2.1 Penelitian Sebelumnya - Mercu Buana University II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian...
Transcript of 2.1 Penelitian Sebelumnya - Mercu Buana University II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian...
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
Penelitian sebelumnya ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu terdapat
beberapa perbedaan yang digunakan sebagai referensi dalam memperkaya bahan
kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa
beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Serly Wijaya dan Gunawan Asi
Chandra melakukan riset dengan judul penelitian Analisa Segmentasi, Penentuan
Target dan Posisi Pasar Pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya. Riset yang
dikerjakan Wijaya pada tahun 2006 ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi,
penentuan target dan posisi pasar pada restoran steak dan grill Surabaya. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa konsumen restoran steak dan grill di Surabaya dapat
dibagi menjadi lima segmen, dimana setiap segmen mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Hasil penelitian juga mengungkap bahwa anggota tiap segmen
adalah menyebar, dimana tidak ada satu pun restoran yang hanya dikunjungi oleh
satu segmen. Setiap segmen sebenarnya mempunyai perbedaan profil dan perilaku
sehingga berpengaruh terhadap pilihan konsumen pada salah satu restoran.
Penelitian yang dilakukan Serly Wijaya dan Gunawan Asi Chandra
dilakukan pada industri yang berbeda. Serly Wijaya dan Gunawan Asi Chandra
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
meneliti industri kuliner sedangkan penelitian yang dilakukan penulis dilakukan
pada industri jasa pendidikan dan pelatihan.
Kedua adalah Penelitian yang dilakukan oleh Dadang Munandar dengan
mengambil judul Analisa Penentuan Segmen, Target dan Posisi Pasar Home Care
Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan segmentasi faktor
demografi, geografis, dan psikomotorik pada pelanggan dan potensi pasar RSAI
HC. Segmentasi tersebut Hasil ditentukan sebagai penentuan target pasar data, dan
ada penentuan posisi pasar. Desain penelitian ini bersifat kualitatif yang didukung
secara kuantitatif. Analitis deskriptif menggunakan data primer pada 100 calon
responden pasar dan juga wawancara dengan sumber rumah sakit dan pasien. Hal
ini juga diselesaikan secara sekunder data yang berasal dari RSAI, RSAI HC,
Dinkes Kota Bandung, BPPS Kota Bandung, dan institusi relatif lainnya.
Segmentasi yang disampaikan utamanya oleh pelanggan RSAI HC yang berada
lebih dari 60 tahun; pria; ibu rumah tangga; lebih dari 1-2,5 juta rupiah pendapatan;
Muslim; berasal dari Kecamatan Margacinta; menempati ruang VIP; memiliki
persepsi yang baik terhadap layanan HC dan juga ramah, sopan dan kompeten
perawat; mendapatkan informasi yang jelas dan layanan HC yang bermanfaat;
membayar HC biaya sendiri; memilih layanan HC; penghematan waktu dan biaya;
tidak menjadi sulit untuk pergi ke rumah sakit; menginginkan pelayanan yang baik
dan mencapai biaya. Segmentasi pasar potensial lebih dari 60 tahun; wanita; tinggi
tingkat pendidikan sekolah; ibu rumah tangga; pendapatan lebih dari 1-2,5 juta
rupiah; Muslim; berasal dari Kecamatan Margacinta; menempati ruang kelas dua;
datang sendiri; membayar oleh mereka; kebutuhan akan HC; setuju dengan HC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
keuntungan; memilih HC dan menginginkan pelayanan HC yang baik. Segmentasi
menghasilkan pasien yang berusia lebih dari 60 tahun; kedatangan dari tingkat
menengah ke atas; memiliki penyakit degeneratif; Muslim; datang dari Bandung
Timur, dan ingin perawatan yang baik. Pola target pasar yang ditentukan melalui
CDMG dengan divisi pemasaran adalah Selective Specialization Pattern.
Positioning yang didapatkan dari rumash sakit HC ini adalah "Rumah Sakit dengan
Layanan Perawatan yang Islami ".
Referensi Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh
Sandy Wulan Karamoy yang menggunakan metode pendekatan kuanti dengan judul
Segmenting, Targeting Dan Positioning Pengaruh Keputusan Konsumen
Menggunakan Produk KPR BNI. Penelitian ini lebih menekankan langkah-langkah
dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai di mana
konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu perusahaan yang dibandingkan dengan pesaingnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di ketahui bahwa kemudahan dalam
memperoleh informasi KPR BNI Griya, akurasi Informasi mengenai produk KPR
sehingga membantu responden dalam membuat keputusan kredit. Pengaruh Strategi
Targeting terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa strategi targeting berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli
produk KPR BNI Griya, hal ini sesuai dengan pendapat Kotler, (2008) targeting
atau penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing
segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki.
Perusahaan menargetkan daya tarik segmen dimana perusahaan dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu.
Menurut Kasali (2001: 371), targeting atau menetapkan target pasar adalah
persoalan bagaimana memilih, meyeleksi, dan menjangkau pasar. Hasil penelitian
Pengaruh Strategi Positioning terhadap Keputusan Pembelian menunjukan bahwa
strategi positioning berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk
KPR BNI Griya, hal ini sesuai dengan pendapat Kasali, 2001: 295). Positioning
merupakan penetapan posisi tindakan tawaran dan citra perusahaan menepati posisi
yang khas dalam benak pelanggan (Kotler, 2008) Berdasarkan penelitian dapat
diketahui bahwa positioning produk KPR BNI Griya adalah menonjolkan manfaat
produk sebagai positioningnya. BNI selama ini memposisikan produk KPR BNI
Griya sebagai produk yang memiliki kualitas kredit yang baik dengan persyaratan
kredit dan penalty yang tidak memberatkan konsumen. Selain itu Bank Mandiri
juga memiliki karyawan yang memiliki pengetahuan kredit yang bisa memberikan
pelayanan dan penjelasan yang maksimal kepada para debitur.
Penelitian yang dilakukan Sandy Wulan Karamoy lebih menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian yang keempat adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Gari Nurahman and Mustika Sufiati Purwanegara (2013) dengan mengambil judul
Marketing Strategy Of Narapati Indah Syariah Hotel Bandung. Alat analisis data
yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan juga
dengan menggunakan analisis marketing mix 4p (Product, process, physical
evidence and promotion), STP (Segmenting, targeting, positioning), dan 5C
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
(Company, customer, climate (PESTEL), collaborator, and competitor). Hasil dari
Penelitian ini adalah bahwa dibutuhkan differensiasi yang tepat melalui penentuan
STP untuk membantu strategi pemasaran dalam hotel dengan konsep syariah dan
menjunjung moralitas yang tinggi.
Penelitian yang dilakukan Gari Nurahman and Mustika Sufiati Purwanegara
tahun 2013 dilakukan dengan membahas semua aspek komunikasi pemasaran
sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih terfokus kepada Analisa STP.
Penelitian yang kelima adalah menggunakan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Elondri dan Roza Gustika dengan mengambil judul Analisa
Segmentasi, Targeting Dan Positioning Dalam Meningkatkan Penjualan Bibit
Jagung Merk Pioneer (Studi Kasus Melalui Ud. Sarana Tani). Tujuan penelitian ini
adalah melihat bagaimanan penjualan bibit jagung merek Pioneer dilakukan dengan
Analisa Segmentasi, Targeting dan Positioning. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif, dimana mpengambilan sampel berdasarkan data primer dan sekunder
yang diolah dengan matriks daya Tarik industry (MDTI) dan indeks sikap
konsumen. Data yang diperoleh diolah untuk mengetaui segmentasi, kemudian
dipilih target dan dilakukan positioning. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dari
sekian banyak segementasi, segmentasi yand dipakai hanya berdasarkan topografi
dataran suatu daerah, kemudian ditentukan target yaitu segmen dataran redah dan
dataran sedang, kemudian positioning yang paling tinggi terdapat pada P23. Dari
hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Analisa segmentasi, targeting dan
positioning dapat dijadikan dasar untuk pembuatan strategi bagi perusahaan untuk
mengisi aspek pasar secara maksimal. Dimana selama ini Usaha Dagang (UD)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Sarana tani melakukan penjulan biasa dengan promosi yang tidak menekankan
berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning.
No Nama Peneliti
Judul/Tahun dimuat Tujuan Metode Hasil Penelitian
1 Serly Wijaya dan Gunawan Asi Chandra
Analisa segmentasi, penentuan Target dan posisi pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya (Jurnal Manajemen Perhotelan Vol.1 No. 2, September 2006: 76-85)
Untuk mengetahui segmentasi, penentuan target dan posisi pasar pada restoran steak dan grill Surabaya
Kuantitatif Mengungkap bahwa anggota tiap segmen adalah menyebar, dimana tidak ada satu pun restoran yang hanya dikunjungi oleh satu segmen. Setiap segmen
sebenarnya mempunyai perbedaan profil dan perilaku sehingga berpengaruh terhadap pilihan konsumen
pada salah satu restoran.
2 Dadang Munandar
Analisi Penentuan Segmen, Target dan Posisi Pasar Home care di Rumah Sakit Al Islam Bandung Majalah Ilmiah
Untuk mengetahui Segmentasi yang akan digunakan sebagai penentuan target pasar data, dan ada penentuan posisi pasar
Kualitatif dengan dukungan data kuantitatif
Segmentasi menghasilkan pasien yang berusia lebih dari 60 tahun; kedatangan dari tingkat menengah ke atas; memiliki penyakit degeneratif; Muslim; datang dari Bandung Timur, dan ingin perawatan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
No Nama Peneliti
Judul/Tahun dimuat Tujuan Metode Hasil Penelitian
UNIKOM Vol.6, No. 2 Hal 233-244
baik. Positioning yang didapatkan dari rumash sakit HC ini adalah "Rumah Sakit dengan Layanan Perawatan yang Islami ".
3 Sandy Wulan Karamoy
Segmenting,
Targeting dan Positioning pengaruh Keputusan Konsumen menggunakan Produk KPR BNI (Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 562-571)
untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai di mana konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan yang dibandingkan dengan pesaingnya
Kuantitatif dapat di ketahui bahwa kemudahan dalam memperoleh informasi KPR BNI Griya, akurasi Informasi mengenai produk KPR sehingga membantu responden dalam membuat keputusan kredit. Pengaruh Strategi Targeting terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa strategi targeting berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk KPR BNI Griya, hal ini sesuai dengan pendapat Kotler, (2008) targeting atau penetapan target pasar adalah proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
No Nama Peneliti
Judul/Tahun dimuat Tujuan Metode Hasil Penelitian
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki
4 Gari Nurahman and Mustika Sufiati Purwanegara
Marketing
Strategy of
Narapati Indah Syariah Hotel Bandung
The
Indonesian
Journal of
Business
Administration
Vol. 2, No. 3, 2013:293-306
Untuk mengetahui Segmentasi, Targeting dan Positioning yang akan digunakan dalam menyusun Marketing stragegy Narapati Indah Syariah Hotel Bandung
Deskriptif Kualitatif
Differensiasi yang tepat melalui penentuan STP untuk membantu strategi pemasaran dalam hotel dengan konsep syariah dan menjunjung moralitas
5 Elondri dan Roza Gustika
Analisa Segmentasi, Targeting dan Positioning Dalam Meningkatkan Penjualan Bibit Jagung Merk Pioneer (Studi Kasus
melihat bagaimanan penjualan bibit jagung merek pioneer dilakukan dengan Analisa Segmentasi,
Kualitatif Analisa segmentasi, targeting dan positioning dapat dijadikan dasar untuk pembuatan strategi bagi perusahaan untuk mengisi aspek pasar secara maksimal. Dimana selama ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
No Nama Peneliti
Judul/Tahun dimuat Tujuan Metode Hasil Penelitian
Melalui UD. Sarana Tani).
Targeting dan Positioning
Usaha Dagang (UD) Sarana tani melakukan penjualan biasa dengan promosi yang tidak menekankan berdasarkan segmentasi, targeting dan positioning.
Sumber: Hasil kajian penulis, 2017
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Pengertian Komukasi Pemasaran
Terence A. Shimp (2003: 4) mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah
aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya
pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran, komunikasi adalah proses dimana
pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi
dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan
organisasi lainnya mentranfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan
pelanggannya. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan
semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya
pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan
atau kliennya.
Definisi Komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan
kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar.
Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah
apa yang disebut bauran promosi atau bauran pemasaran. Di dalam bauran
pemasaran ini biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi. Terdapat lima
jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti yang dijelaskan diatas,
penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta penjualan
langsung.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi
perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi
pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun
rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran
komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan
sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
Menurut Prisgunanto mengutip dari Harsono Suwardi1 menyatakan bahwa
dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran bisa akan begitu powerful
jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik
konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli suatu produk atau
jasa melalui saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah2.
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan
yang erat. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu, atau antara perusahaan dan individu. Komunikasi
dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, tidak sesederhana seperti berbincang-
bincang dengan teman atau keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih rumit akan
mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, melalui strategi
komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang matang.
2.2.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan
yang ditunjukan bagi konsumen. tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi
komunikasi pemasaran adalah tahapan perubahan knowledge (pengetahuan), dalam
1 Ilham, Prisgunanto. (2006). Komunikasi Pemasaran, Strategi, dan Taktik. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal 7. Ibid. Hal 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa
produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa. Dengan demikian pesan yang
ditunjukan informasi penting dari produk itu. tahapan kedua adalah perubahan sikap
dalam consumer behavior, perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang
disebut oleh Sciffman dan Kanuk (1994:242) sebut sebagai tricomponent attitude
changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga
komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan), dan conation
(perilaku).
2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran adalah bentuk perencanaan strategis,
mengikat, dan menyeluruh, yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi
pemasaran, yaitu untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan konsumen
baik langsung maupun tidak langsung tentang produk atau merek yang mereka jual.
Menurut Tjiptono dan Chandra dalam bukunya Pemasaran Strategik3 ada
tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan positioning.
Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar.
Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan
menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah
melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk
memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan
tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat
3 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. Pemasaran Strategik. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi. 2012 hal 150
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting.
Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan sudah sangat sengit.
Segmentasi, targeting, dan positioning merupakan hal yang penting bagi
pemasaran dalam rangka menyediakan kerangka kerja yang lebih luas bagi
keberhasilan strategis dalam pasar. Dalam hal ini proses komunikasi Pemasaran
setidaknya memerlukan tiga langkah utama
1) Mengidentifikasikan pasar dan kebutuhan konsuman atau persepsi konsumen.
2) Menggambarkan dan mengoperasionalkan gambar atau persepsi tujuan target.
3) Mengevaluasikan sejumlah perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai
tujuan.
Perusahaan tahu bahwa mereka tidak dapat melayani semua konsumen
dalam pasar tertentu dengan baik setidaknya tidak semua dapat melayani semua
konsumen dengan cara yang sama. Ada terlalu banyak jenis konsumen dengan
terlalu banyak ragam kebutuhan. Dan sebagain besar perusahaan berada dalam
posisi untuk melayani beberapa segmen dengan lebih baik daripa segmen alainnya.
Oleh karena itu masing-masing perusahaan harus membagi keseluruhan pasar,
memilih segmen terbadi dan merancang stratefi untuk melayani segmen terpilih
dengan baik. Proses ini melibakan segmentasi pasar, penetapan target pasar,
differensisi dan positioning pasar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.2.4 Segmentasi
Perkembangan perusahaan jasa saat ini cukup pesat menyebabkan tingkat
kompetisipun semakin meningkat dan perusahaan harus semakin teliti dalam
memilih pasar sasarannya agar tidak kalah dalam persaingan. Salah satu hal yang
membuat perusahaan berhasil didalam persaingan adalah terletak pada proses
segmentasi yang merupakan dasar proses penentuan target dari jasa yang
ditawarkan. Keberhasilan perusahaan tentu saja sangat bergantung pada konsumen,
mulai dari siapa konsumen dan bagaimana karakterisitik pelanggan yang akan
mempengaruhi proses pembelaian, sampai pada bagian daya beli pelanggan,
semuanya ditentukan oleh proses segmnetasi pasar jasa.4
Adapun pengertian segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakterisitik atau tingkah
laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda5. Menurut Kasali
segmentasi adalah suatu proses membagi-bagi atau mengkelompok-kelompokan ke
dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Karena pasar sifatnya heterogen, akan sulit
bagi produsen untuk melayaninya. Oleh karena itu pemasar harus memilih segmen-
segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian atau segmen
yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan
cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan-tuntutannya.
Perusahaan tidak dapat melayani seluruth pelanggan di pasar yang sangat
luas. Pelanggan terlalu banyak dan tuntutan pembelian mereka berbeda-beda.
4 Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Hal 44. 5 ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Perusahaan perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya dengan
sangat effektif6.
Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal.
Mereka bisa berbeda dalam keinginan, sumbed daya, lokasi, sikap membeli dan
kebiasaan membeli karena- masing-masing memiliki kebutuhan dan karakteristik
yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh
sebab itu, idealnya penjual mendesain program pemasaran tersendiri bagi masing-
masing pembeli. Namun, umumnya perusahaan tidak mampu menawarkankan
segmentasi yang lengkap. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang
lebih besar dengan kebutuhan oleh dan tanggapan pembeli berbeda-beda. Agar
mampu berhasil dalam persaingan perusahaan harus meneliti segmen pasar dengan
mengenal satu lebih bagian pelanggan yang membentuk pasar keseluruhan, dan
memusatkan perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan mereka. (Kotler, Boen,
Makenst, 2002 hal 254 – 255).
Langkah-langkah yang diperlukan oleh setiap pemasar ketika akan memulai
suatu usaha dapat ditunjukkan melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Langkah-langkah yang diperlukan oleh setiap pemasar
6 (Kotler, 2006. P 302).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Gambar 2.1 Menunjukkan tiga langkah utama dalam pemasaran bersasaran.
Langkah pertama adalah mensegmentasi pasar, yang membagi pasar menjadi
kelompok pembeli-pembeli khas yang mungkin membutuhkan produk dan/atau
bauran pesaran tersendiri. Perusaaan mempunyai cara yang berbeda-beda untuk
membuat segmen pasar dan untuk mengembangkan profil segmen pasar yang
dihasilkan. Langkah kedua adalah membidik pasar, mengevaluasi daya Tarik
masing-masing segmen, dan memilih satu atu beberapa segmen pasar. Langkah
ketiga adalah menetapkan posisi pasar, yaitu mengembangkan posisi bersaing bagi
produk dan bauran pemasaran yang tepat (Kotler, Bowen, Makens, 2001, p254)
Dengan demikian segmen pasar diartikan sebagai membagi dasar menjadi
kelompok pembeli yang terbedakan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku
yang berbeda yang mungkin membutukan produk atau baruran terpisah.
2.2.4.1 Peran Penting Segmentasi dalam Bisnis
Philip Kotler menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai
kepada konsumen dalam bentuk yang Ia sebut STP (Segmenting, Targeting,
Positioning). Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar. Pada tahap ini perlu adanya pengindentifikasian dan pemanfaatan
peluang yang muncul dipasar. Pertama, peran segmentasi dapat memungkinkan
pemasar untuk lebih fokus. Kedua, segmentasi memungkinkan pemasar
mendapatkan insight mengenai peta kompetisi dan sisi pasar. Ketiga, segmentasi
merupakan basis untuk memudahkan pemasar mempersiapkan tahap berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Keempat, segmentasi merupakan faktor kunci mengalahkan pesaing dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda. (Kartajaya, 2006)
2.2.4.2 Tujuan Segmentasi Pasar
Menurut Tjiptono (2012), tujuan utama dilakukannya segmentasi pasar,
targeting, dan positioning adalah menempatkan suatu produk atau pun merek
didalam benak konsumen sehingga produk atau merek tersebut memiliki
keistimewaan atau keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sebuah produk
dipilih oleh konsumen karena keunikan ataupun perbedaan produknya. Weinstein
(1994; dikutip dalam Kasali (1998), mengemukakan bahwa segmentasi pasar
mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu: melayani konsumen lebih baik dan
memperbaiki posisi kompetitif perusahaan.
2.4.2.3 Keuntungan Melakukan Segmentasi Pasar
Pengelompokkan konsumen sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan
perilaku menghasilkan kelompok yang memiliki persamaan. Hasil pengelompokan
tersebut dijadikan pedoman untuk produsen dalam mengembangkan produk dan
kegiatan pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen yang sudah
dikelaskan. Kegiatan pra produksi seperti kegiatan segmentasi dapat memberikan
beberapa keuntungan. Menurut Kasali7, terdapat setidaknya lima keuntungan yang
dapat diperoleh oleh produsen apabila melakukan segmentasi pasar seperti:
7 Renald Kasali. Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cet. V. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti. 2007
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
1) Mendesain produk – produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
Produsen dapat mengetahui keinginan – keinginan konsumen dengan
melakukan analisis segmentasi. Kelompok – kelompok yang sudah di
klasterkan dapat menjadi panduan produsen dalam menyesuaikan produknya.
Hal ini bertujuan untuk memuaskan konsumen sehingga konsumen ditempatkan
ditempat utama.
2) Menganalisis pasar. Segmentasi pasar dapat membantu produsen dalam
menganalisis siapa yang akan menjadi pesaing dalam industrinya. Produsen
dapat mengetahui siapa produsen yang dapat menjadi produk alternatif.
3) Menemukan peluang. Kegiatan analisis pasar yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui peluang yang ada di pasar. Peluang yang ada di pasar dijadikan
pacuan produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan yang ada di pasar.
4) Menguasai posisi yang superior dan kompetitif. Analisis segmentasi yang
dilakukan dapat melihat pergerakan – pergerakan pasar yang dinamis sesuai
dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Kegiatan ini dapat
menjadikan produsen sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
5) Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Kegiatan pemasaran
membutuhkan kegiatan pendukung seperti strategi dalam mengkomunikasikan
produknya sehingga dapat dikenal.
2.2.4.3 Pendekatan-pendekatan Segmentasi
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil
apabila membagi-bagi konsumennya kedalam beberapa segmen. Cara ini lebih
menjamin keberhasilan daripada melayani konsumen dengan apa adanya. Salah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
satu caranya dengan melakukan pendekatan yang penting dalam segmentasi pasar,
seperti membagi pasar kedalam beberapa jenis pasar yang ada.
Seperti yang dikemukakan oleh Assauri (2012), Ia membagi segmentasi
menjadi empat variabel segmentasi utama bagi konsumen. Variabel segmentasi
yang umum digunakan adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan
perilaku.
1) Segmentasi geografis
Segmentasi geografis digunakan untuk mengklasifikasikan pasar berdasarkan
lokasi yang akan mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan
secara berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit
geografis, seperti: negara, provinsi, kota atau lingkungan. Segmentasi pasar ini
dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut
skala wilayah atau letak geografis yang dapat dibedakan berdasarkan:
a. Wilayah
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar
nasional, dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar
berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
b. Iklim
Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah
pegunungan dan dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah.
Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan,
dan preferensinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
c. Kota atau desa
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan
pasar daerah desa atau pertanian. Masing-masing segmen pasar ini berbeda
potensi serta motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliannya sehingga
membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.
2) Segmentasi demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus
kehidupan keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi
kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis adalah dasar
yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
Segmentasi ini dilakukan dengan pendekatan variabel demografi
(kependudukan) seperti usia, gender, jumlah anggota dalam rumah tangga,
pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan.
a. Usia: pada umumnya, penduduk dibedakan menurut usia anak – anak,
remaja, dewasa, dan orang tua. Keinginan dan kemampuan konsumen
dalam mengkonsumsi suatu produk selalu berubah sesuai dengan usia.
Sehingga sangat penting untuk mengetahui segmen mana yang akan dituju
sesuai dengan usia konsumen.
b. Gender: perbedaan gender atau jenis kelamin menjadi salah satu variabel
dalam segmentasi demografis. Perbedaan konsumsi antara pria dan wanita
disebabkan perilaku, sikap, perbedaan susunan genetik, dan arena faktor
sosialisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
c. Jumlah anggota dalam rumah tangga: segmentasi ini dapat dilakukan
dengan membeda – bedakan pasar menurut jumlah atau besarnya anggota
pada satu keluarga.
d. Pekerjaan: konsumen dengan jenis pekerjaan tertentu memiliki kebutuhan
yang berbedasesuai dengan jenis pekerjaannya.
e. Pendidikan: pendidikan yang berhasil diselesaikan konsumen pada
umumnya menentukan pendapatan dan kelas sosial seseorang, selain itu
Pendidikan juga menentukan intelektualitas seseorang. Hal ini
mengakibatkan orang dengan pendidikan tinggi lebih peka terhadap
kegunaan, komposisi dan hal yang terkait dengan produk.
f. Pendapatan: produk yang dibeli oleh konsumen tergantung oleh jumlah
pendapatan seseorang. Terdapat beberapa kriteria pendapatan seperti
pendapatan tinggi, menengah atau bawah.
3) Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan
konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola
atau gaya hidup (life style) dan kepribadian(personality). Sebagai contoh,
segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda
dengan segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif dan hemat yang
mementingkan kualitas dengan harga yang relatif murah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Segmentasi ini membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada
karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian yang memberikan
pengukuran kuantitatif.
a. Kelas sosial
Kelas sosial merupakan kelas – kelas dalam masyarakat yang disadari oleh
suatu individu dalam memposisikan dirinya yang diketahui dan diakui oleh
masyarakat umum. Tingkat kelas sosial yang ada di masyarakat
mengakibatkan suatu individu yang memiliki tingkat sosial lebih tinggi
memiliki kebutuhan yang berbeda dengan individu dengan tingkat sosial
yang lebih rendah. Pengelompokan pada kelas sosial dilakukan dengan
menunjukkan persamaan dalam nilai – nilai yang dianut, gaya hidup, dan
perilaku yang sama. Karakteristik pada kelas ini mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap pemilihan produk. Menurut Gilbert dan Kahl dalam Engel,
Blackwell, dan Miniard terdapat sembilan variabel yang menentukan status
dan kelas sosial yaitu status pekerjaan, pendapatan, harta benda, prestasi
individu, asosiasi, sosialisasi, kekuasaan, kesadaran kelas, dan mobilitas.
Keperluan yang dimiliki oleh setiap kelas berbeda – beda. Hal ini yang
menjadi perhatian dari produsen dalam memenuhi kebutuhan yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
b. Gaya hidup
Karakteristik gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan
menggunakan uang dan waktunya sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya
hidup ialah perilaku seseorang dalam menggunakan uang dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup sering digambarkan
dengan kegiatan, minat dan opini (AIO) suatu individu terhadap kegiatan
ataupun wacana yang ada. Komponen dalam segmentasi gaya hidup dalam
bentuk AIO terlihat pada’
‘
Gambar 2.3 Komponen dalam Pendekatan Gaya Hidup A.I.O
c. Kepribadian
Kepribadian ialah perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri
manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari
masing-masing individu.
4) Segmentasi perilaku
Dalam segmentai perilaku pasar diklasifikasi dalam kelompok-kelompok yang
dibedakan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respon terhadap
suatu produk. Segmentasi perilaku berguna untuk mengelompokkan pembeli
atau konsumen melalui pendekatan berdasarkan pengetahuan sikap, dan
penggunaan atau reaksi terhadap produk yang ada. Pada segmentasi perilaku,
kelompok – kelompok tersebut dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
a. Kesempatan
Pembeli dapat dikelompokkan sesuai dengan kesempatan pembeli dalam
mendapatkan ide untuk membeli produk, melakukan pembelian serta
penggunaan produk yang sudah dibeli.
b. Manfaat yang dicari
Kelompok ini dibagi berdasarkan manfaat yang diinginkan pembeli dalam
mengkonsumsi produk. Pada segmentasi ini, pencarian utama dilakukan
untuk mengetahui keinginan utama konsumen dalam menggunakan produk,
jenis konsumen yang mencari manfaat dalam kelas produk dan merek –
merek yang dapat memenuhi pencarian manfaat yang diharapkan konsumen
c. Tingkat pemakaian
Segmentasi dapat mengelompokkan konsumen dengan pendekatan tingkat
pemakaian produk. Kelompok pengguna dapat dibagi menjadi beberapa
pengguna seperti pengguna ringan, menengah, dan berat.
d. Status loyalitas
Kelompok pembeli dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat loyalitas
terhadap suatu produk. Beberapa kelompok dapat dikelompokkan menjadi
kelompok benar – benar setia yang melakukan pembelian dengan satu merk
sepanjang waktu, konsumen yang terkadang setia terhadap dua atau tiga
merek, dan konsumen dengan tingkat loyalitas paling rendah yaitu membeli
produk dengan merek apapun setiap kali pembelian atau sedang diobral.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Segmentasi Geografik
Segmentasi Demografik
Segmentasi Psikografik
Segmentasi Perilaku
Wilayah Kota atau ukuran kota
Denstity
(urban/rural)
Climate
(Northern/shorthern)
Usia
Ukuran keluarga Family Life
Cycle Jenis kelamin Penghasilan Pendidikan Agama Suku Generasi Kebangsaan
Kelas sosial Gaya hidup
Kepribadian
Manfaat Status
Penggunaan
Tingkat
Penggunaan
Status keloyalan
Sikap terhadap produk
Sumber : Kotler (2012)
Tabel 2.6 Variabel Segmentasi Utama untuk Pasar Konsumen
2.4.4.4 Pola Segmentasi
Menurut Tjiptono (2002), segmentasi pasar memiliki 3 (tiga) macam pola
yang berbeda, yaitu: preferensi homogen, preferensi tersebar dan preferensi
perkelompok.
1) Preferensi Homogen
Pasar dimana konsumen memiliki pilihan barang dan jasa yang relative sama.
2) Preferensi Tersebar
Pada pola ini, pilihan pelanggan terhadap barang dan jasa lebih berbeda- beda.
Pilihan dari produk yang diminati oleh konsumen lebih beragam, yang
disesuaikan dengan kepribadiaan masing-masing konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
3) Preferensi Terkelompok
Preferensi Terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwakonsumen
memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Konsumen yang berada
dalam kelompok yang sama juga memiliki kesamaan preferensi. Artinya
konsumen yang berada dalam kelompok yang sama cenderung memiliki selera
yang sama terhadap suatu produk. Bagi perusahaan yang pertama kali
beroperasi di pasar memiliki 3 (tiga) pilihan untuk memasuki preferensi ini,
antara lain :
a. Perusahaan dapat menempatkan diri di tengah dengan harapan dapat
menarik semua kelompok yang ada.
b. Perusahaan dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang terbesar
dan dinamakan pemasaran terpusat.
c. Perusahaan dapat mengembangkan beberapa merek dan masing-masing
diposisikan pada segmen yang berbeda-beda.
2.4.4.5 Penentuan Segmentasi
Penentuan segmentasi yang tepat bagi produk yang akan diperjualbelikan di
pasar, pemilihan segmentasi juga harus efektif sehingga dapat berguna bagi
produsen, menurut Kotler 8 Syarat – syarat segmentasi yang efektif ialah:
8 Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana. 2003
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
1) Dapat diukur. Daya beli konsumen, ukuran pasar serta profil dari segmen yang
dihasilkan harus dapat diukur. Hal ini bersifat realistis dan dapat diukur dengan
kemampuan yang tersedia, sehingga produsen dapat memperikirakan sumber
daya yang harus dialokasikan.
2) Dapat dijangkau. Segmen yang sudah ditetapkan dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif oleh pihak produsen. Sehingga produsen dapat menjangkau
pasar yang sudah di tetapkan.
3) Cukup besar. Segmen pasar cukup besar dan cukup menguntungkan apabila
digarap. Segmen yang dituju harus merupakan kelompok dengan kriteria
terbesar yang paling mungkin, dan berprospek baik untuk diraih dengan
program pemasaran yang dirancang.
4) Berbeda. Segmen tersebut memiliki karakteristik dan perilaku pembelian yang
berbeda dari segmen – segmen lain, sehingga dalam pemasarannya, produsen
dapat membedakan startegi yang dijalankan.
5) Dapat digarap. Program yang efektif dapat didesain untuk menarik dan
melayani segmen pasar oleh produsen. Kesanggupan produsen juga
mempengaruhi keberhasilan pemasaran yang dijalankan sehingga bersifat
realistis.
2.2.5 Target (Targeting)
2.2.5.1 Pengertian Target
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan
target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan
fleksibilitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2.2.5.2 Konsep Targeting
Konsep targeting terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang
dalam satu pasar.
2) Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang sudah
semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang
sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan. Semakin sama akan
semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam melayani orang jika
bisa memberikan lebih banyak variasi.
3) Konsep feksibilitas ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin
fleksibel, suatu perusahaan bisa memberikan variasi tanpa banyak keluar
ongkos tambah.
2.2.5.2 Kriteria Targeting
Targeting merupakan tahap selanjutnya yang dilakukan setelah analisis
segmentasi. Hasil produk dari targeting merupakan target pasar atau pasar sasaran
yang ingin difokuskan oleh produsen dalam memasarkan produknya. Tanpa pasar
sasaran yang belum jelas, produsen memiliki resiko yang terlalu besar. Pemasar
belum mengetahui keadaan pasar yang akan dituju sehingga kegiatan pemasaran
tidak dapat berjalan sesuai target yang diharapkan. Menurut Clancy and Schulma
dalam Kasali9, beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan pasar sasaran
ialah:
9 Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cet. V. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. 2007
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
1) Responsif. Pasar sasaran memiliki respon yang positif terhadap program
program pemasaran yang dijalankan.
2) Potensi penjualan. Potensi penjualan produk seperti jumlah populasi, daya beli
masyarakat dan keinginan masyarakat memiliki produk tersebut.
3) Pertumbuhan yang memadai. Pertumbuhan pasar terhadap produk diharapkan
memiliki peningkatan yang baik, tidak stagnan di satu titik sehingga produk
dapat mencapai titik kedewasaannya.
4) Terdapat jangkauan media. Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal apabila
produsen dapat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan
produknya.
2.2.6 Posisi (Positioning)
2.2.6.1 Pengertian Positioning
Menurut Don E. Schwitz Positioning adalah bagaimana untuk
meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita
dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan
memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu. Sedangkan menurut
Kotler adalah sebuah tindakan dalam mendesain penawaran perusahaan dan image
sehingga menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa positioning
merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-
produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam
pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer
untuk membangun citra atau identitas di benak untuk produk, merk atau tertentu.
Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain.
Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen
melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam
mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat
mempengaruhi citra produk.
2.2.6.2 Strategi Positioning
Beberapa strategi penentuan posisi (positioning) untuk menghadapi dunia
persaingan adalah sebagai berikut:
1) Penentuan posisi menurut atribut: Perusahaan memposisikan diri menurut
atribut seperti ukuran, lama keberadaannya dan seterusnya
2) Penentuan posisi menurut manfaat: Produk diposisikan sebagai pemimpin
dalam suatu manfaat tertentu.
3) Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan: Memposisikan produk
sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan
4) Penentuan posisi menurut pemakai: Memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah kelompok pemakai.
5) Penentuan posisi menurut pesaing: Produk memposisikan diri lebih baik
daripada pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat
6) Penentuan posisi menurut kategori produk: Produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu kategori produk.
7) Penentuan posisi kualitas atau harga: Produk diposisikan menawarkan nilai
terbaik.
Sedangkan menurut Kasali (2007, p538 — 542) berpendapat bahwa ada
beberapa strategi positioning yang dapat diimplementasikan antara lain:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
1) Positioning berdasarkan perbedaan produk,
perusahaan dapat menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan
produknya terhadap pesaing (unique product features),
2) Positioning berdasarkan manfaat produk,
Manfaat produk dapat pula ditonjokan sebagai positioning sepenjang dianggap
oleh konsumen
3) Positioning berdasarkan pemakaian,
Memposisikan produk sebagai yang terbaik dari segi pemakaian produk,
4) Positioning berdasarkan kategori produk,
positioning ini biasanya dilakukan Oleh produk-produk yang baru muncul
dalam suatu kategori produk
5) Positioning berdasarkan pesaing
Memposisikan produk dengan membandingkan diri sebagai yang terbaik dari
pesaing yang disebutkan namanya ataupun yang tersirat.
6) Positioning melalui Imajinasi,
Memposisikan produk dengan menggunakan imajinasi-imajinasi seperti
tempat, orang, benda — benda, dan lain sebagainya.
Dari keenam strategi penentuan posisi, pada intinya mengedepankan kepada
diferensiasi dan juga keunikan yang membuat konsumen harus membeli produk
yang unik tersebut. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p272) Para pemasar
dapat menggunakan sejumlah strategi penetapan promosi. Mereka dapat
memposisikan produk mereka berdasarkan sejumlah atribut produk tertentu. Suatu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
produk juga dapat diposisikan berdasarkan kebutuhan yang dapat dipenuhi atau
manfaat yang ditawarkan.
2.2.6.3 Langkah — Langkah Positioning
Penentuan posisi perusahaan di benak konsumen diperlukan tahapan-
tahapan yang harus dilakukan sebelumnya. Pada umumnya, proses positioning
produk melibatkan:
1) Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan,
2) Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa
besar pasar,
3) Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap
produk dan produk pesaing,
4) Mengukur seberapa jauh persepsi kcnsumen terhadap produk,
5) Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing,
6) Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam
melakukan marketing mix,
7) Menguji ketepatan antara
a. Daya saing produk kita dengan produk pesaing,
b. Posisi produk kita dalam persaingan,
c. Posisi vektor deal dalam marketing mix.
Positioning produk
Sedangkan menurut Payne (2000, p134) positioning produk melibatkan sejumlah
langkah-langkah berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
a. Menentukan level-level positioning,
b. Identifikasi atribut-atribut kunci yang penting bagi segmen-segmen
terpilih,
c. Lokasi atribut-atribut pada peta positioning,
d. Mengevaluasi pilihan-pilihan positioning,
e. Melaksanakan positioning.
Menurut Kotler10 terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut
peranannya dalam pasar sasaran, yaitu:
1) Pemimpin pasar
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam
perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas
promosi
2) Penantang pasar
Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi
kedua. Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si
pemimpin pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang
pasar) atau mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut
pasar)
3) Pengikut pasar
10 Kotler, Philip & Armstrong, Gary. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008 hal 247
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin
pasar. Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si
pemimpin, tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar
biasanya masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga,
kemasan atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
4) Penceruk Pasar
Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil
atau ceruk (niche). Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan
melawan perusahaan besar dan mengarah pasar kecil yang tidak menarik
perusahaan besar dan ide dasar penceruk adalah spesialisasi.
2.2.7 Lembaga Kursus
Lembaga Kursus dan Pelatihan adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan
Nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan
diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/