219862234 Analisa Total Fenol

download 219862234 Analisa Total Fenol

of 3

Transcript of 219862234 Analisa Total Fenol

  • 8/10/2019 219862234 Analisa Total Fenol

    1/3

    Analisa Total Fenol

    Fenol adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik dengan satu atau

    lebih gugus hidroksil. Senyawa fenol pada bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi fenol

    sederhana dan asam folat (P-kresol, 3-etil fenol, 3,4-dietil fenol,hidroksiquinon, vanilin dan

    asam galat), turunan asam hidroksi sinamat (p-kumarat, kafeat, asam fenolat dan asam

    kloregenat) dan flavonoid (katekin, proantosianin, antisianidin, flavon, flavonol dan

    glikosidanya). Senyawa fenol bisa berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannya

    meniadakan radikal-radikal bebas dan radikal peroksida sehingga efektif dalam menghambat

    oksidasi lipida (Kinsella et al, 1993).

    Senyawa fenol merupakan prekursor senyawa falvor pada produk coklat. Fenolat di

    kakao dan produk kakao diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama yaitu flavan-3-ols

    (37%), anthocyanins (4%) dan proanthocianins (58%) (Wollgast dan Ankam, 2000). Menurut

    Kim & Keeney (1984) biji kakao tanpa fermentasi mengandung sekitar 120-180 g/kg

    senyawa fenolik. Fermentasi biji kakao dianggap sebagai sebagai salah satu langkah utama

    yang mempengaruhi kandungan fenolik dan kondisi fermentasi yang berbeda mempengaruhi

    kandungan senyawa fenol dan flavor yang terbentuk pada produk akhir. Proses fermentasi

    akan mengurangi kandungan polifenol melaui oksidasi (Misnawi et al., 2002). Menurut

    Wollgast dan Ankam (2000), kadar polifenol akan berubah selama fermentasi kakao danberdampak pada rasa sepat dan kepahitan.

    Fungsi perlakuan dari percobaan ini yaitu

    1.) Pengirisan sampel (pengecilan ukuran) untuk mempermudah tercampurnya sampel

    dengan pelarutnya.

    2.)

    Penimbangan sampel (dalam erlenmeyer) agar diperoleh berat sampel yang sesuai

    dengan kebutuhan (2 gram).

    3.) Penambahan metanol:air = 80:20 berfungsi sebagai pelarut.

    4.)

    Pengadukan dilakukan agar sampel dan metanol:air = 80:20 homogen.

    5.) Penimbangan tabung sentrifuse untuk menyeimbangkan kedua tabung sentrifuse

    sehingga dapat seimbang ketika disentrifugasi.

    6.)

    Sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan supernatan dan natannya. Selanjutnya

    supernatan akan digunakan dalam analisis total fenol.

    7.) Penambahan aquades bertujuan untuk mengencerkan sampel agar dapat ditera di

    dalam spektrofotometer.

  • 8/10/2019 219862234 Analisa Total Fenol

    2/3

    8.) Penambahan reagen folin untuk membentuk kompleks warna biru agar bisa ditera

    dalam spektrofotometer.

    9.)

    Penambahan Na2CO3untuk membentuk ion fenolat yang menjadi indikasi total fenol

    10.) Pemvortexan dilakukan agar campuran menjadi homogen.

    11.) Peneraan dengan spektrofotometer dilakukan untuk mengetahui absorbansinya

    12.)

    Kurva standar diperlukan untuk membantu menentukan konsentrasi sampel.

    Tabel konsentrasi dan absorbansi asam galat

    Konsentrasi (x) Absorbansi (y)

    0 0,011

    0,08 0,104

    0,16 0,2250,24 0,307

    0,32 0,434

    0,4 0,525

    Menggunakan persamaan regresi pada kurva standar diatas maka total fenol dihitung seperti

    berikut:

    X =

    dimana Y merupakan absorbansi yang dihasilkan pada sampel dan X

    merupakan konsentrasi fenol. Selanjutnya dihitung menggunakan rumus:

    y = 1.3007x + 0.0075

    R = 0.9977

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

    absorbansi

    Konsentrasi

    Kurva Standar Asam Galat

    Series1

    Linear (Series1)

  • 8/10/2019 219862234 Analisa Total Fenol

    3/3

    %Fenol =

    Tabel Total Fenol Permen Cokelat Susu

    Cokelat Total Fenol

    Fermentasi 1 8,11%

    Fermentasi 2 1,59%

    Non-fermentasi 1 2,33%

    Non-fermentasi 2 9,74%

    Kurva standar asam galat digunakan untuk menentukan konsentrasi fenol jika sampel

    telah diketahui absorbansinya. Bahan yang digunakan adalah asam galat karena sifatnya yang

    hampir mendekati dengan fenol serta harganya yang terjangkau. Persamaan kurva standar

    tersebut adalah y = 1,3007x+0,0075 dengan r2= 0,9977 dan tren garis ke atas. Hal tersebut

    menunjukkan bajwa semakin tinggi nilai absornasi maka semakin tinggi pula konsentrasi

    asam galat. Berdasarkan percobaan didapatkan absorbansi dari sampel permen cokelat susu

    terfermentasi dan permen cokelat susu tidak terfermentasi kemudian dilakukan pencocokan

    dengan kurva standar. Didapatkan hasil total fenolik pada permen coklat susu terfermentasi

    pada ulangan pertama adalah sebesar 8,11% dan 1,59% pada ulangan kedua sehingga didapat

    rata-rata sebesar 4,85%. Sedangkan pada sampel permen cokelat susu tidak terfermentasi

    didapatkan total fenol sebesar 2,33% pada ulangan pertama dan 9,74% pada ulangan kedua

    sehingga didapat rata-rata sebesar 6,035%. Hasil tersebut telah sesuai dengan teori karena

    kandungan fenol pada cokelat terfermentasi lebih kecil dibandingkan cokelat yang tidak

    terfermentasi. Ferementasi pada biji kakao merupakan salah satu usaha yang dapat

    mengurangi kandungan fenol. Namun terdapat penyimpangan karena hasil pada ulangan

    pertama dan kedua cokelat terfermentasi maupun tidak terfermentasi memiliki jarak/range

    yang besar. Penyimpangan tersebut dapat dikarenakan pada saat pengekstrakan kurang efektif

    sehingga pada salah satu ulangan fenol tidak terekstrak sempurna.