209139873-MAKALAH-INSTALASI-FARMASI.doc

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang sInstalasi Farmasi dan Alkes sangatlah berarti karena instalasi ini memudahkan puskesmas untuk memperoleh perbekalan farmasi dan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan , pencegahan dan pemberantasan penyakit di wilayah kerja masing masing puskemas. Sebagai seorang yang menekuni bidang kesehatan khususnya Farmasi hendaklah mengetahui gambaran umum Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi, Fungsi Instalasi Farmasi dan Alkes serta tata cara pengelolaan obat di gudang farmasi. Hal ini sangat bermanfaat agar kelak saat kita bekerja di instansi serupa tidak mengalami kesulitan – kesulitan dalam melakukan aktivitas. Maka untuk itu penyusunan Makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam memulai beraktivitas di instalasi farmasi dan alat kesehatan. B. Tujuan 1. Mengetahui gambaran umum Instalasi Farmasi. 2. Mengetahui gambaran umum Gudang Farmasi. 3. Mengetahui Fungsi Instalasi Farmasi dan Alkes. 4. Mengetahui tata cara pengelolaan obat di gudang farmasi. C. Manfaat 1

Transcript of 209139873-MAKALAH-INSTALASI-FARMASI.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangsInstalasi Farmasi dan Alkes sangatlah berarti karena instalasi ini memudahkan puskesmas untuk memperoleh perbekalan farmasi dan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan , pencegahan dan pemberantasan penyakit di wilayah kerja masing masing puskemas.Sebagai seorang yang menekuni bidang kesehatan khususnya Farmasi hendaklah mengetahui gambaran umum Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi, Fungsi Instalasi Farmasi dan Alkes serta tata cara pengelolaan obat di gudang farmasi. Hal ini sangat bermanfaat agar kelak saat kita bekerja di instansi serupa tidak mengalami kesulitan kesulitan dalam melakukan aktivitas. Maka untuk itu penyusunan Makalah ini diharapkan dapat membantukita dalam memulai beraktivitas di instalasi farmasi dan alat kesehatan. B. Tujuan1. Mengetahui gambaran umum Instalasi Farmasi.2. Mengetahui gambaran umum Gudang Farmasi.3. Mengetahui Fungsi Instalasi Farmasi dan Alkes.4. Mengetahui tata cara pengelolaan obat di gudang farmasi. C. Manfaat1. Agar siswa mengetahui gambaran umum instalasi farmasi dan gudang farmasi.2. Agar siswa mengetahui fungsi instalasi farmasi dan Alkes.3. Agar siswa mengetahui bagaimana cara pengelolaan obat di gudang farmasi.BAB IIPEMBAHASAN A. Instalasi FarmasiInstalasi farmasi adalah bagian dari rumah sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah Sakit (Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009). Instalasi farmasi bertanggung jawab mengembangkan suatu pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat, untuk memenuhi kebutuhan berbagai bagian/unit diagnosis danterapi, unit pelayanan keperawatan, staf medik dan rumah sakit keseluruhan untuk kepentingan pelayanan penderita yang lebih baik B. Gudang FarmasiGudang farmasi merupakan tempat penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya (seperti DDT pompa pipa, perbekalan KB, sepeda motor/sepeda roda dua,susu bubuk,dll) yang tujuannya akan digunakan untuk melaksanakan program kesehatan di kabupaten/kodya yang bersangkutan. Kedudukan gudang farmasi sebagai unit pelaksana teknis dalam lingkungan Depkes yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Depkes kabupaten/kodya.

C. Pengertian ApotekMenurut Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat.Definisi apotek menurut PP 51 Tahun 2009. Apotek merupakan suatu tempatatau terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker sesuai standar dan etika kefarmasian.. D. Tugas dan Fungsi ApotekApotek memiliki tugas dan fungsi sebagai 1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan2. Sarana farmasi untuk melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.3. Sarana penyaluran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat obatan yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.E. Pengertian Resep Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.

Yang berhak menulis resep adalah :

1. Dokter

2. Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut.

3. Dokter hewan, terbatas pengobatan hewan. F. Pengertian Obat

Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional

Di Amerika Serikat, seorang medis profesional dapat memperoleh obat dari perusahaan farmasi atau farmasi (yang membeli obat dari perusahaan farmasi). Farmasi dapat juga menyediakan obat secara langsung kepada pasien bila obat tersebut dapat dengan aman digunakan sendiri, atau diberi kuasa dengan preskripsi yang ditulis oleh dokter.

Kebanyakan obat mahal harganya untuk dibeli pasien ketika pertama kali dipasarkan, namun asuransi kesehatan dapat dipakai untuk meringankan biaya. Ketika paten untuk suatu obat berakhir, obat generik dibuat dan diedarkan oleh perusahaan saingan yang menyebabkan harga murah. Obat yang tidak membutuhkan preskripsi dari orang medis profesional dikenal dengan nama obat OTC (bahasa Inggris: Over the Counter, yang berarti di kasir) dapat dijual di toko biasa.

Di Indonesia, obat mahal lebih banyak karena besarnya biaya pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan farmasi, terutama untuk obat ethical. Walaupun secara hukum promosi obat jenis ini tidak perbolehkan, tetapi secara praktik, banyak biaya yang diserap oleh tenaga medis sendiri.

G. Logo Obat

Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.

Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter atau dikenal dengan nama OTC (Over The Counter) dimaksudkan untuk menangani penyakit-penyakit simtomatis ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Praktik seperti ini dikenal dengan namaself medication (penanganan sendiri).

Obat BebasObat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket serta apotek. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama kemasannya.

Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat analgetik/pain killer(parasetamol), vitamin dan mineral. Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam obat tradisional (TR).Obat Bebas TerbatasObat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:

Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas.

Contoh obat golongan ini adalah:pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim antiseptik.

Obat KerasGolongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras.

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Contoh : Diazepam, Phenobarbital

Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.

Contoh : Morfin, Petidin

Note:

1. Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W (Warschuwing) atau OTC (over the counter).

2. Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 1- 6.

3. Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh hanya dengan resep dokter.

4. OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di apotek.

H. Macam-Macam Bentuk SediaanObat

1. Aerosol

Sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sIstem katup yang sesuai di tekan. Sedian ini digunakan untuk pemakaian topiKal pada kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung.

2. Kapsulae (Kapsul)Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:-Menutupi bau dan rasa yang tidak enak-Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari-Lebih enak dipandang-Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan 4. Tablet (Compressi) Sedian padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung design cetakan.

Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.

Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan

Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.5. KrimSediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.6. EmulsiMerupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.7. EkstrakSediaan pekat yang di peroleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simpliisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hamper semua pelarut di uapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan.

8. Gel (geli)-Sistem semi padat terdiri dari suspense yang di buat partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrsai oleh suatu cairan.9. Immunosera (Imunoserum)Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.10. Implan atau Pelet-Sedian dengan massa padat berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.

10. InfusaSediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 selama 15 menit.11. InhalasiSediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek local atau sistemik.BAB III PENUTUP A. KesimpulanInstalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan, mendistribusakan sediaan Farmasi ke Instansi-instansi Kesehatan milik pemerintah. Tugas pokok Instalasi Farmasi dan alat kesehatan yaitu melaksanakan pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan , pencegahan dan pemberantasan penyakit, di Puskesmas / RS. B. SaranSebaiknya Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) di wilayah masing-masing pada bagian gudang penyimpanan sediaan farmasi dan alkes lebih ditingkatkan kebersihannya agar kesahatan tetap terjaga 1