21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

7
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa” APLIKASI SIG DALAM PEMBUATAN SISTIM INFORMASI DATA KOTA MAKASSAR Ahmad Muhajir 1 , Syamsinar 2 , dan Ilham Alimuddin 3  1 PT Rekayasa Teknologi Informasi Jl. Ratulangi No. 47 C Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Telp. +62 411 873466, Fax +62 411 873466 email: [email protected] 2 PT Rekayasa Teknologi Informasi Jl. Ratulangi No. 47 C Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Telp. +62 411 873466, Fax +62 411 873466 email: [email protected] 3 Jurusan Teknik Geologi FT-UH Unhas Jl. Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Telp. +62 411 580202, Fax +62 411 580202 email: [email protected]  Abstrak Pada umumnya setiap kota telah memiliki data dan informasi. Kete rbatasan secara teknis baik sarana ma upun prasarana dan sumberdaya menimbulkan banyak kendala dalam mengoptimalkan pengelolaan data Kota. Hal ini menyebabkan tidak tersedianya data Kota yang terpadu, komprehensif dan menyeluruh, tidak tersedianya data Kota yang baku, yang dapat dipakai bersama serta kurang mampunya sistim yang ada berkomunikasi secara universal. Makalah ini bertujuan untuk menyajikan Pembuatan dan Pemanfaatan Sistim Informasi Geografis untuk Sistim Informasi Data Kota Makassar. Pembuatan sistim ini berdasar pada data IKONOS, data survey primer (survey lapangan) dan data survey sekunder (instansional). Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi langsung di lapangan dengan menggunakan GPS, studi dokumentasi berupa pengumpulan data instansional, kantor, jawatan terkait yang relevan dengan penelitian, serta interview/wawancara. Metode analisis data dilakukan dengan metode deskriptif yang terbagi menjadi Analisis deskriptif data spasial dan analisis deskriptif data atribut. Hasil yang dicapai adalah terbangunnya sistem informasi data kota Makassar yang lengkap dengan muatan informasi antara lain data administrasi 14 kecamatan, topografi, jaringan jalan/jembatan, jaringan drainase, utility dan bangunan sehingga mempermudah manajemen informasi pengelolaan penyajian data Kota Makassar dengan kemampuan dasar untuk menyimpan, meretrieve, menganalisa, mengedit, memaintain dan menyajikan informasi secara geografis maupun nongeografis data Kota Makassar sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Sistim ini selanjutnya akan sangat bermanfaat untuk menunjang pengambilan keputusan, sistim pemantauan dan pengendalian Pemerintah Kota Makassar. Kata Kunci : SIG, Data Kota Makassar, Ikonos 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijaksanaan Pembangunan Daerah di Kota Makassar yang akan ditempuh diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pengelolaan sumberdaya alam khususnya produk unggulan wilayah Kota Makassar berikut sumberdaya manusia sebagai kekuatan utama pembangunan dan sekaligus modal dasar dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya di era otonomi daerah yang segera diimplementasikan. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut diatas sangat diperlukan tenaga-tenaga perencana dan pelaksana operasional yang handal. Teknologi Informasi dalam hal ini merupakan alat bantu yang Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  Surabaya, 14 – 15 September 2005 TIS - 148

Transcript of 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

Page 1: 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

8/9/2019 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

http://slidepdf.com/reader/full/21-ahmad-muhajir-aplikasi-sig 1/6

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

APLIKASI SIG DALAM

PEMBUATAN SISTIM INFORMASI DATA KOTA MAKASSAR

Ahmad Muhajir 1, Syamsinar 2, dan Ilham Alimuddin3

 1 PT Rekayasa Teknologi Informasi

Jl. Ratulangi No. 47 C Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Telp. +62 411 873466, Fax +62 411 873466

email: [email protected] PT Rekayasa Teknologi Informasi

Jl. Ratulangi No. 47 C Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Telp. +62 411 873466, Fax +62 411 873466

email: [email protected] Jurusan Teknik Geologi FT-UH Unhas

Jl. Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Telp. +62 411 580202, Fax +62 411 580202email: [email protected]

 

Abstrak

Pada umumnya setiap kota telah memiliki data dan informasi. Keterbatasan secara teknis baik sarana maupun prasarana

dan sumberdaya menimbulkan banyak kendala dalam mengoptimalkan pengelolaan data Kota. Hal ini menyebabkan

tidak tersedianya data Kota yang terpadu, komprehensif dan menyeluruh, tidak tersedianya data Kota yang baku, yang

dapat dipakai bersama serta kurang mampunya sistim yang ada berkomunikasi secara universal. Makalah ini bertujuan

untuk menyajikan Pembuatan dan Pemanfaatan Sistim Informasi Geografis untuk Sistim Informasi Data Kota

Makassar. Pembuatan sistim ini berdasar pada data IKONOS, data survey primer (survey lapangan) dan data survey

sekunder (instansional). Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi langsung di lapangandengan menggunakan GPS, studi dokumentasi berupa pengumpulan data instansional, kantor, jawatan terkait yang

relevan dengan penelitian, serta interview/wawancara. Metode analisis data dilakukan dengan metode deskriptif yang

terbagi menjadi Analisis deskriptif data spasial dan analisis deskriptif data atribut. Hasil yang dicapai adalah

terbangunnya sistem informasi data kota Makassar yang lengkap dengan muatan informasi antara lain data administrasi

14 kecamatan, topografi, jaringan jalan/jembatan, jaringan drainase, utility dan bangunan sehingga mempermudah

manajemen informasi pengelolaan penyajian data Kota Makassar dengan kemampuan dasar untuk menyimpan,

meretrieve, menganalisa, mengedit, memaintain dan menyajikan informasi secara geografis maupun nongeografis data

Kota Makassar sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Sistim ini selanjutnya akan sangat bermanfaat untuk menunjang

pengambilan keputusan, sistim pemantauan dan pengendalian Pemerintah Kota Makassar.

Kata Kunci : SIG, Data Kota Makassar, Ikonos

1.  PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebijaksanaan Pembangunan Daerah di Kota

Makassar yang akan ditempuh diarahkan untuk 

meningkatkan kuantitas dan kualitas pengelolaan

sumberdaya alam khususnya produk unggulan

wilayah Kota Makassar berikut sumberdayamanusia sebagai kekuatan utama pembangunan

dan sekaligus modal dasar dalam upaya

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat khususnya di era otonomi daerah yang

segera diimplementasikan.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut diatas

sangat diperlukan tenaga-tenaga perencana dan

pelaksana operasional yang handal. Teknologi

Informasi dalam hal ini merupakan alat bantu yang

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  

Surabaya, 14 – 15 September 2005

TIS - 148

Page 2: 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

8/9/2019 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

http://slidepdf.com/reader/full/21-ahmad-muhajir-aplikasi-sig 2/6

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

paling tepat digunakan untuk memberikan hasil

maksimal.

Dalam pembangunan perkotaan, data daninformasi dasar sangat diperlukan untuk 

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembangunan. Ada beberapa alasan:

1.  Kota adalah sesuatu yang kompleks dan rumit.

Kota menyangkut sumberdaya manusia,

sumberdaya alam, ketersediaan prasarana,

manajemen/organisasi, hukum dan peraturan

serta ekonomi, yang masing-masing dengan

aspek dan sifat dan keterkaitan yang sangat

kompleks.

2.  Untuk memecahkan kompleksitas tersebut,

dalam membangun dan mengembangkan kotadiperlukan data dan informasi yang lengkap

dan terpadu

3.  Dengan cara konvensional: data tekstual dan

spasial dalam format hard copy (cetakan) yang

terpisah dan masih sektoral, keterpaduan dan

pembangunan sulit dicapai

Diperlukan suatu sistem data yang terpadu sebagai

dasar dan alat pengambilan keputusan perencanaan

maupun evaluasi pembangunan

1.2. Perumusan Masalah

Sesungguhnya sistem pengolahan data Kota daerah

Kota Makassar  secara konseptual telah tertuang

dalam program kerja daerah, namun keterbatasan

dalam beberapa hal menyebabkan realisasinya

perlu bertahap  dalam mewujudkan. Akibatnya,

bahkan dalam tahap perencanaan, data-data yang

dapat disajikan dan yang dapat dikelola belumlah

seperti yang diharapkan.Beberapa kendala yang

dihadapi antara lain:

a.  Alokasi dana yang terbatas,

b.  Tidak tersedianya data Kota terpadu,

komprehensif dan menyeluruh, sehingga perlu

tahap inventarisasi data.

c.  Tidak tersedianya data Kota yang baku, dapat

dipakai bersama.

d.  Tidak tersedianya data Kota yang lengkap.

e.  Kurang handalnya sistim pengendalian dan

pemantauan.

f.  Kurang mampunya sistim untuk 

berkomunikasi secara universal

1.3. Tujuan Penelitian

Secara prinsip maksud dan tujuan pembuatan

aplikasi ini adalah:a.  Menyajikan suatu sistim informasi mengenai

data Kota daerah secara terpadu, lengkap,

komprehensif dan interaktif.

b.  Memberikan kemudahan, kecepatan dan

akurasi dalam melakukan analisa data Kota

daerah untuk kepentingan evaluasi,

perencanaan, pengendalian dan pemantauan.

c.  Membangun database daerah yang standar

(baku) dan terbuka.

Secara teknis dilihat dari fungsionalisasinya maka

aplikasi ini dibuat dengan tujuan antara lain :  Membangun suatu informasi yang lengkap

mengenai jaringan-jaringan infrastruktur antara

lain: jalan, topografi, irigasi, hidrologi dll.

  Memberi fasilitas kepada penggunanya untuk 

mengidentifikasi suatu daerah atau zona untuk 

kepentingan khusus seperti untuk pertanian,

 jalan, pemukiman, turisme dll.

  Membangun suatu master plan daerah.

  Memudahkan dalam mengelola data Kota

pembangunan daerah secara efektif dalam

format Sistim Informasi Geografis (SIG)

sehingga diperoleh tampilan yang interaktif seperti peta tematik, peta garis berdatabase dll.

  Menyajikan fungsi-fungsi yang digunakan

untuk melakukan analisis kebutuhan

perencanaan masa kedepan seperti sebuah

fungsi untuk melihat ketersediaan lahan

terhadap proyeksi populasi dan pertumbuhan

ekonomi dalam suatu kurun waktu tertentu.

1.4. Lingkup Pembahasan

Pengembangan Sistim Informasi Data Kota ini

didasarkan pada suatu konsep yang mengacu pada

konsep umum yang telah ditetapkan untuk 

Bappeda pada umumnya. Pada prinsipnya sistim

informasi ini dikemas melalui proses pengolahan

data dari data-data mentah kemudian menjadi data

Kota yang kemudian dengan data spasial yang

bersesuaian diwujudkan menjadi suatu sistim

informasi. Pada akhirnya menghasilkan suatu

informasi data kota yang berbasis pada data spasial

2.  METODOLOGI PENELITIAN

Jenis pekerjaan pada dasarnya merupakan

penelitian yang dalam hal ini tergolong penelitian

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  

Surabaya, 14 – 15 September 2005

TIS - 149

Page 3: 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

8/9/2019 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

http://slidepdf.com/reader/full/21-ahmad-muhajir-aplikasi-sig 3/6

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

deskriptif dengan menggunakan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif melalui survey,

pengamatan dan studi dokumentasi. Penelitian

deksriptif ini bertujuan untuk memberikangambaran secara sistimatis, cermat dan akurat

mengenai Kondisi Data Kota Makassar.

Dalam kaitan hal tersebut di atas, penelitian ini

akan memberikan gambaran tentang karakteristik 

Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Kota,

Bidang Perekonomian dan Bidang Sosial Budaya

Kota Makassar. Survey dilaksanakan di seluruh

wilayah Kota Makassar.

1. Pengumpulan dan analisis data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh

data yang dilakukan secara sistematis dengan

beberapa cara yaitu :

1.  Melakukan pengamatan langsung atau

observasi langsung secara terstruktur. Secara

umum kegiatan yang dilakukan antara lain:

a.  Melakukan survey objek pengamatan

dengan cara mengidentifikasi ciri-ciri fisik 

yang dapat diamati.

b.  Pengamatan pada sarana dan

prasarana/infrastruktur Kota sesuai dengan

kualifikasi yang telah ditentukansebelumnya.

c.  Pengamatan kondisi kawasan secara umum

untuk mengetahui aspek-aspek non fisik,

menyangkut kondisi sosial ekonomi dan

sebagainya.

2.  Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data

melalui dokumen-dokumen dari instansi,

  jawatan, kantor yang relevan dengan tujuan

penelitian ini seperti laporan RUTRW dan

RDTRK dan dokumen lain berupa Peta

topografi, peta tata guna tanah, citra satelit dan

lain lain.

3.  Wawancara, selain dari pengamatan langsung

dan studi dokumentasi dilakukan juga

pengumpulan data melalui interview atau

wawancara. Dalam hal ini informasi atau

keterangan diperoleh langsung dari responden

atau informan dengan cara tatap muka dan

bercakap-cakap. Untuk penelitian ini teknik 

wawancara dilakukan untuk memperoleh

informasi atau data tambahan mengenai

kondisi administrasi, kawasan permukiman

dan kawasan pemanfaatan saranaprasarana/infrastruktur daerah penelitian.

Jenis data yang dibutuhkan dan digunakan dalam

penelitian berasal dari 2 (dua) jenis data yaitu:

1.  Data Primer, bersumber dari observasi

langsung di lapangan meliputi berbagai aspek termasuk pula data hasil observasi pada

beberapa station pengamatan yang tersebar.

2.  Data sekunder adalah data-data yang diperoleh

dari sumber lain yang telah tersedia antara lain:

data geografis dan administrasi pemerintahan,

aspek spasial, data demografi kependudukan

dan dan data-data lain yang menunjang analisis

penelitian. Data sekunder ini bersumber dari

BPS Kota, Bappeda Kota Makassar, PLN,

Telkom, PAM, Dinas Pertanian, Bakosurtanal

dan Badan Pertanahan Nasional.

2. Metode analisis data

Penelitian ini menerapkan analisis deskriptif dalam

pengelolaan data dengan memuat analisis non fisik 

sarana prasarana dan unsur fisik sarana prasarana .

Jenis data dilihat dari format atau isinya dapat

dikelompokkan sbb: Data grafis terdiri dari Peta

(lokasi, topografi, tata guna tanah, penggunaan

sarana prasarana, dan sebagainya), citra satelit dan

foto, Data tekstual meliputi Tabel Data (format

manual atau digital), Data Atribut serta Data

Teknis. Analisis data dilakukan berdasarkan 2(dua) bentuk analisis yaitu:

1.  Analisis deskriptif data non fisik sarana

prasarana (sosial ekonomi), analisis ini

dilakukan dengan membuat tabulasi data

terutama untuk mengolah data-data hasil

survey. Teknik statistika yang digunakan

dalam analisis data tabulasi ini ditunjukkan

dalam tabel distribusi data baik secara

kualitatif maupun kuantitatif, dengan

melakukan analisis distribusi frekuensi, mean,

median, modus dan simpangan.

2.  Analis deskriptif fisik sarana prasarana secara

spasial dilakukan dengan menggunakan

teknologi piranti lunak  Sistim Informasi

Geografis (GIS) meliputi pengolahan data

vektor  dan raster  terutama dengan

menggunakan aplikasi  ArcView versi 3.3 dan

ArcGIS 9.0 yang dipadukan untuk 

mendapatkan hasil yang maksimal.

a.  Analisis citra satelit.

Citra satelit yang digunakan dalam analisis

ini adalah citra satelit yang meliputi

wilayah Kota Makassar dari satelit Ikonos2 yang diluncurkan pada tanggal 24

September 1999. Satelit ini merupakan

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  

Surabaya, 14 – 15 September 2005

TIS - 150

Page 4: 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

8/9/2019 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

http://slidepdf.com/reader/full/21-ahmad-muhajir-aplikasi-sig 4/6

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

satelit sipil pertama yang menggunakan

sensor dengan resolusi spasial tinggi.

Waktu perekaman (akuisisi data)

dilakukan antara bulan Juni 2002 hinggabulan Februari 2003, dengan resolusi

spasial 1 m pankromatik dan 4 m

multispektral yang kemudian di

resampling menjadi resolusi 1 m. Citra ini

kemudian di registrasi menurut posisi

geometrik yang tepat sesuai dengan sistim

proyeksi tertentu dalam hal ini sistim

proyeksi UTM, ketepatan posisi diuji

dengan pengambilan data ground control 

menggunakan Global Positioning System

(GPS). Pengamatan umum dilakukan

dengan cara melakukan interpretasitentang kesan topografis yang ditampilkan

oleh citra tersebut.

b.  Vektorisasi data citra

Vektorisasi adalah proses konversi

data raster menjadi data vektor yang

lebih umum disebut dengan istilah

digitalisasi adapun aktifitasnya disebut

digitasi. Wujud digitalisasi ini

diklasifikasikan secara spesifik dalam

tema-tema tertentu yang

direpresentasikan oleh bentuk garis,poligon dan titik. Pada akhirnya proses

vektorisasi ini menghasilkan suatu

wujud peta topografi yang

menggambarkan keadaan permukaan

bumi atau bentang alam. Sifat data

yang geometris menunjukkan ukuran

dimensi yang sesungguhnya.c.  Integrasi basisdata spasial

Peta digital yang telah terbangun tidak 

menjelaskan objek secara komprehensif.

Diperlukan dukungan penjelasan databerupa atribut dan data tabular pada setiap

objek yang dapat diidentifikasi, oleh

karena itu integrasi data ini menjadi

tahapan proses yang tak terpisahkan dalam

pembangunan GIS. Basisdata disusun

secara tematik sesuai dengan unit analisis

yang dikehendaki secara berlapis.

Basisdata yang dapat diakomodasi dapat

bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jenis

data yang dapat diintegrasikan meliputi

bermacam-macam data antara lain: segala

  jenis data tekstual, citra hasil scanning,gambar digital maupun data video.

d.  Analisis topografi

Peta Topografi merupakan peta dasar yang

memuat informasi tentang relief, drainage

dan semua hal fisik (bangunan, jalan,  jembatan, kuburan dsbnya) yang

tergambar pada peta sebagai informasi

spasial. Analisis dilakukan untuk 

memahami topografi wilayah penelitian.

Manganalisis pola-pola kontur yang

membentuk relief, menganalisis pola aliran

sungai, menganalisis penyebaran

penggunaan sarana prasarana dan

infrastruktur dll. 

Analisis topografi ini merupakan proses dalam

pembuatan peta dasar, peta yang digunakansebagai data dasar untuk melakukan analisis-

analisis lainnya.

Gambar 1. Data citra sebagai Peta Blok untuk

identifikasi dan observasi di lapangan 

Gambar 2. Peta Topografi Kota Makassar 

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  

Surabaya, 14 – 15 September 2005

TIS - 151

Page 5: 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

8/9/2019 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

http://slidepdf.com/reader/full/21-ahmad-muhajir-aplikasi-sig 5/6

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

3.  HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penerapannya sesuai dengan prinsip efektif,

efesien dan ekonomis yang berorientasi kemasadepan, diperlukan suatu cara tersendiri atau suatu

metodologi yang khas sesuai dengan

kepentingannya. Sehubungan dengan hal ini perlu

kiranya dilakukan suatu Konsep Disain

(Conceptual Design).

Metodologi Konsep Desain yang dianggap sesuai

adalah metodologi model informasi atau

metodologi berorientasi data fokus utama

metodologi ini ialah data dimana dunia nyata

digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data

serta hubungan antar data tersebut. Untuk menampilkan data kota ini secara lengkap dan bisa

diakses dengan mudah dan berstruktur maka

dibuatkan suatu desain basis data dalam bentuk 

‘layers’ atau lapisan-lapisan data sehingga

berbagai jenis data dalam bentuk peta, tabel data

maupun grafik dapat ditampilkan secara

bersamaan, dalam format Sistim Informasi

Geografis.

3.1 Karakteristik Wilayah

Makassar terletak di pesisir barat Sulawesi Selatan

pada koordinat 119 18’30.18” sampai 119 32’

31.03” BT dan 5 00’30.18” sampai 5 14’ 6.49” Ls

dengan batas wilayah :

- sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten

Gowa

- sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten

Pangkep

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Maros

- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.

Wilayah Kota Makassar yang berbatasan langsung

dengan Selat Makassar mempunyai garis pantai

sepanjang 20 km yang memanjang dari selatan ke

utara. Dalam wilayah kota terdapat dua buah

sungai yaitu Sungai Jeneberang yang mengalir

melintasiKabupaten Gowa bermuara di bagian

selatan kota makassar dan sungai Tallo yang

bermuara di bagian utara Kota. Topografi relatif 

datar dengan ketinggian tanah anrata 0-25 m.

Berdasarkan data meteorologi rata-rata

kelembaban udara sekitar 77-90 persen, curahhujan 2.729 mm, hari hujan 144 hari, temperatur

udara sekitar 26,5º - 29,8oC dan rata-rata kecepatan

angin 4 knot.

3.2 Struktur Data

Secara garis besar struktur data sistim informasi

data kota ini terdiri dari Peta Dasar, Administrasi,

Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Kota,

Bidang Perekonomian dan Bidang Sosial Budaya

Kota Makassar.

Tampilan Peta Administrasi Kota Makassar terdiri

dari 14 Kecamatan, 143 Kelurahan. Pada

pengembangannya akan didetailkan kemudian

untuk tampilan RW dan RT (gambar 3).

Bidang Pekerjaan Umum dan Inrastruktur Kota

terdiri dari kebinamargaan, keciptakaryaan, tata

bangunan, perhubungan serta kebersihan dan

lingkungan hidup (secara detail terdiri dari data

  jaringan jalan, jembatan, drainase, sungai/kanal,

lampu jalan, taman, bangunan pemerintah,

perumahan dan kawasan kumuh).

Bidang Perekonomian terdiri dari perdagangan,

industri, penanaman modal, perusahaan daerah,

perkoperasian, pertanian, peternakan, perikanan.

Bidang Sosial Budaya terdiri dari pendidikan

kesehatan, sosial/penyandang masalah sosial,

tenaga kerja, kependudukan/catatan sipil/BKKBN,

pariwisata /kebudayaan dan agama.

Gambar 3. Peta Administrasi Kota Makassar

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  

Surabaya, 14 – 15 September 2005

TIS - 152

Page 6: 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

8/9/2019 21 Ahmad Muhajir Aplikasi SIG

http://slidepdf.com/reader/full/21-ahmad-muhajir-aplikasi-sig 6/6

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV  ”Pemanfaatan EfektifPenginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

3.2 Fungsionalisasi Sistim

Berbagai fungsi dasar dari sistim ini dapat

dimanfaatkan untuk analisa data antara lain:- Memilih lokasi atau area tertentu, misalnya

kelurahan, kecamatan, jembatan, drainase, dsb.

(gambar 4). - Memilih lapisan-lapisan informasi spasial

misalnya jalan, sungai bangunan, pemukiman,

drainase, dsb. (gambar 5). - Fungsi-fungsi grafis, layout, dan fungsi

analisis dengan parameter yang berbeda

(analisis overlay polygon, analsis

titik/lingkaran, analisis polyline/monoline,

dsb.)

Gambar 4. Fungsionalisasi sistem dengan memilih lokasi

tertentu, dalam hal ini dipilih Jembatan Kanal Landak

Baru Kota Makassar

Gambar 5. Fungsionalisasi sistem dengan menggunakan

fungsi analisis untuk memilih jalan paving blok yang

mengalami kerusakan di Kota Makassar, juga

ditampilkan statistiknya

4.  KESIMPULAN

-  Dengan terbangunnya sistem ini dilingkup

Pemerintah Kota khususnya Bappeda KotaMakassar maka akan menjadi barometer

bagi kemajuan dan kestabilan

pembangunan di Propinsi Sulawesi

Selatan, maupun Kawasan Indonesia

Timur

-  Sistim ini menjadi satu kesatuan dari

komponen teknologi, personil dan

sumberdaya lainnya untuk mampu

menciptakan, memelihara,

memvisualisasikan, mencari dan

menggunakan bersama data geospasial

yang meliputi semua bidang yangtermasuk dalam lingkup Pemerintah Kota.

-  Sistim ini akan menjadi solusi yang efektif 

yang secara langsung atau tak langsung

akan memberikan keuntungan bagi

pemerintah kota antara lain dapat

meningkatkan efisiensi, menghemat

waktu, meningkatkan pendapatan kota,

mendukung sistim pengambilan keputusan,

menjamin akurasi data, memungkinkan

akses yang luas pada stake holder, dsb.

-  Diharapkan sistim ini akan menjadi

landasan yang kuat untuk penyempurnaanbasisdata Kota Makassar pada masa yang

akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kotamadya Makassar. 2003, Makassar Memasuki

Era Globalisasi : 10-11

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kotamadya Makassar, PT Rekayasa Teknologi

Informasi, 2003, Laporan Akhir Sistim Informasi

Data Kota Makassar

Masri Singarimbun, Sofian Effendi. 1989, Metode

Penelitian Survai. Jakarta, LP3ES

Nazir, Mohammad. 1988, Metode Penelitian.

Jakarta, Ghalia Indonesia

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember  

Surabaya, 14 – 15 September 2005

TIS - 153