2212105090 002002 Pengembangan Sistem Pengukuran
description
Transcript of 2212105090 002002 Pengembangan Sistem Pengukuran
-
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL
RADIO HIGH FREKUENSI (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI
DAERAH TERPENCIL
BIDANG KEGIATAN
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan Oleh :
Nisa Awaliyah (2212105090) Angkatan 2012
Halimah Mega Mustika (2212106021) Angkatan 2012
Aulia Fil Ardhyana (2212105085) Angkatan 2012
Fadhila Andam Dewi (2213105076) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
-
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL
RADIO HIGH FREKUENSI (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI
DAERAH TERPENCIL
BIDANG KEGIATAN
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan Oleh :
Nisa Awaliyah (2212105090) Angkatan 2012
Halimah Mega Mustika (2212106021) Angkatan 2012
Aulia Fil Ardhyana (2212105085) Angkatan 2012
Fadhila Andam Dewi (2213105076) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
-
1
PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN RESPON IMPULS KANAL
RADIO HIGH FREQUENCY (HF) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI
DAERAH TERPENCIL
Nisa Awaliyah, Halimah Mega M., Aulia Fil A., Fadhila Andam D.
Jurusan Teknik Elektro, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111.
ABSTRAK
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Namun hingga kini
masih banyak daerah terpencil yang mengalami kesulitan dalam mengakses
informasi. Radio frekuensi tinggi berpotensi untuk menjadi radio komunikasi
jarak jauh yang cocok untuk masyarakat umum terutama pada negara kepulauan
seperti indonesia. Sistem komunikasi ini dapat menjadi solusi alternatif untuk
menghubungkan wilayah Indonesia yang luas karena mampu menjangkau jarak
lintasan hingga ribuan kilometer dengan memanfaatkan pantulan pada lapisan
ionosfer. Untuk mendesain sistem komunikasi yang mampu mengatasi kendala
sekaligus memanfaatkan keunggulan sistem komunikasi HF, diperlukan
pengetahuan tentang respon impuls kanal. Pada penelitian ini, dirancang sistem
pengukuran untuk mengetahui karakteristik respon impuls kanal radio HF sebagai
dasar perancangan sistem komunikasi HF di daerah ekuator. Sistem diuji dengan
informasi yang dikirimkan dari sistem pemancar berupa Pseudo-Random Binary
Sequence (PRBS) yang diintegrasikan dengan perangkat Universal Software
Radio Peripherals (USRP) dan software LabVIEW. Sinyal yang dipancarkan
akan dimodulasi menggunakan BPSK modulator, kemudian sinyal yang diterima
didemodulasi dengan IQ demodulator. Setelah dilakukan analisis data, didapatkan
parameter hasil pengukuran seperti delay spread dan power delay profile sebagai
metode untuk mendapatkan respon impuls dari kanal HF.
Kata kunci: sistem komunikasi HF, sistem pengukuran, respon impuls
ABSTRACT
Indonesia is the largest archipelago in the world. However, until now there
are still many remote areas who have difficulty in accessing information. High
frequency radio is recently a potential long-distance communication system fro
many military and civilian applications, especially in archipelago countries, like
Indonesia. HF long distance radio communication system is suitable to connect
remote areas and islands with the function of the ionospehric layer as a reflector
for HF radio waves. Therefore, to design a reliably communication system with
the advantages of this technology requires knowledge of the channel impulse
response. The goal of this research is to measure channels performance and characteristics of radio wave wideband HF communication systems in an
equatorial region. Signals transmitted are carrier signals modulated by PRBS
signals generated by USRP (Universal Software Radio Peripheral) N 210. Transmitted signal modulated by BPSK modulator, then the received signals are
demodulated by IQ demodulator. The power delay profile obtained at each 5-
second period is modelled statistically to find Wideband HF channel
characteristics in low latitude region. Our HF system is expected to perform
reliable communications in equatorial regions with a sufficiently high data rate.
Keyword: HF communication system, measurement system, impulse respons.
-
2
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
13.466 pulau. Negara Indonesia dilintasi oleh garis khatulistiwa yang memanjang
dari Sabang sampai Merauke. Diantara ribuan pulau besar maupun kecil yang
tersebar di seluruh Indonesia, terdapat pulau-pulau atau daerah-daerah terpencil
yang masih mengalami kesulitan dalam mengakses informasi, dan memiliki
layanan kesehatan yang buruk serta fasilitas pendidikan yang sangat terbatas. Oleh
karena itu, diperlukan konsep dan perencanaan pembangunan sistem komunikasi
jarak jauh yang murah dan handal untuk wilayah gugus kepulauan yang relatif
tertinggal di Indonesia.
Sistem komunikasi High Frequency (HF) telah dikembangkan sejak tahun
1950-1960 yang lalu sebagai tulang punggung sistem komunikasi jarak jauh,
sebelum lahirnya teknologi satelit pada awal tahun 1970an. Sistem komunikasi
HF memiliki banyak keunggulan sehingga menarik banyak minat dari para
peneliti untuk mengembangkan dan mengevaluasi kinerja sistem tersebut.
Disamping sebagai solusi alternatif sistem komunikasi satelit yang mahal, sistem
komunikasi HF memiliki kemampuan untuk mengakses daerah terpencil atau
pulau-pulau yang sulit dijangkau oleh sistem komunikasi kabel. Sistem
komunikasi HF dengan menggunakan pita lebar dapat dimanfaatkan sebagai
pendukung infrastruktur sistem komunikasi berkualitas tinggi yang handal seperti
komunikasi darurat (misalnya peringatan bencana dini, search and rescue, dan
lain-lain), penyampaian informasi medis untuk jasa pelayanan kesehatan, e-
learning, dan sebagainya.
Sistem komunikasi HF yang bekerja pada rentang frekuensi 330 MHz
dapat mencapai jarak ribuan kilometer dengan memanfaatkan pantulan ionosfer
sebagai media propagasi gelombang radio. Namun pada lapisan ionosfer di daerah
khatulistiwa seperti di Indonesia terdapat fenomena yang disebut Equatorial
Spread-F (ESF). Fenomena ini berpotensi menyebabkan delay spread dan variasi
waktu yang lebih besar dibanding dengan daerah-daerah pada garis lintang yang
lebih tinggi (Lastovicka, 2004). Oleh karena itu, untuk mendesain sistem
komunikasi yang mampu mengatasi kendala sekaligus memanfaatkan keunggulan
sistem komunikasi HF, diperlukan pengetahuan tentang respon impuls kanal.
-
3
Karakteristik kanal diperlukan untuk memperbaiki kinerja sistem komunikasi HF
agar lebih optimal.
Berdasarkan literatur, terdapat banyak pendekatan yang dapat dilakukan
untuk menggambarkan karakteristik kanal HF pita lebar (Perry et al, 1989,
Wallace, 1992). Perry (1989) melakukan pengukuran karakterisasi kanal HF
dengan panjang lintasan sejauh 3000 km pada garis lintang tengah di Amerika.
Karakteristik kanal HF hasil pengukuran tersebut direpresentasikan oleh beberapa
parameter seperti delay spread dan doppler spread beserta fungsi autokorelasi dan
cummulative distribution function selain di Amerika diteliti juga di Asia Barat
(Perry et al, 1989, Wallace, 1992). Sayangnya, penelitian karakteristik kanal HF
di garis khatulistiwa seperti Indonesia masih belum banyak disebutkan dalam
literatur. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangkan sistem pengukuran
dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik kanal HF pita lebar di daerah
khatulistiwa sebagai acuan desain sistem komunikasi untuk daerah terpencil.
Implementasi sistem pengukuran respon impuls kanal HF dilakukan antara
Surabaya - Merauke dengan menempatkan sistem pemancar di Surabaya dan
Merauke sebagai sistem penerima.
Dengan demikian, manfaat yang diharapkan bahwa sistem komunikasi ini
bermanfaat untuk daerah-daerah terpencil ataupun daerah yang sering terjadi
bencana agar tetap dapat melakukan komunikasi. Selain itu, manfaat bagi
perusahaan telekomunikasi dapat menjadi rekomendasi tentang penggunaan
teknik manajemen kanal untuk komunikasi HF pada lintasan Surabaya - Merauke.
TUJUAN
Penelitian yang dilakukan bertujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan sistem pengukuran yang terdiri dari sub-sistem pemancar,
sub-sistem penerima dan sub-sistem akuisisi data pada lintasan Merauke-
Surabaya dengan jarak 3036 km.
2. Mendapatkan respon impuls kanal HF meliputi power delay profile dan delay
spread yang diperoleh dari sistem pengukuran yang telah dipengaruhi oleh
kondisi ionosfer pada daerah ekuator. Mengetahui karakteristik respons impuls
kanal HF diperlukan sebelum merancang sistem komunikasi HF yang dapat
-
4
menunjang komunikasi jarak jauh antar pulau, daerah-daerah terpencil di
Indonesia yang murah dan handal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu dengan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
Perancangan Sistem Pengukuran
Terdapat beberapa parameter sebagai metode yang dapat dilakukan untuk
melakukan karakterisasi kanal HF seperti respon impuls, power delay profile dan
delay spread. Untuk menganalisis parameter-parameter tersebut maka
perancangan sistem pengukuran terdiri dari sebuah generator PN-sequence pada
sistem pemancar dan IQ-demodulator serta power meter pada sistem penerima.
Diagram blok diilustrasikan oleh Gambar 1.
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Pengukuran Kanal HF
Sebelum pengukuran, diperlukan beberapa skenario pada perancangan
sistem pengukuran dimulai dengan menentukan spesifikasi sistem pengukuran
seperti panjang PN-sequence, frekuensi carrier, symbol rate, sampling rate, dan
sebagainya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter sistem pengukuran
Parameter Value
Frekuensi 7 MHz
PN Sequence Stage (m) = 12
Symbol rate 500 KBps
Sampling rate 1 MHz
Modulasi BPSK
Demodulasi IQ-Modulator
PRBS Generator
BPSK Modulation
Power Amplifier
Oscillator
LNA
IQ-Demodulator
Power Meter
ADC
ADC
ADC
Data Processing
TransmitterAntenna
ReceiverAntenna
-
5
Sinyal dibangkitkan menggunakan sinyal Pseudorandom Binary Sequence
(PRBS). PRBS adalah sinyal biner yang memiliki pola tertentu dan periodik tetapi
mempunyai sifat sebagai sinyal acak. Jumlah sequence yang digunakan sebesar
(M=12) atau 1 periode ekuivalen dengan 4095 bit. Deretan bit dikirim dengan laju
500 kb/s. Sistem pengukuran diintegrasikan dengan perangkat Universal Software
Radio Peripherals (USRP) N210 dan perangkat lunak LabVIEW. Kemudian
sinyal tersebut dimodulasi dengan menggunakan modulator BPSK. Sebelum
sinyal dipancarkan, sinyal dikuatkan dengan menggunakan power amplifier.
Sistem pemancar maupun sistem penerima menggunakan antena HF yang
terpolarisasi dipole . Pada sistem penerima, sinyal berupa inphase dan
quadrature didemodulasi dengan menggunakan IQ demodulator. Sesuai dengan
teorema Nyquist, sinyal IQ di sampling dua kali sinyal informasi menjadi 1 MS/s
untuk menganalisis respon impulsnya. Selain menganalisis respon impuls kanal,
dilakukan juga pengamatan daya sinyal yang diterima untuk memperoleh daya
rata-rata pada power delay profile.
Kalibrasi dan Validasi Sistem Pengukuran
Sebelum melakukan pengukuran, untuk memastikan bahwa sistem
pengukuran bekerja dengan baik dilakukan proses validasi dan kalibrasi. Selain
untuk mengevaluasi keaslian sinyal yang ditransmisikan dengan menggunakan
auto-korelasi, proses validasi juga dilakukan untuk menguji respon frekuensi
amplifier. Sementara itu, kalibrasi mengukur hubungan antara kekuatan sinyal
yang diterima di bagian radio frequency (RF) dan bagian baseband. Proses
kalibrasi dilakukan dengan mengikuti diagram blok pada Gambar 2.
Gambar 2. Blok diagram kalibrasi sistem Pengukuran
Tx-Laptop URSP Amplifier
Variable Attenuator
LNAURSPRx-Laptop
Power Meter
Actual Power
Measured Power
-
6
Implementasi Sistem Pengukuran
Sistem pengukuran respon impuls kanal HF ini dilakukan pada lintasan
Merauke-Surabaya dengan jarak lintasan sepanjang 3036 km. Pada penelitian ini,
sistem pengukuran dilakukan dengan meletakan sistem pemancar di atas Gedung
B Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya pada garis lintang dan garis bujur
(0715S 11245E) dan sistem penerima di atas Gedung Teknik Elektro,
Universitas Musamus, Merauke pada garis lintang dan garis bujur (0830S
14027E). Sistem pengukuran ini bekerja dalam alokasi frekuensi radio amatir
yaitu 7, 14 dan 21 MHz, yang dipilih berdasarkan tabel alokasi spektrum
frekuensi radio Indonesia yang dikeluarkan oleh Depkominfo. Ilustrasi lintasan
Merauke Surabaya ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Lokasi Sistem Pengukuran Kanal Komunikasi HF
Propagasi gelombang radio HF sangat dipengaruhi oleh kondisi lapisan
ionosfer yang berubah setiap waktu. Dalam upaya menganalisis pengaruh ESF
pada lapisan ionosfer di daerah ekuator, periode pengukuran dilakukan pada
waktu pagi, siang, sore, hingga malam hari. Implementasi sistem pengukuran
telah berlangsung selama 3 hari pada tanggal 12-15 Februari 2014. Masing-
masing USRP terkoneksi dengan PC melalui Gigabit Ethernet Interface. Sinyal
dikirimkan dengan daya 30 watt oleh sistem pemancar selama 60 detik sementara
pada sistem penerima dilakukan penyimpanan data selama 5 detik. Diagram blok
implementasi sistem pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.
-
7
Gig
abi
t E
ther
net
Inte
rfa
ce Digital
Up-Converter
(I)
Digital
Up-Converter
(Q)
DAC
DAC
LPF
LPF
40 MHz
40 MHz
MIXER
MIXER
RF
Amplifier
Tx
AntenaPersonal
Computer
Gig
abi
t E
ther
net
Inte
rfa
ce Digital
Down-Convert
(I)
Digital
Down-Convert
(Q)
ADC
ADC
LPF
LPF
40 MHz
40 MHz
MIXER
MIXER
Low
Noise
Amplifier
Rx
AntenaPersonal
Computer
Tra
nsm
itte
rR
ecei
ver
USRP
USRP
Gambar 4. Diagram blok implementasi sistem pengukuran HF
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah mendapatkan data hasil pengukuran, sinyal I dan Q diperoleh
untuk digunakan dalam mengamati respon impuls kanal. Analisis respon impuls
didapat dari proses cross-correlating sinyal IQ yang diterima dengan sinyal PN
sequence yang dibangkitkan. Proses korelasi dapat terealisasi dengan
menggunakan fungsi Fast Fourier Transform (FFT) berikut ini:
( ) ( ) (1)
( ) ( ) ( ) (2)
( ) ( ) (3)
Tahap selanjutnya, melakukan observasi terhadap delay () dengan
langkah mengambil 4 periode sinyal IQ untuk memperoleh nilai Power Delay
Profile (PDP). PDP adalah daya terima per satuan waktu dengan excess delay
tergantung pada panjang respon impulse rata-rata. Hasil dari pengukuran berupa
daya rata-rata dari power delay profile seperti ditunjukan pada Gambar 5. Gambar
5(a) menunjukan waktu pengukuran pada 11.00 WIB dan Gambar 5(b)
menunjukkan pengukuran 22.00 WIB. Pada umumnya, kondisi ionosfer pada
malam hari lebih tinggi daripada malam hari, delay spread pada gambar 5(b) lebih
lama dibandingkan pada Gambar 5(a).
-
8
Gambar 5. Power delay profile hasil pengukuran pada pukul (a) 11.00 WIB dan (b) 22.00 WIB;
Dari Power Delay Profile, maka bisa didapatkan beberapa parameter
statistik yang berupa maximum excess delay, mean excess delay, dan rms delay
spread. Maximum excess delay adalah rentang delay, waktu antara munculnya
impulse pertama sampai impulse terakhir pada power delay profile. Mean excess
delay adalah momen pertama dari PDP yang dinormalisasi dengan daya sinyal
rata-rata, dan rms delay didapat momen kedua dari mean excess delay,
dideskripsikan oleh rumus matematis berikut (Sausa, 1994):
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Rela
tive p
ow
er
Delay (sec)
11.00 WIB (GMT +7)
7 MHz
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Rela
tive p
ow
er
Delay (sec)
22.00 WIB (GMT +7)
7 MHz
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Rela
tive p
ow
er
Delay (sec)
11.00 WIB (GMT +7)
14 MHz
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Rela
tive p
ow
er
Delay (sec)
22.00 WIB (GMT +7)
14 MHz
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Rela
tive p
ow
er
Delay (sec)
11.00 WIB (GMT +7)
21 MHz
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Rela
tive p
ow
er
Delay (sec)
22.00 WIB (GMT+7)
21 MHz
-
9
8190
1
22
2
k
ak
t
k
P
a (4)
dimana where ak dan k adalah amplitude dan delay, masing-masing merupakan
komponen delay profile dimana Pt daya total delay profile (Sausa, 1994):
8190
1
2
k
kt aP (5)
dan a is the daya dari moment pertama dari delay (Sausa, 1994):
8190
0
2
k
k
t
ka
P
a (6)
Nilai Rms delay spread diperoleh dari rumus matematis (4)-(6). Hasil
pengukuran ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Nilai rms delay spread hasil pengukuran
Frekuensi 11.00 WIB (GMT +7) 22.00 WIB (GMT +7)
7 MHz 1, 77 ms 2,7 ms
14 MHz 1,42 ms 2,89 ms
21 MHz 1,60 ms 2,8 ms
Hasil ini sesuai dengan kenyataan bahwa lintasan propagasi mengantarkan
sinyal lebih lama di malam hari daripada di siang hari disebabkan ketinggian
ionosfer lebih tinggi pada malam hari dibandingkan pada siang hari. Temuan ini
harus dipertimbangkan dalam merancang sistem komunikasi HF di wilayah
khatulistiwa.
KESIMPULAN
Dengan menggunakan hasil pengukuran berupa respon impuls, diperoleh
delay spread dari delay profile antara waktu rata-rata terhadap rms delay spread
yang diambil pada jadwal pengukuran kanal siang hari pukul 11.00 WIB dan
malam hari 22.00 WIB menunjukkan sistem pengukuran dapat mengidentifikasi
kondisi lintasan terburuk yaitu pada malam hari dengan nilai rms spread yaitu
28ms lebih besar daripada siang hari yaitu 1.7ms.
Dari data statistik yang diperoleh, sistem pengukuran memiliki kinerja
yang baik untuk melakukan karakterisasi kanal di daerah ekuator pada semua
kondisi kanal yang diuji sesuai dengan karakteristik kanal wireless yang sulit
untuk diprediksikan. Dengan demikian, sistem HF kami diharapkan bekerja
-
10
dengan performa bagus di daerah khatulistiwa dengan kecepatan dan jumlah data
yang cukup tinggi untuk memberikan akses pada warga yang tinggal di area
terpencil.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini merupakan kolaborasi dari ITS, Universitas Musamus
Merauke, Kumamoto University, dan disponsori oleh PREDICT JICA Joint
Research melalui grup riset sistem komunikasi HF. Kami juga berterimakasih
kepada seluruh member grup riset HF yang telah membantu pelaksanaan
implementasi sistem pengukuran respon impuls kanal HF.
DAFTAR PUSTAKA
Barsoum, Y.A., Nissen, C.A., Providakes, J.F., dkk. 1991. Preliminary
Measurement of The Wideband HF Groundwave Channel. IEEE Military
Communication.
Daniels, R.C., Peters, S.W., Heath, R.W. 2013. HF MIMO NVIS Measurements
with Co-located Dipoles for Future Tactical Communications. IEEE
Military Communications Conference: 1250-1255.
Fenny, S.M., Salous, S., Warrington, E.M., Gunashekar, S.D. 2011. HF MIMO
Measurement Using Spatial and Compact Antenna Arrays. IEEE Military
Communication.
Lastovicka J., Bourdillon A. 2004. Ionospheric Effects on Terrestrial
Communication: Working Group 3 overview. Annuals of Geophysics
Supplement to Vol.47, no2/3: 1269-1276.
Perry, B.D., Rifkin, R. 1989. Measured Wideband HF Mid Latitude Channel
Characteristic. IEEE Military Communication.
Sousa ES, Jovanovic VM, Daigneault C. 1994. Delay Spread Measurement for
The Digital Cellular Channel in Toronto. IEEE Trans. On Vehicular
Technology Vol. 43, no. 4: 837-847.
Wallace, M.A. 1992. HF Radio in South West Asia. IEEE Magazine Januari :
58-61.
-
11
LAMPIRAN
i. NAMA DAN BIODATA KETUA KELOMPOK A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nisa Awaliyah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Elektro Telekomunikasi
Multimedia
4 NIM 2212105090
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 7 Desember 1989
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08996159662
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Cangkuang I SMPN 3 Bandung SMAN 3
Bandung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1996-2002 2002-2005 2005-2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surabaya, 18 Maret 2014
Pengusul,
(Nisa Awaliyah)
-
12
ii. NAMA DAN BIODATA ANGGOTA 1 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Halimah Mega Mustika
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Elektro Telekomunikasi
Multimedia
4 NIM 2212106021
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kudus, 30 April 1991
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081225490693
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 4 Jati
Wetan
SMPN 2 KUDUS SMAN 1 BAE
KUDUS
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1996-2002 2002-2005 2007-2009
A. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Perentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 - - -
B. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatndipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah
Surabaya, 18 Maret 2014
Pengusul,
(Halimah Mega Mustika)
-
13
iii. NAMA DAN BIODATA ANGGOTA 2 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Aulia Fil Ardhyana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Elektro Telekomunikasi
Multimedia
4 NIM 08563622662
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 19 Nopember 1991
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08563622662
C. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 1
Wotan
SMP Negeri 1
Ponorogo
SMA Negeri 1
Ponorogo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1997 2003
2003 2006 2006 2009
A. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Perentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
B. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatndipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surabaya, 18 Maret 2014
Pengusul,
(Aulia Fil Ardhyana)
-
14
iv. NAMA DAN BIODATA ANGGOTA 3 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fadhila Andam Dewi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Elektro
4 NIM 2213105076
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang , 07Januari 1990
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085263587484
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Baiturrahmah
Padang
SLTP Negeri 7
Padang
SMA Negeri
12 Padang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1996-2002 2002-2005 2005-2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Perentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
2 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatndipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surabaya, 18 Maret 2014
Pengusul,
(Fadhila Andam Dewi)