2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

33
P P a a n n d d u u a a n n T T e e k k n n i i s s D D a a t t u u m m d d a a n n S S i i s s t t e e m m K K o o o o r r d d i i n n a a t t P P e e t t a a R R u u p p a a b b u u m m i i I I n n d d o o n n e e s s i i a a BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL www.bakosurtanal.go.id

Transcript of 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

Page 1: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

PPPaaannnddduuuaaannn TTTeeekkknnniiisss DDDaaatttuuummm dddaaannn SSSiiisssttteeemmm KKKoooooorrrdddiiinnnaaattt

PPPeeetttaaa RRRuuupppaaabbbuuummmiii IIInnndddooonnneeesssiiiaaa

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL www.bakosurtanal.go.id

Page 2: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

BADAN KORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL www.bakosurtanal.go.id Jln. Raya Jakarta Bogor Km.46 Cibinong, 16911 Tel. 021 8752062 Fax. 021 8752064 Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi Email : [email protected] Tel. 021 8753166 Fax. 021 87916647

Page 3: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

R.W. Matindas, Kepala

Henni Liliwaty , Deputi Kepala Bidang Infrastruktur Data Spasial

Chaerul Hafidin, Deputi Kepala Bidang Pemetaan Dasar

Pusat Geodesi dan Geodinamika

Rustandi Poerawiardi

Pusat Pemetaan Dasar dan Tata Ruang

Puntodewo, SSO

© Bakosurtanal 2005

Edisi I, 2005

Editor Eddy Priyanto

Penyusun Eddy Priyanto

Joni Efendi

Susilo

Enjang Samsul Bachri

Teguh Pramuji

Sudjono

Titik Suparwati

Untuk perbaikan dan penyempurnaan, maka kritik dan saran dapat

disampaikan melalui Pusat Jasa dan Pelayanan Informasi,

[email protected]

Page 4: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

DAFTAR ISI PENDAHULUAN

DATUM GEODESI NASIONAL 1995 (DGN - 95)

SISTEM KOORDINAT PETA RUPABUMI INDONESIA

Universal Transvere Mercator (UTM)

Transvere Mercator TM3º

Konversi Koordinat Geodetik ke Koordinat UTM

Jarak Meridian

Titik Kaki Lintang/Foot Point Latitude

Jari-jari Lengkung Meridian (Radius of Curvature)

Geodetik ke UTM

Koordinat Nol Semu

Konvergensi Grid

Faktor Skala

UTM ke Geodetik

Konvergensi Grid

Skala Titik

TRANSFORMASI DATUM

Perbedaan Peta RBI dalam datum ID-74 dan DGN-95

Transformasi Datum ID-74 ke DGN-95 Metoda Molodensky

PERANGKAT LUNAK APLIKASI SURVEI DAN PEMETAAN

Transformasi Interaktif

Transformasi Koordinat Geografi ke UTM

Transformasi Koordinat UTM ke Geografi

Transformasi Koordinat Geografi ke TM3°

Transformasi Koordinat TM3° ke Geografi

Transformasi Koordinat Zona UTM yang Berdampingan

Transformasi Koordinat dalam ID-74 ke DGN-95

Transformasi Koordinat Pojok Peta dalam ID-74 ke DGN-95

Transformasi Interaktif

Transformasi Koordinat Geografi ke UTM

Transformasi Koordinat UTM ke Geografi

Transformasi Koordinat Zona UTM yang Berdampingan

Transformasi Proyeksi Peta PENGERTIAN

1

1

2

3

4

5

6

6

6

7

7

8

8

9

9

9

10

11

11

14

15

15

16

17

18

19

20

21

22

22

23

24

25

26

Page 5: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

Pengantar

Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95) merupakan referensi tunggal

dalam pengelolaan (pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan) data

geospasial pada strata lokal, regional, nasional bahkan internasional.

DGN-95 adalah datum geodesi yang geosentris dan diberlakukan untuk

keperluan survei dan pemetaan di seluruh wilayah NKRI, ditetapkan

melalui Surat Keputusan Kepala Bakosurtanal Nomor :

HK.02.04/II/KA/96 tanggal 12 Februari 1996. DGN-95 menggantikan

datum yang telah ada seperti Datum Indonesia 1974 (ID-74). Proyeksi

Peta Rupa Bumi Indonesia yang digunakan adalah Proyeksi Transvere

Mercator dengan sistem koordinat Universal Transvere Mercator yang

telah diterima sebagai sistem kordinat peta secara internasional.

Tujuan dari Buku Panduan Teknis ini adalah untuk menyediakan

perangkat lunak yang biasa digunakan untuk aplikasi survei dan

pemetaan secara khusus digunakan untuk mentransformasikan peta

dalam datum ID-74 ke peta berbasiskan DGN-95, aplikasi ini

dijalankan pada komputer berbasis operating system windows.

Semoga Buku Panduan Teknis ini dapat bermanfaat.

R.W. Matindas

Kepala Bakosurtanal

Page 6: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

Perangkat Lunak Aplikasi Survei dan Pemetaan

Buku panduan ini menyertakan satu buah CD yang berisi perangkat

lunak aplikasi survei dan pemetaan yang digunakan untuk

perhitungan :

• Transformasi Koordinat Geografi ke UTM dan sebaliknya

• Transformasi Koordinat Geografi ke TM3° dan sebaliknya

• Transformasi Koordinat Zona UTM yang berdampingan

• Transformasi Koordinat dalam ID-74 ke DGN-95

• Transformasi Koordinat Pojok Peta dalam ID-74 ke DGN-95

• Transformasi Proyeksi Peta UTM dalam ID-74 ke DGN-95

• Transformasi Proyeksi Peta TM3° ke UTM.

Page 7: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

1

PANDUAN TEKNIS DATUM DAN SISTEM KOORDINAT

PETA RUPABUMI INDONESIA

PENDAHULUAN

Sistem koordinat Peta Rupabumi Indonesia (RBI) berdasarkan pada

model matematik bidang permukaan bumi yang dikenal sebagai datum

geodetic yang mendekati bentuk fisik permukaan bumi.

Sejak jaman penjajahan Belanda sampai sekarang bermacam metoda

telah diterapkan untuk menggambarkan bidang permukaan bumi yang

menyerupai bola, ada beberapa datum yang telah digunakan untuk

mendefinisikan bidang tersebut. Pekerjaan pemetaan telah dilakukan

oleh Indonesia sejak dulu berdasarkan pada datum lokal, seperti

datum Batavia (gn. Genuk), datum Gn. Sagara dan Datum Indonesia

1974. Saat ini semua pekerjaan pemetaan telah menggunakan sistem

kordinat yang baru, yaitu berdasarkan Datum Geodesi Nasional 1995

(DGN-95).

DATUM GEODESI NASIONAL 1995 (DGN - 95)

Pada tahun 1992, Indonesia turut bagian dalam survei kampain yang

dilakukan oleh International GPS Service (IGS), pengamatan GPS

dilakukan pada daerah yang mudah dicapai dan pada beberapa pilar-

pilar yang telah ada dan masih baik (Pilar Triangulasi, Doppler, Tanda

Tinggi Geodesi). Pada survei ini menghasilkan 60 stasiun GPS yang

berklasifikasi sebagai orde nol. Jaring Orde nol tersebut adalah

realisasi Datum Geodesi Nasional 1995 di lapangan. Selanjutnya pada

tahun yang sama dan berikutnya dilakukan densifikasi jaring dengan

orde yang lebih rendah ke seluruh wilayah Indonesia dengan kerapatan 50

km. Jaringan tersebut disebut sebagai Jaring Kontrol Horisontal Nasional

(JKHN).

Page 8: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

2

Spesifikasi DGN-95 Datum Geosentris Koordinat Geodesi Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95) Koordinat Grid/Peta Universal Transvere Mercator (UTM)

Kerangka Referensi International Tereseterial Reference Frame (ITRF)

Elipsoid World Geodetic System 1984 (WGS-84) Sumbu semi mayor (a) 6.378.137,0 meter Faktor Pegepengan (1/f) 298,2572223563

DGN-95 adalah sistem koordinat Indonesia yang baru, dimana sistem

koordinat ini kompatibel dengan Global Positioning System (GPS) yang

berbasiskan World Geodetic System 1984 (WGS-84), DGN-95

merupakan datum geosentris dimana pusat masa bumi merupakan

titik awal sistem koordinat. Perbedaan datum DGN-95 dan ID-74

mengakibatkan pergeseran koordinat berkisar 30 meter dan datum

DGN-95 dengan datum Jakarta/Genuk, Sagara, Moncongloe berkisar

antara 200 meter (dalam komponen utara, timur). Untuk merubah

koordinat dari satu sistem ke sistem lainnya adalah proses

matematika yaitu proses transformasi.

Perubahan datum lama ke datum DGN-95 bervariasi sesuai dengan

skala peta dan mengakibatkan pergeseran posisi garis grid peta dan

posisi detilnya.

Perbedaan antara datum DGN-95 dan sebelumnya

Page 9: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

3

SISTEM KOORDINAT PETA RUPABUMI INDONESIA

Koordinat Geodesi (lintang dan bujur) adalah representasi suatu posisi

titik pada peta secara matematis dengan memproyeksikan pada suatu

bidang datar.

Sistem Transvere

Mercator

memproyeksikan

koordinat geodesi ke

dalam silinder yang

bersinggungan

dengan ekuator dan

memotong pada satu

meredian.

Untuk memperkecil

distorsi, bumi

dirotasikan di dalam silinder yang menyebabkan meredian yang

berbeda menyinggung silinder pada area yang berbeda. Ini

menghasilkan bidang utara-selatan, yang dinamakan sebagai zona.

Titik asal (true origin) setiap zona adalah perpotongan antara ekuator

dan meredian tengah (perpotongan antara meredian dengan silinder)

Biasanya untuk menghindari nilai negatif pada koordinat digunakan

koordinat semu (false origin). Pada tahun 1947, Amerika Serikat

mengadopsi satu proyeksi Transverse Mercator dengan faktor skala,

koordinat semu, lebar zona dan penomoran zona dan diterima sebagai

Universal Transverse Mercator (UTM). Sistem proyeksi ini kemudian

digunakan oleh Indonesia dengan datum ID-74 untuk memproduksi

peta rupabumi berbagai skala dan sekarang dengan mengunakan

datum DGN-95 untuk memproduksi peta rupabumi dijital.

Universal Transvere Mercator (UTM)

Ketentuan Proyeksi Universal Transverse Mercator :

• Proyeksi adalah Transverse Mercator.

• Lebar zona 6º

• Titik awal setiap zona adalah perpotongan meredian tengah dan

ekuator.

Page 10: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

4

• Faktor skala pada meredian tengah ko = 0.9996.

• Timur (T) didefinisikan dengan penambahan 500.000 meter kepada

nilai x yang dihitung dari meredian tengah.

• Utara (U) didefinisikan dengan penambahan 10.000.000 meter

kepada nilai y yang dihitung dari ekuator ke selatan.

• Zona 1 dimulai dari bujur 180º barat sampai dengan bujur 174º

barat dan seterusnya ke arah Timur sampai zone 60 untuk bujur

174º timur sampai dengan bujur 180º timur.

• Satuan dalam meter.

• Batas Lintang 84º Utara dan Lintang 80º Selatan.

• Notasi koordinat UTM, Timur (T) diletakan di depan Utara (U).

• Datum DGN - 95

Penomoran Zona dalam UTM di Wilayah Indonesia

No Zona UTM Batas Zona Meredian Tengah 46 090 – 096 º 093 º 47 096 – 102 º 099 º 48 102 – 108 º 105 º 49 108 – 114 º 111 º 50 114 – 120 º 117 º 51 120 – 126 º 123 º 52 126 – 132 º 129 º 53 132 – 138 º 135 º 54 138 – 144 º 141 º

Transvere Mercator TM 3º

Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

mengeluarkan peraturan tentang pengukuran dan pemetaan untuk

penyelenggraan pendaftaran tanah dengan SK PMNA/Kepala BPN No.3

tahun 1997.

Ketentuan Proyeksi Transverse Mercator 3º :

• Proyeksi adalah Transverse Mercator.

• Lebar zona 3º.

• Titik awal setiap zona adalah perpotongan meredian tengah dan

ekuator.

• Faktor skala pada meredian tengah ko = 0.9999.

• Timur (T) didefinisikan dengan penambahan 200.000 meter kepada

nilai x yang dihitung dari meredian tengah.

Page 11: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

5

• Utara (U) didefinisikan dengan penambahan 1.500.000 meter

kepada nilai y yang dihitung dari ekuator.ke selatan

• Zona mempunyai nomor yang berelasi kepada nomor zona UTM.

Setiap zona UTM dibagi dalam 2 bagian 3º. Penomoran terdiri dari

pertama adalah nomor zona UTM dan kedua, adalah nomor zona

TM3º.

• Satuan dalam meter .

• Batas Lintang 6º Utara dan Lintang 11º Selatan.

• Notasi koordinat TM3º, Timur (T) diletakan di depan Utara (U).

• Datum DGN - 95.

Penomoran Zona dalam TM3º di Wilayah Indonesia

No Zona TM3º Batas Zona Meredian Tengah 46.2 093 – 096º 094º 30 ‘ 47.1 096 – 099º 097º 30 ’ 47.2 099 – 102º 100º 30 ‘ 48.1 102 – 105º 103º 30 ‘ 48.2 105 – 108º 106º 30 ‘ 49.1 108 – 111º 109º 30 ‘ 49.2 111 – 114º 112º 30 ‘ 50.1 114 – 117º 115º 30 ‘ 50.2 117 – 120º 118º 30 ‘ 51.1 120 – 123º 121º 30 ‘ 51.2 123 – 126º 124º 30 ‘ 52.1 126 – 129º 127º 30 ‘ 52.2 129 – 132º 130º 30 ‘ 53.1 132 – 135º 133º 30 ‘ 53.2 135 – 138º 136º 30 ‘ 54.1 138 – 141º 139º 30 ‘

Konversi Koordinat Geodetik ke Koordinat UTM

Rumus yang dipakai adalah modifikasi dari rumus yang telah

dipublikasikan dalam Tabel Universal Transvere Mercator (UTM GRID)

Lintang 0° - 15°, Bakosurtanal, Dokumen No.23/1979 dan

No.24/1979. Rumus yang digunakan adalah Redfern formula untuk

konversi antara koordinat geodetik (lintang dan bujur) dan koordinat

peta (timur dan utara). Proyeksi Transverse Mercator, adalah proyeksi

Page 12: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

6

yang digunakan dalam pembuatan Peta Rupabumi Indonesia. Rumus

tersebut mempunyai ketelitian lebih kurang 2 mm untuk setiap zona

Peta Rupabumi Indonesia.

Jarak Meridian

Panjang garis meridian diberikan rumus sebagai berikut :

m = a(1- e2) ∫2

1

L

L[1- (e2sin2L)] 3/2 dL

Dalam hal ini L1 dan L2 adalah Lintang titik awal dan akhir. Rumus

tersebut di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan deret

pangkat, yaitu :

m = a{A0 L -A2Sin2L+A4Sin4 L-A6Sin6L}

dimana :

A0 = 1-(e2/4)-(3e4/64)-(5e6/256)

A2 = 3/8)(e2+e4/4+15e6/128)

A4 = (15/256)(e4+3e6/4)

A6 = 35e6/3072

Titik Kaki Lintang/Foot Point Latitude

Besaran kaki lintang sampai pada utara sejati pada sistem bola langit

(f' ) dalam satuan detik, biasa dinyatakan dalam N‘ hubunganya dengan

panjang meridian (m) dan faktor skala pada meridian tengah (ko)

adalah sebagai berikut (m= N'/ko). Besaran nilai tersebut (L' ) bisa

dihitung juga dengan hitungan langsung menggunakan tiga nilai yang

lain yaitu :

n = (a-b)/(a+b) = f/(2-f)

G = a(1-n)(1- n2)(1+(9/4)n2+(225/64)n4)( π/180)

σ = (mπ)/(180G)

Kaki Lintang (dalam satuan radian) dihitung menggunakan :

L' = σ+((3n/2)-(27n3/32))Sin2σ+((21n2/16)-

(55n4/32))Sin4σ+(151n3/96)Sin6σ+(1097n4/512)Sin8σ

Jari-jari Lengkung Meridian (Radius of Curvature)

Jari-jari Lengkung Meridian, ditunjukkan dalam rumus dibawah ini :

M = a(1-e2)/(1-e2Sin2L)3/2

Page 13: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

7

N = a/(1-e2Sin2L)1/2

ψ = N/M

M’ = a(1-e2)/(1-e2Sin2L’)3/2

N’ = a/(1-e2Sin2L’)1/2

ψ‘ = N’/M’

Geodetik ke UTM t = TanL

ω = B - Bo

T' = (koNωCosL){1+I+II+III}

I = (ω2/6)Cos2L(ψ-t2)

II = (ω4/120)Cos4L[4ψ3(1-6t2)+ ψ2(1+8t2)-ψ2t2+t4]

III = (ω6/5040)Cos6L (61-479t2+179t4-t6)

T = T' + Absis Nol Semu

U' = Ko{m+I+II+III+IV}

I = (ω2/2) NSin LCos L

II = (ω4/24) NSinLCos3L(4ψ2+ψ-t2)

III = (ω6/720) N sin LCos5L[8ψ4(11-24t2)-

28ψ3(1-6t2)+ ψ2(1-32t2)-ψ(2t2)+t4]

IV = (ω8/40320)NSinLCos7L(1385-3111t2+543t4-t6)

U = U' + Ordinat Nol Semu

Koordinat Nol Semu

UTM

Ordinat Nol Semu, Utara = 10.000.000 meter

Absis Nol Semu, Timur = 500,000 meter.

TM3°

Ordinat Nol Semu, Utara = 1.500.000 meter

Absis Nol Semu, Timur = 200,000 meter.

Titik asal, the true origin, setiap zona adalah perpotongan antara garis

katulistiwa untuk Utara dan meridian tengah untuk Timur.

Untuk menghindari nilai koordinat negatif untuk selatan katulistiwa

dan barat meridian tengah, maka nilai koordinat nol semu

ditambahkan.

Page 14: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

8

Konvergensi Grid

Konvergensi grid adalah sudut yang ditambahkan kepada asimut

antara dua titik yang diketahui koordinat geografinya pada ellipsoid

untuk mendapatkan sudut jurusan pada bidang datar (UTM).

Asimut adalah arah dua titik yang diketahui koordinat geografinya pada

ellipsoid, sedangkan sudut jurusan adalah arah dua titik yang

diketahui koordinat grid / peta pada bidang proyeksi.

I = -ωSinL

II = -(ω3/3)SinLCos2L(2ψ2-ψ)

III = -(ω5/15)SinLCos4L[ψ4(11-24t2)- ψ3(11-36t2)+

2ψ2(1- 7t2)+ψt2]

IV = -(ω7/315)Sin LCos6 L(17-26t2+2t4)

γ = I + II + III + IV

Faktor Skala

Adalah hubungan

antara jarak ukuran

yang telah direduksi

ke bidang ellipsoid

dan jarak yang sama

pada bidang proyeksi

dan jarak ini

digunakan untuk

perhitungan pada

bidang datar.

Catatan : Faktor Skala mempunyai nilai yang bervariasi tergantung

terhadap meridian tengah.

I = (ω2/2) ψCos2L

II = (ω4/24)Cos4L[4ψ3(1-6t2)+ ψ2(1+24t2)-4ψt2]

III = (ω6/720) Cos6 L (61-148t2+16t4)

K = ko+koI+koII+koIII

Page 15: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

9

UTM ke Geodetik T’ = T - Absis Nol Semu

x = T' /(koN’)

I = (t'/(koM'))(xT'/2)

II = (t'/(koM'))(T'x3/24)[-4ψ'2+9ψ'(1-t'2)+12t'2]

III = (t'/(koM'))((T'x5)/720)[8ψ'4(11-24t'2)-12ψ'3(21-

71t'2)+15ψ'2(15-98t'2+15t'4)+180ψ'(5t'2-3t'4)+360t'4]

IV = (t'/(koM'))(T'x7/40320)(1385+3633t'2+4095t'4+1575t'6)

L = L'-I+II-III+IV

I = xSecL’

II = (x3/6)SecL'(ψ'+2t'2)

III = (x5/120)SecL'[-4ψ'3(1-6t'2)+ ψ'2(9-68t'2)+72ψ't'2+24t'4]

IV = (x7/5040)SecL'(61+662t'2+1320t'4+720t'6)

ω = I – II + III - IV

B = Bo + ω

Konvergensi Grid x = T'/koN t' = Tan L'

I = -t'x

II = (t'x3/3)(-2ψ'2+3ψ'+t'2)

III = (-t'x5/15)[ ψ'4(11-24t'2)-3ψ'3(8-23t'2)+5ψ'2(3-

4t'2)+30ψ't'2+3t'4]

IV = (t'x7/315)(17+77t'2+105t'4+45t'6)

γ = I+II+III+IV

Faktor Skala

x = (T'2/ko2M’N’)

I = x/2

II = (x2/24)[4ψ'(1-6t'2)-3(1-16t'2)-24t'2/ψ']

III = x3/720

K = k0+koI+koII+koIII

Page 16: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

10

Contoh hitungan transformasi koordinat Geografi ke UTM

N.0001 Bakosurtanal UTM, Zona 48 T 704462,046 m U 9282139,677 m Utara DGN-95 06° 29' 27,7948" S 106° 50' 56,0750" T Faktor Skala 1,0001174 Konvergensi Grid 0° 12' 32,72"

Contoh hitungan transformasi koordinat Geografi ke TM3º

N.0001 Bakosurtanal TM3°, Zona 48.2 T 238589,492 m U 782284,099 m DGN-95 06° 29' 27,7948" S 106° 50' 56,0750" T Faktor Skala 0,9999184 Konvergensi Grid 0° 02' 21,99"

Contoh hitungan transformasi antar Zona yang bersebelahan

N.0001 Bakosurtanal Zona 48 ke Zone 49 Zona 48 T 704462,046 m U 9282139,677 m Zone 49 T 40634,623 m U 9280628,698 m N.0001 Bakosurtanal Zona 49 ke Zone 48 Zone 49 T 40634,623 m U 9280628,698 m Zona 48 T 704461,999 m U 9282139,674 m

TRANSFORMASI DATUM

Transformasi suatu koordinat dengan datum tertentu dari koordinat

dengan datum yang lain secara matematis adalah proses transformasi.

Transformasi dapat dilakukan dalam dua atau tiga dimensi, dalam

proses transformasi ini memerlukan sejumlah titik –titik sekutu dengan

koordinat dalam dua sistem datum yang berbeda. Ketelitian dari

transformasi sangat bergantung dari pemilihan metoda, ketelitian titik,

jumlah dan distribusi titik-titik sekutu. Untuk itu diperlukan suatu

model transformasi yang menghubungkan antara dua datum yang

berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan

suatu model transformasi, antara lain :

• Luas wilayah yang dicakup oleh jaringan tersebut.

• Distorsi yang ada pada jaringan.

• Dimensi dari jaringan, 2-dimensi (2D) atau 3-dimensi (3D).

• Ketelitian yang diperlukan.

Page 17: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

11

Perbedaan Peta RBI dalam datum ID-74 dan DGN-95

Peta RBI dengan datum DGN-95 dapat langsung digunakan pada

produk-produk peta yang berdasarkan pada datum WGS-84, datum

yang digunakan oleh GPS. Untuk semua keperluan praktis DGN-95

dan WGS-84 dapat dianggap sama. Perbedaan peta RBI dalam ID-74 ke

datum nasional yang baru DGN-95 dapat dilihat dari pergeseran (shift)

yang bervariasi berdasarkan skala peta. Perubahan ini mengakibatkan

pergeseran posisi garis grid geografi dan posisi objek di peta.

Pergeseran koordinat peta dalam ID-74 ke DGN-95 sebesar 30 m

Skala Pergeseran

1 : 10.000 3 mm 1 : 25.000 1,2 mm 1 : 50.000 0,6 mm 1 : 250.000 -

Transformasi Datum ID-74 ke DGN-95 Metoda Molodensky

Metoda Transformasi Molodensky adalah dengan menggunakan

pergeseran rata-rata dari titik awalnya (X, Y, Z) dan perbedaan

parameter dari dua ellipsoid yang digunakan (a dan f).

Metoda ini digunakan untuk mengkonversi koordinat dalam datum ID-

74 ke datum DGN-95 dengan catatan bahwa tinggi dapat diabaikan.

Parameter ID-74 ke DGN-95 di tentukan dari 26 titik sekutu yang

mempunyai koordinat dalam datum ID-74 dan DGN-95 yang tersebar

di wilayah Indonesia.

Parameter ID-74 ke DGN-95

a (ID-74) 6378160,0 m ∆X -22,582 m ∆Y -23,188 m ∆Z 4,244 m ∆a -23 ∆f -0,000000115

Parameter tersebut digunakan untuk menunjukan berapa besar

penyimpangan yang terjadi hasil transformasi dari ID-74 ke DGN-95.

Page 18: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

12

Penyimpangan parameter transformasi ID-74 ke DGN-95 dari 26 titik

Rata-rata (m) Std deviasi (m) Max (m) Min (m) Timur 0,456 m 0,779 m 1,836 m -1,914 m Utara 0,965 m 1,241 m 4,099 m -2,669 m

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

∆X = X2 – X1

∆Y = Y2 – Y1

∆Z = Z2 – Z1

∆a = a2 – a1

∆f = f2 – f1

∆L(rad)= [(-∆XsinLcosB-∆YsinLcosB+∆ZcosL+(a∆f+ f∆a) sin(2L))/ ρ]

∆L” = 206264.8062 ∆L

∆L = L2 – L1

∆B(rad)= [(-∆XsinB + ∆YcosB ) / (ν cosL)]

∆B” = 206264.8062 ∆B

∆B = B1 - B2

∆h = ∆XcosLcosB+∆YcosLsinB+∆ZsinL+(a∆f+f∆a) sin2(L))-∆a

∆h = h2 – h1

e2 = 2f – f2

ν = a/(1-e2 sin 2L)1/2

ρ = a(1-e2 )/(1-e2 sin 2L)3/2

Contoh hasil transformasi

DGN-95 DGN-95 Transformasi Timur Utara Timur Utara P.15 570596,039 9277946,953 570596,867 9277951,052 D.1202 296076,253 9024751,413 296076,093 9024754,803 P.71 491962,702 9434676,957 491964,527 9434678,274 D.947 482868,395 9500,111 482869,417 9502,064 DO.641 250547,947 9618727,555 250548,542 9618728,578 DO.700 323057,868 9983814,521 323058,198 9983815,697 D.419 503243,356 66866,161 503244,191 66866,407 D.469 188030,844 9668424,591 188031,185 9668425,235 SP.5 750802,274 9903191,207 750803,597 9903191,689 SP.74 621260,502 9870898,785 621260,155 9870899,698

Page 19: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

13

Contoh hasil transformasi koordinat pojok peta ID-74 ke DGN-95

NO LEMBAR PETA :1209-424 DATUM ID-74

NO LEMBAR PETA :1209-424 DATUM DGN-95/WGS-84

POJOK KIRI ATAS PETA 06° 15' 00,0000" S 106° 52' 30,0000" BT

POJOK KIRI ATAS PETA 6° 14' 59,9124" S N 9308792,725 m 106° 52' 30,9220" BT E 707473,445 m

POJOK KIRI BAWAH PETA 06° 22' 30,0000" S 106° 52' 30,0000" BT

POJOK KIRI BAWAH PETA 6° 22' 29,9134" S N 9294967,486 m 106° 52' 30,9222" BT E 707423,682 m

POJOK KANAN ATAS PETA 06° 15' 00,0000" S 107° 00' 00,0000" BT

POJOK KANAN ATAS PETA 6° 14' 59,9121" S N 9308741,773 m 107° 00' 00,9231" BT E 721308,505 m

POJOK KANAN BAWAH PETA 06° 22' 30,0000" S 107° 00' 00,0000" BT

POJOK KANAN BAWAH PETA 6° 22' 29,9132" S N 9294915,532 m 107° 00' 00,9233" BT E 721255,417 m

Contoh hasil transformasi proyeksi peta ID-74 ke DGN-95

DGN-95 ID-74

Page 20: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

14

PERANGKAT LUNAK APLIKASI SURVEI DAN PEMETAAN

Perangkat lunak ini mudah digunakan untuk keperluan praktis survei

dan pemetaan dan juga digunakan untuk pendidikan dan komunitas di

bidang geospasial.

Perangkat lunak aplikasi survei dan pemetaan terdiri dari :

• Transformasi Koordinat Geografi ke UTM dan sebaliknya

• Transformasi Koordinat Geografi ke TM3° dan sebaliknya

• Transformasi Koordinat Zona UTM yang Berdampingan

• Transformasi Koordinat dalam ID-74 ke DGN-95

• Transformasi Koordinat Pojok Peta dalam ID-74 ke DGN-95

• Transformasi Proyeksi Peta UTM dalam ID-74 ke DGN-95

• Transformasi Proyeksi Peta TM3° ke UTM.

Perangkat lunak aplikasi survei dan pemetaan di operasikan pada

komputer berbasis sistem windows. Pengguna ini dapat berinteraksi

melalui pengendali grafis, sehingga pengguna mudah mengakses

semua aplikasi yang terdapat pada perangkat lunak ini.

Contoh tampilan grafis

Pada tampilan grafis

ada tiga pilihan dan

klik pada aplikasi yang

akan digunakan :

1. Transformasi

Interaktif, dimana

data yang akan

dihitung dimasukan

secara langsung

(interaktif)

2. Transformasi File

(Ekstraktif), dimana data dibuat terlebih dahulu dalam bentuk file

yang berisi lebih dari satu data yang akan dihitung.

3. Transformasi Proyeksi, dimana data yang digunakan adalah data

vektor dalam format dxf versi 12.

Page 21: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

15

Transformasi Interaktif

Transformasi Koordinat Geografi ke UTM

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat geografi ke

koordinat grid/peta dalam sistem UTM.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada Geografi ke UTM,

Pada Kolom Koordinat Input geografi (L/B) – Koordinat Input

Masukan/ketik Nama titik

Lintang derajat – menit – detik (dijit dipisahkan

koma) Klik Pada Kolom LS untuk pemilihan

Lintang Utara atau Selatan

Bujur derajat – menit – detik (dijit dipisahkan

koma)

Tinggi

Pada Kolom Datum (elipsoid referensi)

Klik datum DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik Pada Kolom Geografi ke UTM untuk eksekusi / proses

Pada Kolom Koordinat Output UTM (Utara, Timur) – Koordinat Output

Nama Titik

Timur (X)

Utara (Y)

Skala Faktor

Zona

Konvergensi Grid

Page 22: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

16

Transformasi Koordinat UTM ke Geografi

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat grid/peta dalam

sistem UTM ke Geografi.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada UTM ke Geografi,

Pada Kolom Koordinat Input UTM – Koordinat Input

Masukan/ketik Nama titik

Timur (X), dijit dipisahkan koma

Utara (Y), dijit dipisahkan koma

Pada pulldown menu Zona

Klik pada zona bersangkutan,

Pada Kolom Datum (elipsoid referensi)

Klik datum DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik Pada Kolom UTM ke Geografi untuk eksekusi / proses

Pada Kolom Koordinat Output Geografi (L,B) – Koordinat Output

Nama Titik

Lintang

Bujur

Skala Faktor

Konvergensi Grid

Page 23: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

17

Transformasi Koordinat Geografi ke TM3°

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat geografi ke

koordinat grid/peta dalam sistem TM3°.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada Geografi ke TM3°,

Pada Kolom Koordinat Input geografi (L/B) – Koordinat Input

Masukan/ketik Nama titik

Lintang derajat – menit – detik (dijit dipisahkan

koma), Klik Pada Kolom LS untuk pemilihan

Lintang Utara atau Selatan

Bujur derajat – menit – detik (dijit dipisahkan

koma)

Tinggi

Pada Kolom Datum (elipsoid referensi)

Klik datum DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik Pada Kolom Geografi ke TM3° untuk eksekusi / proses

Pada Kolom Koordinat Output TM3° (Utara, Timur) – Koordinat Output

Nama Titik

Timur (X)

Utara (Y)

Skala Faktor

Zona

Konvergensi Grid

Page 24: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

18

Transformasi Koordinat TM3° ke Geografi

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat grid/peta dalam

sistem TM3° ke Geografi.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada TM3° ke Geografi,

Pada Kolom Koordinat Input TM3° – Koordinat Input

Masukan/ketik Nama titik

Timur (X). dijit dipisahkan koma

Utara (Y), dijit dipisahkan koma

Pada pulldown menu Zona

Klik pada zona bersangkutan,

Pada Kolom Datum (elipsoid referensi)

Klik datum DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik Pada Kolom TM3° ke Geografi untuk eksekusi / proses

Pada Kolom Koordinat Output Geografi (L,B) – Koordinat Output

Nama Titik

Lintang

Bujur

Skala Faktor

Konvergensi Grid

Page 25: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

19

Transformasi Koordinat Zona UTM yang Berdampingan

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat UTM dari Zona

pertama ke Zona kedua yang berdampingan dan sebaliknya.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada Zona ke Zona UTM

Pada Kolom Koordinat UTM Zona 1 – Koordinat Input

Masukan/ketik Nama titik

Timur (X), dijit dipisahkan koma

Utara (Y), dijit dipisahkan koma

Pada pulldown menu Zona 1

Klik pada zona pertama,

Pada pulldown menu Zona 2

Klik pada zona kedua,

Pada Kolom Datum (elipsoid referensi)

Klik datum DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik Pada Kolom Zona ke Zona untuk eksekusi / proses

Pada Kolom Koordinat UTM Zona 2 – Koordinat Output

Nama titik

Timur (X)

Utara (Y)

Zona

Page 26: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

20

Transformasi Koordinat dalam ID-74 ke DGN-95

Aplikasi ini digunakan untuk mentransformasi koordinat dalam datum

ID-74 ke koordinat dalam datum DGN-95 / WGS-84.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada Datum ID-74 ke DGN-95/WGS-84

Pada Kolom Koordinat Input geografi (L/B) – Koordinat Input

Masukan/ketik Nama titik

Lintang derajat – menit – detik (dijit dipisahkan

koma) Klik Pada Kolom LS untuk pemilihan

Lintang Utara atau Selatan

Bujur derajat – menit – detik (dijit dipisahkan

koma) Klik Pada Kolom ID-74 ke DGN-95 untuk

eksekusi / proses

Pada Kolom Koordinat Output Geografi (L,B) – Koordinat Output

Nama Titik

Lintang

Bujur

Pada Kolom Koordinat Output UTM Timur, Utara – Koordinat Output

Nama Titik

Timur (X)

Utara (Y)

Zona

Page 27: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

21

Transformasi Koordinat Pojok Peta dalam ID-74 ke DGN-95

Aplikasi ini digunakan untuk mentransformasi koordinat pojok peta

RBI dalam datum ID-74 ke datum DGN-95 yang kemudian dipakai

untuk mengkonversi peta analog ke peta dijital dalam proses dijitasi

peta.

Pada pulldown menu Pilihan Transformasi,

Klik pada Koordinat Pojok Lembar Peta

Pada Kolom Input Nomor Lembar Peta (NLP)

Masukan/ketik Nomor Lembar Peta (contoh ; 1209-424)

Klik Pada Kolom Hitung untuk eksekusi / proses atau

Klik Pada Kolom NLP Baru untuk NLP lainya yang akan diproses

Skala Peta NLP XXXX skala 1 : 250.000

NLP XXXX-XX skala 1 : 50.000

NLP XXXX-XXX skala 1 : 25.000

Pada Kolom Koordinat Pojok Peta

Geografi ID-74

Pojok Kiri Bawah Peta dalam satuan derajat

Pojok Kiri Atas Peta dalam satuan derajat

Pojok Kanan Atas Peta dalam satuan derajat

Pojok Kanan Bawah Peta dalam satuan derajat

Geografi dan UTM DGN-95/WGS-84

Pojok Kiri Bawah Peta dalam derajat dan UTM

Pojok Kiri Atas Peta dalam derajat dan UTM

Pojok Kanan Atas Peta dalam derajat dan UTM

Pojok Kanan Bawah Peta dalam derajat dan UTM

Page 28: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

22

Transformasi Interaktif

Transformasi Koordinat Geografi ke UTM

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat geografi ke

koordinat grid/peta dalam sistem UTM dalam satu file input yang berisi

lebih dari koordinat yang akan ditransformasikan dan hasilnya berupa

file output.

Pada pulldown menu Pilih Transformasi,

Klik pada Geografi ke UTM

Pada pulldown menu Datum Transformasi,

Klik DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik pada kolom Input File, kemudian akan

muncul File Explorer untuk mencari file input

yang akan dihitung koordinatnya

Klik pada kolom Output File, kemudian akan

muncul File Explorer kemudian buat file output

(nama file baru) pada folder yang diinginkan, file

output adalah hasil hitungan koordinatnya

Klik pada kolom GEO ke UTM untuk proses.

File Input dalam format *.txt File Output dalam format *.txt Prosedur di atas sama untuk Pilihan Transformasi Geografi ke TM3

Page 29: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

23

Transformasi Koordinat UTM ke Geografi

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat grid/peta dalam

sistem UTM ke koordinat geografi dalam satu file input yang berisi lebih

dari koordinat yang akan ditransformasikan dan hasilnya berupa file

output.

Pada pulldown menu Pilih Transformasi,

Klik pada UTM ke Geografi

Pada pulldown menu Datum Transformasi,

Klik DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik pada kolom Input File, kemudian akan

muncul File Explorer untuk mencari file input

yang akan dihitung koordinatnya

Klik pada kolom Output File, kemudian akan

muncul File Explorer kemudian buat file output

(nama file baru) pada folder yang diinginkan, file

output adalah hasil hitungan koordinatnya

Klik pada kolom UTM ke GEO untuk proses.

File Input dalam format *.txt File Output dalam format *.txt Prosedur di atas sama untuk Pilihan Transformasi TM3 ke Geografi.

Page 30: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

24

Transformasi Koordinat Zona UTM yang Berdampingan

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi koordinat grid/peta dalam

sistem UTM Zone 1 ke koordinat grid/peta dalam sistem UTM Zone 2

atau sebaliknya dalam satu file input yang berisi lebih dari koordinat

yang akan ditransformasikan dan hasilnya berupa file output.

Pada pulldown menu Pilih Transformasi,

Klik pada Antar Zona UTM

Pada pulldown menu Datum Transformasi,

Klik DGN-95/WGS-84 atau ID-74

Klik pada kolom Input File, kemudian akan

muncul File Explorer untuk mencari file input

yang akan dihitung koordinatnya

Klik pada kolom Output File, kemudian akan

muncul File Explorer kemudian buat file output

(nama file baru) pada folder yang diinginkan, file

output adalah hasil hitungan koordinatnya

Klik pada kolom Antar Zona UTM untuk proses.

File Input dalam format *.txt File Output dalam format *.txt

Page 31: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

25

Transformasi Proyeksi Peta

Aplikasi ini digunakan untuk mengkonversi Peta Dijital dalam datum

ID-74 ke Peta Dijital dalam datum DGN-95/WGS-84 atau

Peta Dijital Proyeksi TM3 ke Peta Dijital Proyeksi UTM dalam datum

DGN-95/WGS- dalam satu file dan hasilnya berupa file output

Pada pulldown menu Pilih Transformasi,

Klik pada UTM_74 ke UTM_95/84 atau

TM3_95 ke UTM_95/84

Klik pada kolom Input File, kemudian akan

muncul File Explorer untuk mencari file input.

Masukan/ketik Nomor Zona pada kolom zona

Klik pada kolom Lihat Layer, akan muncul layer.

Klik pada kolom Pilih Semua Layer untuk

mentarnsformasikan semua layer yang ada atau

pilih layer-layer yang diinginkan saja.

Klik pada kolom Output File, kemudian akan

muncul File Explorer kemudian buat file output

(nama file baru) pada folder yang diinginkan, file

output adalah peta.dxf hasil transformasinya

Klik pada kolom Proses tunggu beberapa saat

kemudian muncul layer-layer yang telah

dihitung.

File Input dalam format *.dxf versi 12. File Output dalam format *.dxf.

Page 32: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

26

PENGERTIAN Bujur adalah sudut busur diukur ke timur atau barat dari lingkaran

meredian awal (Greenwich).

Datum adalah bidang matematis bumi yang digunakan sebagai dasar

suatu sistem koordinat dan untuk pemetaan.

Datum Geosentris adalah datum yang titik awalnya atau titik nolnya

adalah pusat masa bumi. Keuntungannya adalah datum ini adalah

datum global dan kompatibel dengan sistem navigasi dengan

menggunakan satelit.

DGN-95 adalah Datum Geodesi Nasional 1995 yang geosentris sebagai

dasar kerangka koordinat nasional yang baru dan kompatibel dengan

Global Positioning System (GPS).

ID-74 adalah Datum Indonesia 1974, merupakan datum yang

digunakan untuk mendefinisikan sistem koordinat dan pemetaan

nasional dan sekarang digantikan dengan Datum Geodesi Nasional

1995 (DGN-95) yang geosentris.

Grid geografi adalah grid yang dibuat berdasarkan lintang dan bujur

dan dikenal sebagai gratikul.

GPS, Global Positioning System adalah sistem navigasi yang

berbasiskan satelit dikembangkan oleh departemen pertahanan

Amerika Serikat dan digunakan secara global untuk navigasi dan

penentuan posisi.

Gratikul adalah garis pada peta yang menyatakan lintang dan bujur

bumi.

Grid adalah dua garis paralel vertikal dan horisontal yang berpotongan

siku-siku dan menbentuk kotak persegi empat.

Kartografi adalah ilmu dan seni untuk menggambarkan permukaan

bumi dalam bentuk peta atau chart.

Kontur adalah garis yang digambarkan pada peta menghubungkan

semua titik di permukaan bumi dengan ketinggian yang sama.

Konvergensi grid adalah perbedaan sudut antara utara grid dan utara

sebenarnya.

Koordinat adalah nilai atau besaran yang menyatakan posisi suatu

titik dalam suatu sistem koordinat tertentu, metrik (linear) atau sudut

(angular).

Page 33: 2005 10 00 Panduan Teknis Transformasi Datum+SistKoordinat P

27

Koordinat geografi adalah sistem koordinat bidang bola yang

dinyatakan sebagai lintang dan bujur.

Koordinat grid adalah sistem koordinat bidang datar yang dinyatakan

sebagai timur dan utara (easting and

northing) atau x dan y.

Lintang adalah sudut busur pada meridian, diukur ke arah utara atau

selatan katulistiwa.

Meredian adalah garis yang menghubungkan bujur yang sama, ditarik

dari kutub utra ke kutub selatan.

Peta Kadaster adalah peta yang menyajikan batas-batas kepemilikan

tanah (persil).

Proyeksi Mercator adalah proyeksi silinder konform yang tegak lurus

dengan katulistiwa, dimana proyeksi ini mempertahankan arah

dipermukaan bumi dan di peta adalah sama. Biasanya digunakan

untuk peta kelautan dan kedirgantaraan.

Proyeksi peta adalah cara atau metoda untuk menggambarkan suatu

bidang lengkung permukaan bumi ( lintang dan bujur ) ke suatu

bidang datar.

Proyeksi Transvere Mercator adalah proyeksi silinder konform yang

sejajar dengan katulistiwa, dimana proyeksi ini mempertahankan luas

dipermukaan bumi dan di peta adalah sama

Sudut Jurusan (bearing) adalah orientasi suatu garis atau arah dalam

satuan sudut yang diukur searah jarum jam dari utara.

Universal Transvere Mercator (UTM) aplikasi dari Proyeksi Transfere

Mercator adalah sistem proyeksi yang digunakan secara global untuk

daerah 80˚ LS dan 84˚ LU dimana meredian sentral dikalikan dengan

0,9996 untuk dapat memetakan area yang lebih luas dengan distorsi

yang dapat diterima. UTM membagi bumi dalam 60 buah zona dimana

lebar zona adalah 6˚ dan titik awal (titik nol) adalah perpotongan

antara meredian sentral dan katulistiwa.

WGS-84 World Geodetic System 1984 adalah datum geosentris yang

dikembangkan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat dan

dgunakan untuk GPS. Untuk keperluan praktis DGN-95 adalah sama

dengan WGS-84.