafas jika tidur terlentang,
sehingga os lebih nyaman tidur dengan diganjal ; " buah bantal. Os mengatakan
sesak nafas tidak dipengaruhi cuaca dingin ataupun mengonsumsi makanan tertentu
seperti udang, ikan, dan lainnya. Sesak nafas tidak berbunyi menciut.
- Satu minggu S8:S, os berobat ke :S 9hayangkara karena sesak nafas dan batuk
dahak putih terutama saat malam hari. 7alu, dilakukan pemeriksaan
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
3/70
laboratorium, dan foto rontgen dada. Os dikatakan menderita pembesaran jantung,
dan dianjurkan kontrol ke Sp.6/, tetapi os tidak kontrol. Os mendapatkan obat
Spironolakton =#+ mg, (igoksin =$,#+ mg,>lopidogrel =!+ mg dan 7osartan
=+$ mg, namun keluhan belum berkurang.
- 4iga puluh menit S8:S, os mengeluhkan nyeri dada tengah terasa seperti tertiban
benda berat, nyeri dirasakan terus menerus. 2yeri tidak menjalar ke punggung
ataupun lengan kiri. Os juga mengeluhkan sesak nafas bertambah &alaupun sedang
beristirahat. 1emudian tiba-tiba os tidak bisa bicara ; selama $ menit. Os masih
tetap sadarkan diri selama perjalanan ke rumah sakit. 4angan dan kaki os masih bisa
digerakkan. 2yeri kepala hebat tidak ada. Os tidak mengalami kesulitan menelan.
2yeri ulu hati, mual dan muntah tidak ada. Os batuk berdahak putih, tidak ada
demam.
- 9uang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
Ri#a$at Pen$a%it Daulu !
- :i&ayat sakit jantung telah diketahui sejak tahun #$. 9erobat ke Sp./(, dan
diberi obat Spironolakton =#+ mg, (igoksin =$,#+ mg,>lopidogrel =!+ mg dan
7osartan =+$ mg, tetapi kontrol dan minum obat tidak teratur.
- :i&ayat demam yang disertai dengan nyeri sendi yang berpindah-pindah disangkal.
- :i&ayat hipertensi disangkal.
- :i&ayat diabetes melitus tidak ada.
- :i&ayat kolesterol tinggi tidak ada.
- :i&ayat trauma pada dada tidak ada.
Ri#a$at Pen$a%it Keluarga !
- Ayah kandung pasien menderita hipertensi.
- :i&ayat sakit jantung, stroke, diabetes mellitus, dan lainnya dalam keluarga tidak
ada.
Ri#a$at Ke"iasaan !
- 1ebiasaan merokok sejak usia ## tahun sampai dengan sekarang. A&alnya "
bungkus per hari, namun tahun #$ mulai mengurangi merokok. Sekarang pasien
masih merokok "-* batang per hari.
" 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
4/70
- :i&ayat mengonsumsi alkohol sejak usia #+ tahun sampai "+ tahun, biasanya ; *
gelas per hari. Sekarang sudah berhenti.
B. Pemeri%saan &isi%
1eadaan 5mum 3 berat
1esadaran 3 compos mentis cooperative
Status i?i 3 9erat 9adan 3 !# kg
4inggi 9adan 3 !$ cm
)84 #*,@ normo&eight
4ekanan (arah 3 "$@$ mmHg
2adi 3 @# =menit, ireguler
2afas 3 #B =menit
Suhu 3 "!, o>
1ulit 3 sianosis tidak ada1epala 3 normosefal, tidak mudah rontok
19 3 tidak ada pembesaran 19
8ata 3 konjungtiva tidak anemis
sklera subikterik CC
4elinga 3 tidak ditemukan kelainan
Hidung 3 tidak ditemukan kelainan
4enggorokan 3 tidak ditemukan kelainan
8ulut 3 sianosis sentral C
7eher 3 6D/ +C# cmH#O, kelenjer tiroid tidak membesar
(ada 3
/aru 3 ) 3 simetris kiri dan kanan/a 3 fremitus normal, kiri sama dengan kanan
/e 3 sonor di kedua lapangan paru
Au 3 suara nafas vesikuler, ronki --, &hee?ing --
6antung 3 ) 3 tampak pulsasi pada daerah katup mitral
/a 3 teraba pulsasi pada daerah katup mitral, thrill -
/e 3 batas jantung kanan 3 linea sternum dekstra
batas jantung kiri 3 linea aksilaris anterior linea
intercostalis D)
batas jantung atas 3 linea intercostalis ))
Au 3 irama ireguler, murmur pada katup mitral grade "B menjalar ke
punggung, murmur pada katup trikuspid grade "B, gallop -
/erut 3 ) 3 tidak tampak membuncit
/ 3 hepar teraba # jari ba&ah arkus costarum, tepi tumpul,
permukaan rata, nyeri tekan -, lien tidak teraba
/e 3 timpani
Au 3 95 C normal
/unggung 3 >DA 3 nyeri tekan --, nyeri ketok --
Anggota gerak3 akral pucat --, sianosis pada kuku --, edema tungkai CC
minimal, clubbing finger --
* 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
5/70
Status 2eurologikus 3
- >S E +
- 4anda peningkatan 4)1 -
- 4anda rangsangan meningeal -
- 2ervus cranialis 3 disartria reversibel, lainnya dalam batas normal
- 8otorik 3 +++ +++
+++ +++
- Sensorik 3 baik
- :efleks fisiologis CC CC , refleks patologis --
CC CC
'. Pemeri%saan Penunang
Pemeri%saan La"oratorium
Pemeri%saan Hasil Nilai Ruu%an
HEAT*L*+I
Hemaglobin Hb + grdl *,$-B,$ grdl
7eukosit 7 +."$$mmF *,+-$,$ rbmmF
HematokritHt *+ ' "+-*% '
4rombosit %".$$$mmF +$-*+$ rbmmF
Hitung 6enis $$$B@#*! ' $--"#-B+$-!$#$-*$#-% '
KIIA KLINIK5reum 5r "$ mgdl +-"@ mgdl
1reatinin 1r $,@ mgdl $,@-," mgdl
SO4 + mgdl $-*$ mgdl
S/4 #B mgdl $-* mgdl
(S ! mgdl ++-%$ mgdl
Rontgen Tora%s
+ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
>or 3 8embesar ke kanan dan ke kiri, apeks
tertanam.
Aorta dan mediastinum superior tidak
melebar.
/ulmo 3 4ampak infiltrat minimal di parakardial kiri.
1edua hilus suram.
>orakan bronkovaskuler baik.
Sinus dan diafragma baik.
Kesan3
- 1ardiomegali pembesaran ke kanan dan kiri
- 9ronkopneumoni
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
6/70
EK+ (,--/0-12)
D. Diagnosis Kera
- >HG functional 2HA )D e.c suspek 8itral )nsufisiensi8itral Stenosis e.c suspek
Reumatic Heart Disease :H(
- Sindroma 1oroner Akut e.c.Unstable Angina Pectoris 5A/
(( 2on-S4 59edrest total
- Oksigen " litermenit
- /osisi setengah duduk- /uasa sampai bebas nyeri, kemudian diet jantung )
- Observasi keadaan umum I tanda-tanda vital
- 9alance cairan negatifpasang kateter
- eftria=on # = gr skin test
B 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
Sinus aritmia, a=is ke kanan, H: @#-#$
kalimenit, gel / tidak bisa dinilai, /:
interval tidak bisa dinilai, J:S kompleks
$,# detik, :S di D K , S di D C : diD+DB L"+, S4-4 change -, S persisten di
D+
1esan 3
:DH Right Ventrikel Hpertroph CAtrial
!ibrilasi Rapid Ventricular Respon
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
7/70
- )njeksi Gurosemid = amp )D
- Aspilet =B$ mg tab kunyahselanjutnya = %$ mg tab
- )sosorbid (initrat +mg tab S7
- >lopidogrel =+$ mg tab /O
selanjutnya = !+ mg tab /O- >loba?am $ mg = tab kp malam
- 7a=adin syr. #= >
- Ambro=ol syr "= >
+. &oto Klinis
ambar . /eningkatan tekanan vena jugularis
H. &ollo# U3 Ra#at Ina3 (I'U dan ruangan)
&ollo#
U3,- ei 0-12 (3u%ul 01.-- 4IB) ,1 ei 0-12 (3u%ul -5.-- 4IB)
S
- nyeri dada tengah berkurang
- nyeri ulu hati -
- sesak nafas C
- batuk dahak putih C
- tidak bisa bicara saat di )( ; + menit
yang lalu, saat ini sudah bisa bicarakembali
- nyeri dada berkurang
- sesak nafas berkurang
- batuk belum berkurang
/ukul $%."$ W)9nyeri dada kiri muncul
kembali ; selama #$ menit
KI
6ital
sign
6am4(
mmHg
2d
=i
::
=i
SpO#'
6am4(
mmHg
2d
=i
::
=i
SpO#'
#.$$ #B!! %B #" @%$%.$$ $@B* !B #@ @!
$@.$$ $@B" @$ "$ @%
##.$$ #B!! %+ #* @%$.$$ $@B" %! #@ @%
.$$ $@+" !! #$ @%
#".$$ #B!B !@ #! @% #.$$ $@B@ %% #$ @!
#*.$$ #$% B@ #B @%".$$ $@B" !! #+ @B
*.$$ $@B" %# #% @%
$.$$ B!$ !* #% @% +.$$ $+% %B "# @!B.$$ $@% %% #! @!
! 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
8/70
$#.$$ #%# % #" @@!.$$ $@% %" "$ @%
%.$$ $+B" @+ " @@
$".$$ "! !% #" @%@.$$ $+B" @" "# @@
#$.$$ B! @B #! @%
$*.$$ $%%@ @# #! @%
#.$$ @@!* !$ " @%
##.$$ %@!B @" "" @@
$+.$$ !!% %@ #! @B#".$$ #BB @ #% @%
#*.$$ #% %* #* @%
$B.$$ $%%$ %$ #@ @B$.$$ %@!B %* #* @%
$#.$$ $+B* @# #* @%
$!.$$ $%%$ !B "$ @!$".$$ %@!* @ " @%
$*.$$ #%# %* "$ @!
$+.$$ $%$ !B #% @!
$B.$$ #% %B #% @!
$!.$$ #% @" #% @B
*
- /G1eadaan umum 3 berat
1esadaran 3 cmc, 4( 3 #B!! mmHg
2adi 3 %B =menit ireguler, :: 3 #" =menit
Suhu 3 afebris, SpO#3 @! '
8ata 3 sklera subikterik CC
7eher 3 6D/ +C# cmH#O
8ulut 3 sianosis sentral C berkurang
(ada 3 /aru 3 dalam batas normal
6antung 3 irama ireguler,
murmur pada katup mitral grade
"B menjalar sampai kepunggung, murmur pada katup
trikuspid grade "B, gallop -,
thrill -
/erut 3 hepar teraba # jari di ba&ah arkus
costarum, tepi tumpul, kenyal,
permukaan rata, lien tidak teraba,
nyeri tekan -
Anggota gerak 3 edema tungkai CC
minimal
- /emeriksaan laboratorium 3
1olesterol total 3 !* mgdl 2 3 +$-#$$H(7 3 "+ mgdl 2 3 "$-!+
7(7 3 @% mgdl 2 3 BB-!%
4rigliserida 3 @" mgdl 2 3 "B-B+
>189 3 *# 57 2 L #+ 57
- /G1eadaan umum 3 sedang
1esadaran 3 cmc, 4( 3 $@B* mmHg
2adi 3 !B =menit ireguler, :: 3 #@ =menit
Suhu 3 afebris, SpO#3 @! '
8ata 3 sklera subikterik CC
7eher 3 6D/ +C# cmH#O
8ulut 3 sianosis sentral -
(ada 3 /aru 3 dalam batas normal
6antung 3 irama ireguler,
murmur pada katup mitral grade
"B menjalar sampai kepunggung, murmur pada katup
trikuspid grade "B, gallop -,
thrill -
/erut 3 hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan -
Anggota gerak 3 edema tungkai --
A
- >HG fc 2HA )D e.c suspek
8)8S
- )nfark 8iokard Akut 2on-S4 elevasi
- >HG fc 2HA )D e.c suspek
8)8S
- )nfark 8iokard Akut 2on-S4 elevasi
P - )stirahat total bedrest
- /osisi setengah duduk
- O# " litermenit- )DG( :7 $ tetesmenit mikro
- )stirahat total bedrest
- /osisi setengah duduk
- O# " litermenit- )DG( :7 $ tetesmenit mikro
% 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
9/70
- )njeksi Gurosemid = amp )D
- )njeksi :anitidin #= amp )D
- )njeksi >eftria=one #= gr )D
- Aspilet %$ mg =# tab kunyah
- )sosorbid (initrat + mg "= tab S7
- >lopidogrel !+ mg =# tab /O- >loba?am $ mg = tab kp malam
- 7a=adin syr. #= >
- Ambro=ol syr "= >
- 9alance cairan negatif
- /uasa sampai bebas nyeri, selanjutnya
diet jantung )
- eftria=one #= gr )D
- )njeksi Gondaparinu= sodium =#,+ cc S1
sekitar umbilikus hari ), monitor tanda
perdarahan- Aspilet %$ mg = tab
- )sosorbid (initrat + mg "= tab S7
- >lopidogrel !+ mg = tab
- >loba?am $ mg = tab kp malam
- Spironolakton $$ mg #= tab
- (igoksin =$,#+ mg tab
- Atorvastatin =#$ mg tab
- 7a=adin syr. #= >
- Ambro=ol syr "= >
- 9alance cairan negatif
- (iet jantung ))-
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
10/70
&ollo#
U31 7uni 0-12 (3u%ul -5.-- 4IB) 0 7uni 0-12 (3u%ul -5.-- 4IB)
S
- nyeri dada -
- sesak nafas -
- batuk belum berkurang
- mimisan -, 9A1 merah -, gusi
berdarah -
/ukul ".$$ W)9 3 nyeri dada kiri ; selama
menit )S(2 + mg S7
- nyeri dada -
- sesak nafas -
- batuk berkurang
- mimisan -, 9A1 merah -, gusi berdarah
-
KI
6ital
sign
6am4(
mmHg
2d
=i
2f
=i
SpO#
'
6am4(
mmHg
2d
=i
2f
=i
SpO#
'$%.$$ #!B %" #* @%
$%.$$ $@# %" #* @%$@.$$ #%* @ #+ @!
$.$$ %! %B # @@
.$$ @@B% @$ #% @+
$@.$$ B%# %" #* @%#.$$ $B+B @# "$ @@
".$$ @*!* !@ #! @%
*.$$ $"B! @ #" @@
".$$ $$!! !# ## @!+.$$ $!+@ %* #@ @@
B.$$ @!B! %$ "" @%
!.$$ @+! ! " @% !.$$ @%B@ %# ## @%%.$$ @*+@ %$ "$ @%
@.$$ @"B@ !@ "$ @%
#$.$$ @"B@ !+ % @%
#.$$ @%B+ %+ ## @%#.$$ $"B$ ! #* @!
##.$$ %++B %" #* @!
#".$$ B!$ !B #$ @!$.$$ @B!* !% ## @%
#*.$$ $!+" @B #" @%
$.$$ $!+" @B #" @%$*.$$ $%$ !* #B @%
$#.$$ $!+" !" ## @%
$".$$ #$B$ @$ #$ @%
$!.$$ @@!@ %+ ## @@$*.$$ #$!% %$ ## @%$+.$$ ##B% @$ #$ @%
$B.$$ ##B% @$ % @%
$!.$$ @B%$ %! #! @!
* - /G
1eadaan umum 3 sedang
1esadaran 3 cmc, 4( 3 #!B mmHg
2adi3%"=menit ireguler, ::3 #* =menit
Suhu 3 afebris, SpO#3 @% '7eher 3 6D/ +C$ cmH#O
- /G
1eadaan umum 3 sedang
1esadaran 3 cmc, 4( 3 $@# mmHg
2adi 3 %"= menit ireguler, ::3#*=menit
Suhu 3 afebris, SpO#3 @% '7eher 3 6D/ +-# cmH#O
$ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
11/70
8ata 3 sklera ikterik --
(ada 3 /aru 3 dalam batas normal
6antung 3 irama ireguler,
murmur pada katup mitral grade
"B menjalar sampai ke
punggung, murmur pada katup
trikuspid grade "B, gallop -
/erut 3 hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan -
Anggota gerak 3 edema tungkai --
Urin bag3 &arna urin kuning jernih
8ata 3 sklera ikterik --
(ada 3 /aru 3 dalam batas normal
6antung 3 irama ireguler, murmur
pada katup mitral grade "B
menjalar sampai ke punggung,
murmur pada katup trikuspid grade
"B, gallop -
/erut 3 hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan -
Anggota gerak 3 edema tungkai --
Urin bag3 &arna urin kuning jernih
A
- >HG fc 2HA )D e.c suspek
8)8S
- 2S4eftria=one #= gr )D
- )njeksi Gondaparinu= sodium =#,+ cc S1
hari )), monitor tanda perdarahan -
- Aspilet %$ mg = tab /O
- )sosorbid (initrat + mg "= tab /O
- >lopidogrel !+ mg = tab
- Spironolakton $$ mg #= tab
- (igoksin =$,#+ mg tab
- Aspar 1 = tab
- 7a=adin syr. #= >
- Ambro=ol syr "= >
- Atorvastatin =#$ mg tab /O
- 9alance cairan negatif
- (iet jantung ))
- )stirahat total bedrest
- /osisi setengah duduk
- O# " litermenit
- )DG( 1aen "9 $ tetesmenit
- )njeksi Gurosemid = amp )D- )njeksi :anitidin #= amp )D
- )njeksi >eftria=one #= gr )D
- )njeksi Gondaparinu= sodium =#,+ cc S1
hari ))), monitor tanda perdarahan -
- Aspilet %$ mg = tab /O
- )sosorbid (initrat + mg "= tab /O kp
- >lopidogrel !+ mg = tab
- Spironolakton $$ mg #= tab
- (igoksin =$,#+ mg tab
- Aspar 1 = tab
- 7a=adin syr. #= >
- Atorvastatin =#$ mg tab /O
-
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
12/70
-
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
13/70
P
- )stirahat total bedrest
- /osisi setengah duduk
- O# " litermenit
- )DG( 1aen "9 $ tetesmenit
- )njeksi Gurosemid = amp )D
- )njeksi :anitidin #= amp )D
- )njeksi >eftria=one #= gr )D
- )njeksi Gondaparinu= sodium =#,+ cc S1
hari )D, monitor tanda perdarahan -
- Aspilet %$ mg = tab
- )S(2 + mg "= tab kp
- >lopidogrel !+ mg = tab
- Spironolakton $$ mg #= tab
- Aspar 1 = tab
- 7a=adin syr. #= >
-
- Simvastatin =$ mg
- (iet jantung )))
9oleh pindah ruangan
&ollo#
U3/ 7uni 0-12 (-8.-- 3u%ul 4IB) 9 7uni 0-12 (-8.-- 3u%ul 4IB)
S
- nyeri pada telapak kaki C
- nyeri dada -
- sesak nafas -
- batuk berkurang
- nyeri sendi -
- nyeri dada -
- sesak nafas -
- batuk berkurang
* - /G
1eadaan umum 3 sedang
1esadaran 3 cmc, 4( 3 $$B$ mmHg
2adi 3 %* = menit, 2afas 3 #* = menit,
Suhu 3 afebris
7eher 3 6D/ +-# cmH#O
8ata 3 sklera subikterik --
(ada 3 /aru 3 dalam batas normal
6antung 3 irama ireguler,
- /G
1eadaan umum 3 sedang
1esadaran 3 cmc, 4( 3 $%$ mmHg
2adi 3 @$ = menit, 2afas 3 #* = menit,
Suhu 3 afebris
7eher 3 6D/ +-# cmH#O
8ata 3 sklera subikterik --
(ada 3 /aru 3 dalam batas normal
6antung 3 irama ireguler, murmur
" 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
14/70
murmur pada katup mitral grade
"B penjalarab ke lateral, murmur
pada katup trikuspid grade "B,
gallop -
/erut 3 hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan -
Anggota gerak 3 edema tungkai --
pada katup mitral grade "B
penjalaran ke lateral, murmur pada
katup trikuspid grade "B, gallop -
/erut 3 hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan -
Anggota gerak 3 edema tungkai --
A- 8)8S fc 2HA )))
- 2S4lopidogrel !+ mg = tab
- Spironolakton #=+$ mg tab
- Atorvastatin #$ mg = tab
- lopidogrel !+ mg = tab
- :anitidin #= tab
- Spironolakton #=+$ mg tab
- Atorvastatin #$ mg = tab
-
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
15/70
TIN7AUAN PUSTAKA
A. De:inisi
agal jantung secara klinis didefinisikan sebagai suatu sindrom dimana pasien
memiliki gejala yang khas seperti sesak nafas, bengkak pada tungkai, dan #atigue saat
istirahat ataupun saat beraktifitas, serta tanda seperti peningkatan tekanan vena jugularis,
pulmonar crackles, dan pergeseran apeks, yang disebabkan oleh keabnormalitasan jantung,
baik kelainan struktur maupun fungsi jantung.
agal jantung kongestif Congesti"e Heart !ailure/CH! adalah keadaan
patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. agal jantung kongestif
merupakan suatu keadaan saat terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan
mekanisme kompensatoriknya.
B. E3idemiologi
agal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan merupakan
penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung. (iperkirakan pasien yang
dira&at di rumah sakit, *,!' &anita dan +,' laki-laki. )nsiden gagal jantung dalam setahun
diperkirakan #,"-",! perseribu penderita pertahun.
'. Etiologi
Gaktor-faktor yang memicu terjadinya gagal jantung dapat berupa 3
. /enyakit 6antung 1oroner
/enyakit jantung koroner pada Studi Gramingham dikatakan sebagai penyebab
gagal jantung pada *B' laki-laki dan #!' &anita. Gaktor risiko koroner seperti
diabetes dan merokok juga merupakan faktor yang dapat berpengaruh pada
perkembangan dari gagal jantung. Selain itu, berat badan serta tingginya kolesterol
total juga dikatakan sebagai faktor risiko independen perkembangan gagal jantung.
/enyakit 6antung 1oroner adalah terjadinya penyumbatan sebagian atau total dari satu
atau lebih pembuluh darah koroner. Akibat adanya penyumbatan ini, maka dengan
sendirinya suplai energi kimia&i ke otot jantung miokard berkurang, sehingga
terjadilah gangguan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan. 1ondisi dimana otot
jantung mengalami kekurangan energi kimia&i disebut iskemia miokard. )skemia
+ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
16/70
merupakan suatu keadaan transisi dan re"ersiblepada miokard akibat dari ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan miokard yang menyebabkan hipoksia
miokard. 1erusakan ini akan mengganggu fungsi utama jantung dalam mekanis,
biokimia&i, dan listrik sehingga jantung tidak lagi mampu memompa darah secara
adekuat untuk dialirkan ke otak dan organ lain, yang akhirnya berlanjut pada
terjadinya kematian sel otot jantung, kondisi ini disebut infark miokard akut.
)nfark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot
jantung. /enyebab infark miokard adalah ruptur plak ateroma yang tidak stabil pada
arteri koroner dan kemudian tersangkut di bagian hilir, diikuti oleh terjadinya
trombosis, vasokontriksi, reaksi inflamasi dan mikroembolisasi distal, sehingga
menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang diperdarahi oleh pembuluh
tersebut. Selain itu, infark miokard juga dapat terjadi jika lesi trombotik yang melekat
di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total aliran darah ke bagian hilir, atau
jika suatu ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak
dapat terpenuhi.
1erusakan miokard terjadi dari endokardium ke epikardium, menjadi komplit dan
irreversible dalam "-* jam. 8eskipun nekrosis miokard sudah komplit, proses
remodelling miokard yang mengalami kerusakan terus berlanjut sampai beberapa
minggu atau bulan karena daerah infark meluas dan daerah non infark mengalami
dilatasi.
(ua jenis komplikasi penyakit infark miokard akut yang terpenting ialah
komplikasi hemodinamik dan aritmia. Segera setelah terjadi infark, daerah miokard
setempat akan memperlihatkan penonjolan sistolik yang berakibat penurunan e$ection
#raction, isi sekuncup %stroke "olume& dan peningakatan volume akhir sistolik dan
akhir diastolik ventrikel kiri. 4ekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik, dengan akibat
tekanan atrium kiri juga naik. /eningkatan tekanan atrium kiri diatas #+ mmHg yang
lama akan menyebabkan transudasi cairan ke jaringan interstitium paru gagal
jantung. /erburukan hemodinamik ini bukan saja disebabkan karena daerah infark,
tetapi juga daerah iskemik disekitarnya. 8iokard yang masih relatif baik akan
mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan adrenergik, untuk
mempertahankan curah jantung, tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen
miokard. 1ompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah yang bersangkutan
juga mengalami iskemia atau bahkan sudah fibrotik. 9ila infark kecil dan miokard
yang harus berkompensasi masih normal, perburukan hemodinamik akan minimal.
B 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
17/70
Sebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus berkompensasi sudah buruk
akibat iskemia atau infark lama, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri akan naik dan
gagal jantung terjadi. Sebagai akibat infark miokard akut, sering terjadi perubahan
bentuk serta ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang terkena infark
maupun yang non infark. /erubahan tersebut menyebabkan remodelling ventrikel
yang nantinya akan mempengaruhi fungsi ventrikel dan timbulnya aritmia.
Aritmia merupakan penyulit infark miokard akut yang tersering dan terjadi
terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah serangan. Hal ini disebabkan
oleh perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsang dan kepekaan
terhadap rangsang. Sistem saraf autonom juga berperan besar terhadap terjadinya
aritmia. /asien infark miokard akut inferior umumnya mengalami peningkatan tonus
parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia meningkat, sedang
peningkatan tonus simpatis pada infark miokard akut inferior akan mempertinggi
kecenderungan fibrilasi ventrikel dan perluasan infark.
1eluhan yang khas pada penderita infark miokard akut adalah nyeri dada
retrosternal, seperti diremas-remas, terasa tertekan seperti ditindih benda berat,
ditusuk-tusuk, diiris-iris, panas, serta leher terasa tercekik. 2yeri dapat menjalar ke
lengan umumnya kiri, bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium.
2yeri dada serupa dengan angina tetapi lebih intensif dan menetap lebih dari "$
menit, tidak sepenuhnya menghilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin,
sering disertai nausea, berkeringat dan sangat menakutkan pasien. 2yeri dapat disertai
perasaan mual, muntah, sesak nafas, pusing, berdebar-debar dan sinkop. :asa nyeri
hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut, berkeringat dingin, dan lemas. /asien
sering tampak ketakutan. Walau infark miokard akut dapat merupakan manifestasi
pertama penyakit jantung koroner, namun anamnesis dilakukan teliti hal ini sering
sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina, perasaan tidak enak di dada atau
epigastrium.
/ada pemeriksaan fisik dapat ditemui bunyi jantung kedua yang pecah,
paradoksal, serta bunyi jantung ))) gallop bila disertai gagal jantung kongestif.
4akikardi, kulit yang pucat, dingin, dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif
lebih berat, kadang-kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau teraba di
dinding dada pada infark miokard akut inferior. Adanya krepitasi basal merupakan
tanda bendungan paru-paru. (istensi vena jugularis umumya terdapat pada infark
ventrikel kanan.
! 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
18/70
9erdasarkan kriteria WHO, diagnosis )8A ditegakkan berdasarkan terpenuhinya
minimal # dari " kriteria 3
a. 2yeri dada iskemik yang khas
b. /erubahan 189# 3 >189 yang mencapai puncak
*-B jam setelah kejadian. >189# adalah en?im >189 dari miokard, yang
kemudian diproses oleh en?im karboksipeptidase menghasilkan isomernya
>189. dicurigai bila rasionya K,+', SO4 meningkat dalam # jam
pertama, sedangkan 7(H dalam #* jam pertama. Cardiac speci#ic troponin T
% 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
19/70
c4n4 dan cardiac speci#ic troponin Ic4n4 ) memiliki struktur asam amino
berbeda dengan yang dihasilkan oleh otot rangka.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
20/70
akibat penutupan tersebut terdengar di permukaan dada sebagai buni $antung
pertama. Saat kekuatan kontraksi ventrikel berkurang pada titik dimana tekanan
intraventrikuler menurun diba&ah tekanan aorta, menyebabkan katup aorta segera
menutup dan getaran mekanik tersebut terdengar sebagai buni $antung kedua.
/ada penyakit jantung katup, terjadi kerusakan katup mitral, aorta, trikuspid, dan
pulmonal. 4etapi yang paling sering terjadi kerusakan adalah katup mitral dan aorta.
9aik insufisiensi maupun stenosis mitral, secara etiologi dapat dibedakan atas
reumatik K@$' dan nonreumatik degeneratif, endokarditis, penyakit jantung
koroner, penyakit jantung ba&aan, trauma, dan lain-lain. Stenosis aorta dapat
disebabkan karena kelainan kongenital, maupun karena penyakit jantung reumatik
biasanya terjadi pada orang tua. Sedangkan insufisiensi aorta paling banyak
disebabkan oleh demam reumatik dan sifilis.
)nsufisiensi regurgitasi mitral terjadi karena katup tidak bisa menutup sempurna
saat sistolik. /erubahan pada katup meliputi kalsifikasi, penebalan, dan distorsi daun
katup. Selain pemendekan korda tendinea mengakibatkan katup tertarik ke ventrikel,
terutama bagian posterior, dapat juga terjadi dilatasi anulus atau ruptur korda
tendinea. Selama fase sistolik, terjadi aliran regurgitasi ke atrium kiri, sedangkan
aliran ke aorta berkurang. /ada saat diastolik, darah mengalir dari atrium kiri ke
ventrikel. (arah tersebut, selain berasal dari paru-paru melalui vena pulmonalis, juga
terdapat darah regurgitan dari ventrikel kiri saat sistolik sebelumnya. Dentrikel kiri
cepat distensi. Apeks bergerak ke ba&ah secara mendadak, menarik katup, korda, dan
otot papilaris. Hal ini menimbulkan fibrasi membentuk buni $antung ketiga. /ada
regurgitasi mitral yang berat, dapat terjadi dilatasi ventrikel dan atrium kiri.
)nsufisiensi mitral dapat ditoleransi dalam jangka &aktu lama tanpa keluhan pada
jantung, baik saat istirahat maupun beraktivitas. Sesak napas dan cepat lelah
merupakan keluhan a&al secara berangsur-angsur menjadi ortopnea, dspnea
nokturnal paroksismal %P'D&, dan edema perifer. /ada pemeriksaan fisik, pada
palpasi mungkin didapatkan peningkatan aktivitas jantung kiri, tergantung derajat
regurgitasinya. /ada auskultasi terdengar bising pansistolik yang bersifat meniup
blo(ing di apeks, menjalar ke aksilla dan mengeras pada ekspirasi. 9unyi jantung )
melemah, katup tidak menutup sempurna pada akhir diastolik. /ada saat tersebut
tekanan atrium dan ventrikel kiri sama. 4erdengar bunyi jantung ))) akibat pengisian
cepat ke ventrikel kiri pada a&al diastolik dan diikuti diastolik #lo( murmurkarena
volume atrium kiri yang besar mengalir ke ventrikel kiri.
#$ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
21/70
Stenosis mitral terjadi karena adanya fibrosis dan fusi komisura katup mitral.
4erbentuknya sekat jaringan ikat tanpa pengapuran mengakibatkan lubang katup
mitral pada saat diastolik menjadi lebih kecil dari normal. 9erkurangnya luas efektif
lubang mitral menyebabkan berkurangnya daya alir katup mitral. Hal ini akan
meningkatkan tekanan di ruang atrium kiri, sehingga timbul perbedaan tekanan antara
atrium kiri dan ventrikel kiri saat diastolik. 6ika peningkatan tekanan ini tidak berhasil
mengalirkan jumlah darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, akan terjadi
bendungan pada atrium kiri, dan selanjutnya akan menyebabkan bendungan vena dan
kapiler paru. 9endungan ini akan menyebabkan terjadinya sembab interstisial,
kemudian mungkin terjadi sembab alveolar. /ecahnya vena bronkialis akan
menyebabkan hemoptisis. /ada tahap selanjutnya, tekanan arteri pulmonal akan
meningkat, kemudian terjadi pelebaran ventrikel kanan dan insufisiensi pada katup
trikuspid atau pulmonal. Akhirnya vena-vena sistemik akan mengalami bendungan
pula. 1ompensasi pertama tubuh untuk menaikkan curah jantung adalah takikardi.
4etapi kompensasi ini tidak selamanya menambah curah jantung, karena pada tingkat
tertentu akan mengurangi masa pengisian diastolik. :egangan pada otot-otot atrium
dapat menyebabkan gangguan elektris, sehingga terjadi fibrilasi atrium. Hal ini akan
mengganggu pengisian ventrikel dari atrium dan memudahkan pembentukan trombus
di atrium kiri. Sebagian besar pasien dengan stenosis mitral menyangkal ri&ayat
demam reumatik sebelumnya. 1eluhan berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik, dan
tidak hanya ditentukan oleh luasnya lubang mitral, misalnya &anita hamil. 1eluhan
dapat berupa takikardi, dispneu, takipneu, atau ortopneu, dan denyut jantung tidak
teratur. 4idak jarang terjadi gagal jantung, batuk darah, atau tromboemboli serebral
maupun perifer. 6ika kontraktilitas ventrikel kanan masih baik sehingga tekanan arteri
pulmonalis belum tinggi sekali, keluhan lebih mengarah pada akibat bendungan
atrium kiri, vena pulmonal, dan interstisial paru. 6ika ventrikel kanan sudah tak
mampu mengatasi tekanan tinggi pada arteri pulmonalis, keluhan beralih ke arah
bendungan vena sistemik, terutama jika sudah terjadi insufisiensi trikuspid dengan
atau tanpa fibrilasi atrium. /ada pemeriksaan fisik didapatkan bising middiastolik
yang bersifat kasar, bising menggerendam rumble, aksentuasi presistolik, dan
mengerasnya bunyi jantung ). 6ika terdengar bunyi tambahan opening snap, berarti
katup terbuka masih relatif lemas pliable, sehingga &aktu terbuka mendadak, saat
diastolik menimbulkan bunyi menyentak seperti tali putus. 6arak bunyi jantung ))
dengan opening snapmemberikan gambaran beratnya stenosis. 8akin pendek jarak
# 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
22/70
ini, berarti makin berat derajat penyempitan. 1omponen pulmonal bunyi jantung ))
dapat mengeras disertai bising sistolik karena adanya hipertensi pulmonal. 6ika sudah
terjadi insufisiensi pulmonal, dapat terdengar bising diastolik katup pulmonal.
/enyakit penyerta bisa terjadi pada katup-katup lain, misalnya stenosis trikuspid atau
insufisiensi trikuspid. 9ila perlu, untuk konfirmasi hasil auskultasi, dapat dilakukan
pemeriksaan fonokardiografi yang dapat merekam bising tambahan yang sesuai. /ada
fase lanjutan, ketika sudah terjadi bendungan interstisial dan alveolar paru, akan
terdengar ronki basah atau mengi pada fase ekspirasi. 6ika hal ini berlanjut terus dan
menyebabkan gagal jantung kanan, keluhan dan tanda-tanda edema paru akan
berkurang atau menghilang, dan sebaliknya tanda-tanda bendungan sistemik akan
menonjol peningkatan tekanan vena jugularis, hepatomegali, asites, dan edema
tungkai. /ada fase ini biasanya tanda-tanda gagal hati akan mencolok, seperti ikterus,
menurunnya protein plasma, hiperpigmentasi kulit, dan sebagainya.
/ada insufisiensi aorta kronik, terlihat fibrosis dan retraksi daun-daun katup,
dengan atau tanpa kalsifikasi, yang umumnya merupakan sekuele dari demam
reumatik. )nsufisiensi aorta kronik mengakibatkan peningkatan secara bertahap dari
volume akhir diastolik ventrikel kiri. Akibat beban volume ini, jantung melakukan
penyesuaian dengan mengadakan pelebaran dinding ventrikel kiri. >urah sekuncup
ventrikel kiri juga meningkat. 1ompensasi yang terjadi berupa hipertrofi ventrikel kiri
yang bisa menormalkan tekanan dinding sistolik. /ada tahap kronik, faktor miokard
primer atau lesi sekunder dapat menurunkan kontraktilitas miokard ventrikel kiri dan
menimbulkan peningkatan volume diastolik akhir, serta penurunan fraksi ejeksi.
Selanjutnya dapat meningkatkan tekanan atrium kiri dan hipertensi vena pulmonal.
/erubahan hemodinamik akut dapat dibedakan dengan keadaan kronik. 1erusakan
akut timbul pada pasien tanpa ri&ayat insufisiensi sebelumnya. Dentrikel kiri tidak
punya cukup &aktu untuk beradaptasi terhadap insufisiensi aorta. /eningkatan secara
tiba-tiba dari tekanan diastolik akhir ventrikel kiri bisa timbul dengan sedikit dilatasi
ventrikel. 1adang-kadang pasien datang dengan keluhan adanya pulsasi arteri karotis
yang nyata serta denyut pada apeks saat pasien berbaring ke sisi kiri. 9isa juga timbul
denyut jantung prematur, oleh karena volume sekuncup besar setelah diastolik yang
panjang. /ada pasien insufisiensi aorta kronik bisa timbul gejala-gejala gagal jantung,
termasuk dispneu saat beraktifitas, ortopneu, dspneu nokturnal paroksismal, edema
paru, dan kelelahan. Angina cenderung timbul &aktu istirahat saat timbulnya
bradikardi dan lebih lama menghilang daripada angina akibat penyakit korener saja.
## 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
23/70
/ada pemeriksaan fisik ditemukan denyut arteri karotis yang cepat dan perbedaan
tekanan darah yang besar, bisa timbul pada keadaan hiperdinamik dengan pulsus
bis#erians. 6ika gagal jantung berat terjadi, tekanan diastolik bisa normal akibat
peningkatan tekanan diastolik pada ventrikel kiri. 6antung bisa berukuran normal, bila
insufisiensi aorta kronik ringan atau jika insufisiensinya akut. /ada pasien dengan
insufisiensi sedang atau berat, jantung tampak membesar, impuls apeks bergeser ke
inferolateral dan bersifat hiperdinamik. 9unyi jantung ) menurut intensitasnya
terutama jika interval /: memanjang. 9unyi ejeksi sistolik bisa terdengar sepanjang
perbatasan sternum kiri akibat distensi tiba-tiba pada aorta. Sekunder dari insufisiensi
bisa timbul bising diastolik aorta di sela iga )) kiri, bising sistolik di apeks, bising
austin #lintdiastolik rumble %timbul akibat pergeseran aliran balik aorta terhadap daun
katup anterior dari katup mitral, yang menimbulkan stenosis mitral fungsional di
apeks, dan bising sistolik trikuspid. 1arakteristik bising diastoliknya adalah bunyi
bernada tinggi, paling jelas terdengar di perbatasan sternum kiri, menggunakan
diafragma stetoskop dengan penekanan yang cukup dan pasien condong ke depan
setelah ekspirasi. 6ika terdapat penyakit pangkal aorta, bising paling jelas terdengar di
strenum kanan. 9ising diastolik nada tinggi bisa terdengar jika daun katup itu terbuka,
timbul lubang karena endokarditis. 9ising tersebut sering terdengar pada insufisiensi
aorta akut. 9iasanya bunyi melemah oleh karena penutupan dini katup mitral. )rama
derap ventrikel yang terdengar di apeks, biasanya merupakan tanda disfungsi
ventrikel kiri.
/ada stenosis aorta, terjadi tahanan dan perbedaan tekanan selama sistolik antara
ventrikel kiri dan aorta. /eningkatan tekanan ventrikel kiri menghasilkan beban
tekanan yang berlebihan pada ventrikel kiri, yang dicoba diatasi dengan
meningkatkan ketebalan dinding ventrikel kiri hipertrofi ventrikel kiri. /elebaran
ruang ventrikel kiri terjadi sampai kontraktilitas miokard menurun. 4ekanan akhir
diastolik ventrikel kiri meningkat. 1ontraksi atrium menambah volume darah
diastolik ventrikel kiri. Hal ini akan mengakibatkan pembesaran atrium kiri. Akhirnya
beban ventrikel kiri yang terus-menerus akan menyebabkan pelebaran ventrikel kiri
dan menurunkan kontraktilitas miokard. )skemia miokard timbul akibat kurangnya
aliran darah koroner ke miokard yang hipertrofi. /ada stenosis aorta, gejala timbul
setelah penyakit berjalan lanjut. Angina pektoris merupakan gejala tersering.
Ateroskelorosis koroner sering timbul pada pasien de&asa dengan stenosis aorta.
)skemia miokard timbul pada pasien de&asa dengan stenosis koroner dan kebutuhan
#" 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
24/70
oksigen ventrikel kiri lebih besar pada peningkatan massa otot ventrikel. /asokan
oksigen menurun sampai tingkat subendokardial ventrikel kiri sebagai akibat
peningkatan tekanan dinding sistolik di daerah tersebut. /asien yang mengalami gagal
jantung akan memperlihatkan gejala dispnea yang menonjol dan daya tahan hidup
hanya mungkin kira-kira # tahun. /emeriksaan fisik pada stenosis aorta yang berat
menunjukkan penyempitan tekanan nadi dan perlambatan lonjakan denyut arteri.
Amplitudo yang berkurang dengan puncak nadi yang terlambat ini disebut pulsus
tardus et tardius) )mpuls apeks tidak berpindah ke lateral, lamanya impuls dapat
memanjang. etaran sistolik dapat dirasakan pada ruang interkostal ke-# dekat
sternum dan dekat leher. /ada auskultasi didapatkan murmur sistolik diamond shaped,
bunyi A# melemah intensitas penutupan katup aorta menurun, regurgitasi aorta
melemah, danparado*ical splittingbunyi jantung )). /ada pasien muda, bunyi ejeksi
sistolik terdengar paling jelas di apeks. 9ising sistolik terdengar lebih keras di apeks
pada pasien-pasien lebih tua, biasanya menyebar ke lateral. Sulit membedakan bising
stenosis aorta dari bunyi bruit arteri karotis yang sering timbul pada orang tua. 9ising
bisa tidak terdengar atau disalah artikan sebagai tidak penting pada pasien dengan
emfisema paru yang berat atau stenosis mitral.
". Hipertensi
Hipertensi telah dibuktikan meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung pada
beberapa penelitian. Hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung melalui beberapa
mekanisme, termasuk hipertrofi ventrikel kiri. Hipertensi ventrikel kiri dikaitkan
dengan disfungsi ventrikel kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko
terjadinya infark miokard, serta memudahkan untuk terjadinya aritmia baik itu aritmia
atrial maupun aritmia ventrikel.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
25/70
1ardiomiopati didefinisikan sebagai penyakit pada otot jantung yang bukan
disebabkan oleh penyakit koroner, hipertensi, maupun penyakit jantung kongenital,
katup ataupun penyakit pada perikardial. 1ardiomiopati dibedakan menjadi empat
kategori fungsional, yaitu dilatasi kongestif, hipertrofik, restriktif dan obliterasi.
1ardiomiopati dilatasi merupakan penyakit otot jantung dimana terjadi dilatasi
abnormal pada ventrikel kiri dengan atau tanpa dilatasi ventrikel kanan. /enyebabnya
antara lain miokarditis virus, penyakit pada jaringan ikat seperti S7
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
26/70
A. Kelainan e%ani%
. /eningkatan 9eban 4ekanan
a. Sentral Stenosis aorta
b. /erifer hipertensi sistemik
#. /eningkatan 9eban Dolume :egurgitasi katup, peningkatan
beban a&al
". Obstruksi terhadap pengisian ventrikel stenosis mitral atau
trikuspidal
*. 4amponade /erikardium
+. /embatasan 8iokardium atau
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
27/70
(enyut jantung dikontrol oleh pengaruh kronotropik pada aktifitas listrik sel-sel
nodus SA. Saraf-saraf parasimpatis jantung mempengaruhi kronotropik negatif dan simpatis
mempengaruhi kronotropik positif pada nodus SA. Dolume sekuncup stroke "olume
dikontrol oleh penampilan kontraksi otot-otot ventrikel jantung, terutama pada tingkat
pemendekan otot dalam situasi a#terload. Dolume sekuncup adalah jumlah darah yang
dipompa pada setiap kontraksi, dipengaruhi oleh tiga faktor. /ada gagal jantung jika salah
satu atau lebih dari faktor tersebut terganggu, maka curah jantung berkurang. 1etiga faktor
tersebut adalah 3
N Preload beban a&al adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung
dengan tekanan yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut otot jantung.
1eadaan yang meningkatkan beban a&al, meliputi regurgitasi aorta dan cacat septum
ventrikel.
N -ontraktillitas mengacu pada perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat
sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium.
1ontraktilitas miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati.
N A#terload beban akhir mengacu pada besarnya tekanan ventrikel yang harus dihasilkan
untuk memompa darah mela&an perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh tekanan
arteriol. 9eban akhir meningkat pada keadaan-keadaan seperti stenosis aorta dan
hipertensi sistemik.
1elainan intrinsik pada kontraktilitas miokardium yang khas pada gagal jantung
akibat penyakit jantung iskemik, mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel yang
efektif. /enurunan kontraksi ventrikel akan diikuti penurunan curah jantung yang selanjutnya
terjadi penurunan tekanan darah 4(, peningkatan volume residu ventrikel, serta penurunan
volume darah arteri yang efektif. (engan meningkatnya volume akhir diastolik ventrikel,
terjadi peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri. Akibatnya, terjadi pula peningkatan
tekanan atrium kiri karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama diastol.
/eningkatan tekanana atrium kiri diteruskan ke belakang ke dalam pembuluh darah paru-
paru, meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru. Apabila tekanan hidrostatik
anyaman kapiler paru-paru melebihi tekanan onkotik pembuluh darah, akan terjadi transudasi
cairan ke dalam interstisial sehingga terjadilah edema interstisial. /eningkatan lebih lanjut
dapat mengakibatkan cairan merembes ke dalam alveoli dan terjadilah edema paru. 4ekanan
arteri paru-paru dapat meningkat akibat peningkatan kronis tekanan vena paru. Hipertensi
pulmonalis meningkatkan tahanan terhadap ejeksi ventrikel kanan. Serentetan kejadian
#! 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
28/70
seperti yang terjadi pada jantung kiri, juga akan terjadi pada jantung kanan, dimana akhirnya
akan terjadi kongesti sistemik dan edema.
Sebagai respon terhadap gagal jantung ada tiga mekanisme primer yang dapat terjadi
yaitu 3
. /eningkatan aktifitas adrenergik simpatik
8enurunnya volume sekuncup pada gagal jantung akan membangkitkan respon
simpatis kompensatorik. 8eningkatnya aktivitas adrenergik simpatik merangsang
pengeluaran katekolamin dari saraf-saraf adrenergik jantung dan medula adrenal.
Selain itu, juga terjadi vasokonstriksi arteri perifer untuk menstabilkan tekanan
arteri dan redistribusi volume darah dengan mengurangi aliran darah ke organ-
organ yang metabolismenya rendah seperti kulit dan ginjal untuk
mempertahankan perfusi ke jantung dan otak. Denokonstriksi akan meningkatkan
aliran balik vena ke sisi kanan jantung dan akan meningkatkan beban a&al
jantung. /eningkatan preload akan meningkatkan kontraksi jantung melalui
hukum Grank-Starling. 8enurut hukum Grank-Starling, makin besar otot jantung
diregangkan selama pengisian, makin besar kekuatan kontraksi, dan makin besar
pula jumlah darah yang dipompakan ke dalam aorta atau arteri pulmonalis.
1ontraksi ventrikel yang menurun akan mengakibatkan pengosongan ruang yang
tidak sempurna, sehingga volume darah yang menumpuk dalam ventrikel saat
diastol volume akhir diastol lebih besar dari normal. 9erdasarkan hukum Grank-
Starling, peningkatan volume ini akan meningkatkan pula daya kontraksi
ventrikel, sehingga dapat menghasilkan curah jantung yang lebih besar.
#. /eningkatan beban a&al melalui aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron
/enurunan curah jantung pada gagal jantung akan mengakibatkan penurunan
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus akibatnya terjadilah pelepasan renin
dari aparatus jukstaglomerulus. )nteraksi renin dengan angiotensinogen di dalam
darah akan menghasilkan angiotensi ). 1emudian akan terjadi konversi
angiotensin ) menjadi angiotensin )). Angiotensin )) akan merangsang sekresi
aldosteron dari kelenjar adrenal yang akan meningkatkan reabsorspi natrium pada
tubulus distal dan duktus pengumpul. 2atrium akan menarik air. Selain itu,
angiotensin )) jua menghasilkan efek vasokonstriksi yang meningkatkan tekanan
darah.
". Hipertrofi ventrikel
#% 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
29/70
:espon kompensatorik terakhir pada gagal jantung adalah hipertrofi miokardium
atau bertambah tebal dinding miokardium. Hipertrofi akan meningkatkan jumlah
sarkomer dalam sel-sel miokardium sehingga dapat meningkatkan kekuatan
kontraksi ventrikel sehingga curah jantung akan meningkat.
1etiga respon ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan curah jantung.
8ekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan curah jantung pada tingkat normal
atau hampir normal pada a&al perjalanan gagal dan pada keadaan istirahat. 2amun, kelainan
kerja ventrikel dan menurunnya curah jantung biasanya tampak saat beraktifitas. (engan
berlanjutnya gagal jantung, maka kompensasi akan menjadi semakin kurang efektif. Apabila
keadaan ini tidak segera diatasi, peninggian a#terloaddan hipertensi disertai dilatasi jantung
akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal jantung yang tidak
terkompensasi. (engan demikian terapi gagal jantung adalah dengan vasodilator untuk
menurunkan a#terload, serta venodilator contoh 3 nitrogliserin dan diuretik untuk
menurunkanpreload.
ambar ". 8ekanisme kompensasi neurohormonal sebagai respon terhadap penurunan curah
jantung dan tekanan darah pada gagal jantung
E. Klasi:i%asi
agal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan.
. agal 6antung 1iri
#@ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
30/70
1ongestif paru terjadi pada venterikel kiri, karena venterikel kiri tidak mampu
memompa darah yang datang dari paru. /eningkatan tekanan dalam sirkulasi paru
menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. 8anifestasi klinis yang dapat terjadi
meliputi dispneu, batuk, mudah lelah, denyut jantung cepat takikardi dengan bunyi
S", kecemasan dan kegelisahan.
. agal 6antung 1anan
9ila venterikel kanan gagal memompakan darah, maka yang menonjol adalah
kongestif visera dan jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak
mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat
mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.
8anifestasi klinis yang tampak meliputi distensi vena jugularis vena leher, edema
ekstremitas ba&ah edema dependen, yang biasanya merupakan pitting edema,
pertambahan berat badan, hepatomegali pembesaran hepar, asites penimbunan
cairan di dalam rongga peritoneal, anoreksia dan mual, nokturia dan lemah.
agal jantung juga dapat dibagi menjadi gagal jantung akut, gagal jantung kronis
kompensasi, serta gagal jantung kronis dekompensasi. agal jantung akut didefinisikan
sebagai serangan cepat rapid onset dari gejala-gejala atau tanda-tanda akibat fungsi jantung
yang abnormal. agal jantung akut dapat berupa serangan baru tanpa ada kelainan jantung
sebelumnya atau dekompensasi akut dari gagal jantung kronis. agal jantung kronis
didefinisikan sebagai sindroma klinik yang kompleks yang disertai keluhan gagal jantung
berupa sesak, #atigue baik dalam keadaan istirahat ataupun latihan, edema, dan tanda
objektif adanya disfungsi jantung pada saat istirahat.
Selain itu, gagal jantung juga dapat berupa gagal jantung kanan dan gagal jantung
kiri, dan bisa juga berdasarkan gagal jantung sistolik dan diastolik. agal jantung kiri akibat
kelemahan ventrikel, meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan paru menyebabkan pasien
sesak nafas dan orthopnea. Sedangkan, gagal jantung kanan terjadi jika kelainannya
melemahkan ventrikel kanan, seperti pada hipertensi pulmonal primersekunder, serta
tromboemboli paru kronik sehingga terjadi kongesti vena sistemik yang menyebabkan edema
perifer, hepatomegali, dan distensi vena jugularis.
9eberapa sistem klasifikasi telah dibuat untuk mempermudah dalam pengenalan dan
penanganan gagal jantung. Sistem klasifikasi tersebut antara lain pembagian berdasarkan
1illip yang digunakan pada )nfark 8iokard Akut, klasifikasi berdasarkan tampilan klinis
yaitu klasifikasi Gorrester, Stevenson dan 2HA.
"$ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
31/70
1lasifikasi 1illip dibuat bedasarkan gejala klinis dan penemuan roentgen thoraks
digunakan pada penderita infark miokard akut, dengan pembagian 3
(erajat ) 3 4idak ada tanda disfungsi 7D gagal jantung, tidak ada tanda
dekompensasi kordis. (erajat )) 3 Ada gagal jantung. 1riteria diagnosis termasuk ronkhi, S" galop
dan hipertensi vena pulmonalis. 1ongesti paru dengan ronkhi
basah halus pada setengah lapangan paru ba&ah basal.
(erajat ))) 3 agal jantung yang berat dengan edema paru seluruh lapangan
paru.
(erajat )D 3 Syok kardiogenik dengan hipotensi tekanan darah sistolik @$
mmHg dan vasokonstriksi perifer seperti oliguria, sianosis dankeringat berlebihandiaforesis
1lasifikasi Gorrester dibuat berdasarkan gejala klinis dan karakteristik
hemodinamik. /asien diklasifikasikam secara klinis atas dasar hipoperfusi perifer sianosis
perifer, kulit teraba dingin, hipotensi, takikardi, kebingungan, dan oliguria dan kongesti paru
ronkhi, roentgen thoraks abnormal dan hemodinamik berdasarkan indeks kardiak yang
terdepresi #,# 7menitm# dan peningkatan tekanan kapiler pulmonal K % mmHg.
1lasifikasi Gorrester yaitu3
. 2ormal G ) 3 perfusi jaringan normal atau hipoperfusi ringan, dengan indeks
kardiak P #,# 7menitm#, serta peningkatan tekanan kapiler pulmonal
Pulmonar Capillar .edge Pressure/PC.P L % mmHg.
#. W/ K % mmHg.
". Syok hipovolemik G ))) 3 hipoperfusi berat, dengan indeks kardiak L #,#
7menitm#, serta />W/ L % mmHg.
*. Syok kardiogenik G )D 3 hipoperfusi berat, dengan indeks kardiak L #,#
7menitm#, serta />W/ K % mmHg.
1lasifikasi Stevenson menggunakan tampilan klinis dengan melihat tanda kongesti
adanya ortopnea, distensi vena juguler, ronki basah, refluks hepato jugular, edema perifer,
suara jantung pulmonal yang berdeviasi ke kiri, atau suare (a"e blood pressure pada
manuver valsava dan kecukupan perfusi adanya tekanan nadi yang sempit, pulsus alternans,
hipotensi simtomatik, ekstremitas dingin dan penurunan kesadaran. /asien yang mengalami
kongesti disebut basah (et, sedangkan yang tidak mengalami kongesti disebut kering dr.
/asien dengan gangguan perfusi disebut dingin cold, sedangkan yang tidak mengalami
" 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
32/70
gangguan perfusi disebut panas (arm. 9erdasarkan hal tersebut penderta dibagi menjadi
empat kelas, yaitu 3
1elas ) A 3 kering dan hangat dr 0 (arm
1elas )) 9 3 basah dan hangat (et 0 (arm
1elas ))) 7 3 kering dan dingin dr 0 cold
1elas )D > 3 basah dan dingin (et 0 cold
1lasifikasi gagal jantung berdasarkan 'e( 1ork Heart Association 2HA, dibagi
berdasarkan 3
1elas ) 3 tanpa keluhan - tidak ada batasan aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-
hari tidak menyebabkan sesak napas, kelelahan ataupun palpitasi.
1elas )) 3 ringan mild - aktifitas fisik berat menyebabkan kelelahan, sesak
napas, ataupun palpitasi. 4etapi keluhan ini hilang jika pasien
istirahat.
1elas ))) 3 sedang moderate - aktifitas fisik ringansedang menyebabkan
kelelahan, sesak napas, ataupun palpitasi, sehingga perlu pembatasan
aktivitas fisik. 1eluhan ini hilang jika pasien istirahat.
1elas )D 3 berat se"ere - tidak dapat melakukan aktifitas fisik sehari-hari,
bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat
jika melakukan aktifitas.
&. Diagnosis
(iagnosis gagal jantung sulit ditegakkan, terutama pada stadium a&al. 9eberapa
gejala dari gagal jantung tidak spesifik. ejala yang spesifik seperti orthopnoea dan
paro*smal nocturnal dspnea /2( jarang ditemukan, terutama pada pasien yang tidak
sensitf dan dengan gejala yang lebih ringan. 4anda yang lebih spesifik, seperti peningkatan
tekanan vena jugularis dan pergeseran apeks, lebih sulit untuk dideteksi. Selain tanda dan
gejala dari gagal jantung, ri&ayat penyakit terdahulu pasien juga penting untuk diketahui.
4abel #. 4anda dan ejala dari agal 6antung
+E7ALA KHAS TANDA SPESI&IK
- Sesak nafas dspnea
- Orthopnea
-Paro*smal nocturnal dspnea/2(
- /eningkatan tekanan vena jugularis
- :efluks hepatojugular
- Suara jantung ))) irama gallop
"# 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
33/70
- 9erkurangnya toleransi terhadap aktifitas
fisik
- 7emas #atigue, mudah lelah, dan butuh
&aktu lama untuk pemulihan kondisi
setelah beraktifitas
- /ergeseran apeks
- 8urmur jantung
+E7ALA KURAN+ KHAS TANDA KURAN+ SPESI&IK
- 9atuk malam hari
- .hee2ing
- 9erat badan bertambah K# kgminggu
- :asa penuh
- /enurunan nafsu makan
- (epresi
- /alpitasi
- ,ncope
-
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
34/70
)stilah ini berarti adanya episode akut dari sesak napas yang berat dan batuk
yang biasanya terjadi pada malam hari dan membangunkan pasien dari tidur,
biasanya -" jam setelah pasien tidur. /2( dapat bermanifestasi sebagai
batuk-batuk atau &hee?ing, kemungkinan karena peningkatan tekanan pada
arteri bronchial menyebabkan kompresi saluran udara, disertai dengan edema
pulmoner interstitial yang meyebabkan peningkatan resistensi saluran udara.
(iketahui bah&a orthopnea dapat meringan setelah duduk tegak, sedangkan
pasien /2( seringkali mengalami batuk dan &hee?ing yang persisten
&alaupun mereka mengaku telah duduk tegak.
Hemoptisis
(isebabkan oleh perdarahan vena bronkial yang terjadi akibat distensi vena.
(isfagia sulit menelan(isebabkan oleh distensi atrium kiri atau vena pulmonalis yang menyebabkan
kompresi esofagus dan disfagia.
:onki
4imbulnya ronki yang disebabkan oleh transudasi cairan paru merupakan ciri
khas dari gagal jantung kiri. A&alnya terdengar dibagian ba&ah paru-paru
karena pengaruh gaya gravitasi.
# ejala dan tanda gagal ke belakang jantung kanan
1eluhan gastrointestinal
Anore=ia, nausea, dan perasaan penuh yang berkaitan dengan nyeri abdominal
merupakan gejala yang sering dikeluhkan dan dapat berkaitan dengan edema
pada dinding usus danatau kongesti hepar.
2okturia diuresis malam hari
2okturia disebabkan oleh redistribusi cairan dan reabsorpsi pada &aktu
berbaring.
1ongesti vena sistemik
9ila ventrikel kanan tidak mampu berkompensasi, maka akan terjadi dilatasi
ventrikel dan peningkatan volume curah jantung pada akhir diastolik, dan
terjadi peningkatan laju tekanan darah pada atrium kanan. /eningkatan ini
dapat dipantau dengan memantau aliran darah dari vena kava yang ditandai
dengan peningkatan vena jugularis. (engan peningkatan tekanan vena
jugularis 6D/, vena-vena leher mengalami bendungan. 4ekanan vena sentral
>D/ dapat meningkat secara paradoks selama inspirasi jika jantung kanan
yang gagal tidak dapat menyesuaikan terhadap peningkatan aliran balik vena
ke jantung selama inspirasi.
Hepatomegali pembesaran hati
"* 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
35/70
2yeri tekan hati dapat terjadi akibat peregangan kapsula hati.
Asites dan edem anasarka
agal jantung yang berlanjut dapat menimbulkan penimbunan cairan di dalam
rongga peritoneal dinamakan asites. /ada jantung, edema yang disebabkan
terjadinya dekompensasi jantung pada kasus payah jantung, bendungan
bersifat menyeluruh edema tubuh generalisata. Hal ini disebabkan oleh
kegagalan ventrikel jantung untuk memopakan darah dengan baik sehingga
darah terkumpul di daerah vena atau kapiler, dan jaringan akan melepaskan
cairan ke intestisial.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
36/70
- (emam ringan dan keringat yang berlebihan
disebabkan oleh vaskonstriksi kulit yang dapat menghambat kemampuan
tubuh untuk melepaskan panas.
- 1elemahan dan keletihan
disebabkan oleh kurangnya perfusi ke otot rangka. ejala juga dapat
diperberat oleh ketidak seimbangan elektrolit dan cairan atau anoreksia.
- Anuria
Akibat kurangnya perfusi darah ke ginjal.
ejala serebral
/asien dengan gagal jantung dapat pula datang dengan gejala serebral, seperti
disorientasi, gangguan tidur dan mood, serta dapat juga diamati pada pasien
dengan gagal jantung berat, terutama pasien lanjut usia dengan arteriosclerosis
serebral dan perfusi serebral yang menurun. 2okturia umum terjadi pada gagal
jantung dan dapat berperan dalam insomnia.
/ernapasan >heyne-Stokes
6uga disebut sebagai pernapasan periodic atau pernapasan siklik, pernapasan
>heyne-Stokes umum terjadi pada gagal jantung berat dan biasanya berkaitan
dengan rendahnya cardiak ouput. /ernapasan >heyne-Stokes disebabkan oleh
berkurangnya sensitivitas pada pusat respirasi terhadap tekanan />O#.
4erdapat fase apneu, dimana terjadi pada saat penurunan /O# arterial dan
peningkatan />O# arterial. Hal ini merubah komposisi gas darah arterial dan
memicu depresi pusat pernapasan, mengakibatkan hiperventilasi dan
hipokapnia, diikuti rekurensi fase apnea. /ernapasan >heyne-Stokes dapat
dipersepsi oleh keluarga pasien sebagai sesak napas parah berat atau napas
berhenti sementara.
b. /emeriksaan penunjang 3
. :oentgen 4horaks
/ada pemeriksaan roentgen thoraks, ditemukan adanya pembesaran siluet
jantung cardio thora*ic ratio/CTR K +$', yang mengarahkan kepada
kardiomegali. 1ardiomegali dinilai berdasarkan 3
- 7DH jantung membesar ke kiri dan apeks menekan diafragma tertanam
- :DH jantung membesar ke kiri dengan apeks terangkat dari diafragma,
pinggang jantung merata atau menonjol,dan ada gambaran double kontur.
ambaran kongesti vena pulmonalis terutama di ?ona atas pada tahap a&al. 9ila
tekanan vena pulmonal lebih dari #$ mmHg dapat timbul gambaran cairan pada
fisura hori?ontal dan garis 1erley 9 pada sudut kostofrenikus. 9ila tekanan lebih
"B 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
37/70
dari #+ mmHg didapatkan gambaran bat(ing pada lapangan paru yang
menunjukkan adanya edema paru bermakna. (apat pula tampak gambaran efusi
pleura bilateral, tetapi bila unilateral, yang lebih banyak terkena adalah bagian
kanan.
#.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
38/70
/emeriksaan laboratorium lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan
natriuretic peptide. 4erdapat tiga bentuk natriuretic peptide yang berstruktur
hampir sama yeng memiliki efek yang luas terhadap jantung, ginjal dan susunan
saraf pusat.Atrial 'atriuretic Peptide A2/ dihasilkan di atrium sebagai respon
terhadap peregangan menyebabkan natriuresis dan vasodilatsi. /ada manusia
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
39/70
pemeriksaan lain berdasarkan penyakit terdahulu pasien yang berhubungan
dengan gagal jantung misalnya angiografi pada curiga penyakit pembuluh arteri
koroner atau biopsi endomiokardial pada curiga infiltrasi pada miokardium.
/emeriksaan radionuklide atau multigated ventrikulografi dapat mengetahui
e$ection #raction, laju pengisian sistolik, laju pengosongan diastolik, dan
abnormalitas dari pergerakan dinding. Angiografi dikerjakan pada nyeri dada
berulang akibat gagal jantung. Angiografi ventrikel kiri dapat mengetahui
gangguan fungsi yang global maupun segmental serta mengetahui tekanan
diastolik, sedangkan kateterisasi jantung kanan untuk mengetahui tekanan sebelah
kanan atrium kanan, ventrikel kanan dan arteri pulmonalis serta pulmonar
arter capillar (edge pressure.
5ntuk menegakkan diagnosis gagal jantung kongestif, dapat digunakan kriteriaGramingham, yaitu ditemukan minimal ada kriteria mayor dan # kriteria minor.
1riteria mayor 3
/aroksismal nocturnal dispnea
(istensi vena leher
/eningkatan tekanan vena jugularis
:onkhi basah halus tidak nyaring
1ardiomegali
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
40/70
+. Penatala%sanaan
. /enatalaksanaan agal 6antung
/enatalaksanaan gagal jantung baik itu akut atau kronik ditujukan untuk memperbaiki
gejala dan prognosis, sehingga semakin cepat kita mengetahui penyebab gagal jantung akan
semakin baik prognosisnya. agal jantung akut yang berat merupakan kondisi emergensi
dimana memerlukan penatalaksanaan yang tepat termasuk mengetahui penyebab, perbaikan
hemodinamik, menghilangkan kongesti paru, dan memperbaiki oksigenasi jaringan.
8enempatkan penderita dengan posisi duduk dengan pemberian oksigen konsentrasi tinggi
dengan masker adalah tindakan pertama yang dapat dilakukan. 8onitoring gejala serta
produksi urin yang akurat dengan kateterisasi urin dilakukan di ruangan khusus.
/enatalaksanaan penderita gagal jantung meliputi penatalaksanaan secara non-
farmakologis dan farmakologis, antara lain 3
a. 2on-farmakologi
Aktifitas
Walaupun aktifitas fisik berat tidak dianjurkan pada gagal jantung,
suatu latihan rutin ringan terbukti bermanfaat pada pasien gagal jantung
dengan 2HA kelas )-))). /asien euvolemik sebaiknya didorong untuk
melakukan latihan rutin yang dapat ditoleransi, seperti jalan atau mengayuh
sepeda ergometer statis. 9eberapa penelitian mengenai latihan fisikmemberikan hasil yang positif dengan berkurangnya gejala, meningkatkan
kapasitas latihan, dan memperbaiki kualitas dan durasi kehidupan.
4irah baring
4irah baring jangka pendek dapat membantu perbaikan gejala karena
mengurangi metabolisme, serta meningkatkan perfusi ginjal.
8emposisikan kaki "$ derajat
/engaruh posisi kaki ditinggikan "$ derajat terhadap pengurangan
edema dapat membantu resusitasi jantung sehingga suplai darah keorgan-
organ penting seperti paru, hepar, ginjal dapat mengalir secara sempurna.
4ujuan utama dari peninggian posisi ini mencangkup peningkatan suplai darah
arteri ke eksteremitas ba&ah, pengurangan kongesti vena, mengusahakan
vasodilatasi pembuluh darah, pencegahan kompresi vaskuler mencegah
dekubitus, dan pengurangan nyeri.
(iet
*$ 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
41/70
Secara umum, diet jantung adalah pengaturan pola makan khusus
terhadap penderita jantung baik kuantitas maupun jenis makanan. 4ujuan diet
jantung antara lain 3
- 8emberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung
- 8enurunkan berat badan bila penderita mengalami obesitas- 8encegah dan menghilangkan penimbunan garam dan air
- 8enurunkan kadar kolesterol diba&ah "$ mgd7 dan kadar kolesterol
total sebesar #$$ mgd7
Syarat diet jantung 3
-
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
42/70
berbentuk lunak atau biasa. 8akanan ini rendah kalori dan kalsium,
tetapi cukup ?at gi?i lain. 8akanan ini rendah garam jika disertai
hipertensi danatau edema (iet 6antung ))) :endah aram.
1andungan energi 3 BB# kkal, protein 3 B$ gram.
*. (iet 6antung )D
(iberikan kepada penderita jantung ringan atau sebagai perpindahan
dari diet jantung ))). (iberikan dalam bentuk makanan biasa. 8akanan
ini rendah garam jika disertai hipertensi danatau edema (iet 6antung
))) :endah aram. 8akanan ini cukup kalori dan ?at gi?i lain, selain
kalsium. 1andungan energi 3 #$$* kkal, protein 3 !# gram.
9erikut ini adalah bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan bagi penderita jantung 3
4abel ". 9ahan 8akanan yang (ianjurkan dan yang 4idak (ianjurkan bagi /enderita 6antung
Baan a%anan Dianur%an Tida% Dianur%an
Sumber 1arbohidrat 9eras di tim, roti, kentang,
gula pasir, madu
ang mengandung gas dan
alkohol ubi, singkong,
tape
/rotein He&ani (aging sapi dan ayam
dengan lemak rendah, ikan,
telur omega ", susu rendah
lemak dalam jumlah
terbatas
(aging sapi dan ayam yang
berlemak, gajih, sosis, hati,
limpa, babat, otak, kepiting,
kerang, keju, susu#ullcream
/rotein 2abati 4ahu, tempe, kacang kedelai 1acang yang mengandung
lemak tinggi kacang tanah,
kacang mete
Sayuran Sayuran yang tidak
mengandung gas bayam,
kangkung, buncis, kacang
panjang, &ortel, tomat, labu
siam, tauge
Sayuran yang mengandung
gas kembang kol, lobak,
sa&i, nangka muda
9uah-buahan 9uah segar pisang, papaya,
jeruk, apel, melon,
semangka, sa&o
ang mengandung
alcoholgas durian, nangka
matang
7emak 8inyak jagung, minyak
kedelai, mentega terbatas,
8inyak kelapa, sa&it,
santan kental
*# 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
43/70
kelapa, santan terbatas
8inuman Air putih, teh encer 4ehkopi kental, minuman
bersoda, alkohol
b. Garmakologi
ambar *. Algoritma /engobatan agal 6antung
(igitalis
(igitalis menghambat aktifitas en?im 2a-1-A4/ase, sehingga pemecahan
A4/ untuk menghasilkan energi bagi pompa 2a terhambat. Akibatnya 2a
intrasel meningkat karena tidak bisa keluar ke ekstrasel. /ertukaran >a intrasel
dengan 2a ekstrasel pun terganggu, sehingga >a intrasel meningkat. >a yang
meningkat dalam sel akan berikatan dengan troponin-tropomiosin, dankomplek ini akan meningkatkan kontraksi aktin dan miosin sliding
mechanism.
8etabolisme digitalis berlangsung di hepar oleh ens?im mikrosom hepar
sebagai klirens non-renal. /roses metabolisme ini dapat dipercepat oleh
berbagai obat tertentu yang merangsang en?im tersebut, seperti fenobarbital,
rifampisin, fenilbutason, dan lainnya.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
44/70
)ndikasi pemakaian digitalis yang utama adalah dalam tatalaksana gagal
jantung kongestif. (igitalis akan meningkatkan kontraktilitas miokard,
sehingga curah jantung akan meningkat. Selain itu, digitalis sangat efektif
untuk menanggulangi berbagai aritmia supraventrikuler, seperti atrial fibrilasi,
atrial flutter, atrial takikardi, dan sebagainya.
(igitalis tidak boleh digunakan pada kardiomiopati hipertropik obstruktif
kecuali jika terdapat atrial fibrilasi pada gagal jantung kongestif, karena efek
inotropik positifnya akan memperberat obstruksi di ventrikel. /ada blok AD
yang signifikan, digitalis tidak boleh digunakan. :entang terapi digitalis
sangat sempit, sehingga tidak jarang timbul efek samping atau intoksikasi.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
45/70
1ebanyakan dari manifestasi klinik gagal jantung sedang hingga berat
diakibatkan oleh retensi cairan yang menyebabkan ekspansi volume dan gejala
kongestif. (iuretik oral maupun perenteral tetap merupakan ujung tombak
pengobatan gagal jantung, sampai edema atau asites hilang tercapai
euvolemik. (iuretik sebaiknya digunakan untuk mengembalikan dan menjaga
status volume pada pasien dengan gejala kongestif sesak napas, orthopnea,
dan edema atau tanda peningkatan tekanan pengisian rales, distensi vena
jugularis, edema perifer.
(iuretik adalah obat yang mampu mempercepat diuresis air dan ?at-?at
yang terlarut di dalamnya melalui ginjal. 8asalah keseimbangan elektrolit
dalam tubuh, seperti natrium, kalium, magnesium, kalsium, dan lainnya,
sangat erat hubungannya dengan pemakaian diuretik. (iuretik dibedakan
menjadi * golongan utama, yaiut golongan tia?id, diuretic loop o# Henle/loop
diuretics bekerja pada lengkungHenle, diuretik penghemat kalium bekerja
pada duktus koligens, seperti spironolakton, dan diuretic osmotic bekerja
pada tubulus proksimal dekat lengkung Henle. Gurosemide, torsemide, dan
bumetanide bekerja pada lengkung Henle dengan menginhibisi reabsorbsi 2aC,
1C,dan >lQpada bagian asenden pada lengkung Henle. 4ia?id dan metola?one
mengurangi reabsorbsi 2aCdan >l-pada bagian a&al tubulus kontortus distal.
4ia?id mempunyai efek diuretik yang cukup efektif dalam menurunkan
tekanan darah tinggi, dan mengurangi edema pada gagal jantung kongestif,
&alaupun lebih lemah jika dibandingkan dengan diuretik yang bekerja pada
loop Henle. (iuretik ysng bekerja pada loop Henledikenal sebagai diuretik
yang mempunyai efek diuresis kuat. 5ntuk memberikan efek diuresis yang
lebih kuat dan mengurangi ekskresi kalium, pemberian golongan tia?id dan
diuretik loop Henle sering dikombinasikan dengan spironolakton, suatu
diuretik yang dapat mencegah ekskresi kalium, sehingga mengurangi
terjadinya hipokalemia. /emberian spironolakton dianjurkan pada pasien
dengan 2HA kelas ))) atau kelas )D yang memiliki
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
46/70
diuretik harus selalu dia&asi. /emakaian diuretik sebaiknya hati-hati pada
keadaan hipokalemia dan aritmia ventrikel. (iuretik sebaiknya tidak
digunakan pada &anita hamil, kecuali atas indikasi yang kuat, karena obat ini
bisa mele&ati barier plasenta dan menyebabkan anak mengalami $aundice.
Selain itu, pemakaian diuretik yang lama dapat meningkatkan asam urat dalam
tubuh, serta menimbulkan gagguan profil lipid dan metabolisme glukoa.
Antiaritmia
Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang disebabkan oleh kelainan
pembentukan impuls listrik jantung ataupun gangguan pada mekanisme
konduksi impuls. Aingh dan Daughan membangi obat-obat antiaritmia menjadi
* kelas 3
- 1elas ) 3 8erupakan obat-obat yang menstabilisir membran sel dengan
cara memblok alur cepat ion 2a. 1elas )A terdiri dari kuinidin,
prokainamid, dan disopiramid. 1elas )9 terdiri dari lidokain,
fenitoin, tokainid, dan meksiletin, yang berefek terutama
memperpendek masa refrakter. 1elas )> terdiri dari flekainid,
lorkainid, enkainid, dan propafenon, yang mempunyai efek
terutama memperlambat konduksi.
- 1elas )) 3 8erupakan beta blockeryang bersifat antiadrenergik.
- 1elas ))) 3 8erupakan obat-obat yang memperlebar masa aksi potensial atau
memperpanjang masa refrakter, seperti amiodaron, bretilium,
sotalol, dan lainnya.
- 1elas )D 3 8erupakan obat antagonis kalsium, seperti diltia?em dan
verapamil.
1uinidin cukup efektif dalam mengatasi ektopik supraventrikuler, ektopik
ventrikuler, dan berbagai takiaritmia. (osis umumnya berkisar " = #$$-"$$
mg. Walaupun obat ini sesungguhnya relatif aman, tapi perlu diperhatikan
kemungkinan adanya tanda-tanda toksisitas obat ini, berupa interval J4 yang
memanjang sebagai kemungkinan terjadinya kardiotoksisitas, timbulnya
sinkop kuinidin, hipotensi, hipersensitivitas, tinitus, penglihatan kabur, dan
berbagai keluhan pencernaan.
/rokainamid umumnya diberikan dalam bentuk tablet dengan dosis
berkisar #+$-+$$ mg tiap "-B jam, atau +$ mgkg99hari. 1adang
prokainamid diberikan secara infus intravena #+-+$ mgmenit sampai aritmia
*B 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
47/70
terkendali, lalu disusul dengan dosis maintenance#-* mgmenit. (osis untuk
anak umumnya +-+ mgkg99 dan diberikan minimal dalam "$ menit.
(isopiramid merupakan obat antiaritmia yang cukup banyak digunakan.
(osis umumnya berkisar " = $$-#$$ mg.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
48/70
obat antiangina yang berefek vasodilator kuat, umumnya berupa nyeri kepala
yang berdenyut dan terasa membengkak, muka merah, palpitasi, dan
kemungkinan terjadi hipotensi ortostatik.
2itrat organik mudah larut dalam lemak, sehingga mudah diabsorpsi
melalui mukosa ataupun kulit. Oleh karena itu, untuk mendapatkan efek yang
cepat, digunakan nitrat organik yang mempunyai efek a&al yang cepat dan
masa kerja yang pendek, seperti sediaan nitrogliserin sublingual, isosorbid
dinitrat, dan eritritil tetranitrat. Angina cepat teratasi dengan pemberian obat
ini. Apabila keluhan masih ada, pemberian dapat diulang "-* kali selang +
menit.
2itrat organik oral umumnya mempunyai efek a&al yang lambat dan masa
kerja yang lebih panjang dibandingkan sediaan sublingual, contohnya adalahsediaan nitrogliserin oral, isosorbid dinitrat, isosorbid +-mononitrat, eritritil
tetranitrat, dan pentaeritritol tetranitrat. 2itrogliserin topikal dalam bentuk
salep termasuk nitrat organik yang bekerja lebih lama. /emberian yang lama
menyebabkan toleransi, sehingga setelah beberapa minggu dosis sering harus
ditingkatkan agar tetap efektif.
(osis nitrogliserin sublingual umumnya kecil, yaitu $,-$,+ mg, diberikan
se&aktu-&aktu bila diperlukan, dengan efek sudah timbul dalam beberapa
menit saja. (osis isosorbid dinitrat sublingual berkisar #,+-+ mg, dan eritritil
tetranitrat sublingual +-$ mg. olongan nitrat yang bekerja lebih lama
sampai beberapa jam umumnya mrerupakan sediaan oral. (osis nitrogliserin
lepas lambat berkisar +-$ mg, isosorbid dinitrat $-+$ mg, isosorbid +-
mononitrat #$-*$ mg, pentaeritritol tetranitrat $-*$ mg, dan diberikan tiap B-
% jam.
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
49/70
beta blocker diindikasikan pada pasien HG simtomatik atau asimtomatik
dengan
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
50/70
AC4 Inhibitor %AC4+i&
4erdapat banyak bukti yang menyatakan bah&aAC4 inhibitorsebaiknya
digunakan pada pasien simptomatis dan asimptomatis dengan aptopril merupakan A>
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
51/70
Obat ini ditoleransi dengan baik pada pasien yang tidak dapat diberikan
A>
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
52/70
a/44 a/44 sebaiknya diperiksa setelah B jam memulai pemberian
infus atau setelah perubahan dosis.
-=o( >olecular .eight Heparin %=>.H&adalah fragmen dari 5GH,
dengan berat molekul sekitar satu per tiga 5GH. 1euntungan 78WH
dari 5GH antara lain 3 respon dosis antikoagulan yang lebih bisa
diprediksi, peningkatan bioavalabilitas subkutan, kliren tidak
tergantung dosis, &aktu paruh biologis lebih panjang, insiden untuk
trombositopeni lebih rendah, dan tidak terlalu memerlukan
penga&asan laboratorium.
b. Antikoagulan oral antikoagulan yang bekerja secara tidak langsung
- (erivat?+Hidroksikumarin3 dikumoral, &arfarin
/enatalaksanaan dengan &arfarin dianjurkan pada pasien dengan
gagal jantung, fibrilasi atrial paroksismal, atau dengan ri&ayat
emboli sistemik atau pulmoner, termasuk stroke atau transient
ischemic attact 4)A. /asien dengan iskemik kardiomiopati
simtomatik atau asimtomatik dan memiliki ri&ayat infark miokard
dengan adanya trombus ventrikel kiri sebaiknya diatasi dengan
&arfarin dengan permulaan " bulan setelah infark miokard, kecuali
terdapat kontraindikasi terhadap pemakaiannya.
- (erivatIndan+76@+dion 3 anisindion
c. Antikoagulan bekerja mengikat ion 1alsium faktor pembekuan darah
- >ontoh 3 natrium sitrat, natrium edetat, asam oksalat
Antiplatelet adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit,
sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus, yang terutama
sering ditemukan pada sistem arteri. >ontoh obat antiplatelet antara lain 3
aspirin, sulfinpira?on, dipiridamol, dan dekstran. Aspirin direkomendasikan
pada pasien gagal jantung dengan penyakit jantung iskemik untuk
menghindari terjadinya infark miokard dan kematian. 2amun, dosis rendah
aspirin !+ atau % mg dapat dipilih karena kemungkinan memburuknya
gagal jantung pada dosis lebih tinggi.
Antikolesterol
8enurut beberapa penelitian, pemberian atorvastatin dapat memperbaiki
aktifitas simpatis miokardium pada pasien-pasien gagal jantung dengan (8>
dilated cardiomopath. /ada pasien gagal jantung, terjadi penurunan
aktifitas simpatis miokardium, yang pada akhirnya menurunkan fungsi jantung
+# 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
53/70
karena aktifitas simpatis miokardium berhubungan erat dengan 7D
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
54/70
4ransplantasi sel dan stimulasi regenerasi miokard
4ransplantasi sel dan stimulasi regenerasi miokard masih terkendala
dengan masih minimalnya jumlah miokard yang dapat ditumbuhkan untuk
mengganti miokard yang rusak dan masih memrlukan penelitian lanjut.
#. /enatalaksanaan )nfark 8iokard Akut
4ujuan utama pengobatan infark miokard akut adalah 3
. 8enjaga keseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen.
#. 8engembalikan iskemia miokard.
". 8embatasi luasnya infark.
*. 8enurunkan kematian.
Semakin cepat dilakukan reperfusi akan menghasilkan penurunan resiko kematian dan
kerusakan miokard. /ada saat ini dikenal sebagai dekade time is muscle)
4erapi trombolitik pada penderita infark miokard akut merupakan salah satu
pengobatan yang penting dalam mencegah kematian. /enentu survival pada penderita infark
miokard adalah reperfusi. /enelitian )S)S-# memperlihatkan pemberian trombolitik pada jam
pertama akan mengurangi kematian +$' dan menurunkan kematian #+' pada pemberian
setelah " jam onset gejala. Semakin cepat dilakukan reperfusi akan menghasilkan penurunan
resiko kematian dan kerusakan miokard. /ada saat ini telah tersedia beberapa obat
trombolitik intravena dan telah dilakukan penelitian dalam skala besar. (alam mencapai
tujuan reperfusi telah diteliti kombinasi dengan pengobatan tambahan seperti 5P IIb/IIIa
inhibitordan direct trombin inhibitor.
/engobatan Sebelum ke :umah Sakit
1ebanyakan kematian terjadi di luar rumah sakit akibat aritmia. 1arena itu
keterampilan membuat diagnosis tepat dan cepat serta kemampuan melaksanakan
pertolongan pertama %ad"anced cardiac li#e support& amat penting. Harapan hidup
penderita henti jantung mendadak di luar rumah sakit hanya -#+'. Akan tetapi bila
henti jantung ini terjadi selama penderita dalam pemantauan dan tindakan defibrilasi
berhasil, hampir semua penderita akan tertolong. 1arena itu setiap ambulans sebaiknya
dilengkapi dengan defibrillator. 1arena perfusi dini pada infark miokard akut akan
memperkecil luas infark, memperbaiki faal sistolik ventrikel kiri, dan memperpanjang
harapan hidup harus diupayakan semaksimal mungkin untuk memperkecil keterlambatanpenderita masuk kerumah sakit. 1ebanyakan penderita tidak mencari pertolongan pada #
+* 0 / o r t o f o l i o 1 e g a & a t ( a r u r a t a n
-
7/25/2019 242481429-portofolio-CHF.doc
55/70
jam pertama serangan. (i lain pihak, tindakan referfusi yang dilakukan lebih # jam
setelah serangan tidak memberi banyak keuntungan.
4indakan pra rumah sakit 3
. Sebagai obat penghilang rasa sakit dan penenang, diberikan morfin #,+-+ mg atau
petidin #+-+$ mg )D perlahan-lahan. Hati-hati pengguanaan morfin pada infark
miokard akut inferior karena dapat menimbulkan bradikardi dan hipotensi, terutama
pada pasien asma bronkial dan usia tua. Sebagai penenang dapat diberikan dia?epam
#,+-+ mg.
#. (iberikan infus (e=trose +' atau 2a>l $,@' dan oksigen #-* litermenit. /asien
dapat diba&a ke rumah sakit yang ada fasilitas )>>5. /antau dan obati aritmia
maligna yang timbul.
4indakan /era&atan di 4ingkat /elayanan /rimer
/enatalaksanaan penyakit jantung koroner di tingkat pelayanan primer adalah
penatalaksanaan di tingkat dasar oleh dokter umum triase. /rinsip penatalaksanaan
adalah membuat diagnosis yang cepat dan tepat, menentukan apakah ada indikasi
reperfusi segera dengan trombolitik dan teknis transportasi pasien ke rumah sakit yang
dirujuk.
/asien dengan nyeri dada dapat diduga menderita infark miokard atau angina pektoris
tidak stabil Unstable Angina Pectoris/UAP dari anamnesis nyeri dada yang teliti. (alam
me