216-Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi...

download 216-Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi 6-12 Bulan

of 56

description

Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

Transcript of 216-Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi...

  • ABSTRAK

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN BERGIZI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN

    PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU DESA SUMBEREJO WILAYAH KERJA

    PUSKESMAS NGASEM KABUPATEN KEDIRI 2008

    Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Hal yang paling utama dalam pemberian makanan pendamping pada anak adalah makanan apa yang seharusnya diberikan, kapan waktu pemberian dan dalam bentuk yang bagaimana makanan tersebut diberikan. Penelitian dilaksanakan tanggal 15-16 Juli 2008 di Posyandu desa Sumberejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

    Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi cross sectional.Populasi adalah semua bayi yang ikut posyandu di desa Sumberejo. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling jenuh. Variable independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dan variable dependennya adalah pemberian makanan pendamping ASI. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penghitungan terhadap 26 responden didapatkan hasil bahwa harga rho hitung adalah 0,458 dan harga rho tabel adalah 0,392, maka terlihat bahwa rho hitung > rho tabel berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Kata kunci: Pengetahuan, Makanan Bergizi, MP-ASI

    vi

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

    DAFTAR ISI................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL............................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

    BAB I: PENDAHULUAN............................................................................ .. 1

    1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 4

    1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 4

    1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 5

    BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

    2.1 Konsep Hubungan ....................................................................... 6

    2.2 Konsep Pengetahuan..................................................................... 6

    2.3 Konsep Ibu.................................................................................... 8

    2.4 Konsep Makanan Bergizi ............................................................. 8

    2.5 Konsep Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi ................... 10

  • 2.6 Konsep Pemberian Makanan Pendamping ASI............................ 10

    2.7 Kerangka Konsep ......................................................................... 14

    2.8 Hipotesis ....................................................................................... 15

    BAB III: METODE PENELITIAN ................................................................ 16

    3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 16

    3.2 Populasi, Sampel Dan Sampling .................................................. 16

    3.3 Kriteria Sampel. ........................................................................... 17

    3.4 Variabel Penelitian ....................................................................... 17

    3.5 Definisi Variabel........................................................................... 18

    3.6 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 20

    3.7 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 21

    3.8 Alat Ukur ...................................................................................... 21

    3.9 Teknik Analisa Data .................................................................... 21

    3.10 Etika Penelitian........................................................................... 24

    BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 25

    4.1 Hasil Penelitian............................................................................. 25

    4.2 Pembahasan .................................................................................. 28

    BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 32

    5.1 Kesimpulan................................................................................... 32

    5.2 Saran ............................................................................................. 33

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Definisi Operasional ......................................................................... 20 Tabel 4.1 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

    Makanan Bergizi dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi usia 6-12 bulan ................................................................. 27

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 14 Gambar 4.1 Diagram Pie Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi............. 25 Gambar 4.2 Diagram Pie Pemberian Makanan Pendamping ASI ................... 26

  • DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin penelitian

    Lampiran 2. Informasi Penelitian

    Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden

    Lampiran 4. Kisi-kisi Quesioner

    Lampiran 5. Lembar Quesioner

    Lampiran 6. Formulir recall Mkanan Sehari (24 jam)

    Lampiran 7. Bahan Makanan URT

    Lampiran 8. Tabulasi Data Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan Responden

    Lampiran 9. Tabulasi Data Berdasarkan formulir Recall Makanan Sehari

    Lampiran 10. Rekapitulasi hasil Kuesioner

    Lampiran 11. Tabel Tata Jenjang untuk menghitung Koefisien Korelasi

    Lampiran 12. Tabel Nilai Koefisien Korelasi

    Lampiran 13. Jadwal Kegiatan Penelitian

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak,

    karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang

    dewasa. Hal yang paling utama dalam pemberian makanan anak adalah

    makanan apa yang seharusnya diberikan, kapan waktu pemberian dan dalam

    bentuk yang bagaimana makanan tersebut diberikan (Helvetia, 2007).

    Pada usia 6 bulan saluran pencernaan bayi sudah mulai bisa

    diperkenalkan pada makanan padat sebagai makanan tambahannya.

    Berdasarkan ilmu gizi, para bayi perlu diperkenalkan kepada jenis makanan

    pendamping ASI agar mereka dapat memperoleh unsur gizi diantaranya

    karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang mereka perlukan untuk

    pertumbuhan mereka. Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap

    dan bervariasi mulai dengan 1 jenis rasa setiap mengenalkan jenis makanan

    baru, mulai bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat,

    makanan lembek dan akhirnya makanan padat (Sulistijani, D.A dan Herlianty,

    2001).

    Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka bayi termasuk

    kelompok yang paling mudah menderita kelainan gizi. Sedangkan saat ini

    mereka sedang mengalami proses pertumbuhan yang relatif pesat dan

    memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang relatif besar. Maka kesehatan

    1111

  • yang baik ditunjang dengan keadaan gizi yang baik, ini merupakan hal yang

    utama untuk tumbuh kembang yang optimal bagi seorang anak. Pengetahuan

    ibu yang baik dalam pemberian makanan pendamping ASI sangat menunjang

    status gizi anak (Yustina Rostiawati, 2002).

    Salah satu faktor penyebab perilaku penunjang orang tua dalam

    memberikan makanan pendamping ASI pada bayinya adalah masih rendahnya

    pengetahuan ibu tentang makanan bergizi bagi bayinya. Yang dimaksud

    dengan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi adalah hasil tahu karena

    faktor penginderaan terhadap suatu obyek tertentu tentang bahan makanan

    yang diperlukan dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat

    tenaga, zat pembangun dan zat pengatur yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena

    kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu, sehingga banyak bayi yang

    mengalami gizi kurang. Untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan gizi

    dan masalah psikososial diperlukan adanya perilaku penunjang dari para

    orang tua, khususnya perilaku ibu dalam memberikan makanan pendamping

    ASI pada bayinya. Yang dimaksud dengan pemberian makanan pendamping

    ASI adalah pemberian makanan tambahan pada bayi setelah bayi berusia 6-24

    bulan, jadi selain makanan pendamping, ASI pun harus tetap diberikan pada

    bayi sampai bayi berusia 2 tahun (Depkes, RI, 2006).

    Pemantauan rutin yang telah dilakukan pemerintah melalui sistem

    kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) menunjukkan jumlah kasus gizi buruk

    yang dilaporkan dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit semakin meningkat.

    Data hasil penelitian saudari Suyanah berdasarkan data SUSENAS (Survei

  • Kesehatan Nasional) pada tahun 2002 dari 23.323.731 balita, dijumpai

    prevalensi Kekurangan Energi Protein (KEP) ringan pada balita adalah

    4.576.035 balita (19,6 %), KEP sedang 1.954.500 balita (8,4 %), sedangkan

    untuk KEP berat 972.292 balita (4,2 %). (Depkes RI, 2002)

    Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri bayi yang diberi

    makanan pendamping ASI yaitu sebanyak 701 bayi (80 %). Berdasarkan data

    hasil studi pendahuluan pada tanggal 10-29 maret 2008 di posyandu desa

    Sumberejo, dari 85 jumlah bayi, 25 bayi yang usia 6-12 bulan didapatkan

    lebih dari 60 % dari bayi mempunyai riwayat pernah mendapatkan MP-ASI

    sejak 3-4 bulan dan 40 % dari bayi diberi MP-ASI sesuai umur bayi.

    Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan terdiri dari usia 6-9 bulan tediri

    dari ASI, nasi tim, dan buah, sedangkan untuk usia 9-12 bulan terdiri dari

    ASI, nasi tim, bubur susu, dan buah, sedangkan pada MP-ASI instan bisa

    langsung dibuat sendiri oleh ibu. Tapi lebih baiknya kalau ibu men\mberikan

    MP-ASI pada bayinya dengan membuat sendiri, tidak beli yang instan, karena

    lebih hieginies dan tidak mengandung pengawet.

    Selain itu berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil ibu yang

    mempunyai pengetahuan kurang tentang makanan bergizi sebanyak 5 orang

    (20 %), yang berpengetahuan cukup 8 orang (30 %), sedang yang

    berpengetahuan baik 12 orang (50 %). Berdasarkan uraian diatas maka

    peneliti tertarik untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang

    makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia

    6-12 bulan.

  • 1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah

    penelitian Adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan

    bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12

    bulan di Posyandu desa Sumberejo?

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang

    makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada

    bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Desa Sumberejo.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang makanan

    bergizi

    1.3.2.2 Mengetahui pemberian makanan pendamping ASI pada bayi

    usia 6-12 bulan

    1.3.2.3 Menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang

    makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI

    pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah desa Sumberejo

    Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri.

  • 1.2 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Bagi Peneliti

    Mendapatkan pengalaman untuk mengetahui hubungan tingkat

    pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan

    pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

    1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

    Memberikan masukan dan sebagai data dasar tentang pengetahuan ibu-

    ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan tentang makanan bergizi dalam

    pemberian makanan pendamping ASI.

    1.4.3 Bagi Institusi

    Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan informasi dan

    panduan dalam penelitian lebih lanjut mengenai hubungan tingkat

    pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan

    pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Hubungan

    Hubungan adalah keadaan berhubungan, kontak, sangkut paut, ikatan.

    (Balai Pustaka, 2002)

    2.2 Konsep Pengetahuan

    2.2.1 Pengetahuan

    Adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

    penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

    melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran,

    penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

    diperoleh melalui mata dan telinga.

    (Notoatmodjo, S. 2005)

    Benyamin S.Bloom dan seorang ahli psikologi pendidikan membagi ke

    dalam 3 dominan yaitu : kognitif, afektif dan psikomotor. Dan

    pengetahuan termasuk dalam dominan kognitif.

    (Notoatmodjo, 2003)

    2.2.2 Tingkat pengetahuan di dalam dominan kognitif

    Pengetahuan dalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan :

    2.2.2.1 Tahu (know)

    Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah

    dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat

    6

  • ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik

    dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan telah

    diterima.

    2.2.2.2 Memahami (comprehension)

    Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan

    secar benar tentang objek yang diketahui dan dapat

    menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

    2.2.2.3 Aplikasi (application)

    Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

    telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

    2.2.2.4 Analisis (analysis)

    Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

    atau objek ke dalam komponen-komponen, tapi masih di dalam

    suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

    sama lain.

    2.2.2.5 Sintesis

    Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

    batu dari formulasi formulasi yang ada.

    2.2.2.6 Evaluasi

    Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    justifikasi/penilaian suatu materi atau objek.

    Penilaian-penilaian itu berdasarkan struktur kriteria yang

    ditemukan sendiri/menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

  • 2.2.3 Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

    angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek

    penelitian atau responden. Adapun kualitas pengetahuan pada masing-

    masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan skoring yaitu:

    2.2.3.1 Baik : Bila didapatkan hasil 76%-100%

    2.2.3.2 Cukup : bila didapatkan hasil 56-75%

    2.2.3.3 Kurang : bila didapatkan hasil 40%-55%

    (Nursalam, 2003)

    2.3 Konsep Ibu

    Ibu adalah perempuan yang telah melahirkan seorang anak, sebutan wanita

    yang telah bersuami, panggilan yang lazim (umum) pada wanita yang telah

    atau belum bersuami.

    (Anwar, D, 2001)

    2.4 Konsep Makanan Bergizi

    2.4.1 Definisi

    Makanan bergizi adalah bahan makanan yang dikonsumsi dalam satu

    hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun

    dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuh.

    (Depkes, 2006)

  • 2.4.2 Kebutuhan Gizi yang penting bagi bayi usia 6-12 bulan

    Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida

    makanan. Makin ke atas makin sedikit porsi makanan yang harus

    dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari paling bawah ke paling atas:

    Sumber karbohidrat, yaitu roti, jagung, nasi, cereal, dan sebagainya, ini

    dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil (komposisinya

    sebanyak 6,5-7 gr %), sumber zat pengatur, yaitu sayuran dikonsumsi

    sebanyak 1-2 kali/ hari sekitar 25-50 g mentah (komposisinya sebanyak

    (4-8 gr %)), buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/ hari sekitar 25-75 g,

    sumber protein yaitu ASI dikonsumsi sebanyak 2-3 kali/ hari. Protein

    lainnya dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/ hari (komposisinya sebanyak 1,2-

    1,6 gr %). Misalnya ayam kampung (paha bawah), telur (1/2-1 butir),

    daging (1/2 potong sedang/ 20 g), kacang-kacangan (1-2 sendok

    makan), tahu (1 potong/ 50 g), tempe (1 potong/25 g), serta ikan (1

    potong sedang/ 20 g), bila perlu bisa diberikan sumber lemak berupa

    minyak sebanyak sendok teh.

    (Supariasa, I Dewa Nyoman & Bachtiar, 2001)

    2.4.3 Pemenuhan Kebutuhan Gizi pada Bayi usia 6-12 bulan

    Untuk mengklasifikasi dari tingkat konsumsi makanan bagi bayi

    dibedakan menjadi 4 dengan cut of points masing-masing sebagai

    berikut:

    1. Baik : > 100 %

    2. Sedang : 80 % -99 %

  • 3. Kurang : 70 % - 80 %

    4. Defisit : < 70 %

    (Supariasa, I Dewa Nyoman & Bachtiar, 2001)

    2.4.4 Manfaat makanan bergizi bagi bayi

    Karbohidrat dan Lemak yaitu sebagai penghasil energi dan tenaga,

    protein berguna untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, vitamin dan

    mineral berguna untuk zat pengatur.

    (Nadesul, Handrawan, 2002)

    2.5 Konsep Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi

    Adalah hasil tahu karena faktor penginderaan terhadap suatu obyek tertentu

    tentang bahan makanan yang diperlukan dalam satu hari yang beraneka ragam

    dan mangandung berbagai zat sumber tenaga, zat pembangun serta zat

    pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuh.

    (Depkes, RI, 2006)

    Memori atau daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh usia.

    (Singgih, D.G, 2000)

    Faktor lain selain usia yaitu infprmasi yang diperoleh oleh responden.

    Menurut Depkes RI (2006) bahwa dalam pelaksanaan posyandu seharusnya

    terdiri dari 5 meja, yang mana meja ke-4 yaitu untuk memberikan penyuluhan

    sesuai dengan kodisi pada saat itu dan menjelaskan data buku KIA atau KMS

    berdasarkan hasil timbang.

  • 2.6 Konsep Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi usia 6-12 Bulan

    2.6.1 Makanan Pendamping ASI

    Yang dimaksud dengan makanan pendamping ASI adalah

    makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah bayi berusia 6-24

    bulan, jadi selain makanan pendamping, ASI pun harus tetap diberikan

    pada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan (Depkes RI, 2006)

    Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi,

    makanan ini harus sebagai pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan

    bayi. Hal ini menunjukkan bahwa makanan pendamping ASI berguna

    untuk menutupi kekurangan zat gizi yang terkandung dalam ASI.

    Karena setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70%

    kebutuhan gizi bayi, jadi bayi sudah mulai membutuhkan makanan

    pendamping ASI. Tapi pemberian makanan padat pertama ini harus

    memperhatikan kesiapan bayi, antara lain: ketrampilan motorik,

    ketrampilan mengecap dan mengunyah serta penerimaan terhadap rasa

    dan bau. Makanya pemberian makanan padat pertama perlu dilakukan

    secara bertahap. Misalnya untuk melatih indera pengecapnya, berikan

    bubur susu satu rasa dulu, baru kemudian dicoba yang multi rasa.

    (www.koalisi.org/favicon, 2008)

    2.6.2 Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan

    Melengkapi zat-zat gizi ASI yang sudah berkurang, mengembangkan

    kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan

    berbagai rasa dan bentuk, mengembangkan kemampuan bayi untuk

  • mengunyah dan menelan, mencoba adaptasi terhadap makanan yang

    mengandung kadar energi tinggi, mengenalkan variasi, tekstur serta rasa

    baru.

    Bayi yang sudah berumur 6 bln secara berangsur-angsur perlu diberikan

    makanan pendamping sebagai pelengkap berupa sari buah atau buah-

    buahan, makanan lunak, makanan lembek dan akhirnya makanan padat.

    Pada saat ini kebutuhan bayi akan zat gizi semakin bertambah dengan

    pertumbuhan dan perkembangan bayi sedangkan produksi ASI semakin

    menurun.

    (Damayanti R. Syarif, 2007)

    2.6.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pemberian Makanan

    Pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan

    Makanan termasuk ASI harus memberikan semua zat gizi yang

    diperlukan oleh bayi, anak kecil memerlukan lebih dari satu kali

    makanan sehari sebagai komplemen terhadap ASI yang kapasitas

    perutnya masih kecil, seorang bayi berumur lebih dari 6 bulan perlu

    diberi makan 3- 4 kali sehari sebagai tambahan terhadap ASI, sekali

    makan dapat diterima dengan baik, berikan makanan pendamping

    tersebut setelah bayi menyusu. Dengan cara ini bayi akan terus menyusu

    dengan kuat pada payudara, sehingga produksi ASI tidak menurun, pada

    permulaan makanan pendamping harus diberikan dalam keadaan halus.

    (Valentina Tirza, 2005)

  • Susunan makanan tambahan yang memenuhi kecukuan gizi pada bayi

    usia 6-12 bulan adalah susunan hidangan seimban yang terdiri dari

    golongan bahan makanan, yaitu bahan makanan sumber pembangun,

    sumber pengatur, dan bahan makanan sumber tenaga.

    (Widjaja, M.C, 2002)

    2.6.4 Syarat Makanan Pendamping ASI

    Makanan pendamping bagi bayi hendaknya memenuhi persyaratan

    sebagai berikut:

    Nilai gizi dan kandungan proteinnya tinggi, memiliki nilai suplementasi

    yang baik, diberikan pada saat yang tepat, bersih dan aman, adekuat

    (mencukupi) yaitu mengandung kalori, protein dan mikronutrien,

    diberikan pada suasana psikologis yang menyenangkan.

    (Damayanti R Sjarif, 2007)

    2.6.5 Pola Pemberian Makanan Bayi

    Umur (bulan)

    Macam Makanan

    Frekuensi Makan dalam sehari

    0-6 ASI Sesering mungkin 6-9 ASI

    Buah Bubur susu

    Nasi tim saring

    Sesering mungkin 2 kali 2 kali 1 kali

    9-12 ASI Buah Bubur

    Nasi tim saring

    Sesering mungkin 2 kali 1 kali 2 kali

    (Nadesul, Handrawan, 2002).

  • 2.7 Kerangka Konsep

    Keterangan: : tidak diteliti : diteliti

    Makanan Bergizi

    Makanan Pendamping ASI

    Tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi meliputi : 1. Tahu 2. Paham 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi

    Konsep pemberian makanan pendamping ASI : 1. Definisi MP

    ASI 2. Tujuan

    pemberian makanan pendamping ASI

    3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan pendamping ASI

    4. Syarat makanan pendamping ASI

    Faktor yang menentukan : 1. Pengetahuan ibu 2. Pengelolaan

    makanan oleh ibu 3. Tingkat

    kesehatan

    Pemberian makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan

    Skoring berdasarkan tingkat pengetahuan ibu: 1. Baik : 76%-100% Skoring : 3 2. Cukup : 56%-70% Skoring : 2 3. Kurang : 40%-55% Skoring : 1

    Pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

    Pemenuhan Kebutuhan: 1. Baik: > 100 % 2. Sedang: 80 % - 99 % 3. Kurang: 70% - 80 % 4. Defisit: < 70 % %

  • 2.8 Hipotesis

    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

    terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

    terkumpul.

    (Arikunto, S. 2002)

    Dalam penelitian ini, peneliti berhipotesa bahwa ada hubungan antara tingkat

    pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan

    pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian adalah rencana penelitian yang disusun sedemikian,

    sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

    (Sastro Asmoro, 1998)

    Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi yang

    bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Menurut

    (Notoatmmodjo, S, 2005) yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel

    bebas dan terikat termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.

    3.2 Populasi, Sampel dan Sampling

    3.2.1 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. (Arikunto S, 1998).

    Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak

    usia 6-12 bulan di posyandu desa Sumberejo Kecamatan Gampengrejo

    Kabupaten Kediri dan populasi yang diperoleh sebanyak 26 bayi.

    3.2.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek

    yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

    (Notoatmodjo S, 2005)

    16

  • Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia

    6-12 bulan yang datang ke posyandu desa Sumberejo dan sampel yang

    di peroleh sebanyak 26 bayi.

    3.2.3 Sampling

    Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

    sampel jenuh yaitu seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu ibu yang

    mempunyai anak usia 6-12 bulan yang berkunjung di posyandu desa

    Sumberejo dan samplingnya sebanyak 26 bayi.

    3.3 Kriteria Sampel

    3.3.1 Kriteria Inklusi

    3.3.1.1 Ibu yang bersedia untuk menjadi responden

    3.3.1.2 Ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan

    3.3.1.3 Ibu yang datang ke posyandu desa Sumberejo

    3.3.2 Kriteria Eksklusi

    3.3.2.1 Ibu yang mengundurkan diri untuk menjadi responden dalam

    penelitian

    3.3.2.2 Ibu yang saat penelitian dilakukan, pindah tempat tinggal

    diluar desa Sumberejo

    3.4 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik

    perhatian penelitian

    (Arikunto S, 1998)

  • 3.4.1 Variabel Independen atau Variabel Bebas

    Adalah yang diduga sebagai faktor yang mempengaruhi variabel

    dependen. (Nursalam, 2003)

    Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu

    tentang makanan bergizi.

    3.4.2 Variabel Dependen atau Variabel Terikat

    Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau

    independen. (Nursalam, 2003)

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemberian makanan

    pendamping ASI.

    3.5 Definisi Variabel

    3.5.1 Definisi Konseptual

    3.5.1.1 Variabel Independen

    Pengetahuan ibu tentang makanan bergizi adalah hasil tahu

    karena faktor penginderaan terhadap suatu obyek tertentu

    tentang bahan makanan yang diperlukan dalam satu hari yang

    beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun

    dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuh.

    (Depkes, RI, 2006)

    3.5.1.2 Variabel Dependen

    Pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian

    makanan tambahan pada bayi setelah bayi berusia 6-24 bulan,

  • jadi selain makanan pendamping, ASI pun harus tetap

    diberikan pada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.

    (Depkes RI, 2006)

    3.5.2 Definisi Operasional

    Definisi operasional merupakan salah satu cara dan penuntun bagi

    peneliti dalam melaksanakan pengujian hipotesis karena merupakan

    petunjuk dalam pengukuran variabel.

    (Nursalam, 2003)

  • Tabel 2.1 Definisi Operasional No. Variabel Definisi

    Operasional Parameter Skala Alat Ukur Skor

    1. Variabel Independen Tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

    Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang makanan bergizi

    1. Manfaat makanan bergizi bagi bayi 2. Cara pemilihan bahan makanan untuk sumber tenaga 3. Cara pemilihan bahan makanan yang memenuhi kecukupan protein 4. Cara pemilihan bahan makanan yang memenuhi kecukupan vitamin dan mineral

    Ordinal Quesioner Tingkat Pengetahuan: 1. Baik : 76%-100% koding 3 2. Cukup: 56%-75% koding 2 3. Kurang: 40%-55% koding 1

    2. Variabel Dependen Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi

    MP- ASI sesuai dengan kebutuhan gizi untuk bayinya. Kandungan gizinya: 1.Karbohidrat: (6,5-7 gr %) 2.Protein: (1,2-1,6 gr %) 3.Lemak: (4-8 gr %)

    1 Baik 2. Sedang 3. Kurang 4. Defisit

    Ordinal Form Recall Makanan sehari (24 jam)

    Pemenuhan Kebutuhan: 1. Baik:

    > 100 % Koding : 1

    2. Sedang: 80% - 99 % Koding: 2

    3 Kurang: 70 % - 80 % Koding: 3

    4. Defisit: < 70 % Koding: 4

    3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

    3.6.1 Tempat

    Penelitian dilakukan di desa Sumberejo Kecamatan Gampengrejo,

    Kabupaten Kediri.

  • 3.6.2 Waktu

    Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 13-20 Juli 2008.

    3.7 Teknik Pengumpulan Data

    Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti akan meminta rekomendasi

    dari Ketua Program Studi Kebidanan Kediri dan mengajukan permohonan ijin

    kepada Kepala Puskesmas Ngasem, Kabupaten Kediri. Setelah peneliti

    mendapatkan ijin, peneliti mulai mengadakan pendekatan kepada responden

    untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden penelitian.

    Kemudian setelah peneliti mendapatkan sampel yang telah memenuhi

    kriteria inklusi penelitian, selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan

    metode quesioner.

    3.8 Alat Ukur

    Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa quesioner

    untuk variabel bebas, sedang untuk variabel terikatnya peneliti menggunakan

    form recall makanan sehari (24 jam).

    3.9 Teknik Analisa Data

    3.9.1 Editing Data

    Untuk memudahkan pengecekan data yang telah terkumpul.

    3.9.2 Coding Data

    Dalam coding dilakukan pembatasan kode-kode pada tiap data.

  • 3.9.3 Setelah semua data terkumpul dari lapangan, peneliti memeriksa

    kembali apakah angket sudah diisi dengan lengkap, serta memberi kode

    pada jawaban responden. Kemudian jawaban responden ditabulasi dan

    diberi penilaian dengan menggunakan skala penilaian jawaban.

    3.9.4 Untuk mengetahuai pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

    maupun pemberian makanan pendamping ASI pada bayi, data yang

    diperoleh diklasifikasikan dalam bentuk prosentase dengan rumus:

    P = BA x 100 %

    Keterangan:

    P = prosentase hasil

    A = skor yang didapat

    B = skor total soal

    (Sudiyono, Anas, 2005)

    Untuk menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

    dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan,

    peneliti menggunakan teknik analisa korelasi bivariate dengan

    menggunakan rumus Spearman Rank sebagai berikut:

    )1(6

    1 22

    1

    =nn

    b

    (Sugiyono, 2005)

  • Keterangan:

    = koefisien korelasi Spearman rank 6 dan 1 = merupakan bilangan konstan

    1b = perbedaan antara urutan skor pada variabel pertama ( 1R )

    dan urutan pada variabel kedua ( 2R ) jadi 1b = 21 RR n = banyaknya pasangan yang sedang dicari korelasinya

    3.9.5 Cara memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi tata

    jenjang dengan menggunakan taraf kesalahan 5 % ( 05,0= ) adalah dengan menggunakan tabel nilai (rho), sehingga dapat ditetapkan kesimpulan:

    3.9.5.1 Jika hitung < tabel ( 05,0= ) maka tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan

    pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

    3.9.5.2 Jika hitung > tabel ( 05,0= ) maka ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan

    pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

  • 3.10 Etika Penelitian

    Etika Penelitian meliputi:

    3.10.1 Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)

    Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar

    responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan jika

    responden bersedia maka responden menandatangani lembar

    persetujuan.

    3.10.2 Anonimity (tanpa nama)

    Untuk menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak akan

    mencantumkan nama responden pada pengumpulan data (lembar

    quesioner). Cukup dengan memberi nomer kode masing-masing

    lembar quesioner tersebut.

    3.10.3 Confidentality (kerahasiaan)

    Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena hanya

    kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan

    sebagai hasil riset.

  • 15.38%

    57.69%

    26.92%

    Baik CukupKurang

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini disajikan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu

    tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi

    usia 6-12 bulan yang dilaksanakan tanggal 15-16 juli 2008 di Posyandu desa

    Sumberejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Hasil penelitian sesuai

    dengan tujuan penelitian ini, baik tujuan umum maupun tujuan khusus dengan

    hasil sebagai berikut:

    4.1 Hasil Penelitian

    4.1.1 Identifikasi Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi pada Bayi usia 6-

    12 bulan.

    Pengumpulan data terhadap 26 responden, didapatkan pengetahuan

    baik 4 responden (15,38 %), pengetahuan cukup 15 responden (57,69

    %), pengetahuan kurang 7 responden (26,92 %) sehingga dapat

    digambarkan dalam diagram pie sebagai berikut:

    (Sumber: Penelitian tanggal 15-16 Juli 2008)

    Gambar 4.1 Diagram Pie Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi pada Bayi usia 6-12 bulan di Posyandu desa sumberejo.

    25

  • 4.1.2 Identifikasi Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6-12

    bulan

    Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan

    terhadap 26 responden diketahui bahwa kandungan zat gizinya baik

    sebanyak 6 responden (23 %), kandungan zat gizinya sedang 13

    responden (50 %), dan kandungan zat gizinya kurang 7 responden

    (26,92 %). Berikut gambaran kandungan gizi dalam Makanan

    Pendamping ASI di Posyandu desa Sumberejo, Kecamatan

    Gampengrejo, Kabupaten Kediri:

    (Sumber: Penelitian tanggal 15-16 Juli 2008)

    Gambar 4.2 Diagram Pie Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi usia 6-12 bulan.

    BaikSedangkurang

    26,92 % 23 %

    50 %

  • 4.1.3 Hubungan antar Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

    Berdasarkan Gb. 4.1 dan Gb. 4.2 dapat dibuat tabel silang

    hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.1 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu tentang

    Makanan Bergizi dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6-12 bulan.

    Pengetahuan Pemenuhan Kebutuhan Total Baik Sedang Kurang Defisit Baik 1 3 0 0 4 Cukup 5 6 4 0 15 Kurang 0 4 3 0 7 Koefisien korelasi r(s) = 0,458

    Signifikansi = 0,392

    = 1- )1(6

    2

    21

    nn

    b

    = 1- )126(26

    1583.62

    = 1- 175509498

    = 1- 0,541 = 0,458

  • Berdasarkan pada penghitungan statistik didapatkan bahwa

    responden yang memiliki pengetahuan yang baik dengan pemenuhan

    kebutuhan yang baik sejumlah 1 responden, responden yang memiliki

    pengetahuan cukup dengan pemenuhan kebutuhan yang sedang

    sebanyak 6 responden, responden yang memiliki pengetahuan kurang

    dengan pemenuhan kebutuhan yang kurang sebanyak 3 responden.

    Sedangkan signifikansi antara pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

    dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan

    adalah = 0,392 dan koefisien korelasi r(s)= 0,458. Hasil signifikansi ini < 0,05 sehingga H 1 diterima dan Ho di tolak, yang berarti terdapat hubungan Pengetahuan Ibu tentang makanan Bergizi dengan Pemberian

    Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Posyandu desa

    Sumberejo.

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi pada Bayi

    Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengisian angket,

    didapatkan pengetahuan responden sebagian besar (57,69 %) dalam

    kategori cukup.

    Hal ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah usia

    responden. Dari penelitian diketahui 75 % umur responden antara 20-35

    tahun, hal ini sesuai dengan pendapat Singgih D.G (2000) yang

    mangatakan bahwa memori atau daya ingat seseorang itu salah satunya

    dipengaruhi oleh usia, jadi apabila umur ibu lebih muda, maka ibu

  • cenderung memiliki kemudahan dalam mengingat pengetahuan yang

    pernah diperolahnya dari pada ibu yang memiliki umur lebih tua.

    Faktor lain selain usia yaitu informasi yang diperoleh oleh

    responden. Hal ini diketahui bahwa dalam pelaksanaan posyandu, meja

    ke-4 bagian penyuluhan telah dilakukan oleh bidan wilayah setempat.

    Dan dalam pelaksanaannya ada sebagian ibu-ibu yang tidak

    mendengarkan pada saat bidan menberikan penyuluhan, sehingga

    responden kurang mendapatkan informasi yang maksimal, khususnya

    tentang gizi pada bayinya. Sebenarnya dengan semakin banyak

    informasi yang diterima oleh responden, maka akan semakin banyak

    pula pegeahuan yang didapat oleh ibu.

    Menurut Notoatmodjo, S (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil

    tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

    suatu obyek tertentu. Dimana penginderaan terjadi melalui pancaindra

    manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

    raba. Sebagizn besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

    telinga. Jadi, meskipun mata melihat, tapi telinga tidak difungsikan

    dengan baik, maka informasi yang diperoleh juga tidak akan maksimal.

    4.2.2 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6-12 bulan

    Pengumpulan data yang dilakukan dengan metode recall makanan

    sehari 1x24 jam, didapatkan sebagian besar bayi (50 %) pemenuhan

    kebutuhan gizinya sedang. Dari 26 responden diperoleh 23 %

  • pemenuhan kebutuhan gizinya baik, 50 % pemenuhan kebutuhan

    gizinya sedang, dan 26,92 % pemenuhan kebutuhan gizinya kurang.

    Secara umum makanan yang diberikan kepada bayi hampir sama,

    yaitu terdiri dari: nasi tim saring atau makanan lembek dan lauk serta

    sayuran yang dihaluskan. Ada sebagian bayi yang minum susu formula,

    ASI, kue seperti roti kering dan biskuit. Sebenarnya dari semua ini

    merupakan makanan yang mengandung zat gizi yang tinggi, hanya saja

    variasi makanan dan frekuensi pemberian makanan kepada bayi dalam

    sehariannya tidak sama untuk tiap keluarga. Seharusnya susunan

    makanan tambahan yang memenuhi kecukupan gizi pada bayi usia 6-12

    bulan adalah susunan hidangan seimbang yang terdiri dari tiga golongan

    bahan makanan, yaitu bahan makanan sumber karbohidrat, sumber

    protein, dan sumber lemak. Menurut Damayanti, R.S (2007) bahwa

    pemberian makanan pendamping ASI bertujuan mengenalkan variasi,

    terksturserta rasa baru, selera makan juga bervariasi setiap hari.

    Frekuensi pemberian makanan tambahansebaiknya diberikan bertahap,

    yaitu dimulai dengan 1 jenis rasa setiap mengenalkan jenis makanan

    baru, umumnya bayi cenderung menyukai rasa manis. Jika bayi tidak

    menyukai sayuran, sebaiknya tetap konsisten diberikan karena dalam

    beberapa kali pemberian bayi akan mulai menyukainya, dimulai dengan

    tekstur yang halus kemudian lebih kasar dan menurut Dina, A.S (2001)

    frekuensi pemberian makanan pendamping ASI diberikan tiga kali

    makanan utama (pagi, siang, malam) dan dua kali makanan selingan.

  • 4.2.3 Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi dengan Pemberian

    makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6-12 bulan.

    Berdasarkan pada penghitungan statistik didapatkan bahwa besar

    b2 adalah 1583. Dari analisa data dengan uji Spearman didapatkan hasil

    rho sebesar 0,458, kemudian dikonsultasikan pada tabel harga kritik rho

    dengan interval kepercayaan 0,392 %. Hasil rho hitung ternyata lebih

    besar dari rho tabel yaitu 0,458 > 0,392 sehingga hipotesa diterima dan

    dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang

    makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada

    bayi usia 6-12 bulan di Posyandu desa Sumberejo, jadi semakin tinggi

    pengetahuan ibu, maka makanan pendamping ASI yang diberikan pada

    bayinya akan semakin bergizi.

    Menurur Arief, M (2000) pengetahuan tentang makanan bergizi

    sangatlah penting guna mencegah terjadinya kekurangan gizi pada bayi.

    Dengan ibu mengetahui tentang kandungan zat gizi pada makanan

    tambahan yang diberikan kepada bayi, diharapkan ibu mampu dan mau

    memberikan makanan yang bergizi pada bayinya. Sebaliknya apabila

    ibu tidak mengetahui tentang kandungan zat gizi pada bahan makanan

    yang akan dikonsumsi oleh bayinya, maka ibu akan memberikan bahan

    makanan yang hanya mengandung 1 komponen zat saja, apakah itu

    hanya mengandung karbohidrat saja, protein saja, dan mineral, serta

    vitamin saja.

  • BAB V

    PENUTUP

    Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan hasil penelitian dan

    saran-saran yang berkaitan dengan penelitian:

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan dari hasil penelitian dan akhir dari pembahasan penelitian,

    maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

    5.1.1 Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi pada Bayi Usia 6-12 bulan di

    Posyandu desa Sumberejo, Kecamatan gampengrejo, Kabupaten kediri

    adalah sebagian besar dalam kategori cukup, yaitu 57,69 %.

    5.1.2 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6-12 bulan di

    Posyandu desa Sumberejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri

    adalah sebagian besar dalam kategori pemenuhan kebutuhan gizi

    sedang, yaitu 50 %.

    5.1.3 Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan

    pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di

    Posyandu desa Sumberejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.

    32

  • 5.2 Saran

    Sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan penulis menyarankan:

    5.2.1 Bagi Lahan Penelitian

    Diharapkan petugas kesehatan (bidan) untuk lebih meningkatkan

    penyuluhan kepada ibu, khususnya tentang kesehatan bagi bayinya pada

    pelaksanaan posyandu, dan hendakny selalu memberikan dukungan gizi

    balita yang mengalami gizi kurang dalam upaya meningkatkan status

    kesehatan masyarakat melalui pemberian makanan tambahan,

    pemantauan status gizi (penimbangan) rutin setiap bulan sekali untuk

    memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya.

    5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

    Diharapkan dapat dijadikan dasar mahasiswa dan sebagai data awal

    untuk penelitian selanjutnya tentang hubungan pemberian makanan

    pendamping ASI dengan status gizi balita.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anwar, D. (2001). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abdi tamu

    Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (4th ed.).

    Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (5th ed.).

    Jakarta: PT. Rineka Cipta Depkes RI. (2006). Pedoman Umum Pemberian MP- ASI Lokal. Jakarta: Satker

    Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Departemen Pendidikan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

    Pustaka Dina, Agoes Sulistijani. (2001). Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita. Jakarta:

    Puspa Swara Handrawan, N. (2002). Makanan Sehat untuk Bayi (9th ed.). Jakarta: Puspa Swara Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat (2nd ed.). Jakarta: PT.

    Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan (Rev. Ed.). Jakarta:

    PT. Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

    Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Salemba Medika Sastroasmoro, S. & Ismael, Sofyan. (1998). Dasar-dasar Metodologi Penelitian

    Klinis. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

    Sugiono. (2006). Metode Penelitian Administrasi (Rev. Ed.). Bandung: CV.

    Alfabeta Supariasa, I Dewa Nyoman & Bachtiar, (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta:

    EGC Yustini, Rostiawati & Gianto Widianto. (1992). Perawatan Bayi Tahun Pertama

    (3st ed.). Jakarta: Arcan

  • Damayanti R. Sjarif. (2007). Prasyarat Makanan Pendamping ASI. Available from: http://www.sahabatnestle.co.id/. (Accessed on April 9, 2008. 15.05 pm)

    Helvetia. (2007). Makanan bergizi untuk bayi. Available from:

    hhtp://www.helvetia.ac.id/library. (Accessed on April 9,2008. 15.10 pm) Valentina Tirza. (2005). Makanan Pendamping untuk Bayi. Available from:

    http://www.mail-archive.com/ayahbunda-online@ yahoogroups.com. (Accessed on April 7, 2008. 16.00 pm)

    . (2007). Data Balita KEP di Jawa Timur. Available from:

    http://www.bappenas.go.id/.../KPP/PNBA/Buku%20III/&20III/&view=1.%20Buku%20III%20Kesehatan%20-%20Final.doc. (Accessed on April 28, 2008. 17.00 pm)

    (2008). Jadwal Pemberian Makanan Bayi. Available from:

    http://www.bayisehat.com/. (Accessed on April 9, 2008. 15.15 pm) (2008). Makanan Pendamping ASI. Available from:

    http://www.koalisi.org/favicon.ico. (Accessed on April 9, 2008. 15.25 pm)

  • Lampiran 4 KISI-KISI QUESIONER PENELITIAN

    Variabel Penelitian

    Parameter Nomor Pertanyaan

    1. Pengetahuan ibu tentang makanan bergizi

    2. Pemberian

    makanan pendamping ASI

    1. Definisi tentang makanan bergizi

    2. Manfaat pemilihan bahan makanan yang bergizi bagi bayi

    3. Cara pemilihan bahan makanan yang memenuhi kecukupan protein

    4. Cara pemilihan bahan makanan sumber zat tenaga

    1. Pemberian MP- ASI 2. Waktu pemberian MP-

    ASI 3. Kebutuhan gizi bagi bayi 4. Cara pemberian MP- ASI 5. Syarat pemberian MP-

    ASI 6. Frekuensi pemberian MP-

    ASI

    1 2,3,4 5,6 7 8,9 10,11 12 13 14 15

    1-7 Variabel independen 8-15 Variabel dependen

  • Lampiran 5

    LEMBAR QUESIONER

    Kode Responden : Tanggal : Umur : A. Hubungan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi terhadap pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Soal-soal: Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih. 1. Berikut ini pengertian yang benar tentang makanan bergizi adalah:

    a) Bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dan mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur

    b) Bahan makanan yang dibutuhkan oleh bayi c) Bahan makanan yang diberikan pada bayi secara teratur

    2. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak berguna sebagai: a) Zat pengatur b) Zat pembangun c) Sumber tenaga

    3. Bahan makanan yang banyak mengandung protein berguna sebagai: a) Zat pembangun b) Zat pewarna c) Pertumbuhan

    4. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral berguna sebagai: a) Zat pengatur b) Zat penghasil c) Zat tenaga

    5. Dalam memilih daging, ciri-ciri yang harus diperhatukan adalah: a) Kulit mengkilat, segar, tidak berbau busuk b) Banyak lemak dan kulit mengkilat c) Segar, kulit cerah, berbau sedap

    6. Bahan makanan yang banyak sumber protein hewani adalah: a) Daging, ikan, ayam, hati, telur, dan susu b) Tempe, tahu, hati c) Beras, jagung, susu

  • 7. Contoh bahan makanan yang banyak mengadung karbohidrat adalah: a) Tempe, tahu, telur b) Jagung, beras, daging, ayam, hati c) Nasi, kentang, ketela

    8. Setelah bayi diperkenalkan dengan makanan tambahan, proses menyusui seharusnya: a) Tetap b) Ditambah c) Dikurangi

    9. Pada usia 6 bulan bayi sudah diberikan makanan pendamping berupa: a) Makanan lembek b) Nasi dan lauk c) Semua jawaban benar

    10. Bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI pada usia: a) 4 bulan b) 6 bulan c) 5 bulan

    11. Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan pada bayi setelah bayi berusia: a) 6 bulan b) 7 bulan c) 4 bulan

    12. Kecukupan zat gizi yang dianjurkan untuk bayi diharapkan dapat terpenuhi dari: a) ASI dan Makanan pendamping ASI b) ASI saja c) Makanan pendamping saja

    13. Cara pemberian makanan pendamping ASI yang benar yaitu: a) Memberikan makanan pendamping dulu setelah itu ASI b) Memberikan ASI dulu setelah itu baru makanan pendamping c) Diberikan sama-sama

    14. Syarat makanan yang diberikan pada bayi harus mengandung zat gizi yang diperlukan, diantaranya: a) Karbohidrat dan vitamin b) Lemak, vitamin dan Protein c) Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral

    15. Frekuensi pemberian makanan tambahan pada bayi usia 6 bulan seharusnya : a) Lima kali dalam sehari supaya bayi sehat b) Tiga kali dalam sehari secara berkala c) Satu kali dalam sehari

  • Lampiran 6

    CONTOH FORMULIR RECALL MAKANAN SEHARI (24 JAM) UNTUK SALAH SATU RESPONDEN

    Hari/ tanggal:.............................../.........................................

    I. IDENTITAS RESPONDEN 01. Nama/ jenis kelamin X 02. Tempat/ tanggal lahir (umur) Y 03 Alamat & No. telepon

    II. CATATAN KONSUMSI MAKANAN SEHARI (24 JAM) Waktu makan Menu/

    hidangan URT (lokal) Jenis bahan

    makanan Berat (gr)

    Nasi tim gls Nasi tim 100 Daging

    dihaluskan Daging Ayam 100

    Makan pagi

    Pisang 1 ptg sedang Pisang ambon 75 Makan

    Selingan Instan kacang

    hijau 3 sendok Instan kacang

    hijau 100

    Makan Siang

    Roti regal 1 ptg sedang Biskuit meja 10

    Makan

    Selingan

    Nasi tim gls Nasi tim 100 Sayuran

    dihaluskan Bayam 100

    Makan Malam

    Makan

    Selingan

  • BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH TANGGA (URT)

    Untuk memudahkan penggunaan, bahan makanan dalam daftar ini

    dinyatakan dengan alat ukur yang lazim terdapat di rumah tangga (disingkat URT). Cara ini terbukti cukup teliti praktis dalam menyusunan diit. Dibawah ini dicantumkan persamaan antara ukuran rumah tangga dengan gram. 1 sdn gula pasir = 8 gram 1 sdn tepung susu = 5 gram 1 sdn tepung beras, tepung sagu = 6 gram 1 sdn terigu, maizena, hunkiwe = 5 gram 1 sdn minyak goreng, margarin, = 10 gram 1 sdn = 3 sdr = 10 ml 1 gls = 245 sdn = 240 ml 1 ckr = 1 gls = 240 ml 1 gls nasi = 70 gram beras 1 ptg pepaya = (5 x 15 cm) = 100 gram 1 bh sdg pisang (3 x15 cm) = 50 gram 1 ptg sdg tempe ( 4 x 6 x 1 cm ) = 25 gram 1 ptg sdg daging ( 6 x 5 x 2 cm ) = 50 gram 1 ptg sdg ikan ( 6 x 5 x 2 cm ) = 50 gram 1 bj bsr tahu ( 6 x 6 x 2 cm ) = 100 gram Arti singkatan : Bh : buah Bj : biji Btg : batang Bks : bungkus Pk : pak Kcl : kecil Sdg : sedang

    Bsr : besar Ptg : potong Sdm : sendok makan Sdt : sendok teh Gls : gelas minum ( 240 ml) Ckr : cangkir

  • Lampiran 7 BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT

    Bahan makanan Berat (g) URT - Nasi - Nasi tim - Bubur beras - Nasi jagung - Kentang - Singkong*) - Talas - Ubi - Biskuit meja - Roti putih - Krakers - Maizena *) - Tepung beras - Tepung singkong

    *) - Tepung sagu *) - Tepung terigu - Tepung hunkue

    100 200 400 100 200 100 200 150 50 80 50 40 50 40 40 50 40

    gelas 1 gelas 2 gelas gelas 2 biji sedang 1 potong sedang 1 biji besar 1 biji sedang 5 buah 4 iris 5 buah besar 8 sendok makan 8 sendok makan 8 sendok makan 7 sendok makan 10 sendok makan 8 gelas

    Bahan makanan Berat (g) URT

    - Mie kering - Makaroni - Mie Basah - Bihun

    50 100 50 50

    1 gelas 1 gelas gelas gelas

    Sumber : Anonim. Penuntun Biet. 1992 Catatan :

    - Satu satuan penukar mengandung 175 kalori, 4 gram protein, 40 gram karbohidrat

    - *) Bahan makanan ini memiliki kandungan protein sangat rendah sehingga perlu ditambah setengah satuan penukar bahan makanan sumber protein

  • BAHAN MAKANAN SUMER PROTEIN HEWANI Bahan makanan Berat (g) URT - daging sapi - Daging babi - Daging ayam - Hati sapi - Didih sapi - Babat - Usus sapi - Telur ayam

    kampung - Telur ayam ras - Telur bebek - Ikan segar - Ikan asin

    50 25 50 50 50 50 60 75 60 60 50 25

    1 potong sedang 1 potong kecil 1 potong sedang 1 potong sedang 1 potong sedang 1 potong sedang 3 bulatan besar 2 butir 1 butir besar 1 butir 1 potong sedang 1 potong sedang

    Bahan makanan Berat (g) URT

    - Ikan teri - Udang besar - Keju - Bakso daging

    25 50 30 100

    3 sendok makan gelas 1 potong sedang 10 biji besar 20 biji kecil

    Sumber : Anonim. Penuntun Diet. 1992.

    - Satu satuan penukar mengandung 95 kalori, 10 gram protein, 6 gram karbohidrat

    BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN NABATI Bahan makanan Berat (g) URT

    - Kacang hijau - Kadang kedelai - Kacang merah - Kadang tanah - Kacang tolo - Keju kacang tanah - Oncom - Tahu - Tempe

    25 25 25 20 25 20 50 100 50

    2 sendok makan 2 sendok makan 2 sendok makan 2 sendok makan 2 sendok makan 2 sendok makan 2 potong sedang 1 biji besar 2 potong sedang

    SAYURAN

  • BAHAN MAKANAN KELOMPOK A BAHAN MAKANAN KELOMPOK B - Beligo - Daun bawang - Daun kacang panjang - Daun koro - Daun labu siam - Daun labu - Daun lobak - Kamur segar - Oyong - Kangkung - Ketimun - Tomat - Kecipir - Kol - Kembang kol - Labu air - Lobak - Pepaya muda - Petsai - Selada - Seledri - Taoge - Tebu terubuk - Terung - Cabai hijau - Katuk - Kucai

    - Bayam - Bit - Buncis - Daun beluntas - Daun ketela rabat - Daun kecipir - Daun leuca - Daun talas - Daun mangkoka - Daun melinjo - Daun pakis - Daun singkong - Daun pepaya - Jagung muda - Jantung pisang - Genjer - Kacang panjang - Kacang kapri - Labu - Nangka muda - Pare - Tekokak - Wortel - Rebung - Sawi - Labu siam

    Sumber : Anonim. Penuntun Diet. 1992. Catatan :

    - Sayuran kelompok A mengandung sedikit kalori, protein, dan karbohidrat. Penggunanga dapat sekehendaknya, tanpa memperhatikan banyaknya

    - Sayuran kelompok B dalam satu penukar mengandung 50 kalori, 3 gram protein, dan 10 gram karbohidrat. Satu satuan penukar dalam 100 gram sayuran mentah segar sebanding dengan 1 gelas sayuran yang di rebus.

  • BUAH BUAHAN Bahan makanan Berat (g) URT - Avokado - Apel - Anggur - Belimbing - Jambu biji - Jambu air - Jambu bol - Duku - Durian - Jeruk manis - Kedondong - Kemang - Mangga - Nanas - Nagka masak - Pepaya - Pir - Pisang Ambon - Pisang raja serai - Rambutan - Salak - Sawo - Sirsak - Semangka

    50 75 75 125 100 100 75 75 50 100 100 100 50 75 50 100 100 75 50 75 75 50 50 150

    buah besar buah sedang 10 biji 1 buah besar 1 buah besar 2 buah sedang buah sedang 15 buah 3 biji 2 biji 1 buah besar 1 buah besar buah besar 1/6 buah besar 3 biji 1 potong sedang buah 1 buah sedang 2 buah kecil 18 buah 1 buah besar 1 buah sedang gelas 1 potong besar

    Catatan : Anonim. Penuntun Diwt. 1992. Catatan :

    - Satu satuan penukar mengandung 110 kalori, 7 gram protein, dan 7 gram lemak

    - *) untuk melengkapi kebutuhan lemak perlu ditambah 1 satuan penukar minyak

  • MINYAK Bahan makanan Berat (g) URT - Minyak goreng - Minyak ikan - Margarin - Kelapa - Kelapa parut - Santan - Lemak sapi - Lemak babi

    5 5 5 30 30 50 5 5

    sendok makan sendok makan sendok makan 1 potong kecil 5 sendok makan gelas 1 potong kecil 1 potong kecil

    Sumber : Anonim. Oenuntun Diet. 1992. Catatn : - Satu satuan penukar mengandung 45 kalori 5 gram lemak.

  • Lampiran 8

    Tabulasi Data Berdasarkan Hasil Angket Pengetahuan Responden Tentang Makanan Bergizi Secara Keseluruhan Di Posyandu Desa Sumberejo

    Pengetahuan

    No No.

    Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Jumlah

    skor

    Prosetase

    (%) Kriteria

    1 001 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 9 60 Cukup

    2 002 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 60 Cukup

    3 003 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 66,67 Cukup

    4 004 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 12 80 Baik

    5 005 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 80 Baik

    6 006 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 10 66,67 Cukup

    7 007 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80 Baik

    8 008 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 53,33 Kurang

    9 009 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 73,33 Cukup

    10 010 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 66,67 Cukup

    11 011 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 40 Kurang

    12 012 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10 66,67 Cukup

    13 013 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 9 60 Cukup

    14 014 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10 66,67 Cukup

    15 015 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9 60 Cukup

    16 016 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80 Baik

    17 017 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 53,33 Kurang

    18 018 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 11 73,33 Cukup

    19 019 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53,33 Kurang

    20 020 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 73,33 Cukup

    21 021 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53,33 Kurang

    22 022 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 66,67 Cukup

    23 023 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 40 Kurang

    24 024 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 73,33 Cukup

    25 025 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9 60 Cukup

    26 026 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 53,33 Kurang

    Sumber : Ibu dan bayi yang mengikuti Posyandu di Desa Sumberejo, 15-16 Juli 2008

  • Lampiran 9

    Tabulasi data berdasarkan formulir recall makanan sehari 1 x 24 jam Di Posyandu Desa Sumberejo

    PEMBERIAN MP-ASI

    Berat konsumsi makanan sehari (24 jam) Kode Responden Pagi Siang Malam

    total Prosentase Kriteria

    001 100 100 10 100 25 75 10 420 84 Sedang 002 100 100 13 25 100 38 10 385 77 Kurang 003 100 75 25 75 15 100 100 10 500 100 Baik 004 100 100 75 100 10 100 100 75 660 132 Baik 005 100 100 10 100 50 10 100 10 480 96 Sedang 006 100 100 10 25 50 16 10 25 100 50 486 97 Sedang 007 100 100 100 20 25 100 40 485 97 Sedang 008 100 100 100 100 75 475 95 Sedang 009 100 20 100 75 100 100 10 505 101 Baik 010 100 75 100 25 10 100 10 420 84 Sedang 011 100 38 75 100 25 15 35 387,5 78 Kurang 012 100 38 75 10 100 50 10 10 392,5 79 Kurang 013 100 25 75 100 50 10 100 460 92 Sedang 014 100 75 100 100 10 100 100 585 117 Baik 015 100 75 100 100 10 385 77 Kurang 016 100 75 30 100 20 75 20 420 84 Sedang 017 100 100 10 100 75 100 485 97 Sedang 018 100 38 10 30 75 100 20 100 28 500 100 Baik 019 100 20 100 75 20 75 25 415 83 Sedang 020 100 50 75 100 75 10 410 82 Sedang 021 100 100 100 75 10 385 77 Kurang 022 100 25 10 100 75 10 70 390 78 Kurang 023 100 50 20 100 75 20 365 73 Kurang 024 100 100 75 100 20 75 470 94 Sedang 025 100 30 75 100 38 10 23 30 100 505 101 Baik 026 100 75 100 100 10 10 100 495 99 Sedang

  • Lampiran 10

    Rekapitulasi Hasil Kuesioner Hubungan Tingkat Pengepada Bayi usia 6-12 bula

    Pengetahuan ProsentaseNo Nomer Kode

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Total

    Kriteria

    1 001 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 9 60% Cukup2 002 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 60% Cukup3 003 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 66.67% Cukup4 004 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 12 80% Baik 5 005 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 80% Baik 6 006 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 10 66.67% Cukup7 007 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80% Baik 8 008 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 53.33% Kurang9 009 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 73.33% Cukup10 010 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 66.67% Cukup11 011 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 40% Kurang12 012 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10 66.67% Cukup13 013 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 9 60% Cukup14 014 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10 66.67% Cukup15 015 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9 60% Cukup16 016 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80% Baik 17 017 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 53.33% Kurang18 018 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 11 73.33% Cukup19 019 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53.33% Kurang20 020 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 73.33% Cukup21 021 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53.33% Kurang22 022 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 66.67% Cukup23 023 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 40% Kurang24 024 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 73.33% Cukup25 025 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9 60% Cukup26 026 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 53.33% Kurang

    Sumber Data : Penelitian Tahun 2008

    Lampiran 10

    Rekapitulasi Hasil Kuesioner Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang pada Bayi usia 6-12 bulan Secara Keseluruhan

  • Pengetahuan ProsentaseNo Nomer Kode

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Total

    Kriteria Kode KResp

    1 001 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 9 60% Cukup 2 02 002 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 60% Cukup 2 03 003 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 66.67% Cukup 2 04 004 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 12 80% Baik 3 05 005 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 80% Baik 3 06 006 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 10 66.67% Cukup 2 07 007 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80% Baik 3 08 008 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 53.33% Kurang 1 09 009 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 73.33% Cukup 2 010 010 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 66.67% Cukup 2 011 011 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 40% Kurang 1 012 012 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10 66.67% Cukup 2 013 013 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 9 60% Cukup 2 014 014 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10 66.67% Cukup 2 015 015 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9 60% Cukup 2 016 016 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80% Baik 3 017 017 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 53.33% Kurang 1 018 018 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 11 73.33% Cukup 2 019 019 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53.33% Kurang 1 020 020 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 73.33% Cukup 2 021 021 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53.33% Kurang 1 022 022 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 66.67% Cukup 2 023 023 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 40% Kurang 1 024 024 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 73.33% Cukup 2 025 025 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9 60% Cukup 2 026 026 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 53.33% Kurang 1 0

    Sumber Data : Penelitian Tahun 2008

  • Lampiran 11

    Tabel tata jenjang untuk menghitung koefisien korelasi Spearman Rank

    Kode Ranking Kode Responden x y Rx Ry

    b = Rx-Ry B2

    001 2 2 12 13 -1 1 002 2 3 12 23 -11 121 003 2 1 12 3,5 8,5 72,25 004 3 1 2,5 3,5 -1 1 005 3 2 2,5 13 -10,5 110,25 006 2 2 12 13 -1 1 007 3 2 2,5 13 -10,5 110,25 008 1 2 23 13 10 100 009 2 1 12 3,5 8,5 72,25 010 2 2 12 13 -1 1 011 1 3 23 23 0 0 012 2 3 12 23 -11 121 013 2 2 12 13 -1 1 014 2 1 12 3,5 8,5 72,25 015 2 12 23 -11 121 016 3 2 2,5 13 -10,5 110,25 017 1 2 23 13 10 100 018 2 1 12 3,5 8,5 72,25 019 1 2 23 13 10 100 020 2 2 12 13 -1 1 021 1 3 23 23 0 0 022 2 3 12 23 -11 121 023 1 3 23 23 0 0 024 2 2 12 13 -1 1 025 2 1 12 3,5 8,5 72,25 026 1 2 23 13 10 100 Jumlah 1583