2. SPO APD
-
Upload
reza-apa-jaer -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of 2. SPO APD
RSUD SEJIRAN SETASON PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
(Sarung Tangan)
No. Dokumen002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 1/8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit 01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PKNIP. 19761005200604 2004
PENGERTIAN
1. Alat Pelindung Diri (APD) adalah Alat yang digunakan sebagai teknik
pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain yang
disebut “carrier”. Barrier yang umum digunakan masker, kacamata
pelindung, gaun, apron, sarung tangan, penutup kepala, pelindung kaki
2. Penggunaan APD (sarung Tangan) adalah cara melindungi tangan
dari bahan yang dapat menularkan penyakit dan melindungi pasien dari
mikroorganisme yang berada pada tangan petugas kesehatan
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
Prinsip penggunaan sarung tangan
1. Pemilihan sarung tangan disesuaikan dengan resiko jenis paparan
(sarung tangan bedah non steril/steril, sarung tangan rumah tangga)
2. Sarung tangan digunakan dengan benar dan efektif
3. Hindari kontak sarung tangan yang telah terkontaminasi dengan
permukaan lingkungan sekitar
4. Saat membuka, bagian bersih berada di sebelah luar
5. Letakkan/buang sarung tangan yang telah digunakan pada tempat
khusus medis
6. Sarung tangan hanya dipakai oleh yang bersangkutan
7. Ganti sarung tangan setelah selesai melakukan tindakan pada satu
pasien
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)(Sarung Tangan)
No. Dokumen 002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 2/8
PROSEDUR
Sarung Tangan Steril 1. Pergunakan sarung tangan steril baru ketika kontak dengan darah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi, kulit yang tidak utuh serta membrane
mukosa
2. Ganti sarung tangan ketika kontak dengan pasien yang berbeda
3. Untuk mencegah kontaminasi silang pada pasien yang
bersangkutan/sama ganti sarung tangan setelah selesai suatu tindakan
pada area tubuh tertentu sebelum berganti pada area tubuh yang lain
4. Lepas sarung tangan segera setelah selesai suatu tindakan
5. Buka sarung tangan dengan melipat bagian dalam yang bersih kearah
luar baik sebelah kanan dan kiri
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan
7. Pergunakan sabun biasa, sabun antimikroba.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah Sentral
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)(MASKER)
No. Dokumen002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 3/8
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PK NIP. 19761005200604 2004
PENGERTIANPenggunaan APD (masker) adalah cara melindungi hidung, mulut, bagian bawah dagu dan rambut pada wajah (jenggot)
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKANSurat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
Prinsip Penggunaan Masker1. Pemilihan masker disesuaikan dengan resiko jenis paparan (transmisi
via droplet atau airbone)2. Masker digunakan dengan benar dan efektif3. Dilakukan pemilihan masker, untuk transmisi droplet digunakan masker
bedah masker bedah, sedangkan untuk transmisi airbone digunakan masker N-95
4. Hindari masker yang telah terkontaminasi dengan lingkungan sekitar5. Letakan/buang masker yang telah digunakan pada tempat sampah medis6. Masker jangan dupakai bersama7. Ganti masker setelah selesai melakukan tindakan pada satu pasienMasker Bedah1. Pergunakan masker bedah untuk melindungi kemungkinan
penularan/transmisi via droplet2. Masker bedah harus disposable3. Masker bedah dipakai ketika melakukan prosedur yang diperkirakan
akan terjadi cipratan darah, cairan tubuh, sekresi / ekskresi atau merawat pasien yang dapat mentransmisikan penyakitnya lewat percikan (droplet)
4. Sebelum dan setelah menggunakan masker bedah lakukan hand hygiene
UNIT TEKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) KACA MATA (GOGLES)
No. Dokumen002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 4/8
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit 01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PKNIP. 19761005200604 2004
PENGERTIAN Penggunaan kaca mata (goggles) adalah barrier fisik untuk melindungi daerah mata petugas/individu dari kontaminasi mikroorganisme
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
PENGGUNAAN KACA MATA (Gogles)1. Digunakan untuk melindungi membran mukosa mata ketika melakukan
prosedur yang diperkirakan akan terjadi2. Cipratan darah, cairan tubuh, sekresi/ekskresi3. Apabila bersifat disposible maka langsung dibuang4. Apabila dire-use, setelah dipakai harus didekontaminasi terlebih dahulu
dengan larutan klorin 0,5%, baru dicuci dengan detergen/sabun dan dibilas dengan air selanjutnya dikeringkan atau ikuti petunjuk dari pabrik yang memproduksi
UNIT TEKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PENUTUP MUKA (FACE SHIELD)
No. Dokumen 002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 5/8
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PKNIP. 19761005200604 2004
PENGERTIANPenutup Muka (face Shield) merupakan barrier fisik yang digunakan untuk melindungi daerah muka dari mikroorganisme melalui percikan/droplet, udara maupun kontak
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
Prinsip Pengunaan Penutup Muka (face Shield)1. Pilih penutup muka (face Shield) sesuaikan dengan resiko jenis paparan2. Cuci tangan sebelum memakai penutup muka3. Pasang penutup muka dengan benar dan efektif4. Lepas penutup muka dengan tidak menimbulkan kontaminasi5. Cuci tngan setelah menggunakan penutup muka.
UNIT TEKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) GAUN PELINDUNG (JUBAH)
No. Dokumen 002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 6/8
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit 01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PKNIP. 19761005200604 2004
PENGERTIAN
Gaun pelindung atau jubah adalah barrier fisik untuk menutupi atau mengganti pakaian biasa atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui droplet/airbone sebagai upaya pencegahan terjadi infeksi silang.
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi pakaian dan kulit petugas kesehatan dari cairan tubuh3. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
Penggunaan Gaun Pelindung (Jubah)1. Cuci tangan sebelum menggunakan jubah2. Ambil gaun pelindung (jubah) dan pegang bagian pundak dengan
bagian belakang gaun ada didepan petugas3. Masukkan kedua tangan dan tarik kedua tali gaun yang terdapat pada
ujung atas bagian belakang dan ikatkan kedua tali tersebut4. Ikatkan tali yang terdapat pada bagian pinggang5. Buka gaun dengan cara bagian dalam menjadi bagian luar dan
sebaliknya sehingga tidak mengakibatkan kontaminasi6. Pisahkan gaun yang terkontaminasi dengan yang tidak terkontaminasi7. Cuci tangan setelah menggunakan gaun (jubah)8. Ganti gaun setelah selesai melakukan tindakan pada satu pasien
terhadap pasien lainnya.
UNIT TEKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TOPI/KAP (PENUTUP KEPALA)
No. Dokumen002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 7/8
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PKNIP. 19761005200604 2004
PENGERTIANPenggunaan topi/kap (penutup kepala) adalah barrier fisik untuk menutupi rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKANSurat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
Penggunaan topi/kap (penutup kepala)1. Penutup kepala digunakan dengan benar dan efektif2. Hindari kontak penutup kepala yang telah terkontaminasi dengan
permukaan lingkungan sekitar3. Letakkan/buang penutup kepala yang telah digunakan pada tempat
medis4. Penutup kepala jangan dipakai bersama5. Ganti penutup kepala setelah selesai melakukan tindakan pada satu
pasien6. Pergunakan penutup kepala ketika melakukan perosedur yang
diperkirakan akan terjadi cipratan darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi
7. Penutup kepala seharusnya yang kedap air dan disposable8. Cuci tangan setelah melepaskan penutup kepala
UNIT TEKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah
RSUD SEJIRAN SETASON
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SEPATU BOOT/PENUTUP KAKI
No. Dokumen002/35/C/2015
No. Revisi: 0 Halaman : 8/8
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
01 APRIL 2015
Ditetapkan oleh Direktur
dr. Nurjanah, M.Sc.,Sp.PKNIP. 19761005200604 2004
PENGERTIANPenggunaan sepatu boot/penutup kaki adalah untuk melindungi kaki dari cidera akibat benda tajam atau bendaa berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja di atas kaki
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :1. Meminimalkan penyebaran penyakit2. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Nomor 02/ 35 /A/2015
PROSEDUR
Penggunaan Sepatu Boot/penutup kaki1. Pemilihan penutup kaki disesuaikan dengan resiko jenis paparan2. Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan
telapak kaki bisa di gunakan sepatu boot dari bahan kulit3. Sepatu harus selalu bersih4. Penutup kaki digunakan dengan benar dan efektif5. Hindari kontak penutup kaki yang telah terkontaminasi dengan
permukaan lingkungan sekitar6. Harus selalu di gunakan di dalam kamar operasi dan tidak boleh di
pakai keluar, tidak di anjurkan memkai sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki
UNIT TEKAIT
1. Instalasi Rawat jalan2. Instalasi Rawat inap3. Instalasi Gawat darurat4. Instalasi bedah