2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber...

10
LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 45 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator kinerja kasus illegal fishing yang mendukung sasaran Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Illegal Fishing dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan penting diantaranya adanya dukungan pendanaan melalui anggaran baik APBD maupun APBN. Pada Tahun 2014 Dinas kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana sebesar 4.347.245.000,- melalui APBD dan sebesar Rp. 582.074.000 Melalui APBN. Untuk mendukung pelaksanaan pengawasan Dinas kelautan dan perikanan juga memiliki 1 unit kapal pengawasan dan dilakukan dengan melibatkan beberapa instansi terkait seperti Pol Air, PPNS juga koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan di Kab/Kota. Selain itu Provinsi Sumatera Barat mempunyai 23 orang PPNS, yang terdiri 14 orang di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan 9 orang di Kab/Kota. Untuk pengawasan langsung di lapangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota telah membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang berjumlah 95 kelompok. Pokmaswas ini bertugas untuk menjaga pelanggaran dan kegiatan-kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan disekitar tempat tinggal mereka. 2.1.6 Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran 1 Untuk mencapai sasaran 1, pada tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan 2 Program yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.5 . Tabel Program/ Kegiatan yang Mendukung Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan yang mendukung Target capaian Realisasi (%) capaian 1. Kasus Illegal Fishing Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 1. Pengawasan Sumberdaya Pesisir dan Perikanan ( 3 kali di laut dan 1 kali di perairan umum) 2. Penyediaan Kapal Pengawas (1 unit) 3. Koordinasi Pokmaswas Tingkat Provinsi Sumatera Barat 4 kali operasi 1 unit 1 kali pertemuan, 4 unit billboard 4 kali operasi - 1 kali pertemuan, 4 unit billboard 100 44 100

Transcript of 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber...

Page 1: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 45

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.

Pencapaian indikator kinerja kasus illegal fishing yang mendukung sasaran

Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta

Illegal Fishing dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan

penting diantaranya adanya dukungan pendanaan melalui anggaran baik APBD

maupun APBN. Pada Tahun 2014 Dinas kelautan dan Perikanan telah

menganggarkan dana sebesar 4.347.245.000,- melalui APBD dan sebesar Rp.

582.074.000 Melalui APBN. Untuk mendukung pelaksanaan pengawasan Dinas

kelautan dan perikanan juga memiliki 1 unit kapal pengawasan dan dilakukan

dengan melibatkan beberapa instansi terkait seperti Pol Air, PPNS juga koordinasi

dengan Dinas Kelautan dan Perikanan di Kab/Kota. Selain itu Provinsi Sumatera

Barat mempunyai 23 orang PPNS, yang terdiri 14 orang di Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi dan 9 orang di Kab/Kota. Untuk pengawasan langsung di

lapangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota telah membentuk Kelompok

Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang berjumlah 95 kelompok. Pokmaswas ini

bertugas untuk menjaga pelanggaran dan kegiatan-kegiatan yang merusak

sumberdaya kelautan dan perikanan disekitar tempat tinggal mereka.

2.1.6 Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran 1

Untuk mencapai sasaran 1, pada tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan 2 Program yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 . Tabel Program/ Kegiatan yang Mendukung Sasaran

Indikator Kinerja Program/Kegiatan yang

mendukung Target

capaian Realisasi

(%) capaian

1. Kasus Illegal Fishing

Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 1. Pengawasan Sumberdaya

Pesisir dan Perikanan ( 3 kali di laut dan 1 kali di perairan umum)

2. Penyediaan Kapal Pengawas (1 unit)

3. Koordinasi Pokmaswas

Tingkat Provinsi Sumatera Barat

4 kali operasi

1 unit

1 kali pertemuan,

4 unit billboard

4 kali operasi

-

1 kali pertemuan,

4 unit billboard

100

44

100

Page 2: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 46

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

4. Peningkatan Kapasitas SDM Masyarakat Nelayan

1 kali pertemuan

1 kali pertemuan

100

Program Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana 1. Sosialisasi Melalui Publikasi

Mitigasi Bencana

Komik 600 bh, poster

600 bh

Komik 600 bh, poster

600 bh

100

Sesuai dengan tabel di atas program yang mendukung sasaran 1 ( Berkurangnya

kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Illegal Fishing

terdiri dari 2 program yaitu 1). Program pemberdayaan masyarakat dalam

pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan dengan jumlah

dana sebesar Rp. 4.284.245.000,- , realisasi keuangan sebesar Rp. 438.587.950,- (10,24%)

dan realisasi fisik sebesar 48,26%, rendahnya capaian realisasi fisik dan keuangan

disebabkan kegiatan Penyediaan Kapal Pengawas tidak terlaksana karena rekanan

tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai batas waktu kontrak yang telah

ditetapkan, sehingga dilakukan putus kontrak. Sedangkan kegiatan lainnya sesuai

dengan target, fisik tercapai 100%. 2). Program Peningkatan Kesiapsiagaan

Menghadapi Bencana dengan kegiatan Sosialisasi Melalui Publikasi Mitigasi Bencana

yang dukungan dana sebesar Rp. 63.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

62.418.000,- (99,06%) dan realisasi fisik sebesar 100%.

2.2 Sasaran 2 Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya

kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum

Sasaran 2 yang ditetapkan dalam Perubahan Rencana Strategis 2011 -2015 dan

Penetapan Kinerja Tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Barat yaitu “Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir

dan pulau-pulau kecil serta perairan umum dengan indikator kinerja adalah :

1. Luas kawasan konservasi dan rehabilitasi 407.000 Ha

3. Persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik 4,32 (%)

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2010

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil bahwa wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati dan non

hayati, serta jasa lingkungan yang berpotensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan

Page 3: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 47

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, masyarakat pesisir.

Tujuannya untuk melindungi, mengkonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan dan

memperkaya sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya

secara berkelanjutan, menciptakan keharmonisan dan sinergi antara pemerintah dan

Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil.

2.2.1 Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.2

sebagai berikut :

Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja

Sasaran 2

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kategori

1.

2.

Luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (Ha) Persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik

407.000

4,32%

420.265,95

5,41%

103,26 %

125,23 %

Sangat baik

Sangat baik

Berdasarkan tabel diatas capaian indikator kinerja sasaran 2 ini yaitu:

a. Capaian Indikator Kinerja Luas Kawasan Konservasi dan Rehabilitasi

Indikator kinerja luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (Ha) dari taget

407.000 Ha terealisasi 420.265,95 Ha dengan tingkat capaian kinerja sebesar

103,26% (sangat baik),

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak

akan pernah terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini

sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap

tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan.

Pengelolaan secara efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil

sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi biru akan mampu memberikan jaminan

dalam efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam, sebagai sumber yang efektif

menyokong pemanfaatan lain secara ramah lingkungan, serta dapat menumbuhkan

keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal. “Konservasi telah menjadi tuntutan dan

kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi

masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi

masa depan”.

Page 4: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 48

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Paradigma dan pengelolaan kawasan konservasi perairan di Indonesia

menapaki era baru sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 31 tahun 2004

tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 45

tahun 2009, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

serta Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 1

Tahun 2014. Poin pertama, dalam hal kewenangan pengelolaan kawasan konservasi,

kini tidak lagi menjadi monopoli pemerintah pusat melainkan sebagian telah

terdesentralisasi menjadi kewajiban pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam

undang-undang tersebut. Poin kedua, adalah pengelolaan kawasan konservasi

dengan sistem ZONASI, Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan diatur dengan

sistem ZONASI. Ada 4 (empat) pembagian zona yang dapat dikembangkan di

dalam Kawasan Konservasi Perairan, yakni: zona inti, zona perikanan berkelanjutan,

zona pemanfaatan dan zona lainnya. Pencapaian target indikator sasaran ini

dilaksanakan dengan beberapa kegiatan.

Adapun data luasan kawasan konservasi s/d 2014 adalah 420.265,95 Ha

dengan rincian:

No. Kawasan Konservasi Luas (Ha)

1. TWP Pieh 39.900 Ha

2. Mentawai 172.191 Ha

3. Pesisir Selatan 174.894,3 Ha

4. Padang 2.274,96 Ha

5. Pariaman 11.525,89 Ha

6. Padang Pariaman 684 Ha

7. Agam 12.000 Ha

8. Pasaman Barat 6.797 Ha

Jumlah 420.265,95 Ha

Dan rehabilitasi ekosistem sebanyak 54,6 Ha terdiri dari : 1) Rehabilitasi

mangrove dengan luas 37 Ha (Ampang Parak – Surantih Kab.Pesisir Selatan), 2)

Pohon pelindung pantai / cemara dengan luas 5,6 Ha (Sungai Limau Kab. Padang

Pariaman), 3) Transplantasi karang dengan luas 12.00 Ha (Pulau Kasiak, Pulau

Pagang dan Pulau Toran).

Page 5: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 49

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

a. Capaian Indikator Kinerja Persentase pulau – pulau kecil yang terkelola dengan

baik (%)

Untuk indikator kinerja persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan

baik jumlah pulau-pulau kecil yang terkelola peningkatan capaian tahun 2014 dari

target 4,32% terealisasi sebesar 5,41 % dengan capaian kinerja sebesar 125,23%

(Sangat Baik). Tahun 2014 pulau-pulau kecil yang dikelola yaitu Pulau ujuang dan

Pulau Tangah di Kab. Agam dan Pulau Koroniki di Kepulauan Mentawai. Dengan

terealisasinya 5,41% atau 3 pulau terbuka peluang berinvestasi dan pengembangan

pulau yang telah dipetakan potensinya.

2.2.2. Perbandingan antar Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja Tahun

Sebelumnya

Capaian Indikator sasaran 2 ini jika dibandingkan dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2014 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 2

Tahun 2011 -2014 No

.

Indikator

Kinerja

2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

1.

Luas kawasan

konservasi dan

rehabilitasi (Ha)

- 405.961,79 -

-

407.821,49

-

-

407.880,59

-

407.000 420.265,95 103,26%

2. Persentase pulau-

pulau kecil yang

terkelola dengan

baik (%)

- 1,08 - - 2,16 - - 3,24 - 4,32 5,41 125,23%

Gbr. Penanaman Pohon Pelindung Pantai (Cemara Laut)

Gbr. Penanaman Mangrove

Page 6: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 50

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Karena adanya perubahan indikator dari tahun lalu, maka dari tabel di atas

tidak dapat dilihat capaian kinerja sasaran dan tidak dapat dibandingkan antara

tahun 2014 dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan, karena indikator kinerja

luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (ha) dan indikator kinerja persentase

pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik pada tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013 belum menjadi target kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Sumatera Barat, tetapi Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahunnya melakukan

penghitungan data luas kawasan konservasi dan rehabilitasi serta data pulau-pulau

kecil yang dikelola, Sehingga dari tabel diatas, dapat dilihat adanya peningkatan

luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (ha) dan persentase pulau-pulau kecil yang

terkelola dengan baik. Dan pada tahun 2014 dari taget 407.000 Ha terealisasi

420.265,95 Ha dengan tingkat capaian kinerja sebesar 103,26% (sangat baik) untuk

capaian indikator luas kawasan konservasi dan rehabilitasi, dan dari target 4,32%

terealisasi sebesar 5,41 % dengan capaian kinerja sebesar 125,23% (Sangat Baik)

untuk indikator persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik.

2.2.3 Perbandingan Kinerja dengan Target Jangka Menengah

Jika realisasi indikator sasaran 2 tahun 2014 dibandingkan dengan target

jangka menengah, dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2014 dengan Target Jangka Menengah

No. Indikator Kinerja Realisasi

2014 Target

2015 Capaian

1.

2.

Luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (Ha) Persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik

420.265,95

5,41%

409.000

5,41%

102,75%

100,00%

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi capaian kinerja luas kawasan

konservasi dan rehabilitasi sampai tahun 2014 sudah terealisasi sebesar 420.265,95 Ha

dengan capaian 102,75% jika dibandingkan dengan target jangka menengah sampai

Page 7: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 51

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

dengan Tahun 2015 yaitu sebesar 409.000 Ha. Sedangkan realisasi capaian kinerja

persentase pulau-pulau kecil sudah terealisasi sebasar 5,41% dengan capaian sebesar

100% jika dibandingkan dengan target jangka menengah Dinas Kelautan dan

Perikanan sampai dengan Tahun 2015 yaitu sebesar 5,41% sudah mencapai target.

Bila dikaitkan dengan rencana jangka menengah Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 – 2015, maka capaian persentase

jumlah pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik s/d 2014 telah tercapai 100%

yaitu sebanyak 10 buah pulau dengan rincian 1). Pulau Panjang, 2). Pulau Pagang,

3). Pulau Pasumpahan, 4). Pulau Bindalang, 5).Puau Babi, 6). Pulau Simakakang,

7). Pulau Nyang-nyang, 8). Pulau Koroniki, 9). Pulau ujuang dan 10). Pulau Tangah.

Jika dibandingkan dengan capaian luas kawasan konservasi dan rehabilitasi

di Kalimantan Selatan sebesar (100%), maka capaian luas kawasan konservasi dan

rehabilitasi Sumatera Barat tahun 2014 masih lebih tinggi ( sebesar 103,26%).

2.2.4. Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Keberhasilan pencapaian kinerja untuk Indikator sasaran 2, salah satunya

adalah karena didukung oleh Kab/Kota untuk menetapkan atau mencadangkan

kawasan konservasi. Kemudian Provinsi secara rutin melakukan pembinaan bagi

kawasan konservasi yang telah dicadangkan, meningkatkan sosialisasi di kawasan

konservasi pada masyarakat pesisir dan melakukan koordinasi dan melakukan

pendataan yang lebih baik.

Untuk mencapai indikator kinerja diatas diupayakan dengan beberapa

kegiatan yaitu dengan penanaman pohon pelindung pantai di Nagari Pilubang

Kecamatan Sungai Limau Kab. Padang Pariaman sebanyak 1.600 batang bibit

cemara laut. Dan juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat disekitar lokasi.

Dengan adanya penanaman pohon pelindung ini menjadikan pantai tidak gersang

dan terlindung dari bahaya abrasi pantai. Dan bertambahnya kawasan pesisir yang

rusak pulih kembali. Dari target 10 Ha telah teralisasi 5,6 Ha untuk tahun 2014. Akan

tetapi untuk kegiatan penghijauan pantai dari target 50 Ha selama RPJM 2011 –

2015 secara keseluruhan telah melebihi dari target (60 Ha s/d 2014).

Juga dillakukan penanaman mangrove sebanyak 13.000 batang di Nagari

Ampiang Parak Kec. Sutera Kab. Pesisir Selatan. Dan juga dipasang baliho sebanyak

3 unit di Kota Padang, Kab. Pesisir Selatan dan Kab.Pasaman Barat dengan hasil

terkelolanya dan terehabilitasinya kawasan pantai dengan penanaman mangrove

Page 8: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 52

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

yang bermanfaat untuk melindungi pantai dari abrasi seta ekosistem mangrove yang

rusak dapat dipulihkan kembali. Bila dikaitkan dengan target RPJM 2011 – 2015

untuk kegiatan rehabilitasi hutan mangrove 50 Ha dengan penumbuhan tahun 2014

sebanyak 13.000 batang telah terealisasi sebesar 47,5 Ha.

Untuk pencapaian target kinerja juga dilaksanakan transplantasi terumbu

karang sebanyak 75 unit (Luasan 500 m2) di Pulau Pagang Nagari Sei. Pinang Kec.

Koto XI Tarusan Kab. Pesisir Selatan. Dan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat

yang dilibatkan dalam kegiatan. Juga telah dipasang baliho sebanyak 6 unit yaitu 1

unit di Kota Padang, 1 unit Kab. Pesisir Selatan, 1 unit di Kab. Agam, 1 unit di Kab.

Padang Pariaman, 1 unit di Kab. Pasaman Barat dan 1 unit di Kota Pariaman. Hasil

dengan terlaksana rehabilitasi terumbu karang, sehingga dapat memperbaiki

ekosistem yang sudah mulai rusak dan bertambahnya luasan tutupan terumbu

karang. Untuk rehabilitasi terumbu karang sebesar 15 Ha sampai 2014 telah

terealisasi s/d 2014 sebesar 18,5 Ha atau lebih dari target RPJM.

Untuk pencapaian target kinerja diatas hal-hal yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Restocking perairan umum yaitu telah ditebarnya 360.000 ekor bibit ikan mas

dan nila di perairan umum lubuk larangan di 10 Kab/Kota.

b. Terbinanya kelompok pengelola kawasan konservasi lubuk larangan dan

terkelolanya lingkungan perairan umum sehingga pelestarian ikan terutama ikan

asli/endemin dapat terlaksana.

c. Pembuatan reservaat di perairan umum Danau Singkarak dan penyusunan draf

Pergub yaitu tersedianya reservaat di Danau Singkarak di Kelompok Pokmaswas

Saiyo Sakato Kab. Solok sebanyak 1 unit. Dan saat ini telah meningkatkan

populasi ikan disekitar lokasi reservaat yang sebelumnya tidak ada, dan juga

meningkatkan jumlah jenis-jenis ikan yang ada. Disamping itu dengan adanya

reservaat mengurangi intensitas kegiatan illegal fishing karena lokasi ini dijaga

oleh Pokmaswas Sakato. Tersedianya draf pergub sebanyak 2 draft pergub

(adanya penggabungan 3 draft pergub menjadi 1 draft atas arahan biro hukum)

Terdistribusikannya buku Perda sebanyak 100 eksp ke instansi terkait.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja

persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik yaitu dengan

meningkatkan pendataan potensi pulau-pulau kecil yang ada di Sumatera Barat,

meningkatkan peluang pengembangan terhadap pulau kecil yang telah

Page 9: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 53

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

diidentifikasi potensinya dan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan

serta meningkatkan koordinasi dengan Kab/Kota.

Untuk pencapaian target kinerja diatas, juga dilakukan dengan pengelolaan

dan penataan pulau- pulau kecil seperti rehabilitasi terumbu karang di pulau-palau

kecil yang telah ditetapkan sistem pengelolaannya melalui keputusan kepala Daerah

Kabupaten/Kota seperti pendataan potensi pulau-pulau kecil yang ada di Sumatera

Barat, meningkatkan pengembangan sarana dan prsarana yang dibutuhkan,

melakukan rehabilitasi lingkungan serta meningkatkan koordinasi intensif dan

terintegrasi dengan Kabupaten / Kota dan Instansi terkait.

2.2.5. Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.

Pencapaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya penataan dan

pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan

umum dapat dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan

penting diantaranya adanya dukungan pendanaan melalui anggaran baik APBD

maupun APBN. Pada Tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan telah

menganggarkan dana sebesar Rp. 1.538.925.000,- melalui APBD dan sebesar Rp.

1.500.000.000 melalui APBN. Selain itu juga ada kelompok masyarakat yang ikut

mengelola kawasan konservasi dan rehabilitasi di Kabupaten Kota

2.2.6. Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran 2

Untuk mencapai sasaran 2, pada tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan 4 Program dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel. 3.9 Program / Kegiatan yang mendukung Sasaran

Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target

capaian Realisasi

(%) capaian

SASARAN II

Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil dan perairan

1. Luas Kawasan Konservasi dan Rehabilitasi (Ha)

2. Jumlah pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik (pulau)

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber daya Alam

1. Pembuatan Reservaat di Perairan Umum DanauSingkarak dan Penyusunan Draf Pergub

Program Pengelolaan dan

1 Reservat, 1 draft

pergub

1 Reservat, 1

draft pergub

100

Page 10: 2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.dkp.sumbarprov.go.id/asset/file/download/BAB_III_2-_LAKIP_perbaikan.pdf2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya. Pencapaian indikator

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 54

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut 1. Penanaman Pohon

Pelindung Pantai

2. Sosialisasi Pengelolaan dan Rehabilitasi Mangrove

3. Rehabilitasi Terumbu

Karang Program Pengelolaan Sumberdaya Perairan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1. Restocking Perairan

Umum

2. Pembinaan Kawasan

Konservasi Lubuk Larangan

Program Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir 1. Koordinasi,Sinkronisasi

dan Fasilitasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pensejahteraan Ekonomi Nelayan

2. Peningkatan Kelembagaan Perempuan Pesisir

1.600 btg, Kab. Pd.

Pariaman, 2 unit Baliho

13.000 btg, 1 kali

sosialisasi, 2 unit Baliho

Penanaman

400m2 Terumbu Karang

150.000 ekor ikan

mas, 210.000

ekor ikan Nila, 2 unit

Baliho

Pertemuan pembinaan 1 kali, 3 unit

Billboard

Pertemuan Tim teknis 3

kali, tim penyuluh 2

kali, dengan kab/kota 5

kali

Pertemuan 3 kab/kota

1.600 btg, Kab. Pd.

Pariaman, 2 unit Baliho

13.000 btg, 1 kali

sosialisasi, 2 unit Baliho

Penanaman

400m2 Terumbu Karang

150.000 ekor ikan

mas, 210.000

ekor ikan Nila, 2 unit

Baliho Pertemuan pembinaan 1 kali, 3 unit

Billboard

Pertemuan Tim teknis 3

kali, tim penyuluh 2

kali, dengan kab/kota 5

kali

Pertemuan 3 Kab/Kota

100

100

100

100

100

100

100