21_228Analisis–Peran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

download 21_228Analisis–Peran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

of 4

Transcript of 21_228Analisis–Peran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

  • 7/23/2019 21_228AnalisisPeran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

    1/4

    379

    ANALISIS

    CDK-228/ vol. 42 no. 5, th. 2015

    PENDAHULUAN

    Aterosklerosis merupakan penyebab utama

    kematian dan kecacatan di negara ber-

    kembang. Aterosklerosis adalah kumpulan

    kolesterol di dinding pembuluh darah.

    Hal ini merupakan penyebab utama daripenyakit jantung dan pembuluh darah

    (kardiovaskuler), ginjal hipertensi serta stroke.

    Aterosklerosis diperkirakan akan menjadi

    pembunuh utama manusia pada tahun 2020.

    Penyakit ini menghabiskan dana sekitar 192

    milyar euro secara langsung ataupun tidak

    langsung di pelayanan kesehatan pada

    beberapa negara di Eropa.1

    Di Indonesia pada tahun 2010, penyakit

    kardiovaskuler menyumbang angka kematian

    Peran Penghambat Penyerapan Kolesterol (Ezetimibe)

    pada Penyakit KardiovaskulerAndrew E. P. Sunardi,*Sophie Isabela**

    *Departemen Jantung dan Pembuluh Darah, **Departemen Penyakit Dalam

    RS Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta, Indonesia

    ABSTRAK

    Aterosklerosis ialah penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner, ginjal, dan stroke.

    Menurut worldhealth organization, penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di Indonesia, yaitu 30%.

    Faktor risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskuler dapat diestimasi melalui tabel SCORE. Inltrasi kolesterol dalam bentuk low density

    lipoprotein (LDL) mengawali proses aterosklerosis. Penurunan kolesterol menjadi penanganan utama dan target terapi didasarkan pada

    kadar LDL. Ezetimibe merupakan penghambat penyerapan kolesterol, diberikan 10 mg sehari sekali. Ezetimibe dapat digunakan sebagai

    monoterapi pada individu dengan intoleransi terhadap statin atau terapi kombinasi dengan statin. Beberapa efek positif ezetimibe ialah

    menurunkan kadar LDL darah, efek antiinamasi, vasodilator, dan perannya dalam kejadian stroke.

    Kata kunci:Aterosklerosis,ezetimibe, low density lipoprotein (LDL), penyakit kardiovaskuler

    ABSTRACT

    Atherosclerosis is cholesterol accumulation in vascular wall, causing coronary artery disease, kidney disease and stroke. Cardiovasular disease

    is the leading cause of mortality in Indonesia - around 30% (WHO). SCORE Table is a tool to estimate the cardiovascular disease outcome in

    individual with risk factor. Inltration of low density lipoprotein (LDL) cholesterol initiates the atherosclerotic process. The primary target of

    therapy is to lower serum lipid and LDL level. Ezetimibe is a cholesterol absorption inhibitor, given as a 10 mg tablet once daily. Ezetimibe

    can be used as monotherapy in statin intolerance or as combination with statin. Positive effects of this drug are lowering LDL plasma level,

    antiinammation, vasodilatation and its role in stroke managemant. Andrew EP Sunardi, Sophie Isabela.Role of Cholesterol Absorption

    Inhibitor (Ezetimibe) in Cardiovascular Disease.

    Keywords:Atherosclerosis, ezetimibe, low density lipoprotein (LDL), cardiovascular disease

    terbesar, yaitu 30%, faktor risiko metabolik

    berupa peningkatan kadar total kolesterol

    menempati tempat kedua sebesar 35,1%

    setelah peningkatan tekanan darah.2Menurut

    Riskesdas 2013, Nusa Tenggara Timur

    menempati peringkat pertama prevalensipenyakit jantung koroner sebesar 4,4%, di-

    ikuti Sulawesi Tengah (3,8%), dan Sulawesi

    Selatan (2,9%).3

    Patosiologi Aterosklerosis

    Aterosklerosis adalah penyakit dinding arteri

    disebabkan inamasi kronis oleh deposit

    lemak yang pada akhirnya membentuk

    plak multifokal.4 Karakteristik aterosklerosis

    ialah penebalan brosa lokal dinding

    arteri yang berkaitan dengan plak inltrasi

    lemak. Predileksi plak aterosklerosis ini ialah

    tempat yang mudah mengalami gesekan,

    contohnya percabangan pembuluh darah

    (bifurcatio).4,5

    Kejadian aterosklerosis bermula dari inltrasilemak dalam bentuk low density lipoprotein

    (LDL) ke dalam subendotel pembuluh

    darah.4 Aterosklerosis dapat dilihat berwarna

    kekuningan di dinding pembuluh darah,

    menonjol ke dalam lumen, sehingga

    mempengaruhi aliran pembuluh darah.6

    Selain itu, disfungsi endotel pembuluh darah

    menyebabkan perubahan lipid menjadi lipid

    teroksidasi. Lipid ini merupakan mediator

    proinamasi yang menginisiasi pemanggilan

    leukosit, komplemen dan akhirnya mem-

    Alamat korespondensi email: [email protected]

  • 7/23/2019 21_228AnalisisPeran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

    2/4

    380

    ANALISIS

    CDK-228/ vol. 42 no. 5, th. 2015

    stroke.4 Penyakit kardiovaskuler berkaitan

    kuat dengan proses aterosklerosis yang

    didasari oleh kadar lemak arah, khususnya

    LDL.

    Estimasi Risiko Kardiovaskuler Total

    Pencegahan penyakit kardiovaskuler me-

    merlukan suatu panduan. Pasien diklasikasi

    berdasarkan kadar total lemak darah, tetapi

    risiko total merupakan hasil gabunganbeberapa faktor risiko, kerusakan organ,

    dan penyakit. Faktor risiko dapat diukur

    menggunakan tabel yang berasal dari

    penelitian epidemiologi, seperti tabel SCORE

    (systematic coronary risk stratication)

    menurut European Society of Cardiovascular

    Disease.7,8 Tabel SCORE ini terbagi menurut

    klasikasi berdasarkan usia, tekanan darah,

    kadar kolesterol total, dan status merokok

    (lampiran 1).

    PENANGANAN

    Statin masih merupakan standar baku dalamterapi dislipidemia menurut guideline yang

    berlaku. Preparat lain dapat ditambahkan

    jika hasil penurunan kolesterol tidak sesuai

    target (tabel 2) atau dapat diganti jika

    terdapat intoleransi terhadap preparat statin.

    Preparat lain dapat berupa pengikat asam

    empedu / asam nikotinat atau penghambat

    penyerapan kolesterol.

    EZETIMIBE

    Cara Kerja

    Ezetimibe merupakan penurun kolesterol,

    bentuk sel busa.4,5 Sitokin meningkatkan

    ekskresi monosit chemoatractant protein1

    (MCP-1) yang terikat pada leukosit. Setelah

    MCP-1 masuk ke dinding arteri, monositbertemu macrophag colony stimulating

    factor yang meningkatkan ekspresi

    receptor scavenger. Reseptor ini memediasi

    pemasukan mLDL dan membentuk sel

    busa. Sel busa merupakan sumber inamasi

    yang menyebabkan perpindahan sel otot

    polos dari media ke intima menyebabkan

    penebalan intima. Sel busa dan sel otot

    polos kemudian mati melalui mekanisme

    apoptosis meninggalkan sel nekrotik.6

    Setelah plak aterosklerosis menjadi matur,

    tutup brosa (brous cap)menyelubunginya.

    Plak ini rentan ruptur menyebabkan

    sumbatan pembuluh darah yang akhirnya

    menyebabkan infark miokard ataupun

    Tabel 1.Target LDL menurut tingkat risiko8

    Rekomendasi Golongan Kelas

    Pasien dengan risiko SANGAT TINGGI, target LDL yang harus dicapai 50% pengurangan LDL dari LDL awalI A

    Pasien dengan risiko TINGGI, target LDL yang harus dicapai

  • 7/23/2019 21_228AnalisisPeran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

    3/4

    381

    ANALISIS

    CDK-228/ vol. 42 no. 5, th. 2015

    dihubungkan dengan penurunan hs-CRP.

    Terdapat peningkatan bermakna ketebalan

    brous capdari 0,07 mm menjadi 0,17 mm.17

    Vasodilator

    Disfungsi endotel merupakan kejadian

    yang menginisiasi aterosklerosis; endotel

    gagal menghasilkan nitrat oksida, sehingga

    vasodilatasi berkurang. Hal ini dapat diukur

    menggunakan ultrasonogra arteri brakialis

    yang menghasilkan angka ow mediated

    dilation (FMD). Penilaian FMD pada subjek

    dengan ezetimibe, pravastatin, dan kontrol

    ialah masing-masing 5,4%, 3,8 % dan 2,1%

    dengan p = 0,0466.13

    Efek Proteksi terhadap Stroke

    Penelitian SEAS (simvastatin ezetimibe in

    aortic stenosis) tahun 2008 pada orang

    dewasa usia 45 -85 tahun dengan stenosis

    aorta tanpa penyakit stroke atau diabetes;

    preparat simvastatin 40 mg ditambahkan

    pada ezetimibe 10 mg dan dibandingkan

    dengan plasebo. Didapatkan penurunan

    LDL rata - rata 50%, penurunan risiko

    relatif stroke hingga 22% pada rentang

    pengobatan 4,35 tahun; tetapi didapatkan

    risiko meningkatnya enzim fungsi hati.18

    Studi SHARP mendapatkan penurunan

    risiko stroke sebanyak 17% pada semuapasien penelitian, dan 21% pada pasien

    tanpa penyakit serebrovaskuler. Didapatkan

    penurunan risiko kejadian penyakit

    serebrovaskuler sebanyak 22% pada pasien

    yang tidak menerima dialisis. Penggunaan

    preparat ini tidak mengurangi risiko stroke

    pada pasien yang sudah menderita penyakit

    ini atau pada pasien yang sudah menerima

    hemodialisis.15

    Studi Chen, dkk. pada tahun 2011 me-

    ngemukakan bahwa kombinasi ezetimibe

    dengan statin berhasil menurunkan angkaperawatan kembali di rumah sakit yang

    berhubungan dengan penyakit kardio-

    vaskuler dibandingkan dengan yang

    menggunakan statin monoterapi. Angka

    kejadian perawatan rumah sakit karena

    sindrom koroner akut pada penderita yang

    menggunakan kombinasi ialah 13,4 per 100

    orang, sedangkan yang menggunakan statin

    monoterapi ialah 22,6 per 100 orang. Hal yang

    sama juga tampak terhadap angka kejadian

    rehospitalisasi dengan revaskulerisasi, PTCA,

    dan dengan stent.19

    mg/dL pada awal menjadi 5,3 + 3 mg/dL

    pada minggu ke 12 (p

  • 7/23/2019 21_228AnalisisPeran Penghambat Penyerapan Kolesterol Ezetimibe pada Penyakit Kardiovaskuler.pdf

    4/4

    382

    ANALISIS

    CDK-228/ vol. 42 no. 5, th. 2015

    terapi kombinasi. Beberapa efek positif

    ezetimibe ialah menurunkan kadar LDL darah,

    efek antiinamasi, vasodilator, dan proteksi

    terhadap risiko stroke. Beberapa penelitianmendukung ezetimibe menjadi salah satu

    modalitas terapi hiperkolesterolemia.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Storm JB, Libby P. Atherosclerosis. In: Lilly LS, ed. Pathophysiology of heart disease.5thed. China: LippincottWilliams &Wilkins; 2011. p. 113-34.

    2. World Health Organization Indonesia. NCD country proles: Indonesia [Internet]. 2014. Available from: www.who.int/nmh/countries/idn_en.pdf.

    3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.Riset kesehatan dasar riskesdas 2013 [Internet]. 2013. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/

    download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Kementrian Kesehatan RI. 2013

    4. Mitrovic I. Cardiovascular disorder: Vascular disease. In: Hammer GD, McPhee SJ, eds. Pathophysiology of disease: An introduction to clinical medicine. 7thed.United States of America: Mc

    Graw Hill Medical; 2014. p. 670-724.

    5. Genest J, Libby P. Lipoprotein disorder and cardiovascu lar disease. In: Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P, eds. Braundwald s heart disease atextbook of cardiovascular medicine.9thed.

    China: Elsevier Saunders.2012. p. 975-95.

    6. Falk E, Fuster V. Atherotrombosis: Disease burden, activity, and vulnerability. In: Fuster V, Walsh RA, Harrington RA, eds. Husrts the heart. 13thed. United States: McGraw-Hill. 2011. p.1215-

    21.

    7. Stone NJ, Robinson J,Lichtenstein AH. 2013 ACC/AHA guideline on the treatment of blood cholesterol to reduce atherosclerotic cardiovascular risk in adults: Areport of the americancollege

    of cardiology/ american heart association task force on practice guidelines. Circulation [Internet]. 2013 [cited 2013 December 16]. Available from: http://circ.ahajournals.org/content/

    early/2013/11/11/01.cir.0000437738.63853.7a

    8. Perk J, Backer GD, Gohlke H, Graham I, Reiner Z, Verschuren M, et al. European guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice(version 2012). Eur Heart J. 2012:33:1635-

    1701. DOI: http://dx.doi.org/10.1093/eurheartj/ehs092.

    9. Drugs used in the treatment of hyperlipidemias. In: Trevor AJ ,Katzung BG, Masters SB, eds. Katzung &trevorspharmacology: Examination &board review. 8thed. Singapore: Mc Graw Hill

    Medical2008. p. 292-300.

    10. Patel J, Sheehan V, Turner CG. Ezetimibe (Zetia): A new type of lipid lowering agent. BUMC Procedings 2003;16:354-8.

    11. Ezetimibe: Molecular formula [Internet]. 2009. Available from: http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ezetimibe.

    12. Tobaru T, Seki A, Asano R, Sumiyoshi T, Hagiwara N. Lipid lowering and anti inammatory effect of ezetimiibe in hyperlipidemic patients with coronary artery disease. Springer.Heart

    Vessels 2013;28:39-45. doi 10.1007/s00380-012-0234-8.

    13. Grigore L, Raselli S, Garlaschelli K, Redaeli L, Norata GD, Pirillo A, et al. Effect of treatment with pravastatin or ezetimibe on endothelial function in patients with moderate hypercholesterolemia.

    Eur J Clin Pharmacol.2012; 69:341-6. doi:10.1007/s00228-012-1345-z.

    14. Brown BC, Boden WE, Probsteld JR, McBride R, Anderson T, Chaitman B, et al.. The role of niacin in raising high-density lipoprotein cholesterol to reduce cardiovascular events in

    patients with atherosclerotic cardiovascular disease and optimally treated low-density lipoprotein cholesterol rationale and study designThe Atherothrombosis Intervention in Metabolic

    syndrome with low HDL/high triglycerides: Impact on Global Health outcomes (AIM-HIGH). Am Heart J. 2011 Mar;161(3):471-477.e2. doi: 10.1016/j.ahj.2010.11.017. Epub 2011 Feb 2.

    15. Baigent C, Landray L, Reith C. The effects of lowering LDL cholesterol with simvastatin plus ezetimibe in patients with chronic kidney disease (study of heart and renal protection): A

    randomised placebo-controlled trial. The Lancet 2011;377(9784):2181-92.

    16. Parolari A, Tremoli E, Cavallotti L. Do statins improve outcomes and delay the progression of non-rheumatic calcic aortic stenosis. Heart (British Cardiac Society) 2011;97:523-9.

    17. Habara M, Nasu K, Terashima M, Ko E, Yokota D, Ito T, et al. Impact of optical coherence tomographic coronary ndings of uvastatin alone versus uvastatin + ezetimibe.Am J Cardiol.

    2014;113:580-7.

    18. Rossebo AB, Pedersen TR, Allen C, Boman K, Chambers J, Egstrup K, et al. Design and baseline characteristics of the simvastatin and ezetimibe in aortic stenosis (SEAS) study. Am J

    Cardiol.2007;99:970-3.

    19. Chen FL, Churn SG, Fe LW, Fei YH, Chyi HB, Li JS. Impact of ezetimibe coadministered with statins on cardiovascular events following acute coronary syndrome: A 3-year population based

    retrospective cohort study in taiwan. Clinical Therapeutics.2011;33(9):1120-31.

    SIMPULAN

    Aterosklerosis berkaitan erat dengan kejadian

    penyakit kardiovaskuler. Faktor risiko koroner

    akut dapat dinilai melalui tabel SCOREdan diambil simpulan target LDL. Statin

    masih menjadi obat pilihan untuk kasus

    dislipidemia. Pada kondisi intoleransi dan

    tidak tercapainya target LDL, ezetimibe - suatu

    penghambat penyerapan kolesterol - dapat

    digunakan. Golongan ini memiliki sinergisitasyang baik dengan statin. Obat ini dapat

    digunakan sebagai monoterapi ataupun