201604

38
Semua keluarga merindukan anak-anak yang ada dalam keluarga itu mengalami pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) yang sehat dan normal, yaitu dari masa kanak-kanak ke masa remaja hingga dewasa. Demikian halnya dengan setiap orang Kristen yang adalah keluarga Allah. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita disebut “anak- anak Allah”. Allah Bapa tentunya menghendaki anak-anak-Nya bertumbuh dari kanak-kanak rohani menjadi dewasa rohani. Itulah sebabnya tema “Kedewasaan Rohani” kami pilih untuk bulan April 2016 ini, supaya kita memahami seluruh aspek kedewasaan rohani dan benar-benar bertumbuh menjadi dewasa penuh sesuai dengan karakter Yesus Kristus sendiri. Kedewasaan rohani bukan suatu kondisi yang bisa dicapai secara instan, melainkan membutuhkan proses yang penuh dengan pergumulan. Kita patut bersyukur bahwa dalam proses itu Roh Kudus menjadi Penolong kita, memurnikan dan menguatkan kita. < Dari Redaksi Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Slamet Santoso, Pdt. Peres Supriyadi, Alwi Widianto · Bendahara : Koesbijanto Pranoto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW), Pdt. Slamet Santoso (SS) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda · Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 redaksi Kedewasaan Rohani Kedewasaan Rohani Kedewasaan Rohani Semarang, 1 April 2016

description

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201604.pdf

Transcript of 201604

Semua keluarga merindukan anak-anak yang ada dalam keluarga itu mengalami p e r t u m b u h a n ( g r o w t h ) d a n perkembangan (development) yang sehat dan normal, yaitu dari masa kanak-kanak ke masa remaja hingga dewasa. Demikian halnya dengan setiap orang Kristen yang adalah keluarga Allah. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita disebut “anak-anak Allah”. Allah Bapa tentunya menghendaki anak-anak-Nya bertumbuh dari kanak-kanak rohani menjadi dewasa rohani. Itulah sebabnya tema “Kedewasaan Rohani” kami pilih untuk bulan April 2016 ini, supaya kita memahami seluruh aspek kedewasaan rohani dan benar-benar bertumbuh menjadi dewasa penuh sesuai dengan karakter Yesus Kristus sendiri. Kedewasaan rohani bukan suatu kondisi yang bisa dicapai secara instan, melainkan membutuhkan proses yang penuh dengan pergumulan. Kita patut bersyukur bahwa dalam proses itu Roh

Kudus menjadi Penolong kita, memurnikan dan menguatkan kita. <

Dari Redaksi

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP

Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa

dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Slamet Santoso, Pdt. Peres Supriyadi, Alwi Widianto · Bendahara : Koesbijanto

Pranoto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra

Militanto (SM), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW), Pdt. Slamet

Santoso (SS) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda ·��Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

re

da

ks

i

Kedewasaan RohaniKedewasaan RohaniKedewasaan Rohani

Semarang, 1 April 2016

Form Berlangganan

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900

= Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________) Tidak ada

kata instan dalam pertumbuhan rohani.

Kerinduan jemaat untuk bertumbuh dalam

iman melalui ibadah dan komsel.

D O

A

re

nu

ng

an

Menjadi orang Kristen tidak cukup menjadi anggota gereja saja! Iman Kristen perlu mengalami pertumbuhan terus menerus dari waktu ke waktu. Seperti sebuah pohon yang besar tentu berawal dari tunas kecil yang bertumbuh bertahun-tahun lamanya sampai menjadi pohon yang besar. Sama dengan seorang bayi yang terus menerus bertumbuh sampai menjadi orang dewasa. Apa tanda iman seorang Kristen bertumbuh? Apabila dia mulai bisa mengerti dan menerima firman Tuhan yang keras dan menuntut dirinya untuk menaatinya. Sama halnya seorang tidak akan dikatakan bayi lagi ketika dia mulai bisa makan menu yang keras-keras, bukan bubur melulu. Jadi mulailah belajar menerima firman Tuhan dan menjadi pelaku firman yang setia. Orang Kristen perlu bertumbuh dalam hal karakternya. Karakter Kristus harus semakin terbentuk dalam hidupnya. Firman Tuhan berbicara tentang buah Roh Kudus. Orang Kristen yang bertumbuh dalam kasih karunia akan memiliki kasih yang makin menyerupai Kristus; memiliki sukacita dan damai sejahtera ilahi. Dia bertumbuh dalam hal kesabaran menanggung beban hidup; memiliki kemurahan dan kebaikan hati; mampu hidup setia pada Tuhan, keluarga dan pelayanan; punya kelemahlembutan dan penguasaan diri yang makin baik. Milikilah kerinduan untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih dalam lagi, sehingga makin baik dalam mengekspresikan diri melalui kebaktian di gereja; ada kegemaran untuk belajar firman Tuhan; mulai mengerti pimpinan dan panggilan Tuhan. Itu sebabnya, setialah dalam

proses Tuhan hari demi hari menuju kedewasaan rohani. (LB)

Proses Menuju Dewasa2 PETRUS 3:1-18

Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. 2 Petrus 3:18

Bacaan Alkitab Setahun jumat, 1 april 2016

Harap diisi dengan huruf cetak

2 Samuel 13-15

Form Berlangganan

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900

= Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________) Tidak ada

kata instan dalam pertumbuhan rohani.

Kerinduan jemaat untuk bertumbuh dalam

iman melalui ibadah dan komsel.

D O

Ar

en

un

ga

n

Menjadi orang Kristen tidak cukup menjadi anggota gereja saja! Iman Kristen perlu mengalami pertumbuhan terus menerus dari waktu ke waktu. Seperti sebuah pohon yang besar tentu berawal dari tunas kecil yang bertumbuh bertahun-tahun lamanya sampai menjadi pohon yang besar. Sama dengan seorang bayi yang terus menerus bertumbuh sampai menjadi orang dewasa. Apa tanda iman seorang Kristen bertumbuh? Apabila dia mulai bisa mengerti dan menerima firman Tuhan yang keras dan menuntut dirinya untuk menaatinya. Sama halnya seorang tidak akan dikatakan bayi lagi ketika dia mulai bisa makan menu yang keras-keras, bukan bubur melulu. Jadi mulailah belajar menerima firman Tuhan dan menjadi pelaku firman yang setia. Orang Kristen perlu bertumbuh dalam hal karakternya. Karakter Kristus harus semakin terbentuk dalam hidupnya. Firman Tuhan berbicara tentang buah Roh Kudus. Orang Kristen yang bertumbuh dalam kasih karunia akan memiliki kasih yang makin menyerupai Kristus; memiliki sukacita dan damai sejahtera ilahi. Dia bertumbuh dalam hal kesabaran menanggung beban hidup; memiliki kemurahan dan kebaikan hati; mampu hidup setia pada Tuhan, keluarga dan pelayanan; punya kelemahlembutan dan penguasaan diri yang makin baik. Milikilah kerinduan untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih dalam lagi, sehingga makin baik dalam mengekspresikan diri melalui kebaktian di gereja; ada kegemaran untuk belajar firman Tuhan; mulai mengerti pimpinan dan panggilan Tuhan. Itu sebabnya, setialah dalam

proses Tuhan hari demi hari menuju kedewasaan rohani. (LB)

Proses Menuju Dewasa2 PETRUS 3:1-18

Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. 2 Petrus 3:18

Bacaan Alkitab Setahun jumat, 1 april 2016

Harap diisi dengan huruf cetak

2 Samuel 13-15

Semakin berakar ke dalam, semakin kuat

menopang.

Orang yang dewasa penuh mengerti apa

yang Tuhan mau.

Setiap orang percaya berakar teguh

di dalam Kristus.

Setiap orang percaya bertumbuh mencapai kedewasaan penuh.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah pohon yang tinggi besar, ketika ditiup angin yang sangat kencang tetap kuat, kokoh dan tidak roboh. Apa rahasianya? Rahasianya ada pada kekuatan akar pohon tersebut yang sangat kuat dan dalam di bawah tanah. Pohon yang akarnya tidak dalam, dapat dipastikan akan mudah sekali roboh saat menghadapi tiupan angin yang sangat kencang.

Jika dibandingkan dalam kehidupan rohani, daya tahan tiap-tiap orang dalam menghadapi badai kehidupan berbeda-beda. Ada yang kuat dan mampu bertahan, tetapi ada juga yang lemah dan mudah putus asa. Semua bermula dari sebuah pertanyaan mendasar, ”Siapakah yang menjadi dasar bagi iman orang tersebut?” Jika imannya mengarah pada Kristus, orang tersebut akan berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas Kristus sehingga sanggup bertahan menghadapi kesulitan dan badai kehidupan.

Untuk dapat bertahan dan tetap kuat, kita membutuhkan Roh Kudus yang meneguhkan batin kita. Semua perasaan, pikiran dan maksud kita makin lama makin tunduk pada pimpinan Roh Kudus, sehingga semakin besar kuasa-Nya dalam kehidupan kita. Kita juga akan mengalami kemantapan kehadiran Kristus dalam hati kita. Kita akan sungguh-sungguh berakar dalam kasih Kristus untuk semakin mengasihi-Nya dan mengasihi sesama, karena kita dapat memahami dan mengalami kasih Kristus dalam kehidupan kita. Hidup kita pun makin dipenuhi oleh kehadiran Allah yang nyata sehingga memancarkan karakter Kristus. Kehadiran, kuasa dan kasih karunia dari Roh Kudus menjadikan kita kuat untuk melakukan kehendak-Nya di

tengah-tengah dunia ini. (AS)

Ada perbedaan besar antara seorang anak dengan seorang dewasa. Salah satu yang paling menyolok adalah ketika seorang

anak punya keinginan. Ia akan terus memaksakan keinginannya itu tanpa mau peduli pada orang lain. Apabila keinginannya tidak

dikabulkan pada saat itu juga, ia akan menangis, meradang dan melakukan aktivitas yang negatif yaitu merusak barang-barang yang ada. Namun, seorang dewasa akan bisa memaklumi jika karena satu dan lain hal keinginannya belum bisa terkabul. Simon Petrus, Yohanes dan Yakobus sangat senang menyaksikan kemuliaan Tuhan Yesus ketika ditemui oleh Musa dan Elia. Simon Petrus menyampaikan secara proaktif keinginannya untuk membangun tiga pondok bagi ketiga tokoh yang dikaguminya itu. Namun Alkitab menulis bahwa Simon Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Dengan kata lain, Simon Petrus lebih menyukai tinggal bersama Tuhan, jauh dari keramaian orang banyak yang penuh dengan masalah. Keinginan Simon Petrus sama sekali bertentangan dengan keinginan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus justru menghendaki agar setelah menikmati kemuliaan itu, segera terjun ke lapangan pelayanan, di mana banyak orang membutuhkan jawaban atas segala problema hidup mereka. Jika kita sadar bahwa kita telah dewasa rohani, kita pasti akan tinggalkan segala keinginan diri dalam kehidupan dan pelayanan kita. Tidak lagi memilih-milih pelayanan yang hanya menyenangkan diri dalam kenyamanan, melainkan menaati panggilan Tuhan sesuai dengan karunia Roh yang dianugerahkan-Nya kepada kita. Orang yang dewasa rohani akan senang dengan adanya tantangan dalam hidup dan pelayanan,

karena hal itu akan meningkatkan kualitas imannya. (PF)

Teguh BerakarKedewasaan PenuhEFESUS 3:14-21LUKAS 9:28-36

Sehingga oleh imanmu Kristus diam dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Efesus 3:17… Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.

Lukas 9:33

minggu, 3 april 2016sabtu, 2 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Samuel 19-212 Samuel 16-18

Semakin berakar ke dalam, semakin kuat

menopang.

Orang yang dewasa penuh mengerti apa

yang Tuhan mau.

Setiap orang percaya berakar teguh

di dalam Kristus.

Setiap orang percaya bertumbuh mencapai kedewasaan penuh.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah pohon yang tinggi besar, ketika ditiup angin yang sangat kencang tetap kuat, kokoh dan tidak roboh. Apa rahasianya? Rahasianya ada pada kekuatan akar pohon tersebut yang sangat kuat dan dalam di bawah tanah. Pohon yang akarnya tidak dalam, dapat dipastikan akan mudah sekali roboh saat menghadapi tiupan angin yang sangat kencang.

Jika dibandingkan dalam kehidupan rohani, daya tahan tiap-tiap orang dalam menghadapi badai kehidupan berbeda-beda. Ada yang kuat dan mampu bertahan, tetapi ada juga yang lemah dan mudah putus asa. Semua bermula dari sebuah pertanyaan mendasar, ”Siapakah yang menjadi dasar bagi iman orang tersebut?” Jika imannya mengarah pada Kristus, orang tersebut akan berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas Kristus sehingga sanggup bertahan menghadapi kesulitan dan badai kehidupan.

Untuk dapat bertahan dan tetap kuat, kita membutuhkan Roh Kudus yang meneguhkan batin kita. Semua perasaan, pikiran dan maksud kita makin lama makin tunduk pada pimpinan Roh Kudus, sehingga semakin besar kuasa-Nya dalam kehidupan kita. Kita juga akan mengalami kemantapan kehadiran Kristus dalam hati kita. Kita akan sungguh-sungguh berakar dalam kasih Kristus untuk semakin mengasihi-Nya dan mengasihi sesama, karena kita dapat memahami dan mengalami kasih Kristus dalam kehidupan kita. Hidup kita pun makin dipenuhi oleh kehadiran Allah yang nyata sehingga memancarkan karakter Kristus. Kehadiran, kuasa dan kasih karunia dari Roh Kudus menjadikan kita kuat untuk melakukan kehendak-Nya di

tengah-tengah dunia ini. (AS)

Ada perbedaan besar antara seorang anak dengan seorang dewasa. Salah satu yang paling menyolok adalah ketika seorang

anak punya keinginan. Ia akan terus memaksakan keinginannya itu tanpa mau peduli pada orang lain. Apabila keinginannya tidak

dikabulkan pada saat itu juga, ia akan menangis, meradang dan melakukan aktivitas yang negatif yaitu merusak barang-barang yang ada. Namun, seorang dewasa akan bisa memaklumi jika karena satu dan lain hal keinginannya belum bisa terkabul. Simon Petrus, Yohanes dan Yakobus sangat senang menyaksikan kemuliaan Tuhan Yesus ketika ditemui oleh Musa dan Elia. Simon Petrus menyampaikan secara proaktif keinginannya untuk membangun tiga pondok bagi ketiga tokoh yang dikaguminya itu. Namun Alkitab menulis bahwa Simon Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Dengan kata lain, Simon Petrus lebih menyukai tinggal bersama Tuhan, jauh dari keramaian orang banyak yang penuh dengan masalah. Keinginan Simon Petrus sama sekali bertentangan dengan keinginan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus justru menghendaki agar setelah menikmati kemuliaan itu, segera terjun ke lapangan pelayanan, di mana banyak orang membutuhkan jawaban atas segala problema hidup mereka. Jika kita sadar bahwa kita telah dewasa rohani, kita pasti akan tinggalkan segala keinginan diri dalam kehidupan dan pelayanan kita. Tidak lagi memilih-milih pelayanan yang hanya menyenangkan diri dalam kenyamanan, melainkan menaati panggilan Tuhan sesuai dengan karunia Roh yang dianugerahkan-Nya kepada kita. Orang yang dewasa rohani akan senang dengan adanya tantangan dalam hidup dan pelayanan,

karena hal itu akan meningkatkan kualitas imannya. (PF)

Teguh BerakarKedewasaan PenuhEFESUS 3:14-21LUKAS 9:28-36

Sehingga oleh imanmu Kristus diam dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Efesus 3:17… Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.

Lukas 9:33

minggu, 3 april 2016sabtu, 2 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Samuel 19-212 Samuel 16-18

Tidak ada kekuatan yang mampu memberi

kemenangan atas musuh selain hidup di dalam

Tuhan.

Hidup tanpa firman Tuhan ibarat hidup

tanpa makanan.

Orang-orang yang jatuh dan kalah supaya kembali

hidup dalam Tuhan.

Tuhan, berikan kami selalu rasa lapar dan haus

akan firman-Mu.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Hidup sehat dan kuat adalah keinginan setiap orang. Oleh karena itu banyak hal dilakukan sebagai cara untuk mendapatkan hidup sehat dan kuat. Mulai dari menjaga pola makan, asupan makanan, berolahraga secara teratur, hingga menjalani beberapa tips untuk menjaga kesehatan lainnya. Sebenarnya hidup sehat dan kuat semata-mata tidak hanya diperlukan bagi tubuh saja, tetapi juga dibutuhkan bagi hidup kerohanian atau iman seseorang. Dengan demikian hidup yang sehat dan kuat seharusnya mencakup hidup secara jasmani dan rohani.

Hidup kerohanian orang Kristen harus sehat dan kuat. Iman harus dijaga dan diperhatikan dengan baik, mengingat hidup orang Kristen adalah berperang. Bukan berperang dengan darah dan daging yaitu manusia tetapi berperang melawan Iblis yang tidak kelihatan secara kasat mata. Inilah peperangan yang sangat sulit dibanding dengan berperang melawan musuh yang kelihatan. Peperangan ini bisa berlangsung kapan saja, dimana saja dan tidak bisa kita duga sebelumnya. Kita tidak boleh lengah sedikit pun dan harus selalu waspada terhadap segala bentuk serangan Iblis. Lengah dan hidup sembrono berarti lemah dan membuka peluang untuk kalah. Untuk menjadi sehat dan kuat, maka orang Kristen harus memiliki seluruh perlengkapan senjata Allah yaitu firman Tuhan, iman, doa dan kesaksian hidup benar. Hanya dengan perlengkapan senjata Allah, orang percaya menjadi sehat, kuat dan menang dalam peperangan.

Oleh karena itu, marilah kita hidup penuh dengan firman, penuh iman, doa dan penuh dengan kesaksian hidup benar. Dengan demikian kita akan memiliki kuasa Allah dan mengalami hidup penuh dengan

kemenangan. (ADL)

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Hewan hidup hanya untuk makan tetapi manusia tidak demikian.

Sepanjang hidup hewan hanya membutuhkan makan untuk bertahan dan berkembang biak, namun manusia hidup bukan

semata-mata untuk makan dan minum saja. Ada hal mendasar yang lebih penting dari semua itu, yaitu makanan rohani yang lebih utama dari segala-galanya.

Tuhan Yesus menegaskan pada kita betapa pentingnya makanan rohani, yaitu firman Allah. Semua yang ada di dunia ini akan sirna tetapi firman Tuhan akan tinggal tetap selama-lamanya. Ketika menghadapi godaan Iblis, sebanyak tiga kali Tuhan Yesus menggunakan firman Allah untuk menangkisnya. Dan ternyata firman itu berkuasa mengalahkan Iblis. Dalam kesempatan lain Yesus juga memakai firman Allah ketika menghadapi para ahli Taurat. Para rasul pun ketika mengajar, menegur, dan menasihati selalu mengutip dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan kita yang utama adalah firman Allah sebagai makanan rohani yang menghidupkan iman kita.

Makanan rohani, saat ini begitu mudahnya tersaji setiap saat melalui ibadah di gereja, siaran televisi, radio, gadget (gawai), internet dan seterusnya, namun betapa sulitnya kita menyantapnya. Mengapa? Karena berbagai alasan seperti kesibukan, waktu, bahkan niat. Yang harus utama diperjuangkan adalah niat. Betapa pun sedikitnya waktu yang kita punya namun jika niat telah terbangun maka halangan apapun yang merintangi bisa kita lawan sehingga makanan

rohani yang selalu tersedia bisa kita santap setiap hari. (SM)

Sehat dan Kuat di Dalam Tuhan Makanan Rohani EFESUS 6:10-20MATIUS 4:1-11

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Efesus 6:10

Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang

keluar dari mulut Allah." Matius 4:4

selasa, 5 april 2016senin, 4 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Samuel 22-24 1Raja-Raja 1-2

Tidak ada kekuatan yang mampu memberi

kemenangan atas musuh selain hidup di dalam

Tuhan.

Hidup tanpa firman Tuhan ibarat hidup

tanpa makanan.

Orang-orang yang jatuh dan kalah supaya kembali

hidup dalam Tuhan.

Tuhan, berikan kami selalu rasa lapar dan haus

akan firman-Mu.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Hidup sehat dan kuat adalah keinginan setiap orang. Oleh karena itu banyak hal dilakukan sebagai cara untuk mendapatkan hidup sehat dan kuat. Mulai dari menjaga pola makan, asupan makanan, berolahraga secara teratur, hingga menjalani beberapa tips untuk menjaga kesehatan lainnya. Sebenarnya hidup sehat dan kuat semata-mata tidak hanya diperlukan bagi tubuh saja, tetapi juga dibutuhkan bagi hidup kerohanian atau iman seseorang. Dengan demikian hidup yang sehat dan kuat seharusnya mencakup hidup secara jasmani dan rohani.

Hidup kerohanian orang Kristen harus sehat dan kuat. Iman harus dijaga dan diperhatikan dengan baik, mengingat hidup orang Kristen adalah berperang. Bukan berperang dengan darah dan daging yaitu manusia tetapi berperang melawan Iblis yang tidak kelihatan secara kasat mata. Inilah peperangan yang sangat sulit dibanding dengan berperang melawan musuh yang kelihatan. Peperangan ini bisa berlangsung kapan saja, dimana saja dan tidak bisa kita duga sebelumnya. Kita tidak boleh lengah sedikit pun dan harus selalu waspada terhadap segala bentuk serangan Iblis. Lengah dan hidup sembrono berarti lemah dan membuka peluang untuk kalah. Untuk menjadi sehat dan kuat, maka orang Kristen harus memiliki seluruh perlengkapan senjata Allah yaitu firman Tuhan, iman, doa dan kesaksian hidup benar. Hanya dengan perlengkapan senjata Allah, orang percaya menjadi sehat, kuat dan menang dalam peperangan.

Oleh karena itu, marilah kita hidup penuh dengan firman, penuh iman, doa dan penuh dengan kesaksian hidup benar. Dengan demikian kita akan memiliki kuasa Allah dan mengalami hidup penuh dengan

kemenangan. (ADL)

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Hewan hidup hanya untuk makan tetapi manusia tidak demikian.

Sepanjang hidup hewan hanya membutuhkan makan untuk bertahan dan berkembang biak, namun manusia hidup bukan

semata-mata untuk makan dan minum saja. Ada hal mendasar yang lebih penting dari semua itu, yaitu makanan rohani yang lebih utama dari segala-galanya.

Tuhan Yesus menegaskan pada kita betapa pentingnya makanan rohani, yaitu firman Allah. Semua yang ada di dunia ini akan sirna tetapi firman Tuhan akan tinggal tetap selama-lamanya. Ketika menghadapi godaan Iblis, sebanyak tiga kali Tuhan Yesus menggunakan firman Allah untuk menangkisnya. Dan ternyata firman itu berkuasa mengalahkan Iblis. Dalam kesempatan lain Yesus juga memakai firman Allah ketika menghadapi para ahli Taurat. Para rasul pun ketika mengajar, menegur, dan menasihati selalu mengutip dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan kita yang utama adalah firman Allah sebagai makanan rohani yang menghidupkan iman kita.

Makanan rohani, saat ini begitu mudahnya tersaji setiap saat melalui ibadah di gereja, siaran televisi, radio, gadget (gawai), internet dan seterusnya, namun betapa sulitnya kita menyantapnya. Mengapa? Karena berbagai alasan seperti kesibukan, waktu, bahkan niat. Yang harus utama diperjuangkan adalah niat. Betapa pun sedikitnya waktu yang kita punya namun jika niat telah terbangun maka halangan apapun yang merintangi bisa kita lawan sehingga makanan

rohani yang selalu tersedia bisa kita santap setiap hari. (SM)

Sehat dan Kuat di Dalam Tuhan Makanan Rohani EFESUS 6:10-20MATIUS 4:1-11

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Efesus 6:10

Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang

keluar dari mulut Allah." Matius 4:4

selasa, 5 april 2016senin, 4 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Samuel 22-24 1Raja-Raja 1-2

Pertumbuhan rohani mengarah pada Kristus,

bukan yang lain.

Sejauh mana Saudara memahami bahwa Roh Kudus menjadi sumber kekuatan Saudara?

Setiap orang percaya dapat bertumbuh ke arah Kristus.

Tuhan, Engkaulah sumber

kekuatanku.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Secara alami setiap manusia mengalami pertumbuhan jasmani. Dari dalam kandungan sampai lahir dan kemudian menjadi dewasa. Demikian juga secara rohani, setiap anak-anak Tuhan harus bertumbuh menjadi dewasa dan menuju kesempurnaan Kristus. Target pertumbuhan orang percaya adalah Kristus, Sang Kepala Gereja. Jika Yesus sebagai Kepala adalah sempurna, maka kita pun sebagai tubuh-Nya juga harus sempurna.

Sebagai tubuh Kristus, Roh Kudus menghimpun umat-Nya dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa ke dalam suatu persekutuan, dimana Kristus adalah Tuhan dan Kepala. Orang-orang percaya terdiri dari orang-orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah Allah berdasarkan iman kepada Yesus Kristus yang selalu memerlukan pertobatan dan pembaharuan yang terus-menerus. Mereka membutuhkan Roh Kudus yang memperbaharui, membangun dan mempersatukan, serta memberi mereka kuasa untuk menjadi saksi Kristus dengan karunia-karunia-Nya untuk melayani Tuhan dan membangun tubuh Kristus.

Pertumbuhan orang-orang percaya ke arah Kristus memiliki tujuan untuk menjadi satu oleh iman yang sama dan pengertian yang sama mengenai Anak Allah. Selain itu mereka akan menjadi orang-orang dewasa rohani yang semakin disempurnakan seperti Kristus. Pertumbuhan rohani ini membuat mereka tidak terombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang pada kebenaran. Di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Kristus sehingga kehadiran orang-orang percaya di tengah dunia dapat menjadi terang dan garam bagi banyak orang. (AS)

Daud dalam perjalanan hidupnya diwarnai dengan segudang pengalaman kehidupan, suka dan duka silih berganti.

Perjalanan hidup itu menjadi pembelajaran bagi Daud untuk mengenal Allah lebih dekat. Daud menjadi satu pribadi yang dewasa

di dalam TUHAN dan TUHAN menjadi sumber kekuatan dalam hidupnya. Lirik lagu yang mengacu pada ayat 23-24 menunjukkan betapa dalamnya keterlibatan Allah dalam pengalaman hidup anak-anak-Nya. Sungguh menakjubkan! Sang Pencipta alam semesta tidak hanya menopang, tetapi Dia juga sangat peduli terhadap ciptaan-Nya yaitu kita. Maka tidak heran apabila Petrus mengirimkan surat kepada jemaat-jemaat dan dia berkata, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu“ (1 Petrus 5:7).

Jaminan pemeliharaan Tuhan terus digaungkan dalam hati oleh Roh Kudus yang menjadi sumber kekuatan hidup kita. Dalam perjalanan hidup ini ada beberapa hal yang perlu direnungkan. Pertama, perlunya pertumbuhan iman. Semakin iman kita bertumbuh, maka semakin dewasalah kita. Kita semakin menyadari bahwa kekuatan untuk menghadapi perjalanan hidup bersumber dari Roh Kudus. Kedua, seorang yang dewasa dalam Tuhan senantiasa menyadari akan kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya, sehingga dalam hidupnya diwarnai dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Dia menyadari bahwa kekuatannya terbatas. Mari kita percaya kepada Tuhan seperti Daud dan Petrus yang juga percaya bahwa Roh Kudus menjadi sumber kekuatan hidup dan

Tuhan akan menopang kehidupan kita. (PS)

Bertumbuh Ke Arah KristusRoh Kudus Sumber KekuatanEFESUS 4:1-16MAZMUR 37:21-33

... tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4:15

Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Mazmur 37:24

kamis, 7 april 2016rabu, 6 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 3-5 1 Raja-Raja 6-7

Pertumbuhan rohani mengarah pada Kristus,

bukan yang lain.

Sejauh mana Saudara memahami bahwa Roh Kudus menjadi sumber kekuatan Saudara?

Setiap orang percaya dapat bertumbuh ke arah Kristus.

Tuhan, Engkaulah sumber

kekuatanku.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Secara alami setiap manusia mengalami pertumbuhan jasmani. Dari dalam kandungan sampai lahir dan kemudian menjadi dewasa. Demikian juga secara rohani, setiap anak-anak Tuhan harus bertumbuh menjadi dewasa dan menuju kesempurnaan Kristus. Target pertumbuhan orang percaya adalah Kristus, Sang Kepala Gereja. Jika Yesus sebagai Kepala adalah sempurna, maka kita pun sebagai tubuh-Nya juga harus sempurna.

Sebagai tubuh Kristus, Roh Kudus menghimpun umat-Nya dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa ke dalam suatu persekutuan, dimana Kristus adalah Tuhan dan Kepala. Orang-orang percaya terdiri dari orang-orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah Allah berdasarkan iman kepada Yesus Kristus yang selalu memerlukan pertobatan dan pembaharuan yang terus-menerus. Mereka membutuhkan Roh Kudus yang memperbaharui, membangun dan mempersatukan, serta memberi mereka kuasa untuk menjadi saksi Kristus dengan karunia-karunia-Nya untuk melayani Tuhan dan membangun tubuh Kristus.

Pertumbuhan orang-orang percaya ke arah Kristus memiliki tujuan untuk menjadi satu oleh iman yang sama dan pengertian yang sama mengenai Anak Allah. Selain itu mereka akan menjadi orang-orang dewasa rohani yang semakin disempurnakan seperti Kristus. Pertumbuhan rohani ini membuat mereka tidak terombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang pada kebenaran. Di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Kristus sehingga kehadiran orang-orang percaya di tengah dunia dapat menjadi terang dan garam bagi banyak orang. (AS)

Daud dalam perjalanan hidupnya diwarnai dengan segudang pengalaman kehidupan, suka dan duka silih berganti.

Perjalanan hidup itu menjadi pembelajaran bagi Daud untuk mengenal Allah lebih dekat. Daud menjadi satu pribadi yang dewasa

di dalam TUHAN dan TUHAN menjadi sumber kekuatan dalam hidupnya. Lirik lagu yang mengacu pada ayat 23-24 menunjukkan betapa dalamnya keterlibatan Allah dalam pengalaman hidup anak-anak-Nya. Sungguh menakjubkan! Sang Pencipta alam semesta tidak hanya menopang, tetapi Dia juga sangat peduli terhadap ciptaan-Nya yaitu kita. Maka tidak heran apabila Petrus mengirimkan surat kepada jemaat-jemaat dan dia berkata, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu“ (1 Petrus 5:7).

Jaminan pemeliharaan Tuhan terus digaungkan dalam hati oleh Roh Kudus yang menjadi sumber kekuatan hidup kita. Dalam perjalanan hidup ini ada beberapa hal yang perlu direnungkan. Pertama, perlunya pertumbuhan iman. Semakin iman kita bertumbuh, maka semakin dewasalah kita. Kita semakin menyadari bahwa kekuatan untuk menghadapi perjalanan hidup bersumber dari Roh Kudus. Kedua, seorang yang dewasa dalam Tuhan senantiasa menyadari akan kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya, sehingga dalam hidupnya diwarnai dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Dia menyadari bahwa kekuatannya terbatas. Mari kita percaya kepada Tuhan seperti Daud dan Petrus yang juga percaya bahwa Roh Kudus menjadi sumber kekuatan hidup dan

Tuhan akan menopang kehidupan kita. (PS)

Bertumbuh Ke Arah KristusRoh Kudus Sumber KekuatanEFESUS 4:1-16MAZMUR 37:21-33

... tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4:15

Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Mazmur 37:24

kamis, 7 april 2016rabu, 6 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 3-5 1 Raja-Raja 6-7

Menjadi serupa dengan Kristus adalah tujuan

utama hidup kita.

Iman yang bertumbuh tampak dari buah kehidupan yang

dihasilkan.

Tuhan, ajari kami hati yang lemah lembut

sehingga rela diubahkan seperti-Mu.

Ketekunan orang Kristen untuk bertumbuh dalam imannya.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

“Isteri saya sulit berubah, cerewetnya minta ampun!” keluh seorang suami. Sebaliknya, sang istri pun berceloteh, “Suami saya sulit berubah, pelit dan terlalu perhitungan.” Di balik pernyataan dan sikap pesimis itu terbersit harapan perubahan untuk orang lain dan lupa bahwa kita pun harus berubah. Seiring berjalannya waktu, harapan-harapan itu berubah menjadi gerutuan, ancaman, sikap dingin, frustrasi, dan lebih parah ketika berpikir bahwa perubahan itu tidak mungkin terjadi. Ternyata, agar seseorang – termasuk diri kita sendiri – bisa berubah, dia harus memahami sebuah rahasia yang dipegang oleh para konselor Alkitabiah, yaitu persekutuan dengan Kristus. Persekutuan dengan Kristus merupakan dasar dari semua pengalaman rohani kita dan semua anugerah rohani. Persekutuan dengan Kristus memuat dua hal penting, yaitu: pertama, perubahan. Persekutuan dengan Kristus mengakibatkan seseorang berubah ke arah Tuhan. Semakin sering bersekutu dengan Tuhan, semakin cepat dia berubah menjadi serupa dengan Kristus. Perubahan itu dimulai dari pertobatan, yaitu ketika Tuhan diam (dwell) dalam hati dan hidup kita (Efesus 3:17). Ketika kita menyerahkan hati untuk dikuasai Tuhan, kita akan terus berpadanan dengan panggilan Tuhan (Efesus 4:1). Tujuan akhir dari perubahan-perubahan itu adalah kesempurnaan dalam keserupaan dengan Yesus (Roma 8:29). Kedua, perjuangan. Persekutuan dengan Kristus adalah proses seumur hidup tanpa henti. Paulus sendiri berkata bahwa ia “mengeluh” karena di dunia ini ia terus berjuang melawan dosa (Roma 8:23). Oleh karena itu, teruslah berubah sesuai petunjuk firman Tuhan, janganlah menjadi lemah dan patah semangat karena itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. (AW)

Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang iman sebesar biji sesawi. Sebuah biji memang kecil namun ketika itu

tertanam di dalam tanah akan terjadi proses pertumbuhan, menjadi tunas dan terus akan menjadi besar sebagai pohon yang

rindang daunnya. Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus tidak bersifat statis (mandeg), tetapi akan terus menerus bertumbuh. Orang yang beriman, hidupnya dari tahun ke tahun akan nampak semakin disempurnakan. Artinya, seluruh aspek kehidupannya yang semula berfokus pada diri sendiri akan diubahkan berfokus pada kehendak Tuhan. Keduniawian semakin terkikis dari dirinya, sebaliknya kecintaan pada perkara rohani semakin terbentuk di dalam hidupnya. Bagaimana agar iman Saudara kepada Tuhan Yesus Kristus semakin disempurnakan? Pertama, terus setia dan bertekun merenungkan firman Tuhan (bandingkan Roma 10:17). Kedua, iman yang timbul dari mendengar firman Tuhan itu harus disertai dengan tindakan iman. Yakobus 2:17 berkata bahwa iman yang tidak disertai perbuatan pada hakikatnya mati. Ketiga, menggunakan iman dalam menghadapi segala peristiwa dalam hidup ini. Logika, perasaan dan pengalaman adalah modal untuk menghadapi banyak hal dalam hidup ini. Namun, orang yang rindu imannya semakin disempurnakan tidak akan seratus persen bertumpu pada semua itu! Kebenaran firman Tuhan adalah landasan yang teguh untuk bertindak! Jadi, logika, perasaan dan pengalaman diletakkan di bawah otoritas firman Tuhan. Dibutuhkan iman untuk menjadikan

firman Tuhan sebagai dasar bertindak! (LB)

Persekutuan dengan KristusIman Disempurnakan1 YOHANES 3:1-102 Petrus 1:1-10

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1 Korintus 15:58

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu

kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan.2 Petrus 1:5

sabtu, 9 april 2016jumat, 8 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 8-9 1 Raja-Raja 10-12

Menjadi serupa dengan Kristus adalah tujuan

utama hidup kita.

Iman yang bertumbuh tampak dari buah kehidupan yang

dihasilkan.

Tuhan, ajari kami hati yang lemah lembut

sehingga rela diubahkan seperti-Mu.

Ketekunan orang Kristen untuk bertumbuh dalam imannya.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

“Isteri saya sulit berubah, cerewetnya minta ampun!” keluh seorang suami. Sebaliknya, sang istri pun berceloteh, “Suami saya sulit berubah, pelit dan terlalu perhitungan.” Di balik pernyataan dan sikap pesimis itu terbersit harapan perubahan untuk orang lain dan lupa bahwa kita pun harus berubah. Seiring berjalannya waktu, harapan-harapan itu berubah menjadi gerutuan, ancaman, sikap dingin, frustrasi, dan lebih parah ketika berpikir bahwa perubahan itu tidak mungkin terjadi. Ternyata, agar seseorang – termasuk diri kita sendiri – bisa berubah, dia harus memahami sebuah rahasia yang dipegang oleh para konselor Alkitabiah, yaitu persekutuan dengan Kristus. Persekutuan dengan Kristus merupakan dasar dari semua pengalaman rohani kita dan semua anugerah rohani. Persekutuan dengan Kristus memuat dua hal penting, yaitu: pertama, perubahan. Persekutuan dengan Kristus mengakibatkan seseorang berubah ke arah Tuhan. Semakin sering bersekutu dengan Tuhan, semakin cepat dia berubah menjadi serupa dengan Kristus. Perubahan itu dimulai dari pertobatan, yaitu ketika Tuhan diam (dwell) dalam hati dan hidup kita (Efesus 3:17). Ketika kita menyerahkan hati untuk dikuasai Tuhan, kita akan terus berpadanan dengan panggilan Tuhan (Efesus 4:1). Tujuan akhir dari perubahan-perubahan itu adalah kesempurnaan dalam keserupaan dengan Yesus (Roma 8:29). Kedua, perjuangan. Persekutuan dengan Kristus adalah proses seumur hidup tanpa henti. Paulus sendiri berkata bahwa ia “mengeluh” karena di dunia ini ia terus berjuang melawan dosa (Roma 8:23). Oleh karena itu, teruslah berubah sesuai petunjuk firman Tuhan, janganlah menjadi lemah dan patah semangat karena itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. (AW)

Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang iman sebesar biji sesawi. Sebuah biji memang kecil namun ketika itu

tertanam di dalam tanah akan terjadi proses pertumbuhan, menjadi tunas dan terus akan menjadi besar sebagai pohon yang

rindang daunnya. Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus tidak bersifat statis (mandeg), tetapi akan terus menerus bertumbuh. Orang yang beriman, hidupnya dari tahun ke tahun akan nampak semakin disempurnakan. Artinya, seluruh aspek kehidupannya yang semula berfokus pada diri sendiri akan diubahkan berfokus pada kehendak Tuhan. Keduniawian semakin terkikis dari dirinya, sebaliknya kecintaan pada perkara rohani semakin terbentuk di dalam hidupnya. Bagaimana agar iman Saudara kepada Tuhan Yesus Kristus semakin disempurnakan? Pertama, terus setia dan bertekun merenungkan firman Tuhan (bandingkan Roma 10:17). Kedua, iman yang timbul dari mendengar firman Tuhan itu harus disertai dengan tindakan iman. Yakobus 2:17 berkata bahwa iman yang tidak disertai perbuatan pada hakikatnya mati. Ketiga, menggunakan iman dalam menghadapi segala peristiwa dalam hidup ini. Logika, perasaan dan pengalaman adalah modal untuk menghadapi banyak hal dalam hidup ini. Namun, orang yang rindu imannya semakin disempurnakan tidak akan seratus persen bertumpu pada semua itu! Kebenaran firman Tuhan adalah landasan yang teguh untuk bertindak! Jadi, logika, perasaan dan pengalaman diletakkan di bawah otoritas firman Tuhan. Dibutuhkan iman untuk menjadikan

firman Tuhan sebagai dasar bertindak! (LB)

Persekutuan dengan KristusIman Disempurnakan1 YOHANES 3:1-102 Petrus 1:1-10

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1 Korintus 15:58

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu

kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan.2 Petrus 1:5

sabtu, 9 april 2016jumat, 8 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 8-9 1 Raja-Raja 10-12

Perhatian dapat diberikan dalam bentuk

doa, dana dan kehadiran.

Pertumbuhan secara rohani yang mapan

membutuhkan dukungan saudara seiman.

Tuhan, berikan kami kerinduan untuk berbagi

dengan saudara seiman kami.

Setiap orang percaya rindu bertumbuh

bersama.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Paulus mengucap syukur kepada Tuhan oleh karena iman yang teguh yang dimiliki oleh jemaat Kolose. Paulus sangat memerhatikan kehidupan rohani mereka dan mendoakan agar iman mereka terus bertumbuh dan menghasilkan buah. Di dalam penjara Paulus tidak diam meratapi nasib, tetapi menulis surat yang berisi nasihat-nasihat supaya mereka tetap berada di dalam Kristus, hidup benar dan berkualitas.

Perhatian Paulus kepada jemaat Kolose ditunjukkan dengan mengirim rekan-rekan sepelayanannya yaitu Tikhikus dan Onesimus untuk menghibur mereka. Ia juga menyampaikan salam, salah satunya dari Epafras, seorang yang menaruh perhatian khusus kepada jemaat Kolose dengan mendoakan mereka. Jemaat Tuhan di manapun berada baik di kota maupun di desa, bahkan di pedalaman yang sulit dijangkau membutuhkan perhatian khusus dari saudara-saudara seiman supaya iman mereka tetap teguh dalam menghadapi berbagai tantangan, masalah atau pun kesulitan. Disinilah saudara-saudara seiman berperan dalam memberikan dukungan dengan kehadiran di tengah-tengah mereka sehingga dapat mengetahui secara langsung keadaan mereka dan mendoakan mereka supaya mereka tetap kuat dan tidak mudah putus asa. Jika memungkinkan dapat juga menghimpun dana untuk memberikan bantuan yang mereka perlukan. Apakah Saudara memiliki kerinduan untuk berbagi dengan saudara-saudara seiman? Mari kita berikan perhatian kepada mereka. Setidaknya bawalah dalam doa jika tidak memiliki kesempatan mengunjungi mereka yang jauh. Mereka membutuhkan penghiburan dan kekuatan agar iman mereka kepada Kristus terus bertumbuh dan tetap

teguh. (LL)

Seorang ibu mengalami kesulitan saat menyuapi putranya makan. Namun kesulitan itu berakhir ketika putranya dibawa

bermain dengan teman-temannya di sekitar rumahnya. Ketika si anak melihat temannya makan dengan lahap, ia pun kemudian

meminta ibunya menyuapi dia. Dalam sekejap, sepiring nasi pun habis dilahapnya.

Pada umumnya orang seringkali sulit memperoleh motivasi saat ia sendiri, baik motivasi untuk belajar, bekerja, berolahraga, atau melakukan aktivitas lainnya. Namun ketika ia berada dalam kumpulan orang-orang yang sedang giat belajar, bekerja atau berolahraga, maka ia bisa dengan mudah termotivasi. Rasul Petrus sedang berbicara tentang pertumbuhan rohani setiap orang percaya. Ia menggambarkan sebagai bayi yang terus bertumbuh hingga menjadi dewasa, hidup dalam kebersamaan dalam masyarakat; dan sebagai batu yang ditata menjadi bangunan yang kokoh. Itulah sebabnya kita membutuhkan adanya persekutuan. Dalam persekutuan, baik di komunitas sel, maupun dalam ibadah raya, kita dapat bertumbuh bersama. Kita dapat saling mengisi kekurangan kita masing-masing. Dengan sesama saudara seiman kita bisa saling berbagi, saling menajamkan, saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling membangun. Bukankah pelbagai anggota tubuh kita juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bersama-sama? Ada hubungan yang erat antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Tangan tidak mungkin mengalami pertumbuhan dan perkembangan fungsi terlepas dari kepala. Demikian pula dengan bagian anggota tubuh lainnya. Jadi, tetaplah setia di dalam persekutuan, supaya kita mengalami pertumbuhan yang nyata. (PF)

Menaruh Perhatian Pada Jemaat Tumbuh BersamaKOLOSE 4:7-181 PETRUS 2:1-10

Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Kolose 4:12

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,

supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan. 1 Petrus 2:2

senin, 11 april 2016minggu, 10 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 13-15 1 Raja-Raja 16-18

Perhatian dapat diberikan dalam bentuk

doa, dana dan kehadiran.

Pertumbuhan secara rohani yang mapan

membutuhkan dukungan saudara seiman.

Tuhan, berikan kami kerinduan untuk berbagi

dengan saudara seiman kami.

Setiap orang percaya rindu bertumbuh

bersama.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Paulus mengucap syukur kepada Tuhan oleh karena iman yang teguh yang dimiliki oleh jemaat Kolose. Paulus sangat memerhatikan kehidupan rohani mereka dan mendoakan agar iman mereka terus bertumbuh dan menghasilkan buah. Di dalam penjara Paulus tidak diam meratapi nasib, tetapi menulis surat yang berisi nasihat-nasihat supaya mereka tetap berada di dalam Kristus, hidup benar dan berkualitas.

Perhatian Paulus kepada jemaat Kolose ditunjukkan dengan mengirim rekan-rekan sepelayanannya yaitu Tikhikus dan Onesimus untuk menghibur mereka. Ia juga menyampaikan salam, salah satunya dari Epafras, seorang yang menaruh perhatian khusus kepada jemaat Kolose dengan mendoakan mereka. Jemaat Tuhan di manapun berada baik di kota maupun di desa, bahkan di pedalaman yang sulit dijangkau membutuhkan perhatian khusus dari saudara-saudara seiman supaya iman mereka tetap teguh dalam menghadapi berbagai tantangan, masalah atau pun kesulitan. Disinilah saudara-saudara seiman berperan dalam memberikan dukungan dengan kehadiran di tengah-tengah mereka sehingga dapat mengetahui secara langsung keadaan mereka dan mendoakan mereka supaya mereka tetap kuat dan tidak mudah putus asa. Jika memungkinkan dapat juga menghimpun dana untuk memberikan bantuan yang mereka perlukan. Apakah Saudara memiliki kerinduan untuk berbagi dengan saudara-saudara seiman? Mari kita berikan perhatian kepada mereka. Setidaknya bawalah dalam doa jika tidak memiliki kesempatan mengunjungi mereka yang jauh. Mereka membutuhkan penghiburan dan kekuatan agar iman mereka kepada Kristus terus bertumbuh dan tetap

teguh. (LL)

Seorang ibu mengalami kesulitan saat menyuapi putranya makan. Namun kesulitan itu berakhir ketika putranya dibawa

bermain dengan teman-temannya di sekitar rumahnya. Ketika si anak melihat temannya makan dengan lahap, ia pun kemudian

meminta ibunya menyuapi dia. Dalam sekejap, sepiring nasi pun habis dilahapnya.

Pada umumnya orang seringkali sulit memperoleh motivasi saat ia sendiri, baik motivasi untuk belajar, bekerja, berolahraga, atau melakukan aktivitas lainnya. Namun ketika ia berada dalam kumpulan orang-orang yang sedang giat belajar, bekerja atau berolahraga, maka ia bisa dengan mudah termotivasi. Rasul Petrus sedang berbicara tentang pertumbuhan rohani setiap orang percaya. Ia menggambarkan sebagai bayi yang terus bertumbuh hingga menjadi dewasa, hidup dalam kebersamaan dalam masyarakat; dan sebagai batu yang ditata menjadi bangunan yang kokoh. Itulah sebabnya kita membutuhkan adanya persekutuan. Dalam persekutuan, baik di komunitas sel, maupun dalam ibadah raya, kita dapat bertumbuh bersama. Kita dapat saling mengisi kekurangan kita masing-masing. Dengan sesama saudara seiman kita bisa saling berbagi, saling menajamkan, saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling membangun. Bukankah pelbagai anggota tubuh kita juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bersama-sama? Ada hubungan yang erat antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Tangan tidak mungkin mengalami pertumbuhan dan perkembangan fungsi terlepas dari kepala. Demikian pula dengan bagian anggota tubuh lainnya. Jadi, tetaplah setia di dalam persekutuan, supaya kita mengalami pertumbuhan yang nyata. (PF)

Menaruh Perhatian Pada Jemaat Tumbuh BersamaKOLOSE 4:7-181 PETRUS 2:1-10

Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Kolose 4:12

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,

supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan. 1 Petrus 2:2

senin, 11 april 2016minggu, 10 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 13-15 1 Raja-Raja 16-18

Keadaan seperti apakah yang memengaruhi hidup

Saudara? Ingat, Yesus senantiasa ada untuk Saudara!

Tidak ada iman yang sehat selain iman yang tetap bergerak dalam

rencana dan kehendak Allah.

Tuhan Yesus tetap teguhkan imanku, supaya

hidupku tidak tergoyahkan.

Semua orang percaya mau menggerakkan imannya dengan cara menaati

firman Tuhan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Tuhan Yesus pernah menyampaikan kepada murid-murid-Nya bahwa untuk menjadi murid Kristus ada syarat yang harus dipenuhi yaitu: “..., ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya...” (Matius 16:24). Paulus menyadari bahwa hidupnya telah dipanggil untuk menjadi rasul Kristus. Kepada jemaat di Galatia dan jemaat-jemaat lainnya, Paulus selalu menyampaikan bahwa ia dipanggil menjadi rasul oleh kehendak Yesus dan Allah Bapa, bukan kehendak manusia. Paulus menjadi satu pribadi yang benar-benar dewasa di dalam Tuhan. Pernyataan yang disampaikan kepada jemaat di kota Roma bahwa tidak ada sesuatu apapun yang dapat memisahkan kasih Kristus dari dirinya benar-benar dibuktikan. Ia tidak terpengaruh oleh keadaan yang menimpa hidupnya. Apapun itu, baik penindasan, kesesakan hidup, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya maut atau ancaman pedang, tidak sedikit pun berpengaruh atas hidupnya. Mengapa hal ini bisa terjadi dalam kehidupan Paulus? Rahasianya adalah pertama, Paulus mengenal pribadi Tuhan Yesus. Pengenalan kepada pribadi Tuhan Yesus akan membawa kehidupan seseorang tahan terhadap segala hal yang buruk karena imannya kepada Yesus. Kedua, Paulus mengetahui dengan pasti pengharapan yang akan datang. Janji-janji Tuhan membuat hidupnya fokus pada panggilan Allah seperti yang ia katakan, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21), dan “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Timotius 4:7).

Apabila kasih Kristus benar-benar ada di dalam diri kita, maka kita tidak akan bisa dipengaruhi oleh keadaan yang ada di sekeliling kita.

(PS)

Beberapa pakar kesehatan, salah satunya dr. Andi Kurniawan, SpKO, dokter Spesialis Kesehatan Olahraga

menyebutkan, bahwa seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk, misalnya saja 50% dari waktu sehari, memiliki

risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan yang cuma menggunakan 25%-nya. Sedangkan dr. Simon Salim, M.Kes, SpPD, mengungkapkan bahwa kebiasaan duduk berjam-jam berdampak besar terhadap kesehatan bahkan membahayakan organ-organ di dalam tubuh.

Demikian juga dengan iman kepada Tuhan. Janganlah iman itu menjadi mati karena tidak bergerak dalam rencana dan kehendak Allah. Ingat! Bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman harus terus bergerak. Sekali waktu setelah Tuhan Yesus melayani orang yang kerasukan setan, ada orang yang datang kepada-Nya lalu memberitahu kepada Tuhan Yesus, bahwa ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin menemui-Nya! Ternyata Tuhan Yesus menjawab bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya adalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapa di surga. Maksudnya adalah setiap orang yang siap bergerak melakukan kehendak Bapa adalah orang-orang yang sangat dikasihi dan dihargai oleh Tuhan.

Betapa indahnya jika hidup ini sangat dicintai dan dihargai oleh Allah, sehingga sukacita dan kekuatan dari Allah yang melimpah akan bisa dirasakan. Oleh karena itu dalam kondisi apapun entah saat sehat atau sakit, senang atau susah, hidup berkecukupan atau kekurangan, marilah kita berusaha untuk menjadi orang yang dikasihi dan dihargai oleh Allah yaitu dengan cara memiliki iman yang tetap bergerak melakukan kehendak Bapa di surga. (ADL)

Tidak Dipengaruhi KeadaanTetap BergerakMelakukan Kehendak Bapa ROMA 8:31-39

MATIUS 12:46-50 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Roma 8:35

Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya

adalah mati. Yakobus 2:17

rabu, 13 april 2016selasa, 12 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 19-21 1 Raja 21 - 2 Raja 2

Keadaan seperti apakah yang memengaruhi hidup

Saudara? Ingat, Yesus senantiasa ada untuk Saudara!

Tidak ada iman yang sehat selain iman yang tetap bergerak dalam

rencana dan kehendak Allah.

Tuhan Yesus tetap teguhkan imanku, supaya

hidupku tidak tergoyahkan.

Semua orang percaya mau menggerakkan imannya dengan cara menaati

firman Tuhan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Tuhan Yesus pernah menyampaikan kepada murid-murid-Nya bahwa untuk menjadi murid Kristus ada syarat yang harus dipenuhi yaitu: “..., ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya...” (Matius 16:24). Paulus menyadari bahwa hidupnya telah dipanggil untuk menjadi rasul Kristus. Kepada jemaat di Galatia dan jemaat-jemaat lainnya, Paulus selalu menyampaikan bahwa ia dipanggil menjadi rasul oleh kehendak Yesus dan Allah Bapa, bukan kehendak manusia. Paulus menjadi satu pribadi yang benar-benar dewasa di dalam Tuhan. Pernyataan yang disampaikan kepada jemaat di kota Roma bahwa tidak ada sesuatu apapun yang dapat memisahkan kasih Kristus dari dirinya benar-benar dibuktikan. Ia tidak terpengaruh oleh keadaan yang menimpa hidupnya. Apapun itu, baik penindasan, kesesakan hidup, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya maut atau ancaman pedang, tidak sedikit pun berpengaruh atas hidupnya. Mengapa hal ini bisa terjadi dalam kehidupan Paulus? Rahasianya adalah pertama, Paulus mengenal pribadi Tuhan Yesus. Pengenalan kepada pribadi Tuhan Yesus akan membawa kehidupan seseorang tahan terhadap segala hal yang buruk karena imannya kepada Yesus. Kedua, Paulus mengetahui dengan pasti pengharapan yang akan datang. Janji-janji Tuhan membuat hidupnya fokus pada panggilan Allah seperti yang ia katakan, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21), dan “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Timotius 4:7).

Apabila kasih Kristus benar-benar ada di dalam diri kita, maka kita tidak akan bisa dipengaruhi oleh keadaan yang ada di sekeliling kita.

(PS)

Beberapa pakar kesehatan, salah satunya dr. Andi Kurniawan, SpKO, dokter Spesialis Kesehatan Olahraga

menyebutkan, bahwa seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk, misalnya saja 50% dari waktu sehari, memiliki

risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan yang cuma menggunakan 25%-nya. Sedangkan dr. Simon Salim, M.Kes, SpPD, mengungkapkan bahwa kebiasaan duduk berjam-jam berdampak besar terhadap kesehatan bahkan membahayakan organ-organ di dalam tubuh.

Demikian juga dengan iman kepada Tuhan. Janganlah iman itu menjadi mati karena tidak bergerak dalam rencana dan kehendak Allah. Ingat! Bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman harus terus bergerak. Sekali waktu setelah Tuhan Yesus melayani orang yang kerasukan setan, ada orang yang datang kepada-Nya lalu memberitahu kepada Tuhan Yesus, bahwa ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin menemui-Nya! Ternyata Tuhan Yesus menjawab bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya adalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapa di surga. Maksudnya adalah setiap orang yang siap bergerak melakukan kehendak Bapa adalah orang-orang yang sangat dikasihi dan dihargai oleh Tuhan.

Betapa indahnya jika hidup ini sangat dicintai dan dihargai oleh Allah, sehingga sukacita dan kekuatan dari Allah yang melimpah akan bisa dirasakan. Oleh karena itu dalam kondisi apapun entah saat sehat atau sakit, senang atau susah, hidup berkecukupan atau kekurangan, marilah kita berusaha untuk menjadi orang yang dikasihi dan dihargai oleh Allah yaitu dengan cara memiliki iman yang tetap bergerak melakukan kehendak Bapa di surga. (ADL)

Tidak Dipengaruhi KeadaanTetap BergerakMelakukan Kehendak Bapa ROMA 8:31-39

MATIUS 12:46-50 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Roma 8:35

Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya

adalah mati. Yakobus 2:17

rabu, 13 april 2016selasa, 12 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Raja-Raja 19-21 1 Raja 21 - 2 Raja 2

Kualitas dan kuantitas akan terjadi ketika gereja

mampu memengaruhi lingkungannya.

Dewasa rohani berarti setia pada pengajaran

firman Tuhan yang murni.

Bangkitkan Gereja Tuhan

dengan penuh kuasa.

Setiap orang percaya memiliki kepekaan

rohani.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Apakah Saudara pernah memperhatikan banyaknya gereja baru yang bermunculan? Mungkin ada yang berpendapat bahwa hadirnya gereja-gereja baru itu akan berdampak positif bagi masyarakat dan kekristenan. Bukankah kehadiran gereja-gereja baru itu akan membuat pelayanan di masyarakat menjadi lebih efektif? Mungkin saja, seandainya gereja-gereja bisa bekerjasama. Namun yang terjadi, mereka saling bersaing untuk menjadi yang terbesar dengan cara memperebutkan anggota jemaat. Dampaknya adalah munculnya kecenderungan untuk mengutamakan kuantitas daripada kualitas.

Perjalanan iman kita tidak selalu mulus. Berbagai tantangan dan kesulitan akan muncul menghadang orang-orang beriman. Namun, justru oleh berbagai tantangan dan kesulitan itulah kualitas iman dibuktikan. Kehadiran gereja mula-mula berdampak besar dan itu tampak dalam tiga fenomena. Yang pertama, mereka dihormati dan dihargai orang lain (ayat 13). Kedua, mereka menarik banyak orang untuk percaya kepada Yesus Kristus (ayat 14). Dan ketiga, mereka mampu membagikan kasih Tuhan kepada banyak orang melalui mukjizat penyembuhan dan pembebasan dari roh jahat (ayat 12, 15-16). Rahasia tuaian yang dibawa oleh gereja mula-mula ini terletak pada dua hal yaitu mampu memengaruhi dunia sekitarnya karena ada kuasa Allah yang bekerja (ayat 12a) dan persekutuan yang intensif sebagai tubuh Kristus (ayat 12b). Dua hal ini mampu menghasilkan tuaian besar yang melanda dunia saat itu tanpa bisa dihentikan.

Gereja harus bangkit kembali dengan mengalami kuasa Allah dan memelihara persekutuan. Dengan cara inilah kita bisa membuat suatu ledakan di zaman ini sebagaimana pengalaman gereja mula-mula. Mari kita bangun kualitas iman yang penuh kuasa Allah sehingga terjadi pertumbuhan

secara kuantitas dengan sendirinya. (YR)

Dalam beberapa kali menjemput tamu di bandara, saya melihat ada orang yang membawa papan nama bertuliskan nama

orang atau nama perusahaan. Dapat dipastikan bahwa penjemput tidak mengenal orang yang dijemputnya. Tetapi pasti ia diberitahu

tentang tanda-tandanya: tinggi badan, warna bentuk wajah, model rambut, dan sebagainya. Setidaknya dengan tanda-tanda itu ia tidak mengalami kesulitan dalam tugas penjemputannya. Kita memang tidak bisa mengetahui tingkat kedewasaan rohani seseorang. Kita bahkan tidak boleh menghakimi tingkat kedewasaan seseorang. Namun setidaknya kita tahu akan tingkat kedewasaan rohani kita sendiri. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus menyampaikan kepada kita beberapa tanda kedewasaan rohani. Pertama, orang yang dewasa rohani memelihara kesatuan Roh (ayat 3-6). Ia mau mengakui keberadaan saudara seiman dari gereja Tuhan yang lain. Ia tidak akan merasa hanya gerejanya saja yang benar, dan menghakimi gereja lain tidak benar. Di dalam Yesus Kristus ada kesatuan Roh. Kedua, memahami perbedaan pemberian kasih karunia dari Tuhan sesuai dengan ukuran pemberian Kristus (ayat 7). Artinya, ia mau menerima orang lain yang mungkin sedang bertumbuh dalam iman. Ia tidak akan menghakimi orang itu, melainkan menolong agar bisa terus bertumbuh ke arah Kristus. Rasul Paulus memiliki tingkat kerohanian yang tinggi, tetapi ia mau merendahkan diri menjadi seperti mereka yang dilayaninya (1 Korintus 9:22). Ketiga, ia mau dilayani oleh para hamba Tuhan dengan karunia jawatan yang berbeda-beda dan tidak mengkultuskan mereka (ayat 11). Perbedaan karunia jawatan justru akan semakin melengkapi pelbagai kebutuhan rohani yang ia miliki. Sudahkah kita memiliki ketiga tanda

tersebut? (PF)

Kualitas dan KuantitasTanda Yang JelasKISAH PARA RASUL 5:12-16EFESUS 4:1-16

Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. Kisah Para Rasul 5:14

Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh

permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Efesus 4:14

jumat, 15 april 2016kamis, 14 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 3-5 2 Raja-Raja 6-8

Kualitas dan kuantitas akan terjadi ketika gereja

mampu memengaruhi lingkungannya.

Dewasa rohani berarti setia pada pengajaran

firman Tuhan yang murni.

Bangkitkan Gereja Tuhan

dengan penuh kuasa.

Setiap orang percaya memiliki kepekaan

rohani.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Apakah Saudara pernah memperhatikan banyaknya gereja baru yang bermunculan? Mungkin ada yang berpendapat bahwa hadirnya gereja-gereja baru itu akan berdampak positif bagi masyarakat dan kekristenan. Bukankah kehadiran gereja-gereja baru itu akan membuat pelayanan di masyarakat menjadi lebih efektif? Mungkin saja, seandainya gereja-gereja bisa bekerjasama. Namun yang terjadi, mereka saling bersaing untuk menjadi yang terbesar dengan cara memperebutkan anggota jemaat. Dampaknya adalah munculnya kecenderungan untuk mengutamakan kuantitas daripada kualitas.

Perjalanan iman kita tidak selalu mulus. Berbagai tantangan dan kesulitan akan muncul menghadang orang-orang beriman. Namun, justru oleh berbagai tantangan dan kesulitan itulah kualitas iman dibuktikan. Kehadiran gereja mula-mula berdampak besar dan itu tampak dalam tiga fenomena. Yang pertama, mereka dihormati dan dihargai orang lain (ayat 13). Kedua, mereka menarik banyak orang untuk percaya kepada Yesus Kristus (ayat 14). Dan ketiga, mereka mampu membagikan kasih Tuhan kepada banyak orang melalui mukjizat penyembuhan dan pembebasan dari roh jahat (ayat 12, 15-16). Rahasia tuaian yang dibawa oleh gereja mula-mula ini terletak pada dua hal yaitu mampu memengaruhi dunia sekitarnya karena ada kuasa Allah yang bekerja (ayat 12a) dan persekutuan yang intensif sebagai tubuh Kristus (ayat 12b). Dua hal ini mampu menghasilkan tuaian besar yang melanda dunia saat itu tanpa bisa dihentikan.

Gereja harus bangkit kembali dengan mengalami kuasa Allah dan memelihara persekutuan. Dengan cara inilah kita bisa membuat suatu ledakan di zaman ini sebagaimana pengalaman gereja mula-mula. Mari kita bangun kualitas iman yang penuh kuasa Allah sehingga terjadi pertumbuhan

secara kuantitas dengan sendirinya. (YR)

Dalam beberapa kali menjemput tamu di bandara, saya melihat ada orang yang membawa papan nama bertuliskan nama

orang atau nama perusahaan. Dapat dipastikan bahwa penjemput tidak mengenal orang yang dijemputnya. Tetapi pasti ia diberitahu

tentang tanda-tandanya: tinggi badan, warna bentuk wajah, model rambut, dan sebagainya. Setidaknya dengan tanda-tanda itu ia tidak mengalami kesulitan dalam tugas penjemputannya. Kita memang tidak bisa mengetahui tingkat kedewasaan rohani seseorang. Kita bahkan tidak boleh menghakimi tingkat kedewasaan seseorang. Namun setidaknya kita tahu akan tingkat kedewasaan rohani kita sendiri. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus menyampaikan kepada kita beberapa tanda kedewasaan rohani. Pertama, orang yang dewasa rohani memelihara kesatuan Roh (ayat 3-6). Ia mau mengakui keberadaan saudara seiman dari gereja Tuhan yang lain. Ia tidak akan merasa hanya gerejanya saja yang benar, dan menghakimi gereja lain tidak benar. Di dalam Yesus Kristus ada kesatuan Roh. Kedua, memahami perbedaan pemberian kasih karunia dari Tuhan sesuai dengan ukuran pemberian Kristus (ayat 7). Artinya, ia mau menerima orang lain yang mungkin sedang bertumbuh dalam iman. Ia tidak akan menghakimi orang itu, melainkan menolong agar bisa terus bertumbuh ke arah Kristus. Rasul Paulus memiliki tingkat kerohanian yang tinggi, tetapi ia mau merendahkan diri menjadi seperti mereka yang dilayaninya (1 Korintus 9:22). Ketiga, ia mau dilayani oleh para hamba Tuhan dengan karunia jawatan yang berbeda-beda dan tidak mengkultuskan mereka (ayat 11). Perbedaan karunia jawatan justru akan semakin melengkapi pelbagai kebutuhan rohani yang ia miliki. Sudahkah kita memiliki ketiga tanda

tersebut? (PF)

Kualitas dan KuantitasTanda Yang JelasKISAH PARA RASUL 5:12-16EFESUS 4:1-16

Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. Kisah Para Rasul 5:14

Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh

permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Efesus 4:14

jumat, 15 april 2016kamis, 14 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 3-5 2 Raja-Raja 6-8

Kedewasaan seseorang dapat dilihat dari sikapnya dalam

menanggapi setiap peristiwa.

Di luar Kristus,kita tidak dapat berbuah lebat.

Tuhan, jadikan kami orang-orang yang dewasa

dalam bersikap.

Setiap anak Tuhan semakin mencintaifirman Tuhan dan

menerapkannya secara terus-menerus.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ketika ada seorang yang sejak lahir mengalami kebutaan dijamah oleh Tuhan sehingga dapat melihat, ada respons yang berbeda-beda terhadap peristiwa itu. Pertama, respons datang dari murid-murid Yesus. Mereka ingin tahu siapakah yang berdosa: orang itu sendiri atau orang tuanya. Kedua, tetangga-tetangga dan orang-orang yang mengenalnya sebagai pengemis. Mereka tidak mengenali lagi orang buta itu dan berpikir ada orang yang mirip dengan dia. Setelah orang buta itu meyakinkan dirinya, orang-orang itu sangat antusias ingin mengetahui bagaimana ia mendapatkan mukjizat. Ketiga, orang Farisi. Terjadi pertentangan di antara mereka tentang Yesus yang dianggap orang berdosa tetapi dapat membuat mukjizat. Keempat, orang tua si buta. Sebenarnya ia mengetahui mukjizat yang dialami oleh anaknya tetapi mengatakan tidak tahu karena takut dikucilkan oleh orang-orang Yahudi yang menolak Yesus sebagai Mesias, Kelima, orang buta itu sendiri yang mengalami mukjizat Tuhan Yesus. Ia tidak peduli terhadap tanggapan-tanggapan negatif dari orang-orang di sekitarnya. Yang pasti bahwa ia telah dapat melihat dan menyampaikan kebenaran yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan dijawabnya dengan cerdas dan dewasa. Ia tidak takut dikucilkan karena begitu yakin bahwa Yesus datang dari Allah sehingga dapat melakukan perbuatan ajaib. Itu sebabnya ia kembali kepada Yesus dan menyembah-Nya.

Jika kita begitu yakin bahwa Yesus adalah Tuhan yang sanggup menolong kita, kita tidak perlu mengurusi tanggapan-tanggapan yang negatif, Jadilah diri sendiri! Milikilah sikap yang benar terhadap

kebenaran firman Tuhan. (LL)

Tuhan menetapkan bagi setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat menghasilkan buah yang

lebat bagi kemuliaan-Nya, yakni buah roh dan buah pelayanan agar memuliakan Bapa di surga. Namun dalam kenyataan sehari-hari,

banyak kali kita jumpai orang-orang yang sudah mengaku percaya kepada Kristus namun tidak berbuat lebat. Apa rahasianya agar berbuah lebat? Kita mau tidak mau harus tinggal di dalam Tuhan dengan cara merenungkan kebenaran firman Tuhan. Kita dapat menyediakan waktu secara teratur untuk bersaat teduh baik secara pribadi maupun bersama keluarga atau pun bersama orang-orang percaya lainnya. Kemajuan rohani akan terjadi saat kita rela dibersihkan oleh firman Tuhan sehingga karakter kita menyerupai karakter Kristus yang sempurna. Setiap hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan akan dipangkas melalui keadaan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Ketika kita melewati suatu masalah, kita merelakan hati untuk mau dibersihkan agar dapat muncul karakter Kristus dalam kehidupan kita. Jika setiap firman Tuhan kita respons dengan baik dan kita memiliki hati yang rela dibentuk oleh Tuhan, maka firman Tuhan akan bertumbuh dan berbuah lebat dalam kehidupan kita. Masih adakah sesuatu yang menghalangi Saudara untuk berbuah lebat? Mungkin Saudara belum menyediakan waktu bersaat teduh. Mungkin ada karakter yang belum rela dibersihkan oleh firman Tuhan. Mungkin masih ada kekhawatiran dan kenikmatan dunia yang masih dipertahankan. Renungkan firman Tuhan dan terapkan, maka Saudara akan dimampukan oleh Tuhan untuk berbuah lebat bagi Kristus. (AS)

Kedewasaan BersikapBerbuah LebatYOHANES 9:1-41YOHANES 15:1-8

Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.Yohanes 9:30

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku

tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15:5

minggu, 17 april 2016sabtu, 16 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 9-11 2 Raja-Raja 12-14

Kedewasaan seseorang dapat dilihat dari sikapnya dalam

menanggapi setiap peristiwa.

Di luar Kristus,kita tidak dapat berbuah lebat.

Tuhan, jadikan kami orang-orang yang dewasa

dalam bersikap.

Setiap anak Tuhan semakin mencintaifirman Tuhan dan

menerapkannya secara terus-menerus.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ketika ada seorang yang sejak lahir mengalami kebutaan dijamah oleh Tuhan sehingga dapat melihat, ada respons yang berbeda-beda terhadap peristiwa itu. Pertama, respons datang dari murid-murid Yesus. Mereka ingin tahu siapakah yang berdosa: orang itu sendiri atau orang tuanya. Kedua, tetangga-tetangga dan orang-orang yang mengenalnya sebagai pengemis. Mereka tidak mengenali lagi orang buta itu dan berpikir ada orang yang mirip dengan dia. Setelah orang buta itu meyakinkan dirinya, orang-orang itu sangat antusias ingin mengetahui bagaimana ia mendapatkan mukjizat. Ketiga, orang Farisi. Terjadi pertentangan di antara mereka tentang Yesus yang dianggap orang berdosa tetapi dapat membuat mukjizat. Keempat, orang tua si buta. Sebenarnya ia mengetahui mukjizat yang dialami oleh anaknya tetapi mengatakan tidak tahu karena takut dikucilkan oleh orang-orang Yahudi yang menolak Yesus sebagai Mesias, Kelima, orang buta itu sendiri yang mengalami mukjizat Tuhan Yesus. Ia tidak peduli terhadap tanggapan-tanggapan negatif dari orang-orang di sekitarnya. Yang pasti bahwa ia telah dapat melihat dan menyampaikan kebenaran yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan dijawabnya dengan cerdas dan dewasa. Ia tidak takut dikucilkan karena begitu yakin bahwa Yesus datang dari Allah sehingga dapat melakukan perbuatan ajaib. Itu sebabnya ia kembali kepada Yesus dan menyembah-Nya.

Jika kita begitu yakin bahwa Yesus adalah Tuhan yang sanggup menolong kita, kita tidak perlu mengurusi tanggapan-tanggapan yang negatif, Jadilah diri sendiri! Milikilah sikap yang benar terhadap

kebenaran firman Tuhan. (LL)

Tuhan menetapkan bagi setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat menghasilkan buah yang

lebat bagi kemuliaan-Nya, yakni buah roh dan buah pelayanan agar memuliakan Bapa di surga. Namun dalam kenyataan sehari-hari,

banyak kali kita jumpai orang-orang yang sudah mengaku percaya kepada Kristus namun tidak berbuat lebat. Apa rahasianya agar berbuah lebat? Kita mau tidak mau harus tinggal di dalam Tuhan dengan cara merenungkan kebenaran firman Tuhan. Kita dapat menyediakan waktu secara teratur untuk bersaat teduh baik secara pribadi maupun bersama keluarga atau pun bersama orang-orang percaya lainnya. Kemajuan rohani akan terjadi saat kita rela dibersihkan oleh firman Tuhan sehingga karakter kita menyerupai karakter Kristus yang sempurna. Setiap hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan akan dipangkas melalui keadaan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Ketika kita melewati suatu masalah, kita merelakan hati untuk mau dibersihkan agar dapat muncul karakter Kristus dalam kehidupan kita. Jika setiap firman Tuhan kita respons dengan baik dan kita memiliki hati yang rela dibentuk oleh Tuhan, maka firman Tuhan akan bertumbuh dan berbuah lebat dalam kehidupan kita. Masih adakah sesuatu yang menghalangi Saudara untuk berbuah lebat? Mungkin Saudara belum menyediakan waktu bersaat teduh. Mungkin ada karakter yang belum rela dibersihkan oleh firman Tuhan. Mungkin masih ada kekhawatiran dan kenikmatan dunia yang masih dipertahankan. Renungkan firman Tuhan dan terapkan, maka Saudara akan dimampukan oleh Tuhan untuk berbuah lebat bagi Kristus. (AS)

Kedewasaan BersikapBerbuah LebatYOHANES 9:1-41YOHANES 15:1-8

Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.Yohanes 9:30

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku

tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15:5

minggu, 17 april 2016sabtu, 16 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 9-11 2 Raja-Raja 12-14

Jikalau Saudara tahu kehendak Tuhan,

bertindaklah dengan iman.

Kejujuran adalah salah satu ciri

moralitas kristiani.

Kesaksian iman Kristen di tengah dunia kerja.

Orang Kristen hidup dengan penuh

kerendahan hati.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Banyak orang cenderung mencari aman sendiri, tidak mau repot. Apalagi melakukan sesuatu untuk orang lain yang bisa berisiko merugikan dirinya. Tidak peduli orang lain dalam kesulitan, bahkan pura-pura tidak tahu padahal sebenarnya bisa menolong. Prinsipnya, asal diri sendiri sudah nyaman, untuk apa merepotkan diri mengurus orang lain. Menikmati posisi dan rasa aman untuk diri sendiri dan keluarga sudah cukup. Ester seorang yang memiliki kedudukan sangat baik yaitu sebagai ratu di istana raja Ahasyweros. Segala kenyamanan dan kemudahan hidup tersedia berlimpah-limpah. Ester telah meninggalkan masa lalunya sebagai anak yatim piatu yang dibesarkan oleh saudara sepupunya bernama Mordekhai dalam kesederhanaan. Perubahan hidup yang sangat langka dialami Ester dan ia mendapat kesempatan istimewa. Ester mengambil risiko dengan menghadap sang raja untuk menyampaikan info mengenai persekongkolan jahat dari orang-orang yang akan membinasakan orang-orang Yahudi. Ya, sebuah risiko, karena siapapun yang berinisiatif menghadap raja tanpa diundang bisa dihukum mati jikalau sang raja tidak berkenan. Ester mengambil risiko itu karena dia tahu semua dalam kehendak TUHAN! Renungkan sejenak! Apakah Saudara mensyukuri kehidupanmu saat ini? Hidup dalam keadaan yang jauh lebih baik dan nikmat dibanding tahun-tahun yang lampau? Hidup dalam kecukupan bahkan kelimpahan? Terdidik baik? Memiliki kedudukan yang baik di tengah masyarakat? Bersyukurlah untuk semua itu! Namun, bertanyalah juga kepada diri sendiri, “Apakah maksud Tuhan dengan semua ini? Apakah yang harus aku lakukan untuk melakukan kehendak Tuhan?” (LB)

Kehadiran orang Kristen di tengah masyarakat sangat penting. Orang Kristen dikatakan oleh Yesus dalam Injil, adalah

garam dan terang dunia. Ini berarti kita diminta untuk dapat menjadi teladan atau contoh yang baik bagi orang-orang di sekitar

kita. Keteladanan di tengah masyarakat dapat berupa sikap dan

tindakan konkrit yaitu sikap dan tindakan jujur. Betapa sulitnya hidup jujur di zaman sekarang, tetapi jika kita mau hidup benar, jujur itu dapat dilakukan, sebagai contoh: tidak ikut-ikutan korupsi. Selain itu sebagai orang Kristen, kita perlu belajar terbuka terhadap perbedaan, atau bersikap inklusif. Artinya kita dapat berbeda dengan yang lain yaitu dalam hal agama, suku, ras atau budaya, tetapi perbedaan itu tidak menjadikan kita jauh dari mereka. Meskipun kita berbeda, namun kita tetap dapat bersatu dan bekerjasama demi terciptanya masyarakat yang damai, adil, aman dan sejahtera, tanpa harus mengorbankan iman kita. Dua contoh di atas yaitu sikap kejujuran dan keterbukaan terhadap yang lain menunjukkan keteladanan bagi masyarakat sama seperti Tuhan Yesus yang hidup dalam kebenaran, kekudusan dan menghargai perbedaan. Contoh: meskipun Tuhan Yesus sebagai orang Yahudi, namun Ia dapat menghargai dan menerima orang Samaria. Sikap dan tindakan demikian sebagai wujud kedewasaan rohani, karena sikap dan tindakan yang baik merupakan wujud dari iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Teladanilah Tuhan Yesus Kristus yang hidup dengan membuka diri kepada setiap orang tanpa membedakan latar belakang mereka dan memiliki kerendahan hati serta hidup dalam kebenaran, kekudusan, dan dengan tulus serta jujur. (SS)

Berani Ambil RisikoJadi Teladan dalam MasyarakatESTER 4:9-17MATIUS 5:13-16

“Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” Ester 4:14b

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Matius 5:16

selasa 19 april 2016senin, 18 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 15-17 2 Raja-Raja 18-20

Jikalau Saudara tahu kehendak Tuhan,

bertindaklah dengan iman.

Kejujuran adalah salah satu ciri

moralitas kristiani.

Kesaksian iman Kristen di tengah dunia kerja.

Orang Kristen hidup dengan penuh

kerendahan hati.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Banyak orang cenderung mencari aman sendiri, tidak mau repot. Apalagi melakukan sesuatu untuk orang lain yang bisa berisiko merugikan dirinya. Tidak peduli orang lain dalam kesulitan, bahkan pura-pura tidak tahu padahal sebenarnya bisa menolong. Prinsipnya, asal diri sendiri sudah nyaman, untuk apa merepotkan diri mengurus orang lain. Menikmati posisi dan rasa aman untuk diri sendiri dan keluarga sudah cukup. Ester seorang yang memiliki kedudukan sangat baik yaitu sebagai ratu di istana raja Ahasyweros. Segala kenyamanan dan kemudahan hidup tersedia berlimpah-limpah. Ester telah meninggalkan masa lalunya sebagai anak yatim piatu yang dibesarkan oleh saudara sepupunya bernama Mordekhai dalam kesederhanaan. Perubahan hidup yang sangat langka dialami Ester dan ia mendapat kesempatan istimewa. Ester mengambil risiko dengan menghadap sang raja untuk menyampaikan info mengenai persekongkolan jahat dari orang-orang yang akan membinasakan orang-orang Yahudi. Ya, sebuah risiko, karena siapapun yang berinisiatif menghadap raja tanpa diundang bisa dihukum mati jikalau sang raja tidak berkenan. Ester mengambil risiko itu karena dia tahu semua dalam kehendak TUHAN! Renungkan sejenak! Apakah Saudara mensyukuri kehidupanmu saat ini? Hidup dalam keadaan yang jauh lebih baik dan nikmat dibanding tahun-tahun yang lampau? Hidup dalam kecukupan bahkan kelimpahan? Terdidik baik? Memiliki kedudukan yang baik di tengah masyarakat? Bersyukurlah untuk semua itu! Namun, bertanyalah juga kepada diri sendiri, “Apakah maksud Tuhan dengan semua ini? Apakah yang harus aku lakukan untuk melakukan kehendak Tuhan?” (LB)

Kehadiran orang Kristen di tengah masyarakat sangat penting. Orang Kristen dikatakan oleh Yesus dalam Injil, adalah

garam dan terang dunia. Ini berarti kita diminta untuk dapat menjadi teladan atau contoh yang baik bagi orang-orang di sekitar

kita. Keteladanan di tengah masyarakat dapat berupa sikap dan

tindakan konkrit yaitu sikap dan tindakan jujur. Betapa sulitnya hidup jujur di zaman sekarang, tetapi jika kita mau hidup benar, jujur itu dapat dilakukan, sebagai contoh: tidak ikut-ikutan korupsi. Selain itu sebagai orang Kristen, kita perlu belajar terbuka terhadap perbedaan, atau bersikap inklusif. Artinya kita dapat berbeda dengan yang lain yaitu dalam hal agama, suku, ras atau budaya, tetapi perbedaan itu tidak menjadikan kita jauh dari mereka. Meskipun kita berbeda, namun kita tetap dapat bersatu dan bekerjasama demi terciptanya masyarakat yang damai, adil, aman dan sejahtera, tanpa harus mengorbankan iman kita. Dua contoh di atas yaitu sikap kejujuran dan keterbukaan terhadap yang lain menunjukkan keteladanan bagi masyarakat sama seperti Tuhan Yesus yang hidup dalam kebenaran, kekudusan dan menghargai perbedaan. Contoh: meskipun Tuhan Yesus sebagai orang Yahudi, namun Ia dapat menghargai dan menerima orang Samaria. Sikap dan tindakan demikian sebagai wujud kedewasaan rohani, karena sikap dan tindakan yang baik merupakan wujud dari iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Teladanilah Tuhan Yesus Kristus yang hidup dengan membuka diri kepada setiap orang tanpa membedakan latar belakang mereka dan memiliki kerendahan hati serta hidup dalam kebenaran, kekudusan, dan dengan tulus serta jujur. (SS)

Berani Ambil RisikoJadi Teladan dalam MasyarakatESTER 4:9-17MATIUS 5:13-16

“Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” Ester 4:14b

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Matius 5:16

selasa 19 april 2016senin, 18 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 15-17 2 Raja-Raja 18-20

Orang yangdewasa rohani pasti tahu diri.

Berani mandiri adalah salah satu ciri kedewasaan.

Setiap orang percaya memiliki pengenalan

gambar diri yang benar dalam Kristus.

Keluarga-keluarga muda agar belajar

mandiri.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Di sekitar kita ada orang-orang yang tidak tahu diri. Sebagai contoh, saat mau menumpang mobil teman untuk ke gereja malah menyuruh teman yang menjemputnya menunggu lama hingga akhirnya terlambat. Yang lain lagi, meminjam sejumlah uang namun marah-marah saat ditagih padahal sudah ada kesepakatan bersama. Ada pula yang ingin duduk di tempat terhormat dalam suatu acara penting, padahal kursi itu tidak diperuntukkan baginya. Daud bersikap sebaliknya. Ketika Raja Saul memintanya memenuhi persyaratan tertentu untuk bisa menjadi menantunya, ia justru tahu diri. Ia tidak rendah diri atau minder, melainkan dengan penuh kesadaran memahami keberadaan dirinya sebagai anggota dari keluarga Isai, keluarga yang sederhana di Betlehem. Sebaliknya ia juga tidak curiga sedikit pun bahwa syarat yang ditetapkan Saul itu justru untuk menjebaknya agar ia ditewaskan oleh orang Filistin. Selain Daud tahu diri, ia juga tulus. Menjadi menantu raja merupakan suatu hal yang sangat terhormat tetapi Daud tidak ambisius untuk menjadi menantu raja. Hanya oleh anugerah TUHAN sajalah jika kemudian ia berhasil memenuhi syarat itu dan menjadi menantu Raja Saul. Mari kita juga memiliki sikap tahu diri, sebagai salah satu tanda kedewasaan rohani. Kita harus tahu diri di hadapan Tuhan karena Ia adalah Allah yang Mahakuasa dan kita adalah manusia yang diciptakan-Nya dari debu tanah. Orang yang tahu diri akan selalu rendah hati dan memberikan tempat kepada orang yang lebih pantas dari dirinya. Orang yang tahu diri juga tulus dalam menyatakan diri dan apa yang ada padanya. Jadilah orang yang tahu diri, maka orang lain

akan menghargai kita. (PF)

Keluarga adalah lembaga yang pertama kali dibentuk oleh Allah. Sejak Allah menempatkan Hawa di sisi Adam sebagai

istrinya, sejak saat itu prinsip tentang kemandirian mulai ditetapkan oleh Allah.

Kemandirian di sini artinya, pertama, saat seorang pria dan wanita dewasa mengambil keputusan untuk menikah, mereka harus berani mandiri secara finansial. Idealnya, ketika ada kebutuhan keuangan, tidak lagi minta kepada orang tua seperti ketika masih belum menikah. Setelah menikah, mereka berdua harus bertanggungjawab terhadap setiap kebutuhan dari keluarga baru yang sudah mereka bangun. Kedua, tidak lagi tinggal serumah dengan orang tua. Kalimat “meninggalkan ayahnya dan ibunya” dalam ayat 24 ini juga berarti setiap keluarga baru perlu belajar mandiri dengan 'memisahkan diri' dari kebergantungan pada orang tua. Jika memang belum memungkinkan untuk memiliki rumah sendiri, maka dapat tinggal dengan orang tua tetapi sifatnya hanya sementara saja. Ketiga, belajar mengambil keputusan sendiri tanpa intervensi orang tua. Bukan berarti tidak membutuhkan sama sekali nasihat dari orang tua, melainkan keputusan yang diambil oleh sepasang keluarga muda tidak boleh berdasarkan pada pengaruh dari orang lain atau pun orang tua. Mereka harus meminta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan dalam memutuskan suatu persoalan, serta harus dilandasi oleh kasih dan kebenaran firman Tuhan. Ada keluarga-keluarga muda yang akhirnya kandas di tengah jalan dalam membangun rumah tangga karena mengabaikan bagian ketiga ini.

Beranilah mandiri dengan menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai 'Nakhoda' dari bahtera rumah tangga kita, maka Dia akan

membawa keluarga kita pada kebahagiaan yang sejati. (DI)

Tahu DiriBerani Mandiri1 SAMUEL 18:6-30KEJADIAN 2:18-25

Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?" 1 Samuel 18:18

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga

keduanya menjadi satu daging. Kejadian 2:24

kamis, 21 april 2016rabu, 20 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 21-23 2 Raja-Raja 24-25

Orang yangdewasa rohani pasti tahu diri.

Berani mandiri adalah salah satu ciri kedewasaan.

Setiap orang percaya memiliki pengenalan

gambar diri yang benar dalam Kristus.

Keluarga-keluarga muda agar belajar

mandiri.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Di sekitar kita ada orang-orang yang tidak tahu diri. Sebagai contoh, saat mau menumpang mobil teman untuk ke gereja malah menyuruh teman yang menjemputnya menunggu lama hingga akhirnya terlambat. Yang lain lagi, meminjam sejumlah uang namun marah-marah saat ditagih padahal sudah ada kesepakatan bersama. Ada pula yang ingin duduk di tempat terhormat dalam suatu acara penting, padahal kursi itu tidak diperuntukkan baginya. Daud bersikap sebaliknya. Ketika Raja Saul memintanya memenuhi persyaratan tertentu untuk bisa menjadi menantunya, ia justru tahu diri. Ia tidak rendah diri atau minder, melainkan dengan penuh kesadaran memahami keberadaan dirinya sebagai anggota dari keluarga Isai, keluarga yang sederhana di Betlehem. Sebaliknya ia juga tidak curiga sedikit pun bahwa syarat yang ditetapkan Saul itu justru untuk menjebaknya agar ia ditewaskan oleh orang Filistin. Selain Daud tahu diri, ia juga tulus. Menjadi menantu raja merupakan suatu hal yang sangat terhormat tetapi Daud tidak ambisius untuk menjadi menantu raja. Hanya oleh anugerah TUHAN sajalah jika kemudian ia berhasil memenuhi syarat itu dan menjadi menantu Raja Saul. Mari kita juga memiliki sikap tahu diri, sebagai salah satu tanda kedewasaan rohani. Kita harus tahu diri di hadapan Tuhan karena Ia adalah Allah yang Mahakuasa dan kita adalah manusia yang diciptakan-Nya dari debu tanah. Orang yang tahu diri akan selalu rendah hati dan memberikan tempat kepada orang yang lebih pantas dari dirinya. Orang yang tahu diri juga tulus dalam menyatakan diri dan apa yang ada padanya. Jadilah orang yang tahu diri, maka orang lain

akan menghargai kita. (PF)

Keluarga adalah lembaga yang pertama kali dibentuk oleh Allah. Sejak Allah menempatkan Hawa di sisi Adam sebagai

istrinya, sejak saat itu prinsip tentang kemandirian mulai ditetapkan oleh Allah.

Kemandirian di sini artinya, pertama, saat seorang pria dan wanita dewasa mengambil keputusan untuk menikah, mereka harus berani mandiri secara finansial. Idealnya, ketika ada kebutuhan keuangan, tidak lagi minta kepada orang tua seperti ketika masih belum menikah. Setelah menikah, mereka berdua harus bertanggungjawab terhadap setiap kebutuhan dari keluarga baru yang sudah mereka bangun. Kedua, tidak lagi tinggal serumah dengan orang tua. Kalimat “meninggalkan ayahnya dan ibunya” dalam ayat 24 ini juga berarti setiap keluarga baru perlu belajar mandiri dengan 'memisahkan diri' dari kebergantungan pada orang tua. Jika memang belum memungkinkan untuk memiliki rumah sendiri, maka dapat tinggal dengan orang tua tetapi sifatnya hanya sementara saja. Ketiga, belajar mengambil keputusan sendiri tanpa intervensi orang tua. Bukan berarti tidak membutuhkan sama sekali nasihat dari orang tua, melainkan keputusan yang diambil oleh sepasang keluarga muda tidak boleh berdasarkan pada pengaruh dari orang lain atau pun orang tua. Mereka harus meminta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan dalam memutuskan suatu persoalan, serta harus dilandasi oleh kasih dan kebenaran firman Tuhan. Ada keluarga-keluarga muda yang akhirnya kandas di tengah jalan dalam membangun rumah tangga karena mengabaikan bagian ketiga ini.

Beranilah mandiri dengan menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai 'Nakhoda' dari bahtera rumah tangga kita, maka Dia akan

membawa keluarga kita pada kebahagiaan yang sejati. (DI)

Tahu DiriBerani Mandiri1 SAMUEL 18:6-30KEJADIAN 2:18-25

Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?" 1 Samuel 18:18

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga

keduanya menjadi satu daging. Kejadian 2:24

kamis, 21 april 2016rabu, 20 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

2 Raja-Raja 21-23 2 Raja-Raja 24-25

Tujuan yang jelas akan menjadi pemandu langkah

demi langkah.

Jangan menyerah terhadap persoalan hidup!

Lihatlah tangan Allah yang sedang merenda

hidup Saudara.

Kesaksian gereja Tuhandi tanah air.

Orang-orang yang memiliki pergumulan

supaya mampu melihat rencana Allah di balik kesulitan yang ada.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Seorang anak bisa mewarisi kekayaan melimpah dan mewarisi takhta bisnis yang luas dari orang tuanya. Namun, tidak otomatis membuat sang anak akan jaya. Apabila anak tersebut tidak bisa mengelola dengan baik, sebaliknya hidup dalam pesta pora dan berfoya-foya, lambat laun semua harta dan bisnis akan hancur juga. Sebuah keberhasilan merupakan proses bertahun-tahun lamanya yang diraih oleh orang yang memiliki fokus dan tujuan jelas terhadap apa yang akan dicapainya. Yosafat mewarisi takhta raja di Yehuda. Dia seorang yang sungguh-sungguh menghayati tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang raja. Yosafat memperkuat militer dengan sangat baik, tetapi juga mengoreksi penyimpangan rohani di Yehuda. Dia tidak mau bangsanya menyembah para Baal dan melupakan TUHAN. Ia mencari TUHAN dan melakukan segala perintah TUHAN. Yosafat seorang yang teguh hati dan tabah terhadap berbagai godaan untuk menyimpang dari jalan TUHAN. Ia fokus pada tujuan yaitu membawa seluruh rakyat Yehuda hidup beribadah hanya kepada TUHAN Allah Israel. Orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas akan memiliki energi untuk bersikap tegas terhadap segala penyimpangan; ulet dan tabah menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Yosafat dimampukan untuk meraih tujuan hidup yang jelas sehingga TUHAN mengokohkan kerajaan di bawah kekuasaannya. Yosafat mendapat simpati dan dukungan dari seluruh rakyat Yehuda. Ia dihormati dan diberkati dengan segala harta benda melimpah dan lawan-lawannya pun enggan berperang melawannya. Itu sebabnya milikilah tujuan yang jelas dan fokus mengejarnya,

niscaya Saudara akan berhasil. (LB)

Niat jahat adalah hati yang dikuasai oleh Iblis untuk melukai atau menyengsarakan orang lain. Biasanya niat ini muncul karena

didasari oleh berbagai macam alasan. Namun alasan yang paling kuat biasanya adalah perasaan iri atau cemburu atas kemapanan dan

kenyamanan orang lain. Salah satu contoh dalam Alkitab adalah saudara-saudara Yusuf, anak-anak Yakub. Yusuf sangat dikasihi Yakub ayahnya dibandingkan saudara-saudaranya yang membuat saudara-saudaranya merasa cemburu. Inilah yang mendorong mereka untuk menyingkirkan dan mencelakakan Yusuf. Awalnya mereka ingin membunuh Yusuf, tetapi kemudian memasukkannya ke dalam sumur yang kering dan berikutnya menjual Yusuf kepada orang Ismael yang lewat untuk dibawa ke Mesir. Yusuf yang disangka telah mati oleh ayahnya, justru menjadi orang yang sangat penting di Mesir. Ketika saudara-saudaranya dan orang tuanya mengalami kelaparan di negerinya, Yusuf memelihara mereka. Dari peristiwa ini nampak penyertaan dan didikan Allah atas Yusuf sehingga iman dan karakternya muncul bagaikan emas yang murni. Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan tidak mau menyimpan kejahatan yang menumbuhkan dendam. Sebaliknya, ia justru membalas kejahatan dengan kebaikan. Ia melihat semuanya ini adalah jalan yang dipakai Allah untuk mempersiapkan masa depannya. Inilah sudut pandang ilahi yang dilihat Yusuf dan yang tidak terlihat oleh saudara-saudaranya. Betapa indahnya hidup orang-orang yang bisa melihat sudut pandang ilahi dalam setiap masalah dan kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu marilah kita miliki sudut pandang ilahi, supaya kita selalu

dipakai menjadi alat kemuliaan-Nya. (ADL)

Tujuan PastiMemiliki Sudut Pandang Ilahi2 TAWARIKH 17:1- 6KEJADIAN 37:12-36

Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN. 2 Tawarikh 17:6a

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,

dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Kejadian 50:20

sabtu, 23 april 2016jumat, 22 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 1-3 1 Tawarikh 4-6

Tujuan yang jelas akan menjadi pemandu langkah

demi langkah.

Jangan menyerah terhadap persoalan hidup!

Lihatlah tangan Allah yang sedang merenda

hidup Saudara.

Kesaksian gereja Tuhandi tanah air.

Orang-orang yang memiliki pergumulan

supaya mampu melihat rencana Allah di balik kesulitan yang ada.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Seorang anak bisa mewarisi kekayaan melimpah dan mewarisi takhta bisnis yang luas dari orang tuanya. Namun, tidak otomatis membuat sang anak akan jaya. Apabila anak tersebut tidak bisa mengelola dengan baik, sebaliknya hidup dalam pesta pora dan berfoya-foya, lambat laun semua harta dan bisnis akan hancur juga. Sebuah keberhasilan merupakan proses bertahun-tahun lamanya yang diraih oleh orang yang memiliki fokus dan tujuan jelas terhadap apa yang akan dicapainya. Yosafat mewarisi takhta raja di Yehuda. Dia seorang yang sungguh-sungguh menghayati tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang raja. Yosafat memperkuat militer dengan sangat baik, tetapi juga mengoreksi penyimpangan rohani di Yehuda. Dia tidak mau bangsanya menyembah para Baal dan melupakan TUHAN. Ia mencari TUHAN dan melakukan segala perintah TUHAN. Yosafat seorang yang teguh hati dan tabah terhadap berbagai godaan untuk menyimpang dari jalan TUHAN. Ia fokus pada tujuan yaitu membawa seluruh rakyat Yehuda hidup beribadah hanya kepada TUHAN Allah Israel. Orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas akan memiliki energi untuk bersikap tegas terhadap segala penyimpangan; ulet dan tabah menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Yosafat dimampukan untuk meraih tujuan hidup yang jelas sehingga TUHAN mengokohkan kerajaan di bawah kekuasaannya. Yosafat mendapat simpati dan dukungan dari seluruh rakyat Yehuda. Ia dihormati dan diberkati dengan segala harta benda melimpah dan lawan-lawannya pun enggan berperang melawannya. Itu sebabnya milikilah tujuan yang jelas dan fokus mengejarnya,

niscaya Saudara akan berhasil. (LB)

Niat jahat adalah hati yang dikuasai oleh Iblis untuk melukai atau menyengsarakan orang lain. Biasanya niat ini muncul karena

didasari oleh berbagai macam alasan. Namun alasan yang paling kuat biasanya adalah perasaan iri atau cemburu atas kemapanan dan

kenyamanan orang lain. Salah satu contoh dalam Alkitab adalah saudara-saudara Yusuf, anak-anak Yakub. Yusuf sangat dikasihi Yakub ayahnya dibandingkan saudara-saudaranya yang membuat saudara-saudaranya merasa cemburu. Inilah yang mendorong mereka untuk menyingkirkan dan mencelakakan Yusuf. Awalnya mereka ingin membunuh Yusuf, tetapi kemudian memasukkannya ke dalam sumur yang kering dan berikutnya menjual Yusuf kepada orang Ismael yang lewat untuk dibawa ke Mesir. Yusuf yang disangka telah mati oleh ayahnya, justru menjadi orang yang sangat penting di Mesir. Ketika saudara-saudaranya dan orang tuanya mengalami kelaparan di negerinya, Yusuf memelihara mereka. Dari peristiwa ini nampak penyertaan dan didikan Allah atas Yusuf sehingga iman dan karakternya muncul bagaikan emas yang murni. Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan tidak mau menyimpan kejahatan yang menumbuhkan dendam. Sebaliknya, ia justru membalas kejahatan dengan kebaikan. Ia melihat semuanya ini adalah jalan yang dipakai Allah untuk mempersiapkan masa depannya. Inilah sudut pandang ilahi yang dilihat Yusuf dan yang tidak terlihat oleh saudara-saudaranya. Betapa indahnya hidup orang-orang yang bisa melihat sudut pandang ilahi dalam setiap masalah dan kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu marilah kita miliki sudut pandang ilahi, supaya kita selalu

dipakai menjadi alat kemuliaan-Nya. (ADL)

Tujuan PastiMemiliki Sudut Pandang Ilahi2 TAWARIKH 17:1- 6KEJADIAN 37:12-36

Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN. 2 Tawarikh 17:6a

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,

dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Kejadian 50:20

sabtu, 23 april 2016jumat, 22 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 1-3 1 Tawarikh 4-6

Orang Kristen yang dewasa memiliki tanggung

jawab kepada Tuhan dan sesama.

Disiplin rohani akan membuat otot-otot rohani

kita semakin kuat.

Roh Kudus menolong kita untuk hidup

bertanggungjawab.

Tuhan Yesus, kami menyadari bahwa kami adalah murid-Mu, kami mau belajar kepada-Mu.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Generasi muda khususnya para pelajar sangat diharapkan oleh keluarga, gereja dan negara. Para pelajar punya tanggungjawab yang besar bagi masa depan maupun masa kini. Bangsa yang maju dapat dilihat dari generasi mudanya atau para pelajarnya. Sebagai contoh negara Singapura yang maju karena punya budaya disiplin dan kerja keras, serta berpendidikan tinggi. Ini mengindikasikan bahwa negara yang maju adalah negara yang punya budaya disiplin, kerja keras dan berpendidikan. Sebagai pelajar kristiani yang bertumbuh imannya, maka iman itu perlu diwujudkan dalam sikap dan tindakannya, antara lain sikap dan tindakan yang bertanggungjawab. Bagi seorang pelajar, bertanggungjawab itu meliputi setidaknya enam hal sebagai berikut: Pertama, dalam memanfaatkan waktu dengan efisien dan efektif; kedua, dalam mengerjakan tugas belajar dengan jujur; ketiga, dalam membangun iman kristiani; keempat, dalam menata hidup demi masa depan yang lebih baik; kelima, dalam pergaulan (hidup kudus); keenam, dalam menyikapi situasi yang ada dengan kritis, tetapi tetap rendah hati; ketujuh, tanggungjawab dalam pelayanan.

Tanggungjawab ini sangat penting. Para pelajar perlu memahami dan mempraktikkannya. Jika ini dilakukan secara terus-menerus dapat menjadi kebiasaan dan membentuk karakter kristiani. Mulailah dari sekarang, jangan sampai terlambat. Rasul Paulus menasihati Timotius agar dapat menjadi teladan, bertanggungjawab dalam pelayanan meskipun Timotius masih muda.

(SS)

Kata murid (disciple) dan disiplin (discipline) berasal dari akar kata Latin yang sama, yaitu: discipulus, artinya pelajar yang

menyerahkan dirinya kepada sesuatu atau seseorang, seperti seorang atlet berserah kepada pelatihnya. Pelatih itu akan

membentuk fisik maupun mental sehingga atlet binaannya siap bertanding. Ketika latihan tentu akan terasa sakit dan melelahkan karena atlet tersebut dipaksa menanggung beban melampaui batas-batas kekuatannya. Latihan-latihan agar roh kita semakin kuat seringkali disebut disiplin rohani. Ada beberapa versi disiplin rohani. Ada yang membaginya menjadi 7, 10, atau lebih. Namun, pada kesempatan ini mari kita belajar tiga disiplin rohani yang terutama: Pertama, disiplin membaca Alkitab. Membaca Alkitab secara runut waktu (kronologis) akan membuat pemahaman kita menjadi lengkap tentang Perjanjian Allah dalam sejarah manusia. Namun, penggalian Alkitab akan membantu kita memaknai Alkitab sehingga berguna dalam kehidupan. Kedua, disiplin berdoa. Berdoa adalah komunikasi dua arah antara kita dengan Tuhan. Semakin banyak kita berdoa, semakin kita dapat mengenali suara Tuhan dan semakin kita mengetahui apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Ketiga, disiplin menyembah Tuhan. Disiplin menyembah Tuhan akan membuat kita semakin serupa dengan Dia yang kita sembah. Semua makhluk seharusnya menyembah Dia, karena Dialah Pencipta segalanya. Sebagai murid-murid Kristus, kita harus memiliki sikap seorang murid yaitu berserah kepada Kristus sebagai Guru atau “Pelatih” kita dengan sikap yang disiplin. Kita percaya bahwa Guru kita tidak akan menjerumuskan kita, namun akan membawa kita kepada kemenangan-

kemenangan dalam kehidupan. (AW)

Tanggung Jawab Sebagai PelajarDisiplin Rohani1 TIMOTIUS 4:12-16IBRANI 12:1-10

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi

semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti

seorang murid. Yesaya 50:4

senin, 25 april 2016minggu, 24 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 7-9 1 Tawarikh 10-12

Orang Kristen yang dewasa memiliki tanggung

jawab kepada Tuhan dan sesama.

Disiplin rohani akan membuat otot-otot rohani

kita semakin kuat.

Roh Kudus menolong kita untuk hidup

bertanggungjawab.

Tuhan Yesus, kami menyadari bahwa kami adalah murid-Mu, kami mau belajar kepada-Mu.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Generasi muda khususnya para pelajar sangat diharapkan oleh keluarga, gereja dan negara. Para pelajar punya tanggungjawab yang besar bagi masa depan maupun masa kini. Bangsa yang maju dapat dilihat dari generasi mudanya atau para pelajarnya. Sebagai contoh negara Singapura yang maju karena punya budaya disiplin dan kerja keras, serta berpendidikan tinggi. Ini mengindikasikan bahwa negara yang maju adalah negara yang punya budaya disiplin, kerja keras dan berpendidikan. Sebagai pelajar kristiani yang bertumbuh imannya, maka iman itu perlu diwujudkan dalam sikap dan tindakannya, antara lain sikap dan tindakan yang bertanggungjawab. Bagi seorang pelajar, bertanggungjawab itu meliputi setidaknya enam hal sebagai berikut: Pertama, dalam memanfaatkan waktu dengan efisien dan efektif; kedua, dalam mengerjakan tugas belajar dengan jujur; ketiga, dalam membangun iman kristiani; keempat, dalam menata hidup demi masa depan yang lebih baik; kelima, dalam pergaulan (hidup kudus); keenam, dalam menyikapi situasi yang ada dengan kritis, tetapi tetap rendah hati; ketujuh, tanggungjawab dalam pelayanan.

Tanggungjawab ini sangat penting. Para pelajar perlu memahami dan mempraktikkannya. Jika ini dilakukan secara terus-menerus dapat menjadi kebiasaan dan membentuk karakter kristiani. Mulailah dari sekarang, jangan sampai terlambat. Rasul Paulus menasihati Timotius agar dapat menjadi teladan, bertanggungjawab dalam pelayanan meskipun Timotius masih muda.

(SS)

Kata murid (disciple) dan disiplin (discipline) berasal dari akar kata Latin yang sama, yaitu: discipulus, artinya pelajar yang

menyerahkan dirinya kepada sesuatu atau seseorang, seperti seorang atlet berserah kepada pelatihnya. Pelatih itu akan

membentuk fisik maupun mental sehingga atlet binaannya siap bertanding. Ketika latihan tentu akan terasa sakit dan melelahkan karena atlet tersebut dipaksa menanggung beban melampaui batas-batas kekuatannya. Latihan-latihan agar roh kita semakin kuat seringkali disebut disiplin rohani. Ada beberapa versi disiplin rohani. Ada yang membaginya menjadi 7, 10, atau lebih. Namun, pada kesempatan ini mari kita belajar tiga disiplin rohani yang terutama: Pertama, disiplin membaca Alkitab. Membaca Alkitab secara runut waktu (kronologis) akan membuat pemahaman kita menjadi lengkap tentang Perjanjian Allah dalam sejarah manusia. Namun, penggalian Alkitab akan membantu kita memaknai Alkitab sehingga berguna dalam kehidupan. Kedua, disiplin berdoa. Berdoa adalah komunikasi dua arah antara kita dengan Tuhan. Semakin banyak kita berdoa, semakin kita dapat mengenali suara Tuhan dan semakin kita mengetahui apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Ketiga, disiplin menyembah Tuhan. Disiplin menyembah Tuhan akan membuat kita semakin serupa dengan Dia yang kita sembah. Semua makhluk seharusnya menyembah Dia, karena Dialah Pencipta segalanya. Sebagai murid-murid Kristus, kita harus memiliki sikap seorang murid yaitu berserah kepada Kristus sebagai Guru atau “Pelatih” kita dengan sikap yang disiplin. Kita percaya bahwa Guru kita tidak akan menjerumuskan kita, namun akan membawa kita kepada kemenangan-

kemenangan dalam kehidupan. (AW)

Tanggung Jawab Sebagai PelajarDisiplin Rohani1 TIMOTIUS 4:12-16IBRANI 12:1-10

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi

semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti

seorang murid. Yesaya 50:4

senin, 25 april 2016minggu, 24 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 7-9 1 Tawarikh 10-12

Firman Tuhan membuat kita menjadi pribadi

yang bijaksana.

Jangan menjadi kanak-kanak rohani.

Para pejabat negara dalam mengemban tugas

melayani rakyat.

Tuhan, berikan kami pancaindera rohani yang kuat supaya kami mampu menghadapi setiap ujian dan cobaan yang datang.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah acara televisi berjudul “bedah rumah”. Rumah yang semula kumuh dan tidak layak huni dalam waktu relatif cepat berubah menjadi rumah yang bersih dan nampak bagus. Hal ini menjadi kejutan bagi sang penghuni yang melihat rumahnya berubah menjadi bagus. Namun membangun rumah yang sesungguhnya, perlu mempertimbangkan fondasinya. Rumah yang dibangun tanpa fondasi yang kuat akan segera roboh. Pendidikan dan pengalaman perlu bagi seseorang untuk bisa mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Namun, orang yang pandai dan berpengalaman belum tentu memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan hanya bisa diperoleh dalam hidup takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan akan memperhatikan firman Tuhan dan menjadikan firman itu sebagai landasan dalam setiap keputusan yang akan diambil. Yosua mendapat mandat untuk memimpin bangsa Israel menuju Kanaan dengan bekal perkataan TUHAN sendiri. Yosua diminta memperkatakan dan merenungkan firman TUHAN siang dan malam. Firman TUHAN itulah yang membuat Yosua bisa bertindak dan mengambil keputusan dengan bijaksana. Hasilnya, tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya dapat dilakukan dengan baik sehingga ia berhasil dan beruntung (Yosua 1:8). Setiap hari Saudara harus mengambil keputusan bahkan sejumlah keputusan yang sangat penting. Jangan ambil keputusan secara sembarangan, tetapi pertimbangankanlah secara matang dan baik sebelum memutuskan. Bangunlah keputusan-keputusan Saudara di atas batu karang yang teguh! Itu berarti, perkataan firman Tuhan menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan yang akan diambil. (LB)

Seorang bayi memiliki pencernaan yang sangat sensitif. Oleh sebab itu bayi hanya mengonsumsi susu setiap hari.

Setelah usia bertambah bisa ditingkatkan dengan makanan yang sangat lunak seperti pisang atau nasi tim dan lain-lain yang halus

supaya aman untuk pencernaannya. Setelah usia dewasa, seseorang bisa mengonsumsi makanan yang keras. Jika tubuh jasmani kita membutuhkan tingkatan dalam hal mengonsumsi makanan, maka rohani kita pun tidak berbeda. Seorang yang baru saja bertobat dan baru saja mengenal Tuhan Yesus Kristus tentu belum memahami ajaran-Nya. Ia perlu terus belajar dan melatih diri untuk mengenal lebih dalam tentang Yesus Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Tuhan menegur orang Ibrani yang sudah waktunya dewasa tetapi masih seperti anak-anak karena mereka masih belum memahami ajaran tentang kebenaran. Sungguh sangat disayangkan! Kita perlu melatih pancaindera rohani kita yaitu iman kita. Terkadang Tuhan izinkan sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi dalam hidup kita untuk melatih iman kita. Saat hal buruk itu terjadi, kita tidak sendirian tetapi bersama Tuhan. Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita. Ingatlah firman-Nya mengatakan, “Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Korintus 10:13). Jadilah orang yang dewasa rohani supaya kita bukan saja memiliki iman yang kuat tetapi juga hidup benar, maka kita akan memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik.

(LL)

Keputusan Yang BijaksanaPancaindera TerlatihMATIUS 7:24-27IBRANI 5:11-14; 6:1-8

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Matius 7:24

Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang

terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. Ibrani 5:14

rabu, 27 april 2016selasa, 26 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 13-16 1 Tawarikh 17-20

Firman Tuhan membuat kita menjadi pribadi

yang bijaksana.

Jangan menjadi kanak-kanak rohani.

Para pejabat negara dalam mengemban tugas

melayani rakyat.

Tuhan, berikan kami pancaindera rohani yang kuat supaya kami mampu menghadapi setiap ujian dan cobaan yang datang.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah acara televisi berjudul “bedah rumah”. Rumah yang semula kumuh dan tidak layak huni dalam waktu relatif cepat berubah menjadi rumah yang bersih dan nampak bagus. Hal ini menjadi kejutan bagi sang penghuni yang melihat rumahnya berubah menjadi bagus. Namun membangun rumah yang sesungguhnya, perlu mempertimbangkan fondasinya. Rumah yang dibangun tanpa fondasi yang kuat akan segera roboh. Pendidikan dan pengalaman perlu bagi seseorang untuk bisa mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Namun, orang yang pandai dan berpengalaman belum tentu memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan hanya bisa diperoleh dalam hidup takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan akan memperhatikan firman Tuhan dan menjadikan firman itu sebagai landasan dalam setiap keputusan yang akan diambil. Yosua mendapat mandat untuk memimpin bangsa Israel menuju Kanaan dengan bekal perkataan TUHAN sendiri. Yosua diminta memperkatakan dan merenungkan firman TUHAN siang dan malam. Firman TUHAN itulah yang membuat Yosua bisa bertindak dan mengambil keputusan dengan bijaksana. Hasilnya, tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya dapat dilakukan dengan baik sehingga ia berhasil dan beruntung (Yosua 1:8). Setiap hari Saudara harus mengambil keputusan bahkan sejumlah keputusan yang sangat penting. Jangan ambil keputusan secara sembarangan, tetapi pertimbangankanlah secara matang dan baik sebelum memutuskan. Bangunlah keputusan-keputusan Saudara di atas batu karang yang teguh! Itu berarti, perkataan firman Tuhan menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan yang akan diambil. (LB)

Seorang bayi memiliki pencernaan yang sangat sensitif. Oleh sebab itu bayi hanya mengonsumsi susu setiap hari.

Setelah usia bertambah bisa ditingkatkan dengan makanan yang sangat lunak seperti pisang atau nasi tim dan lain-lain yang halus

supaya aman untuk pencernaannya. Setelah usia dewasa, seseorang bisa mengonsumsi makanan yang keras. Jika tubuh jasmani kita membutuhkan tingkatan dalam hal mengonsumsi makanan, maka rohani kita pun tidak berbeda. Seorang yang baru saja bertobat dan baru saja mengenal Tuhan Yesus Kristus tentu belum memahami ajaran-Nya. Ia perlu terus belajar dan melatih diri untuk mengenal lebih dalam tentang Yesus Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Tuhan menegur orang Ibrani yang sudah waktunya dewasa tetapi masih seperti anak-anak karena mereka masih belum memahami ajaran tentang kebenaran. Sungguh sangat disayangkan! Kita perlu melatih pancaindera rohani kita yaitu iman kita. Terkadang Tuhan izinkan sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi dalam hidup kita untuk melatih iman kita. Saat hal buruk itu terjadi, kita tidak sendirian tetapi bersama Tuhan. Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita. Ingatlah firman-Nya mengatakan, “Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Korintus 10:13). Jadilah orang yang dewasa rohani supaya kita bukan saja memiliki iman yang kuat tetapi juga hidup benar, maka kita akan memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik.

(LL)

Keputusan Yang BijaksanaPancaindera TerlatihMATIUS 7:24-27IBRANI 5:11-14; 6:1-8

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Matius 7:24

Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang

terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. Ibrani 5:14

rabu, 27 april 2016selasa, 26 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 13-16 1 Tawarikh 17-20

Memahami keberadaan orang lain harus berlanjut

pada penerimaanterhadap mereka.

Milikilah prinsip firman Tuhan yang benar.

Mau menerima orang lain seperti Tuhan Yesus mau

menerima kita.

Buatlah imanku kuat dan kokoh ya Tuhan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Seorang ibu merasa bahwa suaminya sudah tidak mengasihi dia lagi. Mengapa? Karena ibu ini tidak pernah dibopong lagi oleh suaminya. Ia membandingkan dirinya dengan adik perempuannya yang selalu dibopong oleh suaminya sejak dari pintu depan hingga ke dalam rumah. Benarkah suaminya tidak mencintainya? Ternyata suaminya tetap mencintainya. Mengapa istrinya tidak dibopong? Karena beratnya berubah dari 47 menjadi 74 kilogram! Seringkali kita sulit memaklumi dan menerima orang lain karena kita menerapkan standar kita sendiri. Ketika orang lain tidak mengasihi seperti cara kita mengasihi, kita sulit menerimanya. Padahal setiap orang bisa menggunakan cara-cara yang berbeda dalam mewujudkan kasihnya, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Ada yang mengasihi dengan mengungkapkannya secara terang-terangan dengan kata-kata yang jelas, ada pula yang menyatakannya dengan simbol atau lambang-lambang. Ada yang mengasihi dengan pemberian, ada yang mengasihi dalam bentuk kebersamaan, ada yang mengasihi dengan melayani. Seorang yang dewasa rohani akan mudah memaklumi tingkat pertumbuhan iman seseorang dan bentuk pernyataan kasihnya. Memaklumi berarti menerima keberadaannya. Yang penting orang itu mengasihi Tuhan. Mengenai wujudnya, Tuhan memberi kebebasan. Itulah sebabnya ada gereja-gereja Tuhan yang berbeda-beda liturgi ibadahnya, cara penyembahan dan memberikan pujian kepada Tuhan, cara berorganisasi, dan sebagainya. Mari kita belajar memaklumi adanya perbedaan itu tanpa kehilangan identitas atau cara penyembahan yang sesuai dengan peraturan gereja di mana kita beribadah dan bertumbuh dalam iman. (PF)

Istri memiliki peran penting terhadap kesuksesan seorang suami. Istri diciptakan Allah untuk menjadi penolong bukan

perongrong. Istri yang baik akan mendukung suaminya seperti memberikan pendapat ketika suami akan mengambil keputusan. Jika

suami berbuat salah, istri mengingatkan supaya suami tidak jatuh. Ketika suami mengalami keterpurukan, istri memberikan penghiburan supaya tidak putus asa.

Ketika Ayub diterpa badai kehidupan yang begitu dahsyat, bukan dukungan yang dia terima dari istrinya melainkan kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan oleh seorang istri sebagai pendamping hidup. Istri Ayub bukannya menghibur malah menyuruh Ayub untuk mengutuki Allah dan mengharapkan Ayub segera mati. Sungguh-sangat keterlaluan! Istri Ayub hanya mau menerima keadaan yang baik saja. Beruntung bahwa Ayub memiliki iman yang kuat, kerohanian yang dewasa sehingga ia tidak terpengaruh oleh kata-kata istrinya. Ayub mengenal pribadi Allah yang baik sehingga ia bisa menerima semua kenyataan hidup yang harus ia alami. Bahkan ia menyadari bahwa semua pemberian adalah dari Allah maka Allah berhak mengambilnya kapanpun (Ayub 1:21). Kehidupan Ayub telah menjadi berkat bagi banyak orang khususnya bagi mereka yang mengalami kehilangan dan menderita sakit untuk tidak mengingkari atau menyangkali Tuhan. Jika kita tahu bahwa Tuhan itu baik, maka kita percaya bahwa segala yang terjadi dalam hidup kita atas seizin Tuhan dan kita diajar untuk tetap percaya kepada-Nya. Ia pasti akan membuat pemulihan yang luar biasa seperti yang dialami Ayub. Oleh sebab itu jangan mudah terpengaruh oleh hasutan atau pikiran-pikiran negatif yang melemahkan iman kita. Jadilah dewasa rohani! (LL)

Bisa MemaklumiTidak Mudah Dipengaruhi1 KORINTUS 13:1-13AYUB 2:1-13

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak…. 1 Korintus 13:11

Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari

Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Ayub 2:10

jumat, 29 april 2016kamis, 28 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 21-23 1 Tawarikh 24-26

Memahami keberadaan orang lain harus berlanjut

pada penerimaanterhadap mereka.

Milikilah prinsip firman Tuhan yang benar.

Mau menerima orang lain seperti Tuhan Yesus mau

menerima kita.

Buatlah imanku kuat dan kokoh ya Tuhan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Seorang ibu merasa bahwa suaminya sudah tidak mengasihi dia lagi. Mengapa? Karena ibu ini tidak pernah dibopong lagi oleh suaminya. Ia membandingkan dirinya dengan adik perempuannya yang selalu dibopong oleh suaminya sejak dari pintu depan hingga ke dalam rumah. Benarkah suaminya tidak mencintainya? Ternyata suaminya tetap mencintainya. Mengapa istrinya tidak dibopong? Karena beratnya berubah dari 47 menjadi 74 kilogram! Seringkali kita sulit memaklumi dan menerima orang lain karena kita menerapkan standar kita sendiri. Ketika orang lain tidak mengasihi seperti cara kita mengasihi, kita sulit menerimanya. Padahal setiap orang bisa menggunakan cara-cara yang berbeda dalam mewujudkan kasihnya, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Ada yang mengasihi dengan mengungkapkannya secara terang-terangan dengan kata-kata yang jelas, ada pula yang menyatakannya dengan simbol atau lambang-lambang. Ada yang mengasihi dengan pemberian, ada yang mengasihi dalam bentuk kebersamaan, ada yang mengasihi dengan melayani. Seorang yang dewasa rohani akan mudah memaklumi tingkat pertumbuhan iman seseorang dan bentuk pernyataan kasihnya. Memaklumi berarti menerima keberadaannya. Yang penting orang itu mengasihi Tuhan. Mengenai wujudnya, Tuhan memberi kebebasan. Itulah sebabnya ada gereja-gereja Tuhan yang berbeda-beda liturgi ibadahnya, cara penyembahan dan memberikan pujian kepada Tuhan, cara berorganisasi, dan sebagainya. Mari kita belajar memaklumi adanya perbedaan itu tanpa kehilangan identitas atau cara penyembahan yang sesuai dengan peraturan gereja di mana kita beribadah dan bertumbuh dalam iman. (PF)

Istri memiliki peran penting terhadap kesuksesan seorang suami. Istri diciptakan Allah untuk menjadi penolong bukan

perongrong. Istri yang baik akan mendukung suaminya seperti memberikan pendapat ketika suami akan mengambil keputusan. Jika

suami berbuat salah, istri mengingatkan supaya suami tidak jatuh. Ketika suami mengalami keterpurukan, istri memberikan penghiburan supaya tidak putus asa.

Ketika Ayub diterpa badai kehidupan yang begitu dahsyat, bukan dukungan yang dia terima dari istrinya melainkan kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan oleh seorang istri sebagai pendamping hidup. Istri Ayub bukannya menghibur malah menyuruh Ayub untuk mengutuki Allah dan mengharapkan Ayub segera mati. Sungguh-sangat keterlaluan! Istri Ayub hanya mau menerima keadaan yang baik saja. Beruntung bahwa Ayub memiliki iman yang kuat, kerohanian yang dewasa sehingga ia tidak terpengaruh oleh kata-kata istrinya. Ayub mengenal pribadi Allah yang baik sehingga ia bisa menerima semua kenyataan hidup yang harus ia alami. Bahkan ia menyadari bahwa semua pemberian adalah dari Allah maka Allah berhak mengambilnya kapanpun (Ayub 1:21). Kehidupan Ayub telah menjadi berkat bagi banyak orang khususnya bagi mereka yang mengalami kehilangan dan menderita sakit untuk tidak mengingkari atau menyangkali Tuhan. Jika kita tahu bahwa Tuhan itu baik, maka kita percaya bahwa segala yang terjadi dalam hidup kita atas seizin Tuhan dan kita diajar untuk tetap percaya kepada-Nya. Ia pasti akan membuat pemulihan yang luar biasa seperti yang dialami Ayub. Oleh sebab itu jangan mudah terpengaruh oleh hasutan atau pikiran-pikiran negatif yang melemahkan iman kita. Jadilah dewasa rohani! (LL)

Bisa MemaklumiTidak Mudah Dipengaruhi1 KORINTUS 13:1-13AYUB 2:1-13

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak…. 1 Korintus 13:11

Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari

Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Ayub 2:10

jumat, 29 april 2016kamis, 28 april 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

1 Tawarikh 21-23 1 Tawarikh 24-26

Sudahkah Kristus semakin dipermuliakan dalam

hidup Saudara?

Tolonglah kami Tuhan untuk senantiasa mempermuliakan

nama-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun

Seorang dosen teologi menyampaikan pesan kepada murid-muridnya yang diwisuda, “Sebentar lagi Saudara akan masuk ke

pelayanan baik pelayanan di gereja maupun di masyarakat, hendaknya kalian seperti padi, semakin berisi semakin menunduk.”

Dosen tersebut ingin menyampaikan pesan bahwa hendaknya siswa-siswa yang telah lulus menjadi pelayan Tuhan yang rendah hati. Kerendahan hati merupakan salah satu indikator seseorang dewasa di dalam Tuhan. Rendah hati dalam kamus bahasa Indonesia berarti sifat tidak sombong atau tidak angkuh. Manusia pada umumnya terjebak pada sifat sombong dan angkuh. Sombong karena merasa sukses dalam bidang pendidikan, jabatan, kekayaan atau bisa juga di pelayanan. Tuhan sering mengingatkan kepada umat-Nya supaya jangan sombong. Ia menentang orang yang sombong/congkak dan mengasihi orang yang rendah hati (Yakobus 4:6). Bahkan Tuhan meminta kepada semua umat tebusan-Nya supaya belajar kelemahlembutan dan kerendahan hati kepada Yesus sendiri (Matius 11:29). Ciri-ciri orang yang rendah hari adalah: pertama, mau intropeksi diri. Mengintropeksi diri menjadi kewajiban seseorang untuk menjaga kehidupannya supaya tidak menjadi angkuh dan sombong. Tujuan hidupnya supaya nama Tuhan semakin dipermuliakan. Intropeksi diri menjadi satu alat supaya kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan. Kedua, tidak memandang rendah orang lain. Kecenderungan manusia adalah membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia merasa hidupnya lebih 'berhasil' dari orang lain maka muncul sikap merendahkan orang lain. Sikap ini perlu dihindari sebagai seorang yang telah percaya kepada Kristus. Biarlah Kristus semakin bertambah dan kita semakin berkurang karena kerendahan hati kita. (PS)

Dia Semakin BertambahFILIPI 2:1-11

Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan

rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. Filipi 2:3

sabtu, 30 april 2016

D O

Ar

en

un

ga

nArtikel Lepas

Oleh : Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div.Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div.Oleh : Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div.

1 Tawarikh 27-29

Sudahkah Kristus semakin dipermuliakan dalam

hidup Saudara?

Tolonglah kami Tuhan untuk senantiasa mempermuliakan

nama-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun

Seorang dosen teologi menyampaikan pesan kepada murid-muridnya yang diwisuda, “Sebentar lagi Saudara akan masuk ke

pelayanan baik pelayanan di gereja maupun di masyarakat, hendaknya kalian seperti padi, semakin berisi semakin menunduk.”

Dosen tersebut ingin menyampaikan pesan bahwa hendaknya siswa-siswa yang telah lulus menjadi pelayan Tuhan yang rendah hati. Kerendahan hati merupakan salah satu indikator seseorang dewasa di dalam Tuhan. Rendah hati dalam kamus bahasa Indonesia berarti sifat tidak sombong atau tidak angkuh. Manusia pada umumnya terjebak pada sifat sombong dan angkuh. Sombong karena merasa sukses dalam bidang pendidikan, jabatan, kekayaan atau bisa juga di pelayanan. Tuhan sering mengingatkan kepada umat-Nya supaya jangan sombong. Ia menentang orang yang sombong/congkak dan mengasihi orang yang rendah hati (Yakobus 4:6). Bahkan Tuhan meminta kepada semua umat tebusan-Nya supaya belajar kelemahlembutan dan kerendahan hati kepada Yesus sendiri (Matius 11:29). Ciri-ciri orang yang rendah hari adalah: pertama, mau intropeksi diri. Mengintropeksi diri menjadi kewajiban seseorang untuk menjaga kehidupannya supaya tidak menjadi angkuh dan sombong. Tujuan hidupnya supaya nama Tuhan semakin dipermuliakan. Intropeksi diri menjadi satu alat supaya kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan. Kedua, tidak memandang rendah orang lain. Kecenderungan manusia adalah membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia merasa hidupnya lebih 'berhasil' dari orang lain maka muncul sikap merendahkan orang lain. Sikap ini perlu dihindari sebagai seorang yang telah percaya kepada Kristus. Biarlah Kristus semakin bertambah dan kita semakin berkurang karena kerendahan hati kita. (PS)

Dia Semakin BertambahFILIPI 2:1-11

Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan

rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. Filipi 2:3

sabtu, 30 april 2016

D O

A

re

nu

ng

an

Artikel Lepas

Oleh : Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div.Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div.Oleh : Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div.

1 Tawarikh 27-29

k e i n g i n a n d a g i n g , d a n keangkuhan hidup (1 Yoh. 2:16). Ketiga hal ini pula yang dipakai oleh Iblis untuk mencobai Yesus Kristus. Kita dapat meneladani cara Yesus Kristus menang atas ketiga pencobaan itu, yaitu dengan kuasa firman Tuhan (Mat. 4:1-11). Banyak orang Kristen yang jatuh ke dalam salah satu atau seluruh godaan itu, yang dikenal dengan “tiga ta”, yaitu: harta, takhta, wanita. Itu sebabnya rohani mereka tidak bisa bertumbuh dengan baik. Orang yang mengasihi dunia atau bersahabat dengan dunia sama artinya dengan menjadikan dirinya musuh Allah sehingga ia tidak akan menyukai hal-hal rohani yang dianugerahkan kepadanya (Yak. 4:4). Padahal jika kita mau, kita dapat mengggunakan 'senjata' yang telah Allah berikan kepada kita, yaitu iman kita. Hanya imanlah yang mampu mengalahkan dunia (1 Yoh 5:4b). Iman itu muncul dari firman Tuhan (Rm. 10:17). J ika k ita mendengarkan, membaca, merenungkan, mempelajari, dan melakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka ketiga godaan yang menghambat itu bisa kita atasi. Kedua, Iblis dan setan-

setan. Yesus Kristus berkata bahwa Iblis adalah pencuri yang selalu ingin mencuri, membunuh dan membinasakan (Yoh. 10:10). Sesuai dengan arti namanya, yaitu “pendakwa”, Iblis selalu mendakwa kita yaitu dengan meng inga tkan k i ta akan kesalahan kita di masa lalu. Ia selalu mengusik perasaan kita agar kita selalu merasa bersalah. Misalnya, Iblis mendakwa imam besar Yosua yang dikatakan oleh Alkitab “mengenakan pakaian kotor” alias tidak layak melayani Tu h a n . N a m u n Tu h a n m e n g u a t k a n Yo s u a d a n mengganti pakai kotor itu dengan pakaian dari lenan putih. Dengan ka ta l a in Yosua dilayakkan oleh Tuhan sendiri untuk tetap melayani Dia (Za. 3:1-3). Bagi kita di masa kini, hal yang harus kita lakukan agar Iblis tidak terus menggoda kita adalah dengan mengaku dosa dan bertobat, yaitu tidak melakukan dosa-dosa itu lagi (1 Yoh. 1:9). Kita harus selalu ingat bahwa kita telah menerima karya pembenaran Yesus Kristus merupakan 'lenan putih' yang harus terus kita kenakan, sehingga ketika Iblis mendakwa kita, maka kita kedapatan benar di hadapan Allah, dan terus mengalami pertumbuhan rohani

Pendahuluan Salah satu ciri makhluk h i d u p a d a l a h a d a n y a pertumbuhan. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup memiliki dua unsur di dalam dirinya yaitu jasmani dan rohani. Pertumbuhan jasmani ditandai dengan berkembangnya seluruh organ-organ tubuh sehingga secara fisik dapat dikatakan sempurna. Namun ada juga yang perkembangan fisiknya tidak s e m p u r n a o l e h k a r e n a pembawaan sejak lahir atau karena adanya hambatan-hamba tan da l am p ro se s pertumbuhannya misalnya, m e n g o n s u m s i m a k a n a n / minuman yang tidak bergizi. Baga imana dengan pertumbuhan rohani? Ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia dapat dipandang sebagai sebuah tunas tanaman yang baru bertumbuh. Untuk pertumbuhan berikutnya, tergantung pada banyak faktor seperti: firman Tuhan yang diterima melalui pendengaran a t a u p e m b a c a a n d a n perenungan (Mzm. 1:1-3), kehidupan doa yang ditekuninya, pengalaman hidup bersama dengan Tuhan, dan interaksinya dengan sesama. Seharusnya,

dengan adanya faktor-faktor yang Allah sediakan itu, setiap orang percaya dapat mengalami pertumbuhan rohani yang baik sejalan dengan lama waktu ia mengikut Tuhan Yesus Kristus hingga menjadi dewasa rohani, yaitu memiliki karakter seperti Yesus Kristus sendiri. Namun dalam kenyataannya tidak semua orang Kristen mengalami pertumbuhan rohani yang sama. Bahkan ada yang mengalami stagnasi atau tetap berjalan di tempat. Itu berarti ada gangguan y a n g m e n g h a l a n g i a t a u menghambat pertumbuhan yang normal.

Hambatan Per tumbuhan Rohani

Hal-hal apa saja yang d a p a t m e n g h a m b a t pertumbuhan rohani kita? Dengan mengetahui hambatan-hambatan itu, maka oleh pertolongan dan kekuatan dari Roh Kudus, kita akan mampu mengatasinya, dan mengalami pertumbuhan rohani sesuai dengan ukuran Kristus sendiri. Pertama, dunia. Alkitab mengatakan bahwa dunia (Yun. kosmos) memiliki tiga bentuk unik yang selalu ada untuk menghambat pertumbuhan rohani, yaitu keinginan mata,

k e i n g i n a n d a g i n g , d a n keangkuhan hidup (1 Yoh. 2:16). Ketiga hal ini pula yang dipakai oleh Iblis untuk mencobai Yesus Kristus. Kita dapat meneladani cara Yesus Kristus menang atas ketiga pencobaan itu, yaitu dengan kuasa firman Tuhan (Mat. 4:1-11). Banyak orang Kristen yang jatuh ke dalam salah satu atau seluruh godaan itu, yang dikenal dengan “tiga ta”, yaitu: harta, takhta, wanita. Itu sebabnya rohani mereka tidak bisa bertumbuh dengan baik. Orang yang mengasihi dunia atau bersahabat dengan dunia sama artinya dengan menjadikan dirinya musuh Allah sehingga ia tidak akan menyukai hal-hal rohani yang dianugerahkan kepadanya (Yak. 4:4). Padahal jika kita mau, kita dapat mengggunakan 'senjata' yang telah Allah berikan kepada kita, yaitu iman kita. Hanya imanlah yang mampu mengalahkan dunia (1 Yoh 5:4b). Iman itu muncul dari firman Tuhan (Rm. 10:17). J ika k ita mendengarkan, membaca, merenungkan, mempelajari, dan melakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka ketiga godaan yang menghambat itu bisa kita atasi. Kedua, Iblis dan setan-

setan. Yesus Kristus berkata bahwa Iblis adalah pencuri yang selalu ingin mencuri, membunuh dan membinasakan (Yoh. 10:10). Sesuai dengan arti namanya, yaitu “pendakwa”, Iblis selalu mendakwa kita yaitu dengan meng inga tkan k i ta akan kesalahan kita di masa lalu. Ia selalu mengusik perasaan kita agar kita selalu merasa bersalah. Misalnya, Iblis mendakwa imam besar Yosua yang dikatakan oleh Alkitab “mengenakan pakaian kotor” alias tidak layak melayani Tu h a n . N a m u n Tu h a n m e n g u a t k a n Yo s u a d a n mengganti pakai kotor itu dengan pakaian dari lenan putih. Dengan ka ta l a in Yosua dilayakkan oleh Tuhan sendiri untuk tetap melayani Dia (Za. 3:1-3). Bagi kita di masa kini, hal yang harus kita lakukan agar Iblis tidak terus menggoda kita adalah dengan mengaku dosa dan bertobat, yaitu tidak melakukan dosa-dosa itu lagi (1 Yoh. 1:9). Kita harus selalu ingat bahwa kita telah menerima karya pembenaran Yesus Kristus merupakan 'lenan putih' yang harus terus kita kenakan, sehingga ketika Iblis mendakwa kita, maka kita kedapatan benar di hadapan Allah, dan terus mengalami pertumbuhan rohani

Pendahuluan Salah satu ciri makhluk h i d u p a d a l a h a d a n y a pertumbuhan. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup memiliki dua unsur di dalam dirinya yaitu jasmani dan rohani. Pertumbuhan jasmani ditandai dengan berkembangnya seluruh organ-organ tubuh sehingga secara fisik dapat dikatakan sempurna. Namun ada juga yang perkembangan fisiknya tidak s e m p u r n a o l e h k a r e n a pembawaan sejak lahir atau karena adanya hambatan-hamba tan da l am p ro se s pertumbuhannya misalnya, m e n g o n s u m s i m a k a n a n / minuman yang tidak bergizi. Baga imana dengan pertumbuhan rohani? Ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia dapat dipandang sebagai sebuah tunas tanaman yang baru bertumbuh. Untuk pertumbuhan berikutnya, tergantung pada banyak faktor seperti: firman Tuhan yang diterima melalui pendengaran a t a u p e m b a c a a n d a n perenungan (Mzm. 1:1-3), kehidupan doa yang ditekuninya, pengalaman hidup bersama dengan Tuhan, dan interaksinya dengan sesama. Seharusnya,

dengan adanya faktor-faktor yang Allah sediakan itu, setiap orang percaya dapat mengalami pertumbuhan rohani yang baik sejalan dengan lama waktu ia mengikut Tuhan Yesus Kristus hingga menjadi dewasa rohani, yaitu memiliki karakter seperti Yesus Kristus sendiri. Namun dalam kenyataannya tidak semua orang Kristen mengalami pertumbuhan rohani yang sama. Bahkan ada yang mengalami stagnasi atau tetap berjalan di tempat. Itu berarti ada gangguan y a n g m e n g h a l a n g i a t a u menghambat pertumbuhan yang normal.

Hambatan Per tumbuhan Rohani

Hal-hal apa saja yang d a p a t m e n g h a m b a t pertumbuhan rohani kita? Dengan mengetahui hambatan-hambatan itu, maka oleh pertolongan dan kekuatan dari Roh Kudus, kita akan mampu mengatasinya, dan mengalami pertumbuhan rohani sesuai dengan ukuran Kristus sendiri. Pertama, dunia. Alkitab mengatakan bahwa dunia (Yun. kosmos) memiliki tiga bentuk unik yang selalu ada untuk menghambat pertumbuhan rohani, yaitu keinginan mata,

yang sehat (Rom. 3:26). Ketiga, diri sendiri. Kehendak bebas (free will) yang Allah berikan ketika manusia diciptakan-Nya tetap berlaku ketika seseorang ada di dalam Yesus Kristus. Kehendak bebas itu bisa digunakan untuk mau bertumbuh atau tidak mau bertumbuh. Pertumbuhan rohani bukan sesuatu yang berlangsung secara terpaksa atau otomatis, me la inkan se sua tu yang diusahakan. Rasul Petrus menggunakan kata imperatif, “bertumbuhlah” (2 Pet. 3:18). Berarti orang itu sendiri yang mau bertumbuh, dan Roh Kudus akan menolongnya untuk bertumbuh. Namun jika ia sudah merasa cukup puas dengan kondisi rohaninya saat ini dan tidak mau bertumbuh lebih dewasa lagi, maka Roh Kudus pun t idak akan memaksanya. Mengapa ada orang yang tidak mau bertumbuh? Ada beberapa alasan, salah satunya adalah risiko yang harus dihadapi jika s e s e o r a n g m e n g a l a m i pertumbuhan rohani, misalnya: ia bisa dijauhi oleh rekan-rekan bisnisnya yang selama ini ada da lam keh idupannya . I a mengambil posisi fifty-fifty: sebagian hidup bagi Tuhan, sebagian hidup bagi dosa. Ia

bersikap tepat seperti Eutikhus yang duduk di jendela. Separuh badannya di dalam ruangan t e m p a t R a s u l P a u l u s mengajarkan firman Tuhan, dan separuh lagi di luar dan terkena angin semilir. Akibatnya? Ia jatuh dari lantai tiga ke bawah dan … mati. Untunglah Rasul Paulus – o l e h k u a s a T u h a n – membangkitkannya kembali (Kisah 20:7-12). Orang yang dewasa rohani tidak akan lagi b e rbua t t i d a k s enonoh , berbicara kotor, mencemooh, menjelekkan orang lain, curang dan dusta, dan pelbagai bentuk dosa lainnya. Hidupnya bagi Kristus secara all out, sepenuh hati, ya atau tidak sama sekali, tidak suam-suam. Keempat, pengajaran sesat . Yang t idak ka lah pentingnya untuk dicermati adalah semakin gencarnya pengajaran sesat, khusus di Akhir Zaman ini. Yang dimaksud dengan 'sesat' di sini bukan saja p e n g a j a r a n y a n g j e l a s bertentangan dengan firman Tuhan, atau ajaran palsu berupa bidat-bidat: Saksi Yehovah, Theodesi, Mormonisme, dan sebagainya (Mat. 24:11). Bidat-bidat tersebut jelas harus kita tolak karena akan membuat kita jauh dari kebenaran firman

Tuhan. Namun di samping itu ada pengajaran yang memberitakan firman Tuhan namun tidak sepenuhnya. Artinya, ada p e n g a j a r a n y a n g l e b i h menekankan berkat-berkat jasmani saja yang dikenal dengan istilah Injil Kemakmuran (Prosperity Gospel), padahal Tuhan Yesus juga berkata bahwa orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia (Mat. 16:24). Tidak ada kemuliaan tanpa salib … no cross no crown. Di balik salib barulah ada kemuliaan! Ada orang Kristen yang t i dak mau tahu apakah pengajaran yang diterimanya b e n a r a t a u s a l a h . I a beranggapan bahwa itu adalah urusan para teolog atau hamba Tuhan. Asalkan cocok dengan dirinya dan masuk di akalnya, maka ia akan menerimanya begitu saja. Keluguan jemaat kadang-kadang dimanfaatkan oleh para nabi palsu untuk memperoleh keuntungan. Ia menggunakan istilah-istilah r o h a n i , p e n g a l a m a n -pengalaman rohani dalam kesaksian yang disampaikannya, bahkan membuat itu semua lebih tinggi dari firman Allah y a n g d i w a h y u k a n a t a u diilhamkan oleh Roh Kudus. Kitab

Suci diletakkan di bawah kesaksian hidup. Padahal justru kita harus menempatkan Alkitab sebagai standar utama sekaligus hakim atas berbagai pengajaran yang beredar di sekitar kita. Berkonsultasilah dengan hamba Tuhan yang setia kepada pengajaran firman Tuhan, ketika jemaat mendengar adanya pengajaran yang meragukan. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus sudah semakin dekat. Ia adalah Mempelai Laki-laki yang oleh Roh Kudus-Nya sedang mempersiapkan kita, Gereja-Nya, untuk menjadi Mempelai Perempuan-Nya. Berarti Tuhan Yesus sendir i r indu k i ta bertumbuh menjadi dewasa. Bukankah tidak ada satu pun perkawinan d i laksanakan a p a b i l a s a n g m e m p e l a i perempuan adalah seorang bayi atau kanak-kanak. Mari kita tinggalkan status sebagai kanak-kanak rohani, dan terus bertumbuh secara sehat dengan m e n g a t a s i p e l b a g a i hambatan di atas. <

yang sehat (Rom. 3:26). Ketiga, diri sendiri. Kehendak bebas (free will) yang Allah berikan ketika manusia diciptakan-Nya tetap berlaku ketika seseorang ada di dalam Yesus Kristus. Kehendak bebas itu bisa digunakan untuk mau bertumbuh atau tidak mau bertumbuh. Pertumbuhan rohani bukan sesuatu yang berlangsung secara terpaksa atau otomatis, me la inkan se sua tu yang diusahakan. Rasul Petrus menggunakan kata imperatif, “bertumbuhlah” (2 Pet. 3:18). Berarti orang itu sendiri yang mau bertumbuh, dan Roh Kudus akan menolongnya untuk bertumbuh. Namun jika ia sudah merasa cukup puas dengan kondisi rohaninya saat ini dan tidak mau bertumbuh lebih dewasa lagi, maka Roh Kudus pun t idak akan memaksanya. Mengapa ada orang yang tidak mau bertumbuh? Ada beberapa alasan, salah satunya adalah risiko yang harus dihadapi jika s e s e o r a n g m e n g a l a m i pertumbuhan rohani, misalnya: ia bisa dijauhi oleh rekan-rekan bisnisnya yang selama ini ada da lam keh idupannya . I a mengambil posisi fifty-fifty: sebagian hidup bagi Tuhan, sebagian hidup bagi dosa. Ia

bersikap tepat seperti Eutikhus yang duduk di jendela. Separuh badannya di dalam ruangan t e m p a t R a s u l P a u l u s mengajarkan firman Tuhan, dan separuh lagi di luar dan terkena angin semilir. Akibatnya? Ia jatuh dari lantai tiga ke bawah dan … mati. Untunglah Rasul Paulus – o l e h k u a s a T u h a n – membangkitkannya kembali (Kisah 20:7-12). Orang yang dewasa rohani tidak akan lagi b e rbua t t i d a k s enonoh , berbicara kotor, mencemooh, menjelekkan orang lain, curang dan dusta, dan pelbagai bentuk dosa lainnya. Hidupnya bagi Kristus secara all out, sepenuh hati, ya atau tidak sama sekali, tidak suam-suam. Keempat, pengajaran sesat . Yang t idak ka lah pentingnya untuk dicermati adalah semakin gencarnya pengajaran sesat, khusus di Akhir Zaman ini. Yang dimaksud dengan 'sesat' di sini bukan saja p e n g a j a r a n y a n g j e l a s bertentangan dengan firman Tuhan, atau ajaran palsu berupa bidat-bidat: Saksi Yehovah, Theodesi, Mormonisme, dan sebagainya (Mat. 24:11). Bidat-bidat tersebut jelas harus kita tolak karena akan membuat kita jauh dari kebenaran firman

Tuhan. Namun di samping itu ada pengajaran yang memberitakan firman Tuhan namun tidak sepenuhnya. Artinya, ada p e n g a j a r a n y a n g l e b i h menekankan berkat-berkat jasmani saja yang dikenal dengan istilah Injil Kemakmuran (Prosperity Gospel), padahal Tuhan Yesus juga berkata bahwa orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia (Mat. 16:24). Tidak ada kemuliaan tanpa salib … no cross no crown. Di balik salib barulah ada kemuliaan! Ada orang Kristen yang t i dak mau tahu apakah pengajaran yang diterimanya b e n a r a t a u s a l a h . I a beranggapan bahwa itu adalah urusan para teolog atau hamba Tuhan. Asalkan cocok dengan dirinya dan masuk di akalnya, maka ia akan menerimanya begitu saja. Keluguan jemaat kadang-kadang dimanfaatkan oleh para nabi palsu untuk memperoleh keuntungan. Ia menggunakan istilah-istilah r o h a n i , p e n g a l a m a n -pengalaman rohani dalam kesaksian yang disampaikannya, bahkan membuat itu semua lebih tinggi dari firman Allah y a n g d i w a h y u k a n a t a u diilhamkan oleh Roh Kudus. Kitab

Suci diletakkan di bawah kesaksian hidup. Padahal justru kita harus menempatkan Alkitab sebagai standar utama sekaligus hakim atas berbagai pengajaran yang beredar di sekitar kita. Berkonsultasilah dengan hamba Tuhan yang setia kepada pengajaran firman Tuhan, ketika jemaat mendengar adanya pengajaran yang meragukan. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus sudah semakin dekat. Ia adalah Mempelai Laki-laki yang oleh Roh Kudus-Nya sedang mempersiapkan kita, Gereja-Nya, untuk menjadi Mempelai Perempuan-Nya. Berarti Tuhan Yesus sendir i r indu k i ta bertumbuh menjadi dewasa. Bukankah tidak ada satu pun perkawinan d i laksanakan a p a b i l a s a n g m e m p e l a i perempuan adalah seorang bayi atau kanak-kanak. Mari kita tinggalkan status sebagai kanak-kanak rohani, dan terus bertumbuh secara sehat dengan m e n g a t a s i p e l b a g a i hambatan di atas. <

Berkat Tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6