ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun...

83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Pada Perusahaan Non-Perbankan dan Non-Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : ENDAH NUR YULIANA F1209030 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun...

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

(Pada Perusahaan Non-Perbankan dan Non-Asuransi yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

ENDAH NUR YULIANA

F1209030

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Spirit is the most valuable asset, more than money and

anyother power”

Semangat adalah modal yang paling berharga, melebihi

uang dan segala kekuatan lainnya.

(Zig Ziglar)

“Gratitude is the absolute way to get more good things to your life”

Sikap bersyukur adalah cara mutlak untuk mendapathal-hal baik yang lebih

banyak bagi kehidupan Anda.

(Marci Shimoff)

“People are my biggest inspiration”

Orang-orang adalah inspirasiku yang terbaik.

(Anthony Robbins)

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebagai rasa syukur dan terima kasihku yang tulus, skripsi

ini kupersembahkan untuk:

© Mama dan papa tercinta yang selalu menyayangiku,

mendo’akannu, tanpa lelah memberikan nasihat,

perhatian, dan sebagai inspirasi terbesar buatku.

© Kakak-kakakku tersayang yang sudahmemberikan

nasihat-nasihat yang membangun buatku.

© Aris Agung Purnomo, my beloved, yang sudah

memberikan kasih sayangnya, menemani hari-hariku,

dan memotivasiku untuk menjadi lebih baik.

© Sahabat-sahabatku (Martiana dan Metfi) yang sudah

11 tahun lebih menghiasi hari-hariku.

© Teman-teman seperjuanganku (Nurul, Tria, Nopi, Adek

Nita, Prima, Harum, Luci, Inung) dan semua anak

Manajemen ’06 keep spirit guys!!!

© Anak-anak kost (Selvie, Erma, Risma, Laras, Ayu, Sita, dll) I Love you all!!!

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Alloh SWT atas segala anugerah dan kemudahan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

Sebelum dan Setelah Melakukan Initial Public Offering (IPO) (Pada Perusahaan

Non-Perbankan dan Non-Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2004-2010)”.

Selama penyusunan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis

banyak mendapatkan bimbingan, motivasi, doa, perhatian, saran, dan kritik dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Bambang Hadi Nugroho, M.Si. selaku pembimbing skripsi.

3. Drs. Wiyono, M.M. selaku pembimbing akademik.

4. Drs. Heru Agustanto, M.E. selaku dosen Seminar Manajemen Keuangan.

5. Seluruh dosen Manajemen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

6. Orang tua, kakak-kakak, dan teman-teman atas segala dukungan dan doanya.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak.Penulis menyadari bahwa skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

dan kritik yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaannya. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pembaca yang

membutuhkan informasi yang berkaitan dengan skripsi ini. Terima kasih.

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii

MOTTO.......................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiii

ABSTRAKSI................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Perumusan Masalah................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................... 8

A. Pengertian Initial Public Offering (IPO)................................... 8

B. Kinerja Perusahaan..................................................................... 13

C. Analisis Laporan Keuangan....................................................... 14

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

D. Rasio Likuiditas......................................................................... 18

E. Rasio Aktivitas........................................................................... 19

F. Rasio Hutang.............................................................................. 20

G. Rasio Profitabilitas...................................................................... 21

H. Penelitian Terdahulu.................................................................... 23

I. Kerangka Pemikiran.................................................................... 26

J. Hipotesis...................................................................................... 27

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 29

A. Jenis dan Sumber Data................................................................ 29

B. Populasi dan Sampel.................................................................... 29

C. Metode Pengumpulan Data......................................................... 30

D. Variabel Penelitian....................................................................... 30

E. Teknik Analisis............................................................................ 34

1. Statistik Deskriptif................................................................. 34

2. Uji Beda................................................................................. 35

a. ANOVA (Uji F).............................................................. .. 35

b. Paired Sample T-Test....................................................... 35

BAB IV. ANALISIS DATA......................................................................... .. 38

A. Objek Penelitian.......................................................................... 38

B. Analisa Data Statistik Deskriptif................................................ 40

C. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Seluruh Sampel............... 47

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Analisis Kinerja Keuangan Current Ratio (CR) Perusahaan

Sebelum dan Setelah IPO...................................................... 48

2. Analisis Kinerja Keuangan Debt to Equity (D/E) Perusahaan

Sebelum dan Setelah IPO..................................................... 48

3. Analisis Kinerja Keuangan Leverage Ratio (LR) Perusahaan

Sebelum dan Setelah IPO..................................................... 49

4. Analisis Kinerja Keuangan Gross Profit Margin (GPM)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO.................................. 49

5. Analisis Kinerja Keuangan Operating Profit Margin (OPM)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO.................................. 50

6. Analisis Kinerja Keuangan Net Profit Margin (NPM)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO.................................. 51

7. Analisis Kinerja Keuangan Inventory Turnover (IT)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO................................. 51

8. Analisis Kinerja Keuangan Total Assets Turnover (TAT)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO................................. 52

9. Analisis Kinerja Keuangan Return on Assets (ROA)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO.................................. 52

10. Analisis Kinerja Keuangan Return on Equity (ROE)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO................................. 53

D. Analisis Leverage Ratio Perusahaan dengan Menggunakan

Paired Sample T-Test.................................................................. 54

E. Pembahasan Hasil Analisis Data................................................ 58

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB V. PENUTUP....................................................................................... 65

A. Kesimpulan............................................................................... 65

B. Keterbatasan Penelitian............................................................. 67

C. Implikasi................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL VI. 1 SAMPEL PENELITIAN........................................................ 38

TABEL VI. 2 DESCRIPTIVE STATISTICS.................................................. 40

TABEL VI. 3 HASIL UJI ANOVA CURRENT RATIO.............................. 48

TABEL VI. 4 HASIL UJI ANOVA DEBT TO EQUITY.............................. 48

TABEL VI. 5 HASIL UJI ANOVA LEVERAGE RATIO............................. 49

TABEL VI. 6 HASIL UJI ANOVA GROSS PROFIT MARGIN.................. 49

TABEL VI. 7 HASIL UJI ANOVA OPERATING PROFIT MARGIN........ 50

TABEL VI. 8 HASIL UJI ANOVA NET PROFIT MARGIN....................... 51

TABEL VI. 9 HASIL UJI ANOVA INVENTORY TURNOVER.................. 51

TABEL VI. 10 HASIL UJI ANOVA TOTAL ASSETS TURNOVER........... 52

TABEL VI. 11 HASIL UJI ANOVA RETURN ON ASSETS....................... 52

TABEL VI. 12 HASIL UJI ANOVA RETURN ON EQUITY...................... 53

TABEL VI. 13 HASIL UJI PAIRED SAMPLES STATISTICS...................... 54

TABEL VI. 14 HASIL PAIRED SAMPLES TEST........................................ 55

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR II. 1 PROSES INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO).................... 9

GAMBAR II. 2 KERANGKA PEMIKIRAN................................................... 26

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Pada Perusahaan Non-PerbankandanNon-Asuransi yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010)

ENDAH NUR YULIANA

F1209030

Initial Public Offering atau IPO adalah penawaran saham untuk yang pertama kali kepada masyarakat. IPO merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh tambahan modal yang berguna untuk pengembangan perusahaan. Keuntungan dari IPO adalah perusahaan akan memperoleh tambahan modal yang relative lebih mudah dan secara otomatis perusahaan akan lebih dikenal oleh publik. Sedangkan kerugian dari IPO adalah perusahaan wajib mempublikasikan laporan keuangan perusahaan secara berkala kepada masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kinerja perusahaan sebelum dan setelah melakukan IPO, dampak setelah perusahaan melakukan IPO terhadap kinerja dan nilai perusahaan, dan dampak IPO bagi kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan yang terjadi pada kinerja keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non-perbankan dan non-asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2009 sebanyak 37 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: perusahaan yang melakukan tahun 2004-2007, semua perusahaan non-perbankan dan non-asuransi, laporan keuangan yang dituliskan dalam bukti, dan mempublikasikan laporan keuangan yang berisi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Rasio keuangan yang digunakan sebagai variable dalam penelitian ini adalah current ratio (CR), debt to equity (D/E), leverage ratio (LR), gross profit margin (GPM), operating profit margin (OPM), net profit margin (NPM), inventory turnover (IT), total assets turnover (TAT), return on assets (ROA), dan return on equity (ROE).

Hasil penelitian dengan uji F menunjukkan hanya variable LR yang menunjukkan adanya perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum, saat, dan setelah IPO dengan tingkat signifikansi 5%. Lalu kinerja leverage ratio dijelaskan lebih jelas dalam perhitungan uji beda t. Sedangkan variabel CR, D/E, GPM, OPM, NPM, IT, TAT, ROA, dan ROE tidak mengalami perbedaan.

Kata kunci: initial public offering (ipo), kinerja keuangan, uji beda F, uji beda t.

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Pada Perusahaan Non-PerbankandanNon-Asuransi yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010)

ENDAH NUR YULIANA

F1209030

Initial Public Offering or IPO is the offering of shares for the first time to the community. IPO is one of the means used by companies to obtain additional capital that is useful for the development of the company. The advantage of the IPO is the company will acquire additional capital is relatively easier and more companies will be automatically recognized by the public. While the loss of an IPO is the company obliged to publish financial statements periodically to the public.

This study aims to determine: the company's performance before and after an IPO, the impact after the company go public on the performance and corporate value, and the impact of IPO for the company's financial performance. This study was conducted to analyze the differences that occur at the company's financial performance between the 2 years before the IPO, when the IPO, and 2 years after the IPO in non-banking companies and non-insurance in Indonesia Stock Exchange in 2002-2009 as many as 37 companies. Sampling technique used was purposive sampling with the following criteria: companies that do IPOs 2004-2007, all non-banking companies and non-insurance, the financial statements listed in the evidence, and publish financial reports that contain data required in this study. Financial ratios are used as variables in this study is the current ratio (CR), debt to equity (D / E), the leverage ratio (LR), gross profit margin (GPM), the operating profit margin (OPM), net profit margin (NPM ), inventory turnover (IT), total assets turnover (TAT), return on assets (ROA) and return on equity (ROE). The results with the F test shows only the variables that indicate the presence of LR differences between corporate performance before, during, and after the IPO with a significance level of 5%. Then the performance leverage ratio calculation is explained more clearly in different test t. While the variables CR, D / E, GPM, OPM, NPM, IT, TAT, ROA, and ROE do not experience the difference.

Key words: initial public offering (IPO), financial performance, different test F, different test t.

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah perusahaan dikatakan telah menjadi perusahaan publik apabila

perusahaan tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO).

Yang dimaksud dengan perusahaan publik adalah perusahaan yang menjual

sebagian sahamnya kepada masyarakat untuk dapat dimiliki oleh

masyarakat. Proses menjadi perusahaan publik ini biasanya diawali dengan

kegiatan menawarkan saham perusahaan kepada publik/masyarakat untuk

pertama kalinya melalui bursa atau yang disebut sebagai IPO (Ang, 1997).

Pada saat perusahaan menetapkan rencana untuk memperoleh tambahan

dana melalui go public permasalahan penting yang dihadapi adalah

penentuan besarnya harga penawaran perdana karena perusahaan yang go

public untuk pertama kalinya tidak ada harga pasar saham sampai

dimulainya penjualan saham di pasar sekunder.

Salah satu yang menjadi daya tarik IPO adalah tidak adanya kewajiban

emiten untuk mengembalikan dana yang diperoleh tersebut berikut bunga

kepada penyedia dana. Hal ini dikarenakan dana yang diterima oleh emiten

merupakan penyetoran modal oleh masyarakat.

Alasan utama suatu perusahaan menjadi perusahaan publik dengan

menjual saham di pasar modal adalah adanya dorongan kebutuhan atas

modal yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Pada

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

perusahaan perorangan, biasanya pemilik modal hanya terdiri atas beberapa

investor/pemilik. Penambahan dana oleh investor baru belum tentu akan

meningkatkan likuiditas kepemilikan secara langsung. Dalam

perkembangannya, bila perusahaan menjadi lebih besar dan semakin

membutuhkan tambahan modal untuk memenuhi peningkatan

operasionalnya, maka menjual saham merupakan salah satu pilihan

(Gumanti, 2002). Namun keputusan untuk melakukan IPO merupakan suatu

keputusan yang kompleks karena akan memunculkan adanya kerugian dan

biaya baru (Gumanti, 2002; Midiastuti dan Ilyas, 2004), sehingga hal

tersebut pastinya akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Perusahaan yang akan melakukan proses go public harus memenuhi

kewajiban akan keterbukaan informasi baik untuk masa sebelum maupun

sesudah proses IPO. Sebelum suatu perusahaan menjadi perusahaan publik,

pada umumnya pemilik modal (investor) hanya memiliki informasi yang

terbatas berkaitan dengan perusahaan emiten (perusahaan yang akan

melakukan proses IPO). Keterbukaan informasi sebelum IPO dilakukan

dalam bentuk pemenuhan atas syarat-syarat yang berisi informasi yang

kemudian dipaparkan melalui prospektus (Payamta dan Machfoedz, 1999).

Propektus merupakan salah satu ketentuan yang ditetapkan oleh Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) yang harus dipenuhi oleh sebuah

perusahaan yang akan melakukan IPO. Propektus berisi sejumlah informasi

akuntansi dan informasi non-akuntansi dari perusahaan yang akan

melakukan proses IPO. Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

terdiri atas neraca, perhitungan laba rugi, laporan arus kas, dan penjelasan

laporan keuangan. Sedangkan informasi non-akuntansi berisi informasi

selain laporan keuangan seperti underwriter (penjamin emisi), auditor

independent, konsultan hukum, nilai penawaran saham, persentase saham

yang ditawarkan, umur perusahaan dan informasi lainnya (Nasirwan, 2002).

Demikian pula bila telah menjadi perusahaan publik, maka perusahaan

juga wajib mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh otoritas bursa (di

Indonesia adalah BAPEPAM), yaitu harus senantiasa memberikan atau

melaporkan setiap kejadian atau transaksi yang material, harus membuat

laporan keuangan yang dilaporkan ke BAPEPAM atau pemegang saham dan

menerbitkannya secara berkala. Hal ini harus dipenuhi selama menjadi

perusahaan publik (Payamta dan Machfoedz, 1999; Gumanti, 2002).

Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan

oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber

informasi yang penting disamping informasi lainya seperti informasi

industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas

manajemen, dan lainnya dalam hal untuk mengukur kinerja suatu

perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan, dapat dinilai melalui

laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan

tersebut dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar

penilaian kinerja perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan yang telah

mempublik, kinerja perusahaan dapat pula diukur melalui perubahan harga

dan return sahamnya di bursa efek (Payamta dan Machfoedz, 1999).

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Informasi laporan keuangan digunakan dan memiliki fungsi sebagai

dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan kegiatan operasinya

merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis

fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain merupakan

indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para

penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan nilai

perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan

datang.

Teknik fundamental terdiri dari beberapa alat ukur kinerja perusahaan

internal seperti menggunakan rasio dan pengukuran keuangan lainnya dan

analisis fundamental untuk pasar uang yang meliputi kondisi perekonomian

secara umum. Dalam penelitian ini dibatasi hanya pada variabel analisis

fundamental yang bersifat internal untuk mengetahui kinerja keuangan

perusahaan, seperti rasio likuiditas, aktivitas, hutang, dan profitabilitas.

Informasi sebelum IPO sebuah perusahaan tercantum dalam

prospektus yang berisi laporan keuangan dan laporan non-keuangan

perusahaan terkait. Adapun laporan keuangan tersebut diukur melalui rasio-

rasio keuangan seperti pertumbuhan penjualan, rata-rata marjin laba operasi,

rata-rata rasio penjualan per aktiva tetap, dan rata-rata return on equity.

Tidak bisa diabaikan pula bahwa kondisi lingkungan usaha baik yang terkait

dengan kondisi perekonomian pada saat dilaksanakan IPO maupun yang

secara khusus terkait dengan kondisi bidang usaha/industri tertentu dari

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

perusahaan yang melaksanakan IPO diduga juga dapat mempengaruhi

kinerja operasi perusahaan (Suroso dan Siddharta, 2006).

Namun, berdasarkan pada beberapa penelitian yang berkaitan dengan

kinerja keuangan perusahaan antara sebelum IPO dan setelah IPO, ternyata

membuahkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian ini mengacu pada

penelitian yang dilakukan oleh Marc Georgen dan Luc Renneboog (2007)

yang meneliti tentang perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan yang

sebelum melakukan IPO dan setelah melakukan IPO. Perbedaannya,

penelitian ini menggunakan beberapa rasio keuangan untuk menganalisis

kinerja keuangan perusahaan.

Selain itu, seperti disimpulkan oleh Jain dan Kini (1994), diperoleh

bahwa secara keseluruhan perusahaan yang melakukan IPO tidak dapat

mempertahankan kinerjanya yang positif seperti yang telah dicapai pada saat

sebelum dilakukan proses IPO. Hsun dan Tzu (2003) bahkan mengatakan

bahwa sebenarnya IPO yang dilakukan oleh perusahaan di Pasar Modal

China tidak memberikan keuntungan yang berarti bagi kinerja operasional

perusahaan dan pada kenyataannya malah cenderung memburuk. Hal ini

diperkuat oleh Wei et al. (2003) dalam kesimpulan penelitiannya yang

menyatakan bahwa secara umum trend perusahaan di Cina yang melakukan

IPO akan mengalami penurunan keuntungan.

Ditambahkan pula oleh Jain dan Kini (1994) bahwa setelah IPO,

terjadi penurunan profitabilitas yang diukur melalui return on assets (ROA)

pada penelitian yang dilakukan tahun 1976-1988 dengan sampel penelitian

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pada 682 perusahaan. Padahal rasio ROA merupakan rasio rentabilitas

terpenting yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (Ang, 1997).

Dengan melihat latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH

MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Pada

Perusahaan Non-Perbankan dan Non-Asuransi yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan sebelum IPO?

2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan setelah IPO?

3. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan

setelah IPO?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan sebelum dan setelah melakukan

IPO.

2. Untuk mengetahui dampak setelah perusahaan melakukan IPO

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

terhadap kinerja dan nilai perusahaan.

3. Untuk mengetahui dampak IPO bagi kinerja keuangan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan akan memiliki manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti, sebagai wahana pengaplikasian ilmu yang telah peneliti

peroleh di bangku kuliah sekaligus sebagai pemenuhan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bagi perusahaan, memberikan masukan dan gambaran mengenai

penerapan rasio-rasio keuangan sebagai alat pengukur kinerja

keuangan perusahaan dan hubungan antara rasio-rasio tersebut

terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

3. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi

mengenai rasio-rasio yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menilai resiko yang akan diterimanya apabila

investor ingin menanamkan modalnya.

4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya, dapat digunakan

sebagai tambahan referensi dan diharapkan menjadi salah satu acuan

untuk mendukung peneltian selanjutnya.

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Initial Public Offering (IPO)

Initial Public Offering (selanjutnya disebut sebagai IPO) adalah

penawaran atau penjualan saham suatu perusahaan untuk pertama kalinya

kepada masyarakat (atau publik) di pasar modal atau bursa (Hartono dan Ali,

2002; Midiastuti dan Ilyas, 2004; Gumanti, 2005). Perusahaan yang telah

melakukan IPO sering disebut perusahaan publik (Ang, 1997). Saham

adalah surat berharga sebagai tanda bukti kepemilikan atas perusahaan

penerbit saham. Perusahaan penerbit saham disebut sebagai emiten.

Sedangkan pihak pembeli yang terdiri atas masyarakat umum baik domestik

maupun asing disebut sebagai investor. Istilah “pertama kalinya” dalam

definisi IPO memunculkan adanya pasar perdana, yang didefinisikan sebagai

pasar dimana perusahaan-perusahaan publik menawarkan saham atau efek

kepada calon investor untuk pertama kalinya. Sedangkan transaksi

selanjutnya yang dilakukan di bursa disebut sebagai pasar sekunder (Ang,

1997).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995

tentang Pasar Modal mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan

penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada

masyarakat berdasarkan tata cara yang telah diatur dalam undang-undang

dan peraturan pelaksanaannya (Hartono dan Ali, 2002). Selain itu,

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penawaran perdana dilakukan setelah perusahaan memperoleh ijin dari

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) yang menetapkan prosedur

peraturan khusus yang harus dipatuhi oleh perusahaan (Hartono dan Ali,

2002) dan sebelum sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder atau

bursa efek (Hartanto dan Ediningsih, 2004). Proses IPO di pasar perdana

seperti terlihat pada gambar 2.1.

Gambar II. 1 Proses Initial Public Offering (IPO)

Sumber : Hartanto dan Ediningsih, 2004

Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa proses pertama dimana para

profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu emiten dalam

menyiapkan dokumen penawaran publik. Proses kedua, emiten

menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM. Proses ketiga

Profesional

dan Lembaga

Pendukung

Pasar Modal

E

M

I

T

E

N

BAPEPAM

PASAR

PERDANA

1

2

3

4

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menunjukkan bahwa pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh

BAPEPAM. Dan yang terakhir, emiten bersama profesional dan lembaga

pendukung melakukan penawaran publik di pasar modal.

Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan harus

menerbitkan prospektus. Prospektus adalah dokumen utama perusahaan

yang akan melakukan IPO yang antara lain berisikan ukuran-ukuran kinerja

akuntansi berupa laporan keuangan yang telah ter-audit yang nantinya akan

menjadi sumber informasi utama bagi calon investor (Hartono dan Ali,

2002). Prospektus juga harus memberikan informasi mengenai kondisi

perusahaan kepada para calon investor. Dengan adanya informasi tersebut,

maka investor bisa mengetahui prospek perusahaan di masa mendatang,

sehingga dimungkinkan tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan

oleh emiten (Ang, 1997; Hartanto dan Ediningsih, 2004). Karena itu emiten

wajib menyampaikan laporan berkala atau laporan atas peristiwa material

yang dapat mempengaruhi harga efek yang bersangkutan kepada

BAPEPAM dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat (Ang,

1997).

Penjualan sekuritas di pasar perdana dilakukan oleh underwriter

(penjamin emisi) yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Pada umumnya

underwriter mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pemberi saran kepada

perusahaan yang akan melakukan go public (advisory function), sebagai

penjamin penjualan saham perdana dan bersedia membeli sisa sekuritas

yang tidak terjual (underwriting function), serta sebagai pemasar saham

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kepada investor (marketing function) (Hartanto dan Ediningsih, 2004).

Namun dalam praktiknya tidak semua underwriter bersedia memberikan

jaminan full commitment (menjamin semua saham akan terjual), tetapi

biasanya hanya berani memberikan jaminan best effort (berusaha sebaik

mungkin) untuk menjual saham yang diterbitkan oleh perusahaan (Hartanto

dan Ediningsih, 2004).

Prospektus juga mencantumkan harga saham yang akan dijual

(offering price) yang telah ditentukan dahulu oleh emiten dan underwriter.

Dalam penentuan offering price, underwriter, dan emiten banyak

menghadapi kesulitan untuk menentukan harga yang wajar. Underwriter

cenderung untuk menetapkan offering price yang lebih rendah dari harga

yang diinginkan perusahaan, dengan tujuan untuk menekan risiko tanggung

jawabnya jika saham yang ditawarkan tidak habis terjual (Hartanto dan

Ediningsih, 2004).

Menurut Gumanti (2002), keputusan sebuah perusahaan untuk menjadi

perusahaan publik (go public) merupakan suatu keputusan yang penuh

dengan pertimbangan dan perhitungan karena dengan menjadi perusahaan

publik, maka perusahaan tersebut akan dihadapkan pada beberapa

konsekuensi langsung baik yang bersifat menguntungkan (benefits) maupun

yang merugikan (costs). Salah satu alasan utama suatu perusahaan menjadi

perusahaan publik adalah adanya dorongan atas kebutuhan modal (capital

need). Ditambahkan pula oleh Gumanti (2002) bahwa perusahaan yang go

public biasanya adalah perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

cukup pesat. Karena itulah perusahaan tersebut dituntut untuk mampu

menyediakan dana untuk keperluan ekspansi dan/atau keperluan untuk

investasi baru.

Seperti dikatakan bahwa proses go public akan menimbulkan adanya

kerugian (costs). Menurut Gumanti (2002), kerugian tersebut muncul antara

lain dikarenakan adanya kewajiban perusahaan untuk menyajikan informasi

secara lengkap berkaitan dengan segala hal yang sekiranya memiliki nilai

atau dapat mempengaruhi penilaian calon investor. Kerugian lain adalah

biaya untuk membayar auditor, penjamin emisi (underwriter), percetakan,

promosi, penasehat hukum dan lain-lain, yang nilainya bervariasi sesuai

pada besar kecilnya skala perusahaan dan nilai penawarannya. Ini berarti

bahwa proses go public memerlukan biaya yang tidak sedikit. Menurut

Brigham (2001), biaya merupakan salah satu faktor penting yang

berpengaruh terhadap laba-rugi sebuah perusahaan.

Sedangkan keuntungan (benefits) yang diperoleh dari proses go public

menurut Gumanti (2002) adalah memperoleh tambahan modal yang relatif

lebih mudah dan berbiaya rendah, likuiditas saham akan semakin meningkat,

dan secara otomatis perusahaan akan lebih dikenal oleh publik sehingga

semakin memungkinkan perusahaan untuk bersosialisasi dengan lebih baik.

Nasir dan Pamungkas (2005) juga menyatakan bahwa go public dapat

dijadikan sebagai salah satu cara pembiayaan yang murah dan cara untuk

memperoleh dana (modal) yang relatif besar. Ditambahkan pula oleh Nasir

dan Pamungkas (2005) bahwa aliran dana yang cukup besar dari para

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pemodal akan dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang

melakukan proses IPO tersebut.

B. Kinerja Perusahaan

Perusahaan publik merupakan perusahaan yang dimiliki oleh banyak

pihak, yang masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda terhadap

perusahaan. Terdapat banyak individu dan kelompok, diantaranya

manajemen, pemilik (investor), pemberi pinjaman, karyawan, pemerintah,

dan masyarakat umum yang mempunyai kepentingan terhadap keberhasilan

dan kegagalan suatu perusahaan. Oleh karena itu, pihak-pihak ini

berkepentingan terhadap penilaian kinerja perusahaan. Karena tujuan utama

penilaian kinerja perusahaan adalah untuk menilai keberhasilan perusahaan

sebagai badan usaha.

Menurut Helfert (1996: 56, 70, 74), ada tiga sudut pandang utama

dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, yaitu manajemen,

pemilik, dan pemberi pinjaman. Dari sudut pandang manajemen, penilaian

kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dapat dicapai

manajemen dalam upaya mengelola suatu unit usaha. Manajemen

mempunyai kepentingan ganda dalam analisis kinerja keuangan, yaitu untuk

menilai efisiensi dan profitabilitas operasi serta menimbang seberapa efektif

penggunaan sumber daya perusahaan. Sudut pandang kedua dalam

menganalisis kinerja perusahaan adalah sudut pandang pemilik perusahaan.

Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (investor/pemegang saham)

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam suatu perusahaan adalah profitabilitas. Dalam konteks ini,

profitabilitas berarti hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas

dana yang diinvestasikan pemilik. Pihak investor berkepentingan terhadap

kinerja perusahaan untuk menjamin harta yang mereka investasikan agar

dapat menghasilkan profitabilitas bagi mereka, baik jangka pendek maupun

jangka panjang. Profitabilitas tersebut dapat diketahui dari pembagian laba

yang menjadi haknya, yaitu seberapa banyak yang diinvestasikan kembali

dan seberapa banyak yang dibayarkan sebagai deviden mereka. Sudut

pandang ketiga dalam penilaian kinerja perusahaan adalah sudut pandang

pemberi pinjaman. Bila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah

pada kesinambungan perusahaan, pihak pemberi pinjaman paling sedikit

mempunyai dua kepentingan terhadap perusahaan. Pemberi pinjaman

tertarik untuk memberikan/meminjamkan dana kepada suatu perusahaan

dengan harapan perusahaan akan berjalan seperti yang diharapkan. Namun,

pada saat yang sama mereka harus mempertimbangkan konsekuensi negatif,

seperti kegagalan dan likuidasi. Oleh karena itu, pemberi pinjaman harus

menilai dengan cermat risiko pengembalian dana yang mereka pinjamkan.

Penilaian kinerja disini berfungsi sebagai dasar untuk membuat keputusan

yang menyangkut jaminan kepastian pemberian dana mereka.

C. Analisis Laporan Keuangan

Jenis analisis laporan keuangan yang dilakukan tergantung dari

kepentingan tertentu dari kreditur, pemegang saham, calon investor, menajer

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

instansi pemerintah atau serikat pekerja dari perusahaan yang bersangkutan.

Untuk menganilisis kinerja perusahaan melalui laporan keuangannya

dapat dilakukan dengan analisis sebagai berikut:

1. Analisis perbandingan (comparative analysis)

Analisis perbandingan dilakukan dengan jalan membandingkan data-

data laporan keuangan dari periode yang berurutan sehingga akan

dapat diperoleh informasi yang lebih berguna daripada angka-angka

mengenai suatu periode saja karena dari perbandingan tersebut dapat

diketahui perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan yang

menguntungkan maupun yang merugikan.

2. Analisis rasio (ratio analysis)

Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dari neraca atau laporan laba rugi

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut.

Analisis rasio ini akan menjelaskan atau memberi gambaran kepada

penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan

suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan

dengan angka-angka rasio tahun-tahun sebelumnya ataupun dari angka

rasio perusahaan sejenis dari industrinya.

Dalam pengukuran kinerja keuangan (financial) suatu perusahaan

kita perlu menganalisa laporan keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan. Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai

keadaan keuangan suatu perusahaan dimana neraca mencerminkan

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu waktu tertentu dan

laporan laba rugi mencerminkan hasil yang dicapai selama suatu

periode waktu tertentu.

Dalam menganalisa laporan keuangan tersebut seorang analis

memerlukan adanya suatu ukuran tertentu. Ukuran yang sering

digunakan dalam menganalisa laporan keuangan tersebut adalah rasio.

Dalam analisa rasio dalam diketahui baik buruknya kondisi suatu

perusahaan. Rasio adalah suatu hubungan atau pertimbangan

(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah lain (Munawir, 1996). Sedangkan menurut Riyanto (1997)

rasio adalah alat yang dinyatakan dalam aritmatical terms yang dapat

digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data

finansial.

Untuk menginterpretasikan suatu angka untuk analisis laporan

keuangan, diperlukan perbandingan dengan angka-angka lain yang

dapat dijadikan sebagai ukuran atau standar, yaitu:

a. didasarkan pada kondisi keuangan dan hasil operasional

perusahaan pada periode atau tahun yang telah lalu.

b. Didasarkan pada rasio dari perusahaan lain yang menjadi

pesaingnya.

c. Didasarkan pada data laporan keuangan yang dianggarkan.

d. Didasarkan pada rasio standar dimana perusahaan yang

bersangkutan masuk sebagai anggotanya.

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Munawir (1999) menggolongkan rasio keuangan adalah

sebagai berikut:

1. berdasarkan sumber data

Jika dilihat dari sumber datanya maka rasio keuangan dapat

dibedakan menjadi:

a. rasio neraca (balance sheet ratio) yaitu semua rasio yang datanya

bersumber pada neraca misalnya current ratio dan quick ratio.

b. Rasio rugi laba (income statement ratio) yaitu angka rasio yang

datanya bersumber pada laporan rugi laba, misalnya gross profit

margin, net profit margin, operating profit margin, dll.

c. Rasio antar laporan (inter statement ratio) yaitu semua rasio yang

datanya bersumber pada neraca dan laporan rugi, misalnya

inventory turn over, account receivable turn over, total asset turn

over, dll.

2. Berdasarkan tujuan penganalisa

Analisis keuangan yang dilakukan oleh pihak intern maupun

ekstern mempunyai tujuan yang berbeda. Jenis analisis keuangannya

bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan

analisis. Pada umumya tujuan penganalisaan adalah untuk mengetahui

tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Dalam menggolongkan

rasio keuangan berdasarkan tujuan dari penganalisis, banyak penulis

yang memberikan istilah atau pengelompokan yang berbeda-beda.

Menurut Suad Husnan (1994) menggolongkan rasio keuangan menjadi

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(1) rasio likuiditas, (2) rasio leverage, (3) rasio aktivitas, (4) rasio

profitabilitas. Sedangkan Sartono (1996) membagi rasio keuangan

menjadi empat yaitu: (1) rasio likuiditas, (2) financial leverage ratio,

(3) rasio aktivitas, (4) rasio profitabilitas.

Menurut Mamaduh dan Abdul Halim (1996) mengelompokkan

rasio dalam lima kategori, yaitu:

a. rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

b. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana

efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset.

c. Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

penjangnya.

d. Rasio profitabiltas adalah rasio yang melihat kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba.

e. Rasio pasar adalah rasio yang melihat perkembangan nilai

perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.

D. Rasio Likuiditas

1. Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar

kewajiban finansial jangka pendek tepat waktunya. Likuiditas

perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva

yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berharga, piutang, dan persediaan. Salah satu rasio yang masuk dalam

rasio likuiditas adalah current ratio.

2. Current ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya.

Rumus dari current ratio adalah:

Semakin tinggi current ratio ini, berarti semakin besar kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.

Aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga,

dan persediaan. Dari aktiva lancar tersebut, persediaan merupakan

aktiva lancar yang kurang likuid dibanding dengan yang lain.

E. Rasio Aktivitas

1. Salah satu tujuan manajer keuangan adalah menentukan seberapa besar

efisiensi investasi pada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio

aktivitas menunjukkan sumber daya yang telah dimanfaatkan secara

optimal. Rasio-rasio yang masuk dalam rasio aktivitas adalah

inventory turnover dan total asset turnover.

2. Inventory turnover mengukur aktivitas atau likuiditas persediaan

perusahaan.

Rumus dari inventory turnover adalah:

Bila rasio ini rendah berarti masih banyak barang yang belum terjual.

Hal ini akan menghambat cash flow sehingga berpengaruh terhadap

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

keuntungan inventory turnover (barang dagangan).

3. Total asset turnover mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam

memanfaatkan asset-asetnya untuk menghasilkan penjualan.

Rumus dari total asset turnover adalah:

Semakin tinggi total asset turnover berarti semakin efisiensi

penggunaan asset oleh perusahaan tersebut.

F. Rasio Hutang

1. Rasio hutang menunjukkan proposi atas penggunaan hutang untuk

membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai hutang

berarti menggunakan modal sendiri 100%. Penggunaan hutang itu

sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi:

a. pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas

kredit yang diberikan,

b. dengan menggunakan hutang maka apabila perusahaan

mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya

maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan

c. dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan

tidak kehilangan pengendalian perusahaan.

2. Rasio yang masuk dalam rasio hutang adalah debt to equity ratio.

Debt to equity ratio mengukur proporsi total asset yang dibiayai

perusahaan dari dana kreditor.

Rumus dari debt to equity ratio adalah:

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi dan

investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio

yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah

untuk membiayai aktiva.

G. Rasio Profitabilitas

1. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Dengan demikian, bagi investor jangka panjang akan sangat

berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi

pemegang saham akan melihat kentungan yang benar-benar akan

diterima dalam bentuk dividen. Rasio-rasio yang masuk dalam rasio

profitabilitas adalah gross profit margin, operating profit margin, net

profit margin, ROA (return on asset), dan ROE (return on equity).

2. Gross profit margin mengukur persentase rupiah yang tersisa setelah

perusahaan membayar biaya-biaya barang yang berhasil dijualnya.

Rumus dari gross profit margin adalah:

Semakin tinggi gross profit margin semakin baik dan berarti semakin

rendah biaya relatif dari barang yang terjual.

3. Operating profit margin mengukur persentase dari tiap rupiah

penjualan yang tersisa setelah dikurangi dengan semua biaya, kecuali

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

bunga dan pajak. Angka ini menggambarkan keuntungan murni yang

diperoleh dari setiap rupiah penjualan.

Rumus dari operating profit margin adalah:

Semakin tinggi operating profit margin, semakin baik.

4. Net profit margin mengukur persentase dari tiap rupiah penjualan yang

tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan

pajak. Net profit margin ini sering dikutip sebagai ukuran kesuksesan

bagi sebuah perusahaan terkait dengan penghasilan dari penjualan.

Rumus dari net profit margin adalah:

Angka yang baik untuk rasio ini berbeda-beda antar industri. Untuk

sebuah department store atau supermarket, angka 1% bukan hal yang

tidak lazim, tetapi untuk sebuah perusahaan angka 10% suatu rasio

yang rendah.

5. ROA (return on asset), juga dikenal sebagai return on investment

(ROI), mengukur efektivitas perusahaan secara keseluruhan dalam

menghasilkan keuntungan melalui asset yang dimilikinya. Semakin

tinggi ROA semakin baik.

Rumus dari ROA (return on asset) adalah:

6. ROE (return on equity) digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian investasi para pemegang saham pada suatu perusahaan.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Semakin tinggi angka ROE, semakin baik bagi para pemilik

perusahaan.

Rumus dari ROE (return on equity) adalah:

H. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan

perusahaan setelah penawaran perdana (IPO) telah dilakukan. Seperti

penelitian yang dilakukan oleh Jain dan Kini (1994) pada perusahaan yang

melakukan proses IPO periode tahun 1976-1988 dengan sampel penelitian

sebanyak 682 perusahaan. Penelitian tersebut mengamati kinerja operasional

keuangan perusahaan pada satu tahun sebelum IPO hingga tiga tahun setelah

IPO. Variabel-variabel yang diteliti antara lain operating return on assets,

operating cash flows/total assets, sales, asset turnover, dan capital

expenditures. Hasil yang diperoleh dari analisis COMPUSTAT

menunjukkan terjadinya peningkatan dalam sales dan capital expenditures,

serta terjadinya penurunan pada variabel operating return on assets,

operating cash flows/total assets, dan asset turnover. Dalam kesimpulan

bahkan dikatakan bahwa secara substansial kinerja operasi perusahaan

mengalami penurunan. Perusahaan secara keseluruhan tidak dapat

mempertahankan kinerja yang telah dicapai seperti saat sebelum dilakukan

proses IPO. Dikatakan lebih lanjut, meskipun hasil dari IPO menunjukkan

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

terjadi peningkatan dalam sales dan capital expenditures, namun hasil dari

IPO juga menunjukkan adanya penurunan profitabilitas.

Penelitian oleh Hsun dan Tzu (2003) menganalisis kinerja operasional

884 perusahaan yang melakukan IPO antara tahun 1995-1999 dan terdaftar

di Shanghai Stock Market (437 perusahaan) dan Shenzhen Stock Market

(447 perusahaan). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain variabel pertumbuhan (diukur dari operating revenue dan net

profit growth rates), variabel profitabilitas (diukur dari earnings per shares

(EPS) dan return on equity (ROE)), serta variabel stabilitas (diukur dari

quick ratio dan current ratio). Penelitian menggunakan uji ANOVA ini

memberikan hasil bahwa proses IPO hanya mengakibatkan perubahan yang

signifikan pada indikator variabel profitabilitas yaitu EPS dan ROE pada

perusahaan yang terdaftar di Shanghai Stock Market dengan tingkat

signifikansi 1%, namun indikator pertumbuhan pendapatan operasi dan

pertumbuhan laba bersih tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Sedangkan dengan menggunakan uji beda untuk sebelum dan sesudah IPO,

hasil kinerja keuangan yang diperoleh setelah proses IPO menunjukkan

bahwa operating revenue, net profit growth rates, EPS, dan ROE cenderung

menurun tajam setelah proses IPO. Dikatakan pula bahwa IPO yang

dilakukan oleh perusahaan di Pasar Modal China tidak memberikan

keuntungan yang berarti bagi kinerja operasional perusahaan dan pada

kenyataannya malah cenderung memburuk.

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Penelitian lainnya dilakukan oleh Wei et al. (2003) menguji kinerja

keuangan dan operasional perusahaan di China yang melakukan proses

privatisasi antara tahun 1990-1997. Sampel yang digunakan sebanyak 208

perusahaan yang terdiri atas 166 perusahaan yang tercatat di Shanghai Stock

Exchange dan 42 perusahaan yang tercatat di Shenzhen Stock Exchange.

Variabel-variabel yang diteliti antara lain return on sales (ROS), net profit

level , real sales, real assets, total employment, sales efficiency dan total

debt to total assets (TOTA). Hasil yang diperoleh dari penelitian oleh Wei et

al. (2003) menyatakan adanya kemajuan yang signifikan pada real sales,

real assets, sales efficiency, dan net profit level, serta penurunan yang

signifikan pada rasio leverage sesudah privatisasi yang diukur dari TOTA.

Namun ditemukan pula dalam penelitian ini dengan tidak adanya yang

perubahan signifikan pada tingkat keuntungan (profitabilitas) yang pada

penelitian ini diukur melalui ROS.

Penelitian oleh Nasir dan Pamungkas (2005) dilakukan untuk

mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan non-perbankan

sebelum menjadi perusahaan publik sampai sesudah menjadi perusahaan

publik. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian antara lain current

ratio (CR, mewakili rasio likuiditas), net profit margin (NPM, mewakili

rasio profitabilitas), total asset turnover (TAT, mewakili rasio aktivitas), dan

debt to equity ratio (DER, mewakili rasio solvabilitas). Sampel yang

digunakan sebanyak 31 perusahaan non-perbankan yang melakukan IPO

pada tahun 2001 di Bursa Efek Jakarta berdasarkan hasil purposive

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian menyimpulkan tidak adanya

perbedaan kinerja yang signifikan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah

go public. Dikatakan lebih lanjut, meskipun terjadi perbedaan kinerja pada

rasio likuiditas dengan tingkat signifikansi 5% pada penelitian satu tahun

sebelum dan satu tahun sesudah IPO, namun perbedaan tersebut hanya

bersifat temporer dan tidak konsisten.

I. Kerangka Pemikiran

Kinerja Sebelum IPO Kinerja Sesudah IPO

Gambar II. 2 Kerangka Pemikiran

Rasio Keuangan:

1. current ratio 2. inventory

turnover 3. total asset

turnover 4. debt to equity

ratio 5. leverage ratio 6. gross profit

margin 7. operating profit

margin 8. net profit margin 9. ROA (Return on

Asset) 10. ROE (Return on

Equity)

I P O

Rasio Keuangan:

1. current ratio 2. inventory

turnover 3. total asset

turnover 4. debt to equity

ratio 5. leverage ratio 6. gross profit

margin 7. operating profit

margin 8. net profit margin 9. ROA (Return on

Asset) 10. ROE (Return on

Equity)

Perbedaan

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Berdasarkan landasan teori, maka kerangka model yang dapat

disajikan untuk penelitian kinerja keuangan perusahaan baik sebelum IPO

maupun sesudah IPO adalah seperti tertera pada gambar II. 2.

Dari gambar II. 2, dapat dijelaskan bahwa waktu pelaksanaan proses

IPO yang dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah berbeda-beda. Sehingga

dideskripsikan bahwa nilai-nilai rasio keuangan perusahaan sebelum proses

IPO berada di sebelah kiri waktu pelaksanaan proses IPO, sedangkan nilai-

nilai rasio keuangan perusahaan sesudah proses IPO berada di sebelah kanan

waktu pelaksanaan proses IPO.

J. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan suatu pernyataan dugaan yang logis mengenai

hubungan antara dua variabel atau lebih. Di dalam penelitian ini, diduga

terdapat beberapa variabel untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

sebelum maupun setelah melakukan IPO yaitu current ratio, inventory

turnover, total asset turnover, debt to equity ratio, leverage ratio, gross

profit margin, operating profit margin, net profit margin, ROA, dan ROE.

Berdasarkan uraian di atas, maka disusun hipotesis sebagai berikut:

Hο : Tidak ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah

melakukan IPO.

H1 : Ada perbedaan kinerja current ratio perusahaan sebelum dan

setelah melakukan IPO.

H2 : Ada perbedaan kinerja debt to equity ratio perusahaan sebelum dan

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

setelah melakukan IPO.

H3 : Ada perbedaan kinerja leverage ratio perusahaan sebelum dan

setelah melakukan IPO.

H4 : Ada perbedaan kinerja gross profit margin perusahaan sebelum

dan setelah melakukan IPO.

H5 : Ada perbedaan kinerja operating profit margin perusahaan

sebelum dan setelah melakukan IPO.

H6 : Ada perbedaan kinerja net profit margin perusahaan sebelum dan

setelah melakukan IPO.

H7 : Ada perbedaan kinerja inventory turnover perusahaan sebelum dan

setelah melakukan IPO.

H8 : Ada perbedaan kinerja total asset turnover perusahaan sebelum

dan setelah melakukan IPO.

H9 : Ada perbedaan kinerja ROA perusahaan sebelum dan setelah

melakukan IPO.

H10 : Ada perbedaan kinerja ROE perusahaan sebelum dan setelah

melakukan IPO.

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini, data yang digunakan adalah data

sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan

yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah dipublikasikan

pada periode tahun penelitian. Laporan keuangan perusahaan yang

digunakan berupa laporan neraca tahunan serta laporan laba rugi tahunan.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai

sumber seperti laporan keuangan resmi perusahaan yang diperoleh dari buku

Indonesia Capital Market Directory (ICMD) terbitan tahun 2004-2010.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan kelompok, peristiwa atau suatu

ketertarikan yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasinya adalah 37

perusahaan sebelum new listing dan setelah new listing yang tercatat di IDX

dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan

keuangannya dengan lengkap, seperti tampak pada tabel IV. 1.

Sampel adalah subset dari populasi yang dalam penelitian ini

ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu sampel perusahaan

ditentukan berdasarkan dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang

dimaksud adalah:

1. Perusahaan yang melakukan IPO tahun 2004-2007.

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Semua perusahaan non-perbankan dan non-asuransi.

3. Laporan keuangan yang dituliskan dalam bukti.

4. Mempublikasikan laporan keuangan yang berisi data yang diperlukan

dalam penelitian ini.

C. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari laporan keuangan tahunan perusahaan, kecuali

perusahaan perbankan dan asuransi yang diperoleh dari buku Indonesia

Capital Market Directory (ICMD) tahun 2004-2010 dengan periode 2 tahun

sebelum IPO hingga 2 tahun setelah IPO. Langkah yang dilakukan adalah

dengan cara mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian dari

laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan. Kemudian data itu

dihitung sesuai dengan formulasi yang ada sehingga diperoleh angka-angka

rasio yang akan dianalisis.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel-variabelnya adalah:

1. Current Ratio (CR)

CR =

CR merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang

lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat-surat

berharga, piutang, dan persediaan. Hutang lancar terdiri dari hutang

dagang, hutang wesel jangka pendek, hutang jangka panjang yang akan

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

jatuh tempo pada tahun ini, hutang pajak, dan hutang-hutang lain

(terutama hutang gaji/upah). CR merupakan ukuran yang paling umum

dari kelancaran (solvency) jangka pendek karena rasio tersebut

menunjukkan seberapa jauh tagihan para kreditor jangka pendek bisa

ditutup oleh aktiva yang secara kasar bisa berubah menjasi kas dalam

jangka waktu yang sama dengan tagihan tersebut.

2. Inventory Turnover (IT)

IT =

IT merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan dengan

persediaan. IT untuk mengukur aktivitas atau likuiditas persediaan

perusahaan. Bila rasio ini rendah berarti masih banyak barang yang

belum terjual. Hal ini akan menghambat cash flow sehingga

berpengaruh terhadap keuntungan IT (barang dagangan).

3. Total Asset Turnover (TAT)

TAT =

TAT merupakan perbandingan antara penjualan dengan total asset.

TAT mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan

asset-assetnya untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi TAT

berarti semakin efisiensi penggunaan asset oleh perusahaan tersebut.

4. Debt to Equity Ratio (DER)

DER =

DER merupakan perbandingan antara total hutang dengan total asset.

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

DER mengukur proporsi total asset yang dibiayai perusahaan dari dana

kreditor. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang

dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin

tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri

yang rendah untuk membiayai aktiva.

5. Leverage Ratio (LR)

LR =

LR merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

LR untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh

pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh

dari kreditur perusahaan. Perusahaan dengan leverage rendah

mempunyai risiko kerugian yang rendah apabila kondisi perekonomian

memburuk, tetapi juga mempunyai keuntungan yang rendah apabila

perekonomian membaik. Keadaan sebaliknya berlaku untuk

perusahaan yang mempunyai leverage tinggi. Keputusan penggunaan

leverage haruslah menyeimbangkan antar keuntungan yang lebih besar

dengan risiko yang lebih tinggi.

6. Gross Profit Margin (GPM)

GPM =

GPM merupakan perbandingan antara penjualan yang dikurangi harga

pokok penjualan dengan penjualan. GPM mengukur persentase rupiah

yang tersisa setelah perusahaan membayar biaya-biaya barang yang

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

berhasil dijualnya. Semakin tinggi gross profit margim semakin baik

dan berarti semakin rendah biaya relatif dari barang yang terjual.

7. Operating Profit Margin (OPM)

OPM =

OPM merupakan perbandingan antara keuntungan operasi dengan

penjualan. OPM mengukur persentase dari tiap rupiah penjualan yang

tersisa setelah dikurangi dengan semua biaya, kecuali bunga dan pajak.

Angka ini menggambarkan keuntungan murni yang diperoleh dari

setiap rupiah penjualan. Semakin tinggi operating profit margin,

semakin baik.

8. Net profit margin (NPM)

NPM =

NPM merupakan perbndingan antara keuntungan bersih setelah bunga

dan pajak dengan penjualan, menunjukkan keuntungan per rupiah

penjualan. NPM digunakan untuk mengukur persentase dari tiap

rupiah penjualan yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran,

termasuk bunga dan pajak. NPM ini sering dikutip sebagai ukuran

kesuksesan bagi sebuah perusahaan terkait dengan penghasilan dari

penjualan.

9. Return on Asset (ROA)

ROA =

ROA juga dikenal sebagai return on investment (ROI), merupakan

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

perbandingan antara keuntungan bersih dengan total aktiva. ROA

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan secara keseluruhan

dalam menghasilkan keuntungan melalui asset yang dimilikinya.

Semakin tinggi ROA semakin baik.

10. Return on Equity (ROE)

ROE =

ROE merupakan perbandingan antara keuntungan bersih dengan modal

sendiri. ROE digunakan utnuk mengukur tingkat pengembalian

investasi para pemegang saham pada suatu perusahaan. Semakin tinggi

angka ROE, semakin baik bagi para pemilik perusahaan.

E. Teknik Analisis

Agar mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan

penelitian, maka diperlukan teknik analisis data yang benar. Metode analisis

data pada penelitian ini adalah:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan perusahaan baik

sebelum IPO maupun setelah IPO untuk setiap variabel yang

digunakan. Analisis ini meliputi nilai minimum, maksimum, mean

(nilai rata-rata data), dan standar deviasi pada tahun-tahun laporan

keuangan hingga dua tahun sebelum IPO dan dua tahun setelah IPO.

Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian

data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok

melalui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang

dan simpangan baku.

2. Uji Beda

a. ANOVA (Uji F)

Uji F atau ANOVA digunakan untuk pengujian lebih dari dua

sampel. Sedangkan esensi dari pengujian adalah sama, yakni ingin

mengetahui ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan (jelas)

antara rata-rata hitung beberapa kelompok data.

Asumsi yang digunakan pada pengujian ANOVA:

1. Populasi-populasi yang akan diuji berdistribusi normal.

2. Varians dari populasi-populasi tersebut adalah sama.

3. Sampel tidak berhubungan satu sama lain.

b. Paired Sample T-Test

Paired sample t-test dilakukan apabila hasil pengujian

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan berdistribusi normal. Paired

sample t-test digunakan dengan alasan uji ini berguna untuk

melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan yang

berasal dari populasi yang memiliki rata-rata sama. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi (α)

yang masih dapat ditoleransi sebesar 5% untuk uji pada satu sisi.

Analisis uji hipotesis dilakukan pada satu sisi karena untuk

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

mengamati adanya peningkatan atau penurunan yang terjadi pada

variabel yang diteliti. Analisis uji hipotesis satu sisi dilakukan

dengan cara membandingkan nilai t hitung terhadap nilai t tabel

masing-masing variabel untuk uji beda antar-waktu. Nilai t hitung

diperoleh dari uji beda antar-waktu yang dilakukan dengan

program bantu. Sedangkan nilai t tabel diperoleh dari tabel

distribusi t dengan diketahui nilai derajat kebebasan (degree of

freedom, df) dan tingkat signifikansinya.

Untuk uji ini jika t hitung lebih kecil dari t tabel, maka

hipotesis null didukung, tetapi jika t hitung lebih besar dari t tabel,

maka hipotesis null tidak didukung atau mendukung hipotesis

alternatif (Syahri Alhusin, 2001 : 99).

Uji tanda yang digunakan pada pengujian dengan sampel besar

dapat dilakukan dengan pendekatan metode distribusi normal

terhadap distribusi binomial yang digunakan. Penentuan sampel

besar adalah n > 25 hanya berdasarkan kesepakatan saja (rule of

thumb). Prosedur pengujian tanda dengan metode normal sebagai

pendekatan distribusi binominal sama dengan prosedur pengujian

pada hipotesis terhadap proporsi sampel dengan nilai proporsi

hipotesis.

Nilai Zhitung untuk pengujian tanda dengan sampel besar dapat

ditentukan dengan formula sebagai berikut:

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Z =

yang menyatakan bahwa:

R : banyaknya tanda positif

n : banyaknya tanda ( + dan - )

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Obyek Penelitian

Objek penelitin ini adalah seluruh perusahaan kecuali dari sektor

perbankan dan asuransi yang melakukan yang melakukan IPO yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2002-2009 yang berjumlah 39

perusahaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002 sampai 2010.

Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berdasarkan purposive

sampling, maka perusahaan yang dapat digunakan sebagai sampel dalam

penelitian ini sebanyak 37 perusahaan. Table IV.1 menunjukkan perusahaan

yang terdaftar di BEI hingga tahun 2009 yang menjadi sampel penelitian.

Tabel IV. 1 Perusahaan-Perusahaan yang Melakukan IPO 2004-2007

dan Menjadi Anggota Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Tanggal Listing

1 PT. Adhi Karya Tbk. 18 Maret 2004

2 PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. 14 Mei 2004

3 PT. Energi Mega Persada Tbk. 7 Juni 2004

4 PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 2 Juli 2004

5 PT. Sanex Qianjiang Motor Internasional Tbk. 15 Juli 2004

6 PT. Indosiar Karya Media Tbk. 4 Oktober 2004

7 PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk. 1 November 2004

8 PT. Mitra Adiperkasa Tbk. 10 November 2004

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

No. Nama Perusahaan Tanggal Listing

9 PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. 22 Juni 2005

10 PT. Excelcomindo Pratama Tbk. 29 September 2005

11 PT. Multi Indocitra Tbk. 21 Desember 2005

12 PT. Bakrie Telecom Tbk. 3 Februari 2006

13 PT. Central Proteinaprima Tbk. 28 November 2006

14 PT. Indonesia Air Transport Tbk. 13 September 2006

15 PT. Malindo Feedmill Tbk. 10 Februari 2006

16 PT. Mobile-8 Telecom Tbk. 29 November 2006

17 PT. Radiant Utama Interinsco Tbk. 12 Juli 2006

18 PT. Rukun Raharja Tbk. 19 April 2006

19 PT. Total Bangun Persada Tbk. 25 Juli 2006

20 PT.Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. 16 Oktober 2006

21 PT. Bisi International Tbk. 28 Mei 2007

22 PT. Sampoerna Agro Tbk. 18 Juni 2007

23 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. 18 Desember 2007

24 PT. Perdana Karya Perkasa Tbk. 11 Juli 2007

25 PT. Darma Henwa Tbk. 26 September 2007

26 PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. 4 Desember 2007

27 PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. 6 November 2007

28 PT. Catur Sentosa Adiprama Tbk. 12 Desember 2007

29 PT. Bukit Darmo Property Tbk. 15 Juni 2007

30 PT. Ciputra Property Tbk. 7 November 2007

31 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. 12 November 2007

32 PT. Media Nusantara Citra Tbk. 22 Juni 2007

33 PT. Wijaya Karya Tbk. 29 Oktober 2007

34 PT. Sat Nusapersada Tbk. 8 November 2007

35 PT. Perdana Gapuraprima Tbk. 10 Oktober 2007

36 PT. Laguna Cipta Griya Tbk. 13 Juli 2007

37 PT. Panorama Transportasi Tbk. 31 Mei 2007

Sumber : IDX Watch 2004-2007 dan Indonesia Capital Market Directory 2002-2010

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Analisa Data Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan perusahaan baik

sebelum maupun setelah IPO untuk setiap variabel yang digunakan. Analisis

ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan

standar deviasi pada tahun-tahun laporan keuangan dua tahun sebelum IPO,

saat IPO, dan hingga dua tahun setelah IPO seperti ditunjukkan pada tabel

IV.2.

Tabel IV. 2 DESCRIPTIVE STATISTICS

Variabel Sebelum IPO Setelah IPO

Min. Max. Mean St. Dev. Min. Max. Mean St. Dev.

CR 0.31 27.22 2.3289 4.97574 0.13 10.80 2.7692 2.52502

D/E 0.44 28.94 4.3426 6.84401 0.03 10.05 1.6656 2.03687

LR 0.24 2.21 0.7164 0.35079 0.02 0.85 0.4669 0.24751

GPM 0.03 1.04 0.3123 0.21494 0.02 1.01 0.2900 0.20909

OPM 0.02 21.41 0.8165 3.82294 0.03 25.83 1.0666 4.76765

NPM 0 20.41 0.7370 3.71591 0.01 19.18 1.1259 3.98686

IT 0.58 110.57 22.3483 27.7297 0.48 101.52 19.0055 26.65703

TAT 0.01 3.12 1.0189 0.90219 0.05 2.24 0.7944 0.65200

ROA 0.01 37.41 6.2803 7.44856 0.13 26.00 5.9938 6.25583

ROE 0.54 171.16 21.4090 30.11517 0.21 40.85 12.3783 8.92280

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif pada tabel di atas

dapat diketahui:

1. Variabel current ratio (CR) periode sebelum IPO memiliki nilai rata-

rata sebesar 2.3289 dan standar deviasi sebesar 4.97574. Nilai current

ratio (CR) terkecil dicapai oleh PT. Mobile-8 Telecom Tbk. dan PT.

Bukit Darmo Property Tbk. sebesar 0.31. Sedangkan nilai current ratio

(CR) terbesar dicapai oleh PT. Indosiar Karya Media Tbk. sebesar

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

27.22. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata CR sebelum IPO untuk 37

perusahaan sebesar 2.33 yang meliputi 89% di bawah nilai rata-rata

dan 11% di atas nilai rata-rata.

Variabel current ratio (CR) periode setelah IPO memiliki nilai rata-

rata sebesar 2.7692 dan standar deviasi sebesar 2.52502. Nilai current

ratio (CR) terkecil dicapai oleh PT. Rukun Raharja Tbk. sebesar 0.13.

Sedangkan nilai current ratio (CR) terbesar dicapai oleh PT. Ciputra

Property Tbk. sebesar 10.80. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata CR

setelah IPO untuk 37 perusahaan sebesar 2.77 yang meliputi 76% di

bawah nilai rata-rata dan 24% di atas nilai rata-rata.

2. Variabel debt to equity (D/E) periode sebelum IPO memiliki nilai rata-

rata sebesar 4.3426 dan standar deviasi sebesar 6.84401. Nilai debt to

equity (D/E) terkecil dicapai oleh PT. Bumi Teknokultural Unggul

Tbk. sebesar 0.44. Sedangkan nilai debt to equity (D/E) terbesar

dicapai oleh PT. Bukit Darmo Property Tbk. sebesar 28.94. Jadi, rata-

rata dari nilai rata-rata D/E sebelum IPO untuk 34 perusahaan sebesar

4.34 yang meliputi 76% di bawah nilai rata-rata dan 24% di atas nilai

rata-rata.

Variabel debt to equity (D/E) periode setelah IPO memiliki nilai rata-

rata sebesar 1.6656 dan standar deviasi sebesar 2.03687. Nilai debt to

equity (D/E) terkecil dicapai oleh PT. Bumi Teknokultural Unggul

Tbk. sebesar 0.03. Sedangkan nilai debt to equity (D/E) terbesar

dicapai oleh PT. Malindo Feedmill Tbk. sebesar 10.05. Jadi, rata-rata

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dari nilai rata-rata D/E setelah IPO untuk 36 perusahaan sebesar 1.66

yang meliputi 64% di bawah nilai rata-rata dan 36% di atas nilai rata-

rata.

3. Variabel leverage ratio (LR) periode sebelum IPO memiliki nilai rata-

rata sebesar 0.7164 dan standar deviasi sebesar 0.35079. Nilai leverage

ratio (LR) terkecil dicapai oleh PT. Bumi Teknokultural Unggul Tbk.

sebesar 0.24. Sedangkan nilai leverage ratio (LR) terbesar dicapai oleh

PT. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. sebesar 2.21. Jadi, rata-

rata dari nilai rata-rata LR sebelum IPO untuk 36 perusahaan sebesar

0.71 yang meliputi 58% di bawah nilai rata-rata dan 42% di atas nilai

rata-rata.

Variabel leverage ratio (LR) periode setelah IPO memiliki nilai rata-

rata sebesar 0.4669 dan standar deviasi sebesar 0.24751. Nilai leverage

ratio (LR) terkecil dicapai oleh PT. Bumi Teknokultural Unggul Tbk.

sebesar 0.02. Sedangkan nilai leverage ratio (LR) terbesar dicapai oleh

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT. Energi Mega Persada Tbk.

sebesar 0.85. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata LR setelah IPO untuk 36

perusahaan sebesar 0.46 yang meliputi 42% di bawah nilai rata-rata

dan 58% di atas nilai rata-rata.

4. Variabel gross profit margin (GPM) periode sebelum IPO memiliki

nilai rata-rata sebesar 0.3123 dan standar deviasi sebesar 0.21494.

Nilai gross profit margin (GPM) terkecil dicapai oleh PT. Bukit

Darmo Property Tbk. sebesar 0.03. Sedangkan nilai gross profit

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

margin (GPM) terbesar dicapai oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

sebesar 1.04. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata GPM sebelum IPO

untuk 31 perusahaan sebesar 0.31 yang meliputi 55% di bawah nilai

rata-rata dan 45% di atas nilai rata-rata.

Variabel gross profit margin (GPM) periode setelah IPO memiliki

nilai rata-rata sebesar 0.2900 dan standar deviasi sebesar 0.20909.

Nilai gross profit margin (GPM) terkecil dicapai oleh PT. Sat

Nusapersada Tbk. sebesar 0.02. Sedangkan nilai gross profit margin

(GPM) terbesar dicapai oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. sebesar

1.01. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata GPM setelah IPO untuk 30

perusahaan sebesar 0.29 yang meliputi 50% di bawah nilai rata-rata

dan 50% di atas nilai rata-rata.

5. Variabel operating profit margin (OPM) periode sebelum IPO

memiliki nilai rata-rata sebesar 0.8165 dan standar deviasi sebesar

3.82294. Nilai operating profit margin (OPM) terkecil dicapai oleh

PT. Sat Nusapersada Tbk. sebesar 0.02. Sedangkan nilai operating

profit margin (OPM) terbesar dicapai oleh PT. Pembangunan Jaya

Ancol Tbk. sebesar 21.41. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata OPM

sebelum IPO untuk 31 perusahaan sebesar 0.81 yang meliputi 97% di

bawah nilai rata-rata dan 3% di atas nilai rata-rata.

Variabel operating profit margin (OPM) periode setelah IPO memiliki

nilai rata-rata sebesar 1.0666 dan standar deviasi sebesar 4.76765.

Nilai operating profit margin (OPM) terkecil dicapai oleh PT. Aneka

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Kemasindo Utama Tbk., PT. Total Bangun Persada Tbk., dan PT.

Catur Sentosa Adiprama Tbk. sebesar 0.03. Sedangkan nilai operating

profit margin (OPM) terbesar dicapai oleh PT. Pembangunan Jaya

Ancol Tbk. sebesar 25.83. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata OPM

setelah IPO untuk 29 perusahaan sebesar 1.06 yang meliputi 93% di

bawah nilai rata-rata dan 7% di atas nilai rata-rata.

6. Variabel net profit margin (NPM) periode sebelum IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 0.7370 dan standar deviasi sebesar 3.71591. Nilai net

profit margin (NPM) terkecil dicapai oleh PT. Ciputra Property Tbk.

sebesar 0. Sedangkan nilai net profit margin (NPM) terbesar dicapai

oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. sebesar 20.41. Jadi, rata-rata

dari nilai rata-rata NPM sebelum IPO untuk 30 perusahaan sebesar

0.73 yang meliputi 97% di bawah nilai rata-rata dan 3% di atas nilai

rata-rata.

Variabel net profit margin (NPM) periode setelah IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 1.1259 dan standar deviasi sebesar 3.98686. Nilai net

profit margin (NPM) terkecil dicapai oleh PT. Malindo Feedmill Tbk.,

PT. Rukun Raharja Tbk., dan PT. Catur Sentosa Adiprama Tbk.

sebesar 0.01. Sedangkan nilai net profit margin (NPM) terbesar

dicapai oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. sebesar 19.18. Jadi,

rata-rata dari nilai rata-rata NPM setelah IPO untuk 27 perusahaan

sebesar 1.12 yang meliputi 93% di bawah nilai rata-rata dan 7% di atas

nilai rata-rata.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

7. Variabel inventory turnover (IT) periode sebelum IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 22.3483 dan standar deviasi sebesar 27.7297. Nilai

inventory turnover (IT) terkecil dicapai oleh PT. Catur Sentosa

Adiprama Tbk. sebesar 0.58. Sedangkan nilai inventory turnover (IT)

terbesar dicapai oleh PT. Panorama Transportasi Tbk. sebesar 110.57.

Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata IT sebelum IPO untuk 29 perusahaan

sebesar 22.35 yang meliputi 55% di bawah nilai rata-rata dan 45% di

atas nilai rata-rata.

Variabel inventory turnover (IT) periode setelah IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 19.0055 dan standar deviasi sebesar 26.65703. Nilai

inventory turnover (IT) terkecil dicapai oleh PT. Sat Nusapersada Tbk.

sebesar 0.48. Sedangkan nilai inventory turnover (IT) terbesar dicapai

oleh PT. Panorama Transportasi Tbk. sebesar 101.52. Jadi, rata-rata

dari nilai rata-rata IT setelah IPO untuk 29 perusahaan sebesar 19.00

yang meliputi 69% di bawah nilai rata-rata dan 31% di atas nilai rata-

rata.

8. Variabel total assets turnover (TAT) periode sebelum IPO memiliki

nilai rata-rata sebesar 1.0189 dan standar deviasi sebesar 0.90219.

Nilai total assets turnover (TAT) terkecil dicapai oleh PT. Bukit

Darmo Property Tbk. sebesar 0.01. Sedangkan nilai total assets

turnover (TAT) terbesar dicapai oleh PT. Ace Hardware Indonesia

Tbk. sebesar 3.12. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata TAT sebelum IPO

untuk 36 perusahaan sebesar 1.02 yang meliputi 58% di bawah nilai

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

rata-rata dan 42% di atas nilai rata-rata.

Variabel total assets turnover (TAT) periode setelah IPO memiliki

nilai rata-rata sebesar 0.7944 dan standar deviasi sebesar 0.65200.

Nilai total assets turnover (TAT) terkecil dicapai oleh PT. Laguna

Cipta Griya Tbk. sebesar 0.05. Sedangkan nilai total assets turnover

(TAT) terbesar dicapai oleh PT. Sat Nusapersada Tbk. sebesar 2.24.

Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata TAT setelah IPO untuk 36 perusahaan

sebesar 0.79 yang meliputi 58% di bawah nilai rata-rata dan 42% di

atas nilai rata-rata.

9. Variabel return on assets (ROA) periode sebelum IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 6.2803 dan standar deviasi sebesar 7.44856. Nilai

return on assets (ROA) terkecil dicapai oleh PT. Ciputra Property Tbk.

sebesar 0.01. Sedangkan nilai return on assets (ROA) terbesar dicapai

oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. sebesar 37.41. Jadi, rata-rata

dari nilai rata-rata ROA sebelum IPO untuk 30 perusahaan sebesar

6.28 yang meliputi 63% di bawah nilai rata-rata dan 37% di atas nilai

rata-rata.

Variabel return on assets (ROA) periode setelah IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 5.9938 dan standar deviasi sebesar 6.25583. Nilai

return on assets (ROA) terkecil dicapai oleh PT. Central Proteinaprima

Tbk. sebesar 0.13. Sedangkan nilai return on assets (ROA) terbesar

dicapai oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. sebesar 26.00. Jadi,

rata-rata dari nilai rata-rata ROA setelah IPO untuk 29 perusahaan

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sebesar 5.99 yang meliputi 72% di bawah nilai rata-rata dan 28% di

atas nilai rata-rata.

10. Variabel return on equity (ROE) periode sebelum IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 21.4090 dan standar deviasi sebesar 30.11517. Nilai

return on equity (ROE) terkecil dicapai oleh PT. Bukit Darmo

Property Tbk. sebesar 0.54. Sedangkan nilai return on equity (ROE)

terbesar dicapai oleh PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk. sebesar

171.16. Jadi, rata-rata dari nilai rata-rata ROE sebelum IPO untuk 30

perusahaan sebesar 21.41 yang meliputi 60% di bawah nilai rata-rata

dan 40% di atas nilai rata-rata.

Variabel return on equity (ROE) periode setelah IPO memiliki nilai

rata-rata sebesar 12.3783 dan standar deviasi sebesar 8.92280. Nilai

return on equity (ROE) terkecil dicapai oleh PT. Rukun Raharja Tbk.

sebesar 0.21. Sedangkan nilai return on equity (ROE) terbesar dicapai

oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. sebesar 40.85. Jadi, rata-rata

dari nilai rata-rata ROE setelah IPO untuk 29 perusahaan sebesar 12.38

yang meliputi 59% di bawah nilai rata-rata dan 41% di atas nilai rata-

rata.

C. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Seluruh Sampel

Pengujian hipotesis untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan setelah IPO menggunakan metode ANOVA dengan

tingkat signifikansi sebesar 5%.

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Analisis Kinerja Keuangan Current Ratio (CR) Perusahaan

Sebelum dan Setelah IPO

Tabel IV. 3 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 95.843 4 23.961 1.221 .303 Within Groups 3532.052 180 19.623 Total 3627.895 184

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.3, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 1.221 dan nilai signifikansinya sebesar 0.303, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H1 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan CR antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

2. Analisis Kinerja Keuangan Debt to Equity (D/E) Perusahaan

Sebelum dan Setelah IPO

Tabel IV. 4 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 125.809 4 31.452 .344 .848

Within Groups 16023.575 175 91.563

Total 16149.384 179

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.4, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 0.3444 dan nilai signifikansinya sebesar 0.848, tidak

signifikan pada α = 0.05 sehingga H2 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan DE antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

3. Analisis Kinerja Keuangan Leverage Ratio (LR) Perusahaan

Sebelum dan Setelah IPO

Tabel IV. 5 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3.862 4 .965 6.647 .000

Within Groups 25.418 175 .145

Total 29.280 179

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.5, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 6.647 dan nilai signifikansinya sebesar 0.000, signifikan pada

α = 0.05 sehingga H3 diterima dan Hο ditolak. Maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan kinerja keuangan LR antara 5 periode sebelum, saat,

dan setelah IPO.

4. Analisis Kinerja Keuangan Gross Profit Margin (GPM)

Perusahaan Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 6 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .149 4 .037 .587 .672

Within Groups 9.825 155 .063

Total 9.974 159

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.6, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

hitung sebesar 0.587 dan nilai signifikansinya sebesar 0.672, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H4 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan LR antara 5 periode sebelum,

saat, dan setelah IPO.

5. Analisis Kinerja Keuangan Operating Profit Margin (OPM)

Perusahaan Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 7 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4.974 4 1.244 .067 .992

Within Groups 3140.267 170 18.472

Total 3145.241 174

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.7, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 0.067 dan nilai signifikansinya sebesar 0.992, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H5 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan OPM antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

6. Analisis Kinerja Keuangan Net Profit Margin (NPM) Perusahaan

Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 8 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8.602 4 2.150 .163 .957

Within Groups 2180.620 165 13.216

Total 2189.222 169

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.8, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 0.163 dan nilai signifikansinya sebesar 0.957, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H6 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan NPM antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

7. Analisis Kinerja Keuangan Inventory Turnover (IT) Perusahaan

Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 9 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 816.883 4 204.221 .244 .913

Within Groups 117033.522 140 835.954

Total 117850.405 144

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.9, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 0.244 dan nilai signifikansinya sebesar 0.913, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H7 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan IT antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

8. Analisis Kinerja Keuangan Total Assets Turnover (TAT)

Perusahaan Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 10 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.056 4 .514 .802 .525

Within Groups 112.089 175 .641

Total 114.145 179

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.10, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 0.802 dan nilai signifikansinya sebesar 0.525, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H8 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan TAT antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

9. Analisis Kinerja Keuangan Return on Assets (ROA) Perusahaan

Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 11 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 236.088 4 59.022 .735 .569

Within Groups 14059.120 175 80.338

Total 14295.208 179

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan tabel IV.11, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 0.735 dan nilai signifikansinya sebesar 0.569, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H9 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan ROA antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

10. Analisis Kinerja Keuangan Return on Equity (ROE) Perusahaan

Sebelum dan Sesudah IPO

Tabel IV. 12 Hasil Uji ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8305.038 4 2076.260 1.788 .133

Within Groups 203240.729 175 1161.376

Total 211545.768 179

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Berdasarkan tabel IV.12, hasil analisis data menunjukkan diperoleh nilai F

hitung sebesar 1.788 dan nilai signifikansinya sebesar 0.133, tidak signifikan

pada α = 0.05 sehingga H10 ditolak dan Hο diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan ROE antara 5

periode sebelum, saat, dan setelah IPO.

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

D. Analisis Leverage Ratio Perusahaan dengan Menggunakan Paired

Samples Test

Tabel IV. 13 Rata-Rata dan Standar Deviasi Leverage Ratio (LR) Perusahaan

Sebelum IPO dan Setelah IPO

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 LRSebelumIPO2 .7675 36 .54161 .09027

LRSaatIPO .4064 36 .21255 .03543

Pair 2 LRSebelumIPO1 .6411 36 .27169 .04528

LRSaatIPO .4064 36 .21255 .03543

Pair 3 LRSebelumIPO2 .7675 36 .54161 .09027

LRSetelahIPO1 .4608 36 .23895 .03983

Pair 4 LRSebelumIPO2 .7675 36 .54161 .09027

LRSetelahIPO2 .4683 36 .26558 .04426

Pair 5 LRSebelumIPO1 .6411 36 .27169 .04528

LRSetelahIPO1 .4608 36 .23895 .03983

Pair 6 LRSebelumIPO1 .6411 36 .27169 .04528

LRSetelahIPO2 .4683 36 .26558 .04426

Pair 7 LRSaatIPO .4064 36 .21255 .03543

LRSetelahIPO1 .4608 36 .23895 .03983

Pair 8 LRSaatIPO .4064 36 .21255 .03543

LRSetelahIPO2 .4683 36 .26558 .04426

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Pada tabel IV.13, terlihat ringkasan statistik untuk nilai rata-rata

(mean) dari kinerja LR yang diteliti melalui sampel untuk 2 tahun sebelum

IPO sebesar 0.7675, 1 tahun sebelum IPO sebesar 0.6411, saat IPO sebesar

0.4064, 1 tahun setelah IPO sebesar 0.4608, dan 2 tahun setelah IPO sebesar

0.4683. Sedangkan nilai standar deviasi berturut-turut untuk 2 tahun

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

sebelum IPO sebesar 0.54161, 1 tahun sebelum sebesar 0.27169, saat IPO

sebesar 0.21255, 1 tahun setelah IPO sebesar 0.23895, dan 2 tahun setelah

IPO sebesar 0.26558.

Tabel IV.14 Hasil Uji Beda T untuk Sampel Berpasangan Kinerja Leverage Ratio (LR)

Perusahaan Sebelum dan Setelah IPO

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Lower Upper

Pair 1 LRSebelumIPO2 - LRSaatIPO

.36111 .59509 .09918 .15976 .56246 3.641 35 .001

Pair 2 LRSebelumIPO1 - LRSaatIPO

.23472 .23702 .03950 .15453 .31492 5.942 35 .000

Pair 3 LRSebelumIPO2 - LRSetelahIPO1

.30667 .53995 .08999 .12397 .48936 3.408 35 .002

Pair 4 LRSebelumIPO2 - LRSetelahIPO2

.29917 .54015 .09003 .11641 .48193 3.323 35 .002

Pair 5 LRSebelumIPO1 - LRSetelahIPO1

.18028 .24329 .04055 .09796 .26260 4.446 35 .000

Pair 6 LRSebelumIPO1 - LRSetelahIPO2

.17278 .26163 .04360 .08426 .26130 3.962 35 .000

Pair 7 LRSaatIPO - LRSetelahIPO1

-.05444 .11395 .01899 -.09300 -.01589 -2.867 35 .007

Pair 8 LRSaatIPO - LRSetelahIPO2

-.06194 .16718 .02786 -.11851 -.00538 -2.223 35 .033

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lampiran)

Tabel IV.14 menunjukkan delapan hasil uji beda t untuk sampel

berpasangan. Berdasarkan tabel IV.14, nilai t hitung untuk kinerja LR 2

tahun sebelum IPO dan saat IPO adalah 3.641. Seperti telah diketahui bahwa

nilai t dari tabel distribusi t untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu

sisi adalah 1.684. Dengan demikian nilai t hitung untuk LR 2 tahun sebelum

IPO dan LR saat IPO > nilai t tabel ( 3.641 > 1.684) sehingga nilai t hitung

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

terletak pada daerah Hο ditolak. Hasil analisis menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0.001 < 0.05, maka Hο ditolak dan H3 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan leverage

ratio 2 tahun sebelum IPO dan saat IPO.

Dengan cara yang sama, nilai t hitung untuk kinerja LR 1 tahun

sebelum IPO dan saat IPO adalah 5.942. Seperti telah diketahui bahwa nilai

t dari tabel distribusi t untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi

adalah 1.684. Dengan demikian nilai t hitung untuk LR 1 tahun sebelum IPO

dan LR saat IPO > nilai t tabel ( 5.942 > 1.684) sehingga nilai t hitung

terletak pada daerah Hο ditolak. Hasil analisis menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka Hο ditolak dan H3 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan leverage

ratio 1 tahun sebelum IPO dan saat IPO.

Nilai t hitung untuk kinerja LR 2 tahun sebelum IPO dan 1 tahun

setelah IPO adalah 3.408. Seperti telah diketahui bahwa nilai t dari tabel

distribusi t untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi adalah 1.684.

Dengan demikian nilai t hitung untuk LR 2 tahun sebelum IPO dan 1 tahun

setelah IPO > nilai t tabel ( 3.408 > 1.684) sehingga nilai t hitung terletak

pada daerah Hο ditolak. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0.002 < 0.05, maka Hο ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan leverage ratio 2 tahun

sebelum IPO dan 1 tahun setelah IPO.

Nilai t hitung untuk kinerja LR 2 tahun sebelum IPO dan 2 tahun

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

setelah IPO adalah 3.323. Seperti telah diketahui bahwa nilai t dari tabel

distribusi t untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi adalah 1.684.

Dengan demikian nilai t hitung untuk LR 2 tahun sebelum IPO dan 2 tahun

setelah IPO > nilai t tabel ( 3.323 > 1.684) sehingga nilai t hitung terletak

pada daerah Hο ditolak. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0.002 < 0.05, maka Hο ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan leverage ratio 2 tahun

sebelum IPO dan 2 tahun setelah IPO.

Nilai t hitung untuk kinerja LR 1 tahun sebelum IPO dan 1 tahun

setelah IPO adalah 4.446. Seperti telah diketahui bahwa nilai t dari tabel

distribusi t untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi adalah 1.684.

Dengan demikian nilai t hitung untuk LR 1 tahun sebelum IPO dan 1 tahun

setelah IPO > nilai t tabel ( 3.323 > 1.684) sehingga nilai t hitung terletak

pada daerah Hο ditolak. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0.000 < 0.05, maka Hο ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan leverage ratio 1 tahun

sebelum IPO dan 1 tahun setelah IPO.

Nilai t hitung untuk kinerja LR 1 tahun sebelum IPO dan 2 tahun

setelah IPO adalah 3.962. Seperti telah diketahui bahwa nilai t dari tabel

distribusi t untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi adalah 1.684.

Dengan demikian nilai t hitung untuk LR 1 tahun sebelum IPO dan 2 tahun

setelah IPO > nilai t tabel ( 3.962 > 1.684) sehingga nilai t hitung terletak

pada daerah Hο ditolak. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

sebesar 0.000 < 0.05, maka Hο ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan leverage ratio LR 1

tahun sebelum IPO dan 2 tahun setelah IPO.

Nilai t hitung untuk kinerja LR saat IPO dan 1 tahun setelah IPO

adalah -2.867. Seperti telah diketahui bahwa nilai t dari tabel distribusi t

untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi adalah 1.684. Hasil

analisis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.007 < 0.05, maka Hο

ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

kinerja keuangan leverage ratio saat IPO dan 1 tahun setelah IPO.

Nilai t hitung untuk kinerja LR saat IPO dan 2 tahun setelah IPO

adalah -2.223. Seperti telah diketahui bahwa nilai t dari tabel distribusi t

untuk N = 35 dan α = 0.05 untuk uji pada satu sisi adalah 1.684. Hasil

analisis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.033 < 0.05, maka Hο

ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

kinerja keuangan leverage ratio saat IPO dan 2 tahun setelah IPO.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, maka dapat

dilakukan pembahasan hipotesis yang akan dinyatakan berdasarkan kinerja

keuangan antar rasio:

1. Uji F dilakukan pada current ratio, debt to equity, leverage ratio, gross

profit margin, operating profit margin, net profit margin, inventory

turnover, total assets turnover, return on assets, dan return on equity

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

diuji perbedaannya dalam kurun waktu 5 tahun. Sedangkan dari Uji T

hanya variabel leverage ratio yang mengalami perbedaan kinerja

keuangan sebelum dan setelah IPO.

2. Hasil analisis data untuk current ratio yang ditunjukkan pada tabel

IV.3 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 37 perusahaan

selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi (α) 0.05

menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun sebelum

IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan 2 tahun

setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.303 lebih besar

dari 0.05. Dengan demikian H1 untuk kelima periode waktu tersebut

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan

setelah IPO. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Nasir dan Pamungkas (2005) yang menyimpulkan bahwa tidak

adanya perbedaan kinerja current ratio yang signifikan untuk tahun-

tahun sebelum dan setelah go public.

3. Hasil analisis data untuk debt to equity yang ditunjukkan pada tabel

IV.4 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 36 perusahaan

selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi (α) 0.05

menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun sebelum

IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan 2 tahun

setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.848 lebih besar

dari 0.05. Dengan demikian H2 untuk kelima periode waktu tersebut

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

setelah IPO. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Nasir dan Pamungkas (2005) yang menyimpulkan bahwa tidak

adanya perbedaan kinerja debt to equity yang signifikan untuk tahun-

tahun sebelum dan setelah go public.

4. Hasil analisis data untuk leverage ratio yang ditunjukkan pada tabel

IV.5 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 36 perusahaan

selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi (α) 0.05

menghasilkan penerimaan H3 untuk 5 periode waktu, 2 tahun sebelum

IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan 2 tahun

setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.000 lebih kecil

dari 0.05. Dengan demikian Hο untuk kelima periode waktu tersebut

ditolak. Artinya ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah

IPO. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Wei et al. (2003) yang menyatakan adanya penurunan yang signifikan

pada leverage ratio.

5. Hasil analisis data untuk gross profit margin yang ditunjukkan pada

tabel IV.6 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 32

perusahaan selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi

(α) 0.05 menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun

sebelum IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan

2 tahun setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.672 lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian H4 untuk kelima periode waktu

tersebut ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sebelum dan setelah IPO. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Wei et al. (2003) yang menyatakan tidak ada

perubahan yang signifikan pada tingkat keuntungan (profitabilitas).

6. Hasil analisis data untuk operating profit margin yang ditunjukkan

pada tabel IV.7 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 35

perusahaan selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi

(α) 0.05 menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun

sebelum IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan

2 tahun setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.992 lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian H5 untuk kelima periode waktu

tersebut ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan

sebelum dan setelah IPO. Hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Jain dan Kini (2003) yang menyatakan

terjadinya penurunan pada variabel operating return on assets,

operating cash flows/total assets, dan asset turnover. Tetapi

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hsun dan Tzu (2003) yang

menyatakan bahwa indikator pertumbuhan pendapatan operasi dan

pertumbuhan laba bersih tidak mengalami perubahan yang signifikan.

7. Hasil analisis data untuk net profit margin yang ditunjukkan pada tabel

IV.8 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 34 perusahaan

selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi (α) 0.05

menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun sebelum

IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan 2 tahun

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.957 lebih besar

dari 0.05. Dengan demikian H6 untuk kelima periode waktu tersebut

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan

setelah IPO. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Wei et al. (2003) yang menyatakan adanya kemajuan

yang siginifikan pada net profit level. Tetapi mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Nasir dan Pamungkas (2005) yang menyimpulkan

tidak adanya perbedaan kinerja yang signifikan untuk tahun-tahun

sebelum dan setelah go public pada variabel NPM.

8. Hasil analisis data untuk inventory turnover yang ditunjukkan pada

tabel IV.9 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 29

perusahaan selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi

(α) 0.05 menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun

sebelum IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan

2 tahun setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.913 lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian H7 untuk kelima periode waktu

tersebut ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan

sebelum dan setelah IPO.

9. Hasil analisis data untuk total assets turnover yang ditunjukkan pada

tabel IV.10 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 36

perusahaan selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi

(α) 0.05 menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun

sebelum IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2 tahun setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.525 lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian H8 untuk kelima periode waktu

tersebut ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan

sebelum dan setelah IPO. Hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Jain dan Kini (1994) yang

menunjukkan terjadinya penurunan pada variabel total assets turnover.

Tetapi mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nasir dan

Pamungkas (2005) yang menyimpulkan tidak adanya perbedaan

kinerja total assets turnover yang siginifikan untuk tahun-tahun

sebelum dan setelah go public.

10. Hasil analisis data untuk return on assets yang ditunjukkan pada tabel

IV.11 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 36

perusahaan selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi

(α) 0.05 menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun

sebelum IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan

2 tahun setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.569 lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian H9 untuk kelima periode waktu

tersebut ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan

sebelum dan setelah IPO. Hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Jain dan Kini (1994) yang

menunjukkan terjadinya penurunan pada variabel operating return on

assets.

11. Hasil analisis data untuk return on equity yang ditunjukkan pada tabel

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

IV.12 ditemukan bahwa kinerja keuangan dengan sampel 36

perusahaan selain perbankan dan asuransi dengan tingkat signifikansi

(α) 0.05 menghasilkan penerimaan Hο untuk 5 periode waktu, 2 tahun

sebelum IPO, 1 tahun sebelum IPO, saat IPO, 1 tahun setelah IPO, dan

2 tahun setelah IPO. Hal ini dikarenakan nilai sig. sebesar 0.133 lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian H10 untuk kelima periode waktu

tersebut ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kinerja keuangan

sebelum dan setelah IPO. Hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Hsun dan Tzu (2003) yang memberi

hasil bahwa proses IPO hanya mengakibatkan perubahan yang

signifikan pada indikator variabel profitabilitas yaitu ROE pada

perusahaan yang terdaftar di Shanghai Stock Market.

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian mengenai perbedaan

kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah IPO yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2010 menggunakan variabel current ratio,

debt to equity, leverage ratio, gross profit margin, operating profit margin,

net profit margin, inventory turnover, total assets turnover, return on assets,

dan return on equity, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. nilai di atas rata-rata untuk current ratio setelah IPO lebih besar 13%

dibanding sebelum IPO, berarti kinerja ini lebih baik karena

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya

jangka pendeknya semakin besar.

2. nilai di atas rata-rata untuk debt to equity setelah IPO lebih besar 12%

dibanding sebelum IPO, berarti semakin besar risiko yang dihadapi

dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.

Nilai setelah IPO menunjukkan proporsi modal sendiri yang lebih

rendah untuk membiayai aktivanya dibanding nilai sebelum IPO.

3. nilai di atas rata-rata untuk leverage ratio setelah IPO lebih besar 16%

dibanding sebelum IPO, berarti kinerja ini akan mempunyai kerugian

yang tinggi apabila kondisi perekonomian memburuk, tetapi juga

mempunyai keuntungan yang tinggi apabila perekonomian membaik.

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Keadaan sebaliknya berlaku untuk perusahaan yang mempunyai

leverage rendah.

4. nilai di atas rata-rata untuk gross profit margin setelah IPO lebih besar

5% dibanding sebelum IPO, berarti kinerja ini lebih baik karena

semakin rendah biaya relatif dari barang yang terjual.

5. nilai di atas rata-rata untuk operating profit margin setelah IPO lebih

besar 4% dibanding sebelum IPO, berarti kinerja ini lebih baik karena

semakin meningkat keuntungan murni yang diperoleh dari setiap

rupiah penjualan.

6. nilai di atas rata-rata untuk net profit margin setelah IPO lebih besar

4% dibanding sebelum IPO, berarti kinerja ini lebih baik karena

semakin meningkat keuntungan dari tiap rupiah penjualan yang tersisa

setelah semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

7. nilai di atas rata-rata untuk inventory turnover setelah IPO lebih kecil

14% dibanding sebelum IPO. Kinerja ini tidak lebih baik karena

mengalami penurunan berarti masih banyak barang yang belum terjual.

8. nilai di atas rata-rata untuk total assets turnover setelah IPO sama

besarnya dibanding sebelum IPO yaitu sebesar 42%, berarti efisiensi

perusahaan dalam memanfaatkan asset-assetnya untuk menghasilkan

penjualan tetap.

9. nilai di atas rata-rata untuk ROA setelah IPO lebih kecil 9% dibanding

sebelum IPO, berarti kinerja ini tidak lebih baik karena efektivitas

perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

melalui asset yang dimilikinya menurun.

10. nilai di atas rata-rata untuk ROE setelah IPO lebih besar 1% dibanding

sebelum IPO, berarti kinerja ini lebih baik karena tingkat

pengembalian investasi para pemegang saham pada suatu perusahaan

meningkat.

11. Pada kinerja perusahaan leverage ratio ada peningkatan rata-rata dari

nilai rata-rata dari seluruh perusahaan yang digunakan sebagai sampel

penelitian dari periode sebelum IPO ke setelah IPO. Sebelum IPO

mempunyai presentase 58% di bawah nilai rata-rata dan 42% di atas

nilai rata-rata kemudian setelah IPO menjadi 42% di bawah nilai rata-

rata dan 58% di atas nilai rata-rata. Kemudian dengan uji F, nilai F

hitung diperoleh sebesar 6.647 dan nilai signifikansinya sebesar 0.000,

signifikan pada α = 0.05. Ini berarti adanya perbedaan kinerja

perusahaan sebelum, saat, dan setelah IPO. Sedangkan untuk current

ratio, inventory turnover, total asset turnover, debt to equity ratio,

gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, ROA,

dan ROE tidak ada perbedaan sebelum dan setelah IPO setelah

dilakukan pengujian dengan uji F.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan pada laporan keuangan yang

hanya terbatas maksimal 2 tahun sebelum IPO dan 2 tahun setelah IPO,

sehingga belum terlihat pengaruh IPO yang siginifikan terhadap kinerja

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM …/Analisis... · keuangan perusahaan antara 2 tahun sebelum IPO, saat IPO, dan 2 tahun setelah IPO pada perusahaan non -perbankan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

keuangan perusahaan. Penelitian yang sama di masa mendatang diharapkan

dapat menggunakan periode setelah IPO yang lebih lama, misalnya 5 tahun

setelah IPO sehingga diharapkan dapat terlihat pengaruh dari IPO yang

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

C. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi

yang dapat dituliskan adalah sebagai berikut:

1. Pada kinerja leverage ratio ada perbedaan yang signifikan antara

sebelum, saat, dan setelah IPO. Dari Uji F, nilai F hitung diperoleh

sebesar 6.647 dan nilai signifikansinya sebesar 0.000, signifikan pada

α = 0.05. Rata-rata dari nilai rata-rata pada leverage ratio juga

mengalami peningkatan. Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi

mempunyai risiko kerugian yang lebih tinggi apabila kondisi

perekonomian memburuk, tetapi juga mempunyai keuntungan yang

tinggi apabila perekonomian membaik. Keadaan sebaliknya berlaku

untuk perusahaan yang mempunyai leverage rendah. Oleh karena itu,

keputusan penggunaan leverage haruslah menyeimbangkan antar

keuntungan yang lebih besar dengan risiko yang lebih tinggi.