2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

7
WALIKOTA BUKITTINGGI PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan kinerja, transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, perlu disusun dan diterapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; b. bahkan sesuai dengan Pasal 60 Peraturan Pemerinthan Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan, Perlu Menetapkan Peraturan Walikota Bukittinggi tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi. 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Transcript of 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

Page 1: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

WALIKOTA BUKITTINGGI

PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI

NOMOR 18 TAHUN 2010

TENTANG

PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.

WALIKOTA BUKITTINGGI,

Menimbang : Mengingat :

a. bahwa untuk meningkatkan kinerja, transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, perlu disusun dan diterapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

b. bahkan sesuai dengan Pasal 60 Peraturan Pemerinthan Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan, Perlu Menetapkan Peraturan Walikota Bukittinggi tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi.

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Page 2: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahah Pusat dengan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akutansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

13. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 40 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Perivinsi Sumatera Barat (Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat (Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009 Nomor 40);

14. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 03 Tahun 2008 Tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 3);

Page 3: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI TENTANG

PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota Ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Bukittinggi;

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara

Pemerintahan Daerah; 3. Walikota Adalah Walikota Bukittinggi; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Adalah Daerah adalah yang selanjutya disebut DPRD adalah

lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah; 5. Inspektorat Kota adalah Inspektorat Kota Bukittinggi, yang merupakan aparat Pengawasan

Intern Pemerintah Kota Bukittinggi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bukitiinggi;

6. Inspektur adalah Inspektur Kota Bukittinggi; 7. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, selanjutnya disingkat BPKP adalah

aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Peresiden; 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah

Pada Pemerintah Kota Bukittinggi, yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dinas/ Badan/ Kantor, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Kerja Lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

9. Sistem Pengendalian Intern yang sesuai yang selanjutnya disingkat SPI adalah integral

pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

15. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 12).

Page 4: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

10. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern yang disenggalarakan secara Menyeluruh terhadap Peroses Perancangan dan pelaksanaan kebijakan serta Penganggaran dan Perencanaan pelaksanaan anggaran dilingkungan Pemerintahan Kota Bukittinggi;

11. Pengawasan Interen adalah seluruh peroses kegiatan audit, reviu, evaluasi pemantauan,

dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggara tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah diterapkan secara efektif dan efesiens untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik;

12. Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi bukti yang dilakukan

secara independen, objektif dan professional dan berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efesiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah;

13. Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa

kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan standar rencana utuk norma yang telah ditetapkan;

14. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingakan hasil atau prestasi suatu kegiatan

dan standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan;

15. Pemantauan, adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan;

16. Kegiatan pengawasan lainya adalah kegiatan pengawasan antara lain berupa sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan;

17. Petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan SPIP Adalah petunjuk pelaksanaan atas

Peraturan Walikota Bukittinggi tentang Penyelenggaraan SPIP yang memuat kebijakan, stategi metodologi penerapan, dan pengintegrasian seluruh aktivitas manajemen pemerintahan daerah, untuk memastikan bahwa seluruh unsur SPIP telah terbangun dalam Program/ kegiatan pemerintahan daerah/ SKPD dalam rangka menjamin pencapaian tujuan yang ditetapkan.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud dari Peraturan Wali Kota ini Adalah : 1. Untuk mencapai pengelolaan keuagan daerah yang efektif, efesien, trasparan, dan Akuntabel; 2. Melaksanakan SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 tentang sistem pengendalian Intern pemerintah dan Peraturan Pelaksanaanya.

Page 5: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

Pasal 3

Tujuan dari Peraturan Walikota Ini adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah Kota Bukittinggi, Keandalan Pelaporan keuangan, pengamanan asset daerah, dan ketaatan terhadap peraturan perunang-undangan yang berlaku.

BAB IV RUANG LINGKUP

Pasal 4

(1) Ruang lingkup diatur dalam Peraturan Walikota ini meliputi Penerapan SPIP oleh seluruh SKPD di Kota Bukitinggi;

(2) Penerapan SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian yang integral dari kesatuan SKPD

BAB IV PENYELENGGARAAN SPIP PADA PEMERINTAH

KOTA BUKITTINGGI Pasal 5

(1) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi wajib menerapkan SPIP sebagaimana

dimaksud dalam pasal 3 yang meliputi unsur: a. Lingkungan Pengendalian b. Penilaian Resiko c. Kegiatan pengendalian d. informasi dan Komunikasi, dan e. Pemantauan Pengendalian Intern.

(2) Uraian dan Pengatuan unsur SPIP sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai unsur

pasal 4 sampai dengan Pasal 46 Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang system Pengendalian Intern Pemerintah;

(3) Penerapan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian intern dari kegiatan SKPD.

Pasal 6 (1) Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemerintah Kota bukittinggi dikoordinasikan oleh

Sekretaris Daerah kota Bukittinggi;

(2) Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan penyelenggaraan SPIP yang disusun sesuai dengan pedoman teknis Penyelenggaraan SPIP yang ditetapkan oleh Kepala BPK sebagai Pembina Penyelenggaraan SPIP;

Page 6: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

(3) Petunjuk penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota Bukittinggi.

Pasal 7

(1) Dalam proses pembangunan dan pengembangan SPIP dibentuk satuan Tugas SPIP

Pemerintah Kota Bukittinggi;

(2) Susunan tugas pokok satuan tugas SPIP Pemerintah Kota Bukittinggi ditetapkan dengan Keputusan Walikota Bukittinggi.

BAB III

PENGUATAN EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN SPIP Pasal 8

(1) Pimpinan SKPD bertanggung Jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPIP dilingkungan

kerja masing-masing;

(2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD termasuk akuntabilitas keuangan daerah.

Pasal 9 (1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) dilakukan oleh

inspektorat Kota Bukittinggi;

(2) Inspektorat Kota Bukittinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan intern melalui: a. Audit; b. Reviu; c. Evaluasi; d. Pemantauan; dan e. Kegiatan pengawasan lainnya.

Pasal 10

Inspektorat Kota Bukittinggi mjelakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang didanai dengan APBD Kota Bukittinggi dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 7: 2010-18 Perdakot Bkt - Penyelenggaraan SPIP

BAB IV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatanya dalam berita Daerah Kota Bukittinggi.

Ditetapkan di : Bukittinggi Pada tanggal : 23 Desember 2010

WALIKOTA BUKITTINGGI

ISMET AMZIS Diundangkan di : Bukittinggi Pada tanggal : 23 Desember 2010 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA BUKITTINGGI

HERRY RUSLI, SH Pembina Utama Muda NIP.195708311980031005

BERITA DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010 NOMOR 18