Penghambat Pkm

download Penghambat Pkm

of 14

Transcript of Penghambat Pkm

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    1/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    Tugas Makalah

    Sosiologi Kesehatan

    KEEFEKTIVAN PUSKESMAS

    BAGI MASYARAKAT INDONESIA

    DEPARTEMEN SOSIOLOGI

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2012

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    2/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

     NAMA TIM PENYUSUN:

    1)  

    M. Alhada FuadIlah Habib (071114030)

    2)   Galang Putra Bangsa (071114065)

    3)   Mukhammad Fatkullah (071114035)

    4)   Yeni Meytasari (071114038)

    5)   Rafelita Nian Sari (071114019)

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    3/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain

     bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya da lam koridor

    kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh merekaini

    akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitandengan

    konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupansehari-hari,

    kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salahsatu contoh

    kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan.

    Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya

    dengankesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara

    danaparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan

    mudahdidapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di

     bidangkesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas

    adalahmenyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif

    terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke

     bawah.

    Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas”

    karenaPuskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik

    kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmasmerupakan

    ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.

    1.2. Rumusan Masalah

    1.  Apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan apa fungsi Puskesmas itu?

    2. 

    Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas?

    3. 

    Apasaja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkungan

     puskesmas?

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    4/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    4.  Apa faktor- faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas?

    5.  Bagaimana solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas?

    1.3 Tujuan

    1.  Mengetahui definisi dan fungsi Puskesmas

    2.  Mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas

    3. 

    Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di

    lingkupPuskesmas.

    4.  Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah

    dilingkup Puskesmas.

    5. 

    Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.

    1.4 Manfaat

    Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan

    dapatmemberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi dan

    fungsiPuskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan

    olehPuskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor- faktor

     penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat

    mengetahuisolusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.

    1.5 Metode

    1.Studi Pustaka

    2.Internet

    1.6 Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    1.2Rumusan Masalah

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    5/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    1.3Tujuan

    1.4Manfaat

    1.5Metode

    1.6Sistematika Penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Birokrasi

    2.2 Pengertian Pelayanan Publik

    2.3 Pengelompokkan Jenis Pelayanan Publik

    2.4 Peran Birokras i dalam Menyediakan Pelayanan Publik

    BAB III ISI

    3.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas

    3.2 Penyelengaaraan Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas

    3.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas

    3.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas

    3.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas

    3.6 Analisis Kasus Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas di Kecamatan Tamako

    BAB IV PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    4.2 Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    6/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Birokrasi

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem pemerintahan yangdijalankan

    oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. Berbagai

    tokoh pun menumpahkan pemikirannya tentang pengertian birokrasi.Berikut ini adalah

     beberapa pengetian birokrasi dari sejumlah tokoh :

    1.Bintoro TjokroamidjoyoBirokrasi adalah tipe organisasi yang dipergunakan

     pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagai tugas-tugasnya yang bersifat

    spesialisasi, dilaksanakan dalamsistem administrasi dan khususnya oleh aparatur

     pemerintah (Tjokroamidjoyo,Bintoro : 1998).

    2.Soerjono Soekamto (mengutip Weber)Birokrasi merupakan suatu organisasi yang

    dimaksud untuk mengerahkan tenagadengan teratur dan terus menerus, untuk

    mencapaii suatu tujuan tertentu (Soekamto,Soerjono : 1982).

    Max Weber menggambarkan birokrasi sebagai suatu organisasi yang memiliki

     beberapa karakteristik yang dirangkum oleh Martin Albrow ke dalam empat ciri utama,yaitu :

    1)Adanya suatu struktur hirarki, termasuk pendelegasian wewenang dari atas ke

     bawahdalam organisasi.

    2)Adanya serangkaian posisi-posisi jabatan, yang masing-masing memiliki tugas

    dantanggung jawab yang tegas.

    3)Adanya-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formal yang mengatur tata

    kerjaorganisasi dan tingkah laku para anggotanya.

    4)Adanya personel yang secara teknis memenuhi syarta yang dipekerjakan atas dasar

    karier, dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan penampilan.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    7/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    Hubungan birokrasi dengan masyarakat Indonesia :

    1.Birokrasi pemerintahan umum

    Birokrasi yang berkenaan dengan fungsi-fungsi dasar pemerintahan dan

    keamanan,hukum dan ketertiban, perpajakan, dan intelejen. Birokrasi menjalankan fungsi dan

     peranan mereka dengan oreintasi pengaturan (regulative orientations) yang cukupketat, luas,

    dan efektif.

    2.Birokrasi pembangunan

    Birokrasi menjalankan fungsi dan peranan untuk mendorong perubahan dan

     pertumbuhan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Pada hakikatnya, birokrasi

    diharapkan mampu berperan dalam aspek pengaturan dan pelayanan secara bersamaan.

    3.Birokrasi pelayanan

    Birokrasi yang menjalankan peranan pelayanan secara langsung kepadamasyarakat.

    2.2 Pengertian Pelayanan Publik

    “Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik

    sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaanketentuan

     peraturan perundang-undangan”. (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

    (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003)

    Pelayanan publik dapat juga diartikan sebagai pemberian layanan

    (melayani)keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi

    itusesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya,

     pemerintah adalah pe layanan kepada masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayanidirinya

    sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yangmemungkinkan

    setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dankreativitasnya demi mencapai

    tujuan bersama (Rasyid, 1998). Oleh karena itu, birokrasi publik berkewajiban dan

     bertanggung jawab untuk memberikan layanan baik dan profesional. Pelayanan publik

    (public services) oleh birokrasi publik merupakan salahsatu perwujudan dari fungsi aparatur

    negara sebagai abdi masyarakat di samping sebagaiabdi negara. Pelayanan publik (publicservices) oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat (warga

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    8/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    negara). Pelayanan umum oleh LembagaAdministrasi Negara (1998) diartikan sebagai segala

     bentuk kegiatan pelayanan umumyang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di

    Daerah dan di lingkungan BadanUsaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau

     jasa baik dalam rangka upayakebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

    ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik dengan demikian dapat diartikan

    sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang

    mempunyaikepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

    telahditetapkan.

    Unsur-Unsur Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003

    Berdasarkan berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 bahwa di

    dalammemberikan pelayanan publik harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

    1.  Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus jelas dan

    di ketahui sacara pasti oleh masing-masing.

    2.  Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan

    kondisikebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar berdasarkan

    ketentuan perundangan-undangan yang berlaku dengan tetap berpegang pada efisiensi

    danefektifitas.

    3.  Mutu proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar memberikeamanan,

    kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum yang dapatdipertanggungjawabkan.

    4. 

    Apabila pelayanan umum yang oleh instansi pemerintah terpaksa harus mahal,maka

    instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi peluangkepada

    masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Asas Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan

    AparaturNegara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003

    A.Transparansi

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    9/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    Bersifat terbuka, mudah dipahami dan dapat diakses oleh semua pihak

    yangmembutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

    B.Akuntabilitas

    Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    C.Kondisional

    Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan publik

    dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas.

    D.Partisipatif

    Mendorong peran serta msayarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

    memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.

    E.Kesamaan Hak

    Tidak d iskriminatif, da lam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,gender,

    dan status ekonomi .

    F.Keseimbangan Hak dan Kewajiban

    Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajibanmasing-

    masing pihak.

    Prinsip Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan

    AparaturNegara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003

    A.Kesederhanaan

    Proseduran pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan

    mudahdilaksanakan.

    B.Kejelasan

    1.Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    10/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    2.Unit kerja/pejabat yang berwenang bertanggung jawab dalammemberikan

     pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketadalam pelaksanaan pelayanan

     publik

    3.Rincian biaya pelayanan publik tata cara pembayaran

    C.Kepastian Waktu

    Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

    telahditentukan.

    D.Akurasi

    Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah

    E.Keamanan

    Proses dan produk pelayanan publik rasa aman dengan kepastian hukum.

    F.Tanggung Jawab

    Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung

     jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian

    keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

    G.Kelengkapan Sarana dan Prasarana

    Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnyayang

    termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.

    H.Kemudahan Akses

    Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau

    olehmasyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi dan informatika.

    I.Kedislipinan, Kesopanan, Dan Keramahan

    Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan disiplin,sopan dan santun, ramah,

    sertamemberikan pelayanan ikhlas.

    J.Kenyamanan

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    11/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang bersih,rapi,

    lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan,

    seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain- lain.

    Standar Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri PendayagunaanAparatur

    Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003

    1.Prosedur Pelayanan

    Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan.

    2.Waktu Penyelesa ian

    Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampaidengan

     penyelesaian pelayanan.

    3.Biaya Pelayanan

    Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian

     pelayanan.

    4.Produk Pelayanan

    Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telahditetapkan.

    5.Sarana dan Prasarana

    Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara pelayan publik.

    6.Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan

    Petugas pemberi pelayanan harus memiliki pengetahuan, keahlian,

    keterampilan,sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

    2.3 Pengelompokan Jenis Pelayanan Publik

    Pengelompokan jenis pelayanan publik didasarkan pada ciri-ciri dan sifat

    kegiatandalam proses pelayanan serta produk pelayanan yang dihasilkan, dapat

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    12/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    dibedakanmenjadi: (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor

    63/KEP/M.PAN/7/2003)

    1.  Jenis Pelayanan Administratif, yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit

     pelayanan berupa kegiatan pencatatan, penelitian, pengambilan

    keputusan,dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara keseluruhan

    menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya, sertifikat, ijin-ijin,

    rekomendasi, keterangantertulis dan lain-lainnya.Contoh jenis pelayanan ini adalah :

     pelayanan sertifikat tanah, pelayanan IMB, pelayanan administrasi kependudukan

    (KTP, NTCR, akta kelahiran/kematian).

    2. 

    Jenis Pelayanan Barang, yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan

     berupa kegiatan penyediaan dan atau pengolahan bahan berwujud fisik termasuk

    distribusi dan penyampaiannya kepada konsumen langsung (sebagai unit atau

    sebagaiindividual) dalam satu sistem. Secara keseluruhan kegiatan tersebut

    menghasilkan produk akhir berwujud benda (berwujud fisik) atau yang dianggap

     benda yangmemberikan nilai tambah secara langsung bagi penerimanya.Contoh jenis

     pelayanan ini adalah : pelayanan listrik, pelayanan air bersih, pelayanantelepon.

    3. 

    Jenis Pelayanan Jasa, yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa

     penyediaan sarana dan prasarana serta penunjangnya. Pengoperasiannya berdasarkansuatu sistem pengoperasian tertentu dan pasti, produk akhirnya berupa

     jasa yangmendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai

    dalam jangka waktu tertentu.Contoh jenis pelayanan ini adalah : pelayanan angkutan

    darat, laut dan udara, pelayanan kesehatan, pelayanan perbankan, pelayanan pos dan

     pelayanan pemadamankebakaran.

    4.  Jenis Pelayanan Regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan

     perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi

    kehidupanmasyarakat.

    2.4 Peranan Birokrasi dalam Menyediakan Pelayanan Publik

    Jika berbicara tentang pelayanan publik, maka kita akan dihadapkan pada posisi dan

     peran birokrasi. Birokrasi yang tentu memiliki peran dan wewenang yang signifikandalam

     pemerintahan, karena sebagai salah satu pengelola keuangan negara. Birokrasi pemerintahtentu berbeda dengan birokrasi swasta, dimana birokrasi swasta lebih berorientasi pada

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    13/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

     benefit profit (perolehan keuntungan) sedangkan birokrasi pemerintahan memiliki fungsi

     pemberian pelayanan kepada masyarakat. Apalagi di eraotonomi daerah seperti ini yang

    mengharuskan masing-masing daerah untuk mengelolasegala urusannya sendiri dan tidak

    tergantung kepada pemerintah pusat. UU No. 32tahun 2004 mengisyaratkan hal tersebut

    sehingga segala urusan di daerah dapat dikeloladengan baik tak terkecuali masalah pelayanan

     publik. Pemerintah daerah sebagai penyelenggara pemerintahan harus jeli terhadap kualitas

     pelayanan publik yangdilakukannya terhadap masyarakat di daerahnya. Pelayanan publik

    sampai saat ini masih banyak kekurangan, terutama pada posisi dan peran birokrasi yang

     belum profesionaldan independen, karena netralitas birokrasi kurang terjaga.

    Peran birokrasi sebagai pelayan publik belum dipahami secara benar, akibatnya

     politisasi birokrasi sangat banyak pada era reformasi saat ini. Birokrasi masih belumefisien,

    yang antara lain ditandai dengan adanya tumpang tindih kegiatan antar instansidan masih

     banyak fungsi- fungsi yang sudah seharusnya dapat diserahkan kepadamasyarakat masih

    ditangani pemerintah. Dengan makin besarnya peran yang dijalankanoleh masyarakat, maka

    seharusnya peran birokrasi lebih cenderung sebagai agen pembaharuan, pelayanan dan

     pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, fungsi pengaturan dan pengendalian yang

    dilakukan oleh negara adalah perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang berfungsi

    sebagai motivator dan fasilitator gunatercapainya swakarsa dan swadaya masyarakattermasuk dunia usaha.Peran lain yang seharusnya dijalankan oleh birokrasi adalah sebagai

    consensus building,yaitu membangun pemufakatan antara negara, sektor swasta dan

    masyarakat. Peran iniharus dijalankan oleh birokrasi mengingat fungsinya sebagai agen

     pembaharuan danfasilitator. Sebagai agen perubahan, birokrasi harus mengambil inisiatif dan

    memeloporisuatu kebijakan atau tindakan. Sedangkan sebagai fasilitator, birokrasi harus

    dapatmemfasilitasi kepentingan-kepentingan yang muncul dari masyarakat, sektor

    swastamaupun kepentingan negara.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    14/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    BAB III

    ISI

    3.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas

    a. Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)

    “Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada

    di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan,

    yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpaduuntuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam

    menentukan kegiatan pelayanan namuntidak mencakup aspek pembiayaan”.  

    Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada palingdekat

    ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan

    kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi Puskesmasadalah

    mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring denganmisinya. Pelayanan

    kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

    Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif.

    Prioritas yang harus dikembangkan olehPuskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan

    kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan

     pencegahan (public health service).

    Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk mandiri

    dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya

    tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayananmandiri, kewenangan yang

    dimiliki Puskesmas juga meliputi : kewenanganmerencanakan kegiatan sesuai masalah

    kesehatan di wilayahnya, kewenanganmenentukan kegiatan yang termasuk public goods atau

     private goods sertakewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi

    Puskesmas. Jumlahkegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai

    kebutuhanmasyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun Puskesmas

    tetapmelaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    15/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagaiujung

    tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek

    kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.

    LEVEL PELAYANAN KESEHATAN

    RS Provinsi

    RS Kabupaten

    Puskesmas Kecamatan

    Puskesmas Kelurahan

    Posyandu

    b.Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)

    1.  Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

    2.  Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

    meningkatkankemampuan untuk hidup sehat

    3. 

    Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepadamasyarakat

    di wilayah kerjanya.

    Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

    a.  Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalamrangka

    menolong dirinya sendiri.

     b.  Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali

    danmenggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan e fisien.

    c. 

    Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan

    medismaupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan

    tersebuttidak menimbulkan ketergantungan.

    d. 

    Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

    e. 

    Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakanprogram

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    16/30

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    17/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    2. 

    Penyelenggaraan pelayanan

    kesehatanrujukan dan penunjang

    Pelayanan kesehatan dengan 4

    kompetensi dasar (kebidanan, bedah,

     penyakit dalam, anak)

    Pelayanan kesehatan daruratPelayanan laboratorium kesehatan

    yangmendukung upaya kesehatan

     perorangan dankesehatan masyarakat

    Penyediaan pembiayaan dan jaminan

    kesehatan

    3.  Penyelenggaraan pemberantasan

     penyakitmenular

    Penyelenggaraan penyelidikan

    epidemiologidan penanggulanganKejadian Luar Biasa(KLB)

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit polio

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit TB paru

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakitmalaria

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit kusta

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit ISPA

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit HIV-AIDS

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit DBD

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakit diare

    Pencegahan dan pemberantasan

     penyakitfliar iasis

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    18/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    4. 

    Penyelenggaraan perbaikan gizi

    masyarakat

    Pemantauan pertumbuhan balita

    Pemberian suplemen gizi

    Pelayanan gizi

    Penyuluhan gizi seimbangPenyelenggaraan kewaspadaan gizi

    5.  Penyelenggaraan promosikesehatan Penyuluhan prilaku sehat

    Penyuluhan pemberdayaan

    masyarakat dalamupaya kesehatan

    6.  Penyelenggaraankesehatan

    lingkungan dansanitasi dasar

    Pemeliharaan kualitas lingkungan

    fisik, kimia, biologi

    Pengendalian vektor

    Pelayanan hygiene sanitasi di tempat

    umum

    7. 

    Pencegahan dan penanggulangan

     penyalahgunaan narkotika,

     psikotropika dan zatadiktif lain

    Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan

    danPenanggulangan Penyalahgunaan

     NAPZA)yang berbasis masyarakat

    8. 

    Penyelenggaraan pelayanan

    kefarmasiandan pengamanan

    sediaanfarmasi, alat kesehatanserta

    makanan danminuman

    Penyediaan obat dan perbekalan

    kesehatanuntuk pelayanan kesehatan

    dasar

    Penyediaan dan pemerataan

     pelayanankefarmasian di saranan

     pelayanan kesehatan

    Pelayanan pengamanan farmasi alat

    kesehatan

    Program Pokok Puskesmas

    Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun

    fasilitasnya,karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun

    demikiankegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai

     berikut :

    1. 

    Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    19/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    2.  Keluarga Berencana

    3.  Usaha Peningkatan Gizi

    4. 

    Kesehatan Lingkungan

    5.  Pemberantasan Penyakit Menular

    6.  Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan

    7. 

    Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

    8. 

    Usaha Kesehatan Sekolah

    9.  Kesehatan Olah Raga

    10. Perawatan Kesehatan Masyarakat

    11. Usaha Kesehatan Kerja

    12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

    13. Usaha Kesehatan Jiwa

    14. Kesehatan Mata

    15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )

    16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan

    17. 

    Kesehatan Usia Lanjut

    18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

    Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai

    satuanmasyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk

    kepentingankesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap

    kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan

    MasyarakatDesa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok

    Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk

    melaksanakan programkesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi

     Nasional ). Dalam haldemikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan

    diberikan oleh PemerintahPusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai

    kesehatan dapat terjadi,misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana

    alam. Untuk mengatasikejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda

    kegiatan lain.

    Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun 2004

    1.  Azas pertanggungjawaban wilayah

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    20/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    a.  Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

     bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

     b. 

    Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung

    c.  Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling

    2.  Azas pemberdayaan masyarakat

    a. 

    Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar

     berperanaktif dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas

     b.  Potensi masyarakat perlu dihimpun

    3.  Azas keterpaduan

    Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu

    a.  Keterpaduan lintas program

    UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro,

    Remaja,Kesehatan Jiwa

     b.  Keterpaduan lintassektoral

    Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan

    camat,lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi,

    PKK

    Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan

    camat,lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama

    4.  Azas rujukan

    a.  Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan

    rujukan kasus

     bahan pemeriksaan

    ilmu pengetahuan

     b. 

    Rujukan upaya kesehatan masyarakat

    rujukan sarana dan logistik

    rujukan tenaga

    rujukan operasional

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    21/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    3.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas

    Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak

     pelayanankesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat

    dalammemberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan.

    Pelayanankesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat

     pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat

    yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan

     praktek lainnya. Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat

    terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan

    seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalammemberikan pelayanan kepada

    masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananyamaupun dari tenaga medis atau

    anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannyasehari-hari. Sehingga banyak sekali

     pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itutidak sesuai dengan Standar Operating

    Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Misalnya:sikap tidak disiplin petugas medis pada unit

     pelayanan puskesmas Peudada, yangdikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan

    kurang baik oleh para petugas medisyang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya

     persediaan obat-obatan pada p uskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa

    membeli obat padaapotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga yang jatuhsakit saatmengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain

    mengantarnya kePuskesmas Peudada, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka

    (perawat-red)mengaku telah kehabisan stok obat. Hal tersebut, tentu telah merusak citra

    Puskesmassebagai pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat

    membantudalam memberikan pertolongan pertama yang sesuai dengan standar

     pelayanankesehatan. Selain itu, tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang

     berkaitandengan penyuluhan kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif.

    Menurutmasyarakat, petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu

    ketikakeluarga mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi

     buruk atau penderita TB. Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif

    dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat puskesmas biasanya aktif dalam BP,

     puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Je las dalam tugas tersebut, perawatmelakukan

     pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan pada pasiendengan

    membuat resep pada pasien. Namun, ketika melakukan tugas tersebut tidak adasupervisi dari

    siapapun, khususnya penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis.Tenaga perawat

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    22/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    seolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karenamungkin tugas

    kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatanmasyarakat, status gizi,

     penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dananak tidak mendapatkan porsi

    yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatanmasyarakat. Kalaulah memang tugas

    tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arahkuratif, maka Puskesmas menjadi unit

    dari pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakitakan memiliki banyak sumber daya manusia

    dan fasilitas medik. Tapi kalaulahPuskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif

    dan preventif maka tugaseksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas menjadi

     bagian dari unit Dinaskesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki otonomi yang kuat

    dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai regulator,

     pemberi danadan pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan masyarakat diberikan

    kepadaPuskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak

    hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahanyang

    muncul di lingkup puskesmas, misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkathanya

    sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmasyang kurang

    memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belumterbiasa

    mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawanyang

     berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas.

    3.4. Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas

    Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-masalah.

    Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu diakibatkan olehfaktor-faktor

    sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal Abidin, 1993: 44-46)

     

    Faktor Internal

    o  Pelaksanaan ManajemenPelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang

    menentukan dalammencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan

    Puskesmas. Dimanafungsi manajemen itu untuk planning, organaizing,

    leading, dan controling.Pada kegiatan perencanaan setiap tahunnya sering kali

    tidak berjalan sehinggakegiatan berjalan apa adanya sesuai kebiasaan yang

    dianggap „baik/sudah biasa‟. Bahkan terasa sekali bahwa tidak pernah adanya

    upaya pengembangan.Serta tidak pernah terpikir untuk mempersoalkan

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    23/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    kendali mutu pelayanan yangdisebabkan kurangnya pengetahuan, peralatan,

    dan perhatian tersita padaupaya pengobatan. Dapat dikatakan bahwa kepala

    Puskesmas lebih sibuk padamasalah-masalah manajerial daripada kasus-kasus

    klinik. Dapat dikatakan juga bahwa kurangnya pengetahuan para Kepala

    Puskesmas dan rendahnyadisiplin/etos kerja staff, menjadikan unsur

    manajemen ini tidak berjalan. Tentuhal ini menghambat kinerja Puskesmas

    untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.

    o  Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting

    dalam mencapaitarget dari program-program Puskesmas. Tetapi apa yang

    terjadi padaPuskesmas di Indonesia terkesan tidak diperhatian oleh pemerintah

    denganalasan wilayah geografis yang sulit untuk dijangkau, sehingga sarana

    dan prasarana yang ada di dalam Puskesmas sangat terbatas, baik berupa

    alatmedis maupun obat-obatan. Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan

    yangdimiliki Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun

    menjadirendah karena tidak sesuai dengan standart kesehatan.

    o  Tenaga medisJumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan

    ketidakmampuannyamelaksanakan program dari Dinas Kesehatan. Misalanya

     program Posyanduyang tidak tepat sasaran. Jumlah tenaga medis sedikit

    karena insentif dari pemerintah daerah. Faktor kesejahteraan pegawai memang

    hal penting karena berkaitan dengan satu-satunya pendapatan resmi mereka

    adalah gaji. Untuk mencapai penyelenggaraan pelayanan kesehatan di

    Puskesmas di perlukan pimpinan yang mau memotivasi pegawainya dengan

    cara memenuhikebutuhan hidupnya.

    o  Sumber keuangan PuskesmasSumber keuangan dari pemerintah pusat maupun

    daerah yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran operasional

    Puskesmas sehingga biaya pelayanan Puskesmas pun mahal padahal sarana

    yang terdapat di sana tidak sebanding dengan apa yang harus dibayar sehingga

    hal ini berdampak kepadamasyarakat untuk beralih pergi ke Rumah Sakit saja

    yang fasilitas lebih baik daripada Puskesmas. Adapun sumber-sumber

    keuangan Puskesmas sebagai berikut:

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    24/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

      Pemerintah

    Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana

     pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini d iturunkan secara bertahapke

    Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.

      Retribusi

    Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas

    yangmembiayai upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan

     besarnyaditentukan oleh Pemerintah Daerah.

      PT. ASKES

    Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya sebagaiimbal

     jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)

      PT. JAMSOSTEK

    Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang

     peruntukannyasebagai imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai

    / karyawanyang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja.

      BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

    Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    Sumber-sumber keuangan Puskesmas ini ternyata tidak dapat

    membiayaioperasinal dari program-program Puskesmas. Hal ini diakibatkan

    oleh beberapa faktor yaitu, birokratisasi penyaluran keuangan dari

     pemerintahsampai ke Puskesmasnya dan rendahnya responsibilitas pengelola

    manajemenPuskesmas.

    Psiko-sosial antara tenaga medis dengan penduduk Perbedaan psiko-sosial

    antara tenaga kesehatan yang ada di Puskesmasdengan penduduk

    menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanankesehatan

    Puskesma.Tenaga-tenaga yang diperbantukan di Puskesmas biasanya terdiri

    dari orang-orang terpelajar dan bukan berasal dari daerahtersebut, sehingga

     penduduk menganggapnya sebagai orang asing. Apalagi jika bahasa yang

    digunakan adalah bahasa yang tidak dimengerti oleh penduduk, maka

    akibatnya penduduk segan untuk datang ke Puskesmas.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    25/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

      Faktor Eksternal

    o  Kondisi Geografis

    Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok

    atausetingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah

    memilkikeadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan

    kesehatan puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya dengan

    satuPuskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk. Tetapi ada juga

     puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk yang bermukim

    didekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal jauh dari

    Puskesmas.Hal ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk menggunakan

    alat-alattransportasi atau memang tempat tinggalnya terpencil sehingga

     penduduknyalebih senang tinggal di rumahnya daripada pergi ke Puskesmas.

    o  Pemerintah daerah

    Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas

     pemahaman pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak

    legslatif daneksekutif yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan

    sebagaitulang punggung pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan

    tualng punggung pendapatan daerah. Padahal upaya menyehatkan

    masyarakatsejatinya termaktub dalam hakikat dan semangat UU. No.22 dan

    UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk meningkatkan kualitas

     pelayanan publik dan mengembangkan demokrasi menuju peningkatan

    kesejahteraanrakyat. Disamping itu alokasi anggaran kesehatan berbagai

    daerahmencerminkan kurangnya perhatian terhadap investasi hak-hak dasar

     pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan dasar.

    o  Keadaan Ekonomi Penduduk

    Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya

    mengupayakan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara

    Indonesiamayoritas bermata pencarian petani dan nelayan yang mana

    kondisiekonominya kurang memadai. Walaupun ada ketentuan

    yangmemperbolehkan mereka yang tidak mampu untuk tidak usah membayar

    retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang yang demikian

     justru enggan datang ke Puskesmas.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    26/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    o  Kondisi Pendidikan Penduduk

    Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat

     pelayananyang dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan

     pada tingkat pertama, karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa

    masih rendah,maka pola pikir mereka sangat sederhana dan kurang atau

     bahkan belum paham akan arti kesehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-

    sifat tradisionalyang sejak dulu dipegang oleh masyarakat dan

    lingkungannya.Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki

    tingkat pendidikan yang rendah yang mana sebagian besar penduduk

    Indonesialulusan SD terutama di daerah pelosok-pelosok Indonesia, sehingga

    hal berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam

    mewujudkanmasyarakat Indonesia sehat terutama pada lembaga Puskesmas

    yang letaknyadekat dengan masyarakat tersebut. Selain itu juga disebabkan

    Rumah Sakitlebih baik sarana dan prasarananya, padahal Puskesmas

    merupakan pelayanankesehatan yang paling dasar dalam lingkungan

    masyarakat setempat.

    o  Dinas Kesehatan

    Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani

     penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk

    dibandingkandengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai

    upaya pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain

     pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak d itekankan pada tindakankuratif

    dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif. Selain ituDinas

    Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap

     pelaksanaan program-program Puskesmas yang sudah ada sehingga tidak

    terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.

    3.5 Solusi Mengatasi Masalah Yang Muncul di Lingkup Puskesmas

    Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi mempunyai

    kewenangan yang besar dalam menciptakaninovasi model pelayanan kesehatandi daerah.

    Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk meningkatkan atau meratakan kualitas

    dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    27/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisiensi puskesmas,peningkatan jumlah dan

    kualitas tenaga kesehatan atau revitalisasi kader PKK,pembentukan standar pelayanan

    kesehatan untuk kinerja sistem kesehatan yang komperehensif,serta memperbaiki sistem

    informasi pada semua tingkatan pemerintah. Dari banyak kasus yang terjadi di banyak

    daerah,jelas bahwa puskesmas memiliki pencitraan yang rendah pada saat sekarang,terutama

     jika dilihat dari sarana,puskesmas tidak memilki fasilitas yang lengkap walaupun sudah

    mendapat dana dari dinas kesehatan.

    3.6 Analisis kasus penyelenggaraan pelayanan Puskesmas di kecamatan Tamako

    Seperti yang kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan itu tidak hanya

    diperuntukkanbagi mereka yang tinggal di wilayah perkotaan saja,tetapi juga diperuntuukan

     bagi masyarakat yang berada di wilayah pedesaan. Namun pada kenyataannya

     penyelenggaraan pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan cenderung lebih buruk

    dibandingkan dengan wilayah perkotaan.Hal ini terjadi karena wilayah pedesaankurang

    mendapat perhatian dari pemerintah pusatdan pemerintah daerah,sehingga penyelenggaraan

     pelayanan d i pedesaan terkesan buruk.Hal ini dapat dilihat dari penyelenggaraan pelayanan

     puskesmas di Kecamatan Tamako yang jauh dari standar minimal pelayanan kesehatan.

    Puskesmas Tamako yang terletak di Kecamatan Tamako berada kurang lebih 35km

    dari ibukota kabupaten kepulauan Sangihe,Privinsi Sulawesi Utara adalah satu-satunya unit

     pelayanan kesehatan strata pertama yang ada di wilayah ini. Dari segi sarana dan

     prasarana,Puskesmas ini memiliki satu rumah dokter dan empat rumah para medis. Sebagai

    ujung tombak pelayanan kesehatan, Puskesmas Tamako memilki tiga puskesmas

     pembantu,dua diantaranya tidak berpenghuni,dua pos obat desa,sebelas posyandu,dan

    didukung oleh satu puskesmas keliling. Namun dengan jejaring seperti itu,pada kenyataan

    tetap saja banyak masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang

    diselenggrakan oleh puskesmas Tamako ini. Ketidakterjangkauan ini umumnya disebabkan

    karena jauhnya jarak puskesmas dengan pemukiman warga,sulitnya medan,dan tantangan

    cuaca. Selain itu terbatasnya persediaan obat-obatan juga nampak di puskesmas Tamako ini.

    Sebagai contoh pada tahun 2001 wilayah ini mebutuhkan 1092 jenis obat,sementara yang

    tersedia di gudang farmasi kabupaten (GFK) hanya 996jenis obat,yang mana 560 (51%)

    diantaranya adalah obat generic. Obat-obatan yang didrop dari GFK sebagian besar tidaksesuaidengan permintaan. Ada obat yang diminta berkali-kali tetapi tidak diberikan,dan

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    28/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

     jikalau diberikan jumlahnya sangat sedikit. Sebaliknya,obat-obatan yang tidak diminta justru

    diberikan terus-menerus.

    Lalu,jika dilihat dari segi Sumber Daya Manusia (SDM),kualitas dan kuantitas te naga

    medis juga menjadi masalah di Puskesmas Tamako. Status Puskesmas Tamako yang

    merupakan Puskesmas rawat inap tentu saja memerlukan tenaga medis yang cukup.

     Namun,pada kenyataannya hal tersenut tidak dapat tercapai karena d istribusi tenaga medis di

    Sangihe yang masih kurang sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

    Rasio tenaga medis dengan jumlah penduduk yang belum berimbang ini jelas mempengaruhi

     pelayanan kesehatan di kecamatan Tamako ini. Kemudian dari segi pembiayaan atau

    keuangan Puskesmas Tamako. Secara umum terlihat adanya upaya peningkatan alokasi

    anggaran untuk pembangunan sector kesehatan di wilayah ini.

    Dari tahun ketahun terlihat adanya upaya untuk lebih menambah kepedulian terhadap

    sector kesehatan yang Nampak pada penganggaran distribusi APBN dan APBD yang

    semakin meningkat. Namun lagi-lagi pada kenyatannya,hal tersebut tidak seirama dengan

    upaya-upaya teknis yang ada di lapangan yang ironisnya bersentuhan langsung dengan

    masyarakat. Realisasi proyek pembanguan sarana kesehatan sebagian besar tidak sesuai

    dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Misalnya pernah terjadi saat rehabilitasi

    Puskesmas pembantu,seng yang sudah tua dibalik,lalu dicat,kemudian dipasang dinding

     beton yang digantikan dengan papan triplek yang dicat sehingga kelihatan dari jauh seperti

    dinding beton asli. Begitu pula dengan proyek-proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhan

    tetapi dipaksakan diterima oleh Puskesmas. Contohnya antena SSB yang sudah ada,ditambah

    lagi dengan antena yang baru yang berarti mencari lokasi pemasangan di halaman

    Puskesmas,sehingga halaman yang sudah sempit menjadi semakin sempit. Sementara itu

    anggaran rutin sebagian besar terpakai untuk gaji pegawai,sehingga sangat sedikit yang

    dialokasikan untuk dana rutin lain seperti pemeliharaan gedung. Oleh sebab itu perbaikan

     pelayanan kesehatan di Puskesmas Tamako ini tidak dapat dilaksanakan efektif karena

    adanya penyelewengan dana yang dilakukan oleh pihak Puskesmas sendiri,yang seharusnya

    dana yang diberikan pemerintah dianggarkan untuk pemeliharaan gedung atau sarana dan

     prasarana Puskesmas,sehingga penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tamako

    tidak dapat berkembang dengan baik.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    29/30

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih

    menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak

    hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang memadai,tetapi juga dari segi tenaga medis

    yang demikian pula adanya. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari pemerinyah

    dalam memberikan pelayanan kesehatan dari masyarakat serta komitmen untuk merubah

    sistem pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai

    kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

    4.2 Saran

    1.  Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan

     pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh.

    2.  Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya

    kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.

    3.  Merestruturisasikan peran Puskeksmas

    4.  Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan pelayanan

    kesehatan kepada masyarakat.

    5.  Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah

    citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat.

  • 8/19/2019 Penghambat Pkm

    30/30

    DAFTAR PUSTAKA

    Tjiptoherijanto, prijono, Said Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan PembangunanNasional .

    1993. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia:

    Jakartawww.dinkesjatim.go.idwww.litbang.depkes.go.idwww.litbang.depkes.go.iddefinisi-

     puskesmas.htmlmodel-puskesmas-era-desentralisasi.html

    http://one.indoskripsi.com, diunduh tanggal 24 Desember 2012

    http://muharrikyanuar.wordpress.com,diunduh tanggal 24 Desember 2012

    http://groups.yahoo.com,diunduh tanggal 24 Desember 2012

    http://els.bappenas.go.id, diunduh tanggal 24 Desember 2012

    http://alfredsaleh.files.wordpress.com, diunduh tanggal 24 Desember 2012

    http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

    http://www.dinkesjatim.go.id/data-informasi.html?page=10http://www.litbang.depkes.go.id/.../yankes%20dasar%20puskesmas.htmhttp://one.indoskripsi.com/http://one.indoskripsi.com/http://muharrikyanuar.wordpress.com/http://groups.yahoo.com/http://els.bappenas.go.id/http://els.bappenas.go.id/http://alfredsaleh.files.wordpress.com/http://alfredsaleh.files.wordpress.com/http://alfredsaleh.files.wordpress.com/http://els.bappenas.go.id/http://groups.yahoo.com/http://groups.yahoo.com/http://muharrikyanuar.wordpress.com/http://muharrikyanuar.wordpress.com/http://one.indoskripsi.com/http://www.litbang.depkes.go.id/.../yankes%20dasar%20puskesmas.htmhttp://www.dinkesjatim.go.id/data-informasi.html?page=10http://www.dinkesjatim.go.id/data-informasi.html?page=10http://www.dinkesjatim.go.id/data-informasi.html?page=10http://www.dinkesjatim.go.id/data-informasi.html?page=10