222-678-1-PB

7

Click here to load reader

description

xbxcv

Transcript of 222-678-1-PB

Page 1: 222-678-1-PB

KRITIK PADA PENELITIAN KUALITATIF

Junaiti Sahar*

Abstrak

Penelitian merupakan proses menjawab keingintahuan dengan menjawab pertanyaan atau menyelesaikan masalah. Artikelini ditujukan untuk memberikan wawasan kepada pembaca bagaimana melakukan telaahan hasil penelitian melalui kritikpenelitian. Penelitian dilakukan melalui tahapan sistematis dan dilaporkan secara jelas dan terinci. Laporan dan atau artikelsuatu penelitian dianggap layak untuk diimplementasikan apabila hasilnya telah melalui proses pengujian yang teliti danmendalam, yang disebut kritik penelitian. Kritik penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan sepuluh elemen dankriteria yang telah dirumuskan para ahli penelitian kualitatif. Kesepuluh elemen tersebut mencakup: topik, tujuan, disainatau pendekatan, deskripsi informan/ partisipan, metode pengumpulan data, metode analisis data, hasil penelitian, simpulan,dan rekomendasi. Setiap elemen memiliki kriteria sebagai indikator. Kebenaran laporan penelitian atau artikel perlu ditelaahdengan teliti dan kritis untuk mendapatkan pemahaman yang luas, menetapkan fakta yang dapat digunakan dalam praktik,dan sebagai dasar penelitian berikutnya.

Kata kunci: Kritik, research, kualitatif, kritik penelitian

Abstract

Research is a method to answer questions or to solve problems. This article addresses to enrich the readers how ro reviewa research report through critique research. Research is conducted by a systematic set of procedures and steps and to beclearly and detail reported. Report and/ or article resulted from a research will be considerably feasible implementedwhenever the result of study has been reviewed through an accurate and deepen process of assessment or examinationwhich is called critique research. Critique research can be taken by using ten elements and criteria formulated byqualitative research experts. The ten elements include: topic, purpose, design or approach, informant/ participantdescription, method of data collection, data analysis, findings, conclusion and recommendation. Each element hascriteria as an indicator. Therefore, the authenticity of the research report and or articles need to be assessed by carefulcritical analysis as to broaden the understanding, determine evidence for use in practice and provide a background forconducting further research study.

Key words: Critique, Research, Qualitative, Critiquing research

LEMBAR METODOLOGILEMBAR METODOLOGI

PENDAHULUANPenelitian merupakan upaya untuk menemukan

jawaban terhadap keingintahuan peneliti terhadapsuatu fenomena baik secara induktif maupundeduktif. Upaya untuk menemukan jawaban yangdilakukan secara induktif lazim dilakukan olehpeneliti kualitatif.

Metode ini juga disebut postpositivistik daninterpretive serta bersifat natural. Dikatakanpostpositivistik karena didasarkan pada filsafatpostpositivisme yakni memandang realitas sosialsebagai suatu yang holistik, kompleks, dinamis, penuhmakna dan hubungan bersifat interaktif (Sugiyono,2009).

Lebih lanjut penulis juga mengemukakan bahwadisebut interpretive karena hasil penelitian sangat

terkait dengan interpretasi data temuan di lapangandan pada kondisi yang alamiah. Penelitian kualitatifjuga bersifat lokal spesifik, sehingga tidak dapatdigeneralisasikan seperti penelitian kuantitatif.

Pendekatan kualitatif mencoba mengeksplorasi,menemukan, menguraikan dan menjelaskan kualitasatau keistimewaan suatu realitas sosial yang tidakdapat didefinisi secara jelas, diukur, dan dihitung.Keistimewaan ini mencakup nilai, keyakinan, maknabahasa dan persepsi yang dimiliki seseorang tentangpengalamannya (Streutbert & Carpenter, 1999).

Beberapa asumsi yang melandasi penelitiankualitatif yakni realitas, hubungan dan kebenaranpernyataan yang alamiah. Realitas yang alamiahdimaknai sebagai fenomena sosial yang abstrak,dinamis dan kontekstual.

Page 2: 222-678-1-PB

Hubungan yang alamiah dimaknai sebagaiindividu peneliti dipandang sebagai sesuatu yangberada diluar proses penelitian yang perlu dikontroldan peneliti dianggap sebagai instrumen penelitian.Sedangkan kebenaran pernyataan yang alamiahmerupakan realitas yang dapat diprediksi, dinamisdan selalu berubah-ubah (Creswell, 1998; Streutbert& Carpenter, 1999). Peneliti kualitatif jugamemberikan pembenaran bahwa sesuatu yangmustahil untuk memisahkan konteks atau tatanandimana fenomena itu terjadi dengan fenomena itusendiri (Lee, 2006), berarti keduanya saling terkaitdan memberi makna tertentu yang perludiinterpretasikan.

Peneliti perlu memahami asumsi-asumsi tersebutsebagai landasan filosofis pentingnya pendekatankualitatif pada suatu penelitian. Selain itu, pertanyaanpenelitian juga perlu dirumuskan secara jelas dantepat. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskanuntuk menjawab pertanyaan terhadap suatu realitassosial (fenomena) mencakup apa yang terjadi,bagaimana sesuatu bisa terjadi, apa konteksnya, apayang penting, kenapa penting, dan apa saja variasiyang ditemukan pada fenomen tersebut.

Penelitian kualitatif belum banyak digunakandalam bidang kesehatan khususnya keperawatan.Karena pendekatan ini relatif baru digunakan dalamkeperawatan di Indonsesia. Pendekatan ini dianggapabstrak dan subjektif, lebih banyak digunakan untukmengeksplorasi fenomena sosial termasuk segalasesuatu yang menyangkut perilaku manusia.

Padahal pendekatan ini sangat relevan denganfenomena keperawatan yakni mengeksplorasikebutuhan dasar manusia, yang tentu sangat eratkaitannya dengan respons manusia dalam hal inisistem klien baik individu, keluarga, kelompok danmasyarakat. Karena tidak semua respons manusiadapat dikuantifikasi, bersifat dinamis dan kontekstual.Oleh karena itu, peneliti atau calon peneliti perlumemahami elemen atau komponen yang harus adadalam suatu studi atau artikel penelitian kualitatif.

Setiap elemen suatu studi atau artikel risetkualitatif perlu ditelaah secara tajam untuk dapatmenilai hasil studi atau artikel tersebut layakdiimplementasikan. Elemen yang perlu ditelaah antaralain: Topik harus tepat untuk menjawab keingintahuansecara kualitatif; tujuan dinyatakan secara jelas; disainatau pendekatan kualitatif yang dipilih harus sesuai

dengan tujuan penelitian; deskripsi yang luas terhadapinforman dan konteksnya; metode yang tepat untukmengumpulkan data; kejelasan tentang metodeanalisis data, pembahasan hasil, simpulan danrekomendasi; serta adanya pernyataan tentangrelevansi dan pentingnya hasil penelitian (Forchuk& Roberts, 1993), untuk praktik keperawatan danpenelitian berikutnya. Adapun tujuan penulisan iniadalah memberikan gambaran tentang pengertiankritik, tujuan, elemen atau kriteria kritik penelitiankualitatif yang perlu ditelaah, sehingga dapat dijadikanacuan oleh mahasiswa dan dosen untuk melakukanpenilaian terhadap laporan atau artikel hasil penelitiankualitatif.

PEMBAHASANPembahasan artikel ini memuat pengertian

tentang kritik penelitian, tujuan kritik penelitian,tahapan, elemen dan kriteria kritik penelitian

Kritik penelitian mengandung beberapapengertian. Kritik penelitian adalah menilai denganteliti terhadap kekuatan dan kelemahan suatu studi.Kritik penelitian intelektual adalah juga memeriksadengan teliti dan menyeluruh selain denganmempertimbangkan kekuatan, kelemahan, namunjuga keterkaitan logika, arti dan kemaknaan suatustudi; dan proses evaluasi yang dilakukan secaraobjektif dan kritis terhadap isi laporan penelitiandigunakan sebagai kajian ilmiah dan aplikasi padapraktik, teori serta pendidikan.

Adapun tujuan dari kritik penelitian ini adalahmemberi masukan terhadap suatu laporan atau artikelhasil penelitian. Masukan ini penting untukdipertimbangkan dalam rangka melanjutkanpenelitian berikutnya atau implementasi hasilpenelitian.

Menurut Wood dan Haber (2002) tahapanmelakukan kritik penelitian adalah sebagai berikut:(1) Baca dan kritik secara keseluruhan isi suatu studi.Kritik mencakup kualitas dari seluruh tahapan prosespenilitian; (2) Periksa pengorganisasian dan tampilanlaporan atau artikel penelitian. Laporan atau artikelyang dipersiapkan dengan baik artinya adalahlengkap, ringkas dan padat, disajikan dengan jelas,serta diorganisasi secara logis. Tulisannya tidakbanyak jargon yang dapat menyulitkan pembacamahasiswa atau praktisi keperawatan.

Kritik pada penelitian kualitatif (Junaiti Sahar) 198

Page 3: 222-678-1-PB

Kemudian daftar rujukan ditulis lengkap dansistematis susuai aturan; (3) Periksa makna masalahpenelitian untuk praktik keperawatan. Fokus studikeperawatan haruslah terkait dengan masalah dalampraktik, jika tentang pengetahuan maka seharusnyayang mendasari pengembangan profesi; (4)Identifikasi kekuatan dan kelemahan studi tersebut.Semua studi memiliki kekuatan dan keterbatasan,sehingga perhatian perlu diberikan pada semua aspektersebut; (5) Dalam mengidentifikasi kekuatan danketerbatasan lakukan secara objektif dan realistik.Kritiklah secara adil dan hindari tumpang tindih dalammenilai kekuatan dan kelemahan tersebut; (6)Berikan contoh kekuatan dan keterbatasan dari studiyang dikritik. Sebagai contoh tampilkan fakta dalammengkritik kekuatan dan keterbatasan suatu studi;(7) Berikan pembenaran atau rasional untuk kritikyang dilakukan terkait kekuatan dan keterbatasan;(8) Sarankan modifikasi untuk studi berikutnya.Modifikasi untuk studi berikutnya akan meningkatkankekuatan dan meminimalkan keterbatasan studi; (9)Diskusikan kemungkinan replikasi studi. Apakahstudi yang ditampilkan cukup rinci untuk direplikasi;dan (10) Diskusikan kegunaan hasil penelitian untukpraktik. Hasil dari suatu studi perlu dikaitkan denganhasil studi sebelumnya. Semua hasil studi perluditelaah keterkaitannya dengan praktik klinik.

Tahapan kiritik penelitian tersebut dilakukansecara sistematis dengan menggunakan elemen dankriteria sebagai indikator penilaian untuk setiapelemen.

Elemen dan Kriteria Kritik Penelitian

Berikut ini akan diuraikan elemen dan kriteriakiritik penelitian kualitatif secara umum yangmerupakan sintesis dari pendapat para ahli (Streuber& Carpenter, 1999; Lee, 2006; Sugiyono, 2009;Law,M, 1998; dan Forchuk & Roberts, 1993)sebagai berikut:

1. JUDUL

Judul atau topik pada penelitian kualitatifmenggambarkan usaha untuk mengungkapkanfenomena dalam situasi sosial secara luas danmendalam, misalnya: “Pengalaman klien menerimaterapi yang berbeda untuk hipertensi”. Judulmenggambarkan pengaman informan dalammenjalani terapi untuk menurunan tekanan darah.

Diharapkan dengan judul ini peneliti dapatmengeksplorasi secara luas dan mendalam untukmemperoleh makna yang dalam dan dapatdinterpretasikan sebagai hasil penelitian.

Kriteria kritik: Apakah judul penelitian yangdiajukan peneliti menggambarkan fenomena yangmenjadi minat?

2. PERNYATAAN TENTANG FENOMENAYANG DIMINATI

Fenomena yang menjadi minat peneliti harusdijelaskan secara rinci dan sistematis. Beberapa teoridan hasil penelitian sebelumnya yang relevan denganfenomena yang diminati perlu didiskusikan secarajelas. Ditunjang pula dengan penjelasan tentangalasan filosofis kenapa metode kualitatif tertentudipilih untuk studi dan alasan pendekatan kualitatifyang dipilih juga perlu dijelaskan.

Kriteria kritik:

a. Apakah fenomena yang menjadi minatdiidentifikasi secara jelas?

b. Apakah peneliti telah mengidentifikasi kenapapenelitian tersebut memerlukan metodologikualitatif?

c. Apakah peneliti telah menjelaskan alasanfilosofis yang melandasi penelitian ?

3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Suatu penelitian perlu mendeskripsikan tujuanpenelitian secara jelas yang dapat memberikan arahpada penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian inidapat menggambarkan pendekatan penelitiankualitatif yang dipilih. Sebagai contoh, jika penelitiingin melakukan studi fenomenologi, maka rumusantujuan yang dituliskan menggambarkan “arti danmakna pengalaman partisipan”, Jika studi etnografiyang dipilih, tujuan menggambarkan kultur ataukonteks budaya yang akan diteliti.

Sedang grounded theory, tujuan penelitianmenggambarkan teori baru yang akan dihasilkan.Secara singkat peneliti juga perlu menuliskankemaknaan atau manfaat hasil penelitian untukpraktik keperawatan. Sehingga penelitian yangdilakukan dapat berdampak terhadap praktikkeperawatan.

199 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 3, November; hal 197 - 203

Page 4: 222-678-1-PB

Sebaliknya praktik keperawatan yangberkualitas perlu didasari oleh hasil penelitian yangbaik.

Kriteria kritik:

a. Apakah peneliti telah menjelaskan secaraeksplisit tujuan penelitian dilakukan?

b. Apakah peneliti menggambarkan kemaknaanatau manfaat penelitian untuk praktikkeperawatan?

4. DISAIN ATAU PENDEKATAN

Disain atau pendekatan penelitian kualitatif yangdipilih harus relevan dengan tujuan penelitian.Misalnya pada penelitian dengan judul: “Pengalamanklien menerima terapi hipertensi yang berbeda”.

Topik ini memberikan keleluasaan bagi penelitimengikuti secara langsung dalam kehidupan sehari-hari klien hipertensi sesuai konteks budaya klien(etnografi); menggali pemahaman klien tentangperbedaan terapi dan mengembangkan teori sebagaihasil riset (grounded theory); dan menggalipengalaman hidup klien hipertensi (fenomenologi).Ketiga pendekatan ini lazim digunakan dalampenelitian kualitatif.

Kriteria kritik:

a. Apakah disain yang dipilih sesuai atau relevandengan tujuan penelitian?

b. Apakah disain yang dipilih adekuat untukmenjelaskan fenomena yang diminati?

c. Apakah disain atau pendekatan kualitatiftertentu (fenomenologi atau etnografi ataugrounded theory) yang digunakan untukmenuntun penelitian?

d. Apakah peneliti telah menyelesaikan studisesuai proses atau tahapan pendekatankualitatif yang dipilih?

5. STRATEGI PEMILIHAN SAMPEL

Pada penelitian kualitatif pemilihan sampel yanglazim digunakan adalah purposive sampling dansnowball sampling. Kedua metode ini termasuk nonprobability yang artinya pemilihan sampel tidakmemberikan kesempatan yang sama pada populasiuntuk dipilih. Purposive sampling artinya sampeldipilih sesuai keinginan peneliti atas dasar

pertimbangan tertentu dan sesuai kriteria yangditetapkan, antara lain sampel haruslah memilikikemampuan berbahasa dengan baik dan memilikipengetahuan yang memadai tentang fenomena yangmenjadi minat peneliti.

Sedangkan Snowball sampling teknikpengambilan sampel yang mengacu pada sumberdata, yang pada awalnya jumlah sampel sedikit,lama-lama jumlahnya menjadi besar. Jumlah sampeljuga ditentukan berdasarkan kejenuhan atau saturasidata.

Kriteria kritik:

a. Apakah peneliti menjelaskan cara pemilihansampel?

b. Apakah peneliti telah menjelaskan jumlahsampel setelah terjadi saturasi data?

c. Apakah informan atau partisipan yang dipilihtepat untuk menginformasikan penelitan?

6. PENGUMPULAN DATA

Berbagai metode yang dapat dipilih untukpenelitian kualitatif diantaranya wawancaramendalam, diskusi kelompok terfokus, observasi,narasi tertulis, dokumentasi, catatan lapangan.Metode ini hendaklah dipilih sesuai tujuan penelitiandan pendekatan kualitatif yang dipilih.

Prosedur pengumpulan data dituliskan secaraeksplisit. Selain itu, peneliti pun perlu menuliskanperlindungan terhadap informan atau partisipansesuai prinsip dasar etik penelitian otonomi,kemanfaatan, dan keadilan.

Kadangkala tidak semua peneliti menuliskansecara rinci tahapan tersebut pada artikel jurnal, halini karena terbatasnya jumlah kata dan kalimat yangdipersyaratkan sebuah jurnal.

Kriteria kritik:

a. Apalah pengumpulan data difokuskan padapengalaman manusia?

b. Apakah peneliti menjelaskan metodepengumpulan data yang dipilih?

c. Apakah peneliti menuliskan perlindunganterhadap partisipan atau informan?

d. Apakah peneliti menuliskan tahapan atauprosedur pengumpulan data?

e. Apakah saturasi/kejenuhan data dijelaskan?

Kritik pada penelitian kualitatif (Junaiti Sahar) 200

Page 5: 222-678-1-PB

7. ANALISIS DATA

Proses analisis data pada penelitian kualitatifdilakukan secara induktif. Beberapa metode analisisdata dapat digunakan sesuai pendekatan penelitiankualitatif yangdigunakan. Sehingga peneliti perlumenjelaskan metode analisis data yang dipilih danalasan memilih metode tersebut yang relevan dengantujuan penelitian. Tahapan proses analisis data yaknibagaimana tema dirumuskan berdasarkan subtema,sub-sub tema, kategori dan kata kunci perludijelaskan secara rinci.

Kriteria kritik:

a. Apakah peneliti menjelaskan metode ataustrategi analisis data yang dipilih?

b. Apakah pembaca memahami metode apayang digunakan untuk melakukan analisisdata?

c. Apakah metode atau strategi analisis datasesuai dengan tujuan penelitian?

8. KEABSAHAN DATA

Uji keabsahan data pada penelitian kualitatifterdiri atas uji: credibilily; auditability; danfittingness. Uji credibility disebut juga sebagai ujivaliditas internal. Uji ini dilakukan denganmengembalikan data yang telah diverbatim atau datayang telah diklasifikasikan sesuai kata kunci dankategori berikut rekamannya kepada informan ataupartisipan. Bila setelah diperiksa kembali padainforman data sudah sesuai atau benar, maka datatersebut kredibel. Auditability disebut juga ujireliabilitas.

Hasil penelitian perlu diaudit oleh auditorindependen atau pembimbing untuk mengauditkeseluruhan proses atau tahapan penelitian mulai darimenentukan masalah sampai membuat kesimpulanharus dapat ditunjukkan atau dijelaskan peneliti.Apabila peneliti mampu menunjukan rekam jejaktahapan yang dilakukan benar, maka dapatdikatakan auditable, dan sebaliknya. Fittingness(kesesuaian) atau disebut juga transferability.

Nilai kesesuaian ini dikaitkan dengan pernyataanhingga mana penelitian ini dapat digunakan padasituasi yang lain. Oleh karena itu peneliti perlumembuat laporan penelitian secara rinci, jelas,sistematis dan dapat dipercaya sehingga pembaca

dapat memahami dan mengikuti alur pikir peneliti sertadapat memutuskan apakah penelitian tersebut dapatdiaplikasikan pada situasi lain atau tidak.

Kriteria kritik:

Apakah peneliti menjelaskan tentang keabsahandata yang mencakup Credibility, Auditability, danFittingness?

a. Credibility: Apakah informan atau partisipanmengingat pengalaman yang dialaminyasendiri?

b. Auditability:- Apakah pembaca dapat mengikuti alur

pikir peneliti?- Apakah peneliti telah mendokumentasikan

proses penelitian?c. Fittingness?

- Dapatkah hasil penelitian diaplikasikanpada situasi yang berbeda denganpenelitian?

- Apakah hasil penelitian bermakna untukindividu yang tidak berperan serta dalampenelitian?

9. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian disusun secara sistematis danditampilkan sesuai tujuan khusus yang ditetapkan.Satu tujuan khusus dapat dijawab melalui lebih darisatu tema. Selanjutnya setiap tema diuraikanberdasarkan sub tema dan atau sub-sub tema,kategori serta didukung oleh kata kunci yang relevan.Selanjutnya setiap tema dan sub tema tersebutdihubungkan dengan teori dan hasil penelitiansebelumnya guna menginterpretasikan hasil penelitianyang ditemukan.

Kriteria kritik:

a. Apakah hasil disajikan dalam kontekspenelitian?

b. Apakah pembaca mampu memahami esensidari pengalaman dari hasil penelitian yangdilaporkan?

c. Sudahkan peneliti mengkonsepsualisasikandata dengan benar?

d. Sudahkan peneliti menempatkan laporan hasilpenelitian dalam konteks apa yang telahdiketahui tentang fenomena tersebutsebelumnya?

201 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 3, November; hal 197 - 203

Page 6: 222-678-1-PB

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan,dan akan mencoba kembali untuk melakukan suatu cara yang berbeda.

- Dale Carnegie -

10.SIMPULAN, IMPLIKASI, DANREKOMENDASI

Simpulan haruslah konsisten dan sejalan denganhasil dan pembahasan yang dilakukan peneliti,bermakna untuk pembaca serta dapat membantupembaca untuk memahami fenomena yangdieksplorasi dan atau teori yang dihasilkan. Implikasidan rekomendasi haruslah dituliskan secara jelas danrinci dikatkan dengan kegunaannya dan ataukebijakan yang akan diambil, khususnya untukpraktik dan penelitian keperawatan berikutnya.

Kriteria kritik:

a. Apakah peneliti mengajukan simpulan,implikasi dan rekomendasi dalam konteksbagaimana hasil penelitian digunakan?

b. Apakah simpulan sudah merefleksikan hasilpenelitian?

c. Apakah peneliti sudah memberikanrekomendasi untuk studi lanjutan?

d. Sudahkah peneliti menuliskan secara eksplisitkemaknaan studi terhadap keperawatan?

KESIMPULANTahapan melakukan kritik penelitian kualitatif

perlu dilakukan peneliti dengan menelaah setiapelemen penelitian kualitatif. Sepuluh elemen berikutkriteria perlu ditelaah secara mendalam dan teliti untukdapat memberikan pembenaran apakah suatulaporan atau artikel suatu studi layakdiimplementasikan ke dalam praktik keperawatanatau tidak.

Kritik penelitian ini juga dapat dijadikan acuanuntuk menilai hasil suatu studi yang berkualitas atautidak. Ketrampilan ini perlu dilatihkan kepadamahasiswa atau calon peneliti keperawatan denganmemberikan penugasan atau latihan.

Apabila mereka mampu melakukan telaahanyang baik terhadap suatu artikel kualitatif, makamereka diharapkan mampu untuk menulis laporanatau artikel penelitian kualitiatif yang baik pula (TN,INR).

* Staf Akademik Keilmuan Keperawatan KomunitasFIK UI, Depok

KEPUSTAKAANCresswell, J.W. (1998). Qualitative inquiry &

research design: Choosing among fivetraditions. Thousand Oaks: SAGE Publication.

Forchuck, C., & Roberts, J. (1993). How to critiquequalitative research articles. Canadian Journalof Reseach, 25(4): 47-55.

Law, M. et al. (1998). Guidelines for criticalreview form-Qualitative studies. Diperolehdari http://fhs.mcmaster.ca/rehab/ebp/pdf/qualguideline.pdf.

Lee, P. (2006). Understanding and Critiquingqualitative research papers. Nursing Times, 102(29): 30. Diperoleh dari http://www.nursingtimes.net/nursing-practice-clinical-reserach/understanding-and-critiquing.

Streubert, H.J., & Carpenter, D.R. (1999).Qualitative research in nursing: Advancingthe humanistic imperative (2nd Edition.Philadelphia: Lippincott.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatifdan kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wood, G.L., & Haber, J. (2002). Nursing researchmethods, critical appraisal and utilization(5th Edition). St Louis: Mosby.

Kritik pada penelitian kualitatif (Junaiti Sahar) 202

Page 7: 222-678-1-PB

Tabel 1. Contoh Format Kritik Riset Kualitatif

203 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 3, November; hal 197 - 203