219290962 shobirien-telaah-kritis-disertasi
-
Upload
agung-djibran -
Category
Documents
-
view
27 -
download
2
Transcript of 219290962 shobirien-telaah-kritis-disertasi
1
JUDUL
1. Judulnya kurang tepat, sebab menurut penelaah, faktor2 yang mempengaruhi mutu
ada 7 unsur, yaitu Man, Money, Method, Material, Machine, Market dan Environment
(6M+E). Sedangkan disini hanya diteleti 3 unsur saja yaitu unsur Man
(kepemimpinan), unsur Methode (pemberdayaan pendidik dan komitmen organisasi)
dan unsur Environment (budaya mutu). Sementara 4 unsur yang lainnya tidak
dilakukan penelitian.
2. Akan terasa lebih holistisk dan sempurna andaikata masing-masing unsur penyebab
timbulnya suatu masalah diambil satu faktor yang dianggap paling dominan.
3. Judul yang disarankan : mengandung unsur 6M+E, Man (kepemimpinan), Money
(transparansi anggaran), Methode (sistim pengawasan mutu), Material (modul
pembelajaran), Machine (ketersediaan dan penggunaan TIK), Market (profil lulusan
dudi) dan Environment (budaya organisasi). Sehingga judulnya menjadi
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, TRANSPARANSI
ANGGARAN, SISTIM PENGAWASAN MUTU, MODUL PEMBELAJARAN,
PENGGUNAKAN TIK DAN PROFIL OUTCOME SERTA BUDAYA MUTU
DENGAN TINGKAT PENGANGGURAN DI MALANG
(Studi Kasus Pada SMK Kabupaten dan Kota Malang Tahun).
2
A. KONTEKS PENELITIAN
1. Belum terlihat adanya kesenjangan antara keefektifan (implementasi) sistim ISO
9001:2000, namun yang terangkat adalah tingginya tingkat pengangguran lulusan
SMK (rangking 1) dan SMU (rangking 2).(Tabel 1.2. Pengganguran terbuka,
menurut pendidikan tertinggi ditamatkannya 2004-2009).
2. Disisi lain, yang disampaikan justru kebehasilan pemerintah dalam memajukan dan
meningkatkan kualitas SMU, khususnya SMK (Tabel 1.1. indikator kinerja utama
program pendidikan menengah khususnya SMK 2009, 2009-2014.
3. Ukuran keefektifan penjaminan mutu :
1) Lipham dan Hoeh.1987. ukurannya pencapaian tujuan bersama bukan tujuan
individu.
2) Steers. 1997. Ukurannya adalah tercapainya tugas pokok organisasi
3) Mulyana. 2004. Ukurannya adalah perbandingan antara tercapainya tujuan
dengan rencana organisasi
4) Soetopo. 2001. Ukurannya adalah tercapainya : (1).tujuan, (2)sistim
(3)komunikasi, (4)kepemimpinan, (5)proses manajemen, (6)produktifitas,
(7)proses adaptasi organisasi.
5) Robbins. 1990. Ukurannya adalah : (1)pencapian tujuan, (2)sistim,
(3)konstituensi strategis dan (4)nilai2 bersaing.
6) Kreitner dan Kinicki. 1992. Ukurannya : tujuan, tersedianya sumber daya,
proses internal dan kepuasan anggota.
7) Scheerens dan Bosker. 1997. Hasil teknis jangka pendek (output) dan hasil
jangka panjang (outcome).
8) Cheng. 1993. Perbandingan outcome dengan output
9) Mulyana. 2004. Ukuran efektifitas: (1)input: guru, falisitas, perlengkapan,
materi pendidikan dan kapasitas manajemen, (2)proses: pelaku organisasi,
alokasi waktu guru, alokasi waktu peserta didik, (3)output: hasil2 perolehan
peserta didik, prestasi belajar, perubahan sikap, hasil2 keadilan dan kesamaan,
(4)outcome: lulusan yg lanjut sekolah, prestasi belajar disekolah yg lebih
tinggi, pekerjaan dan pendapatannya.
4. Tidak terlihat adanya preliminary study, karena belum terlihat adanya cuplikan hasil
obserasi, interview, dokumen antara lain catatan lapangan
3
JAWABAN
1. Kelebihan dan kekurangan konteks yang ditulis.
Kelebihan konteks yang ditulis
1.1. Sudah terangkat sebagian dari permasalahan yang ada : tingkat pengangguran lulusan
1.2. Sudah terangkat teori tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu
walaupun menurut penelaah belum sempurna karena ada beberapa unsur yang
berhubungan dengan mutu
Kekurangan konteks yang ditulis
1.1. Belum terangkat keadaan mutu pendidikan di Kab Kota Malang baik data maupun
gambarannya.
1.2.
2. Apakah sudah ada deskripsi yng menggambarkan kesenjangan antara idealitas yang
dipikirkan peneliti dengan realitas lapangan yang dieksplorasi?
2.1. Disini belum ada deskripsi yang menggambarkan kesenjangan adanya kesenjangan
antara idealitas yang dipikirkan peneliti dengan realitas lapangan yang dieksplorasi
3. Apakah konteks yang ditulis menggambarkan studi preliminary peneliti terhadap
konteks lapangan? Yang dibuktikan dengan adanya cuplikan hasil observasi, interview
dan dokumen? Atau, apakah sudah ada cuplikan catatan lapangan?
3.1. Belum tergambarkan studi preliminary peneliti terhadap konteks lapangan, yang
dibuktikan belum adanya cuplikan hasil observasi, interview dan dokumen? Atau,
apakah sudah ada cuplikan catatan lapangan?
3.2.
4. Apakah paparan konteks mengerucut keperumusan fokus penelitian?
4.1. Paparan konteks semakin mengerucut keperumusan fokus penelitian yang
dilakukan
4
B. FOKUS PENELITIAN
1. Apakah telah ada paparan fokus utama dan rinci.
2. Kelebihan dan kekurangan fokus menurut penelaah. Saran penelaah terhadap fokus
yang ditulis oleh peneliti.
3. Apakah fokus utama dan rinci dikerucutkan dari konteks penelitian.
4. Adakah kalimat-kalimat pada cuplikan hasil observasi, wawancara dan dokumen
yang “berbenang merah” dengan fokus utama dan rinci. Penelaah bisa
menunjukkan.
5
C. TUJUAN PENELITIAN (KALAU ADA)
1. Apakah tujuan penelitian konsisten dengan fokus: isinya, urutannya.
2. Apakah tujuan penelitian menjawab fokus (jika fokusnya dalam bentuk kalimat
tanya).
3. Apakah rumusan tujuan masih mengandung pertanyaan?
6
D. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Apakah kegunaan penelitian sudah menunjuk kepada “siapa”-nya, atau“berbagai
pihak yang akan diberikan saran/rekomendasi”?
2. Apakah kegunaan penelitian sudah relevan dengan kapasitas orang atau pihak
yang dituju?
3. Apakah sudah mengerucut ke aspek idealitas (kontribusi teoritik) dan pragmatis
(perbaikan praktik)?
7
E. KAJIAN PUSTAKA
1. Kemukakan kelebihan dan kekurangan kajian pustaka yang disusun oleh peneliti.
2. Apakah sudah memadai dilihat dari sisi fokus, atau terdapat uraian yang “seirama”
dengan fokus?
3. Bagaimana kelengkapan dan kebenaran isinya (construc, konsep, teori, temuan
penelitian sebelumnya), variasi sumbernya (jurnal, buku, kamus, ensiklopedia,
laporan penelitian) dan kemutakhirannya.
4. Apakah ada kerangka/model konseptual dan teoritikyang disusun oleh penulisnya?
Apakah model konseptual/teoritik yang disusun dikerucutkan dari konsep dan teori
yang ditelaah oleh peneliti? Bagaimana seharusnya menurut penelaah?
5. Bagaimana cara mengutip langsung dan tidak langsung terhadap pustaka yang
dirujuk? Apakah sudah memenuhi kaidahPPKI/gayaselingkung UM?
6.
8
F. METODE PENELITIAN
1. Kutip secara singkat poin-poinnya.
1.1. Pendekatan dan rancangan penelitian
1.2. Populasi dan sampel
1.2.1. Populasi
1.2.1.1. Tabel 3.1 penyebaan smk di kab/kota
1.2.1.2. Tabel 3.2 Penyebaran smk yang menerapkan spm di kab/kota
1.2.1.3. Tabel 3.3 penyebaran guru smk di kota/kab
1.2.1.4. Tabel 3.4 Penyebaran populasi pd masing2 smk yg menerapkan spm
1.2.2. Sampel penelitian
Penentuan Sampel :
1.2.2.1. Tabel 3.5 Penyebaran sampel pd masing2 smk yg menerapkan spm
1.2.2.2. Rumus Ferdinan
Dimana n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
E = batas kesalahan
Kutipan : setelah ditentukan jumlah sampel pd masing2 smk, mk pengambilan
sampel dilakukan dgn random sampling, adalah pengambilan anggot sampel pd
tiap2 populasi dilakukan secara acak, namun tetap memberikan kesempatan pada
seluruh populasi (Ary, 1985)
Pustaka :
Ary,D., Jacobs, L.C. & Razavich, A. 1985. Introduction to Research in Education.
3rd Ed. New York.: Holt, Reinhart and Winston.
Untuk mengantisipsi, tidak seluru kuesioner kembali atau kembali namun tidak
diisi lengkap, maka sampel ditambah dengan rumus Warwik dan Lininger (1975)
Dimana Js = jumlah sampel akhir menurut W dan L
N N = ----------- 1 + Ne2
n Js = ---------------- 0,90 x 0,95
9
n = jmlh sampel minimal yg hrs diteliti
0,90 atau 90 % = estimasi jml sampel yg dpt diobervasi (jml instrumen yg
dikembalikan oleh responden)
0,95 atau 95 % =estimasi jlm sampel yg datanya dpt diolah
Tabel 6.1 Besarnya sampel penelitian pada masing2 smk setelah mendpt
tambahan
1.3. Pengumpulan data
1.3.1. Asumsi responden ( nawawi & nawawi, 1992)
1.3.2. Mekanisme pengumpulan data (sekaran, 2006); (Thoha, 1991),
1.3.2.1. Pengurusan ijin2
1.3.2.2. Uji coba instrumen (Okt 2011)
1.3.2.3. Pelksanaan pengambilan data (Des 2011)
1.4. Instrumen penelitian
1.4.1. Tabel 3.7 Indikator masing2 ariabel penelitian
1.4.2. Uji coba instrumen
1.4.2.1. Uji validitas
Rumus korelasi product moment
Dimana r = koefisien korelasi
n = jumlh responden
x = skor jawaban tiap item
y = skor total
Skor uji coba digunakan spss 15.0 for windows
Tabel 3.8 hasil uji validitas instrumen
Tabel 3.9 hsil analisis butir instrumen
1.4.2.2. Uji reliabilitas
n( ∑xy) – (∑x∑y) r = ----------------------------------- {n∑x2 – (∑x)2}{n∑y2-(∑y)2
10
Digunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono(2009:365)
Dimana r = reliabilitas instrumen
k = mean kuadrat antara subyek
∑ S12 = mean kuadrat kesalahan
S12 = variabel total
Rumus utk varians total dan varians item :
1.4.3.
2. Bagaimana pendapat penelaah tentang jenis metode dan rancangan yang digunakan?
3. Bagaimana pendapat penelaah tentang pengumpulan dan analisis data serta kesahihan
temuannya?
4. Apakah proses-proses yang dilakukan oleh peneliti telah diceritakan? Apakah proses-
proses yang dilakukan oleh peneliti telah disandarkan pada pendapat ahli dan
pengalaman peneliti lain? Atau, diadopsi, diadaptasi, dikembangkan dari pendapat
ahli atau peneliti lain sebelumnya?).
k ∑ S12
ri = ------------- 1 - ------------
k-1 S12
∑ Xt2 (∑Xt )2
S12 = ------- - --------------
n n2
11
G. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Kutip poin-poin paparan data dan temuan penelitian.
Menurut penelaah:
1. Poin-poin paparan
1. Apakah data yang dipaparkan telah memenuhi janji sebagaimana pada bab metode
penelitian (dari observasi, wawancara, dokumen, dsb).
2. Bagaimana kodifikasi datanya?
3. Apakah temuan penelitian benar-benarditarik dari data? Bisa diberikan bukti konkret.
4. Apakah ada bukti bahwa peneliti berusaha melakukan usaha yang mengarahke
keabsahan temuan? Menurut penelaah, apakahyang dilakukan oleh peneliti terkait
keabsahan temuan sudah memadai?
5. Apakah sudah ada teori substantif/hipotesiskerja/proposisiyang dihasilkan? Jikaada,
menurut penelaah, apakah sudah memadai disebut sebagai suatu teori, baik dari sisi
isinya maupun dari sisi rumusan/fomulasinya? Penelaahb isa menyandarkan pada
pendapat ahli/pengalaman peneliti lain
6.
2. Kutipan hasil temuan-temuan :
Kesimpulan
1. Bedasar analisis deskriptif
1.1. Kepemimpinan transformasional di lingkungan SMK Kota dan Kab Malang
tergolong tinggi. Temuan hasi penelitian ini sangan positip, karena sebagian
besar pendidik dikedua tempat tsb merasa bhawa kepemimpinan kase dapat
memberikan pengaruh baik bagi pendidik dlm menjalankan tugasnya untuk
meningkatan mutu sekolah. Artinya bhw kepem.trans. 1).dpt pendidik
mengagumi, menghormati, dan mempercayai, 2).kepemimpn yg ada dpt
mengartikulasikan harapan dan prestasi pendidik, 3)..kepemimpinan sekolah
mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan2 bawahan dn secara
khusus mau memperhatikan kebutuhan bawahan akan pengembangan pendidik
dan 4).kasek mampu menumbuhkan ide2 baru, memberikan solusi yg kreatif
thd permasalahan2 yg dihadapi.
12
1.2. Pemberdayaan pendidik dilingkungan SMK Kota dan Kab Malang tergolong
sedang. Walau kategori sedang, namun temuan ini memberikan efek yang
positip bagi pendidik, artinya pendidik merasa diberdayakan utk
pengembangan dan kemajuan sekolah. Hal ini berarti 1).pekerjaan yang
dilakukan pendidik bermakna bagi dirinya, 2).pendidik mempunyai
kepercayaan diri yang sedang ttg kemampuan dirinya dlm melakukan
pekerjaan, 3).kewenangan dan kebebasan yang dimiliki pendidik dalam
melakukan pekerjaan mempunyai kesempatan yang sedang dan 4).pendidik
mempunyai pengaruh yang rendah thd apa yang terjadi disekolah.
1.3. Komitmen organisasi dilingkungan SMK Kota dan Kab Malang tergolong
sedang. Hal ini menunjukan, bahwa pendidik dilingkungan SMK Kota dan
Kab Malang telah berkomitmen untuk mengembangkan dan memajukan
sekolah. Dengan perkataan lain bahwa : 1).pendidik telah melibatkan dii dan
terikat secara emosional dengn sekolah, 2).rasa tgg jwb penddk utk bekerja pd
sekolah tlh dianggap sbg suatu hal yg seharusnya mrk lakukan, 3).komitmen
yg terkait dgn besarnya biaya yg hrs ditanggung penddk jika ia meninggalkan
skolah.
1.4. Budaya mutu dilingkungan SMK Kota dan Kab Malang tergolong sedang. Hal
ini menunjukan bhw budaya mutu msh mmbrkan efek poritif bagi sekolah, krn
sebagian pnddk tlh menjalankan budaya mutu utk pengembangan dan
kemajuan sekolah. Artinya bhw penddk : 1).msh proaktif dan menjaga
harmonisasi dgn pelanggan, 2).menggunakan informasi secara obyektif sbg
dasar pengambilan kpts utk perbaikan secara trus menerus, 3). Menganggap
bekerja secara berkelompok lbh berharga d/p secara individual, 4).berorientasi
pd pekjaan utk masa depan, mk perlu direncanakan dan dikoordinakasikan
secara efisien.
1.5. Keefektifan SPM dilingkungan SMK Kota dan Kab Malang tergolong tunggi.
Hal ini berarti sebagian besr penddk tlah sadar dan merasa penting utk
menjalankan SPM, shg akan diperoeh kefektifan implementasi SPM yg tinggi.
Dgn perkataan lain, bawha sebagian besar sekolah pd SMK dikota dan kab
malang telah : 1).menentukan tujuan dan metode utk mencapai tujuan sekolah,
2).mengimplementasikanperencanaan dan pengukuran kinerjanya,
3).memantau dan mengukur proses produk thd kebijakan, tujuan dan
persyaratan bg produk dan tlh melaporkan hasilnya, dan 4).telah melakukan
tindakan utk perbaikan berlanjut dan utk meningkatkan kinerja proses.
2. Berdasar analisis pengujian hipotesis
2.1. Ada hub secara langsung yang signifikan antara kepimpn transfrmal dgn
pemberdayaan penddk pd SMK dikota dan kab malang. Artinya makin tinggi
kepemimpinan transfomasional akan menyebabkan peningkatan
pemberdayaan pendidik dmkn sebaliknya semakin kurang baik kepimpnn
13
transfnal akan menyebabkan penurunan pemberdayaan pendidik. Sumbangan
efektif variabel kepemimpinan transformal thd pemberdayaan pendidik
sebesar empat belas persen.
2.2. Ada hub secara langsung yang signifikan antara kepemmpnn transfrmal dgn
budaya mutu pd SMK dikota dan kab malang. Artinya makin tinggi
kepemimpinan transfomasional akan menyebabkan peningkatan budaya mutu
dmkn sebaliknya semakin kurang baik kepimpnn transfnal akan menyebabkan
penurunan budaya mutu. Sumbangan efektif variabel kpimnn transfmal thd
pemberdayaan penddk tiga puluh sembilan persen.
2.3. Ada hub secara langsung yang signifikan antara kepemmpnn transfrmal dgn
komitmen organisasi pd SMK dikota dan kab malang. Artinya makin tinggi
kepemimpinan transfomasional akan menyebabkan peningkatan komitmen
organisasi dmkn sebaliknya semakin kurang baik kepimpnn transfnal akan
menyebabkan penurunan komitmen organisasi. Sumbangan efektif variabel
kpimnn transfmal thd pemberdayaan penddk lima persen.
2.4. Tidak ada hub secara langsung yang signifikan antara kepemmpnn transfrmal
dgn keefektifan SPM pd SMK dikota dan kab malang. Artinya berapapun
peningkatan skor kepemimpinan transfomasional tidak akan menyebabkan
peningkatan secara langsung keefektifan SPM dmkn sebaliknya penurunan
skor kepemimpinan transfomasional tidak akan menyebabkan penurunan
secara langsung keefektifan SPM. Sumbangan efektif variabel kpimnn
transfmal thd pemberdayaan penddk tiga persen.
2.5. Tidak ada hub secara langsung yang signifikan antara pemberdayaan pendidik
dgn budaya mutu pd SMK dikota dan kab malang. Artinya berapapun
peningkatan skor pemberdayaan pendidik tidak akan menyebabkan
peningkatan secara langsung budaya mutu dmkn sebaliknya penurunan skor
pemberdayaan pendidik tidak akan menyebabkan penurunan secara langsung
budaya mutu.
2.6. Ada hub secara langsung yang signifikan antara pemberdayaan pendidik dgn
komimen organisasi pd SMK dikota dan kab malang. Artinya semakin tinggi
skor pemberdayaan pendidik akan semakin tinggi pula komimen organisasi
dmkn sebaliknya semakin rndah pemberdayaan pendidik akan semakin rendah
pula komimen organisasi. Sumbangan efektif pemberdayaan penddk thd
komitmen organisasi sebesar tujuh persen.
2.7. Ada hub secara langsung yang signifikan antara pemberdayaan pendidik dgn
keefektifan SPM pd SMK dikota dan kab malang. Artinya semakin tinggi skor
pemberdayaan pendidik akan semakin tinggi pula peningkatan keefektifan
SPM dmkn sebaliknya semakin rndah pemberdayaan pendidik akan semakin
14
rendah pula keefektifan SPM Sumbangan efektif variabel pemberdayaan
pendidik dgn keefektifan SPM adalah sebesar tiga persen.
2.8. Ada hub secara langsung yang signifikan antara budaya mutu dengan
keefektifan SPM pd SMK dikota dan kab malang. Artinya semakin tinggi skor
budaya mutu akan semakin tinggi pula peningkatan keefektifan SPM dmkn
sebaliknya semakin rndah budaya mutu akan semakin rendah pula keefektifan
SPM Sumbangan efektif variabel pemberdayaan pendidik dgn keefektifan
SPM adalah sebesar empat puluh tiga persen.
2.9. Tdk ada hub seara langsung yg signifikan antara komitmen organisasi dengan
budaya mutu pd smk di kota dan kab malang. Hal ini menunjukan bhw brppun
peningkatan skor komitmen organisasi tdk akan meningkatkan scara langsung
budaya mutu. Dan sebaliknya, brppun penurunan skor komitmen organisasi
tdk akan menurunkan secara langsung budaya mutu.
2.10. Tdk ada hub seara langsung yg signifikan antara komitmen organisasi dengan
keefektifan SPM pd smk di kota dan kab malang. Hal ini menunjukan bhw
brppun peningkatan skor komitmen organisasi tdk akan meningkatkan scara
langsung keefektifan SPM. Dan sebaliknya, brppun penurunan skor
komitmen organisasi tdk akan menurunkan secara langsung keefektifan
SPM.
2.11. Ada hub secara langsung yang signifikan antara kepemimpinan tranfmnal
dengan keefektifan SPM, melalui budaya mutu pd SMK dikota dan kab
malang. Artinya bahwa keefektifan SMP akan efektif dengan meningkatkan
budaya kerja, disamping kepemimpinan transformasional. Karena
kepemimpinan transformasional dan budaya mutu secara bersama-sama
berpengaruh atau efektif utk meningkatan SPM
2.12. Tdk ada hub secara tdk langsung yg signifikan antara kepemimpinan
transformasional dgn kefektifan SPM melalui komitmen organisasi pd smk di
kota dan kab malang. Hal tsb menunjukan bhw berapapun peningkatan skor
komitmen organisasi maupun skor kepemimpinan transfomasional tdk akan
berpengaruh thd kefektifan SPM. Sebaliknya, berapapun penurunan skor
komitmen organisasi maupun skor kepemimpinan transfomasional tdk akan
berpengaruh thd kefektifan SPM.
2.13. Tdk ada hub secara tdk langsung yg signifikan antara pemberdayaan
pendidik dgn kefektifan SPM melalui budaya mutu pd smk di kota dan kab
malang. Hal tsb menunjukan bhw berapapun peningkatan skor budaya mutu
maupun skor pemberdayaan pendidik tdk akan berpengaruh thd kefektifan
SPM. Sebaliknya, berapapun penurunan skor komitmen organisasi maupun
skor kepemimpinan transfomasional tdk akan berpengaruh thd kefektifan
SPM.
15
2.14. Tdk ada hub secara tdk langsung yg signifikan antara pemberdayaan
pendidik dgn kefektifan SPM melalui komitmen organisasi pd smk di kota
dan kab malang. Hal tsb menunjukan bhw berapapun peningkatan skor
komitmen organisasi maupun skor pemberdayaan pendidik tdk akan
berpengaruh thd kefektifan SPM. Sebaliknya, berapapun penurunan skor
komitmen organisasi maupun skor pemberdayaan pendidik tdk akan
berpengaruh thd kefektifan SPM.
Implikasi
1. Implikasi teoritis
Brdasarkan hasil penelitian yg tlh dipaparkan pd bab 4 dan dibahas dlm bab5,
menunjukan bhw hsl penelitian ini memperjelas hub vaviabel2 yg diteliti.Sebagian hub
antar var yg diteliti mendukung teori yg tlh dikembangkan oleh peneliti terdahuu. Dari 14
hipotsis yg diajukan peneliti sebanyak 7 hipotesis terbukti didukung oleh data empirik yg
diperoleh dilapangan.
Sesuai analisis hipotesis yg digambarkan dg model struktural akhir, ditemukan 6 hipotesis
hubungan langsung yg signifikan dan didukung oleh data empirik penelitian. Enam
temuan hsl penelitian tsb a.l.
1.1. Variabel budaya mutu dgn variabel keefektifan spm
1.2. Variable kepemimpinan transformasional dgn var budaya mutu
1.3. Variabel kepemimpinan transformasional dgn var komitmen organisasi
1.4. Variabel kepemimpinan transformasional dgn var pembedayaan pendidik
1.5. Variabel pemberdayaan pendidik dgn var keefektifan SPM
1.6. Variabel pemberdayaan pendidik dgn var komitmen organisasi
Temuan ini sejalan dgn teori2 dan temuan2 penelitian terdahuu spt : Ismail dan Yususf,
(2009) ; Shah, Nisar, dan Rehmen (2011); Ronit dkk (2003); Ozaralli (2003);
2. Implikasi praktis
2.1.
16
H. PEMBAHASAN
Kuti ppoin-poin penting pembahasan.
Menurut penelaah:
1. Apakah poin-poin temuan penelitian didiskusikan dengan konsep, teori, road map
penelitian yang relevan pada kajian pustaka?
2. Bagaimana relevansi hasil diskusi dengan implikasi penelitian yang dirumuskan oleh
peneliti?
17
I. KESIMPULAN DAN SARAN
Kutip kesimpulan dan saran.
Menurut penelaah:
1.Apakah kesimpulan sudah menjawab/selaras dengan fokus/tujuan?
2.Apakah saran yang disajikan telah mengacu ke kegunaan penelitian?
3.Apakah saran yang diajukan berbasis pada temuan/kesimpulan penelitian?
4.Apakah saran yang diajukan sudah operasional dan memungkinkan untuk dilaksanakan?
Apakah saran yang diajukan tidak sekedar saran normatif?
18
J. DAFTAR RUJUKAN
1. Apakah benar, hanya menuliskan yang dirujuk? Atau, apakah yang dirujuk, semua
ada daftar rujukannya?
Jawaban : Tidak semua rujukan yang diangkat, terdapat dalam daftar rujukan misalnya
i. Wiekenberg, 2002
ii. Atantya. 2000
2. Bagaimana cara menuliskan daftar rujukan? Sudah benar dan konsisten?
Jawaban : Cara penulisan daftar rujukan sudah benar dan konsisten menurut kaidah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas
Akhir dan Laporan Penelitian Edisi Kelima, 2010 Cetakan ketiga, 2012. Penerbit dan
Percetakan Universitas Negeri Malang.
3. Bagaimana dafta rujukannya? Apakah sudah memadai (relevansi, jumlah,
ragam/variasi, kemutakhiran).
19
K. BAHASA DAN TATA TULIS
1. Apakah menggunakan ragam bahasa tulis atau bahasa tutur?
2. Jika telah menggunakan ragam bahasa tulis, menurut penelaah, apakah tergolong
naskah yang lewah, bernas atau sarat?
3. Bagaimanakah kebakuan bahasanya? Cuplik bukti penggunaan bahasa yang tidak
baku.
4. Apakah tata tulis sesuai dengan PPKI UM?
5. Apakah PPKI UM telah diikuti s cara konsisten?
6. Apakah masih ada kesalahan ketik?
7. Bagaimana kodifikasinya (alfabetis, angka, bullet,) peletakan kodifikasi (konsisten
lurus tepi, atau berinden konsisten)?