SIDANGrepository.its.ac.id/72595/2/1313030075-Presentationpdf.pdf · 2020. 1. 8. · SIDANG Oleh :...

49
PEMODELAN PREVALENSI MALARIA DI PAPUA BERSERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE SIDANG Oleh : Fisty Aprila Tiara Hari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, M.Si Dosen Penguji: Dr. Irhamah, S.Si, M.Si Erma Oktania Permatasari, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Transcript of SIDANGrepository.its.ac.id/72595/2/1313030075-Presentationpdf.pdf · 2020. 1. 8. · SIDANG Oleh :...

  • PEMODELAN PREVALENSI MALARIA DI PAPUA BERSERTA FAKTOR YANG

    MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE

    SIDANG

    Oleh :

    Fisty Aprila Tiara Hari

    Dosen Pembimbing:

    Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, M.Si

    Dosen Penguji:

    Dr. Irhamah, S.Si, M.SiErma Oktania Permatasari, S.Si, M.Si

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

  • BAB IPENDAHULUAN

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    BAB IIIMETODOLOGI

    PENELITIAN

    BAB VKESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

  • Manfaat

    Batasan Masalah

    Rumusan Masalah

    Latar Belakang

    BAB I PENDAHULUAN

  • BAB I PENDAHULUAN

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Series1

    Latar Belakang

  • BAB I PENDAHULUAN

    Penelitian Sebelumnya tentang Malaria

    Susilowati (2013) meneliti malaria di Provinsi

    Maluku Utara, Maluku, Papua Barat,

    dan Papua dengan faktor yang

    mempengaruhinya menggunakan analisis regresi

    Lestari (2014) meneliti penyakit

    malaria menggunakan metode regresi

    logistik biner untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh secara signifikan

    terhadap ibu hamil,

    Fadhilah (2015) meneliti tentang kejadian penyakit malaria dan faktor yang mempengaruhi di Provinsi Papua menggunakan metode GWR.

  • Pengertian

    Titik knot

    Kelebihan metode

    BAB I PENDAHULUAN

    Spline

  • Penelitian Sebelumnya Menggunakan Regresi Nonparamtrik Spline

    BAB I PENDAHULUAN

    Anwar 2014Pemodelan tingkat

    pengangguran terbuka di Jawa Barat

    Sentosa, 2015. Pemodelan faktor-faktor yang

    mempengaruhi persentase berat badan bayi Bawah Garis

    Merah (BGM) pada Kartu Menuju Sehat (KMS) di

    Provinsi Jawa Timur

  • BAB I PENDAHULUAN

    Rumusan Masalah

    Bagaimana Mendapatkan Model Terbaik?

    Mendapatkan model terbaik

    Tujuan

    Batasan Masalah

    • Data kejadian penyakit malaria di Provinsi Papua tahun 2013.

    • Menggunakan metode regresi Nonparametrik spline dengan 1 knot, 2 knot, 3 knot serta kombinasi knot.

  • Penyakit Malaria

    Regresi Parametrik

    Regresi Nonparametrik Spline

    Statistika Deskriptif

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Statistika Deskriptif

    Statitika Deskriptif

    Pengertian Pemusatan

    DataPenyebaran Penyebaran

    Data

    Regresi Parametrik

    ikk xxy .....110

    Analisis regresi parametrik memodelkanantara variabel prediktor dengan variabel

    respon dimana bentuk kurva diketahui

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Regresi Nonparametrik Spline

    Pengertian

    Rumus

    Titik knot Optimal

  • Metode statitika untuk mengetahui hubungan antar

    variabel respon dengan variabel prediktor dimana pola data yang bentuk kurvanya tidak diketahui

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Regresi Nonparametrik Spline

    Pengertian

  • Rumus

    iii xfy )(

    qr

    k

    kkq

    q

    j

    jiji Kxxxf

    )()(

    10

    ki

    kiq

    kiq

    ki

    Kx

    KxKx

    Kx

    ,0

    ,)(

    )(

    ni ,...,3,2,1;

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Regresi Nonparametrik Spline

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Regresi Nonparametrik Spline

    Pemilihan Titik Knot OPtimal

    221

    1

    2121

    )]),...,,(([(

    ),...,,(),...,,(

    r

    rr

    KKKAItrn

    KKKMSEKKKGCV

    Titik knot merupakan titik perpaduan bersama dimana ada perubahan perilaku fungsi pada

    interval yang berlainan

    Rumus

    ,)ˆ(),...,,( 21

    121

    n

    iryynKKKMSE

    yKKKAy r ),...,,(ˆ 21

  • Independen Identik Normal

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Uji Parameter Signifikansi Parameter

    Uji Serentak

    Uji Parsial H0 ditolak

    MSE

    MSRF rqj

    SEt

    j

    j ,...,2,1,

    )ˆ(

    ˆ

    Uji IIDN

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Penyakit Malaria

    Malaria merupakan penyakit yang mengancamjiwa yang disebabkan oleh parasit Protozoa

    genus Plasmodium dan ditularkan padamanusia oleh gigitan nyamuk Anopheles species betina yang bertindak sebagai vektor malaria.

    Penyakit ini masih merupakan masalahkesehatan masyarakat karena sering

    menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), berdampak luas terhadap kualitas hidup dan

    ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian.

  • BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

    Langkah-langkah Penelitian

    Diagram Alir

    Variabel Penelitian

    Sumber Data

  • Data Sekunder

    Riset Kesehatan Dasar

    (Riskesdas) tahun 2013

    Penyakit malaria di Provinsi

    Papua pada tahun 2013

    beserta faktor-faktor yang

    diduga mempengaruhi.

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANSumber Data

  • Variabel Keterangan

    Y Prevalensi kejadian penyakit malaria di tiap

    kabupaten/kota di Provinsi Papua tahun 2013

    X1 Persentase rumah tangga menggunakan plafon

    kayu/tripleks

    X2 Persentase rumah tangga menguras bak mandi

    seminggu sekali

    X3 Persentase rumah tangga memakai air bersih

    (20-49,9 liter

    X4 Persentase pengobatan malaria dengan

    mendapatkan obat ACT (Artemisinin-based

    Combination Therapy) program

    X5 Persentase rumah tangga menggunakan tempat sampah terbuka

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANVariabel Penelitian

  • Mengumpulkan data mengenai penyakit malaria di Provinsi Papua pada beserta faktor-faktor yang diduga mempengaruhi.

    Melakukan analisis deskriptif terhadap seluruh variabel.

    Mengidentifikasi bentuk pola data antara variabel respon dengan variabel prediktor di Provinsi Papua dengan masing-masing faktor-faktor yang diduga mempengaruhi.

    Melakukan analisis regresi parametrik terhadap variabel respon dengan variabel prediktor.

    Menguji signifikansi parameter

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANLangkah-langkah Penelitian

  • Menghitung koefisien determinasi R2.

    Memodelkan variabel respon denganvariabel prediktor menggunakan regresinonparametrik spline dengan satu, dua, tiga, dan kombinasi titik knot.

    Memilih titik knot optimal menggunakan metode Generalized Cross Validation(GCV).

    Membuat model regresi nonparametrik spline dengan titik knot optimal.

    Menguji signifikansi parameter

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANLangkah-langkah Penelitian

  • Menguji dengan uji asumsi residual IIDN.

    Menghitung koefisien determinasi R2.

    Menginterpretasikan model.

    Menarik kesimpulan

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANLangkah-langkah Penelitian

  • BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

    Diagram alir dari langkah-langkah analisis disajikan sebagai berikut.

    Mengumpulkan data penyakit malaria di Provinsi Papua padatahun dan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi

    Mulai

    Melakukan analisis data menggunakan statistika deskriptif

    Menghitung koefisien determinasi R2

    Mengidentifikasi bentuk pola data antara variabel respon denganvariabel prediktor

    Melakukan analisis regresi parametrik regresi linear bergandaterhadap variabel respon dengan variabel prediktor

    Uji parameter secara serentak

    A

  • BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

    Memodelkan variabel respon dengan variabel prediktor menggunakanregresi nonparametrik spline dengan beberapa titik knot

    Memilih titik knot optimal menggunakan metode Generalized Cross Validation (GCV)

    A

    Menguji parameter secara serentak

    Menguji parameter secara parsial

    Menghitung koefisien determinasi R2

    Menguji asumsi residual model

    Menginterpretasikan model dan menarik kesimpulan

    Selesai

  • Pemodelan Data dengan Regresi Parametrik

    Pemodelan Data dengan Regresi Nonparametrik Spline

    Karakteristik Data

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

  • Variabel Mean Varians Minimum Maksimum

    Y 17,15 156,07 1,8 46

    X1 40,02 333,97 6,5 74,7

    X2 15,4 173,14 1,3 51,7

    X3 29,23 218,49 1,3 59,6

    X4 42,41 591,77 4,9 97,2

    X5 59,4 491,15 2,7 96,7

    Statistika Deskriptif

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Tabel Karakteristik data Prevalensi Kejadian Penyakit Malaria dan Faktor yang Diduga Mempengaruhi

  • 0 10 20 30 40 50

    Merauke

    Jayawijaya

    Jayapurura

    Nabire

    Kepulauan yapen

    Biak Numfor

    Paniai

    Puncak jaya

    Mimika

    Boven D

    Mappi

    Asmat

    Yahukim

    Pegununnganbintang

    Tolikara

    Sarmi

    Keerom

    Waropen

    Supiori

    mamberamoraya

    Nduga

    Lanny J

    Mamberatengah

    Yalimo

    Puncak

    Dogiyai

    Intan J

    Deiyai

    Kota Ja

    Statistika Deskriptif

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Gambar Prevalensi Malaria di Kabupaten/Kota di Papua Tahun

    2013

  • Peta Persebaran Prevalensi Malaria di Kabupaten/Kota Provinsi Papua

    Statistika Deskriptif

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

  • Regresi Parametrik

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    54321 165,0086,0311,0540,0054,070,3ˆ xxxxxy

    Model

    Koefisien Determinansi

    Model regresi linear berganda parametrik yang ter-bentuk memiliki R2 sebesar 31,0%. Modelregresi parametrik dapat menjelaskan prevalensipenyakit malaria sebesar 31,0 %.

    Uji SignifikansiParameter

    Nilai F = 2,07tidak ada satu variabelpun

    yang berpengaruh signifikanterhadap model regresi

  • Regresi Parametrik dengan Pemilihan Moidel terbaik Backward Elimination

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Model

    Koefisien Determinansi

    Model regresi linear berganda parametrik yang ter-bentuk memiliki R2 sebesar 21,2%. Modelregresi parametrik dapat menjelaskan prevalensipenyakit malaria sebesar 21,2%.

    Uji SignifikansiParameter Serentak dan Parsial

    Setidaknya ada satu variabelyang

    berpengaruh signifikanterhadap model regresi

    tidak ada

    32 279,04006,073,2ˆ xxy

    Uji serentak Uji Parsial

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    50403020100

    50

    40

    30

    20

    10

    0

    x2

    Pre

    va

    len

    si

    6050403020100

    50

    40

    30

    20

    10

    0

    x3

    Pre

    va

    len

    si

    80706050403020100

    50

    40

    30

    20

    10

    0

    x1

    Pre

    va

    len

    si

    100806040200

    50

    40

    30

    20

    10

    0

    x5

    Pre

    va

    len

    si

    100806040200

    50

    40

    30

    20

    10

    0

    x4

    Pre

    va

    len

    si

  • Model GCV1 knot 159,6392 knot 140,5193 knot 86,690*

    Kombinasi knot 159,638

    Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    )(ˆ)(ˆ)(ˆˆˆˆ 314213112110 KxKxKxxy

    Tabel Perbandingan Nilai GCV

    Model yang terbentuk

    )(ˆ)(ˆ)(ˆˆ

    )(ˆ)(ˆ)(ˆˆ

    )(ˆ)(ˆ)(ˆˆ

    )(ˆ)(ˆ)(ˆˆ

    155201451913518517

    124161141510414413

    93128311731039

    6285274262`5

    KxKxKxx

    KxKxKxx

    KxKxKxx

    KxKxKxx

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Estimasi Parameter

    Variabel Parameter Estimasi23,171

    x1

    7,251-12,9884,2991,396

    x2

    1,0793,42

    -2,233-3,357

    x3

    4,641-11,387,2190,14

    x4

    -2,13611,576-10,9212,158

    x5

    -7,22314,611-9,872,41

  • )578,52(41,2)476,31(87,9

    )720,25(611,14222,7)876,53(518,2

    )155,33(921,10)504,27(576,11135,2

    )235,32(140,0)147,19(219,7)578,15(38,11

    641,4)527,27(357,3)965,15(233,2

    )812,12(420,3079,1)688,42(396,1

    55

    554

    444

    333

    322

    221

    xx

    xxx

    xxx

    xxx

    xxx

    xxx

    )378,27(299,4)23,202(12,988-7,25123,171ˆ 111 xxxy

    Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Model yang Terbentuk

    Model spline yang terbentuk dengan titik knot memiliki R2 sebesar 95,62 % dimana memilikipengertian bahwa model regresi spline dapatmenjelaskan prevalensi penyakit malaria sebesar95,62 %.

    Koefisien Determinasi

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Uji Signifikansi Parameter Secara Serentak

    Uji Serentak F=8,73

    H0 ditolakSetidaknya

    ada satu yang berpengaruh

  • Variabel Parameter Estimasi Thitung P-value Keputusan

    23,171 2,416 0,042 signifikan

    x1

    7,251 5,915 0,0003 signifikan-12,988 -4,599 0,001 signifikan

    4,299 2,163 0,062tidak

    signifikan1,396 2,927 0,019 signifikan

    x2

    1,079 2,854 0,021 signifikan

    3,42 1,251 0,245tidak

    signifikan

    -2,233 -0,741 0,479tidak

    signifikan-3,357 -5,18 0,001 signifikan

    x3

    4,641 4,445 0,002 signifikan-11,38 -3,57 0,007 signifikan7,219 2,699 0,027 signifikan

    0,14 0,249 0,809tidak

    signifikan

    x4

    -2,136 -5,207 0 signifikan11,576 5,762 0 signifikan-10,921 -5,612 0,001 signifikan2,158 4,187 0,003 signifikan

    x5

    -7,223 -6,704 0 signifikan14,611 5,244 0,0007 signifikan-9,87 -4,21 0,002 signifikan2,41 4,612 0,001 signifikan

    Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Uji Signifikansi Parameter Secara Parsial

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Uji IIDN

    Nilai F= 0,426Keputusan :H0 gagal ditolak

    Kesimpulan :tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Uji Identik

  • Uji Normal

    5,02,50,0-2,5-5,0-7,5

    99

    95

    90

    80

    70

    60

    50

    40

    30

    20

    10

    5

    1

    C14

    Pe

    rce

    nt

    Mean 4,886313E-11

    StDev 2,614

    N 29

    KS 0,143

    P-Value 0,132

    Probability Plot of C14Normal

    Uji Independen

    282624222018161412108642

    1,0

    0,8

    0,6

    0,4

    0,2

    0,0

    -0,2

    -0,4

    -0,6

    -0,8

    -1,0

    Lag

    Au

    to

    co

    rre

    latio

    n

    Autocorrelation Function for C1(with 5% significance limits for the autocorrelations)

  • )578,52(41,2

    )476,31(87,9)720,25(611,14233,7)876,53(518,2

    )155,33(921,10)504,27(576,11316,2)235,32(140,0

    )147,19(219,7)578,15(38,11641,4)527,27(357,3

    )965,15(233,2)812,12(420,3079,1)688,42(396,1

    5

    5554

    4443

    3332

    2221

    x

    xxxx

    xxxx

    xxxx

    xxxx

    )378,27(299,4)23,202(12,988-7,25123,171ˆ 111 xxxy

    Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Interpretasi Model

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    688,42;058,12407,0

    688,42370,27;65,183439,1

    370,27202,23;348.301738,5

    202,23;251,7

    )688,42(396,1

    1

    11

    11

    11

    1

    x

    xx

    xx

    xx

    x

    )370,27(299,4)202,23(988,12251,7ˆ 111 xxxy

    Persentase RT Plafon Kayu

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini ini adalah Kabupaten Supiori, Kabupaten Puncak, Kabupaten Mappi, Kabupaten Intan Jaya, dan

    Kabupaten Deiyai

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini ini adalah Kabupaten Painai

    Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Lanny Jaya, KabupatenMamberamo Tengah, Kabupaten Asmat, Kabupaten Tolikara, Kabupaten

    Puncak Jaya, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Jayapura

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Merauke,

    Kabupaten Nduga, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Dogiyai, Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mimika,

    dan Kabupaten Pegunungan Bintang

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Persentase RT Menguras Bak Mandi Seminggu Sekali

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah KabupatenNduga, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten

    Mamberamo Raya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak, KabupatenPainai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Mappi, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Boven Digoel,

    Kabupaten Yalimo, dan Kabupaten Sarmi.

    )965,15(233,2)812,12(420,3079,1ˆ 222 xxxy

    527,27;240,840908,1

    527,27965,15;168,8266,2

    965,15812,12;817,434992,4

    812,12;079,1

    )527,27(357,3

    22

    22

    22

    22

    2

    xx

    xx

    xx

    xx

    x

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Asmat, Kabupaten Merauke dan Pegunungan Bintang

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Keerom, Kabupaten Supiori, Kabupaten Nabire, Kabupaten Jayawijaya

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalahKabupaten Mimika, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Jayapura,

    Kabupaten Biak Numfor, Kota Jayapura

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Persentase RT Memakai Air Bersih

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten

    Waropen

    )578,15(38,11641,4ˆ 33 xxy

    235,32;457,2562,0

    235,32147,19;945,20480,0

    147,19578,15;277,177739,6

    578,15;641,4

    )235,32(140,0)147,19(219,7

    33

    33

    33

    33

    33

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    Kabupaten Nduga, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Asmat.

    Kabupaten Keerom, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Painai, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Mappi,

    dan Kabupaten Yalimo.

    Kabupaten Jayapura, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Supiori,

    Kabupaten Mamberamo Jaya, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Sarmi.

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kota Jayapura, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten

    Mimika, Kabupaten Yahukimo, dan Kabupaten Jayawijaya.

    Pengobatan Malaria dengan Mendapatkan obat ACT

    )155,33(92,10)504,27(576,11135,2ˆ 444 xxxy

    876,53;993,91039,1

    876,53155,33;666,434791,1

    155,33504,27;386,318441,9

    504,27;135,2

    )876,53(518,2

    44

    44

    44

    44

    4

    xx

    xx

    xx

    xx

    x

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah KabupatenMamberamo Tengah, dan Kabupaten Jayapura

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah KabupatenMamberamo Raya, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Kepulauan

    Yapen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Deiyai, dan Kabupaten

    Puncak

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Nabire, Kabupaten Merauke, Kabupaten Nduga, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Keerom, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Painai

  • Regresi NonParametrik Spline

    BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Puncak.

    Persentase RT Menggunakan Tempat Sampah Terbuka

    )476,31(87,9)720,25(611,14222,7ˆ 555 xxxy

    578,52;838,119071,0

    578,52476,31;126,65481,2

    476,31720,25;794,375389,7

    720,25;222,7

    )578,52(41,2

    55

    55

    55

    55

    5

    xx

    xx

    xx

    xx

    x

    Kabupaten yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Yappi, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Puncak Jaya,

    Kabupaten Mamberamo Raya, dan Kabupaten Kepulauan Yapen.

    Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Nduga, Kabupaten Painai, KabupatenMimika, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Keerom, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Merauke, Kabupaten Biak Numfor, Kota

    Jayapura, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Nabire, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Kabupaten

    Tolikara

  • BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

    Karakteristik prevalensi malaria di Papua pada tahun 2013 diketahui bahwa rata-rata prevalensi kejadian penyakit

    malaria di tiap kabupaten/kota di provinsi Papua tahun 2103 (Y) sebesar 17,15 dengan varians sebesar 156,07. Prevalensi

    kejadian penyakit malaria terkecil mencapai angka 1,8 di Kabupaten Nduga sedangkan yang terbesar mencapai 46,00 di Kabupaten Intan Jaya. Kesimpulan yang dapat ditarik yakni

    prevalensi kejadian malaria mencapai jumlah antara 1,8 hingga 46,00.

    Analisis data menggunakan metode regresi parametrik linear berganda ternyata belum merupakan metode yang tepat

    untuk memodelkan penyakit malaria di Provinsi Papua. Hal ini karena terlihat pada beberapa nilai seperti MSE yang dihasilkan besar, R2q bernilai kecil, dan tidak ada variabel

    yang berpengaruh signifikan. Metode regresi nonparametrik spline mampu menghasilkan model terbaik sebagai berikut.

    )378,27(299,4)23,202(12,988-7,25123,171ˆ 111 xxxy

    )578,52(41,2

    )476,31(87,9)720,25(611,14233,7)876,53(518,2

    )155,33(921,10)504,27(576,11316,2)235,32(140,0

    )147,19(219,7)578,15(38,11641,4)527,27(357,3

    )965,15(233,2)812,12(420,3079,1)688,42(396,1

    5

    5554

    4443

    3332

    2221

    x

    xxxx

    xxxx

    xxxx

    xxxx

  • BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

    Saran untuk pemerintah Provinsi Papua terhadappenanganan kejadian malaria yaitu melakukan pencegahan

    dan pengobatan terhadap kabupaten/kota di Papua terutama terhadap kabupaten/kota yang mengindikasikan

    kejadian malaria yang cukup tinggi

    Penelitian yang dilakukan ini masih terbatas pada 1 titikknot,2 titik knot,3 titik knot , dan kombinasi knot. Saran

    untuk penelitian selanjutnya memakai 4 titik knot. Penelitianselanjutnya juga diharapkan dapat menambah variabel-

    variabel yang mempengaruhi prevalensi malaria

  • Anwar, S. 2014. Regresi Nonparametrik Spline Untuk Pemodelan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Barat. Institut Negeri Sepuluh Nopember, Statistika, Surabaya

    Budiantara, I.N. 2006. Regresi Nonparametrik dalam Statistika. Makalah Pembicara Uama pada Seminar Nasional Matematika. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar (UNM) , Makassar.

    Drapper, N. dan Smith, H. (1992). Analisis Regresi Terapan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

    Ekayani, G. (2011). Analisis Regresi Logistik Biner untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Malaria di Provinsi Papua Barat. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Statistika. Digital Library ITS, Surabaya.

    Eubank, R. 1998. Spline Smoothing and Nonparametric Regression.Cambridge University Press, New York.

    Hardle, W. 1990. Applied Nonparametric Regression. Cambridge University Press, New York.

    Ilmi, Friska Miftakhul. 2015. Pemodelan Kasus Malaria dan Filiriasis di Jawa Timur Menggunakan Regreis Poisson Bivariat. Institut Negeri Sepuluh Nopember, Statistika, Surabaya.

    Kementerian Kesehatan RI. 2011. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Buletin Jendela Data

    dan Informasi Kesehatan .

    _________________________2013. Riset Kesehatan Dasar : Riskesdas 2013.

    Daftar Pustaka

  • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan . , Jakarta. _________________________2014. Situasi Malaria di Indonesia.

    InfoDatin . Sastrawijaya. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta Sembel, Dantje T., 2009. Entomologi Kedokteran Edisi I. Penerbit Andi,

    Yogyakarta Sentosa. 2015 Pemodelan faktor-faktor yang mempengaruhi persentase

    berat badan bayi Bawah Garis Merah (BGM) pada Kartu Menuju Sehat (KMS) di Provinsi Jawa Timur. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Statistika, Surabaya.

    Susilowati, P. A. 2013. Analisis Regresi pada Prevalensi Malaria di Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua dengan Faktor yang Mempengaruhinya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Statistika. Digital Library ITS, Surabaya.

    Yawan, S.F. 2006. Analisis Faktor Resiko Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bosnik Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Numfor Papua. Universitas Diponegoro, Semarang.

    Wahyuni, E. U. 2012. Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Tinggal dengan Kejadian

    Malaria pada Balita di Indonesia. Universitas Indonesia, Depok. Walpole, R. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta. Wiwiek. 2000. Multikolinearitas. Diunduh dari alamat

    http://oc.its.ac.id/// pada Kamis tanggal 9 Juni 2016, pukul 15.00 WIB

    Daftar Pustaka

  • SEKIAN TERIMA KASIH

    PEMODELAN PREVALENSI MALARIA DI PAPUA BERSERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINESlide Number 3 Slide Number 5 Slide Number 9 Slide Number 14 Slide Number 20 Slide Number 28 Slide Number 36