212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

36
Mata Kuliah : Pelaporan Dan Akuntansi Keuangan PENGUNGKAPAN : LAPORAN KEUANGAN INTERIM, PELAPORAN EMITEN BEPROSES IPO, DAN RIGHT ISSUES KELOMPOK 2 : NURHIKMAH MUKHTAR SYAHID JAFAR MUH. RIAZ PANGERANG SYUHADA MANSUR UNIVERSITAS HASANUDDIN

Transcript of 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Page 1: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Mata Kuliah : Pelaporan Dan Akuntansi Keuangan

PENGUNGKAPAN : LAPORAN KEUANGAN INTERIM,

PELAPORAN EMITEN BEPROSES IPO,

DAN RIGHT ISSUES

KELOMPOK 2 :

NURHIKMAH MUKHTAR

SYAHID JAFAR

MUH. RIAZ PANGERANG

SYUHADA MANSUR

UNIVERSITAS HASANUDDINPENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

MAKASSAR2013

Page 2: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dengan semakin dinamisnya perubahaan keadaan ekonomi dan bisnis, para

pemangkukepentingan ( stakeholder ), khususnya para pelaku di pasar modal memerlukan

informasikeuangan yang semutakhir mungkin. Sehubungan dengan itu disamping dengan

laporankeuangan tahunan, untuk entitas yang terdaftar di bursa efek diwajibkanuntuk

menyusun laporan keuangan interim.

Umumnya, laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bisnis adalah tahun fiskal

penuh. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan untuk periode akuntansi

interim sebagai bagian dari tahun fiskal. Laporan keuangan interim dikembangkan

berdasarkan pandangan yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral

dengan periode tahunan.

Pada dasarnya, laporan keuangan interim menyediakan informasi mengenai kondisi

perusahaan kurang dari satu tahun. Laporan tersebut biasanya diterbitkan setiap tiga bulan

dan biasanya berisi informasi kumulatif dari awal tahun sampai dibuatnya laporan tersebut.

Pengungkapan informasi segmen sebagaimana diatur dalam Statement of Financial

Accounting Standards (SFAS) Nomor 14 tentang Financial Reporting for Segments of

Business Enterprise tidak berlaku untuk pelaporan interim, kecuali jika laporan interim

tersebut berupa laporan keuangan yang dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan,

hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang

Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).

Sebuah perusahaan yang akango public dimana perusahaan tersebut melakukan initial

public offering (IPO) sahamnya melalui perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi

dan melalui agen-agen penjual yang ditunjuk.  IPO adalah kegiatan penawaran efek yang

dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat (publik) melalui pasar

modal.Investor bisa melakukan pembelian dengan memesan melalui penjamin emisi ataupun

agen penjual.  Pada umumnya, jumlah saham yang didapatkan biasanya cenderung lebih

sedikit dari pesanan.  Hal ini karena minat investor untuk membeli saham saat IPO biasanya

sangat besar sehingga dilakukan penjatahan.

Page 3: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM

1. Laporan Keuangan Interim

Di Indonesia, laporan keuangan interim dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) Nomor 03 tentang Laporan Keuangan Interim yang terdapat dalam

Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan

yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim: (1)

harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahuan; dan (2) dapat disusun

secara bulanan, triwulanan, atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi

seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.

Selain itu, Laporan Keuangan Interim adalah interim statement yaitu laporan

keuangan bersifat antar waktu untuk kepentingan masyarakat pengguna jasa bank dan

pihak lain yang terkait, yang meliputi periode bulanan atau triwulanan yang merupakan

bagian integral dari laporan tahunan, laporan keuangan interim wajib disusun

berdasarkan prinsip akuntansi yang sama dengan laporan keuangan tahunan yang

sekurang-kurangnya terdiri atas neraca, perhitungan laba rugi, laporan ikat

janji/komitmen dan kontingensi, jika terjadi perubahan dalam prinsip akuntansi,

pelaporan pada periode interim harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang digunakan

dalam menyusun laporan keuangan terakhir.

Menurut IAI, laporan keuangan interim harus dipandang sebagai bagian yang integral

dari periode tahunan yang dapat disusun baik secara bulanan, kwartalan atau semesteran

dan didalamnya harus mencakup semua komponen laporan keuangan sesuai standar

akuntansi keuangan.

Periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu

tahun buku penuh.

PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuanganmenetapkan laporan keuangan

lengkap meliputi:

Laporan posisi keuangan pada akhir periode

Laporan laba rugi komprehensif selama periode

Page 4: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Laporan perubahan ekuitas selama periode

Laporan arus kas selama periode

Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakanakuntansi penting dan

informasi penjelasan lain, dan

Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatifyang disajikan ketika entitas

menerapkan suatu kebijakanakuntansi secara retrospektif atau membuat

penyajiankembali secara retrospektif dari pos-pos dalam laporankeuangan, atau

ketika entitas mereklasifikasi pos-posdalam laporan keuangannya.

Komponen Minimal Laporan Keuangan Interim

Laporan keuangan interim minimal mencakup komponen berikut:

Laporan posisi keuangan ringkas

Laporan laba rugi komprehensif ringkas, yang disajikan:

a) Dalam satu laporan laba rugi komprehensif ringkas,atau

b) Dalam satu laporan laba rugi ringkas terpisah dan satu laporan laba rugi

komprehensif ringkas.

Pandangan tentang Laporan Interim

Terdapat dua pandangan mengenai laporan keuangan interim:

Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi dan

menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap priode ditentukan dengan cara yang sama

sperti pada priode tahunan.

Pandangan yang menganggap priode interim sebagai bagian yang intergral dengan

priode tahunan.

2. Sifat Laporan Keuangan Interim

Secara konseptual, laporan keuangan interim (interim report) menyediakan informasi

yang lebih tepat waktu, tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan laporan keuangan

tahunan (annual report). Laporan keuangan interim menunjukkan adanya trade-off antara

ketepatan waktu dan kehandalan data-data keuangan, karena memerlukan adanya

estimasi untuk melakukan review piutang, utang dagang/usaha, persediaan, dan informasi

lainnya yang mendukung pengukuran yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan.

Page 5: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Kebutuhan minimum pengungkapan sebagaimana diatur dalam APB Opinion Nomor 28

tidak mewajibkan penyajian keuangan yang wajar hasil operasi dan posisi keuangan

sesuai dengan PABU.

Berdasarkan APB Opinion Nomor 28, masing-masing periode interim merupakan

bagian integral dari laporan tahunan (annual report). Hasil perhitungan periode interim

harus didasarkan pada prinsip akuntansi dan praktik yang digunakan dalam tahun terakhir

penyusunan laporan keuangan. Meskipun demikian, modifikasi tetap diperbolehkan

untuk menyesuaikan periode interim dengan periode tahunan supaya memiliki informasi

yang berarti. Sebagai contoh, laporan interim memodifikasi prosedur yang digunakan

untuk penghitungan biaya produksi dan biaya-biaya yang lain yang biasanya digunakan

dalam laporan tahunan.

3. PSAK Yang Mengatur Laporan Keuangan Interim

PSAK 3 mengatur mengenai standar penyusunan laporan keuangan interim untuk

entitasyang diwajibkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

misalnya pasar modal dan bursa efek. Sedangkan untuk jenis usaha tertentu, seringkali

diatur cara penyusunandan pelaporan laporan interim tersendiri oleh regulator dibidang

usaha tertentu, misalnya perbankan yang harus tunduk pada peraturan yang ditentukan

oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia

4. Penyajian Laporan Keuangan Interim

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 03 tentang Laporan

Keuangan Interim berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan laporan

keuangan interim oleh peraturan perundangan yang berlaku, misalnya: pasar modal, dan

lain-lain.Untuk industri yang telah diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

industri yang bersangkutan secara khusus, misalnya perbankan, maka harus mengikuti

standar khusus tersebut.

Laporan keuangan interim meliputi: (1) neraca; (2) laporan laba/rugi; (3) saldo laba

interim; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan

interim harus menyajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun

Page 6: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

sebelumnya. Perhitungan laba/rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun

buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date).

Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar dan

tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai

laporan keuangan tahunan. Kalau suatu aktiva dan kewajiban dapat atau harus

direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca interim, maka aktiva

tersebut digolongkan sebagai lancar; atau kewajiban tersebut digolongkan sebagai jangka

pendek; kalau tidak aktiva tersebut digolongkan sebagai tidak lancar atau kewajiban

tersebut digolongkan sebagai jangka panjang.

Khusus untuk perusahan tertentu, antara lain bank dan asuransi, yang mempunyai

metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan

sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 

5. Pelaporan Keuangan Interim Dengan Pelaporan Keuangan Tahunan

Unsur yang sama antara pelaporan keuangan intrim dengan pelaporan keuangan

tahunan adalah :

Dasar pengakuan pendapatan

Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan

dalam standar akuntansi.

Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban

sebagai jangka pendek dan jangka panjang.

6. Pengakuan Dan Pengukuran

PSAK 3 mensyaratkan suatu perusahaan untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang

sama dalam laporan keuangan interimnya sebagaimana kebijakan yang diterapkan dalam

laporan keuangan tahunannya. Namun, untuk perubahan kebijakan akuntansi yang

dilakukan setelah tanggal laporan keuangan terkini yang akan tercemin dalam laporan

keuangan tahunan berikutnya, maka kebijakan akuntansi yang baru tersebut harus

diterapkan untuk laporan interim di tahun berjalan. Hal ini demi untuk menjaga

konsistensi antara laporan keuangan interim tahun berjalan dengan laporan keuangan

tahun berikutnya.

Page 7: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

PSAK 3 mensyaratkan bahwa pengukuran untuk tujuan laporan keuangan interim

harus dilakukan dengan dasar periode awal tahun buku sampai dengan periode interim

terakhir yang dilaporkan, karena laporan keuangan interim adalah bagian dari laporan

keuangan tahunannya yang lebih luas dan juga agar frekuensi pelaporan interim suatu

perusahaan (semesteran atau triwulanan) tidak memengaruhi pengukuran hasil

tahunannya.

Selanjutnya menetapkan bahwa pendapatan yang diterima secara musiman, berulang,

atau berkala dalam satu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal

interim jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun buku

perusahaan tersebut, sedangkan beban yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun

buku harus diantisipasi atau ditangguhkan untuk tujuan pelaporan interim, jika hanya

jika, hal tersebut adalah tepat untuk mengantisipasi atau menangguhkan jenis beban

tersebut pada akhir tahun buku.

Dalam laporan interim harus mengakui perubahan estimasi year to date dan bisa saja

estimasi itu berbeda dengan laporan keuangan interim sebelumnya tahun tersebut.Namun

prinsip pengakuan asset, liabilities, pendapatan, beban harus sesuai dengan laporan

keuangan tahunan.

Contoh: PT. A dengan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember, menyusun

laporan keuangan interim triwulanan.Kontrak kerja antara perusahaan dan karyawan

mendapatkan gaji ke13, dan bonus tambahan diskresioner yang bergantung pada laba

perusahaan untuk tahun tertentu.Dalam contoh ini, perusahaan harus mengakui (accured)

jumlah proposional gaji ke-13, tetapi tidak bonus diskresionernya dalam setiap laporan

keuangan triwulan.

PSAK 3 menyarankan berkenaan dengan valuasi persediaan dan biaya litbang agar

pengukuran periode interim dilakukan seolah-olah setiap periode interim berdiri sendiri

sebagai periode pelaporan independen.

Contoh:PT. B dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember,

menyajikan laporan keuangan interim triwulanan. Pada tanggal 30 September 2012,

perusahaan mengestimasi bahwa nilai realisasi neto dari sejumlah persediaan adalah lebih

rendah dari harga perolehannya.Dalam contoh ini, bahkan jika perusahaan tersebut

mengestimasi realisasi neto persediaaan diatas biaya perolehan pada akhir tahun,

Page 8: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

perusahaan ini diwajibkan untuk melakukan penurunan nilai persediaan tersebut ke nilai

realisasi bersihnya dan mengakui kerugian pada laporan interim triwulan ke

tiganya.Namun yang perlu diperhatikan bahwa perlakuan diatas tidak sejalan dengan

teori integral.Diasumsikan bahwa persediaan itu masih dimiliki sampai 31 Desember

2012, dan hingga pada tanggal tersebut, nilai realisasi neto persediaan diestimasi lebih

tinggi dari biaya perolehannya.Dalam contoh ini, kerugian yang dihapus bukukan dalam

laporan keuangan interim triwulan ketiga harus dibalikkan dan persediaan tersebut

disajikan pada harga aslinya dalam laporan keuangan tahunan ditahun 2012.

PSAK 3 menetapkan bahwa prosedur pengukuran yang digunakan dalan laporan

keuangan interim harus dibuat untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan adalah

andal serta pengungkapan yang sesuai untuk informasi keuangan material yang relevan

untuk memahami posisi atau kinerja keuangan perusahaan diungkapkan secara memadai.

Contoh: guna menyusun laporan keuangan interim, tidaklah perlu untuk melakuakan

perhitungan fisik perseediaan secara keseluruhan, jika nilai persediaan dapat

diestimasikan secara andal dengan menggunakan teknik (metode) estimasi.

PSAK 3 juga menetapkan bahwa jika estimasi jumlah yang dilaporkan dalam satu

periode interim diubah secara signifikan selama periode interim terakhir, sifat dan jumlah

perubahan tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tahunan

untuk tahun buku tersebut.

PSAK 3 menetapkan perubahan dalam kebijakan akuntansi harus dijelaskan dengan

menyatakan kembali laporan keuangan periode interim sebelumnya dari tahun buku

berjalan dan periode interim komparatif dari tahun buku sebelumnya.Hal ini untuk

menjamin bahwa kebijakan akuntansi tertentu diterapkan pada kelompok transaksi

tertentu untuk keseluruh tahun buku yang bersangkutan.Dalam permasalahan materialitas

PSAK 3 menetapkan bahwa dalam memutuskan bagaimana cara mengakui, mengukur,

mengklasifikasi, atau mengungkapkan unsur untuk tujuan pelaporan keuangan interim,

maka materialitas harus dinilai terkait dengan data keuangan periode interim.

Page 9: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

7. Pengungkapan Ringkasan Data Keuangan Interim

Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan

keuangan interim, maka data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:

Pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa

(termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif

perubahan akuntansi, perubahan akuntansi, dan laba bersih.

Data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan.

Pendapatan dan beban musiman.

Perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan.

Pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa, dan tidak sering

terjadi.

Kewajiban kontinjen.

Perubahan akuntansi.

Perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.

Laporan keuangan interim terakhir, misalnya laporan keuangan interim triwulan

keempat, tidak perlu disusun karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat

digantikan dengan laporan keuangan tahunan. Dalam hal laporan keuangan interim

triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan

penerbitan laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim

triwulan keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan

keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.

8. Format Dan Isi Laporan Keuangan Interim

Terdapat dua pilihan bagi entitas dalam menyajikan laporan keuangan interim yaitu

Laporan Keuangan Interim Lengkap

Jika entitas menerbitkan laporan keuangan interim lengkap, maka format dan isi

laporan keuangan interim harus disusun sesuai dengan ketentuan dalam PSAK

1.Peraturan Bapepam dan LK X.K.2 menetapkan bahwa dalam menyajikan LKTT

emiten wajib menyajikan laporan keuangan interim secara lengkap.Dengan demikian

format dan isi laporan keuangan interim tersebut harus sesuai dengan pengaturan

Page 10: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

dalam dalam PSAK 1, kecuali terkait dengan periode perbandingan mengikuti

pengaturan dalam PSAK 3.

Laporan keuangan interim ringkas

Jika entitas memilih menerbitkan laporan keuangan interim ringkas, maka PSAK 3

mengatur komponen minimum laporan keuangan interim sebagai berikut:

a) Laporan posisi keuangan (neraca) ringkas

b) Laporan laba rugi komprehensif ringkas

c) Laporan perubahan ekuitas ringkas

d) Laporan arus kas ringkas

e) Catatan atas laporan keuangan pilihan atau tertentu.

B. PELAPORAN EMITEN BEproses IPO

1. Pengertian Initial Public Offering (IPO)

Penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) merupakan salah satu

tahapan terpenting dalam proses perusahaan untuk menuju pasar modal atau go public.

IPO merupakan Pasar Perdana bagi suatu perusahaan untuk menawarkan efeknya (saham,

obligasi, dan surat-surat berharga lainnya) kepada publik.Bagi suatu perusahaan (Emiten)

IPO secara financial merupakan saran untuk memproleh modal untuk pengembangan

bisnis perusahaan dan sarana lainnya sebagai parameter bahwa perusahaan tersebut telah

menjalankan keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan perusahaan yang dampaknya

dapat memperoleh citra perusahaan. Pengaturan IPO sendiri diatur dalam Undang-

Undang No. 25 tahun 2007 mengenai Penanaman Modal yang ditetapkan pada tanggal 26

April 2007 (Sebagai pengganti Undang-Undang No. 8 tahun 1985 tentang Pasar Modal)

dan Keputusan Menteri Keuangan serta peraturan-peraturan yang di keluarkan oleh

BAPEPAM dan Bursa Efek.

Keutungan dalam melakukan IPO antara lain adalah signifikan akses untuk

mendapatkan modal investasi yang lebih besar; kredibilitas sebagai hasil dari dukungan

dan sponsor dari sebuah perusahaan investasi perbankan; beberapa harga saham yang

mendukung setelah perusahaan private terdaftar secara publik; serta cakupan analisis dan

laporan penelitian membantu masyarakat tetap dapat mendapatkan informasi.

Page 11: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Sementara kerugian dari Penawaran Umum Perdana antara lain mencakup kesuksesan

IPO yang bergantung pada bankir investasi dan kondisi pasar; IPO membutuhkan biaya

yang lebih besar dari penawaran umum langsung dan seringkali juga lebih besar dari

penggabungan reverse, tidak termasuk biaya komisi; serta signifikan persyaratan dari

manajemen untuk mengadakan rapat, panggilan konferensi dan roadshow.

2. Proses IPO (Penawaran Umum Perdana)

Dalam proses IPO (Proses Emisi), Emiten harus menempuj serangkaian tahap yang

cukup panjang. Secara garis bedar peruses IPO dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:

sebelum emisi, selama emisi dan sesudah emisi

Sebelum Emisi

a) Persiapan emisi efek

Sebelum emisi, rencana manajemen perusahaan mencari dana melalui go public mesti

dibawa ke rapat umum pemegang saham (RUPS) atau rapat umum pemegang saham luar

biasa (RUPS-LB) untuk dimintakan persetujuan. Setelah persetujuan diperoleh, emiten

kemudian harus mencari dan menunjuk pihak-pihak tertentu untuk menjamin emisi dan

membantu menyiapkan kelengkapan dokumen emisi.

Pihak-pihak yang terlibat tersebut meliputi perusahaan efek, profesi penunjang dan

lembaga penunjang.Perusahaan efek dapat pula berfungsi sebagai penjamin pelaksana

emisi, penjamin emisi, sekaligus agen penjual.

Profesi penunjang yang diperlukan mencakup :

1) Akuntan publik (Auditor Independen) untuk melakukan audit atas laporan

keuangan 2 tahun terakhir.

2) Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta-akta

perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

3) Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum.

4) Lembaga-lembaga penunjang yang berperan antara lain.

5) Wali amanat sebagai wali dari kepentingan investor (untuk emisi obligasi).

6) Penanggung (Guarator).

7) Biro Administrasi efek.

8) Kustodian untuk tempat penitipan harta.

Page 12: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Persiapan dokumen emisi sendiri teridiri dari surat pengantar pernyataan terdaftar;

prospektus lengkap, iklan, brosur, edaran; dokumen lain yang diwajibkan; rencana jadwal

emisi; konsep surat efek; laporan keuangan; rencana penggunaan dana yang dirinci per

tahun; proyeksi jika dicantumkan dalam prospektus; legal audit; legal opinion; riwayat

hidup komisaris dan direksi; perjanjian penjamin emisi; perjanjian agen penjualan;

perjanjian penanggungan (untuk emisi obligasi); perjanjian perwaliamanatan (untuk emisi

obligasi); perjanjian dengan bursa efek; kontrak pengelolaan saham; kesanggupan emiten

untuk menyerahkan semua laporan yang diwajibkan perundang-undangan pasar modal,

dan informasi lainnya yang bukan bagian dari pernyataan pendaftaran yang diminta

BAPEPAM.

b) Pendaftaran Pernyataan Emisi

Setelah semua dokumen yang diperlukan untuk emisi telah lengkap, emiten

mengadakan kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan menandatangani perjanjian-

perjanjian emisi.Khusus penawaran obligasi atau efek hutang lainnya emiten harus

mendapatkan terlebih dahulu peringkat dari lembaga pemeringkat efek.Barulah kemudian

emiten bersama penjamin emisi menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta

dokumen-dokumen kepada Bapepam, sekaligus melakukan ekspose terbatas di Bapepam.

Di Bapepam semua dokumen emisi yang telah diterima diperiksa kelengkapannya

dan juga dievaluasi, baik dari segi kelengkapannya, kecukupan, kejelasan informasi,

keterbukaan, maupun aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen. Dalam waktu

maksimum 45 hari kerja jika Bapepam tidak menyampaikan komentar, permintaan

perubahan/tambahan informasi maka pernyataan pendaftaran emiten dianggap efektif

Selama Emisi

a) Selama masa penawaran efek

Pada tahap ini, emiten melakukan aktivitas penawaran efek pada pasar perdana yang

sering disebut IPO (Initial Public Offering), melaksanakan penjualan saham perdana,

sampai mencatat efek yang di lepas ke public ke Bursa Efek sehingga Investor dapat

memperjualbelikan efek yang dimilikinya. Selama masa periode emisi dibedakan menjadi

periode pasar perdana dan pasar sekunder

Page 13: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

b) Penawaran umum efek

Periode pasar perdana, mencakup periode mulai dari efek ditawarkan kepada pemodal

oleh sindikasi penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk, penjatahan oleh

sindikasi penjamin emisi dan emiten, hingga penyerahan efek kepada investor. Jadi

sesudah Bapepam menyatakan pernyataan pendaftaran efektif, emiten mulai

menyediakan prospectus lengkap untuk publik dan calon pembeli dan memuat prospectus

ringkas tersebut dalam sebuah surat kabar harian atau lebih yang berbahasa Indonesia dan

tersebar secara nasional. Pemasangan prospectus ringkas tersebut dilakukan tiga hari

kerja sebelum masa penawaran umum agar calon pembeli dapat mempelajari terlebih

dahulu penawaran emiten.

Pada masa penawaran umum, calon investor yang tertarik dapat mulai mengajukan

pesanan kepada penjamin emisi melalui agen penjualan yang ditunjuknya.Masa ini

berlangsung tiga hari kerja dan selesai 60 hari setelah efektifnya pernyataan

pendaftaran.Berakhirnya masa penawaran disusul dengan penjatahan efek.Penjatahan

efek adalah pengalokasian efek para investor sesuai dengan jumlah yang tersedia.Jika

kemudian ternyata jumlah permintaan efek selama masa penawaran umum melebihi

jumlah efek yang ditawarkan, diadakan penjatahan khusus oleh manajer penjatahan.

Masa penjatahan berjalan hingga 6 hari kerja setelah berakhirnya masa penawaran.

Efek yang sudah dialokasikan kemudian diserahkan kepada investor dala bentuk surat

saham kolektif. Dimana sertifikat tersebut sudah harus tersedia paling lambat 3 hari kerja

sebelum pencatatan.

c) Pencatatan efek di bursa

Periode pasar sekunder yaitu periode pencatatan efek di bursa sampai perdagangan

sekunder dimulai. Bapepam mensyaratkan bahwa pencatatan harus dilaksanakan

selambat-lambatnya 90 hari sesudah dimulainya masa penawaran umum atau 30 hari

sesudah ditutupnya masa penawaran umum tersebut, tergantung mana yang lebih dahulu.

Persyaratan pencatatan saham

1) Laporan keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat Wajar

Tanpa Kualifikasi (WTK) untuk tahun buku terakhir.

2) Minimal jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1 juta saham

Page 14: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

3) Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal

4) Emiten wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan distor

penuh sepanjang tidak bertentangan dengan kepemilikan asing (maksimal 49% dari

jumlah saham yang tercatat di bursa)

Sesudah Emisi

a) Pelaporan emisi efek

Sesudah efek diperdagangkan di pasar sekunder, emiten diwajibkan memberikan

pelaporan kepada BEI dan BAPEPAM. Pelaporan kepada kedua Institusi ini terdiri dari

tiga jenis, yaitu:

1) Laporan rutin yaitu berupa laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tengah

tahunan atau laporan triwulanan (laporan keuangan interim). Laporan rutin kepda

BAPEPAM tidak hanya meliputi laporan keuangan saja tetapi juga mencakup

beberapa laporan lainnya, seperti laporan penggunaan dana hasil emisi.

2) Laporan berkala yaitu laporan mengenai terjadinya setiap kejadian penting dan

relevan.

3) Laporan lainnya, yaitu mencakup laporan mengenai perubahan anggaran dasar,

rencana RUPS/RUPSLB, perubahan susunan direksi dan komisaris, dan mengenai

penyimpangan proyeksi yang dipublikasikan lebih dari 10%.

Seluruh laporan yang disampaikan emiten kepada bursa akan dipublikasikan kepada

para investor melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui papan informasi.

Dengan demikian investor, terutama investor publik, sebagai pihak yang tidak memiliki

akses langsung kepada emiten, dapat mengetahui perkembangan performa emiten

sehingga dapat mengambil tindakan yang menguntungkan bagi kegiata investasinya.

Page 15: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

3. Peraturan BAPEPAM LK untuk IPO

Peraturan-Peraturan Bapepam LK yang Mengatur Mengenai IPO yaitu IX. A. 1-14

dan IX.C.1-11 yaitu:

a) Peraturan Nomor IX.A.1 mengenai ketentuan umum pengajuan pernyataan

pendaftaran persyaratan penyampaian pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum

(IPO) oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

b) Peraturan Nomor IX.A.2 mengenai tata cara pendaftaran dalam rangka penawaran

umum (IPO).

c) Peraturan Nomor IX.A.3 mengenai Tata cara untuk meminta perubahan dan atau

tambahan informasi atas pernyataan pendaftaran (IPO).

d) Peraturan Nomor IX.A.4 mengenai Prosedur penangguhan penawaran umum.

e) Peraturan Nomor IX.A.5 mengenai Penawaran yang bukan merupakan penawaran

umum.

f) Peraturan Nomor IX.A.6 mengenai Pembatasan atas saham yang diterbitkan sebelum

penawaran umum.

g) Peraturan Nomor IX.A.7 mengenai Tanggung jawab manajer penjatahan dalam

rangka pemesanan dan penjatahan efek dalam penawaran umum.

h) Peraturan Nomor IX. A.8 mengenai Prospektus awal dan info memo.

i) Peraturan Nomor IX.A.9 mengenai Promosi pemasaran efek termasuk iklan, brosur,

atau komunikasi lainnya kepada publik.

j) Peraturan Nomor IX. A.10 mengenai Penawaran umum sertifikat penitipan efek

Indonesia (Indonesian Depositary Receipt).

k) Peraturan Nomor IX. A. 11 mengenai Penawaran umum efek bersifat utang dalam

denominasi mata uang selain rupiah.

l) Peraturan Nomor IX.A.12 mengenai penawaran umum oleh pemegang saham.

m) Peraturan Nomor IX.A.13 mengenai penerbitan efek syariah.

n) Peraturan Nomor IX.A.14 mengenai akad-akad yang digunakan dalam penerbitan

efek syariah di pasar modal.

o) Peraturan Nomor IX.C.1 merupakan pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan

pendaftaran dalam rangka penawaran umum.

Page 16: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

p) Peraturan Nomor IX.C. 2 merupakan pedoman mengenai bentuk dan isi prospectus

ringkas dalam penawaran umum.

q) Peraturan Nomor IX.C. 3 merupakan pedoman mengenai bentuk dan isi prospectus

ringkas dalam penawaran umum (peraturan revisi tahun 2000).

r) Peraturan Nomor IX.C. 4 mengenai pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran

umum reksa dana berbentuk persero.

s) Peraturan Nomor IX.C. 5 mengenai pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran

umum reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif.

t) Peraturan Nomor IX.C. 6 merupakan pedoman bentuk dan isi prospektus dalam

rangka penawaran umum reksa dana.

u) Peraturan Nomor IX.C. 7 merupakan pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan

pendaftaran dalam rangka penawaran umum oleh perusahaan menengah atau kecil.

v) Peraturan Nomor IX.C. 8 merupakan pedoman bentuk dan isi prospektus dalam

rangka penawaran umum oleh perusahaan menengah atau kecil.

w) Peraturan Nomor IX.C. 9 merupakan pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan

pendaftaran dalam rangka penawaran umum efek beragun asset (Asset Backed

Securities).

x) Peraturan Nomor IX.C. 10 merupakan pedoman bentuk dan isi prospektus dalam

rangka penawaran umum efek beragun asset (Asset Backed Securities).

y) Peraturan Nomor IX.C. 11 mengenai pemeringkatan efek bersifat utang dan/atau

sukuk

C. LAPORAN YANG HARUS DISIAPKAN UNTUKRIGHT ISSUES

Right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang dilakukan oleh perusahaan

dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya untuk

tanggal tertentu. Istilah right issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu (HMETD), karena emiten mengeluarkan saham baru dalam rangka

penambahan modal perusahaan dengan terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham

saat ini.Dengan demikian, pemegang saham memiliki preemptive right atau hak memesan

efek terlebih dahulu atas saham-saham baru tersebut.

Page 17: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

a) Bapepam LK menerbitkan lima peraturan untuk right issues yaitu peraturan

nomor IX.D.1-IXD5

Peraturan Bapepam LK No. IX.D.1

Dalam peraturan ini dijelaskan pengertian Right Issues (Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu) yaitu hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham

yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi

saham dan waran, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut wajib dapat

dialihkan. Selain itu pengertian Waran yaitu Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan

yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut

pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak diterbitkannya

Waran tersebut

Apabila suatu perusahaan yang telah melakukan Penawaran Umum saham atau

Perusahaan Publik bermaksud untuk menambah modal sahamnya, termasuk melalui

penerbitan Waran atau Efek konversi, maka setiap pemegang saham wajib diberi Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu atas Efek baru dimaksud sebanding dengan persentase

pemilikan mereka.

Jika perusahaan tersebut mempunyai lebih dari satu jenis saham, dan jika jumlah saham

dalam setiap jenis ditambah secara proporsional, maka para pemegang saham yang ada wajib

mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanding dengan persentase pemilikan

mereka dalam masing-masing jenis saham.

Persyaratan untuk memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ini tidak berlaku

jika perusahaan mengeluarkan saham sebagai hasil kapitalisasi dari laba yang ditahan dan

atau modal disetor lainnya seperti dividen saham atau saham bonus.

Peraturan Bapepam LK No. IX.D.2

Peraturan ini berisi pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pendaftaran dalam

rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (Right Issues). Dokumen-dokumen

yang harus disiapkan untuk Right Issues sekurang-kurangnya terdiri dari:

a) Surat pengantar Pernyataan Pendaftaran

b) Prospektus; dan

Page 18: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

c) Dokumen lain yang diperlukan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam rangka

penerbitan hak memesan saham terlebih dahulu.

d) Surat dari Akuntan (comfort letter) sehubungan dengan perubahan keadaan keuangan

Emiten atau Perusahaan Publik yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang

diaudit oleh Akuntan

e) Surat pernyataan dari Emiten atau Perusahaan Publik di bidang akuntansi

f) Keterangan lebih lanjut tentang prakiraan dan atau proyeksi, jika dicantumkan dalam

Prospektus

g) Kebijakan dividen serta riwayat pembayaran dividen

h) Laporan pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum (sehubungan dengan perubahan yang

terjadi setelah tanggal dikeluarkannya pendapat hukum sebelumnya dan hal yang

berkaitan dengan penggunaan dana hasil Penawaran Umum)

i) Surat pencabutan pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan

kepentingan pemegang saham publik dari kreditur. Dll

Peraturan Bapepam LK No. IX.D.3

Peraturan ini berisi pedoman mengenai bentuk dan isi prospectus dalam rangka

penerbitan hak memesan efek terlebih :

a) Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan Informasi atau Fakta Material

mengenai Penawaran Umum dari Emiten atau Perusahaan Publik, yang dapat

mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh Emiten atau

Perusahaan Publik.

b) Emiten atau Perusahaan Publik harus berhati-hati apabila menggunakan foto, diagram,

atau tabel pada Prospektus, karena bahan-bahan tersebut dapat memberikan kesan yang

menyesatkan kepada masyarakat.

c) Emiten atau Perusahaan Publik dapat melakukan penyesuaian atas pengungkapan

Informasi atau Fakta Material tidak terbatas hanya pada Informasi atau Fakta Material

yang telah diatur dalam ketentuan ini.

Page 19: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Peraturan Bapepam LK No. IX.D.4

Peraturan ini mengatur mengenai penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih

Emiten atau Perusahaan Publik dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham, sepanjang ditentukan dalam anggaran dasar.

 

Peraturan Bapepam LK No. IX.D.5

Peraturan ini memuat mengenai saham bonus.Saham Bonus adalah saham yang dibagikan

secara cuma-cuma kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki,

pembagian Saham Bonus harus proporsional dengan kepemilikan saham dari setiap

pemegang saham.Pelaksanaan pembagian Saham Bonus harus telah selesai dilakukan

selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang

Saham yang menyetujui pembagian Saham Bonus tersebut.

b) Peraturan PSAK 56 Laba Per Saham (LPS)

Saham Bonus. Ketika suatu entitas menerbitkan saham tambahan selam tahun

bersangkutan dalam bentuk saham bonus, jumlah saham beredar untuk perhitungan

laba per saham disesuaikan secara retroaktif untuk penerbitan saham bonus tersebut,

jika LPS (Laba Per Saham) tahun sebelumnya ditunjukkan sebagai angka

perbandingan jumlah saham yang beredar juga disesuaikan seolah-olah penerbitan

bonus dilakukan di hari pertama tahun sebelumnya.

Hak Beli Saham (Right Issues).Ketika suatu entitas menerbitkan hak untuk mebeli

saham pada angka yang kurang dari harga pasar penuh, hak beli saham ini setara

dengan penawaran publik pada harga pasar plus terbitan bonus. Unsur bonus dalam

hak beli saham dapat dihitung setara dengan selisih antara harga pasar dengan hak

dan harga pasar tanpa hak. Harga dengan hak adalah harga pasar dari saham pada

hari terakhir saham tersebut diperjual belikan dengan hak. Harga tanpa hak adalah

harga teoritis yang dapat ditentukan dengan (Jumlah saham sebelum hak beli saham

x harga dengan hak) + (jumlah saham yang diterbitkan berdasarkan hak beli saham x

harga pelaksana): jumlah saham setelah hak beli saham

Page 20: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

Jika LPS tahun-tahun sebelumnya disajikan sebagai angka pebanding dalam laporan

keuangan tahun berjalan, LPS-LPS tersebut juga harus disesuaikan untuk unsure bonus

dalam hak beli saham tahun berjalan.LPS-LPS tahun sebelumnya dapat disesuaikan

dengan menghitung kembali jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar.

D. Kasus Pengungkapan Informasi Material-Perusahaan Gas Negara (PT. PGN)

Kasus yang dialami oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk di indikasi bermula dari

jatuhnya penjualan saham perusahaan tersebut dibursa efek dimana terjadi penurunan secara

signifikan harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk di Bursa Efek Jakarta, yaitu dari Rp

9.650,00 (harga penutupan pada tanggal 11 januari 2006) menjadi Rp 7.400,00 per lembar

saham pada tanggal 12 januari 2007. Adanya dugaan insider trading pada kasus ini karena

Jatuhnya harga saham tersebut dilihat tidak wajar, karena merujuk pada harga sebelumnya

Rp 9.650,00 berarti telah jatuh sebanyak 23,36%. Melihat dengan jatuhnya harga saham

dalam penjualan dibursa efek, patut diduga bahwa adanya kesalahan atau pun kesengajaan

dalam hal transaksi yang dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Kala itu, saham

PGN merosot hingga 23,36% atau Rp 2.250 menjadi Rp 7.400 dibandingkan posisi

sebelumnya di Rp 9.650. sebanyak 186,2 juta saham ditransaksikan.

Selain itu pada masa periode tersebut, yaitu 12 September 2006 sampai dengan 11

Januari 2007 terdapat adanya perdagangan saham yang dilakukan oleh para pihak orang

dalam perusahaan. Selain dugaan terjadinya praktek haram insider trading pada transaksi

saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk, terdapat juga indikasi terjadinya pelanggaran prinsip

keterbukaan informasi.PT. Gas Negara Tbk pada saat penjualan dibursa efek.Penurunan

harga saham yang signifikan tersebut sangat erat hubungannya dengan siaran pers yang

dilakukan manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk sehari sebelum (11 januari 2007).

Dalam siaran pers tersebut dinyatakan bahwa terjadi koreksi atas rencana besarnya volume

gas yang akan dialirkan, yaitu mulai dari (paling sedikit) 150 MMSCFD menjadi 30

MMSCFD. Dan terdapat Pernyataan bahwa tertundanya gas in yang semula akan dilakukan

pada akhir Desember 2006 tertunda menjadi Maret 2007.

Penundaan proyek komersialisasi pemipaan gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)

dari Sumatra Selatan sampai Jawa Barat dan yang membuat informasi ini berhubungan erat

dengan kasus anjloknya harga saham PGN, yaitu manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk

baru menjelaskan penundaan komersialisasi gas pada 11 Januari 2007, padahal informasi

Page 21: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

tentang adanya penundaan tersebut sebenarnya sudah diketahui oleh manajemen PT

Perusahaan Gas Negara Tbk sejak tanggal 12 September 2006 (informasi tentang penurunan

volume gas) dan sejak tanggal 18 Desember 2006 (informasi tentang tertundanya gas in).

Ada dugaan bahwa beberapa pelaku pasar telah mengetahui informasi penting mengenai

penundaan komersialisasi gas tersebut sebelum diumumkan secara resmi oleh manajemen PT

Perusahaan Gas negara Tbk.

Dalam arti lain, tidak semua pelaku pasar mengetahui informasi penting tersebut.

Sehingga bagi mereka yang mengetahui informasi penting tersebut, langsung mengambil

langkah yang dapat menguntungkan mereka sendiri, dengan menjual saham PGN lebih dulu

dibanding investor lainnya. Puncaknya pada tanggal 12 Januari 2007, para investor lainnya

ikut-ikutan menjual saham PGN secara besar-besaran, yang mengakibatkan jatuhnya harga

saham PGN 23,36% dari harga Rp 9.650,00 menjadi Rp 7.400,00.

Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengumumkan

hasil pemeriksaan terhadap pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang Pasar

Modal yang di lakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk. (PT PGN), sebagai

berikut:

1. Bapepam-LK telah melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan pihakpihak terkait

dengan pelanggaran pasal 86 undang-undang pasar modal dan Peraturan Nomor X.K.1

tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada publik yang

dilakukan oleh PT PGN dan tentang pemberian keterangan yang secara material tidak

benar sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 Undang-undang Pasar Modal.

2. Atas pelanggaran Pasal 86 Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor X.K.1 dan

pelanggaran Pasal 93 Undang-undang Pasar Modal yang dilakukan oleh PT PGN

ditemukan bukti-bukti sebagai berikut :

a. Terdapat keterlambatan pelaporan keterbukaan informasi atas penundaan proyek

pipanisasi yang dilakukan oleh PT PGN sebanyak 35 hari

b. Terdapat pemberian keterangan yang secara material tidak benar, yakni memberikan

keterangan tentang rencana volume gas yang dapat dialirkan melalui proyek SSWJ

yang tidak sesuai dengan fakta bahwa telah terjadi perubahan awal tersebut. Fakta

tersebut telah diketahui atau sepatutnya diketahui oleh direksi yang seharusnya

disampaikan saat keterangan itu diberikan kepada publik

Page 22: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

3. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Bapepam-LK menetapkan:

Sanksi denda sebesar Rp 35.000.000,00 kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk atas

pelanggaran Pasal 86 Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor X.K.1 ;

Sanksi denda sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) kepada Direksi PT

PGN yang menjabat pada periode bulan juli 2006 atas pelanggaran pemberian

keterangan yang secara material tidak benar sebagaimana dimaksud dalam pasal 93

Undang-undang Pasar Modal.

Page 23: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

KESIMPULAN

Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang menjual surat berharga di pasar modal,

laporan keuangan interim menjadi semakin diperlukan pemakai laporan keuangan membutuhkan

laporan keuangan perusahaan secepat mungkin untuk memberikan gambaran tentang kegiatan

perusahaan. Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua

laporan keuangan tahunan.

Tuntutan pengungkapan untuk laporan interim ditemukan dalam APB Opinion Nomor 28

dan diamandemen dalam FASB Statement Nomor 3 dan FASB Interpretation Nomor 18.

Laporan interim menyediakan informasi yang tepat waktu. Meskipun demikian, sebagian besar

informasinya didasarkan pada estimasi dan laporan yang tidak diaudit. Setiap laporan interim

merupakan bagian integral dari laporan tahunan. Laporan interim ditentukan berdasarkan prinsip

akuntansi yang digunakan dalam laporan tahunan tahun sebelumnya. Meskipun demikian,

beberapa modifikasi mungkin diperlukan untuk menyusun laporan interim sebagai pelengkap

laporan tahunan.

Page 24: 212695748 Makalah Laporan Emiten Dan IPO 2

DAFTAR PUSTAKA

http://kuliahnurinfo.wordpress.com/2010/10/01/laporan-interim/

http://www.scribd.com/doc/138657268/Pengungkapan-Laporan-Keuangan-Interim

http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-right-issue.html