2212105090 002002 Pengembangan Sistem Pengukuran

18
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL RADIO HIGH FREKUENSI (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI DAERAH TERPENCIL BIDANG KEGIATAN PKM-ARTIKEL ILMIAH Diusulkan Oleh : Nisa Awaliyah (2212105090) Angkatan 2012 Halimah Mega Mustika (2212106021) Angkatan 2012 Aulia Fil Ardhyana (2212105085) Angkatan 2012 Fadhila Andam Dewi (2213105076) Angkatan 2013 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

description

Contoh PKM

Transcript of 2212105090 002002 Pengembangan Sistem Pengukuran

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL

    RADIO HIGH FREKUENSI (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI

    DAERAH TERPENCIL

    BIDANG KEGIATAN

    PKM-ARTIKEL ILMIAH

    Diusulkan Oleh :

    Nisa Awaliyah (2212105090) Angkatan 2012

    Halimah Mega Mustika (2212106021) Angkatan 2012

    Aulia Fil Ardhyana (2212105085) Angkatan 2012

    Fadhila Andam Dewi (2213105076) Angkatan 2013

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2014

  • i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL

    RADIO HIGH FREKUENSI (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI

    DAERAH TERPENCIL

    BIDANG KEGIATAN

    PKM-ARTIKEL ILMIAH

    Diusulkan Oleh :

    Nisa Awaliyah (2212105090) Angkatan 2012

    Halimah Mega Mustika (2212106021) Angkatan 2012

    Aulia Fil Ardhyana (2212105085) Angkatan 2012

    Fadhila Andam Dewi (2213105076) Angkatan 2013

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2014

  • 1

    PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL

    RADIO HIGH FREQUENCY (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI

    DAERAH TERPENCIL

    Nisa Awaliyah, Halimah Mega M., Aulia Fil A., Fadhila Andam D.

    Jurusan Teknik Elektro, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111.

    ABSTRAK

    Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Namun hingga kini

    masih banyak daerah terpencil yang mengalami kesulitan dalam mengakses

    informasi. Radio frekuensi tinggi berpotensi untuk menjadi radio komunikasi

    jarak jauh yang cocok untuk masyarakat umum terutama pada negara kepulauan

    seperti indonesia. Sistem komunikasi ini dapat menjadi solusi alternatif untuk

    menghubungkan wilayah Indonesia yang luas karena mampu menjangkau jarak

    lintasan hingga ribuan kilometer dengan memanfaatkan pantulan pada lapisan

    ionosfer. Untuk mendesain sistem komunikasi yang mampu mengatasi kendala

    sekaligus memanfaatkan keunggulan sistem komunikasi HF, diperlukan

    pengetahuan tentang respon impuls kanal. Pada penelitian ini, dirancang sistem

    pengukuran untuk mengetahui karakteristik respon impuls kanal radio HF sebagai

    dasar perancangan sistem komunikasi HF di daerah ekuator. Sistem diuji dengan

    informasi yang dikirimkan dari sistem pemancar berupa Pseudo-Random Binary

    Sequence (PRBS) yang diintegrasikan dengan perangkat Universal Software

    Radio Peripherals (USRP) dan software LabVIEW. Sinyal yang dipancarkan

    akan dimodulasi menggunakan BPSK modulator, kemudian sinyal yang diterima

    didemodulasi dengan IQ demodulator. Setelah dilakukan analisis data, didapatkan

    parameter hasil pengukuran seperti delay spread dan power delay profile sebagai

    metode untuk mendapatkan respon impuls dari kanal HF.

    Kata kunci: sistem komunikasi HF, sistem pengukuran, respon impuls

    ABSTRACT

    Indonesia is the largest archipelago in the world. However, until now there

    are still many remote areas who have difficulty in accessing information. High

    frequency radio is recently a potential long-distance communication system fro

    many military and civilian applications, especially in archipelago countries, like

    Indonesia. HF long distance radio communication system is suitable to connect

    remote areas and islands with the function of the ionospehric layer as a reflector

    for HF radio waves. Therefore, to design a reliably communication system with

    the advantages of this technology requires knowledge of the channel impulse

    response. The goal of this research is to measure channels performance and characteristics of radio wave wideband HF communication systems in an

    equatorial region. Signals transmitted are carrier signals modulated by PRBS

    signals generated by USRP (Universal Software Radio Peripheral) N 210. Transmitted signal modulated by BPSK modulator, then the received signals are

    demodulated by IQ demodulator. The power delay profile obtained at each 5-

    second period is modelled statistically to find Wideband HF channel

    characteristics in low latitude region. Our HF system is expected to perform

    reliable communications in equatorial regions with a sufficiently high data rate.

    Keyword: HF communication system, measurement system, impulse respons.

  • 2

    PENDAHULUAN

    Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

    13.466 pulau. Negara Indonesia dilintasi oleh garis khatulistiwa yang memanjang

    dari Sabang sampai Merauke. Diantara ribuan pulau besar maupun kecil yang

    tersebar di seluruh Indonesia, terdapat pulau-pulau atau daerah-daerah terpencil

    yang masih mengalami kesulitan dalam mengakses informasi, dan memiliki

    layanan kesehatan yang buruk serta fasilitas pendidikan yang sangat terbatas. Oleh

    karena itu, diperlukan konsep dan perencanaan pembangunan sistem komunikasi

    jarak jauh yang murah dan handal untuk wilayah gugus kepulauan yang relatif

    tertinggal di Indonesia.

    Sistem komunikasi High Frequency (HF) telah dikembangkan sejak tahun

    1950-1960 yang lalu sebagai tulang punggung sistem komunikasi jarak jauh,

    sebelum lahirnya teknologi satelit pada awal tahun 1970an. Sistem komunikasi

    HF memiliki banyak keunggulan sehingga menarik banyak minat dari para

    peneliti untuk mengembangkan dan mengevaluasi kinerja sistem tersebut.

    Disamping sebagai solusi alternatif sistem komunikasi satelit yang mahal, sistem

    komunikasi HF memiliki kemampuan untuk mengakses daerah terpencil atau

    pulau-pulau yang sulit dijangkau oleh sistem komunikasi kabel. Sistem

    komunikasi HF dengan menggunakan pita lebar dapat dimanfaatkan sebagai

    pendukung infrastruktur sistem komunikasi berkualitas tinggi yang handal seperti

    komunikasi darurat (misalnya peringatan bencana dini, search and rescue, dan

    lain-lain), penyampaian informasi medis untuk jasa pelayanan kesehatan, e-

    learning, dan sebagainya.

    Sistem komunikasi HF yang bekerja pada rentang frekuensi 330 MHz

    dapat mencapai jarak ribuan kilometer dengan memanfaatkan pantulan ionosfer

    sebagai media propagasi gelombang radio. Namun pada lapisan ionosfer di daerah

    khatulistiwa seperti di Indonesia terdapat fenomena yang disebut Equatorial

    Spread-F (ESF). Fenomena ini berpotensi menyebabkan delay spread dan variasi

    waktu yang lebih besar dibanding dengan daerah-daerah pada garis lintang yang

    lebih tinggi (Lastovicka, 2004). Oleh karena itu, untuk mendesain sistem

    komunikasi yang mampu mengatasi kendala sekaligus memanfaatkan keunggulan

    sistem komunikasi HF, diperlukan pengetahuan tentang respon impuls kanal.

  • 3

    Karakteristik kanal diperlukan untuk memperbaiki kinerja sistem komunikasi HF

    agar lebih optimal.

    Berdasarkan literatur, terdapat banyak pendekatan yang dapat dilakukan

    untuk menggambarkan karakteristik kanal HF pita lebar (Perry et al, 1989,

    Wallace, 1992). Perry (1989) melakukan pengukuran karakterisasi kanal HF

    dengan panjang lintasan sejauh 3000 km pada garis lintang tengah di Amerika.

    Karakteristik kanal HF hasil pengukuran tersebut direpresentasikan oleh beberapa

    parameter seperti delay spread dan doppler spread beserta fungsi autokorelasi dan

    cummulative distribution function selain di Amerika diteliti juga di Asia Barat

    (Perry et al, 1989, Wallace, 1992). Sayangnya, penelitian karakteristik kanal HF

    di garis khatulistiwa seperti Indonesia masih belum banyak disebutkan dalam

    literatur. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangkan sistem pengukuran

    dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik kanal HF pita lebar di daerah

    khatulistiwa sebagai acuan desain sistem komunikasi untuk daerah terpencil.

    Implementasi sistem pengukuran respon impuls kanal HF dilakukan antara

    Surabaya - Merauke dengan menempatkan sistem pemancar di Surabaya dan

    Merauke sebagai sistem penerima.

    Dengan demikian, manfaat yang diharapkan bahwa sistem komunikasi ini

    bermanfaat untuk daerah-daerah terpencil ataupun daerah yang sering terjadi

    bencana agar tetap dapat melakukan komunikasi. Selain itu, manfaat bagi

    perusahaan telekomunikasi dapat menjadi rekomendasi tentang penggunaan

    teknik manajemen kanal untuk komunikasi HF pada lintasan Surabaya - Merauke.

    TUJUAN

    Penelitian yang dilakukan bertujuan sebagai berikut:

    1. Mengembangkan sistem pengukuran yang terdiri dari sub-sistem pemancar,

    sub-sistem penerima dan sub-sistem akuisisi data pada lintasan Merauke-

    Surabaya dengan jarak 3036 km.

    2. Mendapatkan respon impuls kanal HF meliputi power delay profile dan delay

    spread yang diperoleh dari sistem pengukuran yang telah dipengaruhi oleh

    kondisi ionosfer pada daerah ekuator. Mengetahui karakteristik respons impuls

    kanal HF diperlukan sebelum merancang sistem komunikasi HF yang dapat

  • 4

    menunjang komunikasi jarak jauh antar pulau, daerah-daerah terpencil di

    Indonesia yang murah dan handal.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu dengan melakukan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    Perancangan Sistem Pengukuran

    Terdapat beberapa parameter sebagai metode yang dapat dilakukan untuk

    melakukan karakterisasi kanal HF seperti respon impuls, power delay profile dan

    delay spread. Untuk menganalisis parameter-parameter tersebut maka

    perancangan sistem pengukuran terdiri dari sebuah generator PN-sequence pada

    sistem pemancar dan IQ-demodulator serta power meter pada sistem penerima.

    Diagram blok diilustrasikan oleh Gambar 1.

    Gambar 1. Blok Diagram Sistem Pengukuran Kanal HF

    Sebelum pengukuran, diperlukan beberapa skenario pada perancangan

    sistem pengukuran dimulai dengan menentukan spesifikasi sistem pengukuran

    seperti panjang PN-sequence, frekuensi carrier, symbol rate, sampling rate, dan

    sebagainya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

    Tabel 1. Parameter sistem pengukuran

    Parameter Value

    Frekuensi 7 MHz

    PN Sequence Stage (m) = 12

    Symbol rate 500 KBps

    Sampling rate 1 MHz

    Modulasi BPSK

    Demodulasi IQ-Modulator

    PRBS Generator

    BPSK Modulation

    Power Amplifier

    Oscillator

    LNA

    IQ-Demodulator

    Power Meter

    ADC

    ADC

    ADC

    Data Processing

    TransmitterAntenna

    ReceiverAntenna

  • 5

    Sinyal dibangkitkan menggunakan sinyal Pseudorandom Binary Sequence

    (PRBS). PRBS adalah sinyal biner yang memiliki pola tertentu dan periodik tetapi

    mempunyai sifat sebagai sinyal acak. Jumlah sequence yang digunakan sebesar

    (M=12) atau 1 periode ekuivalen dengan 4095 bit. Deretan bit dikirim dengan laju

    500 kb/s. Sistem pengukuran diintegrasikan dengan perangkat Universal Software

    Radio Peripherals (USRP) N210 dan perangkat lunak LabVIEW. Kemudian

    sinyal tersebut dimodulasi dengan menggunakan modulator BPSK. Sebelum

    sinyal dipancarkan, sinyal dikuatkan dengan menggunakan power amplifier.

    Sistem pemancar maupun sistem penerima menggunakan antena HF yang

    terpolarisasi dipole . Pada sistem penerima, sinyal berupa inphase dan

    quadrature didemodulasi dengan menggunakan IQ demodulator. Sesuai dengan

    teorema Nyquist, sinyal IQ di sampling dua kali sinyal informasi menjadi 1 MS/s

    untuk menganalisis respon impulsnya. Selain menganalisis respon impuls kanal,

    dilakukan juga pengamatan daya sinyal yang diterima untuk memperoleh daya

    rata-rata pada power delay profile.

    Kalibrasi dan Validasi Sistem Pengukuran

    Sebelum melakukan pengukuran, untuk memastikan bahwa sistem

    pengukuran bekerja dengan baik dilakukan proses validasi dan kalibrasi. Selain

    untuk mengevaluasi keaslian sinyal yang ditransmisikan dengan menggunakan

    auto-korelasi, proses validasi juga dilakukan untuk menguji respon frekuensi

    amplifier. Sementara itu, kalibrasi mengukur hubungan antara kekuatan sinyal

    yang diterima di bagian radio frequency (RF) dan bagian baseband. Proses

    kalibrasi dilakukan dengan mengikuti diagram blok pada Gambar 2.

    Gambar 2. Blok diagram kalibrasi sistem Pengukuran

    Tx-Laptop URSP Amplifier

    Variable Attenuator

    LNAURSPRx-Laptop

    Power Meter

    Actual Power

    Measured Power

  • 6

    Implementasi Sistem Pengukuran

    Sistem pengukuran respon impuls kanal HF ini dilakukan pada lintasan

    Merauke-Surabaya dengan jarak lintasan sepanjang 3036 km. Pada penelitian ini,

    sistem pengukuran dilakukan dengan meletakan sistem pemancar di atas Gedung

    B Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya pada garis lintang dan garis bujur

    (0715S 11245E) dan sistem penerima di atas Gedung Teknik Elektro,

    Universitas Musamus, Merauke pada garis lintang dan garis bujur (0830S

    14027E). Sistem pengukuran ini bekerja dalam alokasi frekuensi radio amatir

    yaitu 7, 14 dan 21 MHz, yang dipilih berdasarkan tabel alokasi spektrum

    frekuensi radio Indonesia yang dikeluarkan oleh Depkominfo. Ilustrasi lintasan

    Merauke Surabaya ditunjukkan pada Gambar 3.

    Gambar 3. Lokasi Sistem Pengukuran Kanal Komunikasi HF

    Propagasi gelombang radio HF sangat dipengaruhi oleh kondisi lapisan

    ionosfer yang berubah setiap waktu. Dalam upaya menganalisis pengaruh ESF

    pada lapisan ionosfer di daerah ekuator, periode pengukuran dilakukan pada

    waktu pagi, siang, sore, hingga malam hari. Implementasi sistem pengukuran

    telah berlangsung selama 3 hari pada tanggal 12-15 Februari 2014. Masing-

    masing USRP terkoneksi dengan PC melalui Gigabit Ethernet Interface. Sinyal

    dikirimkan dengan daya 30 watt oleh sistem pemancar selama 60 detik sementara

    pada sistem penerima dilakukan penyimpanan data selama 5 detik. Diagram blok

    implementasi sistem pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.

  • 7

    Gig

    abi

    t E

    ther

    net

    Inte

    rfa

    ce Digital

    Up-Converter

    (I)

    Digital

    Up-Converter

    (Q)

    DAC

    DAC

    LPF

    LPF

    40 MHz

    40 MHz

    MIXER

    MIXER

    RF

    Amplifier

    Tx

    AntenaPersonal

    Computer

    Gig

    abi

    t E

    ther

    net

    Inte

    rfa

    ce Digital

    Down-Convert

    (I)

    Digital

    Down-Convert

    (Q)

    ADC

    ADC

    LPF

    LPF

    40 MHz

    40 MHz

    MIXER

    MIXER

    Low

    Noise

    Amplifier

    Rx

    AntenaPersonal

    Computer

    Tra

    nsm

    itte

    rR

    ecei

    ver

    USRP

    USRP

    Gambar 4. Diagram blok implementasi sistem pengukuran HF

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Setelah mendapatkan data hasil pengukuran, sinyal I dan Q diperoleh

    untuk digunakan dalam mengamati respon impuls kanal. Analisis respon impuls

    didapat dari proses cross-correlating sinyal IQ yang diterima dengan sinyal PN

    sequence yang dibangkitkan. Proses korelasi dapat terealisasi dengan

    menggunakan fungsi Fast Fourier Transform (FFT) berikut ini:

    ( ) ( ) (1)

    ( ) ( ) ( ) (2)

    ( ) ( ) (3)

    Tahap selanjutnya, melakukan observasi terhadap delay () dengan

    langkah mengambil 4 periode sinyal IQ untuk memperoleh nilai Power Delay

    Profile (PDP). PDP adalah daya terima per satuan waktu dengan excess delay

    tergantung pada panjang respon impulse rata-rata. Hasil dari pengukuran berupa

    daya rata-rata dari power delay profile seperti ditunjukan pada Gambar 5. Gambar

    5(a) menunjukan waktu pengukuran pada 11.00 WIB dan Gambar 5(b)

    menunjukkan pengukuran 22.00 WIB. Pada umumnya, kondisi ionosfer pada

    malam hari lebih tinggi daripada malam hari, delay spread pada gambar 5(b) lebih

    lama dibandingkan pada Gambar 5(a).

  • 8

    Gambar 5. Power delay profile hasil pengukuran pada pukul (a) 11.00 WIB dan (b) 22.00 WIB;

    Dari Power Delay Profile, maka bisa didapatkan beberapa parameter

    statistik yang berupa maximum excess delay, mean excess delay, dan rms delay

    spread. Maximum excess delay adalah rentang delay, waktu antara munculnya

    impulse pertama sampai impulse terakhir pada power delay profile. Mean excess

    delay adalah momen pertama dari PDP yang dinormalisasi dengan daya sinyal

    rata-rata, dan rms delay didapat momen kedua dari mean excess delay,

    dideskripsikan oleh rumus matematis berikut (Sausa, 1994):

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    x 10-3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Rela

    tive p

    ow

    er

    Delay (sec)

    11.00 WIB (GMT +7)

    7 MHz

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    x 10-3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Rela

    tive p

    ow

    er

    Delay (sec)

    22.00 WIB (GMT +7)

    7 MHz

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    x 10-3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Rela

    tive p

    ow

    er

    Delay (sec)

    11.00 WIB (GMT +7)

    14 MHz

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    x 10-3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Rela

    tive p

    ow

    er

    Delay (sec)

    22.00 WIB (GMT +7)

    14 MHz

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    x 10-3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Rela

    tive p

    ow

    er

    Delay (sec)

    11.00 WIB (GMT +7)

    21 MHz

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    x 10-3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Rela

    tive p

    ow

    er

    Delay (sec)

    22.00 WIB (GMT+7)

    21 MHz

  • 9

    8190

    1

    22

    2

    k

    ak

    t

    k

    P

    a (4)

    dimana where ak dan k adalah amplitude dan delay, masing-masing merupakan

    komponen delay profile dimana Pt daya total delay profile (Sausa, 1994):

    8190

    1

    2

    k

    kt aP (5)

    dan a is the daya dari moment pertama dari delay (Sausa, 1994):

    8190

    0

    2

    k

    k

    t

    ka

    P

    a (6)

    Nilai Rms delay spread diperoleh dari rumus matematis (4)-(6). Hasil

    pengukuran ditunjukkan pada tabel 2.

    Tabel 2. Nilai rms delay spread hasil pengukuran

    Frekuensi 11.00 WIB (GMT +7) 22.00 WIB (GMT +7)

    7 MHz 1, 77 ms 2,7 ms

    14 MHz 1,42 ms 2,89 ms

    21 MHz 1,60 ms 2,8 ms

    Hasil ini sesuai dengan kenyataan bahwa lintasan propagasi mengantarkan

    sinyal lebih lama di malam hari daripada di siang hari disebabkan ketinggian

    ionosfer lebih tinggi pada malam hari dibandingkan pada siang hari. Temuan ini

    harus dipertimbangkan dalam merancang sistem komunikasi HF di wilayah

    khatulistiwa.

    KESIMPULAN

    Dengan menggunakan hasil pengukuran berupa respon impuls, diperoleh

    delay spread dari delay profile antara waktu rata-rata terhadap rms delay spread

    yang diambil pada jadwal pengukuran kanal siang hari pukul 11.00 WIB dan

    malam hari 22.00 WIB menunjukkan sistem pengukuran dapat mengidentifikasi

    kondisi lintasan terburuk yaitu pada malam hari dengan nilai rms spread yaitu

    28ms lebih besar daripada siang hari yaitu 1.7ms.

    Dari data statistik yang diperoleh, sistem pengukuran memiliki kinerja

    yang baik untuk melakukan karakterisasi kanal di daerah ekuator pada semua

    kondisi kanal yang diuji sesuai dengan karakteristik kanal wireless yang sulit

    untuk diprediksikan. Dengan demikian, sistem HF kami diharapkan bekerja

  • 10

    dengan performa bagus di daerah khatulistiwa dengan kecepatan dan jumlah data

    yang cukup tinggi untuk memberikan akses pada warga yang tinggal di area

    terpencil.

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Penelitian ini merupakan kolaborasi dari ITS, Universitas Musamus

    Merauke, Kumamoto University, dan disponsori oleh PREDICT JICA Joint

    Research melalui grup riset sistem komunikasi HF. Kami juga berterimakasih

    kepada seluruh member grup riset HF yang telah membantu pelaksanaan

    implementasi sistem pengukuran respon impuls kanal HF.

    DAFTAR PUSTAKA

    Barsoum, Y.A., Nissen, C.A., Providakes, J.F., dkk. 1991. Preliminary

    Measurement of The Wideband HF Groundwave Channel. IEEE Military

    Communication.

    Daniels, R.C., Peters, S.W., Heath, R.W. 2013. HF MIMO NVIS Measurements

    with Co-located Dipoles for Future Tactical Communications. IEEE

    Military Communications Conference: 1250-1255.

    Fenny, S.M., Salous, S., Warrington, E.M., Gunashekar, S.D. 2011. HF MIMO

    Measurement Using Spatial and Compact Antenna Arrays. IEEE Military

    Communication.

    Lastovicka J., Bourdillon A. 2004. Ionospheric Effects on Terrestrial

    Communication: Working Group 3 overview. Annuals of Geophysics

    Supplement to Vol.47, no2/3: 1269-1276.

    Perry, B.D., Rifkin, R. 1989. Measured Wideband HF Mid Latitude Channel

    Characteristic. IEEE Military Communication.

    Sousa ES, Jovanovic VM, Daigneault C. 1994. Delay Spread Measurement for

    The Digital Cellular Channel in Toronto. IEEE Trans. On Vehicular

    Technology Vol. 43, no. 4: 837-847.

    Wallace, M.A. 1992. HF Radio in South West Asia. IEEE Magazine Januari :

    58-61.

  • 11

    LAMPIRAN

    i. NAMA DAN BIODATA KETUA KELOMPOK A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nisa Awaliyah

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Teknik Elektro Telekomunikasi

    Multimedia

    4 NIM 2212105090

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 7 Desember 1989

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 08996159662

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Cangkuang I SMPN 3 Bandung SMAN 3

    Bandung

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus

    1996-2002 2002-2005 2005-2008

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah

    / Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    1 - - -

    D. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1 - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah.

    Surabaya, 18 Maret 2014

    Pengusul,

    (Nisa Awaliyah)

  • 12

    ii. NAMA DAN BIODATA ANGGOTA 1 A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Halimah Mega Mustika

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Teknik Elektro Telekomunikasi

    Multimedia

    4 NIM 2212106021

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Kudus, 30 April 1991

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 081225490693

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 4 Jati

    Wetan

    SMPN 2 KUDUS SMAN 1 BAE

    KUDUS

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus

    1996-2002 2002-2005 2007-2009

    A. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Perentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah

    / Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat

    1 - - -

    B. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1 - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapatndipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah

    Surabaya, 18 Maret 2014

    Pengusul,

    (Halimah Mega Mustika)

  • 13

    iii. NAMA DAN BIODATA ANGGOTA 2 A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Aulia Fil Ardhyana

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Teknik Elektro Telekomunikasi

    Multimedia

    4 NIM 08563622662

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 19 Nopember 1991

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 08563622662

    C. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD Negeri 1

    Wotan

    SMP Negeri 1

    Ponorogo

    SMA Negeri 1

    Ponorogo

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus

    1997 2003

    2003 2006 2006 2009

    A. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Perentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah

    / Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    1 - - -

    B. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1 - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapatndipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah.

    Surabaya, 18 Maret 2014

    Pengusul,

    (Aulia Fil Ardhyana)

  • 14

    iv. NAMA DAN BIODATA ANGGOTA 3 A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fadhila Andam Dewi

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Elektro

    4 NIM 2213105076

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang , 07Januari 1990

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085263587484

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD Baiturrahmah

    Padang

    SLTP Negeri 7

    Padang

    SMA Negeri

    12 Padang

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus

    1996-2002 2002-2005 2005-2008

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Perentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah

    / Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    1 - - -

    2 - - -

    D. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1 - - -

    2 - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapatndipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.

    Surabaya, 18 Maret 2014

    Pengusul,

    (Fadhila Andam Dewi)