2000 kata

12
PENDAHULUAN Periode setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi,hal tersebutdisebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intrauterus) dengan lingkungan kehidupan sekarang(ekstrauterus) yang sangatnberbeda. Di dalam uterus, janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena ia tumbuh dari hari ke hari tanpa upaya dari dirinya sendiri. Hal ini berati janin tumbuh dan hidup tergantung penuh ada ibunya. Diluar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan tidak nyaman (stresor) bagi bayi. Ia harus mampu hidup dengan upayanya sendiri. Jadi, hidupnya tidak bergantung lagi pada ibunya. Proses enyesuaiankehidupan dari dalam uterus keluar uterus ini merupakan masa yang sulit bagi bayi. Masa transisi ini adalah fase kritis bagi kehidupan bayi. Bagaimanapun beratnya proses adaptasi lingkungan yang dihadapi bayi,umumnya bayi yang di lahirkan dalam kondisi normal dapat dapat melewati maa tersebut dengan baik. Sebaliknya, bagi bayi yang dilahirkan dalam keadaan yang belum siap (prematur) ataupun bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi, tentunya proses adaptasi kehidupan tersebut menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan sering kali menjadi pemicutimbulnya komplikasi lain yang menyeabkan bayi trsebut tidak mampu melanjutkan kehidupan kefase lanjut (meninggal). Bayi seperti ini kita sebut dengan istilah bayi resiko tinggi

Transcript of 2000 kata

Page 1: 2000 kata

PENDAHULUAN

Periode setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan bagi

bayi,hal tersebutdisebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intrauterus) dengan

lingkungan kehidupan sekarang(ekstrauterus) yang sangatnberbeda. Di dalam uterus, janin

hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena ia tumbuh dari hari ke hari tanpa upaya

dari dirinya sendiri. Hal ini berati janin tumbuh dan hidup tergantung penuh ada ibunya.

Diluar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan tidak

nyaman (stresor) bagi bayi. Ia harus mampu hidup dengan upayanya sendiri. Jadi, hidupnya

tidak bergantung lagi pada ibunya. Proses enyesuaiankehidupan dari dalam uterus keluar

uterus ini merupakan masa yang sulit bagi bayi. Masa transisi ini adalah fase kritis bagi

kehidupan bayi. Bagaimanapun beratnya proses adaptasi lingkungan yang dihadapi

bayi,umumnya bayi yang di lahirkan dalam kondisi normal dapat dapat melewati maa

tersebut dengan baik.

Sebaliknya, bagi bayi yang dilahirkan dalam keadaan yang belum siap (prematur)

ataupun bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi, tentunya proses adaptasi kehidupan

tersebut menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan sering kali menjadi pemicutimbulnya

komplikasi lain yang menyeabkan bayi trsebut tidak mampu melanjutkan kehidupan kefase

lanjut (meninggal). Bayi seperti ini kita sebut dengan istilah bayi resiko tinggi

Seiiring dengan perkembangan ilmu pengeteahuan dan teknologi, bayi resiko tinggi

dapat hidup dengan baik tanpa mengalami cacat. Hal ini terjadi jika ia dirawat diruang

perawatan intensif neonatus,dengan tenaga peawat yang memiliki spesialisasi keahlian

dibidang tersebut.

Bayi resiko tiggi ini hrus mendapat perhatian yang tinggi dan ditangani secara baik.

Oleh karena data yang ada menunjukkan bahwa IMR “Infant Mortality Rate” di Indonesia

masih tinggi. Penting diketahui bahwa penyumbang terbesar dari IMR tersebut berasal dari

kelompok bayi resiko tinggi. Dengan demikian, pengetahuan tentang perawatan bayi resiko

tinggi sangat penting untuk menurunkan IMR. Oleh karena itu, resume ini menjelaskan hal-

hal yang berkaitan dengan perawatan bayi-bayi resiko tinggi.

Page 2: 2000 kata

PENATALAKSANAAN UMUM BAYI RESIKO TINGGI

Bayi resiko tinggi adlah bayi yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk

menderita sakit atau kematian daripada bayi normal. Istilah bayi resiko tinggi digunakan

iuntuk menyatakan bahwa bayi memerlukan perawatan dan pengawasan yang ketat. Pada

umumnya resiko tinggi terjadi pada bayi sejak lahir sampai usia 28 hari yang disebut

neonatus. Hal ini disebabkan kondisi atau keadaan bayi yang berhubungan dengan kondisi

kehamilan,persalinan, dan penyesuaiandengan kehidupan diluar rahim.

Penilaian dan tindakn yang tepa pada bayi resiko tinggi sangat penting karena dapat

mencgah terjadinya gangguan kesehatan pada bayi yang dapt menimbulkan cacat atau

kematian

KLASIFIKAI BAYI RESIKO TINGGI

Bayi resiko tinggi sering diklasifikasikan berdasarkanberat badan lahir,umur

kehamilan, dan adanya masalah patofisiologis yang menyertai bayyi tersebut. Secara umum,

masalah fisiologis berkaitan erat dengan status kematangan bayi dan gangguan kima

( hipoglikemia,hipokalsemia) dan konsekuensi dari ketidakmatangan organ dan sistem

( hiperbilirubinemia, sindrom gawatnapas, hipotermia). Dibawah ini akan diuraikan

penggolongan bayi resiko tinggi berdasarkan klasifikasi diatas

Klasifikasi Berdasarkan Berat Badan

Semua bayi yang lahir dengan berat badan sama atau kurang dari 2500 gram disebut bayi

berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR dikelompokkan atas

a. Bayi berat badan lahir sangat rendah, yaitu bayi yang alhir dengan berat badan kurang

dari 1000 gram

b. Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badn kurang dari

1500 gram

c. Bayi berat badan lahir cukup rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1501-

2500 gram

Klasifikasi Berdasarkan Umur Kehamilan

a. Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan belum mencapai 37

minggu.

Page 3: 2000 kata

b. Bayi cukup bualn adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 38-42 minggu

c. Bayi lebh bulan adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari 42 minggu

Klasifikasi Berdasarkan Umur Kehmilan Dan BeratBadan

Dahulu berat badan lahir dianggap dapat memberikan taksiran usia kehamilan dengan

tepat, sehingga bayi yang lahir dengan berat 2500 gram atau lebih dianggap cukup matang.

Pertumbuhan bayi di dalam rahim di pengaruhi oleh berbagai faktor (keturunan, penyakitibu,

nutrisi, dsb). Leh karena itu, dilakukan penggolongan dengan menggabungkan berat badan

lahir dan usia kehamilan sebagai berikut

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) dalam bahasa inggris disebut small-for-

gestasional-age (AGA) , atau small-for-date yaitu bayi yang lahir dengan

keterlambatan pertumbuhan intrauteri dengan berat badan terletak dibawah persentil

ke-10 dalam grafik pertumbuhan intrauteri

b. Bayi sesuai untuk masa kehamilan (SMK) atau dalam bahasa inggris disebut

appropriate-for-gestasional-agE ( AGA) yaitu bayi yang lahir dengan berat badan

terletak antara persentil ke-10 dan ke-90 dalam grafik pertumbuhan intra uteri

c. Bayi besar untuk masa kehamilan atau disebut large-for-gestasional-age (LGA), yaitu

bayi yang lahir dengan berat badan lebih besar untuk usia kehamilan dengan berat

badan terletakdiatas persentil ke-90 dalam grafik pertumbuhan intrauteri

Klasifikasi Berdasarkan masalah patofisiologis

Klasifikasi berdaskan masalah patofisiolois, yaiyu semua neonatus yang lahir disertai

masalah patofisiologis atau mengalami gangguan fisiologis. Secara umum, masalah

fisiologis beraitan erat dengan status kematangan bayi dan berkaitan erat dengan gangguan

kimia dan konsekuensi dari ketidak matangan organ dan sistem

ANTISIPASI MASALAH BAYI RESIKO TINGGI

Banyak masalah periode perinatal ( masa 28 mingg kehamilan---tujuh hari setelah

lahir) yang dapat diantisipasi sebelum bayi lahir. Antisipasi itu dapat dilakukan dengan cara

analisi riwayat kehamilan dan persalinan baik sekarang maupun yang lalu, pemeriksaan USG,

amino-sintesis, memantau selama proses kelahiran, denagan demikian, dapat diduga tentang

kemungkinan adanya masalah sebelum kelahiran. Misalnya, bila dari pemeriksaan antenatal

diketahui ibu menderita DM dan kemungkinan berat badan bayi sangat besar, ibu dianjurkan

Page 4: 2000 kata

untuk melahirkan dirumah sakit yang memiliki fasilitas yang diperlukan untuk menangani

bayi resiko tinggi tersebut. Keadaan bayi selama periode neonatal dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor secara bersamaan, misalnya bayi yang lahir prematur mungkin menderita

asfiksia dan mengalami sindrom gawat napas. Selain it, bayi yang lahir sngat besar dari ibu

yang menderita DM mengalami asfiksia dan hipoglikemia.

FASILITAS PERAWATAN INTENSIF

Baik ibu resiko tiggi maupun bayi rsiko tinggi, idealnya melahirkan dan dilahirkan

dirumah sakit yang mempunyai tempat pelayanan khuus untuk peraatan intensif neonatus.

Bayi resiko tinggi yang lahir ditempatlain sebaiknya segera dirujuk kerumah sakit yang

mempunyai unit perawatan intensif untuk neonatus.

Bayi resiko tinggi memerlukan perawatan dan pengawasan ketat. Hal ini perlu

dilakukan untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk, selain itu perawtan intensif

dapat membantu bayi mengatasi hambatan dalam upaya penyesuaian diri dengan kehidupan

ekstrauteri. Kecepatan dan ketepatan tindakan sangat diperlukan agar kondisi resiko tinggi

pada bayi tidak menimblkan keadaan yang lebih buruk. Dengan demikian, diharapkan bayi

dapat diselamatkan, dan dalam kondisi kesehatan yang optimal dapat dicegah timbulnya

gejala sisa yang lebih buruk.

Perawatan dan pengawasan yang intensif memerlukan fasilitas yang memadai dan

petugas yang terampil. Fasilitas yang diperlukan antara lain adalah ruang khusus dengan

ventilasi udara yang baik dan bebas kuman. Dalam ruangan tersebut terdapat peralatan antara

lain ventilator, respirator, oksigen, inkubator, alat penghisap lendir, alat fototerapi, pmpa

infus yang dapat menghitung tetesan infus mikro secara akurat,selang makanan (feeding

tube), penampung urine dan alat monitor tanda vital. Perawat yang bertugas harus terampil

dan telah mendpat pelatihan khusus agar dapat mengoperasikan peralatandan memberi

perawatan dengan benar dan tepat. Oleh karena itu, selain ketrampilan diperlukan juga

kemampuan analisis yang baik.

TRANSPORTASI BAYI RESIKO TINGGI

Kelahiran bayi resiko tinggi yang sudah teridentifikasi harus diantisipasi dengan

melakukan persiapan untuk perawatan intensif. Bayi yang dipindahkan dari satu ruangan

keruangan lain, misalnya dari ruang operasi atau kamar bersalin ke unit perawatan atau

Page 5: 2000 kata

neonatal intenif care unit ( NICU) diangkut dalam inkubator atau alat penghangat disertai

petugas dan peralatan yang diperlukan.

Rumah sakit tempat bayi dilahirkan harus menyediakan dan mengupayakan kondisi bayi

stabil segera setelah lahir dan mengatur transportasi ke fasilitas kesehatan lain yang

diperlukan. Transpor neonatus resiko tinggi mencakup konsultasi tentang masalah dan

perawatan bayi sebelum dipindahkan. Persiapan lain sebelum dipindahkan meliputi :

a. Menyaipkan dan menetapkan tim transportasi yaitu terdiri dari satu orang atau lebih

petugas yang terlatih dari NICU seperti neonatologis, ahli terapi pernapasan, dan stu

orang atau lebih perawat yang terlatih.

b. Mengupayakan kondisi bayi stabil dengan jalan memberi linfkungan yang hangat,

membebakan jalan nafas. Bila ada indikasi, berikan oksigen,bantuan

ventilasi,pemasangan infus,pemantauan kejenuhan oksigen, dan pemantauan tanda

vital.

c. Memberitahu orang tua bayi tentang kondisi bayi dan memberi kesempatan pada

orang tua melihat bayi yang sudah distabilkan dan bila memungkinkan orang tua

mengikuti kendaraan transportasi ke unit perawatan yang dituju atau ke tempat

rujukan, harus disertakan pula catatan tentang bayi dan ibu bila ada catatan

laboratorium.

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI RESIKO TINGGI

Pengkajian

Segera setelah bayi lahir dilakukan pengkajian secara umum dan menyeluruh untuk

mencari masalah dan mengidentifikasi maslah yang membutuhkan penanganan segera.

Pengkajian yang dilakukan yaitu penilaian Apgar score dan evaluasi adannya kelainan

kongenital atau akibat kesukaran dalam proses kelahiran.

a. Pengkajian umum bayi baru lahir

Timbang berat badan setiap hari

Ukur panjang badan dan lingkar kepala secara periodik

Deskripsikan bentuk badan secara umum, postur saat istirahat,kelancaran

pernapasan,edema dan lokasinya

Deskripsikan setiap kelaian yang tampak

Page 6: 2000 kata

Deskripsikan tanda adanaya penyulit, warna pucat, mulut

terbuka,menyeringai,

b. Pengkajian sistem pernafasan

Deskrisikan bentuk dada, simetris atau tidak, adanya luka dan penyimpangan

lain

Deskripsikan apaah saat bernapas bayi menggunakan otot-otot bantu

pernafasan ;

Pernafasan cuping hidung atau substernal,retraksi interkostal atau

subklavikular

Hitung frekuensi pernapasan dan perhatikan apakah teratur atau tidak

Auskultasi suara napas, perhatikan adanya stridor crackles, mengi, dan ronki

basah, penapasan mendengkur,dan keseimbanagn suara pernapasan

Deskripsikan suara tangis bayi ; keras, merintih

Deskripsikan pemakain oksigen pada saat kelahiran meiputi dosis, metode,

tipe ventilator, dan ukuran tabung yang digunakan

Tentukan saturasi oksigen dengan menggunakan oksimetri nadi dan sebagian

tekanan oksigen dan karbondioksida melalui oksigen transkutan ( tcPo2)

c. Pengkajian siste kardiovaskular

Tentukan frekuensi dan irama denyut jantung

Dengarkan suara jantung mur-mur

Tentukan titik letak jantung tempat denyut jantug dapat didengarkan, pada

palpasi akan kita ketahui perubahan intensitas suara jantung

Deskripsikan warna kulit bayi, apakah sianosis, pucat pletora, atau ikterus

Kaji warna kuku, mukosa, dan bibir

Ukur tekanan darah, deskripsikan masa pengisian kapiler perifer (2-3 detik)

dan perfusi jaringan

d. Pengkajian sistem gastrointestinal

Deskripsikan adanya distensi abdomen; pembesaran lingkaran, kulit

mengkilap, eritema

Deskripsikan tanda regurtasi, dan waktu yang berhubungan dengan pemberian

makan, karakter dan jumlah sisa cairan lambung

Kalau mengguanakn selang NGT, deskripsikan tipe slang pengisap da cairan

yang keluar ( jumlah, warna, dan PH)

Dskripsikan warna, kepekatan, dan jumlah muntahan

Page 7: 2000 kata

Palpasi batas hati

Deskripsikan warna dan kepekatan feses, dan periksa adanya darah

Deskripsikan suara gerakan (peristaltik)

Usus bayi yang sudah mendapat makanan

e. Pengkajian sistem genetourinaria

Deskripsikan setiap kelainan pada genetalia

Deskripsikan jumlah, warna, Ph, berat jenis urine dan hasil lab yang

ditemukan

f. Pengkajian sistem neurolois-muskuluskeletal

Deskripsikan perubahan lingkaran kepala (kalau ada indikasi) ukuran tegangan

fontanel dan garis satura

Periksa reflek moro,m menghisap, rooting, nbabinski, plantar

Tentukan respon pupil bayi yang lahir pada usia kehamilan lebih dari 32

minggu

g. Pengkajian temperatur

Ukur suhu kulit dan aksila

Tentukan suhunruangan

h. Pengkajian kulit

Tentukan setian penyimpangan warna kulit, area kemerahan, iritasi, abrasi

Tentukan tekstur dan turgor kulit, apakah kering, halus atau bernoda

Deskripsikan setaip kelainan bawaan pada kulit, seperti tanda lahir, ruam

DIAGNOSA KEPERAWTAN

a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas paru dan saraf, penurunan

energi, dan kelemahan

b. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan imaturitas pusat pengatur suhu,

kurangnya lemak subkutan

c. Reiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya pertahanan atau kekebalan

tubuh

d. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhuungan dengan kurangnya

kemampuan mencerna kerena imaturitas atau penyakit

e. Resiko tinggi kurang cairan berhubungan dengan kehilangan air dan penggantian

nutrisi tidak adekuat

Page 8: 2000 kata

f. Resiko tinggi keruakan integritas kulit berhubungan dengan struktur kulit yang

imatur, status nutrisi yang kurang, prosedur invasif

g. Kurang pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kurang

pertumbuhan selama dalam kehamilan, lingkungan NICU yang tidak natural,

pemisahan dari orang tua atau ibu

Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian kita dapat mengkelompokkan

masalah atau data yang terjadi pad bayi reiko tinggi ,. Dari data atau analisa data tersebut

selanjutnya akan masuk pada tahap perencanaan ( nursing care plan). NCP ini tentu sesuia

dengan masalah yang terjadi pada bayi resiko tinggi, tahap selanjutnya yaitu tahap

pelaksanan tindakan yang dibutuhkan bayi resiko tinggi, disini dibutuhkan ketelitian,

ketrampilan, dan keramahan dalam menjalankan prosedur tindakan. Tahapan terakir yaitu

evaluasi program yang telah kita lakukan, apakah maslah sudah teratasi atau masih perlu

intervensi lagi tau bahkan mengganti prosedure intervensi.

Dari tahap pengkajiaan sampai pada tahapan evaluasi penting bagi kita untuk

mendokumentasikannya karena sebagai catatan perkembangan dan juga sebagai aspek legal

tindakan